EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS) PELAYANAN RAWAT JALAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II THE EVALUATION OF HOSPITAL INFORMATION SYSTEM (HIS) IMPLEMENTATION ON OUTPATIENT SERVICES AT PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL UNIT II YOGYAKARTA Noviyanti Program Studi Manajemen Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183 Email :
[email protected] Dr. Firman Pribadi., Msi. Program Studi Manajemen Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183 Email :
[email protected] Background: Hospital is a complex, multi professions, and capital intense healtcare institution. Hospital Information System (HIS) is an obligatory requirement for documentation in the hospital. The hospital information system applied in Unit II of PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta is a “copy paste” system from the same system applied in Unit I of PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital. Meanwhile the service system of both hospitals is not always the same. The hospital is required to constantly improve the quality of beter services. Therefore, evaluation of HIS on outpatient services is very necessary as consideration to improve the performance of HIS applied in outpatient services of Unit II of PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital. Methods: This study used an observational cross-sectional study design. Qualitative data obtained from questionaires distributed to 38 respondents in outpatient service unit which consists of 4 outpatient personnels, 4 medical record staffs, 11 ER personnels, 9 laboratory/radiology personnels, pharmacy personnels, and 4 financial officers. Qualitative data was obtained from indepth interview and focus group discussion (FGD) with Electronic Data Processing (EDP) Supervisor and outpatient unit supervisors. Results and Discussion: The HIS implementation evaluationof on outpatient services applied at Unit II of PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital has been runnig well, useful and easy to use, but there are some features which are not used yet optimally. Problems and potential obstacles found in the HIS implementation in outpatient services of Unit II of PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital are error hardware and software, slow loading process when they are used in all units simultaneously, and the system somtimes is not connected to the server. Conclusions and suggestions: Evaluation of the implementation of HIS at outpatient services of Unit II of PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital is already well underway, but there are still some function features / menus have not been optimally. The regular hardware and software maintenance to avoid technical error. The equality of computer version and capacity installed in every serviceunit. The HIS’ business process comprehension training and socialization and HIS development evaluation must be done regularly. Keywords: Hospital Information System (HIS)
1
ABSTRAK
Latar Belakang: Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat profesi dan padat modal. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan syarat wajib bagi pendokumentasian di RS. Sistem informasi rumah sakit yang digunakan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II merupakan “copy paste” dari sistem informasi yang ada di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I, sedangkan sistem pelayanan antara RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II belum tentu sama. Rumah Sakit dituntut untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik. Oleh sebab itu evaluasi terhadap SIRS pelayanan rawat jalan sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki kinerja pelayanan rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain penelitian cross secsional. Data kuantitatif diperoleh dari hasil kuesioner dengan 38 responden pada unit pelayanan rawat jalan yang terdiri dari 4 orang Petugas Rawat Jalan, 4 orang Petugas Pendaftaran/Rekam Medis, 11 orang Petugas UGD, 9 orang Petugas Laborat/Radiologi, 6 orang Petugas Farmasi dan 4 orang Petugas Keuangan. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara mendalam (indepth interview) dan Focus Group Discussion (FGD) dengan Supervisor EDP (Electronic Data Processing) dan jajaran supervisor unit pelayanan rawat jalan. Hasil dan Pembahasan: Evaluasi Implementasi SIRS pelayanan rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II berjalan dengan baik, bermanfaat dan mudah digunakan, tetapi ada beberapa menu belum digunakan secara maksimal. Masalah dan kendala yang potensial terhadap SIRS pelayanan rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II yaitu hardware sering terjadi error, software loading lama saat digunakan di seluruh unit secara bersamaan dan kadang tidak terkoneksi dengan server. Kesimpulan dan saran: Evaluasi implementasi SIRS pelayanan rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II yaitu SIRS sudah berjalan dengan baik, tetapi masih ada beberapa menu yang belum optimal digunakan fungsinya pada beberapa unit pelayanan. Pemeliharaan terhadap hardware dan software secara rutin untuk menangani kendala teknis. Kesetaraan versi dan kapasitas komputer pada setiap unit pelayanan. Pelatihan dan sosialisasi pemahaman tentang “Bisnis Proses” yang dibuat dalam SIRS serta melakukan evaluasi terhadap perkembangan SIRS. Kata Kunci : Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
2
3) Faktor psikologis, yang terdiri
PENDAHULUAN Rumah sakit adalah suatu
dari persepsi, sikap, kepribadian,
institusi pelayanan kesehatan yang
belajar dan motivasi.
kompleks, padat profesi dan padat
Setiap
sarana
pelayanan
modal. Rumah sakit mempunyai
kesehatan wajib menyelenggarakan
tugas
pelayanan
rekam medis. Rekam Medis (RM)
secara
adalah berkas yang berisi catatan dan
Rumah Sakit dituntut
dokumen tentang identitas pasien,
untuk selalu meningkatkan mutu
pemeriksaan, pengobatan, tindakan
pelayanan yang lebih baik.
dan
memberikan
kesehatan
perorangan 4
paripurna.
Sistem
informasi
rumah
sakit
yang
telah
Dengan
kemajuan
teknologi,
harus
tingkat keamanan dan kerahasiaan
faktor
dokumen elektronik terus semakin
diantaranya mengenai keberadaan
tinggi dan aman. Aspek kerahasiaan
Sumber
dan
memperhatikan
Daya
juga
lain
diberikan kepada pasien.3
yang
terkomputerisasi pada unit rekam medis
pelayanan
beberapa
Manusia
(SDM).
keamanan
dokumen
rekam
Faktor yang mempengaruhi kinerja
medis yang selama ini menjadi
tenaga kesehatan tersebut dibagi
kekhawatiran banyak pihak dalam
5
menjadi 3 kelompok yaitu :
penggunaan rekam medis elektronik
1) Faktor individu, yang terdiri dari
pun sebenarnya telah
kemampuan
dan
keterampilan,
undang-undang
diatur di
informasi
dan
mental dan fisik, latar belakang
transaksi elektronik (ITE) nomor 11
keluarga,
tahun 2011 dalam pasal 16.11
tingkat
pengalaman, demografi
sosial, (umur,
Rumah
etnis, jenis kelamin).
struktur,
daya,
dalam hal pengembangan sarana dan
kepemimpinan,
imbalan,
PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II,
2) Faktor organisasi, yang terdiri dari sumber
Sakit
prasarana yang melakukan berbagai
desain
program antara lain pembangunan
pekerjaan, supervise dan kontrol.
fisik sesuai block plan dan master plan serta pengadaan alat-alat medik. Implementasi sistem informasi di RS
3
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Berdasarkan
observasi
Unit II telah dilakukan sejak saat soft
pendahuluan yang dilakukan untuk
opening, tahun 2009 dengan SIM
data awal penelitian di Rumah Sakit
berbasis DOS. Sistem ini tidak dapat
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
mendukung banyak informasi yang
Unit II, ada permasalahan salah
dibutuhkan. Sistem DOS juga tidak
satunya sistem informasi rumah sakit
dapat integrasi dengan data yang ada
yang
di
Muhammadiyah
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
Yogyakarta Unit I. Kondisi ini cukup
merupakan “copy paste” dari sistem
menyulitkan dalam penyatuan data
informasi yang ada di RS PKU
dan analisa laporan. Pada Mei 2010
Muhammadiyah Yogyakarta Unit I,
Sistem
sedangkan sistem pelayanan antara
RS
PKU
Informasi
Rumah
Sakit
beralih ke sistem windows. Evaluasi
kinerja
digunakan
RS pelayanan
kesehatan merupakan suatu
di
PKU
RS
PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta Unit I dan RS PKU
proses
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
untuk menentukan nilai atau jumlah
belum tentu sama. Petugas masih
keberhasilan dari pelaksanaan suatu
membutuhkan
waktu
untuk
kegiatan
menyesuaikan
dengan
sistem
serta
persyaratan
merupakan
dasar
untuk
informasi tersebut.
mengendalikan dan mempertahankan mutu
pelayanan.
berguna
untuk
Evaluasi
Berangkat
ini
Salah
mempengaruhi
mutu
satu
Informasi
dengan
Rumah
Sakit
(SIRS)
pelayanan rawat jalan di RS PKU
yang
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II,
pelayanan
maka dibutuhkan evaluasi
kesehatan adalah kompetensi tehnik terkait
permasalahan
yang ada dalam implementasi Sistem
kesinambungan
pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan.
dari
SIRS
pelayanan rawat jalan terkait dengan
keterampilan,
persepsi
kemampuan dan penampilan pemberi
pemanfaatan
kemudahan penggunaan.
pelayanan.
4
dan
adalah Spesifikasi fasilitas Sistem
BAHAN DAN CARA Jenis
penelitian
observasional
ini jenis
Informasi
Rumah
Sakit
(SIRS)
data
pelayanan Rawat Jalan di RS PKU
penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.
Penelitian yang hendak mengkaji
Subyek
masalah persepsi pemanfaatan dan
Supervisor EDP (Electronic Data
kemudahan
Sistem
Processing)
(SIRS)
Pendaftaran/RM,
Informasi
dengan
adalah
penggunaan Rumah
Sakit
penelitian
ini
adalah
Supervisor
Jalan,
Supervisor Supervisor
Poli
pelayanan rawat jalan di RS PKU
Rawat
UGD,
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
Supervisor
menggunakan jenis data penelitian
Supervisor Farmasi dan Manajer
kuantitatif.
Keuangan.
Laborat/Radiologi,
Jenis data penelitian kualitatif
Variabel Penelitian ini, terdiri
pada penelitian ini digunakan untuk
dari variabel di kendalikan yaitu
membantu proses identifikasi, dalam
tingkat pendidikan, lama kerja, jenis
metode evaluasi Implementasi SIRS
pekerjaan dan beban kerja. Variabel
pelayanan
yang tidak dikendalikan yaitu tingkat
Sakit
Rawat Jalan di Rumah PKU
Yogyakarta
Muhammadiyah Unit
II.
sosial dan demografi (etnis, jenis
Desain
penelitian yang digunakan
kelamin).
dengan
Sampel penelitian pengukuran
pendekatan cross sectional. Peneliti
kuantitatif
menggunakan
penelitian
dengan acuan kriteria inklusi dan
karena
eksklusi. Sebanyak 38 reponden
waktu
diperoleh dari hasil kuesioner pada
secara
cross
keterbatasan
desain sectional biaya
dan
penelitian .
yaitu
Total
sampling
unit pelayanan rawat jalan yang
Penelitian ini dilaksanakan di
terdiri dari 4 orang Petugas Rawat
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Jalan,
Yogyakarta
yang
Pendaftaran/Rekam Medis, 11 orang
beralamatkan di Jl.Wates Km 5.5
Petugas UGD, 9 orang Petugas
Gamping,
Laborat/Radiologi, 6 orang Petugas
Unit
Sleman,
II
Yogyakarta
55294. Obyek pada penelitian ini
5
4
orang
Petugas
Farmasi
dan
4
orang
Petugas
(FGD)
Keuangan.
dan
pengamatan
terlibat
(Observasi Participan).
Sampel yang digunakan untuk
Uji validitas (kesahihan) pada
pengukuran kualitatif diambil secara
penelitian
purposive sampling. Pengambilan
menggunakan
sampel responden untuk wawancara
reliabilitas
terdiri dan Focus Group Discussion
dengan cara auditing data. Pada
(FGD) terdiri dari Supervisor EDP
penelitian kuantitatif tidak dilakukan
(Electronic Data Processing) jajaran
uji validitas karena data umum sudah
supervisor pelayanan rawat jalan.
mengacu
Instrumen penelitian kuantitatif yang
(Technology
digunakan
yang dikenalkan oleh Davis (1989).
dalam
penelitian
ini
adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan
dalam
penelitian
yang
Kuesioner ini terbagi menjadi dua
pemanfaatan
persepsi
dan
persepsi
penelitian
yang
evaluasi
SIRS pelayanan
pada
Implementasi
Wawancara
mendala
II
Model)
diperoleh
dari
kuesioner,
mendalam
interview)
dan
Discussion
(FGD) di
kuesioner
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit
Acceptance
(indepth
Focus
Group
RS
PKU
a. Hasil penelitian kuantitatif atau
Rawat Jalan di
Yogyakarta
TAM
1. Evaluasi implementasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pelayanan Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.
penelitian
digunakan
teori
berdasarkan tujuan penelitian.
skala likert (likert scale).
kualitatif
dilakukan
Hasil penelitian ini akan disajikan
disusun dengan berpedoman pada
pada
pada
Uji
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.
kemudahan penggunaan. Kuesioner
Instrumen
triangulasi.
(keandalan)
wawancara
(Technology Acceptance Model).2
tentang
dengan
Hasil penelitian terdiri dari data
sistem yang diadopsi dari TAM
yaitu
ini
HASIL
ini
adalah kuesioner tentang penerimaan
bagian
kualitatif
adalah (Indepth
6
persepsi
pemanfaatan
dan
kemudahan
penggunaan
SIRS
pelayanan
rawat
Interview), Focus Group Discussion
tentang
jalan
di
RS
PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta
PKU
Unit II
Muhammadiyah
Yogyakarta Unit II
Berdasarkan hasil kuesioner
Hasil
dari
wawancara Interview)
dapat dilihat bahwa implementasi
mendalam
(Indepth
SIRS pelayanan rawat jalan secara
identifikasi
perbedaan
keseluruhan
pemanfaatan
di
RS
PKU
dan
persepsi kemudahan
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
pengguna SIRS pelayanan rawat
berkategori baik Hal ini menunjukan
jalan
bahwa SIRS pelayanan rawat jalan
Yogyakarta Unit II antara lain 3 dari
yang
PKU
7 responden berpendapat bahwa
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
SIRS belum dimanfaatkan secara
memberikan
optimal.
diterapkan
di
RS
manfaat
bagi
di
PKU
Muhammadiyah
Fasilitas/menu
yang
penggunanya. SIRS pelayanan rawat
tersedia pada SIRS pelayanan rawat
jalan
Muhammadiyah
jalan di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Unit II memudahkan
Yogyakarta Unit II sudah cukup
penggunanya
lengkap dan sudah sesuai dengan
di
pekerjaan,
PKU
untuk
mengerjakan
meningkatkan
kinerja,
kebutuhan
di
beberapa
unit
produktifitas dan efektifitas dalam
pelayanan. Pengguna sistem masih
menyelesaikan
pekerjaan.
belum memahami beberapa fasilitas/
Peningkatan kualitas SIRS dapat
menu yang tersedia pada SIRS
membantu RS untuk meningkatkan
pelayanan rawat jalan di RS PKU
kualitas pelayanan rumah sakit serta
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.
membantu
rumah
sakit
dalam
Hasil Focus Group Discussion
mencapai visi dan misi. b. Hasil
penelitian
(FGD) tentang persepsi pemanfaatan
kualitatif
dan kemudahan penggunaan SIRS
dengan wawancara mendalam
pelayanan rawat jalan di RS PKU
(Indepth Interview) dan Focus Group
Discussion
tentang
persepsi pemanfaatan
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
(FGD)
yaitu SIRS sudah cukup baik, namun masih ada beberapa fasilitas/menu
dan kemudahan pengguna di
yang belum dimanfaatkan secara
Unit Pelayanan Rawat Jalan RS
7
optimal. Format imunisasi belum
rawat jalan terhambat. Pelatihan
tersedia pada SIRS pelayanan rawat
SIRS ada, namun hanya jajaran
jalan di RS PKU Muhammadiyah
supervisor dan pelatihan diberikan
Yogyakarta Unit II.
saat akan dilaksanakan penerapan SIRS di RS PKU Muhammadiyah
Evaluasi implementasi Sistem Informasi
Rumah
Sakit
Yogyakarta Unit II.
(SIRS)
2. Identifikasi masalah atau kendala yang potensial dalam implementasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pelayanan Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.
pelayanan rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II bahwa SOP tentang SIRS ada, fitur/fasilitas yang cukup lengkap dan
mudah
digunakan
dalam
Tujuan penelitian yang kedua
pembuatan laporan. SIRS sudah terintegrasi
pada
semua
adalah identifikasi
unit
kendala
pelayanan, tetapi pada beberapa unit
yang
masalah
potensial
atau dalam
implementasi SIRS pelayanan rawat
pelayanan masih belum digunakan
jalan di RS PKU Muhammadiyah
secara optimal. Tim EDP yang sudah
Yogyakarta Unit II. Penelitian ini,
kompeten dalam bidangnya.
data tentang masalah atau kendala Tujuan dari penelitian ini adalah
yang potensial dari hasil kuesioner,
mengevaluasi implementasi Sistem
wawancara
Informasi
interview)
Rumah
Sakit
(SIRS)
mendalam dan
Focus
(indepth Group
Pelayanan Rawat Jalan di Rumah
Discussion (FGD). Jumlah responden
Sakit
wawancara
PKU
Yogyakarta
Muhammadiyah Unit
II.
mendalam
(indepth
Secara
interview) adalah 7 (tujuh) orang dan
keseluruhan SIRS pelayanan rawat
8 (delapan) orang responden untuk
jalan di RS PKU Muhammadiyah
Focus Group Discussion (FGD).
Yogyakarta Unit II sudah baik, SIRS Hasil kuesioner masalah atau
memberikan manfaat dan mudah
kendala yang potensial antara lain
digunakan. SOP tersedia, komputer
masih sering lama untuk membuka
kadang error dan “lemot” yang
program. Sosialisasi mengenai SIRS
dapat membuat pelayanan pasien
8
belum
menyeluruh
belum
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
optimal. SIRS sering error atau lama
antara lain jaringan “lemot”, tidak
loading sehingga dalam penggunaan
terkoneksi
sistem
pengiriman data dan komputer error.
informasi
dan
terganggu
dan
menghambat kinerja. Berdasarkan
wawancara
identifikasi masalah atau kendala yang potensial dalam implementasi SIRS pelayanan rawat jalan di PKU
penunjang
peningkatan
agar tidak terjadi lagi loading lama.
jika ada software yang error dengan
Sosialisasi
dipandu dari PKU I, jika hardware
dan
pelatihan
secara
berkala tentang penggunaan SIRS
yang rusak maka EDP akan datang
untuk mengoptimalkan manfaat dari
langsung ke PKU II. Perubahan
menu atau fasilitas yang tersedia
kenaikan versi yang tiba-tiba, tanpa
pada SIRS, kerjasama oleh semua
adanya konformasi sebelumnya.
pihak yang terkait dengan SIRS,
Group
pejabat struktural rumah sakit yang
Discussion (FGD) terkait dengan
selalu
kendala atau masalah yang potensial
melakukan
evaluasi
rutin
terhadap perkembangan SIRS dan
dalam implementasi SIRS pelayanan RS
dengan
Penambahan kapasitas memory,
EDP mengerjakan pekerjaan SIRS
di
implementasi
informasi dan produktifitas.
mengikuti perkembangan SIRS. Tim
jalan
dalam
program, khususnya pada pelayanan
rumah sakit belum optimal dalam
rawat
dengan
terjadi double entry. Kesinambungan
jajaran supervisor. Pejabat struktural
Focus
terkait
lebih terakomodir lagi agar tidak
menyeluruh, hanya
dari
interview)
Unit II antara lain diharapkan SIRS
dan
komputer error. Sosialisasi SIRS
Hasil
(indepth
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
sistem jaringan yang terjadang tidak
yang belum
mendalam
SIRS pelayanan rawat jalan di RS
yaitu SIRS mengalami loading lama,
server
saat
wawancara
rekomendasi
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
dengan
server
3. Rekomendasi implementasi SIRS pelayanan rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Berdasarkan dari hasil
dengan responden terkait dengan
terkoneksi
dengan
dapat
PKU
9
memberikan
ide-ide
bagi
pengembangan SIRS untuk lebih
dinilai dari sisi kemanfaatan dan
baik lagi.
kemudahan penggunaan berdasarkan
Hasil
coding
Discussion rekomendasi
Focus
Group
teori TAM (Technology Acceptance
(FGD)
tentang
Model). Hasil kuesioner evaluasi
dalam
implementasi
dalam
bidang
kemanfaatan
SIRS pelayanan rawat jalan di RS
kemudahan
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
keseluruhan berkategori baik. SIRS
Unit II yaitu perbaikan pada sistem
memberikan banyak manfaat bagi
jaringan agar tidak “lemot” sehingga
penggunanya
diharapkan
mengakses informasi dengan mudah
kendala,
SIRS
berjalan
pemeliharaan
tanpa
terhadap
sesuai
penggunaan
dan
antara
kebutuhan
secara
lain
dapat
petugas
hardware dan software pada SIRS
masing-masing
pelayanan rawat jalan di RS PKU
kemudahan
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II,
berkategori
kesetaraan
mudah digunakan setelah berkali-
versi
dan
kapasitas
komputer pada setiap unit pelayanan.
menu
penggunaan baik,
SIRS
juga menjadi
Jika
seseorang
melakukan
format
pembelajaran secara berulang-ulang
imunisasi. Peran penting dari pihak
maka akan lebih mudah dalam
jajaran
penggunaannya.
memberikan
seperti
Bidang
kali.
Melengkapi fasilitas sesuai dengan kebutuhan
unit.
pada
manajemen
untuk
masukan
terhadap
Pengguna
sistem
merupakan indikator untuk menilai
pengembangan SIRS. Pelatihan dan
sejauh
sosialisasi tentang SIRS.
memberikan manfaat serta mudah
dapat
serta membantu mencapai visi dan
1. Evaluasi implementasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pelayanan Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. implementasi
sistem
untuk digunakan pelayanan di RS
PEMBAHASAN
Evaluasi
mana
misi. 1 Ketika pengguna menggunakan suatu sistem yang baru, sejumlah faktor
SIRS
mempengaruhi
keputusan
mereka tentang bagaimana dan kapan
pelayanan rawat jalan di RS PKU
akan menggunakan sistem tersebut.
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II 10
Khususnya yakin
dalam
bahwa
hal
pengguna akan
pelayanan rawat jalan sudah berjalan
menggunakan
dengan baik, namun fasilitas atau
sistem tersebut. Pengguna yakin
fitur yang ada belum dimanfaatkan
bahwa penggunaan sistem tersebut
secara maksimal. Fitur yang tersedia
akan
dari
pada SIRS sudah cukup lengkap,
sistem
namun pada beberapa unit petugas
meningkat
kinerjanya
RS PKU Yogyakarta Unit II pada
dengan
membebaskannya
kesulitan,
dalam
artian 7
tersebut mudah digunakan.
belum
Peneliti melakukan pengamatan
maksimal
dalam
memanfaatkannya. Hal ini sesuai
dilapangan, terlihat seluruh unit yang
dengan teori
menjadi objek penelitian, seluruh
bahwa
petugas mengakses informasi dengan
terimplementasi
menggunakan sistem. SIRS harus
sempurna,
memiliki keunggulan yang terutama
menemukan error (bug) dan akan
dalam hal kehandalan, SIRS di RS
menemukan
cacat
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
implementasi
yang membutuhkan
Unit
perhatian dan perbaikan.13
II
diharapkan
mengalami
tidak
kerusakan
lagi
sehingga
SIRS,
kegiatan di RS tidak terhambat.
mengatakan
Informasi
diterapkan
harus
sumber-sumber
diperoleh
sistem
informasi jarang
sekali
pengguna
akan
desain
ketujuh
responden
bahwa di
dan
SIRS
yang
RS
PKU
dapat
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
diandalkan kebenarannya. Pengolah
sudah baik, memiliki fitur yang
data atau pemberi informasi harus
cukup lengkap dan sesuai standar.
dapat menjamin tingkat kepercayaan
Hal ini berkaitan dengan teori yang
yang tinggi atas informasi yang
mengatakan
disajikannya. 6
informasi ditentukan oleh beberapa
Hasil
yang
dari
yang menyebutkan
kualitas
wawancara
hal yaitu ketersediaan (availability),
interview)
mudah dipahami (comprehensibility),
kepada 7 (tujuh) responden di RS
relevan, bermanfaat, tepat waktu,
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
keandalan
mendalam
koding
bahwa
(indepth
Unit II yaitu SIRS yang diterapkan di
(reliability),
konsisten dan kelengkapan.
11
akurat, 6
Evaluasi sistem informasi adalah usaha
nyata
kondisi
untuk
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
mengetahui
sebenarnya
tentang
masalah
potensial
yang
suatu
banyak terjadi yaitu SIRS yang
penyelenggaraan sistem internal.12
mengalami masalah seperti loading
Petugas
tingkat
lama, tidak connect dengan server.
ketergantungan yang tinggi terhadap
Hal ini mengakibatkan pekerjaan
SIRS
menjadi
memiliki
untuk
pekerjaannya.
menyelesaikan SIRS
merupakan
terhambat,
pelayanan
terhadap pasien juga terganggu dan
sesuatu yang vital bagi RS.
rawan terhadap komplain. Semua
2. Identifikasi masalah atau kendala yang potensial dalam implementasi SIRS Pelayanan Rawat Jalan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Masalah atau kendala potensial
organisasi menghendaki informasi
yang diungkapkan oleh 38 responden
Hasil Focus Group Discussion
melalui kuesioner, antara lain : masih
(FGD) yaitu jaringan “lemot”, tidak
sering lama saat untuk membuka
terkoneksi
program, sosialisasi dan pelatihan
pengiriman data dan komputer error.
SIRS belum menyeluruh dan belum
Hak akses antara petugas pelaksana
optimal. SIRS sering error atau lama
dan supervisor dalam menggunakan
loading sehingga dalam penggunaan
sistem informasi. Proses manajerial
sistem
hanya
informasi
menghambat
terganggu
kinerja.
berkualitas kualitas
baik,
yang
berbeda
Kesalahan-
derajat
dibutuhkan
akan
dengan
sifat
sesuai
organisasinya.
dan
namun
7
dengan
server
saat
mempunyai
makna
dalam
rangka
operasional
kesalahan teknis (technical error)
pencampaian
terhadap
biasa
diselenggarakan oleh sumber daya
terjadi, sehingga sistem informasi
manusia dengan baik dan benar.
harus
Kompetensi
sistem
informasi
mempunyai
pertahanan
terhadap kendala teknis tersebut. 7 Hasil (indepth responden
wawancara interview) di
RS
agar
bila
dapat
melaksanakan tugas dengan baik,
mendalam kepada
tujuan
serta perilaku kerja dan sifat pribadi
7
harus
dilakukan
agar
dapat
melaksanakan tugas dengan baik. 9
PKU
12
Masalah
atau
potensial
kendala
terhadap
yang
pihak
evaluasi
terkait
untuk
penggunaan
mendukung
SIRS
implementasi SIRS pelayanan rawat
meningkatkan
jalan di RS PKU Muhammadiyah
SIRS. Hal tersebut dapat dituangkan
Yogyakarta Unit II yaitu belum
dalam bentuk evaluasi dan sistem
optimalnya sosialisasi dan pelatihan
pelaporan secara berkala oleh pihak
SIRS untuk keseluruh pengguna
manajemen RS untuk melihat kinerja
sistem dan pejabat struktural RS
SIRS yang telah berjalan. Setiap
yang belum optimal dalam mengikuti
organisasi
setiap perkembangan dari SIRS.
efisien. Efisien artinya bahwa setiap
Belum memahami “Bisnis Proses”
penggunaan
yang ada pada SIRS, dimana insert
dimanfaatkan secara tepat sehingga
tentang “Bisnis Proses” pada SIRS
menghasilkan hasil yang maksimal. 7
sangat penting.
interview)
rekomendasi
lancar
SIRS
pengembangan
berkala
Mengingat
Adanya
(maintenance) akan
dapat
secara
mengukur
SIRS yang berjalan tanpa kerusakan
SIRS.
pendekatan dan dukungan kepada
SIRS
kendala.
kehandalan SIRS dari hari ke hari,
Pejabat struktural RS melakukan
SIRS
tanpa
perawatan
struktural RS dapat memberikan ide-
maksimal.
yang
kinerja SIRS dan SIRS berjalan
diantaranya sebagai berikut pejabat
memanfaatkan
daya
berkala, sehingga dapat memperbaiki
mengenai
implementasi
pengguna
sumber
atau dilakukan perawatan secara
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II,
untuk
bekerja dengan
masalah, diharapkan dapat diperbaiki
pelayanan rawat jalan di RS PKU
ide
harus
pemanfaatan
SIRS yang sering mengalami
3. Rekomendasi implementasi SIRS pelayanan rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Hasil wawancara mendalam (indepth
mutu
akan
dalam
seperti
loading
lama,
error,
tiba-tiba
koneksi
dengan
server.
software
dan
membantu
secara
hardware terputus
Pemeliharaan hardware
kelancaran
dapat proses
pendokumentasian dilingkungan RS.
pentingnya
Gangguan
kerjasama yang baik oleh semua
terhadap
sistem
informasi dapat dilakukan secara
13
sengaja ataupun secara tidak sengaja.
sosialisasi
Ketidaksengajaan
meningkatkan
dapat
terjadi
ini
bertujuan pengetahuan
SDM
karena kesalahan teknis, kesalahan
tentang
lingkungan dan kesalahan manusia.7
mengingat semakin lama teknologi
Kesalahan teknis yang terjadi karena
yang ada semakin maju, sehingga
perangkat kerasnya, seperti komputer
pengetahuan SDM diharapkan terus
error,
yang terjadi pada SIRS
update
pelayanan rawat jalan di RS PKU
zaman.
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.
teknologi
untuk
sesuai
Sebuah
informasi,
dengan
kemajuan
sistem
informasi
Untuk menangani kendala teknis
mempunyai dua fungsi dalam suatu
yang terjadi seperti komputer error,
organisasi. Pertama sebagai cerminan
loading lama dan tidak terkoneksi
untuk mengamati aksi-aksi dalam
dengan server, pihak EDP sudah
sistem
menyediakan server baru dengan
memproses,
kapasitas
melaporkan
yang
cukup
besar.
operasi
yaitu
dalam
mencatat,
dan
kegiatan
operasional.
Komputer disetiap unit pelayanan
Kedua sebagai sistem informasi yang
akan
mendukung
disetarakan
versinya.
kegiatan
manajerial
Tersedianya 1 unit UPS kapasitas 6
dalam pengambilan keputusan. Dapat
KVA, kembali
dengan
kecepatan
hidup
dikatakan
detik
untuk
mempunyai fungsi yang sangat vital.
jika
terjadi
Untuk itu output yang dihasilkan
3-5
mengantisipasi pemadaman listrik.
mengenai
informasi
sistem informasi harus berkualitas
Hasil Focus Group Discussion (FGD)
sistem
sehingga keputusan yang diambil dapat cepat dan tepat.8
rekomendasi
implementasi SIRS pelayanan rawat
Pengambilan
keputusan
jalan di RS PKU Muhammadiyah
memegang peranan penting, karena
Yogyakarta Unit II
kepada 8
keputusan yang diambil merupakan
responden adalah 5 dar 8 responden
hasil pemikiran akhir yang harus
mengharapkan adanya pelatihan dan
dilaksanakan
sosialisasi secara menyeluruh kepada
Hasil wawancara dengan responden
semua pengguna SIRS. Pelatihan dan
2 (R2) bahwa dalam pembuatan
14
oleh
bawahannya.10
pelaporan bulanan, tahunan ataupun
beberapa
laporan ke pihak eksternal RS sudah
pemahaman
dicover
Proses” yang dibuat dalam SIRS.
oleh
sehingga
SIRS
lebih
menyelesaikan
yang
mudah
ada, dalam
pekerjaannya
tentang
dan
yang
“Bisnis
potensial
implementasi
wawancara
pelayanan,
2. Identifikasi masalah atau kendala
waktunya lebih efektif. Hasil
unit
dengan
Rawat
Jalan
SIRS di
dalam Pelayanan RS
PKU
respoden 7 (R7) dikatakan bahwa
Muhammadiyah Yogyakarta Unit
dalam
pelaporan
II yaitu komputer sering terjadi
keuangan masih menjadi satu dengan
error, SIRS yang loading lama
RS
Muhammadiyah
saat digunakan di seluruh unit
Yogyakarta Unit I, sehingga dalam
secara bersamaan dan kadang
pembuatan pelaporan membutuhkan
tidak terkoneksi dengan server.
waktu beberapa lama, walaupun
Sosialisasi
sudah
menyeluruh kesemua pengguna
pembuatan
PKU
didukung
dengan
adanya
SIRS. Idealnya Sistem Informasi
yang
belum
sistem.
Rumah sakit digunakan sebagai suatu
3. Rekomendasi implementasi SIRS
sistem yang terpadu.
pelayanan rawat jalan di RS PKU
KESIMPULAN
Muhammadiyah Yogyakarta Unit
1. Evaluasi Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIRS)
terkait
II yaitu
dengan
a. Kesetaraan versi dan kapasitas
penerimaan sistem pengguna di
komputer
Unit Pelayanan Rawat Jalan RS
pelayanan.
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
b. Sosialisasi
Unit
II
yaitu
implementasi rawat
jalan
umumnya
SIRS di
setiap
dan
unit
pelatihan
tentang SIRS secara berkala.
pelayanan
c. Pentingnya
pemeliharaan
PKU
fasilitas hardware dan software
Muhammadiyah Yogyakarta Unit
secara rutin untuk mengatasi
II sudah berjalan, tetapi masih ada
kendala
beberapa
komputer error, loading lama
menu
RS
pada
yang
belum
optimal digunakan fungsinya pada
15
teknis
seperti
dan kadang tidak terkoneksi
Publik. Gadjah Mada University
dengan server.
Press. Yogyakarta. 7.
Informasi Manajemen : Konsep,
DAFTAR PUSTAKA 1. Anggraeni,
Anggi.
2013.
Aplikasi dan Perkembangannya.
Evaluasi Penerapan SIRS di Unit
Rawat
2.
Andi. Yogyakarta.
Inap RS PKU
Muhammadiyah
8.
Informasi Manajemen Rumah
Yogyakarta. UMY.
Sakit di RSUD Kota Yogyakarta.
Davis, G. B., 1989. “Perceived
Tesis. Yogyakarta. UGM. 9.
Siagian, Sondang., Prof Dr.,
Used, and User Acceptances of
2011.
Information Technology”, MIS
Manajemen.
Quarterly,
Jakarta
September pp,
1989, 319-340.
Sitem
Informasi
Bumi
10. Sutabri. 2004.
Aksara.
Analisis Sistem
Informasi. Andi. Yogyakarta.
d:2017067>
11. Undang-undang
Informasi
Depkes RI. 2008. Permenkes no
Teknologi Elektronik No. 11
269 Tentang Rekam Medis
Tahun 2011. Tentang Informasi
Depkes
dan Transaksi Elektronik.
RI.
2009.
Undang-
Undang No 44 Tahun 2009
6.
2009.
Unit I dan Unit II. Tesis.
5.
Albertus.
Evaluasi Implementasi Sistem
Vol.13,
4.
Prasetya,
Yogyakarta
Usefulness, Perceived Easy of
3.
Nugroho, Eko. 2008. Sistem
12. Yusof,
2008.
“An
Framework
For
MM.,
Tentang Rumah Sakit.
Evaluation
Ilyas, Y., 2002. Kinerja Pusat
Health Information System :
Kajian
Human,
Ekonomi
Kesehatan
Organization
and
Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Technology-Fit Factors (HOT-
Universitas Indonesia. Jakarta.
Fit),”
Kumorotomo, Wahyudi, 2004.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu
Sistem
bmed/17964851
Dalam
Informasi
Manajemen
Organisasi-organisasi
16
13. Whitten,
J.L.,
Betley,
L.D.,
Dittman K.C., 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem. Edisi
6.,
Penerbit
Andi.
Yogyakarta.
17
18