PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI PEMODERASI (Studi Empiris pada Pemerintah Kab. Sragen) Oleh : Damini Rahmawati ABSTRACT For five consecutive years, BPK still give fair opinion with the exception of financial statements prepared Sragen government. This study aims to examine the effect of the capacity of human resources to the quality of local government financial statements, and test the organizationl commitment as moderating. This type of research is explanatory research with purposive sampling through surveys. The number of samples of 118 respondents, consisting of 34 Budget Users, 36 SKPD Finance Administering Officials (PPK-SKPD), 37 Treasurers Expenditure and 11 Treasurers Acceptance. Technical analysis of the data using regression moderation (Moderated Regression Analysis) with SPSS version 17.00. The results showed significantly the capacity of human resources is not a positive effect to the quality of local government financial statements, and organizational commitment moderated the effect of the human resource capacity on the quality of local government financial statements. It can be concluded that the influence of the human resource capacity on the quality of local government financial statements can be reinforced by the commitment of the organization. Keywords: Human Resource Capacity, Organizational Commitment and Quality of Local Government Financial Statements.
PENDAHULUAN Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam rangka memenuhi kewajibannnya adalah memberikan pertanggungjawaban kepada publik, dengan menyediakan informasi mengenai kinerja pemerintah daerah kepada para pemangku kepentinganya (stakeholder). Pelaporan keuangan sektor publik khususnya laporan keuangan pemerintah daerah adalah wujud dan realisasi
pengaturan
pengelolaan dan
pertanggungjawaban
keuangan pemerintah yang transparan untuk mencapai good governance. Informasi dalam laporan keuangan sangat diperlukan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan berbagai pihak, sehingga bermanfaat atau dengan kata lain, informasi tersebut harus mempunyai nilai (Suwardjono 2005). Informasi akan bermanfaat apabila memenuhi qualitative characteristics, berupa ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga 1
dapat memenuhi tujuannya, yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami (SAP 2010). Fenomena laporan keuangan pemerintah daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Hasil audit BPK secara umum menunjukkan belum tertibnya pelaporan keuangan yang dibuat oleh pemerintah daerah, terlihat antara lain dari kelemahan pengendalian intern, ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan, penyusunan yang belum sesuai dengan SAP dan belum tertibnya pengelolaan aset/barang milik daerah.
Hasil opini BPK
pada semester I Tahun 2014 terhadap 456 LKPD dari 524 Pemda provinsi / kab /kota seluruh Indonesia, menunjukkan data: opini WTP sebesar 33,55%; WDP sebesar 60,52%; TW sebesar 1,97% dan TMP sebesar 3,94%. Kondisi ini masih cukup memprihatinkan karena opini WDP masih menduduki peringkat yang tinggi, apabila dibandingkan dengan opini WTP. Hasil pemeriksaan BPK atas laporan keuangan yang disusun pemerintah Kabupaten Sragen TA 2013, masih memberikan opini WDP seperti tahun-tahun sebelumnya. Terdapat kelemahan-kelemahan atas laporan keuangan yang disusun, diantaranya: (1) Reklasifikasi ketekoran kas di kas daerah Rp. 604.600.000,00 ke aset lainnya,
belum
menjelaskan pihak yang dikenakan Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah; (2) Pembukuan rekening kas daerah dan pengelolaan kas di SKPD belum memadai; (3) Nilai persediaan pada neraca per 31 Desember 2013 belum menggambarkan nilai persediaan yang sebenarnya; (4) Pengendalian atas pencatatan aset tetap kurang memadai. Laporan keuangan adalah sebuah produk yang dihasilkan oleh bidang atau disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang memahami dan kompeten dalam bidang akuntansi pemerintahan, keuangan daerah bahkan organisasional tentang pemerintahan. Dalam konteks daerah, laporan keuangan adalah bagian dari evaluasi kinerja pembangunan pada tahun sebelumnya yang akan di proyeksikan untuk perencanaan tahun selanjutnya. Diperlukan ketepatan dan kemampuan sumber daya manusia
2
penyelanggara pemerintahan daerah dalam menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan aturan (Fontanela 2010). Sumber daya manusia adalah komponen yang sangat penting di dalam organisasi. Keberhasilan pengelolaan organisasi sangatlah ditentukan oleh keberhasilan dalam mengelola sumber daya manusia. Keberhasilan dan kinerja pegawai dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat kompetensi, profesionalisme dan juga komitmennya terhadap bidang pekerjaan yang ditekuni. Komitmen organisasi merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi. Komitmen organisasional dibangun atas dasar kepercayaan pekerja atas nilai-nilai organisasi, kerelaan pekerja membantu mewujudkan tujuan organisasi dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Oleh karena itu, komitmen organisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) bagi pekerja terhadap organisasi (Modway et al. 1982 dalam Vandenberg 1992). Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, diantaranya panelitian yang dilakukan Indriasari dan Nahartyo (2008); Sukmaningrum (2012); Ratifah dan Ridwan (2012); serta Sugandi, Desmiyawati dan Hanif (2012). Adanya berbagai hasil penelitian yang berbeda, serta belum maksimalnya upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Sragen agar opini WTP tercapai, menimbulkan ketertarikan untuk mengkaji kembali dan melakukan penelitian lebih lanjut. Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah? (2) Apakah komitmen organisasi memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah? Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan bukti empiris pengaruh kapasitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah; dan komitmen organisasi
3
sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
PERUMUSAN MASALAH Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini merumuskan permasalahan yang hendak dibahas, yaitu Apakah motivasi kerja, disiplin kerja dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai ?
LANDASAN TEORI 1. Kajian Literatur dan Pengembangan Hipoteisis a. Decision-Usefulness Theory Scott (2009) menyatakan bahwa perspektif pelaporan keuangan yang memfokuskan pelaporan informasi yang berguna bagi investor disebut decision usefulness approach. Dalam teori kegunaan keputusan (decision-usefulness theory), informasi akuntansi menjadi referensi dari penyusunan kerangka konseptual Financial Accounting Standard Boards (FASB), yaitu Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang
berlaku
di Amerika Serikat (Kiswara 2011). SFAC No 2
tentang Qualitatif Characteristics of Acoounting Information menggambarkan hirarki dari kualitas informasi akuntansi dalam bentuk kualitas primer, kandungannya dan kualitas sekunder. PP Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan telah mengadopsi karakteristik kualitatif primer sebagaimana tercantum dalam SFAC No 2, hanya saja SAP menekankan pada empat prasyarat normatif, yaitu: relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
4
b. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Kualitas laporan keuangan ditentukan oleh karakteristik kualitatif, yaitu ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Karakteristik kualitatif laporan keuangan yang tertuang dalam PP Nomor 71 tahun 2010, yaitu: 1) relevan; 2) andal; 3) dapat dibandingkan; dan 4) dapat dipahami. Pada lampiran II SAP (paragraf 33-37), dijelaskan bahwa laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang termuat didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu melakukan evaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan masa depan; andal apabila bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi; dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dan dapat dipahami oleh penggunanya. c. Kapasitas Sumber Daya Manusia Kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi (kelembagaan), atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Kapasitas harus dilihat sebagai kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk menghasilkan keluaran-keluaran (outputs) dan hasil-hasil (outcomes). Untuk menilai kapasitas dan kualitas sumber daya manusia dalam melaksanakan suatu fungsi termasuk akuntansi, dapat dilihat dari level of responsibility dan kompetensi sumber daya tersebut (GTZ dan USAID/CLEAN Urban 2001 dalam Indriasari dan Nahartyo 2008). Penelitian Sugandi et al. (2012); Nuryanto dan Afiah (2013); Setiawati dan Sari (2014) memberikan bukti bahwa sumber daya manusia berpengaruh signifikan
5
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil berbeda dikemukakan Sukmaningrum (2012), yang menyatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah. Penelitian ini mencoba mengkaji kembali dan merumuskan hipotesis: H1 : Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. d. Komitmen Organisasi Komitmen terhadap organisasi merefleksikan tiga dimensi utama, yaitu komitmen dipandang merefleksikan orientasi afektif terhadap organisasi, pertimbangan kerugian jika meninggalkan organisasi, dan beban moral untuk terus berada dalam organisasi (Meyer dan Allen 1997). Komitmen sumber daya manusia yang kompeten
dibutuhkan
oleh organisasi agar
dalam organisasi dapat terjaga dan terpelihara
dengan baik. Hal ini disebabkan pegawai dengan komitmen organisasi yang tinggi akan mampu mencapai kinerja yang tinggi serta menunjukkan dedikasi dan dukungan yang kuat dalam pencapaian tujuan organisasi (Arnie 2011). Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji komitmen organisasi sebagai pemoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan, karena diyakini komitmen organisasi merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi, termasuk menghasilkan laporan keuangan. Berdasarkan hal tersebut hipotesis yang dirumuskan adalah: H2 : Komitmen organisasi memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
6
KERANGKA PEMIKIRAN Decision-Usefulness Theory (X1) Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (X2)
Komitmen Organisasi (Y)
Kapasitas Sumber Daya Manusia (X3) Gambar 1.1
HIPOTESIS Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini diantaranya : 1. H1 : Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. 2. H2 : Komitmen organisasi memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada semua SKPD di Kabupaten Sragen, dilaksanakan mulai tanggal 26 Januari 2015 sampai dengan 27 Pebruari 2015. Rancangan penelitian adalah explanatory research, yang dilakukan melalui survey dengan menggunakan kuesioner yang diantar dan diambil sendiri oleh peneliti. 1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian adalah pengelola keuangan yang bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan, yang terdiri dari Pengguna Anggaran (PA), Pejabat 7
Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) dan Bendaharawan. Penentuan sampel adalah
purposive sampling berdasarkan pertimbangan tertentu (judgment sampling).
Jumlah sampel sebanyak 122 orang terdiri dari 37 PA, 37 PPK-SKPD, 37 Bendahara pengeluaran dan 11 Bendahara penerimaan. 2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa jawaban responden atas pernyataan yang disajikan dalam kuesioner. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen, yaitu kualitas laporan keuangan; variabel independen, yaitu kapasitas sumber daya manusia; dan variabel moderating, yaitu komitmen organisasi. Semua variabel diukur dengan skala likert dengan skor 4 (SS=Sangat Setuju), skor 3 (S=Setuju), skor 2 (TS=Tidak Setuju), dan skor 1 (STS=Sangat Tidak Setuju). 3. Analisis Data Teknis analisis menggunakan regresi moderasi (Moderated Regression Analysis) dengan bantuan program SPSS versi 17.00, dan dilakukan juga analisis regresi tanpa moderasi untuk membandingkan nilai koefisien determinasi dari model regresi yang dihasilkan. Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan pengujian
pendahuluan berupa pengujian instrumen dan uji asumsi klasik. Persamaan model regresi moderasi dalam penelitian ini adalah: KLKPD = α + β1KSDM + β2KORG + β3KSDM*KORG + e Keterangan
:
KLKPD
: kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
KSDM
: kapasitas sumber daya manusia.
KORG
: komitmen organisasi.
KSDM*KORG : interaksi kapasitas sumber daya manusia dengan komitmen organisasi.
8
α
: konstanta. : koefisien Regresi.
e
: error term.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jumlah kuesioner yang didistribusikan 122 kuesioner, kembali 120 kuesioner dan yang dapat diolah sebagai bahan analisis 118 kuesioner. Responden dalam penelitian, yaitu : PA, PPK-SKPD, Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan. Karakteristik reponden seperti tersebut pada tabel 1 dibawah ini:
Responden
Tabel 1.2 Karakteristik Responden SM L P D3 S1 U
S2
Akt
Non
PA
31
3
0
1
13
20
6
28
PPK-SKPD
27
9
1
0
14
21
7
29
Bendh. Pengeluaran
18
19
9
3
22
3
26
11
Bendh. Penerimaan
5
6
5
0
5
1
3
8
Jumlah
81
37
15
4
54
45
42
76
(Sumber: data primer diolah, 2015) 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan tabel 2, 3 dan 4 dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan pada semua variabel adalah valid, karena nilai r hitung > r tabel dan nilai signifikansi < 0,05 (Nilai kritis n: 118 = 0,1809).
9
Tabel 1.3 Pengujian Validitas Terhadap Kapasitas Sumber Daya Manusia Item Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
1
0,749
0,1809
Valid
2
0,502
0,1809
Valid
3
0,677
0,1809
Valid
4
0,537
0,1809
Valid
5
0,770
0,1809
Valid
6
0,665
0,1809
Valid
7
0,582
0,1809
Valid
Tabel 1.4 Pengujian Validitas Terhadap Komitmen Organisasi Item Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
1
0,565
0,1809
Valid
2
0,637
0,1809
Valid
3
0.649
0,1809
Valid
4
0,520
0,1809
Valid
5
0,529
0,1809
Valid
6
0,663
0,1809
Valid
7
0.632
0,1809
Valid
8
0,621
0,1809
Valid
9
0,720
0,1809
Valid
(Sumber: Data primer diolah, 2015) Tabel 1.5 Pengujian Validitas Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Item Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
1
0,587
0,1809
Valid
2
0,639
0,1809
Valid
3
0.626
0,1809
Valid
4
0,597
0,1809
Valid
5
0,717
0,1809
Valid
6
0,683
0,1809
Valid
10
7
0.676
0,1809
Valid
8
0,598
0,1809
Valid
9
0,609
0,1809
Valid
10
0,653
0,1809
Valid
(Sumber: Data primer diolah, 2015) Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai dari Cronbach Alpha di atas 0,70 (Nunally 1994 dalam Ghozali 2011). Berdasarkan tabel 5 diperoleh nilai Cronbach Alpha (α) untuk masing-masing variabel adalah 0,766; 0,792 dan 0,837 > 0,70 sehingga dapat disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan seluruhnya reliabel. Tabel 1.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Alpha Cronbach (α)
of Items
Kapasitas Sumber Daya Manusia
0,766
7
Komitmen Organisasi
0,792
9
Kualitas Keuangan
0,837
10
Variabel
Laporan
N
Kriteria
Keterangan Reliabel
Alpha Cronbach > 0,70 maka reliabel
Reliabel Reliabel
(Sumber: Data primer diolah, 2015) 2. Hasil Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas Berdasarkan gambar 1 terlihat ploting data residual berupa titik-titik menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, menunjukkan data residual terdistribusi secara normal.
11
Selain itu, berdasarkan tabel 6 hasil uji statistik non parametrik KolmogovSmirnov (K-S) menunjukkan nilai K-S adalah 1,079 pada signifikansi 0,195 > 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data residual terdistribusi secara normal. Tabel 1.7 Hasil Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test) Unstandardized Residual 118 .0000000 2.06968752 .099 .099 -.069 1.079 .195
N Normal Parametersa,,b Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
12
b) Uji Multikolinearitas Tabel 1.8 Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics Tolerance
Kapasitas SDM
VIF
.867
Komitmen Org .867 Dependent Variable: Kualitas Lap Keu
1.153 1.153
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai tolerance value kapasitas sumber daya manusia dan komitmen organisasi adalah 0,867 > 0,10 dan nilai Variance Inflation Factors (VIF) = 1, 153 < 10, sehingga dapat dikatakan model ini bebas dari multikolinearitas. Hasil ini didapat setelah mengeluarkan variabel interaksi dari model. c) Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 2 terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
13
d) Uji Autokorelasi Berdasarkan tabel 8 terlihat nilai D-W sebesar 2,052. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel pada signifikansi 5%, jumlah sampel 118 dan jumlah variabel independen 2, didapat nilai tabel (du) = 1,747. Dikarenakan nilai D-W terletak antara 1,747 dan (4-1,746 = 2,254) atau 1,746 < 2,052 < 2,254, maka dalam model ini tidak terjadi autokorelasi. Tabel 1.9 Hasil Uji Autokorelasi Model 1
Durbin-Watson 2.052
3. Pengujian Hipotesis a. Regresi Moderasi Tabel 1.10 Rekapitulasi Hasil Regresi Moderasi
Model (Constant)
Unstandardized Coefficients B 47.167
KSDM -1.350 KORG -.943 KSDM*KORG .066 F Ratio : 40,505 Sig. F
Standardized Coefficients
Std. Error 14.697 .659 .557 .025
Sig.
3.209
.002
-2.048 -1.692 2.664
.043 .093 .009 : 0,516
Beta
-1.076 -.926 2.347 R Square
: 0,000
t
Adj. R Square
: 0,503
Berdasarkan tabel 10 didapat hasil sebagai berikut : 1. Nilai koefisien beta variabel kapasitas sumber daya manusia sebesar -1,350 pada signifikansi 0,043 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kapasitas sumber
14
daya manusia secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sehingga hipotesis 1 (H1) ditolak. 2. Nilai koefisien beta variabel interaksi sebesar 0,066 pada signifikansi 0,009 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel interaksi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sehingga hipotesis 2 (H2) diterima. 3. Nilai R Square adalah 0,516 dan nilai Adjusted R Square adalah 0,503 yang berarti bahwa variabel
interaksi, kapasitas sumber daya manusia komitmen organisasi
dapat menjelaskan variasi variabel kualitas laporan keuangan pemerintah daerah sebesar 50,3%, sedangkan sisanya sebesar 49,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian ini. 4. Nilai F adalah 40,505 signifikan pada level 0,000 atau dibawah nilai α 5%. Hal ini berarti bahwa variabel interaksi, kapasitas sumber daya manusia dan komitmen organisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. b. Regresi Tanpa Moderasi Tabel 1.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi Regresi Tanpa Moderasi
Model
R
R Square
1
.697a
.486
Adjusted R Square .477
Std. Error of the Estimate 2.152
F Ratio dan Signifikansi 54.326 .000a
Berdasarkan tabel 10 didapat nilai R Square adalah 0,486 dan nilai Adjusted R Square 0,477. Nilai F yang diperoleh adalah 54,326 signifikan pada level 0,000 atau dibawah nilai α 5%.
Berdasarkan tabel 9 dan tabel 10 dapat dibandingkan nilai
koefisien determinasinya, dan dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien determinasi
15
untuk analisis dengan moderasi lebih tinggi apabila dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi tanpa moderasi. Pembahasan Persamaan model yang dapat dibentuk dari hasil regresi adalah : KLKPD = 47,167 – 1,350 KSDM – 0,943KORG + 0,066 KSDM*KORG Pembahasan Hipotesis 1 Rumusan hipotesis 1 adalah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Nilai koefisien beta variabel kapasitas sumber daya manusia sebesar -1,350 pada signifikansi 0,043 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kapasitas sumber daya manusia secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sehingga hipotesis 1 (H1) ditolak. Hasil statistik menemukan bukti bahwa secara signifikan kapasitas sumber daya manusia tidak berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Tidak semua aparatur yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi paham dan bisa menyelesaikan permasalahan dalam laporan keuangan daerah. Ilmu yang dimiliki tidak diterapkan dalam teknis pelaksanaan laporan keuangan, karena biasanya aparatur yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan menduduki jabatan yang tinggi pula sehingga tanggungjawab pekerjaannya hanya pada pengesahan hasil, namun tidak terlibat langsung dalam penyelesaian laporan keuangan daerah. Peningkatan jenjang pendidikan pegawai kurang memperhatikan status dan kualitas lembaga pendidikan maupun jurusan yang diambil, sehingga kemanfaatan bagi pegawai maupun organisasi kurang optimal. Penempatan sumber daya manusia pada pemerintah Kabupaten Sragen masih belum disesuaikan dengan keahlian individual masing-masing, khususnya pada bagian akuntansi masih relatif sedikit sumber daya manusia yang memiliki pendidikan bidang akuntansi. Halhal inilah yang mungkin merupakan penyebab mengapa kapasitas sumber daya manusia
16
secara signifikan tidak berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan, sehingga sampai saat ini opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) belum diperoleh Pemerintah Kabupaten Sragen. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Rosalin dan Kawedar (2011); Sukmaningrum (2012), yang memberikan bukti bahwa sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah. Namun, hasil ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yudianta dan Erawati (2012); Sugandi et al. (2012); Nuryanto dan Afiah (2013); Setiawati dan Sari (2014) serta Akbar (2014), yang memberikan bukti bahwa sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Pembahasan Hipotesis 2 Rumusan hipotesis 2 adalah komitmen organisasi memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Nilai koefisien beta variabel interaksi sebesar 0,066 pada signifikansi 0,009 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel interaksi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sehingga hipotesis 2 (H2) diterima. Dari model persamaan regresi moderasi yang terbentuk dapat dilihat bahwa nilai β2 = 0 (non signifikan) dan β3 ≠ 0 (signifikan) pada level 0,05, dan dapat disimpulkan bahwa variabel komitmen organisasi merupakan pure moderator atau moderator asli. Hasil statistik menunjukkan bahwa komitmen organisasi memoderasi atau memperkuat pengaruh kapasitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, tetapi tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosalin dan Kawedar (2011) serta Sugandi et al. (2012) yang menemukan bukti bahwa
17
komitmen organisasi mempunyai pengaruh secara langsung terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Komitmen organisasi dapat tercipta jika organisasi, terutama pimpinan memberi dorongan, respek, menghargai kontribusi dan memberi apresiasi bagi pegawai/staf dalam pekerjaannya Di samping itu organisasi terutama pengambil kebijakan memiliki komitmen untuk mendukung perkembangan pegawainya yaitu dengan memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri, memajukan dan memberdayakan anggota organisasi serta mempromosikannya, sehingga pegawai tersebut akan meningkatkan komitmennya terhadap organisasi. Hal-hal seperti itulah yang mungkin belum dilakukan oleh para pengambil kebijakan di Pemerintah Kabupaten Sragen,
sehingga komitmen organisasi yang tinggi
belum begitu melekat pada diri pegawai khususnya para pengelola keuangan yang secara nyata terlibat dalam penyusunan laporan keuangan. Dengan kondisi ini maka wajar apabila komitmen organisasi hanya mampu memperkuat pengaruh kapasitas sumber daya manusia, tetapi belum mempunyai pengaruh secara langsung terhadap kualitas laporan keuangan di pemerintah Kabupaten Sragen.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan: 1. Kapasitas sumber daya manusia secara signifikan tidak berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki SKPD pada pemerintah daerah Kabupaten Sragen tidak mampu meningkatkan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. 2. Komitmen organisasi secara signifikan memoderasi pengaruh kapasitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Komitmen organisasi merupakan aspek yang memperkuat pengaruh sumberdaya manusia terhadap peningkatan
18
kualitas laporan keuangan, dan sifat moderasi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah pure moderasi. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan keuangan daerah, dan bagi para penentu kebijakan SKPD dalam berbagai hal khususnya proses penyusunan laporan keuangan, diharapkan dapat lebih menciptakan komitmen organisasi.
SARAN 1. Melengkapi metode survey dengan wawancara. 2. Mencari pengukuran lain atas kualitas laporan keuangan pemerintah daerah berdasarkan opini pihak eksternal, sehingga bias hasil penelitian dapat diminimalkan.
REFERENSI Arnie. 2011. Pentingnya SDM Dalam Sebuah Organisasi. Diakses tanggal 10 Maret 2015. http://arnie0307.blogspot.com/2011/11/pentingnya-sdm-dalam-sebuahorganisasi.html. Akbar, R.A. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Kota dan Kabupaten Bandung). Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Badan Pemeriksa Keuangan RI. 2014. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2014. www.bpk.go.id. Fontanella, A. 2010. Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Pengetahuan Akuntansi Pengguna Terhadap Pemanfaatan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansl dan Manajemen 5 (2): 22-30. Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Upadate PLS Regresi. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Indriasari, D. dan E. Nahartyo. 2008. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir). Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak.
19
Kiswara, E. 2011. Nilai Relevan Dan Reliabilitas Kegunaan-Keputusan Informasi Akuntansi Menurut Sfac No. 2 Dalam Penyajian Laporan Keuangan Dengan Metode-Metode Pembebanan Pajak Penghasilan Berbeda. PhD thesis. Universitas Diponegoro. Meyer, J. P and Allen, N. J. 1997. Commitment in the Workplace: Theory, Research and Application. Journal of Vacation Behavior 14: 24-27. Nuryanto dan Afiah. 2013. The Impact of Apparatus Competence, Information Technology Utilization and Internal Control on Financial Statement Quality (Study on Local Government of Jakarta Province - Indonesia). World Review of Business Research 3 (4): 157 – 171. Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Akuntansi Pemerintahan.
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Rosalin, F. dan W. Kawedar. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keandalan dan Timeliness Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi pada BLU di Kota Semarang). Jurnal Akuntansi. Universitas Diponegoro. Ratifah, I. dan M. Ridwan. 2012. Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Trikonomika 11 (1): 29–39.
20