HUBUNGAN ANTARA SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMP NEGERI 5 KOTA MANADO *Angelia M. Sondey *Maureen I. Punuh *Dina V. Rombot Fakultas Kesehatan Masyarakat Abstrak Anemia pada umumnya terjadi di seluruh dunia, terutama di negara berkembang (developing countries) dan pada kelompok sosio-ekonomi rendah. Anemia merupakan kelainan gizi yang paling sering ditemukan di dunia dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang bersifat epidemik. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kejadian anemia dengan status sosial ekonomi pada siswi SMP Negeri 5 Kota Manado. Penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2015 di SMP Negeri 5 Kota Manado. Populasi adalah seluruh siswi kelas VIII & IX yang ada di SMP Negeri 5 Kota Manado yaitu sebanyak 287 dengan sampel yang diteliti sebanyak 167 siswi. Hasil dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan 5% (α = 0,05). Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara anemia dengan pendapatan keluarga dan pendidikan orang tua dengan nilai p masing-masing sebesar 0,000 dan 0,000. Tidak terdapat hubungan antara anemia dengan jumlah anggota keluarga dengan nilai p sebesar 0,827. Peneliti menyarankan bagi orang tua untuk memperhatikan gizi dari pada anak remaja dan bagi para siswi untuk memperhatikan pola makan. Kata Kunci: Anemia, Sosial Ekonomi Abstract Anemia generally occur around the world, especially in developing countries and in the lower socio-economic groups. Anemia is the most common nutritional disorder in the world and become a public health problem which is epidemic. Therefore, this study aimed to analyze the relationship between the incidence of anemia with socioeconomic status on student of Country Junior High School 5 Manado. This research is an analytic survey with cross-sectional. This research was conducted in November 2015 in Country Junior High School 5 Manado. The population is all students of class VIII & IX in Country Junior High School 5 Manado, namely a total of 287 samples studied with as many as 167 students. Results were analyzed using Chi-Square test with a confidence level of 95% and 5% significance level (α = 0.05). The test results indicate that there is a relationship between anemia with family income and parental education with p values respectively 0,000 and 0,000. There was no relationship between anemia and the number of family members with a p value of 0.827. Researchers suggest for parents to pay attention to nutrition of children and adolescents for the students to pay attention to diet. Keywords: Anemia, Social Economy
PENDAHULUAN
epidemik. Masalah ini, terutama terdapat pada
Pada saat ini Indonesia menghadapi masalah
para wanita dalam usia reproduktif dan anak-
gizi ganda, yaitu gizi kurang dang gizi lebih
anak di kawasan tropis dan subtropis (Gibney,
(Almatsier, 2009). Anemia pada umumnya
dkk, 2009). Di Indonesia, anemia gizi masih
terjadi diseluruh dunia, terutama di negara
merupakan salah satu masalah gizi yang utama
berkembang (developing country) dan pada
di Indonesia, di samping tiga masalah gizi
kelompok sosio-ekonomi
rendah (Achadi,
lainnya yaitu kurang kalori protein, defisiensi
2007). Anemia merupakan kelainan gizi yang
vitamin A, dan gondok endemik (Arisman,
paling sering ditemukan di dunia dan menjadi
2010).sementara di Indonesia menurut Riset
masalah kesehatan masyarakat yang bersifat
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013,
menunjukkan
proporsi
penduduk
yang
mengalami anemia mencapai 21,7% dengan
1. Siswi yang sedang sakit 2. Siswi yang tidak tinggal seruma
prevalensi anemia pada anak perempuan lebih tinggi
dengan orang tua
(23,9%) dari pada anak laki-laki
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dua
(18,4%) (Depkes, 2014). Remaja putri 13-18
tahap, tahap pertama berupa analisis univariat
tahun dan wanita usia subur 15-49 tahun
ini dilakukan untuk memperoleh gambaran
masing-masing
ini
distribusi frekuensi subjek penelitian dari
menunjukkan adanya peningkatan dari data
setiap variabel bebas penelitian yaitu tingkat
RISKESDAS tahun 2007 yaitu 11,9%, dengan
pendapatan keluarga, tingkat pendidikan orang
prevalensi anemia pada anak perempuan lebih
tua dan jumlah anggota keluarga. Tahap kedua
tinggi (19,7%) dari pada anak laki-laki
dilakukan analisis bivariat digunakan untuk
(13,1%). Secara Nasional prevalensi anemia
melihat hubungan antara tingkat pendapatan
tertinggi di provinsi Maluku yaitu 43,4% pada
keluarga dengan anemia, tingkat pendidikan
perempuan, 14,9% pada laki-laki, dan 17,8%
orang tua dengan anemia, jumlah anggota
pada anak-anak. Di Sulawesi Utara prevalensi
keluarga dengan anemia pada siswi kelas VII
anemia lebih rendah dibandingkan dengan
dan IX SMP Negeri 5 Kota Manado,
beberapa provinsi lainnya yaitu 8,7% pada
menggunakan uji statistik Chi-Square (x2) pada
perempuan 5,0% pada laki-laki, dan 2,5% pada
tingkat kemaknaan atau Confidence Level (CI)
anak-anak (Kemenkes, 2008).
95% (α = 0,05). Pengolahan dan analisis data
METODE
untuk mengetahui hubungan antara Status
1. Jenis Penelitian
Sosial Ekonomi dengan Anemia pada siswi
Jenis penelitian merupakan penelitian survey
kelas VIII dan IX SMP Negeri 5 kota Manado
analitik dengan pendekatan Cross-Sectional
menggunakan
(potong lintang). Penelitian dilakukan di SMP
komputer.
Negeri 5 kota Manado. Penelitian dilakukan
HASIL PENELITIAN
selama bulan November 2015.
1. Karakteristik Responden
2. Populasi dan Sampel
Karakteristik subjek penelitian berisikan data
Populasi penelitian adalah siswi kelas VIII dan
pribadi dari subjek penelitian dalam hal ini
IX SMP Negeri 5 kota Manado yang berjumlah
yakni siswi kelas VIII dan XI SMP Negeri 5
167 siswi responden yang memenuhi kriteria
kota Manado yang bersedia untuk dijadikan
inklusi dan eksklusi.
subjek
Kriteria inklusi yaitu bersedia menjadi subjek
penelitian.
penelitian dengan mengisi informed consent.
2. Tabel Distribusi Subjek Beradarkan Status
Kriteria Inklusi yaitu:
Anemia
sebesar
22,7%.
Hal
bantuan
penelitian
program
dalam
selang
software
waktu
Status Anemia
n
%
4. Hubungan Tingkat Pendidikan Ayah Dengan
Anemia
17
10,1
Anemia Pada Siswi SMP Negeri 5 Kota
Tidak Anemia
150
89,8
Manado
Total
167
100
Tingkat
Status Anemia
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2
Pendidikan
Anemia
sebagian
Ayah
N
%
n
%
menderita anemia yaitu berjumlah 150 siswi
Rendah
9
60,0
6
40,0
(89,8%), sedangkan sisanya menderita anemia
Tinggi
8
5,3
144
94,7
yaitu berjumlah 17 siswi (10,1%).
Total
17
10,2
150
89,8
3. Tabel Hubungan Antara Tingkat Pendapatan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4
Keluarga Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ayah
SMP Negeri 5 Kota Manado
yang rendah berjumlah 17 orang (10,2%),
Tingkat
Status Anemia
dengan status anemia pada siswi mengalami
Pendapatan
Anemia
Keluarga
N
Rendah
besar
subjek
penelitian
tidak
Tidak Anemia
Tidak Anemia
anemia berjumlah 9 orang (60,0%), dan yang
%
n
%
tidak anemia yaitu berjumlah 6 orang (40,0%).
15
100
0
0
Sedangkan yang memiliki tingkat pendidikan
Tinggi
2
1,3
150
98,7
ayah tinggi yaitu berjumlah 150 orang (89,8%),
Total
17
10,2
150
89,8
dengan
status
anemia
pada
siswi
yang
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3
mengalami anemia 8 orang (5,3%), dan yang
menunjukkan
tidak anemia berjumlah 144 orang (94,7%).
bahwa
tingkat
pendapatan
keluarga yang rendah yaitu berjumlah 15
5. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dengan
orang, dengan status anemia pada siswi yang
Anemia Pada Siswi SMP Negeri 5 Kota
mengalami anemia berjumlah 15 orang, dengan
Manado.
status anemia pada siswi yang mengalami
Tingkat
Status Anemia
anemia yaitu berjumlah 15 orang (100%) dan
Pendidikan
Anemia
tidak terdapat orang yang tidak anemia.
Ibu
n
%
n
%
Sedangkan yang memiliki tingkat pendapatan
Rendah
9
39,1
14
60,9
yang tinggi yaitu berjumlah 152 orang, dengan
Tinggi
8
5,6
136
94,4
status anemia pada siswi yang mengalami
Total
17
10,2
150
89,8
anemia yaitu berjumlah 2 orang (1,3%) dan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5
tidak anemia yaitu berjumlah 150 orang
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu
(98,7%).
yang rendah yaitu berjumlah 23 orang, dengan
Tidak Anemia
status anemia pada siswi yang mengalami anemia yaitu berjumlah 9 irang (39,1%), dan
tidak anemia yaitu berjumlah 14 orang
pada umumnya juga ibu memiliki tingkat
(60,9%), sedangkan yang memiliki tingkat
pendidikan yang sebagian besar adalah tingkat
pendidikan ibu yang tinggi yaitu berjumlah 144
SMA, sebagian kecil berada pada tingkat
orang, dengan status anemia pada siswi yang
pendidikan ibu Sarjana dan SMP.
mengalami anemia yaitu berjumlah 8 orang
Jenis pekerjaan orang tua responden
(5,6%) dan tidak anemia yaitu berjumlah 136
sebagian besar untuk ayah sebagai wiraswasta,
orang (94,4%).
sebagia
6.
Hubungan
Jumlah
Anggota
kecil
sebagai
ABRI/POLRI
dan
Keluarga
Tukang/Buruh. Tingkat pekejraan ibu sebagian
Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP
besar tidak bekerja dan sebagian kecil sebagai
Negeri 5 Kota Manado
ABRI/POLRI dan Tukang/Buruh.
Jumlah
Status Anemia
Tanggungan
Anemia
Keluarga
n
Besar
Pendapatan perbulan sebagian besar Tidak Anemia
mendapatkan pendapatan lebih sebagian kecil
%
n
%
pendapatan kurang. Jumlah anggota keluarga
6
9,5
57
90,5
sebagian besar dalam kategori cukup yaitu
Cukup
11
10,6
93
89,4
kurang dari atau sama dengan 4 orang dan
Total
17
10,2
150
89,8
sebagian kecil lebih dari 4 orang.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 6
2. Hubungan Antara Tingkat Pendapatan
menunjukkan
Keluarga Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi
bahwa
jumlah
tanggungan
keluarga yang besar yaitu berjumlah 63 orang,
SMP Negeri 5 Kota Manado
dengan
Berdasarkan
hasil
mengalami anemia yaitu 6 orang (9,5%) dan
menggunakan
uji
tidak anemia yaitu berjumlah 57 orang
merupakan turunan dari uji chi-square karena
(90,5%), sedangkan yang memiliki jumlah
syarat uji tidak terpenuhi, diperoleh nilai p =
tanggungan
0,000,
status
anemia
keluarga
pada
yang
siswi
cukup
yang
yaitu
dimana
p
uji
statistik
fisher’s
<
α
dengan
exact
(0,05),
yang
hal
ini
berjumlah 104 orang, dengan status anemia
menunjukkan bahwa ada hubungan yang
pada siswi yang mengalami anemia yaitu
bermakna antara tingkat pendapatan keluarga
berjumlah 11 orang (10,6%)dan tidak anemia
dengan anemia pada siswi SMP Negeri 5 kota
yaitu berjumlah 93 (89,4%).
Manado.
PEMBAHASAN
penerimaan terhadap H1 dan penolakan pada
1. Karakteristik Responden
H0.
Dalam
hal
ini
bahwa
adanya
Tingkat pendidikan orang tua untuk ayah pada
Hasil penelitian ini sama dengan
umumnya sebagian besar pada tingkat SMA.
penelitian yang dilakukan oleh Gunatmaningsi
Sebagian kecil pada tingkat pendidikan SMP
(2007), menunjukkan ada hubungan antara
dan SD. Jika dilihat dari tingkat pendidikan ibu
tingkat pendapatn keluarga dengan kejadian
anemia di SMA Negeri 1 Brebes (p = 0,035).
yang berpendidikan rendah 0,351 kali untuk
Hal ini menunjukkan bahwa remaja putri
memiliki anak anemia dibandingkan dengan
dengan tingkat pendapatan keluarga yang
ayah yang berpendidikan tinggi.
rendah memiliki risiko 1.707 kali lebih besar
4. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu
untuk mengalami kejadian anemia.
Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP
3. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ayah
Negeri 5 Kota Manado
Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP
Analisi data mengenai hubungan antara tingkat
Negeri 5 Kota Manado
pendidikan ibu subjek dalam penelitian ini
Analisis data mengenai hubungan antara
menghasilkan nilai probabilitas (p) sebesar
tingkat
dalam
0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai
penelitian ini menghasilkan nilai probabilitas
p (0,000) < α (0,05), yang berarti H0 ditolak
(p) sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan
dan H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa
bahwa nilai p (0,000) < α (0,05), yang berarti
terdapat hubungan antara tingkat pendidikan
Ho di tolak dan H1 diterima, hal ini
ibu dengan kejadian anemia pada siswi SMP
menunjukkan bahwa ada hubungan yang
negeri 5 kota Manado. Responden dengan
bermakna antara tingkat pendidikan ayah
tingkat pendidikan ibu rendah 10,929 kali lebih
dengan kejadian anemia pada siswi SMP
berisiko
negeri 5 kota Manado. Responden denga
dibandingkan dengan siswi yang memiliki ibu
tingkat pendidikan ayah rendah memiliki
dengan pendidikan tinggi (OR = 10,292).
pendidikan
ayah
subjek
untuk
terkena
anemia
bila
peluang 27,000 kali untuk mengalami anemia
Hasil penelitian ini sejalan dengan
bila dibandingkan dengan siswi yang memiliki
hasil penelitian yang dilakukan oleh Tenri
ayah denga tingkat pendidikan tinggi (OR =
(2012),
27,000). Hasil penelitian ini sama dengan
hubungan
penelitian yang dilakukan oleh Tenri (2012)
pendidika ibu dengan kejadian anemia pada
dengan judul hubungan pengetahuan asupan
remaja putri, dimana diperoleh nilai p = 0,023
gizi dan faktor lain yang berhubungan dengan
< α 0,05. Hasil penelitain ini berbeda dengan
kejadian anemia pada remaja putri di SMA
penelitian
Selayar yang menyatakan terdapat hubungan
(2009), di SMP 1 Sumedang mengatakan
bermakna antara tingkat pendidikan ayah
pendidikan ibu tidak berpenagruh terhadap
dengan kejadian anemia pada remaja putri
kejadian anemia pada remaja putri.
yaitu p = 0,025 (bermakna pada p < 0,05).
5. Hubungan Antara Jumlah Anggota Keluarga
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh
Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMP
Witriani (2011) menyatakan terdapat hubungan
Negeri 5 Kota Manado
yang bermakna antara tingkat pendidikan ayah
menunjukkan yang
yang
bermakna
dilakukan
bahwa antara
oleh
terdapat tingkat
Iskandar
Berdasarkan hasil analisis uji statistik dengan menggunakan
uji
Fisher’s
exact
yang
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang
dapat
penulis
sampaikan
guna
merupakan turunan dari uji chi-square karena
meningkatkan kesehatan pada kesehatan siswi
syarat uji tidak terpenuhi, diperoleh nilai p =
di SMP negeri 5 kota Manado, adalah sebagai
0,525, dimana p < α (0,05), hal ini menunjukan
berikut:
bahwa ada hubungan yang bermakna antara
1. bagi para orang tua yang memiliki
tingkat pendidikan ibu dengan anemia pada
siswi
siswi SMP negeri 5 kota Manado. Dalam arti
diharapkan dapat lebih memperhatikan
bahwa adanya penerimaan pada H1 dan
asupan
makanan
dan
pergaulan
penolakan pada H0.
anaknya
sehingga
pola
makannya
PENUTUP
terjaga, dengan cara lebih berusaha
1. Kesimpulan
lagi mendapatkan penghasilan yang
Berdasarkan
hasil
penelitian
mengenai
hubungan antara status sosial ekonomi dengan
yang
mengalami
anemia
lebih cukup untuk penambahan pangan dalam keluarga
kejadian anemia pada siswi SMP negeri 5 kota
2. bagi para guru dan pihak sekolah agar
Manado, maka dapat diambil kesimpulan
lebih memahami gejala-gejala anemia
sebagai berikut:
pada siswi di sekolah, sehingga dapat
1. Responde yang berjumlah 167 siswi
lebih cepat mengatasi kondisi anemia,
SMP negeri 5 kota Manado terdapat 17
dan
(10,1%) yang menderita anemia
belajar maupun prestasi belajar siswi.
2. Ada hubungan yang bermakna antara
tidak
menggangu
konsentrasi
3. Diharapkan bagi para siswi untuk
tignkat pendapatan keluarga dengan
memperhatikan
kejadian anemia pada siswi SMP
memperbanyak
negeri 5 kota Manado
yang banyak mengandung zat besi,
3. Ada hubungan yang bermakna antara
energi
dan
pola konsumsi
makan, makanan
protein hewani, serta
tingkat pendidikan orang tua dengan
memperbanyak
kejadian anemia pada siswi SMP
makanan yang kaya vitamin C seperti
negeri 5 kota Manado
sayuran
4. Tidak
terdapat
bermakna
antara
hubungan jumlah
buah-buahan,
bahan
serta
yang
menghindari makanan atau minuman
anggota
yang dapat menghambat pneyerapan
keluarga dengan kejadian anemia pada siswi SMP negeri 5 kota Manado 2. Saran
dan
konsumsi
zat besi. 4. Bagi puskesmas Kecamatan Tuminting Kota Manado, supaya lebih luas menyebarkan informasi tentang anemia
pada siswi-siswi, misalkan dengan
Keolahragaan Jurusan Ilmu Kesehatan
melakukan
Masyarakat.
penyuluhan
disekolah
tentang hal-hal yang berkaitan dengan
Iskandar, A. 2009. Hubungan Faktor Internal
pencegahan anemia yang dilaksanakan
Dan
secara berkesinambungan.
Terhadap Kejadian Anemia Gizi
5. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah
variabel-variabel
laing
Eksternal
Keluarga
Besi Pada Agregat Remaja Putri Di
SMP
Negeri
yang menjadi faktor risiko ataupun
Kabupaten
penyebab terjadinya anemia.
Depok: FIK UI
Cimalaka
Sumedang.
Tesis.
DAFTAR PUSTAKA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Achadi, E. 2007. Gizi Dan Kesehatan
2014. Riset Kesehatan Dasar
Masyarakat. Jakarta: PT. Raja
(RISKESDAS)
Grafindo Persada. Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
Badan
2013.
Jakarta:
Penelitian
dan
Pengembangan
Jakarta: PT. SUN.
Kesehatan,
Departemen Kesehatan, Republik Arisman. 2010. Gizi Seimbang Dalam Daur
Indonesia.
Kehidupan. Jakarta: EGC. Yamin, T. 2012. Hubungan Pengetahuan, Gibney, dkk. 2009. Gizi Kesehatan
Asupan Gizi Dan Faktor Lain Yang
Masyarakat. Jakarta: EGC.
Berhubungan
Dengan
Kejadian
Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Gunatmaningsih, D. 2007. Faktor-Faktor
Kabupaten
Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Sma Negeri
1
Kabupaten
Kecamatan Brebes.
Jatibarang
Fakultas
Ilmu
Fakultas Peminatan
Kepulauan Kesehatan Kebidanan
Selayar. Masyarakat Komunitas
Universitas Indonesia Depok.