STUDI TENTANG PENGEMBANGAN OBJEK WISATA LUBANG TAMBANG MBAH SOERO DI LEMBAH SEGAR KOTA SAWAHLUNTO Winda Apriyenti1, Edi Suarto,2 Yuherman2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT The aimed of this research to describe a study about tourism development of Lubang Tambang Mbah Soero in Lembah Segar Sawahlunto city. This research is qualitative research, the source if data from the words and actions delivered by the people who know the problem of this research. The subject of this reserch taken by using purposive sampling technique.The technique of data collection by using observation, interview and documentation. Technique of data analysis are data reduction, data presentation, and make the conclusion. The technique of validity text of data using extension of participant, observation strength, triangulation and peer examination. The result of this research:1)Society participation around the tourism Lubang Tambang Mbah Soero already willing to participate to develop the facilities and infrastructure, includes announce about this tourism.2)Goverment roles is very much to develop of Lubang Tambang Mbah Soero, the government provides found to develop and tourism attraction.3)Visitors response about the tourism of Lubang Tambang Mbah Soero are different, this tourism has some advantages and disadvantages.4)The safety of the tourism of Lubang Tambang Mbah Soero wake and have the security to save the tourism.5)Society senice around the Lubang Tambang Mbah Soero already willing to serve visitors who come to the tourism of Lubang Tambang Mbah Soero. Keywords: A Study Of Tourism Development Tambang Mbah Soero In Lembah Segar Sawahlunto City dan
PENDAHULUAN Sektor pariwisata merupakan salah satu ekonomi kerakyatan yang perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan masyarakat
kesejahteraan dan
pembangunan
daerah. Hal ini dilakukan secara menyeluruh dan merata sehingga perlu adanya pembinaan yang terarah
terkoodinir.
Disamping
itu,
konsep tentang pariwisata, objek dan daya tarik serta berbagai kegiatan dan
jenis
Selanjutnya
usaha
pariwisata.
secara
subtansi
pariwisata merupakan bagian dari budaya masyarakat, yaitu berkaitan dengan
cara
penggunaan
waktu
senggang yang dimiliki seseorang untuk berwisata.
sejarah dianggap sebagai andalan
Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini
sedang
diperhatikan
oleh
pemerintah. Pariwisata berkembang layaknya perkembangan zaman yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan konsumennya. pariwisata alternatif
Sumbangan masih
dalam
merupakan mempercepat
pembangunan di berbagai negara dan daerah
yang
tidak
memiliki
keunggulan komperatif di sektor industri. Pariwisata dapat di pandang sebagai suatu lembaga dengan tujuan interaksi,
kebudayaan
dengan
sejarahnya, kumpulan pengetahuan, dan jutaan orang yang merasa dirinya sebagai bagian diri kelembagaan ini. Sehingga pariwisata sebagai konsep dapat
Di Indonesia atraksi wisata
dipandang
dari
perspektif
yang
Pembangunan
objek-objek
berbagai berbeda. wisata
yang semakin kreatif dan atraktif dalam menampilkan sesuatu yang baru. Semuanya dilakukan sematamata untuk menarik lebih banyak konsumen (Purwowibowo,1998:4)
yang berkaitan dengan kebudayaan. Hal ini terwujud dari banyaknya peninggalan-peninggalan sejarah di berbagai
tempat
dikelola
dengan
yang
harusnya
baik.
Karena
peninggalan sejarah akan membuat orang semakin penasaran ingin pergi ketempat tersebut dan mengetahui bagaimana
bentuk
dan
cerita
sebenarnya dari peninggalan sejarah. Kota Sawahlunto merupakan salah satu daerah tujuan wisata di provinsi Sumatera
Barat
yang
telah
berkembang menjadi kota wisata tambang yang berbudaya sehingga di kenal dengan Kota Tua terbaik yang multietnik di Indonesia. Kota yang terletak 95 km sebelah timur luar kota Padang, dikelilingi oleh 3 kabupaten di Sumatera Barat, yaitu Tanah Datar, kabupaten Solok, dan kabupaten sejarah
Sijunjung.
kota
Riwayat
Sawahlunto
tidak
terlepas aktifitas pertambangan yang sudah di mulai akhir abad ke-19. Aktivitas
pertambangan
tersebut
telah meninggalkan berbagai warisan sejarah dan kebudayaan.
Pengembangan
pariwisata
yang meliputi objek dan daya tarik
nusantara dilakukan sejalan dengan
wisata, prasarana wiasata, sarana
uapaya memupuk rasa cinta tanah
wisata,
air dan bangsa, serta menanamkan
serta
jiwa, semangat dan niali-nilai luhur
/lingkungan.
bangsa
dalam
memperkokoh
rangka
lebih
persatuan
dan
tata kondisi
Salah
diharapkan
bentuk
wisata
remaja
dan
dari
satu
masyarakat
cagar
budaya
berupa peninggalan tambang yang
kesatuan nasional, terutama dalam pariwisata
laksana/insfrastruktur
menjadi
adalah
pendukung
Lubang Tambang
pemuda dengan lebih meningkatkan
Mbah Soero. Wisata sejarah ini
kemudahan
memberikan
atraksi wisata berupa
pelayanan kepariwisataan. Daya tarik
napak
pada
Indonesia
sebagai
tujuan
penambangan yang dibangun pada
wisata
mancanegara
perlu
masa pemerintah kolonial Belanda.
melalui
upaya
Lokasinya terletak di Tangsi Baru,
pemeliharaan benda dan khasanah
kelurahan Tanah Lapang, kecamatan
bersejarah
Lembah Segar kota Sawahlunto.
dalam
ditingkatkan
yang
memperoleh
negara
menggambarkan
tilas
areal
bekas
keinginan budaya dan kebesaran
Lubang Tambang
bangsa,
menjadi salah satu objek wisata yang
serta
didukung
dengan
promosi memikat.
Mbah Soero
terkenal di kota Sawahlunto karena
Dalam
mengembangkan
merupakan bekas tambang terbesar
suatu daerah
tujuan wisata harus
di Sumatera Barat. Dari tahun 1898-
memperhatikan
berbagai
faktor-
1932 penambangan batubara di kota
faktor yang berpengaruh terhadap
sawahlunto
keberadaan
tujuan
lubang tambang tersebut, namun
terkait
untuk keperluan wisata, pemerintah
dengan unsur 5 unsur pokok yang
daerah setempat merenovasi lubang
harus ada dalam suatu daerah tujuan
tambang ini menjadi tempat yang
wisata seperti yang di kemukakan
layak dikunjungi oleh pengunjung.
oleh Suwantoro (2002: 4)
Renovasi
wisata.
suatu
daerah
Faktor-faktor
itu
masih
lubang
menggunakan
tambang
muai
dilakukan dari tanggal 27 Juni-
Desember
2007.
Kemudian
infobox. Sedangkan pemerintah kota
diresmikan sebagai objek wisata
Sawahlunto
pada tanggal 23 April 2008 dan
wisata ini menjadi andalan karena
dilengkapi prasaran
berbagai demi
kenyamanan
menjadikan
obejek
sarana
dan
memiliki nilai sejarah yang tinggi
keamanan
dan
bagi
pengunjung
kota
Sawahlunto. Kegiatan
untuk
pariwisata di objek wisata Lubang
berpetualang didalamnya. Kehadiran
Tambang Mbah Soero ini harus
Objek Wisata
Lubang Tambang
mampu beradaptasi terhadap semua
Mbah Soero telah menjadikan dan
tuntutan perubahan dengan selalu
memantapkan
mendengar suara dari berbagai pihak
identitas
Kota
Sawahlunto sebagai Kota Wisata
yang
Tambang satu-satunya di Indonesia.
pengunjung yang memiliki persepsi
Objek
wisata
Lubang
berkepentingan
khususnya
yang berbeda mengunjungi objek
Tambang Mbah Soero, menurut
wisata.
Pengunjung
timbul
keterangan guide lokal objek wisata
keberagaman fasilitas dan kegiatan
ini para pengunjung yang pergi ke
wisata yang memenuhi kebutuhan
objek wisata Lubang Tambang Mbah
wisatawan
Soero kebanyakan berasal dari luar
perjalanan wisata.
saat
dari
melakukan
daerah dan lebih kecenderungan kepada mahasiswa yang melakukan perjalanan. bahwa
Rata-rata
Lubang
METODE PENELITIAN
berpersepsi
Tambang
Mbah
Penelitian kualitatif
yaitu
ini penelitian
Soero memiliki daya tarik tersendiri
berusaha mengungkapkan
tentang
tentangobjek
cerita
sejarah
di
masa
lampau. Namun
wisata
bersifat yang studi Lubang
Tambang Mbah Soero di Lembah masih
saja
ada
Segar
kota
Sawahlunto.
Untuk
keluhan dari pengunjung tentang
membahas atau menjawab masalah
fasilitas yang ada pada objek wisata.
yang akan dirumuskan maka dapat
Pengunjung
menelusuri
digunakan data sekunder dan data
Lubang Tambang Mbah Soero dan
primer. Data sekunder adalah data
melihat koleksi yang ada pada galeri
yang dapat menunjang penelitian
hanya
yang diperoleh
melalui
sumber-
informasi tentang situasi dan kondisi
sumber yang berkaitan dengan studi
latar penelitian (Moleong, 2010).
tentang
Dalam
pengembangan
objek
hal
ini
individu-individu
wisata,sedangkan data primer yaitu
tertentu yang diwawancarai untuk
data yang berhubungan langsung
keperluan
dengan
memberikan keterangan data yang
permasalahan
penelitian
(Sugiyono:2011).
informasi
agar
diperlukan peneliti. Dalam penelitian
Menurut Burhan (2011:27)
kualitatif informan adalah sejumlah
penelitian kualitatif adalah penelitian
objek yang akan diteliti atau diambil
yang
dan
menggunakan
induktif,
dengan
pendekatan
demikian
dijadikan
parameter
dalam
teori
pengambilan data informan yang
sesungguhnya adalah alat yang akan
dapat memberikan informasi dan
diuji kemudian dengan data dan
data
instrumen penelitian. Diperjelas lagi
penelitian.
bahwa metode penelitian kualitatif
yang
diperlukan
dalam
Informan penelitian diambil
sering disebut metode penelitian
secara
naturalistik
(menunjuk) yaitu penelitian sampel
dilakukan
karena pada
penelitiannya kondisi
yang
purposive
berdasarkan
pada
karakteristik
alamiah,dan disebut juga metode
tertentu
etnografi
awalnya
apabila kita melakukan penelitian
penelitian ini banyak digunakan
yang mengambil sebagian subjek
untuk penelitian bidang antropologi
dari
sosial yang disebabkan karena data
dengan informan penelitian. Dalam
yang terkumpul dan analisisnya lebih
penelitian ini yang menjadi informan
bersifat
adalah Kepala Dinas Kebudayaan
karena
pada
kualitatif
(Sugiyono,2011:14).
(Sugiyono,
sampling
informan
dan
maka
2011).
Jadi
dinamakan
Pariwisata,
bidang
Penelitian ini dilakukan di
pengembangan usaha wisata, seksi
Kelurahan Tanah Lapang Kecamatan
objek dan daya tarik wisata, seksi
Lembah Segar Kota Sawahlunto.
promosi
Informan adalah orang yang dimanfaatkan
untuk
memberi
dan
pameran,
serta
masyarakat yang tinggal disekitar
objek wisata Lubang Tambang Mbah Soero di Kota Sawahlunto.
Teknik analisis data yang digunakan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
dalam
penelitian
ini
adalah: 1. Reduksi Data
dan data primer.
Reduksi
data
berarti
1. Data sekunder adalah data yang
merangkum, memilih hal-hal pokok,
telah lebih dahulu dikumpulkan
memfokuskan pada hal-hal penting,
dan dilaporkan oleh orang dan
dicari temanya dan membuang hal-
instansi
hal
di
sendiri,
luar
diri
peneliti
walaupun
yang
tidak
perlu.
Dengan
yang
demikian data yang telah direduksi
dikumpulkan itu sesungguhnya
akan memberikan gambaran yang
adalah data asli.
lebih
2. Data primer adalah data yang
jelas,
peneliti
dan
mempermudah
untuk
melakukan
diperoleh langsung dari responden
pengumpulan data selanjutnya dan
atau objek yang diteliti, atau
mencarinya bila diperlukan.
hubungan dengan yang diteliti.
2. Display Data
3. Metode Dokumentasi Dokumentasi
Display data bisa dilakukan dilakukan
dengan dalam bentuk uraian singkat,
untuk memperkuat dan mendukung
bagan, hubungan antar kategori dan
data
selanjutnya
yang
diperoleh,
hasil
yang
paling
sering
dokumentasi berupa foto-foto dan
digunakan untuk menyajikan data
dilampirkan sesuai dengan data dan
adalah dengan teks yang bersifat
persoalan penelitian, dokumentasi ini
naratif. Maka akan memudahkan
dapat menjadikan bukti nyata kita di
peneliti untuk memahami apa yang
lapangan terhadap apa yang kita teliti
terjadi,
saat kita mempertahankan bagaimana
selanjutnya berdasarkan apa yang
hasil
telah dipaham tersebut.
penelitian
diterima
tanpa
kita
nantinya
pengada-ngadaan,
merencanakan
rencana
3. Interpretasi Data
dokumentasi ini bisa juga video dan
Interpretasi data yaitu data
rekaman kita di lapangan untuk lebih
yang
telah
diperoleh
atau
memperkuat hasil penelitian kita.
dikumpulkan maka dicari makna
yang terkandung didalamnya yang
unsur-unsur
kemudian dipaparkan menggunakan
sangat relevan dengan persoalan atau
kata-kata
isu yang sedang dicari dan kemudian
dan
kalimat
yang
dalam
yang
dimengerti.
memusatkan
4. Penarikan Kesimpulan
tersebut secara rinci. Dengan kata
Penarikan kesimpulan yaitu
diri
situasi
pada
hal-hal
lain, jika perpanjangan keikutsertaan
data yang diperoleh dikumpulkan
menyediakan
dengan menggunakan kata-kata dan
ketekunan pengamatan menyediakan
kalimat yang dimengerti. Apabila
kedalaman.
terjadi kesalahan data maka dapat
3. Triangulasi
dilakukan
proses
ulang
dengan
lingkup,
Triangulasi
maka
adalah
teknik
melalui tahapan yang sama. Teori,
untuk memeriksa keabsahan data
pandangan dan pendapat orang lain
yang memanfaatkan sesuatu yang
dalam bentuk tulisan.
lain. Di luar data untuk keperluan
Menurut pemeriksaan
Moleong
(2008)
keabsahan
dapat
pengecekan
atau
pembanding terhadap
sebagai data
yang
dilakukan dengan 4 cara yaitu:
diperoleh. Teknik triangulasi ini ada
1. Perpanjangan pengamatan
beberapa macam, antara lain adalah
Sebagaimana dikemukakan,
yang
telah
triangulasi
sumber,
metode
peneliti
dalam
penyelidik dan teori. Triangulasi
kualitatif
adalah
sumber artinya penelitian mengecek
instrumen itu sendiri. Keikutsertaan
kembali tingkat keberadaan sesuatu
peneliti sangat menentukan dalam
informasi berdasarkan waktu dan
pengumpulan
Keikutsertaan
alat, sedangkan dalam triangulasi
tersebut tidak hanya dilakukan dalam
teori penulis melihat peristiwa dalam
waktu singkat, tetapi memerlukan
perspektif
perpanjangan
pendapat orang lain dalam bentuk
penelitian
data.
keikutsertaan
pada
teori,
latar penelitian.
tertulis.
2. Ketekunan pengamatan
4. Pemeriksaan
Ketekunan
pengamatan
bermaksud menemukan ciri-ciri dan
diskusi
pandangan
sejawat
dan
melalui
Teknik ini dilakukan dengan
memungut
uang
cara mengekspos hasil sementara
berkunjung
atau hasil akhir yang diperoleh dalam
masyarakat
bentuk diskusi dengan rekan-rekan
pungutan
sejawat.
Partispasi lain yang di lakukan
melarang terhadap
Berdasarkan hasil temuan dan
sesuai
tujuan
penelitian, maka didapatkan hasil wawancara
dengan
beberapa
informasi dapat di ambil kesimpulan mengenai
pengembangan
objek
wisata lubang tambang mbah soero di lembah segar kota sawahlunto. Pertama, masyarakat
tinggi
pengunjung.
di
antaranya pemerintah
supaya pengembangan objek wisata lubang tambang mbah soero lebih di perhatikan dalam pengembangannya supaya pengunjung lebih tertarik untuk berkunjung ke lubang tambang mbah soero. Masyarakat di sekitar objek wisata lubang tambang mbah soero
sudah
karena
masyarakat
sudah mau ikut berpastisipasi dalam
Partisipasi
sangat
meminta
menganjurkan kepada
HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk
bersama-sama
masyarakat
dilapangan
masuk
dan
pengembangan objek wisata lubang tambang mbah soero. Diantaranya
berinisiatif dalam mempromosikan
msayarakat
tentang
tambang
mempromisikan objek wisata lubang
mbah soero karena masih banyak
tambang tesebut ke daerah lain,
masyarakat
belum
supaya objek wisata lubang tambang
mengetahui tentang lubang tambang
terkenal dimana-mana daan banyak
mbah soero yang menjadi objek
orang yang mau datang ke objek
wisata
wisata lubang tambang mbah soero.
adanya
di
Masyarakat tambang
lubang
sekitar
kota di
lubang
soero
selalu
mengemukakan bahwa objek wisata
kemudahan
dalam
adalah segala sesuatu yang berkaitan
Menurut
berkunjung ke lubang tambang mbah
dengan
soero
seandainya
masyarakat
mau
sekitar
mbah
memberikan
sawahlunto.
sudah
atau
Fandel
wisata,
(2002:37)
termasuk
kalau
ada
pengusahaan objek daya tarik wisata
pemuda
yang
serta usaha-usaha yang tekait di
bidang tersebut. Di jelaskan pula
mampu memperbaiki fasilitas yang
bahwa
suatu
ada di dalam lubang tambang mbah
suatu
soero supaya jangan sampai rusak
wisata
kegiatan
merupakan
berpergian
dari
tempat ke tempat lain. Kedua,
karena dana untuk memperbaiki
Peran
pemerintah
sangatlah penting dalam fasilitas yang ada di lubang tambang mbah soero, karena fasilitas yang ada di lubang tambang mbah soero tidak mencukupi,
sudah
banyak
yang
hilang dan rusak. Oleh karena itu pemerintah harus mencarikan dana untuk pengembangan objek wisata yang ada di lubang tambang mbah soero. Pemerintah akan mencarikan dana
untuk
failitas
dan
pengembangan objek wisata tersebut supaya objek wisata lubang tambang tersebut banyak di datangi oleh orang luar.
Sebagai
pemerintah
dalam
pengembangan objek wisata lubang tambang mengalokasikan
mbah dana
soero
belum cukup secara semestinya, memang belum cukup untuk fasilitas lubang
tambang
pemerintah
mbah
berjanji
soero kepada
masyarakat akan mencari dana untuk pengembangan objek wisata lubang tambang mbah soero supaya objek wisata ini menarik oleh pengunjung maupun masyarakat sekitar. Menurut Soekadijo
(2003:107-108),
mengemukakan aksebilitas informasi mudah
persyaratan
terdiri dimana
ditemukan
dari
akses
fasilitas harus dan
mudah
dicapai, harus memiliki akses kondisi jalan yang dapat dilalui dan sampai ke tempat objek wisata serta harus ada akhir tempat suatu perjalanan.
dalam
Ketiga,Tanggapan Pengunjung
pengembangan sarana dan prasarana.
tentang objek wisata lubang tambang
Kekurangan fasilitas masih banyak
mbah
namun hal ini tergantung anggaran,
pengunjung belum tau sejarah dari
bahkan rencana pemerintah akan
lubang tambang mbah soero. ini
menambah panjang lubang tambang
banyak di kunjungi oleh wisatawan
mbah soero untuk di jadikan objek
pada hari sabtu dan minggu tetapi
wisata. Hal demikian pemerintah
yang lebih banyaknya pada di saat
soero
tidak
ada
karena
hari libur. Yang datang di saat hari
bekerja keras dan bahkan sampai ada
libur kebanyakan pengunjung dari
yang
luar karena pengunjung tersebut
wisata bersejarah lubang tambang
penasaran
wisata
mbah soero juga menjadi kenangan
lubang tambang mbah soero yang
mengingat masa lalu orang-orang
ada di kota sawahlunto. pengunjung
terdahulu bgaimana beratnya hidup
juga ingin tau apa sejarah dari lubang
sebagai kerja rodi yang di lakukan
tambang mbah soero dan kapan
oleh belanda. Yang sangat menarik
lubang tambang mbah soero tersebut
dari lubang tambang mbah soero
di buka untuk di jadikan objek
dimana yang menggalinya dengan
wisata.
oleh
tangan. Di lubang tambang mbah
pengunjung yang datang ke objek
soero pekerja rodi adalah seluruh
wisata
banyak
orang Indonesia yang berkumpul
mengenai
untuk di jadikan pekerja rodi. Pendit
fasilitas yang ada objek tersebut.
dalam Oglive (2006:35) wisatawan
Pengunjung menyarankan
kepada
adalah semua orang yang memenuhi
melengkapi
syarat, yaitu pertama; bahwa mereka
fasilitas di objek wisata tersebut
meninggalkan rumah kediamannya
supaya objek wisata itu terlihat bagus
untuk jangka waktu kurang dari satu
dan menarik dan pengunjung betah
tahun dan kedua; bahwa sementara
untuk datang ke objek wisata lubang
mereka
tambang
uang
tentang
Setelah
di
tersebut
tanggapan
objek
lihat
ternyata
pengunjung
pemerintah
untuk
mbah
soero.
Lubang
meninggal,
sebagai
berpergian di
tempat
mengeluarkan yang
mereka
dengan
maksud
tambang mbah soero tidak hanya
kunjungi
untuk tempat wisata tetapi juga di
mencari nafkah di tempat tersebut.
jadikan
wisata
yang
karena
dulunya
mbah
soero
ini
bersejarah
lubang tambang kaya
dengan
batubara, yang batubaranya di kelola oleh belanda pada masa penjajahan belanda yang di kerjakan dengan kerja rodi artinya penduduk di suruh
tanpa
objek
Menurut
IUOTO
Union
of
Organizations)
(Innternational
Official istilah
Travel wisatawan
pada prinsipnya haruslah diartikan sebagai orang-orang yang sedang mengadakan
perjalanan
dalam
rangka waktu minimal 24 jam dan
Keempat, keamanan di sekitar
maksimal 3 bulan di dalam suatu
objek wisata lubang tambang mbah
negara
yang
soero sudah terjaga, karena di dalam
negara
dimana
bukan
merupakan
biasanya
mereka
tinggal.
lubang tambang tersebut harus di sediakan keamanan untu menjaga
Pejabat pemerintah dan orang-orang militer beserta keluarganya yang diposkan
disuatu
negara
lain
hendaknya jangan dimasukkan dalam kategori ini, tetapi apabila mereka mengadakan perjalanan ke negeri lain, maka hal ini dapat digolongkan sebagi wisatawan.
objek wisata lubang tambang mbah soero, agar tidak ada kendala di dalam
tambang.
Tugas
keamanan hanya untuk memantau lubang tambang, dan menjaga lubang tambang. Setiap objek wisata harus ada keamanan untuk menjaganya. Di objek wisata lubang tambang mbah soero
Wisatawan adalah orang yang
lubang
tidak
keamanan
,
di
sediakan
tetapi
ada
pos
petugas
melakukan wisata (Undang-Undang
keamanannya
No.
kalau keamanan untuk masuk ke
10
Tahun
2009
Tentang
Kepariwisataan).
di atas penulis dapat menyimpukan bahwa wisatawan adalah seseorang sekelompok
melakukan
kegiatan
orang wisata
yang atau
seseorang atau sekelompok orang yang berpergian dari suatu tempat ke tempat lain dalam kurun waktu paling sedikit 24 jam dengan tujuan untuk
bersenang-senang
berekreasi.
sediakan.
lubang tambang mbah soero adanya
Jadi, dari beberapa pengertian
atau
yang di
atau
perlengkapan yang harus di pakai oleh pengunjung seperti sepatu septi, helem, udara
blower yang
untuk
masuk
membantu ke
lubang
tambang tersebut dan juga di beri penerangan
di
dalam
lubang
tambang. Masuk ke lubang tambang mbah
soero
ada
rambu-rambu/
petunjuk yang harus di laksanakan dan ditaati
oleh pengunjung kalau
sampai melanggar aturan yang telah di buat oleh keamanan akan di beri sanksi. Hal ini di lakukan agar tidak
ada masalah atau kendala di saat
c) Kecelakaan oleh alat perlengkapan
memasuki lubang tambang mbah
dan fasilitas kurang baik, seperti
soero. Anjuran pemerintah terhadap
kendaraan, peralatan untuk makan
keamanan pengunjung agar tidak
dan minum, alat perlengkapan
melanggar
atau rekreasi atau olahraga.
aturan
dan
kepada
keamanan supaya lebih teliti dan
d) Gangguan oleh masyarakat antara
hati-hati atau melihat pengunjung
lain
yang datang ke lubang tambang
ucapan
tau untuk berhati-hati saat berada di lubang
oleh
dan
tindakan
serta
perilaku yang tidak bersahabat
tambang
tersebut.Menurut
pemaksaan
pedagang asongan tangan jahil,
mbah soero sebelum masuk di kasih
dalam
berupa
dan lain sebagainya.
bakaruddin
Berdasarkan pendapat diatas
keamanan adalah suatu kondisi yang memberikan suasana tentram bagi
dapat
wisatawan, bebas dari rasa takut dan
merupakan
tidak
akankeselamatan
keadaan yang memberikan suasana
jiwa, raga, dan harta milik, bebas
tenang dan tentram bagi wisatawan.
dari ancaman, gangguan dan tindak
kondisi keamanan merupakan faktor
kekerasan.
yang paling penting dan sangat
khawatir
Wisatawan
akan
senang
berkunjung kesuatu tempat apabila merasa aman, tentram, tidak takut,
diperlukan
suatu
keamanan kondisi
sebelum
dan
wisatawan
menuju tujuan wisata yang hendak dikunjungi. Kelima, pelayanan masyarakat
terlindung dan bebas dari: a)
disimpulkan
Tindak
kejahatan,
kekerasan,
ancaman
seperti
kecopetan,
pemerasan, penodongan, penipuan dan lain sebagainya. b) Terserang penyakit menular dan penyakit berbahaya lainnya.
di
sekitar
tambang
objek mbah
wisata
lubang
soero
sudah
terlaksana karena masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata lubang tambang mbah soero sudah mau melayani pengunjung yang
datang
ke objek wisata tersebut. Masyarakat
sangat
senang
melayani
pelayanan adalah kegiatan
yang datang ke objek
yang dilakukan oleh seseorang atau
wisata lubang tambang mbah soero.
sekelompok orang dengan landasan
Setiap pengunjung yang datang, pasti
faktor
masyarakat
melayaninya.
prosedur dan metode tertentu dalam
Masyarakat di sekitar objek wisata
rangka usaha memenuhi kepentingan
lubang tambang mbah soero bersikap
orang lain sesuai dengan haknya.
sopan
Pelayanan
hakikatnya
pengunjung yang datang. Masyarakat
serangkaian
kegiatan
ingin
lakukan
pengunjung
sekali
ingin
dan
ramah
melihat
terhadap
pengunjungnya
materi
melalui
secara
sistem,
adalah yang
rutin
di dan
nyaman untuk berkunjung ke objek
berkesinambungan, meliputi seluruh
wisata tersebut. Masyarakat siap
kehidupan orang dalam masyarakat.
untuk melayani pengunjung yang datang ke objek wisata lubang tambang mbah soero. dan ketika ada pengunjung yang datang ke lubang tambang mbah soero masyarakat ikut mengantarkan
pengunjung
untuk
masuk ke lubang tambang mbah soero dan sesudah itu masyrakat melayani
pengunjung
kalau
ada
pengunjung yang bertanya tentang sejarah objek wisata lubang tambang mbah
soero,
kami
sebagai
masyarakat disni akan betanggung jawab kalau pengunjung yang tidak tau tentang sejarah terjadinya objek wisata lubang tambang mbah soero. Sedangkan (2010:26).
menurut
Moenir
Masyarakat
adalah
sekumpulan individu-individu yang hidup bersama, bekerjasama untuk memperoleh kepentingan bersama yang
telah
memiliki
tatanan
kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat
yang
ditaati
dalam
lingkungannya. Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan sekitarnya. Dengan naruli,
menggunakan perasaan,
pikiran,
keinginan
dan
sebagainya. Manusia memberikan reaksi dengan interaksi
dan
melainkan
interaksi
lingkungannya. sosial
dihasilkan
Pola oleh
hubungan yang berkesinambungan
karena
dalam suatu masyarakat.
memberikan
KESIMPULAN Berdasarkan observasi dan
pemerintah dana dan
pemerintah
memikirkan,
akan
telah
Pengembangan
sebelumnya tentang
pada
bab
juga
bagaimana proses pengembangan objek
uraikan
untuk
pembangunannya
wawancara serta pembahasan yang di
yang
wisata
tersebut.
objek
wisata
studi tentang
Lubang Tambang Mbah Soero di
pengembangan objek wisata lubang
mana peran pemerintah yaitu
tambang
kurangnya
mbah
soero
dapat
di
simpulkan sebagai berikut:
tambang mbah soero
1. PartisipasiMasyarakat di sekitar objek wisata lubang tambang mbah soero sudah mau ikut dalam pengembangan prasarana,
sarana Di
dan
antaranya
memberitahu tentang keberadaan lubang
tambang,melarang
penduduk untuk tidak memungut uang masuk, menjelaskan apa saja yang ada di lubang tambang, menceritakan sejarah terjadinya lubang tambang, memberi tahu apa saja rambu-rambu/petunjuk untuk masuk ke lubang tambang, menjaga kebersihan di dalam
2. Peran pemerintah sangat banyak dalam pembangunan objek wisata tambang
lampu lubang
untuk
lubang seperti
penerangan
tambang
di
cahayanya
kurang sehingga di dalam lubang tambang tidak terlalu tetapi
gelap.oleh
terang
karena
itu
pemerintah harus menambahkan fasilitas yang kurang di lubang tambang tersebut. 3. Tanggapan pengunjung terhadap objek wisata lubang tambang mbah soero
berbeda,ada yang
mengatakan
masih
banyak
kekurangan yang ada di lubang tambang tersebut
seperti
dari
fasilitasnya masih banyak yang kurang dan juga ada yang sudah
lubang tambang.
lubang
fasilitas di
mbah
soero
rusak.
Tanggapan
pengunjung
supaya fasilitas di lubang tambang harus di lengkapi lagi dan mana yang sudah rusak di perbaiki
secepatnya,
supaya
tidak
ada
masyarakat ingin bersikap ramah
tanggapan dari setiap pengunjung
dan sopan kepada pengunjung
yang datang. Sebenarnya bagus
supaya pengunjung nyaman untuk
sekali tanggapan yang di berikan
datang ke objek wisata tersebut.
oleh pengunjung tehadap objek wisata tersebut karena bisa kita carikan
dana
untuk
membeli
fasilitas yang masih kurang di lubang tambang. 4. Keamanan di sekitar objek wisata lubang
tambang
mbah
menjaga objek wisata tersebut
petugas
ada yang ada cuman keamanan
Afdalliani. 2015. Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Tangsi Ampek di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Skripsi Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat.
soero
sudah terjaga, tetapi pos untuk
tidak
DAFTAR PUSTAKA
untuk
mengecek situasi di dalam lubang tambang mbah soero. Sebenarnya pemerintah harus menyediakan pos keamanan untuk menjaga
Asriandy, Ian. 2016. Startegi Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Bissapu di Kabupaten Banteng. Skripsi Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat. Bakaruddin. 2009. Perkembangan dan Permasalahan Kepariwisataan. Padang: UNP Press.
objek wisata tersebut, karena di setiap objek wisata itu harus di sediakan
pos
kemanan
untuk
menjaga objek wisata lubang tambang mbah soero. 5. Pelayanan masyarakat di sekitar objek wisata lubang tambang mbah soero sudah mulai membaik karena
masyarakat
objek
tersebut
di sudah
sekitar mau
melayani pengunjung yang datang ke objek wisata tersebut karena
Bakaruddin. 2008. Pengembangan Objek Wisata Alam dan Permasalahannya di Kota Padang. Skripsi Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat. Edwialdo. 2009. Analisa Pengembangan Objek Wisata Mandeh Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Skripsi Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat. Gusriani, Rika. Pengembangan
2014. Wisata
Pemandian Air Panas Sapan Maluluang Di Desa Sapan Kecamatan Pauh Duo Kabupaten Solok. Skripsi Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Murdani, Taufik. 2014. Studi Pengembangan Objek Wisata Lubuak Bonta di Kecamatan 2X11 Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman. Skripsi Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat. Pendit, S. Nyoman. 2006. Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Susanti. 2011. Tata Kelola Objek Wisata Pemandian Aia Angek di Kenagaraian Padang Ganting. Skripsi Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat. Saputra. 2011. Analisis Potensi Pengembangan Ekowisata Alam di Kabupaten Kerinci. Skripsi Program Studi Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat.
Yoety, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.