Indikasi Manajemen Laba Menjelang Disahkannya Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
VIRSA PRATAMA (Institut Bisnis dan Informatika Indonesia) AMELIA SANDRA (Institut Bisnis dan Informatika Indonesia) BUDI HERMAWAN (Institut Bisnis dan Informatika Indonesia)
ABSTRACT
This research doing to tested indication of earning management which do towards UU PPh Number 36 Year 2008 be legalized on taxes motivation. The model of earning management can be an income increasing or income decreasing. Earnings management uses when the manager do the judgement of financial reports for some motivations. One of it is taxes motivation. Management can be increased or decreased the income for minimize the amount of taxes they must paid. The proxy will be use in this research is discretionary accruals. If the value of discretionary accruals is positive, it means the company uses income increasing policy. And if the value shows the negative, it means the company uses income decreasing policy. Keyword : Earnings management, Discretionary accruals
PENDAHULUAN Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja suatu perusahaan adalah laporan keuangan yang dibuat oleh manajer secara berkala. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Dalam pelaksanaanya, manager mempergunakan fleksibilitas yang diperbolehkan dalam Satndar Akuntansi Keuangan untuk memodifikasi besarnya laba yang dilaporkan. Pilihan metode akuntansi yang dipilih oleh menager untuk suatu tujuan tertentu ini disebut dengan manajemen laba (earnings management) Manajemen termotivasi untuk melaporkan suatu kinerja yang baik dalam penyusunan laporan keuangan agar mendapatkan respons positif dari pihak-pihak diluar Perusahaan. Hal ini dapat dilakukan oleh manajer dikarenakan oleh manajer memiliki fleksibilitas yang diperbolehkan dalam Standar Akuntansi untuk memilih dan mengubah metode akuntansi yang dipergunakan untuk memberikan informasi mengenai laba yang lebih baik. Selain itu terdapat asimetri informasi antara manager sebagai pengelola dengan pemilik perusahaan. Hal ini membuat manajer seolah menempati posisi superior dalam memperoleh informasi mengenai laba dalam perusahaan. Sehingga kecenderungannya manajer mempergunakan posisinya yang mengetahui informasi lebih banyak daripada pemiilik, untuk memodifikasi jumlah laba yang dilaporkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya. Dalam hal perpajakan, manajer memodifikasi laba dalam rangka meminimalisasi besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan kepada Pemerintah. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Deni Wulandari, Dr.Kumalahadi & Januar Eko Prasetio yang menghasilkan kesimpulan bahwa dengan adanya perubahaan Undang-Undang Perpajakan, praktik manajemen laba masih dilakukan. Hal ini berarti pihak manajemen perusahaan cenderung untuk mentransfer labanya pada periode setelah Undang-Undang
Perpajakan
karena
pada
periode
ini
tarif
pajak
penghasilannya telah menurun sehingga perusahaan dapat memperoleh penghematan pajak. Perumusan Masalah Penulis merumuskan masalah sebagai berikut “Apakah terdapat praktek manajemen laba dan bentuk dari manajemen laba itu sendiri (income
increasing/income decreasing) dalam Perusahaan Manufaktur tahun 2005-2007 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menjelang disahkannya Undang-Undang PPh No. 36 Tahun 2008 “ Tujuan Penelitian 1. Memaparkan apakah terdapat praktek manajemen laba di perusahaan manufaktur tahun 2005-2007 menjelang disahkannya UU PPh No. 36 Tahun 2008. 2. Memaparkan model manajemen laba apakah yang dilakukan (income
increasing atau income decreasing), bila perusahaan terbukti melakukan manajemen laba ?
KAJIAN TEORI Manajemen Laba Schipper dalam Tatang Ari Gumanti (2001:169) menjelaskan bahwa manajemen laba merupakan intervensi langsung manajemen dalam proses pelaporan keuangan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan atau manfaat tertentu, baik bagi manajer maupun perusahaan. Tiga hipotesis teori akuntansi positif yang dapat dijadikan dasar pemahaman tindakan manajemen laba yang dirumuskan oleh Watts dan Zimmerman dalam Julia Halim (2005) adalah:
a. The Bonus Plan: Hypothesis Perusahaan yang memiliki rencana pemberian bonus membuat manajer perusahaan akan lebih memilih metode akuntansi yang dapat menggeser laba dari masa depan ke masa kini sehingga dapat menaikkan laba saat ini.
Hal ini dikarenakan manajer lebih menyukai pemberian upah yang lebih tinggi untuk masa kini. b. The Debt to Equity Hypothesis (Debt Covenant Hypothesis) Perusahaan yang mempunyai rasio debt to equity tinggi, manajer perusahaan cenderung menggunakan metode akuntansi yang dapat meningkatkan pendapatan atau laba. Perusahaan dengan rasio debt to
equity tinggi akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana tambahan dari pihak kreditor bahkan perusahaan terancam melanggar perjanjian utang.
c. The Political Cost Hypothesis (Size Hypothesis) Perusahaan besar yang memiliki biaya politik tinggi membuat manajer akan lebih memilih metode akuntansi yang menangguhkan laba yang dilaporkan dari periode sekarang ke periode masa mendatang sehingga dapat memperkecil laba yang dilaporkan. Biaya politik
muncul
dikarenakan profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat menarik perhatian media dan konsumen. Motivasi Manajemen Laba Menurut Scoot yang dikutip oleh Sopa Sugiarto (2005:351), beberapa motivasi manajer dalam melakukan manajemen laba adalah sebagai berikut: a. Rencana Bonus (Bonus Scheme) Adanya bonus menyebabkan para manajer akan berusaha mengatur laba yang dilaporkan kepada perusahaan agar memperoleh bonus yang maksimal. Manajer akan memanfaatkan kesempatan untuk mengatur laba demi meningkatkan bonus yang akan mereka terima. Penelitian Healy menemukan bahwa dasar kompensasi perusahaan hanya pada laporan laba rugi tahun berjalan. Hal ini dikenal dengan bonus scheme. b. Kontrak Utang (Debt Covenant) Kontrak utang merupakan perjanjian untuk melindungi pemberi pinjaman (kreditur) dari tindakan-tindakan manajer peminjam yang akan menaikkan risiko bagi kreditur. Motivasi ini sejalan dengan hipotesis
debt covenant dalam teori akuntansi positif yaitu semakin dekat
perusahaan ke pelanggaran perjanjian utang , maka
manajer akan
cenderung memilih metode akuntansi yang dapat menggeser laba periode mendatang ke periode berjalan sehingga dapat mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami technical default. c. Motivasi Politik (Political Motivation) Ini terjadi karena perusahaan menginginkan subsidi dan kemudahan fasilitas dari pemerintah sehingga mereka cenderung menurukan labanya. Aspek politis tidak dapat dilepaskan dari perusahaan besar dan strategis karena aktivitasnya melibatkan hajat hidup orang banyak. Jones yang meneliti perusahaan yang sedang diinvestigasi oleh International Trade
Commission (ITC), menemukan bukti bahwa produsen domestik cenderung menurunkan laba untuk mempengaruhi keputusan relugasi impor. d. Motivasi Perpajakan (Taxation Motivation) Perusahaan cenderung mengurangi laba yang dilaporkan karena untuk meminimalisasi besar pajak yang harus dibayar kepada Pemerintah. Misalnya penggunaan metode LIFO dalam pencatatan persediaan yang akan menghasilkan laba yang lebih rendah. e. Penggantian CEO (Chief Executive Officer). Berbagai motivasi timbul disekitar waktu pergantian CEO, antara lain CEO yang mendekati masa akhir penugasannya atau pensiun akan melakukan strategi memaksimalkan laba untuk meningkatkan bonusnya. Demikian pula pada CEO yang kinerjanya kurang baik, manajer akan cenderung memaksimalkan laba untuk mencegah atau membatalkan pemecatannya. f.
Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering) Perusahaan yang pertama kali menawarkan sahamnya belum memiliki harga pasar sehingga memiliki masalah dalam penetapan harga. Untuk itu, issuers berupaya melakukan manajemen laba untuk mempengaruhi kepentingan investor bila investor membaca prospektus. Issuers
melakukan manajemen laba agar mendapatkan harga yang tinggi atas sahamnya.
g. To Communicate Information To Investor Hal ini yang memotivasi manajemen untuk melakukan manajemen laba karena laba digunakan sebagai sarana informasi bagi investor. Jika kinerja laba baik, ada harapan harga saham juga akan ikut terpengaruh sehingga harga saham menjadi naik. Kaitan Manajemen Laba dengan RUU Perpajakan Salah satu motivasi manajemen laba adalah motivasi perpajakan. Kebijakan akrual untuk meminimalkan pajak merupakan salah satu strategi perpajakan dimana hal tersebut adalah langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan manajemen guna memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan keputusan bisnis yang diambil. Frankel dan Trezervant dalam Deni Wulandari (2004:886) menyatakan bahwa penurunan tarif pajak (yang terjadi di USA pada tanggal 1 Juli 1987 yang dikenal dengan istilah Tax
Reform Act) akan memotivasi manajer untuk melakukan rekayasa laba akuntansi yang menurunkan laba yaitu dengan melakukan pembelian persedian ekstra satu tahun sebelumnya bagi perusahaan yang menerapkan asumsi LIFO tahun. Melalui metode LIFO, pembelian pada akhir tahun akan dibebankan sebagai harga pokok penjualan pada akhir berjalan. Oleh karena pembelian persediaan yang dilakukan pada akhir tahun akan memperbesar harga pokok penjualan dan menurunkan laba. Penurunan laba ini akan berdampak pada pengurangan beban pajak yang dibayar. Nursanto dalam Deni Wulandari (2004:888) dalam penelitiannya menguji apakah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Perpajakan pada tahun 2000, manajer akan berusaha menunda pengakuan laba satu periode sebelum berlakunya penurunan tarif baru dengan tujuan mengurangi besarnya jumlah pajak yang dibayarkan. Proxy yang digunakan adalah
disretionary accrual.
Penelitian Terdahulu Hasil yang diperoleh dari penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh
Frankel
dan
Trezervant
(1994).
Mereka
berhasil
membuktikan bahwa reduksi tingkat pajak merupakan insentif bagi manajemen untuk melakukan rekayasa laba akuntansi. Penelitian dengan topik serupa juga dilakukan oleh Deni Wulandari, Kumalahadi dan Januar Eko Prasetyo yang meneliti indikasi manajemen laba menjelang UndangUndang Perpajakan tahun 2000 dan menemukan hasil bahwa dengan adanya perubahan Undang-Undang Perpajakan, praktik manajemen laba tetap dilakukan dengan cara mentransfer laba ke periode setelah UU Perpajakan dalam rangka penghematan pajak. Kerangka Pemikiran Dalam Januar Eko Prasetio(2004), nilai discretionary accruals akan menentukan apakah perusahaan melakukan manajemen laba. Manajemen laba terjadi jika nilai discretionary accruals tidak sama dengan nol. JIka nilai discretionary accruals lebih besar dari nol (DA>0) maka perusahaan melakukan manajemen laba dengan mengubah kebijakan menaikkan laba (Income increasing) dan bilamana nilai disretionary accruals lebih kecil dari nol (DA<0) maka perusahaan melakukan manajemen laba dengan mengubah kebijakan menurunkan laba (income decreasing). Perusahaan akan cenderung meminimumkan laba yang dilaporkan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar yaitu dengan cara mempercepat pengakuan beban atau menangguhkan pengakuan pendapatan. Peneliti menggunakan model Modified Jones dalam penelitian ini untuk mengukur nilai discretionary accruals yang menjadi proksi dari manajemen laba. Model Modified Jones yang merupakan perkembangan dari model Jones dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan dengan model-model lainnya sejalan dengan hasil penelitian Dechow et al. dalam Deni Wulandari (2004:889).
METODE PENELITIAN Objek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20052007. Data untuk penelitian diambil langsung dari data laporan keuangan tahunan perusahaan (annual report) dan laporan keuangan dalam prospektus. Variabel Penelitian 1. Rasio selisih pendapatan dengan selisih piutang usaha terhadap total aktiva disimbolkan dengan NREV yaitu nilai yang diperoleh dengan cara mencari selisih dari pendapatan tahun t dengan tahun t-1, dikurangi selisih dari total piutang tahun t dengan tahun t-1. Kemudian hasil tersebut dibagi dengan total aktiva pada akhir tahun t-1. NREV = ( Δ Rev t – Δ Rec t ) / TA t-1 2. Rasio aktiva tetap terhadap total aktiva disimbolkan dengan TPPE yaitu nilai yang diperoleh dengan cara membagi tanah, bangunan, dan peralatan pada akhir tahun t dengan total aktiva pada akhir tahun t-1. TPPE = PPE t / TA t-1 3. Non Discretionary Accruals (NDA) adalah nilai akrual perusahaan yang wajar, diperoleh dari hasil operasional perusahaan. 4. Discretionary Accruals (DA) adalah komponen akrual yang berasal dari manajemen laba yang dilakukan manajer. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari pihak eksternal. Sumber data untuk penelitian ini adalah laporan tahunan yang diproleh dari Pusat Data Pasar Modal IBII dan Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia.
mpel Teknik Pengambilan Sa Sampel Teknik pengambilan sampel yang dilakukan peneliti adalah non
probability sampling dengan metode purposive sampling tipe judgement sampling. Peneliti menetapkan beberapa kriteria dalam pengambilan sampel sebagai berikut : 1. Rentang waktu penelitian di mana perusahaan yang dijadikan sampel oleh peneliti adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2007. 2. Kelompok industri yaitu perusahaan yang diikutsertakan dalam penelitian adalah perusahaan yang tergolong dalam industri manufaktur. 3. Data (laba bersih, total aktiva, aktiva tetap, arus kas operasi, pendapatan) lengkap dari tahun 2005-2007. 4. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian secara berturut-turut selama masa pengamatan (2005-2007).
Teknik Analisis Data Dalam Penelitian ini, Peneliti tidak mempergunakan uji statistik dikarenakan
tujuan
deskriptif/memaparkan
dari
penelitian
saja, sehingga uji
ini
hanyalah
statistik tidak
bersifat diperlukan
dikarenakan tidak ada hipotesis yang dipergunakan. Landasan argumentasi yang mendasari mengapa peneliti tidak menggunakan hipotesis, karena tidak ada dasar teori yang mengatakan bahwa menjelang disahkannya UU PPh yang baru, perusahaan pasti meresponinya dengan melakukan manajemen laba. Maka dari itu, peneliti tidak mengambil hipotesis dan melakukan uji statistik dalam penelitian ini. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung nilai total akrual. Model pengujian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model dari Sook yang dikutip oleh Deni Wulandari (2004:889) untuk menghitung total akrual yaitu: TA it TA it
:
NI it - CFO it
= Total akrual perusahaan I pada periode ke-t
NI it
= Laba bersih perusahaan I pada periode ke-t
CFO it = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke-t Total akrual tersebut dapat digunakan sebagai perhitungan dalam mencari proksi discretionary accrual yang merupakan ukuran manajemen laba. Setelah itu baru dilakukan regresi dengan memasukkan nilai NREV dan TPPE sebagai variabel independen. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mencari nilai persamaan regresi adalah sebagai berikut: a. Model regresi linear berganda Bentuk umum dari model regresi linear berganda adalah : Y = α+ β1 NREV + β2 TPPE Dimana: Y = NDA ( Non Discretionary Accruals ) NREV= Rasio selisih pendapatan dengan selisih piutang usaha terhadap total aktiva TPPE = Rasio aktiva tetap terhadap total aktiva α = Konstanta β1 , β 2 = Koefisien b. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan nilai rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel independen maupun variabel dependen. c. Uji F (Uji keberartian Model) Uji yang digunakan dalam penelitian untuk menyatakan ketepatan suatu model regresi yang dibentuk signifikan atau tidak. Pengujian ini dilakukan untuk meneliti apakah NREV dan TPPE mempunyai pengaruh yang sama terhadap non discretionary accruals (NDA). Ho = Model regresi yang ditetapkan tidak berpengaruh signifikan Ha = Model regresi yang ditetapkan berpengaruh signifikan Dengan menggunakan program SPSS 16 maka dasar pengambilan keputusan untuk uji F adalah sebagai berikut :
(1). Jika signifikansi > 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi NDA. (2). Jika signifikansi < 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi NDA. d. Pengujian koefisien (Uji t) Uji t atau uji koefisien regresi digunakan untuk menentukan ada tidaknya pengaruh signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan melihat koefisien regresi dari kedua variabel tersebut. Ho =Variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap Variabel dependen Ha =Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Apabila menggunakan program SPSS 16 maka dasar pengambilan keputusan adalah (1). Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima (2). Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak e. Koefisien Determinasi (R2) Menunjukkan ketepatan dan kecocokan garis regresi yang terbentuk dalam mewakili kelompok data hasil observasi. Nilai berkisar 0 ≤ R2 ≤ 1 Total akrual sebuah perusahaan dapat dipisahkan menjadi non-discretionary
accrual dan discretionary accrual.
Jones membuat sebuah model untuk
memisahkan tingkat accrual discretionary dan non-discretionary yaitu : TA it / A it-1 = α1 ( 1 / A it-1) + α2 ( Δ Rev t / A it-1 ) + α3 ( PPE t / Ait-1) + εit…….. (1) TA it
: total akrual perusahaan I pada periode ke-t
A it-1
: total aktiva perusahaan I pada period eke-t-1
Δ Revt
: perubahan pendapatan perusahaan I pada periode ke-t
PPEt
: aktiva tetap perusahaan I pada periode ke-t
εit
: error term perusahaan I pada periode ke-t
Model modifikasi Jones untuk melakukan estimasi terhadap akrual tersebut adalah sebagai berikut :
TA it/A it-1 = α1 (1/A it-1) + α2 (Δ Rev t / A it-1 - Δ Rec t / A it-1 ) + α3 ( PPE t / Ait-1) + εit…. (2)
Seperti yang dilakukan oleh Jones (1991), penelitian ini memfokuskan pada
discretionary accrual sebagai ukuran manajemen laba. Sedangkan discretionary accrual merupakan bagian dari total aktiva yang tidak dapat dijelaskan oleh kegiatan normal perusahaan. TA it = NDA it + DA it........ (3) Berdasarkan model pada persamaan (3) terlihat bahwa total akrual terdiri atas discretionary accruals dan non-discretionary accruals . Untuk menentukan non-discretionary accruals yaitu dengan : NDA it = α1 ( 1 / A it-1) + α2 ( Δ Rev t / A it-1 - Δ Rec t / A it-1 ) + α3 ( PPE t / Ait-1)…. (4)
NDAit = non-discretionary accrual perusahaan i pada periode ke-t Oleh karena itu jika dilihat dari persamaan (3) dan (4) maka estimasi
discretionary accruals adalah εit (error term). Jadi proksi discretionary accrual adalah : DAit = TAit / A it-1 – { α1 ( 1 /A it-1) + α2 ( Δ Rev t /A it-1 - Δ Rec t /A it-1 ) + α3 ( PPE t / Ait-1)}
DAit = discretionary accrual perusahaan i pada periode ke-t Bila nilai DA secara statistik tidak sama dengan nol maka perusahaan terbukti melakukan manajemen laba.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Penelitian Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam penelitian ini. Tahapantahapan tersebut yaitu mencari nilai Discretionary Accruals sebagai berikut: 1. Menghitung nilai non discretionary accruals (NDA) model Modified Jones di mana diperlukan rasio selisih pendapatan dengan selisih piutang usaha terhadap total aktiva (NREV). Selanjutnya aktiva tetap (tanah, bangunan, dan peralatan) tahun t dibagi dengan nilai total aktiva pada tahun t-1 akan menghasilkan TPPE. Total akrual dihitung dengan cara mengurangkan net
operating income pada periode t dengan cash flow from operations (aliran kas dari aktivitas operasi) pada periode t Total akrual dibagi dengan total aktiva tahun sebelumnya (Ait-1) merupakan proksi dari non-discretionary
accrual. NREV, TPPE dan NDA dihitung berdasarkan data dari laporan keuangan tahunan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2005–2007. Kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel. a. Melakukan uji statistik deskriptif untuk NREV, TPPE, dan NDA sebagai berikut: Hasil perhitungan untuk periode 2005 adalah NDA rata-rata sebesar 0,483034 dengan standar deviasi 0,8581595 sedangkan hasil perhitungan NREV memiliki rata-rata 0,150768 dengan standar deviasi 0,9203471. TPPE memiliki rata-rata 0,541444 dengan standar deviasi 0,6570561. Hasil perhitungan untuk periode 2006 adalah NDA rata-rata sebesar 1.066419 dengan standar deviasi 0,9132659 sedangkan hasil perhitungan NREV memiliki rata-rata 0,177444 dengan standar deviasi 0,9672696. TPPE memiliki rata-rata 1.486877 dengan standar deviasi 1.9079150. Hasil perhitungan untuk periode 2007 adalah NDA rata-rata sebesar 0.288212 dengan standar deviasi 0,8254015 sedangkan hasil perhitungan NREV memiliki rata-rata 0.057600 dengan standar deviasi 0,5077424. TPPE memiliki rata-rata 0.315175 dengan standar deviasi 0.3897034
b. Melakukan uji regresi linier berganda untuk mendapatkan Non Discretionary Accruals (NDA) sebagai berikut: 1. Uji t Berdasarkan hasil uji t maka keputusan yang diambil pada periode 2005 disimpulkan bahwa TPPE tidak berpengaruh signifikan (sig>0,05) terhadap NDA sedangkan NREV berpengaruh signifikan (sig<0.05). Hasil uji t pada periode 2006 adalah untuk TPPE dan NREV berpengaruh signifikan (sig<0,05) terhadap NDA. Hasil uji t pada periode 2007 adalah untuk TPPE tidak berpengaruh signifikan
(sig>0.05) dan NREV berpengaruh signifikan (sig<0,05) terhadap NDA. 2. Uji F Berdasarkan hasil uji F pada periode 2005 adalah 3,586 dengan tingkat signifikansi yang diperoleh adalah 0,033 (berpengaruh signifikan, sig.F<0,05). Hasil yang diperoleh untuk periode 2006 adalah 38.677 dengan tingkat signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 (berpengaruh signifikan, sig.F<0,05). Hasil yang diperoleh untuk periode 2007 adalah 4.404 dengan tingkat signifikansi yang diperoleh adalah 0,016 (berpengaruh signifikan, sig.F<0,05). Maka dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa model ini dapat digunakan untuk memprediksi NDA. 3. Uji R2 Nilai R2 tahun 2005 sebesar 0,093 sedangkan untuk tahun 2006 nilai R2 sebesar 0,525 dan untuk tahun 2007 nilai R2 sebesar 0,112 artinya variabel NDA dapat dijelaskan 9,3% (tahun2005) dan 52.5% (tahun 2006) serta 11.2% (tahun 2007) oleh variabel NREV dan TPPE. Nilai
adjusted R2 yang diperoleh adalah 0,067 untuk periode 2005 dan 0,511 pada periode 2006 serta 0.086 untuk periode 2007. Langkah-langkah berikutnya adalah menganalisis : 1. Koefisien Regresi Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka persamaan regresi linier berganda untuk non discretionary accruals (NDA) masing-masing tahun adalah sebagai berikut: NDA tahun 2005 = 0.552 + 0,248 NREV - 0,196 TPPE NDA tahun 2006 = 0,637 + 0,345 NREV + 0,247 TPPE NDA tahun 2007 = 0.269 + 0.485 NREV – 0.028 TPPE Kemudian peneliti memasukkan hasil koefisien diatas untuk mendapatkan nilai dari masing-masing NDA. 2. Menghitung discretionary accrual (DA) dengan menggunakan total akrual dikurangi dari non-discretionary accruals (NDA):
Hasil perhitungan rata-rata discretionary accrual 2005 adalah 0.042929 dengan standar deviasi 0,8019774. Sedangkan hasil perhitungan rata-rata discretionary accrual 2006 memiliki rata-rata 0.000942 dengan standar deviasi 0,6294466 dan untuk tahun 2007 memiliki rata-rata 0.000107 dan standar deviasi 0.7877819. 3. Menentukan perusahaan yang menjalankan manajemen laba dengan membandingkan nilai discretionary accrual tahun 2005 dengan nilai
discretionary accrual tahun 2006 dan nilai discretionary accrual tahun 2006 dengan nilai discretionary accrual tahun 2007. Hasil perbandingan
bernilai
negatif
maka
perusahaan
melakukan
manajemen laba berupa income decreasing dan bila bernilai positif maka perusahaan melakukan manajemen laba berupa income
increasing. IV.2. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang diperoleh secara keseluruhan: 1. Hasil perhitungan dari nilai rata-rata discretionary accrual terhadap industri manufaktur adalah pada tahun 2005 ke tahun 2006 bernilai positif. Hal ini berarti terjadi manajemen laba yaitu dengan peningkatan laba (income increasing) karena DA adalah positif. Nilai rata-rata DA tahun 2005 sebesar -0.000237 mengalami peningkatan menjadi 0.000942 pada tahun 2006, kemudian nilai discretionary accrual mengalami penurunan menjelang disahkannya UU PPh No 36 menjadi 0.000107 pada tahun 2007. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39 perusahaan yang mengubah kebijakannya dari melakukan income increasing menjadi income
decreasing pada tahun 2005-2006, dan 35 perusahaan pada tahun 20062007. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 34 perusahaan mengubah kebijakannya dari melakukan income decreasing menjadi
income increasing pada tahun 2005-2006, dan 38 perusahaan pada tahun 2006-2007.
PENUTUP Kesimpulan Peneliti dapat membuktikan bahwa perusahaan melakukan manajemen laba baik dalam bentuk income increasing maupun income decreasing menjelang disahkannya UU PPh No.36 Tahun 2008 dengan motivasi perpajakan untuk mendapatkan penghematan pajak menjelang disahkannya UU PPh No. 36 berdasarkan hasil olah data yang dilakukan dengan proksi
discretionary accruals. Saran Peneliti selanjutnya dapat mencoba penelitian semacam ini dengan menggunakan pendekatan model yang lain seperti model Healy, model De Angelo dan lain-lain menambah beberapa faktor lain untuk perhitungan NDA seperti ukuran perusahaan, tingkat leverage, mencoba penelitian semacam ini pada jenis industri yang lain seperti pertanian, pertambangan dan sebagainya untuk dijadikan objek penelitian dan mempergunakan motivasi lain seperti politik, bonus, dan lainnya sebagai dasar bagi penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Deni Wulandari, Kumalahadi dan Januar Eko Prasetyo (2004), “Indikasi Majanemen Laba Menjelang UU Perpajakan 2000 Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi 7, Denpasar Bali. Januar Eko Prasetio dan Agus Nursanto (2004) “Kebijakan Akrual Untuk meminimalkan Pajak Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,Mart Vol 10, No. 1. Julia Halim (2005), “Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Termasuk Dalam Indeks LQ-45”, Simposium Nasional Akuntansi 8, Solo. Sopa Sugiarto (2003), “Perataan Laba Dalam Mengantisipasi Laba Masa Depan Perusahaan Manufaktur Di BEJ”, Simposium Nasional Akuntansi 6, Surabaya. Tatang Ari Gumanti (2001), “Earnings Management Dalam Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Riset Akuntansi, Mei Vol 4, No. 2.
LAMPIRAN: Hasil Uji Anova dan Model Summary 2005 Model Summary b
Std. Error of the Model
R
R Square .305a
1
Adjusted R Square
.093
Estimate
.067
Durbin-Watson
.82891
1.705
a. Predictors: (Constant), TPPE, NREV b. Dependent Variable: NDA
ANOVA b
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
4.928
2
2.464
Residual
48.096
70
.687
Total
53.024
72
a. Predictors: (Constant), TPPE, NREV b. Dependent Variable: NDA
F
3.586
Sig. .033a
Coefficients a
Model
1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
Std. Error
(Constant)
.552
.127
NREV2005
.248
.106
TPPE2005
-.196
.149
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
4.345
.000
.266
2.332
.023
1.000
1.000
-.150
-1.321
.191
1.000
1.000
a. Dependent Variable: NDA2005
Hasil Uji Anova dan Model Summary 2006
Model Summaryb
Model
1
R .725a
R Square
.525
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.511
a. Predictors: (Constant), TPPE2006, NREV2006 b. Dependent Variable: NDA2006
.6383864
Durbin-Watson
1.987
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
31.524
2
15.762
Residual
28.528
70
.408
Total
60.052
72
F
Sig.
38.677
.000a
a. Predictors: (Constant), TPPE2006, NREV2006 b. Dependent Variable: NDA2006
Coefficients a
Standardized Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
.637
.095
NREV2006
.345
.082
TPPE2006
.247
.042
a. Dependent Variable: NDA2006
Coefficients
Beta
Collinearity Statistics
t
Sig.
Tolerance
VIF
6.698
.000
.365
4.184
.000
.891
1.122
.517
5.923
.000
.891
1.122
Hasil Uji Anova dan Model Summary 2007
Model Summaryb
Model
R .334a
1
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.112
.086
Durbin-Watson
.57698
2.557
a. Predictors: (Constant), TPPE2007, NREV2007 b. Dependent Variable: NDA2007
ANOVA b
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
2.932
2
1.466
Residual
23.304
70
.333
Total
26.236
72
a. Predictors: (Constant), TPPE2007, NREV2007 b. Dependent Variable: NDA2007
F
4.404
Sig. .016a
Coefficients a
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
.269
.121
NREV2007
.485
.185
TPPE2007
-.028
.242
Collinearity Statistics
t
Sig.
Tolerance
2.224
.029
.298
2.614
.011
1.000
1.000
-.013
-.117
.907
1.000
1.000
a. Dependent Variable: NDA2007
Hasil Uji Statistik Deskriptif 2005-2007
Descriptive Statistic 2005
Descriptive Statistics
N
Minimum
VIF
Maximum
Mean
Std. Deviation
NREV2005
73
-4.8936
2.6153
.150768
.9203471
TPPE2005
73
.0004
3.0835
.541444
.6570561
NDA2005
73
-.3013
4.2453
.483034
.8581595
Valid N (listwise)
73
Descriptive Statistic 2006 Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
NREV2006
73
-4.8936
2.6153
.177444
.9672696
TPPE2006
73
.0062
11.4100
1.486877
1.9079150
NDA2006
73
.0100
4.1453
1.066419
.9132659
Valid N (listwise)
73
Descriptive Statistic 2007 Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
NREV2007
73
-2.1211
2.0125
.057600
.5077424
TPPE2007
73
.0006
1.9801
.315175
.3897034
NDA2007
73
-2.1883
4.1112
.288212
.8254015
Valid N (listwise)
73
Descriptive Statistic Dicretionary Accrual Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
DA2005
73
-1.1447
3.5981
-.000237
.8173127
DA2006
73
-1.6943
1.5328
.000942
.6294466
DA2007
73
-2.3697
3.3513
.000107
.7877819
Valid N (listwise)
73
Perusahaan yang Mengubah Kebijakannya dari Income Increasing ke Income Decreasing
NO
KODE
DA 2005
DA 2006
Δ DA
NO
KODE
DA 2006
DA 2007
Δ DA
1
ADMG
0.3595
-0.3233
-0.6828
1
HMSP
0.5000
0.2078
-0.2922
2
AKKU
0.2441
-0.3127
-0.5568
2
INAI
0.2631
-0.0357
-0.2987
3
AKPI
0.2096
-0.2595
-0.4691
3
INTA
1.5217
1.0225
-0.4992
4
AKRA
1.2887
0.6848
-0.6039
4
INTP
-0.6108
-0.6189
-0.0081
5
AQUA
0.1793
-0.2293
-0.4085
5
JKSW
-0.1824
-2.3697
-2.1874
6
ASGR
0.6328
0.0743
-0.5585
6
KBLI
1.1708
-0.2150
-1.3858
7
ASII
0.5843
0.0790
-0.5054
7
KDSI
0.8285
-0.8989
-1.7274
8
BIMA
1.3983
0.6472
-0.7511
8
LMPI
0.1055
-0.6005
-0.7060
9
BRNA
-0.2005
-0.6189
-0.4184
9
LMSH
0.0531
-0.6336
-0.6867
10
BRPT
1.0964
-0.2302
-1.3266
10
MDRN
-0.3126
-0.3400
-0.0274
11
BUDI
-0.3025
-0.6172
-0.3147
11
MERK
-0.0598
-0.2087
-0.1489
12
DAVO
-0.2973
-0.6944
-0.3972
12
MLPL
1.0579
0.6417
-0.4162
13
DOID
0.4553
-0.1219
-0.5772
13
MRAT
0.2091
-0.4895
-0.6987
14
DSUC
-0.1031
-0.3873
-0.2843
14
MYRX
1.5328
-0.4674
-2.0002
15
DUTI
1.4908
-1.6943
-3.1851
15
NIPS
0.6716
-0.6503
-1.3219
16
DYNA
1.0636
0.1616
-0.9020
16
PBRX
0.1069
-0.3629
-0.4698
17
ESTI
0.0639
-0.4237
-0.4876
17
PICO
0.9071
0.0133
-0.8938
18
ETWA
0.1824
-0.2267
-0.4091
18
PSDN
1.2352
1.1253
-0.1099
19
FASW
3.5981
0.8960
-2.7021
19
PTSP
0.0888
-0.1793
-0.2681
20
GGRM
-0.3795
-0.6764
-0.2969
20
RDTX
0.3238
-0.0369
-0.3607
21
HEXA
0.6194
0.0397
-0.5798
21
RMBA
-0.0507
-0.1697
-0.1190
22
HMSP
1.2712
0.5000
-0.7713
22
SCPI
-0.3733
-0.4171
-0.0438
23
IKAI
0.4501
-0.3047
-0.7548
23
SIMM
0.5698
-0.2665
-0.8363
24
INAF
0.6737
0.0639
-0.6098
24
SIPD
0.7312
-0.6914
-1.4227
26
INDF
-0.3906
-0.6844
-0.2938
26
SPMA
0.3204
0.1660
-0.1544
27
INTA
2.8430
1.5217
-1.3213
27
SQMI
0.0743
-0.7195
-0.7938
28
INTP
-0.4965
-0.6108
-0.1142
28
SUGI
-0.2709
-0.6276
-0.3566
29
KAEF
-0.4466
-0.6313
-0.1846
29
TCID
0.5988
-0.2198
-0.8186
30
KONI
-0.1822
-0.3549
-0.1727
30
TIRA
-0.0085
-0.3197
-0.3112
31
LAPD
-0.4078
-0.6267
-0.2189
31
TSPC
0.1289
-0.4266
-0.5555
32
LTLS
0.5375
0.0836
-0.4539
32
TURI
0.4323
-0.3285
-0.7608
33
MASA
-0.5218
-0.6261
-0.1043
33
ULTJ
-0.3104
-1.7043
-1.3939
34
MLIA
-0.5432
-0.6136
-0.0704
34
UNTR
0.2080
-0.6002
-0.8082
35
MTDL
-0.1207
-0.1496
-0.0289
35
UNVR
1.3362
-0.4527
-1.7889
36
MYOR
-0.4232
-0.6015
-0.1783
37
RICY
-0.5280
-1.5226
-0.9946
38
SAIP
-0.5540
-0.5984
-0.0443
39
SIMA
-0.4940
-0.5445
-0.0505
Sumber : Hasil olah data
Perusahaan yang Mengubah Kebijakannya dari Income Decreasing ke Income Inreasing
KODE DA 2005
DA 2006
Δ DA NO KODE DA 2006 DA 2007
Δ DA
JKSW
-0.3137
-0.1824
0.1313
1
ADMG
-0.3233
0.8894
1.2128
KBLI
-0.4730
1.1708
1.6438
2
AKKU
-0.3127
0.2437
0.5564
KDSI
-0.5425
0.8285
1.3710
3
AKPI
-0.2595
0.3862
0.6457
LMPI
-0.3481
0.1055
0.4536
4
AKRA
0.6848
1.3054
0.6205
LMSH
-0.0729
0.0531
0.1260
5
AQUA
-0.2293
0.3491
0.5784
MDRN
-0.4382
-0.3126
0.1256
6
ASGR
0.0743
0.9495
0.8752
MERK
-0.5687
-0.0598
0.5089
7
ASII
0.0790
0.6013
0.5223
MLPL
0.6815
1.0579
0.3764
8
BIMA
0.6472
1.4003
0.7531
MRAT
-1.1447
0.2091
1.3538
9
BRNA
-0.6189
-0.2085
0.4105
MYRX
-0.6361
1.5328
2.1689
10
BRPT
-0.2302
0.9406
1.1708
NIPS
-1.0222
0.6716
1.6938
11
BUDI
-0.6172
-0.1500
0.4671
PBRX
0.0391
0.1069
0.0678
12
DAVO
-0.6944
-0.1492
0.5452
PICO
-0.3325
0.9071
1.2396
13
DOID
-0.1219
0.7239
0.8458
PSDN
1.1493
1.2352
0.0860
14
DSUC
-0.3873
-0.0344
0.3530
PTSP
-0.2954
0.0888
0.3841
15
DUTI
-1.6943
1.3998
3.0941
RDTX
-0.1450
0.3238
0.4688
16
DYNA
0.1616
1.2006
1.0390
RMBA
-0.4949
-0.0507
0.4442
17
ESTI
-0.4237
0.0952
0.5189
SCPI
-0.7252
-0.3733
0.3519
18
ETWA
-0.2267
0.3794
0.6061
SIMM
-0.4546
0.5698
1.0244
19
FASW
0.8960
3.3513
2.4552
SIPD
-0.5933
0.7312
1.3245
20
GGRM
-0.6764
-0.2149
0.4615
SKLT
-0.6335
-0.2280
0.4056
21
HEXA
0.0397
0.8501
0.8104
SMCB
-0.5442
-0.4736
0.0706
22
IKAI
-0.3047
0.3715
0.6761
SMGR
-0.2945
-0.2792
0.0153
23
INAF
0.0639
0.7515
0.6876
SPMA
-0.2661
0.3204
0.5865
24
INDF
-0.6844
-0.2261
0.4583
SQBI
-0.7538
-0.4028
0.3510
25
KAEF
-0.6313
-0.0473
0.5840
SQMI
-0.4765
0.0743
0.5508
26
KONI
-0.3549
-0.0753
0.2795
SUGI
-0.3045
-0.2709
0.0335
27
LAPD
-0.6267
-0.1141
0.5126
TCID
-0.2407
0.5988
0.8396
28
LTLS
0.0836
0.4451
0.3615
TIRA
-0.7266
-0.0085
0.7181
29
MASA
-0.6261
0.2959
0.9220
TSPC
-0.0708
0.1289
0.1997
30
MLIA
-0.6136
-0.5349
0.0787
TURI
-0.6928
0.4323
1.1251
31
MTDL
-0.1496
-0.0555
0.0941
ULTJ
-0.6576
-0.3104
0.3472
32
MYOR
-0.6015
-0.2882
0.3133
UNTR
-0.5147
0.2080
0.7227
33
RICY
-1.5226
-0.2136
1.3090
UNVR
-0.7116
1.3362
2.0478
34
SAIP
-0.5984
-0.2984
0.3000
35
SIMA
-0.5445
-0.2348
0.3097
36
SMCB
-0.4736
-0.3084
0.1652
37
SMGR
-0.2792
0.0456
0.3248
38
SQBI
-0.4028
-0.3409
0.0619
Sumber : Hasil olah data
NREV KODE 2005 ADMG AKKU AKPI AKRA AQUA ASGR ASII BIMA BRNA BRPT BUDI DAVO DOID DSUC DUTI DYNA ESTI ETWA FASW GGRM HEXA HMSP IKAI INAF INAI INDF INTA INTP JKSW KAEF KBLI KDSI KONI LAPD LMPI LMSH LTLS MASA MDRN MERK MLIA MLPL MRAT MTDL MYOR MYRX
-0.1552 -0.1755 0.0708 0.5561 0.4752 0.7681 -0.6448 0.1941 0.2727 0.4627 0.3598 0.1265 0.5620 -0.1163 1.4738 0.7793 0.4463 -0.1585 1.0889 0.1299 0.4763 2.6153 -0.7657 0.9075 -0.0553 0.1139 -0.1192 0.1793 -0.9044 0.0080 0.6832 1.2590 -0.9087 0.0239 0.9300 0.4391 -1.7030 0.0160 -0.7614 0.6989 0.0219 -4.8936 2.2965 -1.3325 0.0409 0.5089
TPPE 2005 0.5945 0.5495 0.2824 0.4747 0.4288 0.2467 0.2937 0.2700 0.4627 0.0942 0.0601 0.7030 0.2507 0.1249 0.1983 0.7002 0.4287 0.1188 0.8923 0.3552 0.3146 0.2051 0.1567 0.4879 0.2759 0.3855 0.0601 0.7995 0.2549 0.3505 0.8964 1.6927 1.2269 0.0200 2.8338 3.0835 2.5803 0.0156 0.2759 0.3552 0.3146 0.2051 0.1567 0.4879 0.2759 0.3855
NDA 2005 0.3970 0.4008 0.5142 0.5969 0.5858 0.6941 0.3345 0.5472 0.5290 0.6483 0.6294 0.4456 0.6422 0.4987 0.8786 0.6080 0.5787 0.4894 0.6472 0.5146 0.6085 1.1604 0.3314 0.6814 0.4842 0.5047 0.5107 0.4398 0.2778 0.4853 0.5457 0.5325 0.0862 0.5540 0.2272 0.0565 -0.3761 0.5529 0.3091 0.6557 0.4958 -0.7018 1.0908 0.1259 0.5081 0.6026
NIPS PBRX PICO PSDN PTSP RDTX RICY RMBA SAIP SCPI SIMA SIMM SIPD SKLT SMCB SMGR SPMA SQBI SQMI SUGI TCID TIRA TSPC TURI ULTJ UNTR UNVR
KODE ADMG AKKU AKPI AKRA AQUA ASGR ASII BIMA BRNA BRPT BUDI DAVO DOID
2.1641 0.7010 -0.1095 -0.0444 0.2194 -0.9919 -0.1243 0.1758 0.1401 0.1211 0.0745 0.2307 0.1932 0.1893 0.0371 -0.2567 -0.3003 -0.1243 0.2127 0.2578 0.0417 0.5287 0.1125 0.5100 0.2854 0.0711 0.4006
NREV 2006
0.0601 0.7995 0.2549 0.3505 0.8964 0.0004 0.0870 0.3552 0.3146 0.2051 0.1567 0.4879 0.2759 0.3855 0.0601 0.7995 0.2549 0.3505 0.8964 1.6927 1.2269 0.0200 2.8338 0.0053 0.0849 0.6364 0.4082
TPPE 2006
1.0769 0.5691 0.4749 0.4723 0.4307 0.3059 0.5041 0.5260 0.5251 0.5418 0.5398 0.5136 0.5458 0.5234 0.5494 0.3316 0.4276 0.4525 0.4291 0.2842 0.3219 0.6792 0.0245 0.6774 0.6062 0.4449 0.5713
NDA 2006
0.4212
0.7996
0.9798
-0.1755
1.1383
0.8576
0.0708
0.8981
0.8833
0.5561
1.1008
1.1008
0.4752
0.3781
0.8943
0.7681
1.0146
1.1526
-0.6448
1.3172
0.7399
0.1941
2.0013
1.1983
0.2727
0.4708
0.8474
0.4627
4.3654
1.8749
0.3598
0.3361
0.8441
0.1265
0.2515
0.7428
0.5620
1.5325
1.2094
DSUC DUTI DYNA ESTI ETWA FASW GGRM HEXA HMSP IKAI INAF INAI INDF INTA INTP JKSW KAEF KBLI KDSI KONI LAPD LMPI LMSH LTLS MASA MDRN MERK MLIA MLPL MRAT MTDL MYOR MYRX NIPS PBRX PICO PSDN PTSP RDTX RICY RMBA
-0.1163
0.3484
0.6829
1.4738
11.4100
3.9637
0.7793
2.0412
1.4100
0.4463
0.7097
0.9663
-0.1585
0.8753
0.7985
1.0889
9.0549
3.2492
0.1299
0.1202
0.7115
0.4763
1.1617
1.0883
2.6153
1.1837
1.8317
-0.7657
2.4830
0.9862
0.9075
0.9763
1.1912
-0.0553
1.0301
0.8724
0.1139
0.0899
0.6985
-0.1192
4.5995
1.7319
0.1793
0.3064
0.7745
-0.9044
0.8166
0.5267
0.0080
0.0062
0.6413
0.6832
0.8964
1.0941
1.2590
1.6927
1.4894
-0.9087
1.2269
0.6265
0.0239
0.0200
0.6502
0.9300
2.8338
1.6578
0.4391
3.0835
1.5501
-1.7030
2.5803
0.6868
0.0160
0.0156
0.6464
-0.7614
0.8911
0.5944
0.6989
0.8250
1.0819
0.0219
0.0091
0.6468
-4.8936
0.0177
-1.0469
2.2965
1.8171
1.8781
-1.3325
0.0532
0.1904
0.0409
0.0255
0.6574
0.5089
2.3303
1.3881
2.1641
2.9671
2.1165
0.7010
3.4907
1.7410
1.2357
0.7985
1.2606
0.8329
2.3618
1.5077
0.1876
0.5134
0.8285
-1.1345
1.0879
0.5143
1.3729
6.9730
2.8330
0.5149
1.4157
1.1643
SAIP SCPI SIMA SIMM SIPD SKLT SMCB SMGR SPMA SQBI SQMI SUGI TCID TIRA TSPC TURI ULTJ UNTR UNVR
KODE ADMG AKKU AKPI AKRA AQUA ASGR ASII BIMA BRNA BRPT BUDI DAVO DOID DSUC DUTI
0.0639
0.0563
0.6729
-0.9230
1.1954
0.6138
-0.1140
0.0466
0.6092
-0.6078
0.9260
0.6560
0.4698
2.2411
1.3526
0.6730
0.8513
1.0795
0.4536
0.5625
0.9324
-0.9095
0.0479
0.3351
-0.0221
1.0807
0.8963
0.0616
1.0464
0.9167
0.5185
1.2552
1.1259
-0.1237
1.0651
0.8574
0.1192
1.2218
0.9799
0.1287
1.2588
0.9923
0.1089
1.0469
0.9332
-0.2521
0.8489
0.7597
0.0950
0.8957
0.8910
0.0711
1.0477
0.9203
0.4006
1.1040
1.0479
NREV 2007
TPPE 2007
NDA 2007
-1.0534
0.0006
-0.2419
0.0950
0.6277
0.2975
0.0154
0.6040
0.2596
0.1245
0.6950
0.3099
0.1155
0.7124
0.3051
0.1245
1.5465
0.2861
-0.0131
0.6580
0.2442
0.1544
0.4637
0.3309
0.1451
0.2386
0.3327
0.1145
0.0212
0.3239
0.0154
0.0368
0.2754
0.0124
0.0467
0.2737
0.1152
0.1128
0.3217
-0.1526
0.2150
0.1890
1.1254
0.0033
0.8147
DYNA ESTI ETWA FASW GGRM HEXA HMSP IKAI INAF INAI INDF INTA INTP JKSW KAEF KBLI KDSI KONI LAPD LMPI LMSH LTLS MASA MDRN MERK MLIA MLPL MRAT MTDL MYOR MYRX NIPS PBRX PICO PSDN PTSP RDTX RICY RMBA SAIP SCPI
0.1654
0.0715
0.3472
0.1210
0.0479
0.3263
-0.1231
0.4974
0.1954
1.0131
0.0149
0.7599
0.1524
0.0944
0.3403
0.2154
0.6800
0.3544
2.0125
0.0256
1.2443
-0.1546
0.0427
0.1928
0.0012
0.3146
0.2608
-0.0156
0.2243
0.2552
0.0012
0.0239
0.2689
-0.1541
0.0609
0.1926
0.0145
0.0018
0.2760
-0.1544
0.4526
0.1814
0.0001
0.2154
0.2630
0.1548
0.2713
0.3365
1.0012
0.3591
0.7445
-1.1215
0.4402
-0.2873
0.0023
0.0540
0.2686
0.2412
0.0203
0.3854
0.3215
0.2491
0.4180
-1.1541
0.0028
-0.2908
0.0014
0.1458
0.2656
-0.1545
0.3153
0.1852
0.1545
0.1154
0.3407
0.2154
0.1226
0.3700
-2.1211
0.1245
-0.7632
0.1521
0.1546
0.3384
-0.1151
0.1275
0.2096
0.1415
0.1564
0.3332
0.3830
0.0881
0.4523
1.1524
0.8160
0.8051
0.5210
0.0838
0.5193
-0.1541
1.9801
0.1388
-0.2502
0.3153
0.1388
0.1456
0.2145
0.3336
-0.1544
0.1070
0.1911
-0.1147
0.0207
0.2128
0.1245
0.2000
0.3238
0.1514
1.6577
0.2960
0.1541
0.0156
0.3433
SIMA SIMM SIPD SKLT SMCB SMGR SPMA SQBI SQMI SUGI TCID TIRA TSPC TURI ULTJ UNTR UNVR
0.0012
0.8006
0.2472
0.1244
0.3116
0.3206
0.1245
0.0197
0.3288
0.0124
0.6747
0.2561
0.1544
0.8212
0.3209
-0.1454
1.0347
0.1695
-0.5752
0.1753
-0.0149
-0.1545
0.1532
0.1898
0.0045
0.1531
0.2669
0.2151
0.3664
0.3631
0.0142
0.0682
0.2740
0.1245
0.3875
0.3185
0.0135
0.0146
0.2751
0.1244
0.5644
0.3135
0.1246
0.0123
0.3291
0.0154
0.5304
0.2616
0.3154
0.0120
0.4216
DISCRETIONARY ACCRUALS TAHUN 2005-2006 NO KODE
TA/At 2005
NDA 2005
DA 2005
TA/At 2006
NDA 2006
DA 2006
1
ADMG
0.7565
0.3970
0.3595
0.6565
0.9798
-0.3233
2
AKKU
0.6448
0.4008
0.2441
0.5448
0.8576
-0.3127
3
AKPI
0.7238
0.5142
0.2096
0.6238
0.8833
-0.2595
4
AKRA
1.8856
0.5969
1.2887
1.7856
1.1008
0.6848
5
AQUA
0.7651
0.5858
0.1793
0.6651
0.8943
-0.2293
6
ASGR
1.3269
0.6941
0.6328
1.2269
1.1526
0.0743
7
ASII
0.9189
0.3345
0.5843
0.8189
0.7399
0.0790
8
BIMA
1.9455
0.5472
1.3983
1.8455
1.1983
0.6472
9
BRNA
0.3284
0.5290
-0.2005
0.2284
0.8474
-0.6189
10
BRPT
1.7446
0.6483
1.0964
1.6446
1.8749
-0.2302
11
BUDI
0.3269
0.6294
-0.3025
0.2269
0.8441
-0.6172
Δ DA 0.6828 0.5568 0.4691 0.6039 0.4085 0.5585 0.5054 0.7511 0.4184 1.3266 0.3147
12
DAVO
0.1483
0.4456
-0.2973
0.0483
0.7428
-0.6944
13
DOID
1.0975
0.6422
0.4553
1.0875
1.2094
-0.1219
14
DSUC
0.3956
0.4987
-0.1031
0.2956
0.6829
-0.3873
15
DUTI
2.3694
0.8786
1.4908
2.2694
3.9637
-1.6943
16
DYNA
1.6716
0.6080
1.0636
1.5716
1.4100
0.1616
17
ESTI
0.6425
0.5787
0.0639
0.5425
0.9663
-0.4237
18
ETWA
0.6718
0.4894
0.1824
0.5718
0.7985
-0.2267
19
FASW
4.2453
0.6472
3.5981
4.1453
3.2492
0.8960
20
GGRM
0.1351
0.5146
-0.3795
0.0351
0.7115
-0.6764
21
HEXA
1.2279
0.6085
0.6194
1.1279
1.0883
0.0397
22
HMSP
2.4316
1.1604
1.2712
2.3316
1.8317
0.5000
23
IKAI
0.7815
0.3314
0.4501
0.6815
0.9862
-0.3047
24
INAF
1.3552
0.6814
0.6737
1.2552
1.1912
0.0639
25
INAI
1.2355
0.4842
0.7512
1.1355
0.8724
0.2631
26
INDF
0.1141
0.5047
-0.3906
0.0141
0.6985
-0.6844
27
INTA
3.3537
0.5107
2.8430
3.2537
1.7319
1.5217
28 29
INTP JKSW
-0.0568 -0.0359
0.4398 0.2778
-0.4965 -0.3137
0.1638 0.3443
0.7745 0.5267
-0.6108 -0.1824
30 31 32
KAEF KBLI KDSI
0.0386 0.0728 -0.0101
0.4853 0.5457 0.5325
-0.4466 -0.4730 -0.5425
0.0100 2.2649 2.3179
0.6413 1.0941 1.4894
-0.6313 1.1708 0.8285
33
KONI
-0.0961
0.0862
-0.1822
0.2716
0.6265
-0.3549
34 35 36
LAPD LMPI LMSH
0.1462 -0.1209 -0.0164
0.5540 0.2272 0.0565
-0.4078 -0.3481 -0.0729
0.0235 1.7633 1.6032
0.6502 1.6578 1.5501
-0.6267 0.1055 0.0531
37
LTLS
0.1614
-0.3761
0.5375
0.7704
0.6868
0.0836
38 39 40
MASA MDRN MERK
0.0311 -0.1291 0.0870
0.5529 0.3091 0.6557
-0.5218 -0.4382 -0.5687
0.0202 0.2818 1.0221
0.6464 0.5944 1.0819
-0.6261 -0.3126 -0.0598
41
MLIA
-0.0474
0.4958
-0.5432
0.0332
0.6468
-0.6136
0.3972 0.5772 0.2843 3.1851 0.9020 0.4876 0.4091 2.7021 0.2969 0.5798 0.7713 0.7548 0.6098 0.4881 0.2938 1.3213 0.1142 0.1313 0.1846 1.6438 1.3710 0.1727 0.2189 0.4536 0.1260 0.4539 0.1043 0.1256 0.5089 0.0704
42 43
MLPL MRAT
-0.0203 -0.0539
-0.7018 1.0908
0.6815 -1.1447
0.0110 2.0872
-1.0469 1.8781
1.0579 0.2091
44
MTDL
0.0053
0.1259
-0.1207
0.0409
0.1904
-0.1496
45 46 47 48 49 50 51 52
MYOR MYRX NIPS PBRX PICO PSDN PTSP RDTX
0.0849 -0.0334 0.0548 0.6083 0.1424 1.6215 0.1353 0.1609
0.5081 0.6026 1.0769 0.5691 0.4749 0.4723 0.4307 0.3059
-0.4232 -0.6361 -1.0222 0.0391 -0.3325 1.1493 -0.2954 -0.1450
0.0559 2.9210 2.7881 1.8479 2.1677 2.7429 0.9173 0.8381
0.6574 1.3881 2.1165 1.7410 1.2606 1.5077 0.8285 0.5143
-0.6015 1.5328 0.6716 0.1069 0.9071 1.2352 0.0888 0.3238
53 54
RICY RMBA
-0.0239 0.0311
0.5041 0.5260
-0.5280 -0.4949
1.3104 1.1136
2.8330 1.1643
-1.5226 -0.0507
55 56
SAIP SCPI
-0.0290 -0.1833
0.5251 0.5418
-0.5540 -0.7252
0.0746 0.2406
0.6729 0.6138
-0.5984 -0.3733
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
SIMA SIMM SIPD SKLT SMCB SMGR SPMA SQBI SQMI SUGI TCID TIRA TSPC TURI ULTJ UNTR UNVR
0.0458 0.0590 -0.0474 -0.1101 0.0053 0.0371 0.1615 -0.3013 -0.0474 -0.0203 0.0812 -0.0474 -0.0463 -0.0154 -0.0514 -0.0698 -0.1403
0.5398 0.5136 0.5458 0.5234 0.5494 0.3316 0.4276 0.4525 0.4291 0.2842 0.3219 0.6792 0.0245 0.6774 0.6062 0.4449 0.5713
-0.4940 -0.4546 -0.5933 -0.6335 -0.5442 -0.2945 -0.2661 -0.7538 -0.4765 -0.3045 -0.2407 -0.7266 -0.0708 -0.6928 -0.6576 -0.5147 -0.7116
0.0647 1.2258 2.0839 0.8515 0.4588 0.0558 1.2168 0.5139 1.2002 0.5865 1.5788 0.9838 1.0621 1.1920 0.5806 1.1283 2.3841
0.6092 0.6560 1.3526 1.0795 0.9324 0.3351 0.8963 0.9167 1.1259 0.8574 0.9799 0.9923 0.9332 0.7597 0.8910 0.9203 1.0479
-0.5445 0.5698 0.7312 -0.2280 -0.4736 -0.2792 0.3204 -0.4028 0.0743 -0.2709 0.5988 -0.0085 0.1289 0.4323 -0.3104 0.2080 1.3362
Sumber : Hasil olah data INCOME DECREASING TAHUN 20052006 INCOME INCREASING TAHUN 2005-2006
39 PERUSAHAAN 34 PERUSAHAAN
0.3764 1.3538 0.0289 0.1783 2.1689 1.6938 0.0678 1.2396 0.0860 0.3841 0.4688 0.9946 0.4442 0.0443 0.3519 0.0505 1.0244 1.3245 0.4056 0.0706 0.0153 0.5865 0.3510 0.5508 0.0335 0.8396 0.7181 0.1997 1.1251 0.3472 0.7227 2.0478
DISCRETIONARY ACCRUALS TAHUN 2006-2007 NO KODE
TA/At 2006
NDA 2006
DA 2006
TA/At 2007
NDA 2007
DA 2007
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
ADMG AKKU AKPI AKRA AQUA ASGR ASII BIMA BRNA BRPT BUDI DAVO DOID DSUC DUTI DYNA ESTI ETWA FASW GGRM HEXA
0.6565 0.5448 0.6238 1.7856 0.6651 1.2269 0.8189 1.8455 0.2284 1.6446 0.2269 0.0483 1.0875 0.2956 2.2694 1.5716 0.5425 0.5718 4.1453 0.0351 1.1279
0.9798 0.8576 0.8833 1.1008 0.8943 1.1526 0.7399 1.1983 0.8474 1.8749 0.8441 0.7428 1.2094 0.6829 3.9637 1.4100 0.9663 0.7985 3.2492 0.7115 1.0883
-0.3233 -0.3127 -0.2595 0.6848 -0.2293 0.0743 0.0790 0.6472 -0.6189 -0.2302 -0.6172 -0.6944 -0.1219 -0.3873 -1.6943 0.1616 -0.4237 -0.2267 0.8960 -0.6764 0.0397
0.6475 0.5412 0.6458 1.6153 0.6542 1.2356 0.8455 1.7312 0.1242 1.2645 0.1254 0.1245 1.0456 0.1546 2.2145 1.5478 0.4215 0.5748 4.1112 0.1254 1.2045
-0.2419 0.2975 0.2596 0.3099 0.3051 0.2861 0.2442 0.3309 0.3327 0.3239 0.2754 0.2737 0.3217 0.1890 0.8147 0.3472 0.3263 0.1954 0.7599 0.3403 0.3544
0.8894 0.2437 0.3862 1.3054 0.3491 0.9495 0.6013 1.4003 -0.2085 0.9406 -0.1500 -0.1492 0.7239 -0.0344 1.3998 1.2006 0.0952 0.3794 3.3513 -0.2149 0.8501
22 23 24
HMSP IKAI INAF
2.3316 0.6815 1.2552
1.8317 0.9862 1.1912
0.5000 -0.3047 0.0639
1.4521 0.5643 1.0123
1.2443 0.1928 0.2608
0.2078 0.3715 0.7515
25 26
INAI INDF
1.1355 0.0141
0.8724 0.6985
0.2631 -0.6844
0.2195 0.0428
0.2552 0.2689
-0.0357 -0.2261
27
INTA
3.2537
1.7319
1.5217
1.2151
0.1926
1.0225
28
INTP
0.1638
0.7745
-0.6108
-0.3429
0.2760
-0.6189
29 30
JKSW KAEF
0.3443 0.0100
0.5267 0.6413
-0.1824 -0.6313
-2.1883 0.2157
0.1814 0.2630
-2.3697 -0.0473
31
KBLI
2.2649
1.0941
1.1708
0.1215
0.3365
-0.2150
32 33 34
KDSI KONI LAPD
2.3179 0.2716 0.0235
1.4894 0.6265 0.6502
0.8285 -0.3549 -0.6267
-0.1544 -0.3626 0.1545
0.7445 -0.2873 0.2686
-0.8989 -0.0753 -0.1141
Δ DA 1.2128 0.5564 0.6457 0.6205 0.5784 0.8752 0.5223 0.7531 0.4105 1.1708 0.4671 0.5452 0.8458 0.3530 3.0941 1.0390 0.5189 0.6061 2.4552 0.4615 0.8104 0.2922 0.6761 0.6876 0.2987 0.4583 0.4992 0.0081 2.1874 0.5840 1.3858 1.7274 0.2795 0.5126
35
LMPI
1.7633
1.6578
0.1055
-0.2151
0.3854
-0.6005
36 37 38
LMSH LTLS MASA
1.6032 0.7704 0.0202
1.5501 0.6868 0.6464
0.0531 0.0836 -0.6261
-0.2156 0.1543 0.5615
0.4180 -0.2908 0.2656
-0.6336 0.4451 0.2959
39
MDRN
0.2818
0.5944
-0.3126
-0.1548
0.1852
-0.3400
40 41
MERK MLIA
1.0221 0.0332
1.0819 0.6468
-0.0598 -0.6136
0.1320 -0.1649
0.3407 0.3700
-0.2087 -0.5349
42
MLPL
0.0110
-1.0469
1.0579
-0.1215
-0.7632
0.6417
43 44 45
MRAT MTDL MYOR
2.0872 0.0409 0.0559
1.8781 0.1904 0.6574
0.2091 -0.1496 -0.6015
-0.1511 0.1541 0.0450
0.3384 0.2096 0.3332
-0.4895 -0.0555 -0.2882
46
MYRX
2.9210
1.3881
1.5328
-0.0151
0.4523
-0.4674
47
NIPS
2.7881
2.1165
0.6716
0.1548
0.8051
-0.6503
48
PBRX
1.8479
1.7410
0.1069
0.1564
0.5193
-0.3629
49
PICO
2.1677
1.2606
0.9071
0.1521
0.1388
0.0133
50
PSDN
2.7429
1.5077
1.2352
1.2641
0.1388
1.1253
51
PTSP
0.9173
0.8285
0.0888
0.1543
0.3336
-0.1793
52 53
RDTX RICY
0.8381 1.3104
0.5143 2.8330
0.3238 -1.5226
0.1542 -0.0008
0.1911 0.2128
-0.0369 -0.2136
54 55
RMBA SAIP
1.1136 0.0746
1.1643 0.6729
-0.0507 -0.5984
0.1541 -0.0024
0.3238 0.2960
-0.1697 -0.2984
56 57
SCPI SIMA
0.2406 0.0647
0.6138 0.6092
-0.3733 -0.5445
-0.0738 0.0124
0.3433 0.2472
-0.4171 -0.2348
58
SIMM
1.2258
0.6560
0.5698
0.0541
0.3206
-0.2665
59
SIPD
2.0839
1.3526
0.7312
-0.3626
0.3288
-0.6914
60 61 62
SKLT SMCB SMGR
0.8515 0.4588 0.0558
1.0795 0.9324 0.3351
-0.2280 -0.4736 -0.2792
-1.3427 0.0125 0.2151
0.2561 0.3209 0.1695
-1.5988 -0.3084 0.0456
63 64
SPMA SQBI
1.2168 0.5139
0.8963 0.9167
0.3204 -0.4028
0.1511 -0.1511
-0.0149 0.1898
0.1660 -0.3409
65
SQMI
1.2002
1.1259
0.0743
-0.4526
0.2669
-0.7195
66
SUGI
0.5865
0.8574
-0.2709
-0.2645
0.3631
-0.6276
0.7060 0.6867 0.3615 0.9220 0.0274 0.1489 0.0787 0.4162 0.6987 0.0941 0.3133 2.0002 1.3219 0.4698 0.8938 0.1099 0.2681 0.3607 1.3090 0.1190 0.3000 0.0438 0.3097 0.8363 1.4227 1.3709 0.1652 0.3248 0.1544 0.0619 0.7938 0.3566
67
TCID
1.5788
0.9799
0.5988
0.0542
0.2740
-0.2198
68
TIRA
0.9838
0.9923
-0.0085
-0.0012
0.3185
-0.3197
69
TSPC
1.0621
0.9332
0.1289
-0.1515
0.2751
-0.4266
70
TURI
1.1920
0.7597
0.4323
-0.0150
0.3135
-0.3285
71
ULTJ
0.5806
0.8910
-0.3104
-1.3752
0.3291
-1.7043
72
UNTR
1.1283
0.9203
0.2080
-0.3386
0.2616
-0.6002
73
UNVR
2.3841
1.0479
1.3362
-0.0311
0.4216
-0.4527
Sumber : Hasil olah data INCOME DECREASING TAHUN 2006 KE 2007 INCOME INCREASING TAHUN 2006 KE 2007
35 PERUSAHAAN 38 PERUSAHAAN
0.8186 0.3112 0.5555 0.7608 1.3939 0.8082 1.7889