STUDI MORFOLOGI LEBAH PEKERJA Apis dorsata Fabr. (Hymenoptera:Apidae) AGREGASI DI SIJUNJUNG Lidya Novita Sari, Jasmi, Putri Pratiwi Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan IlmuPendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT A. dorsata bees is one of the bees only growing forest region in the subtropical and tropical Asia and is not found outside of Asia . A. dorsata living in a colony , consisting of a queen bee, bees worker , and drones bees measuving morphological characteristics of the bee is very important for bee taxonomist to put some type of bee into a particular caste , in the measurement of morphological characters of bees worker is always selected as the sample trial because the worker bees every day activities related to the environment where the bees. In connection with that have done research on Morphology Study bees worker Apis dorsata Fabr . ( Hymenoptera : Apidae ) Sijunjung Aggregation in April- May 2013 with the aim to determine the morphology of A. dorsata worker aggregation . This research uses descriptive survey method is by way of direct collection of A. dorsata were found in the location study . than morphometric measurements in the laboratory . From the results of research on morphological studies of worker bees Apis dorsata Fabr . ( Hymenoptera : Apidae) ) in Sijunjung aggregation is derived morphological characters of different sizes in Cu a real , Rs1 , R4 , NH , Ti , while highly significant in R1 . Key words : morphology , Apis dorsata Fabr . , Aggregation .
lubang-lubang pohon dan tempat-
PENDAHULUAN Lebah dalam bahasa latin disebut
tempat lain untuk diambil madunya.
Apis, yaitu sejenis serangga penghasil madu.
Terkait
dengan
Lebah juga mengasilkan produk yang
rantai
sangat
kehidupan di alam, lebah membantu proses
penyerbukan
alami
dibutuhkan
untuk
dunia
kesehatan yaitu royal jelly, polen, dan
bagi
malam (lilin)
tumbuh-tumbuhan. Lebah merupakan
(Tim Karya Tani
Mandiri, 2010).
insekta yang telah lama dikenal
A. dorsata merupakan salah satu
manusia. Sejak zaman purba manusia
jenis
berburu sarang lebah di goa-goa, di
lebah
hutan
yang
hanya
berkembang di kawasan subtropis dan
1
tropis di Asia dan tidak dapat
dimana
ditemukan di luar Asia. Di wilayah
(Heroriki, 1991).
Indonesia A. dorsata dapat ditemukan di
pulau
Sumatera,
lebah
Kabupaten
tersebut
berada
Sijunjung
adalah
Kalimantan,
salah satu Kabupaten yang ada di
Sulawesi, Irian Jaya, dan Kepulauan
Sumatera Barat. Kabupaten yang
Nusa Tenggara. Di
memiliki
Pulau Jawa
keanekaragaman
sumber
diperkirakan A. dorsata ini sudah
daya alam yang besar. Sehingga
sangat
merupakan
jarang
menipisnya
ditemukan
hutan
tropis
karena sebagai
daerah
yang
subur
pertanian dan kehutanannya yang
sumber makanan utama. A. dorsata
menghasilkan
buah.
Kabupaten
memiliki beberapa spesies, tetapi
Sijunjung memproduksi banyak buah
yang terkenal dan memiliki jumlah
seperti durian, rambutan, mangga,
populasi yang besar antara lain, A.
kuini, lansek dan masih banyak
dorsata binghani yang terdapat di
lainnya. Tanaman-tanaman tersebut
Sulawesi dan A. dorsata brescillicula
tidak bisa produktif tanpa adanya
yang berada di Filipina. A. dorsata ini
hewan penyerbuk seperti lebah.
juga merupakan jenis lebah hutan
Di Sijunjung banyak terdapat
Asia yang paling produktif dalam
lebah madu hutan Apis dorsata
menghasilkan
namun belum dibudidayakan oleh
madu
(Hariyanto,
2011).
masyarakat.
Pembudidayaan lebah
Pengukuran karakter morfologi
madu Apis dorsata sudah dilakukan
dari suatu lebah sangat penting
secara tradisional di Vietnam (Tan,
artinya bagi ahli taksonomi lebah
1995,
untuk menempatkan suatu jenis lebah
menurut Mardan, 1995, cit. Jasmi
kedalam kasta tertentu, dan dalam
1997
pengukuran karakter morfologi lebah
pembudidayaanya
pekerja selalu dipilih sebagai sampel
seperti jenis lebah madu lainya.
percobaan karena lebah pekerja ini
Belum
dalam
sehari-hari
perternakan lebah Apis dorsata secara
lingkungan
intensif
aktifitasnya
berhubungan
dengan
2
cit.
Jasmi
1997),
pengembangan belum
dapatnya
terkait
dengan
tetapi
dan intensif
dilakukan
belum
banyaknya
pengetahuan
tentang
penelitian. Selanjutnya di lakukan
ekologi dari jenis lebah ini.
pengukuran
Berdasarkan survey lapangan di Kabupaten
Sijunjung,
morfometrik
di
laboratorium.
menyatakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
bahwa lebah hutan Apis dorsata
Tabel
hidup pada pohon yang tinggi dan
karakter morfologi lebah pekerja A.
jauh
penduduk.
dorsata Fabr. (Hymenoptera: Apidae)
telah melakukan
agregasi yang dikoleksi dua lokasi di
dari
Raffiudin
pemukiman (1999)
penelitian
tentang
morfologi
A.
(Hymenoptera:
keragaman cerana
Apidae).
2.
Ukuran
rata-rata
dari
Sijunjung.
(F) No
Analisis
Karakter
1
dilakukan berdasarkan bagian-bagian
a.
tubuh lebah, ukuran rata-rata bagian-
1
bagian tubuh A. cerana yang diukur
2 b.
menunjukan bahwa secara umum bagian-bagian tersebut lebih besar
3
2
Rata-Rata Ukuran Karakter (µm)
Superkrip
Lokasi 1
Lokasi 2
3
4
5
3280,67
3280,00
ns
16.579,33
17.293,34
ns
10.443,333
10.353,334
ns
Tubuh Lebar dada Panjang tubuh total Sayap depan Panjang sayap depan
pada lebah dataran tinggi dari pada
4
Cu
184,59
183,56
ns
lebah
kecuali
5
Cu a
232,19
234,43
*
Apis
6
Cu b
42,15
42,85
ns
dataran
probosis.
rendah
Sedangkan
pada
7
R
76,75
78,60
ns
Sijunjung
8
Rs1
65,17
66,97
*
belum ada dilaporkan. Sehubungan
9
Rs2
113,97
114,60
ns
dengan itu telah dilakukan penelitian
10
Wr
57,21
57,79
ns
11
R1
430,80
449,05
**
12
R2
119,29
119,57
ns
R3
235,00
236,40
ns
110,37
112,03
*
6296,67
6260,00
ns
dorsata
di
Kabupaten
tentang
“Studi
Morfologi
Lebah
Pekerja
Apis
dorsata
Fabr.
13
(Hymenoptera: Apidae) Agregasi Di
14 c.
Kabupaten Sijunjung”. METODE PENELITIAN
15
R4 Sayap belakang Panjang sayap belakang
16
ML
138,37
136,59
ns
17
LBH
605,61
598,63
ns
18
NH
26,13
25,59
*
cara koleksi langsung koloni A.
19
RL
211,03
212,03
ns
dorsata
20
VL
154,29
152,84
ns
Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif yaitu dengan
yang ditemukan dilokasi
3
1 d.
2 Kaki belakang
3
4
radius 4 (R4), jumlah hamuli (NH),
5
lebar tibia (Ti).
21
Fe
267,33
266,27
ns
22
Ti
123,89
126,91
*
23
Lm
250,52
263,08
ns
lebah pekerja A. dorsata seperti tabel
24 ns
Wm
122,58
122,66
ns
2. Ditemukan perbedaan ukuran rata-
Ukuran rata- rata sayap depan
= Tidak Berbeda; * = Berbeda nyata dan ** = Berbeda Sangat Nyata
rata dari parameter yang diukur untuk sayap depan lebah pekerja A. dorsata diduga juga akibat faktor makanan
Jumlah karakter morfologi lebah pekerja A. dorsata Agregasi yang
selain
telah di ukur adalah sebanyak 24
mempengaruhi kehidupan serangga
karakter. Hasil pengukuran karakter
(Sunjaya, 1970 cit. Putra, 1994).
morfologi
lebah
optiblap
image
faktor
lingkungan
yang
tersebut
dengan
Ukuran rata-rata sayap belakang
raster
edisi
lebah pekerja A. dorsata seperti pada
professional.
Tabel 1. Setelah dilakukan analisis diukur
statistik terhadap parameter yang
dalam penelitian ini berbeda dengan
diukur untuk sayap belakang lebah
penelitian-penelitian
sebelumnya.
pekerja
Pada
sebelumnya
ditemukan perbedaan jumlah rata-rata
beberapa
dari NH lokasi 1 dan lokasi 2
sudut pada sayap dan segmentasi
(Lampiran 5). Pada lokasi 1 memiliki
abdomen sedangkan pada penelitian
NH yang lebih banyak dari lokasi 2.
ini lebih difokuskan pada pengukuran
Saat lebah pekerja sulit mencari
panjang venasi sayap.
makanan, maka kemampuan terbang
Karakter-karakter
yang
penelitian
diliakukan
pengukuran
A.
dorsata,
ternyata
lebih baik. Hal ini juga ditemukan Analisis
statistik
parameter
yang
memperlihatkan beberapa
perbedaan
karakter.
terhadap
pada penelitian O’toole and Raw,
diukur
(1991)
untuk
belakang
Karakter
sayap
depan
lebah
dan
waktu
sayap terbang
dikaitkan oleh beberapa cantelan yang
morfologi lebah pekerja A. dorsata
dinamakan hamuli dan jumlah hamuli
yang berbeda adalah cubital a (Cu a), radius sector 1 (Rs1), radius 1 (R1),
4
ini
mempengaruhi
kemampuan
KESIMPULAN
terbang dari lebah.
Ukuran rata-rata
karakter
lebah
morfologi lebah pekerja A. dorsata
pekerja A. dorsata (Tabel 1). Setelah
pada dua lokasi, untuk lebar dada
dilakukan analisis statistik ternyata
3280.00-3280.67 µm, panjang tubuh
rata-rata Ti lokasi 1 dan lokasi 2
total
berbeda nyata (Lampiran 6), pada
panjang sayap depan 10,353.334-
lokasi 1 Ti berukuran lebih pendek
10,443.333
daripada Ti lokasi 2, hal ini diduga
belakang
karena jumlah polen yang dibawa ke
panjang kaki belakang:
sarang, jika
267.33 µm, Ti 123.89-126.91 µm, Lm
Ukuran
kaki
belakang
polen yang dibawa
16,579.33-17,293.34
µm,
panjang
sayap
6260.00-6296.67
µm,
banyak, maka ukuran tibia lebih
250.52-263.08
lebar, jika polen yang dibawa sedikit,
122.66 µm.
µm,
Analisis
maka ukuran tibia pendek. Menurut Avestisyan, 1978 cit. Putra, (1994)
parameter
Kaki
memperlihatkan
belakang
lebah
pekerja
µm,
Fe 266.27-
Wm
statistik yang perbedaan
karakter.
122.58-
terhadap diukur untuk
berfungsi sebagai alat transportasi
beberapa
Karakter
pollen dari bunga yang dikunjungi
morfologi lebah pekerja A. dorsata
untuk dibawa kesarang dan kapasitas
yang berbeda adalah cubital a (Cu a),
pollen yang dapat dibawa, tergantung
radius sektor 1 (Rs1), radius 1 (R1),
dari ukuran kaki belakang lebah
radius 4 (R4), jumlah hamuli (NH), lebar tibia (Ti).
pekerja tersebut. Sedangkan Milne, 1984 cit. Putra, (1994) melaporkan
DAFTAR PUSTAKA
bahwa ukuran corbicula dari lebah
Elijonnahdi. 1989. Karakter Morfologi Apis cerana javana Fabr. Skripsi Sarjana Biologi FMIPA Universitas Andalas. Padang.
pekerja tergantung pada ukuran tibia kaki belakang dan ukuran corbicula ini berhubungan dengan kapasitas pollen yang dapat dibawa ke sarang
Heroriki. 1991. Ukuran Karakter Morfologi Lebah pekerja (Apis dorsata fabr.) pada beberapa ketinggian. Tesis
dan produksi madu yang dihasilkan lebah.
5
Sarjana Biologi FMIPA Universitas Andalas. Padang.
Jurusan HPT IPB, Bogor : Indonesia.
Hariyanto, T. 2011. Budi Daya Lebah Madu. Caraka Darma Aksara: Nusa Tenggara Barat. Jasmi,
Salmah.
S. Salmah, Dahelmi, Syamsuardi. 2012. Studi Morfologi Apis spp (Hymenoptera: Apidae) yang Bersarang dalam Rongga di Sumatera Barat dengan Program Komputer. Jurusan IPB, Bogor.
1991. Jenis lebah social (Apidae) dan Distribusinya di Taman Nasional Kerinci Seblat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat Penelitian Universitas Andalas Padang. Padang.
Samadi, Budi. 2004. Budi Daya Lebah Madu. Aneka Ilmu: Semarang. Sarwono, B. 2003. Lebah Madu. Agro Media Pustaka: Depok.
O’Toole, C and A. Raw. 1991. Bees of the World. Blandford. London. Putra. K. A. 1994. Karakter Morfologi Lebah Madu. Skiripsi Sarjana Biologi FMIPA Universitas Andalas. Padang.
Sanusi, A. 2009. Biologi Lebah Madu. http//www. Biologi_ Lebah_Madu.co.id. diakses 6 Oktober 2012. Seri Agribisnsis. 2003. Lebah Madu Cara Beternak dan Pemanfaatan. Penebar Swadaya: Jakarta.
Pusat Perlebahan Pramuka. 2010. Lebah Madu Cara Beternak dan Pemanfaatan. Penebar Swadaya : Jakarta.
Sudjana .1996. Metoda Statistika. Tarsito Bandung: Bandung.
Raffiuddin, R., S. Sasromarsono, E. S. Ratna, D. D. Solihin. 1999. Keragaman Morfologi Lebah Apis cerana (fabr.) (Hymenoptera: Apidae) di jawa Barat. Buletin Hama dan Penyakit Tumbuhan. Volume 11 (1): 20-25
Sihombing, D. T. H. 2005. Ilmu Ternak Lebah Madu. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Tim
6
Karya Tani Mandiri.2010. Pedoman Budidaya Berternak Lebah Madu. Nuansa Aulia: Bandung.