KEUTAMAAN MEMPELAJARI SIRAH NABAWIYAH
Fais al-Fatih #KajianSirahNabawiyah01
ََﻠ َﻘ ْﺪ َﻜ َﺎن ﻓﻲ َﻗ َﺼﺼﻬ ْﻢ ﻋ ْﺒ َﺮ ٌة ِّﻻوﻠﻲ ْاﻻ ْﻠ َﺒﺎب ۗ َﻤﺎ َﻜ َﺎن َﺣﺪ ًﻳﺜﺎ ُﻳ ْﻔ َﺘ َﺮ ٰى َو َٰﻠﻛﻦ َﺗ ْﺼﺪ َﻳﻖ اﻠﺬي َﺑ ْﻴ َﻦ َﻳ َﺪ ْﻳﻪ َو َﺗ ْﻔﺼﻴﻞ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َُﻜ ّﻞ َﺷ ْﻲ ٍء َو ُﻫ ًﺪى َو َر ْﺣ َﻣ ًﺔ ِّﻠ َﻘ ْﻮ ٍم ُﻳ ْﺆ ِﻤ ُﻨﻮن ِ Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS. Yusuf: 111)
SIRAH DAN KEBANGKITAN UMAT Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orangorang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain". (QS. Al-Ma’idah: 20) Bani Israel telah melupakan sejarah bangsanya, merasa diri mereka adalah bangsa budak yang selalu terbelenggu, mereka melupakan keistimewaan-keistimewaan yang diberikan Allah kepada mereka.
Kemauan untuk bangkit telah sirna!
BAGAIMANA DENGAN KAUM MUSLIMIN
“
Wahai Rasulullah, majulah terus seperti yang diperlihatkan Allah kepadamu! Kami akan bersamamu! Demi Allah, kami tak akan berkata kepadamu sebagaimana Bani Israel berkata kepada Nabi Musa, ‘Pergilah engkau berdua bersama Rabb-mu lalu berperanglah kalian berdua. Sesungguhnya kami ingin duduk menanti di sini saja.’ Tetapi kami berkata, ‘Pergilah engkau bersama Rabb-mu lalu berperanglah kalian berdua. Demi Yang Mengutusmu dengan kebenaran, andaikata engkau pergi membawa kami ke dalam sumur yang gelap, maka kami siap bertempur bersamamu hingga engkau bisa mencapai tempat tersebut.’ (Al-Miqdad bin Amr ra)
”
MENGKAJI SIRAH NABAWIYAH Mengkaji dan menghayati perjalanan hidup Rasulullah SAW dan para sahabatnya merupakan aset kebangkitan Islam. Membuka kembali lembaran-lembaran jihad dan perjuangan mereka dalam membangun Islam adalah modal perjuangan umat Islam yang tak ternilai harganya. “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Hud: 120)
KEISTIMEWAAN SIRAH NABAWIYAH Catatan perjalanan hidup Nabi SAW merupakan catatan sejarah paling valid di antara sejarah nabi yang diutus, atau di antara sekian banyak biografi para pembaharu yang populer.
Kehidupan Rasulullah SAW sangat jelas dalam setiap fasenya, sejak masa pernikahan kedua orangtuanya hingga wafatnya beliau SAW. Banyak hikmah yang bisa kita petik dari setiap fase-fase kehidupan Rasulullah SAW tsb.
Biografi Nabi SAW mencakup semua aspek humanis dari manusia, sebagai pemuda jujur terpercaya, penyeru ke jalan Allah, kepala negara yang bijaksana, suami dan ayah yang penuh kasih sayang, pendidik dan pemberi petunjuk, kesatria yang pemberani, komandan perang yang tangguh.
Biografi Nabi SAW benar-benar mengisahkan perjalanan manusia yang dimuliakan Allah dengan risalah, tanpa harus keluar dari naluri kemanusiaannya.
Biografi Nabi SAW memberikan kepada kita bukti – yang tak perlu diragukan kebenarannya – tentang kebenaran risalah dan kenabiannya.
TUJUAN MEMPELAJARI SIRAH 1. Memahami kepribadian Rasulullah SAW melalui napak tilas kehidupan yang beliau lalui 2. Agar kita menemukan sosok suri teladan paling luhur dalam setiap sendi kehidupan 3. Agar semakin mudah memahami al-Qur’an sekaligus semangat dan hal yang diinginkan olehnya 4. Agar dapat menghimpun sebanyak mungkin manfaat yang terkandung dalam peradaban dan ajaran Islam yang benar 5. Agar setiap da’i dan guru Muslim dapat menerapkan berbagai metode pendidikan dan pengajaran yang diwariskan oleh Rasul SAW
SUMBER PUSTAKA KAJIAN SIRAH AlQur’anul Karim
Sunnah Nabi
Syair Arab
Kitabkitab Sirah
REFERENSI Munir Muhammad al-Ghadban. 2009. Manhaj Haraki: Strategi Pergerakan dan Perjuangan Politik dalam Sirah Nabi SAW. Jakarta: Robbani Press Musthafa as-Siba’i. 2008. As-Sirah An-Nabawiyah: Durus wa Ibrah. Yogyakarta: Uswah Said Ramadhan al-Buthy. 2010. Fikih Sirah. Jakarta: Hikmah Shafiyyurrahman al-Mubarakfury. 2012. Ar-Rahiq Al-Makhtum. Jakarta: Ummul Qura Kajian Majelis Jejak Nabi oleh Ust. Salim A. Fillah, url: http://www.4shared.com/folder/dOPfx5Ku/Majelis_Jejan_Nabi.html