logo lembaga
RUTR KABUPATEN BELU BERBASIS PETERNAKAN DAN PERIKANAN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN BELU DALAM MENDUKUNG PERTAHANAN DAERAH (KODE KEGIATAN W 12)
KETUA PENELITI :
LETKOL LAUT (KH) IR. INDRA USMANSYAH
BALITBANG KEMENTERIAN PERTAHANAN
LATAR BELAKANG
- RTRW instrumen penting untuk atur pemanfaatan ruang wilayah - Wilayah Kabupaten Belu - Visi pembangunan Kab. Belu adalah: “Belu Sebagai Kabupaten Perbatasan yang maju, mandiri, adil dan sejahtera 2025”. - Misi Kabupaten Belu
-
Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi : Teritorial - Tata Kota - Perikanan dan Peternakan -
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
Menggunakan metode Analisa TOWS 1
PERMASALAHAN
Apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang timbul di Kab. Belu ? Potensi peternakan dan perikanan apa sajakah yang ada di Kabupaten Belu ? Apakah alternatif strategi pengembangan peternakan dan perikanan untuk kesejahteraan masyarakat Belu ? Posisi Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Timor Leste dan Laut Timor serta Selat Ombai, apakah kondisi tersebut merupakan ancaman bagi Kabupaten Belu ? Apakah untuk menyiapkan kesejahteraan dan pertahanan daerah diperlukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belu yang dapat dipedomani saat ini dan di masa mendatang ?
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
Ruang Lingkup Kegiatan Menganalisa potensi Kabupaten Belu terutama di daerah perbatasan dengan Republik Demokratik Timor Leste, untuk mendukung RTRW berbasis peternakan dan perikanan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakaat Kabupaten Belu mendukung pertahanan daerah, dengan menggunakan analisa TOWS.
Fokus Kegiatan Penelitian RTRW Kabupaten Belu berbasis peternakan dan perikanan dengan fokus prioritas Bidang Teknologi Pertahanan dan Keaman
Perkembangan dan Hasil Kegiatan Terwujutnya model RTRW berbasis peternakan dan perikanan yang dapat mendukung RTRW Kabupaten Belu yang sudah ada, sehingga dapat mempercepat kesejahteraan masyarakat dalam mendukung pertahanan daerah.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
METODOLOGI Desain Penelitian Persiapan Pengumpulan Data Tempat/lokus Waktu Metode Analisis
: Referensi, Sofware, Hardware, dilanjutkan dengan Identifikasi masalah : Survey, Wawancara mendalam, Diskusi terfokus, Oservasi lapangan, : Kabupaten Belu – NTT : 8 bulan : Deskriptip analisis dengan penajaman analisis TOWS.
Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan Pulta
Olah Data
- Analisa Data - Buat
FGD
Model TRW
Validasi Model
RTRW Kab. Belu
Sempur naan Model
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
Uji Model RTRW
4
SINERGI KOORDINASI
Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Surat menyurat, diskusi, wawancara, quisioner.
Nama lembaga yang diajak koordinasih Instansi Kabupaten : Menghadap Bupati, DPRD, Bappeda, Dinas PU, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Peternakan, Tokoh masyarakat Instansi Militer : Aster Kasad, Pangdam IX Udayana, Aster Kasdam, Danrem 161/WSI, Dandim 1605/Belu, Dan Yonif 744/SYB. Dan Lanal Kupang, Dan Lanud El Tari Kupang
Strategi pelaksanaan koordinasi Strategi Pelaksanaan Koordinasi dilakukan dengan tatap muka diskusi wawancara serta pengisian kuisioner untuk mendapatkan data maupun validasi data kepada pejabat sipil, militer maupun para pemangku adat aparat desa, para tokoh masyarakat, tokoh agama,nelayan dan petani di wilayah Belu
Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Kaoordinasi relatif terlaksana sesuai rencana, Indikatornya adalah : - Diijinkanya 2 personel TNI dan PNS dari Belu untuk duduk sebagai tim peneliti. - Tatap muka dengan masyarakat dengan hangat, bahkaan bisa masuk wilayah Lorosae untuk berinteraksi dg saudara dari RDTL - Pengumpulan data cukup untuk analisa dalam penelitian
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Kekuatan hasil litbang yang realis serta sosialisasi hasil • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Dapat digunakan oleh fihak Kab. Belu untuk pengembangan RTRW ke depan. • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan 384.182 lebih penduduk Kab. Belu dan potensi lebih banyak lagi mengingat daerah perbatasan yang ada dampak atas kondisi pertahanan daerah • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Dapat terjadi percepatan kesejahteraan masyarakat serta pertahanan daerah
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan
- Pedoman penyusunan Rencana Teknik Ruang Kawasan atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. - Penyusunan kebijakan pemberdayaan sektor peternakan dan perikanan Kabupaten Belu. - Mengembangkan potensi sektor peternakan dan perikanan Kabupaten Belu.
• Strategi Pengembangan ke depan - Dikembangkan pemanfaatan potensi daerah untuk kemakmuran rakyat. - Peningkatan kerjasama antar daerah - Adanya upaya – upaya dan terobosan di berbagai bidang potensi daerah - Menciptakan rasa keadilan bagi seluruh masyarakat Belu. - Adanya kebijakan peningkatan penjagaan kedaulatan NKRI di perbatasan.
• Tahapan Pengembangan ke depan Sosialisasi – Koordinasi - Legeslasi
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
FOTO KEGIATAN
KOODINASI DG BUPATI DAN PEJABAT DAERAH
SURVEY LAPANGAN
PROYEKSI PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN DAN SOSIALISASI Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
logo lembaga
TERIMA KASIH TEAM PENELITI : 1. LETKOL LAUT (KH) IR. INDRA USMANSYAH
BALITBANG KEMHAN
2. DIAH ISMAWATI, SE. MM
BALITBANG KEMHAN
3. MAYOR INF. AUDY M. KALANGI
KASDIM BELU
4. MAYOR INF. ADITYO NUGROHO
WADANYON INF 744 BELU
5. JOHANES A. PRIHATIN, SE. MSi
KABAG ADMINISTRASI -
PEMBANGUNAN KAB. BELU JAKARTA, 3 OKTOBER 2012