IAPORAN AKlfIR
~
/
PENELITIAN BIBAH KOMPOTlTIFUNPAD
..
ANAUSlS POLA TRABEKULAALVEOlAR PADA MANDIBUlA WAN ITA PASCA MENOPAUSE DENGAN RADIOGRAFI PANORAMIK UNTUK OIAGNOSA OSTEOPOROSIS
Ketua Peneliti Azhari drg.,J\.tkes Sp.RK.G(K)
NIP. 19600703]9860] ]00) Dibiayai oIdt : Dana DIPA UNPAD Direktoraf Paadi1ian ciao PmgalHlian Kepada Masy~~rdaont
JeacIraIPmdidibla
Tmggi KaDmterian dan Kebucb)'aaIl Sesuai deogan Surat Pui-jiaa Pelaks-un Penopsao Pmditian Hibah Kompotitif sesuai denpa SImIt.KepatusaoRektor UNPAD No48IUN6..R/KcpIPlJlOJ3. 17.sept-lOll
FAKULTAS KEOOKTERAN GIGJ UNIVERSITAS PADJAJARAN
BANDUNG 2013
LEMBAR PENGESAHAN I'
1.Judul Penelitian : Pengembangan Metode Analisis Citra Radiografi Panoramik Gigi Pada Tulang Mandibula Untuk Deteksi Dini Osteoporosis 2.Ketua Peneliti : Nama Lengkap : Azhari drg, M.kes Sp.RKG NIDN : 19600703 198601 Jabatan Fungsional: Lektor / IIID" Program Study : Radiologi Nomor HP : 081322779900 Email:
[email protected] 3. Anggota Peneliti; Nama : Fahmi Oscandar drg, MKes,Sp RKG. NIP : 197404132001121001 No hp : 081931479762 Perguruan tinggi : Universitas Padjajaran Penanggungjawab: Azhari drg, M.kes Sp.RKG Tahun pelaksanaan : 2013 ' Biaya tahun berjalan: Rp. 30.000.000
Jatinangor, 1
Azhari dr
-, .~IR ,
1960070
Mengetahui, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unpad
Prof Dr. Wawan Hermawan. MS. NIP: 196205271988101001
/
1.ABSTRAK Latar belakang Dual energy X ray Absorpsimetry ( DXA) akurat dan mempunyai radiasi rendah dibandingkan CT. Kendalanya DXA masih mahal dan tersedia di rumah sakit masih sedikit dan jarang sekali dengan sengaja untuk diperiksa HMD. Oleh karena itu diperlukan suatu metoda yang dapat memudahkan untuk mendeteksi osteoporosis lebih awal , lebih mudah dan murab. Para peneliti berpendapat perubahan yang terjadi pada kortikal relatif lambat jika dibandingkan trabekula, tingkat metabolisme trabekula dapat sampai 8 kali lebih tinggi dibandingkan kortikal. Analisis trabekula pada Reion Of Interest (ROI) pada alveolar mempunyai tingkat metabolism paling tinggi di mandibula Metode: Pada penelitian ini diusulkan suatu metode multiscale line operator on Gaussian pyramid. Menggunakan line strength (LS) yang arab harnpir sarna dengan orientasi akar gigi premolar. Perhitungan menggunakan algorithm a Multi Scala Line Operator ( MSLO) denga menggunaka filter Gaussian viramid .. Hasil di konfirmasi dengan Bone Mineral density ( BMD ) dengan DXA scanner. Region OfInterest (ROI) ukuran 30x30 Rixel pada alveolar Distal gigi premolar kedua mandibula kiri dan kanan .2, ,4 Hasil : Analisis alveolar (kanan dan kiri ) terdapat perbedaan antara 'normal dan osteoporosis dan tidak terdapat perbedaan antara normal dan osteopenia. , Simpulan: Region of interest alveolar trabekula dengan radiografi panoramik dapat digunakan untuk mendeteksi osteoporosis wanita pascamenopause. ;Kata kunci : line strength, pola trabekula , multiscale line 'operator, Gaussian'pyramid, radiografi panoramik
"
iii
I
•
- ..
KATAPENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohiim, Alahamduli1lahirrobil alamin, segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan berkah Nya sehingga karya ilmiah hibah kompotitif ini dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan , petunjuk, motivasi dan dukungan dari berbagai pihak, karena itu penulis berharap semoga Allah swt melimpahkan amal baik pada semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan Ucapan terima kasih yang sebesar besamya kepada : 1. Prof DR. H Eky S . Soeria Soemantri,drg, Sp,Ort(K) ,selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. 2. ProfDr.H. suhardjo,drg,MS,SpRKG (K) ,selaku Ketua promotor dan Ketua .Program studi Radiologi Kedokteran Gigi FakultasKedokteran Gigi Universitas .Padjadjaran, atas bimbingan dan petujuk dalam menyusun karya ilmiah ini. 3. Dr.H.Nuki Nursyamsi Hidayat ,dr,SpO,:Mkes,FIC (K), Kepala bagian bedah tulang RSHS Sebagai anggota tim promoter, yang telah memberi bimbingan dan petujuk dalam bidang ilmu osteoporosis pasca menopause dalam menyelesaikan karya ilmiah. '4. Dr.H. Agus Zainal Arifin , Dekan Fakulatas Informatika Universitas Sepuluh November sebagai tim promoter yang telah banyak memberikan inputan dan pengarahan dalam menganalisis radiografi dengan menggunakan softeware sehingga karya ilmiah ini dapat selesai, 5. Rekan rekan peserta Program Pendidikati J!)ekteF Gigi spesialis ,sreta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun karya ilmiah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah ini masihjauh dari sempuma , semoga hasil penelitian ini dapat berguna khususnya bagi rekan-rekan praktisi dan umumnya dunia kedokteran gigi. Amin Ya rabbal Aalamin.
Bandung , Desember 2013
Penulis
..
iv /
DAFfARISI
.. halarnan HALAMAN PENGESAHAN
i
ABSTRAK
ii
KAT A PENGANT AR
'"
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFT AR TABEL
v
DAFT AR GAl\.ffiAR
vi
BAB 1PENDAHULUAN
1
BAB 2 TUJUAN DAN MANF AAT P~NELITIAN
3
BAB 3 .TINJAUAN PUSTAKA ..
4
BAB 4. METODEPENELmAN
'10
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
.
20
BAB 6. RENCANA TAHAPANBERIKUTNYA
30
BAB 7. KESHvfPULAN DAN SARAN ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .....
31
'_._.-4 ....... , .
DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN
32 .
ii
v
.. DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Tulang normal
20
TabeI 5.2 Osteoporosis
21
Tabel 5.3 Osteopenia
22
Tabel5.4 a.b. Statistic alveolar kanan (normal dan osteoporosis) •.....•.•••...••• 22 Tabel5.5 a.b, Statistic alveolar kanan(normal dan osteopenia ) •.••.•.•• ~..••••..••23 Tabel5.6 a.b, Analisa statistic alveolar kiri ( normal dan osteoporosis) ..•.••.24 Tabel5. 7a. b. Analisa statistic alveolar kiri (normal dan osteopenia) •••.••.•...25
vi
f
- ..
DAFTAR GAM BAR. Gambar 3.1 . Struktur trabekula normal dan osteoporosis pada vertebrae Gambar 4.1
radiograf panoramik
:
:
Gambar 4.2 Region Of Interest (ROI)alveolar rahang
:
...4 13 13
1
BABI ~ I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Angka kejadian Osteoporosis pada wanita postmenopause di indonesia termasuk cukup besar yaitu 32,8 % pada wanita pasca menopause, menduduki periogkat ke 3
di Asia tenggara
dan nomer 5 didunia.'
Seiring dengan
meningkat angka harapan hidup jumlah lansia akan terus meningkat. Proyeksi tahun 2030 populasi menopause 1,2 milliar dengan 47 juta kasus barn tiap tahun Efek postmenopausal
osteoporosis menyebabkan
1.
dapat menyebabkan
terjadi periodontal desease, dapat menyebabkan kehilangan gigi , pengurangan BMD , resorpsi lingir alveolar dan penipisan kortikal.4,5,6 Bodi mandibula berbeda dengan bagian kondilus, proses ossifikasi secara enchondral sedangkan bodi mandibula secara intramembranouse' dan mempunyai beban oklusi yang berbeda . 3,4,5 Oleh karena itu diperlukan suatu metoda yang dapat memudahkan untuk mendeteksi osteoporosis lebih awal , lebih mudah dan murah .
.
menggunakan
.
rongenografi panoramik. Panoramik banyak digunakan oleh dokter gigi di dunia , Karena dapat mencakup daerah yang luas , dosis rendah dan murah Panoramik banyak digunakan di dunia . Kelemahan Panoramik radiografi banyak super impose , distorsi daerah tertentu premolar.
dan yang,,.,»alipg, baik daerah molar dan
5
Analisis
morfologi pada bagian kortikal masih dalam perdebatan .
Beberapa penelitih mengatakan tidak terdapat hubungan osteoporosis dengan ketebalan kortikal mandibula
region mental
6,
Para peneliti berpendapat
perubahan yang terjadi pada kortikal relatif lambat jika dibandingkan trabekula, tingkat metabolisme trabekula dapat sampai 8 kali
lebih tinggi dibandingkan
kortikal. 6 Trabekula Alveolar mempunyai tingkat metabolism paling tinggi di mandibula
5,6
1
2
1.2 Identifikasi
masalab
.. 1 .Bagaimana korelasi antara basil Analisis pola trabekula di ROJ Alveolar mandibula regio premolar kedua pada radiograf panoramik wanita pasca menopause dengan T score dari DEXA pada Lumbal. 2 Apakah Analisis Pola trabekula di Region Of Interest (ROJ) di Alveolar mandibula regio premolar pada
radiograf
panoramik dapat dipakai untuk
diagnosa osteoporosis.
-~
--". ''''-J
3
BAB II I
2.1Tujuan Penelitian 1. Membuktikan
Analisis Pola trabekula di Alveolar bodi mandibula
dengan menggunakan
radiograf panoramik dapat dipakai sebagai
sebagai alat uji diagnostikuntuk menentukan osteoporosis. 2. Menganalisa korelasi antara pola trabekula pada Radiograf panoramik Alveolar bodi mandibula dengan
T score DXA Lumbal pada
wanitapostmenopause.
2.2 Manfaat Penelitian Aspek teoritis: Dapat dijadikan sebagai das~ dalam pengembangan ilmu dibidang mikroradiografdalam meningkatkan kemampuan diagnostikterhadap penyakit berdasarkan analisismikro struktur pola trabekula . Aspek praktis : Dapat mengetahui kualitas tulang melalui Analisis mikro . strukturradiografi panoramiksebingga dapat terdeteksi lebih awal .
....
-.. '
.-
f
3
BA B III
~
/
KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
..
3.1Kajian Pustaka 3.1.10steoporosis
dan perubaban tulang rahang
Dilaporkan bahwa 44 % kegagalan imlan terjadi pada rahang atas dan mempunyai kualitas tulang alveolar mempunyai dentitas rendah. Mikro
struktur
tidak hanya memberikan
2
imobilisasi
mekanis
tetapi
memungkinkan terjadi distribusi dan transmisi beban secara merata dari gigi ke trabekula. Dentitas tulang mempengaruhi jumlah tulang yang berkontak dengan implan. Kekuatan tulang berhubungan langsung dengan densitas tulang.
Hal
tersebut sangat berpengaruh terhadap rancangan pembuatan gigi tiruan.
Para
peneliti mengatakan bahwa peningkatan resorpsi tulang maxilla dan mandibula . bahkan penyakit
membuat kurang dukungan gigi akibat penyakit periodontal periodontal dapat dipakai sebagai petanda adanya osteoporosis.
4·
3.1.1.1 Melekuler resorpsi dan remodeling Estrogen merupakan regulator pertumbuhan dan homeoitasis tulang , mempunyai efek langsung dan tidak langsung . Efek langsung
penurunan
estrogen pada wanita postmenopause mula-mula terjadi peningkatan interleukin I( ILl), interleukin 6 (IL6), dan factor nekro~
tti'~~r alfa (TNF a) oleh monosit
Aktifitas osteoklas meningkat melalui jalur reseptor RANK dan macrophage colony
Stimulating Faktor ( M-CSF) , keduanya
merangsang
osteoklast.
Penurunan estrogen proses diikuti dengan penurunan apoptosis terjadi pada sel osteoklas,
sehingga proses resorpsi terjadi lebih banyak, Aktifita osteoklas
dengan meojulurkan perpanjangan seperti villi ke tulang dan dati villi ini dieksresikan beberapa macam bahan yaitu enzim proteolitik yang mengandung kolagenase dan carbonic anhydrase IT (CA II) dan asam sitrat dan asam laktat. Enzim kolagenase akan mendestruksi kolagen tulang sedangkan enzim CA II
4
mengkatalisis perubahan C02 menjadi H2C03 intra sel. Sedangkan enzim CA II juga mengkatalisis perubahan H2C03 menjadi H+ dan HC03.
Kadar H+ yang
tinggi menyebabkan terlarutnya ion kalsium dalam tulang. Selanjutnya ion kalsium dan kolagen tulang akan difagositosis oleh villi dan dicemakan dalam osteoklas
5,6.
3.1.1.2 Menentukan kualitas tulang. Berbagai metoda dikembangkan untuk mendeteksi kualitas tulang diantaranya berdasarkan Densitas (DXA) yang di jadikan standar,
berdasarkan Bone turn
over rate yaitu dengan membandingkan aktivitas formasi tulang yaitu dari protein non kolagen ( osteocalsin , Alkali fosfatase )
dan aktivitas resorpsi tulang
dengan menggunakan protein kolagen ( CTX, ~ crooslink)
sebagai biomarker .
Perkembangan terahir dengan berkembang ilmu pengetahuan definisi kualitas tulang juga berubah tidak hanya berdasarkan kerapatan tetapi berdsarkan mikroarsitektur, .yaitu dengan menggunakan alat resolusi tinggi 3D CT,
MRI
dan secara invitro dapat digunakan mikro CT. Parameter yang biasa digunakan : Perbandingan Volume tulang dan trabekula, jarak antrar trabekula ,
penipisan
trabekula, jumlah tulang dan orientasi trabekula:
A
B
Gambar: 2.1 Struktur trabekula normal (A) dan Osteoporosis pada lumbar spine (B)6
..
I
.. e
...
5
Penelitian pada Radiografi panoramik dengan ROJ region apek gigi molar dengan menggunakan
berbagai metode berbeda yaitu dengan menghitung "'r
kekuatan
garis pada trabekula.
berdasarkan
Kekuatan
garis dihitung pada tiap pixel>
orientasi segmen yang sejajar dengan akar gigi . Trabekula
dikonversikan binery image kemudian dihitung
kekuatan garis (line strength)
sejajar akar gigi didapatkan perbedaan signifikan antara osteoporosis dan normal. S
Kekuatan garis ini merupakan gambaran garis trayektoris yang terbentuk
sepanjang garis stress yang diterima oleh gigi yang disalurkan ke trabekula. Pada wanita pasca menopause terjadi penurunan kalsifikasi di trabekula.
,
'_'- .'
6
3.1.2 KERANGKA PEMIKIRAN (
..or
Wanita post menopause 50-80
Ekresi kalsium di ginjal meningkat RANKL Absorpsi kalsium di usus turun Resorpsi > pembentukan
PTH meningkat
Mobilisasi Calsium dari tulang
• OSTEOPOROSIS
RADIOGRAF PANORAMIK Alveolar mandibula Score line strength
DXA T Scor lumbal Spine Lz• ~
Korelasi
7
Kerangka pemikiran: Pada wanita postmenopause terjadi penurunan estrogen sampai 75% dapat ~ meyebabkan peningkatan aktifitas citokin ILl, IL 6 , TGF~ dan RANKL yang dikeluarkan oleh osteoblast merangsang osteoklast dengan mengeluarkan enzim proteolitik ( kolagenase dan carbonic anhidrase 11) , asam sitrat dan laktat. Protein kolagen tulang ( CTX , ~ crosslink) dan non kolagen ( osteokalsin) akan diserap dan carbonic anhydrase merubah H2C03 menjadi
It dan HC03,
keadaan
asam ini akan melarutkan kalsium tulang (Ca). Akan menyebabkan pengurangan
densitas, masa tulang dan perubahan pola trabekula menjadi dasar dalam penentuan kualitas tulang.'
secara sistemik yang
Tulang yang menjadi acuan
dalam menentukan kualitas tulang Lumbar spine (~- L4) , femur dan radius. tulang tersebut paling besar menerima berat tubuh." dan berkorelasi dengan tulang tubuh lainnya dalam tingkat berbeda-beda , tergantung pada anatomi, dan beban yang diterima . Mandibula - adalah bagian dari sistem maxillofasial yang paling- aktif menerima beban dari .ototpengunyahan dan oklusi. Terjadi penurunan penurunan ketebalan kortikal di body mandibula dan juga terjadi pengurangan pada -
,
kelompok
ovx dibanding kelompok
kontrol".
Secara umum osteoporosis perubahan lebih banyak terjadi pada tulang cancellouse metabolisma
dari pada
cortical.i"
Tulang
trabekula
mempunyai
sampai 5-Skali lebih besar dari kompakta.
tingkat
3yolume tulang
berkorelasi dengan kandungan trabekula tipe plate dan bone merupakan bagian penting dalam menentukan
bone strength.
Pembentukan
kondilus
secara
enchondral yang mengandung tipe plate lebih banyak dibandingkan rod, berbeda dengan bagian mandibula lainnya secara intra membranouse lebih banyak mengandung tipe rode. 3 Dengan pengembangan proses digital dan menggunakan trabekula dapat diperjelas dengan menghilangkan noise
software pola
menggunakan filter .
Polatrabekula dengan parameter jumlah trabekula , luas , jarak antar trabekula dan
-
•
8
line strength (LS) kekuatan garis dalam arah tertentu sesuai dengan arah beban, dapat dijadikan parameter bone strength
1,2
; ~Wr
Pola trabekula radiografi dapat dilakukan kuantifikasi dengan perhitung~. algorithma fractal dimensi , partikel counting danfracti area .3 utuk menentukan kualitas tulang berdasarkan
Dapat dipakai
analisis pola trabekula.'
Dari
kerangka pemikiran diatas dapat dibuat beberapa Premis dan hipotesis 2.1.3 Premis : Premis 1: Penurunan estrogen
mengaktifkan sitokin pro inflamasi
merangsang aktifitas
osteoklas dan menghambat apoptosis, resopsi terjadi secara sistemik
3,4,5
Premis 2 Pola trabekula Radiograf panoramik dengan parameter: luas trabekula , jumlah trabekula, jarak antar trabekula dan orientasi trabekula dapat mengetahui kelainan tulang dan bone strength.r" Premis 3 Dual X ray Densitometry
(DXA) menentukan kualitas tulang berdasarkan
Densitas tulang (HMD) menun jukkan jumlah kandungan mineral berkorelasi dengan trabekula tipe plate pola trabekula pada mikro CT
_.- ..
5,6
.... Premis 4
Osteoporosis terjadi resorpsi pada permukaan trabekula sehingga memberikan gambaran lebih tipis di tandai penguraIigan luas trabekula. Trabekula terputus, yang di buktikan dengan banyaknya jumlah trabekula . 3,4
I
·
.~-
.:-.
9
2.1.4 Hipotesis penelitian: ~ I
Hipotesis : 1. Terdapat korelasi Pola trabekula Radiograf panoramik Alveolar bodi mandibulldengan T score DXA Lumbal spine pada wanita postmenopause. (Premis 4,5 , ) Hipotesis : 2 Region of interest ( ROI)
di bodi mandibula dengan Analisis pola trabekula
Radiograf panoramik dapat digunakan untuk menentukan kualitas tulang normal, osteopenia dan osteoporosis pada wanita postmenopause. ( Premis 1, 2, 3, )
10
BAH IV METODE PENELITIAN
~ I
Bahan /Subjek/objek penelitian Populasi target pada penelitian ini adalah,
semua wanita menopause di
jawa barat yang ber umur 50 sampai 80 tahun, sedangkan populasi terjangkau adalah wanita post menopause yang ber umur 50 sampai 80 tahun yang datang ke RSGM periode
tahun 2011 sampai sekarang yang telah mempunyai Data
Radiograf Panoramik di RSGM FKG Unpad . Memenuhi kriteria inklusi serta bersedia mengikuti penelitian
dengan mengisi lembar persetujuan ( Informed
consent ) , untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan BMD. Pemeriksaan BMD dengan menggunakan scanner DEXA dalam bentuk data T score sebagai dasar dalam klasifikasi BMD ( T score> -1 normal, T score < -2,5 osteoporosis dan antara ~1dan -2,5 osteopenia) yang akan dijadikan sebagai gold standard. Kriteria Inklusi Sehat secara mental Sudah tidak mengalami menstruasi minimal Itahun . Umur 50 - 80 tahun Tidak mengalami fraktur rahang Tidak dalam pengobatan osteoporosis Tidak menderita : DM, gangguan metabolism calcium, hyper dan hypo calsemia , osteomalcia Kriteria ekslusi Radiografi tidak dapat di interpretasi karena terjadi superimpose dengan tulang lainnya. Pemilihan sampel.
Sampel penelitian adalah pasien yang datang ke RSGM yang memenuhi criteria inklusi. Sampel penelitian diambil berdasarkan kedatangan pasien (Consecutive sampling ) yaitu berdasarkan urutan datang minimal. Ukuran sampeI
sampai terpenuhi jumlah sampel
..
11
Ukuran sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu menganalisis Pola trabekula. Untuk itu digunakan rumus ukuran sampel : untuk Uji Diagnostik yaitu: (
n
P ( 1- p)
=
(
Za/2
)2
..
-------------) / prev, d
Keterangan : n = ukuran sampel 0. =
tingkat kesalahan , dipilib 5 % ( zo. =1,96)
d= besamya presisi ditentukan 15% (x, -
X2)
= Perbedaan rerata yang dianggap
P = besarnya sensitifitas yang dibarapkan (p=0,8) S= Standart deviasi data variable yang ditelitih Prevalensi osteoporosis. pada wanita post
menopause pada penelitian ini 32 %.
18
Berdasarkan rumus ukuran Sampel diatas diperoleh
n = 92 orang.
Metode Penelitian Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Cross sectional Identifikasi Variabel Variabel bebas : Score line strength Pola trabekula Variabel terikat : T score (normal T> -1 , osteopenia antara T>-1 dan T < -2,5 dan osteoporosis T < -2,5). 3.2.3 Definisi Operasional Line strength:
Adalah luas daerah putih yang berada dalam ROI yang yang
sejajar dengan akar gigi dinyatakan dalam pixel Skala ukuran rasio ROI, region of interest, suatu daerah yang dipilih pada area dan ukuran 0,5 em yang akan dijadikan objek penelitian.
X
0,5
12
T score DXA : suatu nilai T yang menentukan tingkat kepadatan tulang ( BIvID ) kepadatan tulang gr / cnr' (sebagai gold standart), dimana nilai T > - 1 normal
I
.It
dan T score < - 2,5 osteoporosis dan Tscore antara -1 dan - 2,5 osteopenia. Skala ukuran interval.
..
Binerisasi : Radiograf pada ROI kondilus yang setelah pemumian citra dirubah menjadi 1 bit
= 21 -7
melalui suatu proses
Radiograf menjadi 2 warna putih
(trabekula) dan hitam (marrow). ROI, region of interest, suatu daerah yang dipilib pada area dan ukuran tertentu yang akan dijadikan objek penelitian. Skala ukuran nominal. T score DXA : suatu nilai T yang menentukan tingkat kepadatan tulang ( BIvID ) menggunakan Dua energy sinar x yang dapat mendeteksi besar absorpsi pada tulang dan udara, sebingga dapat menilai kepadatan / cm3
(sebagai
gold
standart), dimana nilai T > _ 1 normal dan T score < _ 2,5 osteoporosis dan Tscore antara _1 dan _ 2,5 : osteopenia. Skala ukuran interval . . Alat dan bahan . Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Unit Komputer dengan spesifik prosesor intel Pentium Dual core 2 Ghz, Ram 4GB Layar monitor merk Samsung Program (Matlab R 008b) yang dilengkapi dengan toolbox freeware scientific image processing dip image untuk prosesing citra dan morfologi trabekula dan marrow. Alat Rontgenografi panoramik digital (Vatex
-.
Korintificea, 12 rnA dan 70 dan
80 kVp ,Screen speed 200) Scanner Dual x ray absorpsimetri (DXA) Merk Lunar
Corporation, Madison,
Wisconsin, USA Cara kerja dan teknik pengumpulan data. I
Persiapan data subjek :
Sebelum melakukan penelitian, rancangan penelitian diajukan ke Komite Etik Penelitian( Ethycal cleareance).
£3
2.1Persiapan data subjek : Sebelum melakukan penelitian, rancangan penelitian diajukan ke Komit~~tik Penelitian( Ethycal cleareance). 2.2Cara menentukan ROJ daerah alveolar bodi mandibula menggunakan metode Line strength2.5 Alveolar yang dilakukan analisis bagian mesial dan distal gigi premolar kedua. Pusat Regio Of Interest ( ROJ) berada pada pertengahan jarak tinggi akar , yaitu dari Cemento Enamel Junctiont dan apek gigi. Dari titik pusat ROJ dibuat box ukuran 30x 30 pixel bagian mesial dan distal.
Gambar 2.1. Panoramik
Gambar 2. 1 Region oftnterest alveolar bodi Mandibula
14
Dengan menggunakan Metode White,
Crop image (original) di enhancement
dengan high pass filtering melalui ( gambar original-low pass filtering) dengan
~
menggunakan filter Gaussian
~ • ~
terlalu besar
yang didesign untuk melepas variasi
brightnes,l
yang disebabkan oleh perbedaan ketebalan objek dan overlap
denganjaringanlunak. Lalu dilakukan blurring ( low pass filter )dengan menggunakan filter Gausiann dua level ( sigma 35 pixel, ukuran kernel 33x33 ) Tahap ini melepas scala semua fine scale dan medium dan yang tertinggal yang mempunyai skala density yang besar (large scale density.) Gambaran original dikurangi
gambaran blurr menghasilkan gambaran yang
mempunyai variasi kecerahan dengan menampakkan
daerah trabekula dan
marrow Laiu dilakukan Binerisasi dengan treshouldtng (128 pixel) akan menampilkan gambar hitam dan putih tetapi batas tidak halus ( noise) Biner image di eroded tiga kali dan di dilated tiga kali, untuk menghilangkan noise ,tampak permukaan trabekula lebih halus. Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan matematika dengan inenggunakan multi scala operator ( MSLO) didapatkan
nilai score ,Bandingkan nilai score
yang terdapat pada kelompok normal, osteopeni dan osteoporosis. Analisa statistik
pola trabekula pada pasien normal dan positif osteoporosis
berdasarkan nilai T score DXA. Lakukan
Analisa regresi logistik ganda,
yang akan dilanjutkan dengan Uji
diagnostic : sensitifitas, spesifisitas dan RO.e.
:- ~
I
20 .
BABV HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 HasH Penelitian Penelitian tentang pola trabekula kondilus pada radiografi panoramik untuk mendiagnosis osteoporosis pada ibu pasca menopause telah dilakukan terhadap 64 subjek yang telah memenuhi kriteria penelitian. Terhadap semua subjek dilakukan pencatatan data dasar meliputi umur, tinggi badan dan berat badan, serta melakukan pengukuran Analisis mikro pada region of interest alveolar rahang bawah. Hasil penelitian selengkapnya disajikan berikut ini. 5.1.1 Karakteristik
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah semua wanita pasca menopause yang berumur anatara 50-80 tahun sudah tidak mengalami menstruasi minimal 1 tahun terahir , tidak mempunyai hubungan rahang kelas ill, tidak mempunyai gangguan metabolism calcium seperti hypercalsemia, hypocalsemia dan osteomalacia. Tidak dalam perawatan penggunaan cortisone , hormone menahun. Bersedia mengikuti penelitian dengan mengisi inform concent untuk dilakukan rontgenografi panoramik dan pemeriksaan B~ dengan menggunakan Dual Energy X ray Absrptimetry (DEXA), lalu dilakukan dilakukan pencatatan umur, tinggibadan , berat badan dan indeks massa tubub.
_
... ~"""' ..-
21
A. HASIL
Tabel 5.1 Normal
NO
T-Score
1
-6
86.1
77.2
2
-6
86.1
77.2
3
-8
68.2
71.1 87.1
AJveolar trabekula Kanan Kiri
5
°
76.3
-0,7
81.2
87.1
6
-0,4
83.2
85.1
7
-0,9
64.4
72.6
8
-0,8
72.7
69.9
9
-0,2
72.9
71.8
10
-0,9
77.4
71.8
11
-0,9
78.9
83.2
12
0,3
73.5
76.6
13
0,3
83.6
84.5
13
0,3
86
81
15
°
83
81
4
87.9
1,2
91.1 . 84.2
18
-7
84.2
85.1
19
-0,3
84
79
20
0,1
75.9
-25...8
21
0,1
76.2
71.3
22
2,5
84.3
84.5
23
-8
82.3
82.7
24
0,3
76.4
75.8
25
0,5
78.3
76.3
26
0,17
81.7
71.5
27
0,4
73.2
69.9
28
0,6
90.9
92.8
29
0,7
96.1
96.4
30
1,9
64.5
74.1
16
3
17
86.3
22
31
-8
62.5
67.4
32
0,2
71.2
65.2
33
0,9
78.2
79.1
34
-0,1
83.9
90.3
35
52.2
64.8
36
°
-0,9
48.4
46.5
37
-0,2
59.3
67.2
38
82.0
76.7
39
°
-7
58.3
57.5
40
-7
70.4
80.1
41
-4
82.3
84.2
42
-4
86.3
85.6
84,4
80,3
Ratarata
Tabel 5.2 Osteoporosis No
T-Score
Alveolar
trabekula Kiri
43
-33
Kanan 63,2
44
-3,1
64,1
45 .
-2,9
63,5
62,8 . 83,2
46
-3,1
66,1
73,1
47
-2,6
63,3
71,1
48
-3
67.;2
71,3
49
-2,6
71,1
67,5
50
-3,3
61,9
71,1
51
-3,3
71,2
76,1
52
-2,8
65,1
70,2
53
-2,7
67,1
72,1
54
-3,2
72,3
68,5
66,3
71,1
67,1
Rata-
rata
..
23
Tabel5.30steopenia
, No
T-Score
Alveolar trabekula
Kanan
Kiri
55
0,3
70,5
78,4
56
-1,8
69,2
73,5
57
-1
82,3
81,2
58
-1,3
60,5
59,6
59
-1
78,5
70,6
60
-1,9
79,2
72,4
61
-2,1
76,3
81,7
62
-1,2
79,2
81,1
63
-1,4
81,5
78,6
64
-2,5
63,5
60,2
74,07
73,73
Rata-
rata
Tabel5.4 Analisis alveolar trabekula kanan normal dan osteoporosis (a)
Group Statistics
alveolar_kanan
kelompok normal osteoporosis
N
Mean 76.7569
58 14
156:4357
Std. Deviation 9.53330 3.37334
Std. Error Mean 1.25178 .90156
(b) Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F alveolar_kanan
Equal variances assumed Equal variances not assumed
7.084
S~ .010
t-testfor Equality of Means
t
df
S~-tailec!l
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Upper Lower
3.973
70
.000
10.32118
2.59797
5.13969
15.50267
6.691
60.314
.000
10.32118
1.54265
7.23575
13.40662
Sedangkan untuk Uji Beda Rata-Rata Untuk Dua Sampel Independen pvalue (sig) bemilai 0,000. Karena nilainya lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak.
(
24
Oleh kaiena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Alveolar kanan antara kelompok normal dan osteoporosis.
"
Dari hasil perhitungan diperoleh rata-rata normal bemilai 76,7569.
5.5 Analisis alveolar trabekula kanan normal dan osteopenia
(a) Group Statistics
alveolar _kanan
kelompok normal ostopenia
N
Mean 76.7569 77.0960
58 25
Std. Deviation 9.53330 9.52319
Std. Error Mean 1.25178 1.90464
(b) Levene's Test for Equality or Variances
F alveolar_kanan
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.026
Sig.
.873
Hast for Equality
I
Sig. (2-taIled)
df
or Means
Mean Difference
SId. Error Difrerence
95% Confidence Interval or the . Difference Lower Upper
-.149
81
.882
-.33910
2.28014
-4.87587
4.19767
-.149
45.627
.882
-.33910
2.27917
-4.92785
4.24964
Untuk uji homogenitas nilai f hitung sebesar 0,026 dan nilai p-value (sig) bernilai 0,873. Karena nilai p-valuenya lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa varianSkedua populasi homogen. Sedangkan untuk Uji Beda Rata-Rata Untuk Dua Sampel Independen pvalue (sig) bemilai 0,882. Karena nilainya lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan
Alveolar kanan antara kelompok normal dan ostopenia. Dari hasil perhitungan diperoleh rata-rata normal bernilai 76,7569. Sedangkan rata-rata untuk ostopenia bemilai 77,096.
•
..
Sedangkan rata-rata untuk osteoporosis bemilai 66,4357.
Tabel
I
2S
Tabel5.6 Analisis alveolar trabekuJa kiri normal dan osteoporosis ,
(
(a) Group Statistics
alveolar_kiri
N
kelomPOk normal osteoporosis
Std. Deviation
Mean
58 14
std. Error Mean
9.02395 5.38822
77.2879 70.1286
1.18490 1.44006
(b) Ind.~nd.nt kmplee THI
E=:"':J..e.f!:!.
....... f..
F""""""'U.. ,... ~
__
Idri
F ~ VIlIanc:es • ......-.ed ~VIlI."""" not • ......-.ed
3.582
t
SIo.
.063
-.
Sfa.f2-toIledl
DIIf.....,..
std. Encr DIIf_
ConIIdence
_of ...
0Iff«wlc:e l.,..... Ucoer
2.839
10
.006
1.15936
2.e2144
2.1aooo
12.18822
3.839
33.101
.001
1.15936
1.86488
3.~
10.953(1)
Untuk uji homogenitas nilai fhitung sebesar 3,582 dan nilai p-value (sig) bemilai 0,063. Karena nilai p-valuenya lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima. Oleh kareila itu, dapat disimpulkan bahwa varians kedua populasi homogen, Sedangkan untuk Uji Beda Rata-Rata Untuk Dua Sampel Independen pvalue (sig) bemilai 0,006. Karena nilainya lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan
Alveolar kiri
antara kelompok normal dan osteoporosis. Dari hasil perhitnngan diperoleh rata-rata normal bemilai 77,2879. Sedangkan rata-rata untuk osteoporosis bernilai 70,1286.
...-~
Tabel5.7 Analisis alveolar trabekula kiri normal dan osteopenia ,
I
(a) Group Statistics
..
Std. Error alveolar_kiri
N
kelompok normal ostopenia
Std. Deviation
Mean
58 25
77.2879 99.1600
9.02395 105.11514
Mean
1.18490 21.02303
(b) Independent Samples Test
Levene's Test for EQualHvof Variances
F
alveolar_kiri Equal variances assumed Equal variances not assumed
6.929
Sig. .010
t-test for EQualHvof Means
t
Mean Std. Error Sig. (2-lailed_l Difference Difference
df
95% Confidence Interval of the Difference Upper Lower
-1.584
81
.117 -21.87207
13.80866 ~.34696
-1.039
24.153
.309 -21.87207
21.05639 fes·31580 21.57166
5.60282
Untuk uji homogenitas nilai fhitung sebesar 6,929 dan nilai p-value (sig) bernilai 0,010. Karena nilai p-valuenya Icbih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak. 01eh karena itu, dapat disimpulkan bahwa varians kedua populasi heterogen. . . .Sedangkan untuk Uji Beda Rata-Rata Untuk Dua Sampel Independen pvalue (sig) bemilai 0,117. Karena nilainya lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan Alveolar kiri antara kelompok normal dan ostopenia.
Dari hasil perhitungan diperoIefl rata-rata normal bemilai 77,2879. Sedangkan rata-rata untuk ostopenia bernilai 99,1600.
PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah radiografi panoramik
dapat digunakan untuk diagnose osteoporosis
mandibula pad a wanita pasca menopause.
, regio alveolar
27
.'
'
Subjek penelitian ini dilakukan
pada wanita pasca menopause karena
proses patologi sering terjadi terutama pada kelompok wanita postmonopouse. ( ~
Kelompok wanita pasca menopause lebih kurang 14% dari populasi di dunia ~
berkembang terus rata-rata 8% di dunia(WHO 1996). Pada tahun 2030 populasi wanita pasca menopause di prediksi meningkat menjadi 1,2 mlliar dengan 47 juta" osteoporosis kasus barn setiap tahunnya (WHO 1996).
Penggunaan radiograf
untuk mendeteksi osteoporosis merupakan cara murah , mudah dan sering data . '. . sudah tersedia di praktek dokter gigi sebagai data pendukung diagnostik. Efek penurunan estrogen terhadap massa tulang di alveolar masih kontroversi , experiment pada tikus dikatakan bahwa terjadi perubahan penurunan massa tulang di alveolar inter radicular septum pada molar pertama setelah satu bulan ovariectomy
11,15
Keadaan ini disebabkan karena alveolar mempunyai tum
over yang tinggi . Kelompok peneliti menggunakan parameter kortikal,: Klemetti et al menemukan berkorelasi dengan ketebalan kortikal , kernudian didukung oleh peneliti
bahwa parameter tulang mandibula berhubungan dengan porositi pada
kortikalmandibula , . (Bollen et a1200, Nakamoto et al2003). Kemudian peneliti lain menemukan bahwa, tidak ada hubungan osteoporosis dan kortikal." Kortikal memberikan respon larnbat dibandingkan dengan trabekula sehingga sulit untuk terdeteksi secara dini , karena perubahan kortikal terjadi pada tahap ahir dari proses osteoporosis.
20
Analisa pola trabekula dengan analisis morfometri
fractal dimention , Area counting dan peri:trabekula mempunyai nilai yang sarna dalam
menilai
kualitas
tulang.'
Kemudian
berkembang
penelitian
yang
berdasarkan pola trabekula dengan berbagai metode. Para peneliti menggunakan struktur trabekula
,terdapat
perbedaan
secara signifikans
densitas vertebrae
spine (L2-U) dengan pola trabekula pada daerah periapical molar pertama, yang dikaitkan dengan osteoporo . Standar penting bahwa adanya sampel adanya status mineral tulang , pencabutan gigi, olah raga struktur dari mandibula berbeda berdasarkan umur dan
'
.. :.'
28
terutarna pascarnenopuase. Prubahan struktur tulang berbeda usia sesuai dengan tempat walaupun dengan boneloss terjadi pad a semua tulang, tapi jumlah tidak merata. Jumlah boneloss peripherallebih banyak menjadi tulang kortikal berbeda dengan tulang axial lebih banyak kerusakan dari tulang trabekula. Osteoporosis ,. tidak mempunyai efek pada semua tulang dan pada waktu yang sarna dengan keparahan yang sarna, dengan demikian penting menemukan korelasi data lokasi yang spesifik studi . Beberapa faktor yang dapat berperan yang mempengaruhi kualitas tulang polulasi pasien, seleksi pasien, teknik eksperimen, ukuran sampel dan karakter kualitas panoramik Dari hasil penelitian pada T sacore dihubungkan dengan nilai line strength alveolar,
tidak terdapat korelasi . Tetapi setelah dikategorikan menjadi tiga
kelompok. normal , osteopenia .osteoporosis. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
tulang trabekular
alveolar terjadi penurunan kerapatan pada alveolar
kanan maupun kiri . Keduanya sarna dapat membedakan secara signifikans antara kelompok normal dan osteoporosis.
Sedangkan untuk membedakan
antara
kelompok osteopenia dan normal tidak tenadi perbedaan secara signifikans. Alveolar kanan. tampak lebih signiflkans dari . pada alveolar kiri . Umumnya . rahang kanan lebih berfungsi baik dan menerima beban lebih besar dibandingkan
kiri.
Keadaan ini disebabkan karena beban sebelah kanan rata-rata lebih besar
dibandingkan
sebelah kiri.46 Ketidak marnpuan kelompok
osteopenia
dan
osteoporosis dapat disebabkan oleh banyruc factor. Dapat karena keterbatasan radiografi panoramik.
Perubahan struktur kemungkinan belum terjadi atau
kemungkinan kemarnpuan dari panoramik dalam membedakan perubahan. Secara histology ditemukan bahwa marrow merupakan bagian terbesar di bagian interradikular septum
.15
Ana1isis ketebalan alveolar distal ditemukan
mengalami penipisan . Permukaan marrow bagian distal terkikis dan kasar. Perubahan sesuai dengan atadium awal wanita pasca menopause osteoporosis Setelah satu tahun resorptif
I
29
• ';:.
aktipiti menjadi berkurang . Wlaupun bone tetap terjadi dan trabekular berubah menjadi fragmen . Trabekula menjadi fragmen keeil dan sulit mengalami
f
remodeling. Dengan demikiantulang menjadi bone loss dan rapuh.
..
29 /
BABVI RENCANATAHAPANBERUKUTNYA(UNTUKLAPORANTAHUNAN)
Penelitian rnengenai kualitas tulang berdasarkan pola trabekula ini sangat penting di bidang kedokteran gigi. Karena sampai sekarang perhatian doktergigi tidak ke kuaIitas tulang rahang , hanya sebatas melihat proporsi tidak menganaIisa bagai mana mikro arsitektur trabekula. Penentuan kuaIitas tulang berdasarkan densitas saja tidak cukup . Para peneliti menghubungkan dengan berbagai para meter trabekula seperti orientasi , tebal trabekula , marrow space dan banyaknya percabangan trabekula . Analisis mikro struktur ini harus didukung oleh sampel yang cukup , metode dan kualitas rontgenografi yang terkendali. Mencari region Of Interest (ROI) yang leb~ responsive terhadap perubahan sistemik dan sedikit factor lokal yang mempengaruhinya. Mempunyai banyak trabekula dan sedikit kortikal . Rencana tahun berikutnya , yaitu melanjutkan penelitian kualitas tulang wanita pasca menopause dengan menggunakan radiografi Cone Beam CT tiga Dimensi . Dengan menggunakan DEXA sebagai baku standard. Menggunakan Metode Analisis morfometri dengan bantuan softeware math. lab ..
...."... "._
.-
·- ~. ~
30 ~
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
7.1 SIMPULAN Nilai Tscor tidak terdapat korelasi dengan score trabekula dengan analisis morfometri radiografo panoramik pada wanita pascamenopause. Dengan menggunakan pengelompokan berdasarkan Tscor menjadi 3 kelompok ( normal, osteopenia dan osteoporosis) sebagai standard baku. Analisis trabekula pada region of inters alveolar pada wanita. pascamenopase . menggunakati radiografi panoramik, menggunakan metoda multiline skala operator dengan menghitung pixel pada line strenght dapat digunakan untuk mendeteksi osteoporosis dan kelompok normal dan tidak bisa untuk osteopenia. 7.2 SARAN Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengendalikan variabel pengganggu seperti pola pengunyahan, jumlah gigi yang hilang , status social ekonomi.
f
.......
31 ,
(
DAFT AR PUST AKA
.. 1.
Arifin Az, Asano A, Taguchi A, Nakamoto T, Ohtsuka M, Tsuda
. Line strength
measurement
on panoramic
for trabecular bone
analysis of mandible
radiographs. Proceeding of the international workshop on
advanced image
technology. 2010, Kuala Lumpur, Malaysia. 1-5..: 34. P 91-95. 2.
Amer Eshak Maha .Min -Suk Heo , Sharon L Brooks,
Erika Benavides
,
Anatomical variations of trabecular bone structure in intra oral radiographs nd particle count analyses. Imaging Seine in Dentistry. 2012 : p 42: 5-12. 3.
Stauber and Muller R . Age related changes in trabecular bone microstructure: global and lokal morphometry. J osteoporosis intemasional , 2005 :p 10.25-6
4.
Taguchi A , Ohtsuka M, Tsuda M . Risk of vertebral. osteoporosis in post menopausal woman with alterations of the mandible. Journal Dentomaxillfacial Radiology 2007.: 36 . p
5.
i43-148-
White SC . Digital analisis of trabecular pattern in jaw of pasient with sickle , cell anemia. J DentomaxiUofacial Radiology 2000, vol 29 , 119-124
6.
Hoe Huh Kyung, Seon Baik J, Jm Yi Won. Fractal analisis 'of mandibular trabecular bone. optimal tile sizes for the tile counting method. Imaging Science in Dentistry 2011 . P 41 : 71-
7.
Taguchi A.,Tsuda M,
Ohtsuka M,
Kodama
."'
I, Sanada M, Nakamoto T,
Usefulness of panoramic radiography in the diagnosis of postmenopausal osteoporosis in women width and morphologi
of inferior cortex of the
mandible. Journal Dentomaillofacial Radiology. 1996. (25) ,.p . 263-267 8.
Taguchi A, Tsuda M,
Ohtsuka M,
Kodama
I, Sanada
M, Nakamoto T,
Usefulness of panoramic radiography in the diagnosis of postmenopausal osteoporosis in women width and morphologi
of inferior cortex of the
mandible. Journal Dentomaillofacial Radiology. 1996. (25) ,.p . 263-267
. +.-:.'
9.
Susilo , Budi W S , Intan Y . Kajian spine phantom dengan teknik radiografi dexa ,j seminar national ke 15 , Keselamatan PLTN Nuklir ,Surakarta: 2009.
,f
10. Stauber and Muller R . Age related changes in trabecular bone microstructure: global and lokal morphometry . J osteoporosis internasional , 2005 ..(6).P. 10. 25 11. Yang jie, Pham SM and Crabbe DL. Effects of estrogen deficiency on rat mandibular and tibial micro architecture . J Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2012 July; 17(4): p 624-632. 12. White SC . Change in in trabecular pattern of and hip fracture rate in enderly women. Dentomaxillofacial Radiology 2005 .( 34 ) P .168 -174 13. Graets WG, Van der Stelt PF . Fractal properties of bone Dentomacillofacial Radiologi 2000( 29) p .144-53. 14.. Amer Eshak Maha ,Min -Suk Heo , Sharon L Brooks,
Erika Benavides
,
Anatomical variations of trabecular bone structure in intra oral radiographs nd particle count analyses. Ima~g
.Scine.in Dentistry. 2012. P 42: 5-12.
15. Asai H , Kosai Y , Matsurnoto'Y.Kamamata
.
.
Y, Kumasaka S , Sakurai T ,.
Kashima I. Radiological Morfometryc Analisis Mandibular Structure after ovariectomy
in mature Cynomolgus Monkey . Oral Since International
.2005.2(1) .p. 54-63. 16. Choel L et al , Trabecular alveolar bone In human mapnpdible, Dual energy x ray absorbsimetry Oral surg. Oral path. Oral Med. Oral rad. Endod. 2003 ; 95 : 364- 370. 17. Taguchi A .et al. Relationship between bone miiieral density and tooth loss in elderly Japanese women, Jounial Dento Maxillofacial Radiology 1999 . vol 28 , 219-223. 18. Gulsahi A,et al . Assessment of
panoramic radiomorphometric indices in
Turkish pasients of different age groups, gender and dental status. Journal Dentomaxillofacial Radiology. 2008. Vol 37 ,288-292. Study 19. Cakur B et al, Reability of mandibular cortical index and mandibular bone mineral density in detection oosteoporotic women, Journal Dentomaxillofacial radiology. 2009 ,vo138 ,255- 261.
20. White, SC; Rudolph, DJ. Alterations of the trabecular pattern of the jaws in patients with osteoporosis. Oral Sur Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod 1999;88:628-35. 21. GUngor K et al .. The precision of the panoramic radiomorphometric indices in Turkish patients of different age groups, gender and dental status . J .Dentomaxillofacial Radiology., 2006 . 35 ,442-446. 22. Hildebolt CF. . Osteoporosisi and oral bone loss . Journal Dentomaxillofacial radiology. 1997. vol 26 ,3- 15. 23. Gulsahi, A ,B. Yuzugullu ,P. Imirzalioglu ; and Y . Gene .. Assessment of Panoramic radiometric indices in Turkish pasient of different age groups , gender and dental status. J . Dentomaxillofacial Radiology, 2008.37,288-292 24. Iwashita Y.. Basic study of the measurement of bone mineral content of cortical and cancellous bone of the mandible by computed tomography, Journal Dento Maxillofacial Radiology, 2000. vol 29 , 209-215. 25. 'Schwart_ Dabney .C.L. Properties Throughout
and Dechow P.C. , Variations in Correal Material the Human Dentate Mandible,
American journal of
physical anthtropologi , 2003 , vol 120 : 252.. 277 . 26. Ledgerton,D;
K
.Horner
;H
Devlin
and
H
Worthington
.1999.
Radiomorphometric indices of the mandible in a british female population . J. Dentomaxillofacial Radiology 28.173-181 27. Ledgerton D .et al . Panoramik Mandibular Index as a radiomorphometric tool : an assessment of precision Journal Dento Maxillofacial Radiology.1997. .vol 26 ,95- 100 28. Lindh C , et al . the use visual assessment of dental radiographs for identifikasi women risk of having osteoporosis: The osteodent project. Oral surg.Oral Path. Oral Med. Oral rad.endod 2008,106 (2):
285 -93.
29. Lee K, Taguchi A .Ishii K, Suei Y, Fujita M, Nakamoto T . Visual assessment of mandibular cortex On panoramik radiographs to identify postmenopausal women with low bone mineral densities . Oral surg. Oral med. Oral path. 2005. 100 : 226-231
'
,
. "':,'
30. Majundar S . current technologies in the evaluation of bone architecture .CUIT Osteoporosis ; lRep 2003 :; 1 (3) ;105- 9.
f
31. Pilgram TK et al. Relationships between clinical attachment level and spine and hip bone mineral density: data from healthy postmenopausal
women. J
Periodonto12002;73:298-301. 32. Reid IR et al. Intravenous Zoledronic Acid in Postmenopausal Women with Low Bone Mineral Density. New Engl J Med 2002; 346:653-661 33. Reinhardt, RA et al. Influence of estrogen and osteopeniaJosteoporosis on clinical periodontitis in postmenopausal women. J PeriodontoI1999;70:823-8. 34. Ruttiman UE et al . Fractal dimention from radiographs of peridental alveolar bone; possible diagnostic indicator of osteoporosis. Oral surg.Oral path .Oral rad. Endod. 1992; 74;(1); 98 -110. 35. Taguchi A. et al
. Observer agreement in the assessment of mandibular
trabecular bone pattern from panoramic radiographs. 1997.vo126, 90- 94 3.6. Von W6wern N. Microradiografic and histomorphometric indices of mandibles for diagnosis of osteoponia .Scand J Dent Res 1982; 90: 47-.63. 37. Von Wowern N . Variations in structure with in the trabecular bone of the' mandible. Scan J Res 1977.; 85; 613-622. 38. Whites, Eric.. essential of Dental Radiography and Radiology . Third Edition. London: Churchill Livingstone. 2002 . 161-172. 2006 39. Zlataric, D.K,S. Mestrovic , and D. Kostelac .. The comparition of cortical thickness of the mandible in three malocclusion groups dependent on age and gender. Acta Stomatologica Croatica .2006. 40(2): 116-25. 40. Yasar F et al .. Mandibular cortical index evaluation in masked and unmasked panoramic radiographs. Journal Dento maxillofacial Radiology 2009 .vol 38 , 86- 91. 41. Glass, Brigit 1. Successful Panoramic Radiography. University of Texas Health Science Center Dental School. San Antonio. 1995. 42. Crow,H.C. et.al. The Utility of Panoramic Radiography in Temporomandibular Joint Assessment. Dentomaxillofacial Radiology 2005.34: 91-95.
~
.
43 ..
-'-;:"-
Cha SY , Han WJ , Kim EK. Usefulness of fractal analysis for diagnosis of periodentitis. Korean J Oral Macxillofacial Radiologi 2001 ; 31 : 35-42.
44 ... Genant HK,et all ,Quantitatif
Computed Tomografy in assessment of
_
45 .. Michael j. Gunson, DDS, MD et all . Pathophysiology and Pharmacologi Journal of Oral
Maxillofacial Surgery, volume 70, 2012, p 1918-1934. 46 .. Galal N et all, Pengaruh estrogen pada resorpsi tulang dan peradangan pada sel TMJ, Journal Mol Med .juni 2008. (60 p: 785-790.) 47. Neto jose valladares,
Estrela Carlos , Bueno Mike Reis, Mandibular condyle
dimentional changes in subjects from 3 to 20 years of age using Cone Beam Computed Tomography, J Orthod. 2010: 15 (5) 172-81. 48. Henry CH, Tull GT, Whittum-Hudson JA,Wolford LM .Analisis situs estrogen mengikat ligamentum posterior TMJ manusia, Oral Surg Oral Med Oral Path Radiol End Oral 2008, 105: 698:..70 49. Kusuru Aya , Horiuchi, Soma Kunimichi . Relationship between occlusal force and condylar Morfologi. Angle Orthodontist, 2009, 79 ( 6). 50. Neto N. et al . Mandibular Condyle dimentional Changes in Subjects from 3 to 20 years of age Using CBCT. Dental press .J orthod, 2010. 15 (5) : 172- 81 51. Chappard Daniel . Texture analisis of xray radiograf in correlation with bone histomorphometry, J Bone Miner Metab , 2005 ,2 (23), 24-29. 52. Pasler, F.A. Color Atlas of Dental Medicine: Radiology.New York. Thieme Medical Publisher, Inc. 1993.
...
1'*
I
•
osteoporosis J Semin Nucl Med 1987 : 17 , 316-33
control of Osseous Mandibular Condylar Resorption,
,
•
INSTRUMEN FORMULIR EVALUASI ATAS CAPAL\_~ LUARAN KEGIATAN r
Ketua .......... Azhari
.
Perguruan Tinggi
: ..Universitas padjadjaran
Judul
:
.
Analisis trabekula
alveolar tulang rahang pada wanita pasca menopause menggunakan panoramik
.
Waktu Kegiatan
: tahun ke ......... dari rencana
......... tahun Luaran yang direncanakan dan capaian tertulis dalam proposal awal: No 1 2
3
Capaian
Luaran yang Direncanakan
... '...... setelah sidang tertutup
...... proceeding ... ......
..........
o. •••
.........
.........
dst. .
.
CAPAIAN (Lampirkan bukti-bukti luaran dari kegiatan denganjudul yang tertulis di atas, bukan dari kegiatan penelitian/pengabdian dengan judullain . sebelumnya) .