EDISI September 2015
SAMBUTAN REKTOR
Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc
Assalamu’alaikum Wr.Wb Kepada para wisudawan yang berbahagia, atas nama pribadi, pimpinan dan seluruh sivitas akademika IPB, saya mengucapkan selamat atas kelulusan Saudara dalam mencapai gelar akademik yang diraih sesuai dengan bidang ilmu masing‐masing. Keberhasilan Saudara menempuh pendidikan tinggi di IPB merupakan modal sosial yang sangat besar. Selain itu, keberhasilan Saudara menempuh pendidikan di IPB adalah potensi yang sangat besar untuk mampu berdaya saing secara bermartabat. Bulan ini IPB meluluskan 801 wisudawan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. IPB sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia, berusaha menciptakan sumberdaya manusia (SDM) berkualitas unggul. Seperti kita ketahui bersama, pengangguran dengan latar belakang pendidikan Perguruan Tinggi (PT) terus meningkat. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan untuk memasuki dunia kerja semakin ketat. Untuk itu sangat diperlukan kesiapan bagi lulusan PT dengan kemampuan siap berkompetisi. IPB memiliki tanggung jawab untuk mencetak dan mengelola SDM yang ahli di bidang pertanian, untuk mendukung pembangunan pertanian Indonesia. Oleh karena itu, SDM tersebut harus bahu-membahu agar dapat berkontribusi lebih baik dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa.
“Ketua Himpunan Alumni IPB Ajak Alumni Perkuat Tali Silaturahmi” SUSUNAN REDAKSI
PENANGGUNG JAWAB : Yatri Indah Kusumastuti; PEMIMPIN REDAKSI : Siti Nuryati REDAKTUR PELAKSANA : Dedeh Hartati; EDITOR : Nunung M.; REPORTER : Siti Zulaedah, Rio F, Awaludin LAYOUT : Devi; FOTOGRAFER: Cecep AW, Bambang A; SIRKULASI: Agus Budi P, Endih M.Untung
Akhirnya, mulai saat ini Saudara telah menjadi bagian dari alumni IPB yang telah mencapai 130.165 orang. Sebagai alumni baru IPB, saya memohon Saudara dapat segera bergabung dengan Himpunan Alumni IPB agar dapat terus berhubungan dengan almamater tercinta dan ikut berperan serta dalam pengembangan program‐program yang telah dirintis IPB. Saya berharap alumni IPB senantiasa menjaga kekompakan dan persatuan dengan sesama alumni. Almamater yang kuat juga didukung oleh alumni yang kuat. Untuk itu, mari bersama-sama bersatu memperkuat IPB. Wassalamu’alaikum Wr.Wb
ALAMAT REDAKSI
Humas IPB, Gd. Andi Hakim Nasoetion Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635 EDISI September 2015 Email :
[email protected]
1
FOKUS
Ketua Himpunan Alumni dan Rektor IPB Ajak Alumni Perkuat Tali Silaturahmi Ketua Umum Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA-IPB), Bambang Hendroyono mengajak semua alumni IPB untuk memperkuat tali silaturahmi. Ajakan tersebut disampaikannya dalam kegiatan “Halal bi Halal, Silaturahmi dan Konsolidasi Nasional Himpunan Alumni IPB”, Minggu (23/8) di Matoa Golf Nasional, Jakarta Selatan. Ia menjelaskan, HA-IPB akan segera mewujudkan Progam Desa Mandiri Pangan dan Energi setelah dua tahun terakhir ini mengakomodir berbagai hasil pemikiran dan diskusi yang sudah dilakukan. Bambang yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian Kehutanan RI ini berpesan agar seluruh alumni IPB bisa saling care, share, dan fair. Hal senada disampaikan oleh Rektor IPB, Prof.Dr Herry Suhardiyanto yang menyampaikan agar alumni IPB senantiasa menjaga kekompakan dan persatuan dengan sesama alumni. “Almamater yang kuat juga didukung oleh alumni yang kuat. Untuk itu, mari bersama-sama bersatu memperkuat IPB,” ujarnya. Lebih lanjut Rektor menyampaikan HA IPB harus bisa mengayomi seluruh alumni IPB. Menurutnya, dalam berorganisasi akan selalu ada perbedaan pandangan tetapi itu harus dapat diselesaikan secara dewasa dan mengedepankan kebersamaan.
2
EDISI September 2015
Dikatakan Rektor, alumni IPB harus bersatu agar dapat berkontribusi lebih baik dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa belakangan ini. Reputasi IPB akan terbantu menjadi lebih baik bila alumninya bersatu dan memberikan kontribusi yang terbaik bagi IPB dan bangsa kita. “Saya yakin, pengurus Himpunan Alumni IPB dapat menemukan solusi bijak dan dapat mengakomodir berbagai pandangan yang berkembang dalam dinamika berorganisasi. HA-IPB merupakan satu-satunya wadah berhimpun resmi para alumni IPB. Hal tersebut juga telah tercantum di dalam Statuta IPB, hanya ada satu organisasi alumni IPB yaitu HA-IPB,” ungkap Rektor. Acara Halal bi Halal, Silaturahmi dan Konsolidasi Nasional Himpunan Alumni IPB ini dihadiri oleh alumni IPB dari berbagai jenjang angkatan. Salah satu alumni IPB angkatan 47, Akrom Muflih mengaku senang bisa menghadiri acara ini, karena bisa silaturahmi dan mengenal lebih dekat dengan alumnialumni seniornya. Rangkaian acara dimeriahkan oleh persembahan lagu dari Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Agriaswara IPB dan diakhiri dengan pemberian motivasi oleh Samsul Arifin, alumni IPB angkatan 27. (Sumber: alumniipb.org)
KIPRAH ALUMNI
Alumni IPB Olah Limbah Bulu Domba dan Akar Wangi
Tim alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan kerajinan tangan berbahan dasar limbah bulu domba dan akar wangi, Ecodoe. Ecodoe adalah wirausaha sosial yang memanfaatkan limbah bulu domba serta akar wangi dari Garut menjadi produk kerajinan. Ecodoe telah memberdayakan ibu rumah tangga di Desa Babakan Bogor dan pengrajin di Garut, Jawa Barat. Salah satu inovatornya adalah Tatang Gunawan, yang merupakan alumni Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB. Inovasi ini berawal saat Tatang Gunawan masih kuliah di IPB dan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) IPB bersama beberapa orang rekannya. Ide ini dilatarbelakangi oleh kepedulian terhadap bulu domba yang terbuang begitu saja. “Populasi domba di Indonesia yang cukup tinggi, mengakibatkan limbah bulu domba banyak terbuang di tanah dan menyebabkan kerusakan tanah. Hal ini dikarenakan bulu domba mengandung keratin yang sulit terdegradasi. Permasalahan kedua, yakni produk kerajinan akar wangi yang diproduksi di Garut kurang memiliki nilai tambah/inovasi,” jelas Pria kelahiran Garut ini. Alumni SMA Negeri 16 Garut ini menyatakan, “Ecodoe mengusung konsep suvenir ramah lingkungan yang mempergunakan akar wangi dan limbah bulu domba sebagai bahan utama. Selain
ramah lingkungan, produk Ecodoe memiliki nilai sosial ekonomi dengan memberikan pemasukan tambahan kepada warga yang membantu proses pembuatannya”. Ecodoe mengedepankan konsep pemberdayaan masyarakat. Saat ini Ecodoe memiliki lima orang karyawan dari sejumlah desa di sekitar kampus IPB Dramaga. Baru- baru ini, Ecodoe berhasil terpilih menjadi 16 top dalam program Young Social Entrepreneurs (YSE) 2015 dari 43 tim peserta dari penjuru Asia dan Belanda. Ecodoe dan tim yang terpilih ini juga mendapatkan insentif berupa pelatihan dari McKinsey serta study visit ke India pada Juni 2015 dan ke Malaysia pada September 2015. Dari 16 tim terpilih, terdapat tujuh tim Indonesia yang akan maju ke tahap final pada Oktober 2015 di Singapura. Segudang prestasi pun telah dihasilkan oleh Tatang berkat kerajinan ini, diantaranya menjadi Pemenang Emas Poster dan Perak Presentasi Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM)-K pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional (PIMNAS) 2014, menjadi Duta Cinderamata pada pelatihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, dan Juara 1 Sociopreneur Expo Desember 2014 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ecodoe dapat diperoleh di gerai Ecodoe di Jalan Raya Dramaga No 37 atau kunjungi www.ecodoe. com .***
“Ecodoe mengusung konsep suvenir ramah lingkungan yang mempergunakan akar wangi dan limbah bulu domba sebagai bahan utama. Selain ramah lingkungan, produk Ecodoe memiliki nilai sosial ekonomi dengan memberikan pemasukan tambahan kepada warga yang membantu proses pembuatannya”
EDISI September 2015
3
MOTIVASI
Jauhi Penyakit Pembenaran Oleh: Jamil Azzaini, Motivator, Alumni IPB
Usai lebaran saya banyak bertemu dengan para pelaku bisnis, dari Usaha Kecil Menengah (UKM) hingga perusahaan ternama. Semuanya mengeluhkan hal yang sama, “Bisnis melemah dan ekonomi lesu.” Bisnis yang sangat terpukul tentu bisnis yang harus membeli bahan baku dengan mata uang dollar dan menjual produknya dengan rupiah. Salah satu contohnya industri pupuk. Tanda-tanda ekonomi membaik juga belum kentara. Baru beberapa hari perombakan kabinet antar satu menteri dengan menteri lain pun sudah berseteru. Beruntung, rakyat Indonesia sudah terbiasa sabar. Semoga kesabaran 10 bulan dari rakyat kepada pemerintahan baru dibalas dengan perbaikan kinerja dan membaiknya perekonomian dan kehidupan di negeri tercinta. Mari beri kesempatan kepada kabinet baru untuk menunjukkan kemampuannya. Bersamaan dengan itu, mari kita sibuk kerja… kerja… kerja untuk memperbaiki kinerja bisnis atau perusahaan tempat kita bekerja. Jangan jadikan kondisi makro ekonomi menjadi pembenaran untuk kemalasan kita. Beberapa kali saya diundang menghadiri rapat beberapa perusahaan. Sebagian pimpinan merevisi targetnya dengan alasan kondisi perekonomian. Saya sebagai orang yang dimintai pendapat selalu berkata, “Keraslah terhadap target dan fleksibellah terhadap strategi dan cara.” Apa maknanya? Jangan biasakan gampang mengubah target tetapi selalu
berusahalah mencari strategi dan cara agar target tercapai. Faktanya, walau diskusi alot dan terkadang “keras” tetapi selalu ditemukan strategi dan cara baru agar target tercapai. Saya selalu menekankan pentingnya “lead measurement” atau langkah yang memastikan bahwa bila hal itu dilakukan target tercapai. Dan, sejauh ini, mekanisme ini terbukti berjalan sangat baik dan menumbuhkan harapan baru (new hope) bahwa mereka bisa mencapai target. Jangan terbiasa melakukan pembenaran-pembenaran atas kondisi yang terjadi di luar kita. Karena pembenaran itu bisa mematikan kreativitas. Melakukan pembenaran untuk mengubah target karena kondisi yang terjadi di luar kita membuat kita kehilangan akal untuk mencari strategi dan cara baru. Pembenaran membuat kita malas. Pembenaran membuat kita gampang menyalahkan pihak di luar kita. Pembenaran membuat hidup kita didikte oleh lingkungan. Pembenaran membuat kita merasa sok adaptif terhadap kondisi yang terjadi. Pembenaran itu melenakan dan membuat kita menjadi orang yang bermental mudah menyerah. Pembenaran tidak akan menjadikan hidup Anda menjadi lebih benar. Sering melakukan pembenaran adalah indikasi bahwa Anda bermental pecundang. SuksesMulia!
Asep Supriatna:
Agar Tampil Percaya Diri Tampil di depan banyak orang, menyampaikan sesuatu itu bagi sebagian orang begitu menyenangkan. Tapi tidak bagi sebagian yang lain. Tampil di depan khalayak seolah jadi momok yang menakutkan. Keringat dingin bercucuran, kaki gemeteran, kepala pun tak urung ikut pusing dan pening. Akumulasinya berakibat pada nggak PD (pecaya diri) kalau diminta berdiri dan berbicara di depan umum. Menolak saat diberi kesempatan menyampaikan pesan di depan banyak orang. Padahal mungkin kita sangat ingin, tapi apa daya PD hilang. Nggak PD karena takut salah, audien lebih senior, merasa minder lebih muda, dan masih banyak alasan yang seolah jadi pembenaran ketidak-PD-an diri.
Asep Supriatna: Motivator, Alumni IPB
Bagaimana caranya agar kita bisa tampil penuh percaya diri di depan khalayak?
Bagaimana caranya agar kita bisa tampil penuh percaya diri di depan khalayak? Semoga tips berikut bermanfaat.
Keempat, latih dan uji. Latihan akan menambah tingkat ke-PD-an kita saat berbicara di depan umum. Tapi, jika latihan tidak saya sarankan sendirian, di depan cermin misalnya. Ajaklah orang lain untuk ikut menyaksikan dan mendengarkan saat kita berlatih. Untuk apa? Biar kita bisa mengukur apakah materi yang akan kita sampaikan bisa dipahami oleh audien atau tidak. Mintalah masukan dan komentar dari dia. Dari proses latihan ini kita bisa menilai apakah materi kita sudah pas atau masih ada yang perlu diperbaiki. Persiapan ini sangat penting dan menentukan tingkat ke-PD-an kita.
Pertama, yakinlah bahwa yang kita sampaikan itu kebenaran. Jadi, ketika apa yang akan kita sajikan itu ilmu yang bermanfaat, penuh kebaikan, yakinilah. Karena PD itu lahir dari dalam diri kita, bukan dari luar sana. Langkah ini jadi sangat penting. Orang yang tidak yakin apa yang akan disampaikan itu benar, sudah bisa dipastikan ia tidak akan PD menyampaikannya.
Kelima, membayangkan kesuksesan acara yang akan kita isi. Bayangkanlah bagaimana suasana pesertanya, tepuk tangannya, tangisnya dan hal yang kita harapkan dari penyajian materi kita. Ini sangat penting karena ternyata proses visualisasi kejadian membantu membuat diri kita tambah PD dan optimis saat nanti proses itu benar-benar kita lakukan.
Kedua, ketahuilah siapa saja audien kita. Ini kunci kemenangan presentasi kita. Karena ketidak-PD-an sering muncul ketika audien lebih senior dari kita. Maka, sebelum tampil ketahuilah siapa audien kita, usianya, latar belakang pendidikan, strata sosialnya, dan lain sebagainya. Mintalah informasi selengkap mungkin kepada panitia. Mengetahui audien akan membuat kita lebih mempersiapkan diri.
Keenam, berdoa minta kemudahan kepada Allah SWT. Ini kunci yang sangat penting. Berdoalah sebelum kita tampil. Mintalah kelancaran dan kemudahan lisan kita menyampaikan materi yang sudah kita siapkan. Tidak ada yang tidak mungkin bila Allah sudah beri bantuan. Bersama Allah kita pasti bisa!
Ketiga, persiapkan materi sebaik mungkin. Langkah berikutnya adalah siapkan materi dengan sangat baik. Kuasai argumentasi, data, cerita, dan hal-hal yang berhubungan dengan materi yang akan kita sampaikan. Jangan coba-coba menyampaikan materi yang belum kita kuasai. Itu sama saja dengan bunuh diri. Jika ada dalil
4
EDISI September 2015
dan data, kuasai. Lebih bagus bila kita hapal. Menyiapkan materi bukan sekedar point-pointnya saja, persiapkan juga script penjelasan materi kita.
Semoga enam tips di atas bisa membantu menambah kePD-an kita ketika berbicara di depan umum. Terakhir dari saya, ketika apa yang kita sampaikan adalah kebaikan buat apa kita tak percaya diri menyampaikannya. Tampil saja penuh percaya diri. Toh kalau ada yang salah tinggal kita koreksi dan perbaiki. Selamat mencoba. ***
LULUSAN TERBAIK
Zella Nofitri
Rindang Laras Suhita
Lulusan Terbaik Fakultas Kedokteran Hewan
Lulusan Terbaik Fakultas Peternakan
Kesan selama kuliah di IPB: Pertama kali diterima di salah satu kampus terbaik di Indonesia, saya sangat bangga. Setelah mulai memasuki kehidupan kampus, banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan di IPB, seperti tinggal di asrama putri selama delapan semester dan berteman dengan orang-orang dari berbagai daerah dengan latar budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Kuliah di IPB memang tidak mudah dan dibutuhkan banyak perjuangan, namun menuntut ilmu di IPB adalah pengalaman paling berharga di dalam hidup saya karena di sinilah mimpi-mimpi indah dirajut dan mulai diwujudkan satu per satu. Di IPB juga banyak sekali kesempatan yang terbuka untuk mahasiswa yang ingin merasakan serunya belajar di luar negeri, dengan beasiswa tentunya.
“Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas” (QS 93:5). Akhirnya kami tahu bahwa hidup bukan hanya soal sandang, pangan, dan papan melainkan juga perjuangan untuk menghidupi hidup. Akhirnya kami belajar bahwa bahagia bukanlah tujuan, melainkan bayangan yang lari karena terus dicari dan tak tentu karena semakin diburu. Akhirnya, kami faham jika bahagia dijadikan tema besar kehidupan, kita bisa kehilangan ia setelah kematian. Hakikatnya, sesederhana kata “berkah” untuk menggenapkan pengalaman empat tahun ini dan dalamnya makna kata itu, maka seperti itulah rasa kami untuk kampus ini. Untuk para pengemban cita suci, semoga cita ini tak henti bergema. Semoga semangat ini tak mudah padam terkikis idealisme sendiri. Semoga kelak ilmu ini menjadi bakti tak terhenti untuk almamater ini, penempa para cendekia, Institut Pertanian Bogor.
Nilasari Dewi
Lulusan Terbaik Fakultas Kehutanan Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayahNya, sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat dan semoga IPB akan terus menjadi perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
Terima kasih saya ucapkan kepada kedua orangtua atas dukungan, nasihat, semangat dan doanya dalam mengantarkan saya hingga saat ini. Saya juga mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya dan penghargaan sebesar-besarnya kepada kampus IPB.
Gema Satria Nugraha
Di kampus ini, saya banyak mendapatkan ilmu baik sains maupun ilmu kehidupan, semoga bermanfaat dan berkah untuk ke depannya. Terima kasih juga atas kepedulian, persahabatan, persaudaraan dan kekeluargaan yang selama ini diberikan. Bangga menjadi bagian dari kampus IPB terutama Departemen Silvikultur Fahutan.
Lulusan Terbaik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Empat tahun yang luar biasa, syukurlah saya dapat menyelesaikan studi tepat waktu di Kampus Rakyat ini. Hal yang cukup penting buat saya adalah kuliah yang dibiayai oleh beasiswa BIDIK MISI, yang dibatasi hanya sampai delapan semester atau empat tahun.
IPB memang kampus terkeren, dari awal sampai saat ini masih terkagum-kagum dengan dosen yang super duper intelek tapi tetap penuh kesederhanaan, kampus dengan biodiversitas tinggi, kampus yang dekat dengan rakyat, sivitas akademika dan teman-teman yang penuh kepedulian, toleransi, kekompakan, sungguh menginspirasi. Semoga IPB selalu menjadi kampus yang membanggakan di hati seluruh rakyat Indonesia melalui karakter yang dimiliki dan prestasi yang diberikan. Always “Searching and Serving the Best” dan “Bersatulah-bersatu, tinggi rendah jadi satu”.
Selama kuliah di IPB banyak kisah yang tak terlupa terukir di sini. Diawali kehidupan asrama yang mengajarkan tentang kebersamaan, kepedulian, dan tolong menolong di tengah ramainya keanekaragaman suku, budaya, dan agama.
Lulusan Terbaik Fakultas Teknologi Pertanian
Kehidupan kuliah yang memberikan pesan dan pelajaran tersirat mengenai kerja keras, efisiensi waktu, dan berbagi terhadap sesama. Saya sebut itu tersirat karena kita tak akan pernah tahu tanpa kita berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di dalamnya dari mulai mengerjakan laporan yang menumpuk, berorganisasi, menjadi asisten beberapa mata kuliah, kepanitian, dan lain lain, bahkan di satu waktu kita harus meng-handle-nya secara bersamaan, itu moment paling berat dan berkesan, disamping akademik yang memang tugas kita yang utama. Sosok-sosok hebat di dalamnya terus memotivasi dan menginspirasi untuk terus berprestasi, apalagi pengalaman mereka dalam belajar serta mengukir prestasi. Saya ingin bisa mengikuti jejak mereka semua dan ikut mengukir prestasi untuk Indonesia. Terima kasih IPB, semoga tetap mencari dan memberi yang terbaik.
Tania Juanita
Saya sangat bersyukur dan bangga bisa bergabung dengan keluarga besar IPB. Di IPB inilah saya pertama kalinya bertemu dengan temanteman dari berbagai daerah di Indonesia, berbeda-beda suku, agama, bangsa, dan budaya. Tinggal bersama di asrama, banyak belajar untuk saling menghargai dan membantu satu sama lain sebagai keluarga baru. Tidak hanya teman-teman dari Sabang sampai Merauke, di IPB ini juga saya pertama kalinya mengenal bahkan bersahabat dengan teman-teman dari negara lain. Sungguh menyenangkan. Kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di IPB juga mengasyikkan. Jadi tidak hanya belajar saja, saya juga tertantang untuk mengikuti berbagai kegiatan kepanitiaan yang ada. Saya dan teman-teman jadi semakin terlatih dalam hal mengatur waktu. Di IPB juga banyak sekali kesempatan yang terbuka untuk mahasiswa yang ingin merasakan serunya belajar di luar negeri, dengan beasiswa tentunya. IPB telah memiliki hubungan kerja sama dengan banyak perguruan tinggi di luar negeri, sehingga ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Saya sendiri berkesempatan untuk ikut program pertukaran pelajar di Universitas Tsukuba di Jepang selama satu semester, sungguh pengalaman yang tidak terlupakan. Saya benar-benar berterima kasih. Singkat cerita, IPB sudah mengubah hidup saya. Jayalah terus IPB, tetaplah mencari dan memberi yang terbaik!
EDISI September 2015
5
LULUSAN TERBAIK Gannady Girsang
Vina Apriliani
Lulusan Terbaik Fakultas Ekonomi & Manajemen
Lulusan Terbaik Fakultas Matematika dan IPA
Saya bangga diterima sebagai mahasiswa IPB. Saya diterima melalui jalur undangan/Seleksi Nilai Rapot. Fakultas Ekonomi dan Manajemen sangat berkualitas, bahkan hingga level Asia, karena kompetensi dan pengalaman para dosen serta materi pengajaran yang bertaraf internasional. Mahasiswa pun tak perlu khawatir mengenai biaya kuliah dengan tersedianya banyak beasiswa, dimana saya pun merasakan beasiswa PPA selama tiga tahun. Di IPB, saya juga berkesempatan bertemu orang-orang hebat dan menginspirasi yang memacu saya mengejar impian serta prestasi, diantaranya aktif dalam BEM, HIMPRO dan IAAS, juara lomba karya tulis nasional, presenter dalam konferensi ilmiah di luar negeri, pertukaran mahasiswa ke Tohoku Univ Jepang selama setahun. Setelah sidang saya mendapat tawaran kerja di beberapa perusahaan mutinasional dan BUMN, namun pilihan saya jatuh kepada beasiswa S2 ke Goettingen Universitas Jerman yang dibiayai penuh oleh Uni Eropa dan akan berangkat pada pertengahan September tahun ini.
Saat awal masuk IPB, saya senang dengan aturan IPB yang mewajibkan untuk tinggal di Asrama. Di sana saya bisa lebih banyak berinteraksi dengan sesama mahasiswa baru, mengikuti kegiatankegiatan bersama, dan sebagainya. Di TPB, saya lebih tertarik mengikuti seminar-seminar yang ada di kampus. Ketika masuk departemen, saya aktif dalam beberapa kepanitiaan dan organisasi kemahasiswaan yaitu himpunan profesi Gumatika (Gugus Mahasiswa Matematika) yang sangat membantu dalam meningkatkan softskill saya dan memperluas link. Selain itu, saya juga tertarik mengikuti beberapa perlombaan berbau matematika baik di dalam maupun di luar IPB. Saya sangat nyaman dengan lingkungan di IPB ini, mulai dari teman-teman, dosen-dosen, fasilitas kampus, dan lain-lain. Saya juga senang mengamalkan ilmu matematika yang saya peroleh di IPB ini dengan mengajarkannya kepada adik-adik kelas melalui bimbingan belajar, tutorial, dan sebagai asisten dosen beberapa mata kuliah tertentu. Banyak sekali manfaat yang dirasakan dengan mengajar (berkenalan dengan adik-adik kelas, meningkatkan ilmu, sekaligus menambah penghasilan). Di tingkat akhir, saya tertarik untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Program Sinergi S1-S2 (Fast Track) untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Program ini sangatlah bagus, selain memacu saya untuk lulus tepat waktu, saya juga dapat menyelesaikan studi S2 saya dalam waktu yang relatif cepat. Terima kasih IPB.
Meskipun catatan kenangan saya bersama IPB akan segera berakhir, namun pelajaran, pengalaman, dan semangatnya akan selalu ada dalam menghasilkan berbagai inovasi demi perbaikan negeri. Terima kasih IPB, para dosen, dan pihak pendukung lainnya, tetaplah mencari dan memberi yang terbaik. Sampai jumpa lagi, Salam Sejahtera.
Putri Indriani Setiawan
Tekat Dwi Cahyono
Lulusan Terbaik Fakultas Ekologi Manusia
Lulusan Terbaik Program Doktor
Kuliah di IPB mampu menjadikan kita orang yang berjiwa besar. Menjadi orang yang mampu mengatur segala hal dalam hidup kita, seperti manajemen waktu, manajemen keuangan, manajemen stress, dan lain-lain. Itu semua mungkin tidak dirasakan dan didapatkan ketika kita belajar di tempat lain. Kuliah di IPB tidak hanya belajar mata kuliah belaka. Tapi, belajar juga tentang hal yang jauh lebih besar dari itu, yaitu belajar hidup. Melalui orang-orang hebat di sekitar kita, hidup dapat dipelajari ketika bertemu dosen, mahasiswa, dan seluruh sivitas akademika IPB. Hal lain yang menjadi keunikan di IPB tetapi tidak pernah saya rasakan selama menjadi mahasiswa IPB adalah saling rebut mata kuliah Supporting Courses dan minor. Jadi, cukuplah saya senang saat mendengar mahasiswa berlomba-lomba membuka KRS dan mendapatkan mata kuliah SC atau minor. Atau cukuplah saya mendapat jodoh yang dapat berbagi rasa dan cerita bagaimana suka duka dalam berlomba-lomba KRSan. Aamiin Dan yang paling penting adalah IPB mengajarkan kita betapa pentingnya pertanian dalam hidup kita. Tidak ada pertanian, tidak hidup!!!
6
EDISI September 2015
Setiap orang memiliki motivasi dan rangkaian kisah yang berbedabeda saat menginjakkan kakinya untuk belajar di kampus kebanggaan, IPB. Jika dirumuskan secara sederhana, maka peran sang pencipta, faktor diri sendiri dan lingkungan sangat kental menemani tiap langkah mahasiswa. Termasuk yang saya alami, bisa menikmati kuliah dan menyelesaikannya bertahap sejak S1 (lulus 2001), S2 (lulus 2008) dan S3 (lulus 2015) di IPB merupakan anugerah terindah yang tidak bisa saya sajikan dengan untaian kata.
Sebagai seorang dosen di salah satu perguruan tinggi di bagian timur Indonesia, saya merasakan bahwa IPB adalah salah satu kebanggaan Indonesia. Semua sistem berjalan dengan baik. Saya mendapat dosen pembimbing yang memiliki pengalaman ilmu dan bidang penelitian yang luar biasa, baik di dalam maupun di luar negeri.
Termasuk di dalamnya adalah peran Ketua Program Studi dan Ketua Departemen yang visioner. Terlebih penting dari itu semua adalah bagaimana saya menempatkan posisi yang tepat sebagai seorang mahasiswa, sehingga bentuk dan tipe arahan yang berbeda dari masing-masing dosen pembimbing, saya anggap sebagai arahan positif dan membangun. Mudah-mudahan pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan bermanfaat.
PROFIL ALUMNI Rika Zahera
Lulusan Terbaik Program Magister Sains Alhamdulillah, puji syukur pada Allah SWT karena berkat rahmatNya, saya dapat menyelesaikan Program Pascasarjana Prodi Ilmu Nutrisi dan Pakan (INP) dengan baik dan tepat waktu.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan selama perkuliahan di IPB, terutama selama melaksanakan penelitian. Beberapa kesulitan yang saya hadapi, antara lain saya harus melakukan pra penelitian yang cukup lama untuk mendapatkan metode yang tepat dan kekurangan jumlah hewan percobaan. Alhamdulillah dengan penuh perjuangan, saya dapat melaksanakan penelitian di Lembang untuk uji coba hydroponic fodder pada sapi perah, dan saya dapat menyelesaikan penelitian dengan baik dan menyelesaikan tesis pada bulan Juni 2015. Selain itu, pada masa penelitian, saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti summer course IPB-Ibaraki pada bulan September 2014. Pengalaman dari kegiatan tersebut, saya dapat belajar berkomunikasi dengan mahasiswa luar negeri, melatih team work, dan dapat melaksanakan student seminar dalam bahasa inggris, dan mendapatkan teman baru dari luar Program Studi INP. Selama perkuliahan, saya juga mendapatkan kesempatan untuk menjadi asisten praktikum pada dua mata kuliah di departemen. Hal ini merupakan pengalaman saya untuk kegiatan mengajar. Alasan saya melanjutkan program pasca adalah untuk mendapatkan kesempatan menjadi dosen. Saya sangat berharap ilmu dan pengalaman ini dapat bermanfaat ke depannya. Do the best, positive thinking, and always pray to God. (Rika Zahera)
Listihani
Lulusan Terbaik Fakultas Pertanian (hingga buletin ini dicetak, Sdri Listihani tidak berhasil dihubungi)
Niken Widyastuti
Lulusan Terbaik Program Pendidikan Magister Manajemen dan Bisnis
Profesional Regulasi Pangan Alumni Ilmu dan Alumni Ilmu dan Teknologi Pangan IPB Saat ini lapangan pekerjaan bagi lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) semakin meluas dan terbuka di berbagai bidang, karena memang seluruh mahasiswa IPB yang notabene menjalani tingkat persiapan bersama tentu mendapatkan ilmu-ilmu dasar yang membuat mereka lebih fleksibel untuk beradaptasi di berbagai lingkungan kerja. Meski begitu, tetap masih banyak alumni IPB yang mengembangkan diri dan berkarir sejalan dengan latar belakang pendidikan mayornya seperti Dias Erfan, alumni Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) angkatan 45 ini menjalani profesi sebagai Nutrition Regulation Associate Manager di PT Nutrifood Indonesia yang bergerak di bidang regulasi pangan. “Sebagai seorang profesional yang bekerja di bidang regulasi pangan, menjadi seorang sarjana ilmu dan teknologi pangan dari IPB merupakan suatu keuntungan besar karena banyak ilmu yang dulu saya dapatkan semasa kuliah seperti Peraturan Pangan dan Bahan Tambahan Pangan yang masih rutin saya pakai sampai sekarang,” ujar Dias. Lelaki kelahiran Bekasi, 29 November 1990 ini semasa kuliahnya aktif di organisasi International Association of Student in Agricultural and Related Sciences (IAAS) sebagai ketua di periode 2010-2011. “Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah saat menghadiri 54th IAAS World Congress di Macedonia sebagai delegasi Indonesia. Di sana saya bertemu dengan mahasiswa pertanian dari berbagai negara dan berbagi
ilmu serta pengalaman tentang perkembangan ilmu pertanian dan teknologi pertanian yang diaplikasikan di masing-masing negara. Begitu juga halnya saat menjadi penerima beasiswa, saya banyak bertemu dengan mahasiswa seluruh Indonesia yang memiliki banyak sekali prestasi, sehingga memotivasi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” tambah Dias Setiap alumni tentu memiliki mimpi dan target yang ingin dicapainya pasca kampus, begitupun dengan Dias, “Mimpi saya saat masih kuliah adalah bisa bekerja di perusahaan yang prestige dan memiliki posisi yang baik. Saya juga ingin memiliki usaha sendiri di bidang pangan atau pertanian. Alhamdulilah mimpi saya sudah tercapai dan selanjutnya saya akan terus mengembangkan karir dan usaha saya agar bisa lebih berguna bagi orang banyak,” tutur Dias. Dias juga menuturkan bahwa kesempatan untuk mengembangkan diri dan berkarir bagi mahasiswa IPB terbuka lebar. Dias melihat bahwa lulusan IPB sudah banyak dicari oleh berbagai perusahaan pangan karena perkembangan industri pangan semakin pesat sehingga diperlukan para lulusan muda yang memiliki ide segar dalam melakukan inovasi. “Di perusahaan saya, IPB sudah terkenal mencetak orang-orang besar seperti CEO PT Nutrifood Indonesia, Bapak Mardi Wu dan HOD Marketing PT Nutrifood Indonesia, Ibu Susana Sie, keduanya merupakan lulusan IPB, oleh karenanya kita patut berbangga menjadi mahasiswa IPB,” tutup Dias. (NRA)
(hingga buletin ini dicetak, Sdri Niken Widyastuti tidak berhasil dihubungi) EDISI September 2015
7
8
EDISI September 2015