ANALISIS BENTUK KURSI LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN DESAIN ERGONOMI UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT KENYAMANAN Tomy Fredyan 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Bekasi. E-mail:
[email protected] Abstrak Kursi laboratorium merupakan bagian dari salah satu kelengkapan interior. Ketidaksesuaian antara dimensi kursi dengan ukuran anthropometri penggunanya dapat menimbulkan sikap tubuh yang tidak alamiah, penyebab timbulnya gangguan keluhan yang dirasakan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, bahwa 78 % responden berpendapat bahwa kondisi kursi komputer saat ini belum nyaman dipergunakan. Berdasarkan penelitian ini, maka dianggap perlu dilakukan suatu perbaikan terhadap kursi laboratorium berdasarkan teori ergonomi, sebagai upaya untuk mendesain kursi laboratorium yang ergonomis. Penelitian diawali dengan mengumpulkan data berupa data primer, yaitu data hasil wawancara, dan data anthropometri kemudian dianalisis dengan analisis statistik dengan menggunakan distribusi paired t test yang bertujuan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan (Riduwan, 2003). Permasalahan yang bersifat membedakan dalam penelitian ini adalah pemakaian kursi laboratorium yang ada pada saat ini dengan kursi laboratorium yang telah diperbaiki. Analisis perbaikan adalah menganalisis kursi laboratorium berdasarkan data anthropometri penggunanya. Diharapkan perubahan dimensi dan bentuk fisik secara visual terhadap kursi laboratorium dapat mengurangi keluhan yang dirasakan pada penggunanya, sehingga kursi yang telah diperbaiki dapat nyaman untuk dipergunakan. Kata Kunci : kursi laboratorium, Ergonomis, Mendapatkan tingkat kenyamanan, Anthropometri. 1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Manusia banyak melakukan aktivitas kerja dalam kehidupan sehari-harinya untuk
memenuhi salah satu kebutuhan hidupnya. Dari berbagai kegiatan aktivitas kerja yang dilakukan, salah satunya yaitu aktivitas kerja yang dilakukan dengan berbagai variansi sikap tubuh (posture) yang diantaranya adalah berdiri, duduk, berbaring, maupun jongkok. Sikap tubuh tersebut akan dilakukan sesuai dengan kegiatan aktivitas yang dialami oleh setiap manusia. Duduk merupakan salah satu sikap alami tubuh manusia dibandingkan dengan sikap tubuh berdiri. Karena pada dasarnya sikap tubuh duduk memerlukan energi yang sedikit dibandingkan dengan berdiri selain itu sikap tubuh duduk dapat membantu mengurangi beban otot pada bagian kaki sehingga manusia dapat bekerja dengan produktif. 1
Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfungsi mengurangi keluhan yang ditimbulkan terhadap aktivitas sikap tubuh duduk.
1.2
Perumusan Masalah Salah satu indikasi ketidaknyamanan dalam penggunaan kursi komputer pada praktikum
diakibatkan oleh posisi duduk yang tidak nyaman. Posisi duduk yang tidak nyaman bisa disebabkan oleh ketidaksesuaian antara kursi dengan ukuran antropometri penggunanya dan dapat juga disebabkan oleh pengaruh dari desain kursi komputer tersebut.
1.3
Pembatasan Masalah Banyaknya hal yang menjadi pertimbangan yang mungkin berkaitan dengan suatu
pokok permasalahan, maka penulis mengidentifikasi permasalahan dengan membatasi ruang lingkup penelitian ini dengan menetapkan batasan antara lain yaitu masalah yang akan dibahas pada penelitian ini hanya terbatas yaitu pada usulan perbaikan bentuk kursi komputer laboratorium dengan menggunakan desain ergonomi untuk mendapatkan tingkat kenyamanan. Perbaikan terhadap dimensi dan bentuk fisik kursi komputer laboratorium dengan menggunakan desain ergonomi untuk mendapatkan tingkat kenyamanan hanya ditujukan bagi praktikan-praktikan yang mengikuti praktikum. . 1.4
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu mengetahui
kursi
laboratotium yang digunakan saat praktikum telah mendapatkan kenyamanan berdasarkan pertanyaan penelitian yang dikemukakan oleh praktikan, memberikan usulan perbaikan rancangan kursi laboratorium menggunakan
desain ergonomi untuk mendapatkan
kenyamanan berdasarkan data antropometri, serta mengevaluasi kursi laboratorium berdasarkan pertanyaan penelitian untuk mendapatkan tingkat kenyamanan
2.
DASAR TEORI
2.1
Definisi Ergonomi Istilah ergonomi didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam
lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain atau perancangan [1]. Sedangkan definisi ergonomi yang lain didefiniskan sebagai suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-
informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif, aman dan nyaman [2]. Kenyamanan adalah suatu sikap/keadaan yang timbul karena tidak adanya gangguan jasmani. Kroemer (1994) berpendapat bahwa kenyamanan merupakan keadaan dimana manusia merasa memiliki banyak dukungan, aman, dan senang. Dalam hubungannya dengan biomekanika kenyamanan dapat dirasakan apabila ada keleluasaan, ketenangan, dan kaitannya dengan
keadaan
jasmani
jika
manusia
mengalami
keadaan
yang
mengesankan,
keramahan/kehangatan, kehalusan, banyak dukungan, bahkan estetika berperan dalam memberi kesenangan pada manusia dengan penampilan warna, atau suasana Istilah antropometri berasal dari kata “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif anthropometri dapat dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Anthropometri menyelidiki manusia dari segi keadaan dan ciri-ciri fisiknya
3.
METODELOGI PENELITIAN Metodologi penelitian digunakan untuk menguraikan langkah-langkah penelitian agar
tidak menyimpang dari tujuan yang diharapkan penilti dalam melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir penulis. Studi Pustaka
Studi Lapangan : Observasi terhadap kursi laboratorium yang sekarang digunakan dilaboratorium untuk mengetahui beberapa aspek dari tujuan penelitian
Permasalahan : Untuk mendapatkan kenyamanan pada posisi duduk yang digunakan pada kursi laboratorium teknik industri
Tujuan Penelitian : - Mengetahui apakah kursi laboratorium yang digunakan saat ini telah mendapatkan kenyamanan dengan menggunakan pertanyaan penelitian - Mengetahui apakah kursi yang dipergunakan sudah sesuai dengan anthropometri penggunanya. - Memberikan usulan perbaikan rancangan kursi menggunakan desain ergonomi untuk mendapatkan tingkat kenyamanan berdasarkan data antropometri.
Penetapan jumlah sampel penelitian n = 50
Pengambilan data yang digunakan untuk mendapatkan kenyamanan pada posisi duduk dengan menggunakan pertanyaan penelitian
Pengolahan data antropometri statis yang dilakukan dengan pengukuran dimensi tubuh pada posisi duduk
Visualisasi hasil rancangan kursi laboratorium yang baru menggunakan desain ergonomi untuk mendapatkan tingkat kenyamanan berdasarkan data antropometri statis dengan bantuan perangkat lunak (software) Autocad 2004
Analis Hasil Diagram alir metodologi penelitian
4.
PEMBAHASAN Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di kampus gunadarma kalimalang. Objek
kajian pada penelitian ini adalah kursi komputer laboratorium.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, banyak praktikan yang mengeluhkan kondisi fisik kursi yang kurang nyaman, terutama bentuk fisik yang tidak sesuai terhadap praktikan. Oleh sebab itu maka dilakukan penelitian untuk mengetahui keluhan yang dirasakan praktikan yang ada pada saat sekarang ini dan memberikan usulan perbaikan rancangan kursi komputer berdasarkan anthropometri praktikan, sehingga diharapkan dapat dibuat dan dirasakan dengan enak, aman, dan nyaman.
Bentuk kursi laboratorium
Pengambilan data dalam laboratorium serta melakukan pendataan terhadap keluhan yang dirasakan oleh praktikan dalam melakukan pekerjaannya terhadap ruang disekitar, maka didapatkan hasil seperti di bawah ini :
Tabel Prosentase hasil penelitian No
Penelitian Pendahuluan
Jumlah
Jawaban
Responden
1.
2.
2.
Lamanya waktu praktikum
Kondisi kursi
Keluhan yang dirasakan
50
50
50
Jumlah
Prosentase
(orang)
a.
1 jam
25
50 %
b.
1 jam – 2 jam
10
20 %
c.
2 jam – 3 jam
10
20 %
d.
3 jam – 4 jam
5
10 %
a.
Nyaman
11
22 %
b.
Tidak nyaman
39
78 %
a.
Dimensi kecil
15
38,5 %
b.
Bahan Keras
5
12,8 %
c.
Bentuk
8
20,5 %
3.
Saran mengenai kriteria kursi
50
d.
Fungsi
11
28,2 %
a.
Dimensi yang
18
36 %
16
32 %
9
18 %
7
14 %
komputer yang nyaman
sesuai dengan praktikan b.
Pengaturan atau fungsi kursi yang diinginkan
c. Dimaksudkan bahan lunak atau empuk d. Perubahan bentuk
Untuk kursi laboratorium yang sudah ada tidak terdapat sandaran punggung dan dari perbaikan dari gambar 3 dimensi diberi penambahan sandaran punggung, yang ditujukan untuk mengurangi rasa tegang pada otot punggung serta diberikan alas atau bahan yang empuk pada sandaran punggung. Dari bentuk serta dimensi dudukan pada kursi laboratorium yang ada itu berbentuk lingkaran, pada perbaikan desain dirubah pada bentuk dudukan serta diberikannya bahan yang empuk pada dudukan yang telah diperbaiki dalam bentuk desiannya dan dapat dilihat pada gambar 3 dimensinya. Dengan menggunakan sofware Autocad 2004 untuk melakukan perbaikan pada desain kursi laboratorium yang sudah ada serta melakukan perbaikan dengan membuat desain kursi laboratoium dengan bentuk yang baru, pada melakukan perbaikan tidak dengan membuat produk melainkan hanya membuat perbaikan pada desainnya saja.
kursi laboratoium yang sudah ada dan kursi yang telah diperbaiki dalam bentuk 3 dimensi
Perbedaan dari kursi yang sudah ada dengan kursi yang telah diperbaiki desain dari pada kursi laboratorium. Pada rangka atau dudukan kaki tidak mengalami perubahan yang signifikan, dan perubahan yang sangat jelas dari gambar diatas adalah sandaran punggung. Dari gambar kursi yang sudah ada tidak terdapat sandaran dan untuk gambar 3D dengan menambahkan sandaran pada desain gambar 3D dimensi.
5.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai perancangan kursi
komputer laboratorium untuk mengurangi keluhan yang dirasakan, dapat diambil kesimpulan bahwa kursi komputer yang ada sekarang ini yang digunakan pada labolatorium kurang nyaman untuk dipergunakan. Tingkat keluhan yang paling besar yang dirasakan praktikan yaitu pada dimensi yang kecil yang tidak sesuai dengan anthropometri penggunanya, pengaturan kursi dan bahan yang digunakan keras.
6.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Nurmianto, Eko (1998)
[2]
Sutalaksana, Iftikar Z., dkk. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Departemen Teknik Industri ITB, 1979.
[3]
Pheasant (1990)
[4]
Kroemer (1994)
[5]
url : //www.iips-online.com
[6]
Wignjosoebroto, 2003