ABSTRAKSI SALMON PRAMUDIYO 30405854 / 20053137711950059 MENGANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA USAHA KECIL MENENGAH (BENGKEL LAS). PI, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, 2011 Kata kunci : Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Bengkel Las. (x + V-1 + lampiran) Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dapat diterapkan pada organisasi besar dan kecil serta dilaksanalan pada semua jenis industri, organisasi, dan aktivitas. (Gozan, 2000). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ditujukan kepada para pekerja, karena karyawan atau pekerja merupakan suatu aset bagi perusahaan yang harus selalu dijaga, dilindungi, dan dibina agar mengetahui betapa pentingnya arti dari keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja yang baik. Kelalaian dalam bekerja dan kurang taatnya para pekerja dalam prosedur keselamatan kerja yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan merupakan faktor utama terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi didalam perusahaan saat ini. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tugas akhir ini untuk menganalisis keselamatan dan kesehatan kerja pada usaha kecil menengah. Apakah usaha kecil menengah tersebut menyediakan (APD) Alat Perlindungan Diri dan menggunakan (APD) Alat Perlindungan Diri untuk keselamatan dan kesehatan kerja. Pengolahan data pada penelitian yang dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap usaha kecil menengah. Penulis menyebarkan kuisioner tentang keselamatan dan kesehatan kerja kepada usaha kecil menengah dan wawancara terhadap para pekerja dan pemilik saha kecil menengah untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Kemudian diuji reliabilitas dan validitas dengan software SPSS 15.0 for windows dan menganalisa pengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
PENDAHULUAN Perkembangan dunia industri yang terus meningkat menuntut adanya partisipasi aktif dari setiap perusahaan manufaktur maupun non manufaktur untuk terus mempertahankan eksistensinya dengan cara melakukan persaingan bisnis yang sehat dan sesuai aturan. Banyak faktor yang terlibat didalam menentukan kemajuan suatu perusahaan, salah satu faktornya adalah dengan memperhatikan produktivitas dari para karyawannya dalam menghasilkan output yang optimal. Untuk dapat meningkatkan produktivitas dari para pekerja tersebut perlu dipertimbangkan berbagai faktor yang berkaitan dengan kondisi sekitarnya seperti Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ditujukan kepada para karyawan atau pekerja, karena karyawan atau pekerja merupakan suatu aset bagi perusahaan yang harus selalu dijaga, dilindungi, dan dibina agar mengetahui betapa pentingnya arti dari keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja yang baik.
Keselamatan kerja (work safety) pada setiap pekerjaan dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap pekerja. Hal tersebut sangatlah penting, karena bekerja dengan aman adalah mutlak untuk dilakukan sehingga para pekerja dapat terhindar dari bahaya bekerja, selain itu juga akan menjaga proses produksi perusahaan agar tetap berjalan dengan lancar. Adanya suatu peraturan keselamatan kerja pada perusahaan akan membantu pekerja dalam bekerja, sehingga akan menimbulkan suasana aman dan tenang serta lingkungan menjadi kondusif dan terkendali. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui dan membuat usulan tentang keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja yang baik bagi usaha kecil menengah. Tanpa di sadari banyak usaha kecil menengah tidak paham dan tidak peduli terhadap keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja terutama kegunaan Alat Perlindungan Diri bagi pekerja.
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis merumuskan masalah penulisan tugas akhir ini tentang keselamatan dan kesehatan kerja yaitu bagaimana agar keselamatan dan kesehatan kerja dilaksanakan dengan baik pada Usaha Kecil Menengah dalam hal kegunaan Alat Perlindungan Diri dan bagaimana teknik keselamatan dan kesehatan kerja yang baik pada Usaha Kecil Menengah.
PEMBATASAN MASALAH Ruang lingkup yang luas pada Usaha Kecil Menengah yang dapat dipelajari, maka penulis membatasi pembahasan didalam penulisan penelitian. Penelitian dilakukan pada Usaha Kecil Menengah daerah bekasi khususnya PERUM 3, analisa berdasarkan pengamatan alat perlindungan diri (APD), analisa berdasarkan kuesioner sebatas alat perlindungan diri (APD) terhadap jenis kelamin pekerja, bagian kerja dan pendidikan terakhir pekerja.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tugas akhir ini untuk menganalisis keselamatan dan kesehatan kerja pada usaha kecil menengah. Apakah usaha kecil menengah tersebut menyediakan (APD) Alat Perlindungan Diri dan menggunakan (APD) Alat Perlindungan Diri untuk keselamatan dan kesehatan kerja di daerah Bekasi khususnya Perum III.
METODE PENELITIAN Metodologi penelitian digunakan agar penelitian yang dilakukan terarah pada tujuan yang ingin dicapai, oleh karena itu sebelum melakukan penelitian perlu disusun langkah-langkah yang sistematis, jelas, dan terarah sesuai dengan urutan-urutan yang akan dilalui sebagai berikut ; (Studi Pendahuluan: Observasi langsung ke lokasi penelitian yaitu tempat bengkel las yang terletak di PERUM 3) – (Studi Pustaka:
Menentukan metode yang sesuai dengan penelitian, dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan topik penelitian melalui buku referensi, karya ilmiah, dan internet) – (Penentuan Jumlah Sampel Penelitian: Populasi penelitian yaitu pekerja bengkel las di daerah PERUM 3 yang melakukan aktivitas pengelasan, Pengambilan sampel yaitu sebanyak 30 orang) – (Pengumpulan dan Pengolahan Data: Pengumpulan data dengan menyebarkan kuisioner terhadap para pekerja bengkel las. Pengolahan data dilakukan dengan software spss 15.0 for window untuk menguji valiaditas dan realibilitas terhadap jawaban kuisioner) – (Analisa: Analisa hasil pengolahan software spss 15.0 for window untuk mengetahui APD tersedia dan digunakan untuk keselamatan dan kesehatan kerja pada bengkel las) – (Kesimpulan dan Saran: Penarikan kesimpulan dari hasil pengolahan data dan analisis dengan menjawab tujuan penelitian. Memberikan saran kepada pengelola tempat parkir maupun untuk penelitian selanjutnya).
PEMBAHASAN Proses Produksi Melakukan suatu perencanaan untuk melaksanakan pengelasan yang meliputi cara pembuatan kontruksi las yang sesuai dengan rencana dan spesifikasinya dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan hal tersebut. Pelaksanaan pekerjaan harus dibuat prosedur tersendiri secara terperinci termasuk menentukan alat sesuai dengan rencana pembuatan dan kualitas produk. Prosedur pengelasan sebagai berikut : A. Perencanaan Prosedur Pengelasan Merencanakan jadwal pembuatan, persiapan pengelasan, perlakukan setelah pengelasan dan pengaturan pekerjaan. Dalam hal ini tentu dasarnya adalah efisiensi yang tinggi, biaya yang murah, penghematan tenaga dan penghematan energi sejauh mungkin. Proses pengelasan yang di pilih harus sudah ditentukan dalam tahap perencanaan kontruksi. 1. Hal-hal umum Mutu dari hasil pengelasan tergantung dari pengerjaan las dan persiapannya sebelum melaksanakan pengelasan. Persiapan umum dalam pengelasan meliputi penyediaan bahan, pemilihan mesin las, penunjukan juru las, penentuan alat perakit dan alat keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam menentukan alat-alat dan mesin las nya sendiri, hal yang juga tidak kalah penting adalah penentuan alat perakit/ alat bantu. Alat perakit ini adalah alat-alat khusus yang dapat memegang dengan kuat bagian-bagian yang akan di las sehingga hasil pengelasan mempunyai membentuk yang tepat. 2. Persiapan bagian yang akan dilas a. Persiapan sisi las Geometri sambungan harus ditentukan dengan memperhatikan dengan tingkatan teknik dari bagian pembuatan, sifat kemampuan pengerjaannya dan kemungkinan penghematan yang akgirnya tertuju pada bentuk alur. b. Posisi pengelasan dan alat pemegang Posisi pengelasan yang terbaik dilihat dari sudut kualitas sambungan dan efisiensi pengelasan adalah posisi datar.
c. Las ikat dan perakitan Bagian–bagian yang telah dipersiapkan kemudian distel untuk dirakit. Pada kontruksi yang besar biasanya pengelasan dimulai dari bagian tangah kontruksi menuju kesisi secara simetris. Pelaksaan dengan urutan ini akan dapat mengurangi deformasi. d. Pemeriksaan dan perbaikan alur Pemeriksaaan terhadap ketelitian bentuk dan ukurannya harus juga dilakukan pada saat sebelum pengelasan. e. Pembersihan alur Ada dua macam cara dalam pembersihan kotoran, yaitu cara mekanik dengan menggunakan sikat kawat baja, penyemprotan pasir dsb dan cara kimia seperti penggunaan aseton, soda api dll.
ANAISA Tabel 4.1 Analisa Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
No.
Jenis APD
Ada %
1.
Helm / Safety Helmet
33,33
2.
Kaca Mata/Safety Glass
100,00
3.
Aerplug
26,67
4.
Masker
100,00
5.
Warepack
20,00
6.
Sarung Tangan
100,00
7.
Safety Shoes
53,33
Tabel 4.2 Persentase Pendidikan Pekerja dan Pemilik Usaha Kecil Menengah persentase % Jumlah Pendidikan
SD
3
10
SMP
6
20
SMA
8
27
STM
12
40
D3
1
3
S1
0
0
Total
30
100
Tabel 4.3 Persentase Umur Pekerja Dan Pemilik Usaha Kecil Menengah Usia Jumlah Persentase %
≤ 18
0
0
19-25
4
20
26-35
13
26.66
36-50
9
43.33
≤ 51
4
10
Jumlah
30
100
Analisa Berdasarkan kuisioner Terhadap Pekerja Dan Pemilik Usaha Kecil Menengah Bengkel Las Kuisioner yang telah diisi kemudian di uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan software SPSS 15.0 for windows. Data kuisioner diambil sebanyak 30 sample yang terdiri dari karyawan dan pemilik usaha bengkel las. Berdasarkan hasil kuesioner pendahuluan nilai r yang didapat positif dan lebih besar dari r tabel, sedangkan nilai r alpha positif yakni sebesar 0,894 dan lebih besar dari nilai bilanganbilangan yang terdapat pada kolom alpha if item deleted, maka dapat disimpulkan bahwa jawaban pada kuesioner dapat dikatakan realible dan berdasarkan kuesioner hasil yang didapatkan perbutir pertanyaan menunjukkan bahwa nilai r lebih besar dari 0,5. maka dapat dikatakan bahwa hasil dari setiap pertanyaan dikatakan valid.
Scale Mean if Item Deleted bsr.kcl.prod rumitny.proses.prod guna.alat.baru knds.lingk.pabrik jmlh.pekerja umur pendidikan status.kawin pnglaman.krj platihan.k3 pmeriksaan.k3.oleh. pmlik.persh rpt.k3.oleh.pkerja rncna.k3.tiap.aktivitas penghargaan.bekerja denda.akibat.pplngaran lat.k3.thp.pkerja.baru pkrja.bekrjasama.dng. persh pkrja.mngetahui.aturan.k3
cnderung.pngmbilan. resiko situasi.berbhaya. dilaporkan bsrkecl.investasi.k3 inves.alat.k3 tdk.mlkukn.krj.bukn.bdg tdk.mbuang.bnd.di.tmpt. prosprod tdk.mgunakn.alat.msn.dg. croboh tdk.krj.dg.posisi.salah.tdk. aman tdk.aktftas.mnggu.dlm. kerja tdk.krj.dlm.kndsi.buruk pelindung.kpala pelindung.mulut pelindung.tangan pelindung.kaki pelindung.pndngran pelindung.badan pelindung.mata jln.brsh.dr.alt.material alt.trsmpn.baik.raph.tdk. brbhya lmti.brsh.dr.sisa.mat ada.tmpt.smph kwt.kbel.trsmpn.rapi. trlndung
Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Squared Multiple Correlation
126,60 126,67 127,30 127,60 126,60 126,63 127,33 127,27 125,73 127,27
227,421 229,540 222,079 226,731 233,007 222,930 224,920 225,168 225,030 217,444
,318 ,359 ,548 ,441 ,179 ,465 ,339 ,297 ,597 ,501
. . . . . . . . . .
,893 ,892 ,889 ,891 ,894 ,891 ,893 ,894 ,890 ,890
127,80
226,924
,276
.
,894
127,47 127,27 128,50 128,73 126,73
228,326 218,547 225,293 219,375 230,754
,256 ,675 ,296 ,568 ,243
. . . . .
,894 ,887 ,894 ,889 ,894
127,40
229,145
,235
.
,894
126,50
220,190
,692
.
,888
126,43
231,357
,276
.
,893
127,20
221,062
,484
.
,890
127,27 126,87 127,27
226,202 221,223 226,133
,337 ,504 ,324
. . .
,893 ,890 ,893
126,43
233,702
,106
.
,895
125,93
226,547
,535
.
,890
126,63
238,654
-,146
.
,897
126,37
222,102
,397
.
,892
126,53 127,90 127,50 126,93 127,57 127,43 127,97 126,93 126,63
223,361 226,852 225,914 217,789 226,806 217,013 230,240 221,789 238,447
,578 ,377 ,323 ,694 ,387 ,620 ,305 ,470 -,107
. . . . . . . . .
,889 ,892 ,893 ,887 ,892 ,888 ,893 ,890 ,898
125,87
223,913
,666
.
,889
126,40 127,13
228,386 222,671
,416 ,450
. .
,892 ,891
125,80
221,407
,635
.
,888
Table 4.5 Pertanyaan responden besar kecil produksi skor item total responden skor 5 4 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 4 1 1 5 1 1 6 1 1 7 1 1 8 1 1 9 1 1 10 1 1 11 1 1 12 1 1 13 1 1 14 1 1 15 1 1 16 1 1 17 1 1 18 1 1 19 1 1 20 1 1 21 1 1 22 1 1 23 1 1 24 1 1 25 1 1 26 1 1 27 1 1 28 1 1 29 1 1 30 4 16 6 4 0 jumlah 0,00 13,33 20,00 53,33 13,33 %
Hasil analisa pertanyaan responden besar kecil produksi, untuk skor 1 (sangat tidak berpengaruh) : 0%, skor 2 ( tidak berpengaruh) : 13,33%, skor 3 (biasa saja) : 20% . skor 4 (berpengaruh) : 53,33%, dan skor 5 ( sangat berpengaruh) : 13,33%. Kebanyakan responden berpendapat bahwa besar kecilnya produksi berpengaruh terhadap keselamatan kerja, karena semakin banyak produksi yang di kerjakan, akan menyebabkan adanya kemungkinan terjadi kecelakaan kerja. Kebijakan Alat Perlindungan Diri 1. Safety helmet Safety helmet berguna agar kepala para karyawan terhindar dari benda-benda yang jatuh seperti peralatan-peralatan, benda-benda yang membentur Lebih dianjurkan menggunakan helm las atau welding helmet, berguna untuk melindungi mata dari cahaya yang dapat membakar, melindungi wajah dan mata dari bunga-
bunga api yang beterbangan, percikan logam, dan ampas bijih chip yang diproduksi selama pengelasan, pematrian dan pemotongan bahan-bahan logam 2. Safety glass Safety glassdigunakan pada bagian mata, safety glass berfungsi untuk melindungi mata dari percikan bahan bahan korosif, terhindar dari kemasukan debu atau partikel-partikel yang melayang di udara, lemparan benda-benda kecil, melindungi dari panas, pancaran cahaya, pancaran gas atau uap kimia yang dapat menyebabkan iritasi mata, terhindar dari radiasi gelombang elekromagnetik yang mengion maupun yang tidak mengion, serta terhindar dari benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam. 3. Earplug Earplug digunakan pada bagian telinga, earplug berfungsi sebagai alat pelindung pendengaran agar telinga dapat terhindar dari kebisingan, serta percikan api atau logam-logam yang panas. 4. Alat perlindungan pernapasan / Masker (Respirator) Masker digunakan pada sekitar bagian hidung sampai mulut, alat perlindungan pernapasan (masker) dapat berfungsi untuk memberikan perlindungan organ pernafasan akibat pencemaran udara oleh faktor kimia seperti debu, uap, gas, fume, asap, mist, kabut, kekurangan oksigen, dan sebagainya. 5. Pakaian pelindung (Warepack) Warepack digunakan untuk melindungi bagian tubuh para karyawan agar terhindar dari panas yang tinggi atau kuat, agar terhindar dari bentrokan peralatan, mesin dan bahan material, serta terhindar dari cipratan-cipratan bunga api. 6. Sarung Tangan Sarung tangan. Fungsinya untuk melindungi tangan dari letupan gas atau sisa pengelasan dan dari gesekan bahan logam yang terpotong, juga terhindari dari panasnya bahan logam yang diproses 7. Safety Shoes Safety shoes digunakan untuk melindungi pada bagian kaki agar dapat melindungi dan menutupi kaki dari suhu yang panas, terhindar dari kejatuhan benda-benda berat (tong, atau peralatan yang mungkin bisa menggelinding atau jatuh ke kaki pekerja), benda-benda tajam yang mungkin bisa menusuk sepatu biasa), untuk melindungi dari aliran listrik, serta agar terhindar dari besi cair yang mungkin bisa menciprat ke kaki, permukaan yang panas, basah dan licin. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil analisa pembahasan didapatkan kesimpulan yang berdasarkan tujuan penulisan yang ada adalah sebagai berikut : 1. berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dengan uji reliabilitas dan uji validitas, bahwa data kuisioner keselamatan dan kesehatan kerja pada usaha kecil menengah bengkel las daerah Bekasi khususnya Perum 3 yaitu reliabel dengan nilai r alpha positif yakni sebesar 0,894 dan lebih besar dari nilai bilangan-bilangan yang
terdapat pada kolom alpha if item deleted. Dan nilair lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan bahwa hasil dari setiap pertanyaan dikatakan valid 2. Sebagian besar usaha kecil menengah bengkel las menyediakan atau investasi dan menggunakkan alat perlindungan diri untuk menunjang keselamatan dan kesehatan pekerja. Tetapi berdasarkan hasil wawancara tidak semua alat perlindungan diri diinvestasikan karena usaha kecil menengah berskala kecil dan butuh biaya yang besar untuk investasi alat perlindungan diri, jadi pemilik tidak mengharuskan investasi alat perlindungan diri. Saran Saran yang dapat diberikan penulis untuk usulan keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut : 1. Mengsosialisasikan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja baik usaha kecil maupun besar. 2. Mengsosialisasikan pentingnya alat perlindungan diri bagi pekerja untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja. 3. Memperbaharui alat perlindungan diri yang tidak layak pakai.
DAFTAR PUSTAKA AM. Sugeng Budiono, Bunga Rampai Hiperkes dan KK , BP UNDIP, Semarang, 2003.
Gozan, Mizri, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Industri Kimia. Diterbitkan repository.ui.ac.iddokumenlihat1877.pdf,2000.(http://www.portalk3.com), 2005. Diakses 10 April 2011.
ILO, Pencegahan Kecelakaan , Jakarta: PT. Pustaka Binaman Prestindo, 1989.
Suma’mur PK, Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja , Gunung Agung, Jakarta, 1996.
Syukri Sahab, Teknik Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. PT Bina Sumber Daya Manusia, Jakarta, 1997. “Prosedur Teknik Pengelasan” (file:///D:/RECEIPT/prosedur-teknik-pengelasan.html), (diakses 30 September 2011).