KESEJAHTERAAN SISWA YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh: AKIN YAHYA DWI PRAKOSO F 100 090 132
Kepada FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
i
KESEJAHTERAAN SISWA YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
AKIN YAHYA DWI PRAKOSO F 100 090 132
Kepada FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
ii
KESEJAHTERAAN SISWA YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA
Akin Yahya Dwi Prakoso Usmi Karyani, S.Psi, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected] ABSTRAKSI
Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampumemberikan pengalaman terbaik bagi siswa sehingga membuat siswa-siswanya merasa sejahtera. Kesejahteraan siswa adalah keadaan yang relatif terjaga dari sikap dan suasana hati yang positif, mampu beradaptasi dan dapat mengatasi masalah yang dapat menimbulkan tekanan dalam hidup, serta kepuasan terhadap diri, maupun dalam berhubungan dengan orang lain, serta dapat memenuhi harapan-harapan yang positif sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengertian kesejahteraan siswa yang bersekolah di yayasan anak jalanan di kota Surakartadan mengidentifikasikan faktor-faktor pengahambat dan faktor-faktor pendorong kesejahteraan siswa tersebut . Informan dalam penelitian ini diambil dengan cara purposive sampling dengan karakteristik siswa yang bersekolah di yayasan anak jalanan di kota Surakarta, berusia 15-20 tahun, dengan tingkat pendidikan SD dan SMP. Metode pengambilan data menggunakan metode wawancara. Pengertian sejahtera dari sudut pandang siswa yang bersekolah di yayasan anak jalanan ialahrasa damai, aman, tentram, tenang, senang dan bahagia. Faktorfaktor penghambatkesejahteraan siswa adalah tidak terjalinnya hubungan yang baik dengan orang disekitar subjek dan tidak terpenuhinya kebutuhan siswa yang cenderung kebutuhan materil. Faktor-faktor pendorong kesejahteraan siswa adalah terjalinnya hubungan yang baik antara subjek dengan pihak-pihak disekitar subjek, seperti guru di sekolah dan keluarga di rumah. Kata Kunci: Kesejahteraan, Siswa, FaktorPenghambat, FaktorPendorong, AnakJalanan
v
Republik Indonesia Tahun 1945
PENDAHULUAN Anak adalah tunas, potensi,
pasal 31 ).
dan generasi muda penerus cita-cita
Pendidikan
dapat
berbentuk
perjuangan bangsa, memiliki peran
formal, informal dan non formal
strategis dan mempunyai ciri dan
yang
sifat
menjamin
kemampuan dan membentuk watak
kelangsungan eksistensi bangsa dan
dan serta peradaban bangsa yang
negara pada masa depan. Setiap anak
bermartabat
kelak mampu memikul tanggung
mencerdaskan
jawab
bertujuan
khusus
yang
tersebut,
maka
ia
perlu
bertujuan
mengembangkan
dalam
rangka
kehidupan
untuk
bangsa,
berkembangnya
mendapat kesempatan yang seluas-
potensi peserta didik agar menjadi
luasnya
dan
manusia yang beriman dan bertaqwa
berkembang secara optimal, baik
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
fisik, mental maupun sosial, dan
berahklak
berakhlak mulia, perlu dilakukan
cakap, kreatif dan menjadi warga
upaya
negara
untuk
tumbuh
perlindungan
mewujudkan
serta
untuk
kesejahteraan
anak
dengan
memberikan
terhadap
pemenuhan
serta
adanya
yang
sehat
berilmu,
demokratis
bertanggung jawab. (UU
jaminan
serta No.20
Tahun 2003)
hak-haknya
perlakuan
mulia,
Kesejahteraan
tanpa
siswa
yang
bersekolah, termasuk di yayasan
diskriminasi. (Undang-undang No 23
anak jalanan,
Tahun 2002)
oleh pengalaman saat belajar di
Dalam hal pendidikan, semua
dalam
warga negara, mulai dari anak-anak
secara
sampai
lingkungan
orang
tua
berhak
kelas,
sangat dipengaruhi
pengalaman
keseluruhan
baik
siswa dari
sosialnya dari dan
mendapatkan hak yang sama tanpa
efektivitas pembelajaran guru. Oleh
memandang
karena itu hubungan positif dengan
status
sosial
dan
sebagainya, tanpa terkecuali anak
teman
jalanan, bahwa setiap warga negara
keluarga , kedua orang tua, dan
berhak mendapatkan pendidikan. (
hubungan dengan guru sangatlah
Undang-Undang
berpengaruh
Dasar
Negara 1
di
sekolah,
bagi
lingkungan
kesejahteraan
2
siswa (Victorian General Report,
membuat kondisi siswa menjadi
2010)
tertekan Setiap
sekolah
sekolah,
untuk
seharusnya
termasuk
anak
jalanan
didedikasikan
dan
kurang
dapat
mengembangkan potensi yang ada. Selain
dari
lingkungan
sekolah
untuk
dampak yang muncul adalah kondisi
menciptakan siswa yang mampu,
fisik siswa yang kurang sehat akibat
percaya
dari kurangnya pemenuhan asupan
diri,
dan
menghadapi
siap
persoalan
diperoleh
dalam
untuk yang
kehidupan
gizi
karena
keadaan
ekonomi
keluarga yang kurang tercukupi. Hal
sebagaimana yang dikemukakan oleh
tersebut
Eckersley dalam Ottawa Carleton
terpenuhinya kepuasan pribadi dalam
District
Board(2013).
diri siswa dan membuat pengalaman
Dikemukakan bahwa sekolah harus
tersebut menjadi pengalaman negatif
fokus
pengembangan
yang cenderung membuat siswa
kesejahteraan siswa, dengan cara
merasa tertekan (Marie dan Sienad,
membuat keadaan siswa menjadi
2005).
School
pada
bahagia, sehat, lebih produktif dan dapat berkembang sesuai fungsinya sebagai manusia. Anak jalanan yang kurang terpenuhi kesejahteraannya, dapat berpengaruh
pada
menurun
karena
prestasiyang kurang
maksimalnya siswa untuk belajar di sekolah. Hal-hal yang dapat menjadi penyebab antara lain lingkungan sekolah yang kurang kondusif untuk siswa, sering mendapat gangguan dari teman, dimarahi guru dan orang tua ketika mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, hal tersebut
berlanjut
pada
belum
Berdasarkan masalah tersebut maka
peneliti
tertarik
untuk
melakukan penelitian terkait dengan kesejahteraan
anak
jalanankhususnyayangbersekolah di yayasan
anak
jalanan
di
kota
Surakarta. Fokus penelitian ini pada pemahaman kesejahteraan menurut anak jalanan dan faktor-faktor apa saja
yang
mendorong
menghambat keadaan
menurut anak jalanan.
dan
sejahtera
3
METODE PENELITIAN
Dari
Informanpenelitian
kesejahteraan
Siswa
yang
memiliki
beberapa
pengertian
menurut
siswa
tersebut, jawaban tertinggi yaitu
karakteristik bersekolah di yayasan
tentang
anak jalanan di kota Surakarta,
damai, tentram tenang sebesar 42%.
berusia antara 15-20 tahun dengan
Hal ini sesuai dengan definisi yang
tingkat pendidikan SD dan SMP.
disebutkan
Alatpengumpul data
Bahasa
Dalampenelitianinialatpengu
kehidupan
yang
aman,
dalam
Kamus
Besar
Indonesia
(2005)
yang
mendefinisikan
sejahtera
sebagai
mpul data menggunakan metode
aman, sentosa dan makmur, terhindar
wawancara.
dari
Hasil
dari
dianalisis
wawancara
dengan
cara
segala
macam
akan
gangguan.Kesejahteraan adalah erat
sebagai
kaitannya dengan perasaan bahagia,
berikut:
aman, bebas, dari ancaman dan dapat
1. Organisasi data
memenuhi
2. Koding
kebutuhan
3. Kategorisasi
(Marshall, 2004).
4. Pembahasan hasil penelitian.
semua
harapan
dalam
dan
hidupnya
Pembahasan selanjutnya yaitu tentang faktor - faktor yang dapat
HASIL
PENELITIAN
DAN
menghambatkesejahteraan
siswa
yang bersekolah di yayasan anak
PEMBAHASAN Berdasarkanhasilwawancara,
jalanan. Dilihat dari hasil wawancara
adapunpembahasannyasebagaiberiku
yang diambil dari jawaban para
t:
subjek, faktor - faktor yang membuat Pengertian
kesejahteraan
siswa yang bersekolah di yayasana
menurut siswa yang bersekolah di
anak jalanan belum sejahtera antara
yayasan anak jalanan secara umum
lainjarak
ialah kehidupan yang damai, aman,
kesulitan transportasi ke sekolah,
tentram, tenang, senang dan bahagia ,
ketiadaan biaya untuk sekolah di
terjalin hubungan yang baik dengan
sekolah formal, bersekolah di bukan
orang lain dan tercapainya tujuan.
sekolah
sekolah
formal,
yang
masih
jauh,
sering
4
berantem ketika berada di sekolah, tidak
konsentrasi
belum
bisa
dalam
faktor-faktor
pendorong
bersama
kesejahteraan siswa yang bersekolah
masih
di yayasan anak jalanan. Dilihat dari
merokok dan belum bisa berhenti
hasil dari wawancara dengan subjek,
merokok, diejek teman karena belum
beberapa faktor yang mendorong
bisa membaca dan menulis, berkelahi
kesejahteraan siswa yang bersekolah
dan ditangkap oleh satpol PP ketika
di yayasan anak jalanan adalah
berada di jalan, dan harus mengamen
mendapatkan pendidikan yang layak,
untuk
mengaji
kitab
bersama
teman-teman,
teman-teman
berkumpul
belajar,
Pembahasan selanjutnya yaitu
yang
biaya
lain,
pendidikan
dan
membantu ekonomi keluarga. Aspek-aspek
yang
suci,
berkumpul mendapat
dapat
perhatian guru, mempunyai banyak
mengambat kesejahteraan siswa yang
teman baru yang perhatian dan
bersekolah di yayasan anak jalanan
menolong subjek, bermain dengan
antara lain yang pertama 25% adalah
teman-teman, mempunyai prestasi
having(tentang
dalam bidang olahraga, melakukan
kepemilikan
materi/benda yang tidak dimiliki oleh
tamasya
subjek)
relating
terjalinnya hubungan yang harmonis
(tentang hubungan dengan pihak lain
dengan keluarga sehingga subjek
yang tidak terjalin secara baik).
merasa diperhatikan oleh keluarga.
dan25%
adalah
Morrison dan Kirby dalam Spotlight, Well-being : promoting mental health in schools 2012, menyatakan terdapat faktor-faktor yang
menghambat
siswa,
secara
kesejahteraan
umum
lingkungan
siswa berada seperti
lingkungan
sekolah, lingkungan keluarga, dan lebih
luasnya
lagi
berasal
lingkungan sosial siswa tersebut.
dari
bersama
keluarga
dan
Melihat dari tabel faktorfaktor
pendorong
kesejahteraan
siswa yang bersekolah di yayasan anak jalanan yang dikemukakan oleh para siswa, faktor-faktor pendorong kesejahteraan siswa yang paling dominan yaitu terjalinnya hubungan yang baik dengan orang lain sebesar 48%. Contohnya seperti : mendapat perhatian guru, dapat berkumpul dan
5
bermain dengan teman-teman, serta
pembentukan identitas diri remaja.
terjalin hubungan yang baik dengan
Kelompok teman sebaya merupakan
keluarga di rumah. Dari beberapa
lingkungan sosial pertama dimana
pendapat yang telah diungkapkan
remaja belajar untuk hidup bersama
oleh para siswa mengenai faktor –
dengan orang lain yang bukan angota
faktor pendorongkesejahteraan, maka
keluarganya (Mu'tadin, 2002). Hal
aspek-aspek
tersebut senada dengan pendapat
yang
paling
berpengaruhmendorong
yang dikemukakan oleh Al-Mighwar
kesejahteraan siswa yang bersekolah
(2006),
di
sebaya memberikan dunia tempat
yayasan
anak
jalananadalah
bahwa
remaja
dengan
sosialisasi dalam suasana dimana
lain)
dengan
prosentase sebesar 48 %. Pada
masa
bisa
teman
relating (berkaitan tentang hubungan orang
muda
kelompok
melakukan
nilai-nilai yang berlaku adalah nilai-
remaja
terjadi
nilai yang ditentukan oleh teman-
perubahan sosial yang cukup banyak,
teman seusianya. Keberadaan teman
remaja
menyesuaikan
sebaya dalam kehidupan remaja
hubungan sosial dengan lingkungan
merupakan keharusan, untuk itu
luar yang lebih luas dan baru.
seorang remaja harus mendapatkan
Remaja dituntut dapat menyesuaikan
penerimaan
dirinya dengan lingkungan sekitar,
memperoleh dukungan sosial dari
misalnya dengan orang dewasa lain,
kelompok teman sebayanya.
harus
yang
baik
untuk
kelompok atau komunitas dan teman
Dari hasil pembahasan yang
baru. Karena remaja lebih banyak
telah dipaparkan di atas, dapat
diluar
disimpulkan
rumah
dengan
teman
bahwa
pengertian
sebayanya, maka pengaruh teman
kesejahteraan siswa menurut siswa
sebaya lebih dominan dibandingkan
adalah
dengan orang tua dan guru.
tentram,
Beberapa
studi
memperlihatkan bahwa sosial
teman
pengaruh
sebaya penting
kehidupan
yang
aman,
nyaman,
damai,
rukun,
telah
perasaan yang bahagia, terbebas dari
dukungan
masalah , terjalin hubungan yang
memiliki
baik
dengan
orang
lain
dan
terhadap
tercapainya tujuan. Hal-hal yang
6
dapat membuat sejahtera siswa yang
dan
paling
kegiatan
mempengaruhi
yaitu
bahagia.
Beberapa
yang
dapat
hubungan yang positif dengan orang
menggambarkan
lain, baik itu guru, teman sebaya,
diantaranya adalah berkumpul
orang tua dan orang lain. Kemudian
bersama temen-temen, tidak
faktor-faktor
bertengkar dengan teman dan
pendorong
kesejahteraan siswa
yang paling
berpengaruh yaitu hubungan yang
sejahtera
dan orang tua. 2. Mengenai
faktor-faktor
baik dengan orang lain. Sehingga
penghambat
jika dilihat dari hal-hal dan faktor
siswa
pendorong kesejahteraan siswa, yang
yayasan anak jalanan di kota
paling mempengaruhi dan yang dapat
Surakarta,
mendorong
dikarenakan
kesejahteraan
siswa
kesejahteraan
yang
bersekolah
di
cenderung oleh
hubungan
adalah terjalinnya hubungan yang
pertemanan yang buruk yang
baik dengan orang lain, terutama
menyebabkan
dengan teman sebaya. Karena teman
berada dalam kondisi yang
sebaya yang lebih dominan dalam
sejahtera sepenuhnya. Selain
mempengaruhi kesejahteraan siswa
itu faktor-faktor yang menjadi
yang bersekolah di yayasan anak
penghambat
jalanan.
siswa
yang
embahasanmakadapatdisimpulkan: 1. Mengenai
pengertian
kesejahteraan menurut siswa yang bersekolah di yayasan anak jalanan secara umum ialah kehidupan yang damai, aman, tentram, tenang, senang
internal,
bersekolah anak
dipengaruhi
Berdasarkanhasilanalisisdanp
belum
kesejahteraan
yayasan KESIMPULAN
siswa
oleh meliputi
tercukupinya
di
jalanan :
faktor belum
kebutuhan
materil siswa, dan perilaku maupun pribadi siswa yang masih merugikan diri sendiri dan orang lain seperti perilaku malas dan nakal. Sementara untuk faktor eksternal meliputi, lingkungan siswa yang tidak
7
menyenangkan baik
untuk
lingkungan
siswa
sekolah,
dan memiliki suasana hati yang positif.
keluarga, maupun lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
bergaul
Al-Mighwar. (2006). Psikologi remaja. Bandung Pustaka Setia.
siswa,sarana
pendidikan
yang
kurang
mendukung, kemudian siswa masih mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman ataupun siswa tidak dapat
beraktualisasi
dengan
baik karena adanya pengaruh
Marie
B. &Sienad H. (2005). Measuring Child Well-Being: An Inventory of Key Indicators, Domain, Criteria to Support the Development of a National Set of Child Well-Being. Dublin: The National Children's Office.
dari lingkungannya, ataupun sikap dari teman sebayanya. 3. Faktor-faktor
pendorong
kesejahteraan paling
siswa
mempengaruhi
yang yaitu
hubungan yang positif dengan orang lain, baik itu guru, teman
Marshall, S. (2004). Strengthening learning through a focus on wellbeing. Dalam M. M.-A. John Ainley, Supporting Student Wellbeing (hal. 6670). Adelaide: Australian Council for Educational Research.
sebaya, orang tua dan orang lain. Hal tersebut sangatlah berpengaruh tersebut
pada
untuk
siswa
mendorong
Morrison & Kirby (2012). WellBeing: promoting mental health in schools. Spotlight: Oireachtas Library & Research Service.
siswa agar dapat berprestasi dengan bidang sekolah,
maksimal
baik
akademiknya
di di
mengembangkan
Mu'tadin, Z. (2002). Kemandiriansebagaikebutuha npsikologispadaremaja. http://www.epsikologi.com/re maja/250602.htm.
potensi siswa secara maksimal, merasa aman dan nyaman di lingkungannya,
memiliki
hubungan interaksi yang baik dengan lingkungan sosialnya,
Ottawa Carleton District School Board. (2013). Framework for Student Well-Being. Public Education Doing it Well-Being, Engagement, Leadership, Learning.
8
Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor23 Tahun 2003 TentangPerlindunganAnak. Undang - UndangDasarRepublik Indonesia Nomor 31 ayat 1.
Victorian General Report. (2010). The Effectiveness of Student Wellbeing Programs and Services. Februari 2010.