Kesejahteraan Keluarga Tenaga Kerja .... (Voni Surantika)
249
KESEJAHTERAAN KELUARGA TENAGA KERJA PEREMPUAN INDUSTRI RAMBUT PALSU DI DESA PENOLIH KECAMATAN KALIGONDANG KABUPATEN PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH THE WELFARE OF FEMALE WORKFORCE FAMILY OF ARTIFICIAL HAIR INDUSTRY IN PENOLIH VILLAGE HEAD KALIGONDANG DISTRICT PURBALINGGA REGENCY CENTRAL JAVA PROVINCE Oleh:
Voni Surantika, Pendidikan Luar Sekolah
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi keluarga dan kesejahteraan keluarga tenaga kerja perempuan industi rambut palsu Desa Penolih Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan presentase. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja perempuan yang telah berkeluarga bekerja dibagian penyulaman rambut berjumlah 50 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup didukung dengan observasi dan dokumentasi untuk melengkapi hasil angket. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dengan presentase dilanjutkan dengan memberikan skor kemudian dipersenkan dan dideskripsikan menjadi kalimat didukung dengan hasil observasi dan dokumentasi. Klasifikasi kesejahteraan mengacu pada kriteria BKKBN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kondisi sosial ekonomi keluarga tenaga kerja perempuan : a) Kesehatan tenaga kerja perempuan industri rambut paslu 46% tenaga kerja mengalami gangguan kesehatan pada mata karena kerja mereka dan duduk dalam waktu 8 jam sehari.b)Pendidikan keluarga terhadap tenaga kerja termasuk dalam kategori baik. c) Kontribusi pendapatan dari hasil dari pembuatan rambut palsu terhadap total pendapatan keluarga adalah 55,7 %. Presentase tersebut menunjukan bahwa besar pendapatan yang diperoleh tenaga kerja perempuan industri rambut palsu terhadap total pendapatan keluarga setiap bulan melebihi separuh dari pengahasilan keluarga.2) Kesejahteraan keluarga tenaga kerja Perempuan industri rambut palsu a)Pra Sejahtera dan rumah tangga sejahtera tahap I sebesar 2% karena tenga kerja perempuan industri rambut palsu memilki kondisi rumah yang kurang baik dan tenaga kerja tidak satu minggu sekali mengonsumsi telor/daging/ikan. b)Sejahtera tahap II sebesar 78% karena hampir semua tenaga kerja tidak memiliki tabungan sebesar Rp. 1.000.000,- dalam bentuk barang/emas/tabungan. c)Sejahtera tahap III sebesar 18 % karena keluarga belum secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan material untuk kegiatan sosial dan tidak adanya anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/institusi masyarakat. Kata kunci: Kesjahteraan Keluarga, Tenaga Kerja Perempuan. Industri Rambut Palsu. Abstract
This research was aimed to describe the condition of family social economic and welfare conditions of artificial hair industry female workforce in Penolih Village Head, Kaligondang District, Purbalingga Regency, Central Java Province. This was a quantitative research by a percentage. The research population was female workforce with family working in artificial hair embroidery department numbered 50. Data gathering technique used an open questionnaire supported by an observation and documentation to equip questionnaire results. Data was analyzed descriptive quantitatively by a percentage continued with providing scores then is percentage and described to be sentences supported with observation result and documentation. The welfare classification referred to BKKBN criteria. The research results showed that: 1) social economic condition of female workforce family: a) the health of female workforce of artificial hair was 46% has eyes’ health dysfunction due to their job and sitting 8 hours a day; b) family education towards workforce was in good category; c) income contribution from results of artificial hair making towards family total income was 55.7%. That percentage showed that the
250
Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 5, No. 7, Tahun 2016
amount of income obtained by female workforce of artificial hair industry towards family total income every month exceed a half of family income, 2) The welfare of female workforce family of artificial hair industry as follows: a) pre-welfare and welfare family of stage 1 of 2% due to female workforce of artificial hair industry had a less good home condition and they are not affordable to consume egg/meat/fish once a week, b) welfare stage II of 78% due to most of them have no saving amounts Rp 1,000,000,- in forms of goods/gold/savings, c) welfare stage III of 18% due to the family have not been in orderly and voluntarily giving a material charity for social activities and there was no active family members as administrator of social association/foundation/community institution. Keywords: family welfare, female workforce, artificial hair industry
Industri
PENDAHULUAN Industri besar yang ada di Indonesia saat ini
rambut
palsu
(wig)
yang
berkembang di Purbalingga berdiri sejak tahun
mendapat
1970an, telah menembus pasar internasional
dukungan dari pemerintah setempat. Beberapa
Amerika dan Eropa menjadi negara yang terdaftar
investor asing menanamkan modal di bidang
sebagi konsumen tetap ( sumber : buku induk
industri
Penanaman Modal Tahun 2014).Berdasarkan
mengalami
perkembangan
pembuatan
rambut
dan
palsu
(Wig).
Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah merupakan
penelitian
salah satu kota yang banyak mendapat PMA dari
Pengembangan Sumber daya dan Lingkungan
korea selatan untuk industri rambut palsu. Faktor
hidup (LPPSLH) telah menyumbangkan 56,10 %
berkembangnya industri rambut palsu yaitu
total investasi industri secara nasional. Tidak
adanya bahan baku dan tersedianya tenaga kerja
hanya
dengan Upah Minimum Rata – rata (UMR)
purbalingga ke dunia pada tahun 2009 mencapai
terjangkau sekitar Rp. 1.377.000,- ( sumber ;
US$ 53.083.602 atau mengalami pertumbuhan
Keputusan Gubernur nomor 560/ 66 Tahun 2015
sebesar 50,97 % dalam waktu setahun. Bahkan
). Selain bahan baku dan tenaga kerja,pada tahun
Amereka Serikat dan Eropa sebagi tujuan utama
2009 Purbalinngga menduduki peringkat pertama
eksport mengalami pertumbuhan sebesar 55,28 %
kabupaten pro – investasi Jawa Tengahsebagai
pada
daerah pro- investasi Purbalingga membutuhkan
http://www.pubalinggakab.go.id).
itu,
PT
nilai
tahun
Lembaga
ekspor
rambut
2009.
Penelitian,
palsu
di
(sumber:
modal untuk mengembangkan industri. Hal ini
Permintaan konsumen dalam setiap tahunya
merupakan faktor pendukung pesatnya industri
selalu meningkat,baik konsumen yang datang dari
rambut
dalam negri maupun luar negeri. Oleh karena itu,
palsu
(wig).
Purbalingga
terdapat
sedikitnya 18 perusahaan penanaman modal asing
jumlah produksi rambut palsu (wig)
dituntut
(PMA) yang bergerak di bidang industri rambut
untuk terus di tingkatkan. Permintaan rambut
palsu yang mampu memperkerjakan 20.000 orang
palsu (wig) yang semakin menikngkat mendorong
yang datang dari daerah Purbalingga dan
industri rambut palsu untuk terus menambah
sekitarnya ( sumber; buku Penanaman Modal
jumlah produksi yang tidak hanya terpusat di
Tahun 2014).
kota. Berdasarkan tata ruang terbaru (tahun 2011) wilayah pusat kota Purbalingga merupakan lahan
Kesejahteraan Keluarga Tenaga Kerja .... (Voni Surantika)
251
yang seharusnya tidak di jadikan sebagi pusat
industri lebih terbuka lebar terhadap kaum
indusri. Akan tetapi karena industri berdiri
perempuan. Terbukanya peluang kerja bagi kamu
terlebih dahulu maka pemerintah tidak berani
perempuan di industri hingga kepelosok desa
untuk
memunculkan adanya perubahan peran dan fungsi
memindahkan
berkembang
industri
(sumber;
yang
Bapeda
telah
Kabupaten
perempuan
dalam
rumah
lingkungan.
pemerintah adalah membangun industri rambut
perempuan
palsu di daerah pedesaan, sedangkan industri
lingkungan dapat dilihat dari adanya aktivitas
yang sudah berdiri terlebih dahulu di kota strategi
perempuan yang tidak hanya berada di rumah
mereka membangun cabang - cabang kecil di
tangga
pedesaan.Desa Penolihmerupupakan salah satu
rumahtangga saja dan menerima nafkah yang di
desa dari 17 desa di kecamatan Kaligondang
berikan oleh suami
atau ayah ibu, tetapi
sebagai wilayah pembangunan industri rambut
perempuan
mampu
palsu dari tahun 2007. Jarak desa Penolih dengan
pendapatan sendiri untuk memenuhi kebutuhan
pusat kota Pubalingga cukup jauh sekitar 10 Km.
rumah tangga dengan menjadi
Masyarakat yang bekerja di industri kota banyak
mandiri dengan membuat rambut palsu (wig).
yang berasal dari daerah Kaligondang dan
Pendapatan yang dihasilkan mampu membantu
sekitarnya. Selain itu masyarakat Kaligondang
kebutuhan rumah tangga bahkan mampu melebihi
merespon dengan baik dengan adanya industri
pendapat suami. Oleh karena itu, aktivitas
rambut palsu.Respon positif yang di tunjukan
pembuatan rambut palsu (wig) dijadikan sebagi
masnyarakat
mata penceharian utama masyrakat desa Penolih
antusiasnya
waraga
dalam
atau
rumah
di
saat
sekitarnya.
peran
maupun
Purbalinga Tahun 2014). Strategi yang di lakukan
yaitu
Perubahan
tangga
tangga
masyarakat
ini
Mesikpun
dan
fungsi maupun
sebagai
ibu
mengahsilkan
perempuan
masyarakat yang sangat terbuka berkerja sama
dan
demikian,
pada
dengan industri rambut palosu di lihat semakin
kenyataanya pembuatan rambut palsu (wig)
banyaknya masyarakat yang bekerja di industri
bukan aktifitas yang mudah di lakukan oleh
rambut palsu. Hal ini mampu meningkatkan
semua orang. Butuh
produksi rambut palsu (wig) sehingga mampu
kesabaran dan kerajinan untuk menjadi rambut
memenuhi kebutuhan pasar.
palsu yang berkualitas.
ke uletan, ketelitian,
Mayoriotas tenaga kerja yang yang ada di
Aktivitas pembuatan rambut palsu di industri
industri rambut palsu (wig) pusat maupun plasma
desa penolih dalam satu minggu 6 hari kerja
indsustri rambut palsu mayoritas tenaga kerja
sedangkan libur kerja hari minggu dan tanggal
Perempuan.
kerja
merah saja. Jadwal kerja di industri rambut palsu
perempuan yang di industri rambut palsu di desa
desa Penolih hari senin – kamis mulai dari pukul
Penolih 98 % adalah tenaga kerja perempuan.
07.15 hingga pukul 16.15 jeda waktu untuk
Kempampuan perempuan dinilai lebih memiliki
istirahat pertama adalah pukul 09.30 – 09.45 dan
ketrampilan,
di
istirahat keduaadalah pukul 12.00 – 12.45, untuk
bandingkan dengan tenaga kerja laki – laki. Salah
hari juma’at dan sabtu mulai dari pukul 07.15
satu faktor ini adalah persyararatan tenaga kerja
hingga pukul 13.30 dan waktu istirhatnya sama
Namun
keuletan
jumlah
dan
tenaga
kesabaran
Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 5, No. 7, Tahun 2016
252
dengan hari senin – kamis. Akan tetapi selain
bagi tenaga perempuan di Industri rambut palsu
aktivitas harian industri rambut palsu (wig )
Desa Penolih yang sedang hamil memiliki waktu
memberikan waktu lembur untuk kejar target
untuk cuti melahirkan selama 3 bulan. Pada bulan
biasnya mendekati tutup buku mingguan dan
pertama cuti mendapatkan gaji 100% UMK, pada
bulanan. Dalam satu hari pekerja di target
bulan kedua mendapatkan gaji 90% UMK, dan
menyelesaikan 3 – 4 rambut palsu (wig), jika
pada bulan ketiga mendapatkan 75% dari gaji
waktu kerja telah habis dan pekerja belum
utama. Dari kebanyakan tenaga kerja yang hamil
meneyelesaikan target pekerja pulang lebih lama
memilih untuk keluar dari pekerjaan dan uang
sampai target selasai. Bagi pekerja yang tidak
peasangon harus diambil setelah seminggu keluar
masuk harus membuat surat ijin. Jika tidak ada
dan sebelum 3 bulan. Setelah tiga bulan pesangon
surat ijin maka di nyatakan tidak masuk tanpa
atau gaji di nyatakan hangus. Upah yang mereka dapatkan yang rata –rata
keterangan. . Ketentuan jam kerja bagi para pekerja
Rp.1.000.000,- sudah termasuk uang lembur jika
menurut Undang- undang diatur dalam Paal 77
pekerja tidak mengikuti lembur maka penghasilan
ayat 1 UU No.13/2003 mewajibkan pengusaha
berada di bawah rata – rata UMR Purbalingga.
untuk melaksanakan ketentuan jam kerja dalam
Jumlah upah yang di terima sangat minim tidak
satu minggu total kerja 40 jam. Jika jam kerja
sebanding dengan proyeksi jangka panjang yang
melebihi 40 jam maka pekerja/buruh
wajib
mungkin muncul pada tenaga kerja. Aktivitas
mendapatkan upah lembuh. Dalam satu bulan jika
yang di lakukan dalam produksi rambut palsu
pkerja berangkat penuh mka di beri uang bonus
secara tidak langsung memiliki dua dampak yaitu
berangkat senilai Rp. 50.000,-
dampak positif dan dampak negatif.
jika dalamsatu
bulan pekerja tidak masuk tanpa keterangan maka
Dampak positif yang langsung di rasakan
bonus dalam satu bulan hilang. Bagi tenga kerja
oleh
yang yatim piatu mendapatkan santunan setiap
pendapatan ekonomi . dampak positif yang di
bulan 3 orang yatim piatu berupa sembako dan
rasakan
dilakukan secara bergilir. Bagi 3 tenga kerja yang
meningkatkan
berprestasi juga mendapat santunan berupa
mengurangi
sembako setiap bulanya. Tunjangan lainya adalah
negatifnya pun tidak sebanding dengan adanya
tunjangan over target dan kerjainan.
peningkatan perekonomian. Tenaga kerja harus
Pada pasal 82 ayat 1 dan pasal 84 Undang-
tenaga
kerja
oleh
bekrja dari
dari
segi
peningkatan
pemerintah
adalah
pendapatan
perkapita
pengangguran.
Namun
pagi hingga sore hari
mampu dan
dampak
mereka
Undang Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenaga
meninggalkan rumah untuk bekerja. Bahkan
bahwa pekerja /buruh perempuan (maksudanya
banyak pekerja yang meninggalkan kewajiban
“karyawan
memperoleh
mereka sebagi seorang istri yang harus mengurus
istirahat atau cuti hamil selama 3 bulan berturut
rumah dan mengurus anak karena mereka pulang
turut
dengan mendapatkan upah penuh.di
di sore hari dan di malam harinya mereka
Industri rambut palsu desa Penolih cuti bersalin
terkadang masih bekerja lembur di rumah. Hari
dikasih waktu 3 bulan dan di gaji penuh. Namun
minggu mereka menggunakan untuk lembur.
Wanita”),
berhak
Kesejahteraan Keluarga Tenaga Kerja .... (Voni Surantika)
dan
Oleh sebab ibu kebayakan dari tenaga kerja tidak
konsentrasi
memiliki kesempatan untuk mengurus rumah
Akibatnya, dalam jangka panjang mata sebagai
tangga dan bersosialisasi di masyarakat. Akan
indra penglihatan yang memiliki peranan yang
tetapi untuk mencapai kesejahteraan tenaga kerja
paling
perempuan dapat di perhitungkan dari segi
kesehatan. Selain kesehatan mata ada pun
kondisi sosial masyrakat seperti pendidikan dan
kesehatan tubuh yang di sebabkan oleh duduk
kesehatan.
berjam jam dalam jangka di korsi kayu dengan
sangat
ketelitian
penting
cukup
253
mengalami
tinggi.
ganguan
Pendidikan merupakan hal yang seharusnya
keadaan serius dan tidak di seimbangi dengan
di peroleh dalam mencapai tingkat kesejahteraan.
olah raga yang cukup karena tidak ada waktu
Aktivitas perekrutan tenaga kerja yang tidak
untuk olah raga menyebakan banyak penyakit
mepersyaratkan tenaga kerja harus memiliki
dalam tubuh yang muncul. Upaya penyembuhan
pendidikan minimum. Tenaga kerja yang di
memerlukan
butuhkan adalah wanita yang memiliki keahlian
memberatkan
dalam membuat rambut palsu. Pengaruh industri
perorangan. Disamping itu pengusaha atau
yang memberikan harapan besar masyarakat
pemilik industri tetap berkewajiban mengadakan
dalam memperoleh pendapatan tanpa harus
pemeliharaan
melalui jenjang pendidikan , hal ini harus sangat
meliputi
di waspadai karena dengan adanya kebijakan
penyembuhan dan pemulihan.
tersebut
mampu
mempengaruhi
pola
dana
yang
jika
di
kesehatan
upaya
tidak
sedikit
bebankan
tenaga
peningkatan,
dan
kepada
kerja
yang
pencegahan,
pikir
Adanya pro dan kontra yang di alami tenaga
masyarakat diamana anak – anak usiab wajib
kerja industri rambut palsu di Desa Penolih yang
belajar berhenti dan tidak lagi melanjutkan
melatar
sekolah. Pola pikir ini terbentuk akibat tidak
pengaruh
adanya persyaratan yang mewajibkan pendidikan
kesejahteraan sehingga munculah gagasan yang
minimum. Oleh karena itu, jika hal demikian
di tuangkan dalam judul “Kesejahteraan Keluarga
terus menerus di kembangkan maka generasi
Tenaga Kerja Perempuan Industri Rambut Palsu
pemuda desa tidak lagi mempunyai Sumber Daya
di
Manusia (SDM) yang berkualitas..
Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah”.
Desa
belakangi yang
penulis terkait
Penolih
untuk
meneliti
dengan
tingkat
Kecamatan
Kaligondang
Masalah yang muncul selanjutnya adalah
Gagasan tersebut muncul sebagai langkah awal
kesehatan fisik individu tenaga keja di industri
dalam melihat permasalalahan yang dapat di
rambut palsu di Desa Penolih. Ganguan kesehatan
jadikan
yang
permasalahan
dialami
tenaga
kerja
terutama
pada
kesehatan mata dalam penglihatan. Pembuatan
sebagi
acuan
tenaga
untuk
kerja
menangani
Perempuan
di
Kabupaten Purbalingga.
rambut palsu (wig) yang sangat rumit dengan merangkai rambut ut helai demi helai yang jumlahnya ratusan rambut bahkan ribuan rambut dalam membuat satu rambut palsu (wig). Dimana membuat
satu
anyaman
membutuhkan
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif dengan presentase sebagai salah satu
254
Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 5, No. 7, Tahun 2016
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan
metode dalam penelitian pendidikan. Peneliti dengan
data dilakukan dengan menggunakan angket,
presentase karena peneliti bermaksud membuat
observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang
presentase atau keterangan secara sistemastik
digunakan yaitu: lembar kisi-kisi angket, lembar
tentang data yang ada di tenaga kerja industri
angket, lembar panduan observasi, dan lembar
rambut palsu.
panduan dokumentasi
menggunakan
metode
kuantitatif
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Desa Penolih, Kaligondang, Purbalingga terhadap kesejahteraan keluarga tenaga kerja perempuan industri rambut
Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan pengeditan, pengkodean, dan tabulasi
palsu di PT Milan Indonesia. Waktu penelitian ini di laksanakan pada tanggak 26 maret sampai 26 april tahun2016
Teknik Analisis Data Tahapan analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dengan presentase
Variabel Penelitian
merupakan
langkah–langkah
melakukan
Variabel penelitian ini adalah konsisi
penelitian secara obyektif tentang gejala gejala
sosial ekonomi keluarga dan kesejahteraan
yang terdapat di masalah yang di teliti. Analisis
keluarga tenaga kerja perempuan industri Rambut
presentase
Palsu.
menjelaskan kondisi sosial ekonomi keluarga
Populasi Penelitian
dan kesejahteraan kelsejahteraan keluarga tenaga
kuantitatif
digunakan
untuk
Populasi dalam penelitian ini adalah
kerja perempuan di Desa Penolih Kecamatan
seluruh orang yang melakukan aktifitasnya sebgai
Kaligondang Kabupaten Purbalingga. Pada akhir
tenaga kerja perempuan di industri rambut palsu
analisis
PT Millan Indonsesia di Desa Penolih berdasarka
pengambilan intisari dari sajian data yang lebih
data yang di peroleh darti PT Milan Indonesia
presenkan tersebut dalam bentuk pernyataan
tahun 2016 populasi berjumalah 827 jiwa yang
kalimat atau formula yang singkat dan padat
bekerja di PT Milan Indonesia Desa Penolih
tetapi
Sampel Penelitian.
Penyimpulan
proses penyimpulan adalah proses
mengandung dalam
pengertian penelitian
yang ini
luas. berupa
Sampel yang digunakan dalam penelitian
deskripsi yang berkaitan dengan tujuan penelitian
ini di khususkan pada tenga kerja perempuan
yaitu kondisi sosial ekonomi keluarga dan tingkat
yang sudah berkeluarga.
kesejahteraan keluarga.
Selain itu sampel
peneltian di khususkan pada tenaga kerja yang berasal dari
Desa Penolih. Jumlah sampel
sebagai penelitian sejumlah 50 jiwa.
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga a. Kondisi Kesehatan Tenga Kerja Kesehatan tenaga kerja perempuan di industi rambut palsu di Desa penolih merupakan
Kesejahteraan Keluarga Tenaga Kerja .... (Voni Surantika)
255
salah satu faktor utama tercpainya produksi
pemikiran – pemikiran psikologis tertentu (Dwi
rambut palu, kesehatan akan mempengaruhi
Siswoyo dkk, 2007: 1) .
penghasilan tenga kerja yang sebgaian besar
Berdasarkan penelitian rata-rata tingkat
berdasarkan penelitian hampir 94% responden
pendidikan responden adalah responden yang
mengantungkan penghasilan pada pendapatan
tamatan SMP , kemudian responden yang
rambut palsu.
memilki tingkat pendikan Sd sebanyak 32% dan
Berdasarkan penelitian 82 % responden
SMA 16%. Selain itu kesadaran responden akan
menggalami gangguan kesetan mata maupun
pendidikan berdasarkan penelitian yang telah
gangguan kesehatan laianya.Keluhan yang di
peniliti lakukan di industri rambut palsu 100%
alami oleh responden yang mengalami ganguan
Rresponden tahu bahwa kebijakan pemerintah
mata (mata minus/ mata silinder)sebanyak 18
akan
responden atau 36%. Keadaaan ini responden
Pentingnya pendidikan bagi responden itu sendiri
mengalami ganguuan mata seelah bertahun tahun
56% responden menggap pendidikan itu peting
kerja di industri rambut palsu. Keluhan yang di
dan 44% responden menggap pendidikan itu
alami responden dalam membuat rambut palsu
sangat penting. Bagi responden yang menggap
adalah mereka merasakan sakit kepala, pusing,
pendidikan poenting sebagian besar tingkat
masuk angin. Sebanyak 23 responden atau 46%.
pendidikan
Mereka mengalami kondisi ini saat 3 bulan
sedangkan bagi responden yang mengangap
pertama mereka,setelah itu mereka
pendidikan sangat penting sbagian besar adalah
mudah
mengalami hal serupa.
pendidikan
merka
wajib
belajar
adalah
SD
9
dan
tahun.
SMP,
responden yang memilki tingkat pendidikan SMP
Hal ini terjadi akibat pembuatan rambut
dan SMA.
palsu yang memakan wekatu lama dan ketekunan
Dari beberapa keterangan di atas dapat
menganyam helai demi helai menjadi rambut
disimpulkan bahwa respoden terhadap pendidikan
palsu. duduk berjam jam dalam kondisi tegang.
bagi responden sendiri maupun bagi keluarganya
Selain itu untuk responden yang bekerja lebih
termasuk dalam katergori baik.
dari 6 tahun mereka sudah tidak merasakan hal
c.
Pendapatan
semacam itu yang mereka rasaakan saat ini
Pendapatan merupakan salah satu faktor
adalah mata sakit dan sering mengeluarkan air
ekonomi yang menjadi dasar manusia untuk
mata, mata minus dan siliender.
memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti untuk memenuhi kebutuhan pokok. Pendapatan di
b. Pendidikann
Pendidikan sebagai usaha sadar bagi pembangunan
manusia
dan
masyarakat,
mendasarkan pada landasan pemikiran tertentu.
peroleh bila seseorang melakukan pekerjaan mata pencaharian (Eva Banowati, 2012 :161). Berdasarkan
penelitian
yang
telah
Dengan kata lain, upaya memanusiakan manusia
dilaksanakan disimpulkan bahwa pendaptan total
melaui pendidikan, didasarkan atas pandangan
keluarga tenaga kerja industri rambut palsu
hidup atau filsafat hidup, bahkan latar belakang
pendaptan total keluarga tenaga kerja industri
sosiokultural
rambut palsu mempengaruhi kondisi sosial
tiap
tiap
masyarakat,
serta
256
Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 5, No. 7, Tahun 2016
ekonomi keluarga dan kesejahteraan keluarga
Keluarga sejahtera adalah keluaraga yang
tenaga kerja industri rambut palsu. Tentunya juga
di bentuk dalam perkawinan yang sah, mampu
melihat banyaknya jumlah tanggungan keluarga
memenuhi
perbulan. Pendapatan total keluarga tenga kerja
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memilki
perempuan industri rambut paslu yang termasuk
hubungan yang serasi, selaras dan seimbang
dalam golongan rendah sebanyak 23 keluarga
antara anggota keluaraga dengan masyarakat dan
atau 46% , sedangkan pendapatan total keluarga
lingkungan (Pasal 1 Ayat 11 UU No. 10/1992).
kebutuhan material
yang layak,
tenaga kerja industri rambut palsu yang temasuk
Berdsarkan tabel 21 maka dapat di ketahui
dalam kategori sedang sebanyak 22 keluarga atau
bahwa sebagian besar responden yang masuk
44% , dan pendapatan total keluarga yang
dalam kategori Prasejahtera sejumlah 1 responden
termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 5
dengan besar 2 %, Tingkat Kesejahteraan Tahap I
keluarga atau 10%.
sejumlah 1 responden dengan besar 2 %, Tingkat
Hal ini dipengaruhi oleh pendaptan rambut palsu dan pendapatan selain
Kesejahteraan Tahap
II
adalah rata rata
rambut
responden memilki kesejahteraan tahap II dengan
palsu.Pendapatan total keluarga masih didominasi
jumlah 39 responden sebesar 78%. Keluarga
oleh pendapatan dari tenga kerja industri rambut
sejahtera tahap III sejumlah 9 responden sebesar
paslu.
18%.
Di
lihat
berdasarkan
perbandingan
pendapatan antara jumlah rata rata pendaptan rambut paslu Rp. 1.407.030,- dan pendaptan non
SIMPULAN DAN SARAN
rambut palsu Rp. 1.121.090,- , berdasarkan
Simpulan
pendaptan keluarga tersebut mempunyai selisih
1. Kondisi Sosial Ekonomi Tenaga Kerja Perempuan Industri Rambut Palsu
sebesar Rp. 285.960,- .
Faktor sosial ekonomi yang dijadikan Kontribusi =
penelitian yaitu tingkat pendidikan, kesehatan
Berdasarkan pengitungan diatas kontribusi
tenga kerja peremuan industri rambu palsu, dan
pendapatan dari hasil dari pembuatan rambut
tanggungan rumah tangga dan total pendapatan
palsu terhadap total pendapatan keluarga adalah
keluaraga responden. Penjelasanya antara lain
55,7 %. Presentase tersebut menunjukan bahwa
sebagai berikut :
besar pendapatan yang di peroleh tenaga kerja
a. Pendidikan
perempuan industri rambut palsu terhadap total pendapatan
keluarga
setiap
bulan
melebihi
separuh dari pengahasilan keluarga.
Pendidikan tenaga kerja industri rambut palsu di Desa Penolih tamatan SMP 56 %, SD 32% dan SMA 16 %. Hal ini disebabkan karena untuk menjadi tenaga kerja industri rambut palsu
Kesejahteraan
Keluarga
Tenga
Kerja
tidak
dipersyaratkan
memmilki
pendidikan
Perempuan Industri Rambut Palsu di Desa
minimal. Seluruh tenaga kerja indusri rambut
Penolih.
palsu mengetahui pendidikan wajib belajar 9 tahun. Pentingnya pendidikan bagi kehidupan
Kesejahteraan Keluarga Tenaga Kerja .... (Voni Surantika)
257
menurut tenaga kerja 56% menggap pendidikan
oleh faktor usia 20-30 tahun dan lama bekerja 6
sangat penting dan 46% berpendapat bahwa
tahun
pendidikan penting bagi kehidupan. Harapan
termasuk dalam pendapatan kategori tinggi 24%
tenaga kerja bagi keluarga tenaga kerja 76 %
dalam sehari tenaga kerja mampu menghasilkan
tenaga kerja berharap anaknya sekolah hingga
3- 4 inchi dalam sehari hal ini dipengaruhi oleh
jenjang SMA karena menurut mereka pendidikan
faktor usia 20-30 tahun yang bekerja lebih dari 6
12 tahun itu sangat cukup. Sedangkan 24%
tahun.
tenaga kerja berharap anaknya bersekolah hingga Perguruan
Tinggi,
karena
bagi
atau
dibawahnya.
Sedangkan
yang
Pendapatan selain pendapatan rambut
mereka
palsu yang masuk dalam kategori rendah 66%,
pendidikan sangat penting untuk membantu
pendapatan ini berasal dari suami yang bekerja
kehidupan mereka yang akan datang. . Dari
sebagai petani dan buruh. Pendapatan yang
beberapa keterangan di atas dapat disimpulkan
termasuk
bahwa respoden terhadap pendidikan bagi
pendapatan berasal dari suami yang bekerja
responden sendiri maupun bagi keluarganya
sebagai wirausaha, dagang, penjahit, motir,
termasuk dalam katergori baik.
satpam
b. Kesehatan Mata Tenaga Kerja.
pendapatan dalam kategori tinggi 2 % pendapaan
Kesehatan tenga kerja perempuan industri rambut palsu paling banyak tenaga kerja pernah mengalami keluhan sakit kepala, masuk angin
dalam
dan
kategori
penjaga
sedang
sekolah.
32
%,
Sedangkan
ini berasal dari suami dan anak yang bekerja menjadi pedagang dan karyawan swasta. Pendapatan
total
keluarga
46%
dan ganguan pada mata sebasar 46% responden
pendapatan keluarga masih tergolong rendah ini
pernah mengalami gangguan kesehatan mata
dikarena pendapatan hasil pembuatan rambut
setelah bekerja di indutri rambut palsu. Hal ini
palsu dan pendapatan selain hasil pembuatan
terjadi karena kerja mereka duduk dalam wakttu 8
rambut palsu masuk dalam kategori rendah.
jam sehari dengan kondisi badan tegang dan
Pendapatan
kepala
pembuatan
dikarenakan pendapatan dari hasil pembuatan
rambut palsu yang sangat perlu ketelitian dan
rambuit palsu dan pendapatan selain dari hasil
tidak di seimbangi dengan olahraga yang cukup.
pembuatan rambut palsu masuk dalam kategori
c. Total Pendapatan Rumah Tangga
sedang, atau perpaduan kategori rendah dan
menunduk
Pendapatan
meperhatikan
tenaga
kerja
perempuan
kategori
sedang
sebesar
44%
tinggi. Sedangkan pendapatan total keluarga
industri rambut palsu 50% tergolong dalam
masuk dalam kategori tinggi
pendapatan rendah, tenaga kerja dalam sehari
dikarenakan pendapatan dari hasil rambut palsu
menghasilkan 2 inchi rambut palsu hal ini
dan pendapatan non rammbut palsu masuk dalam
dipengaruhi oleh faktor usia di atas 30 tahun dan
kategori tinggi.
lama bekerja dibawah 6 tahun.
Pendapatan
Berdasarkan
sebesar 10%
penghitungan
kontribusi
tenaga kerja insudtri rambut palsu yang tergolong
pendapatan dari hasil dari pembuatan rambut
dalam kategori sedang 26%, dalam sehari tenaga
palsu terhadap total pendapatan keluarga adalah
kerja menghasilkan 2-3 inchi hal ini dipengaruhi
55,7 %. Presentase tersebut menunjukan bahwa
258
Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 5, No. 7, Tahun 2016
besar pendapatan yang di peroleh tenaga kerja
pendidikan SMA menjadi tenaga kerja industri
perempuan industri rambut palsu terhadap total
rambut palsu, tidak hanya itu Industri rambut
pendapatan
palsu
keluarga
setiap
bulan
melebihi
separuh dari pengahasilan keluarga.
memberikan
waktu
olahraga/rekreasi
bersama tenaga kerja untuk menjaga kesehatan
.
tenaga kerja. Selain itu tenga kerja yang sudah
2. Kesejahteraan Rumah Tangga Tenaga
menjadi pegawai tetap mendapatkan jaminan berupa jaminan sosial tenaga kerja.
Kerja Industri Rambut Palsu Kesejahteraan tenaga kerja perempuan industri rambut palsu di Desa Penolih termasuk
2. Bagi Tenaga Kerja Tenaga kerja hendaknya
beragam setiap kategori yang ada. Kesejahteraan
meluangkan waktu dalam satu minggu untuk
keluarga tenga kerja peremuan masih ada yang
berolahraga
masuk dalam kategori rumah tangga pra sejahtera
mengembalikan kesehatan dan stamina tubuh
dan rumah tangga sejahtera tahap I sebesar 2% ini
untuk fisik dan untuk Psikis mengembalikan
terjadi karena tenga kerja perempouan industri
stablitas emosi, coping stress. Tenaga kerja
rambut palsu memilki kondisi rumah yang kurang
hendaknya menyisihkan penghasilannya
baik. Adapun kesejaheteraan keluarga tenaga
memiliki
kerja perempuan industri rambut palsu untuk
barang.
kesejahteraan tahap I sebesar 2 % di karenakan
meningkatkan kesejahtreraan keluarga tenaga
tenaga kerja industri rambut palsu tidak satu
kerja industri rambut palsu, karena semakin
minggu sekali mengonsumsi telor/daging/ikan.
berkembangnya jaman kebutuhanm semakin
Kategori kesejahteraan keluarga tenaga kerja
hidup manusia juga semakin meningkat.
maupun
berekreasi
untuk
dan
tabungan berupa uang maupun Hal
ini
diharapkan
untuk
dapat
perempuan yang paling banyak yaitu keluarga sejahtera tahap II sebesar 78% hal ini karena hampir srmua ternaga kerja tidak memilki tabungan sebesar Rp. 1.000.000,- dalam bentuk barang/emas/tabungan.
Kemudian
kategori
keluarga sejahtera tahap III sebesar 18 % hal ini terjadi karena keluarga belum secara teratur
Daftar Pustaka Lalu Husni. 2003. Penghantar Hukum Ketenaga Kerjaan Indonesia. Jakarta: PR Raja Grafindo Persada. Lexy J. Moleong (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
dengan sukarela memberikan sumbangan material untuk kegiatan sosial dan tidak adanya anggota keluarga
yang
aktif
sebagai
pengurus
perkumpulan sosial/yayasan/institusi masyarakat. Saran 1. Bagi Industri Rambut Palsu Pemilik industri rambut palsu diharapkan dapat membantu meningktkan
kesjahteraan
keluarga
tenaga
kerja, dengan memberikan syarat minimal
Lukman Soetrisno. 1997. Kemiskinan, Perempuan, dan Pemberdayaan. Yogyakarta : Kanisius M. Iqbal Hasan. 2003. Pokok – Pokok Materi Statistik 1(statistik Deskriptif. Jakarta :PT Bumi Aksara. Malayu SP Hasibuan. 2003.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Kesejahteraan Keluarga Tenaga Kerja .... (Voni Surantika)
Masri
Singarimbun.(1996). Penduduk dan Peruabahan. Ogyakarta : Pustaka Pelajar offset.
Moh Nazir. (2011). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia. Mudrajad Kuncoro. (2004). Metode Kuantitatif. Yogyakarta : AMP YKPN. Muslimin. (2002). Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Malang : Bayu Media dan UMM Pres. Dwi Siswoyo,DKK. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press Soedjito Sosrohardjo. (1986). Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Industri. Yogyakarta : PT Tiara Wacana. Soepardjo Adikusumo. (1989). Faktor Ekologi dan Implikasi bagi Pendidikan. Jakarta :Departemen Pendidikan danKebudayaan. Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
259
Tim BPS. (2006). Pendapatan Sosial Ekonomi 2005. Jakarta Pusat : Badan Pusat Satatistik. Kabupaten Purbalingga. (2011). Purbalingga dalam Angka 2011. Purbalingga : BPS kabupaten Purbalingga. .(2012). Statistik Daerah Kecamatan Kaligondang 2012. Purbalingga : BPS Kabupaten Purbalingga. Tim Kpmpt. (2013). Buku Induk Penanaman Modal 2013. Purbalingga. Kpmpt Kabupaten Purbalingga. UUD 1945. 1992. Jaminan sosial tenga Kerja. Jakarta : Sinar Grafika Zaeni Asyhadie. (2007). Hukum Kerja ( Hukum Ketenagakerjaan Bidang hubungan Kerja). Jakarta : Raja Grafindo Persada. Skripsi dan Jurnal Penelitian Ilmiah: Ragil Utami. 2014. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Tenaga Kerja Perempuan
. (2012). Metode Penenlitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV Alfabeta. . (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV Alfabeta Tim BKKBN. (2012). Profil Hasil Pendapatan Keluarga Berencana Tahun 2011. Jakarta : Direktorat Pelaporan dan Statistik.
Plasma Industri Bulu Mata Palsu di Desa Tegalpingen Kecamanatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Pendidikan Geografi.