Kuliah
Kenalkan Budaya Gresik pada Mahasiswa Internasional Kultural Exchange UMG - RMUTK Thailand UMG Pamer Kripik Beluntas dan Kalina Organik Edisi 8/Th.XIV/Oktober 2015
Kerja
Kuliah Sambil Kerja Why Not?!
Prostitusi di Kota Santri
Nganggur setelah Wisuda.... 4 tahun kuliah ngapain aja bro...
Gresik memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di nusantara. Melalui para wali dan pedagang muslim, Gresik menjadi kota sentral penyebaran Islam. Karenanya tidak heran, berdasarkan catatan sejarah itu Gresik mendapatkan gelar sebagai Kota Santri. Namun industrialisasi dan modernitas agaknya tengah mengubah wajah kesantrian kita. Berbagai problem sosial seakan menegaskan bahwa term Kota Santri itu sudah dipertanyakan. Terakhir, maraknya pemberitaan tentang prostitusi di kota ini semakin menguatkan kesan bahwa kesantrian kita telah luntur. Lebih miris lagi bahwa pelakupelaku di bisnis prostitusi itu banyak juga masih berstatus pelajar dan mahasiswa. Mengapa prostitusi di Kota Santri ini semakin marak? apa akar masalahnya? dan bagaimana jalan keluar menangani persoalan ini? Mari kita bahas bersama di RUMUS edisi depan. []
Tren Jurnalisme Warga Sejak munculnya internet, media berbasis digital semakin menjamur. Mudahnya membuat web dan blog menjadikan laman-laman berita semakin banyak. Sedemikian banyak hingga kita dijejali dengan informasi yang melimpah. Kemunculan media jejaring sosial pada perkembangannya juga ikut mengubah warna media. Namun perkembangan kuantitas media, tidak serta merta diimbangi dengan kualitas pemberitaan. Sering kita temui media-media yang kontennya tidak berkualitas, bahkan bernilai negatif. Dalam konteks inilah diperlukan skill dan wawasan jurnalistik yang tepat. Pendidikan “jurnalisme warga” (citizen journalism) menjadi urgen dan relevan untuk semakin digiatkan. Di satu sisi agar kelimpahan informasi berbanding lurus dengan kualitasnya, di sisi lain kita meminimalkan potensi kasus-kasus pemberitaan.[]
U
niversitas Muhammadiyah Gresik berada di Gresik yang menjadi domisili banyak perusahan dan industri kecil hingga besar. Awal-awal berdirinya kampus ini, kebanyakan mahasiswanya adalah mereka yang sudah bekerja di Gresik. Mereka datang ke Gresik untuk mendapatkan pekerjaan, namun melihat keberadaan lembaga pendidikan tinggi di Gresik yaitu Universitas Muhammadiyah Gresik menjadi pilihan baru untuk mereka para pekerja yang ingin tetap mengasah kemampuan akademik mereka. Trend terbaru menunjukkan keterbalikan dari keadaan masa yang lalu. Semenjak tahun 2000-an kami menerima lebih banyak mahasiswa yang fresh graduate (baru lulus sekolah menengah atas) dari pada mahasiswa yang sudah bekerja terlebih dahulu. Mengingat kondisi Gresik yang berpeluang besar memberikan lapangan pekerjaan, mahasiswa yang awalnya niat datang ke Gresik untuk kuliah tidak jarang dari mereka yang akhirnya mendapatkan pekerjaan. “Kuliah sambil Bekerja” dan “Bekerja sambil Kuliah” sebuah rangkaian kata yang memiliki makna berbeda. Jika kuliah terlebih dahulu maka, kedatangan mereka ini adalah
jelas untuk berkuliah dan dalam perjalanannya mereka mendapatkan pekerjaan. Hal itu jelas berbeda jika, mereka niatnya datang ke Gresik untuk bekerja lalu mereka akhirnya berkenan kuliah dengan tujuan mereka masing-masing tentunya. Kedua ungkapan kalimat di atas bukanlah satu hal yang perlu dipertentangkan atau diperbandingkan. Kami sebagai penyelenggara pendidikan tingkat tinggi senantiasa siap memberikan pelayanan sepenuh hati bagi mereka yang masih berkenan untuk mengasah keilmuan secara akademik di bangku perkuliahan. Tidak banyak beda antara mahasiswa yang hanya kuliah saja dengan mahasiswa yang juga bekerja. Secara porsi perkuliahan atau jam perkuliahan sudah kami sesuaikan dengan bobot SKS yang ada. Perlakuan terhadap keduanya untuk urusan administrasi pun tidak kami bedakan. Bahkan kami memberikan pelayanan penuh hingga sore. Sedikit hal yang membedakan adalah strategi perkuliahan. Bagi mahasiswa yang sudah bekerja terlebih dahulu, tentu mereka sudah banyak menemui banyak kasus-kasus di perusahan mereka tempat bekerja. Maka, kami akan lebih memperdalam landasan teori untuk mereka. Berbeda bagi
mahasiswa yang fresh graduate, kami akan menekankan pada contohcontoh kasus di lapangan, baik melalui simulasi permasalahan ataupun mendatangkan praktisi guna mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja (praktek lapangan) dan wawasan pengalaman. Dari semua sedikit pembeda ini yang paling penting adalah target akhir terbentuknya mahasiswa dengan kompetensi yang kita inginkan. Misal, menjadi seorang konsultan bisnis, tenaga pengajar yang profesional ataupun teknisi yang handal di lapangan. Harapan kita semua, kuliah menjadi prioritas utama ketika soerang mahasiswa harus sambil bekerja. Jadikanlah bekerja menjadi sarana untuk mencari pengalaman jangan menjadi tujuan akhir saat ini. Ketika nanti mahasiswa sudah lulus kuliah maka harus punya semangat untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik. Karena mereka yang kuliah dan juga bekerja sudah mendapatkan pengalaman dan komptensi di keduanya, yakni bangku kuliah dan dunia pekerjaan. Dan sesuai dengan visi kita bersama, islamic entreprenurship yaitu tidak sebatas mendapat pekerjaan akan tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan.[]
Harus Saling Menguatkan
K
uliah sambil kerja, adalah hal yang lumrah terjadi di banyak negara. Baik negara yang kemapanan sosialekonominya tinggi, maupun negara dengan kondisi ekonomi yang lemah. Di Indonesia sendiri, kuliah sambil bekerja sudah jamak dilakukan para mahasiswa. Jenis pekerjaan yang umum dilakukan oleh mahasiswa di Indonesia antara lain sebagai pengajar les privat, SPG (Sales Promotion Girl), penyiar radio, penerjemah, penulis, wirausaha, reporter freelance, pramuniaga, penjaga warnet dan rental, dan tenaga administrasi (Tirta, 2005). Jacinta (2002) mengungkapkan motif yang mendasari seorang mahasiswa untuk bekerja di antara waktu kuliahnya adalah: a. Kebutuhan Finansial. Kebutuhan inansial berupa kebutuhan yang berhubungan dengan faktor ekonomi. Berupa upah, gaji dan penghasilan yang diperoleh dari kerja. b. Kebutuhan Sosial Relasional. Kebutuhan sosialrelasional berupa kebutuhan untuk bersosialisasi atau bergaul dengan banyak orang serta dapat bertukar pikiran. c. Kebutuhan Aktualisasi
Diri. AbrahamMaslow mengembangkan teori hirarki kebutuhan yang salah satunya mengungkapkan bahwa manusia membutuhkan kebutuhan akan aktualisasi diri, menemukan makna hidupnya melalui aktivitas yang dijalani. Sebagian mahasiswa yang lain bekerja dengan tujuan memiliki kemandirian. Menurut pengamat pendidikan Utomo Dananjaya, kuliah sambil kerja adalah upaya memasuki dunia kerja lebih lanjut karena akan mematangkan pola pikir mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja, dapat menumbuhkan jiwa kemandirian, serta menghubungkan antara teori yang didapat di kampus dengan kenyataan yang ada di dunia kerja. Plus Minus Di satu sisi, mahasiswa yang kuliah sambil bekerja memiliki tantangan tersendiri yang tidak dimiliki mahasiswa yang murni kuliah. Tentu saja yang paling jelas adalah mereka punya waktu yang lebih sempit untuk mempersiapkan kuliah atau mengerjakan tugas. Artinya kemampuan melakukan manajemen waktu menjadi
penting. Mahasiswa yang kuliah sambil kerja tapi tidak bisa mengatur waktunya dengan baik, bisa jadi akan kacau. Entah kuliahnya, kerjanya, atau keduanya kacau. Namun jika bisa dikelola dengan baik, sangat mungkin antara kuliah dan kerja keduanya berjalan seimbang bahkan saling melengkapi. Kedua, hubungannya dengan konsentrasi. Mahasiswa kuliah sambil kerja perlu memahami manajemen fokus. Artinya ketika ia sedang kuliah maka pikirannya harus fokus pada pelajaran, ketika ia sedang kerja pikirannya fokus pada pekerjaannya. Tidak jarang ditemui, mahasiswa yang mengerjakan tugas kuliah saat ia bekerja dan justru mengerjakan sebagian urusan kerjanya saat ia kuliah. Ini menjadi kontraproduktif. Ketiga, terkait tenaga. Mahasiswa kuliah sambil kerja harus pandai-pandai mengelola tenaganya. Ketika ia kuliah sepulang dari kerja, sangat mungkin isiknya sudah lemah. Sehingga di dalam kelas ia hanya duduk pasif dan tidak konsentrasi karena ingin segera istirahat. Namun di sisi lain, mahasiswa kuliah sambil kerja juga memiliki keunggulan
tersendiri. Penelitian yang dilakukan Singg yang dipublikasikan 2005 menyebut bahwa mahasiswa yang kuliah sambil bekerja memiliki kematangan karir dan tanggung jawab yang tinggi. Hal ini sejalan dengan pendapat Crites dalam Taganing, 2007 yang menyatakan bahwa untuk dapat memilih dan merencanakan karir yang tepat, dibutuhkan kematangan karir yaitu pengetahuan akan diri, pengetahuan tentang pekerjaan, kemampuan memilih pekerjaan, dan kemampuan merencanakan langkah-langkah menuju karir yang diharapkan. Menurut data dari Kompas Cyber Media dari mahasiswa bekerja ada beberapa manfaat penting diantaranya: a. Pertama, mahasiswa mampu berbuat praktis. Artinya, mahasiswa tidak lagi terjebak pada wacana-wacana teoretis saja, tetapi juga mampu mengaplikasikan apa yang telah dia dapatkan di kampus ke dalam pekerjaannya. Sebab, dalam dunia kerja mahasiswa dihadapkan pada persoalanpersoalan riil yang harus mampu mereka pecahkan secara tepat dan cepat. b. Kedua, mahasiswa mampu bersikap lebih independen dan konsisten. Kenyataan sering membuktikan, hanya karena diberi handphone, mendapat uang saku tambahan, dan tercukupinya beberapa keperluan material lainnya, mahasiswa lantas mau bertindak yang bertentangan dengan kepentingan yang lebih besar. c. Ketiga, mahasiswa mampu berpikir lebih kreatif. Pengalaman yang didapat mahasiswa pada saat bekerja di luar jam kuliah akan berpengaruh terhadap jiwa kewirausahaannya.
d. Keempat, mahasiswa memiliki jiwa profesionalisme. Mahasiswa telah terbiasa dalam lingkungan yang dinamis dan kompetitif, sehingga peluang untuk melakukan praktik-praktik manipulatif tidak diberi ruang yang cukup. Kemudian yang muncul adalah benih-benih profesionalisme dan lambat laun akan menjadi ciri khas sang mahasiswa tersebut. Pada saatnya nanti, sang mahasiswa tersebut kelak mampu membawa pengalamannya ke dunia riil. Jenis Pekerjaan Mahasiswa kuliah sambil kerja juga sebaiknya memikirkan jenis pekerjaan apa yang ideal. Pekerjaan yang ideal untuk mahasiswa bisa dilihat dari beberapa aspek: Pertama, pekerjaan itu idealnya sesuai dengan jurusan yang ia pilih. Dengan begitu, antara kuliah (teori) dan kerja (praktik) akan saling menguatkan. Kedua, pekerjaan itu sebisa mungkin tidak bertabrakan waktunya dengan jadwal kuliah. Dari dua aspek ini, terlihat signi ikansi mahasiswa memiliki jiwa entrepreneurship. Dengan memiliki jiwa dan skill entrepreneur, maka kuliah dan pekerjaannya akan saling menguatkan. Jadi pada dasarnya, persoalan mahasiswa kuliah sambil kerja itu kembali kepada pribadi masingmasing mahasiswa. Ia tidak boleh beralasan “karena kerjaan” agar lepas dari tanggung jawab akademik, dan tidak boleh beralasan “karena kuliah” agar lepas dari amanah pekerjaan. Ia harus menjalani keduanya dengan penuh totalitas dan tanggung jawab. []
Bisa Lebih Unggul dari Murni Kuliah, Asal...
D
i Indonesia, umumnya banyak mahasiswa yang memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Karena dalam perjalanannya kuliah membutuhkan dana tambahan, misalnya untuk biaya transportasi, makan, beli buku dan foto copy tugas. Hal itu memerlukan biaya yang tidak sedikit, oleh sebab itu banyak mahasiswa ber ikiran untuk mencari aktivitas sampingan yang dapat menghasilkan uang, salah satu solusinya yaitu dengan bekerja. Banyak mahasiswa yang ingin mencoba mandiri, karena tidak ingin merepotkan orang tua dengan umur yang sudah matang. Sebagai mahasiswa kita harus memiliki pola pikir yang kreatif dan ber ikir
kedepan dalam mencari biaya perkuliahan walaupun orang tua kita masih mampu. Realitanya masih banyak juga mahasiswa yang lebih suka menghandalkan kekayaan orang tua, bersikap gengsi, bergaya dan tidak serius belajar. Karena itu, sekarang banyak para wisuda yang bertitel sarjana menjadi penggangguran. Bekerja sambil kuliah adalah pilihan yang tepat untuk mengantisipasi hal tersebut. Faktanya mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dalam menyelesaikan studynya banyak yang lebih unggul di bandingkan dengan mereka yang kesehariannya hanya kampus – kantin – kos. Keputusan untuk kerja sambil kuliah memang
menimbulkan beberapa resiko, dengan tingkat yang berbeda sesuai dengan pekerjaan yang geluti. Misalnya: merasa kesulitan dalam mengatur waktu antara kuliah dan kerja, terjadi bentrok jadwal antara kerja dan kuliah dan bahkan kelelahan karena stamina telah terkuras ketika bekerja. Hal tersebut juga dapat menimbulkan rasa malas kuliah dan akan timbul rasa asyik dengan pekerjaan tersebut kemudian akan menyebabkan kurang fokus terhadap kuliah. Memang ada sebagian orang yang tidak mengalami kendala seperti ini, tapi melihat fenomena yang ada rata-rata memang seperti itu kenyataannya. Setiap cobaan pasti ada
hikmahnya, begitu pula dalam konteks kuliah sambil kerja. Walaupun terdapat beberapa kendala, namun juga banyak keuntungan yang dapat di ambil selain gaji dan kemandirian yaitu akan mendapatkan banyak pengalaman yang bisa dijadikan pedoman atau gambaran untuk menata hidup kedepan. Agar kuliah dan kerja bisa berjalan dengan baik dan seimbang, kita harus siap belajar, siap mental, jaga stamina dan dapat memanajemen waktu dengan baik. Dengan prinsip tidak ada acara santai-santai, waktu hanya untuk menyelesaikan tugas kampus dan pekerjaan saja. Kita harus pintar mengatur jadwal sehingga semuanya bisa terlaksana
Tabloid RUMUS - Edisi 8/Th.XIV/Oktober 2015
dengan baik dan akan mendapat hasil yang memuaskan. Setelah menguraikan beberapa resiko, keuntungan dan cara mengatasinya, semoga kita siap menjalani kuliah sambil kerja dengan seimbang tanpa mengabaikan salah satunya. Tumbuhkan keyakinan pada diri kita bahwa pendidikan itu utama dan paling penting. Kita harus optimis dengan niat yang akan kita jalani dan jangan jadikan pekerjaan menjadi satu prioritas utama atau sebagai penghalang, namun menjadikan pekerjaan sebagai hiburan.[] Nur Syifafatul Aimmah
Kuliah Sambil Kerja,
Why Not? 1. Manfaatkan waktu luang (meski sedikit) sebelum atau seusai kerja untuk belajar. Ini juga membentuk habit pembelajar. 2. Gunakan akhir pekan atau waktu di luar jam kerja untuk mempelajari materi kuliah. 3. Jalin relasi yang baik dengan teman kuliah untuk membantumu dalam belajar. 4. Pandai mengelola waktu. Di saat ada tugas berat baik tugas kuliah maupun kerjaan, kamu bisa persiapkan agak lama. 5. Saat tugas kantor sedang banyak dan urusan kuliah tak bisa ditinggal, coba negosiasi dengan atasan/bos. 6. Ketika kuliah dan kerja sama-sama sedang lowong, manfaatkan untuk refreshing.
Kuliah Sambil Kerja: Perguruan Tinggi Harus Memaklumi
H
idup di zaman seperti ini, di mana segala perubahan terjadi demikian cepat maka, sudah jamak jika belajar menjadi tuntunan utama. Belajar secara akademik dan non akademik. Namun menjadi utama belajar secara akademik jika menyangkut tentang masalah masa depan. Berbicara tentang masa depan, orang senantiasa mengaiktakn dengan sebuah karir yang cemerlang dan berujung pada pendapatan (gaji) yang bisa ditukar dengan berbagai keperluan standart secara minimal. Akan tetapi, semua orang pasti paham jika untuk mencapai hal itu dibutuhkan syarat utama yakni ilmu yang dibuktikan dengan ijasah dan berbagai serti ikat yang diakui. Maka tidak menjadi suatu hal yang mengherankan jika banyak orang berbondong-bondong belajar dengan tujuan, kelak ilmu yang dimiliki bisa mengantarnya pada sebuah masa depan yang bisa dibanggakan secara materiil dengan prestise yang menunjang kelas sosial. Hal itu terjadi pada semua orang yang hendak mencari pekerjaan ataupun hendak meningkatkan karir dengan belajar sambil bekerja. Jika melihat seseorang yang belajar atau menuntut ilmu untuk mencapai masa depan, tidak ada hal unik yang menyertainya. Namun akan menjadi suatu hal yang unik jika mendapati orang yang belajar sekalian bekerja. Bagaimana tidak ? secara umum diketahui bahwa tidak mungkin mengerjakan dua sekaligus dengan hasil yang sama-sama maksimal. Akan ada salah satunya yang harus
menjadi nomor dua. Berikut adalah contoh dari mahasiswa yang belajar (kuliah) sambil bekerja yang mengalami masalah dalam waktu tatap muka pembelajaran. Sebut saja Eko yang merupakan mahasiswa belajar sekaligus bekerja. Di setiap harinya dia datang kuliah paling lama 30 menit sebelum perkuliahan jam pertama berakhir, yang dimulai pukul 16.30 WIB, serta acapkali tidak hadir. Tidak jarang kuliah sudah berakhir yang bersangkutan baru datang. Bisa dibayangkan apa yang dia dapatkan dari perkuliahan seperti itu selain hanya memenuhi target absensi. Mengapa bisa begitu? Menurut yang bersangkutan dia baru bisa kekuar dari perusahaan pukul 16.00 WIB. Tetapi masih harus melakukan kegiatan administrasi yakni absen. Dilanjut dengan antri ke luar pintu perusahaan. Adakalanya harus pulang jika badan merasa gerah semua, untuk sekedar membasahi diri. Berangkat dengan cepat sampai di tempat perkuliahan sudah pukul 17.00 WIB. Apakah si Eko sanggup mengikuti perkuliahan dan mampu meraih gelar kesarjanaannya? Mahasiswa lain, sebut saja Indah. Seorang putri yang juga mengalami nasib yang tidak jauh berbeda yakni datang terlambat meski tidak seekstrim contoh di atas. Ia juga sering tidak hadir karena tugas mendadak dari kantor. Adapula, dan banyak tidak dapat hadir di perkuliahan karena terkena shift. Dan masih banyak kejadian yang membuat tidak bisa hadir di perkuliahan karena faktor pekerjaan.
Contoh di atas hanya sedikit gambaran. Kenyataan yang sebenarnya ada banyak kejadian yang membuat mahasiswa belajar sambil bekerja merupakan fenomena yang unik untuk dijadikan bahan penelitian oleh pihak pengembang perguruan tinggi. Hal ini jika pihak perguruan tinggi juga memiliki visi untuk membantu “pembelajar” yang juga bekerja. Sehingga tidak terjadi kon lik sebagaimana yang dialami oleh umumnya mahasiswa. Tidak mudah kuliah sambil bekerja. Mahasiswa yang kuliah sambil kerja, mengalami banyak kendala dalam manajemen waktu antara belajar dan bekerja. Mereka mengalami buah simalakami masa depan. Secara psikologis seseorang tidak bisa mengerjakan dua hal sekaligus bersamaan dengan hasil maksimal yang sama pula. Tetapi bukan berarti tidak bisa. Bisa dijalankan kedua kepentingan yang berbeda secara bersamasama namun hanya salah satunya yang akan berhasil dengan baik. Artinya ada salah satu kepentingan yang akan secara tidak sengaja akan terkalahkan sementara waktu. Mengapa demikian? Apakah pernah melihat orang berjalan dengan kedua tangan melambai secara bersamaan dalam waktu lama? Harus diakuibahwa para mahasiswa yang belajar sambil bekerja harus berjibaku sedemikian rupa untuk menyelesaikan kewajibannya dalam belajar. Seharusnya mereka mendapat fasilitas perlakuan yang berbeda dengan mahasiswa yang belajar saja. Bukan bermaksud untuk berpihak tapi selaras dengan tujuan
pendidikan nasional. Jika mengacu pada tujuan pendidikan itu maka sudah selayaknya pihak pengembang perguruan tinggi juga memikirkan keberadaan mahasiswa yang juga nyambi dengan bekerja. Apalagi jika pekerjaan itu menjadi unsur penunjang utama dalam menyelesaikan proses belajarnya. Juga bagi mahasiswa yang ingin memperbaiki posisi karirnya melalui pendidikan. Mereka tidak bisa disamakan dengan mahasiswa yang hanya fokus pada pendidikannya saja. Bukan malah sebaliknya, menjadikan mereka seolah adalah “terpidana”. Perlu disediakan toleransi yang berlandaskan pada komitmen belajar. Memang akan ada beberapa mahasiswa nakal yang akan menyalahgunakan toleransi, tapi mereka pasti akan menerima dampaknya. Paling tidak akan merasa kesulitan saat harus menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. Tugas akhir hanya bisa diselesaikan oleh mahasiswa yang memiliki komitmen belajar meski saat kuliah tidak bisa menjalani dengan sepenuhnya karena faktor yang tidak bisa ditinggalkan. Mahasiswa yang nakal akan tereliminasi dengan sendirinya. Sedang yang serius belajar dengan berbagai kesulitannya mereka selayakya mendapat apresiasi dari perguruan tinggi bukan malah sebaliknya. Dengan memberikan toleransi pihak perguruan tinggi terhadap mahasiswa yang kuliah sambil bekerja akan mewujudkan tujuan pemerintah yang dituangkan dalam UU Pendidikan Nasional. Bagaimanapun juga mereka adalah generasi muda
yang mending masih mau belajar, meski tidak dipungkiri tidak semua melakukan kegiatan belajar. Tetapi dengan memberinya kesempatan belajar yang pada akhirnya mendapat ijazah, akan memberi kesempatan kepada mereka untuk berpeluang memperbaiki masa depannya. Perkara kedalaman ilmu yang didapat kembali pada pribadi masingmasing. Karena kenyataannya belajar tidak cukup hanya secara formal belaka dalam hal ini perguruan tinggi. Saat mereka terjun dalam dunia kerja akan terus dituntut terus belajar dalam kapasitas yang berbeda. Di saat mereka sadar bahwa ilmu yang didapat saat mereka masih belajar masih kurang, secara naluri mereka akan kembali belajar secara mandiri. Ini adalah sifat dasar manusia; mencari pemecahan terhadap masalah yang menghadangnya. Selain itu manusia juga selalu mengalami perubahan dalam jiwa dan diri. Selalu ada kemungkinan menjadi manusia yang lebih baik di masa mendatang. Memberi mereka kesempatan dan memotivasinya dengan hangat adalah kebaikan tersendiri bagi yang mampu dan mau melakukannya. Agar generasi muda bisa menjadi tuan rumah di rumah mereka sendiri, di masa mendatang. Harapan kita, UMG yang sedang bertransformasi sebagai perguruan tinggi kelas internasional, semakin memberi tempat bagi mahasiswa yang belajar sambil bekerja. Agar tunas bangsa bisa menyelesaikan pendidikan hingga selesai kuliah.[] Sulistiana, F.Psikologi Guru BK SMAN 1 Kebomas
Harunur Rosyid, M.T. (Wakil Rektor III)
“Prioritaskan Penyelesaian Kuliah” Apa yang membuat mahasiswa UMG kuliah sambil bekerja ? Daerah seperti Gresik yang memiliki banyak industri, mempengaruhi juga kultur penduduknya. Warga Gresik dan sekitarnya kemudian banyak yang menjadi pekerja di sektor industri yang ada. Keadaan ini juga tentu berdampak pada orientasi pendidikan di sini. Pelajar yang sedang menempuh pendidikan di bangku Sekolah Menengah, banyak merubah pola pikirnya. Sudah punya gambaran, setelah lulus mereka akan langsung bekerja di salah satu perusahan. Tentu sebagian besar hal ini juga disebabkan oleh faktor ekonomi. Menarik ketika kita membicarakan mahasiswa yang juga bekerja. Dilandasi keadaan masyarakat kita yang sudah menjadi masyarakat industri. Sebagian dari lulusan SMA sederajat yang juga masih punya hasrat akan akademik, pilihan kuliah sambil bekerja mereka tempuh demi niat mereka untuk tetap bisa belajar secara formal di perguruan tinggi. Karakter masyarakat industri inilah yang membuat banyak mahasiswa juga bekerja. Selain alasan di atas, harapan untuk bisa mengupgrade keilmuan dan kreati itas juga menjadi sebab lain. Banyak kita dapati bahwa mahasiswa ini sudah bekerja lama sebelum mereka kahirnya memilih melanjutnya belajar lagi di bangku kuliah. Serti ikat kelulusan akademik atau gelar sarjana menjadi sentimen penyebab para pekerja kembali berkuliah. Kalau alasan ekonomi? Ya, tentu ini menjadi faktor utama. Mahasiswa yang kuliah sambil kerja bisa kita bedakan menjadi dua. Pertama, mereka yang sejak awal sudah berniat kuliah sambil kerja. Artinya mereka memang ingin melanjutkan kuliah, namun karena faktor ekonomi mengharuskan mereka juga bekerja untuk bisa menutupi biaya kuliah. Kedua, mereka yang berniat kuliah setelah mereka bekerja. Pada awalnya mereka tidak ada rencana studi lanjut. Namun kebutuhan yang mereka temui di dunia kerja, memaksa mereka untuk kuliah. Kebutuhan itu misalnya terkait pengembangan diri, serti ikasi untuk kepangkatan dan jenjang karir, atau ingin memiliki kompetensi tertentu yang dipersyaratkan secara khusus oleh bidang kerja yang
ia tekuni. Selama ini apakah ada capaian akademik yang berbeda antara mereka yang murni kuliah dengan mereka yang “nyambi” kerja? Saya rasa tidak ada. Kalaupun ada perbedaannya tidak terlalu signi ikan. Kalau untuk capaian akademik, sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi. Bukan sekedar seseorang itu kuliah “nyambi” kerja, namun banyak hal. Misalnya komitmen dan keseriusan. Seseorang yang serius menuntut ilmu, bagaimanapun kesulitannya akan mampu mengatasi. Sebaliknya, meski seseorang punya banyak waktu luang namun tidak punya keseriusan belajar ya waktunya banyak terbuang untuk urusan remeh-temeh. Ini terkait faktor kedua, yakni manajemen waktu. Meski mereka yang murni kuliah relatif punya banyak waktu, namun jika tidak dimanfaatkan untuk keperluan terkait studinya juga tidak banyak membantu. Misalnya saja waktu luang itu mereka gunakan untuk bermain, menganggur saja, atau cangkrukan. Tentu lebih produktif mereka yang sambil bekerja bukan? Ketiga, terkait implementasi keilmuan. Kita tahu, ilmu itu jika diamalkan akan lebih mengasah keilmuan itu sendiri. Mahasiswa yang kuliah sambil kerja, memiliki keunggulan bisa mempraktikkan ilmunya. Dari sini mereka akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih kaya. Apakah ada perlakuan yang berbeda dari pihak kampus? Universitas Muhammadiyah Gresik sebagai penyelenggara pendidikan dalam hal ini tidak banyak membedakan dalam penanganan mahasiswa, baik yang hanya berkuliah ataupun yang sambil bekerja. Hal ini bisa kita lihat dari bobot perkuliahan yang tidak berbeda. Lama pertemuan perkuliahan disesuaikan dengan bobot satuan kredit semester yang sudah ada. Perbedaan antara mahasiswa dan mahasiswa yang bekerja lebih menonjol pada akti itas kemahasiswaan. Unit kegiatan kemahasiswaan yang ada di kampus lebih banyak didominasi oleh mahasiswa yang tidak bekerja. Namun ini juga tidak terjadi secara menyeluruh, beberapa unit kegiatan mahasiswa tetap
ada yang diikuti oleh mahasiswa yang bekerja. Waktu bekerja yang cukup menyita kegiatan sehari-hari mereka menjadi salah satu alasannya. Berbanding terbalik dengan keadaan atau proses perkuliah saat berlangsung. Kelas yang banyak diikuti oleh mahasiswa yang bekerja lebih aktif. Respon terhadap kelas lebih baik. Banyak yang melatari kenapa hal ini bisa terjadi. Budaya kerja lapangan yang mereka temui setiap hari tentu menjadikan mahasiswa tersebut lebih proaktif dalam menyikapi simulasi problem yang dimunculkan saat perkuliahan. Jika mencari mana yang lebih baik antara kuliah saja atau kuliah dengan berkerja tentu tidak bisa hanya melihat dari satu sudut pandang. Semua itu dikembalikan kepada para mahasiswa yang telah memilih dan menjalaninya.
dilakukan dengan via transfer dan staff administrasi kami di pusat layanan juga buka mulai pagi hingga perkulihan di malam hari. Kemudahan yang kami berikan ini semata untuk memberikan yang terbaik bagi semua mahasiswa tanpa membeda-bedakan. Terkait banyaknya mahasiswa yang tidak menyelesaikan kuliahnya (tidak wisuda) karena alasan pekerjaan, bagaimana komentar anda? Nah, itulah masalahnya. Sebenarnya tidak jadi soal apakah seseorang itu kuliah sambil kerja ataukah murni kuliah. Persoalannya lebih pada komitmen: ketika anda kuliah sambil bekerja, jangan lupa bahwa prioritaskan menyelesaikan kuliah dulu. Tips untuk mahasiswa yang juga bekerja ! Tips, beberapa
Seperti apa pengaruh yang ditumbulkan ketika mahasiswa juga bekerja ? Dampak baik atau efek samping dari suatu problem tentu tidak bisa dipungkiri. Menyikapi baik atau buruk kembali pada pelakunya dan siapa yang menilai. Universitas Muhammadiyah Gresik berusaha konsisten untuk menjaga keseimbangan antara keduanya. Kembali lagi mengingat kultur dan karakter masyarakat Gresik yang sudah menjadi masyarakat industri, kami komitmen menjadi fasilitator akan perbaikan kesejahteraan masyarakat Gresik melalui bidang akademik. Ketika kami mampu menyediakan fasilitas terbaik bagi pekerja yang ingin meningkatkan keilmuan secara akademik, tentu ini dampak positif bagi kami. Mahasiswa yang juga bekerja kami lihat “lebih kuat”. Maksudnya, mereka lebih mahir menghadapi problem yang muncul (problem solving). Tidak banyak dampak buruk yang ditimbulkan ketika mahasiswa juga bekerja. Beberapa yang sering kita lihat misal, soal datang terlambat hingga tidak dapat mengikuti perkuliahan. Akan tetapi, hal itu tidak menjadi penghambat utama. Kami yakin semua bisa dikomunikasikan. Administrasi perkuliahan tidak begitu menjadi penghambat. Pengambilan rencana studi bisa dilakukan secara online, pembayaran biaya perkuliahan dapat
Tabloid RUMUS - Edisi 8/Th.XIV/Oktober 2015
tips yang bisa saya berikan antara lain. Pertama, pandaipandai dalam mengatur waktu. Kedua, menjaga komunikasi yang baik kepada semua dosen pengampu mata kuliah yang sedang ditempuh. Ketiga, selalu update informasi perkuliahan. Hal ini yang banyak dilewatkan terutama bagi mahasiswa yang bekerja. Banyak dari mereka yang tidak mengetahui informasi akademik seperti, batas waktu registrasi, pendaftaran KKN serta informasi lainnya. Keempat, turut aktif di organisasi kemahasiswaan. Karena akan meningkatkan kreati itas mahasiswa tersebut dan juga sebagai lembar portofolio. []
Ahmad Zainul Ma'arif, M.Ed. (Dosen FKIP)
Semangat Sampai Selesai Kuliah
A
da dua sisi pandangan melihat orang kuliah (mahasiswa) yang bekerja. Sisi pertama, setiap orang pasti punya keinginan untuk meningkatkan kompetensi yang dia miliki. Hal itu dilakukan oleh seorang yang sedang berkuliah atau yang disebut mahasiswa, bahwa dia memiliki peluang kesejahteraan kehidupan yang lebih baik jika dia bisa menempuh perkuliahan. Artinya dia ingin menjadi sarjana untuk meningkatkan taraf kehidupannya di masa yang akan datang. Sisi kedua, orang yang sebenarnya memang pintar secara intelektual dan akademis. Akan tetapi, karena faktor ekonomi (biaya) yang mengharuskan dia menempuh perkuliahan dengan sambil melakukan pekerjaan. Pekerjaan yang dia lakukan menjadi penyuplai kebutuhan pembiayaan kuliahnya hingga
selesai. Mahasiswa yang seperti ini, memang pada dasarnya tujuan utamanya adalah kuliah. Kebanyakan mahasiswa yang ada pada sisi ini, tidak begitu kesulitan dalam mengejar pengetahuan yang didapat oleh teman kuliah lain. Meskipun dia dalam keadaan bekerja terlebih jika kerja sift. Menarik jika kita amati, beberapa mahasiswa yang bekerja punya respon yang cepat dengan simulasi problem yang dimunculkan pada perkuliahan. Itu terbentuk tentu dari dunia kerja yang mereka geluti. Mereka yang bekerja punya team work yang bagus. Kuliah dan bekerja bukan tanpa efek samping. Mulai dari kehadiran mahasiswa pada jam perkuliahan yang sering ijin, tidak terpenuhinya tugas kuliah dari dosennya, hingga standart nilai yang tidak bisa tertolong. Semua itu terjadi
mungkin karena beban pekerjaan yang tentu tidak ringan, dan kami sadar akan hal itu. Di Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan terdapat cukup banyak mahasiswa yang juga bekerja. Kebanyakan yang kami ketahui mereka sudah bekerja menjadi guru di sekolah, beberapa menjadi pengajar di Lembaga Bimibingan Belajar (LBB). Dengan pekerjaan linier dengan perkuliahan yang mereka dapatkan tentu, ini tidak menjadi masalah yang berarti. Karena, menjadi tenaga pengajar saat masih kuliah dapat menjadi praktek mereka. Bahkan bisa cukup membantu para mahasiswa dalam perkuliahan. Problem yang sering muncul lain adalah ketika mahasiswa sudah mendakati semester akhir. Banyak dari mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan yang mapan dan
merasa tidak perlu lagi menyelesaikan kewajiban mereka sebagai mahasiswa. Ada mahasiswa yang tinggal skripsinya saja tidak bisa kami luluskan. Tugas Akhir (skripsi) memang menjadi rintangan akhir seorang mahasiswa agar mendapatkan gelar sarjana. Jika skripsi tidak dipenuhi maka, mahasiswa sendiri yang menanggung resikonya. Semua dikembalikan pada niatan awal mahasiwa tersebut. Beberapa tips dari kami bagi mahasiswa yang sambil bekerja. Pertama, perkuat niat kalian untuk menyelasikan kuliah hingga tuntas. Kalaupun di tengah perjalanan kuliah ada kedaan yang membuat kita harus bekerja, kalian harus ingat pada tujuan awal kuliah. Kedua, semangat. Kita akan loyo jika tidak memiliki semangat yang tinggi dalam mengarungi keduanya, kuliah dan bekerja.
Ketiga, jaga pergaulan. Dengan menjaga pergaulan kita kedua tips di atas, niat dan semangat akan senantiasa terpelihara dengan baik. Lingkungan kita sangatlah mempengaruhi apa yang terjadi pada diri kita.[]
Pressa Perdana, MT. (Dosen T. Elektro)
Muyassaroh, M.Pd.I. (Dosen PAI)
Kerja Bisa Jadi Sarana Praktik Keilmuan
Mahasiswa Harus Komunikasikan Kesulitannya
M
ahasiswa mandiri, itu predikat yang pantas disandang bagi mahasiswa yang menjalani kuliah juga bekerja. Dengan bekerja mahasiswa mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Selain itu, dengan bekerja dan kuliah, mahasiswa dapat mengimplementasikan apa yang dipelajari di tempat kuliah begitu juga sebaliknya. Mahasiswa yang mendapatkan pekerjaan yang linier dengan mata kuliahnya terlihat menonjol saat mata kuliah tersebut disampaikan di kampus. Tidak jarang dari mereka menanyakan problem yang mereka temui di tempat kerja kepada dosen pengajar mata kuliha ter-
sebut. Hal ini tentu memberi dampak baik bagi kelas saat itu. Bagi mahasiswa yang tidak bekerja atau bekerja pada bidang lain, mendapatkan suplemen pengetahuan baru dari apa yang disampaikan oleh teman yang memunculkan pertanyaan dari tempat dia bekerja. Tidak mudah tentunya menjalani keduanya. Tuntutan dan tekanan yang ditimbulkan jelas dengan resiko. Prinsip yang saya pegang adalah jika tidak bisa mengambil semuanya, maka tidak melepaskan semua. Artinya, kita harus menjalani kuliah dan bekerja dengan kemampuan kita. Solusi yang kiranya bisa membantu mereka yang juga bekerja antara lain. Selalu komunikasi dengan dosen pengampu mata kuliah yang diambil. Ingat, dosen juga manusia yang bisa diajak ngobrol dan sharing. Jangan apatis terhadapat dosen dan mata kuliah yang diambil. Maksudnya adalah jangan menyepelekan mata kuliah yang sifatnya masih umum atau tidak sesuai bidang yang kalian ingini atau sedang digeluti. []
S
ekitar 80% mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Gresik menjalani kuliah dan bekerja. Pekerjaan mereka beragam, mulai dari guru, tenaga Tata Usaha (TU), pengajar di Lembaga Bimbingan Bejalar (LBB) hingga wirusaha. Mereka yang masih mau memadukan antara studi dan pekerjaan tentu punya nilai lebih dari pada yang hanya kuliah saja atau yang hanya bekerja saja. Ada secercah harapan perubahan perbaikan kehidupan pada diri mereka ketika mereka kuliah. Tidak semua orang dari kita yang merasa puas dan nyaman dengan pekerjaan yang sudah didapatkannya. Dengan kuliah, menyelesaikan kuliah, mendapatkan ilmu dan tentu mendapatkan gelar sarjana tentu akan memudahkan mereka untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik ketimbang hanya lulus sekolah tingkat atas (SMA). Bekerja saat kuliah memiliki bagian baik dan buruk. Baik karena tenaga mereka sudah dapat dimanfaatkan sebelum mereka benar-benar terserap pada dunia kerja. Pengaplikasian kelimuan
menjadi manfaat selanjutnya. Pada dasarnya bangku kuliah hanyalah membentuk pola pikir mahasiswa, prakteknya tentu di lapangan kerja secara langsung. Kuliah juga bekerja bisa menjadi awal yang baik tentunya. Salin itu juga menambah pendapatan mahasiswa itu sendiri. Baik untuk kebutuhan pribadi atau juga kebutuhan perkuliahan mahasiswa itu sendiri. Dari beberapa dampak buruk yang ditimbulkan dari kuliah dan bekerja. Alhamdulillah, di FAI tidak banyak menimbulkan problem saat kuliah sedang berjalan. Datang terlambat, tidak masuk kelas atau problem-problem yang lain sudah dapat kami petakan. Mahasiswa yang kuliah dan bekerja dengan sendirinya mengkomunikasikan apa yang sedang dihadapi. Hal itu sangat membantu bagi dosen untuk memetakan mahasiswanya dan memberikan perlakukan yang berbeda agar tidak menimbulkan jarak pengetahuan yang didapat. Ada masalah tentu ada
solusi guna mengatasi atau sekedar meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Pertama, mahasiswa yang kuliah dan bekerja harus ketat dan cerdas memanajen waktu. Kedua, selalu aktif berkonsultasi pada dosen. Jika ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan maka, sampaikan pada dosen pengampu mata kuliah tersebut. Ketiga, punya kesanggupan menerima konsekuensi yang diterima dari beberapa mata kuliah yang tidak bisa dihadiri karena bekerja. Keempat, komunikasi. Bicarakan semuanya, baik dengan dosen dan juga teman kelas kita. Pasti ada saran yang bisa jadi solusi dari problem kuliah dan kerja yang kita jalani.[]
Melinda Desi Wahyuni, Ekonomi Manajemen, semester 5
Faisal Dana F, Manajemen, semester 3
Semangat Sampai Selesai Kuliah
Afdhol Sambil Kerja
K
M
uliah dan bekerja, satu hal yang tidak mudah dilakukan sebenarnya. Kuliah dan tidak bekerja menjadi pilihan saya. Alasannya karena orang tua ingin saya lebih fokus pada kuliah. Bagi teman-teman yang menjalani kuliah dan bekerja tentu sangat berpengaruh pada salah satunya. Banyak dari teman-teman yang kuliah dan bekerja harus susah payah
mengatur waktu. Bahkan ada beberapa yang tidak bisa memenuhi beban tugas yang diberikan oleh dosen. Mahasiswa yang sambil bekerja juga sering ndk bisa masuk kuliah, apalagi yang kerja sift. Di sisi lain, kelebihan dari mereka yang kuliah dan bekerja adalah mereka bisa bayar kuliah sendiri. Hal itu merupakan dampak baik buat mereka.[]
Tati Sri Hartati, Pendidikan Matematika, semester 3
Kerja Sambilan di Waktu Luang B
agi saya kuliah dan bekerja pasti satu hal yang sulit. Membagi waktu antara keduanya menjadi satu sampai sekarang masih saya takutkan jika saya harus kuliah sambil bekerja. Oleh karena itu saya memilih hanya kuliah saja. Akan tetapi saya sebenarnya bisa dibilang punya sambilan pekerjaan yang tidak menyita waktu saya. Bahkan yang saya lakukan ini menjadi pengaplikasian dari ilmu yang saya dapat di kelas saat perkuliahan berlangsung.
Di rumah, saat sore selepas maghrib saya membantu beberapa anak tetangga saya untuk belajar. Yaa, bimbingan belajar kecil-kecilanlah. Lumayan upah yang saya dapat bisa saya gunakan untuk transport saya dari rumah menuju kampus. Jadi, keuntungan dari mahasiswa yang juga bekerja adalah, mereka bisa secara langsung mengaplikasikan apa yang mereka dapat saat kuliah. Dan kalau kerjanya terlalu berat juga menganggu jam kuliah. []
ahasiswa lebih afdhol jika sambil bekerja. Apalagi bagi kami mahasiswa manajeman. Dengan bekerja kita dapat secara langsung mempraktekkan yang kita dapat di perkuliahan. Kebetulan saya sendiri memiliki pekerjaan paruh waktu yang tidak terlalu menyita waktu kuliah saya. Saya kerja sambilan dalam bentuk jualan online. Dari apa yang saya lakukan ini saya mendapatkan banyak pengalaman secara langsung dalam dunia kerja, khususnya dalam dunia kerja penjualan. Susah senang pernah saya alami sendiri. Senang jika barang dagangan yang diorder sampai pada tempat tujuan dengan selamat dan tepat waktu. Susahnya, jika ada problem pada barang dagangan saya. Barang yang tidak sampai pada pembeli dan barang pesanan yang dibatalkan pembeliannya. Dengan posisi saya yang juga sedang menempuh kuliah, saya juga terkadang merasa kurang
maksimal pada salah satunya. Saat mata kuliah berlangsung terkadang ada konsumen yang menelpon dan saya tidak bisa meresponnya. Sementara bisnis online seperti yang saya geluti ini menuntut respon cepat agar pelanggan tidak merasa disepelekan. Sementara saat ini, pandangan saya terhadap kuliah dan bekerja belum terlalu mengganggu. Yang paling penting adalah kembali pada diri mahasiswa sebagai pelakunya. Harus pintar dalam membagi waktu dan tenaga.[]
Lintang Widya Triawan, Teknik Informatika, semester 1
Deni Lut ianto, Psikologi, semester 5
Kuliah Prioritas Utama
Saling Membantu
S
B
aya memilih tidak bekerja karena khawatir tidak bisa membagi waktu. Seharian ada di kampus saja sudah membuat tenaga dan ikiran terkuras banyak, apalagi ditambah bekerja, pasti butuh tenaga ekstra untuk menjalaninya. Bagi saya, mumpung masih kuliah saya manfaatkan semaksimal mungkin mengikuti kegiatan perkuliahan dengan baik. Karena sementara ini bisa fokus hanya pada kegiatan perkuliahan, tanpa dipengaruhi kesibukan untuk bekerja. Selain itu, saya juga mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang ada di kampus kita ini. UKM yang saya ikuti bisa menjadi ganti
keinginan saya untuk bekerja sekaligus mengasah keterampilan saya sebelum benar-benar ada dalam dunia bekerja. Jadi ketika nanti saatnya jika bekerja sudah punya dasar keterampilan yang memadai. Ingin sebenarnya bisa nambah-nambah uang kuliah sendiri. Dan hal itu saya kira hanya bisa saya lakukan jika saya punya pekerjaan dan menghasilkan uang. Jadi, jika ada peluang bekerja pada waktu yang akan datang di saat saya masih kuliah bisa saja saya ambil pekerjaan itu. Tetapi, tentu kuliah menjadi prioritas saya yang pertama.[]
isa kuliah dan bekerja menurut saya merupakan hal yang bagus. Dengan punya penghasilan sendiri kita bisa mencukupi kebutuhan kuliah dan juga kebutuhan harian mahasiswa itu sendiri. Saya sendiri ingin lebih fokus pada kuliah dan kegiatan yang ada di kampus. Artinya saya memilih untuk tidak bekerja terlebih dahulu. Temanteman saya yang kuliah dan bekerja selama ini belum begitu mengganggu kelas. Ketika misalnya ada tugas kelompok teman yang sambil bekerja masih punya rasa tanggungjawab untuk membantu menyelesaikan
Tabloid TabloidRUMUS RUMUS- -Edisi Edisi8/Th.XIV/Oktober 6/Th.XIV/Maret 2015 2015
tugas bersama. Tinggal bagaimana kita saling mengerti dan membantu teman kita yang memang perlu sambil bekerja untuk tambah-tambah biaya kuliahnya. Kuliah dan bekerja tentu sudah menjadi pilihan yang mereka ambil, jika tidak bekerja mungkin mereka juga tidak bisa menutup biaya kuliah yang tidak sedikit. Saya benar-benar salut kepada mereka yang berani ambil pilihan itu. Semoga teman-teman yang kuliah sambil kerja bisa mengkompromikan dua kepentingan yang kerap berbeda itu. Jika bisa maka hasilnya lebih positif.[]
7
Para mahasiswa internasional di Komplek Sunan Giri
Kenalkan Budaya Gresik pada Mahasiswa Internasional
I
nternational Relations Of ice (IRO) Universitas Muhammadiyah Gresik bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan komunitas Otak Atik Gresik mengadakan kegiatan Pengenalan Budaya Gresik, Sabtu (12/9). Kegiatan ini khusus diadakan untuk para mahasiswa internasional yang studi di Universitas Muhammadiyah Gresik. Kesembilan mahasiswa asing yang berasal dari Thailand, Vietnam, dan Kamboja diajak mengunjungi situs-situs bersejarah sekaligus membuat kerajinan khas Gresik. Mereka mengunjungi Makam Sunan Giri, dan situs Giri Kedaton. Di sini mereka mendapatkan penjelasan seputar sejarah Sunan Giri dan Giri Kedaton. Di Masjid Besar Ainul Yaqin mereka mendapatkan penjelasan seputar masjid peninggalan Sunan Giri ini. “Kehadiran masjid ini tidak dapat dipisahkan dari sejarah penyebaran agama Islam di daerah Gresik, terutama yang dilakukan oleh Raden Ainul Yaqin alias Raden Paku, salah seorang dai Wali Songo yang bergelar Sunan Giri. Ia mendapat gelar Sunan Giri karena menempatkan lokasi masjid dan pesantrennya di sebuah daerah perbukitan yang cukup tinggi yang dalam bahasa Jawa disebut Giri yang berarti gunung,” terang pemandu dari Takmir Masjid Ainul Yaqin. “Masjid Sunan Giri yang
kita saksikan hari ini memang bukan masjid asli yang dibangun oleh Sunan Giri. Masjid yang dibangun aslinva terbuat dari kayu. Sedangkan, kita saksikan hari ini sudah terbuat dan tembok beton permanen. Tetapi, bentuk arsitekturnya mendekati bentuk masjid lama (aslinya) yang didirikan oleh Sunan Giri pada tahun 1544 masehi. Karena perkembangan zaman dan kondisi masjid yang semakin lapuk maka pada tahun 1857, ketika masjid ini berusia sekitar 313 tahun, dilakukan renovasi atau perbaikan yang pertama. Untuk selanjutnya tidak tercatat sudah berapa kali dilakukan renovasi,” lanjutnya. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pembuatan damar kurung kerajinan khas kota Gresik oleh 9 mahasiswa asing tersebut. Mereka sangat terkesan dengan budaya Gresik dan bangga bisa mengetahui lebih dekat budaya Gresik. Damar kurung adalah seni tradisonal yang asli dari kabupaten Gresik. Damar kurung adalah lampion dari kertas dengan kerangka bambu yang disisi-sisinya dipenuhi dengan lukisan yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari. Damar kurung menceritakan kehidupan sehari-hari yang tak sulit dipahami, ada suasana rumah tangga, pasar, jalan, masjid, dan pantai. Tapi
yang membuat unik dari karya seni lain adalah cerita dalam damar kurung ini selalu bergerak ke arah kiri, seperti geraknya tulisan Arab. Karya seni lukis lampion dengan design unik, berkarakter polos kekanak-kanakan, berhias warna terang kuning, merah, hijau, dan merah jambu tersebut seakan-akan tidak bisa lepas dari nama besar pencetusnya, yaitu Masmundari. Linh, mahasiswa asal Vietnam yang berhasil menyelesaikan Damar Kurungnya lebih cepat dari yang lain, mengaku senang dengan karyanya. “Lumayan lelah, tapi aku senang bisa membuat Damar Kurung. Ini akan aku bawa ke Vietnam sebagai kenang-kenangan,” katanya. Kesenangan serupa juga dirasakan Man Yanni, mahasiswa asal Kamboja yang mengambil jurusan Psikologi. “Akhirnya selesai juga. Agak susah karena terakhir aku belajar mewarnai itu saat masih sekolah dasar,” akunya. Menurut Dr. Yudhi, kepala IRO UMG, tujuan diadakannya acara ini adalah agar para mahasiswa internasional di UMG bisa semakin memahami kekayaan budaya lokal. “Dengan begitu secara tidak langsung juga membantu mereka bersosialisasi dan mengerti karakteristik masyarakat di Gresik,” ujarnya.
Mengunjungi Masjid Ainul Yaqin
Belajar membuat Damar Kurung
Mendapat penjelasan seputar sejarah Kerajaan Giri
Mahasiswa UMG mengenalkan kesenian dan kebudayaan Indonesia di Thailand
Cultural Exchange UMG - RMUTK Thailand
M
enindaklanjuti nota kerjasama antara UMG dan Rajamanggala University of Technology Krungthep (RMUTK) Thailand, Agustus kemarin telah dilakukan pertukaran mahasiswa dan dosen. Dalam kesempatan ini Dosen Ekonomi Bapak Agung Surianto dan mahasiswa ekonomi manajemen UMG dikirim ke RMUTK. “Kita mengirim beberapa mahasiswa dan dosen untuk mengikuti student and lecture exchange. Selain untuk sharing keilmuan juga saling belajar kebudayaan masingmasing,” terang Abdurrahman Faris, Kaprodi Manajemen. Menurutnya, program pertukaran mahasiswa dan dosen ini juga merupakan bagian dari proses internasionalisasi kampus Universitas Muhamamdiyah Gresik.
Mohammad Agung Surianto, dosen ekonomi yang mendapatkan kesempatan mengikuti program ini juga menegaskan kebanggaannya pada capaian UMG. “Alhamdulillah, all goes well, the inal days of exchange lecturer at RMUTK Bangkok. Thank you for Economics Faculty, University Muhammadiyah of Gresik & International College Rajamangala University of Technology KrungthepBangkok,” ujarnya melalui jejaring sosial. Program pertukaran mahasiswa dan dosen ini rencananya akan digulirkan rutin. Tidak hanya dengan RMUTK Thailand, namun ke semua perguruan tinggi luar negeri yang telah menjadi sister university UMG. Baik di Thailand, Jepang, Singapura, Malaysia, dan lainnya.[]
Bersama mahasiswa RMUTK Thailand
Bpk. Agung (empat dari kanan) seusai memberi materi
Tabloid TabloidRUMUS RUMUS- -Edisi Edisi8/Th.XIV/Oktober 6/Th.XIV/Maret 2015 2015
Peserta student exchange dari UMG
Narasumber bersama mahasiswa agrotek
Suasana workshop penyusunan RPS
Expert Lectures Agrotek
Badan Administrasi Akademik
Kuliah Ahli Agroteknologi
Sempurnakan Desain Rencana Perkuliahan Semester
S
alah satu krisis yang dihawatirkan terjadi di masa depan adalah krisis pangan. Karena itu sejak dini kita harus mempersiapkan kemampuan dan teknologi di bidang pertanian. Jurusan Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Gresik membekali mahasiswa dengan kemampuan pertanian modern dan
dukungan teknologi. Selain itu juga pengetahuan teoritis yang mendalam. Untuk itu kemarin telah diselenggarakan Kuliah Ahli Agroteknologi yang bertempat di auditorium lantai 4 UMG. Kuliah ahli ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terbaru kepada mahasiswa tentang ilmu teknologi pertanian.[]
P
erencanaan yang baik berperan besar terhadap tercapainya tujuan yang diinginkan. Termasuk dalam hal pengajaran, adanya rencana pembelajaran akan menjadi arah dan panduan baik bagi dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar tersebut.
Badan Administrasi Akademik (BAA) menyadari perlunya perencanaan pembelajaran yang baik. Karena itu, telah dilaksanakan workshop dan penyusunan Rencana Perkuliahan Semester (RPS) pada Agustus kemarin. Kegiatan bertempat di ruang teleconference Unmuh Gresik.
“Kami berharap dengan adanya workshop ini maka nantinya penyusunan RPS menjadi semakin baik. Di sisi lain para dosen juga bisa lebih baik lagi dalam merancang perkuliahan. Ujungnya tentu layanan akademik kita kepada mahasiswa semakin meningkat,” pesan Idha Rahayuningsih, S.Psi., M.Psi., dalam forum ini. Menurutnya, kebutuhan pembelajaran saat ini semakin menuntut dosen untuk selalu berinovasi agar bisa memenuhi ekspektasi mahasiswa. Karenanya perbaikan-perbaikan dan kontekstualisasi rancangan perkuliahan menjadi hal yang wajib dilakukan. Penyusunan RPS yang dilakukan tentu juga disesuaikan dengan perubahan visi UMG. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah bahwa pembelajaran merupakan bagian utama proses menuju pencapaian misi UMG sebagai perguruan tinggi yang unggul, mandiri, dan bisa menanamkan entrepreneurship kepada mahasiswa dan civitas akademika secara keseluruhan.[]
Dosen PAI bersama dengan Dekan FAI dan pimpinan SMPM 7 Cerme
Lesson Study Jurusan PAI
Tingkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Islam
S
ebagai bentuk pelaksanaan Tri darma perguruan tinggi, tim Dosen PAI UMG yang diketuai oleh Ibu Muyasaroh, M.Pd.I selama 1 bulan telah melakukan pengabdian masyarakat di SMP Muhammadiyah 7 Morowudi Cerme. Pengabdian ini berupa pendampingan pada program Lesson Study yang di fokuskan pada Guru PAI di sekolah tersebut. Dosen PAI UMG memberikan wawasan dan materi tentang Lesson Study melalui workshop implementasi Lesson Study. Selanjutnya program ini dijadikan 3 Siklus, yang terdiri Plan, Do dan See (Re leksi) pada tiap siklusnya. Dosen PAI memberikan pendampingan dari tahapannya Plan (pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, penentuan materi, pembuatan LKS dan pemilihan media yang tepat). Tahapan DO yaitu
Implementasi Plan dengan melakukan pembelajaran di kelas. Selanjutnya See /Re leksi sebagai Feedback dari Plan dan DO, sehingga di siklus kedua Plan akan lebih baik. Program Lesson Study SMPM 7 Morowudi Cerme dimaksudkan agar setiap guru PAI dapat berkomunikasi
secara intensif dengan guru PAI lain untuk membahas kondisi siswa, pembuatan perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) secara mandiri dan membahas permasalahan pembelajaran. Diharapkan dengan acara ini guru dapat meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik yang professional.[]
Suasana gayeng yudisium Prodi PAI
Yudisium Prodi PAI
Mantapkan Mental Lulusan
P
rogram studi PAI Fakultas Agama Islam pada tanggal 27 Agustus 2015 kemarin telah melepaskan mahasiswa dalam yudisium calon wisudawan PAI 2015. Acara yudisium ini dihadiri oleh semua peserta yudisium, Dekan FAI, Ka Prodi PAI dan dosen PAI. Peserta yudisium sebanyak 12 mahasiswa dengan nilai Rata-rata 3,00. Nilai IPK tertinggi diraih oleh mahasiswa Sri Tety Herawati dari Jl Sunan Giri Gresik dengan IPK 3,74 predikat cumlaude. Yudisium adalah proses akademik yang menyangkut penerapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh
proses akademik. Yudisium juga berarti pengumuman nilai kepada mahasiswa sebagai proses penilaian akhir dan penetapan nilai dalam transkrip akademik, serta memutuskan lulus atau tidaknya mahasiswa. Dalam acara bertema “Citacita besar menjadi pendidik profesional” tersebut Drs. Man Arfa Ladamay, M.Pd, selaku Dekan FAI memberikan sambutan dengan berpesan agar mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmunya di masyarakat dan menjaga nama baik almamater. Karena bekal manusia hidup bahagia di dunia dan akhirat adalah ilmu yang bermanfaat.[]
Pemberian daging kurban dari IMM kepada warga
Bakti Sosial Idul Adha Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Sucikan Diri dengan Berkurban
B
ertempat di Dusun Tanjungan Desa Mbrangkal Kecamatan Balongpanggang, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Gresik mengadakan Baksos Idul Adha. Selama tiga hari (2123/9) seluruh peserta yang berasal dari komisariat Unmuh Gresik dan Komisariat Maskumambang menyelenggarakan beragam acara. Selain pembagian daging kurban ke masyarakat, juga dilaksanakan lomba mewarnai dan menggambar untuk anakanak, bersih-bersih lingkungan Masjid Tauladan Dsn Tanjungan, pengajian,
buka puasa bersama. Disamping itu pula dalam momen yang sama PC IMM Gresik juga menyalurkan sembako yang berasal dari muzakki LAZISMU Gresik. Pada baksos Idul Adha tahun ini, PC IMM Gresik menyembelih 2 ekor sapi dan 2 ekor kambing. “Sesuai dengan tema kegiatan baksos ini, IMM ingin mengajak dan mengedukasi kader serta masyarakat tentang pentingnya berkorban. Melalui berkorban kita melatih keihlasan serta melepas egoisme kita di hadapan Allah SWT,” terang Rabi Billah, aktivis IMM Gresik. Menurutnya, Ikatan
Pemberian daging kurban dari IMM kepada warga
Kuliah Ahli Psikologi
Kenalkan Bibliotherapy
F
akultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Gresik pada Kamis (17/9) kemarin menggelar Kuliah Ahli Psikologi. Menghadirkan narasumber Dr. S. Khorriyatul Khotimah, M.Psi., dosen Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya, kuliah ahli ini membahas bibliotherapy sebagai metode alternatif dalam pendidikan karakter.
Pengertian biblioterapi adalah suatu bentuk dukungan psikoterapi di mana bahan-bahan bacaan diseleksi secara cermat untuk digunakan untuk membantu subjek dalam mengatasi masalah pribadi atau untuk tujuan terapeutik lainnya. Menurut narasumber, tujuan biblioterapi jauh lebih menarik. “Menurut Ramsey, tujuannya untuk membantu anak dalam mengatasi gejolak
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah sekaligus sebagai bagian dari generasi muda Indonesia yang mengemban ide dan cita-cita Muhammadiyah. Sejak awal telah menggariskan dirinya sebagai organisasi kader yang berbasiskan mahasiswa. Sebagai bagian dari Angkatan Muda Muhammadiyah tentunya IMM mengemban salah satu spirit Muhammadiyah sebagai gerakan social, ilantropi, dan kemanusiaan. Kegiatan Bakti Sosial merupakan salah satu bentuk kerja nyata untuk mengatasi persoalan bangsa, bermula dari grass root. Selain
emosi yang terkait dengan permasalahan yang mereka hadapi pada kehidupan nyata melalui topik-topik bacaan yang sesuai” jelasnya. Metode terapi dengan bacaan ini tergolong pendekatan baru. “Karenanya bisa menjadi alternatif,” lanjutnya. Ide penggunaan bahan bacaan atau sastra untuk membantu membentuk pandangan dan perilaku orang lain telah berlangsung selama ribuan tahun. Pemikir besar Plato adalah ilsuf yang pertama untuk menulis tentang kemungkinan besar biblioterapi dan anak. Biblioterapi dipergunakan secara luas oleh para psikolog dan dokter bersama dengan para guru untuk menangani masalah anak-anak dan orang dewasa. Psikolog yang terlihat menggunakan biblioterapi secara lebih luas pada 1960an dengan ledakan buku pengembangan diri (self-help book). Pendekatan ini digunakan karena banyak anak yang mengalami masalah karena salah asuhan maupun kurangnya perhatian dari orang tua di rumah.[]
membawa manfaat pada yang menjadi subjek, setiap ibadah sosial juga berdampak positif pada pribadi objek penyelenggara. Nabi Muhammad berkali-kali mengingatkan, semisal hadis “Barangsiapa melepaskan kesusahan hidup seorang mukmin di dunia, niscaya Allah akan melepaskan kesusahan di hari kiamat darinya. Barangsiapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit, niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat.Allah akan senantiasa menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya." (HR Muslim).
Dipilihnya Dusun Tanjungan Desa Mbrangkal Kecamatan Balongpanggan sebagai tempat bakti sosial tidak terlepas dari faktor sosial ekonomi masyarakat di sana. “Sebagian besar masyarakat masih kurang mampu dengan mayoritas bekerja sebagai petani penggarap. Dalam masa kekeringan seperti sekarang ini jelas mereka semakin susah. Atas rekomendasi dari Pimpinan Muhammadiyah maka kami menempatkan baksos ini di sana,” lanjutnya. Bakti sosial Idul Adha sendiri merupakan program rutin PC IMM Gresik yang diadakan setiap perayaan Hari Raya Qurban.[]
Rektor UMG menerima visitasi akreditasi Prodi Bahasa Inggris
Visitasi Akreditasi Prodi Bahasa Inggris
Perjuangkan Naik Level
U
ntuk menjadi perguruan tinggi yang unggul, pimpinan Universitas Muhammadiyah Gresik melakukan pembenahan bertahap. Termasuk peningkatan status akreditasi setiap Prodi. Salah satunya kemarin (10/10) telah berlangsung proses akreditasi untuk Prodi Bahasa Inggris. Rektor Unmuh Gresik Tri Ariprabowo, M.Si dalam
Tabloid RUMUS - Edisi 8/Th.XIV/Oktober 2015
sambutannya menekankan pentingnya peningkatan status ini. “Awalnya prodi ini mendapat nilai A, kemudian B. Nah, sekarang kita berharap mendapatkan A itu kembali,” ujarnya. Pihaknya yakin keberhasilan ini akan diraih. Pasalnya, Dekan FKIP saat ini merupakan mantan Rektor UMG. “Artinya beliau sangat paham proses menuju peningkatan ini,”.[]
Koordinasi penyusunan SOP manajemen mutu
Penyuluhan kepada petambak
Penyusunan SOP Manajemen Mutu
Penyuluhan dan Pelatihan Pembesaran Ikan
LPM-BPM Kaji SOP
Atasi Persoalan Petambak
S
alah satu faktor penting kesuksesan sistem manajemen mutu adalah adanya standar operational procedure (SOP) yang jelas dan komprehensif. Karena dengan adanya SOP yang jelas, maka pendekatan sistem bisa dilakukan. SOP yang jelas akan menjadi panduan bagi petugas pelaksana untuk menjalankan sistem manajemen yang ditetapkan organisasi. Lembaga Pengabdian
Masyarakat menyadari pentingnya SOP yang tepat. Karenanya LPM berkoordinasi dengan Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Muhammadiyah Gresik (2/9) dalam merumuskan SOP. Diharapkan SOP yang tersusun bisa menjadi panduan implementasi sistem manajemen mutu yang baik, demi tercapainya kepuasan semua stakeholder kampus.[]
P
ada tanggal 24 Agustus 2015 dua dosen Program Studi Budi Daya Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik diundang sebagai narasumber pada kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang diadakan oleh P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan). Tema kegiatan ini adalah ”Pelatihan Pembesaran Ikan Bandeng”. Kegiatan ini diikuti
oleh sekitar 20 orang pembudidaya ikan Bandeng dan Udang dari Kecamatan Duduk Sampeyan. Para peserta mendapatkan penyuluhan tentang cara budidaya ikan bandeng mulai dari penebaran benih hingga pemanenan serta pelatihan cara pembuatan pakan yang difermentasi dan cara pengukuran kualitas air tambak. Narasumber dari Program Studi Budi Daya Perikanan
memberikan materi tentang Manajemen kualitas air media budidaya dan manajemen penyakit dan parasit pada ikan Bandeng. Luaran kegiatan ini diharapkan dapat membantu pada pembudidaya ikan khususnya di Kecamatan Duduk Sampeyan Kabupaten Gresik agar mampu mengatasi permasalahan pada budidaya ikan Bandeng di tambak serta mampu meningkatkan produktivitas budidaya ikan Bandeng. []
Kepala LPM menjadi narasumber penyusunan proposal PKM
Pelatihan Penulisan Proposal PKM
LPM Latih Peserta Susun Proposal PKM
M
utu sebuah perencanaan akan sangat menentukan bagaimana mutu hasilnya. Begitu pula mutu sebuah program bergantung pada bagaimana mutu proposal program tersebut. Salah satu program yang biasa digarap oleh mahasiswa adalah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Karenanya mahasiswa peserta PKM perlu mengetahui bagaimana cara membuat proposal PKM yang baik. Lembaga Pengabdian Masyarakat UMG berpartisipasi aktif, salah satunya adalah memberikan pelatihan penyusunan proposal PKM yang diadakan di Auditorium UMG (15/9). Kepala LPM yang menjadi narasumber dalam pelatihan ini menegaskan bahwa mutu penulisan proposal adalah faktor yang sangat krusial dalam penentuan lolos
tidaknya suatu program kreativitas yang Anda ajukan. Berikut beberapa cara untuk menyusun (membuat) proposal PKM, khususnya PKM Penelitian (PKM-P). “Gunakan panduan penulisan PKM versi terbaru dan perhatikan syarat-syarat yang tertera pada buku tersebut. Pastikan metode penelitian yang digunakan telah tepat. Setelah metode ditentukan, pastikan seluruh bahan dan fasilitas yang digunakan dalam metode tersebut tersedia di laboratorium atau Universitas,” pesannya. “Selain itu, pada penulisan, gunakan kalimat yang padat dan jelas. Khusus pada bagian latar belakang, usahakan kalimat yang Anda susun bersifat persuasif dan tegas menggambarkan apa yang ingin Anda sampaikan,” katanya menutup penjelasan.[]
Aktivitas mahasiswa jurusan Matematika saat mengajar di daerah terpencil di Bawean
Magang Mahasiswa Matematika di Pulau Bawean
Buka Wawasan Siswa di Daerah
A
nak-anak yang hidup di daerah terpencil dan jauh dari pusat kota, seringkali kurang mendapatkan perhatian dalam hal pendidikan formalnya. Inilah yang mendasari mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan jurusan Matematika untuk memilih magang di Bawean. Di pulau yang berjarak
sekitar 120 km di tengah laut utara dari Gresik ini, mereka mengajar siswa-siswi di desadesa terpencil. Salah satunya di lembaga pendidikan Mambaul Falah yang berada di dusun Tambilung Kecamatan Tambak Bawean. Meskipun mahasiswa magang ini berasal dari jurusan Matematika, namun materi yang mereka ajarkan tidaklah melulu urusan
hitung-hitungan saja. Para mahasiswa magang ini juga membuka wawasan siswa tentang pentingnya menuntut ilmu, memotivasi mereka untuk semakin giat belajar untuk menggapai cita-cita, serta menekankan agar mereka memiliki kompetensi untuk membangun daerahnya nanti.[]
Karya .:.
Walikota Surabaya Tri Risma menghadiri acara Pahlawan Ekonomi 2015
Program Pahlawan Ekonomi 2015
UMG Pamer Kripik Beluntas dan Kalina Organik
K
esempatan yang baik, tidak disia-siakan oleh mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Gresik, pada acara Pahlawan Ekonomi Surabaya 2015 di Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya. Mahasiswa turut menyemarakan acara ini dengan memamerkan produkproduk yang khas: keripik beluntas, pepaya kalina, wedang secang, selai serai, permen pare, cireng bandeng, bibit pepaya kalina, jahe merah, dan bibit jahe merah, serta krupuk puli organik. Dari produk yang dipamerkan, pepaya kalina organik dan keripik beluntas laris manis, bahkan sebelum produk dipamerkan, sudah dipesan dan dibayar tunai oleh pengunjung stan. Pejabat Kota Surabaya pun tak mau ketinggalan, melalui Sekretaris Camat Sambikerep, Drs. H. Uripno, M.M., ikut memborong produk mahasiswa PGSD, UMG. Hal ini membuat mahasiswa dan dosen pendamping ikut kewalahan melayani pembeli yang ingin segera membawa produk yang sudah dibeli, padahal produk belum selesai ditata secara apik agar bisa dilihat kalayak. Daun Beluntas Beluntas (Pluchea indica L.), nama tumbuhan ini mungkin jarang kita dengar. Tapi, sebetulnya bentuk tanaman ini tidak seasing namanya. Jika kita perhatikan dengan seksama, hampir dapat dipastikan orang akan langsung mengenalnya sebagai tanaman yang sering terdapat di halaman rumah, karena sering digunakan sebagai tanaman pagar. Beluntas adalah tanaman perdu tegak, dan berkayu, serta bercabang banyak,
memiliki tinggi bisa mencapai 2 meter. Berdaun tunggal, berbentuk bulat telur, berujung runcing, serta berbulu halus, daun mudanya berwarna hijau kekuningan dan pada saat tua berwarna hijau pucat dan panjang daunnya 3,8-6,4 cm. Tumbuhan ini liar di tanah dengan kelembaban tinggi; di daerah Jawa Barat tanaman ini dipakai untuk tanaman pagar dan pembatas antar guludan di perkebunan. Di beberapa daerah Indonesia menyebutkan nama beluntas dengan nama yang berbeda seperti baluntas (Madura), Luntas (Jawa Tengah), dan Lamutasa (Makasar). Dalam tanaman beluntas terkandung beberapa senyawa kimia antara lain : alkaloid, tannin, sterol, natrium, minyak asitri, asam amino, lemak, kalsium, magnesium, fosfor, vitamin A, vitamin C (banyak terdapat pada bagian daun), dan senyawa lafonoida (terdapat pada bagian daun dan akar). Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui diantaranya adalah, alkaloid dan minyak atsiri. Tumbuhan ini bersifat getir rasanya dengan ciri khas yang bau sengir. Daun berfungsi menambah nafsu makan stomakik, dan membantu pencernaan. Secara tradisional sejak dahulu daun beluntas dipakai sebagai obat untuk menghilangkan bau badan, sebagai obat penurun panas, mengobati batuk, dan juga diare. Daun beluntas yang sudah direbus akan manjur dalam mengobati sakit kulit. Selain itu daun beluntas biasanya dikonsumsi masyarakat sebagai bagian dari lalapan. “Daun beluntas berkhasiat
Mahasiswi PGSD Unmuh Gresik menjelaskan kepada juri tentang keunggulan produknya
bagi tubuh dan dapat berguna untuk berbagai penyakit juga. diantaranya: Untuk mengobati TBC Kelenjar Leher. Caranya adalah dengan Ekstak batang dan daun beluntas, ekstrak gelatin dari kulit sapi, rumput laut. Bahan – baha ini ditim hingga lunak lalu dimakan. Untuk mengobati Rematik. Caranya adalah 15 gr akar beluntas dicuci bersih, kemudian direbus lalu minum. Selain itu daun beluntas ini dapat mengatasi gangguan Pencernaan Pada Anak dengan cara daun dicuci bersih, lalu ditumbuk sampai halus kemudian dicampuran dengan bubur saring atau dimasak dalam nasi tim. Beluntas juga berkhasiat menghilangkan bau badan yakni dengan menggunakan daun beluntas sebagai lalapan, maka bau badan di tubuh akan hilang,” kata peneliti. “Selama ini masyarakat banyak yang masih belum memanfaatkan daun bluntas. Bisa jadi karena belum tahu khasiatnya. Atau karena tidak tahu cara mengolahnya. Dengan membuat daun bluntas jadi keripik, maka masyarakat akan tertarik. Karena keripik adalah camilan yang populer dan banyak dikonsumsi,” lanjutnya.
Pepaya Calina Pepaya Calina (IPB 9) adalah papaya yang ditemukan oleh Prof. Dr. Sriani Sujiprihati dengan kriteria papaya unggul yang memiliki umur panen genjah dan keragaan kerdil. Prof. Dr. Sriani dan timnya melakukan breeding atau pemuliaan dan melakukan penelitian serta uji coba selama tujuh tahun sebelum akhirnya melahirkan varitas yang dinamakan calina. “Secara umum, pemilihan bahan panganan yang kita produksi ini mempertimbangkan unsur gizi dan pemanfaatan,” terang mahasiswi PGSD ini. “Agar masyarakat juga membiasakan konsumsi bahan organik yang lebih sehat dan minim racun,” lanjutnya. Apresiasi untuk UMG Secara umum pameran produk di acara Pahlawan Ekonomi Surabaya 2015 ini berjalan dengan lancar dan berkesan mendalam. Penghargaan secara simbolis dan lisan diberikan kepada PGSD, UMG yang diwakili dosen pendamping kegiatan ini, Afakhrul Masub Bakhtiar, M.Pd., “PGSD Unmuh Gresik bagus dan kreatif, satu-satu
Tabloid RUMUS - Edisi 8/Th.XIV/Oktober 2015
peserta mahasiswa dari luar Surabaya yang ikut menyemarakan Program Pahlawan Ekonomi Surabaya 2015”, tutur Sekcam Uripno. Di waktu yang berbeda, Walikota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada seluruh peserta yang hadir. Bahwa banyaknya pembangunan di Kota Surabaya ini akan sia-sia saja jika masyarakatnya hanya berdiam diri dan melihat pembangunan yang ada. Harapannya masyarakat juga harus menjadi pelaku dalam perkembangan ekonomi di kota Surabaya ini. Beliau juga berharap dukungan dari Bukalapak.com dapat dimanfaatkan dengan baik. Ini sejalan dengan moto Pahlawan Ekonomi tahun ini yakni Go Global. “Orang seluruh dunia tak akan tahu produk UMKM kita kalau tidak memanfatkan sarana online ini,” tegas Bu Risma. Kita acungi jempol untuk kawan-kawan kita dari PGSD UMG. Mari, kita tingkatkan produktivitas untuk menyiapkan acara serupa di tahun mendatang, agar PGSD UMG bisa tampil beda; unggul, mandiri, dan entrepreunership.[]afakh
.:. Persyarikatan
Musibah Asap, Pemerintah Harus Tegas
T
erkait musibah asap, PP Muhammadiyah melalui siaran persnya menyampaikan turut berbela sungkawa untuk masyarakat yang anggota keluarganya wafat karena musibah asap disertai iringan doa semoga mereka husnul hatimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Dan bagi yang sakit dan tengah dirawat semoga segera diberikan kesembuhan dan kesehatan sebagaimana mestinya. Muhammadiyah juga meminta musibah asap saat ini sesungguhnya merupakan bencana nasional karena menimbulkan kerugian ekonomi, pendidikan, sosial, politik, dan moril yang masif dan berjangka panjang. Pembakaran hutan merusak alam dan kekayaan hayati Indonesia. Akibat musibah asap, sekolah diliburkan sehingga berpengaruh terhadap pencapaian dan prestasi pendidikan. Berbagai pemberitaan menyebutkan puluhan orang meninggal dunia dan ribuan lainnya menderita Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) disebabkan polusi udara yang serius. Asap yang menyebar ke beberapa negara merusak citra politik Indonesia di mata negara-negara tetangga dan dunia internasional. Selain itu musibah asap ini bukanlah merupakan bencana alam, tetapi akibat dari pembakaran hutan yang sengaja dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang dapat dinyatakan sebagai perbuatan kriminal dan kejahatan kemanusiaan. Karena itu pelaku dan semua pihak yang terlibat harus bertanggungjawab untuk menghentikan kebakaran dan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Lebih lanjut Haedar Nashir meminta Pemerintah melalui berbagai instansi terkait penting segera mencari solusi alternatif bagi anak-anak sekolah yang diliburkan untuk tetap dapat belajar dan tidak libur terlalu lama. Korban yang terkena sakit dan meninggal, serta dampak lainnya agar ditangani dengan sebaik-baiknya sehingga
Indonesia Darurat Kekerasan
M
araknya kasus kekerasan isik dan seksual yang menjadikan anak sebagai korban, dinilai sudah akut. Pimpinan Pusat Aisyiyah menganggap bahwa Indonesia sudah darurat kekerasan anak. "Aisyiyah juga sudah lama mengecam kekerasan seksual pada anak. Sudah darurat. Bahkan tidak hanya kekerasan. Kita juga sudah sampaikan ke berbagai pihak," ujar Ketua Aisyiyah, Sitti Nurjannah Djohantini, Ahad (11/10). Menurutnya, Aisyiyah sepakat dengan semua pihak yang berusaha mendorong agar adanya pemberatan hukuman bagi pelaku kekerasan seksual pada anak. Sehingga dapat menimbulkan efek jera bagi para pelaku. []republika
masalah yang ditimbulkan tidak bertambah kompleks. Hendaknya tidak memandang ringan atas bencana asap yang meluas itu. Selama terjadinya musibah asap, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB), Majelis Lingkungan Hidup (MLH), Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan unsur lainnya telah memberikan bantuan untuk meringankan beban saudarasaudara yang terkena musibah. Muhammadiyah menyediakan gedung dan fasilitas amal usaha Muhammadiyah sebagai rumah perlindungan (safe house) untuk melindungi kesehatan dan memberikan layanan pendidikan khusus agar mereka tetap dapat belajar ketika sekolah diliburkan.[](set)
Dubes AS Minta Saran Soal ISIS Ke Muhammadiyah
T
erkait dengan adanya gerakan radikal Internasional dengan nama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang mengancam globalisasi dan demokrasi, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake berkunjung ke kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta pada Kamis, 8 Oktober 2015. Mereka disambut Dr. Haedar Nashir, M.Si., Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Prof. Dr. Suyatno, M.Pd dan Ketua Lembaga Hubungan Internasional PP Muhammadiyah KH. Muhyidin Djunedi, MA. Dalam perbincangannya, Robert O Blake, mengatakan, persoalan radikalisme yang dilakukan ISIS telah mengancam kemanusiaan dan perdamaian dunia. Apalagi aksi-aksi yang dilakukan oleh ISIS selama ini telah mencoreng citra agama Islam yang selama ini sangat toleran sekali. Maka dari itu, dengan berkunjung di PP Muhammadiyah, Robert O Blake, ingin berdialog dan sekaligus meminta pendapat kepada Muhamamdiyah terkait dengan isu radikalisme yang berlangsung selama ini. Robert O Blake, menyakini, Muhammadiyah mampu memberikan kontribusi dalam masalah radikalisasi, apalagi Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbersar di Indonesia dan disegani sekiranya memiliki pengaruh besar dalam mempengaruh kelompok-kelompok radikal tersebut. Sementara Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir, mengatakan, dia tidak setuju adanya gerakan radikalisme seperti ISIS, dikarenakan gerakan tersebut sangat tidak populer dalam kemajuan Islam. Maka dari itu untuk menangkal adanya gerakan radikal, Muhammadiyah selama ini terus membangun dialog dan memberikan pemahaman tentang aktualisasi agama. Melalui melindungi generasi muda denga pendidikan dan kajian-kajian agama yang lebih memiliki kontribusi terhadap kemajuan ummat.[]
Dubes Itali Kunjungi Kantor PP
K
etua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nashir, M.Si menerima kunjungan Duta Besar Italia untuk Indonesia. Kedua pihak menggelar dialog membangun tatanan dunia baru. Pada kunjungan kali ini Duta Besar Federico Failla diterima secara terbuka oleh Dr. Haedar Nashir, M.Si yang didampingi Bendahara Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr.
Suyatno, M.Pd dan Sekretaris Umum Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. Menurut Haidar Nashir, Italia sebagai salah satu negara Eropa bisa mengambil peran penting dan strategis dalam menciptakan perdamaian dunia,yaitu perdamaian dunia yang bukan cuma memajukan nilai-nilai demokratis,tapi juga nilai Ketuhanan. Dalam tatanan baru dunia
ini Haidar Nashir menambahkan, hubungan antar negara lebih mengedepankan nilai-nilai global dan etika, dalam upaya seperti inilah Persyarikatan Muhammadiyah yang mengusung Islam Berkemajuan sangat berkepentingan. Bagi Muhammadiyah upaya ini sesuai dengan prinsip Islam yang diperjuangkan yakni perdamaian, persamaan dan keselamatan. Selanjutnya Haidar Nashir juga mengajak Italia membangun dialog dan kerjasama berbagai aspek dengan Muhammadiyah. Ajakan ini bersambut positif Duta Besar Italia. Federico berharap keikutsertaan Muhammadiyah dalam mendorong hubungan baik dengan Indonesia yang lebih erat lagi. []
Opini .:.
Bonus, atau Bencana Demografi? Prof. Suyanto, Ph.D. Guru Besar Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta. Pengurus Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah
M
asa depan Indonesia akan sangat cerah. Prediksi McKinsey Global Institue (2012) menyebutkan, saat ini Indonesia telah menjadi 10 besar perekonomian dunia. Tahun 2030 Indonesia akan menjadi 7 besar perekonomian dunia dengan indikator: munculnya 135 juta penduduk menjadi kelas konsumen baru sehingga sangat potensial bagi pasar dunia maupun pasar
domestik, 71% penduduk perkotaan akan merupakan penghasil 86% dari pendapatan domestik bruto, akan terbuka lapangan kerja untuk tenaga ahli sebanyak 113 juta orang, dan kapasitas pasar konsumen akan menjadi $1,8 trilyun untuk sektor jasa, pertanian dan perikanan, sumber daya, dan pendidikan. Meski saat ini perekonomian kita mengalami pelemahan dengan berbagai tandatandanya seperti menurunnya daya beli masyarakat, menurunnya kapassitas produksi manufaktur, masuknya pengangguran baru, terjadinya PHK di sektor industri, menurunnya nilai rupiah, namun dalam jangka panjang Indonesia tetap akan menjadi negara dengan kapasitas perekonomian yang bagus. Optimisme itu terjadi karena adanya struktur kependudukan yang sangat berpihak pada prekonomian Indonesia di tahun 2035 – 2045 nanti. Indonesia akan menda
patkan bonus demography atau demographic dividend di tahun itu. Mengapa begitu? Karena jumlah anak-anak usia pendidikan anak usia dini (PAUD) saat ini yang jumlahnya kurang lebih 90 juta akan masuk menjadi angkatan kerja produktif pada tahun 2035-2045. Inilah bonusnya bagi Indonesia yang tak dimiliki oleh negara-negara lain di dunia pada kurun waktu yang sama. Bahkan di negara maju pada umumnya pada saat itu nanti struktur penduduknya tidak menguntungkan pada perekonomiannya. Mengapa begitu? Karena jumlah penduduk yang tidak produktif akan jauh lebih besar dari jumlah penduduk produktifnya. Pada saat seratus tahun Indonesia merdeka nanti 90 juta angkatan kerja produktif akan kita miliki. Inilah bonus demography bagi perekonomian kita. Oleh karena itu jaman SBY sudah ditetapkan bahwa pendidikan harus menciptakan Generasi Emas untuk menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka di tahun 2045 nanti. Pertanyaan besarnya sekarang ialah: bisakah sektor pendidikan kita memanfaatkan bonus demogra i yang akan kita miliki? Mampukah pendidikan
kita meletakkan dasar-dasar pedagogis yang kuat untuk membentuk generasi emas dari bonus demogra i itu? Pertanyaan inilah yang harus dijawab dengan program pendidikan yang benar-benar visioner dengan acuan waktu di tahun 20352045. Kalau saja pendidikan kita tidak mampu membekali dasar-dasar kompetensi global bagi anak-anak kita yang sekarang ini sedang berada di jenjang PAUD maka baik Bonus Demogra i maupun Generasi Emas tidak akan membawa berkah. Sebaliknya kegagalan pendidikan kita untuk mendidik warga negara yang termasuk dalam kelompok Bonus Demogra i dalam struktur kependudukan saat ini, nanti pada saatnya ketika penduduk kelompok itu memasuki angkatan kerja pada tahun 2035-2045 akan memantik timbulnya berbagai masalah sosial, ekonomi dan politik. Kalau hal ini terjadi maka bonus demogra i akan berubah menjadi “Bencana Demogra i” dan Generasi Emas yang ingin kita ciptakan akan berubah menjadi “Generasi Cemas”. Oleh karena itu pendidikan untuk anak-anak usia PAUD saat ini harus benar-benar kita rancang agar memiliki kompetensi dan daya saing yang tinggi. Tanpa kompetensi
Tabloid RUMUS - Edisi 8/Th.XIV/Oktober 2015
dan daya saing baik dalam lingkup nasional maupun global maka 90 juta anak-anak PAUD saat ini akan menjadi beban pembangunan nasional pada tahun 2035-2045. Oleh karena itu pendidikan untuk memanfaatkan bonus demogra i dan mencetak Generasi Emas perlu memiliki visi dan misi yang jelas, kebijakan yang tidak membingungkan, serta tujuan yang terukur. Para guru harus semakin profesional, kurikulum mampu menjadi sumber acuan proses pembelajaran yang memberdayakan semua peserta didik dan karakter yang kuat bisa ditanamkan pada mereka, serta memastikan terjadinya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan inovasi dan membangun kreativitas dalam diri mereka. Output pendidikan kita perlu memiliki keterampialan abad 21 yang menurut Pearson – Learning Curve Report (2014) meliputi: (1) Leadership; (2) Digital Literacy; (3) Communication; (4) Emotional Intelligence; (5) Entrepreneurship; (6) Global Citizenship; (7) ProblemSolving; dan Team-Working. Semoga begitu.[]
16