PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Jln. Jend.Ahmad Yani No. 60, Tlp : (0382) – 21029 – 21474 – 21938 M A U M ER E
KERANGKA ACUAN KERJA PERENCANAAN JEMBATAN KOROBHERA, JEMBATAN TOBANG DAN JEMBATAN KOA (KRICA – NITUNG)
2017
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN JEMBATAN KOROBHERA, JEMBATAN TOBANG DAN JEMBATAN KOA (KRICA – NITUNG)
1. LATAR BELAKANG Pembangunan jaringan jalan dan jembatan telah dilakukan secara bertahap baik itu melalui Pemerintah Provinsi maupunKabupaten. Karena sebagai urat nadi perekonomian nasional Pembangunan Jaringan Jalan dan Jembatan diharapkan mampu menghubungkan Jalan Provinsi, menghubungkan antar kabupaten di Kabupaten Malinau, maupun meningkatkan penanganan non lintas agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung kelancaran arus lalulintas barang dan jasa. Dalam pendekatan kebijakan pemerintah khususnya penanganan infrastruktur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sikka melaksanakan Pembangunan Jembatan secara bertahap. Mengingat masih banyaknya ruas jalan di Kabupaten Sikka yang belum ada jembatan terutama jalan yang menghubungkan desa dengan pusat – pusat bisnis yang sangat strategis. Sehingga pada Tahun Anggaran 2017 Pemerintah Kabupaten Sikka melaui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sikka melaksanakan kegiatan Perencanaan Jembatan. 2. MAKSUD DAN TUJUAN Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sikka dalam rangka melaksanakan pekerjaan Perencanaan Jembatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah ketersediaan perencanaan yang berwawasan lingkungan, serta dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana menggunakan standa rprosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan perencanaan, tercapainya penyelesaian penanganan masalahmasalah yang sifatnya khusus serta memenuhi tingkat perekonomian yang tinggi sehingga tingkat pelayanan jembatan yangdiinginkan selama ini dapat tercapai. 3. SASARAN Sasaranyang dicapai dari pekerjaan ini adalah: a. Tersedianya Perencanaan Jembatan pada ruas jalan yang ada yaitu Jembatan Korobhera, Jembatan Tobang dan Jembatan Koa (Krica – Nitung) yang belum ada jembatan dan jalan akses yang pembangunan jembatannya masih sangat dibutuhkan. b. Ketersediaan Dokumen Lelang Perencanaan Jembatan. 4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Pengguna Jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sikka. 5. SUMBER PENDANAAN Untuk pelaksanaan kegiatan ini tersedia pagu anggaran sebesar Rp.550.000.000,-(Lima Ratus Lima Puluh Lima Juta Rupiah) termasuk PPN,sumber dana APBD Tahun Anggaran2017. 6. LOKASIKEGIATAN Lokasi pelaksanaan pekerjaaan ini terletak di Kecamatan Mego dn Kecamatan Palue 7. LINGKUPDANFASILITASPENUNJANG a. Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan ini adalah: 1)
Melaksanakan survey dan perencanaan teknik jembatan pengguna jasa sesuai standar perencanaan;
2)
Menyediakan dokumen pelelangan pengadaan jasa konstruksi, daftar kuantitas dan gambar tipikal sebagai bahan pelelangan konstruksi;
3)
Menyediakan perencanaan teknik detail, gambar detail, dan perhitungan volume pekerjaan;
4)
Jumlah jembatan yang direncanakan adalah 3 buah jembatan dengan menggunakan Rangka baja Bentangan…. Meter (sesuai pengukuran lapangan) dengan opsi bentangan yang berbeda untuk setiap jembatan.
8. METODOLOGI a.
PERSIAPANPELAKSANAAN DESAIN 1). Tujuan Persiapan desain ini bertujuan: a. Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal. b. Menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai sebagai panduan survey pendahuluan. c. Menetapkan ruas yang akan disurvey. 2) Lingkup Pekerjaan Kegiatan pekerjaan ini meliputi : a. Melakukan koordinasidan konfirmasi dengan instansi terkait termasuk juga mengumpulkan informasi harga satuan/ upah untuk di sekitarlokasi proyek
terutama pada proyek yang sedang berjalan. b. Mengumpulkan dan mempelajari laporan-laporan yang berkaitan dengan wilayah yang dipengaruhi atau mempengaruhi jalan yang akan direncanakan. b.
SURVEY DAN INVESTIGASI Survey lapangan dan investigasi harus dilaksanakan untuk mendapatkan data di lapangan sampai dengan tingkat ketelitian tertentu dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti
kondisi lapangan aktual yang ada dan sasaran penanganan yang
hendak dicapai. Konsultan Perencana dengan persetujuan Pengguna Jasa harus menghindarkan suatukondisi bahwa informasi terlalu berlebihan atau terlalu minimal. Jenis-jenis survey atau investigasi yang harus dilaksanakan tersebut bergantung kepada jenis pekerjaan penanganan yang akan dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana Konstruksi kelak. Sebagai acuan dasar, apa bila tidak ditentukan lain oleh Pengguna Jasa pada saat review hasil Survey Pendahuluan, jenis-jenis survey dan investigasi yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah sebagaimana table di bawah ini. 1)
Pengukuran Topografi a) Tujuan Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan tanah area rencana trase jalan dan jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala1:1000 yang akan digunakan untuk perencanaan geometrik jalan, serta 1:500 untuk perencanaan jembatan. b) LingkupPekerjaan
(1) Pemasangan patok-patok - Patok-patok BM harus dibuat dari Kayu keras dengan ukuran 10x10x75 cm, ditempatkan pada tempat yang aman, mudah terlihat. Patok BM dipasang pada setiap lokasi rencana jembatan dipasang minimal 3, masing-masing 1 (satu) pasang di setiap sisi sungai/alur dan 1 (buah) disekitar sungai yang posisinya aman dari gerusan air sungai. - Patok BM dipasang/ditanam dengan kuat, bagian yang tampak di atas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, Dinas Pekerjaan Umum, notasi dan nomor BM dengan warn ahitam. Patok BM yang sudah terpasang, kemudian di photo sebagai dokumentasi yang dilengkapi dengan nilaikoordinat serta elevasi. - Untuk setiap titik polygon dan sifat datar harus digunakan patok kayu yang cukup keras, lurus,
dengan diameter sekitar 5 cm, panjang
sekurang-kurangnya 50 cm, bagian bawahnya diruncingkan, bagian atas diratakan diberi paku, ditanam dengan kuat, bagian yang masih Nampak diberi nomor dan dicatwarna kuning. Dalam keadaan khusus, perlu ditambahkan patok bantu. - Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitar patok diberitanda-tanda khusus.
(2) Pengukuran titik control horizontal - Pengukuran titik control horizontal dilakukan dengan sistempoligon, dan semuatitik ikat (BM) harus dijadikan sebagai titik poligon. - Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter, diukur dengan meteran atau dengan alatukur secara optis atau pun elektronis. - Sudut-sudut polygon diukur dengan alat ukur theodolit dengan Ketelitian baca dalam detik.
Disarankan untuk menggunakan
theodolit jenis T2 atau yang setingkat.
(3) Pengukuran titik control vertikal - Pengukuran sifat datar harus mencakup semua titik pengukuran (poligon, sifat datar,dan potongan melintang) dan titik BM. - Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala benar, jelas dan sama. - Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan pembacaan ketiga benangnya,yaitu Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), dan Benang Bawah (BB), dalam satuan milimiter. Pada setiap pembacaan harus dipenuhi: 2BT = BA + BB. - Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag (pengamatan) yang genap.
(4) Pengukuran situasi -
Pengukuran situasi dilakukan
dengan sistem tachimetri, yang
mencakup semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada di sepanjang jalur pengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jembatan, rumah, gedung dan sebagainya. -
Dalam
pengambilan
data
agar
diperhatikan
keseragaman
penyebaran dan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar. Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya: sungai, persimpangan dengan jalan yang sudah ada) pengukuran harus dilakukan dengan tingkat kerapatan yang lebih tinggi. -
Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.
(5) PengukuranPenampangMelintang.
Pengukuran penampang melintang harus dilakukan dengan persyaratan: Kondisi
Lebar koridor, (m)
Interval, (m) Jalan baru
Interval,(m) Jembatan/ Longsoran
-
Datar, landai,dan lurus
75+ 75
50
25
-
Pegunungan
75+ 75
25
25
-
Tikungan
25
25
50(luar)+ 100(dalam)
Untuk pengukuran penampang melintang harus digunakan alat theodolit.
(6) Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai atau jalan -
Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing minimum 200 m dari perkiraan garis perpotongan atau daerah sekitar sungai (hulu/hilir) yang masih berpengaruh terhadap keamanan jembatan dengan interval pengukuran penampang melintang sungai sebesar 25 meter.
-
Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan masing- masing minimum 100 m dari garis tepi sungai/ jalan atau sampai pada garis pertemuan antara oprit jembatan dengan jalan dengan interval pengukuran penampang melintang rencana trase jalan sebesar 25 meter.
-
Pada posisilokasi jembatan interval pengukuran penampang melintang dan memanjang baik terhadap sungai maupun jalan sebesar 25 m. Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang dibentuk alam maupun manusia di sekitar persilangan tersebut.
c) Persyaratan (1) Pemeriksaan dan koreksi alat ukur. Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan harus diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut: a. Pemeriksaaan theodolit: - Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung. - Sumbu II tegak lurus sumbu I. - Garis bidik tegak lurus sumbu II
- Kesalahan kolimasi horizontal = 0. - Kesalahan indeks vertical =0. b. Pemeriksaan alat sifat datar: - Sumbu I vertikal,dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung. - Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo. Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan dalam laporan. (2) Ketelitian dalam pengukuran Ketelitian untukpengukuranpoligonadalahsebagai berikut : a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10”√n, (n adalah jumlah titik poligon dari
pengukuran GPS pertama ke pengukuran GPS
berikutnya). b. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5”. (3) Perhitungan - Perhitungan Koordinat. Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi, Koreksi sudut tidak boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan panjang kaki sudut (kaki sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi yang lebih besar),dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan. - Perhitungan Sifat Datar. Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 3desimal (ketelitian 1 cm),dan harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar perhitungan dengan menjumlahkan beda tingginya. - Perhitungan Ketinggian Detail. Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur yang dipakai
sebagai titik
pengukuran
detail
dan dihitung secara
tachimetris. - Seluruh perhitungan menggunakan sistim komputerisasi. (4) Keluaran - Penggambaran polygon harusdibuat dengan skala1:500. - Garis-garis grid dibuat setiap10 Cm. - Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x) dan ordinat (y)-nya.
- Pada setiap lembar gambar harus dicantumkan petunjuk arah Utara. - Penggambaran titik polygon harus berdasarkan hasil perhitungan dan tidak boleh dilakukan secara grafis. - Setiap titik ikat (BM) aga rdicantumkan nilaiX, Y ,Z-nya dan diberi tanda khusus. Semua hasil perhitungan
titik pengukuran detail, situasi, dan
penampang melintang harus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk gambar situasi dengan interval garis ketinggian (contour) 1 meter. 2)
Survey Lalu Lintas Tujuan Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan kendaraan rata-rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta menginventarisasi jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata- rata sebagai dasar perencanaan jembatan. Ruang Lingkup Survey lalu lintas meliputi kegiatan:
(1) Surveyvolumekendaraan Seluruh jenis kendaraan yang lewa tbaik dari arah depan maupun dari arah belakang harus dicatat. Setiap lajur minimal 2 orang dengan peralatan yang digunakan 1 orang 1
counter serta format survey yang telah ditentukan. (1.1) Pengelompokan Kendaraan Dalam perhitungan jumlah lalu lintas, kendaraan dibagi kedalam 10 kelompok mencakup kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor.
Golongan/
JenisKendaraanyangmasukkelompokini adalah
Kelompok 1
Sepeda bermotor roda3
motor,sekuter,sepeda
kumbang
dan
kendaraan
2
Sedan, Jeep, dan Station Wagon.
3
Opelet, Pick-upopelet, Suburban, Combi, Minibus
4
Pick-up, Micro Truck dan Mobil hantaran atau Pick-up Box
5a
Bus Kecil
5b
Bus Besar
6
Truk 2 sumbu
7a
Truk 3 cumbu
7b
Truk Gandengan
7c
Truk Semi Trailer
8
Kendaraan tidak bermotor, sepeda,
becak, andong/dokar,
gerobak sapi
Persyaratan Standar pengambilan dan perhitungan data harus mengacu pada buku Manual Kapasitas Jalan Indonesia. 3)
Survey Penyelidikan Tanah (Mektan) a) Tujuan Tujuan penyelidikan tanah dalam pekerjaan ini adalah untuk memenentukan jenis dan karakteristik tanah untuk keperluan
bahan
jembatan,
serta
mengidentifikasi lokasi sumber bahan termasuk perkiraan kuantitasnya. b) Ruang Lingkup Kegiatan penyelidikan tanah meliputi:
(2.1) Sondir(PneutrometerStatic) Sondir dilakukan untuk mengetahuike dalaman lapisan tanah keras, menentukan lapisan-lapisan tanah berdasarkan tahanan ujung konus daya
lekat
dan
tanah setiap kedalaman yang diselidiki, alat ini hanya dapat
digunakan pada tanah berbutir halus, tidak boleh digunakan pada daerah alluvium yang mengandung komponen berangkal dan kerakal serta batu gamping yang berongga, karena hasil nya akan memberikan indikasi lapisan tanah keras yang salah. Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm, pekerjaan sondir dihentikan apabila pembacaan pada mano meter berturut-turut menunjukan harga > 150kg/cm2, alat sondir terangkat ke atas, apabila pembacaan mano meter belum menunjukan angka yang maksimum, maka alat sondir perlu diberi pemberat yang diletakan pad
abaja kanal jangkar. Hasil yang diperoleh adalah nilai sondir (qc) atau perlawanan penetrasi konus dan jumlah hambatan pelekat (JHP). Grafik yang dibuat adalah perlawanan penetrasi konus (qc) pada tiap kedalaman dan jumlah hambatan pelekat (JHP) secara kumulatif.
(2.2) Pengambilan sample tanah (3) Lokasi Quarry Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan, struktur jembatan,maupun untuk bahan timbunan (borrowpit) diutamakan yang ada disekitar lokasi pekerjaan. Bila tidak dijumpai, maka harus menginformasikan lokasi quarry lain yang dapat dimanfaatkan. Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis dan karakteristik bahan, perkiraan kuantitas, jarak ke lokasi pekerjaan, serta kesulitan- kesulitan yang mungkin timbul dalam proses penambangannya, dilengkapi denganfoto-foto. c) Persyaratan
(1) Pengujian Lapangan Metoda pekerjaan lapangan lain yang harus sesuai dengan persyaratan seperti yang dijelaskan pada Tabel Pengujian Lapangan pada halaman berikutini: Tabel Pengujian Lapangan No Pengujian
Acuan
1.
Resistivity
ASTMG57-78
2.
Standard Penetration ASTMD1586-94
Pada daerah rencana
Test termasuk Split
jembatan, harus mencapai
Spoon Sampling
kedalaman lapisan keras.
3.
Stand Pipe
Keterangan
AASHTOT252-84
(2) Pekerjaan Laboratorium Pekerjaan Laboratorium dilaksanakan sesuai ketentuan yang tercantum pada Tabel berikut: Tabel Spesifikasi Pengujian Tanah di Laboratorium. NO. 1 2 3
PENGUJIAN SIFAT INDEKS Kadar air Batas susut Batas plastis
ACUAN ASTMD 2216-92 ASTMD 427-93 ASTMD 4318-93
KETERANGAN
- Fresh Condition
4
Batas cair
SK-SNIM-07-1989-F
5 6 7 8 9
Analisa saringan Berat Jenis Beratisi Chloride Content Carbonate Content
SNI-03-3423-1994 ASTMD 854-92 SNI-1742-1989 K.H.Head,Vol.1,1984 K.H.Head,VolI,1984
10
Sulphate Content
K.H.Head,Vol.1, 1984
- ovendried 100oC Gunakan 'Wetmethod'
SIFATKUAT GESER 11
TANAH Direct Shear
SNI03-2813-1992
Fresh sample dengan
ASTMD 3080-90
Penjenuhan Fresh sampletanpa Penjenuhan Fresh sample
12
SIFAT
dioven70oC selama
PEMAMPATAN
satu hari
TANAH Swelling
ASTMD 4546-90
- Fresh Condition – Dioven 40oC dan 70oC
13
KEPADATAN Pemadatan SIFAT KELULUSAN
14
Permeabilitas
Selama satu hari
KH HeadVol.21984
Manual ofSoil LaboratoryTesting. Gunakan
4)
metodeFallingHead
Survey Hidrologi a) Tujuan
Tujuan survey hidrologi dan hidrolika yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah untuk mengumpulkan dat ahidrologi dan karakter/perilakualiranair pada bangunan air yang ada
(sekitar jembatan maupun jalan),
guna
keperluan analisis hidrologi, penentuan debit banjir rencana(elevasi muka air banjir), perencanaan drainase dan bangunan pengaman terhadap gerusan, rivertraining (pengaraharus) yang diperlukan. b) Ruang Lingkup Lingkup pekerjaan survey hidrologi ini meliputi: a. Mengumpulkan data curah hujan harian maksimum (mm/hr) paling sedikit dalam jangka 10 tahun pada daerah tangkapan (catchmentarea) atau pada daerah yang berpengaruh terhadap lokasi pekerjaan, data tersebut bias diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika dan/atau instansi terkait di kota terdekat dari lokasi perencanaan. b. Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada seperti gorong-gorong,
jembatan, selokan yang meliputi: lokasi, dimensi, kondisi, tinggi muka air banjir. c. Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debitdan tinggi muka air banjir rencana dengan periode ulang 10 tahunan untuk jalan arteri, 7 tahun untuk jalan kolektor, 5 tahunan untuk jalan local dan 50 tahunan jembatan dengan metode yang sesuai. d. Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan masukan dalam proses perencanaan yang aman. e. Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan. f. Menentukan rencana elevasi aman untuk
jalan/ jembatan
termasuk
g. pengaruhnya akibat adanya bangunan air (aflux). h. Merencanakan bangunan pengaman jalan/jembatan terhadap gerusan samping atau horisontal dan vertikal. c) Persyaratan Prosesan
alias
perhitungan
harus
mengacu
pada
Standar
Nasional
Indonesia(SNI) No:03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia (SNI) No:03-1724-1989SKBI-1.3.10.1987 (Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di Sungai). c.
PROSESANALISA STRUKTUR JEMBATAN Setelah semua data dikumpulkan kemudian data tersebut dianalisa dan dilakukan desain jembatan, baik itu bangunan bawah maupun bangunan atas jembatan. Dalam perencanaan teknik jembatan konsultan harus berdasarkan peraturan perencanaan yang telah ditetapkan atau sesuai SNI. Terutama diharapkan desain yang tahan terhadap gempa. Untuk hal ini Konsultan mengacu pada SNI 2833 tahun 2008 tentang “Perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan”. Dalam standar ini dijelaskan dinamika struktur agar setiap perencana akanmenguasai segi kekuatan, keamanan dan kinerja ketahanan gempa jembatan dalam suatu proses perencanaan utuh.
d. PENGGAMBARAN 1) Rancangan (Draft Perencanaan Teknik) Tim harus membuat rancangan (draft) perencanaan teknis dari setiap detail perencanaan dan mengajukannya kepada pengguna jasa untuk diperiksa dan disetujui. a. Gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas Jembatan. b. Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan. 2) Gambar Rencana (Final Desain)
Pembuatan gambar rencana lengkap dilakukan setelah rancangan perencanaan disetujui oleh pengguna jasa
dengan memperhatikan koreksi dan saranyang
diberikan. Gambar rencana akhir terdiri dari gambar-gambar rancangan yang telah diperbaiki dan dilengkapi dengan: a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam. b. Daftar isi. c. Peta lokasi proyek. d. Peta lokasi Sumber BahanMaterial (Quarry). e. Daftar symbol dan singkatan. f.
Daftar bangunan pelengkap dan volume.
g. Daftar rangkuman volume pekerjaan. e. PERHITUNGAN KUANTITAS PEKERJAAN FISIK a. Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (per item) harus sesuai dengan spesifikasi yang dipakai, b. Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan. Tabel perhitungan harus mencakup lokasi dan semua jenis mata pembayaran (pay item) c. Tim harus mengumpulkan harga satuan dasa rupah, bahan, dan peralatan yang akan digunakan di lokasi pekerjaan. d. Tim harus menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan untuk semua mata pembayaran yang mengacu pada
Panduan
Analisa
Harga
SatuanNo.
028/T/BM/1995 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Marga. e. Tim harus menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya pekerjaan konstruksi. 9.
JANGKAWAKTU PELAKSANAAN Keseluruhan jadwal waktu jasa konsultansi ini terdiri dari pekerjaan perencanaan teknik yang dilakukan dalam periode 4 bulan Kalender (120 hari kerja).
10. PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA Perkiraan Kebutuhan Personil (ManMonth) adalah sebagai berikut:
Kebutuhan Tenaga Ahli terdiri dari: a.
Ketua Tim (Team Leader) Adalah seorang sarjana (S1) SKA Ahli Perencana Jembatan Madya atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya minimal 5 (Lima) tahun yang terkait, dimana tugas utama ketua tim adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut:
Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan,
Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan
data, pengolahan, dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan. b.
Soil and Material Engineer(Ahli Mekanika Tanah) Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil , SKA Ahli Geoteknik Madya dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 4 (empat) tahun, dimana tugas ahli material adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan pelaksanaan penyelidikan tanah dan penyelidikan material dilapangan dan dilaboratorium,
pengolahan dan analisis data material,
dan harus
menjamin bahwa data, analisis dan Penelitian Material yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan untuk tahap perencanaan teknik jalan dan jembatan. c.
Ahli Hidrologi (Hydrology Engineer) Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil hidro, SKA Ahli Perencana Sumber Daya Air Madya dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 4 (Empat) tahun, dimana tugas ahli teknik hidrologi/hidraulik adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan pengumpulan data hidrologi, pengolahan dan analisis data hidrologi, dan perhitungan-perhitungan hidrologi untuk perencanaan bentuk dan dimensi bangunan hidrologi, serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan hidrologi yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat memberikan masukan yang rinci mengenai curah hujan dan pola aliran airp ermukaanuntuk tahap perencanaan teknik jalan dan jembatan.
d.
Ahli Struktur (Struktur Engineer) Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil, SKA Ahli Perencana Struktur Madya dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 4 (empat) tahun, dimana tugas ahli Struktur adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup analisa struktu jembatan, pengolahan dan analisis data struktur, dan perhitungan-perhitungannya, serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan struktur yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan. dapat memberikan masukan yang rinci mengenai untuk tahap perencanaan teknik jembatan.
e.
Ahli Perencana Jalan (Highway Engineer) Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil hidro, SKA Ahli Perencana Jalan Madya dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 4 (empat) tahun, dimana tugas ahli Perencana jalan adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan pengumpulan data LHR, pengolahan dan analisis data jalan yang akan dihubungkan oleh jembatan yang akan dibangun sehingga dalam perencanaan dan desai terjalin sinkronisasi yang tepat antara bentuk posisi alinemen jalaan dengan lokasi Jembatan.
f.
Ahli Quantity & Cost Estimator Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil, SKA Ahli
Perencana Struktur Madya dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 4 (empat) tahun, dimana tugas Quantity & Cost Estimator adalah melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data harga satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan, membuat perhitungan
kuantitas pekerjaan
jalan dan jembatan,
membuat perkiraan biaya pekerjaan konstruksi, serta harus menjamin bahwa data, perhitungan analisa harga satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar dan akurat. Semua Tenaga Ahli adalah Lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakreditasi, Memiliki NPWP & Sertifikat Keahlian konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Kebutuhan Tenaga Pendukung Teknik terdiri dari: a. Asisten Soiland Material Engineer (Ahli Mekanika Tanah) Adalah seorang Diploma 3 teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya minimal 2 (Dua) tahun, dimana tugas ahli
selama
material adalah merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan penyelidikan tanah dan material di lapangan dan di laboratorium, pengolahan dan analisis data material, dan harus menjamin bahwa data, analisis dan Penelitian Material yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan untuk tahap perencanaan teknik jalan dan jembatan. b. AsistenAhli Hidrologi(HydrologyEngineer) Adalah seorang Sarjana Teknik sipil/hidro dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 2 (Dua) tahun, dimana tugas ahli teknik hidrologi/hidraulik adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan pengumpulan data hidrologi, pengolahan dan analisis data hidrologi, dan perhitunganperhitungan hidrologi untuk perencanaan bentuk dan dimensi bangunan hidrologi, serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan hidrologi yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat memberikan masukan yang rinci mengenai curah hujan dan pola aliran air permukaan untuk tahap perencanaan teknik jalan dan jembatan. c. Asisten Quantity & Cost Estimator Engineer Adalah seorang Sarjana Teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 2 (Dua) tahun, dimana tugas quantity & costestimator adalah melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data harga satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan, membuat perhitungan kuantitas pekerjaan jalan dan jembatan, membuat perkiraan biaya pekerjaan konstruksi, serta harus menjamin bahwa data, perhitungan analisa harga satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar dan akurat.
d. 6 Orang Juru Ukur/Surveyor, minimal sarjana muda atau STM Bangunan / Pemetaan, dengan pengalaman kegiatan pekerjaan survey, pemetaan / pengukuran dalam perencanaan, pelaksanaan bangunan jembatan / air, minimal 3 (tiga) tahun. e. 2 orang Juru Gambar/Drafter, minimal sarjana muda atau D3 Teknik Sipil, dengan pengalaman kegiatan penggambaran perencanaan jembatan / bangunan sipil, pengalaman kerja min. 3 (tiga) tahun. f.
Staf Administrasi/Keuangan, minimal sarjana muda atau D3 Administrasi/Akuntansi, dengan pengalaman kerja min. 2 tahun dalam bidang administrasi.
11. LAPORANTEKNIK Laporan Teknik yang dihasilkan dari jasa konsultansi ini,adalah sebagai berikut: 1. Laporan penyelidikan tanah Laporan PenyelidikanTanah harus mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-hal berikut: -
Data proyek.
-
Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap kota terdekat.
-
Hasil Penyelidikan Sondir
-
Rekomendasi.
2. Laporan Topografi Laporan topografi mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-hal berikut: -
Data proyek.
-
Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek.
-
Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
-
Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.
-
Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.
-
Kegiatan pengukuran penampang melintang.
-
Kegiatan pengukuran khusus (bila ada).
-
Perhitungan dan penggambaran.
-
Dokumentasi foto(ukuran3R) mengenaikegiatan pengukuran topografi termasuk
-
Deskripsi BM (sebagai lampiran).
3. Laporan Hidrologi Laporan mengenai survey dan analisi s hidrologi, yang meliputi: -
Data proyek.
-
Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil.
-
Analisis/perhitungan.
4. Laporan Survey Lalulintas Hasil dari lapangan harus dibuat dalam bentuk laporan lengkap yang berisi: 1. Foto dokumentasi 2. Data lapangan 3. Perhitungan 4. Laporan teknik 5. Laporan Hasil Analisa Struktur Bangunan Bawah Jembatan Hasil dari lapangan harus dibuat dalam bentuk laporan lengkap yang berisi: 1. Data lapangan 3. Perhitungan 4. Laporan teknik 12. KELUARAN Keluaran yang diperoleh dari kegiatan ini adalah: 1. Laporan Pendahuluan Laporan pendahuluan merupakan apresiasi terhadap kerangkaacuan kerja kegiatan yang antara
lainmeliputilatarbelakangmasalah,maksuddantujuan,
ruang
lingkup
yang
diharapkan, metode/cara pendekatan, teknik dan prosedur pengumpulan data serta analisis. Pada pelaporan ini dicantumkan juga pentahapan pekerjaan, jadwal rencana kerjadan organisasi pelaksanaan studi yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Pengguna Jasa. Laporan ini diserahkan pada hari kalender ke-30 (Tiga Puluh) Setelah diterbitkan SPMK dan diserahkan sebanyak 10 (Sepuluh) buku untuk masing masing jembatan dan softcopy (CD). 2. Laporan Antara Laporanini berisi hasil pengumpulan
bahan dan kajian yang akan dibahas dalam
pertemuan dengan Penyedia Jasa. Laporan ini diserahkan pada hari kalender ke-60 (empat puluh lima) setelah diterbitkan SPMK dan dibuat sebanyak 10 (Sepuluh) buku untuk masing masing jembatan dan softcopy (CD). 4. Laporan Akhir yang berisi: - Hasil Penyelidikan Tanah - Hasil Analisis Topografi - Pembuatan Gambar Topografi - Hasil Analisis Hidrologi - Hasil Analisis LHR - Hasil Analisis Struktur Jembatan - Perhitungan & Perencanaan jembatan Laporan ini merupakan penyempurnaan dari Draft Laporan Akhir. Laporan ini akan
diserahkan pada akhir masa kontrak pada hari ke-120 (serratus dua puluh) setelah dikeluarkannya SPMK berjumlah sebanyak 10 (sepuluh) buku untuk masing masing jembatan dan softcopy (CD). 5. Pembuatan Dokumen Pelelangan. Dokumenini terdiri dari Gambar Rencana/gambar kerja Engineering Estimate (EE) Rencana Kerja & Syarat-syarat/Spesifikasi Teknis diserahkan bersama Laporan Akhir sebanyak 10 (Sepuluh) buku dan softcopy (CD). 13. LAIN - LAIN Apabila ada hal-hal lain yang belum tercakup dalam KAK ini dan sangat dibutuhkan demi terselesaikannya pekerjaan tersebut maka perlu dikoordinasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Maumere, Juli 2017 Mengetahui, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
PPK pada Bidang Bina Marga TA 2017
Kabupaten Sikka
Thomas Petrus Lameng, ST Pembina Tk. I NIP. 19630629 199503 1 002
Gregorius Geovany, ST NIP. 19790408 200604 1 012