KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
KERANGKA ACUAN KERJA 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU ( RKB ) TAHUN ANGGARAN 2016
yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep
Selayar.. Perincian bagian dan jenis pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana,dan RKS yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rencana kerja dan syaratsyarat ini dengan senantiasa dalam koordinasi dan pengendalian Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dibantu oleh pihak konsultan.
2.
LOKASI KEGITAN Kecamatan Benteng wilayah Kab. Kepulauan Selayar.
3.
PAGU ANGGARAN Pagu anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 424.000.000,- (Empat Ratus Dua Puluh Empat Juta Rupiah ) SUMBER DANA Sumber dana untuk pekerjaan Fisik tersebut adalah dari dana APBN 2016
4.
NAMA PENGGUNA JASA Kementrian Agama Kab. Kepulauan Selayar.
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
5.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jadwal jasa konsultan ini disesuaikan dengan jangka waktu pelaksanaan sesuai dengan pengambilan data survey hingga pengambaran yang direncanakan selama 90 ( Sembilan Puluh ) Kelender.
6. PERATURAN TEKNIS Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya Ketentuan yang berlaku pada pekerjaan ini : a.
Kepres No.80 tahun 2003 dan perubahannya b. Syarat umum Pelaksanaan Pembangunan Umum yang dilelang c. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia d. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1961) e. Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971) f.
Peraturan Umum Listrik (PUIL 1984) SNI 0225 – 1987-D
g. Peraturan Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja h. Peraturan Perburuhan Indonesia (Ttg Penggunaan Tenaga Kerja) i.
Peraturan Pemerintah Setempat
j.
RKS dan Gambar-Gambar Teknis
k. Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing)Surat Perjanjian Pemborongan.
2
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
7. PEKERJAAN PERSIAPAN 3.1.Lingkup Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouwpank Papan Nama Kegiatan Pembersiha Lokasi Pemasangan Bouwplank Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan
Pembuatan WC sementara dan fasilitas lainnya untuk kebutuhan para pekerja
3.2. Persyaratan Bahan Untuk gedung dan bangsal kerja Untuk penampung air kerja disiapkan drum penampung air harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI 1971 Untuk papan nama kegiatan digunakan tiang dari kayu balok 5/7 dan tripleks ukuran 100 X 200 cm Untuk alat-alat kerja berupa patok adukan, kotak takaran, gerobak dorong digunakan bahan kayu setempat. 3.3. Pedoman Pelaksanaan 3.3.1. Pembersihan Lokasi Sekeliling Bangunan
3
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
Meliputi pembersihan semak dan tanaman juga termasuk pembongkaran akarakar pohon yang terkena bangunan dan halaman disekeliling bangunan, termasuk perataan tanah. Hasil pembersihan tersebut dibuang keluar lokasi pekerjaan. 3.3.2. Bangsal Kerja Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangsal sederhana yang dapat melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan. 3.3.3. Pengadaan Air Untuk Pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan dapat diambil dari sumber air terdekat, kemudian ditampung dalam drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI -71NI-2.
3.3.4. Pembuatan Papan Nama Kegiatan Membuat papan kegiatan dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm. didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama kegiatan memuat : Nama Kegiatan Pemilik Kegiatan Lokasi Kegiatan Jumlah Biaya dan Sumber Dana
4
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
Nama Lembaga Konsultan Perencana dan Pengawas Nama Pelaksana Kegiatan dimulai tanggal, bulan dan tahun. 3.3.5. Pemasangan Bouwplank Tiang bouwplank harus terpasang kuat. Papan diketang halus dan lurus pada sisi atasnya dan dipasang waterpas (timban air) dengan sudutnya harus siku.
8. PEKERJAAN BETON BERTULANG 6.1. Lingkup Pekerjaan 6.2. Beton bertulang dengan mutu K 225 untuk pekerjaan : sloof, kolom induk, kolom, ring balok dan perbandingan dengan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil atau setara mutu K 125 s/d K 175, harus dibuat untuk pekerjaan plat dan bagian-bagian lain yang menggunakan beton bertulang sesuai dengan gambar rencana.
6.3. Bahan 6.3.1.
Semen Digunakan semen Portland sesuai NI tahun 1972 dan SUBBI tahun 1986 Penyimpanan semen dijaga agar tidak mengeras karena jika mengeras maka zat pengikat
semen
berubah
dan
tidak dapat
digunakan
sebagai
bahan
mortar/campuran beton.
5
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
6.3.2.
Pasir Beton Pasir beton harus berbutir kasar dank eras serta bebas dari bahan organik dan juga kadar Lumpur maksimun sesuai syarat fisik di PBI 1971 atau pedoman beton tahun 1989. Kerikil/Split/Chipping Kerikil beton harus mempunyai permukaan kasar dan berasal dari batuan keras dengan gradasi baik serta bersih dari bahan organic dan juga kadar Lumpur harus sesuai syarat fisik di PBI 1971 atau pedoman beton tahun 1989. Penumpukan kerikil harus terpisah dari pasir sehingga dapat diperoleh campuran mortar sesuai komposisi material yang sesuai.
6.3.3.
Besi Tulangan Besi tulangan beton yang digunakan U 24 (tegangan ultimate minimum 2400 kg/cm²) Besi tulangan beton harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak dan karat. Membengkok dan memotong besi harus dalam keadaan dingin dan harus sesuai dengan ukuran diameter, bentuk gambar rencana. Perubahan diameter besi harus mendapat persetujuan dari direksi/konsultan dan konversi terhadap diameter-jumlah dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangi jumlah luas minimum yang disyaratkan dalam gambar.
6.3.4.
Air
6
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
Digunakan air tawar, bersih dari minyak, zat kimia, bahan organis sesuai pedoman beton tahun 1989. 6.3.5.
Mal/Berkesting Bahan kayu untuk mal harus bermutu baik sehingga hasil beton mempunyai ukuran dan bentuk sesuai gambar rencana. Pembuatan mal/berkesting harus sesuai PBI-1971 (NI-2)Pedoman Pelaksanaan
6.4.
Pedoman Pelaksanaan a) Kecuali ditentukan lain maka sebagai pedoman tetap dipakai PBI 1971 (NI-2) b) Adukan mortar beton Pembuatan mortar beton dilakukan jika besi tulangan sudah terpasang baik dalam bekesting. Campuran material semen, pasir, kerikil dan air harus. tercampur merata, tidak bergumpal dengan kekentalan dikontrol dengan nilai slump.
c) Pengecoran Pengankutan bahan mortar beton ke mal/berkesting tidak berakibat adanya pemisahan atau kehilangan material campuran. Jika pengecoran dihentikan pada bagian tertentu, maka untuk melanjutkan pengecoran, pada bagian tersebut harus dibersihkan dan dibuat kasar dan mortar dicurahkan dalam ketinggian maksimun 1,5 m.
7
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
d) Perawatan beton Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban selama minimum 14 hari dengan menutup permukaan beton dengan karung goni yang selalu basah.
9. PEKERJAAN DINDING BATU BATA 7.1. Lingkup Pekerjaan Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk seluruh pembatas ruangan, bagian saluran keliling dan septic tank seperti gambar rencana terdiri dari : a. Pasangan bata biasa spesi 1 : 5 b.Pasangan kedap air (Trasram) spesi 1 : 3 dipasang pada :
Pasangan bata diatas sloof setinggi 20 cm diatas lantai,
Pasangan dinding saluran keliling,
Pasangan dinding WC setinggi 1,5 m diatas lantai, Pasangan dinding septic tank.
7.2. Bahan 7.2.1.
Bata merah Mutu bata yang digunakan dari jenis klas 1 NI-10, terbuat dari tanah liat dengan kekerasan dan suhu baker yang matang. Ukuran standar 5 x 10 x 20 cm
8
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
berbentuk persegi dengan sudut siku tajam, tidak ada retak-retak permukaan dan tidak hancur dalam rendamam air. 7.2.2.
Pasir Pasang Harus terdiri dari butir yang tajam, keras tidak pecah oleh pengaruh cuaca dan kadar Lumpur maks 5 % dan bebas dari bahan kimia dan organis.
7.2.3. Semen dan air Telah disyaratkan pada pasal beton bertulang.
7.3. Pedoman Pelaksanaan 7.3.1.
Pelaksanaan pasangan dinding bata dilaksanakan setelah bahan kusen telah diatur letak dan posisi pemasangannya.
7.3.2. Persyaratan adukan Adukan dibuat dalam bak kayu yang memenuhi syarat. Material pasir dan semen dicampur dan diberi air hingga membentuk mortar yang bersifat plastis. Campuran yang sudah mengering tidak boleh digunakan untuk campuran yang baru.
7.3.3. Pengukuran Ult- Zet (batas tebal kerataan) dibuat sesuai bentuk
dinding
dalam gambar
9
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
dan
dilakukan dengan benang horizontal dan dinaikkan maksimal 30 cm
dari pasangan bata yang selesai. 7.3.4.
Pemasangan lapisan bata diatas harus setengah panjang bata. Bata terpotong setengah hanya dapat dipasang dibagian sudut atau akhir dikolom.
7.3.5. Jika pemasangan terhenti dalam satu hari kerja, akhir pasangan harus berbentuk tangga menurun. Bentuk tegak bergigi hanya ditempat rencana pembuatan kolom-kolom praktis. 7.3.6. Pasangan bata yang dapat terkena hujan harus dilindungi dengan penutup plastic. 7.3.7. dinding bata yang sudah selesai harus dipelihara kelembaban dengan cara terus dibasahi selama 7 hari.
PEKERJAAN PLESTERAN 8.1. Lingkup Pekerjaan 8.2. Pekerjaan plesteran dilakukan pada permukaan pasangan batu bata, beton bertulang, saluran dan septic tank. 8.3. Syarat/Bahan Material pasir, semen dan air sesuai syarat yang ditentukan
pada pasal beton
bertulang. 8.4. Pedoman Pelaksanaan
10
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
8.4.1.
Persiapan Plesteran Permukaan dibersihkan dari semua kotoran dan dibasahi Permukaan yang akan diplester dibuat kasar agar spesi dapat melekat baik.
8.4.2.
Campuran untuk dinding kedap air dibuat dengan komposisi 1 : 3 dan untuk campuran biasa 1 : 5 dengan tebal plesteran harus sama rata dengan bidang sekitar 1.5 – 2 cm dan tidak berombak.
8.4.3.
Dibeberapa bangunan terdapat plesteran profil bentuk kayu atau batu, dilaksanakan pembentukan garis-garis profil saat plesteran masih setengah kering dengan alat Bantu disertai sentuhan keahlian khusus dibidang art profile.
8.4.4.
Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama 7 hari sejak diplester.
10. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK 9.1. Lingkup PekerjaanUntuk Lantai Keramik digunakan keramik permukaan halus ukuran 40 x 40 cm 9.2. Syarat/Bahan Digunakan bahan produksi dalam negeri yang berkualitas baik.
11
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
9.3. Pedoman Pelaksanaan Permukaan dinding diplester kasar dengan campuran 1 : 2 dan diatas plester tersebut ditempel keramik secara alur merata dengan melapisi pasta semen.
Celah antara keramik ditutup dengan semen berwarna.
11. PEKERJAAN LANTAI 10.1. Lingkup pekerjaan terdiri dari : Lantai Dari Pasangan batu Bata diemperan samping dan belakang bangunan Lantai keramik kulit jeruk halus untuk lantai Pasar 10.2. Syarat/bahan, digunakan : Tegel keramik ukuran 40 x 40 cm produksi dalam negeri berkualitas baik Rabat beton dicampur dengan komposisi 1Pc : 3ps : 5Krl Lantai bata alas keramik dibuat satu lapis. 10.3. Pedoman pelaksanaan 10.3.1. Pelaksanaan pekerjaan lantai jika semua pasangan pipa, saluran dibawah lantai sudah terpasang baik. 10.3.2. Dasar lantai dibuat pasir urug setebal 10 cm dipadatkan pada bata merah kosong yang disususn satu lapis. 10.3.3. Untuk lantai beton dengan campuran 1 : 3 : 5 dipasang dengan tebal 7 cm dan dilapis plesteran 1 : 3 setebal 1 cm. 10.3.4. Unutk lantai keramik, spesi 1 : 3 dipasang setebal 3 cm diatas
12
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
10.3.5. bata kosong menutupi semua rongga dan diatasnya dipasang keramik dengan pasta semen. Khusus untuk KM/WC dibuat miring 1 % kearah saluran buangan. 10.3.6. Pasangan keramik harus rapi, lurus, tidak retak, rata dan semua celah
harus
diisi dengan air semen berwarna. 10.3.7. Pasangan keramik sedapatnya dihindari pemotongan berlebihan dan dipasang dibagian sudut belakang bangunan.
11.1 PEKERJAAN KAYU Lingkup pekerjaan Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan kayu, alat Bantu dan pemasangan pada konstruksi kayu seperti : Pekerjaan kuda-kuda, gording, skur angin, kasau dan konsol. Lisplank dan bubungan. 11.2
Syarat/bahan a. Rangka kuda-kuda secara umum menggunakan kayu kelas II dan semuanya berkualitas baik. b. Ukuran kayu dipotong, dibentuk dan disambung sesuai gambar rencana adalah ukuran terpasang. Kondisi kayu harus kering, tidak laput/cacat, lurus dan mutu sesuai SNI 1990 (s-10) dan PPKI 1971.
13
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
11.3
Pedoman pelaksanaan 11.3.1. Tiang pokok Tiang dipasang pada titik yang ditentukan sesuai gambar dengan kaki tiang dicor pada struktur pondasi. Pemasangan tiang harus distel tegak dan lurus diikuti pemasangan balok jepit antara tiang dikuatkan dengan baut 12 mm dan baja strip 40,4 mm. 11.3.2.
Rangka kuda-kuda Rangkaian kuda-kuda dan baja ringan dapat distel dengan baik ditanah sebelum dipasang pada tiang. Sambungan-sambungan balok harus dibuat rapi sesuai standar struktur kayu yang aman sesuai SNI 1990 (s-10) dan PPKI 1971.
11.3.3.
Rangka atap, gording, terdiri kayu klas II dibentuk sesuai gambar harus rata tidak bergelombang termasuk bentuk profil.
11.3.4. Lisplank Digunakan papan klas II ukuran 2 x 3 x 25 cm dipasang lurus dan rapi diujung gording mengelilingi luas kaki atap.
12. PEKERJAAN PLAFON 12.1. Lingkup pekerjaan Dilaksanakan unutk menutup langit-langit ruang dibawah atap dengan rangka plafon ataupun tidak menggunakan rangka.
14
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
12.2. Syarat/bahan Bahan plafon adalah Eternit. Papan list profil . 12.3. Pedoman pelaksanaan Lembaran Eternit 3 mm dipasang dari bawah dan dipaku dirangka. Papan list profil dipasang disudut pertemuan plafon dan dinding dan dipaku terhadap rangka plafon.
13. PEKERJAAN PENUTUP / ATAP 13.1. Lingkup pekerjaan Dilaksanakan untuk menutup semua bidang atap. 13.2. Syarat/bahan Penutup atap digunakan bahan Atap Seng Gelombang atau sejenisnya. Bubungan menggunakan nok Atap Seng Gelombang. 13.3. Pedoman pelaksanaan Penutup atap dipasang bersusun secara rapi, teratur sedemikian sehingga tidak menimbulkan kebocoran. Bubungan nok dipasang pada alur jurai atap dan sambungan bahan atap sedemikian rapat dan rapi.
15
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
Jika terjadi bocor maka bahan atap diganti dengan yang baru karena seluruh konstruksi dibawah atap harus dilindungi terhadap cuaca.
14. PEKERJAAN PENGECATAN 16.1. Lingkup pekerjaan Meni dan cat kayu untuk lisplank dan list sudut plafon. Cat tembok untuk semua dinding yang diplester, bidang beton dan dinding partisi tripleks. Cat khusus profil untuk permukaan profil bentuk kayu atau batuan. 16.2. Syarat/bahan Meni pelitur kayu setara kuda terbang/glatik. Cat kayu setara glotex, platon dan avian. Cat tembok setara decolite, metrolite dan mowilex. 16.3. Pedoman pelaksanaan a. Pengecetan kayu dilakukan berlapis dengan memperhatikan pengeringan jenis bahan dan aturan pakai dari standar pabrik adalah : Cat meni 2 kali, harus rata, berwarna seragam. Satu lapis pengisi dengan plamur Finishing cat kayu minimal 2 lapis. b. Pengecetan dengan cat tembok mengikuti tahapan : Permukaan dihaluskan dan dilap dengan kain basah
16
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
Melapis dengan plamur dan digosok dengan amplas halus Pengecetan cat tembok emulsi dengan rata minimal 2 lapis Hasil cat harus warnanya merata sama dan tidak belang.
15. PEKERJAAN LAIN-LAIN 17.1. Lingkup pekerjaan Meliputi administrasi,dokumentasi, biaya jaga malam, obat P3K. masing-masing include pada penjabaran di atas karena berkenaan dengan tenaga kerja, kecuali administrasi sbb: a. Laporan berkala tentang semua item pekerjaan, bahan yang digunakan, tenaga kerja dan peralatan, waktu kerja, keadaan cuaca dan factor-faktor penghambat dalam pelaksanaan. b. Kelengkapan administrasi kegiatan yang diperlukan antara lain dokumentasi foto tentang tampak dan bagian bangunan dari arah berbeda dimulai pada awal hingga selesainya pekerjaan c. Keterangan tentang ukuran, bentuk dan volume dari tiap item pekerjaan dituangkan dalam bentuk uraian back up data dan perhitungan volume hasil pekerjaan. Dibuat Oleh
17
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
ANDI SAIFUL HERMAN, SH Nip. 1966100200501 1 003
18