BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Proyek Menurut catatan sejarah umat manusia yang sempat terungkap tentang keberadaan
dan
perkembangan
perpustakaan
menunjukkan
bahwa
perpustakaan sudah ada sejak abad ke 6 SM. Pada masa berdirinya perpustakaan, perpustakaan ditujukan kepada kaum terpelajar dan kerajaan sehingga tidak semua koleksi buku dapat dipinjam oleh seluruh lapisan masyarakat. Perpustakaan dianggap sebagai kuil ilmu pengetahuan. Desain dan sirkulasi di dalam gedung perpustakaan pada zaman dulu pun hierarkis. Seiring berjalannya waktu, perpustakaan mulai terbuka untuk setiap golongan masyarakat dan menyesuaikan dengan fungsi serta aktivitas masyarakat sehingga perpustakaan menjadi tempat yang dikunjungi oleh masyarakat. Pada masa sekarang fungsi perpustakaan bukan hanya sebagai tempat untuk belajar dan melakukan penelitian, tetapi masyarakat juga mengisi waktu luang di dalam perpustakaan. Perpustakaan pun juga menyediakan kegiatan-kegiatan yang diperuntukkan bagi masyarakat. Gedung perpustakaan juga didesain dengan memperhatikan estetika yang dapat menunjang aktivitas yang terdapat di dalamnya.
1
Kementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang dilakukan Kemdiknas adalah membangun sebuah perpustakaan. Perpustakaan Kemdiknas tercatat sebagai perpustakaan khusus yang awalnya menyediakan informasi di bidang pendidikan dan diperuntukkan khusus kepada staff lembaga Kemdiknas. Namun seiring berjalannya waktu, perpustakaan Kemdiknas menerima hibah koleksi buku dari British Council juga berperan sebagai perpustakaan umum, terbuka bagi masyarakat untuk menggunakan fasilitas yang tersedia.
Hal
ini
yang
membedakan
perpustakaan
Kemdiknas
dengan
perpustakaan lainnya. Masyarakat yang datang ke perpustakaan Kemdiknas terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang hanya ingin mengisi waktu luang, mencari informasi sampai melakukan penelitian di dalam perpustakaan.
1.1.2 Latar Belakang Topik Estetika merupakan seni yang menghasilkan keindahan dan keterpaduan yang serasi. Keindahan ekspresi timbul dari pengalaman melihat dan mengamati dalam konteks arsitektur. Dalam arsitektur, salah satu media untuk mendapatkan keindahan ekspresi adalah material yang digunakan. Kata Art Deco termasuk terminologi yang baru pada saat itu, diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Decoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25”. Sejak saat itu nama Art Deco dipakai untuk
2
menamai seni yang saat itu sedang populer dan modern. Art Deco merupakan gaya dekoratif yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang, salah satunya arsitektur dan interior. Art Deco sianggap sebagai gaya yang anggun, fungsional, dan ultra modern. Meskipun awalnya Art Deco merupakan gaya yang mengutamakan hiasan tradisional setempat, Art Deco terbuka terhadap sesuatu yang baru seperti pemakaian material dan teknik yang baru. Para arsitek mulai menggambungkan material tradisional dengan material baru seperti metal dan kaca untuk meningkatkan harmonisasi di dalam arsitektur. Setiap negara yang menerima Art Deco mengembangkannya sendiri, memberikan sentuhan lokal sehingga Art Deco di suatu tempat akan berbeda dengan Art Deco di tempat lain. Tetapi secara umum mereka mempunyai semangat yang sama yaitu menggunakan ornamenornamen tradisional atau historikal, sehingga langgam Art Deco merupakan langgam yang punya muatan lokal.
1.2 Identifikasi Masalah Berikut ini adalah beberapa pendekatan dan perumusan masalah yang akan dihadapi dalam perancangan Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional : 1. Bagaimana merancang interior perpustakaan yang dapat menunjang aktivitas pengguna dalam melakukan kegiatan santai maupun serius? 2. Bagaimana merancang interior yang dapat mengimplementasikan desain Art Deco pada interior perpustakaan?
3
1.3 Tujuan Penelitian Di dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penyusun memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu: 1. Mengajukan suatu perancangan interior Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional yang dapat menunjang aktivitas pengguna dalam melakukan kegiatan santai maupun serius. 2. Merancang interior dengan desain Art Deco yang dapat beradaptasi dengan lingkungan dan pengguna perpustakaan Kemdiknas.
1.4 Kontribusi Penelitian Kontribusi dari hasil penelitian yang penyusun lakukan selama proses perancangan interior Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional adalah: 1. Konstribusi Bagi Mahasiswa Dan Mahasiswi Interior Dengan adanya suatu perencanaan terhadap perancangan interior Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, diharapkan perencanaan interior ini nantinya dapat menjadi sarana pembelajaraan bagi mahasiswa mahasiswi UPH jurusan interior, dimana dapat memperluas wawasan dalam mendesain ke arah yang lebih baik lagi berdasarkan dari data yang telah dikaji. 2. Kontribusi Bagi Bidang Edukasi Dengan adanya suatu perencanaan terhadap perancangan interior Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, maka diharapkan
4
perpustakaan dapat menjadi sarana pembelajaraan yang efektif bagi pemerintah dan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1.5.1
Kawasan Penelitian
Proyek perpustakaan ini mengambil lokasi di Sudirman, Jakarta Selatan. Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional merupakan perpustakaan umum yang disediakan oleh Kemdiknas bagi masyarakat sebagai tempat membaca dan menimba pengetahuan. 1.5.2
Batasan Penelitian
Batasan-batasan penelitian yang ada seperti:
Data Meliputi data-data internal Perpustakaan Kemdiknas.
Aktivitas dan fasilitas Meneliti aktivitas apa saja yang terjadi dan fasilitas apa saja yang diperlukan di Perpustakaan Kemdiknas. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kapasitas pengguna untuk setiap fasilitas tersebut.
Survey lokasi Meliputi penelitian, pengamatan, dan pengambilan gambar lokasi Perpustakaan Kemdiknas.
Pengguna
5
Meneliti siapa saja yang datang (mayoritas pengguna), kebiasaan pengunjung, kebutuhan pengunjung, flow activity, dl.
1.5.3
Sampel Penelitian
Untuk membantu penelitian topik ini, makan akan diambil narasumber dari berbagai kalangan, antara lain:
Karyawan
Pengunjung
Warga sekitar
1.6 Metode Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan oleh penyusun, metode kuali-kuanti, yang didasarkan pada data yang sifatnya kualitatif dan kuantitatif, meliputi teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Studi Literatur. Studi pengenalan masalah untuk melengkap data. Literature diperoleh melalui artikel ilmiah, buku teks, jurnal ilmiah, surat kabar, makalah, serta Laporan Tugas Akhir S1 2. Penelitian Lapangan cara yang digunakan penyusun dalam penelitian lapangan ada 2, yaitu: a. Observasi (pengamatan)
6
Pengamatan terhadap berbagai fasilitas yang ada dan permasalahan yang timbul. Misalnya pola aktivitas, sirkulasi pengguna, dan sebagainya b. Wawancara Selain melakukan survey secara langsung, dilakukan wawancara secara langsung untuk menanyakan sedikit banyak mengenai kebutuhan perpustakaan secara umum dan apa yang diharapkan bagi kemajuan perpustakaan saat berada di lokasi-lokasi survey. c. Dokumenter Dengan
melakukan
dokumentasi
keadaan/kegiatan
yang
berlangsung di dalamnya.
7
1.7 Kerangka Berpikir
Gambar 1. 1 Kerangka berpikir
8
1.8 Pendekatan Pemecahan Masalah Untuk mengetahui masalah-masalah yang ada di dalam perpustakaan umum, maka diperlukan pengetahuan tentang sebuah perpustakaan umum dan ide-ide kreatif dalam merancang interior sebuah perpustakaan, maka itu dibutuhkan teori-teori tentang standar sebuah perpustakaan umum yang baik. Bukan hanya itu saja, akan tetapi dengan adanya pengalaman pribadi yang merasakan bagaimana kekurangan yang ada di dalam perpustakaan itu sendiri.
1.9 Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir yang berjudul “Perancangan Interior Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional” ini terdiri dari beberapa bab, yaitu:BAB I – BAB 1 - PENDAHULUAN Penjabaran tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, kontribusi penelitian, batasan masalah, kerangka pikir, rencana jadwal kerja, sistematika penulisan, dan kajian pustaka BAB II – TINJAUAN UMUM Berisi mengenai pengertian judul, sejarah, objek penelitian, studi ergonomis, dan antropometri, teori pendukung, dan studi teknis elemen interior. BAB III – TINJAUAN KHUSUS Pada bab ini penyusun membahas mengenai tinjauan teoritis yang akan digunakan dan berkaitan dengan analisis. BAB IV – IDENTIFIKASI DAN ANALISA PERMASALAHAN
9
Berisi mengenai permasalahan dan pendekatannya baik secara fisik maupun nonfisik. BAB V – KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN Berisi tentang penjabaran konsep perencanaan interior secara umum dan ruan g khusus yang meliputi konsep desain, konsep style, konsep citra, konsep bentuk, konsep material, konsep warna, konsep pencahayaan, dan konsep penghawaan serta berisikan zoning dan grouping. BAB VI – PENUTUP Kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA Daftar sumber-sumber dan literature yang diperoleh guna membantu proses pembuatan laporan pengantar Tugas Akhir.
10