111 TAHUN YANG LALU DALAM SEJARAH AHMADIYAH DI BULAN MEI,JUNI DAN JULI
ABDULLAH ATHAM:
KEMATIAN YANG DILAKNAT Tahun 1893 telah terjadi diskusi besar antara Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dengan Pendeta Abdullah Atham, dalam sebuah panggung terbuka. Diskusi dilakukansecara secara tertulis. Ketentuannya kertas-kertas berisi materi yang diperdebatkan langsung dijawab secara tertulis di atas panggung diskusi. Sejarah ini terjadi di kota Amritsar dari 22 Mei hingga 5 Juni. Jawaban kemudian dibacakan di hadapan penonton yang menyaksikan diskusi ini. Hasil diskusi ini kemudian diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul ‘Jang-i-Muqaddas’ (perang suci). Masalah pokok yang didiskusikan adalah kebenaran agama Islam dan Kristen. Argumentasi Hadhrat Masih Mau’ud demikian meyakinkan hingga banyak orang yang masuk Jemaat waktu itu. Masih dalam suasana diskusi, suatu ketika pihak Kristen berencana melakukan suatu tipu muslihat untuk mengacaukan pikiran Hadhrat Masih Mau’ud as.. Caranya, mereka menghadirkan beberapa penderita penyakit kusta, orang pincang dan orang buta. Di panggung diskusi para penderita cacat tersebut dihadapkan kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s.. Abdullah Atham berkata kepada beliau as., “ Kalau memang benar Anda adalah Almasih yang dijanjikan, maka hendaknya para penderita cacad itu Anda sembuhkan”. Beliau as.kemudian menjawab, “Yang mengatakan Yesus dapat menyembuhkan orang cacat seperti ini adalah kitab Injil. Kitab Perjanjian Baru sendiri yang mengatakan, kalau di antara pengikut Almasih ada yang mempunyai iman sebesar biji sawi saja, dia akan mampu memindahkan gunung sekalipun”. Hadhrat Masih Mauud as. telah mengembalikan upaya busuk Abdullah Atham dengan dalil dari Injil. Hal ini membuat pihak Kristen tak dapat berkata sepatah kata pun. Tipu muslihat mereka berubah menjadi senjata makan tuan. Setelah kejadian yangmemalukan itu, selama diskusi Abdullah Atham bersikap sinis dan selalu menghina Rasulullah saw., secara terangterangan. Tetapi rupanya Tuhan sudah
edisi 06/IV/2004
berencana menghukumnya. Diskusi yang kian diliputi suasana tegang dan panas masih berjalan terus ketika Hadhrat Masih Mau’ud a.s. mengumumkan hukuman yang akan dijatuhkan Tuhan atasnya. “Pihak yang dengan sadar meremehkan Tuhan Yang Maha Benar untuk kepentingan seorang manusia adalah pihak pendukung kepalsuan, dia akan dibinasakan dalam tempo lima belas bulan kecuali dia merubah sikap terhadap kebenaran”. Ketika Abdullah Atham mendengar ancaman itu tangannya menjadi gemetar dan mukanya pucat. Tanda-tanda rasa terkejut dan ketakutan tampak jelas pada mukanya. Dia begitu ketakutan, dan sejak berakhirnya diskusi itu hingga lima belas bulan kemudian ia tidak pernah mengeluarkan kata sedikitpun yang menyinggung pribadi Rasulullah saw. Padahal sebelumnya, menjadi kebiasaannya untuk selalu mencaci maki wujud suci itu. Sikap diam dan ketakutan itu menunjukkan dengan jelas bahwa dia merasa menyesal dan bertobat di dalam hatinya. Dan ia kemudian merubah sikapnya terhadap kebenaran. Karena sikap inilah, Abdullah Atham diselamatkan dari hukuman. Tuhan menagguhkan hukuman baginya. Namun hal inidi pahami lain oleh musuh Hadhrat Masih Mau’ud as.. Mereka beranggapan bahwa nubuwwah berupa ancaman hukuman telah gagal. Buktinya, Abdullah Atham tidak merubah sikapnya terhadap kebenaran, dan ia tak menerima azab apa pun, demiian pikran yang ada dalam musuh Hadhrat Masih Mauud as.. Karena sikap ini beliau as. kemudian menawarkan hadiah sebanyak 4.000 rupees, bila Abdullah Atham bersedia menyampaikan sumpah secara terbuka, bahwa dia benar-benar tidak terkesan oleh kebenaran Islam. Apabila bersumpah, dia akan mati dalam tempo satu tahun saja. Dan kalaupun tidak bersumpah, Tuhan tetap menurunkan azab. Abdullah Atham tidak bersedia melakukan sumpah. Sejarah kemudian membuktikan, tanggal 27 Juli 1896, Abdullah Atham tewas secara mengenaskan. (sumber: Ahmadi Muslim)
TELADAN AGUNG
JANGAN MENGHUKUM DIRI
UNTUK MENEBUS DOSA asulullah s.a.w. sangat tidak menyetujui cara-cara yang dibuat-buat dalam urusan ibadah dan mencela praktek penghukuman diri sendiri untuk menebus dosa sebagai suatu bentuk ibadah. Beliau mengajarkan bahwa ibadah terdiri atas penggunaan kemampuan-kemampuan yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Tuhan telah memberi mata untuk melihat; maka bukan ibadah tetapi aniaya namanya kalau mata dibiarkan kejam atau dibuang. Bukan penggunaan kemampuan melihat secara tepat yang dapat dipandang dosa, melainkan penyalahgunaan daya itulah yang menjadi dosa. Orang yang melenyapkan kemampuan mendengar dinilai sangat tidak berterimakasih kepada Tuhan, walaupun penggunaan daya itu untuk mendengarkan fitnah dan memburuk-burukkan orang lain akan merupakan perbuatan dosa. Meninggalkan makan (kecuali pada saat-saat yang diperintahkan atau dipandang baik) dapat dianggap bunuh diri dan dengan demikian merupakan dosa yang tak dapat dimaafkan, walaupun juga menjadi dosa untuk seseorang yang sangat mementingkan makanan dan minuman atau mengasyikkan diri dalam makan-minum barang-barang terlarang atau tidak layak. Itulah asas luhur yang diajarkan dan ditekankan oleh Rasulullah s.a.w. dan yang belum diajarkan oleh nabi terdahulu manapun. Penggunaan tepat daya alami merupakan taraf akhlak yang tinggi; menggagalkan kerja atau melumpuhkan daya itu merupakan perbuatan yang
bodoh. Penyalahgunaannya itulah yang merupakan kejahatan dan dosa. Penggunaan tepat kemampuankemampuan itu merupakan nilai akhlak yang sejati. Itulah inti ajaran akhlak yang ditanamkan oleh Rasulullah s.a.w. Dan, pendek kata, itu semua merupakan pula gambaran kehidupan dan perilaku beliau. Siti Aisyah r.a. meriwayatkan: “Bilamana Rasulullah dihadapkan kepada pilihan antara dua cara berbuat, beliau senantiasa memilih jalan yang termudah, asalkan bebas dari segala kecurigaan bahwa itu salah satu dosa. Kalau arah perbuatan itu membuka kemungkinan timbulnya kecurigaan serupa itu, maka Rasulullah s.a.w. itulah orangnya, dari antara seluruh umat manusia, yang paling menjauhinya” (Muslim, Kitabul-Fada’il). Hal itu sungguh merupakan jalan yang paling luhur dan paling mengagumkan untuk manusia. Beberapa orang dengan suka rela menderita sakit dan berkekurangan, tidak dengan tujuan untuk mencari keridhaan Ilahi, sebab ridha Ilahi tidak dapat dicapai dengan mencari sakit dan derita bagi dirinya sendiri yang tak bertujuan apapun selain dengan tujuan menipu umat manusia. Orang demikian mempunyai sedikit kebaikan dalam diri mereka tetapi mau menutupi kesalahankesalahan mereka dan mendapat kehormatan dalam pandangan orang-orang lain dengan menggunakan kebaikan semu. Tetapi tujuan Rasulullah s.a.w. adalah untuk menggapai kebaikan yang sungguh-sungguh dan guna menarik ridha Ilahi. Dengan demikian beliau sama sekali bebas dan kepalsuan dan kepura-puraan. Karena itu beliau sama sekali bersih dari kepura-puraan. Bahwa dunia akan memandang beliau jahat atau akan mempunyai penilaian baik adalah soal yang beliau sama sekali tidak menghiraukan. Apa yang penting untuk beliau adalah bagaimana beliau sendiri menilai diri sendiri dan bagaimana Tuhan akan menilainya. Jika di samping kesaksian kata hati beliau sendiri dan ridha Ilahi beliau mendapat juga persaksian yang benar dari umat manusia, beliau sangat bersyukur, tetapi jika orang memandang kepada beliau dengan pandangan iri hati dan curiga, beliau merasa sayang terhadap nasib mereka dan beliau tidak menghiraukan pendapat mereka. Sumber: Buku Riwayat Rasulullah saw.
edisi 06/IV/2004
1
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212
DAFTAR ISI Teladan Agung
1
iftitah
3
NASIHAT
4
WARTA GEMA
7
MENUJU JALSAH 2004 Luar Negeri
32
OPINI
35
Qisah
40
BUSTHANUL ATHFAL
Pernik
2
29
edisi 06/IV/2004
43
45
41
berkhidmat demi kejayaan
ISLAM
Yang itu entah ...., Yang Pasti-pasti aja! Pada Tanggal 5 Juli ini kita telah mengikuti sebuah pesta besarbesaran, sebuah hajat nasional, sebuah kenduri akbar yang telah menghabiskan biaya yang sangat besar pula. Pesta, hajat atau kenduri itu adalah pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presien secara lansgung. Sebuah sistem Pemilu yang sama sekali anyar alias baru bagi penghuni Republik tercinta ini. Cara ini menurut beberapa pihak menjadi cara yang paling demokratis, karena memberikan pilihan sebebas-bebasnya kepada rakyat untuk menentukan pilihannya secara langsung. Dulu dari jaman Engkong kite terus nyak ame babe kite, memilih Presiden dan wakil presiden itu dilakukan oleh mereka yang duduk di kursi MPR. Mereka menamakan diri mereka sebagai wakil dari Kakek dan nenek kita, wakil dari petani, wakil dari buruh bahkan gelandangan sekalipun, pokoknya wakil dari semua penghuni tanah negeri tercinta ini. Itu sih ngakunya. Kita masih belum tahu hasil akhirnya, karena untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini seorang calon presiden dan wakil persien mesti mengantongi suara dari pemilih anak negeri ini minimal 50 persen plus 1. Kalau pada 5 Juli nanti tidak ada yang meperoleh hitungan sebesar itu, mesti dipilih dua terbesar untuk beradu di putaran kedua nanti. Sorry, jadi kaya petugas KPPPS. Sebagai warga negara yang baik kita diharapkan untuk menggunakan hak suara kita alias ikut nyoblos sesuai dengan pilihan hati nurani kita, dan
itu telah kita lakukan pada 5 Juli yang lalu. Kini saatnya kita menunggu siapa yang bakal mempimpin negeri yang gemah ripah loh jinawi ini, tapi sarat dengan korupsi ini. Selain nyoblos kita juga mesti berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa agar Dia memberikan negeri ini pemimpin yang terbaik. Masih dalam masa penantian, kini kita memasuki sebuah arena yang penuh kedamaian, kejujuran, ketenangan, pokoke suejuuuuuk lah. Ya, selama tiga hari kita mengikuti Jalsah Salanah. Ini adalah hajatnya Masih Mauud as., pendiri jemaat ini. Inilah arena penuh berkah dan rahmat. Tak ada konflik disini, yang ada hanya tebaran silaturrahmi. Inilah sebuah gelaran rohani yang pasti menjanjikan sebuah nilai yang tidak bisa diukur dengan apapun. Karena itu selama tiga har itu jangan pernah sia-siakan hidangan yang disajikan, nikmati yang ada. Hadhrat Masih Mauud as. telah mendoakan secara khsus bagi siapa saja yang datang di dalam Jalsah ini. Jadi jangan pernah ada keraguan, kalau memang Anda datang dengan niat yang tulus hanya ingin mendapatkan karunia-Nya dari Jalsah ini, pasti akan Anda dapatkan. So, don’t worry man ......! (m. repala)
Penerbit: PPMKAI Pemimpin Umum: Abdul Muksit L. Maala Pemimpin Redaksi: Basyir AS. Redaksi: Sutrisno AM., Firdaus M. Sekr. Redaksi: A. Riyanto Liputan Daerah: Budi ( Markaz), Abdul Rohim, Iwan K. (DKI), Menir (Garut), Didim Dimyati, Mochamad Rafi (Bandung), Hermawan H. (Surabaya), Nasir AN. (Jember), Wahyu AR. (Bali), Zaenudin (NTB), Andi Alam (Manado), Asep N., Nasir MA., A. Shomad (Yogyakarta), Wendy P., Kusnan Widodo (Palembang), M. Yusuf (Bekasi), Beben Nurhakim, Nanang (Tasikmalaya), Hindarta S., Ikmal Ahmad (Semarang), Tatang S. (Ciamis), Abdul H. (Salawu), Mahfudz, Arif Rahman, Yoseef (Banten), Ashaf R.,Sukma W. (Bogor), Nursalam (Lampung); Alamat Redaksi: Jl. Raya Parung-Bogor No. 27 P.O. Box 33/Pru Telp (0251) 614524; E-mail:
[email protected]; Percetakan: Data Gemilang, Jakarta.
edisi 06/IV/2004
3
NASIHAT
Tanggung Jawab Khuddam 1. Setiap Khuddam harus mempersiapkan dirinya untuk memikul tanggung jawab Jemaat yang lebih berat di masa mendatang. Begitu pula para orang tua harus mempersiapkan anak-anaknya agar ketika anak-anaknya sudah cukup dewasa dapat menerima berbagai tanggung jawab Jamaat yang begitu berat. 2. Setiap Khuddam harus menyadari bahwa tanggung jawab Jamaat kini ada di pundak mereka masing-masing. 3. Hadhrat Muslih Mau’ud ra. menerangkan bahwa rasa tanggung jawab yang harus dimiliki setiap Khuddam terhadap Jamaat ini adalah seperti rasa tanggung jawab Hadhrat Thalha ra. terhadap Rasulullah saw. Pada perang badar, Hadhrat Talha ra. merentangkan kedua tangan dan jari-jarinyanya tanpa bergerak sedikit pun untuk melindungi wajah dan tubuh Rasulullah saw. dari serangan gencar panah-panah kaum quraisy, sehingga jari-jari tangannya buntung. Seorang sahabah bertanya kepada Hadhrat Talha, Mengapa engkau tidak berusaha menggerakan tangan engkau dari serangan panah-panah?” Hadhrat Thalha menjawab, “Jika aku menggerakkan tanganku,
Hazrat Khalifatul Masih V ATBA:
KEWAJIBAN KHUDDAM Berikut adalah intisari khutbah yang disampaikan oleh Hazrat Khalifatul masih V pada kesempatan Ijtima Khuddamul Ahmadiyah Jerman ke 25 pada 21 Mei 2004. Ijtima dilangsungkan di kota BadKreuznach.
4
edisi 06/IV/2004
maka panah-panah tsb akan mengenai wajah Rasulullah, dan bila ini terjadi maka Islam berada dalam bahaya.” Seperti itulah hendaknya rasa tanggung jawab yang harus dimiliki setiap Khuddam, yakni jika mereka melakukan kesalahan sekecil apapun, maka Jamaat dalam keadaan bahaya. 4. Setiap Khuddam harus menanamkan dalam hatinya, bahwa hidup saya bukan milik saya, melainkan milik Hadhrat Masih Mau’ud as. Maka itu merupakan kewajiban setiap Khuddam untuk memenuhi hak-hak Allah dan makhluk-makhluk-Nya. 5. Setiap Khuddam harus meninggalkan segala keburukan dan hal-hal yang mendekati dosa dari
NASIHAT pikiran dan hatinya, dan menggantinya dengan ajaran-ajaran Allah Ta’ala. 6. Setiap Khuddam harus menjaga kehormatan keluarga, lingkungan dan Jamaatnya. Ingatlah bahwa setiap tindakan yang negatif akan berdampak negatif juga terhadap Jemaat, maka itu usahakanlah untuk tidak berbuat kesalahan sekecil apapun. Penen-tang-penentang Jamaat selalu mencari-cari kelemahan Jemaat, saat ini jelas nampak di Pakistan dan Bangladesh. Jika kaum Ahmadi selalu bersikap baik, maka para penen-tang pun akan frustasi. 7. Banyak sekali Jamaat asal Pakistan yang hijrah ke luar negeri, khususnya ke Eropa barat ini. Negara-negara Eropa telah berbuat baik dengan menerima kita (Jamaat asal Pakistan) , sebab mereka tahu bahwa Ahmadi di Pakistan ditindas hak-haknya oleh negara mereka sendiri. Sehingga sebagai wujud terima kasih kita (Jemaat), hendaknya setiap Ahmadi menunjukkan akhlaq dan kasih sayang kepada lingkungannya yang asing ini. Shalat dan Do’a 1. Hal dasar yang harus diterapkan setiap Ahmadi ialah shalat 5 waktu, sebagai sarana menjaga hubungan dengan Penciptanya. Dalam Alquran disebutkan bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Maka agar dapat selalu menunjukkan sikap mulia kepada lingkungannya, usahakanlah untuk tidak meninggalkan shalat. 2. Kewajiban orang tua untuk mendidik anakanaknya sejak kecil pentingnya shalat. Ajarkanlah anak-anak untuk selalu mengerjakan shalat secara dawam, pada waktunya. Jika di usia muda tidak ditanamkan kebiasaan baik dan ajaran shalat, maka kerusakan moral akan hinggap di generasi Jamaat mendatang. 3. Rasulullah saw. bersabda bahwa shalat adalah pilar keimanan. Athfal pun pasti tahu Hadits tersebut, tapi apakah mereka mengetahui maknanya? Apakah semua Ahmadi sudah mereflek-
sikan maksud dari Hadits tersebut? Jika pilar tidak kokoh, maka atap dan seluruh bangunan akan runtuh. Begitu pula dengan bangunan keimanan, jika sudah mulai berani meninggalkan atau menunda-nunda shalat, maka bangunan keimanannya pun lama-kelamaan akan runtuh. Allah Ta’ala memberikan perlindungan-Nya kepada manusia melalui shalat. 4. Seorang sahabah ra. bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dapat membawa saya ke surga?” Hadhrat Rasulullah saw. menjawab, “Sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya. Shalatlah pada waktu-waktu yang telah ditetapkan secara dawam.” 5. Khuddam harus sangat memperhatikan kedawaman shalat fardlu ini, begitu pula Athfal. Karena secara organisasi Athfal berada di bawah pengawasan Khuddam, maka setiap badan Khuddamul Ahmadiyah harus bertanggung jawab dalam memberikan pengajaran shalat bagi Athfal. 6. Seorang sahabah ra. bertanya, “Kapankah shalat mulai diajarkan kepada anak-anak?” Hadhrat Rasulullah saw. menjawab, “Ketika seorang anak sudah dapat membedakan tangan kanan dan kirinya.” Saat ini masih ada orang-orang tua yang mengeluh bahwa anak-anak mereka susah diajak
edisi 06/IV/2004
5
NASIHAT shalat dengan berbagai alasan, karena malas, tidur, dan lainnya. Jika petunjuk Rasulullah saw. itu mereka taati, tentulah mereka tidak akan mengeluh seperti itu. 7. Ada perkataan kepada Nabi saw., “Kami pedagang, keseharian kami sangat sibuk sehingga sulit shalat, juga terkadang tidak tahu waktu shalat.” Hadhrat Rasulullah saw. bersabda, “Jika tidak ada shalat, maka tidak ada keimanan. Lalu untuk apa hidup tanpa iman?” 8. Dari setiap niat baik yang akan kalian lakukan, berdo’alah kepada Allah. Hidup manusia tanpa pertolongan Allah seperti hidupnya binatang, tanpa cahaya dan tanpa petunjuk Allah. 9. Di zaman ini, Jemaat kita lah yang mendapat amanat untuk menegakkan Islam. Shalat memberi kita senjata untuk dapat membungkam musuh. Tanpa shalat, maka mustahil bagi Ahmadi untuk dapat melindungi wajah Islam. Sadarlah bahwa kita harus membuat perubahan dalam dunia, dan itu hanya dapat dicapai jika kita selalu membuat kemajuan dalam kedekatan dengan Tuhan. Membaca Alquran 1. Perhatikanlah, semua orang yang mendengar khutbah saya (Hudhur atba.) ini, harus sedapat mungkin berusaha membaca Alquran di waktu pagi hari, sebelum meninggalkan rumah, pergi kerja, sekolah, atau lainnya. Bacalah Alquran, meski hanya 1 atau 2 ayat saja. Jika kebiasaan ini ditanamkan, maka Allah Ta’ala akan meninggikan mereka dalam lingkungannya dan tentunya akan meninggikan Jemaat pula. 2. Alquran dapat membuat orang rendah menjadi orang hebat, jadi betapa hebatnya Alquran. Ayat apapun yang kalian baca, cobalah untuk memahami artinya. Banyak orang Islam yang membaca Alquran sampai 2 atau 3 bagiannya, tanpa mengetahui isinya. Hadhrat Masih Mau’ud as. bersabda, “Membaca Alquran dengan lagu yang indah memang baik, namun intinya bukanlah itu. Melainkan bacalah Alquran, pahami maksud dan artinya, dan cobalah terapkan dalam kehidupan.” 3. Alquran ibarat nutrisi ruhani bagi manusia. Jika kalian ingin sukses, maka terapkanlah ajaran Alqur’an dalam setiap corak kehidupan kalian.
6
edisi 06/IV/2004
Pengorbanan Keuangan 1. Pengorbanan keuangan juga penting. Tanamkanlah pada anak-anak kecil tentang pentingnya pengorbanan. Tumbuhkanlah kebiasaan berkorban harta dari sejak kecil, agar anak-anak Jemaat dapat memiliki kecintaan terhadap Jamaat dan menjauhi kecintaan dan ketamakan dunia. 2. Dewasa ini kemajuan dunia begitu hebatnya, sehingga menumbuhkan keinginan-keinginan duniawi yang begitu hebat. Namun Jemaat kita adalah Jemaat pengorbanan, janganlah selalu menuruti hawa nafsu pribadi dan penuhilah hakhak Allah Ta’ala. 3. Ingatlah bahwa kalian (Jemaat Germany) telah berjanji kepada Khalifatul Masih IV rh. untuk membangun 100 buah Masjid. Perjanjian ini mutlak harus kalian tepati, dan ini memerlukan pengor-banan yang tidak sedikit. Sisihkanlah beberapa bagian dari harta kalian, janganlah takut harta kalian akan habis atau kalian akan menjadi miskin, karena Allah Ta’ala akan mengganti pengorbanan itu dengan jumlah yang jauh lebih besar. Pendidikan 1. Khuddam harus memberi perhatian terhadap pendidikan. Lihatlah bahwa lingkungan sekitar kalian adalah orang-orang yang berpendidikan dan beragama, maka agar kalian dapat didengar dan diikuti, tinggikanlah dan tamatkanlah pendidikan kalian. 2. Usahakanlah untuk meraih pendidikan setinggitingginya. Buatlah standar tinggi dalam pendidikan, dan berusahalah untuk mencapainya. Tidak hanya bagi Khuddam yang kelak menjadi kepala keluarga, bagi Lajnah pun sangat penting untuk berpendidikan setinggi mungkin. 3. Hari ini, jika Islam ingin berdiri, bendera Islam ingin berkibar di angkasa, maka kalian harus berada satu garis dengan keinginan Allah Ta’ala. Tanamkanlah dalam pikiran kalian bahwa dunia sekarang ada di tangan kalian. (sumber: www.alislam.org, penerjemah: Zaky Firdaus)
WARTA GEMA
SEKALI LAGI
TENTANG SAIQ Menjelang diadakannya pelatihan organisasi,PPMKAI dibuat sibuk. Kesibukan itu tampak terutama dalam pembuatan materi yang akan disampaikan dalam pelatihan nanti. Hal ini wajar, mengingat pola yang disediakan hanya dalam enam jam, sementara materi sangat padat, dan peserta pelatihan sangat beragam latar belakang pemahamannya terhadap organisasi. eskipun yang akan mengikuti pelatihan nanti adalah para Qaid Majelis dan Mutammadnya, namun agar materi dapat menjadi pegangan untuk pengurus dibawahnya, materi pelatihan nantinya akan dibuat menjadi semacam hand book. Meteri yang telah disiapkan masing-masing muhtamim tersebut pada Sabtu (26/6) dibahas dalam rapat Paripurna PPMKAI di Guest House Lantai III. Pembahasan langsung dipimpin oleh Sadr MKAI, Abdul
Muksit. Kewajiban khuddam adalah mendidik dan melatih anggotanya untuk mencintai Allah Taala dan Rasul-Nya dan memiliki semangat pengkhidmatan terhadap sesamanya. Inilah barangkali pesan yang disampaikan Sadr MKAI menjawab pertanyaan beberapa muhtamim terkait dengan beberapa kasus rangkap jabatan di jemaat lokal. Jabat rangkap yang dimaksud adalah seorang Qaid Majelis juga menjabat sebagai pengurus di jemaat-nya. Ada juga pengurus MKAI cabang menjabat kepengurusan di jemaat lokal. Untuk kasus pertama Sadr mengatakan bahwa meskipun tidak tertulis namun pihaknya tidak membolehkan seorang Qaid Majelis menjadi pengurus di jemaat lokal. Mengingat di Rule and Regulation menempatkan bahwa Qaid Majelis adalah anggota Majelis Amilah Cabang. Sementara dalam kasus kedua Sadr membolehkan. Itu berarti kita telah berhasil mendidik dan melatih khuddam sehingga mereka laku, demkian kata Sadr. Pada tingkat Nasionalpun Amir Nasional juga telah mengambil kebijakan tersebut. Hal ini tergambar pada saat acara majelis Syura Nasioanl 2004. Amir pada saat itu tidak membolehkan Sadr mapun Naib Sadr, baik Anshar maupun khuddam untuk dipilih menjadi anggota Pe-
ngurus Besar. Sementara selain Sadr dan Naib Sadr dibolehkan dipilih menjadi Pengurus Besar (PB). Menyinggung jabatan Naib pada tingkat cabang, Sadr menjelaskan bahwa seorang Naib Qaid ia harus mempunyai salah satu cabatan di pengurus MKAI cabang. Jadi tidak boleh seorang Naib Qaid ia tidak memiliki jabatan di pengurus MKAI Cabang, tambah Sadr. Hal ini juga berlaku pada tingkat Nasional, dimana dua Naib Sadr sekarang juga menempati jabatan pada tingkat Muhtamim, ujarnya. Terkait masalah Saiq, Sadr kembali menegaskan bahwa upaya menghidupkan saiq harus mendapat penekanan khusus pada saat pelatihan mengingat fungsinya yang sangat vital dalam tarbiyat maupun dalam menggerakkan fungsi organiosasi. Karena itulah Sadr meminta agar pada tahap pertama yang harus dihidupkan adalah Saiq. Karena dengan pola inilah pekerjaan tarbiyat, talim serta bidang lainnya akan mudah untuk menjalankan atau mengontrolnya. Mengingat seorang saiq hanya akan membawahi maksimal 10 orang. dengan maksud untuk mendorong penguatan pada tingkat saiq inilah, sementara waktu Sadr mengambil kebijakan meniadakan fungsi Zaim. Namun hal inipun dengan terlebih dahulu memperhatikan case-nya. Sistem saiq inilah yang telah diadopsi salah satu kontestan Pemilu 2004, dan terbukti berhasil. Jadi, kita yang punya polanya mengapa kita tidak bisa melakukannya, ujar Sadr. (pr-1)
edisi 06/IV/2004
7
WARTA GEMA
BATAM YANG TAK MAU DIAM 200 Orang Lebih Mendapatkan Pengobatan Gratis
Mendengar kesuksesan pengobatan homeopathy massal terutama di Jawa Barat, Jemaat Batam pun tak mau diam. Ia ingin kesuksesan di tanah seberang dapat juga diukir di Batam.
8
edisi 06/IV/2004
Tapi hanya bermodalkan keinginan saja belumlah cukup, karena keinginan itu masih menyisakan kendala yang cukup serius, yaitu kelangkaan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) homeopath di Batam. Untuk menutupi kekurangan ini, Mubaligh setempat, Mahmud Ahmad berinisiatif untuk mendatangkan secara khusus praktisi homeopathy dari Jawa, apapaun resikonya, termasuk biaya. Jalan mulai agak terang, ketika ada komitmen dari jemaat tetangga, Singapura untuk mau membiayai kegiatan pengobatan ini. Dan komitmen ini langsung diberikan oleh Presiden jemaat Singapura. Dan mengucurlah dana hibah dari Jemaat donor, Singapura sebesar 1000 dolar Singapura atau senilai dengan 5 juta rupiah. SDM sudah tidak menjadi masalah, kini masalah baru muncul, dimana tempat pengobatan akan di adakan? Untuk yang satu ini mubaligh setempat bekerja ekstra, karena ini memang baru pertama kali. Beruntung praktisi homeopath datang lebih awal, ia adalah Kurnia Wardi. Bersama dengan Muhtamim Khidmat Khalq dan Ketua jemaat Batam, Agus Yusuf ketiganya melakukan survey ke sejumlah tempat yang paling mungkin atau berpotensi diselenggarakan pengobatan massal. Jalan inipun tak semulus jalanan hot mic di kota Batam, apalagi ketika bergerak mereka masih dibayangi kekhawatiran bakal ditolak oleh parat pemerintah. Selama dua hari pertama mereka mencoba berkonsentrasi pada satu tempat, ternyata yang
WARTA GEMA
diharapkan bisa menjadi mediator tak kunjung datang, maka dua hari inipun terbuang percuma alias nihil tanpa hasil. Kegagalan ini tidak menjadikan mereka putus asa apalagi patah semangat, justeru mereka semakin berpikir keras, tentunya dengan disertai doa kepada Sang Pencipta. Benar saja, tioba-tiba dalam ingatan Agus Yusuf, terbersit sosok ustad yang pernah ia kenal bahkan juga pernah mengonsumsi homeoptahy. Tambahan lagi ustad tersebut cukup mempunyai pengaruh alias disegani. Segera setelah itu meluncurlah ketiganya ke sebuah perkampungan nelayan tempat dimana sang ustad tinggal, tepatnya di desa Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang. Ketika sampai di tempat ustad, ditanyakanlah mengenai perkembangan penyakitnya, sang Ustad mengatakan bahwa kini penyakitnya sudah sembuh dengan homeopathy. Jawaban ini menjadi pintu pertama bagi pria kelahiran Jawa ini untuk kemudian menawarkan kegiatan pengobatan homeopathy massal gratis yang diperuntukkan bagi warga setempat. Sadar bahwa sang ustad adalah pemimpin non formal, maka meski ia setuju ia tidak boleh gegabah untuk memutuskan apalagi menyangkut kepentingan banyak warga. Akhirnya tim dibawa kepada Ketua RW setempat, karena yang memberikan mandat sang Ustad, Ketua RW pun gembira menerima tawaran ini. Tidak hanya itu Ketua RW ini juga bersedia menyediakan tempat untuk pengobatan dan publikasi acara kepada warga. Waktu pengobatan yang ditentukan semakin dekat, maka untuk mempersiapkan SDM, Kurnia Wardi menyelenggarakan kursus super kilat. Meskipun terasa begitu cepat dan mendadak, namun dari peserta yang ikut pembekalan ini merasa banyak manfaat yang mereka dapatkan. Ketua pelaksana sekaligus penanggungjawab acara langsung dipegang oleh Mahmud Ahmad selaku Mubaligh jemaat Batam,selebihnya ada nama-nama seperti Naim, Ardi Mubarak, Haris Ahmad Robi dan Ny. Yani. Batam saat ini memliki anggota anggota 50 Lajnah dan 18 khuddam. Keadaan ini membuat heran Kurnia Warda, karena dari 50 Lajnah ternyata mereka berusia rata-rata di bawah 30 tahun. Menurutu penuturan mubaligh setempat, kebanyakan
dari mereka adalah karyawan perusahaan yang beropresai di Batam. Semangat anak muda begitu terasa di Batam. dengan rencana pengobatan yang akan dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, banyak di antara mereka mengambil cuti pada hari Sabtu sehingga mereka tidak luput dari kegiatan pengkhidmatan yang penuh berkat ini. Bahkan ada beberapa suami yang bergantian mengikuti acara pengobatan. Kesibukan menjerlang hari-hari pelaksanaan pengobatan begitu terasa di masjid Batam. Masjid yang terletak di kawasan niaga ini, hariharinya tak pernah sepi dari kesibukan warga jemaat Batam untuk ikut meyukseskan acara yang baru pertama kali mereka adakan. Bagi mereka ini merupakan sejarah penting bagi perjalanan Batam selanjutnya. Surat-surat mulai di buat, begitu juga dengan brosur dan kartu pasien. Kini Kurnia Wardi tidak sendiri, bantuan tenaga mulai datang dari pusat mereka adalah Gunawan Wardi, Muhtamim Tabligh PPMKAI dan dr. Saleh yang datang bersama isterinya dr. Nori. Maka semakin lengkaplah kekuatan yang akan digelar pada acara pengobatan. Pada H-1, tim mendatangi lokasi pengobatan untuk memastikan persiapan tuan rumah dengan menemui ketua RW setempat. Sambutan hangat Sabtu pagi tidak seperti biasa emperan masjid Batam telah dipenuhi beberapa sepeda morot yang diparkir. Mereka adalah para khadim yang akan ikut dalamkegiatan pengobatan. Selain menggunakan sepeda motor, rombongan yang lain memenfaatkan sarana transportasi darat berupa taksi. Maka iring-iringan jemaat Batam mulai menyusuri keramaian jalanan utama Batam hingga mereka sampai di lokasi pengobatan. Tiba dilokasi tuan rumah telah bersiap dengan acara sambutan. Ketua RW pun maju ke depan mimbar memberikan sambutan disusul kemudian oleh dr. Saleh. Acara langsung dibuka oleh Ketua umum dengan doa bersama. Karena melihat ruangan pengobatan telah penuh terisi oleh warga yang ingin berobat.
edisi 06/IV/2004
9
WARTA GEMA
Acara pengobatanpun segera digelar. Ruangan pengobatan banyak dipenuhi oleh pasien perempuan. Beberapa pasien tampak memperlihatkan rasa gelisah, kaeen harus menunggu antrian panjang. Ada juga yang tidak sabaran, namun kegelisahan, ketidaksabaran dapat diredam dengan kesabaran yang ditunjukkan oleh para pengkhidmat. Senyum terus mengembang dari dr. Saleh dan isterinya setiap kali mereka mendapatkan pasien. Pemandangan ini begitu memberikan kesan yang mendalam bagi warga yang berobat. Mengingat mereka untuk bertemu dokter sangat sulit sekali. Bisa jadi kunjungan dua dokter sekaligus di tempat tinggal mereka menjadi pengalaman yang tak pernah dilupakan. Meskipun terletak tidak jauh dari pusat Kota Batam namun Tanjung Riau jarang sekali menikmati layanan kesehatan langsung dari dokter. Kesediaan dr. Saleh dan dr. Nori untuk terlibat lang-sung dalam pengobatan ini telah memberi warna tersendiri bagi pengobatan hari itu. Kurnia wardi yang sudah malang-melintang di dunia pengobatan massal berkomentar, kalau pengobatan di Batam ini yang dilaksanakan pada 10-20 Juni ini jauh lebih tertib dibandingkan dengan tempat-tempat lain yang pernah ia terlibat di dalamnya. Lokasi pengobatan sendiri mengambil tempat di Taman Pendidikan Al Qur’an, sebuah gedung yang dimiliki waga setempat untuk memberikan pendidikan Alquran secara dini kepada anak-anak mereka. Bangunan yang terawat rapi itu cukup memadai untuk dijadikan tempat pengobatan massal. dengan ruangan yang cukup bagi pendiagnosa dan peracik obat, menjadikan acara pengobatan berjalan dengan lancar, apalagi ruangan keduanya terpisah. Pada hari pertama pengobatan tercatat tidak kurang dari 221 warga Tanjung Riau mendapatkan layanan pengobatan Homeopathy gratis dari jemaat Batam. Sementara pada hari kedua tercatat 76 warga yang berobat. Jumlah ini cukup memuaskan jemaat Batam, apalagi baru pertama kali dan dengan persiapan yang serba mendadak. Sehingga bisa
10 edisi 06/IV/2004
jadi, d e n g a n persiapan yang lebih matang dan ketersediaan SDM yang cukup, Batam bisa menjadi daerah yang s t r a t e g i s untuk lahan pengkhidmatan berupa pengobatan. Kurnia Wardia megatakan bahwa ketika dirinya bertemu dengan pejabat Dinas Kesehatan setempat, mereka memberikan respon yang positif mengingat homeopathy telah mendapatkan ruang dalam dunia kesehatan tanah air dengan telah dikeluarkannya ijin dari Menteri kesehatan. Beberapa dokter yang ditemui di Batam juga memberikan sambutan yang hangat dengan upaya jemaat Batam untuk menyosialisasikan homeopathy di Batam. Batam sendiri sebenarnya tidak begitu kesulitan untuk mendapatkan obat-obatan homeopathy, mengingat Singapura adalah salah satu negara produsen obat-obatan homeopathy. Mungkin kalau Anda ikut dalam pengobatan yang baru diadakan di Batam, Anda akan melihat kemasan obat homeopathy yang sangat beda dari kemasan yang selama ini kita kenal. Lebih eksklusif, demkian Kurnia Wardi mencoba menggambarkan kemasan obatnya. Batam kini tak mau diam demi melihat keberhasilan pengobatan homeopathy di tempat saudaranya di Jawa Barat. Pelan namun pasti ia ingin menyusul ketertinggalan itu. Batam,mari berfastabiqul khairat. (pr/mahmud)
WARTA GEMA
YANG HARU KARENA PENGKHIDMATAN Pria paruh baya itu tiba-tiba menubruk dokter Saleh sambil matanya terus mengalirkan air mata keharuan. Dipeluknya dengan erat dokter Saleh sambil mengatakan sesuatu. Pria paroh baya itu adalah Ketua RW Kampung Bukit, desa Tanjung Riau, kecamatan Sekupang, tempat dimana pengobatan homeopathy massal pertama di Batam diselenggarakan. Baginya pengobatan selama dua hari telah membuktikan kepedulian jemaat terhadap sesamanya. Ia dan warga yang lainnya sangat jarang mendapatkan pelayanan yang sangat mengedepankan kasih sayang itu. Dokter yang ditugaskan di daerah itu jarang sekali mengunjungi mereka, apalagi terjun langsung menanyakan detail penyakit dan keluhan yang mereka rasakan. Tapi dua dokter ahmadi itu, selama dua hari dengan sabar mau mendengar keluhan mereka. Dan lagi dua dokter itu sama sekali tidak menunjukkkan sikap yang membuat warga tersinggung. Dua hari bagi warga Tanjung Riau benar-benar memberikan kesan yang mendalam. Sikap tulus para pengkhidmat yang mereka tak habis pikir. Dalam benak mereka selama ini sudah tergambar Batam yang sibuk itu tidak mungkin menyisakan manusia yang penuh dengan kasih sayang, mereka hanya sibuk dengan nafsunya untuk mengejar materi. Tapi gambar yang sudah ada puluhan tahun, kini
terkikis dengan kehadiran jemaat Batam yang membawa kasih sayang. Dan kasih sayang itu meskipun hanya setetes mampu menghilangkan dahaga walapun hanya sesaat. Karena itu menjadi tanggung jawab jemaat Batam untuk seacara terus menerus memberikan pelayanan pengkhidmatan kepada masyarakat luas. Agar hubungan tidak terputus, seminggu setelah pengobatan, tim mengunjungi Tanjung Riau kembali untuk memantau sejauh mana obat homeopathy memberikan pengaruh kepada warga yang mendapatkannya. Kami door to door menanyakan kemajuan yang dirasakan obat itu dan tidak jarang laporan kemajuan dari obat itu, mes-kipun ada juga yang belum mendapatkan kemajuan, demikian pengakuan Mubaligh Mahmud Ahmad. Namun mubaligh kelahiran Garut ini juga mencatat banyak diantara mereka yang memiliki penyakit serius merasakan khasiat dari Homeopathy. Lagi-lagi mubaligh yang akrab dipanggil Pak Mahmud ini mengungkapkan bahwa pada kunjungan tersebut tercetus polos, ungkapan dari mulut para warga yang keheranan melihat rasa peduli yang ditunjuk-
kan jemaat Batam. Di diluar kebiasaan orang-orang pada umumnya yang tanpa imbalan materi mau berkorban untuk keluar masuk kampung dari tempat yang cukup jauh, bahkan keluar biaya yang tidak sedikit dari mulai acara sampai pemantauan segala. Bagi jemaat sendiri,adik kandung Kurnia Wardi ini melihat semangat yang mulai kemabli tumbuh dari para anggota teruitama semangat pengkhidmatan. Kepada sesama mubaligh pria yang semasa jamiah dikenal agak pemalu ini berharap agar mereka dapat menjadi motor kegiatan pengkhidmatan dimanapun mereka berada. Jemaat Batam berada di Pulau Batam, yang memilki luas 715 Km2, penduduknya saat berjumlah lebih dari 400.000 jiwa. Mereka datang dariberagam suku, ras dan agama. Batam sendiri menurut Buku Batam Industrial Development Authority merupakan salah satu pelabuhan yang tersibuk di dunia. Diantara hingar bingarnya Batam inilah, Mahmud berharap dalam waktu dekat di rumah misi ia bisa memperoleh ijin dari Dinas Kesehatan Batam untuk membuka praktek pengobatan Homeopathy. Bahkan bila mungkin, ada papan nama sebagai penanda adanya praktek pengobatan homeopathy. Kini jaring pengkhidmatan telah ditebar diantara luasnya lautan manusia di Batam. (pr-1)
edisi 06/IV/2004
11
WARTA GEMA
Mengintip Pengkhidmatan MKAI Jawa Timur (II):
HOMEOPATHY KINI MERAMBAH WARGA MADURA
MKAI Jember ketiban Pulung, karena dikota inilah pertama kali diadakan kegiatan Pengobatan Homeopathy Massal wilayah Jawa Timur (Jatim). Acara yang melibatkan gabungan 4 MKAI dari Surabaya, Gresik, Gedangan, dan Jember ini, terselenggara pada Kamis (20/5). Berlokasi di Pondok Pesantren (Ponpes) Yatim Piatu dan Anak-anak Terlantar “ALHIDAYAH” Kecamatan Jelbuk, Jember. Sore itu seperti hari-hari biasanya kota Surabaya terasa gerah dan berdebu, rasa lengket di badan sangat menyiksa seluruh gerakan , hal ini juga dialami oleh tamu istimewa MKAI
12 edisi 06/IV/2004
Surabaya yaitu Kurnia Wardi, Muhtamim Khidmat Khalq PPMKAI dan Faqih Ahmad, asisten Kurnia Wardi. Tapi senyum manis masih tetap saja mengembang dari wajah dua lelaki yang dikenal jago dalam medan pengkhidmatan ini. Sebelum meninggalkan masjid Jemaat Surabaya, dua driver yang akan mengantar rombongan ke Jember itu tampak serius untuk persiapan pemberangkatan masingmasing armadanya. Cak Sumaker alias Umar Rachmadi sibuk mengecek colt tua L300 nya, sementara Acun panggilan akrab buat Syamsul Rahman tengah asyik mengecek oli sang Panther. Rombongan yang diamiri langsung oleh Mubaligh Wilayah (Mubwil) Jatim ini berjumlah 12 orang terdiri dari : Mubwil, Pembina Wilayah dan 2 orang LI, Qaid Wilayah Jatim, 3 khuddam dari MTA Biro, PPMKAI, dan seorang mubayyiin baru dari anshor sebagai penerjemah bahasa Madura. Dua armada yang mengangkut khadim dan khadimah Jemaat meluncur melalui jalanan macet kota Surabaya menuju Jember. Mobil Panther yang dikemudi Acun tampak sesak, karena bagian belakang penuh dengan tumpukan pakaian layak pakai, seonggok karpet baru, dan puluhan tikar plastik baru sumbangan dari anggaota untuk penghuni Ponpes nantinya. Setelah menembus jalanan gelap yang menempuh waktu sekitar lima jam, akhirnya sampailah rombongan di rumah missi Jemaat Jember. Bangunan yang cukup besar ini dihuni sendirian oleh Ahmad Sadad, Mubaligh Jember yang kebetulan masih lajang itu. Rumah itu berubah jadi ramai dan gaduh oleh celoteh para
WARTA GEMA
khaddim–khaddimah yang sibuk berbenah untuk persiapan istirahat malam. Esok harinya setelah mendapat siraman ruhani dari Mubwil dalam daras subuhnya, para khuddam langsung mendapat breafing dari Qaid Wilayah dan PPMKAI tentang teknis pelaksanaan di lapangan. Rombongan berangkat dari rumah missi Jember sekitar pukul 8.00 pagi dengan tiga mobil menuju lokasi Ponpes yang berjarak 45 km ke arah Bondowoso. Namun rombongan terhenti sejenak di seputaran kampus Universitas Negeri Jember (UNEJ) untuk mengantar Ahmad Kamil, Qaid MKAI Jember mengambil pesanan nasi bungkus bakal makan siang di lokasi. Perjalananpun diteruskan ke arah timur kota Jember. Setelah merambah jalanan desa yang terhimpit rimbunan hutan jati, curamnya tikungan , dan terjalnya jalanan berbatu sampailah rombongan di lokasi Ponpes yang terisolir itu. Senyum terlihat mengembang dari bibir KH. Syamsuddin bersama para ustadnya, tampak bibir melongo menggayut dari muka-muka lugu arekarek santri kecil saat mereka melihat crew Biro MTA Khuddam Section memanggul kamera Shooting, terdengar cletukan lirih dari salah satu santri kecil berbahasa Madura “Aboh ! neka. . .a Sotingan.. rajeh !” (wow ! itu kamera untuk shooting, besar). Setelah dipersilahkan masuk oleh pak Kyai rombongan memenuhi ruangan berbaur dengan beberapa kerabat kyai, obrolan santai diantara mereka menambah gaduh ruangan yang dindingnya dipenuhi oleh poster ulama-ulama kaum
Nahdiyyin i t u . Pendengar semakin bersemangat ketika Kurnia W a r d i menceritakan seputar Homeopathy dan aturan pemakaian, beberapa pertanyaan terlontar dari pihak Ponpes. Sementara KH. Syamsudin banyak berdiam, dari tangannya terlihat menggerakkan jemarinya, satu ciri khas dari Kyai NU pertanda sedang merangkai wirid. Namun dari wajahnya tampak kepuasan melihat suasana yang familiar itu, sekitar setengah jam proses dialogis itu berlangsung, sesaat setelah Qaid Wilayah meminta kepada petugas ponpes untuk mempersiapkan beberapa kursi dan meja untuk proses pengobatan, maka acara pengobat-an pun dibuka. Tepat jam 10.15 WIB dan berlokasi di serambi mushola Ponpes para pengkhidmat dari Jemaat ini mulai beraksi. Nampak di bagian depan Hartono, Imron Hariri, sebagai juru catat pendaftaran, sementara Faqih Ahmad, sebagai pendiagnosa dengan dibantu dua ustad dari pihak Ponpes sebagai penerjemah. Maklum sebagian besar warga kesehariannya berbahasa Madura dan sedikit sekali yang bisa bahasa Jawa atau Indonesia. Suasana bertambah sibuk ketika para pasien mulai berdatangan.Tim pengobatan tambah tercengang ketika yang datang sebagian besar bukan dari para santri Ponpes, melainkan para kakek dan nenek . Mereka berasal dari warga sekitar Ponpes, Hartono nampak sedikit repot menuliskan keluhan pasien, Anshor lajang kelahiran Sampang-Madura ini berusaha mengangkat sebelah kakinya bergantian tanda capek. Kesibukan terlihat sekali ketika memasuki ruang bagian Apotik, para petugas nampak kebingungan dengan format kit Homeopathy
edisi 06/IV/2004
13
WARTA GEMA
yang semrawut, tidak berurutan dan kadang tak punya stok item obat yang dibutuhkan, akhirnya Kurnia Wardi sesekali bergumam agar besok-besok jangan sampai terulang lagi hal semacam itu. Herry Taheer Ahmad , Qaid Wilayah Jatim sedikit membela diri kalau semua itu bukan kekeliruan khudamnya anak buahnya, karena merupakan pemberian Pejabat Homeopathy (PJH) di Surabaya. Semua kebingungan yang dialami para petugas apotik karena masalah mekanisme tersebut seakan menjadi hilang, dan yang ada hanya keceriaan seperti yang dialami Kamil, Udin dan Rizqi ketika tiba-tiba Cak Sumaker sang driver yang juga ikut membantu di bagian penyerahan obat membawa pasien yang menge-luhkan masalah kelelakiannya. Kakek bersarung dan berpeci tersebut sangat hati-hati menuturkan keluhannya kepada Kurnia Wardi takut-takut di dengar oleh para pasien yang lain, dengan senyuman keyakinan Muhtamim Khidmad Khalq PPMKAI ini meminta para peracik obat untuk membuatkan formula andalannya yaitu ZinkumetOnosmodium-Sulfur (ZOS) agar diberikan kepada sang kakek. Beberapa Khadim melirik resep ini, termasuk Rizqi “Aku juga mau .. Rek !” ujar khadim Gedangan yang juga Boss hand phone ini . Keasyikan para pengkhidmat tersunat ketika Pak Kyai meminta agar aktifitas distop dulu, untuk makan siang, dengan menyisakan dua khudam untuk menunggu peralatan pengobatan. Semua pengkhidmat menuju kediaman pak Kyai, nasi campur jagung sebagai menu khas suku Madura juga beberapa lauk-pauk memadati hamparan karpet. Semua tergoda untuk ambil bagian melahap deretan menu dengan nasi putih keemasan campur jagung. Pengobatan diteruskan hingga pukul setengah dua siang. Tercatat 80 orang pasien yang mendapat pengobatan gratis, dan sebagian besar adalah warga sekitar lokasi Ponpes, dari kalangan santri sedikit sekali, itu disebabkan karena mereka masih kecil-kecil terbukti usia paling tua adalah 12 tahun. Namun berkat kejelian Kurnia Wardi para santri dibuatkan Baritacarb (30) formula untuk kecerdasan, dalam jumlah yang cukup banyak dan langsung diberikan lewat pak Kyai yang kebetulan juga ngantri minta obat, ia menjadi pasien terakhir
14 edisi 06/IV/2004
yang datang saat itu. Ia tampak senang dan puas dengan kepedulian kepada anak santrinya yang mayoritas Yatim-Piatu itu. Senyuman terharu terlihat dari pria paruh baya yang punya dua istri dan tinggal serumah ini. Seusai acara pengobatan, diadakan penyerahan santuan oleh Mubwil Jatim didampingi Ketua Jemaat Jember, Abdul Hamid atas nama Jemaat Ahmadiyah, Setelah doa bersama yang dipimpin oleh Pak Kyai, juga foto-foto bersama dengan para santri, rombongan meninggalkan lokasi Ponpes menuju pulang, satu mobil yang membawa dua tamu PPMKAI berhenti sejenak ke rumah salah satu kerabat pak Kyai untuk mendiagnosa. Setelah berpikir sejenak akhirnya Faqih Ahmad menyiapkan obat untuk wanita tua yang memang sudah beberapa waktu tak bisa bangun dan tegeletak di atas kasur itu. Dipersimpangan jalan rombongan berpisah, satu mobil menuju kota Jember dan yang dua mobil menuju Surabaya. Sengaja Rombongan yang menuju Surabaya mengambil jalur melingkar melewati Bondowoso karena harus singgah dulu di pantai Pasir PutihSitubondo, sesuai dengan rencana semula dengan tujuan refresing sekaligus cari-cari lokasi untuk acara Ijtima. Keindahan pantai yang sudah merayap senja itu membuat crew Biro MTA Khuddam Section sibuk mengejar moment matahari tenggelam (sunset), sementara rombongan yang lain asyik menatap panorama senja di pantai dengan semilir angin yang berhembus. Setelah itu mobilpun pergi meluncur, melesat ke arah barat dan akhirnya sekitar pukul sepuluh malam tiba di Surabaya dengan selamat. Wajah puas para khadim dan khadimah menghias lorong-lorong jalan Bubutan yang menjadi markas Jemaat Surabaya, walau juga terlihat tanda kecapaian dari langkah gontai mereka karena dihimpit kepenatan di jalan. SAYONARA Jember, sampai jumpa adik-adik santri Sayang…., semoga cepat sembuh ya ..... kakeknenek Maduraku, Jazakumullah Tuan Sadr yang telah mengirim dua utusan untuk kami, semoga sedikit upaya pengkhidmatan ini menjadikan pemandangan yang indah di hadapan Allah Ta’ala, Amin… tsumma amin. (mas boy)
WARTA GEMA
Khuddam Jambi Kini Juga Unjuk Gigi Dalam rangka mengisi dakwah Islam Ahmadiyah di Propinsi Jambi, anggota khudam Jambi menggelar Bursa Buku Islam. Acara yang rutin dilakukan ba’da shalat tahajjud dan shubuh dihari Ahad ini tidak tanggung-tanggung. Kegiatan dipusatkan langsung di alun-alun komplek Kantor Gubernur Jambi. Sasarannya adalah masyarakat dan warga kota propinsi Jambi yang sengaja datang ditempat ini untuk melakukan olah raga pagi atau sekedar jalan santai dan rekreasi. Caranya pun cukup sederhana saja, yang diperlukan ha-
nya sebuah meja kayu lipat, sebuah spandung, sebuah taplak meja dan spanduk kecil bertuliskan, “Bursa Buku Islam, Murah bermanfaat.” Dalam keterbatasan yang ada, namun dengan nyali dan gairah tabligh yang sedang
berkobar, khuddam Jambi telah mencoba bangkit mengeliat memperkenalkan Islam Ahmadiyah dipropinsi yang terkenal dengan semboyan “Jambi Kota Beradat”. Buku-buku yang dipamerkan pada setiap minggunya untuk
edisi 06/IV/2004
15
WARTA GEMA
dijual kepada khalayak ramai seperti Kenabian, Analisa Khatamannabiyyin, Nabi Isa dari Palestina ke Kashmir dan majalah Nur Islam serta brosur-brosur yang memperkenalkan Islam hakiki. Ternyata masyarakat Jambi yang beradat ini punya minat dengan buku-buku yang dipamerkan. Ini terbukti dengan laris manisnya buku yang dipamerkan hanya dalam beberapa kali gelar saja. Alhamdulillah, lumayan bisa untuk menambah uang dana lokal Jemaat Jambi, seloroh Sekretaris Maal Jemaat Jambi, Ir. Yudi Mukhidin. Dengan cara santun, bagi yang telah membeli buku dan brosur
kita, mereka diperke-nankan untuk menuliskan ala-matnya. Hal ini dimaksudkan agar mereka mengenal jemaat tidak hanya pada saat digelarnya buku, tapi akan ada langkah untuk menjalin silaturrahmi dengan mereka. Sehingga tabligh dapat berlanjut terus. Dengan makin larisnya buku-buku yang dijual, kini menurut salah seorang khadim Jambi yang selalu aktif dalam setiap bursa buku, persediaan bukubuku sudah sangat menipis. kemungkinan, masih menurut sang khaddim, dua atau tiga kali lagi bursa di gelar buku atau
brosur-brosur sudah habis diserbu warga kota Jambi. Karena itu pihaknya berharap untuk menyukseskan kegiatan ini, dia minta kepada semua pihak untuk bisa membantu dengan menyumbangkan buku, majalah dan brosur terbitan Ahmadiyah. Kini bagi khaddim di tanah air yang punya buku, majalah ataupun brosur tapi numpuk tak dimanfaatkan, MKAI jambi siap menampung untuk dimanfaatkan bagi pertablighan di Provinsi Jambi. (mkai jambi)
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012
DI SUKABUMI HOMEOPATHY MAKIN MEMBUMI
Matahari masihlah bersembunyi di ufuk timur, tatkala ratusan warga Undus Binangun bergegas menuju bangunan sekolah di desa tersebut. Udara dingin yang menusuk kulit tak lagi mereka hiraukan. Beberapa dari mereka mungkin belum banyak yang mengisi perut, khawatir mereka akan tertinggal dari tetangga yang lain untuk ikut dalam sebuah acara di bangunan madrasah milik yayasan 16 edisi 06/IV/2004
WARTA GEMA
ereka agak sedikit kecewa, karena yang mereka tunggu sejak dua mingu yang lalu, ketika dari mulut pengeras suara keluar pengumuman bahwa akan diadakan pengobtan gratuis di desa tersebut. Beberapa orang tampak sedang mengobrol dengan yang lainnya. Yang lainnya tampak gelisah menunggu dimulainya pengobatan. Suasana tiba-tiba berubah, ketika sebuah mobil berhenti di depan Madrasah Tsanawiyah (MTs) At-Tahsiniyah. Dari dalam mobil tampak beberapa orang keluar sambil membawa kotak plastik yang berisi botol-botol kecil. Semua pandangan beralih tertuju kepada rombongan yang datang. Mereka pun berebut
untuk mendekati rombongan. Namun dengan sigap, empat hansip dengan berseragam lengkap langsung mengendalikan suasana, mereka segera membuka jalan untuk dilewati rombngan yang baru datang itu. Bak capres yang sedang kampanye, rombonganpun dikawal hingga menuju tempat pengobatan. Di dalam ruangan pengobatan nampak lelaki berkacamata sambil memegang mik. Ia adalah Drs. Asep Subarkah, Ketua Badan perwakilan desa (BPD) Undus Binangun. dari mulutnya meluncur katakata fasih dalam bahasa Sunda yang kental. Sin Kuring atas nami ketua BPD Desa Undus Binangun ngaha-
turkeun rebu nuhun kanaka sumpingan tim pengobatan Homeopathy anu parantos sumping ka Undus Binangun, demikian petikan sambutan Drs. Asep Subarkah. Pada bagian lain lelaki ini juga memperkenalkan Kurnia Wardi sebagai pak Dokter. Kontan pria kelahiran Garut ini menjadi keki, meskipun oleh beberapa koleganya ia akrab dipanggil ‘Dokter Q’. Usai menyambut rombongan, pengobatan segera digelar, demi melihat, warga yang sudah lama menunggu mulai gelisah. Empat hansip yang tadinya mengiringi rombongan kini kembali ke tempat jaga semula. Empat hansip inilah yang akan memeriksa setiap warga yang akan masuk berobat.
edisi 06/IV/2004
17
WARTA GEMA
Fungsi hansip dalam pengobatan ini adalah untuk menjaga ketertiban pasien yang masuk mengingat jumlah pasien yang susah pasti akan membludak. Usai menghadapi pemeriksaan empat hansip warga harus menghadapi pemeriksaan penjaga persis dipintu masuk pengobatan. Penjaga inipun memakai pakaian lengkap kebesaran hansip. Tapi karena tidak begitu galak dan sudah dikenal akrab warga, merekapun tidak keberatan dengan langkah dan tindakan yang diambil hansip. Toh, ini demi kelancaran dan ketertiban jalannya pengobatan, cetus mereka. Matahari mulai naik diatas Sukabumi, orang-orang masih tampak berjubel di depan sekolah. Beruntung, madrasah itu mempunyai emper yang luas. Sehingga ratusan warga tidak kegerahan karena panas yang menyengat mereka. Menjelang siang hari bolong, pengobatan dihentikan sementara. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan beristirahat bagi petugas homeopathy. Meskipun tempat pengobatan kosong karena petugasnya meninggalkan tempat untuk sholat dan makan, warga masih saja dengan setia menunggu di luar ruangan pengobatan. Hari itu homeopathy benar-benar menjadi primadona di pinggir Sukabumi. Di sudut lain di pinggir Sukabumi, yaitu di Puskesmas Kadudampit terjadi perbincangan antara kepala Puskesmas
18 edisi 06/IV/2004
dengan salah seorang pegawainya. Dokter menanyakan ihwal pengobatan massal di Desa Binangun, yang pemberitahuannya sampai dimeja kerjanya. Sang pegawai yang bidan itu menjawab, katanya sih pengobatan alternatif, jawabnya polos. Jawaban ini semakin menambah penasaran Pak Dokter, maka untuk membunuh rasa penasaran itu iapun mengutus secara khusus sang bidan muda itu untuk mendapatkan informasi selengkapnya tentang pengobatan massal. Maka bergegaslah sang bidan pergi ke Binangun dengan misi sebagai mata-mata. Ia datang ketika ratusan warga sedang menggu giliran masuk, sementara di ruang pengobatan, puluhan pengkhidmat juga tak kalah sibuknya menghadapi pasien yang datang. Karena bidan iapun dengan mudah melewati barisan hansip di kedua pintu masuk menju ruang pengobatan. tatep Sirojudin, sebagai orang yang merasa betanggungjawab dengan acara ini, langsung menyambut dengan penuh keramahan. Lemparan pertanyaan dari sang bidan dijawab dengan tenaga oleh Tatep. Dari sejarah, bahan obat hingga manfaat obat dijelaskan dengan gamblang oleh lelaki yang hari ikut berkhidmat dibagian penyedia obat. Untuk meyakinkan betapa amannya homeopathy, Tatep sambil terus melepaskan senyuman meminta sang bidan untuk mencoba langsung
beberapa butiran globul yang telah ditetesi oleh cairan homeopathy. Sang bidanpun memenuhi permintaan Tatep, dan setelah itu ia baru yakin bahwa homeopathy aman dan tanpa efek samping. Iapun lupa akan tugasnya sebagai spionase, ia langsung larut dalam keramaian pengobatan yang sarat dengan nuansa pengkhidmatan. Segera setelah itu ia langsung terjun ikut dalam pengkhidmatan dengan menjadi pendiagnosa. Ia yang memang sudah terbiasa memeriksa orang sakit dengan cekatan melayani warga yang datang di hari pengobatan itu. Laporan hasil pemeriksaan langsung diberikan kepada tim pendiagnosa untuk kemudian ditentukan obat yang akan diberikan pada pasien. Kehadiran sang bidan di hari itu, sungguh sebagai hal yang di luar dugaan. Sungguh luar bisa, bidan itu, demikian komentar Tatep yang dianggukkan oleh Kurnia Wardi. Namun perempuan di pengobatan itu tidak hanya sang bidan, ada ‘Dewi’ lain di pengobatan itu, ia adalah Ibu Muhyidin, isteri mubaligh Sukabumi dan sekitarnya ini dengan tenang dan sabar menghadapi keluhan setiap pasien yang datang. Ia yang sudah wara-wiri terjun di berbagai pengobatan massal ini sudah tidak diragukan lagi kredibiltasnya sebagai homeopath. Bahkan menurut penuturan Tatep, banyak warga Sukabumi yang datang langsung ke masjid Sukabumi untuk
WARTA GEMA
minta obat Homeopathy. Contoh terdekatnya rekan kantor tatep, Saya sering suruh orang untuk datang kepada Ibu Muhyidin, rata-rata teman saya kenal sama Ibu Muhyidin’. Kesabaran, ketekunan, dan ketenangan menjadi ciri khas wanita kelahiran Thailand ini. Ia hari itu bertugas di bagian diagnosa. Karen sudah lama di Sukabumi iapun sudah fasih berbahasa Sunda. Selain Ibu Muhyidin masih ada 3 LI lain yang datang untuk bergabung dalam tim pengobatan di desa Undus Binangun. Usai istirahat makan dan sholat Duhur dijamak Ashar, tim kembali kearena perngkhidmatan. Bak tim yang baru turun minum, wajah-wajah mereka kembali sumringah karena terisi oleh energi baru. Warga yang tadinya menunggu juga kembali tampak bergairah. Tanpa terasa senja mulai beranjak, namun antrian panjang warga juga tidak terputusputus. Desa Undus Binangun mulai tampak gelap karen matahari mulai menuju peraduannya. Bangunan madrasahpun kini mengandalkan terangnya lampu neon yang dipasang di beberapa sudut untuk membantu penerangan. Tim pengobatan memutuskan pengobatan akan diteruskan hingga malam hari. Benar saja, keheningan malam di desa Binangun berubah menjadi hiruk pikuk suasana pengobatan. Namun demi melihat tim yang tampak kelelahan karena ternyata dari hasil penghitungan pasien, tercatat
1.100 warga yang telah berobat. Maka dengan berat hati pengobatan hari itu dihentikan. Sebenarnya kalau mau mungkin masi ada ratusan lagi yang mayu datang, demkian ujar Kurnia Wardi. Segera setelah keputusan penghentian pengobatan, acra penutupan pun digelar. Pak kades dalam sambutannya mengungkapkan kegembiraannya dengan pengobatan tersebut. Ia pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim pengobatan yang telah hadir dam memberikan pengkhidmatan. Karena melihat anomi warganya yang luar biasa, iapun dengan tanpa malu-malu meminta tim pengonatan untuk mau kembali datang menyelenggarakan acara yang sama. Tadinya ia meminta pengobatan akan diadakan awal Juli ini, mengingat berdekatan dengan Pemilu, iapun akhirnya mengundurkan waktunya hingga Agustus. Ini dilaksanakan sebagai rangkaian perayaan ulang tahun kemerdekaan republik ini. Menyambut permintaan Kades ini, Kurnia Wardia yang ditemui di sela-sela rapat PPMKAI menjelaskan bahwa, untuk realisasi pengobatan tersebut harus ditangani oleh pusat mengingat pasien yang akan dihadapi jauh lebih banyak dengan beragam keluhan. Ketika dimintai keterang mengenai hasil pengobatanpengobatan sebelumnya di Sukabumi, Tatep Sirojudin
menjelaskan bahwa sesuai hasil yang dilaporkan Eli, partner pengkhidmat di Sukabumi diperoleh informasi bahwa ting-kat kesembuhan pasien setelah mengonsumsi homeopathy adalah 7 0 persen. Ini bukanlah omong kosong, karena fakta yang mem-banggakan inilah, Eli berani meng-ambil, resiko dengan menawar-kan ke banyak pihak di Suka-bumi untuk menyelenggara-kan pengobatan Homeopathy. Dan Eli yang memang concern terhadap dunia peng-khidmat-an ini selalu mencari tempat-tempat yang memamg membu-tuhkan.Dan pengobatan di desa Bina-ngun juga merupakan hasil kerja keras Eli Rahman Farisi. Desa Undus Binangun yang terletak hanya 5 kilometer dari utara kota Sukabumi. Separoh penduduknya bekerja sebagai buruh baik disektor industri maupun pertanian, selebihnya menggantungkan hidup dari sebagai penggarap lahan pertanian. Meskipun hidup di desa, kehidupan mereka tampak bersahaja. Ini nampak dari bangunan tempat tinggal mereka atau pakain yang mereka kenakan sehari-hari. Malam mulai larut, madrasah itupun pelan namun pasti mulai sepi, warga mulai kembali ke rumah masing-masing sambil membawa bungkusan plastik berisi globul homeopathy. Menjelang tidur mereka berharap butiran-butiran putih berasa manis yang telah ditetesi cairan obat akan menjadi butiran ajaib yang akan menyembuhkan penyakit mereka. (pr)
edisi 06/IV/2004
19
WARTA GEMA
DAN BATU ITUPUN KELUAR Usai sholat Duhur dan istirahat makan siang, tim pengobatan kembali memasuki ruang pengobatan. Acara berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan apapun. Warga dengan tenang menunggu antrian. Kurnia Wardi yang bertugas sebagai pendiagnosa juga tampak tenang, meski kesan lelah nampak sekali dari matanya yang mulai agak meredup. Namun
karena melihat banyaknya warga yang datang, rasa kantuk itupun hilang dengan sendirinya. Ditengah asyiknya memberikan diagnosa kepada pasien, ia tiba-tiba dikejutkan oleh kehadiran seorang perempuan tua dengan menggunakan kebaya iapun langsung menemui Kurnia Warda. Entah mengapa ia bisa lolos dari penjagaan enam hansip yang berjaga di luar ruang pengobatan. Mungkin karena ceoatnya seghingga luput dari pantauan penjaga. Saat itu dengan nafas terengah-engah, sambil mengangkat kain kebaya ia berjalan cepat menerobos antrian dan langsung menemui Kurnia Wardi.
20 edisi 06/IV/2004
Pak Dokter, batunya baru saja keluar, terima kasih Pak, Dokter”, katanya sambil memegang butiran batu kecil di tangan kanannya. Kontan warga yang sedang didiagnosa berguman,” Semoga saya seperti itu, cepat sembuh”. Barulah Kurnia Wardi sadar, kalau pada sekitar pukul 11.00 siang tadi, wanita itu datang dengan suaminya. Ia waktu itu dengan setia menuntun dan mendampingi suaminya yang sedang menderita sakit ginjal. Rupanya batu yang menghambat saluran kencing suaminya hanya dalam hitungan tiga jam telah berhasil dikeluarkan. Kegembiraan tak dapat disembunyikan dari wajah yang mulai berkeriput itu. Segera setelah menyampaikan hal itu kepada Kurnia Wardi yang ia panggil sebagai Pak Dokter, iapun nyelonong keluar kembali ke rumahnya. Kebanyakan yang berobat pada pengobatan tersebut menderita penyakit sesak nafas, gatal karena alergi dan sakit kepala. Desa Undus Binangun adalah desa di mana Deni Suandi, S.Ag ting-gal. Orang inilah yang meminta diadakannya pe-ngobatan homeopathy. Deni sendiri seharihari bekerja pada Kantor Departemen Agama Kabu-paten Sukabumi, secara kebetulan ia satu kantor dengan Tatep Sirojudin dan Eli Rahman Farisi. Ketiga orang inilah yang kemudian menindak lanjuti permintaan Deni. Pada saat pelaksanaan pengobatan Q aid Daerah Sukabumi menerjunkan 7khuddam dari cabang-cabang yang ada di Sukabumi, selain juga melibatkan 4 LI dan 1 Anshor. (pr-1)
WARTA GEMA
HMI CIPASUNG
BERTANDANG KE PARUNG Banyaknya isu negatif mengenai faham Ahmadiyah yang berkembang di masyarakat yang dinilai mereka keluar dari ajaran Islam, adalah merupakan fenomena buruk yang harus segera di netralisir kebenarannya. Tidak sedikit isu tersebut dijadikan “kuda tunggangan” bagi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk memprovokasi massa melakukan tindakan-tindakan yang bersifat anarkis, seperti halnya yang pernah terjadi di beberapa jemaat di Indonesia khususnya di Tasikmalaya.
al itulah yang membuat Jemaat Ahmadiyah Cabang Singaparna dan MKAI daerah Tasik mengajak pihakpihak yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai Ahmadiyah untuk bertanya langsung ke pusat sumbernya. SabtuMinggu (29-30/5), Jemaat Ahmadiyah Cabang Singaparna mengajak HMI Cipasung untuk melakukan kunjungan ke Markas Ahmadiyah Indonesia di Parung –Bogor. Sebelumnya MKAI telah menjalin kerjasama berupa kegiatan sosial pengobatan Homeopathy di Desa Tawangbanteng. Sedangkan untuk kegiatan kunjungan ke Parung adalah kelanjutan dari acara study banding yang pernah dilakukan beberapa bulan sebelumnya di Jamaah Singaparna. Selain HMI komisariat Instittute Agama Islam Cipasung (IAIC), ikut juga HMI Cabang Tasikmalaya dan perwakilan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIC. Dan mereka yang ikut berjumlah 13 orang, 2 diantaranya mahasiswi. Mereka kuliah berasal dari berbagai perguruan tinggi di Tasikmalaya selain IAIC, diantaranya ; Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tasikmalaya, Institute Agama Islam Latifah Mubarakiyah (IAILM) Suryalaya, dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA). “Tak kenal maka tak sayang” Itulah peribahasa klasik yang cocok untuk kegiatan kunjungan tersebut, karena dengan kunjungan tersebut diharapkan peserta bisa menimba informasi-informasi yang benar mengenai Ahmadiyah dari sumbernya, dan diharapkan akan
edisi 06/IV/2004
21
WARTA GEMA
timbul rasa toleransi antar intern umat beragama. Waktu itu Hari Sabtu (29/5 ). Siang itu menunjukan pukul 13.00. Dihalaman Mesjid Mahmud Singaparna telah berjejer 3 buah Mobil menunggu penuh terisi oleh rombongan yang akan berangkat. Tidak lama kemudian datanglah ketua Jamaah Singaparna beserta Mubaligh Ahmad Nurdin. Kemudian Mubaligh memimpin Doa sebagai tanda perjalanan akan segera dimulai. Dari jemaat yang ikut mendampingi rombongan adalah Z aim Ansharullah Singaparna, Q aid Majlis, Q aid Daerah Tasikmalaya, Nazim Tabligh MKAI Daerah, dan 2 orang khudam singaparna lainnya. Ditambah 2 orang sopir (ghair), jadi jumlah semuanya 22 orang. Ketua Jamaah Singaparna tidak ikut dalam rumbongan tersebut karena sedang dalam sakit Setelah doa rombongan langsung meluncur meninggalkan mesjid Mahmud. 5 jam sudah rombongan meninggalkan Singaparna, dan perjalanan tidak terasa sudah sampai di Cianjur. Waktu itu Mubaligh langsung menyuruh berhenti di mesjid Jamaah Ahmadiyah Cianjur, karena waktu shalat Maghrib tiba. Dan rombongan pun langsung istirahat sejenak untuk melaksanakan shalat. Setelah berbincang-bincang sejenak dengan para jamaah dan Mubaligh Cianjur yang pada waktu itu ada, rombongan melanjutkan perjalanan kembali. Yang pada akhirnya , setelah melewati kemacetan puncak selama 2 jam, rombongan tiba juga di Parung pukul 22.30. Sambutan ramah panitia penerima tamu dan bidikan salah seorang kameramen MTA, dirasakan cukup berkesan bagi rombongan. Jalan Pagi Seputar Markas Minggu pagi usai Shalat Shubuh, rombongan diajak melihat tayangan TVRI dalam acara hikmah pagi yang membahas tema toleransi antar umat beragama , dengan salah satu nara sumbernya adalah Mubaligh Z afrulah Ahmad Pontoh. Setelah melihat tayangan TV, selanjutnya rombongan diajak mengelilingi sekitar kampus mubarak. Jamiah Ahmadiyah adalah tempat pertama yang dikunjungi. Di sana peserta diajak keruang laboratorium komputer, dan disambut langsung oleh ketua senat mahasiswa Jamiah. Ketua HMI Komisariat IAIC, Basyarudin, sempat bertanya
22 edisi 06/IV/2004
mengenai keberadaan Jamiah, tujuan, dan mekanisme pembelajarannya. Dan selanjutnya serentetan pertanyaan tersebut di jelaskan langsung oleh senat. Hampir setengah jam rombongan berada di kampus Jamiah, kemudian setelah itu rombong-an diajak melihat beberapa gedung yang ada di kampus mubarak, diantaranya Gedung Mirza Tahir Ahmad Hall yang masih berupa rangka, dan Ge-dung Lajnah Imailah Indonesia, sambil menjelas-kan fungsi dan keberadaannya. Setelah puas jalan pagi, rombongan diajak kembali ke Guest House untuk mempersiapkan mandi dan makan pagi. Dialog dan Presentasi Waktu menunjukan pukul 08.30, pertanda acara presentasi akan dimulai. Ahmad Supardi, Ketua Tabligh Center dan Sekretaris Tabligh PB, membuka acara dengan doa. Kemudian langsung memberikan sambutan. Karena pada waktu itu ada acara rapat Tabligh juga, untuk itu ia meminta ijin untuk meninggalkan ruangan. Selanjutnya acara dipimpin Ruhdiyat Ayubi dan merangkap sebagai moderator acara. Sebagai pembicara adalah Dadang Nasir Ahmad dengan bahasan Nizam khilafat, dan Drs. Abdur Rajak mengupas masalah kenabian. Ketua rombongan meminta menjelaskan masalah kenabian, dan memang masalah itulah yang belum terkupas sebelumnya pada waktu study banding di Jemaat Singaparna beberapa bulan yang lalu. Pembicara pertama adalah Mubaligh Dadang Nasir Ahmad. Pembahasan dimulai dari melihat struktur organisasi, dengan dimulai menjelaskan pemimpin tertinggi yaitu Khalifah sampai kepada Amir sebagai pemimpin tertinggi di dalam sebuah negara, sambil menyebutkan pula tugas para sekertaris yang menyertainya. Kemudian Dadang menjelaskan pula sumber keuangan Ahmadiyah, Perkembangan Ahmadiyah di Eropa, Sumbangan Ahmadiyah bagi masyarakat dan bagi kemerdekaan Indonesia, kegiatan kemanusiaan, dan sumbangan bagi ilmu pengetahuan. Pembicara kedua Drs. Ab-dul Rajak, yang membahas masalah kenabian dengan mengemukakan beberapa dalil dari Alq uran yang menginterpretasikan akan adanya Nabi dan Rasul di akhir
WARTA GEMA
zaman yang merupakan penerus Nabi Muhammad Saw. Seperti yang tercantum dalam sQ. Al Jum’ah, sQ. An Nur, dan An Nisa. Kemudian Dosen jamiah Ahmadiyah itu selanjutnya menjelaskan arti ayat Q s Al Ahzab:40 mengenai arti Khataman Nabiyin. Tanya Jawab yang Cukup Alot Setelah presentasi yang memakan waktu sekitar 1 jam berakhir, tibalah pada season tanya jawab. Dimana peserta dipersilahkan untuk menanyakan hal-hal yang menyangkut apa yang telah dipresentasikan. Dari beberapa pertanyaan yang diajukan, ada yang menanyakan masalah yang menyangkut organisasi. Seperti yang ditanyakan Basyarudin, mahasiswa IAIC Fakultas Tarbiyah, menanyakan mengenai teknis pemungutan Candah, apakah ada kontroversi untuk orang miskin yang di pungut. Selanjutnya atas pertanyaan tersebut Dadang menjelaskan bahwa pembayaran candah tersebut dilakukan oleh semua kalangan, baik yang kaya atau yang miskin dengan penuh kesadaran dan keikhlasan tanpa merasa terpaksa. Sambil mencontohkan salah satu kejadian, bagaimana salah seorang anggota yang miskin yang berprofesi sebagai tukang semir pun, tetap dawam membayar candahnya dengan penuh keitaatan dan keikhlasan yang pada akhirnya Tuhan memberikan berkah kemajuan sehingga dalam beberapa waktu, tukang semir tersebut menjadi orang yang berkecukupan. Dewi yang kuliah di Institute Agama Islam Latifah Mubarakiyah (IAILM) Suryalaya, rupanya tertarik dengan penjelasan mengenai waq q af e now , ia menanyakan apakah mewaq afkan anak adalah suatu keharusan bagi setiap anggota Ahmadi, dan sejauh mana peran orang tuanya. Dari beberapa pertanyaan, yang terbanyak dan cukup mendapat perhatian adalah masalah kenabian. Sehingga waktu yang dijadwalkan selesai pukul 12.00, akhirnya harus diperpanjang dan dilanjutkan kembali setelah shalat dhuhur dan makan siang. Pertanyaan masalah kenabian sangat beragam. Seputar wahyu yang diterima Hazrat Masih Mau’ud a.s. yang menurut mereka kontroversi, dan menanyakan penafsiran Q s Al
Ahzab : 40, masalah kata khatam yang menurut mereka “keukeuh” pada arti penutup para nabi dengan mengemukakan dalil-dalilnya. Namun peserta juga sempat bingung dengan penjelas-an Drs. Abdur Rajak dan Ruhdiyat Ayubi yang menjelaskan dengan rinci bahwa di akhir zaman nanti akan datang Isa Ibnu Maryam yang berpangkat nabi, yang datang setelah Nabi Muhammad saw. sehingga kalau diartikan sebagai penutup sangat bertentangan dengan Hadits Nabi tersebut. Selain itu masih banyak lagi pertanyaan seputar kitab Tazkirah yang menurut mereka banyak yang berbau syariat atau aturan baru yang tidak terdapat pada jaman Rasulullah saw.. Serentetan pertanyaan terus meluncur namun waktu yang telah disepakati telah berakhir, memaksa mahasiswa untuk keluar ruangan dengan masih menyisakan rasa penasaran. Rombongan Kunjungi Tabligh Center Setelah presentasi usai, rombongan dibawa ke ruangan Tabligh Center. Ruhdiyat Ayubi, pemandu rombongan, menjelaskan satu persatu makna gambar dan tulisan yang menghias di dinding tabligh center. Dimulai dengan pembagian brosur penjelasan-penjelasan yang menyangkut kena-bian dan lain-lain. Peserta kemudian dibawa melihat tayangan VCD perkembangan dan Dakwah Islam di Eropah melalui Ahmadiyah. Peserta terlihat sangat antusias menyimak tayangan tersebut sampai akhir acara. Dalam sebuah wawancara dengan MTA, beberapa perwakilan mahasiswa, memberikan kesan dan komentar mengenai keberadaan Ahmadiyah, mereka banyak yang merasa kagum terhadap upaya dakwah Islam yang dilakukan Ahmadiyah. Dan mereka puas atas kunjungan tersebut karena banyak menerima informasiinformasi yang benar langsung dari sumbernya. Mereka juga ingin silaturahmi berlanjut dengan kerjasama di bidang lainnya, seperti kegiatan sosial misalnya (NAH).
edisi 06/IV/2004
23
WARTA GEMA
PARAKANSALAK:
PERANG DENGAN TBC Abah,
sore itu terlihat mondar-mandir di depan madrasah Ahmadiyah Parakansalak. Ia beberapa kali keluar masuk salah satu kelas Madrasah Fadli Umar, jemaat Parakansalak. Ia tidak mempeduikan suasana yang terjadi di dalam ruangan. Panggilan akrabnya Abah, abna Parakansalak ini tidak tahu kalau di dalam kelas tengah dibahas persoalan serius tapi santai, penyakit Tuber Colosis (TBC). Karena melihat penyakit ini sebagai ancaman serius bagi warga Parakansalak, maka Ketua RT setempat, Euis Sukaseih, SPd. mengundang dokter Puskesmas untuk memberikan penjelasan seperlunya mengenai penyakit yang satu ini. Parakansalak dinilai beberapa kalangan sangat berpotensi bagi mewabahanya penyakit yang menyerang fungsi paru-paru ini. Hal ini mengingat Parakansalak berada pada dataran tinggi sehingga udaranya cenderung lembab. Kelembaban inilah yang menjadi tempat tumbuh suburnya si biang penyakit. Namun rasa was-was warga dan beberapa kalangan mengenai penyakit satu ini agak diredakan oleh penjelasan dokter Puskesmas yang memang sudah akrab dengan beberapa anggota jemaat Parakansalak, dr. Agita. Warga pada Jumat sore (25/6 ) ternyata cukup antusias dengan acara yang satu ini, mungkin karena memang penyakit satu ini berpengaruh langsung dengan hajat hidup orang banyak. Khuddam Parakansalakpun tak tinggal diam. Dengan radio Freq uency Modulation (FM) yang dimilikinya, acara ini disebarluaskan di udara melaui gelombang, 88, 9 FM. Stasiun radio yang mini ini berada di salah satu sudut masjid jemaat Parakansalak. Secara kebetulan tepat berada di depan Madrasah Fadli Umar. Acara sore itupun disiarkan langsung oleh 88,9 FM. Benar saja, acara yang tadinya sepi-sepi saja mendadak menjadi ramai oleh penuh sesak warga
24 edisi 06/IV/2004
yang ingin mengetahui seluk beluk, dan sebabmusabab penyakit TBC. Dari salah seorang warga diketahui bahwa ia datang karena mendengar acara itu dari radio 88,9 FM. Hari itu sedikitnya ada 107warga Parakansalak yang dengan tekun mendengarkan penjelasan dr. Agita. Ia mencoba menenangkan warga dengan penjelasan yang memang ilmiah dan mudah dipahami oleh warga. Penyakit ini bukan penyakit turunan, dan bisa disembuhkan, demikian ia mencoba meyakinkan warga. Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan, dan tidak sembarangan membuang sampah. Dan kalau sudah terkena penyakit, penderita harus segera dilarikan ke dokter terdekat untuk mendapat perawatan, dan penyakit ini akan sembuh total dalam waktu enam bulan. Selama kurang dari satu jam warga jemaat Parakansalak terlibat dialog dengan sang dokter. Pokoknya seru, demikian komentar Tatep Sirojudion, yang tidak lain adalah ayah dari si Abah kecil itu. Ketua RT, yang juga Ketua LI Parakansalak tampak puas dengan acara yang ia gagas. Warga tampak begitu paham dengan penjelasan dokter. Seiring dengan mulai tenggelamnya sang surya, acara itupun ditutup. Warga Parakansalak berharap, penyakit yang selalu menghantui mereka juga bisa ditenggelamkan dari bumi Parakansalak selama-lamanya.
WARTA GEMA
CIGUDEG JUGA KEBAGIAN HOMEOPATHY Satu sepeda motor bebek yang sudah agak berumur dan sebuah mobil meluncur tenang menuju barat Cisalada. Di atas sepeda motor yang ramping itu duduk manis Aditya ‘Didit’ Sukarno yang berbadan berat berboncengan dengan homeopath petualang, ‘Faqih’. Sementara di dalam mobil sendiri terdapat
apoteker. Di tengah sepinya warga yang berobat
34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 anggota tim lain yang akan dilibatkan dalam di rumah H. Anim, tiba-tiba datang tamu yang tak 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 pengobatan massal homeopathy di kampung Banar. diundang. Dia adalah ketua BPD setempat, yang 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 Mereka terdiri dari 3 Lajnah, 1 anshor dan 10 sengaja datang untuk menanyakan hal ikhwal 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 khuddam. Acara ini memang hajatnya MKAI Cisalada, kedatangan rombongan ke kampung Banar. Saat 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 maka tak heran bila Q aid MKAI Cisalada, Endi itu meskpiun pengobatan sudah digelar, namun 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 Mahmud juga nampak dalam penuh sesaknya mobil rombongan yang datang belumlah lengkap, maka 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 yang membawa mereka menuju Kampung Banar. jawaban yang didapat Ketua BPD tidaklah 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 Setelah menempuh perjalanan yang cukup memuaskan. 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 melelahkan dari Cisalada selama lebih dari 2 jam, Karena itu Ketua BPD yang masih bersaudara 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 rombongan akhirnya sampai juga ditempat yang dengan H. Anim ini berjanji akan datang kembali 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 mereka tuju. Mereka langsung menuju rumah H. usai maghrib. Benar saja usai maghrib, Ketua BPD 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 Anim, Kepala Dusun Banar yang juga seorang datang kembali, kali ini ia tidak sendiri. Seorang 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 ahmadi ini. Rupanya H. Anim sudah mempersiapkan lelaki yang bertampang klimis, mungkin Kyai 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 seghal sesuatunya, termasuk tempat yang akan setempat datang menemani ketua BPD. 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 digunakan sebagai lokasi 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 pengobatan. Karena 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 pengobatan akan dilak34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 sanakan di rumah H. 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 Anim. 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 Setelah rombongan 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 merasa cukup beristira34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 hat, digelarlah peng34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 obatan sesi pertama. 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 Tak banyak memang 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 yang berobat pada sore 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 menjelang maghrib ini. 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 Para warga yang datang 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901 34567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901
langsung didiagnosa Lukman dan Faqih, sementara khuddam dan LI bertugas dibagian pendaftaran dan juga
edisi 06/IV/2004
25
WARTA GEMA
kan ketika berpamitan pulang beberapa gepok pisang dihadiahkan kepada Endi dan rombongan. Esok paginya, rumah H. Anim kembali diramaikan oleh warga yang ingin mendapatkan pengobatan. Sampai dengan ditutupnya acara pengobatan tercatat tidak kurang dari 80 warga kampung Banar datang untuk mendapatkan pengobatan gratis tersebut. Tidak banyaknya warga yang datang, bisa jadi karena sebelumnya di tempat ini sudah diadakan acara yang sama. Minggu pertama bulan Juni, Anshor Wilayah Bogor menyelenggarakan jalan sehat yang dirangkai dengan pengobatan homeopathy, dengan tenaga inti dari Khuddam. Pada waktu itu tercatat kebih dari 220 orang warga datang untuk berobat. banyak warga saat itu tidak mendapatkan obat karena globul yang dibawa habis. Akhirnya tim memutuskan untuk datang kembali memberikan pengobatan gratis. Bagi MKAI Cisalada dan juga yang ikut dalam rombongan pengobatan, sedikit atau banyaknya pasien tidak akan menyurutkan mereka untuk terus menyebarkan pengkhidmatan melalui pengobatan homeopathy di wilayah Bogor. Dan kampung Banar yang terpencil itu menjadi saksi kesetiaan mereka untuk terus mengibarkan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 bendera pengkhidmatan. (pr-1) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Pertanyaanpun kemudian meluncur deras dari kedua orang itu. Bak polisi yang sedang meng-inte-rogasi tersangka suatu kasus, keduanya terus saja mencecar rombongan dengan puluhan pertanyaan. Namun dengan tenang Faq ih dan anggota rombongan yang lain memberikan jawaban. Sempat timbul kecurigaan kalau pengobatan yang dilaksanakan itu sebagai bagian kampanye dari salah satu parpol tertentu, mengingat belum lama di Kampung Banar diadakan pengobatan oleh salah satu parpol tertentu. Didit, yang melihat kejadian tersebut sempat waswas, takut pengobatan esok pagi gagal, karena salah seorang tokoh masyarakatnya tidak setuju. Ternyata jawaban Faq ih serta anggota rombongan lainnya dapat diterima oleh sang ketua BPD. Bahkan ketika mendapat penjelasan hal ikhwal homeopathy, ia tertarik untuk mencobanya, kebetulan isterinya menderita penyakit yang cukup gawat. Segera Faq ih mendiagnosa untuk ditentukan obatnya. namun karena diagnosa belum lengkap memaksa rombongan untuk mendatangi rumahnya. Sesampainya rombongan di rumah Ketua BPD, Faq ih segera melengkapi data pasien. Tak lama obat sudah diracik dan diserahkan kepada isteri Ketua BPD. Obrolanpun jadi panjang, ngalor ngidul menam-bah suasana menjadi hangat dan penuh keakraban. Bah-
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Ahad (27/6) pukul 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 delapan pagi, Kampus 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Mubarak diramaikan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 gemuruh kuda-kuda besi 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Di ufuk timur Mubarak ma- bagai cabang jema’at se-Jabomelintasi pos Satpam. Tiap12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 tahari bersembunyi di balik tabek, beserta diantaranya ath12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 tiap kendaraan ditunggangi 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 awan tipis. Angin berhembus fal menuruni bangunan Tahir 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 dua orang bertopeng helm. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 lembut menyejukkan suasana di Hall. Mereka bersenjata-kan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Debar hati Satpam yang awal pekan ini. Bumi yang masih garpu, sabit, cangkul dan ber12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 bertanya-tanya kemudian basah dan lembab bekas hujan tangan kosong. Musuh mereka 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 terjawab oleh keakraban kemarin sore menyebabkan adalah balok-balok yang telah 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Tatep dan Husban terhadap tanah menjadi becek dan leng- lapuk menumpuk dekat be12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 mereka, yang tak lain ket. Akan tetapi kondisi ter- deng dan juga rumput serta se12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 sebut tidak menghambat lang- mak. Lalu api dinyalakan dengan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 adalah rombiongan khudam 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 kah kaki dan semangat para 9 liter minyak tanah mengo12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 yang wikari amal di pemuda yang telah mele- barkan jilatan api yang melalap 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 bangunan Mirza Tahir paskan topengnya itu. Mereka habis balok-balok yang meng12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Ahmad Hall. sejumlah 60 orang dari bergunung. Hangatnya dapat dira12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012
KHUDAM HALL KEMBALI DISERBU
26 edisi 06/IV/2004
WARTA GEMA 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 sakan dari jarak 5 meter meski Hanya ada pedagang bajigur bila ada diantara pasukannya tidak 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 dalam cuaca pagi itu sedang lewat dicegat untuk sekedar menyambut seruannya untuk me12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 mendung. Sementara rumput memeriahkan lidah mereka de- ngorbankan waktu dan tenaga 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 untuk meraih keberkatan. Komanyang telah dibabat setelah ngan ubi rebus atau getuk. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Serbuan ini bukan yang per- do tetap harus dijalankan meski menumpuk menunggu, nasib12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 nya juga sama yang dialami ooeh tama kali terjadi di bangunan hanya dengan beberapa gelintir 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 balok kayu yang telah lapuk milik khuddam dan Anshor ini. orang. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Awalnya Husan tampak monyaiotu dibakar. Agak berbeda Sebelumnya telah dua kali de12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 dengan balok kayu, butuh ke- ngan jumlah lebih sedikit dari dar-mandir, mengngat yang datang 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 sabaran untuk bisa membakar sekarang, telah mengoyak-ngo- baru dari Bogor,itupun hanya bebe12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 habis rumput yang memang yak balok kayu dari gigitan paku rapa gelintir orang. Namun itupun 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 masih tampak menghijau dan penopang coran beton di bawah tak menyurutkan mereka untuk 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 basah. pondasi yang melapisi kolam berwikari amal. Hingga akhirnya 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 Meskipun cucuran keringat penampungan air bakal gedung keramaian muncul ketika puluh-an 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 khaddim datang dari bagian Jakarta mengaliri ke sekujur tubuh me- kebanggaan khuddam. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 reka namun tetap menyisakan Komandan yang tak kenal dan Tangerang. Husban yang tadi12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 senyuman tawa dan canda. Tak jera menyerukan pasukannya ini nya pesimis kini berbalik agak kela12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 terucap dari bibir mereka tun- adalah Fadhl Husban, seorang bakan demi melihat banyaknya kha12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 tutan uang lelah atau peng- khadim berputra tiga. Ia yabng dim yang datang menyambut 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 seruannya. (MST) ganti apapun atas jerih payah tak lain adalah Muhtamim Wiq ari 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 yang mereka lakukan disitu. A ‘ mal tidak pernah mengeluh 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012
MAKASSAR
TERUS BERKIBAR Nasir pagi itu tidak berdandan seperti biasanya. Badannya di bolak-balik di depan cermin kamarnya. Jas hitam yang ia pakai dipaskan. Hari itu Nasir tampil beda. Bukan apa-apa, ia akan tampil di depan publik sekolahnya dalam sebuah perayaan hari besar agama Islam. 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012
aulid Nabi Muhammad SAW, 1425 H, diperingati Keluarga Besar SMA negeri 8 Makassar, pada akhir Mei lalu. Peringatan diselenggarakan di Aula Mini. SMA Negeri 8 Makassar, dengan tema “Dalam Rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Kita Teladani Kepemimpinan Belaiu Dan Para Khalifahnya, Yaitu” Satunya Kata Dengan Perbuatan.
Acara yang diketuai Nashir Hayatul Islam, siswa kelas 1-9, ini berjalan lancar dan khidmat. Para guru, staf Tata Usaha, dan para siswa SMAN 8 Makassar, dengan seksama mendengarkan uraian hikmah Maulid, yang disampaikan Maulana Syaeful Uyun, Mubaligh Wilayah Sulawesi Selatan. Sesuai dengan tema peringatan, Maulana Syaeful Uyun, mengupas suri tauladan Nabi SAW., dalam berbagai aspek kehidupan, dan
edisi 06/IV/2004
27
WARTA GEMA
mengajak seluruh hadirin untuk meneladaninya dalam kehidupan nyata sekarang. “Alq uran menubuwatkan, abad dimana sekarang ini kita adalah abad kebangkitan dan kemenangan Islam untuk kedua kalinya dan untuk selama-lamanya. Tetapi, kebangkitan dan kemenangan Islam itu, tidak akan dicapai dengan ledakan bom, atau dengan sabetan pedang, melainkan kebangkitan dan kemenangan Islam itu akan dicapai hanya dengan senjata akhlaq nabi kita, Muhammad saw.”, tegasnya. Sedang Kepala Sekolah SMAN 8, Drs. Arifin Tamma, dalam kata sambutannya mengajak para guru, staf, dan seluruh SMAN 8, untuk menerapkan pola hidup
“satunya kata dengan perbuatan”, sebagaimana tema Peringatan Maulid. Hari itu anak dan bapak tampil bersama dalam satu acara. Nasir Hayatul Islam adalah putera Mubaligh Syaeful Uyun. Nasir yang memang aktif di kegiatan Kerohanian Islam (ROHIS) SMU mendapat kepercayaan menjadi Ketua Panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. di sekolahnya. Sebagai ketua Panitia ia tidak begitu silit untuk bisa mendatangkan mubaligh Syaeful Uyun, yang nota bene adalah ayah kandungnya. Namun bukan hanya karena Syaeful Uyun yang kandungnya, ini lebih karena keberanian seorang Nashir
yang memang getol tabligh dimanapun ia berada. Setelah tampil di SMA Negeri 8 Makassar, dalam waktu dekat Syaeful Uyun berencana memenuhi permintaan dari Sekolah Tinggi Theologi Toraja untuk menjadi dosen tamu pada mata kuliah Islamoogi. Toraja yang artinya tanah para raja adalah kawasan yang masih memegang teguh agama nenek moyang mereka atau yang dikenal dengan Aluk To Dolo. Kini di tanah yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, telah baiat masuk kedalam je-maat Ahmadiyah satu orang putera Toraja. Kita berharap putera Toraja lain akan menyusul.
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 Gambar di samping memper123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 lihatkan ekspresi athfal bogor usai 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 mereka menerima hadiah dari 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 pengasuh Pra Madrasah Jemaat 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 Bogor. mereka adalah athfal-athfal 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 Bogor yang menjadi murid Pra Mad123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 rasah. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 Madrasah dibuka setiap malam 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 Minggu dengan pengajar dua orang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 siswa jamiah. Biasanya mereka me123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 nginap dimasjid, paginya sholat ta123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 hajud, shubuh terus jalan-jalan pagi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 mengintari kota Bogor yang suejuuuuk ......... 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 Setiap bulan diadakan evaluasi, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan daya serap 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 siswa terhadap pelajaran atau materi yang diberikan. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 Bagi mereka yang mempunyai prestasi menonjol akan mendapatkan hadiah sebagai pemacu bagi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 penerima maupun yang lainnya. Evaluasi biasanya dikemas dalam bentuk permainan dan perlombaan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 yang seru. Sehingga Athfal tidak merasa menghadapi ujian yang berat. Apalagi dengan tawaran 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 hadiah yang menggiurkan, menjadikan acara perlombaan atau permainan berjalan heboh. Tawa, 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 senyuman, ataupun cemberut dan sedikit kisruh menjadi pemandangan selama acara berlangsung. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890
ATHFAL DAPAT HADIAH
28 edisi 06/IV/2004
12345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012 PENDIDIKAN AGAMA 12345678901234567890123456789012 KPA 12345678901234567890123456789012 MENUJU JALSAH 2004 12345678901234567890123456789012
123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 KURSUS 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890
Menarik Berkah dari Jalsah Salanah
Sebuah Miniatur Masyarakat Islami Konflik-konflik kemanusiaan dengan berbagai latar belakang kepentingan telah dan sedang terjadi di sekeliling kita. Ada sekup konflik antar pribadi dan antar keluarga. Sekup yang lebih besar lagi ada konflik antar etnis dalam suatu Negara. Atau, konflik regional sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah. Suatu bahaya dari persinggungan manusia yang berasal dari daerah yang berbeda mengancam disana. Perhubungan tersebut sendiri tidak membahayakan. Bahaya berasal dari perbedaan kepentingan, latar belakang dan motif. Perbedaan tersebut jika tidak dikomunikasikan dan didamaikan akan menjadi ancaman bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, suatu format solusi dibutuhkan guna mengatasi hal ini. Jalsah Salanah diajukan sebagai salah satu format solusi yang dapat memecahkan hal diatas.
hubungan tersebut, manusia dapat mendapat Pendahuluan Peradaban dunia semakin banyak mengalami manfaatnya yakni mengadakan tukar-menukar 12345678901234567890123456789012123456789012 produk kerajinan tangan atau hasil teknologi. perubahan. Sarana dan prasarana penunjang 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 Ada ruang lingkup komunikasi atau perkebutuhan materi12345678901234567890123456789012123456789012 dan immateri manusia semakin 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 hubungan manusia. Ada sekup antar daerah, antar berkembang. Dulu, angkatan laut kerajaan 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 provinsi bahkan antar Negara. Sekup-sekup wilayah Singasari di bagian timur pulau Jawa mencapai 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 ini bukan menjadi penghalang bagi adanya perkerajaan Melayu12345678901234567890123456789012123456789012 di Sumatera membutuhkan 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 hubungan melainkan hanya menjadi batas-batas waktu berbulan-bulan bahkan mungkin lebih dari 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 pengenal saja. Namun, dapat saja hal itu merintangi setahun. Kini dengan ditemukannya sarana 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 suatu perhubungan jika sekup-sekup tersebut transportasi canggih semacam pesawat kitahanya 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 dijadikan sekat-sekat pemisah. beberapa jam saja dapat mencapai pulau Irian. 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 Disamping faktor politik, ekonomi, keamanan, Diketemukannya sarana dan prasarana baru 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 sosial dan budaya, faktor psikologis amat penting tersebut memungkinkan bagi umat manusia 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 dalam perhubungan antar Negara. Saling untuk berhubungan. Sebagai dampak dari 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012
edisi 06/IV/2004
29
1234567890123456789012345678901212345678901 12345678901234567890123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901 1234567890123456789012345678901212345678901 12345678901234567890123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901 1234567890123456789012345678901212345678901 1234567890123456789012345678901212345678901 12345678901234567890123456789012 WARTA GEMA 1234567890123456789012345678901212345678901 1234567890123456789012345678901212345678901 12345678901234567890123456789012 MENUJU JALSAH 2004 1234567890123456789012345678901212345678901 12345678901234567890123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901 1234567890123456789012345678901212345678901
pengertian antar masarakat yang mempunyai keadaan sosial budaya, etika dan psikologis individu yang berbeda selanjutnya diperlukan. Jalsah Salanah berhubungan dengan pembelajaran atau proses komunikasi dan saling pengertian antar pelbagai macam manusia menuju perdamaian umat manusia. Memahami Arti Jalsah Salanah “Tak benar!” kata seorang dosen bahasa Arab. “Kata jalsah tak bisa disamakan dengan muktamar”, tegasnya. Ketidaksamaan ini agaknya terletak pada penggunaan secara istilah di Indonesia. Dalam bahasa Arab, al-muktamar assanawi artinya kira-kira sama dengan Jalsah Salanah1. Jalsah, dalam kamus UrduInggris 2 diartikan meeting atau gathering yang berarti pertemuan. Kemungkinan, kata jalsah berasal dari bahasa Arab yang diurdukan. Sedangkan salanah diartikan annual atau yearly, yaitu tahunan. Kalangan keagamaan (baca Islam) di Indonesia, menggunakan kata muktamar untuk semacam musyawarah tingkat nasional yang dihadiri oleh wakil-wakil anggota organisasi tersebut. Di kalangan Nahdhiyyin, kata muktamar mengacu pada agenda per periodi tertentu guna memilih pengurus PBNU, menyusun program Kerja, rekomendasi berbagai masalah aktual, perubahan AD/ART dan lainlain3. Muktamar Muhammadiyah mempunyai agenda yang hampir sama. Persatuan Islam (Persis) pun mengenal istilah muktamar. Jemaat Ahmadiyah memiliki agenda serupa yang
30 edisi 06/IV/2004
diselenggarakan per tahun yakni Majlis Syuro atau Majlis Musyawarah. Istilah Jalsah Salanah dalam kalangan Jemaat Ahmadiyah betul-betul khas. Ia mengacu pada pertemuan tahunan yang khusus membicarakan dan membahas perihal keagamaan. Atau melakukan ritual-ritual kerohanian baik secara kolektif maupun individual. Dasar Teologis Dasar teologis atau dalil-dalil yang berdasarkan sumber-sumber kitab agama sangat penting dibahas disini. Kita tahu bahwa Al-q uran, Sunnah dan Hadits menjadi acuan dasar pemberlakuan sebuah tata hidup keagamaan bagi kaum muslimin. Semua golongan Islam sepakat merujuk pada Alqu ran. Sedangkan penjabaran Sunnah dan Hadits selanjutnya walau tak prinsipil berbeda menurut pandangan ahli-ahli fikih, ahli-ahli hadits dan berbagai imam madzhab. Alq uran menyuruh kita bergaul bersama orangorang yang benar (At-Taubah: 119). Bersatu dalam ikatan tali Allah (Ali-Imran:104) terorganisir (AshShof: 5). Ibadah dan dzikir dianjurkan secara berjamaah. Tahun 1891, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. memulai program tahunan ini. Diselenggarakannya Jalsah Salanah berdasarkan perintah dari Allah Ta’ala. Sebagai ijtihad Hadhrat Imam Mahdi a.s. ditetapkan pelaksanaannya tiga hari tertentu per tahun. Makna Dibalik Penyelenggaraan Jalsah Salanah Momen Jalsah sangat baik untuk menyebarkan wacana keislaman yang dinamis dan dekonstruktif.
123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890 123456789012345678901234567890121234567890
12345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012 MENUJU JALSAH 2004 12345678901234567890123456789012
Wacana-wacana baru yang digali dari sumbersumber otentik disosialisasikan. Kajian-kajian keislaman yang berasal dari penggalian teks-teks Alq uran, Sunnah dan Hadits diperdengarkan. Tak lupa kutipan-kutipan sabda-sabda Hadhrat Imam Mahdi a.s., para khalifah beliau a.s. dan ulamaulama Jemaat lainnya. Kutiapan-kutipan sabda tersebut amat penting mengingat mereka orangorang yang diyakni dekat dengan Allah Ta’ala. Praktis, mereka pasti mendapat rahasia ilmu dan makrifat dari-Nya. Kearah pengkajian inilah Hadhrat Imam Mahdi a.s. berseru. Sabda beliau a.s.”Saudara-saudara diharapkan sedapat mungkin datang pada harihari tersebut, semata-mata karena Allah untuk menyimak uraian-uraian serba ketuhanan dan untuk ikut memanjatkan doa bersama. Dalam rangkaian acaranya, saudara akan disibukkan dengan mendengarkan hakikat-hakikat serta makrifat-makrifat yang penting sekali guna meningkatkan keimanan dan wawasan ilmu.” (Keputusan Samawi). Tetapi pengkajian bukan sembarang pengkajian. Bukan sekedar menyaksikan dan mendengar. Bukan sekedar berpikir dan merasakan. Bukan hanya membekas sesaat di hati. Bukan hanya membahagiakan jiwa untuk sementara. Kenapa? Hadhrat Masih Mau’ud a.s. menginginkan sua-
tu revolusi total, jasmani, mental, akhlak dan rohani di dalam diri manusia.4 Beliau a.s. ingin ada perubahan menyeluruh agar ada keselarasan antara ucapan, sikap dan amal manusia dengan kehendak Allah, Sunnah Nabi-Nya s.a.w. dan petunjuk beliau a.s. sendiri. Suatu format mini dari sebuah masyarakat yang kuat dan disiplin. Ribuan manusia yang hadir dalam acara ini datang. Berbagai orang dari beraneka macam suku, asal daerah, keturunan, golongan dan status sosial berkumpul. Satu tekad, satu tujuan, satu tempat dan satu Jemaat. Semua bersama-sama bahu-membahu mencapai tujuan Jalsah Salanah. Diantara mereka ada yang berperan sebagai panitia dan peserta biasa. Kedua peran ini mempunyai signifikansi yang sama dalam proses suksesnya Jalsah Salanah. Peran tersebut dapat dijadikan ‘latihan’ untuk peran yang sama di masyarakat. Kesimpulan Demikianlah, Jalsah Salanah potensial untuk dijadikan format solusi bagi kecenderungan konflik-konflik kemanusiaan. Dalam acara ini peserta Jalsah dilatih dan dikondisikan untuk mengamalkan ajaran Islam. Kesan Islami seperti peraturan pardah, acara ritual dan lain-lain selanjutnya dapat dipraktekkan dalam kehidupan individu dan masyarakat sehari-hari. (Dildaar AD.) Footnotes: 1 . Majalah berbahasa Arab A-Taq wa, 2 . Kamus Urdu-Inggris, Popular Oxford, Practical Dictionary, Oriental Book Society, Lahore 3 Dinamika NU, Kompas-Lakpesdam-NU, Jakarta, 1999 4 Bahtera Nuh,
edisi 06/IV/2004
31
WARTA GEMA LUAR NEGERI
KHALIFATUL MASIH V:
SETELAH AFRIKA KINI KANADA Setelah bumi Afrika dihujani berkat dengan kehadiran Hazrat Khalifatul Masih V atba, kini giliran Kanada ketiban rahmat yang tidak kalah derasnya. Rasa haus yang panjang terobati dan kehampaan yang dalam terisi dengan kebahagiaan, kegembiraan, dan suka cita dalam balutan kecintaan, ketika Hadhrat Khalifatul Masih V atba. menginjakkan kakinya di Kanada (21/6 ). Iring-iringan mobil yang mengawal Huzur dari Toronto Pearson Airport ke Peace Village, menerobos kepadatan lalu lintas
32 edisi 06/IV/2004
kota Vaughan. Peace Village adalah sebuah komplek perumahan yang dihuni para ahmadi, letaknya sebelah utara Masjid Baitul Islam. Tepat di jalan agak sempit yang membelah kawasan masjid dan Peace Vilage, mobil yang ditumpangi Khalifah. Saat itu ribuan warga jemaat Kanada yang telah menjadi lautan manusia tengah menunggu kehadiran Imam tercintanya selama lebih dari 3 jam. Ketika Hadhrat Khalifatul Masih V atba. keluar dari dari mobil, beragam eksperesi kecintaan tumpah ruah di arena itu, ada teriakan, ada tangis keharuan ada juga yang meneriakan yel-yel kecintaan. Sungguh langit Kanada tergoncang demi menyaksikan luapan kecintaan warga jemaat kepada Khalifahnya. Segera setelah menerma kalungan bunga dari anak ahmadi, Huzur langsung berjalan melewati shaf kaum lelaki yang terbentuk memanjang, sambil terus tersenyum dan melambaikan tangan.
WARTA GEMA
Setelah melewati kaum Lajnah, Huzur kemudian menginspeksi barisan pasukan kepolisian York di depan Masjid Baitul Islam dan kemudian berjalan ke atas panggung dimana Walikota Vaughen telah berdiri menyambut Huzur. Di latar belakangnya, bendera-bendera Ahmadiyah dan Kanada ber-kibar Huzur berjalan didampingi Walikota Vaughan (foto: ahmadiyya.ca) bersama di angkasa. Pada sisi lain spanduk-spanduk warna-warni tampak Begitu Hadhrat Khalifatul Masih V atba. memasuki pintu Masjid, kaum Lajnah berkibar indah . Setelah menyampaikan ucapan selamat datang, sang sudah bersiap dengan berdiri di balik Ibu Walikota memberikan ‘kunci kota’ kepada Huzur. pembatas sambil melambai-lambaikan dengan kunci ini Huzur mulai hari itu diterima sebagai bendera. Sebuah puisi yang sangat warga kehormatan kota Vaughan. Hal serupa pernah juga menyentuh siapa saja yang mendengarnya dibacakan oleh Nashirat dan Lajnah. diberikan kepada Hazrat Khalifatul Masih IV ra. Dari kota Vaughan perjalanan sejarah Huzur V di yel-yel kembali tedengar menyambut Kanada dimulai. (zaky/alislam) hadirnya Huzur dan Begum Sahiba.
Sekolah Kedokteran akan Berdiri di Ghana Tiga dokter ahmadi yang terbang dari United Kingdom tiba di Ghana untuk suatu penelitian. Mereka tergabung dalam sebuah tim yang akan melakukan penelitian bagi kemungkinan pendirian sebuah sekolah kedokteran di Ghana. Selain menjajagi kemungkinan pendirian sekolah kedokteran, tim yang diketuai Dr Fateh Ahmad juga melakukan penilitian untuk pengembangan Rumah Sakit Muslim Ahmadiyah dan klinik-kliniknya termsuk didalamnya adalah unit-unit alopathy dan homeopathy.
Siaran pers Missionary in Charge Ghana menyebutkan bahwa kedatangan tim peneliti ini merupakan bagian tindak lanjut dari kunjungan bersejarah Hazrat Khalifatul Masih V atba . Setelah bertemu dengan Amir dan Raisut Tabligh Ghana, Wahab Adam, tim selanjutnya mengadakan konsultasi dengan Menteri Kesehatan Ghana dan pejabat dilingkungan University of Ghana. Nampak pada pertemuan tersebut anggota tim lainnya seperti Dr Shahnawaz Rasheed dari Inggris dan Dr Agha Khan dari Amerika. (allafrica)
edisi 06/IV/2004
33
WARTA GEMA
KIRIM SURAT KE HUZUR,
BISA DENGAN EMAIL Kapanpun dan dimanapun bila Anda perlu apapun di dalam surat. Jangan sekali-kali menggunakan singkatansingkatan email dalam surat-surat kepada Huzur ATBA. Isi surat tidak boleh ditulis dengan memakai huruf kapital semua (upper case) Jangan menulis bahasa urdu dalam tulisan latin. Surat balasan anda akan dikirimkan melalui alamat pos reguler yang disertakan di dalam surat. Jadi, surat Anda tidak akan dijawab dalam bentuk email. Untuk itu dalam email Anda harus menyertakan alamat lengkap Anda.
emajuan teknologi telah membuat segala sesuatu semakin mudah dan efisien. Tak ketinggalan, Jemaat secara luas selalu mengikuti dan memanfaatkan kemajuan teknologi modern untuk dimanfaatkan seluasluasnya bagi kemajuan Islam sebagaimana yang diserukan Hazrat Khalifatul Masih IV r.a. ketika beliau memberikan ceramah di Seminar Revitalisasi Islam di Era Globalisasi di Yogyakarta tahun 2000 yang lalu. Kabar gembira bagi para pengguna internet bahwa sekarang kita dapat berkirim surat kepada Huzur melalui internet. Disamping biayanya lebih irit juga kepastian sampainya lebih besar. Dan itu dapat dilakukan kapan saja kita mau dan perlu. Ketentuan Minimal untuk berkirim surat Sertakan nama lengkap, alamat pos termasuk nama negara, dan nomor telepon dalam setiap surat. email yang tidak dilengkapi informasi ini tidak akan dilayani. Surat harus ditulis dalam bentuk lampiran (attachment) email. Harap tidak menulis surat di dalam halaman utama (body) email. Halaman utama email hanya akan digunakan untuk tujuan pengurusan email (processing). Harap tidak menyertakan fhoto atau klipping berita
34 edisi 06/IV/2004
Email dapat dikirmkan untuk semua semua versi Microsot Office (.doc files) catatan: 1. Harap pergunakan ukuran font tidak lebih dari 12 pts 2. InPage Urdu Word Processor (.inp files) 3. Teks file biasa dalam bahasa Inggris sebagai lampiran (* .txt) jika surat dalam bahasa Inggris (80 column, teks spasi tunggal) 4. Harap tidak menulis bahasa Urdu dalam tulisan Inggris latin untuk PDF files (.pdf files) Pada saat ini surat yang ditulis tangan maupun surat-surat melalui proses scanning belum dapat diterima. Namun dalam waktu dekat Private Secretary akan menyediakan pengaturan untuk menerima surat-surat yang ditulis tangan dan menggdalam waktu dekat. Semua surat-surat yang ditulis tangan dapat dikirimkan melalui alamat pos ke : Private Secretary 16 Gressenhall Road London SW 18 5QL United Kingdom ALAMAT EMAIL: Kirimkanlah semua surat anda ke
[email protected] (sumber: alislam.org, penerjemah: Abdul Mukhlis)
OPINI
ANATOMI POLA ANTAGONISTIK
MASYARAKAT AGAMA Kasus Intimidasi Struktural Terhadap Ahmadiyah di Indonesia Oleh : Munawar Ahmad, S.Si, M.Si.
Sejarah agama, selalu diwarnai dengan penderitaan dan kebahagiaan. Biasanya, masal awal dihiasi dengan masa menyedihkan, kemudian berakhir dengan kebahagiaan. Siklus ini menjadi ciri dari pertumbuhan suatu ajaran, isme, atau ideologi. Sejarah tersebut, melalui fase sosiologisnya, yaitu musim persemaian, kemudian dilanjutkan dengan fase penyangkalan dan atau penerimaan. Hal tersebut, berlaku juga bagi Islam. Akan tetapi, setelah berabadabad jauhnya dari masa persemaian, mengapa fase penderitaan masih berlanjut? Jika asumsi konstruksi sejarah itu linier, semestinya sejarah agama semakin mengerucut ke arah “kemenangannya”. Latar Belakang Sejarah awal kehidupan Islam di tengah masyarakat Q uraisy (mayoritas), mencerminkan adanya upaya sistematis untuk menempatkan Islam sebagai sub-ordinat. Hak-hak sosial mereka dibatasi, berupa pembatasan hubungan bertetangga dan aktivitas ekonomi. Kemudian, berimbas terhadap pembatasan kehidupan yang sangat pribadi, yakni hubungan dengan Tuhan. Warga Q uraisy yang Islam, tidak diperkenankan untuk memasuki tempat suci, Ka’bah. Walaupun 15 abad berlalu, masih ada, sekelompok orang yang mengaku Islam, saat ini mendapat perlakuan, seperti kehidupan Nabi di waktu awal. Kehidupan mereka dibatasi, ditindas, dan bahkan dianiaya. Gejala sosial tersebut, semestinya patut dicurigai, Adakah kegagalan dalam proses sosialisasi Islam ataukah memang terjadi perbenturan struktur?
Salah satu kelompok Islam yang sejak tumbuhnya hingga 1 abad lebih, masih mendapat perlakuan sebagai sub-ordinat, baik di tempat asalnya maupun di negara lain, adalah Ahmadiyah. Dalam konteks sosiologi agama, fenomena tersebut menarik untuk dielaborasi. Kasus diskriminasi kelompok Ahmadiyah di Indonesia, menunjukan gejala yang mengejutkan, karena selama 7 9 (tahun 1925 merupakan awal Ahmadiyah masuk Indonesia versi Ahmadiyah Q adian, selanjutnya di sebut Ahmadiyah) atau 80 tahun (tahun 1924 merupakan tahun awal masuk versi Ahmadiyah Lahore), Ahmadiyah menjadi korban diskriminasi kultural maupun struktural. Lebih mengejutkan lagi, selama 2 abad di negara asalnya, Ahmadiyah masih menjadi sub-ordinat. Melihat peta persoalan yang akan dibahas, maka ranah pembicaraan lebih pada persoalan sosiologi agama. Elaborasi akan mengupayakan untuk memetakan sejauh mana proses sosialisasi,
edisi 06/IV/2004
35
OPINI Sejarah Masuknya Ahmadiyah di Indonesia Dibawah kepemimpinan khalifatul Masih II, Hazrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, ra, Jemaat Ahmadiyah berkembang secara pesat ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Tahun 1924 dan 1925, merupakan tahun bersejarah bagi jemaat Ahmadiyah Indonesia, maupun Ahmadiyah Lahore. Dua Mubaligh Lahore, secara resmi tiba di Jawa, tepatnya Yogyakarta tahun 1924, yakni Mirza Wali Ahmad Beg, dan Maulana Ahmad. Mereka menjalin hubungan baik dengan para pemuka Muhammadiyah, seperti Mas Ngabehi Joyosugito, Muhammad Husni, Sadewo P.K, Soetopo, Mustopo, Syamsu Rijal, Supratolo, Kayat, Muhammad Kusban, Muhamad Irshad, Mufti Syarif, Sunarto, Ustman serta tokoh intelektual interaksi agama, baik secara interaksi masyarakat maupun struktur nilai, berlangsung di dalam kehidupan suatu masyarakat, kaum atau kelompok. Struktur nilai yang dibawa oleh suatu paham keagamaan, telah menciptakan suatu institusi tertentu yang memilki ciri dan karakter tertentu pula, termasuk Ahmadiyah. Karakter inilah yang membedakan masyarakat agama dengan masyarakat lainnya. Demikian juga dengan masyarakat Ahmadiyah, memiliki karakter tegas yang berbeda dengan masyarakat Islam lainnya. Tulisan ini berusaha menguraikan beberapa hal yang dipandang menjadi inti dari anatomi antagonistik Ahmadiyah vs non-Ahmadiyah, yakni : 1. Identifikasi hal-hal yang menjadi penyebab dan dampak dari antagonisme masyarakat agama. 2. Memetakan peta dasar dari antagonistik dan elemen-elemennya yang terlibat dalam konflik keagamaan antara Ahmadiyah versus nonAhmadiyah di Indonesia.
36 edisi 06/IV/2004
lainnya. Kehadiran mubaligh Ahmadiyah Lahore tersebut, telah memberikan wawasan dan roh baru bagi para intelektual Muhammadiyah saat itu, termasuk Jumhan, putra KH.Ahmad Dahlan. Mereka tertarik terhadap interpretasi keagamaan yang diajarkan oleh dua mubaligh Lahore. Banyak tokoh-tokoh dari HIS Muhammadiyah dan Kweekschool Muhammadiyah, tertarik dengan Ahmadiyah Sambutan terhadap tokoh Ahmadiyah, ditunjukkan secara antusias dan hangat oleh warga Muhammadiyah. Bahkan, di Yogyakarta, pada saat Muktamar Muhammadiyah tahun 1924 mereka berkesempatan memberikan materi ceramah. Kehadiran 2 mubaligh Ahmadiyah Lahore dalam muktamar Muhammadiyah, memunculkan reaksi keras. Setelah peristiwa tersebut, datang ulama Minang, Dr. Abdul Karim Amrullah, pada tahun 1926 , yang mengkhususkan diri menemui Mirza Ahmad Wali Beg, untuk berdiskusi. Terjadilah dialog diantara mereka, yang pada intinya Dr. Abdul Karim, melarang Ahmadiyah disebarkan di lingkungan
OPINI Muhammadiyah, sambil memberikan sebuah buku “Alq awloes’Shahih ” , bertuliskan Arab berbahasa Latin. Isi buku tersebut, penjelasan mengenai itikad-itikad Ahmadiyah yang sesat. Buku Alq awloes’-Shahih ini, merupakan buku yang telah dipersiapkan oleh Dr. Abdul Karim Amrullah, untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid Jembatan Besi atau Sumatra Thawalib, karena ada dian-tara murid-murid Sumatra Thawalib mengikuti ajaran Ahmadiyah. Tiga orang dari mereka sekolah di Laho-re kemudian pindah ke Q adian, yakni Ahmad Nurrudin, Abubakar Ayub, dan Z aini Dahlan. Tiga tokoh inilah, kemudian menjadi pelopor masuknya jemaat Ahmadiyah ke Indonesia. Reaksi kedua, tahun 1927 , datang ulama dari India, Abdul Alim Assidiq i, yang mempropa-gandakan gerakan anti-Ahmadiyah. Karena peningkatan animo tokoh-tokoh Muhammadiyah terhadap Ahmadiyah, dipandang akan merugikan Muhammadiyah, pada tahun 1928, PB Muhammadiyah membuat Maklumat tanggal 5 Juli 1928 no. 294. Isi maklumat tersebut, melarang ajaran Ahmadiyah berkembang di lingkungan Muhammadiyah. Kebijakan ini sangat mengecewakan simpatisan Ahmadiyah. Akhirnya, dengan berat hati Djoyosugito, Sadewo, Muhammad Husni, dll, memilih keluar dari Muhammadiyah. Sejak itulah mereka mendirikan Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI) , yang berpusat di Yogyakarta. Masuknya Jemaat Ahmadiyah ke Indonesia, dimulai tahun 1922, saat 3 orang lulusan Sumatra Thawalib, Abu Bakar Ayub, Z aini Dahlan, dan Ahmad Nurrudin, belajar di Q a dian. Atas permintaan mereka kepada Imam Jemaat saat itu, pada tahun 1925 dikirimlah Maulana Rakhmat Ali HAOT, sebagai mubalig pertama Jemaat Ahmadiyah ke Indonesia. Kedatangan Mubaligh tersebut, rupanya telah dikabarkan oleh para pelajar Q a dian, kepada famili dan guru-guru mereka di Sumatra. Sehingga begitu tiba di Tapak
tuan, Aceh, Rahkmat Ali HAOT disam-but dengan gembira. Lama berselang, kehadiran Rakhmat Ali telah memancing perhatian para ulama untuk berdebat mengenai ajaran Ahmadiyah. Reaksi yang ditunjukan pun beraneka ragam, ada yang simpati, namun ada juga yang keras menentang. Karena reaksi yang ditunjukan oleh ulama Aceh, sangat keras, maka Maulana Rakhmat Ali HAOT, disarankan oleh pihak Gubernur Hinda Belanda, untuk pindah dari Aceh. Tahun 1926 , Rakhmat Ali HAOT, pindah ke Padang. Reaksi masyarakat mulai timbul, maka lahir “Komite Pentjari Hak”, sebuah komite yang ber-tujuan untuk mempertemukan ulama Minangkabau dengan mubaligh Ahmadiyah. Maka perdebatan tidak terelakan. Perdebatan terjadi dalam 4 masalah, yakni: wafatnya Isa, Almasih as, Kenabian tanpa syariat, da’wah kenabian Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as, dan sosok Masih Mauud Empat persoalan tersebut mampu dijawab pihak Ahmadiyah, dengan menyodorkan dalil-dalil aq li dan naq li secara kuat, sehingga para ulama Minangkabau, tidak dapat mengelak terhadap kebenaran yang dibawa oleh Rahkmat Ali HAOT. Sayang, forum tersebut, bukan dijadikan sebagai wawasan keilmuwan, tetapi berubah menjadi benih kebencian terhadap Ahmadiyah. Ulama Minang, merasa dipermalukan , karena tak dapat menyangkal dalil-dalil yang diberikan. Sejak itulah,
edisi 06/IV/2004
37
OPINI di Padang, Maulana Rakhmat Ali diperolok-olok dengan sebutan “Lahore..Lahore, sarawal gadang (celana besar, kata ini sebagai ejekan kepada Rakhmat Ali HAOT, yang selalu mengenakan pakaian pagri, pakaian khas Pakistan, yakni celana besar, baju panjang)”. Situasi kota Padang saat itu, tidak kondusif untuk pertablighan Ahmadiyah, tahun 1931, Rakhmat Ali pindah ke Jakarta. Sejak di Jakarta itulah, Jemaat Ahmadiyah dibentuk. Sejak itu pula reaksi masyarakat mulai tumbuh dan berkembang, seperti ombak badai, yang berusaha menghempaskan batu karang. Berawal dari Pakistan Beberapa tokoh agama terkemuka dari kaum Wahabi-Pakistan, seperti Abul A’la Maududi, dengan Jamaat-i-Islami (J.I), melakukan aliansi dengan Jamiyat-i-Ulama-i-Islam (JUI), dan Jamiyati-Ulama-i-Pakistan (JUP), untuk beroposisi terhadap Ali Bhuto. Ulama-ulama tersebut meru-pakan representasi dari kaum tradisionalis-konser-vatif, Pakistan. Bulan Maret 1970 , 113 ulama mengeluarkan fatwa bahwa rejim Ali Bhuto, dianggap keluar dari Islam. Hal ini dikare-nakan Ali Bhuto dan partainya, Pakistan People Party (PPP), berhaluan sosialisme. Sikap oposisi kaum tradisionalis ini ternyata sangat mempe-ngaruhi kebijakan politik Ali Bhuto. Salah satunya, pada tahun 197 5 dalam Majelis Nasional Pakistan, Ali Bhuto ditekan untuk menyetujui pelarangan terhadap Ahmadiyah, karena Ahmadiyah diang-gap oleh kaum tradisionalis, sebagai keluar dari Islam ( kufr ). Bukti ini menunjukkan kuatnya posisi bargaining kaum tradisionalis terhadap Bhuto. Seiring dengan itu, gerakan anti-Ahmadiyah, ikut menjadi kuat, mereka telah masuk ke dalam struktur penguasa. Sejak itulah, Ahmadiyah dimusuhi oleh institusi Negara. Persoalan Ahmadiyah di Pakistan, ternyata menjadi sorotan penting dari Organisasi Islam Internasional. Atas inisiatif Rabitha al-Alami al-Islami, diadakanlah konferensi Internasional pada tahun 197 4. Pertemuan ini dihadiri oleh 140 dele-gasi. Indonesia mengirimkan M.Natsir, salah se-orang tokoh Masyumi. Konferensi tersebut menghasilkan keputusan penting menyangkut kehidupan Ahmadiyah selanjutnya. Ahmadiyah dalam
38 edisi 06/IV/2004
konferensi tersebut diputuskan sebagai organisasi sesat menyesatkan. Maka, gerakan Ahmadiyah dimana pun, harus ditekan. Hasil keputusan disebarkan untuk dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi tersebut. Hasil deklarasi tersebut, di Indonesia disebarluaskan oleh Dewan Pusat Organisasi Islam Internasional, yang berkedudukan di Jakarta. Isinya antara lain: a. Pemimpin Ahmadiyah mengaku sebagai nabi b. Ahmadiyah merubah ayat-ayat Alq uran c. Ahmadiyah membatalkan jihad Sedangkan seruan mereka kepada umat Islam di seluruh dunia, adalah 1. Mewaspadai setiap kegiatan orang-orang Ahmadiyah dan membatasi sekolah-sekolah dan panti-panti asuhan. 2. Mereka harus dianggap sebagai golongan non muslim dan kufr dari Islam, juga dilarang keras untuk memasuki tanah suci. 3. Dianjurkan untuk melakukan pemboikotan terhadap Ahmadiyah, tidak melakukan pernikahan dengan mereka, serta mereka tidak diizinkan untuk dikubur di pemakaman muslim. 4. Melarang semua aktivitas Ahmadiyah di berbagai negara muslim, dan melarang mereka untuk menduduki jabatan penting dalam pemerintahan. 5. Menyiarkan semua penyelewengan Ahmadiyah yang mereka lakukan terhadap kitab suci Alq uran, disertai inventarisasi terjemahanterje-mahan Alqu ran yang dibuat oleh Ahmadiyah 6. Semua golongan yang menyeleweng dari Islam diperlakukan sema seperti Ahmadiyah.. Demikian secara garis besar, kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Pakistan yang merembet menjadi konpirasi internasional. Permasalahan ini perlu disampaikan, karena apa yang terjadi di Pakistan dan keputusan Rabitha al-Alami al-Islami , ber-dampak terhadap jemaat Ahmadiyah di Indonesia. Hingga tahun 1980-an, antagonisme masyarakat Indonesia, masih dalam dataran horizontal. Namun semenjak Pakistan mempropagandakan Ahmadiyah adalah kafir, maka MUI dalam Musya-
OPINI warah Nasional ke II, tanggal 26Mei – 1 Juni 1980 mengeluarkan fatwa No. 05/Kep/Munas II/MUI/ 1980, bahwa Jemaat Ahmadiyah diluar Islam, sesat dan menyesatkan. Prof. Dr. HAMKA, sebagai ketua MUI, Drs. H. Kafrawi, MA, dan H. Alamsyah Ratu Prawiranegara, selaku Menteri Agama, saat itu, sebagai penandatangan keputusan tersebut. Hal senada kembali digulirkan oleh MUI dalam Rapernas tanggal 4-8 Maret 1984, di Jakarta. Hasil rekomendasi tersebut mendapat dukungan dari Menteri Agama, H. Munawir Sjadzali, MA. Departemen Agama mengeluarkan surat No. D/B A.01/3 099/8 4, tentang aliran Ahmadiyah, yang kemudian diakhiri dengan menginstruksikan kepada jajaran Departemen agama untuk mewaspadasi para pengikuti Ahmadiyah, serta melakukan kegiatan proaktif untuk melarang Ahmadiyah di wilayahnya. Surat tersebut ditandatangani oleh A. Q adir Basalamah. Era tahun 1980, gerakan Anti Ahmadiyah telah menyusup ke dalam kekuasaan, melalui pintu MUI, Departemen Agama, serta Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), HM. Amin Djamaluddin. yang terus mempropagandakan gerakan anti-Ahmadiyah, dan menyebarluaskannya dalam berbagai media massa dan para ulamanya. Dampak Sosiologis Dampak tersebut dangat terasa bagi masyarakat Ahmadiyah yang hidup berkelompok, seperti di Manislor, Lombok, Wanasigra, dan lain-lainnya. Mereka mendapat perlakuan diskriminatif ketika mengurus administrasi di Desa, KUA dan kecamatan. Sikap agitasi dan teror, yang ditunjukkan oleh para ulama, telah menyudutkan posisi warga Ahmadiyah menjadi dijauhi, diolok-olok, oleh sesama tetangganya, bahkan oleh keluarga sendiri. Tidak hanya di Masjid, surau, para ulama terus menyampaikan keburukan-keburukan pendiri Ahmadiyah dan pengikutnya. Perlahan-lahan propaganda para ulama tersebut, menjadi stigma bagi pengikut Ahmadiyah. Akibatnya muncul stereotype dan demarkasi kafir-non-kafir. Ketika stigma ini muncul di tengah masyarakat, sudah
dapat dipastikan hubungan sosial tidak harmonis lagi, terjadilah boikot sosial. Kenyataan ini tampaknya menjadi argumen sosiologis, mengapa masyarakat minoritas, selalu inklusif, menutup diri, over protected. Perilaku ini merupakan self defence, yakni suatu mekanisme atau upaya bertahan dari kepedihan yang datang dari luar dirinya. Menurut argumen ini juga , wajar jika Ahmadiyah memiliki mesjid, imam dan bermakmum dengan kelompoknya sendiri, juga menikah dengan kelompoknya sendiri. Dampak lain dari Fatwa MUI tersebut, yang dirasakan pahit oleh para anggota mengimbas ke dalam bidang pekerjaan, terutama PNS dan ABRI, yakni terjadi diskriminasi karir, seperti nama-nama : Drs. Jamil Samian, Kakandepag Bojonegoro, Jatim, yang dipojokkan untuk memilih Ahmadiyah atau keluar dari PNS. Drs. Ali Abubakar Basalamah, S.U., yang tersendat karirnya di Fak Adab IAIN Sunan Kalijaga, dikarenakan ia anggota Ahmadiyah. Demikian juga kalangan militer, tercatat nama-nama : Kol (purn) Mohammad Lius Ma’ala, (TNI AL) , Kol (Purn) Ahmad Basyar (TNI AL). Dari TNI AD, dapat dicatat Kol. (Purn) Mahmud Ahmad, Kol (purn) Syahbudin Burhan. Nama-nama tadi, adalah pengikut Ahmadiyah yang berprestasi di bidang pekerjaannya, akan tetapi, prestasi tersebut tidak dihargai sebagaimana mestinya, dikarena mereka berbeda dalam keyakinan. Fatwa MUI tentang pelarangan Ahmadiyah menurut Atho Mudzhar, dikategorikan sebagai fatwa kelompok satu, yakni fatwa yang disebarkan secara luas, tetapi tidak menimbulkan pertentangan. Akan tetapi, pendapat ini, secara sosiologis tidak mendapat pembenaran. Fatwa tentang Ahmadiyah justru membawa pertentangan yang mendalam, antara masyarakat Ahmadiyah dan non-Ahmadiyah. Semestinya Atho, menempatkan fatwa ini dalam kategori ke lima, yakni fatwa yang tersebar dan menimbulkan pertentangan dalam masyarakat. (bersambung)
Makalah ini merupakan revisi dari makalah yang telah disampaikan dalam Diskusi terbatas “Islam dan HAM” Pusat Studi Wanita, IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, pada tanggal 14 Pebruari 2004
edisi 06/IV/2004
39
Qisah Ridwan Buton:
YANG MENGHARU-BIRU DARI PULAU BURU .Nama
saya Ridwan Buton. Saya Bai’at masuk Jemaat Ahmadiyah tahun 1998 melalui Almarhum kakek saya, Muhammad Ridwan ketika beliau menjenguk anak-anaknya di Pulau Buru. Waktu itu saya masih di SLTP kelas II.
uatu malam di Waesili Kakek saya, Alm. Muhammad Ridwan mengumpulkan seluruh keluarganya di Rumah paman saya, Usman. Diantarnya hadir pula ayah dan Ibu saya. Ia menerangkani kondisi zaman sekarang dan tentang datangnya nabi Isa as, yang dijanjikan. Besok paginya Ibu saya menyuruh saya untuk menuliskan namanama anggota keluarga. “ Mau di kemanakan nama-nama ini, Ma? “ Ke Jakarta.” Jawab Ibu saya. Saya kaget dan bertanya“ Untuk apa?”.
40 edisi 06/IV/2004
“Kita sudah masuk Ahmadiyyah?” jawab Ibu. Saya bertanya lagi, “ Apa itu Ahmadiyyah?” ”Nabi Isa as sudah datang dan mendirikan Jama’ah Ahmadiyyah”, jawab Ibu saya singkat. Saya terus menyerang Ibu saya dengan pertanyaan. “Di sekolah saya diajarkan tidak ada lagi nabi sesudah Nabi Muhammad saw. Masa ada nabi yang datang lagi? Ibu saya belum mampu menjawab, tapi ia menyodorkan buku. Setelah mambaca buku-buku itu, hari itu pun saya setuju dan Ibu saya pun mengirim nama-nama yang Bai’at itu ke Cabang Pulau Buru yang bertempat di Namlea. Saya merasa tertarik ketika ada yang menyebutkan, Ahmadiyyah punya Universitas namanya Jamiah. Saat itu saya masih kelas II SLTP dan masih belum mempunyai cita-cita. Namun, ketika mendengar nama Jamiah saya langsung berkeputusan untuk menjadi seorang Muballigh. Hal itu membuat saya bersemangat dan segera membaca dan menghafalkan buku-buku Ahmadiyyah diantaranya Tiga Masalah Penting dan analisa tentang Khataman-Nabiyyin serta Verslag Debat. Setelah membaca buku-buku itu, saya mencoba berbicara kepada teman-teman saya yang sekolah Madratsah Diniyyah Awwaliyyah . Saya sendiri bukan siswa madratsah. Tapi, ketika saya ajukan pertanyaan kepada mereka, tak satu pun yang bisa mereka jawab. Tidak hanya itu orang dewasa pun saya ajukan pertanyaan yang serupa. Namun, tiada yang mampu menjawab pertanyaan saya.
Qisah Tahun 1999 saya tamat SLTP. Dan ingin melanjutkan ke Madrasah Aliyah di Ambon. Namun, Tuhan tidak mengizinkan hal itu. Di Ambon terjadi kerusuhan. Terpaksa saya harus sekolah di SMU Namlea. Karena SMU berada di kota maka orang tua sangat sangat kuatir mengenai pergaulan anakanak kota. Oleh sebab itu, ayah dan Ibu saya berkeputusan menempatkan saya di kompleks anggota Jemaat. Saat itulah pertama kalinya saya berjumpa dengan Mubaligh Ahmad Najamuddin, Mu’allim di Maluku. Di sinilah saya belajar tentang jema’at dari Mubaligh Ahmad Najamudin. Tahun 2001 ketika saya naik ke kelas III, teman-teman saya mengetahui saya orang Ahmadiyah. Mereka sering belajar Ilmu tajwid dari saya dan kadang-kadang ada yang menanyakan tentang Ahmadiyah. Mereka waktu itu masih polos. Saya jawab pertanyaan, mereka sangat senang. Namun, ketika Guru Agama saya, Drs. Ibrahim Umasugi menyinggung Ahmadiyyah,ia menyatakan bahwa Ahmadiyyah adalah aliran sesat dan memiliki syahadat dan shalawat yang lain dari Ummat Islam. ”Kalau tidak salah syahadat orang Ahmadiyyah itu begini, asyhadu Alla ilaaha illallaahu wa Asyhadu anna …(beliau seperti lupa lalu mengatakan) : Ahmad Mirza Ghulam, ya! Kira-kira begitu.” ” Allahumma shalli ala Ahmad Ghulam “(beliau tidak meneruskan lagi) dengan ernteng ia berkata lagi, “Kira-kira begitulah.” Teman-teman saya kaget dan semuanya menoleh ke arah saya. Saya sendiri masih tetap diam. Ketika beliau mempersilahkan siswa untuk bertanya saya mengajukan pertanyaan,1. Bapak mengatakan tentang Ahmadiyyah seperti yang bapak sampaikan tadi referensinya dari mana?” beliau menjawab,”Dari buku Ahmadiyyah”. Mendengar jawaban itu saya langsung bertanya,”Mana bukunya, pak? . “Ada di Rumah” jawabnya. Saya katakan” Terus terang Pak, saya ini tinggal di lingkungan Ahmadiyah tapi tidak pernah mendapatkan seperti yang bapak katakan, itu mungkin hanya fitnah. Jadi, kalau Bapak ingin tahu tentang Ahmadiyyah jangan tanyakan kepada Bukan orang Ahmadiyah. Bagaimana kalau mengenai Bapak, saya tanyakan kepada orang lain yang tidak suka kepada Bapak. Apakah ia akan
menerangkan yang baik-baik?”. Namun, pertanyaan belum sempat dijawab, bel pulang keburu berbunyi dan terpaksa kelas bubar. Tiga hari setelah itu, tepatnya Sabtu pagi awal September 2001 guru agama yang lain, Ibrahim Abdan S.Ag, datang ke kelas dan bertanya,” Mana Ridwan dan Alimuddin! “ Saya dan Alimuddin segera mengacungkan tangan. ” Mana Wilda!”, tanya Ibrahim Abdan. Wilda pun segera mengacungkan tangan. ”Sudah delapan orang, kalian adalah orang-orang Ahmadiyah, nanti bel istirahat kalian menghadap saya di kantor dan kamu Ridwan, adalah pemimpin teman-teman kamu!. Mendengar hal itu saya segera berkata, ”Pak, tadi Bapak mengatakan Wilda orang Ahmadiyah. Dia bukan orang Ahmadiyah. Dia hanya teman kelas saya saja. Dan menjadi seorang Ahmadi itu bukan hanya sekedar berteman saja. Jadi Bapak jangan libatkan dia dalam masalah ini.” saya mencoba menyela. “Kalau begitu hanya tujuh orang”, ralat nya. Ternyata guru agama itu telah diprovokasi oleh guru agama yang lain, Drs. Ibrahim Umasugi. Ketika bel istirahat saya segera menghadap Ibrahim Abdan. Sesampai di kantor ternyata, Ibrahim Abdan telah mengumpulkan kurang lebih tiga puluh guru untuk menginterogasi saya. Yang paling pertama bertanya kepada saya adalah wali kelas saya, Sehol. ”Kenapa Kamu mengatakan orang yang bukan Ahmadiyah adalh kafir? tanya Sehol mengawali pertanyaan. “Siapa yang mengatakan seperti itu. Saya tidak pernah bilang begitu” jawab saya. “Mengapa orang Ahmadiyah tidak bisa menikahkan anak perempuannya, dengan Non-Ahmadiyah?”, saya jawab bahwa saya belum membahas masalah itu. “Oke, kalau begitu jawab pertanyaan ini, apakah Nabi Isa as. Itu masi hidup atau sudah wafat? Segera saya jawab, “Sudah wafat”. Mendengar jawaban itu, langsung wajahnya merah padam dan spontan kepalan tangannya menghantam kursi sehingga terdengar suara yang cukup keras. ”Saya tidak bisa berbicara dengan orang begini!” katanya dengan suara keras sambil keluar dari kantor. Setelah Sehol giliran Drs. Mahmud Abbas yang juga guru agama mengajukan pertanyaan.
edisi 06/IV/2004
41
“Apakah kalian berdua bersedia dikeluarkan dari sekolah ini?” katanya mengawali pertanyaan. Entah bagaimana, tiba-tiba dari mulut kami keluar serempak kata yang sama,” Kami lebih baik keluar dari sekolah ini daripada keluar dari Ahmadiyyah,” Mendengar jawaban itu guru agama ia terdiam. Dalam keadaan yang demikian itu, muncul seorang guru sejarah, saya lupa namanya tapi marganya Umasugi. ”Saya dan orang tua saya pernah masuk Ahmadiyah di kota Namlea. Tapi kami keluar. Sebab warga hampir membunuh kami.”Guru ini berdusta, mana ada Ahmadiyah di Kota Namlea?” cetus hati kecil saya. ,”Kalau kalian tidak keluar dari Ahmadiyah, maka pada jam pelajaran saya kalian harus ke luar. Dan meskipun kalian ikut ulangan saya tidak akan memberikan nilai.” katanya mengancam Dalam situasi demikian, Alimuddin sudah tidak tahan lagi. Ia ingin memanggil Mubaligh Ahmad Najamuddin. Tapi saya mencegahnya dan saya katakan, ”Jangan libatkan Mubaligh. Ini di sekolah. Cukup kita saja.” Ia pun diam. Tetapi beberapa menit kemudian ia minta izin keluar sebentar. Saya menyangka ia mau ke toilet. Ternyata ia pulang memanggil Mubaligh Ahmad Najamudin. Maka datanglah Ahmad Najamudin ke sekolah. Mubalighpunpun langsung diinterogasi habishabisan. Bahkan ia disuruh membaca syahadat dan shalawat. Tapi keberaniannya tidak pernah pudar. Iatetap bersemangat. Hingga akhirnya keluar pertanyaan terakhir, ”Apakah orang Ahmadiyah tidak boleh menikahkan anak perempuannya dengan laki-laki non-Ahmadi?”. ”Secara organisatoris memang seperti itu…..” Namun belum sempat ia meneruskan jawabannya, tiba-tiba seorang guru PPKn, Syamsul Hukul mengangkat kursi dan membantingnya di atas meja hingga terdengar suara yang cukup ketras. Ia kemudian mengangkat telunjuk dan berkata kepada Mubaligh Ahmad Najamudin, “Ke luar kamu!”. Namun, Najamuddin tetap tenang. Kepala sekolah yang masih dikantornya segera ke luar karena mendengar suara yang keras itu. Ia kemudian masuk ke dalam ruangan, dimana sudah berkumpul guru-guru yang akan menginterogasi kami bertiga. ”Ada apa ini?” tanya Kepala Sekolah kalem, seakan tidak mengetahui kejadian yang
42 edisi 06/IV/2004
sebenarnya. Seorang guru bernama La Ode Badwi menjawab, “Tidak Pak, ini hanya salah paham saja mengenai Ahmadiyah” ia sepertinya mencoba menyembunyikan kejadian yang sebenarnya. ” Itu kan hanya masalah organisasi Islam, ya wajarlah kalau ada perbedaan.” , kata Kepala Sekolah seperti sudah memahami peristiwa yang terjadi. Lantas ia dan guru-guru yang lain bersalaman dengan Najamudin. Saya kemudian dipersilahkan untuk kembali ke dalam kelas. Tiba di kelas, usai mengeinterogasi saya, rupanya wali kelas saya langsung memberikan cermah kepada teman-teman saya. Dan teman sekelas saya sudah termakan dengan fitnah yang keluar dari mulut wali kelas saya. dari sinilah teman-teman saya mulai takut dan menjauhi saya. Namun ada juga yang masih tetap setia. Dengan adanya kasus itu, hampir di setiap kelas guru tidak mengajar lagi. Memang mereka masuk. Tapi sayangnya yang dibicarakan hanya Kesesatan Ahmadiyah saja. Ini berlangsung kurang lebih dua minggu. Seminggu setelah kejadian itu, tepatnya Hari Jum’at. Kepala sekolah mengundang Kepala KUA, DANRAMIL, CAMAT, serta pihak kepolisian untuk hadir di acara yang mereka adakan. Mubaligh Najamudin dan beberapa pengurus jemaat yang lain juga diundang. Acara mengambil tempat di masjid sekolah. Saya, Alimuddin dan adik saya Imran juga hadir. Saya menganggap akan terjadi dialog dengan Mubaligh Najamudin. Namun ternyata yang terjadi adalah upaya metreka untuk mempermalukan kami. Kepala KUA telah bersiap membawa buku-buku anti Ahmadiyah. Pihak sekolah menyiapkan foto kopi buku-buku anti Ahmadiyah. Foto kopi dibagikan kepada siswa-siswa SMUN 1 Namlea yang berjumlah kurang lebih 1000 orang. DANRAMIL tampaknya netral demikian juga Camat. Keduanya mengatakan “Kami tidak berpihak kepada salah satu pihak, tapi kami datang disini sebagi petugas keamanan.”
(bersambung)
BUSTHANUL ATHFAL
PENCULIKAN TABIB ISTANA Oleh Hervianna J. Chawla
Tabib Akhsay sudah lebih sepuluh tahun menjadi tabib istana. Cara pengobatannya dengan ramuan obat yang sederhana telah berulang kali menyembuhkan penyakit keluarga istana. Itu sebabnya berita hilangnya Tabib Akhsay dari rumahnya membuat seisi istana cemas. Patih Rangga segera dititahkan Baginda Raja untuk mencari ke mana hilangnya Tabib Akhsay. Begitu mendapat kepercayaan itu segera saja Patih Rangga menuju rumah Tabib Akhsay. Ditemuinya Radev di dalam rumah itu. Patih Rangga mengenal Radev sebagai asisten Tabib Akhsay. "Ceritakan padaku, kapan terakhir kamu melihat Tabib Akhsay?" tanya Patih Rangga menyelidik. "Kemarin siang Tabib Akhsay memberitahu saya hendak mencari beberapa daun untuk ramuan obat. Tabib Akhsay pergi ke selatan menuju Danau Perak. Ada beberapa daun yang hanya dapat ditemukan di sana," tutur Radev yang masih belia. Patih Rangga memutuskan untuk menelusuri jejak hilangnya Tabib Akhsay. Dengan menunggang kuda ia segera menuju ke selatan. Setiap tiba di satu kampung Patih Rangga berhenti sebentar menanyakan perihal Tabib Akhsay. "Ya, kami pernah melihatnya kemarin. Ia menunggang kuda menuju selatan," kata penduduk kampung pertama yang Patih Rangga tanyai. Jawaban serupa juga diberikan penduduk pada beberapa kampung berikutnya. Sampai kampung ke lima, para penduduknya
memberi jawaban yang berbeda. "Tidak. Kami tidak melihat Tabib Akhsay melewati kampung kami. Biasanya Tabib Akhsay berhenti dulu di kampung ini bila hendak menuju Danau Perak karena inilah kampung terakhir menuju Danau Perak," kata kepala kampung. Patih Rangga mengerutkan keningnya sebentar. Berarti Tabib Akhsay hilang antara kampung ke empat dan ke lima. Memang ada hutan kecil yang memisahkan dua kampung itu. Patih Rangga memutuskan untuk kembali ke hutan kecil itu. Ia tidak menolak ketika kepala kampung kelima menawarkan seorang penduduk yang mahir melacak jejak untuk menemaninya. Setibanya di hutan kecil dari kejauhan Pa-tih Rangga melihat kuda putih milik Tabib Akhsay. Bersama Ranjit yang menemaninya, Patih Rangga menghampiri kuda putih itu. Sementara Ranjit mengamati jejak yang tertinggal di tanah. "Patih Rangga, menurut saya Tabib Akhsay telah diculik oleh penduduk kampung Kaki Besar," kata Ranjit kemudian. "Kampung Kaki Besar?
Aku baru mendengarnya." "Di sebelah timur hutan ini ada lembah yang dihuni satu suku yang memiliki telapak kaki besar. Mereka memegang teguh aturan nenek
edisi 06/IV/2004
43
BUSTANUL ATHFAL BUSTHANUL ATHFAL moyang mereka untuk tidak memakai alas kaki ke mana pun mereka pergi," jelas Ranjit. "Kalau begitu mari kita ke sana," ajak Patih Rangga. Letak perkampungan yang mereka tuju sebenarnya tidak jauh. Tapi karena jalan menuju kampung itu sangat curam dan licin, terpaksa mereka turun dari kuda dan berjalan kaki. Saat melewati jalan setapak tiba-tiba telinga Patih Rangga menangkap suara yang amat dikenalnya. Suara siulan yang biasa dilakukan Tabib Akhsay saat mencari dedaunan untuk ramuan obat. "Suara itu datangnya dari sebelah sana," Ranjit memberi petunjuk ke samping kiri jalan setapak. Buru-buru Patih Rangga menerobos semak-semak. Dari sela dedaunan yang lebar, Patih Rangga melihat Tabib Akhsay tengah sibuk mengumpulkan dedaunan, namun di belakangnya dua orang berwajah seram terus menguntit sambil memegang tombak tajam. Dugaan Patih Rangga bahwa Tabib Akhsay diculik semakin kuat. Ia segera berbisik pada Ranjit. Tak berapa lama kemudian keduanya bergerak pelan mendekat dari belakang Tabib Akhsay. Hupf, dengan sekali loncatan keduanya berhasil melumpuhkan dua orang di belakang Tabib Akhsay. "Patih Rangga, biarkan mereka," teriak Tabib Akhsay yang menyaksikan kegaduhan kecil itu. "Bukankah mereka yang menculik Anda, Tabib Akhsay?" tanya Patih Rangga heran. "Mulanya memang begitu," jelas Tabib Akhsay. Mereka berdua mencegatku dalam perjalanan ke Danau Perak. Lantas mereka membawaku secara paksa ke kampung mereka. Kupikir tadinya mereka bermaksud menyanderaku dan minta tebusan kepada istana. Tapi rupanya mereka menculikku karena butuh pertolonganku. Di kampung mereka berjangkit penyakit yang disebabkan oleh sejenis cacing tanah." Patih Rangga manggut-manggut. Ia akhirnya melepaskan dua orang yang dicekalnya. "Bukankah setiap kampung sudah punya seorang tabib?" Patih Rangga mengingatkan. "Tabib mereka sudah meninggal sebulan lalu dan belum ada yang menggantinya." "Tapi Anda tidak bisa terlalu lama di sini karena istana membutuhkan Anda, Tabib Akhsay." "Saya mengerti. Jika tidak keberatan,
44 edisi 06/IV/2004
sebaiknya Patih Rangga kembali ke istana lebih dulu. Beritahukan perihal saya kepada Baginda Raja. Mintakan beberapa orang untuk membantu saya di sini dan tunjuk pula seorang tabib untuk ditempatkan di kampung mereka. Satu lagi yang penting, agar Baginda Raja membuat perintah kepada penduduk kampung mereka agar mau menggunakan alas kaki. Tanpa titah Baginda, mereka tidak mau melanggar aturan nenek moyang mereka." Patih Rangga setuju dengan usul Tabib Akhsay. Ia segera meninggalkan Tabib Akhsay yang ternyata sedang mencari daun untuk ramuan obatnya. Sedangkan dua orang yang mengawalnya itu sengaja diperintahkan untuk menjaga Tabib Akhsay dari serangan binatang liar. Sementara Ranjit diminta untuk turut menemani Tabib Akhsay. Ketika Patih Rangga menyampaikan laporannya kepada Baginda Raja, terlihat wajah Baginda sangat sedih. Ia menyesali dirinya yang tidak memperhatikan kesehatan rakyatnya hingga ia tak tahu ada seorang tabib yang ditempatkan di satu kampung telah meninggal. Padahal kampung itu sangat memerlukan pertolongan kesehatan. Esok paginya satu rombongan dari istana diutus menuju Kampung Kaki Besar. Mereka membawa beberapa tenaga tabib dan obatobatan. Selain itu Patih Rangga membawa surat perintah agar penduduk Kampung Kaki Besar mau menggunakan alas kaki. "Baginda juga memberi bantuan ratusan pasang alas kaki bagi penduduk Kampung Kaki Besar agar mereka segera melakukan keputusan Baginda. Sumber penyakit mereka disebabkan oleh cacing tanah dan itu hanya dapat dicegah dengan memakai alas kaki," tutur Patih Rangga kepada kepala Kampung Kaki Besar. Setelah Kepala Kampung memakai alas kaki, para penduduk pun mau memakainya. Hanya saja karena sebelumnya mereka tidak biasa menggunakan alas kaki, ukuran telapak kaki mereka memang besar-besar. Barangkali setelah bertahun-tahun nanti, penduduk di sana telapak kakinya akan berubah tak sebesar sekarang. Mungkin nama kampung mereka pun akan berubah. Apa ya kira-kira namanya?
(Bobo No. 47/XXV)
PERNIK PERNIK PERNIK PERNIK PERNIK PERNIK PERNIK PERNIK
Tumari, Khadim Yang Selamat Dari Maut, Kisah Aneh Tapi Nyata “Kesetrum, kesetrum!” begitu teriak Mardi (18) ketika melihat Tumari (38) tersetrum kabel TV yang tersambung dengan kabel listrik di atas bukit kawasan dusun Jumleng, sekitar 100 meter dari Masjid Al Masroor. Al kisah, Tumari yang keitka itu sedang memperbaiki jalur kabel TV bersama beberapa rekan (4 orang) mengalami nasib “apes”. Hal itu disebabkan karena kabel yang sedang dibentang dalam posisi dipegang oleh Tumari terlepasdari genggaman rekannya. Walhasil, kabel tersebut “bocor” dan Tumari pun nyaris melayang nyawanya. Untunglah masyarakat sekitar, yang notabenenya “warga Jemaat” segera menolong dengan cara naik pohon dimanakorban tersangkut disalah satu cabangnya. Dengan perasaan bercampur antara bingung dan khawatir, akhirnya mereka berhasil menurunkan korban dari ketinggian pohon sekitar 15 meter, dalam keadaan “semaput”. Korban yang memiliki satu istri dan dua anak (putra dan putri) ini, segera dilarikan dengan sebuah mobil carry ke RS Muhammadiyah Kedu, Temanggung. Perjalanan dari TKP ke RS sekitar satu jam. Korban yang juga anggota MKAI Cabang
Patean ini terpaksa menginap selama lima hari di RS tersebut. Para dokter di RS tersebut merasa heran, karena korban cukup kuat menahan daya sterum listrik bertegangan tinggi itu biasanya korban tersetrum dengan kondisi itu telah “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun”, tetap yang satu ini, “Alhamdulillah”, selamat. Ya, aneh tapi nyata, begitu pikir dokter kira-kira. Mengingat biaya dan lain-lain, Tumari segera pulang, setelah lima hari berobat, meskipun belum 100% sembuh. Hingga sekarang peristiwa yang sudah belalu 2 tahun itu masih nampak secara fisik, meskipun secara mental sudah ralatif sembuh. Luka yang masih nampak adalah bagian jari tangan kiri, kelingking dan jari manis menyatu denganjempol. Sedangkan jari tengah dan jari telunjuk gosong sehingga diamputasi oleh dokter. Luka lainnya ialah kaki kanan, khususnya bagain betis dan paha. Dan lainnya ialah punggung kiri. Akibat musibah tersebut Tumari, yang dahulu bekerja sebagai tukang kayu dan batu, kini hanya dapat mengerjakan pekerjaanpekerjaan ringan semampunya.Namun demikian, kini Tumari lebih banyak berkhidmat kepada Jemaat, begitu kata Chamdani, Muballigh Jemaat Patean. (Khudori)
edisi 06/IV/2004
45