KEKUATAN HUKUM AKTA NOTARIS YANG BERSIFAT SIMULASI
TESIS
Oleh :
ARWIN ENGSUN 037011009
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2005 Arwin Engsun : Kekuatan Hukum Akta Notaris Yang Bersifat Simulasi, 2005 USU Repository © 2007
KEKUATAN HUKUM AKTA NOTARIS Y A N G B E R S I F A T S I M U L A S I Arwin Engsun* Djaidir ** T. Keizerina Devi Azwar ** Sanwani Nasution ** ABSTRAK Akta notaris sebagai akta otentik menurut pasal 1870 KUH Perdata dan pasal 165 HIR (285 Rbg) mempunyai kekuatan pembuktian mutlak dan mengikat, apa yang disebutkan dalam akta notaris merupakan bukti yang sempurna sehingga tidak perlu lagi dibuktikan dengan pembuktian lain selama ketidakbenarannya tidak dapat dibuktikan. Berdasarkan pasal 1866 KUHPerdata dan pasal 165 HIR akta notaris yang merupakan alat bukti tulisan atau surat juga disebut sebagai alat pembuktian yang utama dan pertama sekali. Dengan demikian, maka akta notaris sebagai alat bukti persidangan mempunyai kedudukan yang sangat penting Pada masyarakat dewasa ini telah dijumpai akta-akta notaris yang bersifat simulasi. Adanya akta tersebut yang mengandung materi yang bertentangan antara akta yang satu dengan yang lain atau yang bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya telah menimbulkan permasalahan, yaitu apakah akta-akta yang bersifat simulasi walaupun dibuat dengan kesepakatan kedua belah pihak dan dibuat guna meneguhkan pembuktian masih mempunyai kekuatan sebagai alat bukti. Demikian juga dengan latar belakang lahimya akta notaris yang bersifat simulasi yaitu didasarkan pada sebab yang palsu, maka jika dikaitkan dengan pasal 1320 ayat 4 KUHPerdata, apakah akta notaris yang bersifat simulasi telah memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian. Berdasarkan permasalahan tersebut tentunya notaris hares menentukan sikap dalam melayani pembuatan akta yang bersifat simulasi. Bertolak dan uraian tersebut, perumusan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kekuatan hukum akta notaris yang bersifat simulasi terhadap para pihak„ ahli waris, atau orang-orang yang mendapat hak daripada akta tersebut. 2. Apakah akta notaris yang bersifat simulasi bertentangan dengan syarat-syarat sahnya perjanjian. 3. Bagaimana seharusnya notaris bersikap dalam melayani permintaan pembuatan akta yang bersifat simulasi dan sejauh mana tanggung jawab notaris terhadap akta simulasi yang dibuat dihadapannya.
*
Mahasiwa Sekolah Pasca Sarjana-USU Program Studi Magister Kenotariatan.
**
Dosen Sekolah Pasca Sarjana-USU Program Studi Magister Kenotariatan,
Arwin Engsun : Kekuatan Hukum Akta Notaris Yang Bersifat Simulasi, 2005 USU Repository © 2007
Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif didukung dengan data sekunder dan dengan dilengkapi dengan pendapat hukum dari narasumber yang diambil dengan menggunakan tehnik wawancara. Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Akta notaris yang bersifat simulasi tidak mempunyai kekuatan pembuktian material oleh karenanya akta notaris yang bersifat simulasi tidak dapat mengikat baik bagi para pihak, ahli warts serta tidak lagi menjadi bukti yang sempurna bagi para pihak, walaupun secara formal dan lahiriah akta tersebut masih mempunyai kekuatan pembuktian. Terhadap pihak ketiga akta simulasi hanya mempunyai kekuatan pembuktian sepanjang menguntungkannya. 2. Akta notaris yang bersifat simulasi masih memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian, kecuali yang dibuat tidak dengan sebab yang terlarang walaupun demikian karena akta yang bersifat simulasi bukan merupakan perjanjian yang sebenarnya, maka akta notaris yang bersifat simulasi tersebut tidak memenuhi unsur essensial dari perjanjian yang dibuat dalam akta notaris tersebut sehingga perjanjian yang dimuat dalam akta tersebut adalah tidak sah. 3. Notaris sebaiknya menolak permintaan pembuatan akta simulasi dan notaris berkaitan dengan akta tersebut hanya dapat dijadikan sebagai saksi. Kebenaran materil dari akta yang bersifat simulasi merupakan tanggung jawab para pihak, notaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kebenaran dari perbuatan yang dituangkan oleh para pihak di dalam akta tersebut. Dari kesimpulan tersebut, maka disarankan agar notaris tidak begitu saja melayani permintaan para pihak dan sebaiknya menilai kebenaran materil dari perbuatan yang hendak dituangkan dalam aktanya melalui pertanyaan sehingga diketahui latar belakang dari perbuatan para pihak tersebut. Kata Kunci : - Kekuatan Hukum - Akta Simulasi
Arwin Engsun : Kekuatan Hukum Akta Notaris Yang Bersifat Simulasi, 2005 USU Repository © 2007
LEGAL POWER OF THE SIMULATING NOTARY DEED Arwin Engssun* Djaidir T. Keizerina Devi Azwar ** Sanwani Nasution ** ABSTRACT Notary deed as authentic document based in section 1870 KUHPerdata and section 165 HIR. (285 Rbg) has an absolute and binding verification strength, what mentioned in notary deed represents a perfect evidence so that other evidences are not needed as long as its illegitimacy cannot be proven. Pursuant to section 1866 KUHPerdata and section 165 HIR, notary deed which is a verified article or letter is also conceived as a main and prima facie verification document. Hence, notary deed as an evident court document has a very important position. In today's society, notary deeds that have the simulating characteristic have been encountered. The existence of the deeds that have contradictory contents between one another or with the facts that have actually caused the problem, i.e. whether the simulating facts still have the power as verification documents despite the agreement between both parties has been made and evidences have been consolidated. Likewise with the establishment background of simulating notary deed that is based on false grounds, thus if it is linked to section 1320 subsection 4 KUHPerdata, whether the simulating notary deed has fulfilled the requirements of the legitimate concurrence. Based on the dilemma, the notary certainly has to determine manner in assisting the creation of simulating deed. Apart from the above description, the followings are the formulation of problems in this search. 1. How the legal power of simulating notary deed does towards parties, beneficaries, or people who have right from the deed. 2. Whether the simulating notary deed contradicts with the requirement of the legitimate concurrence. 3. How a notary should behave in assisting the request for making a simulating deed and to what extent the responsibility of the notary over the simulating deed which is made in his/her presence. This research uses the normative legal approach supported by secondary data and supplemented with legal opinions from the source that is collected by using interviewing technique. From the result of the research, the following conclusions can be drawn:
* **
Magister Notary University Student of the University of North Sumatera Magister Notary Lecture of the University of North Sumatera
Arwin Engsun : Kekuatan Hukum Akta Notaris Yang Bersifat Simulasi, 2005 USU Repository © 2007
1. A simulating notary deed does not have a 'substanting material' power, thus the notary deed does not bind any parties and beneficiaries hence no longer becomes a perfect proof for any parties, even though the deed formally and extrinsically still has the verification power. For the third parties, benefit as a proof. 2. A simulating notary deed still fulfils the requirements of the legitimate concurrence, except for the one that is created with prohibited reason. Hence the simulating notary deed is not an actual agreement, it does not fulfill the essential characteristic from the concurrence that is made within it therefore the concurrence that is included within the deed is not valid. 3. It would be better for a notary to refuse the request of making the simulating notary deed and be made the notary who is related to the document can only be made a witness. The truth of the material from the simulating deed is the responsibility of related parties; a notary cannot responsible of the truth from the conduct that is being included by related parties in the deed. From the conclusions, it is suggested that a notary should not just assist the request from any parties and be better to judge the truth of the material from the conduct that will be included in the deed through questioning, so that the background of the conduct from the related parties are known.
Keyword (s):
- Legal Power - Simulating Notary Deed
Arwin Engsun : Kekuatan Hukum Akta Notaris Yang Bersifat Simulasi, 2005 USU Repository © 2007