Kejahatan Mayantara (Cybercrime) Dalam era globalisasi memberikan pengaruh thd perkembangan teknologi informasi, shg telah memberikan pengaruh thd terjadinya berbagai bentuk kejahatan yg sifatnya modern yg dampak negatifnya lbh besar drpd kejahatan konvensional. Kejahatan di bidang teknologi informasi / kejahatan mayantara dpt digolongkan sbg white colour crime krn pelaku cybercrime adl : org yg menguasai penggunaan internet beserta aplikasinya / ahli dibidangnya.
Kejahatan teknologi informasi / cybercrime, sering dilakukan scr transnasional / melintasi batas negara shg dua kriteria kejahatan melekat sekaligus dlm cybercrime, yi.:
a) White colour crime; b) Transnational crime. Karakteristik cybercrime, adl: 1) Perbuatan yg dilakukan scr ilegal, tanpa hak / tdk etis tsb terjadi dlm ruang/wilayah siber/cyber (cyberspace), shg tdk dpt dipastikan yurisdiksi negara mana yg berlaku thd pelakunya.
2) Perbuatan tsb dilakukan dg menggunakan peralatan yg terhubung dg internet. 3) Perbuatan tsb mengakibatkan kerugian materiil maupun imateriil (waktu, nilai, jasa, uang, barang, harga diri, martabat, kerahasian informasi) yg cenderung lebih besar dibandingkan dg kejahatan konvensional. 4) Pelaku adl org yg menguasai penggunaan internet beserta aplikasinya. 5) Perbuatan tersebut sering dilakukan scr transnasional / melintasi batas negara.
Klasifikasi cybercrime : 1) Kejahatan2 yg menyangkut data / informasi komputer; 2) Kejahatan2 yg menyangkut program / software komputer; 3) Pemakaian fasilitas2 komputer tanpa wewenang u/ kepentingan2 yg tdk sesuai dg tujuan pengelolaan / operasinya; 4) Tindakan2 yg menggangu operasi komputer; 5) Tindakan merusak peralatan komputer / peralatan yg berhubungan dg komputer / sarana penunjangnya.
Perbedaan Cybercrime dengan Kejahatan Konvensional Cybercrime : a) Terdapat penggunaan TI; b) Alat bukti digital; c) Pelaksanaan kejahatan : non fisik (cyberspace); d) Proses penyidikan melibatkan laboratorium forensic komputer; e) Sebagian proses penyidikan dilakukan scr virtual undercover; f) Penanganan komputer sebagai TKP (crime scene); g) Dalam proses persidangan, keterangan ahli menggunakan ahli TI.
Kejahatan konvensional : a) Tdk ada penggunaan TI secara langsung; b) Alat bukti : bukti fisik (terbatas menurut pasal 184 KUHAP); c) Pelaku & korban biasanya berada dalam satu tempat; d) Pelaksanaan penyidikan tidak melibatkan laboratorium komputer; e) Proses penyidikan dilakukan di dunia nyata; f) Tdk ada penanganan komputer sebagai TKP; g) Dlm proses persidangan, keterangan ahli tdk menggunakan ahli TI.
Kejahatan yg berhubungan erat dg penggunaan teknologi informasi yg berbasis utama komputer & jaringan telekomunikasi dpt dikelompokkan dlm bbrp bentuk, yi:
1. Unauthorized Access to Computer System and Service Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki / menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya.
ex: hacker yg mengganti nama parpol dlm penghitungan suara pileg di situs KPU, karena merasa tertantang untuk mencoba keahliannya menembus suatu sistem yang memiliki tingkat proteksi tinggi.
2. Illegal Contents Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke Internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum.
ex: memasukan data yg berhubungan dg pornografi. 3. Data Forgery Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen2 penting yang tersimpan sebagai scripless document melalui Internet. ex: Kejahatan yg ditujukan pada dokumen2 ecommerce dengan membuat se-olah2 terjadi "salah ketik" yg pd akhirnya akan menguntungkan pelaku karena korban akan memasukkan data pribadi dan nomor kartu kredit yg dpt saja disalah gunakan o/ pelaku.
4. Cyber Espionage Merupakan kejahatan yg memanfaatkan jaringan internet u/ melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran.
5. Cyber Sabotage and Extortion Kejahatan ini dilakukan dg membuat gangguan, perusakan / penghancuran terhadap suatu data, program komputer / sistem jaringan komputer yang terhubung dengan Internet.
6. Offense Against Intellectual Property Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yg dimiliki pihak lain di Internet.
ex: peniruan tampilan pada web page suatu situs milik orang lain secara ilegal.
7. Infringements of Privacy Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yg tersimpan pd formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized, yg apabila diketahui o/ orang lain maka dpt merugikan korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.