Buletin Bulanan Kemanusiaan Indonesia Edisi 02 | Februari dan Maret 2013
Isi Ikhtisar kejadian bencana P.1 Respon Bencana dan Kesiapsiagaan P.3
HIGHLIGHTS
Pendanaan P.3
Banjir dan tanah longsor menewaskan 20 orang di Sulawesi Utara pada bulan
TNI
Februari. Sekitar 4.220
Kejadian dan dampak bencana berkurang seiring hampir berakhirnya musim hujan yang parah
rumah rusak, 3.832 orang mengungsi. Banjir menewaskan tiga orang dan menyebabkan sekitar 9.923 orang
Banjir melanda lebih dari 60,000 orang di seluruh Indonesia
mengungsi di Riau pada
Curah hujan tinggi dan cuaca ekstrim yang diperkirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus menyebabkan bencana selama dua bulan terakhir, namun jumlah kejadian dan dampak kemanusiaan jauh lebih sedikit dibandingkan Desember 2012 dan Januari 2013. Banjir adalah penyebab utama darurat kemanusiaan dengan tiga puluh tiga kejadian banjir pada bulan Februari dan 28 kejadian di bulan Maret yang menyebabkan 67.242 orang mengungsi, serta 22 orang tewas atau hilang. Banjir merusak atau menggenangi hampir 10.347 rumah, dan merusak sembilan jembatan yang mengisolasi sementara beberapa komunitas1. DKI Jakarta, Papua, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan merupakan daerah yang paling parah terkena dampak.
bulan Februari. Banjir menyebabkan tiga orang tewas dan 1.145 keluarga mengungsi dari enam kecamatan Kabupaten Jayapura, Papua. Masyarakat terdampak bencana menerima dukungan dari tiga proyek yang didanai HRF.
ANGKA-ANGKA Bencana alam (Februari dan Maret) Bencana alam
180
Total populasi terdampak
115,700
Korban jiwa
96
Source : OCHA & BNPB
Prakiraan BMKG mengenai awal berakhirnya musim hujan pada awal 2013 meningkatkan kekhawatiran terjadinya musim kemarau yang lebih lama yang berarti akan lebih banyak kebakaran hutan dan titik api (hot spot) di Indonesia.
1
Perlu dicatat bahwa angka-angka ini bersifat indikatif dan dapat berubah sesuai dengan perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah.
Indonesia Humanitarian Bulletin | 2
Jumlah kejadian angin puting beliung hampir sepertiga dari total bencana alam pada bulan Februari dan Maret 2013.
Tanah longsor Hujan deras juga berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian longsor di daerah berpenduduk padat. Tujuh puluh sembilan orang tewas atau hilang dalam kejadian 35 tanah longsor pada bulan Februari-Maret 2013. Secara terpisah, dalam lima insiden dimana tanah longsor dipicu oleh banjir di daerah padat penduduk, dua puluh sembilan orang tewas atau hilang dan 502 orang luka-luka. Sulawesi Utara dan Papua merupakan daerah yang paling parah terkena dampak.
Angin puting beliung Angin puting beliung menyumbang hampir sepertiga dari peristiwa bencana pada bulan Februari-Maret 2013. Sebagian besar angin puting beliung, dan yang paling parah, terjadi pada bulan Februari dengan jumlah yang meningkat di bulan Maret. Enam orang tewas atau hilang, 18 dilaporkan terluka dan sejumlah 3.240 rumah rusak dalam dua bulan ini. Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo adalah daerah yang paling parah terkena bencana.
Februari dan Maret 2013 mencatat ratio dampak bencana yang rendah
Ratio dampak bencana menurun drastis dalam bulan Februari-Maret 2013 Februari dan Maret mencatat rasio dampak bencana yang lebih rendah secara signifikan yaitu 1:643, sebagian kecil dari 1:6,069 yang direkam pada Januari 2013. Pada bulan Februari-Maret 2013, 180 peristiwa bencana berdampak pada 115.700 orang dibandingkan dengan 119 peristiwa bencana yang berdampak pada 57.895 orang di Februari-Maret 2012, ketika rasio dampak bencana adalah 1:486.
Source : OCHA & BNPB
Gunung berapi Gunung Rokatenda di Nusa Tenggara Timur, meletus pada tanggal 3 Februari menyebabkan 80 orang mengungsi dan juga pada 23 dan 24 Maret dengan 528 orang mengungsi ketika rumah tinggal dan kegiatan ekonomi di beberapa desa tertutup abu tebal. Gunung tersebut meletus lagi pada 31 Maret, tanpa konsekuensi kemanusiaan. Gunung Dieng juga meletus pada 31 Maret, memuntahkan karbon dioksida beracun dan sulfur dioksida ke udara. Tidak ada konsekuensi kemanusiaan, tetapi status kewaspadaan Gunung Dieng ditingkatkan menjadi status Siaga III pada tanggal 27 Maret. Sejak bulan Maret sampai sekarang ada enam status Siaga Tingkat III (letusan mungkin terjadi dalam waktu dekat): Gunung Dieng, Lokon, Ijen, Rokatenda, Raung dan Karangetang. Status Gunung Guntur telah diturunkan ke Tingkat II (meningkatnya
http://ochaonline.un.org/indonesia | www.unocha.org United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) • Coordination Saves Lives
Indonesia Humanitarian Bulletin | 3
aktivitas gunung tapi tidak ada letusan yang segera terjadi). Sejak bulan Maret sampai sekarang ada 17 gunungapi dengan status Siaga Tingkat II dan 125 gunungapi pada status Siaga Tingkat I (tidak ada letusan di masa mendatang). Sejak bulan Maret tidak ada gunungapi dengan status Siaga Tingkat IV (letusan besar dalam waktu 24 jam) gunung berapi.
Gempa bumi Ada 21 gempa bumi moderat pada bulan Febuari dan tujuh lainnya pada bulan Maret. Menurut BMKG kebanyakan berkekuatan antara 5.0 dan 5.5 pada Skala Richter. Pada tanggal 23 Maret terjadi gempabumi berkekuatan 6.2 yang melanda wilayah tenggara Maluku Barat Daya. Belum ada laporan tentang korban atau kerusakan. Tak satu pun gempabumi yang terjadi memiliki potensi tsunami.
Kesiapsiagaan dan Respon Bencana Fokus tetap pada peningkatan kapasitas respon bencana
Pemerintah Indonesia tuan rumah pertemuan regional untuk mendiskusikan penanggulangan
Pemerintah terus merespon berbagai keadaan darurat kemanusiaan dengan memberikan bantuan darurat dan dukungan kepada masyarakat yang terkena dampak. Respon pemerintah secara bertahap membaik sebagai hasil inisiatif peningkatan kapasitas. Tidak ada bantuan internasional yang diminta dalam merespon peristiwa bencana alam yang terjadi pada bulan Februari dan Maret 2013, di luar dukungan internasional dari upaya untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan bencana. Dalam hal inilah pemerintah telah memfokuskan upayanya, seiring membangun hubungan dengan negara-negara tetangga dalam manajemen kedaruratan. Pemerintah bertemu dengan negara tetangga regional untuk membahas manajemen bencana dan meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana bersama negara tetangga saat menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan Kelompok Kerja Kesiapan Darurat APEC pertemuan. Pada tanggal 21-22 Agustus BNPB akan menjadi tuan rumah Forum Pejabat Senior Penanggulangan Bencana di Bali. Serangkaian lokakarya nasional diadakan untuk meningkatkan cara SRC (Satuan Reaksi Cepat) bekerja dengan pemerintah setempat untuk mengkoordinasikan respon dan manajemen bencana. Efektifitas penanggulangan bencana juga ditingkatkan melalui Pelatihan untuk Pelatih (TOT) Sistem Komando Insiden (ICS). Dua puluh delapan peserta dari pemerintah, militer, organisasi nasional dan internasional mengambil bagian dalam seri lokakarya yang diselenggarakan oleh BNPB, dengan dukungan USAID. Pemerintah bekerja sama dengan universitas mengembangkan pemahaman yang lebih baik dari pengalaman Indonesia dalam berbagai kejadian bencana. BNPB mengadakan lokakarya nasional untuk penelitian penanggulangan bencana pada bulan Maret untuk mempersiapkan penyusunan Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (2015-2019). Dua belas universitas telah menandatangani MOU dengan BNPB untuk melakukan penelitian tentang tsunami, abrasi dan gelombang ekstrim, gempa, cuaca ekstrim, kebakaran hutan, banjir, tanah longsor, kecelakaan industri, gunung berapi, erosi, kekeringan, dan epidemi. Dengan peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% dari APBN, penelitian akan memiliki lebih banyak perhatian dari universitas.
Pendanaan Pada bulan Februari, Seksi Koordinasi Pendanaan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan review komprehensif dan tindak lanjut pada manajemen dan operasi Dana Bantuan Kemanusiaan (HRF). Perwakilan misi tersebut bertemu dengan UN Koordinator Residen/Koordinator Kemanusiaan, Douglas Broderick, LSM nasional dan internasional (penerima HRF), donor, pimpinan cluster, dan anggota dewan HRF. Perwakilan misi tersebut juga mengunjungi beberapa proyek kemanusiaan HRF di Yogyakarta yang dilaksanakan sesudah terjadinya letusan Gunung Merapi tahun 2010.
http://ochaonline.un.org/indonesia | www.unocha.org United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) • Coordination Saves Lives
Indonesia Humanitarian Bulletin | 4
Pada akhir Maret, ada tiga proyek HRF yang sedang berlangsung di Sulawesi Tengah, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur. Proyek-proyek tersebut dilaksanakan untuk membantu masyarakat yang terkena bencana dalam memenuhi kebutuhan mereka akan air, barang-barang non-pangan dan papan. Dengan terpakainya dana HRF tersebut, OCHA tengah mendekati donor potensial untuk mencari dukungan untuk kelanjutannya.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Rajan Gengaje, Head of Office,
[email protected], Tel. (+62) 21 3141308 ext. 215 Andrew Farquhar, Reporting Officer,
[email protected], Tel. (+62) 811 910 5847 Buletin kemanusiaan OCHA dapat diunduh di http://indonesia.humanitarianresponse.info | www.reliefweb.int http://ochaonline.un.org/indonesia | www.unocha.org United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) • Coordination Saves Lives
Snapshot Kemanusiaan Indonesia
(Februari - Maret 2013)
Banjir dan tanah longsor menewaskan 20 orang di Sulawesi Utara pada bulan Februari. Sekitar 4.220 rumah rusak, 3.832 orang mengungsi. Banjir menewaskan tiga orang dan menyebabkan sekitar 9.923 orang mengungsi di Riau pada bulan Februari. Banjir menyebabkan tiga orang tewas dan 1.145 keluarga mengungsi dari enam kecamatan Kabupaten Jayapura, Papua pada bulan Maret.
r ation f rm r rred baased on info T snapshot is prepa This Os,s, ASEAN, the iess,, INGOs cies r vided bby UN agencie ro pro c cy ysics Agency hysics hy ologgy and Geophy tolo tol C atol gy,y, Clim ology rolo t rol teo Meteo c cy tter Management Agency N tional Disaster KKG), the Na BMKG), c BNPB), cana Bencana P N sional Penanggulangan ( adan Na (B t. ts eports rep inistrryy of Health (MoH), and media re inistr the Ministr
South China Sea
Banjir
61 Kejadian 22 Meninggal atau hilang 67,242 Mengungsi dan terdampak
Banjir dan tanah longsor
ACEH Kep. RIAU
Celebes Sea
SUMATRA UTARA
SULAWESI UTARA
KALIMANTAN TIMUR GORONTALO
KALIMANTAN BARAT
RIAU
5 Kejadian 29 Meninggal atau hilang 38, 891 Mengungsi dan terdampak MALUKU UTARA
Tanah longsor 35 Kejadian 39 Meninggal atau hilang 464 Mengungsi dan terdampak
SUMATRA UTARA JAMBI
BANGKA BELITUNG ISLANDS
KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN
SUMATRA SELATAN BENGKULU LAMPUNG
DKI JAKARTA
PAPUA BARAT
SULAWESI TENGGARA
MALUKU
SOUTH SULAWESI
Java Sea
PAPUA
Banda Sea
BANTEN JAWA BARAT JAVA TENGAH
Puting beliung 77 Kejadian 6 Meninggal atau hilang 753 Mengungsi dan terdampak
JAWA TIMUR
DI YOGYAKARTA
INDIAN OCEAN
SULAWESI BARAT
SULAWESI TENGAH
BALI NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
Sumber peta dasar : OCHA, Pemerintah Indonesia, BNPB dan Badan Informasi Geospatial
Base map source(s):
OCHA, UN, GoI, BNPB, BIG and BPS
Disclaimers:
UN Office for the Coordina on of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia Menara Thamrin 10th Fl., Jl. M.H. Thamrin No.3, Jakarta 10250 Tel. 62 21 314 1308, Fax. 62 21 319 00 003
Materi yang dipergunakan dan dipresentasikan di peta ini tidak mewakili pengekspresian opini apapun dari pihak Sekretariat PBB mengenai status hukum negara, kota wilayah, atau daerah atau otoritasnya, atau mengenai batas-batas wilayah atau perbatasan.