Jurnal Variasi Volume 4, no 01, Februari 2013 KECEPATAN AKSES LAYANAN 3.5G TELKOMSEL FLASH YANG DIGUNAKAN UNTUK KONEKSI INTERNET ZULKIFLI Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim
ABSTRAK Kecepatan layanan 3.5G dengan Telkomsel Flash. Telkomsel Flash yang akrab dipanggil Flash unlimited merupakan salah layanan mobile internet berbasis 3.5G/HSPDA saat ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu dengan melakukan pengujian terhadap hasil kecepatan download yang diberikan layanan Flash ke dalam suatu koneksi jaringan antar mobile node yang disebut dengan MANET (Mobile Ad hoc Network). Langkah selanjutnya, melakukan studi pustaka berdasarkan literatur yang sesuai seperti mengumpulkan data dan kesimpulan dari buku teks, e-book, jurnal,media,brosur-brosur promosi yang berhubungan dengan sistem jaringan ad hoc dan informasi seputar layanan Telkomsel Flash. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh suatu kesimpulan bahwa untuk saat ini, Flash merupakan teknologi yang dapat diandalkan sebagai layanan mobile internet. Menurut hasil penelitian, kecepatan yang diberikan layanan ini sangat memuaskan selama masih dalam quota. Walaupun parameter makna puas bagi setiap orang berbeda-beda namun tetap mengarah pada harapan supaya bisa mendapatkan koneksi internet yang cepat, mudah,stabil dan murah. Kata Kunci: Akses Layanan 3,5G, Telkomsel Flash dan Koneksi Internet I.
PENDAHULUAN Perkembangannya Teknologi Informasi dan telekomunikasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal itu dapat dilihat Salah satu contohnya adalah perkembangan penggunaan alat komunikasi seluler telepon genggam (handphone) yang telah mengalami masa-masa pergantian versi-versi baru dalam waktu yang cukup singkat. Ini dikarenakan pangsa pasar bidang teknologi ini mempunyai prospek bagus di Indonesia. Indonesia dipandang sebagai masyarakat yang konsumtif untuk sebagian golongan tertentu. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat tanggap terhadap perkembangan teknologi bangsa khususnya dari segi penggunaan alat komunikasi. Akibat perkembangan tersebut maka juga harus diimbangi dengan ketersediaan layanan akses untuk internet. Perkembangan teknologi komunikasi telah semakin mendekatkan masyarakat, mulai dari lingkungan institusi pendidikan, kalangan bisnis, sampai masyarakat untuk memudahkan akses menuju gudang informasi di dunia internet. Internet memang sudah berhasil memotong jarak dan waktu. Kenyamanan bekerja secara mobile tentu menjadi pilihan bagi seluruh masyrakat jika ditunjang dengan kecepatan akses yang memadai dan stabil. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, saat ini sejumlah operator telekomunikasi telah berlomba-lomba menciptakandan mengeluarkan layanan akses mobile internet berkecepatan tinggi. Seperti misalnya salah satu operator telekomunikasi Telkomsel yang merupakan operator telekomunikasi Global System for Mobile (GSM) di Indonesia, Dimana Telkomsel telah menyediakan layanan akses mobile internet berkecepatan tinggi untuk pelanggan prabayarnya (simPATI dan kartu AS) dan paskabayarnya (kartuHALO). Layanan ini memungkinkan semua penggunanya untuk dapat mengunduh video serta menjelajah internet melalui telepon genggam. Telkomsel juga mengeluarkan sejumlah paket akses internet tanpa batas (unlimited internet access) khusus bagi pengguna kartuHALO yang menggunakan layanan Telkomsel Flash. Telkomsel Flash atau yang akrab dikenal dengan
Flash ini merupakan akses mobile internet berkecepatan tinggi hingga 3,6 Megabits per second (Mbps). Dan menurut sebuah sumber layanan telkomsel meningkat hampir 16% tahun ini dibandingkan dengan layanan tahun lalu.Dan sepanjang tahun 2012 telkomsel telah mengelar 54.000 BTS jaringan 3G Telkomsel yang telah menjagkau hampir 97% wilayah populasi di Indonesia, dan hampir 15.000 BTS Telkomsel adalah BTS 3G. Dan untuk mewujudkan digital lifestyle masyarakat Indonesia ditargetkan akan ada broadband pada tahun 2013 ini.Maka sekarang terus akan meningkatkan berbagai sisi elemen jaringannya secara signifikan baik dari sisi converage,kapabilitas dan kualitas dengan meningkatkan General Packet Radio Service (GPRS) di seluruh pelosok Indonesia. Seperti yang diketahui bahwa Flash merupakan jenis layanan mobile internet berbasis nirkabel. Oleh karena itu, Flash sangat dipengaruhi oleh beberapa hal berikut serta alasannya: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Paket yang dibeli. Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan, Flash masih dibedakan atas tiga paket dasar dengan spesifikasi kecepatan akses yang berbeda-beda sepeti paket Basic dengan kecepatan hingga 256 Kilobits per second (Kbps), paket Advance dengan kecepatan hingga 512 Kbps dan paket Professional dengan kecepatan hingga 3,6 Megabits per second (Mbps). Perangkat Akses. Sebaiknya, perangkat yang digunakan untuk menikmati layanan Flash adalah perangkat yang telah mendukung teknologi High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) atau 3.5G karena teknologi ini sudah mendukung kecepatan akses hingga 3,6 Mbps yang sesuai dengan layanan paket terbaik Flash saat ini. Sebagai contoh Modem USB tipe Huawei e169g juga bisa menjadi pilihan. Hal ini dikarenakan, perangkat ini sudah mendukung teknologi HSDPA dan penulis juga menggunakan perangkat ini dalam penelitiannya. Batas pemakaian (Quota).hal ini diartikan sebagai batas pemakaian. Walau dalam teori Flash merupakan paket akses internet unlimited, tapi kenyataanya tetap ada batasanbatasan tertentu. Batasan yang dimaksud adalah batasan dari sisi volume pemakaian. Sebagai contoh paket Basic yang berkecepatan akses hingga 256 Kbps, kecepatan tersebut dapat diterima hanya bila jumlah volume pemakaian internet pada bulan itu dibawah atau sama dengan 1 GB dan kecepatannya akan turun menjadi hingga 64 Kbps setelah volume pemakaian tersebut tercapai. Dengan banyaknya Base Tranceiver Station (BTS), maka akan memperpendek Jarak pengguna Flash, karena semakin dekat pengguna dengan BTS/Pemancar Telkomsel, maka kesempatan pengguna untuk mendapatkan kualitas sinyal HSDPA semakin besar dan semakin menjamin untuk mendapatkan kecepatan koneksi yang maksimal. Kecepatan yang diterima pengguna sangat tergantung pada jumlah pengguna yang terkoneksi secara bersamaan dalam satu jaringan dan satu waktu tertentu. Makin banyak jumlah pengguna yang terkoneksi dalam sebuah jaringan komputer, maka kecepatan koneksi yang diterima masing-masing pengguna semakin menurun. Teori ini bisa dimisalkan dengan teori air dalam sebuah pipa. Pipa yang memiliki volume maksimal tertentu (bandwith) dan kemudian air dibagi ke beberapa percabangan pipa, tentunya jumlah volume air yang diterima setiap percabangan pipa dalam tiap detiknya merupakan hasil bagi dari jumlah volume air yang berada pada pipa induk terhadap jumlah percabangannya (throughput). Kesimpulannya, bandwith merupakan jumlah maksimal bit data yang melewati jaringan tiap detiknya sedangkan throughput adalah jumlah bit data yang melewati jaringan pada saat-saat tertentu. Kestabilan koneksi. Sama halnya dengan koneksi internet berbasis jaringan kabel seperti TelkomSpeedy, Flash juga memiliki kekurangan yang ditinjau dari sisi kecepatan aksesnya. Kecepatan teori adalah kecepatan maksimal yang ditawarkan Telkomsel sesuai dengan paket Flash yang dibeli sedangkan kecepatan aktual adalah kecepatan sesungguhnya yang diterima pelanggan Flash dalam waktu dan keadaan tertentu.
Maka sejalan sejalan dengan perkembangan dan banyaknya pengguna teknologi komunikasi saat ini dituntut lahirnya suatu sistem komunikasi data yang handal dan cepat. Mobile Ad hoc Network atau yang lebih dikenal sebagai jaringan ad hoc merupakan salah satu sistem jaringan komunikasi data berbasis nirkabel yang terdiri dari kumpulan mobile nodes yang bersifat dinamis dan spontan, jaringan ini dapat diaplikasikan di mana pun tanpa menggunakan infrastruktur jaringan. Contoh mobile node adalah laptop, notebook, PDA atau ponsel, dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa secara teori kemampuan jaringan ad hoc akan turun secara drastis apabila jumlah node yang terkoneksi terus ditambah. Penurunan ini dapat dipahami karena setiap node yang terkoneksi pada jaringan ini tidak hanya berperan sebagai pengirim dan penerima data, namun juga berperan sebagai penunjang node yang lainnya seperti layaknya router. Bentuk koneksi seperti inilah yang menjadi kelemahan utama jaringan ad hoc. Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis melihat adanya suatu bentuk permasalahan ditinjau dari sisi kecepatan layanan akses internet Flash bila dibagi pakai ke dalam jaringan Ad hoc. Dengan demikian, penulis merasa perlu mengangkat permasalahan ini ke dalam skripsi yang berjudul “Analisis Kecepatan Akses Layanan 3.5G Telkomsel Flash Dalam Jaringan Ad Hoc Yang Digunakan Untuk Berbagi Koneksi Internet”. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa “JaringanKombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabling), yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain.”(Wendell Odom, 2005, hal: 5). Sebuah sistem yang terdiri dari sekumpulan beberapa komputer dan peralatan lain yang saling terhubung menggunakan aturan-aturan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dari adanya jaringan komputer dapat berupa berbagi sumber daya seperti pemakaian Central Processing Unit (CPU), harddisk, memori atau mengakses informasi seperti browsing internet, e-mail, instant messaging dan chatting. Tipe Jaringan Komputer Terdapat tiga peran yang dapat dijalankan oleh komputer-komputer di dalam suatu sistem jaringan komputer.Peran pertama adalah menjadi client. Client adalah komputer yang meminta/ menerima sumber daya. Peran kedua adalah menjadi server. Peran server dalam sistem jaringan komputer yaitu menyimpan dan menyediakan sumber daya untuk diberikan kepada client. Peran ketiga adalah peran dimana salah satu atau semua komputer dalam jaringan menjadi client yang menggunakan sekaligus menyediakan sumber daya yang disebut dengan jaringan peer to peer (P2P). 2.2 Konsep Dasar IP Address Versi 4 Mengenal IP Address Versi 4 Internet Protocol (IP) Address atau alamat IP ibarat sebuah tanda pengenal bagi komputer atau peralatan lain yang terhubung ke jaringan yang menggunakan protocol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Protokol adalah sekumpulan aturan yang mengatur komunikasi data antar peralatan-peralatan dalam suatu jaringan komputer. Salah satu protocol standar untuk mengatur komunikasi antar komputer dalam sebuah jaringan adalah protocol TCP/IP. Jaringan yang dimaksud dapat berupa Local Area Network (LAN), Wireless Ares Network (WAN) atau Internet. Dengan adanya protokol ini memungkinkan komputer yang dibuat dari berbagai vendor dan berbeda sistem operasinya dapat saling berkomunikasi satu sama lain membentuk sebuah jaringan.
IP address merupakan sekumpulan bilangan biner 32 bit yang terbagi menjadi 4 segmen dimana setiap segmennya terdiri dari 8 bit dan dipisahkan dengan tanda titik dimasing-masing segmennya. Tiap segmen yang terdiri dari 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0-255. Jarak angka yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 - 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan notasi desimal bertitik. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu segmen IP address. Berikut contoh gambar hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal yang dikutip dari http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/09/konsepdasar-ip-address/.
Gambar 2.3 IP Address Dalam Bilangan Biner dan Desimal
Kelas IP Address Versi 4 Nilai maksimum setiap segmen adalah 255, artinya bila dihitung jumlah alamat IP yang ada adalah 255x255x255x255 = 4.228.250.625. Kemudian untuk mempermudah pemakaian, alamat IP dikelompokkan dalam beberapa kelas yaitu kelas A, B, C, D dan E. Namun yang umum digunakan adalah kelas A, B, C. Berikut table yang menunjukan kelaskelas alamat IP versi 4.
Kelas A B C D E
Tabel 2.1 Kelas-Kelas IP Address Versi 4 Rentang IP Address Format Penulisan 1 - 126 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255 128 - 191 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255 192 - 223 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255 224 - 239 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255 240 - 254 240.0.0.0 s/d 254.255.255.255
Segmen-segmen dalam alamat IP versi 4 sebenarnya dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu Network ID dan Host ID. Network ID menunjukkan identitas atau alamat jaringan sedangkan Host ID mengacu pada nomor komputer atau peralatan lain yanga terhubung ke suatu jaringan. Ibaratnya Network ID (Net ID) seperti alamat komplek perumahan sedangkan Host ID adalah nomor rumah yang ada di komplek tersebut.Berikut table yang menunjukkan Net ID dan Host ID dari masing-masing kelas alamat IP versi 4. Tabel 2.2 Tabel Network ID dan Host ID IP Address Versi 4 Kelas Segmen Net ID dan Host ID A 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH B 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH C 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH Dengan mengetahui posisi Network ID yang ditunjukkan simbol huruf N dan posisi Host ID yang ditunjukkan simbol huruf H pada masing-masing kelas, maka dapat ditentukan berapa jumlah network dah host seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Kelas A
Tabel 2.3 Tabel Jumlah Network dan Host Jumlah Network Jumlah Host 27 = 126 224 – 2 = 16.777.214
B C
214 = 16.384 221 = 2.097.152
216 – 2 = 65.534 28 – 2 = 254
Sebagai contoh untuk memahami teori Net ID dan Host ID ini adalah bila diketahui 3 buah komputer masing-masing memiliki alamat IP sebagai berikut A: 130.200.32.2, B: 130.100.32.3 dan C: 130.200.63.3. Kemudian diantara ketiga komputer tersebut, manakah yang dapat saling berhubungan. Analisa dari masalah ini yaitu pertama, alamat IP dari ketiga komputer tersebut ternyata semuanya di kelas B. Kedua, karena kelas B berarti segmen pertama dan kedua merupakan Network ID yang harus sama. Diperoleh komputer A dan C memiliki Net ID yang sama yaitu 130.200.x.x. Komputer dalam suatu jaringan dapat berhubungan jika memiliki Net ID yang sama. Terakhir, kesimpulannya adalah komputer A dan C yang dapat saling berhubungan sedangkan komputer B tidak dapat terhubung karena memiliki Net ID yang berbeda dengan yang lain. Subnet Mask Agar suatu jaringan mengetahui kelas mana yang dipakai serta untuk menentukan apakah suatu alamat IP termasuk ke dalam satu jaringan atau jaringan lain, maka digunakan subnet mask. Subnet mask selalu berpasangan dengan IP address. Setiap kelas memiliki subnet mask default seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Kelas A B C
Tabel 2.4 Tabel Subnet Mask IP Address Versi 4 Subnet Mask Default Biner 255.0.0.0 11111111.00000000.00000000.00000000 255.255.0.0 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000
III. ANALISIS 3.1 Solusi Mobilitas Perkembangan teknologi nirkabel dewasa ini seiring dengan perkembangan teknologi Teknologi Komunikasi. Ada beberapa faktor penting mengapa teknologi nirkabel semakin populer, diantaranya yaitu faktor kemudahan. Tanpa adanya kabel yang terhubung ke terminal, pengguna bebas berpindah atau bahkan bergerak sambil tetap berkomunikasi. Keberadaan akses yang semakin luas, seperti jaringan seluler, internet nirkabel maupun hotspot serta harga akses dan peralatan nirkabel yang semakin murah dan ini akan semakin menambah keyakinan bahwa teknologi nirkabel adalah pilihan nomor satu yang layak diperhitungkan sebagai layanan akses internet mobile. Oleh karena kemampuan teknologi nirkabel yang semakin meningkat. Solusi mobilitas dapat dipenuhi dengan cara menggunakan teknologi wireless, yang memungkinkan pengguna untuk menjelajah internet dengan mudah tanpa diributkan dengan kabel. Dalam pembicaraan sehari-hari wireless adalah sebuah istilah lama untuk radio transmiter (perpaduan antara peralatan receiver dan transmitter) seperti diterapkan pada jaman radio telegram. Sekarang perkembangan telah dirasakan sangat jauh berbeda dibandingkan masa lalu dengan munculnya fitur-fitur baru. Perkembangan teknologi komunikasi ini terjadi dengan sangat pesat dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat, mudah dan mobile. Salah satu teknologi komunikasi yang sedang banyak diimplementasikan, khususnya di Indonesia adalah teknologi wireless Third Generation (3G) atau generasi ketiga untuk komunikasi seluler. Fenomena ketika GPRS keluar pertama kali, fitur ini menjadi pertimbangan utama saat membeli ponsel dan ketika teknologi 3G atau di Eropa dikenal dengan nama universal mobile telecomunication system (UMTS) ini muncul, hal ini juga menjadi pertimbangan yang sama. Kemunculan 3G dibarengi dengan kemunculan high speed downlink packet access (HSDPA). HSDPA ini dikenal dan digolongkan ke dalam teknologi 3.5G, karena kecepatan transfer datanya lebih bagus dibanding 3G. 3G pada permulaannya mampu
mengirimkan data maksimal sampai 384 Kbit/s, sedangkan HSDPA dapat dinaikkan menjadi 14 Mbit/s. 3.2 Mengenal Ukuran Kecepatan Akses Internet Sebagaimana diketahui bahwa jaringan internet merupakan kumpulan node-node yang saling berkomunikasi satu dengan yang lain dari dan ke seluruh dunia. Seluruh nodenode tersebut tersambung satu sama lain dan sejumlah bit data dikirim dan diterima antar node melalui berbagai media penghantar seperti kabel tembaga, kabel serat optik maupun gelombang radio di udara atau via satelit. Bit Sebagai Satuan Dasar Koneksi internet mempunyai kecepatan yang sering disebut dengan istilah bandwith. Istilah bandwith digunakan untuk menunjukan berapa banyak data/paket data yang bisa disalurkan tiap detiknya oleh jaringan internet yang digunakan saat mengirimkan (upload) dan menerima (download) data server ke komputer pengguna seluruh dunia. Besar nilai bandwith dinyatakan dalam satuan mulai dari bit, kilobit, megabit, gigabit, terabit dan seterusnya. Berikut adalah tabel yang menunjukan kesetaraan nilai ukuran bandwith. Tabel 3.1 Satuan Ukuran Bandwith Satuan Bandwith Singkatan Setara dengan Bps 1 bps = Ukuran terkecil Bits per second Kbps 1 Kbps = 1000 bps = 103 bps Kilobits per second Mbps 1 Mbps = 1000 Kbps = 103 Kbps Megabits per second Gbps 1 Gbps = 1000 Mbps = 103 Mbps Gigabits per second Tbps 1 Tbps = 1000 Gbps = 103 Gbps Terrabits per second Byte Sebagai Satuan Dasar Browser Selain bit, satuan lain yang digunakan untuk menyatakan ukuran bandwith adalah byte,kilobyte, megabyte, gigabyte, terabyte dan seterusnya. Berikut tabel yang menunjukan satuan bandwith dalam ukuran byte. Tabel 3.2 Tabel Ukuran Bandwith dalam Byte Satuan Bandwith Singkatan Setara dengan Bps 1 Bps = 8 bps Byte per second KBps 1 KBps = 1024 Bps Kilobyte per second MBps 1 MBps = 1024 KBps Megabyte per second GBps 1 GBps = 1024 MBps Gigabyte per second TBps 1 TBps = 1024 GBps Terrabyte per second Satuan Byte pada umumnya dipakai oleh sistem operasi dan browser, sedangkan bit digunakan oleh Internet Service Provider (ISP). Bandwith internet yang ada saat ini di setiap rumah, sekolah, warnet atau perkantoran biasanya berkisar pada hitungan Kbps hingga Mbps. Sedangkan ISP biasanya memiliki bandwith besar hingga hitungan Gbps. Bandwith ini kemudian dibagikan kepada para pelanggan dengan besaran tergantung dari tipe koneksi yang pelanggan sewa. Kecepatan koneksi Tbps untuk saat ini hanya dimiliki oleh jaringan backbone (tulang punggung) internet dunia. Ukuran Data atau File Data atau file adalah kumpulan dari sejumlah informasi yang ada di internet baik itu berupa teks, gambar, suara, animasi atau video. File-file tersebut memiliki ukuran yang dinyatakan dalam satuan Byte, Kilobyte (KB), Megabyte (MB), dan Gigabyte (GB). Satuansatuan ini adalah satuan yang paling banyak dipakai dalam menyatakan ukuran file. Berikut adalah kesetaraan nilai dari beberapa satuan ukuran data atau file.
Satuan Ukuran File
Tabel 3.3 Tabel Ukuran Data atau File Singkatan Setara dengan
Byte Kilobyte Megabyte Gigabyte Terrabyte
Byte KB MB GB TB
1 Byte = 8 bit 1 KB = 1024 Byte 1 MB = 1024 KB 1 GB = 1024 MB 1 TB = 1024 GB
3.3 Bandwith dan Cara Kerjanya Apabila kita ingin mengakses internet maka kita akan mendapat jatah bandwidth dari ISP. Bandwidth yang diberikan oleh ISP tergantung dari tipe koneksi yang dibeli atau sewa yang pada dasarnya terbagi menjadi 2 macam, yaitu: 1. Dial up. Bandwith pada jenis koneksi ini hanya menawarkan kecepatan sebesar 56 Kbps, sering disebut sebagai koneksi kecepatan rendah. 2. Broadband. Istilah yang juga sering disebut sebagai jalur pita lebar ini menawarkan kecepatan yang lebih tinggi dari jenis koneksi dial up, mulai dari 384 Kbps hingga hitungan Mbps. Jalur yang digunakan untuk koneksi ini seperti Asyncronous Data Subscriber Line (ADSL), 3G, HSDPA, Wi-Fi dan sebagainya. Pada tabel berikut ini bisa dilihat beberapa jenis kecepatan bandwith yang ditawarkan oleh beberapa ISP di Indonesia. Tabel 3.4 Jenis Koneksi dan Bandwith Yang Ditawarkan ISP Tipe Koneksi Bandwith Contoh Produk ISP 56 Kbps Telkomnet Instan Telkom Dial up XL GPRS Excelcomindo 64 Kbps IM3 GPRS Indosat GPRS (2G) Telkomsel GPRS Telkom 384 Kbps up to 1 Speedy Telkom ADSL Mbps Telkomsel Flash Telkom 384 Kbps up to 3 IM2 Mobile Indosat 3G Mbps XL Internet 3G Excelcomindo Telkomsel Flash Telkom 384 Kbps up to IM2 Mobile Indosat HSDPA (3,5G) 3,6 Mbps XL Internet 3G Excelcomindo 128 Kbps up to 2 Wireless Wireless Network Wi-Fi Mbps Broadband Dari tabel diatas dapat kita lihat bandwith yang jumlah maksimal bit data yang melewati jaringan dari ISP menuju komputer pelanggan tiap detiknya. Hal ini sebenarnya hanya di atas kertas atau dengan kata lain merupakan kecepatan secara teori sebagai perbandingan saja. Pada kenyataannya kecepatan internet sesungguhnya ditentukan oleh banyak faktor seperti yang bisa dilihat di warnet dan juga di laboratorium komputer sekolah. Bandwidth yang didapatkan dari ISP biasanya dibagi rata kepada setiap komputer client melalui sebuah proxy server. Perhatikan gambar berikut.
Gambar 3.1 Kecepatan Download Sebenarnya yang Ditunjukkan oleh Browser Dari gambar di atas ditunjukan suatu file yang bernama StormCodec7.exe dengan ukuran 23,8 MB di download dengan kecepatan 13,2 KB/sec atau sekitar 105,6 Kbps. Padahal koneksi yang digunakan adalah koneksi HSDPA dari Telkomsel Flash yang menyediakan bandwidth hingga 32 KB/s atau 256 Kbps. Kecepatan nyata 13,2 KB/sec seperti yang ditunjukkan oleh bowser di atas disebut dengan throughput. Singkat kata, bila bandwidth merupakan jumlah maksimal bit yang bisa melewati jaringan setiap detiknya, maka throughput adalah jumlah bit data yang melewati jaringan saat itu.
Gambar 3.2 Ilustrasi Perbandingan Antara Bandwith dan Throughput Uji Bandwith Melalui Situs Penguji Ada sebuah situs yang menawarkan bantuan menarik untuk mengetahui bandwith koneksi yaitu www.speedtest.net. Berikut ini adalah dua gambar yang merupakan hasil pengujian bandwith koneksi Telkomsel Flash yang penulis gunakan.
Gambar 3.3 Hasil Dua Kali Pengujian Bandwith Melalui Speedtest.net Pada pengujian pertama diperoleh kecepatan download sebesar 0,06 Mb/s (60 Kbps) dan kecepatan upload sebesar 0,06 Mb/s (60 Kbps) juga. Pada pengujian kedua kecepatan upload dan downloadnya tetap. Ini membuktikan bahwa layanan Telkomsel Flash saat ini cukup bisa dihandalkan sebagai pilihan koneksi internet jenis mobile. Perlu diketahui bahwa pengujian yang dilakukan melalui cara di atas masih dianggap memiliki banyak kekurangan. Seperti, hasil tes bandwith yang diberikan merupakan hasil pengetesan dari komputer pengguna ke server tujuan.Server tujuan adalah lokasi server yang menyediakan fasilitas untuk melakukan tes bandwith. Faktanya, ketika seseorang mencoba untuk melakukan tes dari situs speedtest.net maka akan dihadapkan pada titik-titik seperti Jakarta, Bandung, Semarang, dan lainnya. Hal ini karena server yang saat ini mau bekerja sama dengan situs speedtest.net adalah ISP di kota-kota tersebut yang tentunya telah memiliki lisensi atas kepemilikan software speedtest. Masalahnya adalah pengujian tes bandwith melalui cara ini belum memiliki standarisasi. Standarisasi yang dimaksud adalah standarisasi internasional penentuan lokasi server dalam melakukan tes bandwith versi speedtest.net. Menghitung Waktu Download Sebuah File Dalam masalah ini penulis mengangkat masalah pada jenis koneksi internet Telkomsel Flash paket Basic Unlimited yang memiliki kontrak bandwith sebesar 256 Kbps (32 KBps) dengan pelanggannya. Masalahnya adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendownload sebuah file MP3 dengan ukuran 5 MB (5120 KB). Untuk menentukan waktu download sebuah file berukuran tertentu digunakan metode pembagian antara ukuran data/file dengan kecepatan bandwith. Dalam contoh kasus di atas, maka waktu download yang dibutuhkan adalah 5120 KB/ 32 KBps sama dengan 160 detik (2 menit 40 detik). Berikut adalah dasar rumus yang digunakan: Waktu download = (3.1) Dapat disimpulkan bahwa untuk mendownload file berukuran sebesar 5 MB dengan kecepatan 256 Kbps dibutuhkan waktu selama lebih kurang 2 menit. Ini merupakan waktu yang cukup bisa ditoleransi bagi pengguna Flash mengingat betapa sulitnya mendapatkan kecepatan koneksi internet yang memuaskan saat ini. 3.4 Generasi Teknologi Telepon Nirkabel Secara singkat, perkembangan teknologi telepon nirkabel dirangkum atas tiga generasi sebagai berikut: 1. Generasi pertama. Ciri khusus dari generasi ini adalah data yang bisa diproses masih bersifat analog seperti suara analog, berkecepatan rendah (low speed). Contoh dari
generasi ini adalah Nordic Mobile Phone (NMT) dan Analog Mobile Phone System (AMPS). 2. Generasi kedua. Format data yang diproses sudah digital, berkecepatan menengah (middle speed). Contoh dari generasi ini adalah Global System for Mobile Communication (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA). 3. Generasi ketiga. Generasi ini sudah memproses menggunakan sistem data digital yang berkecepatan tinggi (high speed) yang disebut sebagai jalur pita lebar (broadband connection). Contoh dari generasi ini adalah Wideband-CDMA atau W-CDMA yang merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM dan biasa disebut juga Universal Mobile Telecommunication System (UMTS). Sedangkan untuk basis CDMA contoh dari generasi ini adalah CDMA2000 1xEV-DO atau EV-DO singkatan dari Evolution-Data Only. Teknologi 3G 3G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris Third Generation Technology yang umum dipanggil dengan sebutan triji dan merupakan sebuah standar yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) untuk diaplikasikan pada jaringan telepon selular. ITU adalah sebuah organisasi internasional yang di dirikan untuk membakukan dan meregulasi radio international dan telekomunikasi pada tanggal 17 Mei 1865 di Paris. Tujuan utama di dirikannya ITU meliputi standarisasi pengalokasian spectrum radio, dan mengorganisasikan perjanjian rangkaian interkoneksi antara negaranegara berbeda untuk memungkinkan panggilan telepon internasional. Berbicara masalah kecepatan akses, berdasarkan sumber kutipan dari http://id.wikipedia.org, 3G memberikan solusi nirkabel bagi penggunanya seperti kecepatan sebesar 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat (mobile), 384 Kbps untuk kondisi berjalan (jalan kaki), lebih dari 2 Mbps untuk kondisi statik atau pengguna stasioner. Secara evolusioner teknologi 3G telah dikembangkan menjadi 3.5G melalui peningkatan kecepatan transmisi data dengan teknologi berbasis High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA). High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) HSDPA merupakan perkembangan teknologi nirkabel yang bisa dikatakan masih baru di dunia jaringan selular saat ini yang dikeluarkan oleh Third Generation Partnership Project (3GPP) dan juga kadang kala disebut sebagai teknologi 3,5G. 3GPP adalah standar organisasi dan sekumpulan badan yang bekerja sama untuk memproduksi standar spesifikasi teknis untuk jaringan GSM generasi ke-tiga. Untuk masalah kecepatan akses, HSDPA mampu memberikan solusi yang lebih baik dari pada 3G. Teknologi yang merupakan evolusi dari WCDMA ini didesain untuk meningkatkan kecepatan transfer lima kali lebih tinggi dari generasi sebelumnya. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan untuk penggunaan kapasitas data yang lebih besar sampai 14,4 Mbit/detik. Menurut sumber kutipan dari http://id.wikipedia.org, di lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan unduh data hingga 3,7 Mbps, dalam keadaan bergerak cepat dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps, dan di lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat menikmati streaming video dengan perkiraan kecepatan hingga 300 Kbps. Teknologi 4G Sama seperti 3G, 4G juga singkatan dalam bahasa Inggris Fourth Generation Technology yang merupakan pengembangan dari 3G. IEEE telah menentukan nama resmi dari basis teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMax) ini, yaitu 3G and beyond. WiMax merupakan teknologi 4G pertama yang diimplementasikan di Indonesia pada bulan Juni 2010 oleh PT. Firstmedia Tbk. dengan merek dagang Sitra WiMax. Untuk masalah kecepatan koneksi, WiMax dibedakan atas tiga bagian generasi yang dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/4G sebagai berikut:
1. 2. 3.
WiMAX 16.d, atau sering disebut WiMAX nomadic dengan mobilitas terbatas hingga kecepatan 70 Mbps. WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 144Mbps. WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 1Gbps.
3.5 Layanan Mobile Internet Telkomsel Flash Telkomsel Flash adalah layanan internet tanpa kabel (wireless) yang dikeluarkan oleh Telkomsel sebagai salah satu produk dagang untuk seluruh pelanggannya. Layanan ini didukung dengan teknologi HSDPA/3G/EDGE/GPRS yang dapat menghasilkan kecepatan download sampai dengan 3,6 Mbps. Ini merupakan sebuah pengalaman baru di dunia Mobile Internet Indonesia dalam melakukan koneksi jaringan internet dengan kecepatan tinggi dan lokasi akses yang dapat dilakukan dimana saja dalam jaringan HSDPA/3G/EDGE/GPRS Telkomsel. Beberapa keuntungan yang ditawarkan Telkomsel Flash kepada pelanggannya yaitu: 1. Mudah dikontrol. Dengan pilihan paket unlimited, pelanggan Flash dapat berinternet sepuasnya tanpa khawatir dengan batasan waktu dan kelebihan biaya akses. 2. Fleksibel. Pelanggan dapat menggunakan dan mendaftarkan kartu Telkomsel apa saja, baik dari kartuHALO, simPATi ataupun Kartu As. 3. Kecepatan tinggi. Pengguna dapat menikmati pengalaman akses internet dengan kecepatan hingga 3,6 Mbps. 4. Jangkauan jaringan yang luas. Akses internet dimana saja dan kapan saja, sepanjang dalam jangkauan jaringan HSDPA/3G Telkomsel. IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Untuk mengetahui hasil pengujian ini maka dilakukan proses implementasi yang bertujuan untuk mengetahui hasil pengujian kecepatan koneksi internet layanan Telkomsel Flash menggunakan 2 versi pengujian yaitu pengujian menggunakan situs penguji speedtest.net dan pengujian dengan melakukan tes download sebuah file. Lingkungan Implementasi Telah dijelaskan sebelumnya pada bab satu bagian batasan masalah tentang perangkat pendukung yang digunakan dalam penelitian. Berikut adalah bagian dimana perangkat-perangkat tersebut digunakan.Lingkungan implementasi yang dijelaskan pada bagian ini merupakan penerapan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Server. Server disini dimaksudkan sebagai komputer yang membagi koneksi Flash. Spesifikasinya sebagai berikut: a. Product Name: Acer Ferrari 1100-552G16Mn b. Processor: AMD Turion 64 X2 Mobile Technology TL-62 c. RAM: 4096 MB d. HDD: Thosiba MK1637GSX ATA Device 160 GB e. VGA: ATI Radeon X1270 f. Network Adapter: Broadcom 802.11b (Wireless) dan Broadcom Netlink Gigabit Ethernet 2. Clients. Client disini dimaksudkan sebagai komputer yang meminta/menerima layanan internet sharing dari server. 3. USB Modem tipe Huawei e169g. a. HSDPA/UMTS(900/2100MHz) b. GSM/GPRS/EDGE(850/900/1800/1900MHz) c. Support 7.2Mbps HSDPA services
d. Support PC voice (optional) and SMS services e. Support Windows 2000/XP/Vista and Mac Operating Systems Batasan Implementasi Beberapa batasan dalam implementasi ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem opearsi yang digunakan untuk diujikan dibatasi menggunakan sistem operasi Microsoft Windows 7, mengingat jenis sistem operasi ini lebih banyak digunakan. 2. Prosedur dan segala bentuk konfigurasi yang tertulis dibawah merupakan model standar yang tidak memiliki hak cipta, dapat diubah sesuai kebutuhan dan ketentuan pembaca. 3. Sharing Koneksi ini dapat juga dipraktekkan untuk paket internet selain Telkomsel Flash, seperti Indosat 3G, IM2 Broom atau paket lainnya. Yang perlu diperhatikan adalah nomor IP DNS server yang digunakan untuk tiap paket internet berbeda. IP DNS server yang penulis tuliskan dalam percobaan merupakan nomor IP untuk provider Telkomsel Flash. Untuk IP DNS server paket internet selain Telkomsel Flash dapat ditanyakan pada provider yang bersangkutan, atau dapat dibuka program command prompt dan diketikkan perintah “ipconfig /all“, dan selanjutnya akan menemukan informasi DNS server provider bersangkutan. 4. Bentuk penyajian hasil penelitian dituangkan ke dalam tabel hasil penelitian yang berisikan angka-angka kecepatan download dalam beberapa kali percobaan. 4.2 Instalasi dan Pengaturan Sistem Software Mobile Partner Dalam hal proses ini sangat diperlukan suatu pemahaman tentang peralatan yang digunakan. Dan hal ini berlaku untuk mengantisipasi apabila sebuah perangkat luar (eksternal devices) dihubungkan ke computer terjadi hal yang tidak terkoneksi, Maka diperlukan suatu perangkat yang secara umum dalam sistem komputer disebut dengan aplikasi perantara (driver application) sebagai media perkenalannya. Mobile partner adalah salah satu aplikasi perantara yang digunakan dalam penelitian untuk mengoneksikan perangkat keras USB Modem 3G/HSDPA ke komputer pengguna. Aplikasi ini merupakan perangkat lunak bebas (freeware) yang biasanya sudah ada ketika membeli USB Modem. Walaupun demikian, penulis merasa perlu memberikan informasi dimana aplikasi ini dapat di download dari: http://www.4shared.com/file/j3z6rNBY/Huawei_Mobile_Partner.htm. Berikut proses standar instalasi aplikasi Mobile Partner yang benar dan sudah terbukti berhasil menurut ketentuan penulis. 1. Didownload aplikasi Mobile Partner dari internet atau dijalankan langsung dari perangkat USB Modem yang sudah terintegrasi di dalamnya dengan cara dimasukkan perangkat USB Modem pada salah satu port (Universal Side Bus) USB di laptop. Kemudian ditunggu hingga muncul jendela instalasi seperti gambar berikut:
Gambar 4.1 Jendela Proses Memulai Instalasi 2.
Diklik tombol “Next” untuk melanjut ke langkah selanjutnya, hingga muncul jendela seperti gambar berikut:
Gambar 4.2 Jendela License Agreement 3.
Diklik tombol “I Agree” untuk melanjut ke langkah selanjutnya, hingga muncul jendela seperti gambar berikut:
Gambar 4.3 Jendela Proses Penyimpanan Aplikasi 4.
Diklik tombol “Next” untuk membiarkan aplikasi disimpan di folder defaultnya. Selanjutnya akan muncul jendela seperti gambar berikut:
Gambar 4.4 Jendela Proses Pembuatan Folder Start Menu 5.
Selanjutnya diklik tombol “Instal” untuk melanjut ke proses instalasi, hingga muncul jendela instalasi seperti gambar berikut:
Gambar 4.5 Jendela Proses Sedang Instalasi 6.
Bila proses instalasi sudah selesai, secara langsung akan muncul jendela seperti gambar berikut:
Gambar 4.6 Jendela Proses Instalasi Selesai 7.
Diklik tombol “Finish” untuk mengakhiri proses instalasi aplikasi Mobile Partner. Secara langsung akan muncul icon Mobile Partner pada jendela Desktop di laptop.
Gambar 4.7 Icon Mobile Partner Di Jendela Desktop Setelah proses instalasi aplikasi Mobile Partner selesai dilakukan, ini berarti bahwa perangkat USB Modem sudah dapat dikenali oleh komputer namun layanan akses internet Telkomsel Flash belum dapat digunakan. Berikut proses konfigurasi aplikasi Mobile Partner dengan kartuHALO (Telkomsel) agar layanan Flash dapat digunakan. 1. Dipastikan kontrak berlangganan layanan internet Telkomsel Flash sudah diperoleh dengan mengajukan diri sebagai pelanggan Flash ke salah satu Grapari Telkomsel di Kota terdekat. 2. Dijalankan icon Mobile Partner yang ada di jendela Desktop, sehingga muncul jendela seperti gambar berikut:
Gambar 4.8 Jendela Utama Mobile Partner 3.
Selanjutnya, diklik pada bagian menu text pilihan “Tools” kemudian dipilih pilihan “Options” seperti gambar berikut:
Gambar 4.9Menu Pilihan Tools - Options 4.
Berikutnya akan muncul jendela seperti gambar berikut. Diklik pada tab “Profile Management”, kemudian diklik pada tombol “New” yang berada pada sisi kanan jendela. Selanjutnya diisi pada bagian “Profile Name” dengan Telkomsel Flash, pada bagian “APN” diklik pilihan “Static” dan diisi dengan internet. Selanjutnya pada bagian “Authentication”, pilihan “Access number” diisi dengan “*99#” dan sisanya dibiarkan kosong. Terakhir diklik tombol “Save” untuk menyimpan hasil konfigurasi dan diklik tombol “OK” untuk mengakhiri.
Gambar 4.10 Tampilan Jendela Profile Management
Gambar 4.11 Hasil Konfigurasi Profile Management 5.
Setelah diklik tombol “OK” dari langkah di atas, selanjutnya akan muncul jendela tampilan seperti gambar berikut. Hingga langkah ini berakhir, artinya layanan koneksi internet Flash sudah dapat digunakan. Untuk melakukan koneksi, selanjutnya diklik tombol “Connect”.
Gambar 4.12 Jendela Utama Dalam Melakukan Koneksi Setting Koneksi Sharing Telkomsel Flash Ada tiga langkah dasar yang perlu dilakukan pada bagian ini yaitu sebagai berikut: 1. Langkah dasar pertama, dipastikan proses instalasi Mobile Partner berjalan sesuai standarnya seperti yang dicontohkan di atas. 2. Langkah dasar kedua, dilakukan pengaturan pada komputerserver yang akan menjadi gateway. Gateway adalah gerbang penghubung antara jaringan internet dengan komputer-komputer yang berada dalam jaringan lokal yang dalam hal ini adalah jaringan ad hoc. Berikut adalah standar konfigurasi sharing koneksi internet Flash dalam jaringan ad hoc menggunakan sistem operasi Windows7. 3. Langkah dasar ketiga, pengaturan yang dilakukan dari sisi komputer client. a. Kembali pada jendela “Network Connection”. Kemudian diklik kanan pada “Wireless Network Connection” dan dipilih pilihan “Properties” seperti yang ditunjukkan gambar berikut:
Gambar 4.13 Client - Klik Kanan Wireless Network Connection b.
Berikutnya akan muncul jendela “Wireless Network Connection Properties”. Selanjutnya dipilih pada pilihan “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)” kemudian diklik tombol “Properties” seperti gambar berikut:
Gambar 4.14 Client - Wireless Network Connection Properties c.
Selanjutnya akan muncul jendela “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties” seperti gambar dibawah ini. Pada kolom “IP address” diisikan angka selain 192.168.0.1, format penulisan harus 192.168.0.xxx (dimana xxx adalh angka dari 2 sampai 254).Jangan lupa untuk mengisi kolom Default Gateway dengan IP address komputer host (192.168.0.1. Kolom “Subnet mask” diisikan angka 255.255.255.0, kolom “Preferred DNS server” diisikan angka 114.127.208.84 dan kolom “Alternate DNS server” diisikan angka 202.3.208.11. Kemudian diklik tombol “OK” untuk mengakhiri.
Gambar 4.15 Client - Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties d.
Konfigurasi dari sisi laptop client selesai.
Topologi Perancangan Sistem Jaringan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa topologi merupakan tampilan fisik dari suatu jaringan komputer yang menggambarkan peletakkan beberapa komputer atau perangkat jaringan lainyang saling terhubung. Berikut adalah gambar bentuk topologi ad hoc yang dirancang dalam penelitian. Gambar diperoleh dari sumber pribadi.
Gambar 4.16 Topologi Sistem Jaringan Ad Hoc Dari gambar dapat dilihat ada 5 unit notebook/laptop yang terhubung antara satu dengan yang lain menggunakan media pengantar data dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Terlihat disalah satu gambar laptop yang memiliki hubungan ke sebuah perangkat yang disebut USB Modem. Melalui perangkat inilah akses internet Tekomsel Flash diperoleh dan dibagi pakai ke dalam topologi ad hoc melalui media penghantar gelombang elegtromagnetik yang akrab disebut wireless.
4.3 Metode Pengujian Pada bagian ini, ditunjukkan dua metode pengujian yang digunakan dalam meneliti kecepatan transfer data layanan akses internet Telkomsel Flash. Diantaranya yaitu menggunakan situs speedtest.net dan tes download manual menggunakan aplikasi browser seperti Mozilla atau yang lainya. Secara umum, cara yang digunakan untuk menguji kecepatan akses Telkomsel Flash terbagi atas dua cara seperti yang disebutkan di atas dan masing-masing cara dilakukan dengan membandingkan kecepatan download yang diterima menggunakan sebuah mobile node (laptop) hingga lima buah laptop. Kemudian hasil kecepatan dikumpulkan dan dicatat menurut jenis pengujiannya lalu dapatlah ditarik suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Pengujian dengan Situs Dalam cara pengujian ini, akan ditunjukkan hasil tes kecepatan akses Flash menggunakan situs speedtest.net yang dimulai dari pengujian menggunakan satu unit laptop hingga lima unit laptop. Tes Download Manual Dalam cara pengujian kedua ini, akan ditunjukkan hasil tes kecepatan akses Flash menggunakan browser Mozilla yang dimulai dari pengujian menggunakan satu unit laptop hingga lima unit laptop. Tabel dan Grafik Hasil Pengujian Tabel 4.1 Hasil Tes Download Laptop Laptop Laptop Laptop Laptop SUM Server C1 C2 C3 C4 Kategori Keterangan KB/s KB/s KB/s KB/s KB/s KB/s
Speedtest
Download File
1 Node
7.68
-
-
-
-
7.68
2 Node
38.4
40.9
-
-
-
79.3
3 Node
110.1
80.6
62.7
-
-
253.4
4 Node
66.6
38.4
33.3
39.7
5 Node
23
24.3
24.3
71.7
29.4
172.7
1 Node
13.2
-
-
-
-
13.2
2 Node
36.3
12.4
-
-
-
48.7
3 Node
29.6
32.5
32.1
-
-
94.2
4 Node
54.9
16.2
15
16.9
-
103
5 Node
32.4
10.3
47.7
16.9
54.6
161.9
178
Gambar 4.17 Grafik Jumlah Hasil Tes Download Dalam Dua Cara Pengujian KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan tersebut diatas maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Jaringan komputer sangat brerguna karena dapat berbagi sumber daya dengan berbagi informasi lewat sharing akses internet. 2. Teknologi informasi yang banyak digunakan di Indonesia dewasa ini adalah teknologi wireless Third Generation (3G) atau triji menggunakan perangkat komunikasi mobile seperti hp, laptop, PDA, dan lain-lain. 3. Secara evolusioner teknologi 3G telah dikembangkan menjadi 3.5G melalui peningkatan kecepatan transmisi data dengan teknologi berbasis High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) mencapai 3,7 Mbps. 4. Telkomsel Flash adalah layanan internet tanpa kabel (wireless) yang didukung dengan teknologi HSDPA/3G/EDGE/GPRS yang dapat menghasilkan kecepatan download sampai dengan 3,6 Mbps. 5. Hasil pengujian menunjukkan, jika digunakan untuk berbagi akses internet, lebih banyak node yang terkoneksi dalam jaringan ad hoc akan lebih besar kecepatan yang bisa diterima. Namun, jumlah kecepatan yang diterima merupakan akumulasi dari jumlah node yang terkoneksi. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mendownload banyak file sekaligus dalam satu waktu bersamaan. 6. Paket KartuHALO Flash Unlimited kategori Basic yang memberikan layanan kecepatan akses internet maksimum hanya sampai 384 kbps atau sama dengan 48 KBps ini, ternyata tidak seperti kenyataannya. Kecepatan aktual yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan sistem jaringan ad hoc dapat meningkat hingga lebih dari 4 kali lipat dari kecepatan promosinya. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat penulis berikan pada kasus ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini perlu diperluastiudak dibatasi pada platform Windows saja. Kedepannya bila usaha meneliti diperluas, masih banyak platform yang bisa diteliti seperti Linux, Apple Macintos atau yang lainnya. 2. Keamanan suatu jaringan sangat penting untuk mencegah terganggunya koneksi antar jaringan yang bisa mempengaruhi stabilitas jaringan tersebut.
3.
Kebocoran kecepatan akses layanan telkomsel perlu terus diminimalisir guna untuk memperoleh hasil layanan yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA Aini, Qurrotul. 10 Oktober 2009 Jam: 10.45 WIB. Jaringan Ad Hoc (Ad Hoc Network). http://komputerblog.com/wp-content/uploads/2008/06/aini-jaringan-ad-hoc.zip. Ariyus, Doni dan Rum Andri. 2008. Komunikasi Data. Yogyakarta: Penerbit ANDI. http://bobcatreviewict.blogspot.com/2008/02/3gpp.html. Diakses tanggal 9 Juli 2010 Jam 15.20 WIB. http://laksamana-embun.blogspot.com/2009/01/jaringan.html. Diakses tanggal 6 Juli. 2010 Jam 17.45 WIB. http://id.wikipedia.org/wiki/Institute_of_Electrical_and_Electronics_Engineers. Diakses 9 Juli 2010 Jam 05.30 WIB. http://id.wikipedia.org/wiki/International_Telecommunication_Union. Diakses tanggal 9 Juli 2010 Jam 14.35 WIB. http://id.wikipedia.org/wiki/High-Speed_Downlink_Packet_Access. Diakses tanggal 9 Juli 2010 Jam 15.05 WIB. Husni. 2004. Implementasi Jaringan Komputer dengan Linux Redhat 9. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Odom, Wendell. 2005. Computer Networking First-Step. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Wahidin, 2007. Jaringan Komputer untuk Orang Awam. Palembang: Penerbit Maxikom.