KEBIJAKAN PEMANFAATAN EKOSISTEM MANGROVE TERPADU BERKELANJUTAN DI KABUPATEN BARRU SULAWESI SELATAN
AMRAN SARU
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI Saya menyatakan dengan sebenar – benarnya bahwa disertasi saya dengan judul : Kebijakan Pemanfaatan Ekosistem Mangrove Terpadu Berkelanjutan di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan adalah benar – benar asli karya saya dengan arahan komisi pembimbing, dan bukan hasil jiplakan atau tiruan dari tulisan siapapun serta belum diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Bogor,
Maret 2007
Amran Saru C261040041
ABSTRAK AMRAN SARU. Kebijakan Pemanfaatan Ekosistem Mangrove Terpadu Berkelanjutan di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Dibimbing oleh FREDINAN YULIANDA, CECEP KUSMANA, dan SETYO BUDI SUSILO. Pemanfaatan ekosistem mangrove oleh stakeholders di Kabupaten Barru berbasis pada kepentingan individu atau kelompok tertentu, seperti : areal perburuan beberapa jenis burung, penebangan hutan mangrove untuk bahan bangunan, konversi hutan mangrove menjadi areal budidaya tambak dan pemukiman, dan mengeksploitasi mangrove untuk dijadikan sebagai kayu bakar. Akibat dari kegiatan tersebut diduga menimbulkan konflik kepentingan dan kerusakan ekosistem yang tidak terkendali. Mengingat fungsi ekologi ekosistem mangrove dan stabilitas ekosistem pesisir, maka sangat diperlukan suatu penelitian tentang kebijakan pemanfaatan ekosistem mangrove khususnya di Kabupaten Barru. Kajian ilmiah tentang kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem mangrove sudah sering dilakukan jauh sebelum Instruksi Menteri Pertanian nomor 13 tahun 1975, tentang pembinaan kelestarian hutan mangrove. Namun kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem mangrove yang selama ini dilakukan masih bersifat parsial. Sedangkan kajian ini dirancang dengan mengadopsi dan meramu metode analisis yang bersifat komprehensif korelasional, seperti : analisis ekologi hutan mangrove, valuasi ekonomi pemanfaatan ekosistem mangrove, kesesuaian pemanfaatan lahan, analisis SWOT untuk strategi pemanfaatan, dan analisis prioritas dengan bantuan software MAHP untuk mendukung analisis tersebut di atas, dilakukan pengumpulan data primer seperti : aspek ekologi mangrove, parameter biofisik ekosistem mangrove, dan data sosial ekonomi, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara ekologi daya dukung dan stabilitas ekosistem mangrove masih cukup baik, ekosistem mangrove di sepanjang pantai dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan budidaya tambak, penangkapan ikan, eksploitasi kayu, konsevasi dan rehabilitasi, secara ekonomi manfaat langsung ekosistem mangrove sebesar Rp. 30.512.882. Selanjutnya dilakukan analisis kesesuaian lahan pada setiap titik sampling dengan mangacu pada matriks kesesuian lahan yang baku, maka terdapat delapan bentuk kesesuaian pemanfaatan ekosistem mangrove, Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 jenis kegiatan pemanfaatan ekosistem hutan mangrove di Kabupaten Barru, dengan skala prioritas dan persentase setiap alternatif, yaitu konservasi 23.79%, budidaya ikin/tambak 20.26%, wisata pantai 18.65%, pelabuhan 13.83%, industri 11.80% dan pemukiman 11.58%. Hasil analisis prioritas merekomendasikan pemanfaatan ekosistem mangrove di Kabupate Barru sebagai berikut : (a) ekosistem mangrove pada setiap kecamatan di Kabupaten Barru ditetapkan sebagai kawasan konservasi temasuk rehabilitasi dan ekowisata, (b) pemanfaatan untuk pengembangan wisata pantai dapat dilakukan di Kecamatan Mallusetasi, Balusu dan Kecamatan Barru, (c) pemanfaatan ekosistem mangrove untuk budidaya ikan/tambak dapat dilakukan di semua kecamatan di Kabupaten Barru dengan model pengembangan tambak tumpang sari (silvofishery), (d) pengembangan dan pembangunan pelabuhan dapat dilakukan disekitar areal mangrove khususnya di Kecamatan Soppengriaja dan Kecamatan Barru, (e) pengembangan kawasan industri hatchery dapat dilakukan di belakang mangrove di Kecamatan Mallusetasi dan Kecamatan Balusu, dan (f) sedangkan untuk pengembangan pemukiman dapat dilakukan di Kecamatan Balusu dan Barru. Kata kunci : ekosistem mangrove, kebijakan pemanfaatan ekosistem mangrove, pembangunan terpadu berkelanjutan.
ABSTRACT AMRAN SARU. The Policy of Integrated Sustainable Utilization of Mangrove Ecosystem in Barru Regency, South Sulawesi. Under the supervision of FREDINAN YULIANDA, CECEP KUSMANA, and SETYO BUDI SUSILO.
The utilization of mangrove ecosystem by stakeholders in Barru Regency is based on individual or group interests, such as hunting birds, cutting mangrove trees for house construction, converting mangrove forest for aquaculture ponds and settlements, and exploiting mangrove for firewood. These activities have created conflict of interests and uncontrolled ecosystem destruction. Considering the ecological function of mangrove ecosystem and the stability of coastal ecosystem, it is highly crucial to conduct a research on policy analysis of integrated sustainable utilization of mangrove ecosystem, particularly in Barru Regency. Scientific assessment towards management and utilization policy of mangrove ecosystem has long been carried out prior to the enactment of the Agricultural Minister’s Instruction No. 13/1975 on managing sustainable mangrove forest. However, nowadays the management and utilization policies of mangrove ecosystem have only been done partially. This study is designed to adopt an analytical method that is correlative comprehensive, such as mangrove ecology analysis, economic valuation of mangrove utilization, land utilization suitability, SWOT analysis for developing a strategy for mangrove utilization, and priority analysis using MAHP software. In order to support the analysis, the study carried out a primary data collection on mangrove ecology, biophysical characteristics of mangrove ecosystem, and social economy, as well as a secondary data collection that taken from respective institutions. The study shows that the ecolo gical carrying capacity and stability of mangrove ecosystem are moderately good. Mangrove ecosystem along the coast has been utilized by the community for aquaculture, fishing, firewood, conservation, and rehabilitation. The economic valuation of direct utilization of mangrove ecosystem is Rp 30,512,882. The analysis of land suitability was carried out at each sampling site according to a standardized land suitability matrix, and resulted in eight types of suitability utilization of mangrove ecosystem. The study shows that there are six types of mangrove utilization in Barru Regency, in which each alternative has different priority scale and percentage, namely conservation 23.79%, fishery aquaculture 20.26%, coastal tourism 18.65%, seaport 13.83%, industry 11.80%, and settlements 11.58%. The results of the priority analysis recommend that the utilization of mangrove ecosystem in Barru Regency is as follows: (a) mangrove ecosystem in each sub-district of Barru Regency is designated for conservation area including rehabilitation and ecotourism; (b) coastal tourism can be developed in Mallusetasi, Balusu and Barru Sub-districts; (c) fishery aquaculture can be built in all subdistricts of Barru Regency using a silvofishery model; (d) development of seaport can be done in Soppengriaja and Barru Sub-districts; (e) development of a hatchery industrial area can be situated in Mallusetasi and Balusu Sub-districts; and (f) settlements can be developed in Balusu and Barru Sub-districts. Keywords : mangrove ecosystem, mangrove ecosystem utilization policy,integrated sustainable development.
Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, Tahun 2007 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya
KEBIJAKAN PEMANFAATAN EKOSISTEM MANGROVE TERPADU BERKELANJUTAN DI KABUPATEN BARRU SULAWESI SELATAN
Amran Saru
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
Judul Disertasi : Kebijakan Pemanfaatan Ekosistem Mangrove Terpadu Berkelanjutan di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Nama : Amran Saru NIM : C261040041
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr.Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc. Ketua
Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS. Anggota
Dr. Ir. Setyo Budi Susilo, M.Sc. Anggota
Diketahui
Ketua Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan
Dr. Ir. Sulistiono , M.Sc. Tanggal Ujian : 21 Maret 2007
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS. Tanggal Lulus :
PRAKATA Puji dan Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, oleh karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini sebagai tugas akhir program doktor. Berbagai kendala dan hambatan yang penulis hadapi dalam upaya menyelesaikan karya ilmiah ini, mulai dari pencetusan ide yang dituangkan dalam bentuk sinopsis penelitian, prakolokium, penetapan judul oleh Komisi Akademik, sidang komisi, kolokium, prelim tertulis dan prelim lisan, pengambilan data lapangan, analisis data ekologi hutan mangrove, analisis data sosial, valuasi ekonomi ekosistem mangrove, analisis kesesuaian pemanfaatan lahan khususnya ekosistem mangrove, analisis penentuan kebijakan melalui analisis SWOT dan Analytical Hierarchy Process (software MAHP), hingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini. Kendala dan hambatan tersebut bisa teratasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh kanera itu penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang setulus – tulusnya dari lubuk hati yang paling dalam kepada : (1) Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc. sebagai pembimbing ketua; Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS. dan Dr. Ir. Setyo Budi Susilo, M.Sc. masing – masing sebagai pembimbing anggota, yang banyak memberikan motivasi, saran, bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat terinspirasi untuk menyelisaikan karya ilmiah ini sebagaimana mestinya, (2) Dr. Ir. Mennofatria Boer, DEA beserta staf Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Dr. Ir. Unggul Aktani, M.Sc (wali akademik), dan Dr. Ir. Sugeng Budiharsono, MS. atas segala bantuan, upayah, arahan dan saran – sarannya untuk melengkapi tulisan ini, (3) Gubernur Sulawesi Selatan, bupati kepala daerah tingkat dua Kabupaten Barru dan bupati kepala daerah tingkat dua Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan beserta jajarannya, atas segala bantuan dan kemudahan yang diberikan selama penelitian. Ucapan terima kasih terkhusus kepada isteri tercinta Ny. Ariani Amran, S.St, anakda tersayang Imam Amriadi AS dan Amaliah Amriani, kedua orang tua H. Saharuddin dan Hj. Maniara, serta saudara – saudaraku atas doa, kasih sayang, kesabaran dan pengorbanannya. Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT, memberikan balasan yang setimpal atas segala kebaikan yang mereka berikan dalam proses penyelesaian disertasi ini, semoga karya ilmiah ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri, maupun para pencinta dan pemerhati lingkungan, walaupun penulis menyadari bahwa disertasi ini masih jauh dari kesempurnaan, itu karena keterbatasan penulis. Bogor,
Maret 2007
Amran Saru
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pinrang Sulawesi Selatan pada tanggal 24 September 1967 sebagai anak kedua dari pasangan H. Saharuddin dan Hj. Maniara. Tamat Sekolah Dasar (1981), Tamat Sekolah Menengah Pertama (1984), Tamat Sekolah Menengah Atas (1987) masing – masing di Kabupaten Pinrang. Sarjana Kelautan diraih dari Universitas Hasanuddin (1993), dan pendidikan Magister Ilmu Lingkungan Bidang Laut Dangkal dan Pantai diperoleh dari Pascasarjana Universitas Hasanuddin (2001). Diterima untuk melanjutkan Pendidikan Doktor Bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan pada Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dengan biaya BPPS – DIKTI tahun 2004, penulis berhasil menyelesaikan pendidikan doktor tahun 2007. Penulis bekerja sebagai dosen di Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin sejak tahun 1995 sampai sekarang, tugas tambahan yang pernah dipercayakan kepada penulis antara lain : kepala unit kapal penelitian Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (1999 – 2003), pembina kemahasiswaan Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (2001 – 2004), dan anggota komisi disiplin Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (2002 – 2004). Penulis aktif sebagai peserta maupun pemateri dalam berbagai seminar lokal, nasional, dan internasional. Aktif menulis beberapa karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal terakreditasi nasional, khususnya dalam bidang Ekologi dan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Selama mengikuti program doktor, penulis telah menyelesaikan karya ilmiah berjudul ”Analisis Ekosistem Mangrove dengan Pendekatan Model Ekologi di Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan” yang telah disampaikan pada seminar nasional hasil – hasil penelitian di bidang perikanan dan kelautan di Universitas Brawijaya Malang pada tanggal 20 – 21 Pebruari 2006. Sebuah artikel dengan judul ”Stabilitas Ekosistem pada Berbagai Bentuk Pemanfaatan Mangrove dengan Indikator Makrozoobentos di Kabupaten Barru” akan diterbitkan pada Jurnal Torani edisi Desember 2006. Karya ilmiah tersebut di atas merupakan bagian dari data dalam disertasi ini yang ditulis secara terpisah. Penghargaan Indeks Prestasi Akademik 4.0 pada semester awal 2004/2005 dari Direktur Pascasarjana Institut Pertanian Bogor mencerminkan keseriusan penulis dalam mengikuti jenjang pendidikan doktor. Organisasi yang pernah dinahkodai, yaitu : wakil ketua Himpunan Mahasiswa dan Masyarakat Perintis Kemerdekaan IX Makassar (1991 – 1993), ketua I Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (1999 – 2001), ketua umum Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (2002 -2004), sejak terdaftar sebagai mahasiswa program doktor penulis menjadi Ketua II Forum Komunikasi Mahasiswa Asal Sulawesi Selatan (2005 – 2006).
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................
i
ABSTRACT....................................................................................................
ii
HAK CIPTA ...................................................................................................
iii
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
v
PRAKATA......................................................................................................
vi
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................
vii
DAFTAR ISI...................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL...........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xv
I. PENDAHULUAN ......................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ...........................................................................
4
1.3 Tujuan dan Manfaat ...........................................................................
7
1.4 Ruang Lingkup Penelitian..................................................................
8
1.5 Hipotesis .............................................................................................
9
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................
11
2.1 Pengertian Ekosistem Mangrove ........................................................
11
2.2 Komposisi Jenis Mangrove .................................................................
11
2.3 Zonasi Mangrove ................................................................................
12
2.4 Fungsi dan Manfaat Mangrove ...........................................................
13
2.5 Pengelolaan dan Pemanfaatan Ekosistem Mangrove .........................
15
2.6 Penyebab Kerusakan Mangrove ..........................................................
15
2.7 Faktor – Faktor Lingkungan ...............................................................
16
2.8 Hubungan Sumberdaya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi ................
16
2.9 Konsep pengukuran Nilai Ekonomi Ekosistem Mangrove .................
17
2.10 Perencanaan dan Pemanfaatan Wilayah Pesisir Secara Terpadu......
19
2.11 Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpadu Berkelanjutan ....................................................................................
20
2.12 Kebijakan Pemanfaatan Mangrove ...................................................
22
2.13 Analisis SWOT .................................................................................
26
2.14 Proses Hirarki Analisis (PHA) ..........................................................
26
2.15 Kerangka Pemikiran..........................................................................
30
III. METODOLOGI PENELITIAN ...............................................................
33
3.1 Waktu dan Tempat ..............................................................................
33
3.2 Penentuan Stasiun ...............................................................................
34
3.3 Pengambilan Data ...............................................................................
34
3.3.1 Pengambilan Data Mangrove ...........................................................
34
3.3.2 Pengambilan Data Biofisik ..............................................................
35
3.3.3 Pengambilan Data Sosial Ekonomi Masyarakat ..............................
35
3.4 Analisis Sampel ..................................................................................
37
3.5 Analisis Data .......................................................................................
37
3.5.1 Analisis Vegetasi Mangrove ............................................................
39
3.5.2 Analisis Organisme .........................................................................
40
3.5.3 Analisis Ekonomi ............................................................................
40
3.5.4 Kuantifikasi Seluruh Manfaat dan Fungsi ke dalam Rupiah ..........
41
3.5.5 Kriteria Kesesuaian Pemanfaatan Ekosistem Mangove ..................
42
3.5.6 Analisis Spasial ...............................................................................
46
3.5.7 Analisis Penentuan Kebijakan Pemanfaatan Mangrove ..................
49
3.5.7.1 Analisis SWOT .............................................................................
49
3.5.7.2 Proses Hirarki Analisis (PHA/AHP ).............................................
50
3.5.7.3 Analisis A’WOT ...........................................................................
54
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................
56
4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian......................................................
56
4.1.1 Batasan Wilayah Penelitian ............................................................
57
4.1.2 Geologi dan Geomorfologi Pantai ..................................................
58
4.1.3 Dinamika Pantai..............................................................................
59
4.1.4 Parameter Lingkungan ....................................................................
61
4.2 Ekosistem Mangrove .........................................................................
63
4.2.1 Komposisi Jenis dan Kerapaten Mangrove .....................................
63
4.2.2 Organisme yang Berasosiasi ...........................................................
76
4.2.2.1 Makrozoobentos...........................................................................
76
4.2.2.2 Ikan dan Crustacea .......................................................................
78
4.2.2.3 Burung dan Mamalia....................................................................
79
4.3 Kondisi Sosial Budaya .......................................................................
80
4.3.1 Penduduk .........................................................................................
80
4.4 Kondisi Ekonomi ...............................................................................
82
4.4.1 Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove ..........................................
85
4.4.1.1 Manfaat Langsung........................................................................
86
4.5 Kesesuaian Pemanfaatan Ekosistem Mangrove .................................
94
4.5.1 Kecamatan Mallusetasi ...................................................................
97
4.5.2 Kecamatan Soppengriaja.................................................................
99
4.5.3 Kecamatan Balusu...........................................................................
101
4.5.4 Kecamatan Barru.............................................................................
103
4.6 Konsep keterpaduan pemanfaatan ekosistem mangrove ...................
105
4.7 Strategi Kebijakan Pemanfaatan Ekosistem Mangrove .....................
109
4.7 Kebijakan Pemanfaatan Ekosistem Mangrove ..................................
116
V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................
133
5.1 Kesimpulan ........................................................................................
133
5.2 Saran...................................................................................................
134
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
135
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................
141
DAFTAR TABEL Halaman 1. Tahapan dalam proses pembuatan kebijakan.............................................
24
2. Matriks kesesuaian lahan untuk kawasan pemukiman penduduk ..............
43
3. Matriks kesesuaian lahan untuk kawasan konservasi ................................
43
4. Matriks kesesuaian lahan unt uk kawasan pariwisata pantai ......................
44
5. Matriks kesesuaian lahan untuk kawasan industri .....................................
44
6. Matriks kesesuaian lahan untuk kawasan budidaya ikan/tambak ..............
45
7. Matriks kesesuaian lahan untuk kawasan pelabuhan umum......................
45
8. Standar matriks kombinasi SWOT ............................................................
50
9. Skala banding berpasangan oleh Saaty ......................................................
52
10. Standarisasi nilai (Random Indeks)..........................................................
54
11. Kondisi topografi dan kemiringan lereng Kabupaten Barru.....................
56
12. Stasiun pengamatan dan luas wilayah penelitian dirinci berdasarkan kecamatan dan desa/kelurahan ................................................................
57
13. Penyebaran geologi Kabupaten Barru ......................................................
59
14. Kondisi parameter oseanogafi di sekitar ekosistem mangrove di beberapa kecamatan dan desa/kelurahan di Kabupaten Barru .................................
60
15. Data hasil pengamatan kualitas air di sekitar ekosistem mangrove pada lokasi penelitian ...............................................................................
62
16. Kondisi parameter sedimen/substrat ekosistem mangrove di beberapa kecamatan dan desa/kelurahan di Kabupaten Barru .................................
62
17. Rekapitulasi areal ekosistem mangrove di setiap kecamatan dan desa/kelurahan di Kabupaten Barru .........................................................
64
18. Kerapatan jenis mangrove di Kecamatan Mallusetasi ..............................
65
19. Indeks nilai penting jenis mangrove di Kecamatan Mallusetasi...............
66
20. Kerapatan jenis mangrove di Kecamatan Soppengriaja ...........................
68
21. Indeks nilai penting jenis mangrove di kecamatan Soppengriaja .............
70
22. Kerapatan jenis mangrove di Kecamatan Balusu .....................................
72
23. Indeks nilai penting jenis mangrove di Kecamatan Balusu ......................
72
24. Kerapatan jenis mangrove di Kecamatan Barru .......................................
74
25. Indeks nilai penting jenis mangrove di Kecamatan Barru ........................
74
26. Jumlah penduduk di Kab. Barru dirinci menurut Kec. dan jenis kelamin
80
27. Jumlah rumah tangga nelayan dan petani tambak disetiap kecamatan.....
83
28. Estimasi responden berdasarkan jenis alat tangkap yang digunakan........
84
29. Rekapitulasi analisis valuasi ekonomi pemanfaatan ekosistem mangrove
87
30. Parameter lingkungan ekosistem mangrove di Kec. Mallusetasi .............
97
31. Parameter lingkungan ekosistem mangrove di Kec. Soppengriaja...........
99
32. Parameter lingkungan ekosistem mangrove di Kec. Balusu....................
101
33. Parameter lingkungan ekosistem mangrove di Kec. Barru......................
103
34. Analisis konsep keterpaduan kegiatan pemanfaatan ekosistem mangrove di Kabupaten Barru .................................................................................
107
35. Hasil analisis dari akumulasi pendapat responden untuk komponen internal SWOT ..........................................................................................
110
36. Hasil analisis dari akumulasi pendapat responden untuk komponen eksternal SWOT ........................................................................................
111
37. Matriks SWOT untuk menentukan strategi pemanfaatan ekosistem mangrove ..................................................................................................
113
38. Strategi dan kebijakan pemanfaatan ekosistem mangrove di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan .............................................................................
123
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Diagram permasalahan pemanfaatan ekosistem mangrove .....................
7
2. Tahapan analisis penelitian kebijakan pemanfaatan ekosistem mangrove
9
3. Salah satu tipe zonasi hutan ma ngrove yang umum ditemukan di Indonesia ..................................................................................................
13
4. Nilai total ekonomi mangrove .................................................................
18
5. Kedekatan prosedur analisis kebijakan dengan proses pembuatan kebijakan ..................................................................................................
25
6. Skema kerangka pemikiran penelitian .....................................................
32
7. Peta lokasi penelitian di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan...................
33
8. Bagan transek cuplikan vegetasi mangrove di lapangan .........................
35
9. Skema rincian pengambilan sampel dari jumlah populasi.......................
36
10. Alur analisis data untuk menentukan kebijakan pemanfaatan mangrove di Kabupaten Barru ..................................................................................
38
11. Diagram alur penyusunan basis data .......................................................
47
12. Diagram alur metode analisis spasial ......................................................
48
13. Rangkaian kerja analisis SWOT ..............................................................
49
14. Proses Hirarki A’WOT untuk penentuan prioritas kebijakan..................
55
15. Peta sebaran mangrove Kecamatan Mallusetasi Kab. Barru ...................
67
16. Peta sebaran mangrove Kecamatan Soppengriaja Kab. Barru.................
69
17. Peta sebaran mangrove Kecamatan Balusu Kab. Barru...........................
71
18. Peta sebaran mangrove Kecamatan Barru Kab. Barru.............................
75
19. Grafik analisis kelimpahan makrozoobentos di empat kecamatan di Kab. Barru................................................................................................
77
20. Grafik analisis keanekaragaman makrozoobentos di empat kecamatan di Kabupaten Barru ..................................................................................
78
21. Rekapitulasi penduduk pada setiap kecamatan di lokasi penelitian ........
81
22. Rekapitulasi penduduk berdasarkan jenis kelamin pada setiap kecamatan di lokasi penelitian .................................................................
81
23. Persentase tingkat pendidikan responden diwawancarai di lokasi penelitian..................................................................................................
82
24. Jumlah rumah tangga penduduk yang berpropesi sebagai nelayan pada setiap kecamatan di lokasi penelitian.......................................................
84
25. Jumlah alat tangkap yang digunakan oleh nelayan pada setiap kecamatan di lokasi penelitian ...................................................................................
85
26. Peta kesesuaian lahan untuk pemanfaatan ekosistem hutan mangrove di Kecamatan Mallusetasi .......................................................................
98
27. Peta kesesuaian la han untuk pemanfaatan ekosistem hutan mangrove di Kecamatan Soppengriaja ....................................................................
100
28. Peta kesesuaian lahan untuk pemanfaatan ekosistem hutan mangrove di Kecamatan Balusu ..............................................................................
102
29. Peta kesesuaian lahan untuk pemanfaatan ekosistem hutan mangrove di Kecamatan Barru ................................................................................
104
30. Keterpaduan konsep dan alternatif pemanfaatan ekosistem mangrove ..
108
31. Hasil analisis matriks SWOT dengan kombinasi faktor internal dengan faktor eksternal.........................................................................................
112
32. Kebijakan pemanfaatan ekosistem hutan mangrove dengan komponen prioritas SWOT........................................................................................
116
33. Prioritas dan persentasi komponen strength ............................................
118
34. Prioritas dan persentasi komponen weakneses ........................................
119
35. Prioritas dan persentasi komponen opportunity.......................................
120
36. Prioritas dan persentasi komponen treaths ..............................................
121
37. Prioritas kebijakan pemanfaatan ekosistem mangrove ...........................
122
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Posisi stasiun pengamatan pada masing- masing kecamatan dan desa/ kelurahan ...................................................................................................
142
2. Data komposisi jenis mangrove di Kecamatan Mallusetasi ......................
143
3. Data komposisi jenis mangrove di Kecamatan Soppengriaja ..................
150
4. Data komposisi jenis mangrove di Kecamatan Balusu ............................
158
5. Data komposisi jenis mangrove di Kecamatan Barru ..............................
163
6. Analisis komposisi jenis, kelimpahan dan keanekaragaman jenis Makrozoobentos yang ditemukan pada ekosistem mangrove Kabupaten Barru selama penelitian........................................................................................
170
7. Jenis ikan yang ditemukan di setiap stasiun pengamatan di Kab. Barru ..
175
8. Jenis burung yang ditemukan pada setiap stasiun di lokasi penelitian ......
177
9. Analisis manfaat langsung produk kayu dari ekosistem mangrove ...........
179
10. Analisis manfaat langsung produk arang dari ekosistem mangrove ........
180
11. Analisis manfaat langsung bibit mangrove dari ekosistem mangrove .....
180
12. Analisis manfaat langsung penangkapan burung dari ekosistem mangrove 181 13. Analisis manfaat langsung penangkapan kelelawar ...............................
181
14. Analisis manfaat langsung penangkapan ikan dari ekosistem mangrove
182
15. Analisis manfaat langsung penangkapan udang dari ekosistem mangrove 183 16. Analisis manfaat langsung penangkapan kepiting dari mangrove ...........
184
17. Analisis manfaat langsung pengambilan kerang dari mangrove .............
185
18. Analisis valuasi ekonomi manfaat tambak polikultur ikan dan bandeng
186
19. Analisis valuasi ekonomi manfaat tambak monokultur ..........................
187
20. Hasil survei dan Analisis dengan menggunakan SWOT dan AHP (A’WOT) terhadap responden selama penelitian ....................................
189
21. Foto- foto kegiatan selama penelitian di Kebupaten Barru .....................
200