PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEBERMAKNAAN HIDUP MAHASISWI YANG SUDAH PERNAH MELAKUKAN ABORSI (Studi Fenomenologi pada SeorangMahasiswi di Kota Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh: Yosua Drita Prasetya Adi (111114068)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEBERMAKNAAN HIDUP MAHASISWI YANG SUDAH PERNAH MELAKUKAN ABORSI (Studi Fenomenologi pada Seorang Mahasiswi di Kota Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh: Yosua Drita Prasetya Adi (111114068)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto: Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Jangan kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Alahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.” Yosua 1;9
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus Orangtuaku tercinta Program Studi Bimbingan dan Konseling USD Orang-orang yang ku cinta Teman-teman BK Angkatan 2011
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK KEBERMAKNAAN HIDUP MAHASISWI YANG SUDAH PERNAH MELAKUKAN ABORSI (Studi Fenomenologi pada Seorang Mahasiswi di Kota Yogyakarta) Yosua Drita Prasetya Adi Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mahasiswi yang sudah pernah melakukan aborsi memaknai hidup. Subjek penelitian ini adalah seorang mahasiswi yang berasal dari kota Jakarta dan berkuliah di kota Yogjakarta. Keadaan yang jauh dari pantauan orang tua membuat subjek menjalani kehidupan seks yang bebas dengan kekasihnya, perilaku subjek ini mengakibatkan subjek hamil diluar hubungan pernikahan. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya subjek memutuskan untuk melakukan aborsi. Makna hidup dalam penelitian ini, khusus membahas tentang bagaimana subjek yang sudah pernah melakukan aborsi menerima pengalaman aborsi sebagai bagian dari hidupnya untuk menjalani kehidupannya ke depan. Penelitian ini adalah penelitian studi fenomenologi dengan metode kualitatif dan dengan alat pengumpulan data wawancara dan observasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara yang disusun berdasarkan 4 aspek yang dianggap berpengaruh terhadap makna hidup mahasiswi yang pernah melakukan aborsi, yaitu (1) Cinta, (2) Keluarga, (3) Seksualitas, (4) Aborsi. Analisis data yang dilakukan dengan proses reduksi data dan pengkodean. Untuk mengukur validitas penelitian ini, peneliti menggunakan teknik trianggulasi dimana peneliti melakukan wawancara dengan pihak yang terkait dengan subjek. Hasil penelitian menunjukan bahwa, subjek memaknai cinta sebagai suatu hubungan yang harus dilandasi dengan komitmen matang, saling melengkapi, dan cinta sejati hanya akan dipisahkan oleh maut. Subjek memaknai keluarga sebagai sumber kasih sayang yang selalu mendorong dirinya, dan yang mau menerima dirinya dalam berbagai keadaan, sehingga subjek ingin selalu membanggakan keluarganya. Subjek memaknai hubungan seksualitas sebagai ungkapan rasa kasih sayang yang mendalam terhadap kekasihnya, walaupun sebenarnya subjek sudah menyadari bahwa dirinya berdosa karena melakukan hubungan seks diluar ikatan pernikahan. Subjek memaknai aborsi sebagai suatu yang sangat menyakitkan dan menjijikkan bagi dirinya, subjek sampai saat ini masih berjuang untuk lepas dari bayang-bayang pengalaman aborsinya dan berusaha untuk hidup normal kembali.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT MEANINGFUL LIFE OF A FEMALE STUDENT WHO ONCE HAD AN ABORTION (Phenomenology Study on a Student in Yogyakarta) Yosua Drita Prasetya Adi Sanata Dharma University 2017 This research was aimed at finding how a female student who once had an abortion finds meaning in life. The subject of this research was a female student from Jakarta who studies in Yogyakarta. Being far from parents makes subject have casual sex life with her lover, which caused subject to get pregnant outside the marriage boundary. With many considerations, eventually subject decided to have an abortion. The meaning of life, in this research, will focus on how subject, who once had an abortion, accepts this experience as a part of her life to continue her life. This research was a phenomenology study research with qualitative method and with the data collection of interview and observation. Data collection in this research used interview arranged based on 4 aspects considered influential on the meaning of life of a female student who once had an abortion, i.e. (1) Love (2) Family (3) Sexuality (4) Abortion. Data analysis was done by reduction process and coding. TO measure the validity of this research, the author used triangulation technique where the author interviewed people connected to subject. The result of the research showed that subject thinks of love as a relationship which must be based on a mature commitment, which complements each other, and true love can be separated by death. Subject thinks of family as a source of affection which always supports her and accepts her the way she is, so she is always proud of her family. Subject thinks of sexuality as a deep expression of love towards her lover, although actually subject realizes that she did a sinful action for doing sex before marriage. Subject thinks of abortion as something painful and disgusting to her. Subject up to this moment still struggles to forget the shadow of her abortion and struggles to live a normal life.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas pertolongan dan penyertaanNya dalam persiapan, pelaksanaan serta penyelesaian laporan penelitian dalam bentuk skripsi ini. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari program studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada: 1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. 2. Drs. Budi Sarwono, M.A selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan tulus telah memberikan waktu, motivasi, masukan, dan banyak pembelajaran berharga kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 3. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis. 4. “Sulis” yang bersedia meluangkan waktu untuk menjadi subjek dalam penelitian ini. 5. Orangtuaku tercinta Simon Tarsid dan Ibu Sri Susmiyati Stianingsih, serta adikku Omega Lukas Widyatama dan keluarga besar atas doa, dukungan, perhatian, kasih
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................ vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT .......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. B. C. D. E. F. G.
Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 Identifikasi Masalah .................................................................................. 5 Fokus Penelitian ........................................................................................ 6 Rumusan Masalah ..................................................................................... 6 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7 Manfaat Hasil Penelitian ........................................................................... 7 Batasan Istilah ........................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 10 A. Kebermaknaan Hidup................................................................................ 10 1. Makna Hidup ................................................................................. 10 2. Sumber-sumber Makna Hidup ...................................................... 12 3. Cinta .............................................................................................. 15 4. Keluarga ........................................................................................ 18 5. Seksualitas ..................................................................................... 20
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Aborsi ........................................................................................................ 24 1. Pandangan Medis........................................................................... 24 2. Pandangan Hukum......................................................................... 25 3. Perdebatan tentang Aborsi ............................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 30 A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 30 B. Subjek Penelitian....................................................................................... 31 C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 32 1. Wawancara .................................................................................... 32 2. Observasi ....................................................................................... 34 D. Analisis Data ............................................................................................. 35 1. Reduksi Data ................................................................................. 35 2. Pengkodean/ Coding ...................................................................... 36 E. Validitas Penelitian ................................................................................... 37
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN ........................................................ 39 A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 39 B. Deskripsi Data ........................................................................................... 41 1. Data Observasi............................................................................... 41 2. Data Wawancara ............................................................................ 47 C. Pembahasan ............................................................................................... 53 1. Pemaknaan Cinta ........................................................................... 53 2. Pemaknaan Keluarga ..................................................................... 56 3. Pemaknaan Seksualitas .................................................................. 59 4. Pemaknaan Aborsi ......................................................................... 62 D. Triangulasi Teori Kebermaknaan Hidup ................................................... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 68 A. B. C. D.
Kesimpulan ............................................................................................... 68 Implikasi .................................................................................................... 69 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 69 Saran .......................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 71
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Pertanyaan Wawancara ................................................................ 33 Tabel 2. Lembar Observasi ................................................................................... 34 Tabel 3. Agenda Pertemuan Peneliti dengan Subjek dan Informan ..................... 40
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Persetujuan Sebagai Subjek ................................................ 73 Lampiran 2. Lembar Persetujuan Sebagai Informan............................................. 74 Lampiran 3. Lembar Observasi ............................................................................. 75 Lampiran 4. Hasil Observasi ................................................................................. 77 Lampiran 5. Verbatim Wawancara Terstruktur I Subjek ...................................... 82 Lampiran 6. Verbatim Wawancara Terstruktur II Subjek .................................... 89 Lampiran 7. Verbatim Reduksi Subjek ................................................................. 94 Lampiran 8. Verbatim Tematik Subjek................................................................. 98 Lampiran 9. Verbatim Wawancara Terstruktur I Informan .................................. 102 Lampiran 10. Verbatim Wawancara Terstruktur II Informan ............................... 107 Lampiran 11. Verbatim Reduksi Informan ........................................................... 111 Lampiran 12. Verbatim Tematik Informan ........................................................... 114
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini dipaparkan latarbelakang masalah yang mendeskripsikan mengenai fenomena yang terjadi dilapangan. Selain itu pada bab ini juga dideskripsikan identifikasi masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, dan batasan istilah. A. Latar Belakang Masalah Makna hidup merupakan hal yang oleh seseorang dipandang penting, dirasakan berharga, dan diyakini sebagai sesuatu yang besar serta dapat dijadikan tujuan hidup. Makna hidup juga memberikan nilai khusus bagi seseorang. Makna hidup bisa berbeda antara manusia satu dengan yang lainnya dan berbeda setiap hari, bahkan setiap jam. Karena itu, yang penting bukan makna hidup secara umum, melainkan makna khusus dari hidup seseorang pada suatu saat tertentu. Frankl (dalam Koeswara, 1992) menegaskan bahwa makna kehidupan berbeda dari individu yang satu dengan individu yang lain, bahkan dari momen yang satu dengan momen yang lain. Kehendak untuk hidup bermakna merupakan keinginan menjadi orang yang bermakna dan berharga bagi dirinya, keluarga, dan lingkungan sekitarnya yang mampu memotivasi manusia untuk bekerja, berkarya dan melakukan kegiatan-kegiatan penting lainnya agar hidupnya berharga dan dihayati secara bermakna, hingga akhirnya akan menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan dalam menjalani kehidupannya. Frankl (dalam Koeswara, 1987) menjelaskan bahwa setiap pribadi memiliki medan sendiri atau misi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
sendiri dalam hidup untuk melaksanakan tugas konkret yang harus diisi. Karenanya tidak bisa dipindahkan dan hidupnya pula tidak bisa diulang. Mahasiswa adalah orang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Tugas dan tanggung jawab mahasiswa adalah belajar dengan lebih mandiri dibandingkan dengan seseorang yang belajar dijenjang pendidikan dibawah perguruan tinggi. Sebagian besar mahasiswa di Indonesia biasanya merantau demi menuntut ilmu dengan harapan dapat menjadi sarjana yang berkualitas dan dapat bekerja untuk menjamin kehidupannya dimasa depan. Kehidupan mahasiswa dari berbagai macam latar belakang budaya, keadaan ekonomi, dan agama yang berbeda ini membuat keberagaman kehidupan para mahasiswa di kota Yogyakarta yang disebut sebagai kota Pelajar. Perbedaan latar belakang mahasiswa ini dapat saling mempengaruhi antara mahasiswa satu dangan yang lainnya, keadaan mahasiswa yang hidup jauh dari pantauan orang tua dan tinggal di rumah kontrakan maupun kos secara mandiri ini membuat mereka terlampau jauh dalam menjalin relasi dengan lawan jenis di kota Yogyakarta. Sesuai penenlitian yang dilakukan oleh Depsos RI tahun 2007 tentang KTD (kehamilan tidak dikehendaki) pada remaja (usia 10-24 tahun) yang sedang menempuh pendidikan disebuah kota di pulau Jawa, membuktikan bahwa antara tahun 2002-2005, remaja yang mengalami KTD terbanyak adalah remaja yang sedang menempuh pendidikan perguruan tinggi (mahasiswa) yaitu (59,22%), sementara pada peringkat ke-dua remaja yang mengalami KTD ditempati oleh remaja SMU yaitu (17,70%), dan peringkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
ke-tiga ditempati oleh remaja SMP yaitu (1,63). Secara keseluruhan, remaja yang hamil diluar nikah terbesar terjadi pada tahun 2002 sebanyak 640 kasus, kemudian pada tahun 2004 sebanyak 560 kasus , dan pada tahun 2005 sebanyak 551 kasus. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh DKT (diskusi kelompok teraarah) mengumumkan hasil survei 2011 yang difokuskan pada perilaku seksual remaja dan kaum muda berusia 15-25 tahun, yang merupakan hasil wawancara langsung terhadap 663 responden di lima kota besar di Indonesia yakni Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Dan ternyata hasil presentasi bagi seorang yang pernah berhubungan seks tertinggi terdapat di kota Bandung diikuti Yogyakarta dan Bali, untuk jenis kelamin paling banyak oleh pria yang berumur 20-25 tahun. Temuan lain dari hasil seks survey lainnya yakni berdasarkan profesi peringkat tertinggi, responden yang pernah berhubungan seks dilur nikah ditempati oleh mahasiswa. Melihat beberapa penelitian diatas, membuat kehidupan mahasiswa rentan menghadapi resiko kehamilan diluar hubungan pernikahan. Besarnya resiko kehamilan diluar hubungan pernikahan akan memungkinkan suatu kegiatan yang dainggap suatu penyelesaian oleh mahasiswa, yaitu aborsi. Kegiatan aborsi dapat dilakukan oleh para mahasiswi yang terhitung sering melakukan hubungan seks dengan berbagai pertimbangan. Aborsi demi menutupi aib ataupun demi menghindari kekecewaan orang tua tanpa memikirkan sisi kemanusian. Terlebih lagi begitu banyaknya akses untuk melakukan aborsi sebagai contoh, di salah satu perempatan di kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Yogyakarta banyak tertempel tulisan “Telat bulan, hub. 0852277xxxxx” dan tulisan tersebut sebenarnya menawarkan obat untuk menggugurkan kandungan. Kartono (1992) perubahan-perubahan yang sangat cepat pada zaman modern merupakan proses organis yang sangat dinamis, yang kemudian menimbulkan ketidakstabilan dan kurang adanya konsensus diantara anggotaanggota masyarakat mengenai pola dan tata cara kehidupan sehari-hari. Lalu terjadi sedikit sekali kontinuitas pengalaman dari kelompok masyarakat yang satu kedalam (menjadi) pola kehidupan kelompok lainnya. Lalu munculah yang disebut sebagai “cultural lag” atau perlambatan kultural, disebabkan oleh perubahan yang terus-menerus dan sangat cepat, disebabkan perubahan yang terus-menerus dan sangat cepat, sesuai dengan kecepatan perkembangan teknologi dan ilmiah; namun sebagian besar dari anggota masyarakatnya ternyata tidak mampu mengejar proses perubahan dan kemajuan tersebut. Kartono (1989) pada zaman modern sekarang, pola hidup SEKS BEBAS dan CINTA BEBAS mulai banyak dianut oleh orang-orang muda. Hal ini terdapat baik di dunia Barat maupun di Timur. Sekalipun demikian, di dunia Timur pola cinta bebas dan seks bebas yang dikenal sebagai “kumpul kebo” itu tidak sehebat seperti di Eropa dan Amerika, terutama di negaranegara Skandinavia. Winkel dan Hastuti (2006) pelayanan bimbingan secara profesional di Indonesia sampai saat ini difokuskan pada generasi muda yang masih duduk dibangku sekolah dan di bangku kuliah. Kalau bimbingan diartikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
proses membantu orang-perorangan dalam memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya, itu berarti bahwa tenaga bimbingan profesional di berbagai lembaga pendidikan melibatkan diri dalam segala usaha membantu siswa dan mahasiswa untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya dewasa ini. Dari berberapa fakta yang dijelaskan pada latar belakang masalah, berbagai perilaku mahasiswi yang sudah tidak wajar inilah yang menjadi salah satu topik menarik bagi peneliti berkaitan dengan bidang Bimbingan dan Konseling, yakni pada pola bimbingan di sekolah yang masih mengedepankan budaya ketimuran dan terkesean menutup-nutupi fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Perubahan zaman yang sangat cepat pada zaman modern seperti sekarang ini, menuntut konselor untuk cerdas memilih topik bimbingan dengan menggunakan pembahasaan yang tepat sehingga mudah
dipahami
oleh
generasi
muda.
Penelitian
ini
juga
akan
mendeskripsikan aspek kebermaknaan hidup mahasiswi yang sudah melakukan aborsi yang tetap mampu bertahan menjalani kehidupanya ditengah himpitan pengalaman masalalunya. B. Identifikasi Masalah Sudah menjadi hal yang umum bahwa mahasiswi dipandang sebagai srikandi calon penerus bangsa yang sudah seharusnya memiliki sikap yang mencerminkan sebagai pelajar dan hidup dengan budaya dan menjaga sopan santun adat ketimuran. Tetapi yang terjadi adalah, perilaku mahasiswi sudah tidak mencerminkan lagi sebagai orang yang sedang menempuh pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
di perguruan tinggi. Dari fenomena yang ada, harus diakui bahwa kegiatan seks dan aborsi pada kehidupan mahasiswi bukanlah hal yang asing lagi. Fenomena yang ada juga membuktikan bahwa penampilan mahasiswi yang terlihat sangat santun, tidak dapat menjamin bahwa mahasiswi tersebut belum pernah melakukan hubungan seks bahkan aborsi. Jika dikaitkan dengan kebermaknaan hidup, fenomena yang ada akan membuktikan bahwa kebermaknaan hidup tidak hanya dimiliki oleh seseorang dengan kehidupannya yang baik dan tanpa cela dimasalalunya, tetapi kebermaknaan hidup juga ada pada seseorang dengan masalalu kelam sekalipun, dalam hal ini adalah mahasiswi yang sudah pernah melakukan aborsi. C. Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus pada kebermaknaan hidup mahasiswi yang sudah pernah melakukan anorsi. D. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang akan dijawab adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah subjek yang pernah melakukan aborsi memaknai relasi cinta dalam kehidupannya? 2. Bagaimanakah subjek yang pernah melakukan aborsi memaknai relasi keluarga dalam kehidupannya? 3. Bagaimanakah subjek
yang pernah melakukan aborsi memaknai
seksualitas dalam berelasi dengan kekasihnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
4. Bagaimanakah subjek
yang pernah melakukan aborsi memaknai
hidupnya? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mendeskripsikan subjek yang pernah melakukan aborsi dalam memaknai relasi cinta. 2. Mendeskripsikan subjek yang pernah melakukan aborsi dalam memaknai relasi keluarga. 3. Mendeskripsikan subjek yang pernah melakukan aborsi dalam memaknai seksualitas ketika berelasi dengan kekasihnya. 4. Mendeskripsikan subjek setelah melakukan aborsi dalam memaknai hidupnya. F. Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan pengetahuan, khususnya dalam bidang penerapan bimbingan dan konseling, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Subjek Hasil penelitian ini dapat menjadi refleksi yang mendalam bagi subyek agar subyek dapat meningkatkan makna kehidupan yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
b. Bagi Penulis 1) Penulis memperoleh ilmu dan pemahaman yang mendalam tentang kebermaknaan hidup mahasiswi yang sudah pernah melakukan aborsi. 2) Penulis dapat mengembangkan ilmu dan ketrampilannya dalam menggali mengenai kebermaknaan hidup mahasiswi yang sudah pernah melakukan aborsi. 3) Penulis dapat mengembangkan ketrampilannya dalam bidang bimbingan dan konseling, berkaitan dengan satuan layanan bimbingan di sekolah. G. Batasan Istilah Supaya tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran menyangkut terminologi tertentu dalam judul penelitian ini, perlu dijelaskan penegasanpenegasan batasan istilah dalam judul : 1. Kebermaknaan Hidup Mempunyai (mengandung) arti penting (dalam) dalam perjalanan kehidupan, atau bernyawa, masih terus ada, bergerak, bertumbuh sebagaimana manusia, binatang, dan tumbuhan.
(Kamus
Bahasa
Indonesia) 2. Mahasiswi Orang (wanita) yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Bahasa Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
3. Aborsi Pengguguran kandungan. Aborsi yang dilakukan dengan sengaja karena suatu alasan dan bertentangan dengan undang-undang yang berlaku (kriminalitas). (Kamus Bahasa Indonesia) 4. Seksualitas Seksualitas adalah suatu bentuk perilaku yang disadari oleh faktor fisiologis tubuh. Seksualitas diekspresikan melalui interaksi dan hubungan antar individu dari jenis kelamin yang berbeda dan mencakup pikiran, pengalaman, pelajaran, ideal, nilai dan emosi. (Kamus Bahasa Indonesia)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab kajian pustaka ini peneliti akan membahas konsep-konsep teoritis mengenai kebermaknaan hidup, cinta, keluarga, seksualitas, dan aborsi. A. Kebermaknaan Hidup 1. Makna Hidup Bastaman (2007) menjelaskan, makna hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagai seseorang, sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan (the purposein life). Bila hal itu berhasil dipenuhi akan menyebabkan seseorang merasakan kehidupan yang berarti dan akhirnya akan menimbulkan perasaan bahagia (happiness). Dan makna hidup ternyata ada dalam kehidupan itu sendiri, dan dapat
ditemukan
dalam
setiap
keadaan,
menyenangkan
atau
tak
menyenangkan, keadaan bahagia dan penderitaan. Ungkapan seperti ”Makna dalam Derita” (Meaning in Suffering) atau “Hikmah dalam Musibah” (Blessing in Disguise) menunjukan bahwa dalam penderitaan sekalipun makna hidup tetap dapat ditemukan. Bila hasrat ini dapat dipenuhi maka kehidupan dirasakan berguna, berharga dan berarti (meaningful) akan dialami. Sebaliknya bila hasrat ini tidak terpenuhi akan menyebabkan kehidupan dirasakan tidak bermakna. Pengertian mengenai makna hidup menunjukan bahwa dalam makna hidup terkandung tujuan hidup, yakni hal-hal yang perlu dicapai dan
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
dipenuhi. Mengingat antara makna hidup dan tujuan hidup tak dapat dipisahkan. Winkel dan Hastuti (2006) faktor-faktor tertentu dalam perkembangan manusia adalah pembawaan, lingkungan dan diri sendiri. Yang dimaksudkan dengan pembawaan ialah bekal keturunan yang diperoleh dari orang tua melalui proses generasi biologis. Bekal keturunan yang dasar adalah sama bagi semua manusia yang lain dalam perbekalan fisik dan perbekalan psikis. Semua manusia memiliki badan yang mampu berjalan tegak, duduk, melihat, mendengar;
dan
memiliki
kemampuan
berpikir,
berperasaan
dan
berkemampuan. Namun, berdasarkan bekal keturunan juga, setiap manusia mempunyai ciri fisik dan psikis
yang khusus untuk dirinya, misalnya
memiliki konstitusi jasmani sendiri, habitus sendiri, vitalitas psikis sendiri, temperamennya sendiri dan taraf intelegensi sendiri. Konstitusi badan meliputi sel-sel, susunan jaringan, dan aneka cairan badan dengan susunan kimiawi yang bersifat individual; susunan alat-alat perlengkapan badan yang bercirikan individual pula, seperti peralatan dan pencernaan; daya tahan terhadap penyakit, apakah mudah atau sukar terkena penyakit; vitalitas jasmani atau daya tahan hidup yang berbeda-beda. Habitus adalah bentuk badan yang khas pada setiap manusia. Semua ciri fisik itu bukanlah sifat psikologis, melainkan cirri biologis; namun bermakna bagi alam batiniah. Berdasarkan konsep-konsep logoterapi yang dirumuskan Fankl (dalam Schultz 1991) merumuskan bahwa individu yang telah menemukan atau berhasil membentuk kebermaknaan hidupnya, berciri-ciri sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
a. Bebas memilih langkah tindakannya b. Bertanggung jawab secara pribadi terhadap perilaku hidup dan sikapnya terhadap nasib. c. Tidak ditentukan oleh kekuatan di luar dirinya. d. Telah menemukan arti dalam kehidupnya yang sesuai dengan dirinya. e. Secara sadar mampu mengontrol diri, mampu mengungkapkan nilai-nilai pengalaman, nilai-nilai kreasi dan nilai sikap. f. Telah mengatasi perhatian terhadap diri sendiri. g. Berorientasi pada masa depan, mengarahkan diri pada tujuan dan tugas yang akan datang. h. Memiliki alasan untuk meneruskan hidup, memiliki komitmen terhadap pekerjaan serta mampu memberi dan menerima cinta. 2. Sumber-sumber Makna Hidup Bastaman (2007) dalam bukunya yang berjudul “Logoterapi” menjelaskan adanya tiga nilai-nilai dalam kehidupan yang perlu diterapkan dan dipenuhi untuk menemukan makna hidup. a.
Nilai-nilai kretif Bastaman (2007) mengatakan bahwa kegiatan bekerja, berkarya, mencipta, serta melaksanakan tugas dan kewajiban sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab. Menekuni suatu pekerjaan dan meningkatkan keterlibatan pribadi terhadap tugas serta berusaha untuk mengerjakannya dengan sebaik-baiknya merupakan salah satu contoh dari kegiatan berkarya. Melaui karya dan kerja kita dapat menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
arti hidup dan menghayati kehidupan secara bermakna. Bekerja itu dapat menimbulkan makna dalam hidup dan menghayati kehidupan secara bermakna. Bekerja itu dapat menimbulkan makna dalam hidup, secara nyata dapat kita alami apabila kita adalah seorang yang telah lama tak berhasil mendapat pekerjaan, kemudian seorang teman menawari suatu pekerjaan.
Kalaupun
gajinya
ternyata
tak
terlalu
besar,
besar
kemungkinan kita akan menerima pekerjaan itu karena kita akan merasa berarti dengan memiliki pekerjaan daripada tidak memiliki sama sekali. Sehubungan dengan itu perlu dijelaskan pula bahwa pekerjaan hanyalah merupakan sarana yang memberikan kesempatan untuk menemukan dan mengembangkan makna hidup; makna hidup tidak terletak pada pekerjaan, tetapi lebih bergantung pada pribadi yang bersangkutan, dalam hal ini sikap positif dan mencintai pekerjaan itu serta cara bekerja yang mencerminkan keterlibatan pribadi pada pekerjaannya. b.
Nilai-Nilai Penghayatan Bastaman (2007) mengatakan bahwa keyakinan dan penghayatan akan nilai-nilai kebenaran, kebajikan, keindahan, keimanan, dan keagamaan, serta cinta kasih. Menghayati dan meyakini suatu nilai dapat menjadikan seseorang berarti hidupnya. Tidak sedikit orang yang merasa menemukan arti hidup dari agama yang diyakininya, atau ada seseorang yang menghabiskan sebagian besar usianya untuk menekuni cabang seni tertentu. Cinta kasih dapat juga menjadikan seseorang menghayati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
perasaan berarti dalam hidupnya. Dengan mencintai dan merasa dicintai, seorang akan merasakn hidupnya penuh dengan pengalaman hidup yang membahagiakan. Dalam hal-hal tertentu mencintai seseorang berarti menerima sepenuhnya keadaan orang itu seperti apa adanya serta benar-benar dapat memahami sedalam-dalamnya kepribadiannya dengan penuh perhatian. Cinta kasih senantiasa menunjukan kesediaan untuk berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya
kepada
orang
yang
dikasihi,
serta
ingin
menampilkan diri sebaik mungkin dihadapannya. Erich fromm, seorang pakar psikoanalisis modern, menunjukan empat unsur cinta kasih yang murni, yakni perhatian (care), tanggung jawab (responsibility), rasa hormat (respect), dan pengertian (understanding). c.
Nilai-Nilai Bersikap Bastaman (2007) mengatakan bahwa menerima dengan penuh ketabahan, kesabaran dan keberanian segala bentuk penderitaan yang tidak mungkin dielakan lagi, seperti sakit yang tidak dapat disembuhkan, kematian, dan menjelang kematian, setelah segala upaya dan ikhtiar dilakukan secara maksimal. Perlu dijelaskan disini dalam hal ini yang diubah bukan keadaannya, melainkan sikap (attitude) yang diambil dalam menyikapi keadaan itu. Ini apabila menghadapi keadaan yang tak mungkin diubah atau dihindari, sikap yang tepatlah yang masih dapat dikembangkan. Sikap menerima dengan penuh iklas dan tabah hal-hal tragis yang tak mungkin dielakan lagi dapat mengubah pandangan kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
dari yang semula diwarnai dengan penderitaan semata-mata menjadi pandangan yang mampu melihat makna dan hikmah dari penderitaan itu. Penderitaan memang dapat memberikan makna dan guna apabila kita dapat memberikan sikap terhadap penderitaan itu menjadi lebih baik lagi. Ini berarti dalam keadaan bagaimanapun (sakit, nista, dusta, bahkan maut) arti hidup masih tetap dapat ditemukan, asalkan saja dapat mengambil sikap yang tepat dalam menghadapinya. 3. Cinta a. Cinta dengan Syarat Allport (dalam Schultz, 1991) menyatakan bahwa relasi yang sehat adalah relasi yang ditandai oleh kapasitas masing-masing individu yang terlibat untuk menunjukan keintiman dan perasaan terharu. Ada perbedaan antara hubungan cinta dari orang-orang yang neurotis harus menerima cinta jauh lebih banyak daripada kemampuanya untuk memberi cinta kepada orang lain. Apabila mereka memberi cinta, maka cinta itu diberikan dengan syarat-syarat dan kewajiban-kewajiban yang tidak bersifat timbal-balik melainkan berpusat pada diri sendiri. Rogers (dalam Rini, 2012) menyatakan bahwa munculnya cinta bersyarat ini merupakan akibat dari pengalaman masalalu individu yang dicintai dengan syarat-sayarat tertentu. Ciri dari cinta yang bersyarat adalah: “saya mencintaimu jika…” Dampak dari cinta bersyarat yang dialami
seseorang
pada
masa
lalu
adalah
ketidakmampuan mencintai orang lain apa adanya.
sikap
defensif
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Sikap defensif ditunjukan dengan tidak menampilkan diri apa adanya (menggunakan topeng). Sikap tersebut muncul terutama ketika terjadi kecemasan. Sayarat-syarat yang diberlakukan untuk diri sendiri akan membatasi tingkah lakunya dan mengubah kenyataan menjadi dunia khayalan yang diidealkan. Oleh karena itu, individu tidak mampu berinteraksi sepenuhnya dengan orang lain dan bersikap terbuka dengan lingkungannya. Dunia dipandang sebagai sesuatu yang mengancam. Syarat-syarat yang diterapkan untuk diri sendiri ini juga berlaku bagi orang lain. Oleh karena itu dalam berelasi, ia akan cenderung menerapkan standar dan syarat-syarat personalnya pada orang lain. Akibatnya, ia tidak mampu menerima orang lain apa adanya dan mencintainya dengan tulus. Dalam relasi yang tidak sehat seperti itu, diri menjadi pusat relasi. Orang lain akan dipandang sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Ciri dari relasi semacam itu antara lain berupa: “tuntutan, ketidakpuasan, pengekangan, pembatasan, penyamaan, kecamburuan, dan iri hati”. Ini berlaku pada hampir semua jenis relasi, misalnya antara teman, saudara, orangtua-anak, atasan-bawahan. Jadi tidak terbatas pada relasi antara laki-laki dan peremuan (pacaran, suami-isteri). b. Cinta tanpa Syarat Allport (dalam Schultz, 1991) menyatakan bahwa orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang lain, baik terhadap orang tua, anak, pasangan, atau teman akrab. Kapasitas keintiman adalah perasaan perluasan diri yang berkembang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
dengan baik. Dengan kata lain, itu adalah kemampuan untuk keluar dari diri. Dalam relasi sehat, seorang mampu mengungkapkan partisipasi otentik dengan orang yang dicintai dan memerhatikan kesejahteraan diri maupun orang lain. Cinta yang sejati mernurut Fromm (dalam Schultz, 1991) adalah hubungan manusia yang bebas dan sederajat, yaitu setiap orang dapat mempertaruhkan invidualitas masing-masing. Diri seseorang tidak akan terserap atau hilang dalam cinta terhadap orang lain. Diri tidak berkurang dalam cinta produktif, melainkan diperluas, dibiarkan terbuka sepenuhnya. Dengan demikian perasaan akan hubungan tercapai, tetapi identitas dan kemerdekaan
seseorang
tetap
terpelihara.
Cinta
yang
produktif
menyangkut empat hal, yaitu : perhatian, tanggung jawab, penghormatan, dan
penghargaan.
Mencintai
orang
lain
berarti
memerhatikan
kesejahteraannya, membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Hal itu berarti memikul tanggung jawab untuk orang yang dicintai, antara lain dalam
mau
dan
mampu
mendengarkan
kebutuhan-kebutuhannya.
Mencintai juga memandang orang yang dicintai dengan penuh penghargaan dan menerima individualitasnya. Dalam relasi laki-laki-perempuan, Fromm (dalam Schultz, 1991) menyatakan bahwa cinta yang produktif adalah suatu kegiatan, suatu proses, bukan nafsu. Cinta yang produktif tidak terbatas pada cinta erotis, tetepi merupakan cinta persaudaraan (cinta kepada semua manusia) atau cinta keibuan (cinta dari ibu kepada anak). Allport (dalam Schultz, 1991)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
menyebut cinta itu sebagai perasaan terharu, yaitu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Fromm (dalam Schultz, 1991) menjalaskan lebih lanjut bahwa cinta yang produktif atau perasaan terharu merupakan kemampuan untuk memahami kesakitan, penderitaan, ketakuta-ketakutan, dan kegagalankegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia. Itulah yang disebut kemampuan “empati”. Dengan kapasitas tersebut, seseorang bisa menjadi sabar terhadap tingkah laku orang lain dan tidak mengadili atau menghukumnya.
Cinta
yang
produktif
tidak
akan
membiarkan
pasangannya menderita. Dengan cita yang produktif tidak mungkin seseorang akan menyakiti, memaksa, memerkosa, mencampakan atau bahkan mengaborsi kehidupan. 4. Keluarga Sugeng (2010) menjelaskan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam suatu rumah tangga, berintraksi satu sama lain
dan
dalam
perannya
masih-masing
dan
menciptakan
serta
mempertahankan suatu kebudayaan. Prawira (2013) menjelaskan bahwa pendidikan keluarga yang normal atau sebagaimana yang terjadi pada umumnya sejak baru dilahirkan ke dunia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
anak hidup dalam lingkungan keluarga dan mendapatkan asuhan dari kedua orangtuanya. Hal yang pertama mengisi kepribadian si anak tidak lain dan tidak bukan adalah semua yang ada dalam keluarga tempat si anak tinggal atau diasuh dan dibesarkan didalamnya. Orangtuanya barangkali sadar atau tidak telah menanamkan kepada anak tersebut suatu kebiasaan-kebiasaan yang diwarisi dari nenek moyang dan pengaruh-pengaruh lain yang diterimanya dari masyarakat. Sementara itu, si anak akan menerima hal-hal atau ajaran yang diberikan oleh orang tua dengan daya peniruannya dan dengan senang hati, sekalipun ia kadang-kadang tidak menyadari atau mengetahui maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan dalam keluarga. Menurut Maslow (dalam Schultz, 1991)
menyatakan, pribadi yang
belum matang adalah pribadi yang masih digerakan salah satu kebutuhan mendasar, atau yang sering disebut dengan deficiency neds. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan memiliki, kebutuhan akan cinta, dan kebutuhan akan penghargaan. Selama seseorang digerakan oleh kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka segala aktivitas dan relasi dipandang sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Misalnya, relasi dengan orang lain (pacar, suami-isteri, persahabatan keluarga, kerja) dipandang sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan materi, harga diri, rasa aman, atau cinta diri. Dengan demikian, relasi dengan orang lain akan bertahan selama orang itu bisa memenuhi kebutuhan dirinya, dan ketidakpuasan relasi (pacaran atau pernikahan) pada umumnya bersumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
dari keinginan masing-masing pihak menggunakan orang lain atau relasi sebagai sarana untuk memenuhi kekurangan diri. Orang yang mampu untuk mengaktualisasikan dirinya adalah seseorang yang mampu untuk mengembangkan hubungan dengan penuh cinta. Cinta itu adalah suatu cinta khusus yang disebut dengan Being-love (B-love), bukan Deficiency-love (D-love). D-love didorong oleh kebutuhan-kebutuhan karena kekurangan, khususnya oleh kekurangan kepuasan akan kebutuhan memiliki cinta. Ada ketergantungan yang kuat pada orang yang dicintai dan ketakutan kehilangan cinta yang sangat dibutuhkan. Hal itu akan muncul pada sikap yang posesif dan cemburu yang berlebihan. Pada B-love, pribadi yang sehat, yang tidak menderita suatu kekurangan, tidak memiliki ketergantungan yang tinggi pada orang yang dicintai, tidak mengalami ketakutan atau iri hati. Pribadi yang sehat tidak menerapkan cinta egoistis. Mereka memberi cinta dan perhatian demi pertumbuhan diri dan orang lain. 5. Seksualitas a. Seksualitas dari Sudut Pandang Teologis Winarsih (dalam Sumarah, 2012) menjelaskan bahwa ada empat kesimpulan tentang seksualitas dari sudut pandang teologis. 1) Membuka diri untuk memahami kasih Allah yang menyembuhkan. Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita. Kita harus percaya bahwa tubuh dengan seluruh mekanismenya adalah baik. Perlulah kita belajar mencintai diri sendiri dengan cara yang tepat karena jika tidak maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
kita akan cenderung memperlakukan tubuh diri sendiri dengan semenamena. 2) Percaya bahwa penebusan itu mungkin. Kita sering dilemahkan dengan godaan untuk membesar-besarkan kesalahan. Godaan ini menhalanghalangi kita untuk maju berkembang. Kita harus percaya bahwa kasih Tuhan melampaui segala dosa dan kelemaha kita. 3) Mengambil tanggung jawab atas hidup pribadi. Kita dianugerahi kebebasan sejati, yaitu kemampuan untuk menghendaki dan memilih hanya yang benar. Dengan kebebasan ini kita membuat pilihan. Kebebasan mengandung konsekuensi bahwa kita mengambil tanggung jawab atas setiap pilihan kita. 4) Merumuskan visi hidup dan fokus pada visi tersebut. bertumpu pada kesadaran “siapakah aku” dan “untuk apakah aku diciptakan?” akan membantu merumuskan visi yang jelas membantu kita untuk membuat pilihan-pilihan yang tepat. b. Seksualitas dari Sudut Pandang Psikologi Freud (dalam prawira, 2013) menegaskan bahwa insting seks bukan hanya berkenaan dengan organ seksual saja, melainkan pula hal-hal yang berhubungan dengan kepuasan yang diperoleh dari bagian tubuh yang lain yang dinamakan daerah erogen (erogenous zone). Daerah erogen merupakan daerah tubuh yang peka dan perangsangan. Disinyalir pada bagian itu timbul kepuasan yang menghilangkan ketegangan ketika diberikan rangsangan tertentu. Insting seks memiliki peranan mereduksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
hal ini memang tidak dapat diubah, tetapi perlu dilakukan cara-cara agar tujuan dapat dicapai. Sebab, kepuasan seks dapat diperoleh bukan dari organ genital (seks) saja. Melainkan pula dapat diperoleh dengan berbagai tingkah laku. Hal itu dapat terwujud dengan cara memotivasi insting hidup yang mirip dengan tingkah laku seksual. Menurut Freud, semua aktivitas yang memberikan kenikmatan dapat dilacak hubungannya dengan insting seksual. Allport (dalam Schutz, 1991) menyatakan bahwa bahwa syarat dari kapasitas keintiman adalah perasaan identitas diri yang berkembang. Hal itu berarti bahwa orang sehat atau matang menurut Allport adalah orang yang mampu untuk mengembangkan perhatian-perhatian diluar dirinya sendiri. Perluasan diri tersebut bukan sekedar bereinteraksi dengan orang lain atau melakukan aktifitas, tetapi benar-benar melibatkan diri secara otentik. Terlibat secara otentik berarti meyakini bahwa sebuah relasi yang yang dijalani adalah penting, dan penuh makna. c. Seksualitas dari Sudut Pandang Biologis dan Medis Marianingsih
(dalam
Sumarah,
2012)
menjelaskan
bahwa,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan sebuah program Millenium Development Goals, yang sebagian besar menangkut upayaupaya kesehatan termasuk upaya meningkatkan kesehatan reproduksi. Sebagai warga dunia, terutama sebagai pribadi kiranya juga layak terlibat dalam upaya kesehatan tersebut. Apalagi sebagai pribadi, kita mempunyai “perutusan asali” (karena Sang Pencipta memercayakan tugas prokreasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
kepada manusia, agar spesies manusia tidak punah), yang melibatkan organ reproduksi kita. Paradigma sehat, dapat dinyatakan dengan “lebih baik mencegah dari pada mengobati”. Perilaku pencegahan mengandung arti: menghindari sumber penyakit, melakukan deteksi diri, dan segera mencari pertolongan pengobatan bila mengalami gejala penyakit. Dalam kesehatan reproduksi, perilaku sehat meliputi; hubungan senggama yang hanya dilakukan dalam ikatan pernikahan, tidak berganti-ganti pasangan, melakukan deteksi dini, dan segera ke dokter bilamengalami gejala-gejala yang mencurigakan (termasuk gejala-gejala penyakit menular seksual). d. Seksualitas dari Sudut Pandang Sosiologis Tridiatno (dalam Sumarah, 2012) menyatakan seksualitas dari sudut pandang sosiologis ialah. Perempuan mesti mengenali vagina mereka masing-masing secermat mungkin dengan kaca jangan sampai ada satu bagian kecilpun yang tidak dikenali karena vagina adalah bagian dari hidup perempuan sendiri yang harus dihargai. Dengan demikian perempuan akan mengenali diri sendiri untuk tidak terjebak pada mitosmitos dan tabu yang ujungnya hanya ingin merendahkan perempuan. Begitupun laki-laki mesti mengenali penis sebagai bagian hidup. Semakin mengenalinya, laki-laki tidak akan terjebak pada mitos-mitos yang membuat kesombongan karena keperkasaan dan kekerasannya. Laki-laki tetap lemah lembut yang dapat bersahabat dengan sehat dengan perempuan tanpa bentuk kekerasan apapun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
e. Seksualitas dari Sudut Pandang Agama Islam Nur (dalam Sumarah, 2012) menyatakan seksualitas dari sudut pandang agama islam ialah. seks bukanlah kata yang selalu terasosiasi dengan perilaku kotor. Seks merupakan aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Dalam al-Qur’an, Allah tidak hanya mengajarkan bagaimana manusia menyembah Tuhannya, tetapi juga membicarakan tentang reproduksi, penciptaan, kehidupan keluarga, menstruasi, bahkan ejakulasi. Islam mengakui kekuatan dorongan seksual, tetapi masalah itu dibicarakan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah secara serius dalam konteks pernikahan dan kehidupan keluarga. Allah berfirman: “Jangan kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu sangat keji dan jalan yang sangat jahat” (QS al-Isra’ [17]:32); “Perempuan-perempuan jahat untuk lelaki jahat, laki-laki jahat hanya untuk perempuan-perempuan jahat pula, perempuan-perempuan baik untuk laki-laki baik, laki-laki baik untuk perempuan-perempuan baik pula” (QS an-Nur [24]:26). B. Aborsi 1. Pandangan Medis Permana
(2002)
menjelaskan
bahwa,
aborsi
adalah
proses
menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah abortus. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh. Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
a.
Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.
b.
Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).
c.
Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.
2. Pandangan Hukum Kusumasari (2011) menjelaskan undang-undang yang mengatur tentang abosi tertuang pada pasal 75 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan). a. Ayat (1) Pada dasarnya, setiap orang dilarang melakukan aborsi. b. Ayat (2) Pengecualian terhadap larangan melakukan aborsi hanya dalam kondisi berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
1) Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengancam ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup diluar kandungan; atau 2) Kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan. c. Ayat (3) Namun, tindakan yang tertuang pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah melalui konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kmpeten dan berwenang. 3. Perdebatan tentang Aborsi Permana (2002) menjelaskan bahwa, aborsi dalam penentuan boleh atau tidaknya memperoleh kontrofersi. Ada pihak yang dinamakan pro-hidup dan juga pro-pilihan, yang sampai saat ini masih memperdebatkan tentang aborsi dengan berbagai pandangan masing-masing pihak. a.
Pro-hidup Aborsi yang dilakukan karena tidak mau menerima anak karena aib, tidak siap menerima anak, atau karena hanya cacat, jika hal ini dilakukan maka bertentangan dengan kebenaran. Aborsi dapat dilakukan dengan syarat, membahayakan nyawa ibunya, bayi di dalam kandungan dinyatakan sudah mati, selain itu tidak boleh diaborsi. Calon bayi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
ada di dalam kandungan sudah ada nyawanya sejak proses pembuahan, maka membunuh calon bayi sama dengan membunuh manusia lainnya. b.
Pro-pilihan Setiap wanita berhak memilih untuk melaksanakan fungsi keibuannya atau tidak. Hal ini sesuai dengan hak asasi kebebasan setiap manusia untuk menentukan nasib dan arah hidupnya sendiri, baik dengan cara legal maupun tidak legal. Kartono (1992) menjelaskan bahwa kemandulan ini mau tidak mau mengantarkan pada maslah: abortus yang disengaja atau penguguran janin. Sebab pengguran tersebut seringkali menyebabkan peristiwa sterilitas pada diri wanita yang bersangkutan. Berkaitan dengan masalah abortus tersebut, tradisi dan hukum-hukum agama tertentu memberikan pengaruh yang imperatif (mengharuskan, memerintah) terhadap relasi seksual dan kehamilan. Disebabkan oleh kepatuhan pada aturan agama, atau takut terhadap sanksi tradisi dan norma-norma religius tertentu, ada kalanya wanita secara sengaja melakukan abortus. Hukum-hukum sekuler/keduniawian dan hukum-hukum agama kuat mempengaruhi sikap wanita terhadap kehamilannya; yaitu bersikap menerima atau menolak kehamilannya dengan jalan melakukan pengguguran janin. Kartono (1992) menjelaskan bahwa sebab-sebab yang mendorong seseorang melakukan abortus dengan sengaja adalah macam-macam, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
1) Kemiskinan dan kemampuan ekonomis. 2) Moralitas sosial. 3) Ketakutan terhadap orang tua. 4) Rasa malu dan aib terhadap tetangga serta handai taulan. 5) Relasi cinta yang tidak harmonis 6) Ketidak-sengajaan yang mengakibatkan “kecelakaan” dan terpaksa hamil. 7) Pihak pria melarikan diri dan tidak mau bertanggung jawab. Kartono (1992) kembali menjelaskan bahwa pada banyak wanita, peristiwa abortus ini sangat menyedihkan hati dan jiwanya, disamping menyebabkan kesakitan jasmaniah. Selanjutnya mengenai wanita-wanita yang melakukan abortus dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: 1) Wanita-wanita yang bersifat aktif-agresif dan “revolusioner”. Pada umumnya tipe ini berusaha menentang norma-norma sosial dan sanksi tradisional, mereka sangat marah dan mendendam pada suami atau kekasihnya, dan merasa sanggup menanggung segala konsekuaensi dari tindakannya. Ide-idenya mengenai janin yang dikandungnya itu negatif, sedangkan calon bayinya dianggap sebagai beban dan kesusahan bagi dirinya. Maka tanpa ragu sedikitpun juga, dan dengan hati yang dingin wanita tersebut melakukan abortus: baik melalui usaha sendiri, dengan obat-obatan peluntur maupun dengan bantuan orang lain (dokter, dukun, bidan, tukang pijit, dan lain-lain) untuk memusnahkan janinnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
2) Tipe kedua adalah wanita yang bersifat pasif lemah. Ia tidak menghendaki
berfungsi
keibuan,
dan
menolak
janinnya.
Kehamilannya dianggap sebagai suatu “kecelakaan” dan sebagai nasib buruk. Selanjutnya ia tidak mampu berbuat sesuatupun juga, kecuali abortus. Sekalipun pada hakekatnya ia adalah ibu sejati yang tidak akan menolak anaknya sendiri, namun oleh kelemahan hati dan kepasifannya, ia merasa “dipaksa” oleh konvensi-konvensi sosial dan tekanan masyarakat lingkungannya untuk mengugurkan anaknya. 3) Tipe ketiga adalah wanita yang dengan sadar dan pertimbanganpertimbangan intelektual dingin menghayati keadaan diri dan kehamilannya sebagai sesuatu yang “belum diharapkan”. Dan dengan hati pasrah ia menangung konsekuensi dari perbuatannya dengan melakukan abortus. Benar-benar ia melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial serta moralitas sosial, dan terhadap hati nurani sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan uraian tentang jenis penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, tahap-tahap penelitian, analisis data, dan validitas penelitian. A. Jenis Penilitian Penelitian ini digolongkan dalam penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana proses penelitiannya didasarkan pada teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti untuk menemukan solusi dalam permasalahan tersebut. Alasan peneliti menggunakan kualitatif, karena berkaitan dengan konsep pada judul dan rumusan masalah yang dikemukakan pada pendahuluan. Abdurahman (2003) menjelaskan bahwa melalui metode pendekatan kualitatif, peneliti akan melakukan penelitian secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap organisasi, kelompok atau lembaga, dan gejala tertentu dalam masyarakat. Penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan studi fenomenologi. Studi Fenomenologi adalah penelitian dengan mencari sesuatu yang mendalam untuk mendapatkan satu pemahaman yang terperinci tentang fenomena sosial dan pendidikan yang diteliti. Penelitian fenomenologi melibatkan pengujian yang teliti dan seksama pada kesadaran pengalaman manusia. Konsep utama dalam fenomenologi adalah makna. Makna merupakan isi penting dari pengalaman kesadaran manusia. Hal itu karena
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
studi
fenomenologi
merupakan
sebuah
pendekatan
filosofis
untuk
menyelidiki pengalaman manusia. Misiak dan Sexton (1988) menjelaskan bahwa fenomenologi psikologi adalah suatu prosedur yang lebih terbatas dan spesifik, yang dirancang untuk mengeksplorasi kesadaran dan pengalaman manusia (persepsi-persepsi, perasaan-perasaan, ingatan-ingatan, gambaran-gambaran, gagasan-gagasan, dan berbagai hal yang lain dalam kesadaran) yang segera atau langsung. Fenomenologi psikologi bisa juga didefinisikan sebagai observasi dan deskripsi sistematis atas pengalaman individu yang sadar dalam situasi tertentu. Alasan
peneliti
menggunakan
menggunakan
jenis
penelitian
fenomenologi sehubungan dengan judul ialah, kebermaknaan hidup berarti kesadaran diri dalam menghadapi suatu peristiwa yang kemudian menjadi sebuah pengalaman. Kesadaran diri merefleksikan pada sesuatu yang dipersepsi, dirasakan, diingat, digambarkan, digagas, dan berbagai hal lain dalam kesadaran, inilah yang disebut dengan menjadi fenomenologi. Penelitian ini dibuat untuk mendapatkan deskripsi mengenai kehidupan mahasiswi yang sudah pernah melakukan aborsi. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seorang mahasiswi yang sedang berkuliah di salah satu Universitas di Kota Yogyakarta. Subjek berasal dari kota Jakarta, ini adalah kali pertama subjek hidup mandiri jauh dari pantauan keluarga dan orang tua untuk meneruskan pendidikan. Subjek tinggal di salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
satu rumah kos di Yogyakarta. Sedangkan pacar subjek sendiri juga berasal dari kota Jakarta dan tinggal di rumah kos yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah kos subjek. Dalam kehidupan berpacarannya, subjek menjalani hubungan seks diluar status pernikahan, sehingga mengakibatkan subjek hamil. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya subjek dan pacar subjek memutuskan untuk melakukan tindakan aborsi pada kandungannya, yaitu dengan cara meminum obat penggugur kandungan yang subjek dapatkan dari iklan-iklan yang sering terdapat di pinggir-pinggir jalan atau di tiang-tiang lampu lalu lintas di kota Yogyakarta. C. Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa metode pengumpulan data pada peneltian kualitatif, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi, (Sugiyono, 2010: 194). Penelitian ini sendiri menggunakan metode wawancara secara mendalam, dan observasi. 1. Wawancara Wawancara informasi adalah alat untuk mengumpulkan informasiinformasi yang dibutuhkan oleh penulis secara lisan. Informasi yang dibutuhkan berupa deskripsi umum kasus, latar belakang kehidupan keluarga, lingkungan fisik, sosioekonomi, sosiokultural, pertumbuhan jasmani, riwayat kesehatan, perkembangan kognitif, perkembangan sosial dan status sosial, ciri-ciri kepribadian. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan, menyiapkan pokok-pokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
yang akan dibicarakan, menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, dan mengidentifikasi tindak lanjut wawancara yang telah di diperoleh (Sugiyono, 2010: 322).
Selain itu peneliti menyiapkan alat
rekam suara seperti tape recorder ataupun handphone untuk merekam hasil wawancara dengan subjek. Hasil wawancara sendiri akan dirubah dalam bentuk verbatim dengan cara menuliskan setiap kata per kata percakapan dalam wawancara. Dalam penelitian ini peneliti telah menyiapkan panduan wawancara terstruktur. Panduan wawancara terstruktur dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Aspek Cinta
Keluarga
Seksual
Aborsi
Daftar Pertanyaan 1. Bagaimana hubungan saudara dengan pacar saudara? 2. Bagaimanakah arti cinta menurut saudara? 3. Bagaimana saudara menghadapi masalah-masalah yang terjadi dalam berrelasi dengan pacar saudara? 1. Bagaimanakah hubungan saudara dengan keluarga saudara? 2. Bagaimanakah saudara memaknai relasi dengan keluarga? 3. Bagaimana saudara menyikapi masalah-masalah yang terjadi dalam berrelasi dengan orang tua saudara? 1. Bagaimakah saudara memandang hubungan seks pranikah? 2. Bagaimana saudara memaknai diri saudara dalam hubungan seks? 3. Bagaimana saudara menyikapi hubungan seks yang saudara lakukan? 1. Jelaskan bagaimana saudara bisa melakukan aborsi? 2. Bagaimanakah saudara memaknai aborsi itu? 3. Bagaimanakah saudara menghadapi aborsi? 4. Bagaimanakah kehidupan saudara setelah aborsi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
2. Observasi Teknik pengumpulan data kedua yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan peneliti untuk mengamati perilaku dan proses kerja subjek. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi partisipatif moderat dengan terlibat dalam kegiatan sehari-hari subjek. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh subjek dalam beberapa kegiatan (Sugiyono, 2010: 310). Dengan observasi pastisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. Dalam setiap observasi ini peneliti menyiapkan catatan lapangan untuk mencatat setiap perilaku dan proses kerja subjek sebagai sumber data. Catatan lapangan juga sering digunakan peneliti ketika dalam proses menjalankan teknik wawancara baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Lembar observasi, dapat dilihat pada halaman di bawah ini: Tabel 2. Lembar Observasi Hari
:
Tanggal
:
Waktu
:
1. 2. 3. 4.
ASPEK Cinta Keluarga Seksualitas Aborsi
DESKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
D. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan catatan lapangan yang didapatkan melalui observasi secara langsung, sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan pada orang lain. Proses analisis data sendiri dimulai dari pembuatan verbatim melalui rekaman wawancara, reduksi data, coding, dan analisisnya. Verbatim adalah percakapan wawancara dengan cara menuliskan setiap kata per kata jawaban dan pertanyaan yang sudah diajukan kepada subjek. Sebelum menganalisis, peneliti melakukan proses reduksi data. Selanjutnya peneliti menentukan coding untuk masing-masing aspek pada daftar pertanyaan berupa kode. Maksud dan arti kode itu sendiri hanya diketahui oleh peneliti. Selanjutnya peneliti membuat analisis berdasarkan data yang sudah ada, dan menyajikannya dalam bentuk teks deskriptif. Berikut ini merupakan prosedur kerja reduksi data dan coding dalam membantu analisis penelitian ini: 1. Reduksi Data Dalam reduksi data peneliti mengidentifikasi adanya satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian (Moleong, 2009: 288). Setelah itu peneliti mulai memilah-milah hal penting, merangkum data, mencari pola atau tema dan membuang data-data yang tidak perlu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
2. Pengkodean/Coding Pengkodean/coding yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengkodean terbuka/open coding (Strauss & Corbin, 2003: 56). Pengkodean terbuka merupakan bagian dari analisis yang terutama berkaitan dengan pemberian nama dan pengelompokan fenomena melalui pemeriksaan data yang cermat. Dalam penelitian ini hanya ada dua prosedur yang digunakan oleh peneliti yaitu: a. Pelabelan Fenomena Dalam pelabelan fenomena, peneliti memisah-misahkan amatan, kalimat, paragraf, dan menamai insiden, ide, atau peristiwa-peristiwa dengan sesuatu yang mewakili fenomena. Kalau tidak, maka akan menemukan kesulitan dan sangat kebingungan karena akan terlalu banyak nama (Strauss & Corbin, 2003: 57). Peneliti menggunakan kode yang sesuai dengan hasil lapangan baik wawancara maupun observasi. b. Variasi cara pengkodean terbuka Terdapat beberapa cara pendekatan terhadap proses pengkodean terbuka yaitu, analisis dengan pengkodean baris per baris, per kalimat atau paragraf, dan analisis dengan pengkodean yang menggunakan seluruh dokumen, pengamatan, atau wawancara. Penelitian ini sendiri menggunakan analisis dengan pengkodean kalimat per kalimat atau paragraf. Peneliti menentukan gagasan utama yang terkandung dalam kalimat atau paragraf dari wawancara dan catatan lapangan dan memberikannya nama/kode. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
rinci melalui pengkodean yang telah dibuat oleh peneliti (Strauss & Corbin, 2003: 69-70). E. Validitas Penelitian Dalam menggunakan
wawancara teknik
untuk
triangulasi
mengumpulkan
informasi,
untuk
validitas
melihat
peneliti penelitian.
(Sugiyono, 2010: 330) menjelaskan bahwa ada dua jenis triangulasi yaitu, triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan
teknik
pengumpulan
data
yang
berbeda-beda
untuk
mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Sedangkan triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Data diperoleh dari beberapa pihak yang terkait dengan subjek. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif Patton (dalam Moleong, 2009: 330331). Hal itu dapat dicapai dengan jalan, membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam penelitian ini triangulasi sumber berupa wawancara dengan pihak terkait yang dilaksanakan di kos subjek dan di kampus tempat subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
melaksanakan studi. Informan adalah teman dekat subjek. Dengan begitu akan lebih terlihat kebenarannya bagaimana subjek memaknai kehidupannya setelah melakukan aborsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV LAPORAN HASIL PENILITIAN Bab ini berisi tentang pelaksaaan penelitian, dan informasi-informasi yang telah diperoleh di lapangan sebagai hasil studi fenomenologi dengan metode seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya. Informasi diperoleh langsung dari subjek dan dari pihak terkait. Penulis berusaha mendalami tentang keadaan subjek. Berkaitan dengan kode etik maka nama Subjek dalam studi kasus ini merupakan nama samaran, selain itu beberapa informasi juga disamarkan agar identitas klien tidak diketahui. A. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dengan Subjek dimulai pada hari sabtu, tanggal 10 desember 2017 dengan datang ke kos tempat tinggal subjek. Peneliti mempersiapkan pedoman wawancara, perekam suara berupa handphone dan surat persetujuan untuk menjadi subjek. Penelitian dengan Subjek masih terus berlanjut sampai pada bulan Januari 2017 karena peneliti mengalami kesulitan untuk bertemu dengan Subjek. Penyebabnya adalah kesibukan dari Subjek berkaitan dengan tugas kuliah yang memasuki masa ujian akhir semester yang tidak bisa ditinggalkan oleh Subjek. Sebelum melakukan penelitian tentunya peneliti sudah melakukan pendekatan kepada kedua Subjek penelitian baik melalui media sosial, alat komunikasi, maupun bertemu langsung. Melalui subjek pula peneliti mendapatkan informan untuk data trianggulasi dalam studi fenomenologi ini. Peneliti mendapat informasi berkenaan tentang aborsi yang dilakukan oleh 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
subjek dari pacar Subjek sendiri. Berikut agenda pertemuan peneliti dengan dan Informan terkait: Tabel 3. Agenda Pertemuan Peneliti dengan Subjek dan Informan
SUBJEK 1 No.
Hari/Tanggal
Kegiatan
Keterangan
1.
Sabtu, 10 Desember 2016
Observasi
Mengikuti kegiatan Sulis bersama dengan kekasih Sulis.
2.
Senin, 12 Desember 2016
Observasi
Mengikuti kegiatan Sulis bersama dengan teman-teman Sulis.
3.
Selasa, 13 Desember 2016
Observasi
Mengikuti kegiatan Sulis dalam mengerjakan proyek tugas kampus.
4.
Jumat, 16 Desember 2016
Menggali Informasi
Informasi tentang kehidupan Sulis melalui kekasih Sulis
5.
Selasa, 20 Desember 2016
Observasi
Mengikuti kegiatan Sulis bersama dengan kekasih Sulis.
6.
Sabtu, 7 Januari 2017
Wawancara
Menggali informasi melalui wawancara dengan Sulis.
7.
Senin, 9 Januari 2017
Observasi
Mengikuti kegiatan Sulis dari pagi sampai menjelang malam.
8.
Jumat,10 Januari Wawancara 2017 informan
Menggali informasi melalui wawancara dengan kekasih sulis.
9.
Kamis,26 Januari 2017
Wawancara 2
Menggali informasi lebih dalam melalui wawancara dengan Sulis
10.
Kamis,26 januari 2017
Wawancara informan 2
Menggali informasi lebih dalam melalui wawancara dengan kekasih sulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
B. Deskripsi Data 1. Data Observasi a. Penghimpunan Data Subjek Nama
: Sulis (disamarkan)
Tempat/Tanggal Lahir
: Jakarta, 30 Oktober 1993
Usia
: 23 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat Rumah
: DKI Jakarta
Alamat Sekarang
: Yogyakarta
Agama
: Islam
Penampilan Fisik
: Tinggi 160cm, berat badan 60kg, kulit kuning langsat,
rambut
lurus
panjang
sampai
pundak, hidung mancung, mata sedikit sipit, bibir tipis, gaya penampilan sporti. Penampilan Psikis
: Cuek, tenang, perfeksionis, idealis.
Sumber Informasi
: Subjek dan pacar subjek.
b. Sejarah Kehidupan Subjek Menjadi seorang disainer busana merupakan cita-cita Sulis pada masa kecil. Cita-cita Sulis sudah terlihat saat Sulis duduk di bangku sekolah dasar, Sulis sering bermain boneka barbie dengan temantemannya, saat bermain boneka barbie Sulis sangat senang memadupadankan busana boneka barbie miliknya, dan menggambar wanita dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
gaun-gaun yang indah. Hobi dan kesenangan Sulis, pada akhirnya memotivasi Sulis untuk bersekolah di SMK jurusan tata busana. Orang tua Sulis sudah melihat Sulis, sehingga orang tua Sulis menyetujui dan menyekolahkan Sulis di SMK jurusan tata busana, sehingga bakat Sulis semakin terasah dan semakin matang. Saat lulus dari SMK Sulis lebih memilih berkuliah di jurusan photography di salah satu Universitas di Yogyakarta. Dengan alasan Studi, Sulis harus berpisah dengan orang tuanya yang berada di kota Jakarta. Keadaan ini memaksa Sulis harus tinggal di salah satu rumah kos-kosan di kota Yogyakarta. Sejak masa SMK Sulis sudah berpacaran dengan teman satu sekolahnya namun dengan jurusan yang berbeda. Secara tidak sengaja, pacar Sulispun meneruskan studinya di Yogyakarta. Dengan keadaan yang sama-sama jauh dari pantauan orang tua, kehidupan berpacaran Sulis menjadi tak terkendali lagi, sehingga Sulis dan pacarnya melakukan hubungan seks pranikah yang berujung pada kehamilan Sulis. Situasi ini membuat Sulis terpaksa harus melakukan aborsi demi nama baik keluarga dan Sulis sendiri. c. Analisis Data Subjek 1) Latar Belakang Kehidupan Keluarga Sulis adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Sulis memiliki satu kakak perempuan dan satu kakak laki-laki, ayah Sulis bekerja di salah satu hotel di kota Jakarta, sementara ibu Sulis tidak bekerja. Dalam keluarga Sulis, kebiasaan terbuka dan bercerita sangat ditekankan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
ayah Sulis, sedari Sulis kecil kebiasaan berkumpul dan bercerita dengan keluarga sudah dilakukan setelah makan malam. Peneliti, berusaha memperoleh data mengenai keterbukaan Sulis dengan keluarganya, hal ini dirasa penting bagi peneliti untuk mengetahui seberapa dekat Sulis dengan keluarganya. Berikut kutipan langsung dari hasil wawancara tanggal 7 Januari 2017: Eee, iya si bang.. saya disini cerita sama orang tua, kalau misalkan saya di sini, saya ngobrol lagi ngapain, cerita tentang kuliah, ya macem-macemlah pokoknya. Tapi kalau soal cinta mah kadang-kadang doang critanya. (WS-6.1B) Keterbukaan dalam keluarga Sulis menjadi lebih harmonis dan lebih dekat dengan anggota keluarga lain. Orang tua Sulis juga selalu mendukung apa yang menjadi cita-cita anak-anaknya, dibuktikan dengan dukungan orang tua yang merestui keinginan Sulis untuk bersekolah sesuai dengan minat yang diinginkan oleh Sulis. Kedua kakak Sulis saat inipun sudah bekerja dan berkarier dibidangnya masing-masing. Dalam keluarga, orang tua Sulis selalu menekankan dan mengingatkan anak-anaknya untuk selalu beribadah. Peneliti berusaha memperoleh
data
mengenai
tingkat
spiritualitas
Sulis
dengan
menggunakan wawancara, tingkat spritualitas Sulis dirasa penting bagi peneliti untuk mengetahui apakah latar belakang kehidupan keluarga berpengaruh terhadap pribadi Sulis. Hal ini dibuktikan dengan kutipan wawancara tanggal 7 Januari 2017 : Ya rajin si bang, kalau waktunya sholat ya saya sholat. (WS-28.1B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
2) Lingkungan Fisik, Sosio-Ekonomi dan Sosio-Kultural Lingkungan fisik dimana keluarga Sulis tinggal adalah perumahan yang cukup mewah di pusat kota, dengan kodisi keamanan yang terjamin. Mayoritas masyarakat di daerah Sulis tinggal adalah pendatang dari berbagai daerah sebagai pekerja di kota Jakarta. Dengan alasan kesibukan, karakter masyarakat dimana keluarga Sulis tinggal sedikit tertutup. Masyarakat dimana keluarga Sulis tinggal kurang aktif untuk mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan ataupun kegiatan sosial. 3) Pertumbuhan Jasmani dan Riwayat Kesehatan Pertumbuhan jasmani dan kesehatan Sulis sangatlah baik jika melihat rekam medisnya. Namun pada saat masih bayi, Sulis menceritakan bahwa dirinya hanya meminum susu formula saja, hal ini dikarenakan Sulis alergi terhadap ASI (air susu ibu). Hal ini tidak mempengaruhi kondisi kesehatan Sulis hingga saat ini. Justru pada masa sekolah dasar, Sulis menceritakan bahwa keadaan fisiknya terlihat lebih cepat pertumbuhannya daripada teman-teman sebayanya. Dalam kehidupan sehari-hari Sulis selalu menerapkan pola hidup sehat, seperti selalu memilih-milih makanan yang sehat dan pengolahan yang bersih. Sepadat apapun dengan berbagai tugas kuliahnya, Sulis selalu menyempatkan waktu untuk berolahraga, sehingga Sulis tidak pernah terkena penyakit yang begitu berarti. Berkaitan dengan pengalaman aborsi yang pernah Sulis lakukan, Sulis seperti memiliki suatu trauma mendalam terhadap pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
aborsinya. Sulis terkadang merasa terbawa perasaan jika ada cerita maupun acara televisi yang mirip dengan pengalaman aborsinya. Tidak hanya itu, Sulis juga terkadang akan merasa lemas jika melihat anak kecil yang mungkin saat ini umurnya sama dengan anak Sulis. 4) Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif Sulis cukup baik, hal itu dikarenakan keluarga Sulis yang selalu mendukung perkembangan dan cita-cita Sulis. Misalnya dalam hal menentukan karier, orang tua Sulis memberikan kebebasan kepada Sulis untuk menentukan studinya untuk mendukung kariernya sendiri. Dukungan dari keluarga seperti itu sudah diterima Sulis sejak kecil, sehingga membantu perkembangan kognitifnya. Sulis menjadi pribadi yang berani dan bebas untuk mengungkapkan pendapat walaupun Sulis adalah orang yang sedikit pendiam. Berkaitan dengan pengalaman aborsi yang pernah Sulis lakukan, Sulis sempat mengalami keterpurukan secara kognitif. Pasca melakukan aborsi, Sulis tidak dapat berkonsentrasi secara penuh terhadap apa yang sedang dilakukannya. Hal ini membuat Sulis menjadi malas untuk masuk kuliah dan harus mengulang beberapa mata kuliah. 5) Perkembangan Sosial dan Status Sosial Sekarang ini Lingkungan daerah asal Sulis termasuk golongan menengah keatas dalam hal ekonomi, karena Sulis tinggal di lingkungan perumahan di Jakarta. Sebenarnya, pendapatan ayah Sulis sebagai pekerja di salah satu hotel cukup tinggi, tetapi ayah Sulis harus membiayai ketiga anaknya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
sementara ibu Sulis hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga saja. Namun keadaan ekomomi keluarga Sulis sudah sedikit berubah, karena kedua kakak Sulis sudah bekerja dan tidak lagi menjadi tanggungan orang tua Sulis lagi. Sulis tinggal di rumah kos yang terbilang mewah untuk kelas mahasiswa di kota Yogyakarta, kondisi rumah kos Sulis terlihat sangat bersih dan aman, karena keamanan dan kebersihan sudah termasuk dalam fasilitas rumah kos Sulis. Rumah kos dimana Sulis tinggal bisa dikatakan sangat bebas, karena rumah kos Sulis membolehkan laki-laki atau perempuan untuk menyewanya. Kehidupan sosial di rumah kos Sulis kurang begitu terjalin dengan baik, mengingat teman satu rumah kos Sulis tidak hanya mahasiswa, tetapi juga para karyawan, kebiasaan saling menyapa hanya sekedarnya saja tanpa mengenal pribadi lain secara mendalam. Pergaulan Sulis dengan teman-teman kuliahnya terjalin sangat baik, Sulis tidak pernah membeda-bedakan dalam memilih teman, tetapi untuk bercerita tentang perasaan pribadi, Sulis hanya memilih beberapa teman saja yang dianggapnya cocok dengan pribadinya. 6) Ciri-ciri Kepribadian Sulis memiliki kepribadian yang baik. Dia dikenal sebagai pribadi yang cukup tenang, Sulis mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sebagai mahasiswa tingkat akhir. Selain itu, Sulis juga mampu dalam mengatasi konflik yang terjadi dalam dirinya maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
lingkungannya. Sulis adalah pribadi yang cukup pendiam namun dia ramah kepada orang lain. Sulis adalah tipe orang yang cukup terbuka dan royal dengan teman-temannya. 2. Data Wawancara a. Pemaknaan Cinta 1) Nilai-nilai Kreatif Peneliti berusaha mendalami kehidupan Sulis dengan menggunkan wawancara terstruktur tentang bagaimana Sulis memaknai nilai-nilai kreatif dalam kehidupan relasi cinta Sulis dengan kekasihnya. Hal ini dirasa penting bagi peneliti karena dengan mengetahui bagimana Sulis melibatkan diri pada relasi cinta, dapat disimpulkan apakah Sulis mampu mengembangkan makna hidupnya atau tidak. Ee... Hubungan saya dengan pacar saya sangat baik bang, saya mencintai dia, dan dia mencintai saya. Ee.. Hubungan saya dan pacar saya saling melengkapi, kami pokoknya sudah saling melengkapi satu sama lain. Terus ketika saya membutuhkan pacar saya, pokonya dia selalu ada buat saya bang. Kalau dibandingkan sama orang lain yang lagi pacaran, ya kwalitasnya lebihlah.. Soalnya udah enam tahun pacaran. Terus pacar saya adalah orang terdekat saya. (WS-4.C1)
2) Nilai-nilai Penghayatan Peniliti ingin mengetahui bagaimana Sulis memaknai nilai-nilai penghayatan dalam relasi cinta dengan kekasihnya, karena dengan mengetahui arti cinta menurut sudut pandang Sulis, peneliti dapat memperoleh data tentang hal-hal apakah yang dihayati sebagai dasar hubungan relasi cinta Sulis. Hal ini dirasa penting bagi peneliti karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
suatu nilai yang dihayati atau diyakini oleh Sulis dapat mempengaruhi seberapa berarti hidup Sulis dalam beralasi cinta. Ee.. Buat saya arti cinta itu ya melengkapi, setia, menerima apa adanya, terus komitmen, terus tidak menyakiti, kayak saya butuh saya, dan pacar saya butuh saya. Oiya, satu lagi bang, cinta itu ada sampe saya enggak ada nanti. (WS-6.C2) 3) Nilai-nilai Sikap Peneliti ingin mengetahui bagaimana Sulis memaknai nilai-nilai sikap dalam relasi cinta dengan kekasihnya, hal ini dirasa penting bagi peneliti karena, dalam kehidupan berelasi tidaklah selalu mulus dalam menyelesaikan suatu masalah, pasti ada suatu konflik-konflik yang terjadi didalamnya. Untuk itu, dengan menggunakan wawancara terstruktur, peneliti menggali bagaimana Sulis dan kekasihnya menyikapi masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan berelasi. Emm.. Kalau ada masalah, saya selalu mendiskusikan dengan pacar saya untuk mencari penyelesaiannya, tapi pas dulu awal pacaran, saya dan pacar saya sering ribut, ujungnya putus.. terus nyambung lagi gitulah, namanya juga masih labil, sering egois, tapi kalau sekarang udah beda sih.. Kami selalu diskusi buat seleseinn masalah. Udah gak jaman lagi deh tu egois-egoisan pokonya mah gemana baiknya buat masa depan. (WS-9.C3) b. Pemaknaan Keluarga 1) Nilai-nilai Kreatif Peneliti berusaha mendalami kehidupan Sulis dengan menggunkan wawancara terstruktur tentang bagaimana Sulis memaknai nilai-nilai kreatif dalam kehidupan relasi dengan keluarga. Hal ini dirasa penting bagi peneliti karena dengan mengetahui bagimana Sulis melibatkan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
pada relasi dalam keluarga, dapat disimpulkan apakah Sulis mampu mengembangkan makna hidupnya atau tidak. Ee.. Sama keluarga hubungan saya baik-baik aja bang, intinya komunikasi sama keluarga sih, saya kan jauh.. Ya paling Cuma kontekan lewat hp, intinya saya sayang banget sama keluarga. (WS-11.K1) 2) Nilai-nilai Penghayatan Peniliti ingin mengetahui bagaimana Sulis memaknai nilai-nilai penghayatan dalam relasi dengan keluarga, karena dengan mengetahui arti hubungan keluarga menurut pandangan Sulis, peneliti dapat memperoleh data tentang hal-hal apakah yang dihayati sebagai dasar hubungan relasi dengan keluarga Sulis. Hal ini dirasa penting bagi peneliti karena suatu nilai yang dihayati atau diyakini oleh Sulis dapat mempengaruhi seberapa berarti hidup Sulis dalam beralasi dengan keluarga. Kalau relasi sama keluarga buat saya sangat penting. Kalau enggak ada keluarga, ya enggak tau mau jadi apa.. mereka yang ngedidik saya bang.. mencintai saya, ngasih makan saya, berjuang buat saya, jadi saya enggak mau kehilangan mereka, saya juga enggak mau mereka kecewa, dan terus mau banggain mereka. (WS-12.K2) 3) Nilai-nilai Sikap Peneliti ingin mengetahui bagaimana Sulis memaknai nilai-nilai sikap dalam relasi dengan keluarganya, hal ini dirasa penting bagi peneliti karena, dalam kehidupan berelasi tidaklah selalu mulus dalam menyelesaikan suatu masalah, pasti ada suatu konflik-konflik yang terjadi didalamnya. Untuk itu, dengan menggunakan wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
terstruktur, peneliti menggali bagaimana Sulis dan keluarganya menyikapi masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan berelasi. Sebenarnya dari kecil, saya dan kakak saya sudah dididik buat saling terbuka, jadi apa aja masalahnya, saya cerita sama orang tua, atau ibu.. keluarga saya selalu menerima atau siap ndengerin apa aja crita saya. Ah, adem deh kalau udah cerita sama mereka, masalahnya jadi krasa enteng tu loh.. (WS-13.K3) c. Pemaknaan Seksualitas 1) Nilai-nilai Kreatif Peneliti berusaha mendalami kehidupan Sulis dengan menggunkan wawancara terstruktur tentang bagaimana Sulis memaknai nilai-nilai kreatif dalam kehidupan seksual dengan kekasihnya. Hal ini dirasa penting bagi peneliti karena dengan mengetahui bagimana Sulis melibatkan diri pada kehidupan berelasi dari sudut pandang seksualitas, dapat disimpulkan apakah Sulis mampu mengembangkan makna hidupnya atau tidak. Eeh.. seks itu kalau menurut saya, itu hubungan yang harusnya dilakukan buat orang yang sudah matang. Jadi tidak dipaksakan, sama kalau orang itu sudah mempunyai komitmen yang benarbenar, seks itu bukan cuma nafsu buat tidur aja gitu. (WS-14.S1) 2) Nilai-nilai Penghayatan Peniliti ingin mengetahui bagaimana Sulis memaknai nilai-nilai penghayatan dalam relasi seksual dengan kekasihnya, karena dengan mengetahui arti seksualitas menurut pandangan Sulis, peneliti dapat memperoleh data tentang hal-hal apakah yang dihayati sebagai dasar hubungan seksualitas Sulis. Hal ini dirasa penting bagi peneliti karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
suatu nilai yang dihayati atau diyakini oleh Sulis dapat mempengaruhi seberapa berarti hidup Sulis dalam memaknai hubungan seksual. Sebenernya, saya ngerasa berdosa karena saya sudah melakukan hal itu, tapi saya sudah mantep mau serius sama pacar saya, soalnya saya liat pacar saya juga serius, jadi ya nglakuin walau belum nikah. (WS-15.S2) 3) Nilai-nilai Sikap Peneliti ingin mengetahui bagaimana Sulis memaknai nilai-nilai sikap dalam hubungan seksualitas dengan kekasihnya, hal ini dirasa penting bagi peneliti karena, dibalik hubungan seks yang dilakukan tanpa status pernikahan selalu ada motivasi-motivasi yang mendorong Sulis untuk melakukannya. Untuk itu, dengan menggunakan wawancara terstruktur, peneliti menggali bagaimana Sulis menyikapi hubungan seks yang dilakukan dengan kekasihnya. Emh.. saya ngerasa dosa sih, tapi saya cinta sama pacar saya, dah percaya bahwa dia gak akan ninggalin saya sampai nikah nanti.. udah lewat juga sih, yang penting sama-sama yakinlah.. buat hidup bareng juga, terus kita juga udah komitmen, jadi ya saya enggak takut lagi. (WS-16.S3) d. Pemaknaan Aborsi 1) Nilai-nilai Kreatif Peneliti berusaha mendalami kehidupan Sulis dengan menggunkan wawancara terstruktur tentang bagaimana bisa Sulis melakukan aborsi, selain itu peneliti berusaha menggali apa sajakah yang mendorongnya sehingga melakukan aborsi. Hal ini dirasa penting bagi peneliti karena dengan mengetahui alasan-alasan dari aborsi yang Sulis pernah lakukan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
dapat disimpulkan apakah Sulis mampu mengembangkan makna hidupnya atau tidak. Ee.. Alasannya, soalnya saya takut ngecewain keluarga besar saya, saya takut kalau hidup saya tu berantakan, intinya saya enggak mau malu-maluin keluarga saya dimasyarakat, saya enggak bisa bayangin, betapa hancurnya keluarga terutama orang tua saya kalau tau saya hamil, lebih baik mati kalau kayak gitu kejadiaanya. Saya takut banget dan bingung juga. (WS-17.A1) 2) Nilai-nilai Penghayatan Peniliti ingin mengetahui bagaimana Sulis memaknai nilai-nilai penghayatan melihat aborsi, karena dengan mengetahui arti aborsi menurut pandangan Sulis, peneliti dapat memperoleh data tentang hal-hal apakah yang dihayati sebagai dasar Sulis melakukan aborsi. Hal ini dirasa penting bagi peneliti karena suatu nilai yang dihayati atau diyakini oleh Sulis dapat mempengaruhi perilakunya. Emh.. Awalnya saya anggap aborsi itu bisa simple menyelesaikan masalah, tapi ternyata saya salah.. Rasanya hampir mati nahan sakit waktu habis minum obat, perut saya kaya mau meledak rasanya, sakit.. aborsi sebenernya enggak nyelesain masalah si bang, saya jadi kaya punya phobia sama apa yang pernah saya lakuka. Sampai sekarangpun, saya masih inget, keinget terus sama aborsi.. Ngerilah pokoknya. Terus saya ngerasa kaya punya dosa besar gara-gara kelakuan saya sendiri. Ah lemes deh kalau suruh inget-inget itu. Saya kaya sampah bang.. gak guna. (WS-18.A2) 3) Nilai-nilai Sikap Peneliti ingin mengetahui bagaimana Sulis memaknai nilai-nilai sikap dalam menghadapi aborsi, hal ini dirasa penting bagi peneliti karena, dibalik aborsi yang dilakukan selalu ada berbagai perasaan, pertimbangan, dan harapan setelah melakukan aborsi. Selain itu, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
juga ingin mengetahui bagaimana Sulis menyikapi kehidupannya setelah melakukan aborsi. Emh.. Awalnya takut, saya pikir itu harus dilakukan, saya udah mateng dan siap ngelakuin demi nama baik keluarga, itu sakit banget si rasanya, saya jadi pembunuh anak saya sendiri bang! Saya enggak mau kalau orang lain tau si sebenernya. (WS-19.A3.1) Emh, saya tau saya busuk kaya sampah.. Tapi intinya sih, sekarang gemana saya harus hidup, terus saya juga udah tobat, terus saya mau banggain orang tua ajalah sekarang, saya enggak mau banget orang tua saya kecewa, dan saya juga pengen hidup kaya orang lain. Terus nikah sama pacar saya, terus saya mau ngelahirin adiknya anak saya yang saya bunuh. (WS-20.A3.2) C. Pembahasan 1. Pemaknaan Cinta a. Nilai-nilai Kreatif Memaknai nilai-nilai kreatif dalam kehidupan relasi cinta Sulis dengan kakekasihnya, Sulis berusaha untuk meningkatkan keterlibatan pribadinya dengan melengkapi apa yang menjadi kekurangan dari kekasihnya, selain itu Sulis juga merasa dilengkapi oleh kekasihnya. Sulis merasa sangat membutuhkan kekasihnya sebagai teman dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Hubungan berpacaran Sulis sudah terbilang cukup lama, yakni enam tahun, dari hubungan tersebut Sulis menyadari bahwa kekasihnya adalah orang terdekat Sulis. Dapat disimpulkan bahwa dalam menjalin hubungan pacaran, Sulis dan kekasihnya memiliki hubungan yang bersifat timbal balik satu sama lain. Berkaitan dengan keterlibatan pribadi dalam hubungan yang dijalin dengan kekasihnya, Sulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
juga dapat menilai kwalitas keterlibatan dirinya dalam menjalin hubungan. (WS-4.C1), (WK-4.C1) Relasi Sulis dan kekasihnya bukan lagi relasi yang bersyarat, tetapi relasi yang tanpa syarat dan sehat. Seperti yang diungkapkan oleh Allport (dalam Schultz, 1991) menyatakan bahwa relasi yang sehat adalah relasi yang ditandai oleh kapasitas masing-masing individu yang terlibat untuk menunjukan keintiman dan perasaan terharu. Ada perbedaan antara hubungan cinta dari orang-orang yang neurotis harus menerima cinta jauh lebih banyak daripada kemampuanya untuk memberi cinta kepada orang lain. Apabila mereka memberi cinta, maka cinta itu diberikan dengan syarat-syarat dan kewajiban-kewajiban yang tidak bersifat timbal-balik melainkan berpusat pada diri sendiri. b. Nilai-nilai Penghayatan Memaknai nilai-nilai penghayatan dalam relasi cinta, Sulis menyadari bahwa dalam menjalani kehidupan berelasi, dirinya haruslah menerima diri kekasihnya dengan berbagai kekurangan yang melekat pada dirinya, saling melengkapi kekurangan satu sama lain, setia dalam keadaan susah maupun senang, dan saling berkomitmen satu sama lain sebagai ungkapan dan tanda cinta. Sulis juga memandang bahwa cinta yang sejati itu, akan ada sampai dirinya mati. (WS-6.C2), (WK-5.C2) Sulis memaknai bahwa dirinya harus memperluas dirinya (tidak memikirkan
dirinya
sendiri)
dalam
menjalani
hubungan
dengan
kekasihnya. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Allport
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
(dalam Schultz, 1991) menyatakan bahwa orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang lain, baik terhadap orang tua, anak, pasangan, atau teman akrab. Kapasitas keintiman adalah perasaan perluasan diri yang berkembang dengan baik. Dengan kata lain, itu adalah kemampuan untuk keluar dari diri. Dalam relasi sehat, seorang mampu mengungkapkan partisipasi otentik dengan orang yang dicintai dan memerhatikan kesejahteraan diri maupun orang lain. c. Nilai-nilai Sikap Memaknai nilai-nilai sikap dalam relasi cinta, Sulis menyadari bahwa untuk memecahkan suatu masalah dalam menjalin hubungan, dibutuhkan ketenangan dan diskusi. Diskusi dipandang Sulis sebagai suatu cara penyelesaian yang tepat, karena masalah yang diselesaikan dengan mengedepankan egois diri hanya akan menimbulkan masalah-masalah baru yang semakin memperkeruh suatu masalah. Sulis juga menyikapi suatu masalah sebagai suatu proses pendewasaan dalam menjalin hubungan. (WS-9.C3), (WK-8.C3) Berdasarkan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa Sulis menjalani hubungan cintanya dengan memandang kekasihnya sebagai manusia yang sederajat dengan dirinya. Seperti yang diungkapkan oleh Cinta yang sejati mernurut Fromm (dalam Schultz, 1991) adalah hubungan manusia
yang
bebas
dan
sederajat,
yaitu
setiap
orang
dapat
mempertaruhkan invidualitas masing-masing. Diri seseorang tidak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
terserap atau hilang dalam cinta terhadap orang lain. Diri tidak berkurang dalam cinta produktif, melainkan diperluas, dibiarkan terbuka sepenuhnya. Dengan demikian perasaan akan hubungan tercapai, tetapi identitas dan kemerdekaan
seseorang
tetap
terpelihara.
Cinta
yang
produktif
menyangkut empat hal, yaitu : perhatian, tanggung jawab, penghormatan, dan
penghargaan.
Mencintai
orang
lain
berarti
memerhatikan
kesejahteraannya, membantu pertumbuhan dan perkembangannya. 2. Pemaknaan Keluarga a. Nilai-nilai Kreatif Memaknai nilai-nilai kreatif dalam relasi keluarga, Sulis berusaha meningkatkan keterlibatan pribadinya lebih dalam dengan selalu menjaga komunikasi dengan kedua orangtuanya. Namun keadaan saat ini yang jauh dengan keluarganya, memaksa Sulis hanya bisa berkomunikasi dengan sarana handphone dengan keluarganya. Dengan berkomunikasi, Sulis masih tetap bisa merasakan cinta kasih dan perhatian yang diberikan oleh keluarganya. Dengan berkomunikasi juga membuat Sulis memaknai bahwa dirinya dapat mengungkapkan rasa sayang terhadap anggota keluarga yang lain. (WS-11.K1), (WK-10.K1.1), (WK-11.K1.2) Sulis merasa tetap merasa dicintai dan dihargai sebagai anggota keluarga walaupun dipisahkan oleh jarak. Keadaan ini sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Menurut Maslow (dalam Schultz, 1991) menyatakan, pribadi yang belum matang adalah pribadi yang masih digerakan salah satu kebutuhan mendasar, atau yang sering disebut dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
deficiency neds. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan memiliki, kebutuhan akan cinta, dan kebutuhan akan penghargaan. Selama seseorang digerakan oleh kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka segala aktivitas dan relasi dipandang sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Misalnya, relasi dengan orang lain (pacar, suami-isteri, persahabatan keluarga, kerja) dipandang sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan materi, harga diri, rasa aman, atau cinta diri. Dengan demikian, relasi dengan orang lain akan bertahan selama orang itu bisa memenuhi kebutuhan dirinya, dan ketidakpuasan relasi (pacaran atau pernikahan) pada umumnya bersumber dari keinginan masing-masing pihak menggunakan orang lain atau relasi sebagai sarana untuk memenuhi kekurangan diri. b. Nilai-nilai Penghayatan Memaknai nilai-nilai penghayatan dalam berelasi dengan keluarga, Sulis merasa bahwa dirinya tidak akan berarti tanpa dukungan dari keluarganya, selain itu Sulis juga sangat merasakan betapa keluarganya berjuang dan berkorban demi dirinya. Orang tua Sulis selalu memberikan kebebasan dan mendukung Sulis untuk menentukan studinya secara bertanggung jawab, hal ini membuat Sulis sangat menyadari bahwa keluarganya sangat berarti bagi dirinya serta menerima dirinya seutuhnya, sehingga Sulis akan berjuang sebisa mungkin untuk tidak membuat sedih apa lagi mengecewakan keluarganya, terutama kedua orangtuanya. Sulis sangat merasakan rasa kasih sayang yang diberikan keluarga kepadanya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
hal ini membuat Sulis selalu ingin yang terbaik bagi keluarganya, jika ada anggota keluarga yang sedang mengalami kesusahan atau sakit, Sulis juga seperti ikut merasakan apa yang dialami oleh keluarganya. (WS-12.K2), (WK-12.K2) Pernyataan Sulis juga dapat disimpulkan bahwa dirinya dapat mencapai kehidupannya sampai sekarang ini berkat bimbingan dan didikan dari orangtuanya, hal ini sama sperti yang diungkapkan oleh Prawira (2013) menjelaskan bahwa pendidikan keluarga yang normal atau sebagaimana yang terjadi pada umumnya sejak baru dilahirkan ke dunia, anak hidup dalam lingkungan keluarga dan mendapatkan asuhan dari kedua orangtuanya. Hal yang pertama mengisi kepribadian si anak tidak lain dan tidak bukan adalah semua yang ada dalam keluarga tempat si anak tinggal atau diasuh dan dibesarkan didalamnya. c. Nilai-nilai Sikap Memaknai nilai-nilai sikap untuk memecahkan masalah-masalah berelasi dengan keluarga, Sulis selalu berusaha terbuka dan menceritakan apa adanya yang sedang dia alami. Sulis sedari kecil sudah dibiasakan untuk selalu bersikap terbuka kepada keluarganya. Sulis juga memaknai bahwa dengan terbuka atau bercerita dengan keluarga, semua masalah dan beban akan menjadi terasa ringan dan dapat diselesaikan dengan baik. (WS-13.K3), (WK-13.K3) Berdasarkan kesimpulan yang diungkapkan Sulis, dapat dikatakan bahwa walaupun Sulis sedang berada dalam tekanan masalah baik dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
keluarganya maupun dengan kehidupan diluar keluarga, Sulis selalu berusaha untuk menceritakan dengan keluarga untuk memecahkannya. Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh Maslow (dalam Schultz, 1991) yang menjelaskan bahwa orang yang mampu untuk mengaktualisasikan dirinya adalah seseorang yang mampu untuk mengembangkan hubungan dengan penuh cinta. 3. Pemaknaan Seksualitas a. Nilai-nilai Kreatif Memaknai nilai-nilai kreatif dalam hubungan seks, Sulis sudah berusaha meningkatkan keterlibatan pribadi dengan kekasihnya, yaitu dengan melakukan hubungan seks bersama kekasihnya dirumah kos, hal ini dilakuakn Sulis dengan sebagai bukti atas komitmen dalam menjalin hubungan dengan kekasihnya. Sulis memandang bahwa hubungan seks bukan hanya sekedar nafsu untuk melakukan hubungan suami-isteri, tetapi hubungan seks harus dilakukan oleh orang yang memiliki komitmen dan kepercayaan yang mantap pada pasangan. (WS-14.S1), (WK-14.S1.1), (WK-15.S1.2) Berdesarkan pernyataan Sulis, dapat disimpulkan bahwa apa yang dilakukan oleh Sulis sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Freud (dalam prawira, 2013) menegaskan bahwa insting seks bukan hanya berkenaan dengan organ seksual saja, melainkan pula hal-hal yang berhubungan dengan kepuasan yang diperoleh dari bagian tubuh yang lain yang dinamakan daerah erogen (erogenous zone). Daerah erogen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
merupakan daerah tubuh yang peka dan perangsangan. Disinyalir pada bagian itu timbul kepuasan yang menghilangkan ketegangan ketika diberikan rangsangan tertentu. Insting seks memiliki peranan mereduksi hal ini memang tidak dapat diubah, tetapi perlu dilakukan cara-cara agar tujuan dapat dicapai. Sebab, kepuasan seks dapat diperoleh bukan dari organ genital (seks) saja. Melainkan pula dapat diperoleh dengan berbagai tingkah laku. Hal itu dapat terwujud dengan cara memotivasi insting hidup yang mirip dengan tingkah laku seksual. Menurut Freud, semua aktivitas yang memberikan kenikmatan dapat dilacak hubungannya dengan insting seksual. b. Nilai-nilai Penghayatan Menghayati kehidupan seksual dalam berelasi dengan kekasihnya, Sulis sebenarnya sudah menyadari bahwa hubungan seks pranikah yang dilakukan dengan keasihnya merupakan sebuah dosa, namun disisi lain Sulis juga memandang bahwa apa yang dilakukan dengan kekasihnya adalah ekspresi rasa cinta dalam menjalani hubungan dengan kekasihnya. (WS-15.S2), (WK-16.S2) Berdasarkan pernyataan Sulis, dapat disimpulkan bahwa Sulis menyadari telah mengabaikan nilai-nilai spiritual yang dianutnya, sperti yang diungkapkan Nur (dalam Sumarah, 2012) yang menjelaskan bahwa dalam al-Qur’an, Allah tidak hanya mengajarkan bagaimana manusia menyembah Tuhannya, tetapi juga membicarakan tentang reproduksi, penciptaan, kehidupan keluarga, menstruasi, bahkan ejakulasi. Islam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
mengakui kekuatan dorongan seksual, tetapi masalah itu dibicarakan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah secara serius dalam konteks pernikahan dan kehidupan keluarga. Allah berfirman: “Jangan kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu sangat keji dan jalan yang sangat jahat” (QS alIsra’ [17]:32); “Perempuan-perempuan jahat untuk lelaki jahat, laki-laki jahat hanya untuk perempuan-perempuan jahat pula, perempuanperempuan baik untuk laki-laki baik, laki-laki baik untuk perempuanperempuan baik pula” (QS an-Nur [24]:26). c. Nilai-nilai Sikap Menyikapi kehidupan seksual dalam berelasi dengan kekasihnya, Sulis kembali menerangkan bahwa dirinya memang berdosa karena melakukan hubungan seksual diluar ikatan pernikahan. Namun Sulis juga menyikapi bahwa perilakunya ini didasarkan pada rasa cinta yang begitu besar dan keyakinan bahwa di masa depan, Sulis akan menjalani sisa hidupannya dengan kekasihnya dalam ikatan pernikahan. Dalam kehidupannya sehari-hari, Sulis dan kekasihnya juga sering kali mengungkapkan bentuk kasih sayang dengan bergandengan tangan, pelukan, belaian, dan ciuman. (WS-16.S3), (WK-17.S3) Berdasarkan pernyataan yang diungkapkan oleh Sulis, dapat disimpulkan bahwa perilaku seksual Sulis merupakan suatu keterlibatan pribadi secara otentik dalam memaknai hubungan. Hal ini senada dengan teori yang diungkapkan oleh Allport (dalam Schutz, 1991) menyatakan bahwa bahwa syarat dari kapasitas keintiman adalah perasaan identitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
diri yang berkembang. Hal itu berarti bahwa orang sehat atau matang menurut Allport adalah orang yang mampu untuk mengembangkan perhatian-perhatian diluar dirinya sendiri. Perluasan diri tersebut bukan sekedar bereinteraksi dengan orang lain atau melakukan aktifitas, tetapi benar-benar melibatkan diri secara otentik. Terlibat secara otentik berarti meyakini bahwa sebuah relasi yang yang dijalani adalah penting, dan penuh makna. 4. Pemaknaan Aborsi a. Nilai-nilai Keatif Memaknai nilai-nilai kreatif saat aborsi, Sulis beralasan melakukan aborsi demi nama baik keluarga besarnya. Sulis sebenarnya berusaha menekan segala perasaan yang ada pada dirinya sebagai tanda cinta dan nama baik keluarganya sebelum melakukan aborsi. Sulis juga mengangap kehamilan yang dialaminya merupakan sesuatu masalah yang akan menghancurkan masa depannya jika tidak diselesaikan, oleh sebab itu Sulis menetapkan hati untuk tetap
mengambil jalan aborsi sebagai
penyelesaian atas masalahnya. (WS-17.A1), (WK-18.A1) Berdasarkan pernyataan yang diungkapkan oleh Sulis, dapat disimpulkan bahwa Sulis melakukan aborsi dengan beberapa alasan dan pertimbangan. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Kartono (1992) menjelaskan bahwa sebab-sebab yang mendorong seseorang melakukan abortus dengan sengaja adalah macam-macam, antara lain: 1) Kemiskinan dan kemampuan ekonomis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
2) Moralitas sosial. 3) Ketakutan terhadap orang tua. 4) Rasa malu dan aib terhadap tetangga serta handai taulan. 5) Relasi cinta yang tidak harmonis 6) Ketidak-sengajaan yang mengakibatkan “kecelakaan” dan terpaksa hamil. 7) Pihak pria melarikan diri dan tidak mau bertanggung jawab. b. Nilai-nilai Penghayatan Sulis pada awalnya menhayati bahwa aborsi merupakan suatu “penyelesaian dari masalah yang sedang dihadapinya”. Namun pada saat Sulis melakukan aborsi, Sulis begitu merasakan bahwa apa yang dilakukannya merupakan hal yang sangat melukai hati dan fisiknya, Sulis merasa begitu kesakitan pada saat obat yang diminumnya bereaksi. Tidak hanya itu, Sulis juga merasa telah salah mengangap bahwa aborsi adalah penyelesaian atas masalahnya, tetapi aborsi malah menimbulkan trauma mendalam terhadap diri Sulis, bahkan Sulis merasa dirinya sangat tidak berarti karena melakukan suatu kesalahan besar dalam hidupnya. (WS18.A2), (WK-19.A2) Berdasarkan pernyataan Sulis, Sulis telah menyadari kesalahan yang dilakukannya dengan aborsi, sejalan dengan pandangan aborsi pro-hidup yang ditulis oleh Permana (2002) yang menjelaskan bahwa, aborsi yang dilakukan karena tidak mau menerima anak karena aib, tidak siap menerima anak, atau karena hanya cacat, jika hal ini dilakukan maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
bertentangan dengan kebenaran. Aborsi dapat dilakukan dengan syarat, membahayakan nyawa ibunya, bayi di dalam kandungan dinyatakan sudah mati, selain itu tidak boleh diaborsi. Calon bayi yang ada di dalam kandungan sudah ada nyawanya sejak proses pembuahan, maka membunuh calon bayi sama dengan membunuh manusia lainnya. c. Nilai-nilai Sikap Melihat sikap yang diambil Sulis, sebenarnya Sulis sudah menyadari bahwa dirinya memiliki perasaan takut untuk melakukan aborsi, karena ia harus membunuh anaknya sendiri. Tetapi Sulis tetap berpikir bahwa dirinya akan lepas dari “masalah” dengan jalan keluar aborsi demi nama baik keluarganya. Hal ini dianggap Sulis sebagai konsekuensi yang harus ditanggung atas perbuatannya. (WS-19.A3.1), (WK-20.A3.1) Sulis bersikap pasrah demi mengatasi “masalahnya”, hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan Kartono (1992) yang menjelaskan bahwa wanita yang bersifat pasif lemah. Ia tidak menghendaki berfungsi keibuan, dan menolak janinnya. Kehamilannya dianggap sebagai suatu “kecelakaan” dan sebagai nasib buruk. Selanjutnya ia tidak mampu berbuat sesuatupun juga, kecuali abortus. Sekalipun pada hakekatnya ia adalah ibu sejati yang tidak akan menolak anaknya sendiri, namun oleh kelemahan hati dan kepasifannya, ia merasa “dipaksa” oleh konvensikonvensi
sosial
dan
mengugurkan anaknya.
tekanan
masyarakat
lingkungannya
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Perilaku yang dilakukan Sulis sebenarnya juga disadari Sulis sebagai perilaku yang salah dan menghantarkan dirinya menjadi tidak bermakna, namun disisi lain Sulis merasa ingin bangkit dan tidak mau tetap berada pada titik ketidakbermaknaan dalam dirinya. Sulis berpikiran bahwa pengalaman aborsinya merupakan suatu pembelajaran yang berarti penting dalam mengambil keputusan dan berperilaku. Saat ini Sulis berusaha untuk melanjutkan
mimpi-mimpi
yang
pernah
terputus,
dan
berharap
kehidupannya kembali normal dengan membanggakan kedua orangtuanya. Sulis juga sudah berpikir akan menikah, membentuk keluarga untuk melanjutkan sisa hidup dengan kekasihnya, dan melahirkan adik dari anak yang pernah dibunuhnya. (WS-20.A3.2), (WK-21.A3.2) Berdasarkan pernyataan Sulis, dapat disimpulkan bahwa Sulis sudah dapat bangkit dari keterpurukan karena pengalaman aborsinya, senada dengan apa yang diungkapkan oleh Fankl (dalam Schultz, 1991) merumuskan bahwa individu yang telah menemukan atau berhasil membentuk kebermaknaan hidupnya, berciri-ciri sebagai berikut : 1) Bebas memilih langkah tindakannya 2) Bertanggung jawab secara pribadi terhadap perilaku hidup dan sikapnya terhadap nasib. 3) Tidak ditentukan oleh kekuatan di luar dirinya. 4) Telah menemukan arti dalam kehidupnya yang sesuai dengan dirinya. 5) Secara sadar mampu mengontrol diri, mampu mengungkapkan nilainilai pengalaman, nilai-nilai kreasi dan nilai sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
6) Telah mengatasi perhatian terhadap diri sendiri. 7) Berorientasi pada masa depan, mengarahkan diri pada tujuan dan tugas yang akan datang. 8) Memiliki alasan untuk meneruskan hidup, memiliki komitmen terhadap pekerjaan serta mampu memberi dan menerima cinta. D. Triangulasi Teori Kebermaknaan Hidup Frankl (dalam Bastaman, 2007) ada nilai lain yang menurut penulis dapat menjadikan hidup ini menjadi bermakna, yaitu harapan (hope). Harapan adalah suatu keyakinan akan terjadinya hal baik atau perubahan yang menguntungkan di kemudian hari. Harapan dapat diibaratkan seorang yang hampir putus asa karena berhai-hari tersesat di gua yang gelap pekat, tiba-tiba melihat cahaya temaram di kejauhan: ujung gua! Pasti orang yang hampir putus harapan itu sekarang menjadi optimis dan penuh harapan. Harapan sekaliipun belum tentu menjadi kenyataan, memberikan sebuah peluang dan solusi serta tujuan baru yang menjanjikan yang dapat menimbulkan semangat dan optimis. Berbeda dengan orang tak memiliki harapan yang senantiasa dilanda kecemasan, keputusasaan dan apatisme, orang yang berpengharapan selalu menunjukkan sikap positif terhadap masa depan, penuh percaya diri dan merasa optimis dapat meraih kehidupan yang lebih baik. Pengharapan mengandung makna hidup karena adanya keyakinan akan terjadinya perubahan yang lebih baik, ketabahan menghadapi keadaan buruj saat ini dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
sikap optimis menyongsong masa depan. Harapan mungkin sekedar impian, tetapi tidak jarang impian itu menjadi kenyataan. Nilai kehidupan ini penulis namakan nilai pengharapan (hopeful values).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini dipaparkan kesimpulan, implikasi, keterbatasan penelitian dan saran. Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian. Bagian impikasi memuat keterlibatan segala sesuatu yang bisa menguatkan teori. Bagian keterbatasan penelitian berisi hal yang yang sebenarnya tercakup didalam keluasan lingkup penelitian, tetapi karena kesulitan-kesulitan tertentu sehingga tidak dapat dicakup di dalam penelitian dan diluar kendali peneliti. Bagian saran memuat saran untuk peneliti lain supaya dapat melakukan penelitian yang jauh lebih baik dari penelitian ini. A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan adalah mencari tahu kebermaknaan hidup mahasiswi yang sudah pernah melakukan aborsi di kota Yogyakarta. Terkait dengan pelaksanaan penelitian ini, peneliti menjadi mitra subjek secara professional dan bertindak secara normatif. Selain itu peneliti dituntut untuk dapat objektif, bijak proporsional, berpikir logis, profesional, dan tidak terpengaruh stigma negatif tentang aborsi dimasyarakat .Subjek merupakan mahasiswi yang pernah melakukan aborsi ditengah kehidupan bebas, kebermaknaan hidup subjek dapat dilihat dari data-data yang diperoleh dari pelaksaan observasi dan wawancara seperti, niali-nilai kreatif, nilai-nilai penghayatan, dan nilai-nilai sikap atas perilakunya sendiri. Kebermaknaan hidup yang dimaksud adalah kualitas subjek yang khas tentang
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
seberapa besar dirinya dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki serta seberapa jauh individu tersebut merealisasikan tujuan hidupnya setelah melakukan aborsi. B. Implikasi Hasil penelitian memperlihatkan bahwa suatu pengalaman tertentu yang dialami oleh pribadi berpengaruh signifikan terhadap kebermaknaan hidup pribadi tersebut. Sehubungan dengan itu, setiap pribadi juga harus bisa memaknai nilai-nilai kreatif, nilai-nilai penghayatan, dan nilai-nilai sikap dalam menghadapi suatu keadaan (susah maupun senang) sebagai sumber kebermaknaan hidupnya. Singkat kata, kebermaknaan hidup mendorong pribadi untuk berkarya secara maksimal, dapat diterima dilingkungan tanpa keterpaksaan tetapi menerima dengan cinta dan dapat mengambil sikap yang tepat terhadap situasi dan kondisi yang dihadapinya. C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu: 1. Adanya keterbatasan waktu pada penelitian ini, membuat peneliti kesulitan dalam menggali kehidupan subjek secara lebih mendalam. 2. Peneliti hanya mampu menggali kebermaknaan hidup subjek dari aspek aspek cinta, aspek keluarga, aspek seksualitas, dan aspek aborsi, sedangkan masih banyak aspek lain yang mempengaruhi kebermaknaan hidup pribadi. 3. Penelitian ini menggunakan studi fenomenologi, yang memiliki beberapa kemiripan dengan studi kasus, sehingga membuat kerancuan bagi pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Untuk itu peneliti sedikit kesulitan dalam menentukan daftar pertanyaan dari sudut pandang studi fenomenologi. D. Saran Berikut ini dikemukakan saran bagi peneliti lain agar memperoleh hasil penelitian yang lebih baik: 1. Peneliti harus membuat pertanyaan terlebih dahulu dan membuat agenda pertemuan secara rutin. Tentunya berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan subjek 2. Peneliti harus memiliki kesiapan hati, waktu, dan tenaga untuk melakukan penelitian terutama dalam mencari informasi dari sumber-sumber yang telah ditentukan. 3. Lebih terbuka terhadap semua informasi. 4. Memiliki sikap empati terhadap setiap peristiwa yang dimaknai oleh subjek. 5. Memilih tempat yang kondusif ketika menggali informasi supaya peneliti benar-benar menangkap makna dari setiap informasi. 6. Membangun hubungan dengan baik dan relasi yang dekat agar subjek merasa nyaman dengan peneliti. 7. Menunjukkan penerimaan yang baik melalui komunikasi non-verbal atas setiap pernyataan yang diutarakan subjek. 8. Memiliki kreatifitas dalam menghadapi hambatan-hambatan yang ada, atau situasi yang terjadi di luar perkiraan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Dudung. (2003). Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Kurnia Kalam. Bastaman. (2007). Logoterapi, Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada. DEPSOS RI (2007). Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung (Online). Tersedia di : http://repository.upi.edu/87/4/S_PSI_0703782_CHAPTER%201.pdf. Diunduh tanggal 18 Januari 2017, jam 20.06 WIB. DKT (2011). Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Di Gegerkalong Bandung (Online). Tersedia di : http://repository.upi.edu/87/4/S_PSI_0703782_CHAPTER%201.pdf. Diunduh tanggal 18 Januari 2017, jam 20.06 WIB. Kamus Bahasa Indonesia. Kodelokus Cipta Aplikasi. Android App. Kartono, Kartini. (1989). Psikologi Wanita. Bandung: Mandar Maju. Kartono, Kartini. (1992). Psikologi Wanita (jilid 2). Bandung: Mandar Maju. Koeswara, E. (1987). Psikologi Eksistensial: Suatu Pengantar.Bandung: Eresco. Koeswara, E. (1992). Logoterapi, Psikoterapi Viktor Frankl. Yogyakarta: Kanisius. Kusumasari, Diana. (2011). Ancaman Pidana Terhadap Aborsi Ilegal (Online). Tersedia di : http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl840/ancaman-pidana-terhadap-pelaku-aborsiilegal. Diunduh tanggal 3 Januari 2017, jam 11.25 WIB. Moleong, J. Lexy.(2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: P.T. Remaja Rosdikarya. Misiak, H. & Sexton, Virginia S. (1988). Psikologi Fenomenologi Eksistensian dan Humanistik. Bandung: Eresco. Permana, H. (2002). Seks Remaja Dan Aborsi (Online). Tersedia di : http://www.aborsi.org/artikel15.htm. Diunduh tanggal 14 November 2016, jam 21.24 WIB. Prawira, Purwa A. (2013). Psikologi Kepribadian Dengan Perspektif Baru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Rini, K. (2012). On Becoming a Person Rogers, Carl R. (terj. Fajar,R.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan; Model-model Kepribadian Sehat. Penerjemah. Yustinus OFM. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 Sugeng. (2010). Pengertian Keluarga (Online). Tersedia di: http://eprints.ung.ac.id/148/3/20132-86205-121409024-bab2-10012014020652.pdf. Diunduh tanggal 14 November 2016, jam 22.30 WIB. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sumarah, Ignatia Esti .dkk . (2012). Weekend Moral “Merayakan Cinta dan Kehidupan” (Edisi Revisi).Yogyakarta:Penerbit Universitas Sanata Dharma. Staruss, A., & Corbin, J. (2003). Dasar-dasar Penelitian Kualitatf. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Winkel dan Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan dan Konseling diInstitusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I Surat Persetujuan Menjadi Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II Surat Persetujuan Menjadi Informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III Lembar Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI 1. Penghimpunan Data Subjek I Nama
: ………………….
Tempat/Tanggal Lahir
: ………………….
Usia
: ………………….
Jenis Kelamin
: ………………….
Alamat Rumah
: ………………….
Alamat Sekarang
: ………………….
Penampilan Fisik
: ………………….
Penampilan Psikis
: ………………….
Sumber Informasi
: ………………….
2. Sejarah Kehidupan Subjek .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. 3. Analisis Data Subjek ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… a. Latar belakang kehidupan keluarga …………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosio kultural …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… d. Perkembangan kognitif …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… f. Ciri-ciri kepribadian …………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV Hasil Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Lampiran 4 HASIL OBSERVASI Observasi I Hari
: Sabtu
Tanggal : 10 Desember 2016 Waktu
: 11.00 – 20.00
ASPEK 1. Cinta
DESKRIPSI 1. Ketika itu peneliti mengikuti kegiatan subjek bersama kekasihnya, saat kami sedang berada di mobil (perjalanan menuju café) subjek meminta ijin kepada kekasihnya untuk meminjam uang karena subjek kehabisan uang dan belum mendapat kiriman dari orang tuanya. 2. Subjek menceritakan bahwa hubungannya dahulu sering mengalami pertengkaran karena ego masing-masing, pertengkaran tersebut sering kali membuat subjek dan kekasihnya putus, namun mereka kembali lagi karena mereka masih saling mencintai. Dan saat ini mereka lebih lebih mengedepankan diskusi untuk menyelesaikan suatu maslah dalam hubungannya.
3. Keluarga
Sambil bermain handphone (berkomunikasi dengan ayah subjek), subjek menceritakan bahwa ayahnya sedang berada di kota Bogor dalam rangka tugas kantor.
4. Seksualitas
1. Saat awal pertemuan, kekasih subjek mencium dahi subjek. 2. Saat berjalan dari lokasi parkir menuju café, Sulis dan kekasihnya berjalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
bergandengan tangan. 3. Saat peneliti dan kekasih subjek akan pergi untuk pulang, kekasih subjek kembali mencium dahi subjek.
Observasi II Hari
: Senin
Tanggal : 12 Desember 2016 Waktu
: 10.00 – 12.00
ASPEK 1. Cinta
DESKRIPSI Ketika itu, subjek memberitahukan kepada kekasihnya bahwa subjek sedang bersama dengan peneliti dan teman-teman kelompok subjek untuk membahas tugas kampus melaui pesan whatsapp.
2. Keluarga
Subjek kala itu memisahkan diri dari teman-temannya untuk mengangkat telepon dari kakak perempuannya, kemudian setelah mengangkat telepon subjek kembali bergabung dengan teman-temannya. Setelah perjumpaan dengan kelompok usai, subjek menceritakan kepada peneliti dan beberapa teman kelompoknya yang masih berada di tempat itu, bahwa kakak laki-laki subjek sedang sakit (demam berdarah) dan harus dirawat di rumah sakit di Jakarta. Subjek juga menceritakan bahwa ia merasa tidak tenang ketika ada salah satu anggota keluarganya mengalami sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Observasi III Hari
: Selasa
Tanggal : 13 Desember 2016 Waktu
: 14.00 – 21.00
ASPEK 1. Cinta
DESKRIPSI Subjek sempat ditemani oleh kekasihnya saat mengerjakan tugas kelompok selama beberapa jam, namun kekasih subjek harus meninggalkan subjek karena ada acara lain bersama teman-temannya.
2. Keluarga
Subjek kurang fokus dan terlihat lemas saat menyetting sebuah studio foto bersama kelompoknya. Subjek sempat meminta maaf pada teman-teman kelompok subjek karena dirinya tidak maksimal dalam bekerja karena kurang enak badan. Setelah tugas kelompok usai, subjek menceritakan bahwa dirinya tidak dapat tidur karena memikirkan dan memantau keadaan kakak laki-lakinya yang sedang sakit, bahkan subjek sampai berkata “kalau gak gara-gara tugas semester gue bakal balik buat liat kakak gue yang lagi sakit bang”.
3. Seksualitas
Saat kekasih subjek berpamitan pergi, kekasih subjek mencium dahi subjek.
Observasi IV Hari
: Selasa
Tanggal : 20 Desember 2016 Waktu
: 13.00 – 19.00
ASPEK 1. Cinta
DESKRIPSI 1. Ketika itu, observasi bertempat di rumah kos subjek, subjek dan kekasihnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
sedang menonton tv sembari mengobrol. 2. Subjek mengajak kekasihnya untuk shalat berjamaah dan menjadi imamnya. 3. Seksualitas
Subjek sesekali mendapat sentuhan/belaian sayang dari kekasihnya.
4. Aborsi
Saat peneliti dan kekasih subjek sedang asyik mengobrol, sembari menonton tv, tiba-tiba subjek berbicara dengan nada yang sedikit keras “ni acara, ngingetin gue sama anak kita yang”. Dari perilaku subjek tersebut, kemudian kekasih subjek menceritakan pada peneliti bahwa, subjek sering teringat pada pengalaman aborsinya jika menonton tayangan yang hampir mirip dengan dirinya.
Observasi V Hari
: Senin
Tanggal : 9 Januari 2016 Waktu
: 10.00 – 19.00
ASPEK 1. Cinta
DESKRIPSI Saat peneliti datang ke rumah kos subjek, peneliti mendapati subjek sedang memijit punggung kekasihnya yang sedang tidak enak badan.
2. Keluarga
Subjek sempat beberapa kali berkomunikasi dengan ibunya melalui pesan whatsapp.
3. Seksualitas
Pacar subjek sempat beberapa kali mencium subjek sebagai ungkapan terimakasih karena telah merawat dan berbkata “tengkyu ya sayang…”.
4. Aborsi
Subjek bercerita kepada peneliti jika kekasihnya sakit, maka subjek akan merawat kekasihnya, dan saat subjek sakit maka kekasihnyalah yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
merawat subjek. Subjek juga bercerita bahwa kekasihnya rela meminjam uang kesana-kemari untuk biaya rumah sakit subjek pasca aborsi, tidak hanya sampai disitu, kekasih subjek jugalah yang telah merawat subjek setelah keluar dari rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V Verbatim Wawancara Terstruktur I Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Lampiran 5 Verbatim Wawancara Terstruktur I Subjek Jumat, 7 januari 2017 SUBJEK
WAWANCARA
Yosua
Selamat malam mba?
Sulis
Selamat malam bang.
Yosua
Apa kabarnya malam hari ini mba?
Sulis
Biasa aja sih, hehe..
Yosua
Oke.. mba, sebelumnya saya akan mengajukan beberapa pertanyaan
CODING
mengenai penelitian saya tentang pengalaman aborsi yang pernah mba lakukan. Sulis
Iya boleh..
Yosua
Kita mulai ya mba?
Sulis
Iya silahkan.
Yosua
Apakah saudara adalah tipe orang yang mudah terbuka dengan orang
1
lain? Sulis
Ya tergantung si bang, kalau misalkan orang lain cocok sama saya, ya WS-5O saya bisa terbuka sama orang itu.
Yosua
Lalu, apaka mba adalah orang yang terbuka dengan orang tua mba?
1
Sulis
Eee, iya si bang..saya disini cerita sama orang tua, kalau misalkan
WS-6.1B
saya di sini, saya ngobrol lagi ngapain, cerita tentang kuliah, ya macem-macemlah pokoknya. Tapi kalau soal cinta mah kadang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 kadang doang critanya. Yosua
Oke, lalu saiapakah orang terdekat mba selain pacar mba?
1
Sulis
Eee.. paling temen akrab doang si bang.
WS-7.1A
Yosua
Bagaimana jika orang tua anda mengetahui bahwa anda telah
1
melakukan aborsi mba? Sulis
Mungkin saya bakalan diusir..terus enggak dianggap lagi jadi
WS-8.1B
anaknya..serem deh kalo ngebayangin kaya gitu. Yosua
Lalu, apakah setelah melakukan aborsi, hubungan sosial mba terasa
2
berbeda? Sulis
Kayaknya si iya.. Soalnya saya kerasa minder gitu bang. Sama, hehe,
WS-9.2D
cut, cut.. Yosua
Apakah kuliah saudara terganggu pasca aborsi?
2
Sulis
Ya jelas lah bang, jadi banyak ngulang beberapa mata kuliah,terus
WS-10.2B
jadi sering bolos, terus jadi gak konsen waktu dosen ngomong, kayak gitulah pokoknya. Yosua
Apakah saudara berani menceritakan aborsi yang saudara lakukan
1
kepada orang terdekat saudara? Sulis
Berani bang, awalnya mau mendem sendiri, tapi kok lama-lama jadi
WS-11.1D
gak kuat bang. Ya kaya saya ke abang ini, abangnya enak diajak ngobrol. Yosua
Oke, apakah saudara yakin akan melanjutkan hubungan sampai pada
2
pernikahan dengan pacar saudara? Sulis
Iya bang, yakin banget bang.. Saya udah percaya banget sama pacar
WS-12.2A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 saya. Yosua
Lalu apakah saudara pertama kali melakukan hubungan seks dengan
1
pacar saudara sekarang? Sulis
Iya bang, saya baru melakukan pertama kali dengan pacar saya.
WS-13.1A
Yosua
Apakah saudara selalu menggunakan alat kontrasepsi saat melakukan
1
hubungan seks? Sulis
Ee.. lebih sering enggak si bang.
WS-14.1C
Yosua
Lalu, apakah saudara sudah memikirkan hubungan seks pranikah?
2
Sulis
Iya, mikir si.. udah kelewat juga si, udah lama juga saya pacaran
WS-15.2C
sama dia. Yosua
Apakah arti hubungan seks menurut saudara?
2
Sulis
Kalau ngomongin seks, ya seks itu tanda cinta dengan kepercayaan
WS-16.2C
yang sama-sama terus juga komitmen si bang. Yosua
Dari mana saudara mengetahui bahwa saudara sedang mengandung?
1
Sulis
Ya saya si telat mens tiga mingguan, terus saya nekat cek pakai test
WS-17.1C
pack terus saya ke bidan, eh ternyata beneran hamil. Yosua
Apakah sikap pacar saudara saat mengetahui saudara mengandung?
2
Sulis
Ee.. Dia nangis waktu denger saya hamil, terus dia minta maaf ke
WS-18.2A
saya bang. Terus dia ngomong dia siap tanggung jawab. Yosua
Lalu darimana saudara mengetahui informasi tentang aborsi?
1
Sulis
Waktu itu saya lewat di perempatan condong catur, terus ada tulisan
WS-19.1D
iklan-iklan gitulah “telat haid hubungi 02xxxx”gitulah pokoknya terus saya iseng nyatet bang. Terus saya hubungi deh, terus orangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 ngajak janjian buat nganterin obatnya. Yosua
Kapan saudara melakukan aborsi?
1
Sulis
Kalau enggak salah, awal-awal 2013, agak lupa sih... itu kandungan
WS-20.1D
saya hampir dua bulanan kayaknya. Yosua
Apakah aborsi yang saudara lakukan merupakan keputusan bersama
2
dengan p acar saudara ataukah keputusan saudara saja? Sulis
Ee.. Awalnya pacar saya gak setuju bang, terus lama-lama dia nurut
WS-21.2D
juga sama saya, karena saya belum siap juga. Intinya dia dukung apa aja yang saya lakukan. Yosua
Baik, bisakah saudara menceritakan kronologi kejadian waktu itu?
1
Sulis
Ee.. waktu itu si saya minum obatnya pagi hari, terus perut saya
WS-22.1D
berasa sakit banget, terus siangnya saya kaya kencing darah gitu tapi kentel. Habis itu perut saya masih sakit banget sorenya terus saya dibawa ke rumah sakit sama pacar saya. Habis itu, perut saya masih sakit banget sorenya. Terus ke rumah sakit sama pacar saya, terus dirawat dua sampai tiga harian buat bersihin rahim saya bang, habis itu pemulihan sambil kontrol-kontrol si. Yosua
Apakah saudara masih melakukan hubungan seks dengan pacar
3
saudara setelah aborsi? Sulis
Masih si bang, tapi main aman aja si ya.
WS-23.3C
Yosua
Bagaimana saudara menanggungjawabkan kepada kerabat, jika
2
kerabat saudara mengetahui bahwa saudara melakukan aborsi? Sulis
Ee.. ya gatau bang, minta maaf kali ya, ya jangan sampai taulah
WS-24.2B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 mereka. Yosua
Apakah saudara sudah mempertimbangkan baik atau buruknya
2
sebelum melakukan aborsi? Sulis
Ya udah bangetlah, saya nglakuin ini juga buat nama baik saya dan
WS-25.2D
keluarga saya. Yosua
Lalu, apakah saudara pernah mendapatkan pendidikan tentang seks
2
pranikah sebalumnya? Sulis
Sudah bang.
WS-26.2C
Yosua
Berikutnya, bagaimana saudara mempertanggungjawabkan perbuatan
2
saudara kepada Tuhan? Sulis
Saya sholat taubat, terus saya kepikiran terus, gak tenanglah gitu
WS-27.2D
pokoknya. Yosua
Baik, apakah saudara rajin beribadah sebelum melakukan aborsi?
1
Sulis
Ya rajin si bang, kalau waktunya sholat ya saya sholat.
WS-28.1B
Yosua
Lalu setelah aborsi?
3
Sulis
Ya masih rajin. Tambah rajin malah, itung-itung ngurangin dosa juga. WS-29.3D
Yosua
Apakah aborsi yang saudara lakukan mempengaruhi kehidupan
3
spiritual saudara? Sulis
Iya bang, saya jadi sering ngaji, terus sholat malem juga.
WS-30.3D
Yosua
Apa perasaan saudara setelah beribadah?
2
Sulis
Perasaannya jadi lebih adem, lebih tenang.
WS-31.2D
Yosua
Apakah orang tua saudara pernah memberikan pendidikan seks
2
kepada saudara?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Sulis
Ya, pernah mereka selalu ngingetin saya buat jaga diri.
WS-32.2B
Yosua
Apakah saudara pernah mendapatkan bimbingan tentang seks dari
2
guru BK pada masa sekolah? Sulis
Pernah, waktu SMP dan SMA.
WS-33.2C
Yosua
Apa perasaan saudara setelah melakukan aborsi?
2
Sulis
Ee.. Perasaannya ya sedihlah bang pastinya. Mungkin paling bingung
WS-34.2D
seumur hidup. Yosua
Apakah perasaan itu masih menghantui pikiran saudara?
2
Sulis
Masih bang..
WS-35.2D
Yosua
Ee.. bagaimana sikap saudara jika perasaan itu muncul kembali?
2
Sulis
Paling ya diem aja, enggak tau mesti mau ngapain juga.
WS-36.2D
Yosua
Kapan perasaan itu akan muncul mba?
2
Sulis
Ee.. Ya kalau liat anak bayi, terus kalau engga pas lagi ada acara tv
WS-37.2D
atau cerita-cerita yang mirip sama kehidupan saya. Yosua
Baik, apakah perasaan yang saudara rasakan mempengaruhi hidup
2
saudara? Sulis
Iya, sangat berpengaruh sekali bang.
WS-38.2D
Yosua
Apakah saudara membutuhkan pendampingan dari seorang pasca
3
melakukan aborsi? Kaya temen gitu kali. Sulis
Iya bang, butuh banget, butuh temen terus rasanya.
WS-39.3D
Yosua
Lalu, apa perasaan saudara setelah mendapat pendampingan mba?
3
Sulis
Ee.. perasaannya lebih lega.
WS-40.3B
Yosua
Hal apa saja yang saudara lakukan untuk mengarahkan perasaan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 saudara terhadap perbuatan aborsi yang pernah saudara lakukan? Sulis
Ee.. Ya paling nyari hiburan, kalau enggak pergi nonton sama temen-
WS-41.3A
temen, kalau enggak ya pergi sama pacar saya bang. Yosua
Pernahkah saudara mengalami keterpurukan karena perasaan saudara
2
sendiri? Secara fisik maksudnya mba. Sulis
Iya pernah, rasanya tu lemes, sampai sakit juga pernah.
WS-42.2D
Yosua
Apakah pengalaman aborsi yang pernah saudara lakukan
3
mempengruhi pribadi saudara? Sulis
Ee.. Iya, seolah saya itu mempunyai borok yang sangat besar.
WS-43.3B
Yosua
Apakah saat ini saudara sudah bisa melupakan pengalaman aborsi
3
yang sudah pernah saudara lakukan? Sulis
Ee.. Kalau lepa si engga, tapi kalau lebih baik si iya.
WS-44.3D
Yosua
Bisakah saudara menceritakan keadaan saudara saat ini?
3
Sulis
Kalau sekarang saya sudah bisa sedikit move on terus saya juga bisa
WS-45.3D
menata hidup saya kembali walaupun sebenernya sakit kalau buat diinget, kalau bisa ya dilahirin lagi deh.. Tapi, harus tetep hidup. Semua udah lewat, yang penting nama baik orang tua saya gak hancur dimata orang banyak. Yosua
Dan, apakah harapan saudara sekarang?
3
Sulis
Ee.. harapannya.. Pengen bisa move on sepenuhnya, terus semuanya
WS-46.3B
bisa berjalan dengan normal, hidup saya juga enggak kaya sampah lagi, terus pengen banggain orang tua aja si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI Verbatim Wawancara Terstruktur II Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 Lampiran 6 Verbatim Wawancara Terstruktur II Subjek Jumat, 26 Januari 2017 SUBJEK
WAWANCARA
Yosua
Selamat malam mba?
Sulis
Selamat malam bang.
Yosua
Pada malam hari ini, saya akan kembali menanyakan tentang
CODING
pengalaman aborsi mbak yang pernak mbak laksanakan. Sulis
Iya.
Yosua
Ee.. Bisa kita mulai ya mbak?
Sulis
Iya bisa, bisa, bisa…
Yosua
Bagaimana hubungan saudara dengan pacar saudara?
C
Sulis
Ee… Hubungan saya dengan pacar saya sangat baik bang, saya
WS-4.C1
mencintai dia, dan dia mencintai saya. Ee.. Hubungan saya dan pacar saya saling melengkapi, kami pokoknya sudah saling melengkapi satu sama lain. Terus ketika saya membutuhkan pacar saya, pokonya dia selalu ada buat saya bang. Kalau dibandingkan sama orang lain yang lagi pacaran, ya kwalitasnya lebihlah.. Soalnya udah enam tahun pacaran. Terus pacar saya adalah orang terdekat saya. Yosua
Enam tahun pacaran ya mbak?
Sulis
Iya.
Yosua
Lalu berikutnya, bagaimana arti cinta menurut saudara?
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 Sulis
Ee.. Buat saya arti cinta itu ya melengkapi, setia, menerima apa
WS-6.C2
adanya, terus komitmen, terus tidak menyakiti, kayak saya butuh saya, dan pacar saya butuh saya. Oiya, satu lagi bang, cinta itu ada sampe saya enggak ada nanti. Yosua
Sampai ini..
Sulis
Sampai mati..
Yosua
Sampai maut memisahkan ya mbak?
Sulis
Betul sekali..
Yosua
Ee.. Berikutnya, bagaimana saudara menghadapi masalah-masalah
C
yang terjadi dalam relasi dengan pacar saudara? Sulis
Emm.. kalau ada masalah, saya selalu mendiskusikan dengan pacar
WS-9.C3
saya untuk mencari penyelesaiannya, tapi pas dulu awal pacaran, saya dan pacar saya sering rebut, ujungnya putus.. terus nyambung lagi gitulah, namanya juga masih labil, sering egois, tapi kalau sekarang udah beda sih.. Kami selalu diskusi buat seleseinn masalah. Udah gak jaman lagi deh tu egois-egoisan pokonya mah gemana baiknya buat masa depan. Yosua
Lanjut kepertanyaan berikutnya ya mbak?
Sulis
Iya.
Yosua
Bagaimanakah hubungan saudara dengan pacar saudara?
K
Sulis
Ee.. Sama keluarga hubungan saya baik-baik aja bang, intinya
WS-11.K1
komunikasi sama keluarga sih, sayakan jauh.. Ya paling Cuma kontekan lewat hp, intinya saya sayang banget sama keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Yosua
Oke baik mba.. Lalu bagaimana saudara memaknai relasi dengan
K
keluarga mbak? Sulis
Kalau relasi sama keluarga buat saya sangat penting. Kalau enggak
WS-12.K2
ada keluarga, ya enggak tau mau jadi apa.. mereka yang ngedidik saya bang.. mencintai saya, ngasih makan saya, berjuang buat saya, jadi saya enggak mau kehilangan mereka, saya juga enggak mau mereka kecewa, dan terus mau banggain mereka. Yosua
Lalu, bagaimana saudara menyikapi masalah-masalah yang terjadi
K
dalam berelasi dengan orang tua saudara mba? Sulis
Sebenarnya dari kecil, saya dan kakak saya sudah dididik buat saling
WS-13.K3
terbuka, jadi apa aja masalahnya, saya cerita sama orang tua, atau ibu.. keluarga saya selalu menerima atau siap ndengerin apa aja crita saya. Ah, adem deh kalau udah cerita sama mereka, masalahnya jadi krasa enteng tu loh.. Yosua
Lalu bagaimana saudara memandang hubungan seks pranikah itu
S
mba? Sulis
Eeh.. seks itu kalau menurut saya, itu hubungan yang harusnya
WS-14.S1
dilakukan buat orang yang sudah matang. Jadi tidak dipaksakan, sama kalau orang itu sudah mempunyai komitmen yang benar-benar, seks itu bukan Cuma nafsu buat tidur aja gitu. Yosua
Lalu, bagaimana saudara memaknai diri saudara dalam hubungan seks mbak?
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Sulis
Sebenernya, saya ngerasa berdosa karena saya sudah melakukan hal
WS-15.S2
itu, tapi saya sudah mantep mau serius sama pacar saya, soalnya saya liat pacar saya juga serius, jadi ya nglakuin walau belum nikah. Yosua
Baik, bagaimana saudara menyikapi hubungan seks yang saudara
S
lakukan? Sulis
Emh.. saya ngerasa dosa sih, tapi saya cinta sama pacar saya, dah
WS-16.S3
percaya bahwa dia gak akan ninggalin saya sampai nikah nanti.. udah lewat juga sih, yang penting sama-sama yakinlah.. buat hidup bareng juga, terus kita juga udah komitmen, jadi ya saya enggak takut lagi. Yosua
Berikutnya ya mbak, jelaskan bagaimana saudara bisa melakukan
A
aborsi mbak? Alasannya apa sih? Sulis
Ee.. alasannya, soalnya saya takut ngecewain keluarga besar saya,
WS-17.A1
saya takutb kalau hidup saya tu berantakan, intinya saya enggak mau malu-maluin keluarga saya dimasyarakat, saya enggak bisa bayangin, betapa hancurnya keluarga terutama orangtua saya kalau tau saya hamil, lebih baik mati kalau kayak gitu kejadiaanya. Saya takut banget dan bingung juga. Yosua
Lalu bagaimanakah saudara memaknai aborsi itu mba?
A
Sulis
Emh.. awalnya saya anggap aborsi itu bisa simple menyelesaikan
WS-18.A2
masalah, tapi ternyata saya salah.. Rasanya hampir mati nahan sakit waktu habis minum obat, perut saya kaya mau meledak rasanya, sakit.. aborsi sebenernya enggak nyelesain masalah si bang, saya jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 kaya punya phobia sama apa yang pernah saya lakuka. Sampai sekarangpun, saya masih inget, keinget terus sama aborsi.. Ngerilah pokoknya. Terus saya ngerasa kaya punya dosa besar gara-gara kelakuan saya sendiri. Ah lemes deh kalau suruh inget-inget itu. Saya kaya sampah bang.. gak guna. Yosua
Baik mba.. Ee, bagaimakan saudara menghadapi aborsi mba?
A
Sulis
Emh.. Awalnya takut, saya 93iker itu harus dilakukan, saya udah
WS-
mateng dan siap ngelakuin demi nama baik keluarga, itu sakit banget
19.A3.1
si rasanya, saya jadi pembunuh anak saya sendiri bang! Saya enggak mau kalau orang lain tau si sebenernya. Yosua
Lalu bagaimanakah kehidupan saudara setelah aborsi?
A
Sulis
Emh, saya tau saya busuk kaya sampah.. Tapi intinya sih, sekarang
WS-
gemana saya harus hidup, terus saya juga udah tobat, terus saya mau
20.A3.2
banggain orang tua ajalah sekarang, saya enggak mau banget orang tua saya kecewa, dan saya juga pengen hidup kaya orang lain. Terus nikah sama pacar saya, terus saya mau ngelahirin adiknya anak saya yang saya bunuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII Verbatim Reduksi Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Lampiran 7 Verbatim Reduksi Subjek SUBJEK
WAWANCARA
CODING
Yosua
Bagaimana hubungan saudara dengan pacar saudara?
C
Sulis
Ee… Hubungan saya dengan pacar saya sangat baik bang, saya
WS-4.C1
mencintai dia, dan dia mencintai saya. Ee.. Hubungan saya dan pacar saya saling melengkapi, kami pokoknya sudah saling melengkapi satu sama lain. Terus ketika saya membutuhkan pacar saya, pokonya dia selalu ada buat saya bang. Kalau dibandingkan sama orang lain yang lagi pacaran, ya kwalitasnya lebihlah.. Soalnya udah enam tahun pacaran. Terus pacar saya adalah orang terdekat saya. Yosua
Lalu berikutnya, bagaimana arti cinta menurut saudara?
C
Sulis
Ee.. Buat saya arti cinta itu ya melengkapi, setia, menerima apa
WS-6.C2
adanya, terus komitmen, terus tidak menyakiti, kayak saya butuh saya, dan pacar saya butuh saya. Oiya, satu lagi bang, cinta itu ada sampe saya enggak ada nanti. Yosua
Ee.. Berikutnya, bagaimana saudara menghadapi masalah-masalah
C
yang terjadi dalam relasi dengan pacar saudara? Sulis
Emm.. kalau ada masalah, saya selalu mendiskusikan dengan pacar saya untuk mencari penyelesaiannya, tapi pas dulu awal pacaran, saya dan pacar saya sering rebut, ujungnya putus.. terus nyambung lagi gitulah, namanya juga masih labil, sering egois, tapi kalau sekarang
WS-9.C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 udah beda sih.. Kami selalu diskusi buat seleseinn masalah. Udah gak jaman lagi deh tu egois-egoisan pokonya mah gemana baiknya buat masa depan. Yosua
Bagaimanakah hubungan saudara dengan pacar saudara?
K
Sulis
Ee.. Sama keluarga hubungan saya baik-baik aja bang, intinya
WS-11.K1
komunikasi sama keluarga sih, sayakan jauh.. Ya paling Cuma kontekan lewat hp, intinya saya sayang banget sama keluarga.
Yosua
Oke baik mba.. Lalu bagaimana saudara memaknai relasi dengan
K
keluarga mbak? Sulis
Kalau relasi sama keluarga buat saya sangat penting. Kalau enggak
WS-12.K2
ada keluarga, ya enggak tau mau jadi apa.. mereka yang ngedidik saya bang.. mencintai saya, ngasih makan saya, berjuang buat saya, jadi saya enggak mau kehilangan mereka, saya juga enggak mau mereka kecewa, dan terus mau banggain mereka. Yosua
Lalu, bagaimana saudara menyikapi masalah-masalah yang terjadi
K
dalam berelasi dengan orang tua saudara mba? Sulis
Sebenarnya dari kecil, saya dan kakak saya sudah dididik buat saling
WS-13.K3
terbuka, jadi apa aja masalahnya, saya cerita sama orang tua, atau ibu.. keluarga saya selalu menerima atau siap ndengerin apa aja crita saya. Ah, adem deh kalau udah cerita sama mereka, masalahnya jadi krasa enteng tu loh.. Yosua
Lalu bagaimana saudara memandang hubungan seks pranikah itu
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 mba? Sulis
Eeh.. seks itu kalau menurut saya, itu hubungan yang harusnya
WS-14.S1
dilakukan buat orang yang sudah matang. Jadi tidak dipaksakan, sama kalau orang itu sudah mempunyai komitmen yang benar-benar, seks itu bukan Cuma nafsu buat tidur aja gitu. Yosua
Lalu, bagaimana saudara memaknai diri saudara dalam hubungan
S
seks mbak? Sulis
Sebenernya, saya ngerasa berdosa karena saya sudah melakukan hal
WS-15.S2
itu, tapi saya sudah mantep mau serius sama pacar saya, soalnya saya liat pacar saya juga serius, jadi ya nglakuin walau belum nikah. Yosua
Baik, bagaimana saudara menyikapi hubungan seks yang saudara
S
lakukan? Sulis
Emh.. saya ngerasa dosa sih, tapi saya cinta sama pacar saya, dah
WS-16.S3
percaya bahwa dia gak akan ninggalin saya sampai nikah nanti.. udah lewat juga sih, yang penting sama-sama yakinlah.. buat hidup bareng juga, terus kita juga udah komitmen, jadi ya saya enggak takut lagi. Yosua
Berikutnya ya mbak, jelaskan bagaimana saudara bisa melakukan
A
aborsi mbak? Alasannya apa sih? Sulis
Ee.. alasannya, soalnya saya takut ngecewain keluarga besar saya, saya takutb kalau hidup saya tu berantakan, intinya saya enggak mau malu-maluin keluarga saya dimasyarakat, saya enggak bisa bayangin, betapa hancurnya keluarga terutama orangtua saya kalau tau saya hamil, lebih baik mati kalau kayak gitu kejadiaanya. Saya takut
WS-17.A1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 banget dan bingung juga. Yosua
Lalu bagaimanakah saudara memaknai aborsi itu mba?
A
Sulis
Emh.. awalnya saya anggap aborsi itu bisa simple menyelesaikan
WS-18.A2
masalah, tapi ternyata saya salah.. Rasanya hampir mati nahan sakit waktu habis minum obat, perut saya kaya mau meledak rasanya, sakit.. aborsi sebenernya enggak nyelesain masalah si bang, saya jadi kaya punya phobia sama apa yang pernah saya lakuka. Sampai sekarangpun, saya masih inget, keinget terus sama aborsi.. Ngerilah pokoknya. Terus saya ngerasa kaya punya dosa besar gara-gara kelakuan saya sendiri. Ah lemes deh kalau suruh inget-inget itu. Saya kaya sampah bang.. gak guna. Yosua
Baik mba.. Ee, bagaimakan saudara menghadapi aborsi mba?
A
Sulis
Emh.. Awalnya takut, saya 97iker itu harus dilakukan, saya udah
WS-
mateng dan siap ngelakuin demi nama baik keluarga, itu sakit banget
19.A3.1
si rasanya, saya jadi pembunuh anak saya sendiri bang! Saya enggak mau kalau orang lain tau si sebenernya. Yosua
Lalu bagaimanakah kehidupan saudara setelah aborsi?
A
Sulis
Emh, saya tau saya busuk kaya sampah.. Tapi intinya sih, sekarang
WS-
gemana saya harus hidup, terus saya juga udah tobat, terus saya mau
20.A3.2
banggain orang tua ajalah sekarang, saya enggak mau banget orang tua saya kecewa, dan saya juga pengen hidup kaya orang lain. Terus nikah sama pacar saya, terus saya mau ngelahirin adiknya anak saya yang saya bunuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VIII Verbatim Tematik Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 Lampiran 8 Verbatim Tematik Subjek ASPEK
WAWANCARA
Pemaknaan 1. Ee... Hubungan saya dengan pacar saya sangat baik bang, saya Cinta
CODING WS-4.C1
mencintai dia, dan dia mencintai saya. Ee.. Hubungan saya dan pacar saya saling melengkapi, kami pokoknya sudah saling melengkapi satu sama lain. Terus ketika saya membutuhkan pacar saya, pokonya dia selalu ada buat saya bang. Kalau dibandingkan sama orang lain yang lagi pacaran, ya kwalitasnya lebihlah.. Soalnya udah enam tahun pacaran. Terus pacar saya adalah orang terdekat saya. 2. Ee.. Buat saya arti cinta itu ya melengkapi, setia, menerima apa
WS-6.C2
adanya, terus komitmen, terus tidak menyakiti, kayak saya butuh saya, dan pacar saya butuh saya. Oiya, satu lagi bang, cinta itu ada sampe saya enggak ada nanti. 3. Emm.. Kalau ada masalah, saya selalu mendiskusikan dengan pacar saya untuk mencari penyelesaiannya, tapi pas dulu awal pacaran, saya dan pacar saya sering rebut, ujungnya putus.. terus nyambung lagi gitulah, namanya juga masih labil, sering egois, tapi kalau sekarang udah beda sih.. Kami selalu diskusi buat seleseinn masalah. Udah gak jaman lagi deh tu egois-egoisan pokonya mah gemana baiknya buat masa depan.
WS-9.C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 Pemaknaan 1. Ee.. Sama keluarga hubungan saya baik-baik aja bang, intinya Keluarga
WS-11.K1
komunikasi sama keluarga sih, sayakan jauh.. Ya paling Cuma kontekan lewat hp, intinya saya sayang banget sama keluarga. 2. Kalau relasi sama keluarga buat saya sangat penting. Kalau
WS-12.K2
enggak ada keluarga, ya enggak tau mau jadi apa.. mereka yang ngedidik saya bang.. mencintai saya, ngasih makan saya, berjuang buat saya, jadi saya enggak mau kehilangan mereka, saya juga enggak mau mereka kecewa, dan terus mau banggain mereka. 3. Sebenarnya dari kecil, saya dan kakak saya sudah dididik buat
WS-13.K3
saling terbuka, jadi apa aja masalahnya, saya cerita sama orang tua, atau ibu.. keluarga saya selalu menerima atau siap ndengerin apa aja crita saya. Ah, adem deh kalau udah cerita sama mereka, masalahnya jadi krasa enteng tu loh.. Pemaknaan 1. Eeh.. seks itu kalau menurut saya, itu hubungan yang harusnya Seksualitas
WS-14.S1
dilakukan buat orang yang sudah matang. Jadi tidak dipaksakan, sama kalau orang itu sudah mempunyai komitmen yang benarbenar, seks itu bukan cuma nafsu buat tidur aja gitu. 2. Sebenernya, saya ngerasa berdosa karena saya sudah melakukan hal itu, tapi saya sudah mantep mau serius sama pacar saya, soalnya saya liat pacar saya juga serius, jadi ya nglakuin walau belum nikah.
WS-15.S2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 3. Emh.. saya ngerasa dosa sih, tapi saya cinta sama pacar saya, dah WS-16.S3 percaya bahwa dia gak akan ninggalin saya sampai nikah nanti.. udah lewat juga sih, yang penting sama-sama yakinlah.. buat hidup bareng juga, terus kita juga udah komitmen, jadi ya saya enggak takut lagi. Pemaknaan 1. Ee.. Alasannya, soalnya saya takut ngecewain keluarga besar Aborsi
WS-17.A1
saya, saya takutb kalau hidup saya tu berantakan, intinya saya enggak mau malu-maluin keluarga saya dimasyarakat, saya enggak bisa bayangin, betapa hancurnya keluarga terutama orangtua saya kalau tau saya hamil, lebih baik mati kalau kayak gitu kejadiaanya. Saya takut banget dan bingung juga. 2. Emh.. Awalnya saya anggap aborsi itu bisa simple
WS-18.A2
menyelesaikan masalah, tapi ternyata saya salah.. Rasanya hampir mati nahan sakit waktu habis minum obat, perut saya kaya mau meledak rasanya, sakit.. aborsi sebenernya enggak nyelesain masalah si bang, saya jadi kaya punya phobia sama apa yang pernah saya lakuka. Sampai sekarangpun, saya masih inget, keinget terus sama aborsi.. Ngerilah pokoknya. Terus saya ngerasa kaya punya dosa besar gara-gara kelakuan saya sendiri. Ah lemes deh kalau suruh inget-inget itu. Saya kaya sampah bang.. gak guna. 3. Emh.. Awalnya takut, saya pikir itu harus dilakukan, saya udah mateng dan siap ngelakuin demi nama baik keluarga, itu sakit
WS19.A3.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 banget si rasanya, saya jadi pembunuh anak saya sendiri bang! Saya enggak mau kalau orang lain tau si sebenernya. 4. Emh, saya tau saya busuk kaya sampah.. Tapi intinya sih, sekarang gemana saya harus hidup, terus saya juga udah tobat, terus saya mau banggain orang tua ajalah sekarang, saya enggak mau banget orang tua saya kecewa, dan saya juga pengen hidup kaya orang lain. Terus nikah sama pacar saya, terus saya mau ngelahirin adiknya anak saya yang saya bunuh.
WS20.A3.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IX Verbatim Wawancara Terstruktur I Informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Lampiran 9 Verbatim Wawancara Terstruktur I Informan Jumat, 10 Januari 2017 SUBJEK Yosua
WAWANCARA Apakah
CODING
pacar saudara adalah tipe yang mudah membuka diri 1
dengan orang lain? Kirman
Ya.. sebenernya sih. Ya cuma dalam situasi tertentu ya sepertinya WK-1.1O saya melihatnya terkadang iya terkadang tidak.
Yosua
Baik. Apakah pacar saudara adalah orang yang terbuka dengan 1 orang tua?
Kirman
Sama orang tua sih ga terlalu ya. Ee.. kita jangan formal-formal WK-2.1B banget gini ya. Cuma ga terlalu dia, Cuma ya sering cerita Cuma tidak terlalu dekat.
Yosua
Siapakah orang terdekat pacar saudara selain anda?
1
Kirman
Dia anaknya pilih-pilih. Jadi tu, pilih-pilih temen gitu. Ga semuanya WK-3.1A cocok sama dia.
Yosua
Lalu bagaimana jika orang tua pacar anda mengetahui bahwa pacar 1 anda telah hamil?
Kirman
Kalo berangan-angan sih aku ga tau ya, Cuma pasti shock. Shock WK-4.1B berat pastinya.
Yosua
Oke. Apakah setelah melakukan aborsi hubungan sosial pacar anda 2 terganggu?
Kirman
Oo ya tentu pasti, pasti dia pasti punya sisi merasa bersalah gitu. WK-5.2D Jadinya dia, ya dia jadi minder, jadi menutup diri gitu deh.
Yosua
Ok Ee.. mas apakah kuliah pacar saudara menjadi terganggu?
2
Kirman
Oo ya jelas dong, dia telat satu semester. Ya sempat lah.
WK-6.2B
Yosua
Apakah pacar saudara berani menceritakan aborsi kepada temannya, 1 atau orang terdekatnya?
Kirman
Berani. Ya beberapa aja sih, termasuk mas nya juga. Tapi dia pilih- WK-7.1D pilih kok.
Yosua
Apakah saudara dan pacar saudara yakin akan melanjutkan sampai 2 hubungan pernikahan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 Kirman
Wha ya kita tentunya yakin dan juga berharap apapun itu tapikan WK-8.2A semuanya ada yang ngatur.
Yosua
apakah pacar saudara melakukan hubungan seks pertama kali 1 dengan anda?
Kirman
Iya. Saya sih yakin seperti itu.
WK-9.1A
Yosua
Apakah arti hubungan seks menurut pacar saudara?
1
Kirman
Waa. Ee.. sepertinya sih saya beranggapan bahwa dia itu eem WK-10.1C lambang cinta seperti itu.
Yosua
Baik. Apakah saudara dan pacar saudara selalu menggunakan alat 2 kontrasepsi saat berhubungan seks?
Kirman
Ee. kebanyakan sih engga. Tapi ya kadang-kadang sih pake.
WK-11.2C
Yosua
Baik. Apakah pacar saudara sudah memikirkan resiko hubungan 2 seks pra pernikahan?
Kirman
Ya tentunya sudah dong.
Yosua
Darimana
pacar
saudara
WK-12-2C mengetahui
bahwa
dia
sedang 1
mengandung? Kirman
Lewat testpack, waktu itu dia beli tesTpack, terus kemudian dia test WK-13.1C terus sampai kebidan gitu.
Yosua
Apakah sikap saudara saat mengetahui pacar saudara mengandung?
2
Kirman
Waa tentunya shock dong tapi saya minta maaf balik lagi semua itu WK-14.2A sebenernya salah saya, ya saya juga tanggung jawab.
Yosua
Baik mas. Darimana pacar saudara mengetahui tentang informasi 1 tentang aborsi?
Kirman
Aku sebenernya sih ga tau juga ya, aslinya dari mana. Cuma di WK-15.1D perempatan-perempatan jalan itu dia pernah cerita itu ada informasi aborsi. Perempatan-perempatan, ya waktu itu di condong catur, waktu dia nunjukin ke saya.
Yosua
Lalu kapan pacar saudara melakukan aborsi mas?
1
Kirman
Kalau ga salah ya sekitar taun 2013 awal-awal. Agak lupa si saya.
WK-16.1D
Yosua
Apakah aborsi yang pacar saudara lakukan merupakan keputusan 2 bersama dengan saudara ataukah hanya keputusan sepihak saja mas?
Kirman
Awalnya saya ga setuju ya, Cuma wih gimana lagi itu keadaan terus WK-17.2D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 itu memang yang terbaik jadinya ya keputusan bersama Yosua
Bisakah saudara menceritakan kronologi kejadian pada saat aborsi 1 waktu itu mas?
Kirman
Bentar2 saya ingat dl ya, eem waktu itu dia kayaknya minum obat WK-18.1D pagi-pagi waktu itu saya juga nemenin dia. Minum obatnya itu pagi-pagi Bentuknya pil gitu
Yosua
Ee, sebentar maaf obatnya itu janjian sama orang yang waktu 3 mendapat informasi dari perempatan jalan.
Kirman
Iya, terus minum obat pagi-paginya. Terus kemudian perutnya WK-19.3C kayak sakit gitu deh. Katanya perutnya sakit banget terus kemudian dia kencing,
siangnya kecing darah tapi agak kentel-kentel
menggumpal, sesuatu yang menggumpal. Terus aku takut dong pastinya, aku bingung mau gimana akhirnya saya ambil keputusan deh saya bawa dia kerumah sakit, akhirnya dia dirawat 2 - 3 hari waktu itu dan saya nemenin dia. Yosua
Baik. apakah saudara masih melakukan hubungan seks dengan 2 pacar saudara setelah aborsi?
Kirman
Waa kamu ini tanyanya, ya gimana ya. Malu sih tapi ya, masih kok.
WK-20.2B
Yosua
Lalu berikutnya mas, pernah ga mas mengandai-andai kalau 2 misalnya saudara pacarnya mas mengetahui bahwa pacarnya mas ini melakukan aborsi, mungkin apa yang akan dilakukan?
Kirman
Ya saya sempet mikir kayak gitu yang pertama ya jelas saya mnta WK-21.2D maaf
pasti
dan
saya
menngatakan
kesiapan
saya
untuk
mempertanggung jawabkan nya karena saya laki-laki. Yosua
Apakah pacar saudara sudah mempertimbangkan baik buruknya 2 sebelum melakukan aborsi?
Kirman
Ya kita sama2 mempertimbangkannya.
WK-22.2C
Yosua
Apakah apacar saudara pernah mendapatkan pendidikan tentang 2 seks pra nikah sebelumnya?
Kirman
Ya pernah pastinya.
WK-23.2D
Yosua
Bagaimana pacar saudara mempertanggung jawabkan perbuatan 1 yang telah dilakukan kepada Tuhan?
Kirman
Ee waktu dia sampe ee apa ya, di tempat kitakan ada sholat tobat ya, WK-24.1B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 ya saya saya bantu mengimami dia. Kadang2 saya imami untuk sholat tobat. Yosua
Apakah pacar saudara rajin beribadah sebelum melakukan aborsi?
3
Kirman
Ya dia sholat 5 waktu, kadang saya imami.
WK-25.3D
Yosua
Lalu sesudah melakukan aborsi mas?
3
Kirman
Wa jadi tambah rajin to, ya kayak merasa berslah sama sang WK-29.3D pencipta.
Yosua
Oke mas. Apakah aborsi yang dilakukan mempengaruhi kehidupan 2 spiritual pacarnya mas?
Kirman
Yang td saya katakana ya jelas dong jelas ada perubahannnya.
WK-30.2D
Yosua
Pernah ga melihat perbedaan setelah beribadah atau sebelum 2 beribadah?
Kirman
Ya dia jadi lebih tenang mungkin ya secara spiritual, secara WK-31.2D pemikirannya dia juga lebih jernih aja sih.
Yosua
Apakah orang tua pacarnya mas pernah memberikan pendidikan 2 seks kepada pacarnya mas?
Kirman
Iya pernah. Pernah.
WK-32.2B
Yosua
Lalu apakah pacarnya mas pernah mendapatkan bimbingan tentang 2 seks dari guru bk pada masa sekolah mas?
Kirman
Iya kebetulan kita satu sekolah satu sma. Pernah. Penah itu.
WK-33.2C
Yosua
Apakah perasaan pacar saudara setelah melakukan aborsi?
2
Kirman
Ya pasti merasa bersalah ya kayak orang bingung gitu deh
WK-34.2D
Yosua
Lalu apakah perasaan itu masih menghantui pikiran pacarnya mas?
2
Kirman
Ya saya rasa masih.
WK-35.2D
Yosua
Bagaimana sikap pacar saudara jika perasaan itu muncul kembali 2 mas?
Kirman
Ya biasanya dia diam terus kayak ga tau mau ngapain gitu.
WK-36.2D
Yosua
Kayak mungkin kehilangan arah mungkin ya?
2
Kirman
Kayak orang linglung gitu.
WK-37.2D
Yosua
Lalu kapan perasaan itu akan muncul?
2
Kirman
Ketika dia sedang sendiri biasanya.
WK-38.2D
Yosua
Apakah perasaaan yang pacar saudara rasakan mempengaruhi 2 kehidupan pacarnya mas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 Kirman
Oo ya tentu jelas dong. Pasti.
WK-39.2D
Yosua
Apakah pacarnya mas membutuhkan pendampingan dari seorang 3 pasca melakukan aborsi?
Kirman
Tentu ya setidaknya buat meringankan berbagi cerita meringankan WK-40.3D beban yang terlalu berat. Pasti.
Yosua
Apa perrasaan pacar saudara setelah mendapatkan pendampingan?
3
Kirman
Dia sih cerita kalo misalkan ada orang yang nemenin dia lega gitu, WK-41.3B kayak ada sesuatu yang terlampiaskan.
Yosua
Hal apa saja yang pacar saudara lakukan untuk mengarahkan 3 perasaan pacar saudara terhadap perbuatan aborsi yang pernah dilakukan?
Kirman
Biasanya dia pergi, kalo ga sama saya ya kadang pengen pergi, WK-42.3B pengen jalan2 nongkrong- nongkrong sama temen nya gitu
Yosua
Baik. Pernahkan pacar saudara mengalami keterpurukan secara fisik 3 Karena perasaan nya sendiri?
Kirman
Fisik? Dia pernah sakit, sampai sakit gitu. Ya ga tau sih dia sakitnya WK-43.3A gara- gara apa aborsinya atau apa.
Yosua
Apakah
pengalaman
aborsi
yang
pacar
saudara
lakukan 2
mempengaruhi pribadi pacarnya mas? Kirman
Oo ya tentu dong. Tentu pastinya.
WK-44.2D
Yosua
Apakah saat ini pacar saudara sudah bisa melupakan pengalaman 3 aborsi yang pernah dilakukan?
Kirman
Ya namanya lupa ya ga mungkin, tapi ya much better lah.
WK-45.3D
Yosua
Bisakah mas menceritakan keadaan pacar mas saat ini?
3
Kirman
Ya dia saya rasa dia sepengamatan saya dia sudah lebih bisa move WK-46.3D on dari pengalamannya. Udah lebih baiklah.
Yosua
Apakah mas mengetahui harapan pacarnya mas sekarang
Kirman
Sepertinya dia yang jelas dia ga mau ngecewain orang tuanya dan WK-47.3D ngebanggain. Ya dia sih sering cerita-cerita gitu kepengen punya hidup normal. Cuma pikiranya dia mengatakan kepengen hidup normal. Terus kepengen kayak orang-orang lain gitu
Yosua
Oke mas terimakasih
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN X Verbatim Wawancara Terstruktur II Informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Lampiran 10 Verbatim Wawancara Terstruktur II Informan Kamis, 26 Januari 2017 SUBJEK
WAWANCARA
Yosua
Selamat malam mas?
Kirman
Iya selamat malam.
Yosua
Kembali saya minta tolong kepada mas, untuk wawancara sebagai
CODING
pembanding dari jawaban pacarnya mas ya mas? Kirman
Oke heeh..
Yosua
Bisa dimulai ya mas?
Kirman
Iya bisa, ngga usah serius-serius kaya biasanya itu ya.
Yosua
Oke, oke.. Ee mas, bagaimana hubungan mas dengan pacar mas C sekarang mas?
Kirman
Ya.. hubungan saya sekarang baik ya.. Menurut saya baik, kita WK-4.C1 saling mencintai, terus kita juga saling melengkapi kekurangankekurangan masing-masing. Baik.
Yosua
Oke.. berikutnya, bagaimanakah arti cinta menurut pacarnya mas C sih mas?
Kirman
Menurut dia?
WK-5.C2
Yosua
Iya menurut dia, sepengetahuan mas aja.
C
Kirman
Ee.. dia sih sering bilang kalau cinta itu ya melengkapi, setia, WK-6.C2 berkomitmen, tidak saling menyakiti, dan menerima apa adanya.
Yosua
Lalu apakah benar, mas adalah orang terdekat buat pacar mas?
C
Kirman
Ya, setau saya iya.
WK-7.C2
Yosua
Oke, bagaimana mas menghadapi masalah-masalah yang terjadi C dalam pacaran?
Kirman
Setiap kita, ee.. ya pasti hubungan ada masalahnya kan, setiap kita WK-8.C3 punya masalah kita selalu mencoba untuk berdiskusi, ya apa yang terbaik, kita saling berdiskusi.. Emh, dulu sih awalnya kita saling rebut, cuma lama-kelamaan kita mencoba menjalin hubungan yang lebih dewasa lagi ya.. Ya berdiskusi, ya mencari jalan keluar dari masalah yang sedang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 Yosua
Lanjut ya mas?
Kirman
Oke..
Yosua
Ee.. sepengetahuannya mas, bagaimanasih hubungannya pacar mas K dengan keluarganya mas?
Kirman
Emm.. Saya, setau saya si dia hubungannya baik, dengan keluarga WKbaik, ee.. Dia sayang banget sama keluarganya, pada intinya dia 10.K1.1 sayang sama keluarganya.
Yosua
Biasanya kalau pacar mas di Jogja dan keluarganya di Jakarta, K sering kontek-kontekan mas? Mas sering liat?
Kirman
Iya mereka sering kontek-kontekan. Dia sering ditanyain “udah WKmakan atau belum?”. Ee.. setau saya dia gak mau ngecewain 11.K1.2 keluarga.
Yosua
Oke-oke mas.. Ee.. bagaimanakah pacarnya mas memaknai relasi K dengan keluarganya mas?
Kirman
Relasi dengan keluarganya ya.. Emh, menurut saya, dia itu kaya WK-12.K2 saling terbuka gitu sama keluarganya yang lain. Dia, dia mencoba untuk
terbuka dengan
semua anggota keluarganya, ketika
keluarganya punya masalah, ketika keluarganya dengan keluarga kecil mereka dia mendengarkan, kemudian dia punya masalah dengan saya dia juga curhat dan terbuka seperti itu. Yosua
Baik mas, lalu bagaimana pacarnya mas menyikapi jika ada K masalah-masalah dikeluarga mas?
Kirman
Ya.. mereka saling terbuka sebenernya. Mereka sering berdiskusi WK-13.K3 bersama, sering kumpul deh, pada intinya mereka sudah di setting untuk saling terbuka, seperti itu.
Yosua
Bagaimanakah pacarnya mas memandang hubungan seks pranikah S itu mas?
Kirman
Ya kita pernah bicara masalah ini sebelumnya, kalau menurut kita, WKbukan menurut dia aja. Menurut kita, seks sebelum menikah, ya 14.S1.1 memang seharusnya sih buat orang yang udah menikah si ya.. Cuma segala sesuatu yang dilakukan dengan cinta bukan sekedar dengan nafsu saja, itu yang dimaksud seks bagi kita gitu loh. Bukan hal yang dipaksakan. Jadi dia menganggapnya itu adalah karna, dia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 melakukan itu karena kita saling mencintai. Yosua
Maaksudnya melakukan itu, ee.. ya melakukan hubungan suami istri S gitu mas?
Kirman
Ya, hubungan seksual. Karena sekarang juga banyak yang bukan WKsuami istri.
Yosua
15.S2.2
Oke-oke mas.. lalu bagaimana pacar saudara memaknai diri dalam S hubungan seks mas?
Kirman
Kita tau kalau itu dilarang oleh agama, jadi.. tapi kita memiliki WK-16.S2 komitmen, kita memiliki kemantapan bahwa nanti kita akan bersama, memang itu adalah hal yang ceroboh sih.. Cuma karena kita memiliki komitmen jadi kita melakukan hal itu. Cuma ya, kita tau kalau itu dosa dan gak boleh seperti itu.
Yosua
Berikutnya bagaimana pacar saudara menyikapi hubungan seks S yang dilakukan sama mas?
Kirman
Ya.. pasti sebenernya kita masih memiliki rasa bersalah, ya tapi kita WK-17.S3 saling mencintai gitu loh. Saya percaya bahwa dia tidak akan meninggalkan saya dan dia percaya bahwa saya tidak akan meninggalkan dia. Jadi kita melakukan itu, karena atas dasar keyakinan.
Yosua
Oke, trimakasih mas.
Yosua
Ee.. berikutnya mas, jelaskan bagaimana pacar saudara bisa A melakukan aborsi mas?
Kirman
Ee.. Pada intinya, dia sangat tidak mau untuk mengecewakan WK-18.A1 orangtuanya, apalagi membuat malu orangtuanya di depan masyarakat. Karena pada umumnya secara normatif itu hal yang tabu gituloh. Hamil diluar pernikahan, jadi dia pada intinya tidak mau mengecewakan keluarganya, pada intinya seperti itu.
Yosua
Lalu, bagaimanakah pacar saudara memaknai aborsi itu mas?
A
Kirman
Memaknai.. Ee, dia pernah berpikiran bahwa aborsi itu adalah jalan WK-19.A2 terakhir, dan itu akan selesai, begitu. Tapi kalau saya berpikir itu tidak semudah itu, dan akhirnyapun dia menjelaskan ke saya kalau hal itu ya memang tidak sesimpel itu ternyata gitu loh.
Yosua
Oke, lalu bagaimakah pacar saudara menghadapi aborsi mas?
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 Kirman
Sebenarnya ketakutan terbesar ada dalam diri saya, karena saya WKtakut dia kenapa-kenapa, tapi dia juga bilang sebelum kita 20.A3.1 melakukan aborsi itu, dia bilang “saya takut..”, “aku takut”, “gue takut..” gitu. Awalnya sakit, takut, ya saya rasa pasti hal itu yang ada dalam pikirannya.
Yosua
Baik mas, lalu bagaimanakah kehidupan pacar saudara setelah A melakukan aborsi mas?
Kirman
Menurut saya, dia jauh lebih bijaksana.. Disisi lain dia memiliki WKrasa bersalah yang lebih. Jadi ada hal yang berbeda aja ketika saya 21.A3.2 melihatnya gitu loh. Dia masih sangat takut, tapi dia sudah bisa lebih baik, karena peristiwa itu kita jadi lebih baik menghadapi halhal yang berbau sprititual sperti itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN XI Verbatim Reduksi Informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Lampiran 11
Verbatim Reduksi Informan SUBJEK Yosua Kirman
Yosua Kirman Yosua Kirman Yosua Kirman Yosua Kirman
Yosua Kirman
Yosua Kirman
Yosua Kirman
Yosua Kirman
WAWANCARA Oke, oke.. Ee mas, bagaimana hubungan mas dengan pacar mas sekarang mas? Ya.. hubungan saya sekarang baik ya.. Menurut saya baik, kita saling mencintai, terus kita juga saling melengkapi kekurangankekurangan masing-masing. Baik. Oke.. berikutnya, bagaimanakah arti cinta menurut pacarnya mas sih mas? Menurut dia? Iya menurut dia, sepengetahuan mas aja. Ee.. dia sih sering bilang kalau cinta itu ya melengkapi, setia, berkomitmen, tidak saling menyakiti, dan menerima apa adanya. Lalu apakah benar, mas adalah orang terdekat buat pacar mas? Ya, setau saya iya. Oke, bagaimana mas menghadapi masalah-masalah yang terjadi dalam pacaran? Setiap kita, ee.. ya pasti hubungan ada masalahnya kan, setiap kita punya masalah kita selalu mencoba untuk berdiskusi, ya apa yang terbaik, kita saling berdiskusi.. Emh, dulu sih awalnya kita saling rebut, cuma lama-kelamaan kita mencoba menjalin hubungan yang lebih dewasa lagi ya.. Ya berdiskusi, ya mencari jalan keluar dari masalah yang sedang terjadi. Ee.. sepengetahuannya mas, bagaimanasih hubungannya pacar mas dengan keluarganya mas? Emm.. Saya, setau saya si dia hubungannya baik, dengan keluarga baik, ee.. Dia sayang banget sama keluarganya, pada intinya dia sayang sama keluarganya. Biasanya kalau pacar mas di Jogja dan keluarganya di Jakarta, sering kontek-kontekan mas? Mas sering liat? Iya mereka sering kontek-kontekan. Dia sering ditanyain “udah makan atau belum?”. Ee.. setau saya dia gak mau ngecewain keluarga. Oke-oke mas.. Ee.. bagaimanakah pacarnya mas memaknai relasi dengan keluarganya mas? Relasi dengan keluarganya ya.. Emh, menurut saya, dia itu kaya saling terbuka gitu sama keluarganya yang lain. Dia, dia mencoba untuk terbuka dengan semua anggota keluarganya, ketika keluarganya punya masalah, ketika keluarganya dengan keluarga kecil mereka dia mendengarkan, kemudian dia punya masalah dengan saya dia juga curhat dan terbuka seperti itu. Baik mas, lalu bagaimana pacarnya mas menyikapi jika ada masalah-masalah dikeluarga mas? Ya.. mereka saling terbuka sebenernya. Mereka sering berdiskusi
CODING C WK-4.C1
C WK-5.C2 C WK-6.C2 C WK-7.C2 C WK-8.C3
K WK10.K1.1 K WK11.K1.2 K WK-12.K2
K WK-13.K3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Yosua Kirman
Yosua Kirman Yosua Kirman
Yosua Kirman
Yosua Kirman
Yosua Kirman
Yosua Kirman
Yosua
bersama, sering kumpul deh, pada intinya mereka sudah di setting untuk saling terbuka, seperti itu. Bagaimanakah pacarnya mas memandang hubungan seks pranikah itu mas? Ya kita pernah bicara masalah ini sebelumnya, kalau menurut kita, bukan menurut dia aja. Menurut kita, seks sebelum menikah, ya memang seharusnya sih buat orang yang udah menikah si ya.. Cuma segala sesuatu yang dilakukan dengan cinta bukan sekedar dengan nafsu saja, itu yang dimaksud seks bagi kita gitu loh. Bukan hal yang dipaksakan. Jadi dia menganggapnya itu adalah karna, dia melakukan itu karena kita saling mencintai. Maaksudnya melakukan itu, ee.. ya melakukan hubungan suami istri gitu mas? Ya, hubungan seksual. Karena sekarang juga banyak yang bukan suami istri. Oke-oke mas.. lalu bagaimana pacar saudara memaknai diri dalam hubungan seks mas? Kita tau kalau itu dilarang oleh agama, jadi.. tapi kita memiliki komitmen, kita memiliki kemantapan bahwa nanti kita akan bersama, memang itu adalah hal yang ceroboh sih.. Cuma karena kita memiliki komitmen jadi kita melakukan hal itu. Cuma ya, kita tau kalau itu dosa dan gak boleh seperti itu. Berikutnya bagaimana pacar saudara menyikapi hubungan seks yang dilakukan sama mas? Ya.. pasti sebenernya kita masih memiliki rasa bersalah, ya tapi kita saling mencintai gitu loh. Saya percaya bahwa dia tidak akan meninggalkan saya dan dia percaya bahwa saya tidak akan meninggalkan dia. Jadi kita melakukan itu, karena atas dasar keyakinan. Ee.. berikutnya mas, jelaskan bagaimana pacar saudara bisa melakukan aborsi mas? Ee.. Pada intinya, dia sangat tidak mau untuk mengecewakan orangtuanya, apalagi membuat malu orangtuanya di depan masyarakat. Karena pada umumnya secara normatif itu hal yang tabu gituloh. Hamil diluar pernikahan, jadi dia pada intinya tidak mau mengecewakan keluarganya, pada intinya seperti itu. Lalu, bagaimanakah pacar saudara memaknai aborsi itu mas? Memaknai.. Ee, dia pernah berpikiran bahwa aborsi itu adalah jalan terakhir, dan itu akan selesai, begitu. Tapi kalau saya berpikir itu tidak semudah itu, dan akhirnyapun dia menjelaskan ke saya kalau hal itu ya memang tidak sesimpel itu ternyata gitu loh. Oke, lalu bagaimakah pacar saudara menghadapi aborsi mas? Sebenarnya ketakutan terbesar ada dalam diri saya, karena saya takut dia kenapa-kenapa, tapi dia juga bilang sebelum kita melakukan aborsi itu, dia bilang “saya takut..”, “aku takut”, “gue takut..” gitu. Awalnya sakit, takut, ya saya rasa pasti hal itu yang ada dalam pikirannya. Baik mas, lalu bagaimanakah kehidupan pacar saudara setelah melakukan aborsi mas?
S WK14.S1.1
S WK15.S1.2 S WK-16.S2
S WK-17.S3
A WK-18.A1
A WK-19.A2
A WK20.A3.1
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 Kirman
Menurut saya, dia jauh lebih bijaksana.. Disisi lain dia memiliki WKrasa bersalah yang lebih. Jadi ada hal yang berbeda aja ketika saya 21.A3.2 melihatnya gitu loh. Dia masih sangat takut, tapi dia sudah bisa lebih baik, karena peristiwa itu kita jadi lebih baik menghadapi halhal yang berbau sprititual sperti itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN XII Verbatim Tematik Informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Lampiran 12 Verbatim Tematik Informan ASPEK Pemaknaan Cinta
WAWANCARA CODING 1. Ya.. hubungan saya sekarang baik ya.. Menurut saya baik, WK-4.C1 kita saling mencintai, terus kita juga saling melengkapi kekurangan-kekurangan masing-masing. Baik. 2. Ee.. dia sih sering bilang kalau cinta itu ya melengkapi, WK-5.C2 setia, berkomitmen, tidak saling menyakiti, dan menerima apa adanya.
Pemaknaan Keluarga
3. Setiap kita, ee.. ya pasti hubungan ada masalahnya kan, WK-8.C3 setiap kita punya masalah kita selalu mencoba untuk berdiskusi, ya apa yang terbaik, kita saling berdiskusi.. Emh, dulu sih awalnya kita saling rebut, cuma lamakelamaan kita mencoba menjalin hubungan yang lebih dewasa lagi ya.. Ya berdiskusi, ya mencari jalan keluar dari masalah yang sedang terjadi. 1. Emm.. Saya, setau saya si dia hubungannya baik, dengan WKkeluarga baik, ee.. Dia sayang banget sama keluarganya, 10.K1.1 pada intinya dia sayang sama keluarganya. 2. Iya mereka sering kontek-kontekan. Dia sering ditanyain WK“udah makan atau belum?”. Ee.. setau saya dia gak mau 11.K1.2 ngecewain keluarga. 3. Relasi dengan keluarganya ya.. Emh, menurut saya, dia itu WK-12.K2 kaya saling terbuka gitu sama keluarganya yang lain. Dia, dia mencoba untuk terbuka dengan semua anggota keluarganya, ketika keluarganya punya masalah, ketika keluarganya dengan keluarga kecil mereka dia mendengarkan, kemudian dia punya masalah dengan saya dia juga curhat dan terbuka seperti itu. 4. Ya.. mereka saling terbuka sebenernya. Mereka sering WK-13.K3 berdiskusi bersama, sering kumpul deh, pada intinya mereka sudah di setting untuk saling terbuka, seperti itu.
Pemaknaan Seksualitas
1. Ya kita pernah bicara masalah ini sebelumnya, kalau WK-14.S1.1 menurut kita, bukan menurut dia aja. Menurut kita, seks sebelum menikah, ya memang seharusnya sih buat orang yang udah menikah si ya.. Cuma segala sesuatu yang dilakukan dengan cinta bukan sekedar dengan nafsu saja, itu yang dimaksud seks bagi kita gitu loh. Bukan hal yang dipaksakan. Jadi dia menganggapnya itu adalah karna, dia melakukan itu karena kita saling mencintai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 2. Ya, hubungan seksual. Karena sekarang juga banyak yang WK-15.S1.2 bukan suami istri. 3. Kita tau kalau itu dilarang oleh agama, jadi.. tapi kita WK-16.S2 memiliki komitmen, kita memiliki kemantapan bahwa nanti kita akan bersama, memang itu adalah hal yang ceroboh sih.. Cuma karena kita memiliki komitmen jadi kita melakukan hal itu. Cuma ya, kita tau kalau itu dosa dan gak boleh seperti itu. 4. Ya.. pasti sebenernya kita masih memiliki rasa bersalah, ya WK-17.S3 tapi kita saling mencintai gitu loh. Saya percaya bahwa dia tidak akan meninggalkan saya dan dia percaya bahwa saya tidak akan meninggalkan dia. Jadi kita melakukan itu, karena atas dasar keyakinan. Pemaknaan Aborsi
1. Ee.. Pada intinya, dia sangat tidak mau untuk mengecewakan orangtuanya, apalagi membuat malu orangtuanya di depan masyarakat. Karena pada umumnya secara normatif itu hal yang tabu gituloh. Hamil diluar pernikahan, jadi dia pada intinya tidak mau mengecewakan keluarganya, pada intinya seperti itu.
WK-18.A1
2. Memaknai.. Ee, dia pernah berpikiran bahwa aborsi itu adalah jalan terakhir, dan itu akan selesai, begitu. Tapi kalau saya berpikir itu tidak semudah itu, dan akhirnyapun dia menjelaskan ke saya kalau hal itu ya memang tidak sesimpel itu ternyata gitu loh.
WK-19.A2
3. Sebenarnya ketakutan terbesar ada dalam diri saya, karena saya takut dia kenapa-kenapa, tapi dia juga bilang sebelum kita melakukan aborsi itu, dia bilang “saya takut..”, “aku takut”, “gue takut..” gitu. Awalnya sakit, takut, ya saya rasa pasti hal itu yang ada dalam pikirannya.
WK20.A3.1
4. Menurut saya, dia jauh lebih bijaksana.. Disisi lain dia memiliki rasa bersalah yang lebih. Jadi ada hal yang berbeda aja ketika saya melihatnya gitu loh. Dia masih sangat takut, tapi dia sudah bisa lebih baik, karena peristiwa itu kita jadi lebih baik menghadapi hal-hal yang berbau sprititual sperti itu.
WK21.A3.2