KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM PERTANIAN DI LAHAN RAWA
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2007
KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM PERTANIAN DI LAHAN RAWA
Penyunting Mukhlis Izzuddin Noor Muhammad Noor R.Smith Simatupang Redaksi Pelaksana Latif Nurul I Akhmad Humaidi
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2007
KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM PERTANIAN DI LAHAN RAWA _______________________________________________________________ KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM PERSPEKTIF PERTANIAN DI LAHAN RAWA Muhammad Noor, Achmadi Jumberi, Izzuddin Noor KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT UNTUK PERTANIAN DI KALIMANTAN Noorginayuwati, A. Rafieq, Muhammad Noor, Achmad Jumberi KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM PEMANFAATAN LAHAN LEBAK UNTUK PERTANIAN DI KALIMANTAN Noorginayuwati, A. Rafieq, Heru Sutikno LAHAN DAN LINGKUNGAN UNTUK PERTANIAN PERSPEKTIF KEARIFAN BUDAYA LOKAL Khairil Anwar, Mukhlis, Muhammad Noor KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM LAHAN RAWA PASANG SURUT Agus Supriyo, Achmadi Jumberi
BUDIDAYA
DALAM
PADI
DI
KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM BUDIDAYA PADI DI LAHAN RAWA LEBAK Isdijanto Arr-Riza, Hidayat Dj Noor, Nurul Fauziaty KEARIFAN LOKAL DALAM BUDIDAYA JERUK DI LAHAN RAWA Hidayat Dj Noor, Sri Setya Antarlima, , dan Izzuddin Noor KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM PERSPEKTIF KESUBURAN TANAH DAN KONSERVASI AIR DI LAHAN GAMBUT Muhammad Noor, Muhammad Alwi, Khairil Anwar PERSEPSI PETANI TENTANG LAHAN PENGELOLAANNYA Yanti Rina, Noorginayuwati, Heru Sutikno
GAMBUT
DAN
_______________________________________________________________
KATA PENGANTAR
Pertanian merupakan suatu kegiatan manusia yang dikenal paling tua di permukaan bumi. Dalam catatan sejarah, kegiatan pertanian menjadi berkembang dengan ditemukannya api sehingga memungkinkan lahirnya berbagai inovasi teknologi pertanian. Namun demikian, pemanfaatan lahan rawa untuk pertanian baru di mulai sekitar tahun 1950-an, seiring dengan semakin pesatnya perkembangan sosial ekonomi masyarakat dan pertambahan penduduk yang memerlukan lahan pertanian semakin luas.. Akibat alih fungsi lahan yang tinggi dan laju pertambahan penduduk yang cepat maka perluasan areal pertanian diarahkan ke lahan-lahan marginal (piasan) termasuk lahan rawa. Kearifan budaya lokal (indegenous knowledge) yang diterapkan oleh petani di lahan rawa secara turun temurun jauh sebelum pengembangan rawa secara besar-besar mengungkapkan berbagai kelebihan dari segi ekologi maupun ekonomi, tetapi kurang mendapatkan perhatian bahkan terabaikan dalam pembangunan pertanian. Dalam berbagai kasus, kearifan budaya lokal ini ternyata mempunyai nilai dan misi yang sangat jauh sehingga mampu tetap menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungannya. Buku monograf Kearifan Budaya Lokal dalam Pertanian di Lahan Rawa ini memuat tentang tinjauan aspek pertanian di lahan rawa pasang surut dan lebak dalam perspektif kearifan budaya lokal meliputi berbagai teknologi budidaya dan pengelolaan padi, jeruk dan lainnya serta pandangan dan pengalaman petani transmigran dalam pemanfaatan lahan rawa, khususnya lahan gambut. Informasi yang disampaikan ini merupakan rangkuman hasil penelitian dan pengalaman di wilayah Kalimantan dan sebagian Sumatera. Namuan demikian, kiranya dapat memberikan manfaat sebagai informasi dan acuan untuk pengembangan pertanian secara nasional. Atas terbitnya buku monograf ini disampaikan terima kasih kepada penulis dan penyunting yang telah bekerja dengan baik dalam penyusunan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat untuk mendukung pembangunan pertanian, khususnya pertanian di lahan rawa. Bogor, November 2007
Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian
Prof. Dr. Irsal Las, MS.