BELANTARA KEARIFAN
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk menggunakan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan Pidana Pasal 72:
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000.00 (lima miliar rupiah) 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
H. Obsatar Sinaga
BELANTARA
KEARIFAN Pengantar : Ahmad Fuadi Penulis novel “negeri
menara”
Dari Penerbit
BELANTARA KEARIFAN Copyright
H. Obsatar Sinaga, 2012
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam terbitan (KDT) ISBN : 978-60296935-7-7 Cetakan Pertama : Agustus 2012 Penulis
: H. Obsatar Sinaga
Penyelaras Akhir : Dadi J. Iskandar Desain Cover
: Nova E. Prastyo
Lay Out
: Wahyu Komarudin
Diterbitkan oleh : Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa ijin dari penerbit
A
rti hidup yang sesungguhnya terletak pada upaya menggapai atmosfer kearifan sebagai kebaikan tertinggi. Hal itu merupakan esensi penting dari sebuah proses ziarah kearifan dalam menapaki kaki langit kemaslahatan hidup untuk menemukan makna hidup dan kehidupan serba-pas manusiawi. Catatan kecil seorang intelektual muda yang terangkum dalam buku “BELANTARA KEARIFAN” kiranya dapat dipandang sebagai arah lintas dari daya jelajah intelektual dalam memaknai hakikat ketajaman pikiran dengan menggunakan akal budi, yang tidak sekadar retrospeksi akan hakikat intrinsik mengarifi asketisisme, namun jauh lebih agung dan mulia sebagai ikhtiar kemanusiaan demi mengagungkan dan memuliakan kehormatan selaku insan kamil.
i
Buku ini merupakan rangkaian catatan penulis-Dr. H. Obsatar Sinaga--ketika memandu acara dialog interaktif rutin setiap Senin dan Kamis dalam acara “Somasi” (Sorotan masalah dan situasi) di radio Mora Jabar, merupakan semacam 'inskripsi' yang dapat menginjeksikan 'insulin kearifan' untuk mencapai kemuliaan hidup selaku insanulkamil. Bulir-bulir dan percik pemikiran sebagai hasil dialektis olah pikir, olah jiwa dan olah rasa yang syarat kecendekiaan, membentangkan cakrawala kebijakbestarian bagi wiyata hidup yang tercerahkan. Hadirnya buku : “BELANTARA KEARIFAN” karya Dr. H. Obsatar Sinaga di tengah-tengah pembaca yang budiman, semoga dapat mengisi labirin kehidupan sekaligus menjadikan kita lebih bijaksana mengarifi hakikat kehidupan hingga kelak jemah. Penerbit
ii
Pengantar: Ahmad Fuadi Penulis Trilogi “negeri menara”
alau saya disuruh menyebutkan satu orang yang paling berpengaruh dalam karir menulis saya, maka orangnya adalah Bang Obsatar Sinaga. Dia adalah guru menulis saya yang dengan keras, tapi telaten menurunkan ilmu menulisnya yang sudah tinggi kepada saya yang waktu itu baru belajar menulis untuk media massa. Melalui didikan dia, tulisan opini saya pertama kali dimuat di media massa, dan itu menjadi awal saya menulis untuk khalayak luas.
K
iii
Yang menarik, bukan teknik menulis saja yang dia tularkan, tapi yang lebih penting adalah logika menulis, dan filosofi bijak dalam melihat dunia menulis and beyond. Maka saya tidak heran kalau sekarang Bang Obi menulis buku dengan muatan wisdom dan kearifan yang dia tuliskan bukan hanya kutipan dan comotan dari buku lain, tapi juga adalah perahan dari buku kehidupan dirinya sendiri. Membaca buku ini artinya seperti mendapatkan saripati per j alanan panjang baik spiritual, intelektual dan praktikal dari Bang Obi.
iv
Akhirnya selamat menikmati curahan kearifan dari Bang Obi, guru dan kakak saya yang selalu sepenuh hati membagun ilmunya, seperti dia sepenuh hati menuliskan buku ini.
v
l Busuk dalam wewangian .......................
Daftar Isi Dari Penerbit ............................................. Pengantar : Ahmad Fuadi Penulis I Trilogi “negeri menara” ... Daftar Isi ..................................................... l Wasiat untuk anakku ............................ l Dokter berkabung ................................. l Kisah bangau putih ................................ l Ucapan selamat .................................... l Kekuasaan seperti pisau ....................... l Tanggung jawab .................................... l Agar dunia memihak kita ..................... l Kekuatan do’a ...................................... l Sedih dan gembira ............................... l Perlunya marah .................................... l Beda dingin dan panas ......................... l Menolak rancangan yang baik ............. l Mental emosional ................................ l Fokuslah ............................................... l Keikhlasan ilmu .................................... l Tataran kearifan .................................... vi
i iii vi 1 7 11 16 18 20 22 23 24 26 27 28 29 31 33 35
36 l Rumus orang kuat ................................ 38 l Sedekah menolak bala ........................ 40 l Betapa kuasanya Alloh ........................ 42 l Batas Kontrol otak ............................... 46 l Ciri-ciri pemenang kehidupan ............. 48 l Bedanya mimpi dan khayal .................. 49 l Keberanian berkata jujur ..................... 51 l Kita ingin seperti orang lain ................. 55 l Jangan paksa orang lain seperti kita .... 60 l Olah batin ........................................... 62 l Makna Kelemahan .............................. 64 l Sisir kehidupan ................................... 66 l Jamu dan Sirop .................................... 69 l Kiyai dan ilmu Kail .............................. 72 l Racun berbungkus madu .................... 75 l Alam menyediakan kebaikan .............. 78 l Nama yang layak dikenang ................. 81 l Catatan masalah ................................. 83 l Perlu tidak kita marah? ....................... 85 l Masih hijau dan belum matang ........... 87 l Jangan ubah mata angin ...................... 89 vii
l Orang besar dalam berpikir ................. l Cita-cita jadikan pemandu ................... l Hak penghormatan ............................. l Bertanding dengan baik ...................... l Lebih baik salah daripada diam ........... l Kebahagian sejati ................................ l Seni kehidupan .................................... l Hidup terlatih ...................................... l Kursi untuk papa dan mama ................ l Hanya mengerti tidak melakukan ........ l Harga kehidupan ................................. l Ide dan tindakan .................................. l Terlihat dan tersirat ............................. . l Jadikan manusia paling beruntung ....... l Aneh tapi cocok ................................... l Keyakinan yang dihargai ...................... l Memilih mantu .................................... l Keberatan & kearifan ........................... l Berbeda harapan ................................. l Wangi di tengah busuk .........................
viii
90 92 94 95 97 99 100 102 104 106 107 108 109 111 113 115 118 123 124 125
Wasiat untuk anakku
A
nakku bila aku menjadi tua nanti, aku harap kau lebih sabar menghadapiku. Jika aku memecahkan gelas atau aku menumpahkan sup di atas meja karena tersentuh tangan tuaku yang sudah bergetar, maka janganlah kau memakiku. Orang yang sudah tua sangat sensitif hatinya, mudah kaget bila kau membentak. Ketika pendengarankumelemah dan tak dapat mendengar ucapanmu, aku harap jangankau panggil aku “si tuli” seperti dilakukan banyak anakpada orang tua mereka. BELANTARA KEARIFAN
1
Tolong ulangi kata-katamu atau sebaiknya tuliskan saja. Agar aku dapat membacanya. Maklumkanlah anakku karena aku sedang menjadi tua. Ketika lutut ku bergetar karena usia, maka aku harap kau sabar membantu ku jika akuhendak berdiri. Mungkin kau masih ingat, ketika aku dulu dengan sabar membantumu belajar berjalan. Jangan marahi aku karena aku mengulang kisah-kisah yang tidak menarik bagimu. Dengarkanlah dengan sabar, anakku. Seperti halnya dulu aku selalu sabar mendengar cerita boneka teddy yang kau ulang-ulang. Jangan tertawakan aku ketika aku 2
BELANTARA KEARIFAN
mengucapkan berulang-ulang keinginkanku. Memang sifat orang yang sudah tua begitu, anakku. Aku selalu mengulang kalau menginginkan sesuatu. Persis seperti dirimu dulu jika menginginkan balon,kau terus mengulang-ulang sampai aku belikan. Anakku... maafkan aku karena pasti kau terganggu dengan aroma bau badanku. Orang yang sudah ujur memang begitu anakku. Aku bau tak sedap seperti lemari tua. Tapi jangan kau paksa aku untuk mencuci semua baju dan bantal karena terkena bau ku. Sebab tubuhku sangat lemah, tidak sekuat dulu. BELANTARA KEARIFAN
3
Aku mudah sakit bila terkena air dingin. Aku harap kau ingat ketika kecil dulu,aku harus membujukmu untuk mandi dengan air hangat agar kau tidak kedinginan. Anakku...aku harap kau bersabar bila mendengar suara rintihan karena ketuaanku. Kau akan merasakan bila kau sudah tua nanti. Sebab seluruh tulangsendiku terasa linu, karena itu aku sering merintih di malam hari. Anakku..Bila ada waktu luang, walau hanya semenit, kuharap sempatkanlah untuk menemuiku. Aku tahu, kau pasti sibuk dengan pekerjaanmu. Sempatkanlah anakku. Sebab selama ini aku selalu bicara sendiri, karena tak ada yang mau 4
BELANTARA KEARIFAN
mendengarkan omongan usangku. Pasti kau tak suka dengar cerita ku, tapi dengarkan dengan sabar. Seperti aku dulu selalu sabar mendengar ceritamu tentang guru dan teman-teman yang kau ulang-ulang. Anakku sayang... bila waktu kematianku tiba, aku hanya akan berbaring di tempat tidur. Aku sudah tidak kuat lagi mengangkat tubuh ku. Aku ingin kau pegang tangan kupadasisa hidupku ini. Aku ingin kehadiranmu membuat ku kuat menghadapinya. Jangan takut anakku. Jika Tuhan memanggil ku nanti. Akan ku bisikkan ke telinga Sang Pencipta agar Dia menjagamu dengan baik, memberkatimu serta selalu memberimu kemudahan BELANTARA KEARIFAN
5
dalam hidup. Kau berhak menerimanya. Karena kau anak yang sayang pada ayah dan ibumu. Terimakasih anakku, Wassalam. Orangtuamu yang selalu sayang padamu. (kisah ini diterjemahkan dari video yang tidak tertulis creatornya. Semoga dengan kisah ini, kita akan lebih menyayangi orang tua kita)
6
BELANTARA KEARIFAN
Dokter berkabung eorang bapak terus bertanya kepada suster: “mana dokternya, sus?” bentaknya agak emosi karena anaknya dalam keadaan kritis dan harus segera dioperasi. Karena sudah satu jam menunggu, sang bapak marah-marah kepada suster sambil menanyakan dokter yang akan mengoperasi anak kesayangannya itu. Akhirnya si dokter datang dan langsung masuk ruangan operasi tanpa menemui ayah si anak. Berselang satu jam dokter bedah keluar dan menemui bapak si anak dengan berucap kalimat pendek: “Anak bapak selamat dan sudah melewati masa kritis. BELANTARA KEARIFAN
7
Silakan bapak berhubungan dengan suster yang bertugas untuk selanjutnya”, kata dokter itu terburu-buru sambil berlalu. Bapak si anak penasaran dengan kemarahannya karena dokter itu terlambat. “Kenapa anda sangat sombong sekali sebagai seorang dokter? Kenapa anda lama sekali datang sementara anak saya kritis?”, kata si bapak emosional karena dokter itu hanya memberi penjelasan pendek dan terburu-buru. Dokter itu menjawab: “Maaf tadi saya ada kesibukan di luar rumah sakit dan saya segera ke sini setelah mendapat telepon”, kata dokter itu sambil pergi. Tidak lama kemudian keluar suster dari dalam ruang operasi sambil menangis. Si bapak khawatir ada apa dengan 8
BELANTARA KEARIFAN
anaknya dan langsung bertanya ke suster yang menangis itu: “Ada apa sus? Bagaimana dengan anak saya?” Suster itu menjawab: “Anak Bapak baikbaik saja, sebentar lagi siuman dan bapak bisa menemuinya di ruang rawat, setelah dia sadar.” “Lalu, kenapa suster menangis?” tanya si bapak sedikit lega. “Dokter yang baru saja mengoperasi anak bapak, adalah seorang dokter yang sangat baik dan dekat dengan semua petugas di rumah sakit ini. Dokter itu tidak pernah marah dan selalu memperhatikan kami,” kata suster berkisah. “Lalu, kenapa suster menangis?”, tanya si Bapak penasaran. “Anak dokter itu baru saja meninggal tadi pagi. Ketika saya menghubunginya, BELANTARA KEARIFAN
9
dokter itu sedang berkabung mempersiapkan pemakaman anaknya. Dan sekarang dokter yang baik itu terburu-buru karena harus hadir dalam pemakaman anak satu-satunya yang dia punya”, kata suster itu sambil semakin menangis. Si Bapak tercengang, ternyata ada yang lebih sedih dari dirinya (kisah ini disadur dari BBM). Karena itu, jangan pernah terburu-buru menilai seseorang. Tapi segera maklum karena setiap jiwa di sekeliling kita menyimpan cerita kehidupan yang tak pernah terbayangkan oleh kita. Sudah pasti ada air mata di setiap senyuman. Ada kasih sayang di setiap amarah. Ada harapan di balik setiap kesakitan 10
BELANTARA KEARIFAN
Ada kekecewaan di balik setiap derai air mata. Ingat, kita bukan satu-satunya manusia dengan segudang masalah. Masih banyak orang lain mungkin masalahnya lebih berat dari kita dan dia masih bisa sambil tersenyum membantu orang lain.
BELANTARA KEARIFAN
11
Kisah bangau putih eorang ibu meminta anaknya yang sudah berkeluarga untuk mengantarkannya ke pinggir pantai, tempat mereka biasa melihat bangau. Sang ibu yang sudah lama tidak biasa berjalan karena usia dan sakit yang dideritanya, menggunakan kursi roda didorong sang anak ke pantai. Sesampai di pantai, si ibu kemudian bertanya kepada anaknya: ”Anakku, itu apa?”, kata ibu sambil menunjuk bangau putih yang sedang asyik bermain di sebelah kiri posisi duduk mereka. Si anak yang sejak tadi sudah agak cape mendorong kursi roda menjawab: 12
BELANTARA KEARIFAN
”Itu kan bangau bu, binatang yang biasa kita lihat di sini.” Lantas si ibu bertanya sambil menunjuk bangau putih yang posisinya persis lurus dengan posisi duduk mereka: ”Kalau yang itu apa ya nak?” Si anak menjawab sedikit keras: “Ibu... itu juga bangau sama saja dengan yang tadi”, katanya agak membentak. Kemudian si Ibu bertanya lagi dengan santainya: ”Kalau yang itu apa anakku?” katanya sambil menunjuk bangau putih pula pada posisi sebelah kanan tempat mereka duduk. Si anak itu kemudian menjawab:” Ibu bagaimana sih, itu kan bangau putih juga, memangnya ibu nggak kelihatan,” kata anak itu membentak. Si ibu menangis lirih memandang ke arah anaknya. BELANTARA KEARIFAN
13
Kata si ibu sambil meneteskan air mata: “Anakku, ketika usiamu balita, ibu sering membawamu ke tempat ini, menggendong dan memangkumu melihat bangau terbang. Setiap ke sini, engkau selalu bertanya lebih dari sepuluh kali dengan pertanyaan yang sama kepada ibu sambil menunjuk”, katanya mengisahkan. “Lalu kenapa ibu menangis?”, tanya anaknya. Sang ibu melanjutkan kisahnya. “Setiap kali engkau bertanya, anakku sayang, ibu selalu menjawabmu dengan kasih sayang dan memelukmu. Sepuluh kali lebih engkau bertanya, sebanyak itu pula ibu menjawab bangau putih anakku sayang. Tapi hari ini, tiga kali ibu bertanya hal yang sama kepadamu, tapi engkau membentak ibu dua kali”. 14
BELANTARA KEARIFAN
Betapa sedih hati sang ibu, apakah kita juga sudah memerlakukan dengan baik ibu kita? (kisah ini disadur dari BBM).
BELANTARA KEARIFAN
15
Ucapan selamat
U
capan selamat yang kita terima sebenarnya mewakili orang yang menginginkan kebaikan pada diri kita. Makin banyak yang berucap selamat, makin mungkin Tuhan akan menganugrahkan kebaikan kepada kita. Tapi jelas, kebaikan dan keselamatan itu datang dari Tuhan. Kalaupun ada kebaikan dari mahluk bernama manusia, maka itu hanya cara Tuhan menganugrahkan kebaikan dengan meminjam tangan mahluknya bernama manusia. Karena itu, perbanyak kebaikan agar makin banyak pula kewajiban Tuhan 16
BELANTARA KEARIFAN
untuk memberi kebaikan kepada kita, terutama dengan meminjam tangan manusia lainnya. Apabila kita tidak memiliki kemampuan untuk melakukan kebaikan dengan materi, maka lakukan kebaikan dengan senyum atau dengan ucapan selamat yang disampaikan melalui kata-kata yang hikmat.
BELANTARA KEARIFAN
17
Kekuasaan seperti pisau ekuasaan cenderung menjanjikan fasilitas. Kekuasaan menciptakan kemudahan sehingga yang sulit menjadi lebih mudah. Tapi .... Kekuasaan cenderung menampilkan pandangan yang tak kasat mata pada penderitaan. Kekuasaan tidak peduli dengan kondisi apapun. Sepanjang menampilkan gangguan kepada dirinya, kekuasaan akan menyediakan serangan yang isi pelurunya berbagai macam jenis dan dengan senjata politik andalannya. 18
BELANTARA KEARIFAN
Kekuasaan memang buta, tapi dapat melihat dalam kepentingan. Kekuasaan itu tuli, tetapi bisa mendengar dalam kelompoknya. Bahasa kekuasaan sangat khusus dan hanya dipahami oleh habitatnya saja. Kekuasaan itu lumpuh tapi dapat berjalan dalam jalur kepentingannya. Kekuasaan itu tumpul seperti pisau yang hanya tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas.
BELANTARA KEARIFAN
19
Tanggung jawab
D
alam kehidupan, sudah pasti muncul masalah dan kebahagiaan. Kajian ilmu manajemen sumber daya manusia menyebutnya dengan reward and punishment. Manajemen sumber daya manusia belajar dari kehidupan. Ketika kebahagiaan datang, acapkali manusia lupa pada perannya yang hidup dalam kehidupan. Ketika kebahagiaan menguasai diri manusia, kita akan merasa bahwa bagian dari kehidupan adalah hidup saja. Akan tetapi, ketika masalah datang, kita manusia kemudian merasa bahwa 20
BELANTARA KEARIFAN
kehidupannya berakhir. Makin besar masalah yang dihadapi, makin dekat rasanya akhir kehidupan. Semua kemudian dinilai sudah tidak bisa diharapkan lagi. Padahal masalah itu adalah juga bagian terpenting dari kehidupan. Dengannya kita bisa banyak belajar. Belajar tentang hal-hal yang harus kita kuasai dan miliki dalam kehidupan ini. Karena masalah mengharuskan kita untuk memahami esensi kehidupan. Esensi kehidupan itu bukan hanya soal hak kita. Ada juga tanggung jawab yang lebih sulit dimengerti. Dan yang terpenting justru, masalah mengajarkan kita makna dari sebuah tanggung jawab dari seseorang.
BELANTARA KEARIFAN
21
Agar dunia memihak kita
K
ekuatan alam dapat ditundukan oleh kepandaian manusia. Kepandaian manusia bisa diluluhkan oleh kekuatan hati yang lembut. Kelembutan hati akan takluk oleh cinta yang disampaikan dengan hati tulus. Dunia dan isinya dipenuhi oleh cinta. Karena itu, cinta yang tulus akan memancarkan sinar matahari, akan menurunkan hujan, dan akan bisa menghidupkan semua mahluk. Karena itu, Jadilah bagian dari cinta agar dunia berpihak pada kita.
22
BELANTARA KEARIFAN
Kekuatan do’a
T
uhan menciptakan skenario dunia dengan kekuasaan Manusia adalah pemeran utama dari skenario ke-Tuhanan Semua alur cerita yang ada dalam skenario tak ada yang berubah, semuanya kekal dalam kuasaNya. Hanya doa yang bisa mengubah skenario Tuhan itu dalam bingkai ridloNya.
BELANTARA KEARIFAN
23
Sedih dan gembira
K
esedihan yang menghampiri kita, kerap masuk dalam hati lebih lama tersimpan ketimbang kegembiraan. Kegembiraan akan pergi lebih cepat dalam ingatan manusia. Ketika diceritakan tentang hal yang lucu, kita tertawa. Ketika cerita lucu itu diulang lagi, kita kurang tertawa. Dan diulang lagi, mungkin kita tidak tertawa. Atau mungkin kita akan katakan: sudah tidak lucu. Akan tetapi,
24
BELANTARA KEARIFAN
Ketika diceritakan soal kesedihan yang bersesuaian dengan pengalaman kita, kita akan sangat sedih. Ketika cerita sedih itu diulang beberapa waktu kemudian, kita akan tetap sedih mendengarnya. Ketika diulang setahun kemudian, kita tetap sedih. Semua itu menjadi bukti kuasa Tuhan bahwa hati kita lebih cepat terluka ketimbang ingatan dalam otak manusia.
BELANTARA KEARIFAN
25
Perlunya marah
Beda dingin dan panas
eyakinan yang membuat manusia merasa akan mampu berhadapan dengan siapa pun adalah rasa marah. Keyakinan yang membuat manusia merasa tak bisa berhadapan dengan siapa pun adalah rasa takut. Keyakinan yang meletakkan manusia berada di antara rasa mampu dan tidak mampu disebut rasa ragu. Jadi anda lebih baik ragu daripada takut. Dan lebih baik marah daripada anda tidak berani berbuat. Sebab marah akan menjadi pemicu anda untuk meledakkan senjata yang bernama keberanian anda dalam memulai segalanya.
ingin atau panas, hanya ukuran suhu yang memberikan ilustrasi pada nilai rasa manusia. Ukuran itu akan membentuk persepsi pada otak manusia. Nilai dingin atau panas bergantung pada kapasitas manusianya. Yang kuat akan merasa dingin walau ada panas menyetuhnya dan yang lemah akan merasa panas walaupun sudah dingin yang dia pegang.
K
26
BELANTARA KEARIFAN
D
BELANTARA KEARIFAN
27
Mental emosional
Menolak rancangan yang baik
R
ancangan apa pun yang dihasilkan akan bergantung pada hasil akhir yang bisa dinikmati. Rancangan yang baik akan menampilkan hasil akhir yang indah. Hanya orang-orang yang terganggu kepentingannya dengan kehadiran rancangan itu yang akan menutup mata untuk rancangan sebaik apa pun.
28
BELANTARA KEARIFAN
mosional memberikan pengertian negatif. Makna seseorang yang emosional disebut negatif. Jadi manusia emosional sama dengan manusia negatif. Padahal emosional itu punya makna besar, bukan hanya yang negatif. Ada juga yang positif. Sebab, Manusia yang emosional sebenarnya tergolong manusia yang sensitif. Manusia yang sensitif itu mudah tersentuh, punya sense of crisis yang tinggi, dan punya rasa kemanusiaan yang lembut.
E
BELANTARA KEARIFAN
29
Jadi emosional yang positif berarti
melibatkan emosi yang lembut untuk peduli pada lingkungan, peduli pada sesama, peduli pada penderitaan. Karena itu, bersyukur bila anda emosional, sebab berarti anda manusia yang peduli. Hanya tinggal bagaimana anda memanfaatkannya untuk kebaikan bagi lingkungan, bagi sesama dan kebaikan bagi siapa pun yang membutuhkan emosi anda.
30
BELANTARA KEARIFAN
Fokuslah
T
erkadang kita kehabisan waktu untuk memikirkan hal-hal yang membuat kita tidak nyaman. Kita kesal dengan pekerjaan, kesal dengan pimpinan, kesal dengan teman se-kantor kemudian memaksa kita untuk merasa jenuh, penat, atau bahkan merasa bad mood. Perasaan itu kemudian terbawa ke alam lain. Di depan keluarga kita merasa penat, di depan anak kita merasa tak nyaman. Pikiran negatif mengendalikan badan kita. Bahkan tiupan arah angin pun terasa BELANTARA KEARIFAN
31
panas dan tidak nyaman menyentuh badan kita. Padahal... Tawa lucu anak kita, senyum manisnya, dan keindahan lain yang ada padanya, jauh lebih sering ketimbang satu hal yang membuat kita merasa penat. Itu artinya kita tidak fokus. Kita terbawa oleh kepenatan masalah tapi kita tidak fokus pada kebahagiaan yang kita miliki. Kita tidak fokus pada banyak hal yang bisa membuat kita bahagia. Karena itu, sejak saat ini fokuslah pada kebahagiaan yang kita miliki.
32
BELANTARA KEARIFAN
Keikhlasan ilmu ita sering memandang rendah lampu, hanya karena penampilannya yang kurang terang. Atau hanya karena cahaya di ruangan itu tidak dibutuhkan. Itu semua karena kita hanya memahami lampu sebagai penerang ruangan saja. Kita tidak pernah bisa mengerti nilai lain yang bisa diambil dari lampu. Padahal.... Lampu berfungsi bukan hanya untuk menerangi ruangan. Lampu hadir dalam filosofi hidup yang cukup dalam. BELANTARA KEARIFAN
33
Lampu tak pernah mengeluh ketika ia harus dinyalakan. Lampu juga tak pernah protes ketika ia harus dimatikan karena cahayanya tidak dibutuhkan. Ada nilai keikhlasan yang tinggi dari lampu. Kehadirannya selalu dibutuhkan tapi tak pernah mengeluh ketika disingkirkan. Lampu adalah lambang keikhlasan yang tinggi dari sang dermawan dalam ilmu. Mereka berinisial “guru”
34
BELANTARA KEARIFAN
Tataran kearifan eberatan yang disampaikan dalam makna yang berbeda dengan keputusan, mencerminkan adanya kepentingan yang hadir dalam bingkai kebenaran itu sendiri. Sebab keberatan yang tidak bermakna berbeda akan masuk dalam tataran kearifannya. Terkadang kita merasa berbeda dengan hasil akhir yang disepakati. Perasaan itu memang merupakan bukti bahwa kita manusia, yang memiliki banyak perbedaan. Namun kemampuan kita untuk menekan perbedaan itu dalam semangat kebersamaan adalah bagian penting manusia yang disebut kearifan. BELANTARA KEARIFAN
35
Busuk dalam wewangian
A
da kalimat yang tidak bisa disatukan dalam pengertian. (1) mungkin dalam kumpulan wewangian akan ditemukan satu atau dua barang yang bau busuk, tapi (2) tidak mungkin ditemukan barang wangi dalam tumpukan barangbarang busuk. Artinya: (3) dominasi yang busuk akan mengotori yang wangi sekalipun. Tapi kehadiran yang wangi tidak bisa mewangikan yang busuk-busuk. Sehingga kita tidak perlu heran bila kita kemudian sulit membuktikan kalimat arif yang sering kita dengar: “kebenaran akan selalu mengalahkan kejahatan”. 36
BELANTARA KEARIFAN
Sebab biasanya, untuk mewujudkan kalimat itu butuh kesabaran diri kita yang luar biasa. Bahkan terkadang, perubahan itu terjadi setelah generasi kita tidak menyaksikan lagi perubahan itu. Tapi yang sudah pasti ada dalam keyakinan kita adalah: yang benar tidak pernah salah dan yang salah tidak pernah benar.
BELANTARA KEARIFAN
37
Rumus orang kuat ekuatan seseorang biasanya dihitung dari kekuatan ototnya. Kekuatan itu adalah kekuatan harfiah yang dimiliki seseorang karena kasat mata. Padahal sebuah riwayat mengatakan: “dalam diri manusia terdapat segumpal daging. Bila daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuh manusia itu. Bila buruk daging itu, maka akan buruklah seluruh tubuh manusia itu. Daging itu adalah qulb (ya hati).” Kalau demikian halnya, Hati yang kuat akan menghasilkan tubuh yang kuat pula. 38
BELANTARA KEARIFAN
Kekuatan hati akan sangat bergantung pada keikhlasan dalam inti hati itu. Hati yang ikhlas dipenuhi oleh rasa selalu ingin memaafkan. Jadi semakin kuat kita sesungguhnya ditentukan oleh semakin ikhlasnya hati kita untuk memaafkan dan menghilangkan masalah yang pernah ada. Karena kedewasaan kita akan sangat ditentukan oleh kemampuan kita untuk menghadapi masalah dengan hati yang ikhlas dan memaafkan. Hati itu sangat padat dengan cinta.
BELANTARA KEARIFAN
39
Sedekah menolak bala
B
iasanya kita memberikan sumbangan atau sedekah ketika kita mendengar ada bencana alam yang menimpa saudara kita di wilayah tertentu. Bencana Aceh juga mengundang perhatian banyak orang sehingga bantuan sedekah mengalir dari seluruh penjuru negeri. Kita sering menjalankan asumsi sesuai dengan realita. Kita tidak berani membalik asumsi dengan realita. Padahal ditegaskan dalam riwayat bahwa sedekah menolak bala. Artinya, kalau tidak ingin kena bencana, maka harus banyak bersedekah. Kisah seorang ibu yang berada di kota 40
BELANTARA KEARIFAN
Padang, sedang memasak nasi untuk keperluan dibagi-bagikan ke warga yang tidak mampu. Ketika itu, seketika terjadi gempa, seluruh kampung luluh-lantak. tapi hanya ruang masak (dapur) si ibu yang tidak rusak sama sekali. Ruang itu tetap utuh dengan masakan dan si ibu yang sedang memasak di dapur. Padahal si ibu baru berniat untuk menyumbangkan makanan ke warga yang tidak mampu, dan masakannya pun belum matang. Tapi riwayat memang tidak pernah salah, dan selalu menepati janji. sehingga si ibu selamat dan dapurnya pun dilindungi. Kenapa tidak sejak sekarang kita membalik asumsi untuk bersedekah menolak bala? BELANTARA KEARIFAN
41
Betapa kuasanya Alloh
C
arilah sandaran yang tepat untuk badanmu. Bersandar pada tembok akan roboh suatu saat. Bersandar pada manusia atau mahluk lainnya, pasti suatu saat sandaran kita akan mengalami mati. Bersandar pada pejabat yang berwibawa karena jabatannya, suatu hari akan sampai pada masa pensiun sehingga dia tidak berkuasa lagi. Karena itu, bersandarlah pada Alloh, karena Alloh adalah sebaik-baik tempat untuk bersandar dan dia tidak akan pernah mati bahkan tidur pun tidak. 42
BELANTARA KEARIFAN
Bersandar pada Alloh karena Alloh abadi akan kekuatan dan kekuasaanNya. Dalam hidup ini begitu banyak masalah yang harus dihadapi. Banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Biasanya, kita mengandalkan otak untuk menjawab, padahal kemampuan otak kita sangat terbatas. Bertanya pada tubuh kita, kemampuannya pun terbatas, gampang sakit dan sangat rentan dengan perubahan. Ketahuilah, kekuasaan Alloh tanpa batas. tak ada yang tak mungkin dengan kekuasaan Alloh. Karena itu, mintalah, bertanyalah hanya kepada Alloh sebagai pemungkin dari keterbatasanmu. BELANTARA KEARIFAN
43
Jangan pernah terlalu mengandalkan yang ada pada kita kemudian melepaskan fungsi Alloh. Seperti juga, Jangan pernah mengandalkan otakmu sebagai Tuhanmu sebab otak sering ngaco. Jangan pula kau jadikan kekuatanmu menjadi Tuhanmu sebab kekuatanmu sering melemah. Tapi jadikan Alloh sebagai Tuhanmu karena Alloh tidak pernah ngaco dan melemah. Ketika berhadapan dengan kesulitan, Jangan pernah bilang: ya Alloh bantulah aku untuk kontrakan ini, mobil ini, atau rumah ini. Tapi ucapkan dalam do'a: ya Alloh walau tidak punya uang untuk mengurus semua ini, namun aku yakin karena masih ada Engkau yang aku yakin sekali pasti akan 44
BELANTARA KEARIFAN
membantuku. Jadi... jangan pernah membuat Alloh cemburu pada apa pun yag kita miliki sehingga perannya dikurangi oleh kemampuan kita yang terbatas.
BELANTARA KEARIFAN
45
Batas kontrol otak eajaiban akan muncul ketika kontrol otak atas ilmu pengetahuan sudah berhenti. Kalaupun kita berhenti pada kontrol otak, dalam pikiran yang baik akan semakin baik dan terus membaik dengan bersandar pada Alloh. Contoh batas kontrol otak manusia: kalau ada bayi dalam kandungan yang divonis menderita kanker, misalnya. Maka batas kontrol otak berdasarkan ilmu pengetahuan ada 3, yakni: (1) kemungkinan bayinya tidak selamat; (2) kemungkinan ibunya yang tidak selamat; (3) kemungkinan bayi dan ibunya yang 46
BELANTARA KEARIFAN
tidak selamat. Setidaknya, itulah kontrol otak dari informasi pengetahuan kedokteran. Tapi ada kemungkinan ke-empat yang lepas dari kontrol otak dengan ilmu pengetahuan kedokterannya adalah: kemungkinan bayi dan anaknya selamat. Dan yang disebutkan terakhir ini berada dalam kuasa Alloh dalam kerangka keajaiban.
BELANTARA KEARIFAN
47
Ciri-ciri pemenang kehidupan
iapakah pemenang kehidupan? Sesungguhnya mereka adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas sekalipun. Orang yang tetap merasa kecil meski sudah menjadi besar. Orang yang tetap tenang meski di tengah badai dasyat. Orang yang selalu bersyukur kepadaNya. Selalu istiqomah di jalanNya. Dan orang yang bergantung serta takut hanya kepada Tuhannya.
48
BELANTARA KEARIFAN
Bedanya mimpi dan khayal
T
iap kita pasti punya mimpi, juga punya khayalan sesekali dalam hidup. Mimpi dan khayalan kita samasama terletak dalam pikiran. Keduanya memiliki rasa sebagai nilai yang akan mendorong manusia dalam keindahan dan harapan. Akan tetapi bermimpi saja tidak cukup. Karena mimpi hanya akan mendatangkan kesenangan yang sesaat. Berkhayal saja tidak cukup karena tidak bermakna dalam kenyataan. Kita butuh satu kata lagi untuk membedakan mimpi dan khayalan. BELANTARA KEARIFAN
49
Kata itu adalah tindakan. Mimpi memaksa kita untuk bertindak mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan. sedangkan khayalan tidak pernah disertai dengan kenyataan. Jadi... bermimpilah dengan rasa yang indah, dengan alam pikir yang baik tapi tetap bertindak untuk mewujudkannya. Ingat... mimpi lebih baik dari khayalan.
50
BELANTARA KEARIFAN
Keberanian berkata jujur
D
oktor Arun Gandhi (cucu mendiang Mahatma Gandhi) bercerita tentang pengalaman hidupnya yang membuat dia berjanji tidak akan pernah berbohong lagi. Ketika usia remaja, Arun mengalami peristiwa yang sangat menginspirasi hidupnya. Ketika itu, Arun berjanji akan menjemput ayahnya dari tempat bekerja pada waktu makan siang, karena ayahnya hari itu memang pulang lebih awal. Kebetulan mobil keluarga mereka hari itu juga harus masuk bengkel menjalani service rutin 3 (tiga) bulanan. Akan tetapi kendaraan keluarga itu BELANTARA KEARIFAN
51
sudah selesai menjalani service pada pukul 11.00, seperti kata bengkel ketika Arun memasukan mobilnya pagi hari. Rencananya, Arun akan mengambil mobil ke bengkel, kemudian menjemput ayahnya pulang. Siang itu, Arun sedang asyik main game di rumahnya. Karena keasyikannya, Arun lupa bahwa jarum jam sudah menunjukkan pukul 15:00. Arun segera beranjak ke bengkel mengambil kendaraan, dan sudah jelas Arun terlambat menjemput ayahnya. Sesampai di kantor ayahnya, sekitar pukul 16:00 sore, Arun segera menemui ayahnya dan mengatakan bahwa mobilnya baru selesai dari bengkel sehingga Arun terlambat menjemput. 52
BELANTARA KEARIFAN
Lantas, sang ayah hanya diam beberapa saat mendengar penjelasan Arun. Kemudian ayahnya berkata: “Anakku... biarlah ayah jalan kaki saja pulang, kau tunggu ayah di rumah ya?”, kata ayahnya dengan nada sedih. Arun bingung dan tidak mengerti sikap ayahnya ini. Tetapi karena ayahnya meyakinkan Arun untuk pulang duluan, maka Arun segera pulang. Malam harinya, Arun melihat ayahnya termenung di kursi teras. Lalu dengan memberanikan diri, Arun bertanya kepada ayahnya: “Kenapa ayah terlihat sedih? Dan kenapa tadi ayah memilih jalan khaki pulang?”,kata Arun mendesak. Ayahnya menjawab: “Ayah sedih karena ayah telah gagal mendidik anak ayah. BELANTARA KEARIFAN
53
Dan kenapa ayah tadi jalan kaki pulang, meskipun jauh, karena ayah sedang menghukum diri ayah sendiri.” “Kenapa ayah berkata begitu?”, tanya Arun. Ayahnya berkata dengan nada lirih: “Ayah merasa telah gagal mendidikmu nak. Apa yang salah dengan cara ayah mendidikmu? Kenapa sulit bagimu untuk berkata jujur?” Belakangan Arun mengetahui bahwa ternyata ayah sudah menelpon ke bengkel dan tahu kalau kendaraannya sudah selesai sejak jam 11.00 dan ayahnya tahu bahwa Arun telah berbohong kepada ayahnya. Sejak itu Arun muda berjanji kepada ayahnya tidak akan berbohong lagi. (kisah ini disadur dari BBM).
54
BELANTARA KEARIFAN
Kita ingin seperti orang lain isah ini berasal dari sebuah kamar di rumah sakit yang tersedia 2 (dua) tempat tidur. Satu tempat tidur posisinya berada di dekat jendela, sehingga bisa melihat ke luar jendela. Satu tempat tidur lainnya berposisi jauh dari jendela, sehingga pasien yang berbaring di sana tidak bisa menyaksikan apa yang ada di luar jendela. Tempat tidur yang dekat jendela di huni oleh seorang remaja berusia 17 tahun. Tempat tidur yang jauh dari jendela dihuni oleh seorang ibu berusia 40 tahun. Setiap hari, si ibu bertanya kepada BELANTARA KEARIFAN
55
remaja itu: ”Apa yang terjadi di luar sana?” Lalu remaja cantik itu berkisah: “Hari ini ada yang lewat mobil bagus sekali, bahkan yang mengendarai seorang pria ganteng sekali.” Esoknya, si ibu bertanya lagi tentang kejadian di luar sana. Remaja cantik itu menjawab: “Hari ini ada sepasang suami istri yang terlihat sangat akrab dan mesra”, katanya begitu yakin. Demikian setiap hari, si remaja selalu bercerita tentang apa yang terjadi di luar jendela dengan keyakinan dan antusias yang tinggi, sehingga membuat si ibu makin penasaran dan ingin sekali bertukar tempat tidur dengan remaja itu. Suatu hari, si remaja mengalami anfal 56
BELANTARA KEARIFAN
dan tiba-tiba gawat. Si ibu berusaha memanggil suster tetapi alat panggil tidak berbunyi, karena gangguan listrik. Akhirnya, remaja itu meninggal. Dalam keadaan sedih si ibu berpikir bahwa sejak hari ini dia akan pindah ke tempat di sebelah jendela dan bisa menyaksikan sendiri apa yang terjadi di luar sana. Begitu tempat tidur si remaja selesai dibereskan dan mayatnya di bawa ke luar kamar, si ibu meminta kepada suster untuk memindahkan saja tempat tidurnya ke posisi dekat jendela berrtukar tempat dengan tempat tidur si remaja yang sudah meninggal. Tampaknya si ibu tidak bersedia menggunakan tempat tidur si remaja dan ingin tetap tempat tidurnya, tetapi BELANTARA KEARIFAN
57
posisinya saja yang berubah menjadi dekat jendela. Tanpa kesulitan, keinginan si ibu terkabulkan. Apa yang terjadi? Justru setelah posisi tempat tidurnya di dekat jendela, si ibu langsung ingin menyaksikan sendiri apa yang terjadi hari ini di luar jendela. Si ibu kaget. Ternyata, yang dia lihat hanya tembok saja, tak pernah ada pemandangan yang selama ini diceritakan oleh teman sekamarnya yang sudah meninggal itu. Si ibu menyadari bahwa meskipun usia teman sekamarnya itu masih muda, tetapi ia memiliki visi jauh ke depan, dengan keyakinan yang tinggi dan harapan yang luar biasa, meskipun sakitnya sudah divonis berbahaya. Temannya yang masih remaja itu, 58
BELANTARA KEARIFAN
ternyata masih ingin menyajikan kegembiraan dan keceriaan kepada si ibu dengan cerita yang penuh harapan, meskipun dirinya sendiri belum tentu bisa hidup lama. Sementara si ibu yang usianya lebih tua, selama ini hanya berpikir untuk bisa pindah tempat ke dekat jendela (kisah ini disadur dari BBM).
BELANTARA KEARIFAN
59
Jangan paksa orang lain seperti kita
T
erkadang kita selalu menginginkan agar orang yang dekat dengan kita harus berpikir sama dengan kita. Bahkan kita menganggap bahwa orang yang menjadi bawahan kita harus mengikuti cara berpikir kita. Padahal, orang yang dekat dengan kita itu juga merupakan orang lain, bukan diri kita. Bawahan kita apalagi, mereka juga orang lain dengan isi kepala yang berbeda. Karena mereka orang dan kepalanya pun lain, jangan pernah kita memaksa mereka seperti kita. 60
BELANTARA KEARIFAN
Sebab kita pun tidak ingin dipaksa sama dengan orang lain. Perlu kita tahu bahwa dua orang yang satu keluarga saja beda pemikiran dan cita-citanya. Apalagi hanya satu keluarga, sepasang suami istri yang satu selimut saja berbeda mimpinya.
BELANTARA KEARIFAN
61
Olah batin eorang binaragawan memiliki badan besar karena ia rajin berlatih. Latihan terus-menerus membuat badannya membesar dan sangat kuat. Seorang siswa menjadi juara umum di sekolahnya, karena ia rajin belajar, melatih otaknya dengan soal-soal yang selalu baru. Seorang tukang kayu terus bekerja dengan kemampuannya yang ia latih sejak kecil dari mengikuti orang tuanya. Latihan yang dia lakukan membuatnya sangat trampil dalam mengerjakan pekerjaannya. Kata kuncinya adalah latihan yang terus menerus. 62
BELANTARA KEARIFAN
Ada bahasa ketekunan yang diajarkan dari semua ilustrasi ini. Tapi... Apakah kita sudah melatih batin kita? Apakah kita memiliki waktu untuk menempa batin kita supaya sebesar badan binaragawan, atau secerdas otak juara, atau seterampil ahli pahat kayu? Kita perlu olah raga tapi lebih penting olah batin. Kita harus terus mengasah otak tapi jangan tertinggal mengasah batin. Kita harus terus mengolah batin kita agar selalu menyertakan Tuhan dalam setiap tindakan apa pun yang kita lakukan atau yang kita putuskan.
BELANTARA KEARIFAN
63
Makna Kelemahan ukang becak sekalipun, ada gunanya bagi yang memanfaatkan alat transportasi ini. Tukang kebun pun, ada manfaatnya untuk menjaga keindahan dan kebersihan kebun. Semua yang ada di muka bumi, seperti diajarkan dalam riwayat, selalu ada gunanya. Apapun pekerjaan yang ditekuni oleh manusia, sesungguhnya disediakan kemuliaan di dalamnya. Seringkali kita hanya menghargai manusia dari status pekerjaannya.
T
64
BELANTARA KEARIFAN
Bahkan kita menilai manusia dari kehebatan yang ada padanya. Atau kita menghargai karena kekuatan yang ada padanya. Kelemahan yang ada pada seseorang, kerap kita nilai rendah. Atau bahkan kita tidak menghargai karena lemahnya. Kita tidak belajar dari riwayat, bahwa semua ada gunanya. Demikian juga... kelemahan itu juga merupakan kekuatan yang kebetulan belum diketahui/diketemukan kegunaannya.
BELANTARA KEARIFAN
65
Sisir kehidupan
alau kita mendengar kata sisir, maka yang terbayang adalah sebuah alat hias untuk merapikan rambut kita. Ketahuilah, kita terkadang lupa mengucapkan terima kasih pada sisir yang sudah membantu merapikan penampilan kita. Bahkan kita lupa bahwa tanpa sisir barangkali penampilan kita akan terlihat belum mandi meski menggunakan pakaian yang serba necis. Bahkan sisir juga berguna untuk melancarkan peredaran darah di kepala karena rangsangan sisir ketika digunakan. 66
BELANTARA KEARIFAN
Sisir, ya sisir... penampilannya tak pernah berubah banyak kecuali hanya terdiri dari barisan pengait rambut yang berjajar rata. Namun sesungguhnya... sisir mengajarkan kita nilai filosofis bahwa tidak penting penampilan sisir sendiri tetapi fungsinya yang lebih mengutamakan membantu merapikan siapa pun kepala yang disisirnya. Keihklasan sisir mengajarkan kita mendahulukan kepentingan orang lain ketimbang diri sendiri. Sisir mengingatkan kita pada riwayat tentang sikap terbaik kepemimpinan. Seorang pemimpin sebaiknya memegang filosofi sisir: biarlah saya menjadi yang pertama lapar bila rakyatku menderita. tetapi saya akan menjadi yang paling terakhir bila BELANTARA KEARIFAN
67
rakyatku makan dan kenyang. Apalagi sisir juga tidak ingin mendapat pujian atau ucapan terima kasih dari kepala yang sudah dirapikannya.
68
BELANTARA KEARIFAN
Jamu dan Sirop
D
ua jenis minuman ini memiliki karakter yang berbeda dalam rasa dan efek bagi peminumnya. Minum jamu, rasanya pahit tidak enak dan bisa membuat mulut mual. Akan tetapi, minum jamu akan memberikan efek positif bagi kesehatan. Minum sirop, manis, enak dan nikmat di lidah. Tetapi minum sirop akan memberikan efek kadar gula naik, atau mungkin sakit gigi. Namun dari sisi performa, sirop memberikan daya tarik yang luar biasa. BELANTARA KEARIFAN
69
Bahkan namanya sudah menggambarkan rasa manis yang akan ditawarkannya. Warna sirop pun sudah bisa mewakili manis rasanya. Sedangkan jamu menawarkan ilustrasi kepahitan, getir dan bahkan rasa tidak enak lainnya. Jamu pun tidak memiliki warna yang menawan apalagi penampilannya. Namun jamu bisa menjanjikan kebaikan bagi kesehatan badan kita dalam masa depan. Jamu menjamin tanpa bahasa, memberikan tanpa kampanye akan kebaikan masa depan. Walau penampilannya tidak menarik, tetapi jamu menjadi jaminan cita-cita tubuh kita. 70
BELANTARA KEARIFAN
Sama seperti ketika kita memilih pemimpin, kita kerap kali memilih yang penampilannya menarik seperti sirop dengan kebohongan dan manisnya janji kampanye. Kita menutup mata pada seorang yang kurang penampilannya, apalagi tidak terasa manis. Kita harus banyak belajar dari ilustrasi jamu dan sirop ini, agar kita tidak salah dalam memilih pemimpin. Sebab bukan rasa dan penampilannya, tetapi efeknya terhadap masa depan dalam memimpin kita.
BELANTARA KEARIFAN
71
Kiyai dan ilmu Kail eorang kiyai dianggap berbohong oleh murid pengajiannya. Pasalnya, dalam pengajian 10 tahunan lalu, sang kiyai menyebutkan sesuai riwayat: ”tuntutlah ilmu itu walau sampai ke negeri Cina”. Ungkapan Kiyai itu dibarengi dengan keterangan bahwa yang terpenting itu adalah kailnya bukan ikannya. Sebab, ujar kiyai itu, dengan diberi kail, maka kita semua bisa memancing di mana saja. Sedangkan bila diberi ikannya, maka tidak akan ada keahlian untuk menangkap ikan lagi. Maksud sang kiyai adalah ilmu 72
BELANTARA KEARIFAN
berfungsi sebagai kail. Karena itu tuntutlah ilmu itu sebagai kail untuk menghadapi hidup yang serba sulit ini. “Jangan mau disuapi atau diberikan ikan sehingga tidak terlatih sedikit pun untuk memancing. Carilah kailnya sehingga kalian bisa memancing sendiri”, ujar kiyai meyakinkan santrisantrinya. Namun, setelah sepuluh tahunan kiyai itu mengajarkan kepada muridnya, setelah mereka menuntut ilmu ke luar negeri untuk melanjutkan studinya, setelah semua jenis kail dikuasai, apa yang terjadi? Tidak ditemukan lagi kolam untuk memancing. Tidak ada lagi lahan untuk menggunakan kail yang sudah BELANTARA KEARIFAN
73
dirancang bangun dari hasil studi ke luar negeri. Kata santri-santri kiyai itu: “Jangankan kolam, empang pun (pinggir pantai) sudah habis dikapling oleh para pemilik modal yang dekat dengan penguasa. Lalu dengan kail (ilmu) yang kita miliki, di mana kita akan memancing?” Sejak itu tak ada lagi murid yang percaya pada gurunya, tidak ada lagi santri yang datang pada kiyainya. Yang terpenting di mata generasi muda itu adalah serba instan, tidak menghargai proses. Murid sekolah sudah tidak lagi mementingkan proses belajarnya, atau pengalaman dalam memperoleh ilmunya, tapi yang penting nilainya.
74
BELANTARA KEARIFAN
Racun berbungkus madu
D
ua benda madu dan racun, memiliki karakter yang berbeda. Secara mudah kita akan bisa membedakan dengan gampang apabila disebutkan mana madu, mana racun. Akan tetapi, kita akan semakin sulit membedakan ketika berada dalam kenyataan hidup. Yang sering kita temukan justru madu dibungkus racun atau racun berbungkus madu. Kondisi keduanya berbahaya. Meskipun madu, bila dibungkus dengan racun juga akan mematikan. Demikian dengan racun akan lebih BELANTARA KEARIFAN
75
berbahaya ketika dibungkus dengan madu. Yang disebut terakhir, racun dibungkus dengan madu, akan lebih banyak memakan korban. Dalam kehidupan bila madu dan racun dianalogikan dengan kebaikan dan keburukan, maka akan lebih banyak racun yang dibungkus madu. Kenyataan memang, keburukan yang dibungkus dengan kebaikan lebih banyak mengelabui kita. Penampilan penyebabnya. Iklan juga membantu menawarkan keburukan yang dibungkus dengan kebaikan ini. Jadi sering kita melihat bahasa yang bagus ditampilkan oleh sejumlah penguasa, tapi sebenarnya yang ada di 76
BELANTARA KEARIFAN
dalam pembicaraan kebijakan itu adalah racun. Penampilannya sangat manis dan tidak memungkinkan kita untuk menilai bahwa ia sarat dengan keburukan, akan tetapi kemudian kita baru tahu belakangan bahwa di dalam hatinya tersimpan keburukan. Racun yang terbungkus madu, memang lebih sulit dikenali ketimbang madu dibungkus racun. Namun keduanya sama-sama mematikan. Di negeri ini, hampir semua berpenampilan sama dalam kehidupan kita.
BELANTARA KEARIFAN
77
Alam menyediakan kebaikan
A
pa pun yang terjadi dalam alam ini, sesungguhnya alam sedang menerapkan ketentuannya. Bencana alam yang menimpa suatu wilayah adalah proses alami yang dilakukan alam untuk menyeleksi mahluk yang ada di dalamnya. Ketentuan alam itu adalah kebaikan dalam ukuran Penciptanya. Namun yang sering terjadi adalah kesulitan kita untuk memahami kenapa terjadi. Logika kita tidak sebanding untuk memahami ilmu sang pencipta atas seluruh kejadian alam. 78
BELANTARA KEARIFAN
Meski terkadang kita sombong dengan ilmu manusiawi kita yang serba terbatas. Alam ini kaya, terlalu banyak yang belum kita tahu, terlalu banyak yang masih menjadi misteri. Karena itu wajar kalau kita tidak memahami kebaikan dari yang disediakan alam. Tapi Tuhan telah menggariskan bahwa kita mahluk paling mulia di bumi. Manusia diberi kewenangan untuk mengolah alam. Hanya saja, jika manusia mulai berlebihan dalam bertindak dan merusak alam, maka alam justru yang diberi kemuliaan untuk mengantur dengan kemarahannya. Aturan alam akan membuat manusia merasa kecewa dan tidak adil. BELANTARA KEARIFAN
79
Tetapi aturan alam sebenarnya adalah seleksi dari sebuah proses kekejaman yang ingin dihentikan oleh penciptanya atas manusia yang sudah terlalu berlebihan. Tapi Tuhan selalu memaafkan manusia. Dan orang-orang yang diberi hikmah yang bisa memahami kebaikan alam. Barangkali kita akan menjadi bagian dari orang-orang yang diberkahi. Semoga.
80
BELANTARA KEARIFAN
Nama yang layak dikenang
s
iapa pun pasti memimpikan hidup mudah dan serba mudah. Bahkan ada istilah menyebutkan: mas ih muda kaya raya, sudah tua masuk foya-foya dan mati masuk syurga. Gambaran itu sangat kontradiktif. Akan tetapi banyak orang juga ingin hidup layak dan selalu dikenang. Keinginan itu tidak disertai dengan upaya yang keras. Segalanya ingin mudah dan tanpa perjuangan. Padahal, kata Theodore Roosevelt, belum pernah ada seorang pun dalam BELANTARA KEARIFAN
81
sejarah kita yang menuntut kehidupan serba mudah yang namanya layak untuk dikenang. Karena nama yang layak dikenang hanya berada dalam papan nama orang-orang yang berjuang keras dengan susah payah dalam kehidupannya.
82
BELANTARA KEARIFAN
Catatan masalah
A
nda kira-kira sudah bisa menebak, bahwa seorang jenderal juga awalnya berpangkat letnan. Seorang yang kaya raya juga pada awalnya hidup tidak berkecukupan. Seorang jenderal sudah melalui berbagai persoalan dengan rangkaian pendidikan yang cukup, sehingga dia layak untuk menjadi jenderal. Pada saat sang jenderal masih menjadi letnan, tentu berbagai situasi kehidupan yang pahit dialaminya. Namun dia tetap tegar dan menghadap ke masa depan. Demikian juga orang yang sukses, kaya BELANTARA KEARIFAN
83
raya, sudah menghadapi masa lalu yang berat untuk bisa menjadi seperti sekarang. Kecepatan mereka untuk menghapus catatan masa lalu yang kurang baik merupakan kunci keberhasilan. Ketahuilah, masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu buruk yang dilupakan. Anda tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan anda sampai anda melupakan kegagalan dan sakit hati anda dari catatan masa lalu.
84
BELANTARA KEARIFAN
Perlu tidak kita marah ?
O
rang bijak mengatakan jangan mengumbar rasa marah. Bahkan riwayat menjelaskan agar kita mengubah posisi segera ketika kita marah untuk merendahkannya. Ketika kita berdiri sedang marah, maka segeralah duduk untuk menurunkan amarah. Dalam pergaulan sehari-hari, kemarahan akan mengurangi wibawa seseorang. Kemarahan atasan akan menambah jumlah bawahan yang sakit hati kepadanya. Sebab, kata Benjamin Franklin, semua yang diawali dengan rasa marah akan BELANTARA KEARIFAN
85
berakhir dengan rasa malu. Jadi jangan pernah anda marah kecuali karena anda merasa tidak segera melakukan kebaikan. Emosilah anda hanya karena anda tidak segera berbuat baik kepada sesama.
86
BELANTARA KEARIFAN
Masih hijau dan belum matang
s
aat tertentu kita sering dihina-dinakan ketika mengatakan atau melakukan sesuatu dengan ucapan meremehkan. “Ah dia masih hijau, dia masih belum matang”, biasanya datang dari orang yang sudah senior atau orang yang sudah sangat berpengalaman. Meski penilaian itu kerap dirasa kurang sedap di telinga pihak yang dinilai, namun sebenarnya bila dipahami dengan pikiran terbuka, penilaian itu bisa jadi positif. Coba saja, jika kita dinilai masih hijau, sebenarnya bukan berarti mengecilkan kita. BELANTARA KEARIFAN
87
Penilaian “masih hijau” itu berarti kita akan segera tumbuh dan menjadi besar. Apalagi penilaian bahwa kita “masih belum matang” itu artinya kita akan berkembang menjadi besar dan matang. Sedangkan mereka yang merasa dirinya sudah kuning, akan segera jatuh dari tangkainya dan mati. Apalagi bagi mereka yang sudah merasa matang, maka sebentar lagi mereka akan menjadi busuk.
88
BELANTARA KEARIFAN
Jangan ubah mata angin
s
eringnya kita tidak mampu membaca situasi, membuat kita hanyut dalam suasana yang dirasa kurang menyenangkan. Bila kita berada dalam kondisi yang berubah, maka segera kita bertahan untuk tidak bisa menerima perubahan. Sikap kita yang bertahan itu tidak selalu negatif, tetapi akan menyulitkan kita dalam beradaptasi dengan perubahan. Padahal, kita tidak dapat mengubah arah mata angin tapi kita dapat mengubah arah layar perahu kita
BELANTARA KEARIFAN
89
Orang besar dalam berpikir
D
alam klasifikasi manusia secara bebas ada golongan orang besar, ada orang biasa dan ada orang rendahan. Anda tahu apa yang membedakan orang biasa, orang besar dan orang yang rendah tingkatannya. Orang yang besar adalah orang yang berpikir dan membicarakan hal-hal besar. Orang besar itu akan bicara dan berpikir tentang ide-ide dan gagasan yang menarik. Ide dan gagasan itu akan mengubah banyak orang menjadi baik. Orang biasa adalah orang yang hanya 90
BELANTARA KEARIFAN
berpikir dan membicarakan kejadiankejadian saja. Sedangkan orang yang rendah tingkatnya adalah orang yang hanya membicarakan orang lain.
BELANTARA KEARIFAN
91
Cita-cita jadikan pemandu
membuat orang sampai ke tempat tertentu yang nilainya sama atau bahkan lebih dari yang ia cita-citakan.
A
da kata bijak yang mencatat: “Gantungkan cita-citamu setinggi langit”. Rupanya maksud kata bijak itu adalah tiap kita harus memiliki cita-cita sebagai pemandu. Cita-cita dan harapan di masa depan memang belum tentu bisa diwujudkan secara mutlak. Tapi cita-cita dan harapan sering mendorong orang untuk terus bergerak maju mewujudkannya. Cita-cita dan harapan di masa depan akan menjadi pemandu. Walaupun cita-cita itu tidak tercapai, akan tetapi ia bisa memandu dan 92
BELANTARA KEARIFAN
BELANTARA KEARIFAN
93
Hak penghormatan
D
alam arena kehidupan manusia, penghormatan dan penghargaan jatuh pada orang-orang yang yang menunjukkan sifat-sifat baiknya (Douglas M. Lawson). Karena itu, bersikap baiklah agar orang bisa melihat sifat anda sesungguhnya. Kebaikan yang anda lakukan, sekecil apa pun, akan menggiring orang untuk mengerti diri anda. Untuk itu, ciptakan catatan kamus yang baik untuk diri anda sehingga orang lain mudah memahami sifat baik anda.
94
BELANTARA KEARIFAN
Bertanding dengan baik
B
anyak yang berpendapat, hidup ini penuh dengan persaingan. Berhenti bersaing berarti berhenti hidup. Bagi yang menikmati permainan, persaingan dipahami sebagai pertandingan. Akan tetapi sedikit orang yang mengerti filosofi pertandingan sebagai sesuatu yang harus dihormati. Kebanyakan orang selalu menginginkan kemenangan dalam pertandingan. Jarang sekali yang menghargai proses pertandingan itu sendiri, apalagi untuk melakukan pertandingan dengan baik. BELANTARA KEARIFAN
95
Padahal, kata George Simenon, yang terpenting dalam kehidupan ini bukan soal memenangkan pertandingan, tetapi bagaimana bisa bertanding dengan baik.
96
BELANTARA KEARIFAN
Lebih baik salah daripada diam adang kala kita ragu dalam melakukan hal baru. Atau bahkan lebih sering takut melakukan kesalahan. Padahal, kesalahan bisa menjadi petunjuk bagi watak pengalaman kita untuk melakukan lebih baik. Akan tetapi sedikit orang yang berani mengambil resiko melakukan kesalahan. Kebanyakan orang justru memilih jalan yang tenang dengan “nyanyian kebenarannya”. Penghargaan yang diberikan lebih banyak kepada kebenaran saja. Padahal, suatu kehidupan yang penuh BELANTARA KEARIFAN
97
dengan kesalahan tak hanya lebih berharga namun juga akan lebih berguna apabila dibandingkan dengan hidup tanpa melakukan apa pun (Boron Piere de Coubertin).
98
BELANTARA KEARIFAN
Kebahagian sejati ita sering mengenali makna cinta dalam sebuah keindahan. Tetapi kita tidak pernah menghubungkan fungsinya dengan siapa cinta itu bersemayam. Ketahuilah, cinta merupakan dasar yang akan memastikan kebahagiaan bagi seseorang. Cinta bukan segalanya, namun tanpa cinta, sulit kebahagiaan sejati akan disongsong. Kebahagiaan sejati yang dapat kita rasakan di kehidupan ini adalah disaat kita merasakan bahwa kita sedang dicintai oleh orang lain (Dave Mustaine).
BELANTARA KEARIFAN
99
Seni kehidupan
B
ila anda berhadapan dengan orang-orang yang anda sukai, maka sedikit sekali cara yang anda perlukan untuk menghadapi kehidupan. Segala yang serba mudah, tidak mengantarkan keahlian tertentu bagi anda. Sembilan puluh persen dari seni kehidupan terdiri dari kebersamaan dengan orang-orang yang tidak anda sukai. Sebab keahlian anda akan tercipta dari berbagai tantangan anda dalam menghadapi orang-orang yang tidak anda sukai.
100
BELANTARA KEARIFAN
Dan semakin banyak yang tidak anda sukai semakin berhati-hati anda dalam bertindak dan kehati-hatian itu akan melatih seni kehidupan anda.
BELANTARA KEARIFAN
101
Hidup terlatih
B
ila anda ingin mendapat perlakuan lembut dari kehidupan, maka anda harus bersikap keras pada kehidupan. Sebab, Bila kita lemah pada diri kita, maka kehidupan akan keras kepada kita. Bila kita keras pada diri kita sendiri maka kehidupan akan lemah kepada kita. Sebab keterlatihan kita dalam kehidupan akan menempa kita menjadi seorang yang mudah menangani masalah besar dalam kehidupan. Kemudahan anda menangani masalah kehidupan sebagai buah dari sikap keras anda kepada diri anda sendiri,
102
BELANTARA KEARIFAN
sehingga anda sudah terlatih untuk menghadapi apa pun kerasnya hidup. Prinsip utamanya adalah: lebih baik mandi keringat di medan latihan dari pada mandi darah di medan pertempuran yang sesungguhnya.
BELANTARA KEARIFAN
103
Kursi untuk papa dan mama
s
eorang anak balita sedang memainkan palu sambil memakukan sesuatu ke bahan bangunan berupa kayu di halaman rumah. Ayahnya menemui dengan bertanya: “Sedang apa anakku sayang?” Anak balita itu menjawab: “Aku sedang membuat kursi dan peralatan kayu.” “Untuk apa nak?”, tanya ayahnya lagi. “Kursi kayu dan peralatan plastik ini aku buat khusus untuk mama dan papah nanti kalau sudah tua, seperti kursi kayu kakek dan nenek yang ayah buatkan. Rupanya si anak menyaksikan nenek dan kakeknya diperlakukan demikian,
104
BELANTARA KEARIFAN
karena ayahnya menganggap kursi kayu dan peralatan plastik lebih aman dan tidak rusak untuk orang tua mereka yang sudah jompo. Biasanya orang tua mereka itu memecahkan peralatan makan dan mengotori kursi ketika makan, karena sudah jompo. Jadi, apa yang kita lakukan kepada orang tua kita akan dilakukan oleh anak kita kepada kita.
BELANTARA KEARIFAN
105
Hanya mengerti tidak melakukan
D
alam kehidupan ini banyak sekali manusia yang mengerti akan apa yang harus dia lakukan. Jumlah orang itu mayoritas di
dunia. Jumlah mayoritas ini tahu betul apa yang seharusnya mereka kerjakan dalam hidup ini. Akan tetapi hanya sejumlah kecil dari mereka yang mengerti itu melaksanakan apa yang seharusnya mereka kerjakan. Jadi dalam hidup ini, mengerti saja tidak cukup. Anda harus melakukan tindakan nyata untuk bisa mencapai apa yang anda inginkan dalam hidup. 106
BELANTARA KEARIFAN
Harga kehidupan
D
alam hidup seringkali kita merasa dihargai atau tidak berdasarkan status sosial kita. Kekayaan, jabatan atau kekuasaan menggiring penghargaan bagi manusia di lingkungannya. Ketahuilah, bagi orang bijak, penghargaan dalam kehidupan itu tidak penting. Orang bijak tidak mengharap dapat menemukan kehidupan berharga. Orang bijak akan membuat sendiri agar kehidupannya berharga di mata lingkungannya.
BELANTARA KEARIFAN
107
Ide dan tindakan ita sering menganggap bahwa kesempatan terbaik adalah peluang untuk melakukan perubahan. Padahal, kesempatan terbaik dalam memulai adalah ketika anda mendapatkan ide dan gagasan. Akan tetapi kesempatan kedua yang terbaik adalah saat ini. Iya saat ini, di saat mana anda akan mengubah ide dan gagasan itu ke dalam bentuk tindakan nyata.
108
BELANTARA KEARIFAN
Terlihat dan tersirat
T
ubuh kita memiliki keterbatasan kekuatan. Sebagai benda hidup, tubuh kita bisa membusuk. Tidak seperti jiwa kita yang berada dalam tubuh, jiwa kita tidak bisa membusuk. Tubuh memiliki sifat terlihat oleh mata, sedangkan jiwa memiliki sifat tersirat. Bila kita terluka karena jatuh dan melukai anggota tubuh, maka bagian jiwa yang akan mengambil pelajaran dari peristiwa jatuh itu, tentang kenapa kita jatuh dan bagaimana supaya tidak jatuh lagi. Luka di anggota tubuh akan berfungsi untuk memberikan pelajaran bagi jiwa BELANTARA KEARIFAN
109
dalam melakukan perbaikan terusmenerus. Walaupun mati menyentuh tubuh, maka bagi jiwa akan tetap berkesempatan untuk melakukan perbaikan. Karena itu jangan melihat tubuh yang terlihat tapi lihatlah ke yang tersirat. Sebab yang tampak terlihat itu bersifat sementara dan mengalami kematian, sedangkan yang tersirat bersifat abadi dan selalu memperbaiki diri.
110
BELANTARA KEARIFAN
Jadikan manusia paling beruntung arangan yang wajib bagi eksistensi anda adalah: jangan pernah kehadiran anda mengecewakan siapa pun yang bertemu anda hari ini. Jangan ada yang merasa tersakiti karena kehadiran anda. Tampilkan diri anda sebagai sosok terbaik dan selalu yang terbaik, sehingga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Para pria, buatlah agar wanita anda menjadi manusia yang paling beruntung di dunia karena anda yang menjadi pria baginya. Para wanita, buatlah agar pria anda merasa paling beruntung di dunia
L
BELANTARA KEARIFAN
111
karena anda yang menjadi wanita baginya. Jadilah sebaik-baik manusia di antara manusia yang ada di dekat anda.
112
BELANTARA KEARIFAN
Aneh tapi cocok upanya Tuhan menciptakan manusia memang berbedabeda. Bahkan keterangan menyebutkan kekuasaan Tuhan itu sebagai tanda agar manusia saling kenal. Tidak sedikit dari ciptaan Tuhan itu dirasa aneh bagi segolongan yang lain. Namun keanehan itu seringkali justru bermakna berbeda bagi golongan yang lain lagi. Dalam sikap perilaku saja sering terjadi keanehan dan kecocokan yang unik. Seorang yang banyak omong dirasa aneh bagi yang tidak menyukainya.
R
BELANTARA KEARIFAN
113
Sedangkan yang pendiam juga dirasa aneh bagi segolongan yang lain. Yang lebih sulit dimengerti justru adalah keanehan yang dirasakan cocok. Kecocokan itu terjadi bagi orang yang mencintainya. Karena itu, boleh jadi anda dipandang aneh bagi orang lain. Boleh jadi anda dipandang unik oleh segolongan orang tertentu. Tetapi jadilah yang aneh bagi orang lain karena kelebihan anda dan tetap cocok bagi orang yang mencintai anda.
114
BELANTARA KEARIFAN
Keyakinan yang dihargai
D
ua anak sepantar berusia 7 (tujuh) tahun berlari dikejar 3 (tiga) penjahat. Karena terpaksa, tidak ada tempat persembunyian, kedua anak lelaki-perempuan itu berlari memasuki kuil. Dalam kuil itu terdapat patung dewa Wisnu dengan tombaknya. Di dalam kuil mereka mengunci pintu kuil dari dalam agar tidak ada penjahat yang bisa masuk. Tapi kemudian penjahat tidak habis akal, mereka membakar pintu kuil supaya kedua anak itu terbakar di dalam. BELANTARA KEARIFAN
115
Ketika api membesar, si anak lelaki panik dan mengatakan:”kita akan mati di sini.” Tetapi si anak wanita mengatakan dengan nada lirih: “Dewa Wisnu, tolonglah kami, kata ibuku, engkau selalu menolong manusia.” Si anak lelaki mengatakan: “Apa mungkin bisa patung itu menolong kita, sedangkan dia tidak bisa menolong dirinya sendiri?” Si anak perempuan terus mengatakan dengan keyakinannya: “Dewa Wisnu, tolonglah kami, dewa tolonglah kami.” Tiba-tiba hujan turun sangat deras dan mematikan api yang dinyalakan penjahat. Hujan membawa angin kencang yang kemudian memorakporandakan para 116
BELANTARA KEARIFAN
penjahat sehingga harus lari tunggang langgang mencari perlindungan. Ternyata keyakinan bisa mendapat penghargaan dari Yang Mahakuasa. Keyakinan akan dihargai apa pun bentuknya sebagai gambaran adanya kekuatan di atas manusia. Keyakinan akan menjadi kenyataan sekalipun datang dari seorang anak kecil.
BELANTARA KEARIFAN
117
s
Memilih mantu
eorang ibu berbeda pendapat dengan suaminya tentang siapa yang akan menjadi suami anaknya. Suami sepenuhnya menyerahkan kepada anaknya, siapa pun yang akan diputuskan menjadi suami baginya. Sedangkan sang ibu memiliki pilihan seorang pemuda kaya yang berdagang di dekat rumah mereka. Tetapi anak perempuan mereka memilih pemuda miskin yang juga berdagang kecil-kecilan bersebelahan dengan tokoh milik pemuda pilihan sang ibu. Tragisnya lagi, pemuda pilihan anaknya ini memiliki ibu yang terkena gangguan jiwa sejak pemuda kecil.
118
BELANTARA KEARIFAN
Penyakit kejiwaan itu terjadi ketika ayah si pemuda meninggal, dan ibunya depresi sehingga orang kampung menyebutnya gila. Wajar kemudian ibu sang gadis mengkhawatirkan kalau nanti turunan anaknya akan gila seperti ibu pemuda pilihan anaknya itu. Namun ada yang istimewa dari pemuda yang satu ini, yang membuat anak gadis itu terpesona. Pemuda itu sangat sayang pada ibunya, bahkan tidak pernah marah sedikit pun ketika ibunya yang sakit ingatan itu berulah. Pemuda lugu itu selalu menyuapi ibunya, memandikan bahkan mengurus semua keperluannya, dengan hati yang ikhlas tanpa sedikit pun marah.
BELANTARA KEARIFAN
119
Bahkan ia sering menutup warungnya karena harus mengurus ibunya. Rupanya hidayah juga datang untuk sang ibu. Ibu itu penasaran dan ingin tahu apa yang menjadi alasan dari anaknya memilih pemuda yang ibunya gila? Ia mendatangi pemuda yang dia benci itu. Ditemukannya pemuda itu sedang mengganti pakaian ibunya yang sakit jiwa Kemudian menyiapkan makanan dan menyuapinya. Lantas si ibu yang sakit itu menumpahkan makanannya, mengenai pakaiannya sendiri dan pakaian pemuda anaknya itu. Tapi pemuda itu tetap dengan sabar dan memeluk ibunya yang gila itu, dan 120
BELANTARA KEARIFAN
dengan sedikit membujuk, mengganti pakaiannya dan menyuapinya lagi, memperlakukan ibunya persis seperti bayi. Ibu si gadis tetap merasa jijik dengan kegilaan ibu si pemuda. Sambil berlalu ibu gadis itu menuju pulang dan mampir ke toko mewah milik pemuda pilihannya. Ibu gadis itu membeli sesuatu untuk melihat betapa mewahnya hidup pemuda yang dia inginkan jadi suami anaknya itu. Tetapi, pemuda itu kemudian menyuruh ibunya yang membantu berjualan di toko itu mengambil pesanan calon mertua. Karena si ibu pemuda sudah tua, maka gerakannya lambat dalam memberikan pelayanan. BELANTARA KEARIFAN
121
Lalu pemuda itu membentak ibunya karena lambat: “cepetan bu, kok lambat banget sih?” Kemudian karena dibentak, ibu yang sudah tua itu gugup dan menabrak banyak benda yang ada di sekitarnya. Lantas, pemuda itu membentak ibunya semakin keras. Apa yang terjadi? Hidayah datang kepada ibu si gadis, bahwa pemuda pilihannya itu, meskipun kaya dan sukses dalam usaha tetapi memperlakukan ibunya dengan tidak baik. Sementara pemuda pilihan anaknya yang miskin tetapi memperlakukan ibunya dengan sangat baik. (cerita ini disadur dari kisah-kisah bijak TV)
122
BELANTARA KEARIFAN
Keberatan & kearifan
eberatan yang disampaikan dalam makna yang berbeda dengan keputusan, mencerminkan adanya kepentingan yang hadir dalam bingkai kebenaran itu sendiri. Sebab keberatan yang tidak bermakna berbeda akan masuk dalam tataran kearifannya.
BELANTARA KEARIFAN
123
Berbeda harapan
Wangi di tengah busuk
erkadang kita merasa berbeda dengan hasil akhir yang disepakati. Perasaan itu memang merupakan bukti bahwa kita manusia, yang memiliki banyak perbedaan. Namun kemampuan kita untuk menekan perbedaan itu dalam semangat kebersamaan adalah bagian penting manusia yang disebut kearifan.
da kalimat yang tidak bisa disatukan dalam pengertian. (1) mungkin dalam kumpulan wewangian akan ditemukan satu atau dua barang yang bau busuk, tapi (2) tidak mungkin ditemukan barang wangi dalam tumpukan barangbarang busuk. Artinya: (3) dominasi yang busuk akan mengotori yang wangi sekalipun. Tapi kehadiran yang wangi tidak bisa mewangikan yang busuk-busuk. Lalu anda termasuk yang mana? Wangi atau busuk?
T
124
BELANTARA KEARIFAN
A
BELANTARA KEARIFAN
125
126
BELANTARA KEARIFAN