BioSMART Volume 6, Nomor 1 Halaman: 44-50
ISSN: 1411-321X April 2004
Keanekaragaman Tanaman Pekarangan di Kota Tomohon, Sulawesi Utara Homegarden plants diversity at City of Tomohon, North Sulawesi DINTJE F. PENDONG1, ARRIJANI1,2,♥
1
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Manado, Tondano 95187 2 Mahasiswa Program Doktor, Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Diterima: 1 Desember 2003. Disetujui: 5 Desember 2003.
ABSTRACT Homegarden (pekarangan) is one of ecosystem types becomes more and more important for support biodiversity in Indonesia because the yard is 4,5 million hectare or more 27% from total farmland in Indonesia (data at 1980). This research had been done to obtain data on the number of the plants species in the pekarangan. This is a descriptive research using survey method at Tomohon city, North Sulawesi. There are 3 stratum of crop based on high i.e. stratum 1 < 1 m, stratum 2 between 1-3 m and stratum 3 > 3 m. The research findings showed that the plants community in the pekarangan has a low value of species diversity index (Brillouin’s index) when calculated to the number of species and the varieties of the plants. From the environmental quality, the plants species diversity index value is moderate. The Pekarangan plants are dominated by the varieties of decorating plants (59,9%), while the rests are fruit trees (16,5%), various medicinal plants (11,8%), vegetables (9,3%), and shade (2,5%). Keywords: Home yard (pekarangan), plant diversity, Tomohon city, North Sulawesi.
PENDAHULUAN Pertumbuhan penduduk yang pesat di Indonesia, selalu disertai dengan pertumbuhan daerah pemukiman baru baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan. Pembukaan areal pemukiman baru dilakukan melalui konversi daerah hutan atau lahan pertanian potensial menjadi lahan pemukiman. Perubahan fungsi dan peruntukan lahan tersebut akan berdampak secara langsung pada menurunnya luas lahan hutan dan atau lahan pertanian efektif sehingga dapat menurunkan keanekaragaman hayati dan berkurangnya produksi pertanian, padahal peningkatan penduduk pada satu sisi justru membutuhkan peningkatan produksi pertanian agar kebutuhan pangan dapat dipenuhi. Oleh karena pertumbuhan pemukiman baru sampai saat ini masih berlangsung dengan pesat, maka diperlukan usaha penataan lingkungan pemukiman dengan mempertimbangkan keseimbangan ekologis terutama adanya areal terbuka hijau untuk lahan pemukiman yang rapat dan pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanami tanaman peneduh, tanaman buah-buahan, sayuran dan sebagainya. Dengan demikian fungsi tumbuhan sebagai penghasil oksigen dan pereduksi karbon dioksida tetap dapat berlangsung pada lahan pemukiman. Pemanfaatan pekarangan seperti itu memiliki fungsi ganda yaitu menjaga kualitas lingkungan yang baik dan dapat membantu meningkatkan produksi pertanian. Jika ditinjau ♥ Alamat korespondensi: Kampus Universitas Negeri Manado, Tondano 95187. Tel. +62-431-321845-7. Faks. +62-431-321866. e-mail:
[email protected]
dari segi luasannya, lahan pekarangan di Indonesia pada tahun 1973 telah mencapai 950.151 ha atau sekitar 11,8% dari luas total lahan pertanian kering pada saat itu dan menjadi 4.543.416 ha (27,7%) pada tahun 1980. Pada tahun selanjutnya mengalami peningkatan yang cukup berarti (Soemarwoto dan Christanty, 1985). Tomohon yang ditetapkan sebagai kota pada tahun 2003, juga mengalami permasalahan yang sama. Urbanisasi yang makin pesat mengakibatkan lahan pertanian produktif sekitar Kota Tomohon telah beralih fungsi menjadi pemukiman. Kondisi ini perlu diantisipasi agar fungsi Kota Tomohon sebagai sentra tanaman pangan dan hortikultura yang selama ini memasok kebutuhan sayur-sayuran Kota Manado, Bitung, Tondano dan sekitarnya tetap dapat dipertahankan. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami berbagai jenis tumbuhan perlu digalakkan agar keanekaragaman hayati pada lahan pemukiman tetap tinggi dan produksi pertanian dapat dipertahankan atau menaikkan daya dukung lingkungan melalui penghijauan dalam sistem pekarangan. Penghijauan pekarangan ini dapat dicapai dengan menaikkan keanekaragaman tanaman yang sekaligus berguna untuk konservasi sumberdaya alam dan lingkungan, sehingga pekarangan mempunyai fungsi ganda yaitu integrasi dari fungsi alam hutan dengan fungsi pemenuhan kebutuhan sosial, budaya, dan ekonomi. Fungsi tersebut meliputi fungsi hidrologi, pencagaran sumberdaya genetik, efek iklim mikro, sosial, produksi, dan estetika (Soemarwoto, 1989; Christanty, 1990). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman tanaman pekarangan dan klasifikasi penggunaan tanaman pekarangan oleh penduduk di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. 2004 Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta
PENDONG dan ARRIJANI – Tanaman pekarangan di Kota Tomohon
45
BAHAN DAN METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survai. Survai dimaksudkan untuk mendapatkan data jumlah jenis dan individu tanaman di pekarangan dan strata tanaman berdasarkan tinggi, serta manfaatnya bagi masyarakat Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekarangan pemukiman umum, penduduk dan rumah tangga pemiliknya di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Penentuan sampel dilakukan dengan cara acak dengan pertimbangan (Purposif Random Sampling) dengan kategorisasi dilakukan berdasarkan luas pekarangan. Parameter yang diukur adalah nilai Indeks Keanekaragaman Jenis (IKJ) yang diperoleh dari hasil perhitungan jumlah jenis dan jumlah individu tanaman pada masing-masing pekarangan penduduk. Selanjutnya, IKJ ini dibedakan berdasarkan stratifikasi vertikal. Pembagian strata dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang struktur vegetasi dan pemanfaatan ruang serta lahan pekarangan dari penduduk. Hal ini penting dilakukan karena berkaitan erat dengan fungsi ganda pekarangan sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu, pembagian strata mengacu pada pendapat Barbour et al. (1987) yang menyatakan bahwa keanekaragaman sering dihitung untuk tiap stratum/lapisan dalam suatu komunitas dari pada seluruh komunitas. Hal ini disebabkan karena semua spesies berbeda baik morfologinya maupun luas nichenya. Dalam penelitian ini digunakan tiga strata (Fernandes dan Nair, 1990; Karyono, 1991) sebagai berikut: • Strata 1, tinggi tanaman kurang atau sama dengan 1 m. • Strata 2, tinggi tanaman 1-3 m. • Strata 3, tinggi tanaman lebih dari 3 m. Data keanekaragaman tanaman pekarangan dianalisis dengan menggunakan rumus Indeks Keanekaragaman Jenis (IKJ) menurut Brillouin (Smith, 1990; Soegianto, 1994), sebagai berikut: (log N !-Σ log ni !) H (IKJ) = N dimana: H = Indeks Keanekaragaman Jenis (IKJ) ni = Jumlah individu dari jenis ke i. N = Jumlah individu seluruh jenis (total ni) Selanjutnya, untuk mengetahui dominansi spesies terlebih dahulu dihitung H maksimum (IKJmaks.) Brillouin (Smith, 1990; Soegianto, 1994), dengan rumus: {log N! – (s-r) log c! – r log (c+1)!} Hmaks. = N dimana: N = Jumlah individu seluruh jenis s = Jumlah jenis (spesies) r = N-{s(N/s)} c = N/s Berdasarkan perhitungan IKJmaks. akan diperoleh nilai indeks keanekaragaman relatif (evenness Brillouin) (Smith, 1990; Soegianto, 1994), dengan rumus: J = H / Hmaks., atau IKJ / IKJmaks. Akhirnya, diketahui dominansi spesies, dengan ketentuan: Dominansi = 1 – J; jika hasilnya 0 berarti dominansi rendah, dan jika 1 berarti dominansi tinggi.
Jumlah individu dan jenis tanaman Jenis tumbuhan yang ditanam di dalam pekarangan rumah oleh masyarakat Kota Tomohon, Sulawesi Utara disajikan pada Tabel 1. Jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dalam pekarangan penduduk Kota Tomohon, Sulawesi Utara tersebut menyebar menurut kategori luas pekarangan masingmasing penduduk. Data jumlah jenis pada setiap strata dan kategori luas pekarangan tercantum dalam Tabel 2. Tabel 2. Jumlah dan Rata-rata Individu Tanaman Menurut Kategori Luas dan Stratifikasi Vertikal Tanaman Stratifikasi S1 S2 S3 Jumlah Rata-rata
Kategori Luas Pekarangan I II III 819 1.481 2.115 259 357 613 38 80 243 1.116 1.918 2.971 372 639,33 990,33
Jumlah 4.415 1.229 361 6.005
Ratarata 1.471,7 409,7 120,3
Keterangan: I = < 200 m², S1 = strata 1 ( tinggi < 1 m); II = 201 – 300 m², S2 = strata 2 (tinggi > 1 – 2 m); III = > 300 m², S3 = strata 3 (tinggi > 3 m).
Dari Tabel 2 terlihat adanya kecenderungan peningkatan jumlah dan rata-rata individu tanaman menurut kategori luas pekarangan. Jumlah terendah sampai yang tertinggi berturut-turut ditemukan pada kategori I, II, dan III. Kecenderungan peningkatan jumlah dan rata-rata individu tanaman pada masing-masing strata tajuk tanaman terlihat pula pada hasil penelitian ini. Jumlah terendah sampai tertinggi berturut-turut ditemukan pada S1, S2, dan S3. Tabel 3. Jumlah jenis tanaman di pekarangan berdasarkan fungsi dan kegunaan. No 1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok Tanaman
Jumlah Jenis
Persentase
142 39 28 22 6 237
59,9 16,5 11,8 9,3 2,5 100
Hias Buah-buahan Obat-obatan Sayuran Pelindung Jumlah
Tabel 4. Rata-rata jumlah jenis dan individu tanaman, serta IKJ Brillouin menurut luas lahan efektif. KLP I II III Jumlah Rerata
Le 20,7 56,8 116,8 194,3 64,8
s 24,6 34,0 42,5 101,1 33,7
N 111,6 191,8 297,1 600,5 200,17
IKJ 1,071 1,027 1,084 3,182 1,061
IKJ J maks 1,182 0,906 1,337 0,768 1,365 0,846 3,884 1,295
Dominansi 0,094 0,232 0,154
Keterangan: KLP = Kategori Luas Pekarangan; Le = Lahan efektif, s = Spesies (jenis), N = Total individu (ni), IKJmaks. = H maksimum Brillouin, J = Keanekaragaman relatif (evenness Brillouin) = IKJ/IKJmaks.
B i o S M A R T Vol. 6, No. 1, April 2004, hal. 44-50
46
Terhadap jumlah jenis tanaman hasil inventarisasi yang ditemukan sebanyak 237 jenis tanaman yang ditanam penduduk di pekarangan. Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, kelompok tanaman hias mendominasi jenis tanaman yang ada di pekarangan (59,9%). Tabel 3 berikut ini menjelaskan rincian jumlah jenis masing-masing kelompok tanaman tersebut. Indeks keanekaragaman jenis tanaman pekarangan IKJ berdasarkan luas lahan efektif IKJ tanaman dianalisis berdasarkan jumlah jenis dan individu tanaman pada 30 pekarangan contoh, menggunakan rumus IKJ Brillouin (indeks Brillouin) dengan program analisis statistik SPSS/PC+. Nilai IKJ Brillouin hasil analisis disajikan pada Tabel 4. Pada Tabel 4 tersebut terlihat bahwa pertambahan luas lahan efektif cenderung meningkatkan jumlah jenis dan individu tanaman pekarangan. Untuk nilai IKJ, peningkatan nilai indeks yang sejalan dengan pertambahan luas lahan efektif terlihat pada IKJ maksimum. Nilai IKJ tertinggi ditemukan pada kategori luas pekarangan III, sedangkan untuk semua kategori (I-III) menunjukkan nilai dominansi spesies yang rendah. IKJ berdasarkan stratifikasi vertikal tajuk tanaman Berdasarkan stratifikasi vertikal tanaman di pekarangan, sebagaimana yang disajikan pada Tabel 5, terlihat adanya kecenderungan penurunan nilai IKJ tanaman pada semua kategori luas pekarangan. IKJ tertinggi ditemukan pada strata 1, kemudian diikuti oleh strata 2, dan yang terendah adalah strata 3. Tabel 5. Rata-rata IKJ Brillouin menurut kategori luas dan stratifikasi vertikal. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
KLP I I I II II II III III III
Strata S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
IKJ Brillouin 0,72 0,54 0,22 0,94 0,68 0,35 0,91 0,68 0,58
Tabel 1. Jenis tumbuhan yang ditanam di pekarangan rumah oleh masyarakat Kota Tomohon, Sulawesi Utara No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70.
Nama Ilmiah Abelmoschus manihot Acorus calamus L. Adenium coetaneum Stapt. Adiantum tenerum A. radianum A. capillus veneris Agathis alba Foxw. Aglonema commutatum A. costatum A. pseudo bracteatum Allium cepa A. odorum L. Aloe vera (L) Webb. Alternanthera ficoidea L. Amaranthus hibridus L A. spinosus L. Annona reticulata A. squamosa L. A. muricata L Anthurium cistalianum A. macrolobium Arachnis flos-aeris (L.) Rchb Araucaria heterophylla Franc A. cuminghamii Areca catechu L Artocarpus heterophyllus A. integra Merr Asparagus cochincinensis M A. plumosus Baker. Asplenium nidus L. Averrhoa bilimbi L. A. carambola L. Bambusa glaucescens Begonia glabra Kuiz.ex.Pav. B. semperflorens Link et Otto Belamcanda chinensis D.C. Bouganvillea sp. Brassica chinensis L. Caesalpinia pulcherima Swar Calathea lietzei E. Morr Canangium ododratum Lmk. Canna hiybrida Hort. Capsicum anuum L. Capsicum frutescens L. Carica papaya L. Casuarina equisetifolia L. C. junghuniana Miq Catharanthus roseus G.Don. Celosia cristata L. Cereus giganteus Chamaedorea elegans C. erumpes Chlorophytum bichetii Chrysanthenum indicum L. Chrysalidocarpus lutescens Citrus aurantiaca Lour C. aurantifolia Swingle. C. hystrix DC. C. limon (L) Burm.f. C. maxima (Burm.f) Merr. Citrus sp. Clerodendron thomsone Clitoria ternatea L. Cocos nucifera L. Codiaeum variegatum (L) Bl. Coelogyne pandurata Lindl. Coleus blumei Colocasia esculentum Schott Cordeline terminalis Cosmos caudatus H.B.K.
Nama Daerah
Famili
Gedi Dringu Kamboja Jepang Suplir Suplir Suplir Damar Srirejeki Srirejeki Srirejeki Bawang merah Kucai Lidah buaya Krokot Bayam Bayam duri Buah Nona Srikaya Sirsak Kuping gajah Walisongo Ang. kalajengking Cemara Norfolk Cemara Pinang Jawa Nangka genja Nangka Bambu tali Asparagus Paku sarang burung Belimbing wuluh Belimbing manis Bambu pagar Begonia Begonia Brojo lintang Beugenvil Petsai Kembang merak Pisang-pisangan Kenanga Kana Cabe besar Cabe rawit Pepaya Cemara laut Cemara gunung Tapak dara Jengger ayam Kaktus Palem parlor Palem bamboo Lili paris Seruni Palem kuning Jeruk manis Jeruk nipis Jeruk purut Jeruk lemon Jeruk bali Jeruk sankis Nona mkn sirih Kembang telang Kelapa Puring Anggrek hitam Iler Keladi putih Andong merah Dewandaru
Malvaceae Arecaceae Apocynaceae Polypodiaceae Polypodiaceae Polypodiaceae Pinaceae Araceae Araceae Araceae Liliaceae Liliaceae Liliaceae Amaranthaceae Amaranthaceae Amaranthaceae Annonaceae Annonaceae Annonaceae Araceae Araceae Orchidaceae Araucariaceae Pinaceae Arecaceae Moraceae Moraceae Liliaceae Liliaceae Polypodiaceae Oxalidaceae Oxalidaceae Poaceae Begoniaceae Begoniaceae Iridaceae Nyctaginaceae Brassicaceae Caesalpiniaceae Maranthaceae Anonaceae Cannaceae Solanaceae Solanaceae Caricaceae Casuarinaceae Casuarinaceae Apocynaceae Amaranthaceae Cactaceae Arecaceae Arecaceae Liliaceae Asteraceae Arecaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Rutaceae Verbenaceae Papilionaceae Arecaceae Euphorbiaceae Archidaceae Labiatae Araceae Liliaceae Asteraceae
Kegunaan Sayuran Obat Hias Hias Hias Hias Pelindung Hias Hias Hias Bumbu Bumbu Hias, Obat Hias Sayuran Hias, Obat Buah Buah Buah, Pldng Hias Hias Hias Hias, Pldng Hias, Pldng Hias, Obat Buah, Pldng Buah, Pldng Hias, Obat Hias Hias Buah, Obat Buah Hias, Pldng Hias Hias Hias, Obat Hias Sayuran Hias, Pldng Hias Obat Hias Bumbu Bumbu Buah, Sayur Hias, Pldng Hias, Pldng Hias, Obat Hias Hias Hias Hias Hias Hias Hias Buah Buah, Obat Buah, Obat Buah Buah Buah Hias Hias Buah Hias, Obat Hias Hias Hias Hias, Obat Hias
PENDONG dan ARRIJANI – Tanaman pekarangan di Kota Tomohon
Salah satu cara mempelajari struktur komunitas adalah dengan menghitung keanekaragaman jenis. Nilai IKJ dapat digunakan sebagai bioindikator perubahan struktur komunitas yang menggambarkan dukungannya terhadap stabilitas sebuah ekosistem. Keanekaragaman tanaman di pekarangan diukur berdasarkan nilai IKJ tanaman yang diperoleh melalui pengukuran jumlah jenis dan individu tanaman di pekarangan. Dengan demikian, besar kecilnya nilai indeks keanekaragaman tanaman di pekarangan dapat memberikan petunjuk seberapa besar daya dukungnya terhadap ekosistem pemukiman. Hasil perhitungan menunjukkan ada kecenderungan pola pertambahan jumlah individu dan jenis tanaman sejalan dengan pertambahan luas lahan efektif dari masing-masing pekarangan. Pola ini berlaku pula pada pertambahan jumlah jenis dan IKJ baik menurut luas lahan maupun struktur vertikal. Pola pertambahan jumlah yang demikian ini mencerminkan adanya pertambahan jumlah jenis dan individu yang tergantung dari luas lahan (dan ruang). Hasil ini sesuai dengan pendapat Gerrard (1967) dalam Fandeli (1985) yang menyatakan bahwa keanekaragaman jenis merupakan fungsi dari keanekaragaman ruang tumbuh. Makin besar keanekaragaman ruang tumbuh akan semakin besar pula keanekaragaman jenis. Sejalan dengan hal ini pula, McNaughton dan Wolf, 1979) menjelaskan bahwa keanekaragaman spesies umumnya meningkat sesuai dengan ukuran sampel di daerah-daerah tropis. Secara keseluruhan hasil ini memberikan petunjuk tentang bagaimana pengelolaan tanaman di pekarangan oleh penduduk. Keanekaragaman tanaman di pekarangan dilihat dari struktur vertikal vegetasinya serta pengetahuan penduduk tentang sifat pertumbuhan dan morfologi tanaman, walaupun masih perlu ditingkatkan tetapi telah menggambarkan adanya kesesuaian dan kemiripan dengan struktur vegetasi hutan. Dilihat dari jumlah jenis dan individu, dapat dijelaskan bahwa struktur tajuk
47
Tabel 1. Jenis tumbuhan yang ditanam di pekarangan rumah oleh masyarakat Kota Tomohon, Sulawesi Utara (lanjutan). No
Nama Ilmiah
71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140.
Crinum asiaticum L. Cucumis sativus L. Cuphea hyssopfolia Cupressus sempervirens Curcuma domestika Vol. C. aeruginosa Roxb Cynometra cauliflora L. Cycas rumphii C. revoluta Thunb Cyclea barbata (Wall) Miers Cymbopogon nardus L. Cyrtostachys lakka Dahlia hybrida Hort. Datura metel L. Dendrobium macrophyllum D. phalaenopsis Fitzg. Dieffenbachia brasiliensis D. exotica D. picta var. Rudolph roehrs Dracaena deremensis D. fragans D. surculosa Drynaria quercifolia Duranta variegata Duranta sp. Epiphyllum oxypetalum Episcia fulgida Eugenia cumini Euphorbia milii E. pulcherrima E. Tirucalli E. Longana Excoecaria cochinchinensis Ficus benyamina L. F. elastica Roxb. F. ampelas Burm.f. Filicium decipiens Thw Fittonia argyroneura Fragaria vesca L. Garcinia mangostana L. Gardenia augusta Merr. Gerbera jamesonii Bolus Gladiolus spp. Gomphrena globosa L. Graptophyllum pictum Gynura segetum (Lour.) Merr Haemanthus multiflorus Helianthus annuus Linn. Hibiscus rosasinensis H.schizopetalus Hook. f. Hidrangea hortensis L. Howeia forsteriana Hydrocotyle sibthorpioides Impatiens balsamina L. Ipomea batatas Poir Iresine herbstii Hook.f Ixora sp. Jatropha multifida Jasminum sambac (L.) Ait. Kaempferia galanga L. K. angustifolia Roscoe Kalanchoa pinnata ( Lmk.) Pers Lactuca sativa L. Languas galanga Lansium domesticum Correa Lantana camara Linn Leucaena glauca Bth Licuala grandis Lilium longiflorum Thunb. Livistona chinensis
Nama Daerah Kembang bakung Ketimun Taiwan beauty Cemara lilin Kunyit Temu irang Nam-nam Pakis haji Penawar jambe Cincau Sere Palem merah Dahlia Kecubung Anggrek jambrut Anggrek larat Dipenbagia Dipenbagia Dipenbagia Andong hijau Andong kuning Bambu Jepang Paku kpl tupai Duranta kuning Duranta Wijayakusuma Cinta abadi Duwet Kaktus pks giwang Pohon merah Patah tulang Kelengkeng Sambang darah Beringin Karet Rempelas Kere paying Tanaman mozaik Arbei Manggis Bangkok Kaca piring Gerbera Gladiol Kembang kancing Daun wungu Daun dewa Bunga desember Bunga matahari Kembang Sepatu Kembang lampu Hortensia Kentia Semanggi Pacar air Ubi jalar Bayam merah Soka Jodium Melati Kencur Kunci pepet Sosor Bebek Selada Lengkuas Langsat Temblekan Lamtoro Palem kul Bunga lely Palem kipas
Famili
Kegunaan
Amaryllidaceae Cucurbitaceae Lythraceae Cupresaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Caselpiniceae Cycadaceae Cycadaceae Menispermaceae Poaceae Arecaceae Asteraceae Solanaceae Orchidaceae Orchidaceae Araceae Araceae Araceae Liliaceae Liliaceae Liliaceae Polypodiaceae Verbenaceae Verbenaceae Cactaceae Gesneriaceae Myrtaceae Euphorbiaceae Euphorbiaceae Euphorbiaceae Euphorbiaceae Euphorbiaceae Moraceae Moraceae Moraceae Sapindaceae Acanthaceae Rosaceae Cluciaceae Rubiaceae Asteraceae Iridaceae Amaranthaceae Acanthaceae Asteraceae Amaryllidaceae Asteraceae Malvaceae Malvaceae Saxifragaceae Arecaceae Apiaceae Balsaminaceae Convolvulaceae Amaranthaceae Rubiaceae Euphorbiaceae Oleaceae Zingiberaceae Zingiberaceae Crassulaceae Asteraceae Zingiberaceae Meliaceae Verbenaceae Mimosaceae Arecaceae Liliaceae Arecaceae
Hias Hias Hias Hias Obat Obat Pelindung Hias Obat Obat Obat Hias Hias Hias, Obat Hias Hias Hias Hias Hias Hias Hias Hias Hias Hias Hias Hias, Obat Hias Buah Hias, Obat Pelindung Obat Buah Obat Hias Hias, Pldng Pelindung Hias Hias Buah Buah Hias Hias Hias Hias, Obat Obat Obat Hias Hias Hias Hias Hias Hias Obat Hias, Obat Sayuran Sayuran Hias Obat Hias, Obat Obat, Bumbu Obat, Bumbu Obat Sayuran Bumbu Buah Hias Pelindung Hias Hias Hias
48
B i o S M A R T Vol. 6, No. 1, April 2004, hal. 44-50
vegetasi yang berlapis banyak di pekarangan jelas akan memiliki jumlah jenis yang lebih banyak dibandingkan dengan vegetasi yang hanya memiliki beberapa strata tajuk saja. Secara langsung struktur yang demikian akan berguna bagi upaya konservasi sumberdaya lahan dan hayati serta dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Hasil penelitian ini memberikan pula petunjuk tentang telah adanya kesesuaian atau keseimbangan dalam pemanfaatan yaitu antara ketersediaan lahan (dan ruang) dengan pemilihan tanaman yang digunakan. Pemanfaatan lahan pekarangan oleh penduduk untuk budidaya tanaman yang sesuai dengan bentuk pertumbuhan dan fungsinya di pekarangan, berarti penduduk dalam memanfaatkan lahan pekarangannya, memperhatikan keseimbangan tata ruang secara alamiah serta efisiensi pemanfaatannya. Pemanfaatan ruang ini menjadi penting di perkotaan karena salah satu kendala utama pemukiman di kota adalah keterbatasan lahan yang tersedia. Penduduk tidak hanya menanam tanaman pada S1, atau S2, atau S3 saja, tetapi selalu memperhatikan pemanfaatan ruang baik vertikal maupun horisontal. Struktur tanaman yang mirip dengan vegetasi hutan ini secara umum memungkinkan kelima fungsi pekarangan dapat berlangsung, walaupun seberapa besar masingmasing fungsi ini masih diperlukan penelitian khusus. Kecuali itu, hasil penelitian tentang besarnya nilai IKJ dan jenis-jenis tanaman yang dikemukakan pada pembahasan berikut, sedikitnya dapat memberikan petunjuk tentang hal ini. Keanekaragaman tanaman dalam penelitian ini dinyatakan pula oleh hasil inventarisasi dan identifikasi tanaman, serta wawancara dengan pemilik pekarangan tentang fungsi dan kegunaan tanaman. Hasil ini menunjukkan bahwa kelompok jenis tanaman yang dominan dibudidayakan penduduk adalah tanaman hias (59,9%), sedangkan sisanya adalah tanaman buah-buahan (16.4%), obat-obatan (11.8%), dan sayuran/bumbu (9.2%). Selain itu, penduduk juga menanam tanaman yang secara khusus digunakan
Tabel 1. Jenis tumbuhan yang ditanam di pekarangan rumah oleh masyarakat Kota Tomohon, Sulawesi Utara (lanjutan). No 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199. 200. 201. 202. 203. 204. 205. 206. 207. 208. 209. 210.
Nama Ilmiah Lycopersicum esculentum Mangifera sp. Manihot utilissima Achras zapota L. Manilkara kauki (L.) Dubard. Maranta arundinaca L. Mascarena revaughanii Michelia campaka Mirabilis jalapa L. Momordica charantia L. Monstera deliciosa Morus alba Mucuna bennettii F.Muell. Muntingia calabura L Musa paradisiaca L. Musa sp. Mussaenda phylippica L. Murraya paniculata (L.) Jack. Nelumbium nelumbo Adans Nephelium lappaceum L. Nephrolepis sp. Nerium oleander L. Nidularium spectabile Moore Noval angliae L. Ocimum basilicum L. O. santum L. Opuntia rafinesguie Orthosiphon stamineus Benth Panax ginseng Pandanus amryllifolius Roxb P. tectorius Park Passiflora vitifolia H.B.K Passiflora quadrangularis Pedilanthus tithymaloides Poit Peperomia obtusifolia P.obtusifolia variegata P. verschaffeltii Persea americana Mill Phalaenopsis amabilis (L) Bl. Philodendron hastatum Philodendron sp. Phoenix roebelenii Phyllanthus acidus Phyllostachys aurea Piper betle L. Pisonia grandis R.Br. Pithecellobium dulce Benth Plantago major L. Platycerium bifurcatum Chr. Plumeria spp. Ploemale angustifolia Poliantus tuberosus Polychroa repens Lour. Polyscias fruticosa (L.) Harms Portulaca grandiflora Lindl. Pseudocalymna alliaceum L. Psidium guajava L. Ptychosperma macarthurii Puchea indica L.Less Punica granatum L. Quamoclit pinnata Boy Ravenela madagascariensis Rhapis exelsa Rhinchostylis retusa Bl. Rhoeo discolor Rosa sp. Roystonea regia Salacca edulis Reinw Sancivera trifusciata Sauropus androgynus (L) Merr
Nama Daerah Tomat Mangga Ketela pohon Sawo manila Sawo kecik Arerut Palem botol Cempaka kuning Bunga pkl empat Pare Monstera Murbei Api irian Buah ceri Pisang Pisang hijau Nusa indah Kemuning Teratai Rambutan Pakis gunung Oleander Nanas hias Aster Kemangi Daun lampes Kaktus Kumis kucing Ginseng Pandan wangi Pandan jarum Pasiflora Markisa Pohon sig-sig Dolar hijau Dolar belang Kuping tikus Alpokat Anggrek bulan Pilodendron Pilodendron Palem pigmi Cermai Bambu kuning Sirih Kol banda Asam londo Daun urat Paku sbr menjangan Kamboja Daun suji Sedap malam Kecoa Kedondong laut Sutra bombai Sudokalima Jambu biji Pinang irian Beluntas Delima Songgo langit Pisang hias Palem weregu Anggrek btt.bajing Adam dan hawa Mawar Palem raja Salak Lidah mertua Katu
Famili
Kegunaan
Sayuran Solanaceae Buah Anacardiaceae Sayuran Euphorbiaceae Buah Sapotaceae Buah Sapotaceae Obat Maranthaceae Hias Arecaceae Hias Magnoliaceae Hias Nyctaginaceae Sayuran, Obat Cucurbitaceae Hias Araceae Buah Moraceae Hias Papilionaceae Buah Tiliaceae Buah Musaceae Buah Musaceae Hias Rubiaceae Hias Rutaceae Nymphaeaceae Hias Buah Sapindaceae Hias Polypodiaceae Hias Apocynaceae Hias Bromoliaceae Hias Asteraceae Bumbu Labiatae Obat Labiatae Hias Cactaceae Obat Labiatae Obat Araliaceae Bumbu Pandanaceae Hias Pandanaceae Hias Passifloraceae Buah Passifloraceae Obat Euphorbiaceae Hias Piperaceae Hias Piperaceae Hias Piperaceae Buah Lauraceae Hias Orchidaceae Hias Araceae Hias Araceae Hias Arecaceae Buah Euphorbiaceae Hias Poaceae Obat Piperaceae Obat Nyctaginaceae Hias Mimosaceae Obat Plantaginaceae Hias Polypodiaceae Hias Apocynaceae Liliaceae Bumbu/Pewarna Liliaceae Hias Urticaceae Hias Araliaceae Hias Portulacaceae Hias Bignoniaceae Hias Myrtaceae Buah, Obat Arecaceae Hias Asteraceae Sayuran, Obat Punicaceae Buah Convolvulaceae Hias, Obat Hias Musaceae Hias Arecaceae Hias Orchidaceae Commelinaceae Hias Hias Rosaceae Hias Arecaceae Buah Arecaceae Hias Liliaceae Sayuran Euphorbiaceae
PENDONG dan ARRIJANI – Tanaman pekarangan di Kota Tomohon
49
sebagai tanaman pelindung (2.5%). Tabel 1. Jenis tumbuhan yang ditanam di pekarangan rumah oleh masyarakat Kota Dari hasil ini sangat jelas bahwa Tomohon, Sulawesi Utara (lanjutan). kelompok tanaman hias mendominasi tanaman di pekarangan. Komposisi No Nama Ilmiah Nama Daerah Famili Kegunaan tanaman seperti ini sesuai dengan Hias Araceae Sirih belanda 211. Scindapsus aureus penjelasan Christanty (1990) dan Hias, Obat Selaginellaceae Cakar ayam 212. Selaginella deoderleinii Hieron Obat Acanthaceae Keci beling 213. Sericocalyx crispus (L) Soeseno (1995) bahwa tanaman di Hias Gesneriaceae Kembang kertas 214. Sinningia speciosa pekarangan dapat dikelompokkan Sayuran Solanaceae Pokak 215. Solanum torvum berdasarkan fungsi utamanya, seperti Sayuran Solanaceae Terong ungu 216. S. melongena ornamental, buah-buahan, sayuran, Hias Orchidaceae Anggrek tanah 217. Spathoglottis plicata Bl. Obat Verbenaceae Pecut kuda 218. Stachytarpheta indica (L) Vahl obat-obatan, rempah-rempah, sumber Obat Acanthaceae Pecah beling 219. Strobilanthes crispus Bl. karbohidrat, makanan ternak, dan Buah Myrtaceae Jambu air 220. Syzygium aquaeum Alst. penghasil uang. Dalam penjelasan Buah Myrtaceae Jambu bol 221. S. malaccense (L). Mer.&Perr lainnya, Christanty (1990) Bumbu Myrtaceae Salam 222. S. polyanthum (Weight.) Walp Hias Apocynaceae Mondokaki 223. Tabernaemontana coronaria mengatakan bahwa tipe dasar Hias Asteraceae Bunga kenikir 224. Tagetes erecta L. pekarangan, baik sebagai pekarangan Hias Magnoliaceae Cempaka kembang 225. Talauma candollei Bl. desa maupun pekarangan kota, dapat Caesalpiniaceae Bumbu Asam jawa 226. Tamarindus indica L. dikategorikan berdasarkan spesies Hias Cupressaceae Cemara kipas 227. Thuja occidentalis L. Menispermaceae Obat Brutowali 228. Tinospora tuberculata tanaman dominan dan fungsi utama Buah Rutaceae Jeruk kingkit 229. Triphasia trifolia P.Wils. pekarangan. Berdasarkan penjelasan Hias Orchidaceae Anggrek vanda 230. Vanda tricolor Lindl. ini, dapat dikemukakan bahwa Hias Gesneriaceae Violces 231. Viola odorata L. pekarangan dalam penelitian ini dapat Buah Vitaceae Anggur 232. Vitis vinifera L. dikategorikan sebagai kebun tanaman Hias Verbenaceae Verbena 233. Verbena hybrida Hort Hias Araceae Talas-talasan 234. Xanthosoma lindeni Engl. hias (ornamental). Commelinaceae Hias Rumput belang 235. Zebrina pendula Hasil perhitungan berdasarkan Bumbu Zinggiberaceae Jahe 236. Zingiber officinale rumus Brillouin terhadap nilai IKJ Amaryllidaceae Hias Bunga coklat 237. Zephyranthes rozea Lindl. tanaman di pekarangan, diperoleh nilai IKJ pada kategori luas pekarangan I, II, dan III masingmasing sebesar 1.1, 1.0, dan 1.2, dengan rata-rata IKJ sebesar 1.1 serta memiliki nilai dominansi spesies KESIMPULAN DAN SARAN yang tergolong rendah. Hasil ini memberikan informasi bahwa komunitas tanaman pekarangan yang diteliti Komunitas tanaman di pekarangan memiliki nilai IKJ memiliki keanekaragaman jenis yang rendah. Hal ini tanaman yang rendah jika dilihat dari jumlah individu dan mengacu pada penjelasan Odum (1979) dan Soegianto jenis tanaman penyusunnya. Dari segi kualitas lingkungan (1994), yang menyatakan bahwa suatu komunitas nilai IKJ tanaman termasuk sedang. Indeks dikatakan memiliki keanekaragaman jenis tinggi jika keanekaragaman tanaman meningkat sejalan dengan disusun oleh banyak spesies dengan kelimpahan jenis yang pertambahan luas lahan efektif, sedangkan pada masingsama atau hampir sama. Sebaliknya, jika komunitas masing strata tajuk tanaman memperlihatkan nilai yang disusun oleh sangat sedikit spesies dan hanya sedikit seimbang diantara stratanya (tertinggi pada S1 sedangkan spesies yang dominan (dominansi spesies rendah) maka yang terendah pada S3). Tanaman yang terdapat di keanekaragaman jenisnya rendah. Berkaitan dengan hasil pekarangan didominasi oleh jenis-jenis tanaman hias ini, Odum (1979) mengatakan pula bahwa keanekaragaman (59,9%), selebihnya adalah tanaman buah-buahan (16,5%), spesies cenderung rendah dalam ekosistem-ekosistem yang obat-obatan (11,8%), sayuran/bumbu (9,3%), dan secara fisik terkendali, dan tinggi dalam ekosistem yang pelindung (2,5%). diatur secara biologi. Keanekaragaman tanaman pekarangan di Kota Dari segi kualitas lingkungan, nilai IKJ hasil penelitian Tomohon Kabupaten Minahasa masih dapat ditingkatkan ini tergolong sedang, sehingga dapat dikatakan bahwa karena potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia fungsi tanaman pekarangan di dalam menanggulangi menunjang peningkatan tersebut. Program pembinaan pencemaran masih perlu ditingkatkan melalui upaya pemanfaatan pekarangan hendaknya lebih ditekankan pada pengelolaan pekarangan yang mengarah pada peningkatan fungsi hidroorologi, iklim mikro, dan pencagaran keanekaragaman jenis tanaman. Implikasi lainnya dari sumberdaya gen dari pekarangan tetapi tetap indah dan temuan ini bahwa indeks keanekaragaman yang tergolong serasi (fungsi estetika). Penelitian lain yang terkait perlu masih rendah perlu ditingkatkan agar secara keseluruhan terus digalakkan agar informasi tentang pemanfaatan daya dukung ekosistem pekarangan terhadap pemukiman di pekarangan melalui penanaman berbagai jenis flora dapat Kota Tomohon, meningkat. tersedia dengan lebih memadai.
50
B i o S M A R T Vol. 6, No. 1, April 2004, hal. 44-50
DAFTAR PUSTAKA Barbour, M.G., J.H. Burk, and W.D. Pitts. 1987. Terrestrial Plant Ecology. Second Edition. California: The Benyamin/Cumming Publishing Company, Inc. Christanty, L. 1990. Home gardens in tropical Asia, with special reference to Indonesia. In Landauer, K. and M. Brazil (eds.). Tropical Home Gardens. Tokyo: United Nations University Press. Fandeli, C. 1985. Keanekaragaman Flora Berkayu di Pekarangan Penduduk Desa Daerah Tingkat II Sleman dan Bantul, dan Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya. [Tesis]. Yogyakarta: Fakultas Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Fernandes, E.C.M. dan P.K.R. Nair, 1990. An evaluation of the structure and function of tropical home gardens. In Landauer, K. and M. Brazil (eds). Tropical Home Gardens. Tokyo: United Nations University Press. Karyono, 1981. Struktur Pekarangan di Pedesaan Daerah Aliran Sungai Citarum, Jawa Barat. [Tesis]. Bandung: Universitas Padjadjaran
Bandung. McNaughton, S.J. dan L.L. Wolf. 1979. Ekologi Umum. Edisi II. Penerjemah: Pringgoseputro, S. dan B. Srigandono. 1990. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Odum, E.P. 1979. Dasar-dasar Ekologi. Edisi III. Penerjemah: Samingan, T.S. 1993. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Smith, R.L., 1990. Student Resource Manual to Accompany Ecology and Field Biology. Edisi IV. Virginia: Harper Collins Publishers. Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif: Metode Analisis Populasi dan Komunitas. Surabaya: Usaha Nasional. Soemarwoto, O. 1989. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Bandung: Djambatan. Soemarwoto, O. and L. Christanty, 1985. Homegarden in the tropics. The First International Workshop on Tropical Homegarden, December 29, 1985. Bandung: Institute of Ecology, Padjadjaran University. Soeseno, S. 1995. Taman Indah Halaman Rumah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.