252
DAFTAR PUSTAKA Adalina, Y dan T. Nurhayati, 2008. Analisis Finansial Produksi Arang Terpadu dengan Cuka Kayu dari Limbah Kayu Sebetan. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) XI. Palangka Raya : 806-816. Adinugroho, W.C. dan K. Sidiyasa. 2012. Model Pendugaan Biomassa Pohon Mahoni (Swietenia macrophylla King) di Atas Permukaan Tanah. library.forda-mof.org/libforda/data_pdf/1069.pdf. 8 April 2012. Adiriono, T. 2009. Pengukuran Kandungan Karbon (Carbon Stock ) dengan Metode Karbonasi pada Hutan Tanaman jenis Acacia crassicarpa (Studi Kasus di HTI PT. Sebangun Bumi Andalas Woodbased Industries) (Tesis). Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Alamgir, M. and M. Al-Amin. 2008. Allometric Models to Estimate Biomass Organic Carbon Stock in Forest Vegetation. Journal of Forestry Research (2008). DOI : 10.1007/s11676-008-0017-4. 19 (2) : 101–106. Alimah, D. 2014. Kayu sebagai Sumber Energi. foreibanjarbaru.or.id/.../KAYU SEBAGAI SUMBER ENERGI_revisi.doc. 29 Maret 2014 Alpian. 2002. Pengaruh Komposisi Serbuk Arang Kayu Limbah Industri Kayu Lapis dan Limbah Kayu HTI terhadap Kualitas Briket Arang dengan Perekat Tepung Tapioka. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Mulawarman. Samarinda. Amperawati, S., P. Darmadji dan U. Santoso. 2012. Daya Hambat Asap Cair Tempurung Kelapa terhadap Pertumbuhan Jamur pada Kopra selama Penjemuran dan Kualitas Minyak yang dihasilkan. Jurnal Agritech 32 (2) : 191-198. Anonim. 1976. Vadermicum Kehutanan Indonesia. Departemen Pertanian. Direktorat Jenderal Kehutanan : 5, 37, 66-67. ______. 1982. Feasybility Study Industri Briket Arang di Transmigrasi IV Sangkulirang dan Muara Wahau. Laporan Kerjasama Balai Penelitian Hasil Hutan Bogor dengan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda. ______. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. ______. 1991. Pemilihan Jenis Pohon Energi. Direktorat Jenderal Listrik dan Energi Baru. Departemen Pertambangan dan Energi. Jakarta.
252
253
______. 1993. Petunjuk Teknis Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) pada Hutan Alam Daratan. Direktorat Jenderal Pengusahaan Hutan. Departemen Kehutanan : 51. ______. 1998. Arang Aktif dari Tempurung Kelapa. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. ______. 2001. Wood Vinegar. Forest Energy Forum No. 9. FAO. ______. 2003a. Perdagangan Karbon. www.cifor.cgiar.org/acm/download/pub/wk/warta08.pdf. 18 September 2008. ______. 2003b. KEPMENHUT Nomor : 163/Kpts-II/2003 tentang Pengelompokan Jenis Kayu sebagai Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan. Menteri Kehutanan. Jakarta. ______. 2005a. Asap Cair dan Oven Pengasap Mekanis untuk Meningkatkan Mutu Ikan Asap. www.iptekda.lipi.go.id. 18 September 2008. ______. 2007a. Pokok Gelam. http://ms.wikipedia.org/wiki/pokok gelam. 10 Januari 2007. ______. 2007b. Penyusunan Rencana Rehabilitasi Hutan dan Lahan 5 (Lima) Tahun Areal Eks PLG Di Wilayah Kerja BPDAS Kahayan (Tahun 20082012). Laporan Akhir (Final) – BUKU SATU BPDAS KAHAYAN. Palangka Raya : 107-115. ______. 2007c. Rencana Induk Rehabilitasi dan Konservasi Kawasan Pengembangan Lahan Gambut di Propvinsi Kalimantan Tengah. Pusat Rencana dan Statistik Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta. ______. 2008a. Asap 18 September 2008.
Cair
dari
Cangkang
Sawit.
www.iptek.net.id.
______. 2008b. Identifikasi Kayu : Ciri Mikroskopis untuk Identifikasi Kayu Daun Lebar. Badan Penelitian dan Kehutanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan : 9. ______. 2008c. Pemanfaatan dan Konservasi Ekosistem Lahan Rawa Gambut di Kalimantan. Pengembangan Inovasi Pertanian. 1(2) : 149-156. ______. 2008d. Pengujian Carbon Organik Metode Walkley dan Black. Balai Besar Kesehatan Teknik Lingkungan Yogyakarta : 1-4. ______. 2009a. Perencanaan Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Eks Proyek PLG. www. Bappenas.go.id. 7 Pebruari 2009 : 4.
254
______. 2009b. Allometrik Berbagai Jenis Pohon untuk Menaksir Kandungan Biomassa dan Karbon di Hutan Rakyat. Program Kerjasama BPKH Wilayah XI Jawa-Madura dengan Forest Governance and Multistakeholder Forestry Programme (MFP II) : 6. ______. 2010. Analisis Asap Cair. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. ______. 2011a. Pengukuran Dan Penghitungan Cadangan Karbon - Pengukuran Lapangan untuk Penaksiran Cadangan Karbon Hutan. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. ______. 2011b. Penyusunan Persamaan Alometrik untuk Penaksiran Cadangan Karbon Hutan berdasar Pengukuran Lapangan. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. ______. 2011c. Wood as Fuel Technical Supplement for Fuel Suppliers. Biomass Energy Centre. Forest Commission. England. AOAC. 1990. Association of Official Analytical Chemists : Official Methods of Analysis. 18 th edition. Benjamin Franklin. Washington D.C. Apituley, D. A. N. dan P. Darmadji. (2013). Daya Hambat Asap Cair Kulit Batang Sagu terhadap Kerusakkan Oksidatif Lemak Ikan Tuna (Thunnus sp) Asap. Jurnal Agritech 33 (2) : 162-167. Arung, E. T dan Amirta, R. 2001. Penjernihan Air Sungai Mahakam dengan menggunakan Biji Kelor (Moringa oleifera) dan Arang sebagai Alternatif Pengolahan Air Bersih secara Sederhana.Prosiding SEMNAS MAPEKI IV. ASTM. 1970. Annual Book of ASTM Standards. Structural Sandwich Construction ; Wood ; Adhesisives. American Society for Testing and Materials. 1916 Race St., Philadelphia : 633- 646. ______. 2005. Annual Book of ASTM Standards. Section 5 Petroleum Products, Lubbricant and Fossil Fuels. Volume 05.06. Gaseous Fuels ; Coal and Coke. ASTM International. 100 Barr Harbor Drive, P.O.Box C700. West Conshohocken : 325-338. ASTM Standards D 2015. 1998. Standard Test Method for Gross Calorific Value of Coal and Coke by the Adiabatic Bomb Calorimeter. In: Annual Book of ASTM Standards, Section 5, Vol. 05.05. West Conshohocken, PA: American Society for Testing and Materials : 239–247. Austin, G.T. 1984. Shreve's Chamical Process Industry. Fifth Edition. MCGrawHill Book Company,NewYork : 136-138. Baker, A.J. 1983. Wood Fuel Properties and Fuel Products from Woods. Proceedings. East Lansing. Michigan State University : 14-25.
255
Baker, F.S., Miller, C.E., Repik, A.J. and E.D Tollens. 1997. Activated carbon. Encyclopedia of separation technology. John Wiley and Sons, New York. Bansal, R.C., J.P. Donnet and F. Stoeckli. 1988. Active Carbon. Marcel Dekker Inc. New York and Basel : viii, 4-6. Barchia, M.F. 2006. Gambut Agroekosistem dan Transformasi Karbon. Gadjah Mada University Press. 36-37. Barly dan Krisdianto. 2012. Petunjuk Teknis Pembuatan Arang untuk Memanfaatkan Limbah Kayu Karet Rakyat. Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan. Kementerian Kehutanan. Jakarta. Basri, E. 2011. Kualitas Kayu Waru Gunung (Hibiscus macrophyllus Roxb.) pada Tiga Kelompok Umur Pohon dan Sifat Densifikasinya untuk Bahan Mebel. Tesis. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Basri, E. dan I. Wahyudi. 2013. Sifat Dasar Kayu Jati Plus Perhutani dari berbagai Umur dan Kaitannya dengan Sifat dan Kualitas Pengeringan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 3 (2) : 93-102. Basuki, T.M., Adi, R. N. dan Sukresno. 2004. Informasi Teknis Stok Karbon Organik dalam Tegakan Pinus merkusii, Agathis loranthifolia dan Tanah. Prosiding Ekspose BP2TPDAS-IBB. Surakarta : 87. Bonelli, P.R., P.A.D. Rocca, E.G. Cerrella and A.L. Cukierman. 2001. Effect of Pyrolisis Temperatur on Composition, Surface Properties and Thermal Degradation Rates of Brazil Nut Shells. BioresourceTech 76: 15-22. Brasquet, C., B. Rousseau., H.E. Szwarckopf and P.L. Cloirec. 2000. Observation of Activated Carbon Fibres with Sem and Afm Correlation With Adsorption Data in Aqueous Solution. Elsevier, UK. Carbon 38: 407-422. Brown, H.P., A. J. Panshin and C. C. Forsaith. 1952. Text Book of Wood Technology. The Physical, Mechanical, and Chemical Properties of the Commercial Woods of the United States MCGraw-Hill book company new york. Toronto. London. Vol II : 731. Brown, S., Logo, A.E. and Chapman, J. 1986. Biomass of Tropical Tree Plantation and Its Implications for The Global Carbon Budget. Can.J.For. Res. Vol 16 : 390-394. Brown, S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forests a Primer. FAO Forestry Paper 134. FAO, Rome. Browning, B.L. 1967. Methods of Wood Chemistry. Interscience Publishers. A Division of John Wiley and Son. New York, London, Sydney. Vol I : 301-301.
256
Bowyer, J.L., Shmulsky, R. and Haygreen, J.G., 2003. Forest Product and Wood Science an Introduction. Iowa State Press Fourth Edition. Myers, R.H., Myers, S.L., dan Ye, K., 2002. Probablity and Statistics for Engineers & Scientists 7’ed., Prentice Hall : 170-173. Buckle, K. A., R. A.Edwards, G.H. Fleet dan M.Wooton. 1985. Ilmu Pangan. Terjemahan H. Purnomo dan Adiono. Indonesian University Press. Jakarta. Budiadi dan Sabarnurdin, M.S. 2001. Struktur Biomassa di Atas dan Bawah Permukaan Tanah Tanaman Jati dengan Modifikasi Pola Tanam. Buletin Kehutanan No. 47. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta : 53-54. Budijanto, S., Hasbullah, R., Prabawati, S., Setiadjit, Sukarno dan Zuraida, I. 2008. Kajian Keamanan Asap Cair Tempurung Kelapa untuk Produk Pangan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 13 : 194-203. Cannell, M.G.R. 1982. World Forest Biomass and Primary Production Data. Academic Press. A Subsidiary of Harcourt Brace Javanovich Publishers. London New York. Paris. San Diego : 391. Cheng Li, T. 1997. Vital to Save Peat Swamp. The Peat Fires of Southeast Asia. http://www.ramsar.org/cda/en/ramsar-news-archives-2004-peat-firesof/main/ramsar/1-26-45-54 5E17332_4000_0_ [26 Mei 2012). Chapman, S.B., 1976. Production Ecology and Nutrient Budgets (Methods in Plant Ecology S.B. Chapman, eds). Second Edition. Blackwell Scientific Publisher. Oxford. Chereminisaff, P,N and F, Ellerbusch. 1980. Carbon Adsorption Hand Book, Anu Arbon Science, U.S.A. Chokkalingam, U., Suyanto, Permana, R.P., Kurniawan, I., Mannes, J., Darmawan A., Khususyiah, N. dan Susanto R.H. 2004. Penggelolaan Api, Perubahan dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan Masyarakat di Areal Rawa/Gambut-Sumatera Bagian Selatan. Prosiding Semiloka. Center for International Forestry Research. Jakarta. Indonesia : 35- 46. Chokkalingam, U., Suyanto, R., Permana, P., Kurniawan, I., Mannes, J., Darmawan, A., Khususyiah, N. and Susanto, R. 2005. Community Fire Use, Resource Change and Livelihood Impacts : The Downward Spiral in the Wetlands of Southern Sumatra. Journal Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change. DOI. 10.1007/s11027-006-9038-5. Darmadji, P. 1995. Produksi Asap Cair dan Sifat-Sifat Fungsionalnya. Fakultas Teknologi Pangan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. ___________. 1996. Antibakteri Jurnal Agritech. 6 (4): 19-22.
Asap
Cair
dari
Limbah
Pertanian.
257
___________. 2009. Teknologi Asap Cair dan Aplikasinya pada Pangan dan Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Darwis, A., R. Hartono dan S.S. Hidayat. 2005. Presentase Kayu Teras dan Kayu Gubal serta Penentuan Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa pada Lima Kelas Umur Jati (Tectona grandis L.f.). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis 3 (1) : 6-8. Daryono, H. 2005. Pemanfaatan Lahan Secara Bijaksana dan Revegetasi dengan Jenis Pohon Tepat Guna di Lahan Rawa Gambut Terdegradasi. Seminar hasil-Hasil Penelitian. 22 Desember 2005. Jambi. De, S. and M. Assadi. 2008. Impact of Cofiring Biomass with Coal in Power Plants – A Techno-Economic Assessment. Biomass and bioenergy xxx ( 2 0 0 8 ) : 1 – 11. Dennis, E.S., Dolferus, R., Ellis, M., Rahman, M., Wu, Y., Hoeren, F.U., Grover, A., Ismond, K.P., Good, A.G. and Peacock, W.J. 2000. Molecular Strategies for Improving Waterlogging Tolerance in Plants. J. Exp. Bot. 51 (243) : 89-97. Djatmiko, B., S. Ketaren, dan S. Setyahartini. 1985. Pengolahan Arang dan Kegunaannya. Agroindustri Press. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Dohong, S. 2003. Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Kegiatan Pertanian Holtikultura : Belajar dari Pengalaman Petani Desa Kalampangan, Kalimantan Tengah. Warta Konservasi Lahan Basah. Wetland International Indonesia Programme. Vol. 11 ( 2) April 2003. Elias dan N.J. Wistara. 2009. Metode Estimasi Massa Karbon Pohon Jeunjing (Paraserianthes falcataria L Nielsen) di Hutan Rakyat. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 15 (2):75-82. Elias, N.J.Wistara, M. Dewi dan H. Purwitasari. 2010. Model Persamaan Massa Karbon Akar Pohon dan Root-Shoot Ratio Massa Karbon. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 16 (3):113-117. Estetika, N.B. 1992. Studi Investasi Pembuatan Arang Kayu di Kabupaten Tanah Laut. Provinsi Kalimantan Selatan. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru. Eviati dan Sulaiman. 2009. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor.
258
Ewusie, J. Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Terjemahan. Institut Teknologi Bandung (ITB). Bandung. FAO. 2001. Wood vinegar. Forest Energy. Forum No. 9. FAO. Farahwati, M. A. 2009. Pengaruh Suhu dan Lama Aktivasi terhadap Kualitas Arang Aktif dari Serbuk Gergaji Limbah Kayu Kelapa (Cocos sp.). Skripsi. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada Faridah, E. 1996. Pengaruh Intensitas Cahaya, Mikoriza dan Serbuk Arang pada Pertumbuhan Awal Dryobalanops sp. Buletin Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada 29 : 14 – 26. Fengel, D. and G. Wegener. 1995. Wood : Chemistry. Ultrastructure, Reactions. Translation to Indonesia by Harjono Sastrohamidjojo. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta : 254-257, 622. Foley, G., 1986. Charcoal Making in Developing Countries. Technical Report. No. 5. Energy Information Program. Earthscan. International Institute for Environment and Development. Girard, J. P., 1992. Smoking in Technology of Meat and Meat Product. Ellis Horwood. Press. New York. Greenaway, T. 2002. Pohon. Erlangga. Gomez-Serrano, V., M.C. Femandez-Gonzales, M.L. Rojas-Cervantes, M.F. Alexandre-Franco and A. Macias-Garcia. 2003. Carbonization and demineralization of coals: a study by means of FT-IR spectroscopy. Bulletin Material Science 26(7):721-732. Griffioen, K. 1950. Carbonization of Some Indonesian Wood in an Electrical Laboratory Oven. Balai Penyelidikan Kehutanan. Bogor. Gusmailina, G. Pari dan S. Komarayati. 2003. Pengembangan Penggunaan Arang untuk Rehabilitasi Lahan. Buletin Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. 4 (1) : 21-29. . Hairiah, K dan Subekti, R. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre, ICRAF Southeast Asia : 3-5. Haji,
A.G., Mas’ud, Z. A., Lay, B.W., Sutjahjo, S.H. dan Pari, G. 2012. Karakterisasi asap cair hasil pirolisis sampah organik padat. journal.ipb.ac.id/index.php/jurnaltin/article/view/ 4252/2890 [10 November 2012]
Hanafiah, K.A. 1993. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta : 50-60.
259
Hardjana, A.K. 2009. Kandungan Karbon Jenis Acacia Mangium dan Eucalyptus Pellita dan Kemampuannya dalam Menyerap Gas CO2 dari Atmosfer (Studi Kasus di HTI PT. Surya Hutani Jaya, Kalimantan Timur) (Tesis). Sekolah Pascasarjana. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hartomo, A. J. dan Widiatmoko, M. C. 1994. Teknologi Membran Pemurnian Air. Andi Offset. Yogyakarta. Hartoyo, Huyuda dan Fadli. 1990. Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa dan Kayu Bakau dengan Cara Aktivasi Uap. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 18 (1) : 8-16. Hayashi, J., T. Horikawa., I. Takeda., K. Muroyama and F.N. Ani. 2002. Preparing Activated Carbon from Various Nutshells by Chemical Activation with K CO. Carbon 40: 2381-2386. Haygreen, J.G. dan T.L. Bowyer. 1989. Forest Product and Wood Science, an Introduction. (Terjemahan Dr. Ir. Sutjipto A.H. ) Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Hendaway, A.N.A. 2003. Influence of HNO3 Oxidation on The Structure and Adsorptive Properties of Corncob-Based Activated Carbon. Elsevier. UK. Carbon 41:713-722. Hendra, D. dan G. Pari. 1999. Pembuatan Arang Aktif dari Tandan Kosong Kelapa Sawit. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan. Bogor. Buletin Hasil Hutan 17 (2) : 113-122. Hendra, D. dan G. Pari. 2000. Penyempurnaan Teknologi Pengolahan Arang. Laporan Hasil Penelitian. Pusat Penelitian Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. Hendra, D. dan I. Winarni. 2003. Sifat Fisis dan Kimia Briket Arang Campuran Limbah Kayu Gergajian dan Sebetan Kayu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Buletin Hasil Hutan 21(3) : 211 – 226. Hendra D. dan S. Darmawan. 2007. Sifat Arang Aktif dari Tempurung Kemiri. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Vol 25 (4) : 291-302. Hendra, D. 2006. Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa Sawit dan Serbuk Kayu Gergajian Campuran. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 24 (2) : 117-132. _________. 2007a. Pembuatan Arang Aktif dari Limbah Pembalakan Kayu Puspa dengan Teknologi Produksi Skala Semi Pilot. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 25 (2) : 93-107.
260
_________. 2007b. Pembuatan Briket Arang dari Campuran Kayu, Bambu, Sabut Kelapa dan Tempurung Kelapa sebagai Sumber Energi Alternatif. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 25 (3) : 242-225. _________. 2008. Pengaruh Penggunaan Dua Distribusi Uap Air Panas dalam Pembuatan Arang Aktif dari Serbuk Gergaji Kayu Campuran. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 26 (1) : 81-94. Heriyanto, N.M. dan C.A. Siregar. 2007. Biomassa dan Kandungan Karbon pada Hutan Tanaman Tusam (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) Umur Lima Tahun di Cianten, Bogor, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Vol. IV (1) : 75-81. Higashino, T., Shibata. A., and Yatagai. 2005. Basic Study for Establishing Specifications for Wood Vinegar by Distillation. Journal Wood Science 51 : 180-188. Hudaya, N., Hartoyo dan W. Made. 1989. Hasil Destalasi Kering dan Nilai Kalor dari Beberapa Jenis Kayu Hutan Tanaman Industri. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta. Indonesia. Hudaya, N. dan Hartoyo. 1990. Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Biji-Bijian Asal Tanaman Hutan dan Perkebunan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 8 (4) : 146-149. Irawan, H. A. . 2013. Pemanfaaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) dan Limbah Tongkol Jagung (Zea mays L.) sebagai Bahan Pembuatan Arang Aktif. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Irwanto, 2006. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove. Yogyakarta. Ismadji, S., Sudaryanto Y., Hartono, S.B., Setiawan L.E.K. and Ayucitra A. 2005. Activated Carbon from Char Obtained From Vaccum Pyrolysis of Teak Dust : Pore Structure Development and Characterization. Bioresource Technology 96 : 1364-1369. Istomo. 2006. Kandungan Fosfor dan Kalsium Pada Tanah dan Biomassa Hutan Rawa Gambut. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. XII ( 3) : 40-57. ______. 2007. Perkembangan Pengelolaan Hutan Rawa Gambut di Indonesia : Kondisi Terkini dan Upaya Rehabilitasi. www.rimbawan.com/.../2007/Februari_2007/Makalah-silvikultur-14-septFinal (Dr Istomo)-gambut.pdf [6 Desember 2007].
261
Jackson, M.B., 2002. Long-distance Signalling from Roots to Shoots Assessed : The Flooding Story. J. Exp. Bot. 53 (367) : 175-181. Kadir, S, P. Darmadji, C. Hidayat dan Supriyadi. 2010. Fraksinasi dan Identifikasi Senyawa Volatil pada Asap Cair Tempurung Kelapa Hibrida. Jurnal Agritech 30 (2) : 57-66. Kadir, S, P. Darmadji, C. Hidayat dan Supriyadi, 2012. Profil Aroma Asap Cair Tempurung Kelapa Hasil Deslilasi Fraksinasi Bertingkat pada berbagai Perlakuan Suhu. Agritech Jurnal Teknologi Pertanian 32 (1) : 105-110. Kercher, A and D.C. Nagle. 2002. Micro structural evolution during charcoal carbonization by X-ray diffraction analysis. Carbon 41: 15-27. Kimmins, J.P. 1991. Forest Ecology. Mac Millan Publishing Company. New York. Kinnon, M., K. Hatta, G. Halim, H and Mangalik, A. 1996. The Ecology of Kalimantan (Indonesia Borneo). Periplus Editions (HK) Ltd. Komarayati, S. dan Gusmailina. 1994. Pembuatan Arang dan Briket Arang dari Kayu Manis (Cinnamomum burmanii Ness ex. BL) dan Kayu Sukun (Artocarpus altilis Parkinson). Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Bogor. Vol 12 (6). Komarayati, S., Gusmailina dan G. Pari. 2002. Peranan Arang pada Proses Pembuatan Arang Kompos. Prosiding Seminar Nasional MAPEKI V tanggal 30 Agustus – 1 September 2002 di Bogor. MAPEKI. Bogor. Komarayati, S ; Gusmailina dan G. Pari. 2003. Aplikasi Arang Kompos pada Anakan Tusam (Pinus merkusii). Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Buletin Penelitian Hasil Hutan 21 (1) : 15 - 21. Komarayati, S. 2004. Penggunaan Arang Kompos pada Media Tumbuh Anakan Mahoni. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 22 (4) : 193-203. Komarayati, S., D. Setiawan dan Mahpudin. 2004. Beberapa Sifat dan Pemanfaatan Arang dari Serasah dan Kulit Kayu Pinus. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 22 (1) : 17-22. Komarayati, S. dan E. Santoso. 2011. Arang dan Cuka Kayu : Produk HHBK untuk Stimulan Pertumbuhan Mengkudu (Morinda ciptrifolia). Pusat Penelitian dan pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 29 (2) : 155-178.
262
Komarayati, S., Gusmailina dan G. Pari, 2011. Produksi Cuka Kayu Hasil Modifikasi Tungku Arang Terpadu. Pusat Penelitian dan pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 29 (3) : 234-247. Kostyra, E. and N.B. Pikielna. 2006. Volatiles Composition and Flavour Profile Identity of Smoke Flavourings. Food Quality and Preference 17 : 85-95. Koswara, S. 2009. Pengawet Alami untuk Produk dan Bahan Pangan. tekpan.unimus.ac.id/.../PENGAWET-ALAMI-UNTUK-PRODUK-DANBAHAN-PANGAN.pdf. 12 Mei 2014. Krisnawati, H., W.C. Adinugroho and R. Imannudin. 2012. Monograf Allometric Models for Estimating Tree Biomass at Various Forest Ecosystem Types in Indonesia. Ministry of Forestry. Forestry Research and Development Agency. Research and Development Centre for Conservation and Rehabilitation. Bogor. Kuriyama, A. 1961. Destructive Destillation of Wood. Ministry of Agriculture and Forestry Overseas. Technical Cooperation Agency. Tokyo. Kurnain, A. 2005. Dampak Kegiatan Pertanian dan Kebakaran terhadap Biogeokimia Lahan Gambut Ombrogen. Disertasi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Kurniawan, I.K.G.I. dan J. P. G. Sutapa. 2010. Pembuatan dan Pemanfaatan Arang Aktif Tempurung Buah Lontar (Borassus flabellifer Linn.) sebagai Absorben Limbah Batik Kayu. Prosiding Seminar Nasional. Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) XIII. Bali. 476-484. Kusnaedi. 2010. Mengolah Air Kotor untuk Air Minum. Swadaya. Jakarta. Kusumastuti, R. O. 2006. Pengaruh Suhu Aktivasi dan Konsentrasi NH4HCO3 terhadap Rendemen dan Kualitas Arang Aktif dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) sebagai Penjernih Air Sumur di Kabupaten Musi Rawas (Sumsel). Skripsi. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada Lappin, G.R. and Clark, L.C. 1951. Colorimetric Methods for Determination of Traces Carbonyl Compound. Analytical Chemistry. 23 : 541-542. Lempang, M., G. Pari dan M. Asdar. Analisis Kimia dan Destilasi Kering Kayu Kumea Batu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Buletin Hasil Hutan 14 (1) : 41-48. Luditama, C. 2006. Isolasi dan Pemurnian Asap Cair Berbahan Dasar Tempurung dan Sabut Kelapa secara Pirolisis dan Distilasi. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Lempang, M., G. Pari dan M. Asdar. 2008. Analisis Kimia dan Destilasi Kering Kayu Kumae Batu. Buletin Hasil Hutan 14 (1) : 43-48.
263
Maga, J. A. 1987. Smoke and Food Processing. CRC. Press Inc. Florida. _________. 1988. Smoke in Food Processing, CRC Press-Inc Boca Rotan Florida. Manivannan, A., Chirila, M., Giles, N.C. and M.S. Seehra. 1999. Microstructure, Dangling Bonds and Impurities in Activated Carbons. Carbon. 37: 1741-1747. Manocha, S. M. 2003. Porous carbons. Sardar Patel University, Vallabh Vidyanagar. India. Sadhana 28 (1 & 2) : 335–348. Marsh, H. and F. R. Reinoso. 2006. Activated Carbon. Elsevier Science and Technology Books. Martawijaya, A., I. Kartasujana, Y.I. Mandang dan K. Kadir. 1981. Atlas Kayu Indonesia Jilid I. Departemen Kehutanan. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. Martawijaya, A., I. Kartasujana, Y.I. Mandang, S.A. Prawira dan K. Kadir. 1989. Atlas Kayu Indonesia Jilid I. Departemen Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. Masripatin, N., Ginoga, K., Wibowo, A., Dharmawan, W.S., Siregar, C.A., Lugina, M., Indartik, Wulandari, W., Sakuntaladewi, N., Maryani, R., Pari, G., Apriyanto, D., Subekti, B., Puspasari, D. dan Utomo, A.S. 2010. Pedoman Pengukuran Karbon untuk mendukung Penerapan REDD+ di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan. Bogor. Matsuzawa, Y., Mae, K., Hasegawa, I., Suzuki, K., Fujiyoshi, H., Ito, M. and Ayabe, M. 2007. Characterization of Carbonized Municipal Waste as Substitute for Coal Fuel. Fuel 86 :264-272. Maulana, S.I. dan J. Pandu, P.A. 2012. Persamaan Allometrik Genera Intsia Sp. untuk Pendugaan Biomasa Atas Tanah pada Hutan Tropis Papua Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 7 (4) : 275 – 284. www.forda-mof.org/index.php/content/download/jurnal/99. 8 April 2012. Morikawa, Y., H. Inoue, M. Yamada, D. Hadriyanto, R. Diana, Marjenah and M. Fatawi. 2001. Carbon Accumulation of Man-Made Forest. In Monsoon Asia in Relation to CDM. Proc. Inter. Workshop BIO-REFOR Tokyo : 42-51. Mulyanto, 2000. Pendekatan dan Strategi Pemanfaatan Hutan Rawa Gambut Eks-PLG Sejuta Hektar. Prosiding Seminar Pengelolaan Hutan Rawa Gambut dan Ekspose Hasil Penelitian dan Pengembangan di Hutan Lahan Basah. Banjarbaru : 1-8.
264
Murdiyarso, D., Widodo, M, dan Suyanto, D. 2002. Fire Risks in Forest Carbon Projects in Indonesia. Science in China (Series C). Vol 45 : 65-74. Napitupulu, F.H. 2006. Pengaruh Nilai Kalor (Heating Value) suatu Bahan Bakar terhadap PerencanaanVolume Ruang Bakar Ketel Uap berdasarkan Metode Penentuan Nilai Kalor Bahan Bakar yang dipergunakan. Jurnal Sistem Teknik Industri. Vol 7 (1) : 60-65. Najiyati, S., L. Muslihat dan I N.N. Suryadiputra, 2005. Panduan Pengelolaan Lahan Gambut untuk Pertanian Berkelanjutan. Wetlands International Indonesia Programme. Indonesia : 14-16 ; 40. Najiyati, S. dan Muslihat, L. 2013. Mengenal Tipe Lahan Rawa Gambut. Wetlands International - Indonesia Programme. Bogor. http://wwwpersonal.umich.edu/~thoumi/Research/carbon/Forest/.../Agri05.pdf. (9 Maret 2013). Najiyati. 2013. Mengenal Perilaku Lahan Gambut. Wetlands InternationalIndonesia Programme. Bogor. Nilsen, P. and Strand. 2008. Thinning Intensity Effect on Carbon dan Nitrogen Stores and Fluxes in a Norway Spruce (Picea abies (L.) Karst.) Stand after 33 years. Forest Ecology and Management. 256 (2008) : 201-208. Noor, M. 2001. Pertanian Lahan Gambut . Kanisius. Yogyakarta. Northupa, B.K, S.F. Zitzer, S. Archerc, C.R. McMurtry and T.W. Boutton. 2005. Above-ground Biomass and Carbon and Nitrogen Content of Woody Species in a Subtropical Thornscrub Parkland. Journal of Arid Environments. DOI : 10.1016/j.jaridenv.2004.09.019. 62 (2005) : 23–43. Notohadiprawiro. 1986. Tanah Estuari. Ghalia Indonesia. 142. Notohadiprawiro, T. 1998. Proyek Pengembangan “Lahan Gambut Sejuta Hektar” Keinginan dan Kenyataan. Seminar Nasional Walhi. Jakarta : 3. Nurhayati, T. 1997. Pembuatan Arang Aktif dari 3 Macam Bahan Baku dan Penggunaannya sebagai Penyerap pada Pemurnian Minyak. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan. Bogor. Buletin Hasil Hutan 15 (1) : 68-78. Nurhayati, T. 2000. Sifat Destilat Hasil Destilasi Kering 4 Jenis Kayu dan Kemungkinan Pemanfaatannya sebagai Pestisida. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Buletin Penelitian Hasil Hutan 17 (3) : 160-168.
265
Nurhayati, T., R. A. Pasaribu dan D. Mulyadi, 2006. Produksi dan Pemanfaatan Arang dan Cuka Kayu dari Serbuk Gergaji Kayu Campuran. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 24 (5) : 395-411. Nurhayati, T. dan Adalina, Y. 2007. Analisis Teknis dan Finansial Produksi Arang dan Cuka Kayu dari Limbah Industri Penggergajian dan Pemanfaatannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 27 (4) : 337-380. Nurhayati, T., P. Jayanto dan P. Sumantoro. 2009. Respon Cuka Kayu terhadap Pertumbuhan dan Pengendalian Penyakit Bercak Daun Bibit Tusam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Buletin Hasil Hutan 15 (2) : 101 - 116. Nuyim, T. 2003. Manual of Peatswamp Forest Rehabilitation and Planting. Pikulthong Study Center for Development Royal Initiated Project. Department of National Park, Wildlife and Plant Species. Thailand. Ogawa, M. 1989. Mycorhizza and Their Utilization in Forestry. Report on Short Termed Research Cooperation. The Tropical Rain Forest Research Project JTA (137). JICA. Japan. Onrizal . 2004. Model Penduga Biomassa dan Karbon Tegakan Hutan Kerangas di Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Oyen, L. P. A and N.X. Dung. 1999. Plant Resource of South-East Asia Nomor 19. Prosea. Bogor. Indonesia : 126-131. Pamoengkas, P., M. V. Noordwijk dan Indrawan. 2000. Pendugaan Biomassa Pohon berdasarkan Model Fractal Branching pada Hutan Sekunder di Rantau Pandan, Jambi. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 6 (1) : 1-5. Pandit, I.K.N. 1996. Anatomi, Pertumbuhan dan Kualitas Kayu. Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Panshin, A.J. and Carl de Zeeuw. 1980. Text Book of Wood Technology Structure, Identification, Properties, and Used of the Commercial Woods of the United States and Canada. Fourth Edition. Mc Graw Hill Book Company. New York : 212-214. Pari, G. 1996a. Pembuatan Arang Aktif dari Serbuk Gergajian Sengon dengan Cara kimia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan. Buletin Penelitian Hasil Hutan 14 (8) : 308-320.
266
______. 1996b. Kualitas Arang Aktif dari 5 Jenis Kayu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan. Buletin Penelitian Hasil Hutan. Bogor. Vol. 14 (2) : 60-68. ______. 1999. Karakteristik Arang Aktif dari Serbuk Gergajian Sengon dengan Bahan Pengaktif NH4CO3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan. Buletin Penelitian Hasil Hutan 17 (2) : 89-100. ______. 2004. Pengaruh Lama Aktivasi terhadap Struktur dan Mutu Arang Aktif Serbuk Gergaji Jati (Tectona grandis L.f). Jurnal Teknologi Hasil Hutan 17 (3) : 33-44. ______. 2005. Arang Aktif Serbuk Gergaji sebagai Bahan Pemurni Minyak Goreng. Prosiding Seminar Nasional MAPEKI VIII, Tenggarong 3-5 September 2005. Kalimantan Timur : B-8 – B-12. ______. 2010. Masa Depan Arang yang tidak Segelap Warnanya. Prosiding Seminar Nasional MAPEKI XIII. Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia. Bali : 529-538. Pari, G., D. Setiawan dan Mahpudin. 1996a. Hasil Destalasi Kering 10 Jenis Kayu dari Nusa Tenggara Barat. Buletin Penelitian Hasil Hutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan. Bogor. Buletin Penelitian Hasil Hutan 14 (9) : 382-387. Pari, G., Buchari dan A. Sulaeman. 1996b. Pembuatan dan Kualitas Arang Aktif dari Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) sebagai Bahan Adsorben. Badan Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan. Bogor. Buletin Penelitian Hasil Hutan 14 (7) : 274-289. Pari, G., T. Nurhayati dan Hartono, 2000. Kemungkinan Pemanfaatan Kulit Kayu Acacia mangium Willd untuk Pemurnian Minyak Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Hasil Hutan. Bogor. Buletin Penelitian Hasil Hutan 8 ( 1) : 40-53. Pari, G., K. Sofyan, W. Syafii dan Buchari. 2003. Suhu Karbonisasi dan Perubahan Struktur Arang Serbuk Gergaji Jati. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Jurnal Teknologi Hasil Hutan 16 (2) : 70-80. Pari, G., K. Sofyan, W. Syafii dan Buchari. 2005. Pengaruh Lama Aktivasi terhadap Struktur Kimia dan Mutu Arang Aktif Serbuk Gergaji Sengon. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 23 (3) : 207-218. Pari, G., D. Hendra dan R.A. Pasaribu. 2006a. Pengaruh Lama Waktu Aktivasi dan Konsenstrasi Asam Fosfat terhadap Mutu Arang Aktif Kulit Kayu Acacia Mangium. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 24 (1) : 33-46.
267
Pari, G., D. Tohir, Mahpudin dan J. Ferry. 2006b. Arang Aktif Serbuk Gergaji Kayu Sebagai Bahan Adsorben Pada Pemurnian Minyak Goreng Bekas. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 24 (4) : 309-322. Pari, G., A. Santoso dan D. Hendra. 2006c. Pembuatan dan Pemanfaatan Arang Aktif sebagai Reduktor Emisi Formaldehida Kayu Lapis. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 24 (5) : 425-436. Pari, G., D. Hendra dan R. A. Pasaribu. 2008. Peningkatan Mutu Arang Aktif Kulit Kayu mangium. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 26 (3) : 214-227. Pari, G., D.T. Widayati dan M. Yoshida. 2009. Mutu Arang Aktif dari Serbuk Gergaji Kayu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 27 (4) : 381-398. Park, S.B., Su-Won K., Jong-Young P. and Jung-Kwan Roh. 2006. Physical and Mechanical Properties and Formaldehyde Emission of Particleboard with Bamboo Charcoal. Journal of Forest Science 69:50-59. Patoni, A., Gafar, dan R. Butarbutar. 1995. Pemanfaatan Limbah Pertanian untuk Pembuatan Briket Arang dengan Campuran Batubara. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri. Departemen Perindustrian. Samarinda. Pearson, A.M. and F.W. Tauber. 1973. Processed Meats, second edition. AVI Publishing Company Inc.,Wesport Connecticut. Pitojo, S. dan E. Purwantoyo. 2003. Deteksi Pencemar Air Minum. Aneka Ilmu. Semarang Poniman, A., Nurwadjedi dan Suwahyuono. 2006. Penyediaan Informasi Spasial Lahan Basah untuk Mendukung Pembangunan Nasional. Bakosurtanal. Forum Geografi, Vol.2 (2) : 130-131. Prasojo, A., Joko Sulistyo dan Tomy Listyanto. 2011. Konduktivitas Panas Empat Jenis Kayu dalam Kondisi Kadar Air yang Berbeda. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) XIV. Yogyakarta 2 November 2011. Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia : 97 – 101. Prawirohatmodjo, S. 1999. Struktur dan Sifat-Sifat Kayu. Teknologi Hasil Hutan. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. ________________. 2012. Sifat-Sifat Fisika Kayu. Cakrawala Media.
268
Prayitno, T.A., 2007. Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu. Program Studi Ilmu Kehutanan. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Putnam, P., D.W. Bombick, J.T. Avalos dan D.J. Doolittle. 1999. Comparrison of the Cytotoxic and Mutagenic Potential of Liquid Smoke Foot Flavouring, Cigarette Smoke and Wood Smoke Condensate. Food and Chemical Toxicology 37 : 1113-1118. Pujiarti, R. dan Sutapa, J.P.G. 2005. Mutu Arang Aktif dari Limbah Kayu Mahoni (Swietenia macrophylla King) sebagai Bahan Penjernih Air. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis. Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia. Bogor. 3 (2) : 33-38. Purwanto, D., 2011. Arang dari Limbah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq). Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 29 (1) : 57-66. Purwanto, R.H. and Shiba, M. 2005. Allometric Equation for Estimating Above Ground Biomass and Leaf Area of Planted Teak (Tectona grandis) Forest Under Agroforestry Management in East Java, Indonesia. Forest Research, Kyoto. Section of Forest Biosphere, Field Science Education and Research Center. Kyoto University, Kyoto, Japan 76 (2005.12) : 1-9. Purwanto, R.H., Rohman and T. Yuwono. 2008. Penerapan Metode Allometrik untuk Inventore Volume Kayu Perkakas, Kayu Bakar dan Kandungan Karbon pada Hutan Tanaman Jati di Bagian Hutan Caruban KPH Madiun. Fakutas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada : 25-26. Purwanto, R.H dan M. Silaban. 2011. Inventore Biomassa dan Karbon Jenis Jati (Tectona grandis L.f.). Jurnal Ilmu Kehutanan 5 (1) : 40-50. Rachmanady, D., D. Lazuardi dan A.P. Tampubolon. 2003. Teknik Persemaian dan Informasi Benih Gelam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta : 3-4. Rahmat, M., 2007. Prospek Pemanfaatan Lahan Rawa dalam Mendukung Revitalisasi Kehutanan. Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian. Departemen Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Pusat Penelitian dan Pengembanga Hutan Tanaman. Palembang : 22. Rahayu, S., Lusiana, B dan Noordwijk, M.v., 2013. Pendugaan Cadangan Karbon di atas Permukaan Tanah pada berbagai Sistem Penggunaan Lahan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. www.worldagroforestry.org/sea/Publications/.../BK0089-05-2.PDF. (8 April 2012). Resosoedarmo, S., Kartawinata, K. dan Soegiarto, A. 1985. Pengantar Ekologi. Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta : 4.
269
Rochmayanto, Y., D. Darusman, T. Rusolono dan Elias. 2010. Perubahan Stok Karbon dan Nilai Ekonominya pada Konversi Hutan Rawa Gambut Menjadi Hutan Tanaman Industri Pulp. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 16 (1) : 18-26. Roliadi, H., T. Nurhayati dan Sylviani. 2001. Kemungkinan Produksi Arang dan Wood Vinegar dan Bahan Baku Kayu Asal Hutan Tanaman Industri menggunakan Teknik Pirolisa Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Prosiding Lokakarya Penelitian Hasil Hutan, Bogor 7 Nopember 2001 : 245 - 260. Rufi’ie. 2011. Glossary of Climate Change Acronyms. Departemen Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Sabarnurdin, M.S., P. Suryanto dan W.B. Aryono. 2004. Dinamika Pohon Mahoni (Swietenia macrophylla King) pada Agroforestry Pola Lorong (Alley Cropping). Ilmu Pertanian 11 (1) : 63 – 73. Sadhukhan, A. K., P. Gupta, T. Goyal dan R. K. Saha. 2008. Modelling of Pyrolisys of Coal-Biomass Blends usin Thermogravimetric Analysis. Bioresource Technology. 99 (2008) : 8022-8026. Said, N. I. 2008a. Teknologi Pengolahan Air Minum “Teori dan Pengalaman Praktis”. Buku 1. Pusat Teknologi Lingkungan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta. Indonesia. _________. 2008b. Teknologi Pengolahan Air Minum “Teori dan Pengalaman Praktis”. Buku 2. Pusat Teknologi Lingkungan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta. Indonesia. _________. 2008c. Teknologi Pengolahan Air Minum “Teori dan Pengalaman Praktis”. Buku 2. Pusat Teknologi Lingkungan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta. Indonesia. Saleh, A. 2004. Pembuatan dan Pemanfaatan Arang Aktif dari Serbuk Gergaji Kayu Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) dan Kulit Kopi (Coffe robusta) pada Penjernihan Air Sumur. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Sajarwan, A. 2007. Kajian Karakteristik Gambut Tropika yang dipengaruhi oleh Jarak dari Sungai, Ketebalan Gambut dan Tipe Hutan. Disertasi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Samsoedin, I., N. M. Heriyanto dan C. A. Siregar. 2009. Biomassa Karbon pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara. Info Hutan VI (2) : 111-124.
270
Santri, D.J. 2004. Studi Dinamika Populasi Gelam (Melaleuca cajuputi) di Rawa Lebak, Teluk Gelam, Sumatera Selatan dan Hubungannya dengan Kebakaran Hutan Jhttp://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op= read&id=jbptitbpp-gdl-s2-1999-didijayasa-1842 [2 April 2012]. Sasongko, W.T., W.T., L. M. Yusiati, Z. Bachruddin dan Mugiono. 2010. Optimalisasi Pengikatan Tanin Daun Nangka Dengan Protein Bovine Serum Albumin. Buletin Peternakan 34 (3) : 154-158. Sawadogo, L., P. Savadogo, D. Tiveau, S. D. D. D. Zida, Y. Nouvellet, P. C. Oden and S. Guinko. 2010. Allometric Prediction of Above-ground Biomass of Eleven Woody Tree Species in The Sudanian Savanna-Woodland of West Africa. Journal of Forestry Research. DOI : 10.1007/s11676-010-0101-4. 21 (4) : 475-481. Sayuto, S. 2004. Rancangan Teknis dan Model Rehabilitasi Hutan dan Lahan rawa Gambut di Kalimantan Tengah. Prosiding Seminar Ilmiah. Pusat Penelitian dan Pengembangan. Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta : 15-16. Sembiring, M. T. dan Sinaga, T.S. 2010. Arang Aktif (Pengenalan dan Proses Pembuatannya). http://library.usu.ac.id/download/ft/industri-meilita.pdf. (10 Desember 2010). Senft, J.F., M.J. Quanci and B.A. Bendsen. 1986. Property Profile of 60-year Old Douglas-fir. Proceeding of a Cooperative Technical Workshop of Juvenil Wood. Forest Product Research Society. Madison, USA. Seng, O.J. 1990. Berat Jenis dari Jenis-Jenis Kayu Indonesia dan Pengertian Beratnya Kayu untuk Keperluan Praktek. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Indonesia : 12-18. Senter, S.D., Robertson, J.A. and Meredith, F.I. 1989. Phenolic compound of the cresthaven peaches during storage and ripening. Journal of Food Science 54 : 1259-1268. Serot, T., Baron., R., Knockaert, C and Vallet, J.L., 2004. Effect of Smoking Processes on the Content of 10 Major Phenolic Compounds in Smoke Fillets of Herring (Cuplea harengus). Food Chemistry. 85 : 111-120. Shepherd, P.A., Rieley, J.O. and Page, S.E. 1995. The Realtionship between Forest Vegetation and Peat Characteristic in the Upper Catchment of Sungai Sebangau, Central Kalimantan. Proceeding of the Symposium International Biodiversity. Importance of Tropical Peat and Peatlands. Samara Publication. 191-210. Siarudin, M dan E. Suhaendah. 2007. Uji Pengaruh Mikoriza dan Cuka Kayu terhadap Pertumbuhan Lima Provenan Sengon di Persemaian. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Balai PenelitianKehutanan. Ciamis. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 1 (1) : 1 - 4.
271
Silalahi, H. 2007. Penaksiran Kandungan Karbon Hutan Berdasarkan Ukuran Diameter Batang dan Tinggi Pohon (Skripsi). Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta : 58-62. Siregar, C. A. 2007a. Formulasi Allometri Biomassa dan Konservasi Karbon Tanah Hutan Tanaman Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen di Kediri. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (6) 2 : 169-181. ____________. 2007b. Pendugaan Biomassa pada Hutan Tanaman Pinus (Pinus merkusii Jungh et deVriese) dan Konservasi Karbon Tanah di Cianten, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 6 (3) : 251-266. Siringoringo, H.H. dan Siregar, C.A. 2006. Model Persamaan Allometri Biomassa Total untuk Estimasi Akumulasi Karbon pada Tanaman Paraserianthes falcataria (L) Nielsen. Departemen Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 3 (5) : 541-553. Siruru, H. 2010. Pengaruh Lama dan Suhu Aktivasi terhadap Kualitas dan Struktur Arang Aktif dari Limbah Daun Kayu Putih untuk Peningkatan Kualitas Air Konsumsi di Kecamatan Piru Kabupaten seram Bagian Barat Maluku. Tesis. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Sjostrom, E. 1998. Kimia kayu, dasar-dasar penggunaan. Edisi 2. Penerjemah Dr. Hardjono Sastrohamidjojo. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. SNI 06-3730-1995. Arang Aktif Teknis. Badan Standardisasi Nasional. Senayan Jakarta : 1-10. SNI 06-4253-1996. Arang Aktif untuk Air Minum. Badan Standardisasi Nasional. Senayan Jakarta : 1-3. SNI 06-4262-1996. Arang Aktif untuk Pemurnian Minyak Makanan. Badan Standardisasi Nasional. Senayan Jakarta : 1-5. SNI 01-1506-1989. Arang Kayu untuk Peleburan Logam. Badan Standardisasi Nasional. Senayan Jakarta : 1- 4. SNI 01-1683-1989. Arang Kayu. Badan Standardisasi Nasional. Senayan Jakarta : 1-2. SNI 06-4369-1996. Bubuk Arang Tempurung Kelapa. Badan Standardisasi Nasional. Senayan Jakarta : 1-2. SNI 06-6235-2000. Briket Arang Kayu. Badan Standardisasi Nasional. Senayan Jakarta : 1-4.
272
Soerianegara, I. dan Indrawan, A. 2005. Ekologi Hutan Indonesia. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor : 32-33. Soldera, S., N., Sebastianutto and R. Bortolomeazzi. (2008). Composition of Phenolic Compounds and Antioxidant Activity of Commercial Aqueous Smoke Flavorings. J. Agric Food Chem. 56: 2727–2734. Subagjo. 2006. Lahan Rawa Pasang Surut. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor : 2398. Sudjana. 1985. Disain dan Analisis Eksperimen. Tarsito Bandung : 91-105. Sudradjat, R. 1983. Pengaruh Bahan Baku, Jenis Perekat dan Tekanan Kempa Terhadap Kualitas Briket Arang. Laporan N0.165. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor. Indonesia. Sudradjat, R. 1985. Pengaruh Beberapa Faktor Pengolahan terhadap Sifat Arang Aktif. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 8 (5) : 200 – 210. Sudradjat, R. dan S. Soleh. 1994. Petunjuk Teknis Pembuatan Arang Aktif. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Sudradjat, R., D. Tresnawati dan D. Setiawan. 2005a. Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Biji Jarak Pagar. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 23 (2) : 143-162. Sudradjat, R., Anggorowati dan D. Setiawan. 2005b. Pembuatan Arang Aktif dari Kayu Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.). Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 23 (4) : 299-315. Sudradjat, R., D. Setiawan dan H. Roliadi. 2006. Teknik Pembuatan dan Sifat Briket Arang dari Tempurung dan Kayu Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.). Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 24 (3) : 227-240. Sudradjat, R. dan G. Pari. 2011. Arang Aktif : Teknologi Pengolahan dan Masa Depannya. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Jakarta : 47- 49. Suherman, Ikawati dan Melati. Pembuatan Karbon Aktif dari Limbah Kulit Singkong UKM Tapioka Kabupaten Pati. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia. 19-20 Oktober 2009 : SPP11-1 – SPP11-5. Sujarwo, W. 2007. Pengaruh Lama dan Suhu Aktivasi terhadap Kualitas dan Struktur Kimia Arang Aktif dari Bagasse (Ampas Tebu) untuk Peningkatan Kualitas Air Konsumsi di Kecamatan Geyer Grobogan. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta : 45-46.
273
Sulistiyanto, Y. 2004. Nutrient Dynamics in Different Sub-types of Peat Swamp Forest in Central Kalimantan, Indonesia. Thesis Submitted to The University of Nottingham for the Degree of Doctor of Philosophy. Sunarti, S dan Rugayah. 2009. Keanekaragaman Jenis-Jenis Kayu Bakar di Desa Lampeapi, Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara. Jurnal Teknologi Lingkungan 10 (2) : 161-166. Surtamtomo, I. Fauzi, M. Rifai, D. Maniaryadi, I. Setyaningsih, S. Haryati dan Saifuddin. 1997. Teknologi Adsorbsi Karbon Aktif untuk Mengolah Air Limbah Industri. Balitbang Industri. Departemen Perindustrian dan PerdaganganRepublik Indonesia. Semarang. Susila, I. W. W. 2010. Riap Tegakan Duabanga (Duabanga moluccana Bl.) di Rarung. Jurnal Penelitian Hutan dan Koservasi Alam. VII (1) : 47-58 Sutaryo, D. 2009. Perhitungan Biomassa Sebuah Pengantar untuk Studi Karbon dan Perdagangan Karbon. Wetland International Indonesia Programme. Bogor : 1-8. Sutisna, U., M. Wardani,T. Kalima, Y.I. Mandang, N. Hadjib, G. Pari, G. Sumarni, S. Abdurrohim, Barly, M.I. Iskandar, O. Rachman, E. Basri, Y. Lisnawati, Ishak, dan Doom F. 2004. Atlas Kayu Indonesia Jilid III. Departemen Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Suyanto, S. dan N, Khususiyah, 2004. Kemiskinan Masyarakat dan Ketergantungan pada Sumberdaya Alam : Sebuah Akar Penyebab Kebakaran Hutan di Sumatera Selatan. World Agroforestry Centre (ICRAF). Bogor : 4. Suyanto, S., Applegate, G. and Tacconi, 2004. Community-Based Fire Management. Land Tenure and Conflict : Insights from Sumatera, Indonesia. Center for International Forestry Research. Bogor : 27. Takahashi, H. and Yonetani, Y. 1995. Studi on Microclimate and Hydrology of Peat Swamp Forest in Central Kalimantan. Proceeding of the Symposium International Biodiversity. Importance of Tropical Peat and Peatlands. Samara Publication. 179 -189. Tilgner, D.J., 1978. The Phenomena of Quality in Smoke Curing Processing. Pure and Appl. Chem., 49 (11) : 1629-1638. Torino, M dan A. Sabit. 2011. Effek Suhu pada Proses Pengarangan terhadap Nilai Kalor Arang Tempurung Kelapa. Jurnal Neutrino 3 (2) : 143-151. Tranggono, Suhardi, B. Setiadji, P. Darmadji, Supranto dan Sudarmanto, 1996. Identifikasi Asap Cair dari berbagai Jenis Kayu dan Tempurung Kelapa. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. 1 (2) : 15-24.
274
Tresnawan, H. dan U. Rosalina. 2002. Pendugaan Biomassa di Atas Tanah di Ekosistem Hutan Perimer dan Hutan Bekas Tebangan. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 8 (1) : 15-29. Ulya, N. A. 2007. Meredam Asap Kebakaran Hutan dan Lahan Melalui Gelam. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0409/27/ilpeng/1289648.htm-42k(29 November 2007). Utami, S. 2005. Kualitas Arang Aktif yang terbaik dari Serbuk Gergaji Kayu Rasamala (Altingia excelsa Noronhae) sebagai Bahan Penjernih Air. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Velmurugan, N.. Han, S. S. dan Y.S. Lee. (2009). Antifungal Activity of Neutralized Wood Vinegar with Water Extracts of Pinus densiflora and Quercus serrata Saw Dusts. Int. J. Environ. Res. 3 (2) :167-176. Wardani, W. S. 2008. Estimasi Kandungan Karbon Jenis Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen serta Potensi Carbon Trade di Hutan Rakyat (Skripsi). Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta : 53-57. Wibisono, I. T. C., L. Siboro dan I.N.N. Suryadiputra. 2005. Panduan Rehabilitasi dan Teknik Silvikultur di Lahan Gambut. Wetlands International - Indonesia Programme. Bogor. Wibowo, S., W. Syafii dan G. Pari. 2010. Karakteristik Arang Aktif Tempurung Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum Linn). Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. 28 (1) : 1-17. Widarto, L. 1996. Membuat Alat Penjernih Air. Kanisius. Yogyakarta. Wijaya, M., Noor, E., Irawadi, T.T. dan Pari, G. 2008. Perubahan Suhu Pirolisis terhadap Struktur Kimia Asap Cair dari Serbuk Gergaji Kayu Pinus. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan. 1 (2) : 73-77. Wise. 1944. Wood Chemistry. Reinhold Publishing. New York. Xiao, C.W. and Ceulemans, R. 2004. Allometric Relationships for Below and Abverground Biomass of Young Scots Pines. Forest Ecology and Management 203 (2004) : 177-186. Yamanoshita, T., T.Nuyim, M. Masumori, T.Tange, K. Komija, H. Yagi and S. Sasaki. 2001. Growth Respone of Malaleuca cajuputi to Flooding in a Tropical Peat Swamp. J.For.Res 6 (2001) : 217-219. Yatagai, M. 2002. Utilization of Charcoal and Wood Vinegar in Japan. Graduate School of Agricultural and Life Sciences, The University of Tokyo.
275
Yokayama, S., Y. Matsumura, S. Ando, K. Shakanishi, H. Sano, T. Minowa, H. Yamamoto, dan T. Yoshioka. 2008. The Asia Biomass Handbook “A Guide for Biomass Production and Utilization”. The Jepan Institute of Energy. Yuniawati, A. Budiaman dan Elias. 2011. Estimasi Potensi Biomassa dan Massa Karbon Hutan Tanaman Acacia Crassicarpa di Lahan Gambut. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 4, Desember 2011: 343-355. Yunus, M. 2011. Teknologi Pembuatan Asap Cair dari Tempurung Kelapa sebagai Pengawet Makanan. Jurnal Sains dan Inovasi 7(1) : 53– 61. Yuwanti, S. 2005. Potensi asap cair sebagai antioksidan pada bandeng presto. Jurnal Teknologi Pertanian. 6 (2) : 81-85. Yuwono, N. W. 2003. Panduan Analisis Kimia Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Zaitsev, I., I. Kizeveter, L. Lacunov,T. Makarova, L. Mineer and V. Podsevalor. 1969. Fish Curing and Processing. Mir Publishers. Moskow.