pustakawan Oleh: Indah Purwani'
[email protected]
&
Maria Ginting2
Kataloging e-Resources: Ekspansi pustakawan dalam mengolah bahan perpustakaan sumber elektronik Abstrak Perpustakaan Nasional RI dibangun dan diselenggarakan atas dasar pemikiran bahwa sebagai bangsa yang merdeka mempunyai tanggung jawab untuk menampung dan menyimpan semua terbitan dalam negeri maupun luar negeri yang bernilai tinggi, dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan masyarakat dunia secara menyeluruh. Namun, apakah perpustakaan yang sudah didirikan dan ditumbuhkembangkan dengan berbagai upaya, daya, sarana dan prasarana yang dimiliki dijamin berhasil baik? Hal ini bergantung pada pengelola dan respon masyarakat. Seperti diketahui bersama, Perpustakaan Nasional RI sudah mengembangkan aplikasi teknologi e-Library atau perpustakaan digital, dengan mengoleksi koleksi bahan perpustakaan sumber elektronik untuk mendukung pelayanan yang berkualitas secara menyeluruh (total quality service) dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi pemustaka. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi pustakawan untuk lebih menunjukkan kiprahnya, bahwa pustakawan mau mengembangkan sayapnya untuk menggali kemampuannya agar bisa mengimplementasikan apa yang menjadi tujuan organisasi perpustakaan di masa depan. Hingga saat ini koleksi bahan perpustakaan jenis e-resources dan pengolahannya masih terbatas dan belum dipahami oleh sebagian besar pustakawan secara menyeluruh, maka dibutuhkan usaha guna mengatasi berbagai masalah dalam mengolah bahan perpustakaan e-resources, khususnya dalam kataloging bahan perpustakaan sumber elektronik.
Kata Kunci: Perpustakaan, e-library, e-resources
Pendahuluan Koleksi perpustakaan menurut Undang-Undang Republik
di lingkup area perpustakaan? Ataukah sudah menjadi
Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan,
model dalam menelusur koleksi?Tentunya pertanyaan
pada Bab 1 pasal 1 ayat 2, adalah "semua informasi dalam
seperti ini pasti akan muncul dan butuh jawaban bagi
bentuk karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam dalam
setiap pustakawan bila berdiskusi masalah katalog
berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang
e-resources. Saat ini, Perpustakaan Nasional RI bergerak
dihimpun, diolah, dan dilayankan". Oleh karena itu, dalam
maju dengan mengkoleksi bahan perpustakaan digital,
upaya memberikan layanan prima kepada pemustaka,
yang mana penerapan teknologi digital menjadi dasar
semua jenis bahan perpustakaan perlu diolah dengan benar
dalam segala aktifitas perpustakaan dari pengadaan
sesuai dengan aturan yang ditetapkan agar dapat disimpan,
sampai dengan pelayanan informasi. Implikasi dari semua
dan ditemukan kembali secara cepat, tepat, dan akurat saat
pengolahan bahan perpustakaan e-resources berpengaruh
diperlukan oleh pemustaka.
pula pada sumber daya manusia (SDM) dan budaya kerja yang berbasis kompetensi. Hal ini diperlukan strategi,
Katalog merupakan salah satu alat penelusuran bagi koleksi
pendalaman materi serta adanya pengkajian, bukan
yang ada di perpustakaan. Seiring dengan perkembangan
hanya sebatas teori tanpa implementasi.
jaman, timbul pertanyaan apakah katalog yang ada hanya menunjukkan lokasi fisik bahan perpustakaan yang ada
Sudah tidak asing lagi bagi kita, jika dengan internet,
' (Pegawai pada Pusat Preservasi Bahan Pustaka, Perpustakaan Nasional RI) (Pustakawan Madya pada Perpustakaan nasional RI)
2
Vol. 20 No. 1 Tahun 2013
i 19
perpustakaan dapat mengakses
sebagai berkas komputer (computer
seperti e-mail, e-busines, e-book dan
judul buku pada data base penerbit
files). Pengertian ini berkembang
sebagainya. Segala bentuk file dan
atau jobber dan langsung melakukan
seiring dengan perkembangan jenis
berkas yang tercetak akan beralih ke
pemilihan serta pemesanan
sumber elektronik. Jika ditinjau
dalam bentuk digital dan menjadi
judul-judul buku yang diperlukan.
berdasarkan isinya maka sumber
trend/mode untuk menunjang segala
Pemilihan judul buku bisa juga
elektronik terdiri atas: isi berkas
aktifitas kerja yang berbasis elektronik.
menggunakan CD-ROM yang
. komputer (computer filecontent),
memuat data bibliografi dan
data angka (numericdata), dan bahan
Beberapa contoh bahan perpustakaan
tekstual dari buku yang diterbitkan
multimedia berorientasi komputer
sumber electronik/e-resources adalah:
(Rachmawati, 2005). Sementara untuk
{computer-oriented multimedia).
penelusuran sumber informasi dari
1. CD-ROM
buku, manuskrip, lukisan, foto dan
Sumber elektronik berdasarkan cara
CD-ROM kepanjangan dari compact
sebagainya, yang selama ini hanya
akses dapat dibedakan ke dalam
disk read only memori yang artinya,
disimpan dan dilestarikan oleh
akses langsung dan akses jarak jauh.
bahwa CD-ROM drive hanya
perpustakaan besar dunia seperti
Akses langsung diartikan sebagai
bisa digunakan untuk membaca
Library ofCongress, British Museum,
cara yang memerlukan wahana fisik
sebuah C D saja. Secara garis besar
NationalLibrary di beberapa negara
yang dapat dibawa atau dijinjing,
CD-ROM dibedakan menjadi 2
bisa diakses dan dilihat oleh semua
misalnya: cakram, kaset, cartridge.
menurut tipenya yaitu: ATA/IDE
orang tanpa ada batasan geografi,
Akses jarak jauh adalah cara yang
dan SCSI. Yang paling mendasari
ruang dan waktu melalui internet.
tidak memerlukan wahana fisik,
dari perbedaan tersebut adalah
Perubahan dari perkembangan
akses jarak jauh hanya dapat
kecepatannya. Kalau ATA memiliki
teknologi ini menurut Bob Mc.Kee
dipergunakan dengan alat masukan
kecepatan 100-133Mbps sedangkan
dalam" Planning Library Service(
luaran, misalnya terminal yang
SCSI memiliki kecepatan kira-kira
1989j mengatakan:"perubahan
terkoneksi dengan sistem komputer,
150 Mbps. Untuk tipe SCSI biasanya
perpustakaan sebagian disebabkan
misalnya sumber dalam jaringan, atau
ditemukan pada CR RW drive.
oleh faktor eksternal yang mau
dengan menggunakan sumber yang
tidak mau akan berpengaruh pada
tersimpan dalam cakram padat (CD)
sistem layanan perpustakaan. Di
Pada C D ROM terdapat tulisan 56X
atau media penyimpanan lainnya.
artinya kemampuan memberikan
Saat ini Perpustakaan Nasional
56x150 Kbps. Tipe CD RW juga
RI berlangganan online database
biasanya dibedakan berdasarkan
yang berisi berbagai macam
kemapuan membakar dan
samping itu faktor internal yang akan mempengaruhi sebuah perubahan adalah dari staf yang ada di dalamnya". Dua faktor ini perlu mendapat perhatian dari pihak manajer perpustakaan apabila perpustakaan ingin tetap eksis di tengah isu global dan tuntutan jaman.
kecepatan transfer data sebesar
jurnal elektronik maupun artikel
membaca. C D RW tipe 12x8x32
elektronik. Melalui online database
artinya memiliki kemampuan
ini, Perpustakaan Nasional RI mampu
membakar pada C D R secepat 12x,
menyediakan koleksi digital yang
membakar pada C D RW secepat 8x,
dapat diakses oleh pemustaka dalam
dan membaca C D R/CD RW/dengan
Bahan Perpustakaan Sumber Elektronik (e-Resources)
wilayah area tertentu. Ebsco host dan
kecepatan maksimal 32x.
Pengertian sumber elektronik
yang saat ini cukup laris dan menjadi
berdasarkan AACR2, adalah bahan
primadona bagi perpustakaan
(data dan/atau program yang
perguruan tinggi yang ingin
(singkatan dari electronic book)
diciptakan dengan menggunakan
menyediakan koleksi digital. Untuk
dikenal sebagai buku digital,
kode atau program komputer agar
membangun sistem perpustakaan
merupakan e-text yang berbentuk
dapat dimanfaatkan dengan piranti
digital, ada banyak aplikasi yang
media digital dan kadang-kadang
komputer. Untuk memanfaatkan
bisa digunakan, baik yang komersial
dilindungi dengan hak cipta digital.
bahan sumber elektronik diperlukan
maupun Open Source.
Adapun bentuknya bisa berbentuk
piranti yang terhubung langsung
filepdf, word, html, txt dan lain-lain.
dengan komputer, misalnya pemutar
Dengan adanya internet yang akhir-
Tetapi yang terkenal biasanya
CD-ROM atau sambungan ke jejaring
akhir ini sangat mendunia, maka
e-book berbentuk filepdf yang
komputer, misalnya internet. Sumber
semakin marak dan berkembang
dapat dibaca dengan program
elektronik sebelumnya dikenal
kata elektronik yang digunakan.
seperti acrobat reader yang dapat
20
Vol. 20 No. 1 Tahun 2013
Proquest adalah dua contoh database 2. e-Book Menurut wikipedia: e-book
pustakawan diunduh sebelumnya secara gratis.
3. e-Journal
isu tentang perpustakaan digital
Sebuah e-book, sebagaimana
Menurut Glossary yang dikeluarkan
didefinisikan oleh Oxford Kamus
oleh African Digital Library, yang
mengatakan, bahwa nantinya semua koleksi yang ada di perpustakaan
bahasa Inggris, adalah "versi
dimaksud dengan e-journal adalah
akan berupa bahan elektronik. Hal
elektronik dari buku cetak yang
: "An article or complete journal
ini terjadi karena adanya teknologi
dapat dibaca pada komputer
available fully electronically via a
baru sehingga penerbit meluncurkan
pribadi atau perangkat g e n g g a m
web-site on the Internet. It could be
berbagai bahan pustaka elektronik.
yang dirancang khusus untuk
available free or as part of a paid
Selera pasar informasi yang berkiblat
tujuan ini", e-book didedikasikan
for service. This trend is older and
pada dunia maya dan meninggalkan
bagi mereka para pembaca
more established than the trend
dunia nyata, akan memicu semangat
media elektronik atau perangkat
of providing e-book content via
pustakawan mengejar impian dan
e-book baik melalui komputer
the Internet." (Sebuah artikel atau
wawasan masa depan. Dalam masalah
atau bisa juga melalui ponsel
jurnal yang lengkap tersedia secara
pengadaan bahan pustaka elektronik
yang dapat digunakan untuk
elektronik penuh melalui situs web
akan mengarah pada pemikiran
membaca buku elekronikini.
di Internet. Hal ini dapat tersedia
perpustakaan mau tidak mau perlu
Dengan hadirnya e-book ini
secara gratis atau sebagian berbayar
lebih banyak lagi membeli perangkat
para pembaca dimudahkan
untuk layanan. Kecenderungan
komputer dan software untuk
untuk tidak menyimpan buku-
ini lebih tua dan lebih mapan dari
mengakses informasi jarak jauh dari pada membeli buku dan jurnal cetak.
buku favoritnya dalam bentuk
tren menyediakan e-book konten
fisik (buku konvensional) dan
melalui internet). Artikel-artikel
Sebagai dampak yang dikemukakan
juga memudahkan bagi para
untukjumal ilmiah merupakan
oleh Lesk(1997) mengatakan:
penulis dalam menyebarkan
pengetahuan primer, berbeda
"..libraries increasly have less material
tulisannya, karena melalui e-book
dengan buku pelajaran yang
directly available and get more ofit from
ini seseorang tidak perlu datang
merupakan pengetahuan sekunder.
remote resource"
ke penerbit hanya sekedar
Pengetahuan primer baru akan ada
menginginkan tulisannya dapat
apabila ada penelitian baru, jadi
diterbitkan. Apabila seorang
suatu penerbit tidak dapat begitu
penulis ingin menjual atau
saja menerbitkan jurnal ilmiah dan
mempublikasikan tulisannya
mencari artikel untukjurnalnya.
dengan adanya e-book ini
Apabila tidak ada yang meneliti
merupakan salah satu jalan
maka tidak ada jurnal yang perlu
pintasnya dan ini berlaku juga
diterbitkan.
bagi para pembaca atau pencari ilmu di internet. Bentuk file e-book yang paling popular biasanya dibuat dalam bentuk .pdf dimana pembuatannya menggunakan program seperti Pdf955, PrimoPDF, PDFCreator, CutePDF Writer, OpenOffice, yang mana yang lebih userfriendlyl itu tergantung pada anda sendiri tentunya dengan memperhitungkan kebutuhan fitur-fitur yang akan digunakan. Kelebihan file pdf ini ukuran file-nya kecil bahkan dapat dioptimasikan untuk image-image yang ada di dalamnya, nyaman dibaca/dicetak, dan yang paling penting ada fasilitas pengaturan menggunakan kode sandi baik dalam pembacaan, editing, ataupun untuk dicetak
Koleksi elektronik ini mempunyai kelebihan yang tidak tertandingi dari buku dan jurnal cetak. Penerbitan bahan elektronikjauh lebih hebat dan canggih karena sudah dilengkapi grafik, ¡Ilustrasi, tipografi dan jenis huruf yang lebih menarik, bahkan suara dan warna yang disertai
Tantangan bagi Pustakawan
gambar animasi menjadi ciri khas
Adanya perkembangan teknologi
bentuk multimedia yang lain, dan
berimbas pada perpustakaan, yang
kelebihan lain adalah tidak ada jumlah
mana koleksinya banyak berasal
batasan dalam setiap halaman dari
dari sumber elektronik seperti
artikel yang ditulis dalam bahan
yang disebutkan di atas. Untuk
pustaka elektronik. Publikasi ilmu
mengelola jenis koleksi sumber
pengetahuan yang ditampilkan dalam
elektronik memerlukan sumber daya
bentuk digital bisa ditampilkan dan
manusia yang kompeten di bidang
disebarluaskan hanya untuk kalangan
perpustakaan dan teknologi informasi.
tertentu dengan jaringan intranet,
Apabila seseorang memutuskan
tetapi apabila disebarluaskan tanpa
untuk menjadi seorang pustakawan
terbatas oleh tempat dan waktu
e-library, maka syarat yang harus
maka digunakan jaringan internet
dipenuhi oleh seorang pustakawan
yang mana dari kedua jaringan ini
antara lain bagaimana dia mampu
terhubung melalui ISP (Internet Service
mengoperasikan berbagai peralatan
Provider).
yang ada dan melakukan penelusuran informasi dengan melalui sumber
Selain disebarkan melalui jaringan
informasi elektronik, karena sebagian
intranet atau internet, bisa juga
Vol. 20 No. 1 Tahun 2013
j 21
hardware dan software; sumberdaya manusia serta pengetahuan (knowledge) tentang jenis scanner, mempergunakan scanner, jenis dokumen, cara mengolahnya serta bagaimana menyimpan dokumen serta harus tahu jenis media penyimpanannya. Disamping itu seorang pustakawan e-Library harus mempunyai pengetahuan tentang beberapa jenis file digital yang meliputi jenis teks; gambar dan video/film digital. Jenis teks digital terdiri dari berbagai Rich Teks Format (RTF) yang mana teks ini merupakan format yang memungkinkan orang bisa saling bertukar berkas antar word -processors
dengan
dilakukan diseminasi informasi melalui
yang direkomendasikan Amerika
menggunakan operating system yang
CD-ROM. Hal ini mempermudah
Serikat pada tahun 1976 memberi
berlainan.
dalam pengaksesan yang tidak
masa tempo 28 tahun. Sekarang
dilakukan secara on-line di internet.
dibawah Berne Convention, hak cipta
Reformasi dalam Kataloging
Di samping kelebihan tentunya
diperpanjang masanya sampai 50
Berkaitan dengan masalah
ada kekurangan dari jenis bahan
tahun lagi maka disebut sebagai "life
kataloging, strategi yang perlu
perpustakaan elektronik ini yaitu,
plus 50", hasilnya perpustakaan yang
dipersiapkan dalam menyongsong
kurang adanya masalah pengamanan
ingin mendigitasikan bahan lama
era perpustakaan digital/e-
dan perlindungan atas hak cipta
perlu mendapat keabsahan hak cipta
Library mungkin sudah harus
yang dimiliki oleh pemegang hak
dari teks, perangkat photo, ilustrasi
dilakukan secara bertahap, karena
dan wewenang atas karya pada
dan sebagainya, karena semua
perpustakaan harus beradaptasi
koleksi elektronik ini. Sebagai
mempunyai hak cipta.
contoh di sini seandainya dalam
secara perlahan tapi pasti dengan tuntutan masyarakat global, Hanna
penelusuran bahan pustaka elektronik
Dari gambaran di atas mungkin
Thomas dari Saint Mary's College of
pustakawan memberi informasi
bentuk pengolahan perpustakaan
California Library (SMCL) dalam The
yang salah sehingga menimbulkan
digital memerlukan bentuk penyajian
Cataloging Annual Report 2010-2017
kerugian besar apakah perpustakaan
baru, karena itu menurut Wulandari
mengatakan "listed three trends in
bertanggung jawab? Maka untuk
(2006): digitalisasi menjadi suatu
the changing landscape of cataloging
mengantisipasinya perpustakaan
fenomena baru yang mulai banyak
; the increasing reliance on vendor-
harus waspada dan memproses
mendapat perhatian. Banyak
supplied records and service, the
terlebih dahulu setiap informasi yang
bermunculan proyek digitalisasi di
explosion of electronic resources, and
disimpan baik itu dari isi kandungan
berbagai instansi baik pemerintah
the growing interrelatedness of local
maupun formatnya, karena peran
maupun swasta dan perguruan tinggi
library catalogs with system outside the
pustakawan sebagai "Informations
guna mengakomodir kebutuhan
library".
provider"siap menghadapi resiko,
akan akses informasi yang cepat,
maka bila perlu membeli asuransi.
akurat dan efisien. Proyek digitalisasi
Pekerjaan mengkatalog atau
ini menjadi suatu kebutuhan mutlak
membuat katalog adalah suatu
Di sisi lain, masa perlindungan
guna menunjang aktivitas yang
pekerjaan yang sangat dinamis
hak cipta yang diberikan kepada
berbasis elektronik. Ada beberapa hal
sifatnya, senantiasa ada perubahan
pemegang hak cipta semakin
yang perlu diperhatikan dan diketahui
trend baru dalam hal pedoman
diperpanjang. Undang-Undang Hak
secara u m u m sebelum membuat
maupun cara mengolahnya, sebut
Cipta yang diproklamirkan di England
rencana kegiatan yang menyangkut
saja dalam masalah penentuan
pada tahun 1709 masa perlindungan
beberapa aspek yang saling berkaitan
deskripsi dan nomor klasifikasi sudah
hak cipta hanya 14 tahun, tetapi
satu sama lainnya, misalnya alur kerja;
mengalami berkali-kali revisi dan
2 2 j Vol. 20 No. 1 Tahun 2013
pustakawan pembaharuan, begitu juga dalam hal
harus punya kebanggaan tersendiri
proses organizing ini perlu ditentukan
penetuan nomor klasifikasi. Bentuk-
dalam mengelola sumber elektronik
orang-orang yang bertugas sesuai
bentuk katalog yang sudah ada mulai
dan sistim perpustakaan, tetapi harus
dengan fungsinya apakah sebagai
dari bentuk kartu ukuran 3-5 inch,
kompeten pula dalam bidang yang
Administrator, ChiefKnowledge Officer
dicetak menggunakan word processor,
lain karena ada beberapa perbedaan
ataukah Operator, semua dipersiapkan
kini merambah ke bentuk electronik
mendasar dalam pembuatan
sesuai dengan kemampuan yang
dan lebih canggih karena terintegrasi
deskripsi bibliografis untuk bahan
dimiliki oleh pustakawan. Untuk
dengan berbagai sistem. Hal ini
perpustakaan yang berupa e-resources
itu harapan yang bisa dimunculkan
seperti dilansir oleh majalah American
dari deskripsi bahan perpustakaan
dalam menyongsong masa depan
Libraries:".
tercetak. Perbedaan tersebut
perpustakaan adalah semangat
libraries probably had
only one catalog, hosted by integrated
diantaranya:1) dalam deskripsi
membangun perpustakaan dengan
system. By 2011, most libraries had
bibliografi sumber elektronik kita
dilandasai niat dan tekad yang kuat,
more than one catalog featured on their
wajib mencantumkan catatan rincian
semoga terwujud apa yang menjadi
library website. There are many third
sistem seperti densitas perekaman,
cita-cita bersama.
information - party system that work
parity, blocking factors, mode of
with Library catalogs. Many library
access, perangkat lunak bahasa
catalog interfaces are also powered by
pemrograman, keperluan peripheral,
enhancement tools such as Encore, Vu
nama dagang atau sistem perekaman,
Find, or library Thing. (http;//american
frekuensi modulasi dan jumlah
librariesmagazine.org.).
resolusi bisa dimasukkan. 2) Akses dan lokasi elektroniknya, misalnya: http://
Dengan semakin berkembangnya inovasi bidang kataloging, seorang
jefferson.village.virginia.edu/pmc/ contents.all.html
daftar
¿rntJm BffflfcMMnffimi i m 11 Whi • M
Bob, Mc. Kee.1989. Planning library service. London: Clive Brington
Chooming, Ding. 1999. Masa depan
kataloger atau pustakawan di masa
Perpustakaan Digital: ramalan dan
sekarang dan masa yang akan datang
Impresi atau kesan awal yang
isu-isunya. Sekitar
tidak terfokus dan berkutat dengan
akan diperoleh dari layanan
Perpustakaan. Vol. 28.: 40-48.
tradisi lama yang hanya sebatas
perpustakaan digital/e-Library ini
mengetahui dan membuat berbagai
bukan semata-mata pada sosok
jenis kartu katalog diperpustakaannya.
pustakawan sebagai individu
Sekarang dan ke depan seorang
semata, namun juga kelengkapan
kataloger perlu mengetahui berbagai
dan kecanggihan teknologi yang
macam trik untuk memanipulasi
dipunyai oleh perpustakaan serta
kelompok daftar tanpa harus
kepiawaian pustakawan dalam
mengedit satu persatu, terlatih dalam
mengakses informasi digital dari
menggunakan alat canggih, dan tahu
perpustakaan, pangkalaan data,
peraturan dalam praktikyang selalu mengalami perkembangan global. Seorang kataloger lebih diutamakan yang specialist, fungsinya dalam era millenium ini senantiasa m e n g u n g g a h dan berpegang pada OCLC dan EBSCO service, secara fakta realnya seorang kataloger harus mampu berfungsi sebagai "creatiflist", "global update" dan "rapid update" sehingga muncul sebutan "yang baru dari yang biasanya "dalam proses kataloging. Selayaknya seorang kataloger tidak hanya terpaku pada peraturan yang ada (seperti AACR 2 ataupun RDA). Seorang kataloger jangan hidup seperti terisolasi dari dunia lainnya.
Ginting, Mariana. 2012. Pedoman Pengolahan E-Resources (makalah).
Matveyeava, Susan J. 2012. A Role for Calssification:The Organizaation of Resources on The
i >
internet atau sumber informasi
intemethttpS/www.mlaforum.
org/vol 1/issue2/roleClassification. h tml./24/07/2012
elektronik lainnya untuk kemudian mengolahnya. Kembali pada sasaran (The Ultimate Goal) perpustakaan
Wong, Eiise (Yi-Ling). 2012. Cataloging Then, Now and Tomorrow.
adalah pada pemberian layanan jasa informasinya sebagai pintu gerbang utama, mampukah pustakawan mewujudkannya? Semua tergantung pada sumber daya manusia yang ada
Wulandari, Prita. 2006. Alih Media Bahan Pustaka (makalah).
di dalamnya. Organizing merupakan upaya dalam menentukan dan
Rachmawati, Tine Silvana. Yunus Winoto
mengatur setiap kategori informasi
. 2005. Seleksi Bahan Pustaka:
yang sudah dibuat dalam format
pengertian, latar
elektronik atau file digital ke dalam
belakang, dan pelaksanaan di
satu database, agar berkas digital
perpustakaan. Media Pustakawan:
yang sudah dibuat dapat diakses dan ditelusur. Maka dalam melakukan
Vol.12No.1 Maret 2005. hal26-30.
Vol. 20 No. 1 Tahun 2013
I 23