KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi dapat diselesaikan. Bahwa Perencanaan pembangunan yang baik tidak lepas dari kebutuhan data yang baik. pengumpulan dan analisis data yang baik sangat dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan data dan informasi di dalam perencanaan. Publikasi dengan judul “ Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014 ” menyajikan data dan informasi Perekonomian daerah yang dibutuhkan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan pada tahun berikutnya . “ Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014 ” mencakup Kondisi umum daerah , Potensi Perekonomian ,Prasarana dan Sarana, Perekonomian daerah, yang dilengkapi dengan lampiran Tabel Data, Grafik dan Gambar-Gambar atau Foto-Foto yang menyajikan potensi-potensi pendukung pertumbuhan perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014. “ Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi “ ini diharapkan dapat turut berkontribusi dalam penyediaan data dan informasi bagi para perencana, perumus dan pengambil kebijakan, analis dan para pemangku kepentingan dalam pengembangan ekonomi daerah Kabupaten Wakatobi. Kepada Badan/Dinas/Kantor/Lembaga Pemerintah maupun Swasta agar selalu membantu memberikan informasi data yang akurat, tepat waktu serta dapat dipertanggung jawabkan demi peningkatan kualitas penerbitan di masa yang akan datang. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dan bantuan terutama dalam bentuk data dan informasi, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya dalam mewujudkan publikasi ini. Wangi-Wangi, Desember 2014 Sekretaris Daerah Kabupaten Wakatobi, Drs. Sudjiton, MM Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK BAB I KONDISI GEOGRAFIS LETAK DAN LUAS WILAYAH
i ii iv v 1 1
BAB II
POTENSI PERERONOMIAN KABUPATEN WAKATOBI A. Pertanian dan Peternakan B. Kelautan dan Perikanan C. Kelembagaan Petani D. Industri, Perdagangan, Koperasi dan UMKM 1. Industri Kecil Bahan Baku 2. Pasar 3. Koperasi E. Pariwisata
3 3 4 5 7 8 9 10 11
BAB III
PRASARANA DAN SARANA A. Transportasi, Telekomunikasi dan Sarana Pariwisata 1. Jalan 2. Angkutan 3. Telekomunikasi Dan Pos 4. Hotel Resort/Homestay dan Restoran B. Energi dan Sumber Daya Air 1. Listrik 2. Sumber Daya Air
12 12 12 13 14 15 16 16 17
BAB IV PEREKONOMIAN DAERAH A. PDRB, STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI 1. PDRB 1.1 PDRB PERKAPITA 2. STRUKTUR PEREKONOMIAN DAERAH
19 19 20 22
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
ii
3.
B. C. D.
PERTUMBUHAN EKONOMI 3.1 Inflasi 3.2 Penyerapan Tenaga Kerja PERBANKAN INVESTASI REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2013
LAMPIRAN FOTO
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
25 30 30 32 32 34
46
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Tabel Tabel
1 2 3
Tabel Tabel
4 5
Tabel Tabel
6 7
Tabel
8
Tabel
9
Tabel
10
Tabel Tabel
Halaman
Kelembagaan Petani Banyaknya Koperasi Menurut Jenisnya Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur menurut Jenis akomodasi di wakatobi 2011-2013 Banyaknya Pelanggan Air Minum Menurut Jenis Pelanggan Tahun 2012-2014 Banyaknya Pelanggan Air Minum yang terjual dan Nilai Penjualan Menurut Jenis Pelanggan Tahun 2014 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Wakatobi Tahun 2009-2013 Jumlah dan Pertumbuhan PDRB Perkapita Kabupaten Wakatobi Menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2009-2013. Nilai dan Kontribusi Sektor Terhadap Struktur PDRB Kabupaten Wakatobi Tahun 2009-2013 Andil dan Kontibusi Sektor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wakatobi Tahun 2009-2013. Proporsi Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Wakatobi Tahun 2009-2013.
7 10 15
11 12
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Rp.000.000), di Wakatobi, 2011-2013 Komponen Pendapatan Daerah (Rp.000.000), di Wakatobi, 2011-2013
34 35
Tabel
13
Komponen Belanja Daerah (Rp.000.000), di Wakatobi, 2011-2013
36
Tabel
14
Belanja Daerah Menurut Fungsi (Rp.000.000), di Wakatobi, 2012-2013
37
Tabel
15
38
Tabel
16
Tabel
17
Tabel
18
Tabel
19
Tabel
20
Tabel
21
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) (Rp.000.000),di Wakatobi, 2012-2013 Realisasi Komponen Pendapatan Daerah (APBD) (Rp.000.000) di Wakatobi, 2012-2013 Realisasi Komponen Belanja Daerah (APBD) (Rp.000.000) Di Wakatobi, 2012-2013 Realisasi Belanja Daerah Menurut Fungsi (APBD) (Rp.000.000), di Wakatobi, 2011-2012 Ketetapan dan Realisasi Penerimaan Pajak PBB Menurut Kecamatan,di Wakatobi, 2013 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (Rp.000,000) Kabupaten Wakatobi Persentase Belanja Terhadap Total Belanja (Rp.000,000) Kabupaten Wakatobi
Tabel
22
Realisasi Komponen Pendapatan Daerah November 2014
45
(APBDP) (Rp.000.000) di Wakatobi, Per
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
18 18 20 21 23 27 31
39 40 41 42 43 44
iv
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik Grafik Grafik
1 2 3
Grafik
4
Persentase Luas Wilayah Per-Kecamatan Peningkatan Jumlah Gakpotan 2008-2013 Kabuapten Wakatobi Perbandingan PDRB Per Kapita Kabupaten Wakatobi dengan Propinsi Sulawesi Tenggara, 2009-2013 Perkembangan Nilai PDRB Nominal dan Riil serta Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wakatobi
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
2 6 22 26
v
BAB I KONDISI GEOGRAFIS DAERAH LETAK DAN LUAS WILAYAH a. Kabupaten Wakatobi terletak dibagian Tenggara Pulau Sulawesi atau di bagian Selatan garis Khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan di antara 5.00° - 6.25° Lintang Selatan ( sepanjang ± 160 Km) dan membentang dari Barat ke Timur diantara 123.34° 124.64° (sepanjang ± 120 Km). b. Batas Wilayah : - Sebelah Utara berbatasan dengan perairan laut Kabupaten Buton dan Buton Utara - Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda - Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores - Sebelah Barat berbatasan dengan perairan laut Kabupaten Buton.
c.
Luas wilayah Kabupaten Wakatobi adalah sekitar 19.200 km², terdiri dari daratan seluas ± 823 km² atau hanya sebesar 3%, dan luas perairan ± 18.377 km2 atau sebesar 97 % dari luas Kabupaten Wakatobi adalah perairan laut. Secara administratif Kabupaten Wakatobi terdiri dari 8 wilayah Kecamatan, 75 Desa dan 25 Kelurahan. Wilayah Kecamatan terluas adalah Kecamatan Wangi-Wangi dengan luas 241 km² (29,40%) yang sekaligus merupakan wilayah ibukota Kabupaten, sedangkan kecamatan
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
1
d.
yang wilayahnya paling kecil adalah Kecamatan Kaledupa, yaitu seluas 45,50 km² (5,53%), (Sumber :LPPD Kabupaten Wakatobi 2013) Kabupaten Wakatobi terdiri dari 8 Kecamatan yaitu Wangi-wangi, wangi-Wangi Selatan , Kaledupa, Kaledupa Selatan , Tomia, Tomia timur , Binongko, dan Togo Binongko. Grafik 1. Persentase Luas Wilayah Per-Kecamatan
Kec. Binongko 11%
Kec. Tomia Timur Kec. 8% Tomia 6% Kec. Kec. Kaledupa Kaledupa Selatan 6% 7% e.
Kec. Togo Binongko 8% Kec. WangiKec. Wangi- Wangi Wangi 29% Selatan 25%
Wakatobi terletak pada Pusat Segi Tiga Karang Dunia (Coral Triangle Center), memiliki jumlah keanekaragaman hayati kelautan tertinggi di dunia yakni 750 jenis karang dari 850 spesies Karang dunia, 900 jenis ikan dunia dengan 46 divecites teridentifikasi (salah satunya Marimabuk), 94 spesies ikan, 90.000 Ha terumbu karang, karang Atol Kaledupa dengan panjang 48 km dan merupakan karang Atol terpanjang di Dunia (Operation Wallasea, 2006), (Sumber :LPPD Kabupaten Wakatobi 2013)
. Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
2
BAB II POTENSI PEREKONOMIAN KABUPATEN WAKATOBI A. PERTANIAN DAN PETERNAKAN Setelah Kabupaten wakatobi terbentuk hasil pembangunan di sektor Pertanian tanaman pangan manfaatnya sudah dirasakan oleh sebahagian besar penduduk di Kabupaten Wakatobi khususnya Pulau Wangi-wangi terutama ubi kayu yang dari dulu hingga sekarang ini cukup bermanfaat sebagai makanan pengganti beras. Seiring dengan pertambahan penduduk yang diakibatkan oleh banyaknya pegawai yang setiap tahun makin bertambah dan para pencari kerja dalam bidang lain menuntun para petani untuk lebih meningkatkan lagi produksi pertaniannya.
Ubi kayu sebagai tanaman bahan makanan yang memiliki luas areal produksi paling luas yaitu Tahun 2013 sebesar 1. 094 Ha sedangkan data bulan desember luas areal tanaman Ubi Kayu sebesar 1.369 Ha atau bertambah sebesar 25%, setelah ubi kayu tanaman bahan makanan lain adalah jagung yaitu 378 Ha pada tahun 2013, Sedangkan tanaman lainya setelah Ubi Kayu dan Jagung adalah Ubi jalar dan Kacang Tanah. Pada sektor Peternakan secara keseluruhan populasi ternak di Kabupaten Wakatobi mengalami peningkatan, Pada tahun 2011 populasi ternak Ayam Kampung meningkat yaitu dari 22.948 ekor Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
3
menjadi 24.971 ekor pada Tahun 2013 atau naik 4,40% pertahun ,Populasi ternak kambing meningkat dari 6.712 ekor pada Tahun 2011 menjadi 7.681 ekor pada Tahun 2013 atau naik 7,22% pertahun.
Populasi ternak unggas seperti ayam buras, ayam pedaging meningkat drastis dari 2.554 ekor Tahun 2011 menjadi 29.324 ekor Tahun 2013 atau meningkat sebesar 524,08% pertahun dan itik mengalami peningkatan tahun 2011 sebanyak 4.948 menjadi 5.307 atau 3,63% pertahun. ( Sumber : Wakatobi dalam Angka 2014).
B. KELAUTAN DAN PERIKANAN
Produksi perikanan di Kabupaten Wakatobi pada tahun 2011 mengalami peningkatan dari 6.036,6 ton menjadi 6.859,4 ton pada tahun 2013 (naik 6,81%) , sementara produksi perikanan laut Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
4
menurut jenisnya bervariasi yaitu untuk produksi Perikanan Tangkap tahun 2010 meningkat dari 6.645,6 ton menjadi 7.298,2 ton pada tahun 2013 (naik 3,27% pertahun) dan sementara produksi budidaya mengalami penurunan yaitu dari 1.400 ton tahun 2010 menjadi 354 ton pada tahun 2013 atau turun 98.49% pertahun . Produksi Perikanan laut menurut Jenis; Ikan Tuna dan Ikan Laut lainnya pada tahun 2010 sebesar 5.952,5 ton dan meningkat pada Tahun 2013 sebesar 6.859,4 ton atau 5,8% pertahun sedangkan untuk Produksi Ikan Mas dan Jenis Ikan Darat Lainnya serta Ikan Bandeng dan Jenis Ikan Payau Lainnya belum ada mengenai jumlah produksinya. Luas areal untuk Budi daya Rumput laut dan Tumbuhan Laut Lainnya pada tahun 2010 sebesar 927,2 ha. ( Sumber : Wakatobi dalam Angka 2014).
C.
KELEMBAGAAN PETANI Jumlah Gapoktan selama 2 tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun 2011 ke tahun 2013 dengan rincian ; untuk kecamatan Wangi-Wangi sebanyak 15 Gapoktan meningkat menjadi 19 Gapoktan pada tahun 2013 , untuk kecamatan WangiWangi Selatan dari 12 Gapoktan meningkat menjadi 15 Gapoktan pada tahun 2013 ,untuk kecamatan Kaledupa dari 14 Gapoktan meningkat menjadi 15 Gapoktan pada tahun 2013 , untuk kecamatan Kaledupa Selatan masih sama dengan tahun 2013, untuk kecamatan Tomia sama dengan tahun 2013, untuk kecamatan Tomia Timur dari 8 Gapoktan meningkat menjadi 9 Gapoktan pada tahun 2013, untuk kecamatan Binongko dari 6 Gapoktan meningkat menjadi 7 Gapoktan pada tahun 2013, untuk kecamatan Togo Binongko dari 4 Gapoktan meningkat menjadi 5 Gapoktan pada tahun 2013.
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
5
Grafik 2. peningkatan Jumlah Gakpotan 2008-2013 Per Kecamatan
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
19 15
15 10
5
7
5
4
10
9
7
6 2
0
5 0
Jumlah Gapokt an (2008) Jumlah Gapokt an (2013)
dan Kelompok Tani sampai dengan tahun 2013 untuk setiap Kecamatan terdiri dari ; Kecamatan Wangi-Wangi sebanyak 47 Kelompok, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan sebanyak 49 Kelompok , Kecamatan Kaledupa sebanyak 31 Kelompok , Kecamatan Kaledupa Selatn sebanyak 28 Kelompok , Kecamatan Tomia sebanyak 26 Kelompok , Kecamatan Tomia Timur sebanyak 29 Kelompok , Kecamatan Binongko sebanyak 31 Kelompok , Kecamatan Togo Binongko sebanyak 15 Kelompok, , sedangkan jumlah balai penyuluh kecamatan dari tahun 2012 sampai 2014 tidak ada perubahan yaitu sebesar 8 Balai Penyuluhan, jumlah penyuluh pertanian PNS dari tahun 2012 sampai 2014 tidak ada perubahan sebanyak 5 orang, jumlah penyuluh perikanan PNS dari tahun 2012 sampai 2014 tidak ada perubahan sebanyak 2 orang .
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
6
Tabel 1 . Kelembagaan Petani
JENIS DATA
2011
2012
2013
SATUAN
Kelompok Sumber Daya Sosial : 1. Gapoktan
79
82
90
Kelompok
2.
Kelompok Tani
256
256
256
Kelompok
3.
Kelompok Wanita Tani Balai Penyuluhan Kecamatan Penyuluh Perikanan PNS Penyuluh Pertanian PNS Kontak Tani Andalan Karang Taruna
-
-
-
Kelompok
8
8
8
Buah
2
2
2
Orang
5
5
5
Orang
-
-
-
Orang
-
-
-
Orang
4. 5. 6. 7. 8.
Sumber : Dinas Pertanian ,Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Wakatobi tahun 2014
D. INDUSTRI, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UMKM Perkembangan perekonomian Kabupaten Wakatobi tidak terlepas dari peran kegiatan industri, perdagangan, UMKM dan koperasi, serta lembaga keuangan. Dalam hal nilai tambah yang dihasilkan, kegiatan industri pengolahan di daerah ini yang direalisasikan dalam berbagai usaha industri skala besar, kecil dan menengah maupun industri rumah tangga tentunya memiliki nilai strategis. Aktivitas usaha tersebut dapat mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku lokal, meningkatkan kapasitas produksi daerah, dan menyerap tenaga kerja. Sektor industri pengolahan dikelompokkan ke dalam 4 golongan berdasarkan jumlah Jenis usaha dan tenaga kerja, yaitu : Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
7
-
1.
Usaha Mikro pada tahun 2011 sebanyak 4.595 jenis usaha meningkat menjadi 5.406 jenis usaha pada tahun 2013 atau naik sebesar 8,82% pertahun Usaha Kecil pada tahun 2011 sebanyak 395 jenis usaha menurun menjadi 374 jenis usaha pada tahun 2013 atau turun sebesar 2,81% pertahun Usaha Menengah pada tahun 2011 sebanyak 71 jenis usaha meningkat menjadi 128 jenis usaha pada tahun 2013 atau naik sebesar 40,14% pertahun Tenaga Kerja Usaha Mikro pada tahun 2011 sebanyak 7.209 jenis usaha meningkat menjadi 7.925 jenis usaha pada tahun 2013 atau naik sebesar 4,96% pertahun Tenaga Kerja Usaha Kecil pada tahun 2011 sebanyak 1.308 jenis usaha menurun menjadi 1.200 jenis usaha pada tahun 2013 atau turun sebesar 4,5% pertahun Tenaga Kerja Usaha Menengah pada tahun 2011 sebanyak 329 jenis usaha meningkat menjadi 494 jenis usaha pada tahun 2013 atau naik sebesar 25,07% pertahun. Industri Kecil Bahan Baku
Pada tahun 2011, jumlah perusahaan industri kecil Bahan Baku yang ada di Kabupaten Wakatobi mencapai 6.726 unit usaha yang terdiri dari industri kayu 234 unit, logam /logam mulia 10 unit, anyaman 280 unit, gerabah /keramik 51 unit, kain tenun 599 unit, makanan dan minuman 4.375 unit, lainnya 1.178 unit . (Sumber : Dinas PerinDagKop dan UMKM Kabupaten Wakatobi tahun 2014,Desember 2014)
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
8
2.
Pasar
Kegiatan perdagangan tidak terlepas dari pertemuan antara penjual dan pembeli yang melakukan transaksi untuk memenuhi kebutuhannya, pasar adalah salah satunya termasuk para pengusaha yang bergerak dalam usaha Barang dan Jasa lainnya. Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2008, tentang Usaha Mikro,Kecil dan Menengah, dijelaskan bahwa Minimarket dikatagorikan sebagai Pasar Modern yang tidak termasuk kriteria Usaha Kecil dan Menengah, karena manajemen pengelolaannya diselenggarakan oleh perusahaan besar dan barang yang dijual beragam serta dalam kuantitas yang relatif banyak, bisa mencapai puluhan ribu item barang. Dari segi tempat lebih tertata dan dikelola dengan manajemen modern. Kesempatan tawar menawar harga dengan konsumen atau pelanggan menjadi tertutup dengan sistem harga pas. Sedangkan Pasar atau Pedagang Tradisional sangat sederhana baik dari segi metode maupun teknologi. Jumlah Pasar Tradisional dalam Kabupaten Wakatobi ada 7 pasar yaitu Pasar Sentral (Wangi-Wangi Selatan), Pasar Pagi dan Pasar Malam (Wangi-Wangi), Pasar Induk Kaledupa (Kaledupa), Pasar Waitii dan Pasar Usuku (Tomia), Pasar Waha (Tomia Timur). Sementara Pasar Modern dalam hal ini Mini Market sudah mulai menjamur di Kabupaten Wakatobi meskipun manajemen pengelolaannya belum sepenuhnya memenuhi kategori sebagaimana undang-undang di atas terutama harga yang masih bisa tawar-menawar diantaranya Mini Market Tweety, Salsabila, Kuroda, Osaka, Toko Okyndo, Gandhimart, Aisymart (WangiWangi Selatan), Toko Alfa, Toko NurRisky, Toko Atlantik, Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
9
Milnimart (Wangi-Wangi) dan beberapa yang tersebar di pulau Kaledupa, Tomia dan Binongko. 3.
Koperasi
Koperasi menurut Jenisnya dapat di bagi menjadi : KUD, KSU, KOP BUN, KOPTAN, KOPWAN, KOPNEL. Pada tahun 2014 Koperasi dalam Kabupaten Wakatobi terdapat 29 KUD, 90 KSU , 44 KOPWAN, 3 KOPNEL dan 18 Koperasi lain yang tersebar dalam 8 Kecamatan. Tabel 2. Banyaknya Koperasi menurut Jenisnya JENIS KOPERASI NO
1 2 3 4 5 6 7 8
KECAMATAN KUD
KSU
KOPBUN
KOPTAN
KOPWAN
KOPNEL
KOP LAIN
JUMLAH /KECAM ATAN
WANGI-WANGI
2
25
0
0
3
0
2
32
WANGI-WANGI SELATAN
6
19
0
0
5
0
10
40
KALEDUPA
3
4
0
0
6
1
3
17
KALEDUPA SELATAN
2
5
0
0
8
0
1
16
TOMIA
5
10
0
0
9
1
0
25
TOMIA TIMUR
4
12
0
0
10
1
1
28
BINONGKO
1
8
0
0
2
0
1
12
TOGO BINOGKO
1
7
0
0
1
0
0
9
24
90
0
0
44
3
18
179
TOTAL
Sumber : Dinas PerindagKop dan UMKM Kabupaten Wakatobi tahun 2014,Desember 2014
Jumlah koperasi aktif sebesar 50,84 % yang diperoleh dari hasil perbandingan antara jumlah koperasi aktif di Kabupaten Wakatobi tahun 2013 sebanyak 90 unit, dibagi jumlah seluruh koperasi di Kabupaten Wakatobi tahun 2014 sebanyak 177 unit usaha koperasi . Sedangkan jumlah Usaha Mikro dan Kecil aktif sebesar 97,63% yang diperoleh dari hasil perbandingan antara jumlah usaha Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
10
mikro dan kecil aktif sebanyak 5.278 buah, dibagi jumlah seluruh UMKM di Kabupaten Wakatobi sebanyak 5.406 buah. Berkembangnya kegiatan industri, perdagangan, koperasi dan UMKM serta berbagai usaha masyarakat lainnya tentunya tidak terlepas dari dukungan perbankan sebagai lembaga intermediasi di bidang keuangan dan pembiayaan. Termasuk pula peran dari lembaga keuangan mikro (micro finance) yang sudah beroperasi di daerah ini (LPPD Kabupaten Wakatobi Tahun 2013 ). E.
PARIWISATA
Objek wisata di Kabupaten Wakatobi terdiri Wisata Alam, wisata Bahari, dan Wisata Budaya yang tersebar di 8 Kecamatan .
Jumlah kunjungan wisatawan menurut jenisnya dari tahun 2011 untuk wisatawan Nusantara sebesar 5.424 mengalami peningkatan sebesar 9.055 pada tahun 2013 atau naik sebesar 33,47% pertahun sementara wisatawan mancanegara tahun 2011 sebesar 2.274 menjadi 3.315 pada tahun 2013 atau naik 22,89% pertahun . Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
11
BAB III PRASARANA DAN SARANA Ketersediaan prasarana dan sarana diperlukan sebagai suatu kebutuhan dasar fisik pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan sektor privat sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi dengan baik. prasarana dan sarana dapat berupa prasarana dan sarana wilayah maupun fasilitas fisik dan sosial ekonomi yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya masyarakat. Kegiatan pembangunan infrastruktur teknis atau fisik dan prasarana adalah merupakan investasi pemerintah di sektor publik yang mendukung jaringan struktur seperti fasilitas berupa jalan, air bersih, terminal, pelabuhan, bandara, kanal, waduk, tanggul, pengolahan limbah, kelistrikan, dan telekomunikasi. Secara fungsional, prasarana dan saranaselain fasilitasi akan tetapi dapat pula mendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat, distribusi aliran produksi barang dan jasa. sedangkan prasarana dan sarana sosial dapat berupa sekolah dan rumah sakit dimana secara fungsional adalah fasilitasi kebutuhan dasar manusia. Sampai saat ini, ketersediaan prasarana dan sarana di Kabupaten Wakatobi masih minim dan kurang terutama Fasilitas jaringan irigasi, fasilitas umum lainnya termasuk fasilitas pemukiman penduduk, relatif masih sangat terbatas.
A. TRANSPORTASI, TELEKOMUNIKASI DAN SARANA PARIWISATA 1. JALAN Faktor utama untuk kelancaran perhubungan darat adalah tersedianya sarana jalan, oleh karena jalan merupakan sarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
12
Pulau Wangi-Wangi jumlah volume pengaspalan jalan sampai tahun 2013 mencapai 19.890 m, Pulau Kaledupa 6.140 m, Pulau Tomia 6.987 m, dan Binongko 7.022 m . Menurut status pengawasan dan kondisi jalan pada tahun 2013 total panjang jalan panjang 397,938 km yang terdiri dari jalan propinsi 29,137 km, jalan kabupaten 368.801 km, dengan total kondisi jalan baik 147,97 km, kondisi jalan sedang, 56,684 km, kondisi jalan rusak ringan 43,761 km dan 120.386 km kondisi jalan rusak berat. Pada tahun 2012 Panjang jalan kabupaten menurut kondisi jalan baik, 139.89 km, kondisi jalan sedang, 44.233 km, kondisi jalan rusak ringan 61 km dan 121,121 km kondisi jalan rusak berat (Sumber : Dinas PU Tata Ruang , Pertambangan dan Energi Kab. Wakatobi,Desember 2014) 2.
ANGKUTAN
Pada tahun 2012 hingga 2014 data Prasarana dan sarana Perhubungan Kabupaten Wakatobi : Transportasi Darat kelas C masih sama jumlahnya yaitu 1 unit, begitu pula dengan Dermaga dan Kapal ferry masingmasing 1 unit. Sedangkan jumlah kendaraan bermotor beroda empat yang tercatat di Dinas Perhubungan dan Informatika Kabupaten Wakatobi sebanyak 58 unit tahun 2013 meningkat menjadi 332 unit pada tahun 2014.
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
13
-
-
Untuk Transportasi laut yaitu Pelabuhan dari tahun 2012 sampai tahun 2014 tidak mengalami perubahan yaitu berjumlah 15 unit termasuk pendaratan ikan sejumlah 1 unit, sedangkan jumlah Kapal dari tahun 2012 mengalami peningkatan yaitu dari 201 unit menjadi 227 unit pada tahun 2014, jumlah kapal pelni masih tetap 1 unit sampai dengan tahun 2014, jumlah Mercu Suar 2 unit. Untuk Transportasi Udara, untuk Bandara berjumlah 1 Unit, Domestik 1 unit dan Luas Landasaan Pacu Bandara seluas 60.000 M2 hingga tahun 2014.
3. TELEKOMUNIKASI DAN POS
sebanyak 4 unit.
Sarana Telekomunikasi dengan kapasitas sentral dari tahun 2012 hingga 2014 masih sama yaitu 2 unit, sedangkan jumlah Kapasaitas Terpasang sejumlah 25 unit dan untuk penyedia Jaringan Internet sejumlah 12 unit, sementara jumlah Kantor Pos untuk tiap-tiap pulau yang ada dalam wilayah Kabupaten Wakatobi terdapat 1 unit sehingga total jumlah Kantor Pos
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
14
4.
HOTEL,RESORT/HOMESTAY DAN RESTORAN
Hotel, Resort dan Restoran merupakan salah satu sarana penunjang dalam dunia kepariwisataan. Jumlah Hotel dalam Kabupaten Wakatobi dari tahun 2011 sebanyak 7 unit naik menjadi 11 unit pada 2013, penginapan dari 16 unit menjadi 25 unit pada 2013, Resort/Homestay 5 unit sedangkan jumlah restoran sebanyak 25 unit sampai dengan tahun 2013, ini menunjukan bahwa Kabupaten Wakatobi telah berhasil mengembangkan dan mempromosikan segala potensi pariwisatanya baik dalam skala nasional maupun internasional, sebagai indikatornya adalah dengan menjamurnya para investor untuk melakukan investasi di Wakatobi baik dari dalam negeri maupaun luar negeri. Tabel 3. Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Menurut Jenis Akomodasi di Wakatobi, 2011-2013 Akomodasi 1
2
3
Hotel
2011
2012
2013
7
9
11
Kamar
110
142
159
Tempat Tidur
178
187
194
16
21
25
Kamar
Penginapan
138
143
189
Tempat Tidur
210
205
263
5
5
5
Kamar
213
206
194
Tempat Tidur
240
518
489
Resort/ Homestay
Sumber : Dinas Pariwisata Ekraf Kabupaten Wakatobi Statistik Perusahaan/ Usaha Jasa Akomodasi, BPS Wakatobi Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
15
B.ENERGI DAN SUMBER DAYA AIR 1. LISTRIK Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik, usahausaha tersebut tampak lebih nyata setelah dilaksanakannya program pembangunan listrik masuk desa. Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum , Tata Ruang , Pertambangan dan Energi Kabupaten Wakatobi, pada tahun 2014 ada 2 sumber energi listrik di Kabupaten Wakatobi yaitu PLTD yang tersebar masing-masing di WangiWangi/Wangi-Wangi selatan, Kaledupa/Kaledupa selatan, Tomia/Tomia Timur, Binongko/Togo Binongko dan PLTU sebanyak 1 unit yang dalam tahap pembangunan yang merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan kelistrikan di Kabupaten Wakatobi. Listrik di Kabupaten Wakatobi dilayani oleh PT.PLN (Persero) Cabang Kendari, Cabang Bau-bau yang merupakan bagian dari PT.PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (SULTANBATARA) yang berkedudukan di Makassar. Kondisi Kelistrikan saat ini : · Kapasitas terpasang sebesar 13.249 terdiri dari : - Kapasitas Sistem Wangi-Wangi : 8.937 KW - Kapasitas Sistem Kaledupa : 1.512 KW - Kapasitas Sistem Tomia : 1.880 KW - Kapasitas Sistem Binongko : 920 KW · ·
Rasio Elektrifisikasi Rasio Desa Terlistrik
: 27,182 % : 12,460 %
(Sumber : Dinas PU Tata Ruang, Pertambangan dan Energi Kabupaten Wakatobi, 2014)
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
16
2. SUMBER DAYA AIR Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi penduduk baik untuk memasak/minum maupun mencuci/mandi. Bagi daerah Kabupaten Wakatobi, khususnya di daerah pedalaman secara tradisional penggunaan air bersih masih bersumber dari sungai/danau dan air hujan. Akan tetapi di sebagian kecamatan air bersih dikelola sebagai komoditas industri oleh PDAM. Untuk menyediakan sarana air bersih dan sehat, Perusahaan Daerah Air Minum terus berupaya meningkatkan peranannya. Pada tahun 2014 total air minum yang terjual 29.253 m³ dengan pemakaian paling banyak dari rumah tangga 25.230 m³ dan pemakaian paling sedikit dari Pelabuhan dan Sejenisnya 30 m³ dengan total nilai penjualan Rp. 150.853.000,-.
Berdasarkan data dari PDAM Kabupaten Wakatobi tahun 2014 total pelanggan air minum 5.237 pelanggan dan mengalami Peningkatan dari tahun 2012 sebesar 3.620 pelanggan atau meningkat sebesar 44,66%, Peningkatan ini hampir terjadi pada semua jenis pelanggan sedangkan penurunan terjadi pada 1 jenis pelanggan yaitu Industri sedangkan untuk pelabuhan dan sejenisnya untuk tahun 2014 tidak berubah. Peningkatan ini hampir terjadi pada semua jenis pelanggan sedangkan penurunan terjadi pada 1 jenis pelanggan yaitu Industri sedangkan untuk pelabuhan dan sejenisnya untuk tahun 2014 tidak berubah. Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
17
Tabel 4. BANYAKNYA PELANGGAN AIR MINUM MENURUT JENIS PELANGGAN TAHUN 2012-2014
NO 1 2 3 4 5 6 7
JENIS PELANGGAN Rumah Tangga Sosial Kantor Pemerintah Niaga Besar Niaga Kecil Industri Pelabuhan dan sejenisnya TOTAL
2012 3.209 43 96 175 2 1
2013 4.550 43 97 176 1 1
2014 4.909 46 100 180 1 1
3.620
4.868
5.237
Tabel 5. BANYAKNYA PELANGGAN AIR MINUM YANG TERJUAL DAN NILAI PENJUALAN MENURUT JENIS PELANGGAN TAHUN 2014
NO 1 2 3 4 5 6 7
JENIS PELANGGAN
Rumah Tangga Sosial Kantor Pemerintah Niaga Besar Niaga Kecil Industri Pelabuhan dan sejenisnya TOTAL
AIR MINUM YANG TERJUAL (M3) 25.230 432 192 3.233 136 30
NILAI PENJUALAN (000Rp) 119.656.500 6.712.000 2.842.500 19.189.000 2.021.500 431.500
29.253
150.853.000
Sumber : PDAM Kabupaten Wakatobi , Desember 2014 .
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
18
BAB IV PEREKONOMIAN DAERAH A.
PDRB, STRUKTUR EKONOMI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI. 1.
PDRB
Pembangunan ekonomi regional pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan yang salah satunya diukur dalam indikator kenaikan PDRB atau kenaikan pendapatan regional perkapita. Bila pendapatan riil per kapita masyarakat meningkat maka akan terdapat peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Untuk meningkatkan pendapatan ini, dibutuhkan perencanaan ekonomi yang baik dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk suatu tujuan peningkatan ekonomi. Perencanaan ini akan berjalan dan terlaksana dengan baik apabila didukung oleh data yang akurat dan dapat dipercaya (reliable). Kemajuan yang dialami oleh suatu wilayah dapat dilihat dari besarnya pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan. Angka pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu dari sekian banyak perangkat indikator yang menunjukkan peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan penduduk sebagai hasil pembangunan. Tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah, tergantung dari sumber daya alam dan sumberdaya manusianya serta ditunjang oleh faktor-faktor eksternal seperti kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang tepat dan terarah. Dengan demikian, kinerja antara pemerintah daerah dengan pengusaha setempat menjadi agenda penting dalam penetapan perencanaan pembangunan. Dewasa ini pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Wakatobi telah memberikan perubahan-perubahan sosial ekonomi yang secara makro dicerminkan oleh peningkatan pendapatan perkapita yang diikuti dengan laju pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya atau dengan kata lain terjadinya perkembangan PDRB yang cukup tinggi. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten Wakatobi selama 5 tahun terakhir tumbuh rata-rata per tahun sebesar 13,93% atau meningkat rata-rata Rp. 120,77 milyar, yakni meningkat dari Rp. Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
19
706,03 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp. 1.189,09 milyar pada tahun 2013. Sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan juga mengalami pertumbuhan rata-rata 9,93% per tahun atau meningkat rata-rata Rp. 27,00 milyar, yakni meningkat dari Rp. 234,70 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp. 342,68 milyar di tahun 2013. PDRB Kabupaten Wakatobi atas harga berlaku dan harga konstan tahun 2009-2013 selengkapnya disajikan pada Tabel 19 sebagai berikut : Tabel 6.Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Wakatobi Tahun 2009-2013.
No,
Nilai PDRB (Milyar Rupiah)
U r a i a n 2009
2010
2011
2012
2013
***)
1,
PDRBHarga Berlaku
706,03
806,61
932,58
1.055,76
1.189,09
2,
PDRB Harga Konstan
234,70
261,79
288,98
316,61
342,69
Sumber: BPS Kabupaten Wakatobi, 2009-2013 Keterangan: ***) = angka sangat sementara.
1.1 PDRB PERKAPITA Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita Kabupaten Wakatobi 2009 – 2013 menurut harga berlaku adalah rata-rata sebesar Rp. 9.945.915,- dan menurut harga konstan ratarata sebesar Rp. 3.065.372,- dengan pertumbuhan rata-rata masingmasing sebesar 15,36% dan 10,07%. Hal ini mencerminkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Wakatobi dari tahun ketahun semakin membaik. Pendapatan per kapita Kabupaten Wakatobi tahun 2009-2013 selengkapnya disajikan pada Tabel 20, sebagai berikut :
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
20
Tabel 7. Jumlah dan Pertumbuhan PDRB Perkapita Kabupaten Wakatobi Menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2009-2013. PDRB Perkapita (Rp) Tahun Harga Berlaku
Pertumbuhan (%)
Harga Konstan
Harga Berlaku
Harga Konstan
2009
7.608.420
2.529.193
23,98
13,39
2010
8.673.742
2.815.117
14,00
11,30
2011
9.832.562
3.046.794
13,36
8,23
2012
11.118.743
3.334.417
13,08
9,44
2013
12.496.106
3.601.337
12,39
8,01
RataRata
9.945.915
3.065.372
15,36
10,07
Sumber : BPS Kabupaten Wakatobi, Hasil Revisi Sensus Ekonomi Tahun 2013
Pendapatan Perkapita Kabupaten Wakatobi menurut harga berlaku Tahun 2009-2013 sebagaimana pada Tabel 8 apabila dibandingkan dengan pendapatan perkapita Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun yang sama, masing-masing sebesar Rp. 11,70 juta, Rp. 12,65 juta, Rp.14,00 juta, Rp.15,60 juta dan Rp.17,01 juta, maka pendapatan per kapita nominal Kabupaten Wakatobi masih tergolong rendah. Dengan kata lain, tingkat kesejahteraan rata-rata masyarakat Kabupaten Wakatobi sampai tahun 2013 baru mencapai sebesar 73,49% dari tingkat kesejahteraan Provinsi Sulawesi Tenggara. Perbandingan pendapatan Perkapita Kabupaten Wakatobi dengan pendapatan Perkapita Sulawesi Tenggara tahun 2009-2013 disajikan pada Gambar 7, sebagai berikut :
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
21
Grafik 3. Perbandingan PDRB Per Kapita Kabupaten Wakatobi dengan Propinsi Sulawesi Tenggara, 2009-2013 Gambar 7 Perbandingan PDRB Per Kapita Kabupaten Wakatobi dengan Provinsi Sulawesi Tenggara, 2009-2013
Juta Rupiah
20.00 10.00
-
2.
12,65 8,67
14,00 9,83
2009
2010
2011
15,60 11,12
17,01 12,50
-
Tahun Sumber : -
11,70 7,61
Wakatobi
2012
2013
Sultra
Bagian Administrasi Pembangunan Setda dan BPS Kabupaten Wakatobi (2009-2013), Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Wakatobi : 2009-2013, diolah. BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Produk Domestik Regional Bruto Sulawesi Tenggara, 2009-2013
STRUKTUR PEREKONOMIAN DAERAH Selama periode tahun 2009-2013, kontribusi sektor primer terhadap PDRB baik Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) terus mengalami penurunan yaitu untuk pada PDRB ADHB menurun dari 48,54% pada tahun 2009 menjadi 43,26% tahun 2013 dan pada PDRB ADHK menurun dari 38,58% pada tahun 2009 menjadi 33,16% tahun 2013. Sedangkan kontribusi sektor sekunder terus mengalami kenaikan, yaitu pada PDRB ADHB meningkat dari 8,26% pada tahun 2009 menjadi 10,15% tahun 2013 dan pada PDRB ADHK, meningkat dari 12,22% pada tahun 2009 menjadi 14,47% tahun 2013. Demikian halnya sektor tersier juga mengalami peningkatan, yaitu pada PDRB ADHB meningkat dari 43.21% pada tahun 2009 menjadi 46,59% tahun 2013 dan pada PDRB ADHK, meningkat dari 49,20% pada tahun 2009 menjadi 52,37% tahun 2013. Hal ini mengindikasikan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Wakatobi mulai mengarah pada struktur ekonomi modern. Struktur perekonomian Kabupaten Waktobi 2009-2013, dapat dilihat pada Tabel 21 sebagai berikut :
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
22
Tabel 8. Nilai dan Kontribusi Sektor Terhadap Struktur PDRB Kabupaten Wakatobi Tahun 2009-2013. Nilai dan Konribusi Sektor Terhadap PDRB No,
U r a i a n
2009 (Milyar)
2010 %
(Milyar)
2011 %
(Milyar)
2013***)
2012 %
(Milyar)
%
(Milyar)
%
I,
Konribusi Sektor Terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
A
Sektor Primer
342,68
48,54 377,73
46,83
428,96
46,00
468,39
44,37 514,37
43,26
1
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
321,01
45,47 351,72
43,60
396,81
42,55
431,46
40,87 472,35
39,72
2
Pertambang an dan Penggalian
21,68
3,07
26,01
3,23
32,15
3,45
36,93
3,50
42,02
3,53
B
Sektor Sekunder
58,28
8,26
70,82
8,78
85,52
9,17
101,67
9,63
120,69
10,15
3
Industri Pengolahan
20,07
2,84
22,39
2,78
27,77
2,98
32,97
3,12
37,76
3,18
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
5,44
0,77
6,40
0,79
7,53
0,81
9,00
0,85
11,12
0,94
5
Konstruksi/B angunan
32,78
4,64
42,03
5,21
50,23
5,39
59,71
5,66
71,80
6,04
C
Sektor Tersier
305,07
43,21 358,06
44,39
418,10
44,83
485,69
46,00 554,04
46,59
132,55
18,77 165,96
20,58
197,65
21,19
232,64
22,04 270,70
22,76
6
Perdagangan , Hotel dan
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
23
Restoran
7
Pengangkuta n dan Komunikasi
15,15
2,15
17,79
2,21
20,33
2,18
23,17
2,19
26,52
2,23
8
Keuangan, Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan
41,36
5,86
46,98
5,82
55,12
5,91
69,30
6,56
79,32
6,67
9
Jasa-Jasa
116,01
16,43 127,33
15,79
145,00
15,55
160,58
15,21 177,51
14,93
Total PDRBHarga Berlaku
706,03 100,00 806,61 100,00 932,58 100,00 1.055,76 100,00 1.189,09
100,00
II,
Konribusi Sektor Terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan
A
Sektor Primer
90,56
38,58
96,82
36,98 104,12
36,03
107,98
34,10
113,63
33,16
1
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
80,02
34,09
84,63
32,33
89,64
31,02
91,88
29,02
95,96
28,00
2
Pertambang an dan Penggalian
10,54
4,49
12,19
4,66
14,49
5,01
16,10
5,09
17,67
5,16
B
Sektor Sekunder
28,67
12,22
33,48
12,79
38,44
13,30
44,02
13,90
49,59
14,47
3
Industri Pengolahan
11,78
5,02
12,66
4,84
14,95
5,17
17,15
5,42
18,88
5,51
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
1,77
0,75
2,03
0,78
2,31
0,80
2,74
0,86
3,14
0,92
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
24
5
Konstruksi/B angunan
15,12
6,44
C
Sektor Tersier
115,47
6
Perdagangan , Hotel dan Restoran
21,18
7,33
24,13
7,62
27,57
8,04
49,20 131,49
50,23 146,41
50,67
164,62
51,99
179,46
52,37
40,42
17,22
48,73
18,61
54,87
18,99
61,72
19,49
68,50
19,99
7
Pengangku tan dan Komunikasi
6,95
2,96
8,37
3,20
9,27
3,21
10,56
3,33
11,55
3,37
8
Keuangan, Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan
18,40
7,84
20,62
7,87
23,17
8,02
28,37
8,96
31,42
9,17
9
Jasa-Jasa
49,70
21,18
53,78
20,54
59,10
20,45
63,97
20,21
68,00
19,84
342,69
100,00
Total PDRBHarga Konstan
18,79
7,18
234,70 100,00 261,79 100,00 288,98 100,00
316,61 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Wakatobi, 2009 - 2013, diolah Keterangan: ***) = Angka Sangat Sementara.
3.
PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wakatobi selama tahun 2009 sampai tahun 2013 cenderung menurun, yaitu pada tahun 2009 tumbuh 13,67%, sedangkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 sebesar 8,24%. Perkembangan pertumbuhan ekonomi dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 terlihat pada Gambar sebagai berikut :
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
25
Grafik 4. Perkembangan Nilai PDRB Nominal dan Riil serta Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wakatobi
1400
1.189,09
1200 800
706,03
806,61
932,58
(%)
1000
1.055,76
600 400
234,70
261,79 288,98
316,61 342,69
200 0 2009 Tahun
15.0 14.0 13.0 12.0 11.0 10.0 9.0 8.0 7.0 6.0 5.0
13,67 11,54
9,36
2009 2010
2011
2012
2013
10,38
2010
2011
2012
8,24
2013
Tahun
PDRB Harga Berkaku (a) Nilai PDRB
Pertumbuhan … b) Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan Nilai PDRB Nominal dan Riil serta Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wakatobi, Tahun 2009-2013 Sumber : BPS, Kabupaten Wakatobi (2009-2013), di olah
Tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi selama tahun 2009-2013 adalah rata-rata sebesar 10,68%. Tiga sektor pendukung utama yang memberikan andil dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi adalah : (1). Sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan andil ratarata sebesar 2,87% atau memberikan kontribusi rata-rata 26,57%, (2). Sektor jasa-jasa dengan andil rata-rata sebesar 1,93% atau memberikan kontribusi rata-rata 19,06%, dan (3). Sektor pertanian dengan andil rata-rata sebesar 1,71% atau memberikan kontribusi rata-rata 15,48%. Andil dan Kontibusi dari masingmasing sektor terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi tahun 2009-2013 secara rinci disajikan pada Tabel 22 di bawah ini:
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
26
Tabel 9. Andil dan Kontibusi Sektor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wakatobi Tahun 2009-2013. Andil dan Kontribusi (%) N o
Rata-Rata
Sektor
2009
2010
2011
Andil
Kontri
Andil
Kontr
Andil
Kontrii
2012
2013***)
Andil Kontr Andil Kontri Andil Kontr
1
Pertanian
3,15
23,03
1,96
17,01
1,91
18,44
0,77
8,09
1,29
15,67
1,82 16,45
2
Pertambanga n dan Penggalian
0,47
3,43
0,71
6,12
0,88
8,43
0,56
5,85
0,50
6,01
0,62
5,97
3
Industri Pengolahan
0,67
4,94
0,38
3,26
0,87
8,42
0,76
7,96
0,55
6,65
0,65
6,24
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
0,11
0,82
0,11
0,96
0,11
1,02
0,15
1,55
0,13
1,56
0,12
1,18
5
Bangunan
1,48
10,83
1,56
13,54
0,91
8,80
1,02
10,67
1,09
13,18
1,21 11,40
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
4,49
32,81
3,54
30,65
2,35
22,61
2,37
24,76
2,14
26,00
2,98 27,37
7
Pengangkuta n dan Komunikasi
0,59
4,35
0,60
5,23
0,34
3,32
0,45
4,67
0,31
3,80
0,46
8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
0,41
3,01
0,94
8,18
0,98
9,40
1,80
18,81
0,96
11,69
1,02 10,22
9
Jasa-Jasa
2,29
16,78
1,74
15,05
2,03
19,56
1,69
17,64
1,27
15,44
1,80 16,90
Pertumbuhan Ekonomi
13,7
100
11,54
100
10,38
100
9,56
100
8,24
100
4,27
10,7 100
Sumber: BPS Kabupaten Wakatobi 2009-2013, di olah Keterangan: ***) = Angka Sangat Sementara.
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
27
Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, Kabupaten Wakatobi membuka diri untuk penanaman investasi. Potensi investasi di Kabupaten Wakatobi terdiri dari berbagai sektor, terutama sektor kelautan dan perikanan serta pariwisata yang menjadi unggulan daerah kabupaten Wakatobi. Potensi investasi di bidang pariwisata antara lain meliputi usaha wisata Pantai, wisata laut (bawah laut) dan wisata budaya. Kabupaten Wakatobi berada pada Pusat Segi Tiga Karang Dunia (Coral Tri-angle Center) dan memiliki jumlah keanekaragaman hayati kelautan tertinggi di dunia, yakni 750 jenis karang dari 850 spesies karang dunia, 900 jenis ikan dunia dengan 46 dive sites teridentifikasi (salah satunya Marimabok). Wakatobi memiliki 90.000 ha terumbu karang dan atol Kaledupa (48 km) yang merupakan atol tunggal terpanjang di dunia (Operation Wallacea, 2006). Kekayaan dan keanekaragaman jenis biota laut tersebut sangat menjanjikan apabila dikelola secara profesional, karena disamping potensinya cukup besar, juga mempunyai nilai jual tinggi, baik di pasar domestik maupun pasar internasional. Disamping itu terdapat potensi wisata budaya yang memiliki keunikan tersendiri yang dijumpai di semua pulau di Kabupaten Wakatobi. Potensi pariwisata ini merupakan salah satu sektor unggulan pembangunan yang diharapkan dapat memacu laju pertumbuhan pembangunan dan mengangkat nama Kabupaten Wakatobi bukan hanya di dalam negeri tetapi juga di manca negara. Oleh karena potensi kekayaan dan keanekaragaman hayati laut tersebut, maka Pemerintah RI melalui Menteri Kehutanan menetapkan Wakatobi sebagai Taman Wisata Alam Laut (SK Menteri Kehutanan RI nomor 462/KPTS-II/1995). Selanjutnya pada tahun 1996 ditingkatkan statusnya menjadi wilayah konservasi Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
28
dengan status Taman Nasional (SK Menteri Kehutanan RI nomor 393/Kpts-VI/1996). Kondisi ini menempatkan Kabupaten Wakatobi menjadi spesifik dan unik, dimana Wakatobi sebagai daerah otonom sekaligus daerah konservasi laut (Kabupaten konservasi) baik dalam konteks ruang wilayah provinsi Sulawesi Tenggara maupun dalam skala yang lebih luas. Pada tahun 2007 Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi menerapan konsep konservasi melalui Zonasi Taman Nasional Wakatobi yang telah disingkronisasikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (Gambar 10), yang dibagi menjadi zona inti, zona perlindungan bahari, zona wisata, zona pemanfaatan tradisional, zona pemanfaatan umum dan zona khusus untuk perlindungan keanekaragaman hayati terestrial, diharapkan akan dapat menjamin pelestarian sumber daya alam hayati sekaligus menjaga keberlangsungan perekonomian masyarakat dan pembangunan ekonomi Kabupaten Wakatobi.
Kebijakan ekonomi makro Kabupaten Wakatobi diarahkan pada peningkatan pertumbuhan Ekonomi Daerah melalui upaya peningkatan fasilitas penunjang sektor unggulan daerah, Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
29
yaitu sektor Perikanan dan Kelautan serta Pariwisata. Kebijakan strategis yang ditempuh Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi dalam meningkatkan peranan dari sektor penggerak utama perekonomian tersebut adalah melalui peningkatan pembangunan prasarana dan saranaekonomi dasar di wilayahwilayah yang memiliki potensi dan daya dorong lebih baik untuk dikembangkan seperti pembangunan jalan, pelabuhan laut dan udara, kemudahan perizinan dan kepastian berusaha dengan tetap memperhatikan wilayah lainnya secara seimbang. 3.1 Inflasi Laju inflasi Kabupaten Wakatobi selama kurun waktu 20092013 mampu ditekan rata-rata sebesar 4,65%. Angka inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 7,73% pada tahun 2010 sebesar 2,59% dan terendah pada tahun 2011 yakni sebesar 4,74%. Laju inflasi pada tahun 2012 sebesar 4,11% dan pada tahun 2013 menurun menjadi 4,06%. Namun demikian, laju inflasi Kabupaten Wakatobi masih tegolong rendah jika dibandingkan dengan laju inflasi Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2012 yaitu sebesar 5,25% dan pada tahun 2013 sebesar 5,92%. 3.2. Penyerapan Tenaga Kerja Sampai tahun 2013 sumber mata pencaharian penduduk Kabupaten Wakatobi sebagian besar masih bergerak pada sektor pertanian sebesar 46,96%. Namun demikian, penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian selamai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 cenderung menurun, dengan penurunan rata-rata sebesar 2,12%. Kondisi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan Pemerintah Kabupaten Wakatobi mendorong pertumbuhan sektor lain terutama sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa. Realita ini memberikan implikasi terhadap meningkatnya andil sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa terhadap pertumbuhan ekonomi Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
30
Kabupaten Wakatobi selama 5 (lima) tahun terakhir rata-rata sebesar 2,98% dan 1,80%. Tabel 10. Proporsi Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Wakatobi Tahun 2009-2013. Tahun (%) No.
Lapangan Usaha Utama 2009
2010
2011
2012
2013
1
Pertanian
57,58
55,92
51,28
48,59
46,96
2
Pertambangan, Penggalian
2,23
1,01
0,50
0,68
0,67
3
Industri
4,24
3,74
3,85
6,47
8,54
4
Listrik, Air
0,13
0,13
0,16
0,34
0,34
5
Konstruksi
2,75
3,61
3,78
3,52
3,48
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
11,16
13,13
17,12
18,03
17,86
7
Transportasi dan Komunikasi
8,34
6,65
8,68
6,66
6,59
8
Keuangan, Persewaan
0,12
0,43
0,45
0,94
0,93
9
Jasa Kemasyarakatan, Sosial
13,44
15,38
14,19
14,77
14,63
Jumlah
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber: BPS Kabupaten Wakatobi, 2009-2013.
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
31
B. PERBANKAN
Umumnya layanan perbankan yang memberikan jasa keuangan berasal dari bank-bank pemerintah . Bank Pemerintah yang ada dalam wilayah Kabupaten Wakatobi adalah Bank Sultra dengan 3 Kantor Cabang yaitu Bank Sultra Cabang Wangi-Wangi, Bank Sultra Cabang Pembantu Tomia dan Bank Sultra Cabang Pembantu Kaledupa. Sementara Total Keseluruhan Bank ada 9 terdiri dari BUMN 3 unit ( BRI,BNI,BTN ) , BUMD 1 Unit (BANK SULTRA) dan Bank Swasta ada 5 unit (BMT Berlian, BMT Muamalat, BMT Surya Nusantara, Bank Bahtera Mas dan Bank Danamon.
C. INVESTASI Investasi sangat dibutuhkan dalam upaya memacu pembangunan daerah. Sumber pembiayaan investasi umumnya berasal dari pemerintah dan masyarakat/swasta. Investasi pemerintah yang dialokasikan dalam bentuk belanja langsung pada umumnya diorientasikan untuk penanganan permasalahan struktural seperti pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi lokal, dan penyediaan infrastruktur dasar. Menyadari terbatasnya anggaran pemerintah untuk kegiatan pembangunan, pemerintah berusaha untuk mendorong pihak swasta untuk meningkatkan kegiatan penanaman modal. Pemerintah menetapkan kebijakan dasar penanaman modal baik untuk swasta domestik (PMDN) maupun asing (PMA) adalah untuk mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi penanaman modal untuk mendorong pengembangan ekonomi potensial, meningkatkan lapangan kerja, dan penguatan daya saing perekonomian. Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
32
Upaya pemerintah untuk meningkatkan investasi riil di dalam negeri direalisasikan dalam bentuk hadirnya UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Hadirnya UU tersebut diharapkan penyelenggaraan penanaman modal semakin efektif untuk melakukan perencanaan pengembangan penanaman modal, promosi dan kerjasama penanaman modal, serta pemberian pelayanan perizinan dan fasilitas penanaman modal. Dalam hal penanaman modal yang dilakukan pihak swasta di Kabupaten Wakatobi khususnya terkait dengan investasi PMDN dan PMA, beberapa tahun sebelumnya upaya peningkatan investasi masih berhadapan dengan berbagai persoalan misalnya terbatasnya ketersediaan infrastruktur, belum optimalnya informasi penanaman modal daerah, dan terbatasnya profil investasi komoditi unggulan daerah. Implikasinya adalah bahwa secara keseluruhan realisasi investasi swasta di Kabupaten Wakatobi belum optimal sebagaimana yang diharapkan. Pada tahun 2014 investasi PMDN terealisasi 6 lokasi proyek dengan total investasi pada 3 Sektor yaitu Sektor Primer , Sektor Sekunder dan Sektor Tersier sebesar Rp. 118.713.450.000,- sementara investasi swasta sebanyak 12 buah perusahaan PMDN dengan total investasi sebesar Rp 78.387.250.000,-. Untuk investasi PMA terealisasi 1 lokasi proyek dengan total investasi Rp 3.498.973,- yang terdapat pada Sektor Tersier.
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
33
D. REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2013 Tabel 11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Rp.000.000), di Wakatobi, 2011-2013
Uraian
2011
2012
2013
(2)
(3)
(4)
387 305,86
415 190,58
482 495,68
14 670,77
13 292,87
19 082,34
321 607,70
369 977,64
434 744,27
51 027,38
31 920,06
28 669,06
Belanja Daerah
389 280,61
428 682,94
494 974,06
1
Belanja Langsung
211 416,99
241 177,91
285 470,20
2
Belanja Tidak Langsung
177 863,86
187 505,03
209 503,85
13 492,36
12 478,37
(1) Pendapatan Daerah 1
Pendapatan Asli Daerah
2
Dana Perimbangan
3
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Pembiayaan
1 975,00
1
Penerimaan Daerah
2 975,00
23 118,15
20 553,50
2
Pengeluaran Daerah
1 000,00
9 625,79
8 075,12
-
-
-
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun berkenan
Sumber : DinasPendapatan, Pengelola Keuangan, dan Aset Daerah Kab. Wakatobi
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
34
Tabel 12. Komponen Pendapatan Daerah (Rp.000.000), di Wakatobi, 2011-2013
UraianPendapatan
2011
2012
(1)
(2)
(3)
Pendapatan Asli Daerah
2013
14 670,77
13 292,87
19 082,34
1
Pajak Daerah
2 369,55
1 969,66
2 086,48
2
Retribusi
1 403,61
1 503,62
2 789,40
3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
5 611,59
5 651,59
9 500,00
4
Lain – lain PAD
5 286,00
4 168,00
4 706,45
321 607,70
369 977,64
434 744,27
19 436,29
16 449,40
19.606,28
Dana Perimbangan 1
Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
2
Dana Alokasi Umum
271 440,81
308 676,98
353.873,34
3
Dana Alokasi Khusus
30 730,60
44 851,26
61.264,64
Lain-Lain Pendapatan yang sah
51 027,38
31 920,07
28.669,06
1
Dana Bagi Hasil Pajak dari Prov/Pemda
3 383,03
3 059,07
3.059,06
2
Dana penyesuaian dan Otonomi Khusus
44 689,00
23 465,00
23.485,00
3
Bantuan Keuangan dr Prov/Pemda
2 955,34
5 396,00
2.125,00
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
35
Tabel 13. Komponen Belanja Daerah (Rp.000.000), di Wakatobi, 2011-2013
UraianBelanja
2011
2012
(1)
(2)
(3)
2013
Belanja Tidak Langsung
177 863,86
187 963,02
209 503,85
1
Belanja Pegawai
150 903,44
170 444,07
188 227,15
2
Belanja Bunga
-
-
-
3
Belanja Subsidi
3 000,00
4 974,82
4 000,00
4
Belanja Hibah
14 850,00
448,00
4 751,00
5
Belanja Bantuan Sosial
980,00
3 322,00
2 640,00
6
Belanja Bagi Hasil kepada Prov/ Pemda/ Pemdesa
-
-
-
7
Belanja Bantuan Keuangan kepada Prov/ Pemda/ Pemdesa
7 630,42
7 140,03
8 174,14
8
Belanja Tidak Terduga
500,00
1 634,09
1 711,55
211 416,99
222 504,12
285 470,20
Belanja Langsung 1
Belanja Pegawai
26 693,18
23 284,49
29 055,70
2
Belanja Barang dan Jasa
81 987,78
82 951,56
110 248,55
3
Belanja Modal
102 736,03
116 268,07
146 165,94
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kab. Wakatobi
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
36
Tabel 14. Belanja Daerah Menurut Fungsi (Rp.000.000), di Wakatobi, 2012-2013
NO
BELANJA MENURUT FUNGSI
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Pelayanan Umum
108 774,98
133 403,83
2.
Ketertiban dan Keamanan
4 527,46
5 059,28
3.
Ekonomi
54 348,88
63 210,38
4.
Lingkungan Hidup
10 268,91
13 463,73
5.
Perumahan dan Fasilitas Umum
53 010,04
63 616,66
6.
Kesehatan
40 182,36
44 185,81
7.
Pariwisata dan Budaya
7 502,14
8 207,18
8.
Pendidikan
142 924,04
154 938,06
9.
Perlindungan Sosial
7 144,11
8 889,14
428 682,94
494 974,06
Total
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kab. Wakatobi
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
37
Tabel 15. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) (Rp.000.000),di Wakatobi, 2012-2013
Uraian Pendapatan Daerah
2012
2013
431 820,92
505 972,54
18 195,07
19 370,98
381 654,73
444 085,89
31 971,11
42 515,66
Belanja Daerah
410 467,13
492 572,06
1
Belanja Operasi
292 564,98
334 427,47
2
Belanja Modal
116 268,06
157 559,38
1
Pendapatan Asli Daerah
2
Dana Perimbangan
3
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
3 4
BelanjaTakTerduga Transfer
1 634,09
585,21
-
Pembiayaan
29 403,29
45 862,56
1
Penerimaan Daerah
33 903,29
51 744,65
2
Pengeluaran Daerah
4 500,00
5 882,09
50 757,08
59 263,03
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun berkenan
Sumber : DinasPendapatan, PengelolaKeuangan, dan Aset Daerah Kab. Wakatobi
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
38
Tabel 16. Realisasi Komponen Pendapatan Daerah (APBD) (Rp.000.000) di Wakatobi, 2012-2013
Uraian Pendapatan
2012
2013
1
2
3
Pendapatan Asli Daerah
18 195,07
19 370,98
Pajak Daerah
3 213,49
3 089,81
Retribusi
3 016,93
4 004,27
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
7 923,26
7 437,82
Lain – lain PAD
4 041,39
4 839,08
381 654,73
444 085,89
28 126,49
28 947,91
Dana Alokasi Umum
308 676,98
353 873,35
Dana Alokasi Khusus
44 851,26
61 264,64
4 041,39
42 515,66
4 041,39
42 515,66
Dana Perimbangan Bagi hasil Pajak/ Bagi hasil bukan pajak
Lain-Lain Pendapatan yang sah Pendapatan Lainnya
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kab. Wakatobi Ket : Data tahun 2012 belum tersedia
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
39
Tabel 17. Realisasi Komponen Belanja Daerah (APBD) (Rp.000.000) Di Wakatobi, 2012-2013
UraianBelanja
2012
2013
(1)
(2)
(3)
Belanja Operasi
292 564,97
334 427,77
Belanja Pegawai
193 728,56
214 797,99
Belanja Barang
82 951,56
102 132,53
Belanja Subsidi
4 974,82
-
448,00
4 983,70
Belanja Bantuan Sosial
3 322,00
3 420,48
Belanja Bantuan Keuangan
7 140,03
Belanja Hibah
9 092,77 Belanja Bunga Belanja Modal Belanja Tanah
116 268,06 2 366,86
Belanja Peralatan dan Mesin
19 374,59
Belanja Bangunan dan Gedung
36 509,18
Belanja jalan, irigasi, jaringan
55 195,68
Belanja aset tetap lainnya
157 559,38
113 446,31
Belanja Tak terduga
-
585 212,00
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kab. Wakatobi
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
40
Tabel 18. Realisasi Belanja Daerah Menurut Fungsi (APBD) (Rp.000.000), di Wakatobi, 2011-2012
No
Belanja Menurut Fungsi
2011
2012
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Pelayanan Umum
102 025,83
105 292,83
2.
Ketertiban dan Keamanan
3 917,23
4,154,38
3.
Ekonomi
46 562,37
48 063,48
4.
Lingkungan Hidup
6 337,37
9 814,35
5.
Perumahan dan Fasilitas Umum
54 719,77
50 198,28
6.
Kesehatan
34 625,50
39 585,47
7.
Pariwisata dan Budaya
3 567,87
7 392,49
8.
Pendidikan
132 547,71
138 911,03
9.
Perlindungan Sosial
4 887,07
7 054,83
389 190,76
410 467,13
Total
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kab. Wakatobi (Wakatobi dalam Angka 2014) Ket : Data tahun 2013 belum tersedia
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
41
Tabel 19. Ketetapan dan Realisasi Penerimaan Pajak PBB Menurut Kecamatan, di Wakatobi, 2013
Ketetapan
Realisasi
Plan
Realization
Kecamatan District
(1)
OP
Rp.
OP
Rp.
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Binongko
2 302
18 113 556
2 302
18 113 556
2
Togo Binongko
1 080
5 868 602
1 080
5 868 602
3
Tomia
1 634
33 176 563
1 591
32 586 140
4
Tomia Timur
2 642
62 543 905
2 642
62 543 905
5
Kaledupa
2 556
26 781 781
465
16 202 339
6
Kaledupa Selatan
1 855
17 607 952
1 687
14 607 811
7
WangiWangi
6 455
149 756 561
2 891
92 438 743
8
Wangi2 Selatan
5 974
109 274 857
2 767
56 154 820
Jumlah
24 498
423 123 777
16 155
298 515 916
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kab. Wakatobi/ Wakatobi dalam Angka 2014. Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
42
Tabel 20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (Rp.000.000), Kabupaten Wakatobi 2014
Jumlah Anggaran Sebelum Perubahan
Jumlah Anggaran Sesudah Perubahan
Realisasi Semester II
(2)
(3)
(4)
Pendapatan Daerah
535 111,13
565 297,86
418 035,11
1
Pendapatan Asli Daerah
24 665 ,75
22 067,03
18 030,36
2
Dana Perimbangan
470 186,05
480 981,60
360 396,81
3
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
40 259,31
62 249,23
39 607,90
Belanja Daerah
572 507,64
609 356,82
382 054,61
1
Belanja Langsung
327 997,35
350 069,24
178 289,38
2
Belanja Tidak Langsung
244 510,28
259 287,58
203 765,23
13 492,36
12 478,37
Uraian
(1)
Pembiayaan
1 975,00
1
Penerimaan Daerah
0,00
59 965,87
0,00
2
Pengeluaran Daerah
0,00
4 838,62
3 958,12
-
-
-
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun berkenan
Sumber : Dinas PPKAD Kab. Wakatobi Per 30 November 2014
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
43
Tabel 21. Persentase Belanja Terhadap Total Belanja (Rp.000.000), Kabupaten Wakatobi 2014
Jumlah Anggaran Sebelum Perubahan
Jumlah Anggaran Sesudah Perubahan
Persentase (%)
(2)
(3)
(4)
Total Belanja
572 507,64
609 356,82
Belanja Tidak Langsung
244 510,28
259 287,58
42,55
Belanja Langsung
327 997,35
350 069,24
57,45
31 204,58
30 653,52
5,03
Uraian
(1)
-
1
Belanja Pegawai
2
Belanja Barang dan Jasa
128 375,36
136 929,09
22,47
3
Belanja Modal
168 417,40
182 486,62
29,95
Sumber : Dinas PPKAD Kab. Wakatobi 2014
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
44
Tabel 22. Realisasi Komponen Pendapatan Daerah (APBDP) (Rp.000.000) di Wakatobi, Per November 2014
Uraian Pendapatan
2012
2013
1
2
3
Pendapatan Asli Daerah
18 195,07
19 370,98
Pajak Daerah
3 089,15
2 020,04
Pajak Daerah Lainnya (BPHTB)
2 849,33
Retribusi
1 742,61
2 718,60
2 06,03
5 397,40
Lain – lain PAD
-
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kab. Wakatobi
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
45
LAMPIRAN FOTO
Gbr 1. Pintu Masuk Gudang Mesin Pembangkit PLN PLTD Wangi-Wangi
Gbr. 2 Kantor PLN Rayon Wangi-Wangi
Gbr 3. Gudang Mesin Pembangkit PLN PLTD Wangi-Wangi
Gbr 4 . Kantor PDAM Wangi-Wangi
Gbr.5. Kantor Pos Wangi-Wangi
Gbr 6. Kantor Telkom Wangi-Wangi
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
46
Gbr 7 . BANK di Wangi-Wangi
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
47
Gbr 8. Pengrajin Tenun Wangi-Wangi
Gbr 9. Aktifitas Para Pengrajin Tenun Wangi-Wangi
Gbr 10. Proses Pewarnaan Kain Tenun
Gbr 11. Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Dekranasda Wakatobi
Gbr 12. Tempat Pengrajin Pandai Besi Kec. Togo Binongko
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
48
Gbr.13 Suasana Pasar Sentral Wangi-Wangi Selatan
Gbr 14. Suasana Pasar Pagi Wangi-Wangi
Gbr 15. Para Pedagang Pasar Wangi-Wangi dan Pasar Sentral Wangi-Wangi Selatan
Gbr 16. Beberapa Mini Market di Wangi-Wangi
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
49
Gbr 17. Beberapa Hotel di Wangi-Wangi
Gbr 18. Wakatobi Dive Resort dan Restoran di Kec.Tomia
Gbr 19. Resort Bajo di Wangi-Wangi
Gbr 20. Patuno Resort
Gbr 21. Restoran Patuno Resort
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
50
Gbr 22. Kuliner Khas Wakatobi
Gbr 23. Wisata Budaya Wakatobi
Gbr 24. Wisata Sejarah Benteng dan Masjid Kraton Liya Wangi-Wangi
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
51
Gbr 25. Wisata Alam Wakatobi
Gbr 26. Wisata Bawah Laut Wakatobi
Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
52