i
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala limpah karunia dan rahmat-Nya, maka kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (FIB USU) ini, yang berbasis kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan juga Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT). Buku ini disusun sesuai dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan juga Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Buku ini disusun dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia di era globalisasi, khususnya untuk kalangan perguruan tinggi yang berjuang sebagai garda terdepan dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas, yang kemudian diakui kemampuannya baik itu kemampuan terhadap sikap, penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus. Terima kasih yang sebesar-besarnya diucapkan kepada semua unsur pimpinan di peringkat Universitas Sumatera Utara dan juga di Fakultas Ilmu Budaya USU yang telah mengarahkan perancangan kurikulum baru ini, sesuai dengan tuntutnan zaman. Begitu pula kepada pihak UPP USU yang telah sudi bersusah payah memotivasi dan mengkritisi rancangan kurikulum ini, terutama sampai dipresentasikan sebanyak dua kali, yang mencerminkan keperdulian UPP USU terhadap eksistensi semua prodi yang ada di USU dalam konteks pengembangan pendidikan. Semoga saja niat baik kita semua mendapar ridha dari Tuhan Yang Maha Esa, dalam rangka menuju masyarakat kampus USU yang memiliki kemampuan akademik dan praktik dalam mengemban tugas-tugas yang diberikan negara kepada setiap warganya. Demikian pula semoga saja USU akan menjadi universitas terdepan di kawasan ini, sebagai barometer pendidikan dalam konteks globalisasi. Medan, 20 Maret 2015 Hormat kami,
Tim Penyusun Kurikulum Prodi Etnomusikologi FIB USU
ii
DAFTAR ISI Kurikulum Berdasar KKNI Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya USU ................ 1 1. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1 2. Apa Itu Etnomusikologi? ........................................................................................................... 4 3. Visi, Misi, dan Tujuan Etnomusikologi FIB USU ....................................................................... 9 3.1 Visi ................................................................................................................................... 9 3.2 Misi .................................................................................................................................... 9 3.3 Tujuan ................................................................................................................................ 9 4.Profil Lulusan .......................................................................................................................... 10 5. Sikap, Keterampilan Umum, Penguasaaan terhadap Pengetahuan, dan Keterampilan Khusus......................................................................................................... 14 5.1 Sikap ................................................................................................................................. 14 5.2 Keterampilan Umum ......................................................................................................... 14 5.3 Penguasaan terhadap Pengetahuan ..................................................................................... 15 5.4 Keterampilan Khusus ........................................................................................................ 15 6. Matriks Hubungan Sikap, Keterampilan Umum, Pengetahuan, dan Keterampilan Khusus .............................................................................................................. 17 7. Startegi Pembelajaran .............................................................................................................. 31 8. Sistem Penilaian ...................................................................................................................... 32 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 36
iii
DAFTAR BAGAN, TABEL, DAN DIAGRAM Bagan 1:
Hubungan antara Jenjang Pendidikan Formal, Peningkatan Profesionalitas, Peningkatan karakter di Dunia Kerja, dan Pengalaman atau Belajar Mandiri ................. 1 Bagan 2: Deskripsi Capaian Pembelajaran dalam KKNI dan SNPT ............................................ 3 Bagan 3: Skema Penyusunan Capaian Pembelajaran ................................................................... 4 Bagan 4: Etnomusikologi dalam Konteks Disiplin Ilmu Studi Musik dalam Konteks Budaya ...... 8 Tabel 1: Profil Lulusan ............................................................................................................. 11 Tabel 2: Penjabaran Profil Lulusan Secara Detil ....................................................................... 12 Bagan 6: Profil Lulusan Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya USU ................ 13 Tabel 3: Rincian Bahan Kajian dan Tingkat Kedalaman serta keluasan Bidang dalam Etnomusikologi yang Harus Dikuasai......................................................................... 16 Gambar 1: Profil Ideal Etnomusikolog Lulusan FIB USU ........................................................... 17 Bagan 7: Matriks Hubungan Rumusan Sikap dan bahan Kajian ............................................... 18 Bagan 8: Matriks Hubungan Rumusan Keterampilan Umum dan Bahan kajian ......................... 19 Bagan 9: Matriks Hubungan Rumusan Penguasaan Pengetahuan dan Bahan Kajian ................. 21 Bagan 10: Matriks Hubungan Rumusan Keterampilan Khusus dan Bahan Kajian ..................... 23 Bagan 11: Disain Mata Kuliah berdasar KKNI dan SNPT ........................................................ 25 Tabel 4: Daftar Mata Kuliah dan Kode Berdasarkan KKNI dan SNPT Setiap Semester ........... 26 Diagram 1: Jumlah SKS dan Persentase Mata Kuliah Teori, Praktik dan Campuran pada Kurikulum KKNI dan SNPT Etnomusikologi FIB USU ......................................... 29 Tabel 5: Disain Rencana Pembelajaran .................................................................................... 31
iv
KURIKULUM BERDASAR KKNI PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Latar Belakang Dalam rangka menghadapi persaingan dan kemitraan global di bidang pendidikan, sesuai dengan perkembangan zaman, maka setiap istitusi perguruan tinggi di manapun di dunia ini harus menggagas dan menerapkan kurikulumnya bagi kepentingan bersama, terutama standar kompetensi (kemampuan) lulusannya. Dalam kerangka tersebut, maka setiap program studi di perguruan tinggi di Indonesia merancang (mendisain) sebuah kurikulum yang didasari oleh apa yang disebut Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT). Alasan dibentuknya kurikulum KKNI adalah berdasarkan tantangan eksternal berupa persaingan global, yang memang menjadi fakta internasional, dalam hubungan ilmuwan (scholar) antarnegara. Selain itu pula telah dilakukan ratifikasi Indonesia di berbagai konvensi di dunia internasional. Sedangkan tantangan internal yang terjadi adalah kenyataan fakta-fakta berikut: (a) kesenjangan mutu, jumlah, dan kemampuan lulusan perguruan tinggi; (b) relevansi penghasil versus pengguna; (c) beragamnya aturan kualifikasi; dan (d) beragamnya pendidikan. Oleh karena itu, maka KKNI merupakan sebuah pernyataan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, yang substansinya adalah sebagai penilaian kesetaraan dan pengakuan kualifikasi. Penrnyataan kualitas ini dibuktikan melalui kemampuan setiap sumber daya manusia Indonesia, yang berdasarkan pendidikan formalnya mestilah dijenjangkan dengan akurat. Selaras dengan kebijakan perlunya didisain kurikulum yang berbasis KKNI ini, maka ditentukanlah setiap jenjang pendidikan itu lulusannya memiliki kompetensi tertentu. Adapun dalam konteks ini, sebagai gambaran umum, jika dipandang dari pengalaman atau belajar mandiri: (a) lulusan SMP, SMA, dan D1 adalah berkompetensi sebagai operator; (b) lulusan D2, D3, dan S1 adalah sebagai analis (pengkaji) dilihat dari sudut pandang pengalaman atau belajar mandiri, dan sebagai teknisi dalam konteks peningkatan karakter di dunia kerja; dan (c) lulusan profesi, S2, dan S3 adalah sebagai ahli. Jika dilihat dari sudut peningkatan karakter dunia kerja, maka: (i) lulusan SMP, SMA, dan D1 adalah sebagai operator; (ii) lulusan D2, D3, dan S1 adalah sebagai teknisi; dan (iii) lulusan profesi, S2, dan S3 adalah sebagai ahli. Kesemua jenjang kompetensi ini dibuat dalam kerangka peningkatan profesionalitas setiap jejang lulusan pendidikan tersebut, yang dapat digambarkan seperti pada Bagan 1 berikut ini.
1
Bagan 1. Hubungan antara Jenjang Pendidikan Formal, Peningkatan Profesionalitas, Peningkatan Karakter di Dunia Kerja, dan Pengalaman atau Belajar Mandiri
Sesuai dengan bagan di atas, maka lulusan Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (FIB USU), berada di dalam tingkatan 6 sebagai sarjana seni (etnomusikolog) yang berkemampuan sebagai analisis dan teknisi yang mengaplikasikan, mengkaji, membuat desain, memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta menyelesaikan masalah-masalah musik etnik di dalam fenomena sosiobudaya masyarakat pendukung seni musik etnik tersebut di seluruh dunia. Ada dua acuan dasar secara nasional untuk capaian pembelajaran ini, yaitu yang pertama adalah Keragka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan yang kedua adalah Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT). Kedua acuan dasar nasional ini saling bersinerji dan menguatkan. Untuk KKNI diterapkan untuk semua jenjang pendidikan 2
nasional, sedangkan SNPT khusus untuk perguruan tinggi saja. Di dalam KKNI ada empat unsur deskripsi untuk kemampuan pendidikan di setiap peringkatnya, yaang terdiri dari: (1) sikap dan tata nilai; (2) kewenangan dan tanggung jawab; (3) penguasaan pengetahuan; dan (4) kemampuan kerja. Pada SNPT juga terdapat empat deskripsi mengenai capaian pembelajaran ini. Keempatnya adalah: (i) sikap, (ii) keterampilan umum, (iii) pengetahuan, dan (iv) keterampilan khusus. Untuk poin (i) dan (ii) deskripsiya ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Untuk poin (iii) dan (iv) diputuskan oleh forum program studi sejenis. Dalam hal ini di Indonesia program studi etnomusikologi sebenarnya perlu mengadakan forum nasional. Program-program studi etnomusikologi ada di: (a) FIB USU, (b) IKJ Jakarta; (c) ISI Yogyakarta; (d) ISI Surakarta; (e) ISI Denpasar; (f) ISI Bandung; (g) ISI Padangpanjang; dan (h) Universitas Mulawarman (yang baru berdiri tahun 2014 yang baru lalu). Deskripsi capaian pembelajaran ini dapat dilihat pada Bagan 2 berikut. Bagan 2. Deskripsi Capaian Pembelajaran dalam KKNI dan SNPT
3
Bagan 3. Skema Penyusunan Capaian Pembelajaran
Berdasarkan rumusan yang terkandung di dalam kurikulum yang berdasar kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT), maka dirancanglah kurikulum Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya USU, dengan mempertimbangkan pula apa itu etnomusikologi, visi, misi, tujuan, dan profil lulusan, dengan deskripsi sebagai berikut. 2. Apa Itu Etnomusikologi? Sebelum mendisain kurikulum berbasis kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka secara saintifik perlu diuraikan apa itu etnomusikologi. Alasannya adalah ilmu ini relatif baru, dan di Indonesia pun baru dimulai tahun 1979, yang dipelopori oleh Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan tiga titik pandang filsafat keilmuan, maka secara (1) ontologis yaitu apa yang ingin diketahui di dalam disiplin etnomusikologi adalah untuk mengetahui 4
musik dalam konteks kebudayaan manusia di seluruh dunia ini. Untuk (2) epistemologis, yaitu bagaimana etnomusikologi mengetahuinya, maka dilakukan dengan berbagai pendekatan keilmuan seperti: berbasis pada teori-teori, penelitian lapangan, perumusan masalah dan hipotesis, menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, wawancara, perekaman data musikal (dan/atau seni pertunjukan), analisis laboratorium, publikasi keilmuan, dan hal-hal sejenis. Selanjutnya secara (3) aksiologis, nilai apa yang terdapat dalam pengetahuan tersebut adalah mengenai musik (dan/atau seni pertunjukan) mengandung nilai-nilai kemanusiaan, dengan mengetahui musik ini maka kita akan dapat melihat karakter kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam budaya musik terkandung kearifan-kearifan lokal, norma-norma yang dianut pendukungnya, dan kaya akan nilai-nilai moral, adat, filsafat, kemanusiaan, dan hal-hal sejenis. Secara kesejarahan, etnomusikologi merupakan sebuah disiplin ilmu yang merupakan fusi dari musikologi dan antropologi (etnologi). Secara eksplisit apa itu etnomusikologi sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan manusia, didefinisikan oleh Merriam, sebagai berikut. Ethnomusicology carries within itself the seeds of its own division, for it has always been compounded of two distinct parts, the musicological and the ethnological, and perhaps its major problem is the blending of the two in a unique fashion which emphasizes neither but takes into account both. This dual nature of the field is marked by its literature, for where one scholar writes technically upon the structure of music sound as a system in itself, another chooses to treat music as a functioning part of human culture and as an integral part of a wider whole. At approximately the same time, other scholars, influenced in considerable part by American anthropology, which tended to assume an aura of intense reaction against the evolutionary and diffusionist schools, began to study music in its ethnologic context. Here the emphasis was placed not so much upon the structural components of music sound as upon the part music plays in culture and its functions in the wider social and cultural organization of man. It has been tentatively suggested by Nettl (1956:26-39) that it is possible to characterize German and American "schools" of ethnomusicology, but the designations do not seem quite apt. The distinction to be made is not so much one of geography as it is one of theory, method, approach, and emphasis, for many provocative studies were made by early German scholars in problems not at all concerned with music structure, while many American studies heve been devoted to 1 technical analysis of music sound (Merriam 1964:3-4).
Apa yang dikemukakan oleh Merriam seperti kutipan di atas, bahwa para pakar atau ahli etnomusikologi membawa dirinya sendiri kepada benih-benih pembagian ilmu, yaitu musikologi dan antropologi. Selanjutnya dalam memfusikan kedua disiplin ini, maka dalam etnomusikologi akan menimbulkan kemungkinan-kemungkinan masalah besar dalam rangka mencampur kedua disiplin itu, tentu saja setiap
1
Dalam aplikasi disiplin etnomusikologi di Indonesia dan dunia, terdapat sebuah buku yang terus populer sampai sekarang ini, dalam realitasnya menjadi “bacaan wajib ” bagi para pelajar dan mahasiswa etnomusikologi seluruh dunia, dengan pendekatan kebudayan, fungsionalisme, strukturalisme, sosiologis, dan lain-lainnya. Buku yang diterbitkan tahun 1964 oleh North Western University di Chicago Amerika Serikat ini, menjadi semacam “karya utama” di antara karya-karya yang berciri khas etnomusikologis. 5
etnomusikolog akan berada dalam fokus keahlian ilmu pada salah satu bidangnya saja, tetapi tetap mengandung kedua disiplin tersebut. Sifat dualisme lapangan studi etnomusikologi ini, dapat ditandai dari bahan-bahan bacaan yang dihasilkannya. Katakanlah seorang sarjana etnomusikologi menulis secara teknis tentang struktur suara musik sebagai suatu sistem tersendiri. Di lain sisi, sedangkan sarjana lain memilih untuk memperlakukan musik sebagai suatu bagian dari fungsi kebudayaan manusia, dan sebagai bagian yang integral dari keseluruhan kebudayaan. Di dalam masa yang sama, beberapa sarjana dipengaruhi secara luas oleh para pakar antropologi Amerika, yang cenderung untuk mengasumsikan kembali suatu reaksi terhadap aliran-aliran yang mengajarkan teori-teori evolusioner difusi, dimulai dengan melakukan studi musik dalam konteks etnologisnya. Dalam kerja yang seperti ini, penekanan etnologis yang dilakukan para sarjana ini lebih luas dibanding dengan kajian struktur komponen suara musik sebagai suatu bagian dari permainan musik dalam kebudayaan, dan fungsi-fungsinya dalam organisasi sosial dan kebudayaan manusia yang lebih luas. Hal tersebut telah disarankan secara bertahap oleh Bruno Nettl yaitu terdapat kemungkinan karakteristik "aliran-aliran" etnomusikologi di Jerman dan Amerika, yang sebenarnya tidak persis sama. Mereka melakukan studi etnomusikologi ini, tidak begitu berbeda, baik dalam geografi, teori, metode, pendekatan, atau penekanannya. Beberapa studi provokatif awalnya dilakukan oleh para sarjana Jerman. Mereka memecahkan masalah-masalah yang bukan hanya pada semua hal yang berkaitan dengan struktur musik saja. Para sarjana Amerika telah mempersembahkan teknik analisis suara musik. Dari kutipan di atas tergambar dengan jelas bahwa etnomusikologi dibentuk dari dua disiplin ilmu dasar yaitu antropologi dan musikologi. Walaupun terdapat variasi penekanan bidang yang berbeda dari masing-masing ahlinya. Namun terdapat persamaan bahwa mereka sama-sama berangkat dari musik dalam konteks kebudayaannya. Secara khusus, mengenai beberapa definisi tentang etnomusikologi telah dikemukakan dan dianalisis oleh para pakar etnomusikologi. Pada tulisan edisi berbahasa Indonesia, Rizaldi Siagian dari Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, dan Santosa dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta, telah mengalihbahasakan berbagai definisi etnomusikologi, yang terangkum dalam buku yang bertajuk Etnomusikologi, tahun 1995, yang diedit oleh Rahayu Supanggah, terbitan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, yang berkantor pusat di Surakarta. Dalam buku ini, Alan P. Merriam mengemukakan 42 definisi etnomusikologi dari beberapa pakar, menurut kronologi sejarah dimulai oleh Guido Adler 1885 sampai Elizabeth Hesler tahun 1976.2 2
Buku ini diedit oleh R. Supanggah, diterbitkan tahun 1995, dengan tajuk Etnomusikologi. Diterbitkan di Surakarta oleh Yayasan bentang Budaya, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Buku ini merupakan kumpulan enam tulisan oleh empat pakar etnomusikologi (Barat) seperti: Barbara Krader, George List, Alan P. Merriam, dan K.A. Gourlay; yang dialihbahasakan oleh Santosa dan Rizaldi Siagian. Dalam buku ini Alan P. Merriam menulis tiga artikel, yaitu: (a) “Beberapa Definisi tentang ‘Musikologi Komparatif’ dan ‘Etnomusikologi’: Sebuah Pandangan Historis-Teoretis,” (b) “Meninjau Kembali Disiplin Etnomusikologi,” (c) “Metode dan Teknik Penelitian dalam Etnomusikologi.” Sementara Barbara Krader 6
Bagan 4. Etnomusikologi dalam Konteks Disiplin Ilmu
menulis artikel yang bertajuk “Etnomusikologi.” Selanjutnya George List menulis artikel “Etnomusikologi: Definisi dalam Disiplinnya.” Pada akhir tulisan ini K.A. Gourlay menulis artikel yang berjudul “Perumusan Kembali Peran Etnomusikolog di dalam Penelitian.” Buku ini barulah sebagai alihbahasa terhadap tulisantulisan etnomusikolog (Barat). Ke depan, dalam konteks Indonesia diperlukan buku-buku panduan tentang etnomusikologi terutama yang ditulis oleh anak negeri, untuk kepentingan perkembangan disiplin ini. Dalam ilmu antropologi telah dilakukan penulisan buku seperti Pengantar Ilmu Antropologi yang ditulis antropolog Koentjaraningrat, diikuti oleh berbagai buku antropologi lainnya oleh para pakar generasi berikut seperti James Dananjaya, Topi Omas Ihromi, Parsudi Suparlan, Budi Santoso, dan lainlainnya. 7
Bagan 5. Etnomusikologi sebagai Disiplin Ilmu Studi Musik dalam Konteks Kebudayaan
8
Dari semua penujelasan tentang apa itu etnomusikologi, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa etnomusikologi adalah sebuah disiplin ilmu pengetahuan yang merupakan nhasil fusi dari antropologi (etnologi) dan musikologi, yang mengkaji musik baik secara struktural dan juga sebagai fenomenal sosial dan budaya manusia di seluruh dunia. Para ahlinya (lulusan sarjana etnomusikologi atau peringkat magister dan doktoral) disebut sebagai etnomusikolog. Demikian pula, lulusan Program Studi Etnomusikologi FIB USU, disebut dengan etnomusikolog, dengan gelar akademiknya sarjana seni. Untuk menghasilkan profil lulusan yang berkualifikasi sebagai etnomusikolog, maka perlu didukung oleh gagasan akademik berupa visi, misi, dan tujuan, seperti yang diuraikan berikut ini. 3. Visi, Misi, dan Tujuan Etnomusikologi FIB USU 3.1 Visi Program Studi Etnomusikologi FIB USU tahun 2020 menjadi institusi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang terkemuka, bertaraf nasional dan internasional dalam bidang budaya musik berdasarkan filsafat Pancasila dan nilai-nilai budaya bangsa. 3.2 Misi (1) Menyelenggarakan pendidikan etnomusikologi yang berkualitas tinggi dan mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional; (2) Mengembangkan penelitian dalam bidang etnomusikologi yang mendorong kemajuan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang bermakna untuk kepentingan umat manusia; (3) Melaksanakan pengabdian pada masyarakat, berwawasan etnomusikologi untuk menyelesaikan masalah-masalah seni dan masyarakat; (4) Menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan lembaga lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri dalam bidang etnomusikologi untuk mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; (5) Menyiapkan lulusan yang berwawasan dan berkemampuan etnomusikologi berkarakter, beretika, inovatif, jujur, berjiwa kepemimpinan, dan perduli terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. 3.3 Tujuan (1) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan di bidang etnomusikologi yang ber-wawasan dan berkarakter, dan menjunjung tinggi nilai-nilai akademik; (2) Menghasilkan penelitian yang inovatif di bidang etnomusikologi; (3) Menghasilkan pengabdian di bidang etnomusikologi yang bermanfaat bagi masyarakat; (4) Membangun kerja sama dengan dunia usaha dan lembaga lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri dalam bidang etnomusikologi untuk membangun pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat; (5) Membangun pusat layanan informasi etnomusikologi bertaraf nasional; 9
(6) Mengembangkan tata pamong program studi etnomusikologi yang transparan, akuntabel, dan demokratis.3 4. Profil Lulusan Profil lulusan Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (USU), mengacu kepada definisi etnomusikologi yaitu studi musik dalam 3
Visi dan Misi Prodi Etnomusikologi FIB USU ini disesuaikan dengan Visi dan Misi FIB USU dan Universitas Sumatera Utara sendiri, yaitu sebagai berikut. A. Visi USU: Menjadi Perguruan Tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai barometer kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia global, Selanjutnya, Misi USU: (1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis otonomi yang menjadi wadah bagi pengembangan karakter dan profesionalisme sumber daya manusia yang didasarkan pada pemberdayaan yang mengandung semangat demokratisasi pendidikan yang mengakui kemajemukan dengan orientasi pendidikan yang menekankan pada aspek pencarian alternatif penyelesaian masalah aktual berlandaskan kajian ilmiah, moral, dan hati nurani. (2) Menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan sebagai kekuatan modernisasi dalam kehidupan masyarakat luas, yang memiliki kompetensi keilmuan, relevansi dan daya saing yang kuat serta berperilaku kecendekiawanan yang beretika, dan (3) Melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan pendidikan, budaya penelitian dan program pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan mutu akademik dengan mengembangkan ilmu yang unggul, yang bermanfaat bagi perubahan kehidupan masyarakat luas yang lebih baik. (sumber: Sinar, T. Silvana dkk., 2014. Rencana Jangka Panjang USU 2015--2039. Medan: Universitas Sumatera Utara Press. B. Visi FIB USU: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara menjadi suatu lembaga pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kebudayaan yang unggul dan terkemuka secara regional, nasional dan internasional dan berwawasan pada nilai-nilai budaya bangsa. Kemudian Misi FIB USU: (1) Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian dalam bidang ilmu budaya yang bermutu tinggi dan mampu bersaing baik secara regional, nasional dan internasional. (2) Mengembangkan penelitian dalam bidang ilmu budaya yang mendorong kemajuan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat untuk kepentingan umat manusia. (3) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berperspektif budaya untuk menyelesaikan masalah-masalah kemasyarakatan. (4) Menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan lembaga lainnya baik di dalam maupun di luar negeri dalam bidang kebudayaan untuk pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. (5) Menyiapkan lulusan yang berwawasan dan berkompetensi budaya beserta keberagamannya, berkarakter, beretika, inovatif, jujur, berjiwa kepemimpinan dan peduli terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Di lain sisi, Tujuan FIB USU: (1) Melakukan partisipasi aktip dalam pengajaran dan pengembangan ilmu kebahasaan dan kesusasteraan, kesenian, kesejarahan, kepustakaan, dan informasi, dan kepariwisataan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkarakter dalam ilmu budaya dan yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan akademik. (2) Memperluas partisipasi aktip dalam pengajaran dan pembelajaran sesuai kebutuhan nasional, dan memodernisasikan metode dan sarana pengajaran-pembelajaran. (3) Membangun suatu pusat layanan informasi dan teknologi informsi kebudayaan. (4) Memberdayakan departemen/program studi untuk mengelola satu disiplin ilmu dan antar disiplin ilmu. (5) Menciptakan tata pamong fakultas yang transparan, akuntabel dan demokratis. (6) Menciptakan pendekatan baru yang berfokus pada pembelajaran sesuai kebutuhan. (7) Menciptakan lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif untuk meningkatkan kreativitas sivitas akademika. (8) Menjadi perantara untuk kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan kebudayaan baik secara regional nasional maupun internasional. (9) Meningkatkan kemampuan pendanan melalui usaha fakultas untuk mengembangkan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. (10) Membina kerja sama tripartit: sivitas akademika, alumni dan pengguna jasa. (sumber: http://fib.usu.ac.id/content/index/4/id_cnt_visi) 10
konteks kebudayaan umat manusia di seluruh dunia. Lulusannya disebut etnomusikolog (bahasa Indonesia) atau ethnomusicologist (bahasa Inggris). Ethnomusicology encompasses the study of music-making throughout the world, from the distant past to the present. Ethnomusicologists explore the ideas, activities, instruments, and sounds with which people create music. European and Chinese classical musics, Cajun dance, Cuban son, hip hop, Nigerian juju, Javanese gamelan, Navajo ritual healing, and Hawaiian chant are a few examples of the many varieties of music-making examined in ethnomusicology. Ethnomusicology is interdisciplinary—many ethnomusicologists have a background not only in music but in such areas as anthropology, folklore, dance, linguistics, psychology, and history. Ethnomusicologists generally employ the methods of ethnography in their research. They spend extended periods of time with a music community, observe and document what happens, ask questions, and sometimes learn to play the community’s types of music. Ethnomusicologists may also rely on archives, libraries, and museums for resources related to the history of music traditions. Sometimes ethnomusicologists help individuals and communities to document and promote their musical practices. Most ethnomusicologists work as professors at colleges and universities, where they teach and carry out research. A significant number work with museums, festivals, archives, libraries, record labels, schools, and other institutions, where they focus on increasing public knowledge and appreciation of the world’s music. Many colleges and universities have programs in ethnomusicology. To see a list of some of these programs, visit our guide to Programs in Ethnomusicology (http://webdb.iu.edu).
Setelah menyelesaikan studi di Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (FIB USU), maka lulusan ini akan menjadi: 1. Pengkaji seni khususnya musik dalam kebudayaan, yang bisa berprofesi sebagai ilmuwan seni budaya, peneliti (muda) lapangan budaya masyarakat, konsultan seni musik dan tari, tenaga ahli museum, tenaga ahli korps musik TNI, tenaga ahli Departemen Budaya dan Pariwisata, tenaga ahli Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan lain-lainnya. 2. Pengelola seni yang bekerja sebagai event organizer, pengelola industri seni budaya, pengusaha di bidang seni, pengelola usaha pariwisata dan budaya, dan lain-lainnya. 3. Pencipta seni, sebagai komponis, koreografer, penggubah lagu, penulis lirik lagu, pencipta tari, dan juga sebagai praktisi seni , dan lain-lain. Profil lainnya: Sarjana etnomusikologi FIB USU juga bisa memiliki profil tambahan yaitu sebagai pendidik seni, sebagai guru seni (musik dan tari) di peringkat sekolah dasar, menegah, dan atas. Namun untuk menjadi seorang guru, tamatan etnomusikologi FIB USU masih perlu mengambil Akta IV di berbagai institusi penyelenggara Akta IV atau yang pendidikan yang sejenis.
11
Tabel 1. Profil Lulusan Etnomusikologi FIB USU No. 1.
Program Studi Etnomusikologi (Rumpun Ilmu-ilmu Seni)
Profil 1. Pengkaji Seni 2. Pengelola Seni 3. Pencipta Seni
Tabel 2. Penjabaran Profil Lulusan Secara Detil No.
Profil Lulusan
Profil Berdasarkan Capaian Pembelajaran Profil Utama Menjadi pengkaji Seni khususnya musik dalam kebudayaan 1. ilmuwan budaya 2. peneliti (muda) lapangan 3. konsultan seni musik dan tari 4. tenaga ahli seni untuk museum 5. tenaga ahli seni untuk arsip 6. tenaga ahli musik di TNI 7. tenaga ahli depbudpar 8. tenaga ahli depdikbud 9. tenaga ahli pada lembaga ekonomi kreatif
Profil Tambahan
2. Pengelola Seni
Menjadi pengelola seni: 1. pengelola peristiwa seni 2. peneglola industri seni budaya 3. pengusaha di bidang seni 4. pengelola usaha pariwisata dan budaya
1. pengelola bengkel alat musik 2. pengelola toko alat musik 3. pengelola kelompok musik (brass band, keyboard, dll.)
3. Pencipta Seni
Menjadi pencipta seni: 1. komponis 2. penggubah lagu 3. penulis liririk lagu 4. praktisi musik
1. Pengkaji Seni
12
1. tenaga ahli di LPSM Seni Musik 2. tenaga ahli di sekolah TK,SD, SMP, SMA, untuk pengembangan
1. 2. 3. 4.
koreografer praktisi tari pencipta tari praktisi teater
Profil Lainnya
1. guru seni
Bagan 6. Profil Lulusan Program Studi Etnomusikologi FIB USU
13
5. Sikap, Keterampilan Umum, Penguasaan terhadap Pengetahuan, dan Keterampilan Khusus 5.1 Sikap Lulusan Program Studi Etnomusikologi FIB USU wajib memiliki sikap-sikap sebagai berikut. a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius, sesuai dengan moto Program Studi, “Membentuk Ilmuwan Seni Berdasarkan Bimbingan Ilahi;” b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. 5.2 Keterampilan Umum Lebih lanjut lagi sesuai dengan SN DIKTI lulusan sarjana Etnomusikologi FIB USU memiliki keterampilan umum sebagai berikut: 1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian etnomusikologi; 2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; 3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (yaitu etnomusikologi) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; 4. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi; 5. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah terutama di bidang etnomusikologi, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; 14
6. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya. 7. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; 8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; 9. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi. 5.3 Penguasaan terhadap Pengetahuan Selepas itu, lulusan Program Studi Etnomusikologi FIB USU berkompetensi terhadap penguasaan terhadap ilmu pengetahuan, yang dirinci sebagai berikut. a. Menguasai konsep teoretis, metode, dan perangkat analisis terhadap fenomena musik dalam kebudayaan manusia secara etnomusikologis baik yang berbentuk struktural maupun fungsional, atau teks dan konteks. b. Menguasai konsep dan teknik menyusun rencana strategis di bidang etnomusikologi dan menjabarkannya dalam rencana operasional; c. Menguasai metode penelitian lapangan dan laboratorium secara etnomusikologis, yang mencakup studi kasus, kesejarahan, survei, dan eksperimen pada lingkup kualitatif dan kuantitatif, secara eksploratif, deskriptif, dan verifikatif; d. Menguasai konsep penelitian terhadap wilayah-wilayah kajian secara etnomusikologis, mencakup: studi organologis, teks nyanyian, guna dan fungsi musik, musik dan dinamika kebudayaan, musik sebagai proses kreatif, dan pemusik itu sendiri. e. Menguasai etika penelitian dan nilai-nilai kemanusiaan (humanity values); f. Menguasai dan mampu mempraktikkan musik (dan/atau seni pertunjukan) yang dikaji dalam konsep bimusikalitas; g. Menguasai minimal salah satu bahasa internasional dan bahasa etnik untuk fokus kajiannya. 5.4 Keterampilan Khusus Seterusnya, keterampilan khusus yang dimiliki oleh lulusan Program Studi Etnomusikologi FIB USU adalah sebagai berikut. 1. Mampu mengkaji secara ilmiah tentang fenomena musik (dan/atau seni pertunjukan) dalam konteks kebudayaan degan pendekatan-pendekatan etnomusikologis dan menuliskannya dalam konteks publikasi; 2. Mampu berkontribusi dalam mengelola produksi seni, melalui proses penyusunan rencana strategis organisasi seni, yang kemudian menjabarkan rencana operasional organisasi seni tersebut pada level fungsionalnya; 3. Mampu menciptakan musik (seni pertunjukan) berdasarkan konsep-konsep budaya musik yang diteliti, dengan sentuhan estetika etnosains dan umum yang telah dipelajari, dan kemudian ciptaan tersebut fungsional dalam konteks kebudayaan masyarakat; 15
4. Mampu mempraktikkan seni musik (pertunjukan) baik yang berasal dari tradisi musik et-nik di seluruh dunia maupun musik-musik dunia dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat mahir. 5. Mampu melakukan enkulturasi (pembelajaran) teori dan praktik seni kepada komunitas yang memerlukannya sesuai dengan prinsip-prinsip enkulturasi budaya dalam disiplin etnomusikologi. Tabel 3: Rincian Bahan Kajian dan Tingkat Kedalaman serta Keluasan Bidang Ilmu Etnomusikologi yang Harus Dikuasai Bidang Ipteks yang Dipelajari Etnomusikologi
Bahan Kajian yang Harus Dikuasai Tingkat Keluasan Materi Tingkat Kedalaman Musik dalam konteks Konsep teoretis mendalam kebudayaan dan praktis dalam konsep 1. Musik sebagai bimusikalitas (menguasai kebudayaan, praktik pertunjukan musik 2. Musik dalam kebudayaan, dalam bidang kajiannya) 3. Musik dan hubungannya dengan kebudayaan.
Sebagai sebuah disiplin ilmu yang akan menghasilkan analis di bidang etnomusikologi, maka bidang ilmu yang dipelajari itu disebut dengan etnomusikologi, yaitu ilmu yang mempelajari musik dalam konteks kebudayaan. Tingkat keluasan materinya adalah musik dalam konteks kebudayaan, yang dapat dirinci lagi menjadi tiga kajian yang saling terkait, yaitu: (a) musik sebagai kebudayaan, (b) musik dalam kebudayaan, dan (c) musik dan hubungannya dengan kebudayaan. Yang dimaksud musik sebagai kebudayaan, adalah musik yang dikaji oleh para etnomusikolog itu dipandang sebagai sebuah ide, kegiatan, maupun bentuk audio dan visual dari sebuah kebudayaan yang menghasilkannya. Kemudian yang dimaksud dengan musik dalam kebudayaan, adalah musik adalah sebagai salah satu unsur kesenian dan kesenian adalah salah satu unsur kebudayaan universal. Dalam hal ini melihat musik di dalam kebudayaan, adalah berfokus kepada musik itu sendiri dan kemudian melihatnya dengan unsur-unsur kebudayaan lain. Musik menjadi bahagian integral dengan kebudayaan, yang tidak dapat berdiri sendiri. Di sisi lain, studi musik dan hubungannnya dengan kebudayaan adalah bahwa dalam melakukan kajian musik ini, para etnomusikolog (atau calon etnomusikolog) harus mengaitkannya dengan unsur-unsur seni budaya lainnya seperti seni-seni pertunjukan (tari, teater), rupa, media rekam; juga melihatnya dalam konteks bahasa, agama, teknologi, ekonomi, organisasi, dan pendidikan. Kemudian, tingkat kedalaman bahan kajian yang harus dikuasai oleh seorang etnomusikolog lulusan strata satu etnomusikologi ini adalah konsep teoretis baik yang bersifat emik (yang berasal dari masyarakat yang dikaji) maupun yang bersifat etik (yaitu
16
konsep teoretis yang dikembangkan oleh para ilmuwan di dalam disiplin etnomusikologi itu sendiri).
Gambar 1 Profil Ideal Etnomusikolog FIB USU
“Etnomusikolog mewarisi sisi intelektual ala Einstein, kearifan berpikir dan bertindak ala Budhha, dan kemampuan mengelola estetika ala Al-Farabi.”
17
6. Matriks Hubungan Sikap, Keterampilan Umum, Pengetahuan, dan Keterampilan Khusus dengan Bahan Kajian Matriks hubungan antara sikap, keterampilan umum, pengetahuan, dan keterampilan khusus dengan bahan kajian dapat dilihat pada bagan 7, 8, 9, dan 10 berikut ini.
18
Bagan 7. Matriks Hubungan Rumusan Sikap dan Bahan Kajian Rumusan Sikap
Bahan Kajian
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
1. Agama; 2. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 3. Pengantar Musikologi Nusantara; 4. Komunikasi dan etika; 5. Seni Pertunjukan Indonesia; 6. PPKn; 7. MKI; 8. Musik Ritual; 1. Agama; 2. Dasar-Dasar Ilmu Budaya; 3. Pengantar Musikologi Nusantara; 4. Komunikasi dan Etika; 5. Seni Pertunjukan Indonesua; 6. PPKn; 7. MKI; 8. Musik Ritual; 9. Pemikiran Timur dan Barat; 10. Survei Musik Dunia I, II
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
1. Agama; 2. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 3. Pengantar Musikologi Nusantara; Komunikasi dan Etika; 6. Seni Pertunjukan Indonesia; 6. PPKn; 7. MKI; 8. Musik Ritual; 9. Pemikiran Timur dan Barat; 10. Survei Musik Nusantara; 11. Folklor; 12. Seni Wisata; 13. Kuliah Kerja Nyata 1. Agama; 2. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 3. Pengantar Musikologi Nusantara; Komunikasi dan Etika; 6. Seni Pertunjukan Indonesia; 6. PPKn; 7. MKI; 8. Musik Ritual; 9. Pemikiran Timur dan Barat; 10. Survei Musik Nusantara; 11. Folklor; 12. Seni Wisata; 13. Kuliah Kerja Nyata 1. Agama; 2. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 3. Pengantar Musikologi Nusantara; Komunikasi dan Etika; 6. Seni Pertunjukan Indonesia; 6. PPKn; 7. MKI; 8. Musik Ritual; 9. Pemikiran Timur dan Barat; 10. Survei Musik Nusantara; 11. Folklor; 12. Seni Wisata. 1. Agama; 2. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 3. Pengantar Musikologi Nusantara; Komunikasi dan Etika; 6. Seni Pertunjukan Indonesia; 6. PPKn; 7. MKI; 8. Musik Ritual; 9. Pemikiran Timur dan Barat; 10. Survei Musik Nusantara; 11. Folklor; 12. Seni Wisata. 1. Agama; 2. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 3. Pengantar Musikologi Nusantara; Komunikasi dan Etika; 6. Seni Pertunjukan Indonesia; 6. PPKn; 7. MKI; 8. Musik Ritual; 9. Pemikiran Timur dan Barat; 10. Survei Musik Nusantara; 11. Folklor; 12. Seni Wisata. 1. Agama; 2. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 3. Pengantar Musikologi Nusantara; Komunikasi dan Etika; 6. Seni Pertunjukan Indonesia; 6. PPKn; 7. MKI; 8. Musik Ritual; 9. Pemikiran Timur dan Barat; 10. Survei Musik Nusantara; 11. Folklor; 12. Seni Wisata; 13. Teknik Penulisan; 14. Teori dan Metode Etnomusikologi 1. Agama; 2. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 3. Pengantar Musikologi Nusantara; Komunikasi dan Etika; 6. Seni Pertunjukan Indonesia; 6. PPKn; 7. MKI; 8. Musik Ritual; 9. Pemikiran Timur dan Barat; 10. Survei Musik Nusantara; 11. Folklor; 12. Seni Wisata; 13. Teknik Penulisan; 14. Teori dan Metode Etnomusikologi 1. Agama; 2. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 3. Pengantar Musikologi Nusantara; Komunikasi dan Etika; 6. Seni Pertunjukan Indonesia; 6. PPKn; 7. MKI; 8. Musik Ritual; 9. Pemikiran Timur dan Barat; 10. Survei Musik Nusantara; 11. Folklor; 12. Seni Wisata; 13. Manajemen Seni; 14. Metode Pembelajaran Pendidikan Seni; 15. Praktik Musik Nusantara Pokok; 16. Praktik Musik Nusantara Pilihan; 17. Praktik Musik Dunia Pilihan; 19. Praktik Musik Nusantara Pokok (Tari); 20. Kewirausahaan. 19
Bagan 8. Matriks Hubungan Rumusan Keterampilan Umum dan Bahan Kajian Rumusan Keterampilan Umum
Bahan Kajian
1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahlian etnomusikologi. 2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur.
1. Teknik Penulisan Karya Ilmiah; 2. Pengantar Etnomusikologi; 3. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, II; 4. Sejarah Pemikiran Timur dan Barat; 5. PPKn; 6. Sejarah Kebudayaan Indonesia; 6. Transkripsi Analisis I, II, III, dan IV; 7. Musik dan Teknologi; 8. Skripsi; 9. Dasar-dasar Musik I, II, III; 10. Kewirausahaan.
3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi iptek yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya (etnomusikologi) berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, disain, atau kritik seni. 4. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi 5. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang etnomusikologi, berdasarkan hasil analisis informasi dan data 7. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya. 7. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya
1. Pengantar Etnomusikologi; 2. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, III; 3. Kewirausahaan; 4. Manajemen Seni; 5. Transkripsi Analisis I, II, III, IV; 6. Manajemen Seni; 7. Seni Wisata; 8. Kuliah Kerja Nyata; 9. Seminar Etnomusikologi I, II; 10. Skripsi; 11. Survei Musik Dunia I, II; 12. Pengantar Musikologi Nusantara; 13. Metode Pembelajaran Pendidikan Seni. 1. Musik dan Teknologi; 2. Pengantar Etnomusikologi; 2 Teori dan Metode Etnomusikologi; 3. PPKn; 4. Agama; 5. Organologi Akustika I, II; 6. Teknik Penulisan Karya Ilmiah; 7. Transkripsi Analisis I, II, III, IV; 8. Skripsi; 9. Metode Penelitian; 10. Metode Penelitian Lapangan dalam Etnomusikologi I, II; 11. Seminar Etnomusikologi I, II, III; 12. Etika dan Komunikasi
1. Skripsi; 2. Teknik Penulisan Karya Ilmiah; 3. Seminar Etnomusikologi I, II; 4. Musik dan Teknologi; 5. Metode Penelitian; 6. Metode Penelitian Lapangan dalam Etnomusikologi I, II; 7. Seminar Etnomusikologi I, II; 8. Pengantar Etnomusikologi; 9. Teknologi Informasi; 10. Bahasa Indonesia; 11. Bahasa Indonesia Akademik; 12. Bahasa Inggris; 13. Bahasa Inggris Akademik. 1. Manajemen Seni; 2. PPKn; 3. Kewirausahaan; 4. Tradisi Lisan; 5. Sejarah Pemikiran Timur dan Barat; 6. Pengantar Etnomusikologi; 7. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, III; 8. Transkripsi Analisis I, II, III, IV; 9. Antropologi Musik 1. Agama; 2. Manajemen Seni; 3. PPKn; 4. Etika dan Komunikasi; 5. Kewirausahaan; 6. Skripsi; 7. Teknik Penulisan Karya Ilmiah; 8. Praktik Musik Nusantara Pokok, Pilihan, Dunia. 1. Agama; 2. PPKn; 3. Manajemen Seni; 4. Kewirausahaan; 5. Praktik Musik Nusantara Pokok, Pilihan, Dunia; 6. Pengantar Etnomusikologi; 7. Antropologi Musik; 8. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, III;
20
8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri 9. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi
1. Agama; 2. PPKn; 3. Manajemen Seni; 4. Kewirausahaan; 5. Praktik Musik Nusantara Pokok, Pilihan, Dunia; 6. Pengantar Etnomusikologi; 7. Antropologi Musik; 8. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, III; 9. Musik dan Teknologi; 10. Metode Pembelajaran Pendidikan Seni 1. Skripsi; 2. Teknik Penulisan Karya Ilmiah; 3. Seminar Etnomusikologi I, II; 4. Musik dan Teknologi; 5. Metode Penelitian; 6. Metode Penelitian Lapangan dalam Etnomusikologi I, II; 7. Seminar Etnomusikologi I, II; 8. Pengantar Etnomusikologi; 9. Teknologi Informasi; 10. Bahasa Indonesia; 11. Bahasa Indonesia Akademik; 12. Bahasa Inggris; 13. Bahasa Inggris Akademik; 14 Teori dan Metode etnomusikologi I, II, III.
21
Bagan 9. Matriks Hubungan Rumusan Penguasaan Pengetahuan dan Bahan Kajian Rumusan Penguasaan Pengetahuan
Bahan Kajian
a. Menguasai konsep teoretis, metode, dan perangkat analisis terhadap fenomena musik dalam kebudayaan manusia secara etnomusikologi baik yang berbentuk struktural maupun fungsional, atau teks dan konteks.
1. Pengantar Etnomusikologi; 2. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, III; 3. Pengantar Metode Penelitian; 4. Metode Penelitian Lapangan Etnomusikologi I, II; 5. Seminar Etnomusikologi I, II; 6. Survei Musik Dunia I, II; 7. Survei Musik Nusantara I, II; 8. Antropologi Musik; 9. Seni Pertunjukan Indonesia; 10. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 11. Dasar-dasar Musik I, II, III; 12. Transkripsi Analisis I, II, III, IV; 13. Metode Pembelajaran Pendidikan Seni; 14. Skripsi; 15. Musik dan Teknologi; 16. Manajemen Seni; 17. Musik dan Pariwisata; 18. Musik Ritual; 19. Apresiasi Musik Barat; 20. Filsafat Seni; 1. Pengantar Etnomusikologi; 2. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, III; 3. Pengantar Metode Penelitian; 4. Metode Penelitian Lapangan Etnomusikologi I, II; 5. Seminar Etnomusikologi I, II; 6. Survei Musik Dunia I, II; 7. Survei Musik Nusantara I, II; 8. Antropologi Musik; 9. Seni Pertunjukan Indonesia; 10. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 11. Dasar-dasar Musik I, II, III; 12. Transkripsi Analisis I, II, III, IV; 13. Metode Pembelajaran Pendidikan Seni; 14. Skripsi; 15. Musik dan Teknologi; 16. Manajemen Seni; 17. Musik dan Pariwisata; 18. Musik Ritual; 19. Apresiasi Musik Barat; 20. Filsafat Seni; 22/ Praktik Musik Nusantara Pokok, Nusantara Pilihan, Dunia Pilihan. 1. Pengantar Etnomusikologi; 2. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, III; 3. Pengantar Metode Penelitian; 4. Metode Penelitian Lapangan Etnomusikologi I, II; 5. Seminar Etnomusikologi I, II; 6. Survei Musik Dunia I, II; 7. Survei Musik Nusantara I, II; 8. Antropologi Musik; 9. Seni Pertunjukan Indonesia; 10. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 11. Dasar-dasar Musik I, II, III; 12. Transkripsi Analisis I, II, III, IV; 13. Metode Pembelajaran Pendidikan Seni; 14. Skripsi; 15. Musik dan Teknologi; 16. Manajemen Seni; 17. Musik dan Pariwisata; 18. Musik Ritual; 19. Apresiasi Musik Barat; 20. Filsafat Seni; 22/ Praktik Musik Nusantara Pokok, Nusantara Pilihan, Dunia Pilihan.
b. Menguasai konsep dan teknik menyusun rencana strategis di bidang etnomusikologi dan menjabarkannya dalam rencana operasional
c. Menguasai metode penelitian lapangan dan laboratorium secara etnomusikologis, yang mencakup studi kasus, kesejarahan, survei, dan eksperimen pada lingkup kualitatif dan kuantitatif, secara eksploratif, deskriptif, dan verifikatif
22
d. Menguasai konsep penelitian terhadap wilayah-wilayah kajian secara etnomusikologis, mencakup: studi organologis, teks nyanyian, guna dan fungsi musik, musik dan dinamika kebudayaan, musik sebagai proses kreatif, dan pemusik itu sendiri
e. Menguasai etika penelitian dan nilai-nilai kemanusiaan (humanity values)
f. Menguasai dan mampu mempraktikkan musik (dan/atau seni pertunjukan) yang dikaji dalam konsep bimusikalitas g. Menguasai minimal salah satu bahasa internasional dan bahasa etnik untuk fokus kajiannya.
1. Pengantar Etnomusikologi; 2. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, III; 3. Pengantar Metode Penelitian; 4. Metode Penelitian Lapangan Etnomusikologi I, II; 5. Seminar Etnomusikologi I, II; 6. Survei Musik Dunia I, II; 7. Survei Musik Nusantara I, II; 8. Antropologi Musik; 9. Seni Pertunjukan Indonesia; 10. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 11. Dasar-dasar Musik I, II, III; 12. Transkripsi Analisis I, II, III, IV; 13. Metode Pembelajaran Pendidikan Seni; 14. Skripsi; 15. Musik dan Teknologi; 16. Manajemen Seni; 17. Musik dan Pariwisata; 18. Musik Ritual; 19. Apresiasi Musik Barat; 20. Filsafat Seni; 22/ Praktik Musik Nusantara Pokok, Nusantara Pilihan, Dunia Pilihan. 1. Pengantar Etnomusikologi; 2. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, III; 3. Pengantar Metode Penelitian; 4. Metode Penelitian Lapangan Etnomusikologi I, II; 5. Seminar Etnomusikologi I, II; 6. Survei Musik Dunia I, II; 7. Survei Musik Nusantara I, II; 8. Antropologi Musik; 9. Seni Pertunjukan Indonesia; 10. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 11. Dasar-dasar Musik I, II, III; 12. Transkripsi Analisis I, II, III, IV; 13. Metode Pembelajaran Pendidikan Seni; 14. Skripsi; 15. Musik dan Teknologi; 16. Manajemen Seni; 17. Musik dan Pariwisata; 18. Musik Ritual; 19. Apresiasi Musik Barat; 20. Filsafat Seni; 21. Praktik Musik Nusantara Pokok, Nusantara Pilihan, Dunia Pilihan. 22. Etika dan Komunikasi; 23. PPKn; 24. Agama; 25. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 26. Sejarah Pemikiran Timur dan Barat 1. Praktik Musik Nusantara Pokok I, II, III, IV; 2. Praktik Musik Nusantara Pilihan I, II, III; 3. Praktik Musik Dunia Pilihan I, II, III. 1. Bahasa Inggris; 2. Bahasa Inggris Akademik; 3. Tradisi Lisan; 4. Metode Penelitian Lapangan dalam Etnomusikologi I, II
23
Bagan 10. Matriks Hubungan Rumusan Keterampilan Khusus dan Bahan Kajian Rumusan keterampilan Khusus
Bahan Kajian
1.Mampu mengkaji secara ilmiah tentang fenomena musik (dan/atau seni pertunjukan) dalam konteks kebudayaan degan pendekatan-pendekatan etnomusikologis dan menuliskannya dalam konteks publikasi.
1. Pengantar Etnomusikologi; 2. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, III; 3. Pengantar Metode Penelitian; 4. Metode Penelitian Lapangan Etnomusikologi I, II; 5. Seminar Etnomusikologi I, II; 6. Survei Musik Dunia I, II; 7. Survei Musik Nusantara I, II; 8. Antropologi Musik; 9. Seni Pertunjukan Indonesia; 10. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 11. Dasar-dasar Musik I, II, III; 12. Transkripsi Analisis I, II, III, IV; 13. Metode Pembelajaran Pendidikan Seni; 14. Skripsi; 15. Musik dan Teknologi; 16. Manajemen Seni; 17. Musik dan Pariwisata; 18. Musik Ritual; 19. Apresiasi Musik Barat; 20. Filsafat Seni; 21. Praktik Musik Nusantara Pokok, Nusantara Pilihan, Dunia Pilihan. 22. Etika dan Komunikasi; 23. PPKn; 24. Agama; 25. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 26. Sejarah Pemikiran Timur dan Barat; 27. Teknologi Informasi; 28. Teknik Penulisan Karya Ilmiah; 29. Etnologi Tari 1. Pengantar Etnomusikologi; 2. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, III; 3. Pengantar Metode Penelitian; 4. Metode Penelitian Lapangan Etnomusikologi I, II; 5. Seminar Etnomusikologi I, II; 6. Survei Musik Dunia I, II; 7. Survei Musik Nusantara I, II; 8. Antropologi Musik; 9. Seni Pertunjukan Indonesia; 10. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 11. Dasar-dasar Musik I, II, III; 12. Transkripsi Analisis I, II, III, IV; 13. Metode Pembelajaran Pendidikan Seni; 14. Skripsi; 15. Musik dan Teknologi; 16. Manajemen Seni; 17. Musik dan Pariwisata; 18. Musik Ritual; 19. Apresiasi Musik Barat; 20. Filsafat Seni; 21. Praktik Musik Nusantara Pokok, Nusantara Pilihan, Dunia Pilihan. 22. Etika dan Komunikasi; 23. PPKn; 24. Agama; 25. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 26. Sejarah Pemikiran Timur dan Barat; 27. Manajemen Seni; 28. Musik dan Teknologi; 29. Praktik Musik Nusantara Pokok I, II, III, IV; 30. Praktik Musik Nusantara Pilihan I, II, III; 31. Praktik Musik Dunia Pilihan I, II, III; 32. Etnologi Tari; 33. Kuliah Kerja Nyata. 1. Pengantar Etnomusikologi; 2. Teori dan Metode Etnomusikologi I, II, III; 3. Pengantar Metode Penelitian; 4. Metode Penelitian Lapangan Etnomusikologi I, II; 5. Seminar Etnomusikologi I, II; 6. Survei Musik Dunia I, II; 7. Survei Musik Nusantara I, II; 8. Antropologi Musik; 9. Seni Pertunjukan Indonesia; 10. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 11. Dasar-dasar Musik I, II, III; 12. Transkripsi Analisis I, II, III, IV; 13. Metode Pembelajaran Pendidikan Seni; 14. Skripsi; 15. Musik dan Teknologi; 16. Manajemen Seni; 17. Musik dan Pariwisata; 18. Musik Ritual; 19. Apresiasi Musik Barat; 20. Filsafat Seni; 21. Praktik Musik Nusantara Pokok, Nusantara Pilihan, Dunia Pilihan. 22. Etika dan Komunikasi; 23. PPKn; 24. Agama; 25. Dasar-dasar Ilmu Budaya; 26. Sejarah Pemikiran Timur dan Barat. 26. Praktik Musik Nusantara Pokok I, II, III, IV; 27. Praktik Musik Nusantara Pilihan I, II, III; 28. Praktik Musik Dunia Pilihan I, II, III.
2. Mampu berkontribusi dalam mengelola produksi seni, melalui proses penyusunan rencana strategis organisasi seni, yang kemudian menjabarkan rencana operasional organisasi seni tersebut pada level fungsionalnya.
3. Mampu menciptakan musik (seni pertunjukan) berdasarkan konsep-konsep budaya mu-sik yang diteliti, dengan sentuhan estetika etnosains dan umum yang telah dipelajari, dan kemudian ciptaan tersebut fungsional dalam konteks kebudayaan masyarakat;
24
4. Mampu mempraktikkan seni musik (pertunjukan) baik yang berasal dari tradisi musik etnik di seluruh dunia maupun musik-musik dunia dengan sentuhan estetika baru, dengan capaian pada tingkat mahir.
1. Praktik Musik Nusantara Pokok I, II, III, IV; 2. Praktik Musik Nusantara Pilihan I, II, III; 3. Praktik Musik Dunia Pilihan I, II, III; 4. Filsafat Seni; 5. Seni Wisata; 6. Survei Musik Dunia I, II; 7. Survei Musik Nusantara I, II, III; 8. Etnologi Tari; 9. Folklor
25
Bagan 11. Disain Mata Kuliah Berdasar KKNI dan SNPT
26
Tabel 4.
Daftar Mata Kuliah dan Kode Berdasar KKNI dan SNPT Setiap Semester Semester I No 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kode UNI1201 UNI1202 UNI1203 UNI1204 UNI1205 UNI1207 UNI1208 FIB1201 ETN1200C ETN1201T ETN1202T ETN1203T
Semester II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kode FIB1203P FIB1204 ETN1204C ETN1205T ETN1206T ETN1207T ETN1208T ETN1209P
Semester III No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kode UNI2211 FIB2205 ETN2210C ETN2211T ETN2212T ETN2213T ETN2214T ETN2215P ETN2216P
Mata Kuliah Pendidikan Agama Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Katolik Pendidikan Agama Protestan Pendidikan Agama Budha Pendidikan Agama Hindu Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Dasar-dasar Ilmu Budaya Dasar-dasar Musik I Pengantar Etnomusikologi Pengantar Musikologi Nusantara Dasar-dasar Organologi Akustika Jumlah
SKS 2
Mata Kuliah Teknologi Informasi Komunikasi dan Etika Dasar-dasar Musik II Teori dan Metode dalam Etnomusikologi I Survei Musik Nusantara I Organologi Akustika I Seni Pertunjukan Indonesia Praktik Musik Nusantara Pokok I Jumlah
SKS 2 2 4 2 4 2 2 2 20
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Filsafat Ilmu Pengetahuan Dasar-dasar Musik III Teori dan Metode dalam Etnomusikologi II Survei Musik Nusantara II Organologi Akustika II Pengantar Antropologi Praktik Musik Nusantara Pokok II Praktik Musik Nusantara Pilihan I Jumlah
27
2 2 2 4 2 4 2 20
SKS 3 2 4 2 4 2 2 2 2 23
Semester IV No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kode FIB2207 FIB2208 ETN2217C ETN2218T ETN2219T ETN2220T ETN2221T ETN2222P ETN2223P ETN2224P
Mata Kuliah Pengantar Metode Penelitian Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia Transkripsi Analisis I Teori dan Metode dalam Etnomusikologi III Survei Musik Nusantara III Survei Musik Dunia I Antropologi Musik Praktik Musik Nusantara Pokok III Praktik Musik Nusantara Pilihan II Praktik Musik Dunia Pilihan I Jumlah
SKS 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 24
Semester V No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kode FIB3209 FIB3210 ETN3225C ETN3226T ETN3227T ETN3228C ETN3229P ETN3230P ETN3231P
Mata Kuliah Bahasa Indonesia Akademik Bahasa Inggris Akademik Transkripsi Analisis II Teori dan Metode dalam Etnomusikologi IV Survei Musik Dunia II Teknik Penulisan Karya Ilmiah Praktik Musik Nusantara Pokok IV Praktik Musik Nusantara Pilihan III Praktik Musik Dunia Pilihan II Jumlah
SKS 2 2 2 2 4 2 2 2 2 20
Mata Kuliah Pemikiran Timur dan Barat Tradisi Lisan pilih salah satu Kewirausahaan Transkripsi Analisis III Survei Musik Dunia III Etnologi Tari Metode Penelitian Lapangan Etnomusikologi Musik Ritual Praktik Musik Dunia Pilihan III Jumlah
SKS 2
Semester VI No Kode 1. FIB3206 FIB3202 2. FIB3211 3. ETN3232C 4. ETN3233T 5. ETN3234T 6. ETN3235C 7. ETN3236T 8. ETN3237P
28
2 2 4 2 2 2 2 18
Semester VII No Kode 1. ETN4238C 2. ETN4239C 3. ETN4240C 4. ETN4241T 5. ETN4242T ETN4243T ETN4244T 6. ETN4245T
Semester VIII No Kode 1. ETN4246C 2. ETN4247C 3. ETN4248T ETN4249T 4. UNI4444
Mata Kuliah Transkripsi Analisis IV Seminar Etnomusikologi I Musik dan Teknologi Manajemen Seni Musik Populer Apresiasi Musik Barat pilih salah satu Filsafat Seni Metode Pembelajaran Pendidikan Seni Jumlah
SKS 2 2 2 2 2
Mata Kuliah Seminar Etnomusikologi II Skripsi Folklor Seni Wisata pilih salah satu Kuliah Kerja Nyata Jumlah
SKS 2 6 2
2 12
3 13
Dasar hukum penyusunan kurikulum adalah Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas) Bab III, pasal 4, yang berbunyi sebagai berikut. Ayat 3 Pedidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
dan
Pendidikan diselenggarakan dengan memberikan keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Demikian pula pendidikan yang diselenggarakan Program Studi Etnomusikologi FIB USU adalah sebagai proses pembudayaan dan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayatnya, terutama dalam disiplin etnomusikologi. Selain itu, pendidikan yang diselenggarakan Program Studi Etnomusikologi FIB USU adalah memberikan keteladanan, membanmgun kemauan, dan mengembangkan kreatiovitas peserta didik dalam proses pembelajaran disiplin etnomusikologi yang khas Indonesia. Mata Kuliah Program Studi Etnomusikologi FIB USU, seperti terurai pada tabel di atas, secara kuantitatif dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1. Keseluruhannya berjumlah 62 mata kuliah (bahan kajian) 2. Sebanyak tiga mata kuliah adalah pilihan yang boleh dipilih salah satu, yaitu: pada semester VI mata kuliah Pemikiran Timur dan Barat (FIB3206) dan Tradisi Lisan (FIB3202); kemudian pada semetsre VII, terdapat tiga mata kuliah pilihan yaitu: Musik Populer (ETN4242T); Apresiasi Musik Barat (ETN4243T); dan Filsafat Seni (ETN4244T). 3. Jumlah kesel;uruhan SKS adalah 150 (seratius lima puluh). 4. Mata kuliah teori diberi kode T =Teori atau kosong; mata kuliah praktik diberi kode P = Praktik, atau mata kuliah yang menerapkan teori dan praktik sekali gus menggunakan kode C = Campuran (Teori dan Praktik). 29
5. Mata kuliah teori berjumlah 91 SKS (60,67%); mata kuliah praktik 22 SKS (14,67%); dan mata kuliah campuran yaitu berupa teori dan praktik sekaligus adalah 27 SKS (18,00%). 6. Mata-mata kuliah yang diiringi angka I, II, III, IV adalah mata kuliah terkait, namun bukan sebagai mata kuliah prasyarat—hanya sebagai mata kuliah yang bertajuk sama dengan fokus yang berbeda. Mislanya Transkripsi dan Analisis I, yang memfokuskan bahan kajian pada transkripsi dan analisis ritme; Transkripsi dan Analisis II memfokuskan bahan kajian pada melodi; Transkripsi dan Analisis III pada harmoni; dan Transkripsi dan Analisis IV pada musik etnik dunia. Jika seorang mahasiswa tidak lulus Transkripsi dan Analisis I, ia boleh mengambil mata kuliah Transkripsi dan Analisis II, demikian seterusnya. Begitu pula untuk mata kuliah Dasar-dasar Musik I, II, III; Seminar Etnomusikologi I, II; Survei Musik Dunia I, II, III; Organologi Akustika I, II; Teori dan Metode dalam Etnomusikologi I, II, III, dan IV; dan seterusnya. Seacara persentase, maka komposisi mata kuliah teori, mata kuliah praktik, dan mata kuliah campuran, dapat digambarkan dalam diagram berikut ini.
Diagram 1. Jumlah SKS dan Persentase Mata Kuliah Teori, Prakatik, dan Campuran pada Kurikulum KKNI dan SNPT Etnomusikologi FIB USU
30
Untuk satu SKS diartikan sebagai 50 menit tatap muka, yang dalam satu semester adalah sebanyak 16 kali tatap muka. Artinya 1 SKS sama dengan 50 menit x 16 tatap muka = 800 menit = 13,33 jam. Dua SKS berarti 26,66 jam, dan empat SKS berarti 53,32 jam. Kemudian tentu saja ditambah kerja mandiri dalam rangka enkulturasinya, apakah berupa tugas, kuis, praktik tambahan, dan sejenisnya. Dalam hal ini perlu dijelaskan tentang Mata Kuliah Prkatik yang diistilahkan dengan Praktik Musik. Mata-mata kuliah praktik terdiri dari: 1. Praktik Musik Nusantara Pokok I 2 SKS; 2. Praktik Musik Nusantara Pokok II 2 SKS; 3. Praktik Musik Nusantara Pokok III 2 SKS; 4. Praktik Musik Nusantara Pokok IV 2 SKS; 5. Praktik Musik Nusantara Pilihan I 2 SKS; 6. Praktik Musik Nusantara Pilihan II 2 SKS; 7. Praktik Musik Nusantara Pilihan III 2 SKS; 8. Praktik Musik Dunia Pilihan I 2 SKS; 9. Praktik Musik Dunia Pilihan II 2 SKS; dan 10. Praktik Musik Dunia Pilihan III 2 SKS. Jumlah keseluruhan mata kuliah (bahan kajian) praktik musik adalah 20 SKS. Sepuluh bahan kajian ini, dapat dikategorikan kepada tiga jenis: (a) praktik musik nusantara pokok; (b) praktik musik nusantara pilihan; dan (c) praktik musik dunia pilihan. Yang dimaksud dengan praktik musik nusantara pokok adalah praktik musik (dan juga tari, karena budaya Nusantara selalu menyatukan musik dan tari dalam satu kesatuan contoh zapin berarti musik dan tari zapin, begitu juga contoh tortor berarti tari dan musik sekali gus dalam budaya Batak) yang berada di wilayah budaya etniketnik natif Sumatera Utara yaitu: (1) Karo, (2) Pakpak-Dairi; (3) Simalungun; (4) Batak Toba; (5) Mandailing-Angkola; (6) Pesisir; (7) Nias; dan (8) Melayu. Program Studi Etnomusikologi menyediakan mata kuliah praktik musik (dan tari) Nusantara Pokok ini sesuai dengan kemampuan pendanaan dan sumber daya manusia yang ada. Sampai sekarang praktik musik Nusantara Pokok ini, terdiri dari: 1. Praktik Gondang Sabangunan (Toba) I, II, III, dan IV; 2. Praktik Uning-uningan (Toba) I, II, III, dan IV; 3. Praktik Tortor (Toba) I, II, III, dan IV; 4. Praktik Musik Karo I, II, II, dan IV; 5. Praktik Musik Simalungun I, II, III, dan IV; 6. Praktik Musik Pakpak-Dairi I, II, III, dan IV; 7. Praktik Tari Nias I, II, III, dan IV; 8. Praktik Musik Pesisir I, II, III, dan IV; 9. Praktik Tari Pesisir I, II, III, dan IV; 10.Praktik Musik Mandailing-Angkola I, II, III, dan IV; 11.Praktik Musik Melayu I, II, III, dan IV; 12.Praktik Tari Melayu I, II, III, dan IV. Kemudian praktik musik Nusantara Pilihan, bahan kajian yang disediakan adalah sebagai berikut. 1. Praktik Musik Gamelan Jawa I, II, dan III; 2. Praktik Tari Minangkabau I, II, dan III; 3. Praktik Musik Sunda I, II, dan III; 4. Praktik Musik Minangkabau I, II, dan III; 5. Praktik Musik Bali I, II, dan III.
31
Selanjutnya untuk praktik musik Dunia Pilihan, bahan kajian yang disediakan adalah sebagai berikut. 1. Praktik Biola I, II, dan III; 2. Praktik Vokal I, II, dan III; 3. Praktik Klarinet I, II, dan III; 4. Praktik Saksofon I, II, dan III; 5. Praktik Gitar Klasik I, II, dan III; 6. Praktik Piano I, II, dan III. Bahan kajian praktik ini masih perlu dan bisa dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Misalnya praktik keyboard, band populer, campur sari, keroncong, dangdut, ghazal, musik kotemporer, dan lain-lainnya. 7. Stategi Pembelajaran Strategi pembelajaran pada Program Studi Etnomusikologi adalah berbasis pada pendidikan terfokus kepada kemampuan mahasiswa itu yang kelak akan menjadi sarjana yang mandiri (student centered). Sebelum dilakukannya kuliah, maka setiap dosen pengampu mata kiliah wajib merancang GBPP/SAP atau yang dalam kurikulum KKNI disebut dengan Rencana Pembelajaran, dengan disain seperti berikut ini. Tabel 5. Disain Rencana Pembelajaran
NOMOR KOLOM
JUDUL KOLOM
PENJELASAN PENGISIAN
1
MINGGU KE
Menunjukan waktu suatu kegiatan dilaksanakan, yakni mulai minggu ke 1 sampai ke 16 (satu semester )(bisa 1/2/3/4 mingguan).
2
BAHAN KAJIAN (materi ajar)
Bisa diisi pokok bahasan / sub pokok bahasan, atau topik bahasan. (dengan asumsi tersedia diktat/modul ajar untuk setiap pokok bahasan)
3
BENTUK PEMBELAJARAN
bisa berupa : ceramah, diskusi, presentasi tugas, seminar, simulasi, responsi, praktikum, latihan, kuliah lapang, praktek bengkel, survai lapangan, bermain peran,atau gabungan berbagai bentuk. Penetapan bentuk pembelajaran didasarkan pada keniscayaan bahwa kemampuan yang diharapkan diatas akan tercapai dengan bentuk/ model pembelajaran tersebut.
4
KRITERIA PENILAIAN (indikator)
berisi: indikator yang dapat menunjukan pencapaian kemampuan yang dicanangkan, atau unsur kemampuan yang dinilai (bisa kualitatif misal ketepatan analisis, kerapian sajian, Kreatifitas ide, kemampuan komunikasi, juga bisa juga yang kuantitatif : banyaknya kutipan acuan / unsur yang dibahas, kebenaran hitungan).
5
BOBOT NILAI
disesuaikan dengan waktu yang digunakan untuk membahas atau mengerjakan tugas, atau besarnya sumbangan suatu kemampuan terhadap pencapaian kompetensi mata kuliah ini.
Strategi pembelajaran pada Program Studi Etnomusikologo FIB USU dibedakan antara pembelajaran mata-mata kuliah teori, campuran, praktik. Mata kuliah teori sepenuhnya difokuskan untuk mencapai kedalaman teoretis di peringkat strata satu yaitu sebagai analis. Strategi pembelajaran mata-mata kuliah teori ini dilakukan dengan menggunakan sistem SKS (Satuan Kredit Semester). 32
Untuk dua SKS adalah sekali tatap muka di depan kelas adalah sepanjang 100 menit. Dalam satu semester dilakukan tatap muka sebanyak 16 kali. Selain itu dilakukan ujian tengah semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Setiap mahasiswa selain kuliah dalam tatap muka di depan kelas juga diberikan berbagai: tugas dan kuis. Untuk mata kuliah campuran, maka selain kegiatan belajar mengajar secara teori juga diberikan kegiatan praktik. Dalam 16 kali tatap muka, yang besarnya 2 SKS misalnya, maka sekitar 30-50 persennya dilakukan praktik, atau dalam satu kali pertemuan diselang-selingi antara praktik dan teori. Untuk mata kuliah campuran ini, mahasiswa bisa saja diberikan tugas, kuis, praktik mandiri, dan lainnya. Untuk mata-mata kuliah praktik, maka fokus utamanya adalah untuk membentuk mahasiswa peserta mata kuliah untuk mampu menjadi praktisi (seniman) tingkat mahir. Kesemua pertemuan yang sebanyak 16 kali tatap muka tersebut adalah berupa praktik. Strategi pembelajaran praktik ini, bisa melalui dua cara. Yang pertama adalah cara kelisanan, artinya dosen melakukan aktivitas seni dan kemudian mahasiswa peserta mata kuliah ikut menirukannya secara langsung. Ini memang cara yang biasa dilakukan dalam tradisi etnik Nusantara maupun Dunia. Yang kedua adalah melalui cara belajar secara tulisan, baik itu berupa notasi untuk musik dan juga notasi atau kinisiologi atau notasi laban untuk praktik tari. Walau fokus kepada kemampuan praktik, di dalam mata-mata kuliah praktik ini dapat juga dimasukkan hal-hal teoretis seperti teknik gerak, etnosains musik dan tari; latar belakang budaya musik dan tari; tema musik dan tari; bentuk; komposisi; dan lain-lainnya. Dalam penggunaan alat-alat musik dan properti tari Program Studi Etnomuikologi FIB USU menyediakannya sesuai dengan keberadaan peralatan tersebut, yang dipinjam secara tentatif dengan bukti-bukti peminjaman. Khusus untuk mata kuliah praktik, di setiap akhir semester dilakukan ujian akhir semester, yang diistilahkan oleh sivitas akademika Etnomusikologi FIB USU sebagai ujian resital, berupa pertunjukan tari dan musik oleh para mahasiswa peserta mata kuliah praktik, yang dikoordinasikan oleh Program Studi Etnomusikoligi FIB USU Medan. 8. Sistem Penilaian Penilaian yang dilakukan terhadap mahasiswa peserta mata-mata kuliah teori, campuran, dan praktik adalah mengacu kepada sistem penilaian dari Universitas Sumatera Utara, yang terdiri dari empat kolom: (a) tugas; (b) kuis; (c) ujian tengah semester (UTS) dan (d) ujian akhir semester (UAS). Persentase dalam penilaian ini adalah sebagai berikut. 1. Tugas: 30 %, 2. Kuis: 20 %, 3. UTS: 20%, dan 4. UAS: 30% Penilaian tersebut mengacu pada sistem PAP (Penilaian Acuan Patokan). Acuan Patokan yang ditentukan adalah berdasar kepada ketetapan akademik USU, yaitu dapat dijabarkan sebagai berikut. i. Nilai A = 81-100 ii. Nilai B+ = 74-80 iii. Nilai B = 66-73 iv. Nilai C+ = 59-65 v. Nilai C = 51-58 vi. Nilai D = 41-50 vii. Nilai E = 0-40 Nilai tersebut dirinci dalam Daftar Rekapitulasi yang dikeluarkan secara online dalam situs web usu https://aplikasi.usu.ac.id/. Contoh nilai itu adalah sebagai berikut ini. 33
Contoh Penilaian Mata Kuliah Teori
Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Budaya
DAFTAR REKAPITULASI NILAI Semester: Genap 2016/2017 Mata Kuliah : Pengantar Metode Penelitian/ FIB2207 Nama Kelas : ETNOMUSIKOLOGI Jumlah Peserta : 58 Dosen :
ANITA DEBORAH SIHITE
Nilai Tugas ( 30%) 25
Quiz (20%) 15
UTS (20%) 17
UAS (30%) 24
150707057
ARI AYUNANDA PUTRI
20
14
16
51
150707058
MUHAMMAD IKHSAN
20
14
52
150707059
RAUDHATUL JANNAH NST
19
13
53
150707060
HENDRA TELAUMBANUA
19
54
150707061
JOKO SURYO
55
150707063
56
150707064
57 58
No
NIM
NAMA
49
150707056
50
Tanda Tangan
Nilai Akhir Angka
Huruf
81
A
24
74
B+
16
22
72
B
17
22
71
B
10
16
20
65
C+
20
13
16
23
72
B
LAMHOT RAJAGUKGUK
19
10
16
20
65
C+
SOFYAN TARIGAN
20
14
16
22
72
B
150707065
CUT ANISA RAHMALIA
20
13
16
24
73
B
150707069
HENDRA CHANIAGO
19
14
16
25
74
B+
Pendekatan Penilaian: Penilaian Acuan Normal (PAN) Penilaian Acuan Patokan *Harap memilih pendekatan nilai yang dicapai
........................................................ ................................ ............................................ ............................................ NIP .......................................
34
Contoh Penilaian Mata Kuliah Praktik
Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Budaya
DAFTAR REKAPITULASI NILAI Semester: Genap 2016/2017 Mata Kuliah : Praktik Musik Nusantara Pokok I (Gondang Sabangunan) Nama Kelas : ETNOMUSIKOLOGI Jumlah Peserta : 10 Dosen : Tanda Tangan
Nilai Praktik UTS Kelompok (20%) (20%) 15 17
UAS (30%)
Nilai Akhir Angka
Huruf
24
81
A
No
NIM
NAMA
1.
150707056
RIA MARIA SIDEBANG
Praktik Mandiri ( 30% ) 25
2.
150707057
ARI HUTASOIT
20
14
16
24
74
B+
3.
150707058
AKZEL H SIRAIT
20
14
16
22
72
B
4.
150707059
MEIDINARIA ULI SDBG
19
13
17
22
71
B
5.
150707060
JEPRI R SIHOMBING
19
10
16
20
65
C+
6.
150707061
JOSEPH SAGALA
20
13
16
23
72
B
7.
150707063
MARTHIN SIANTURI
19
10
16
20
65
C+
8.
150707064
LAMTULUS PARULIAN
20
14
16
22
72
B
9.
150707065
JODY H SILITONGA
25
15
17
24
81
A
10.
150707069
FRANSISKUS GUNTUR S
19
14
16
25
74
B+
Pendekatan Penilaian: Penilaian Acuan Normal (PAN) Penilaian Acuan Patokan *Harap memilih pendekatan nilai yang dicapai
........................................................ ................................ ............................................ ............................................ NIP .......................................
35
Contoh Penilaian Mata Kuliah Campuram
Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Budaya
DAFTAR REKAPITULASI NILAI Semester: Genap 2015/2016 Mata Kuliah : Transkripsi dan Analisis I Nama Kelas : ETNOMUSIKOLOGI Jumlah Peserta : 70 Dosen : Nilai Quiz/ Praktik UTS Kelompok (20%) (20%) 15 17
Nilai Akhir UAS (30%)
Angka
Huruf
24
81
A
No
NIM
NAMA
61.
140707056
ANDI AULIA
Tugas/ Praktik Mandiri ( 30%) 25
62.
140707057
ARMANSYAH SITORUS
20
14
16
24
74
B+
63.
140707058
SUHARDIMAN
20
14
16
22
72
B
64.
140707059
BENNY HUTAGALUNG
19
13
17
22
71
B
65.
140707060
JERRY SUMAMPOW
19
10
16
20
65
C+
66.
140707061
MUHAMMAD IKHSAN
20
13
16
23
72
B
67.
140707063
ALI SUHENDAR
19
10
16
20
65
C+
68.
140707064
SUDIK NASUTION
20
14
16
22
72
B
69.
120707065
AMRITHA SINGH
20
13
16
24
73
B
70.
130707069
HENDRA J SILITONGA
19
14
16
25
74
B+
Tanda Tangan
Pendekatan Penilaian: Penilaian Acuan Normal (PAN) Penilaian Acuan Patokan *Harap memilih pendekatan nilai yang dicapai
........................................................ ................................ ............................................ ............................................ NIP .......................................
Ketua,
Sekretaris,
Medan, 20 Maret 2015 Tim Penyusun Kurikulum Anggota,
Drs. M.Takari, M.Hum., Ph.D.
Dra. Heristina Dewi, M.Pd.
Arifni Netrirosa, SST., M.A.
36
DAFTAR PUSTAKA a. Buku Ikhsan, Edi dkk., 2014. Evaluasi Diri: Analisis Sutuasi dan Pemosisian USU 2014. Medan: Universitas Sumatera Utara Press. Merriam, Alan P., 1964, The Anthropology of Music. Chichago: Northwestern University Press. Takari, Muhammad, 2005. Majanemen Seni. Medan: Studia Kultura. Sinar, T. Silvana dkk., 2014a. Rencana Jangka Panjang USU 2015—2039. Medan: Universitas Sumatera Utara Press. Sinar, T. Silvana dkk., 2014b. Rencana Strategis USU 2015—2019. Medan: Universitas Sumatera Utara Press. Supanggah (ed.), 1995, Etnomusikologi. Surakarta: Yayasan Bentang Budaya, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. b. Internet http://fib.usu.ac.id/content/index/4/id_cnt_visi http://webdb.iu.edu
37