PENUNJUK ARAH KIBLAT BAGI TUNANETRA MENGGUNAKAN HANDPHONE ANDROID Grastika Selvya, M.Sarosa, Azam Muzakhim Imammudin JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL, T.ELEKTRO, POLITEKNIK NEGERI MALANG
[email protected] ABSTRAK Selvya S.D, Grastika. Perancangan Software Penunjuk Arah Kiblat Bagi Tunanetra Menggunakan Handphone Android. Skripsi Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang. Pembimbing Dr.M.Sarosa, Dipl.Ing.MT dan Ir.Azam Muzakhim Imammudin,MT. Mata merupakan bagian tubuh manusia yang memegang peranan sangat penting, karena manusia mengenali apapun pertama kali melalui penglihatan. Akan tetapi tidak semua orang dianugrahi indra penglihatan yang sempurna. Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam penglihatannya. Teknologi telekomunikasi yang berkembang saat ini mulai memperhatikan agar orang yang mengalami ketidaksempurnaan pancaindra seperti tunanetra bisa menggunakan media komunikasi yang ada seperti orang lain yang memiliki fisik dan pancaindra sempurna. Perancangan alat ini memanfaatkan sistem GPS yang ada pada handphone android. GPS pada handphone android digunakan untuk mengetahui nilai longitude, latitude dan alitude perangkat pada saat itu. Setelah nilai longitude, latitude dan altitude diketahui, nilai tersebut dimasukkan ke dalam rumus yang telah ditetapkan untuk menghitung derajat arah kiblat kiblat dan waktu sholat. Saat aplikasi dijalankan akan terdengar notifikasi suara untuk memandu pengguna menemukan arah kiblat yang benar dan juga notifikasi peringatan waktu sholat. Rumus untuk menghitung derajat arah kiblat dan perhitungan waktu sholat menggunakan rumus seperti yang disampaikan pada Pendidikan dan Latihan Fasilitator Hisab Rukyat Tingkat Dasar Se-Indonesia. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dan dicari selisihnyanya. Hasil dari percobaan untuk mengetahui arah kiblat diperoleh 293o. Sehingga masih ada simpangan nilai 10 dari arah kiblat yang seharusnya. Sedangkan untuk perhitungan waktu sholat diperoleh rata-rata selisih waktu sholat dengan acuan yang telah ditentukan sebelumnya sebesar 0,058 menit. Dan dari hasil pengujian validasi dari validator dan user diperoleh hasil 62%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat tersebut dapat bekerja dengan baik. Kata kunci : tunanetra, penunjuk arah kiblat di handphone android, jadwal sholat ABSTRACT Selvya S.D, Grastika. Designing Qibla Locator Software for Blind Using Android Mobile. Final Project Digital Telecommunication Engineering Department of Electrical Engineering Polytechnic Of Malang. Supervising by Dr.M.Sarosa, Dipl.Ing.MT and Ir.Azam Muzakhim Imammudin,MT. Eyes are part of the human body that plays an important role, because people recognize everything for the first time through vision. But not all people are endowed with a perfect sense of sight. Blind is a general term used for the condition of a person with impaired vision or barriers. At this time, the developement of telecommunications technology began to notice people who have sensory imperfections such as visual impairment can use existing communication media like others who have physical and sensory perfect. The design of this tool utilizes existing GPS systems on android mobile. GPS on android phone is used to determine the value of longitude, latitude and alitude of the device. Once the value of longitude, latitude and altitude is known, the value is inserted into a predetermined formula to calculate the degree of Qibla direction and prayer time. When the application is running, user will hear notification sound and prayer time notification alerts. This notification sound will guide user to find the correct Qibla direction. The formula for calculating the degree and direction of Mecca -1-
prayer time calculations using formulas as presented in the Pendidikan dan Latihan Fasilitator Hisab Rukyat Tingkat Dasar Se-Indonesia.. Data from this study were obtained and analyzed the difference sought. Results of experiments to determine the direction of Qibla obtained 293o. Thus, there was a deviation value of 10 from the original Qibla direction. As for the prayer time calculations obtained an average difference of time praying with a predetermined reference of 0.058 minutes. In addition, 62% was obtained from the results of the validation testing users and validator. The results of this study indicate that the tool works well. Keywords : blind, Qibla compass on android phone, prayer schedules Android sebagai sistem operasi berbasis linux yang dapat digunakan di berbagai perangkat mobile. Android memiliki tujuan utama untuk memajukan inovasi piranti telepon bergerak agar pengguna mampu mengeksplorasi kemampuan dan menambah pengalaman lebih dibandingkan dengan platform mobile lainnya. Hingga saat ini android terus berkembang, baik secara sistem maupun aplikasinya Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, maka timbul keinginan untuk membuat aplikasi yang bisa membantu para tunentra agar tetap bisa menjalankan ibadahnya dimanapun mereka berada. Maka disusunlah skripsi ini yang berisi aplikasi penunjuk arah kiblat berbasis android yang dilengkapi juga dengan pengingat waktu sholat sehingga akan memudahkan tunanetra untuk menjalankan ibadah.
1. PENDAHULUAN Mata merupakan bagian tubuh manusia yang memegang peranan sangat penting, karena manusia mengenali apapun pertama kali melalui penglihatan. Akan tetapi tidak semua orang dianugrahi indra penglihatan yang sempurna. Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam penglihatannya. Namum meskipun mengalami gangguan dalam penglihatan, banyak dari mereka merupakan sosok yang mandiri. Bahkan, mobilitas mereka pun tergolong tinggi. Bagi tunanetra yang beragama Islam, pasti harus melakukan ibadah sholat 5 waktu. Tapi apabila mereka berada di suatu tempat atau daerah yang suara azan tidak terjangkau dari masjid terdekat atau suatu lokasi yang baru, maka ketika waktu shalat tiba ada kemungkinan orang tersebut tidak mengetahui. Perkembangan teknologi akan sangat berarti apabila bisa memberikan solusi dan fungsi yang menjadikan kualitas hidup manusia menjadi lebih baik. Bahkan untuk mereka yang memiliki penglihatan kurang sempurna. Teknologi telekomunikasi yang berkembang saat ini mulai memperhatikan agar orang yang mengalami ketidaksempurnaan pancaindra seperti tunanetra bisa menggunakan media komunikasi yang ada seperti orang lain yang memiliki fisik dan pancaindra sempurna. Sekarang sudah tidak asing lagi apabila terlihat tunanetra mengoperasikan berbagai macam gadget canggih seperti notebook, tablet atau ipad yang memiliki sistem operasi android. Hal ini dimungkinkan dengan adanya sebuah aplikasi bernama Mobile Accesibility yaitu aplikasi screen-reader yang ditujukan bagi orang dengan penglihatan lemah ataupun tunanetra agar bisa menggunakan android dengan mudah.
2. LANDASAN TEORI 2.1. Kiblat dan Penentuan Arah Kiblat Kiblat berasal dari bahasa Arab “Qiblah” adalah arah yang merujuk ke suatu tempat dimana bangunan Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Setiap lokasi di permukaan bumi ditentukan oleh dua bilangan yang menunjukkan kooordinat atau posisinya. Koordinat posisi ini masing-masing disebut Latitude (Lintang) dan Longitude (Bujur). Ilmu ukur segitiga bola atau disebut juga dengan istilah trigonometri bola (spherical trigonometri) adalah ilmu ukur sudut bidang datar yang diaplikasikan pada permukaan berbentuk bola yaitu bumi yang kita tempati. menggunakan software Google Earth secara astronomis berada di 21° 25' 21.04" Lintang Utara dan 39° 49' 34.04" Bujur Timur. Angka tersebut dibuat dengan ketelitian cukup tinggi. Arah Ka’bah yang berada di kota Makkah yang dijadikan Kiblat dapat diketahui -2-
dari setiap titik di permukaan bumi, maka untuk menentukan arah kiblat dapat dilakukan dengan menggunakan Ilmu Ukur Segitiga Bola (Spherical Trigonometri). Penghitungan dan pengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik kutub utara, dengan menggunakan alat bantu mesin hitung atau kalkulator. Untuk perhitungan arah kiblat, ada 3 buah titik yang harus dibuat, yaitu : 1. Titik A, diletakkan di Ka’bah (Mekah) 2. Titik B, diletakkan di lokasi yang akan ditentukan arah kiblatnya. 3. Titik C, diletakkan di titik kutub utara. Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung arah kiblat
Rumus
yang
digunakan
:
D. Waktu Sholat Isya’ Waktu sholat Isya’ dimulai sejak hilang mega (syafak) merah sampai masuknya waktu sholat Subuh. Dalam kaidah astronomi yang dimaksud dengan sudah masuk waktu Isya’ diilustrasikan dengan posisi matahari yang berada di bawah ufuk barat (horizon) pada sudut 1080 atau tinggi matahari -180. Rumus yang digunakan : E. Waktu Sholat Subuh Waktu sholat subuh dimulai sejak terbit fajar sampai terbit amatahari. Dalam kaidah astronomi yang dimaksud dengan sudah masuk waktu subuh diilustrasikan dengan posisi matahari yang berada di ufuk timur (horizon) pada sudut 1100 atau 1080 atau tinggi matahari (-200). Kaidah dan ketentuan ini biasanya digunakan Badan Hisab dan Rukyat Kementrian Agama, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, Lajnah Falakiyah PBNU, Dewan Hisab Persatuan Islam dan para ahli hisab dan rukyat di Indonesia. Rumus yang digunakan : (Sriyatin Sodiq,2008) F. Ihtiyat Yang dimaksud dengan ikhtiyat adalah suatu langkah pengamanan dalam menentukan waktu sholat dengan cara menambahkan atau mengurangkan waktu agar tidak mendahului awal waktu sholat atau tidak melampaui batas akhir waktu sholat. Para ahli hisab dalam menentukan waktu untuk ihtiyat berbeda-beda, ada yang menetapkan 2 menit, 3 menit atau 4 menit. Pendapat umum yang dipakai adalah 2 menit untuk ihtiyat (Depag RI,1994).
Dimana : a = 90⁰- lintang kota b = 90⁰ - lintang ka’bah C = bujur kota – bujur ka’bah (Pendidikan dan Latihan Fasilitator Hisab Rukyat Tingkat Dasar Se-Indonesia,2012) 2.2. Waktu Sholat Hisab awal waktu salat adalah hisab yang memperhitungkan kapan dimulai dan berakhirnya salat. A. Waktu Sholat Zuhur Waktu sholat Zuhur dimulai sejak matahari tergelincir (zawal), yaitu sesaat setelah matahari mencapai titik kulminasi (culmination) dalam peredaran harianya, sampai tiba waktu sholat ashar. Rumus yang digunakan adalah : 12-e+kwd+i B. Waktu Sholat Ashar Waktu sholat Ashar dimulai pada saat bayang-bayang suatu benda sama panjang dengan bendanya sendiri ditambah bayangbayang Zawal, sampai tibanya waktu sholat Maghrib. Atau ketika bayang-bayang sama dengan bendanya pada sudut antara 300 sampai 400. Rumus yang digunakan : C. Waktu Sholat Maghrib Waktu sholat Maghrib dimulai sejak matahari terbenam sampai tiba waktu sholat Isya’. Dalam kaidah Astronomi yang dimaksud dengan sudah masuk waktu sholat Maghrib diilustrasikan dengan posisi matahari yang berada di bawah ufuk barat (horizon) pada sudut 910 atau tinggi matahari = -10.
2.3. Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk berbagai perangkat mobile seperti handphone, netbook, dan komputer tablet. Sistem operasi ini dikembangkan oleh Google dengan berbasis kernel Linux versi 2.6 dan berbagai perangkat lunak dari GNU yang bersifat Open Source. Pada awalnya, Android dikembangkan oleh perusahaan Android Inc. namun kemudian perusahaan tersebut diakuisisi oleh Google sehingga menjadi produk Google. Sekarang ini pengembangan Android ditentukan oleh sebuah konsorsium bernama -3-
Open Handset Alliance (OHA) yang terdiri atas berbagai vendor perangkat mobile, komputer, dan telekomunikasi seperti Intel, Nvidia, Google, Samsung, Sprint, T-Mobile, Motorola, LG, Sony Ericsson, Toshiba, Vodafone, serta masih banyak yang lain dan anggotanya terus bertambah. Karena Android bersifat open source dan mempunyai lisensi Apache yang sangat terbuka dan bebas, maka Android menjadi sistem operasi yang sangat populer bagi berbagai produsen perangkat mobile. Komponen sistem operasi Android bisa digambarkan dalam bagan berikut:
berada, maka GPS bisa membantu menunjukan arah, selama user melihat langit. Pada awalnya GPS hanya digunakan hanya untuk kepentingan militer, tapi pada tahun 1980-an GPS dapat digunakan untuk kepentingan sipil. GPS dapat digunakan dimanapun juga dalam 24 jam. Departemen Pertahanan AS yang mengoperasikan sistem GPS telah mengatur konfigurasi satelit sedemikian rupa, sehingga semua tempat di bumi dapat menerima sinyal dari 4 sampai 10 satelit. Sebagai penunjuk waktu, masingmasing satelit dibekali dengan 4 buah jam atom yang dapat mengukur waktu dengan ketelitian sepersemilyar detik. Perangkat GPS menentukan lokasi dari minimal 3 satelit yang membentuk kawasan segitiga dengan mencari longitude, latitude, dan data lainnya yang diperlukan, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.5 di bawah. Proses untuk menentukan lokasi membutuhkan waktu kira-kira 12 menit ketika perangkat khusus GPS dinyalakan. Cukup lama namun setidaknya pengguna tidak perlu memiliki akses ke operator ponsel untuk mengoperasikan GPS. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan untuk perancangan software penunjuk arah kiblat bagi tunanetra menggunkan handphone berbasis android adalah sebagai beikut : Studi Literatur : Mempelajari semua dasar teori yang berkaitan dengan Android, GPS, Penentu waktu sholat & penunjuk arah kiblat yang sesuai dengan syariat Islam. Perencanaan & Design sistem : Merencanakan akan dibuat seperti bagaimana sistem dan tampilan program aplikasi ini nantinya. Coding & Simulasi di Emulator : Melakukan proses coding (membuat program) dan mensimulasikan program pada emulator android Implementasi di Perangkat (HP) : Menanamkan dan menjalankan program ke dalam hardaware (HP android). Pengujian Sistem : Menguji apakah program sudah berjalan baik, error apa yang terjadi serta apakah sudah user friendly bagi tunanetra. Pengujian sistem dilakukan dengan melakukan kuisioner
Gambar1. Komponen sistem Operasi Android Sumber : Nazrudddin Safaat H. 2012. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung : Penerbit Informatika 2.4. Global Positioning System (GPS) Global Positioning System atau GPS, merupakan sebuah alat atau sistem yang dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana dia berada (secara global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital. Dimanapun user
-4-
pada pengguna (tunanetra) melakukan validasi pada ahli.
dan juga
START
AMBIL LONGITUDE & LATITUDE LOKASI USER
3.2. Perencanaan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk merancang bagaimana sistem aplikasi bekerja, berikut adalah penjelasan mengenai perancaan sistem aplikasi penunjuk arah kiblat bagi tunanetra menggunakan handphone android. Pada saat program dijalankan, maka perangkat(handphone) akan mengambil nilai longitude,latitude dan altitudenya berada pada saat itu. Setelah nilai lo longitude,latitude dan altitude didapat, nilai tersebut disimpan ke dalam variabel. Variabel ini akan digunakan untuk menghitung jam-jam masuk sholat dan digunakan juga untuk menghitung posisi arah kiblat. Notifikasi suara pertama yang keluar setelah hasil perhitungan didapat adalah user akan mengetahui waktu sholat apakah pada jam tersebut. Notifikasi suara yang kedua adalah apakah posisi user saat itu sudah menghadap arah kiblat yang benar atau belum. Perancangan sistem secara keseluruhan adalah seperti yang dijelaskan pada flowchart di bawah ini.
SIMPAN DALAM VARIABEL TETAP
HITUNG WAKTU SHOLAT SUBUH, DHUHUR, ASHAR, MAGHRIB, ISYA
WAKTU SHOLAT SUBUH, TERBIT MATAHARI,DHUHUR,ASHAR,MAGHRIB,ISYA JAM HANDPHONE
MEMBANDINGKAN WAKTU SHOLAT DG JAM HANDPHOE UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI WAKTU SHOLAT
NOTIFIKASI SUDAH MASUK WAKTU SHOLAT APA
SUARA PENANDA APLIKASI PENUNJUK ARAH KIBLAT RUNNING
AMBIL LONGITUDE & LATITUDE LOKASI USER
AMBIL POSISI PERANGKAT
SUDUT PRGKT = SUDUT KIBLAT?
NO
YES INDIKASI SUARA ARAH SUDAH BENAR
END
Gambar3. Flowchart Perencanaan Sistem 3.3. Pengujian / Validasi Tahapan pengujian yang dilakukan dalam Perancangan Software Penunjuk Arah Kiblat Bagi Tunanetra Menggunakan Handphone Berbasis Android ini ada 2 macam, yaitu : A. Validasi sistem di perangkat Validasi di sitem perangkat dilakukan untuk menguji apakah sistem sudah benar, menguji apakah tampilan & performansi cukup bagus, serta menguji apakah masih ada error atau tidak. Pengujian di sistem -5-
perangkat dilakukan oleh orang yang ahli di bidang software android dan perhitungan ilmu falak yang disebut validator. B. Validasi dari sisi user(pengguna) Menguji apakah aplikasi ini user friendly untuk tunanetra.Validasi dilakukan dengan cara melakukan kuisioner pada user. User akan memberikan tanda pada kolom skor di setiap indikator sesuai dengan penilaian user.
Perancangan gambaran sistem menggambarkan hubungan antara variabelvaribel yang ada di dalam sistem dan kegiatan yang dapat dilakukannya terhadap aplikasi. Berikut ini adalah gambaran use-case diagram yang digunakan pada aplikasi penunjuk arah kiblat bagi tunanetra menggunakan handphone android.
3.4. Analisa Validasi Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat mampu melakukan fungsinya. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas suatu kuisioner adalah angka hasil kolerasi antara skor pernyataan dan skor keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuisioner (Triton, 2006). Pengujian atau validasi pada aplikasi dilakukan oleh ahli dan pengguna. Data hasil validasi aplikasi dari ahli dan pengguna yang sudah terkumpul perlu dianalisis. Ahli yang dimaksud terdiri dari 1 orang ahli pada bidang hisab rukyat serta ilmu falak. Sedangkan user yang dimaksud terdiri dari 4 orang tunanetra yang sudah teriasa menggunakkan gadget dan 4 orang tunanetra yang tidak terbiasa menggunakan gadget. Setelah validator mengisi lembar validasi, skor hasil validasi masing-masing validator ditotal kemudian diolah menjadi persentase skor rata-rata hasil validasi dengan rumus sebagai berikut :
Gambar4. Use-Case Diagram Penunjuk Arah Kiblat Bagi Tunanetra Menggunakan Handphone Android. Pada use-case diagram di atas alur dimulai ketika pengguna menjalankan aplikasi. GPS pada hanphone akan menyampaikan informasi nilai longitude, latitude, dan altitude lokasi perangkat pada saat itu. Informasi nilai longitude, latitude, dan altitude lokasi akan diolah oleh aplikasi sehingga akan diketahui jadwal waktu sholat dan akan diketahui posisi perangkat terhadap kiblat. Notifikasi suara awal yang keluar adalah pemberitahuan mengenai waktu solat pada jam tersebut, setelah itu barulah kemudian ada notikasi suara untuk menemukan arah kiblat yang benar dengan memanfaatkan sensor yang ada pada handphone android.
SR : persentase skor rata-rata hasil validasi ST : skor total hasil validasi dari masingmasing validator SM : skor maksimal yang dapat diperoleh dari hasil validasi Kesimpulan analisis data disesuaikan dengan kriteria persentase skor rata-rata hasil validasi sebagai berikut : Alpha Tingkat Reliabilitas 0% s/d 2% Kurang Valid Agak Valid 20%SR40% Cukup Valid 40%SR60% Valid 60%SR80% Sangat Valid 80%SR100% Sumber : Triton,2006 4. PERANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 4.1. Perancangan Gambaran Sistem
4.2. Sistem Kerja Aplikasi Berikut ini adalah penjelasan secara umum mengenai bagaimana aplikasi akan bekerja. Pada saat program dijalankan, maka perangkat(handphone) akan mengambil nilai longitude,latitude dan altitudenya berada pada -6-
saat itu. Setelah nilai lo longitude,latitude dan altitude didapat, nilai tersebut disimpan ke dalam variabel. Variabel ini akan digunakan untuk menghitung jam-jam masuk sholat dan digunakan juga untuk menghitung posisi arah kiblat. Notifikasi suara pertama yang keluar setelah hasil perhitungan didapat adalah user akan mengetahui waktu sholat apakah pada jam tersebut. Notifikasi suara yang kedua adalah apakah posisi user saat itu sudah menghadap arah kiblat yang benar atau belum. Algoritma mengenai sistem kerja aplikasi digambarkan pada flowchart di bawah ini.
kiblat bagi tunanetra menggunakan handphone android ini dibutuhkan beberapa perangkat keras, yaitu : 1. Handphone dengan sistem operasi android Handphone yang dibutuhkan untuk bisa menampilkan aplikasi adalah handphone dengan sistem operasi android minimal android 2.1. Dalam pengimplementasiannya, penulis mengimplemantasikan pada handphone Motorola Fire XT dengan spesifikasi sebagai berikut : OS Android OS, v2.3.4 (Gingerbread) CPU Qualcomm MSM7227T-1, 800 MHz, Adreno 200 Memory 1.7 GB storage, 512 MB RAM, 2 GB ROM Dimensi 320 x 480 pixels, 3.5 inches Layar (~165 ppi pixel density) Multitouch,Moto Switch UI Sensor Accelerometer, proximity, compass Konektivita Wi-Fi(802.11bg), A-GPS s support, bluetooth v2.1 with A2DP, EDR, microUSB 2.0, HSDPA 7.2 Mbps, HSUPA 384 Kbps 2. Kabel data Fungsi dari kabel data adalah untuk menghubungkan antara personal computer/laptop dengan handphone. 3. Laptop 1 unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut : Prosesor : intel core i3 Memori : 2048MB RAM
START
AMBIL LONGITUDE & LATITUDE LOKASI USER
SIMPAN DALAM VARIABEL TETAP
HITUNG WAKTU SHOLAT SUBUH, DHUHUR, ASHAR, MAGHRIB, ISYA
NO
WAKTU SOLAT?
YES
ALARM USER USING APLIKASI PENUJUK KIBLAT? SUARA PENANDA APLIKASI PENUNJUJ ARAH KIBLAT RUNNING
NO
YES
AMBIL LONGITUDE & LATITUDE LOKASI USER
AMBIL POSISI PERANGKAT
SUDUT PRGKT = SUDUT KIBLAT?
B. Spesififikasi Perangkat Lunak Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat, dibutuhkan beberapa software untuk membuat aplikasi penunjuk arah kibalat bagi tuanetra yaitu: Bahasa Pemrograman Java Dalam hal ini digunakan Java Development Kid (JDK) 1.6 dan Java Runtime Environment (JRE). Sistem Operasi Sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP (32-bit). Integrated Development Environment (IDE) Eclipse 3.4 atau 3.5 Untuk memudahkan dalam pengembangan aplikasi, maka digunakan IDE karena memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan
NO
YES
INDIKASI SUARA ARAH SUDAH BENAR
END
Gambar3. Aplikasi
Flowchart
Sistem
Kerja
4.3. Implementasi Aplikasi A. Spesifikasi Perangkat Keras Alat yang dibutuhkan untuk bisa melihat implementasi dari aplikasi penunjuk arah -7-
dalam pembangunan perangkat lunak yang berbasis sistem operasi Android. Adapun dalam pengembangan ini digunakan Eclipse Helios. Android Software Development Kit (Android SDK) Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai platform aplikasi-netral,Android memberikan kesempatan bagi developer untuk membuat Aplikasi yang dibutuhkan yang bukan merupakan aplikasi bawaan Handphone/Smartphon. Android Development Tools (ADT) Android Development Tools adalah plugin yang didesain untuk IDE Eclipse yang memberikan kita kemudahan dalam mengembangkan aplikasi android dengan menggunakan IDE Eclipse. Dengan menggunakan ADT untuk eclipse akan memudahkan developer dalam membuat aplikasi project android dan juga menambahkan komponen-komponen lain.
criteria.setAccuracy(Criteria.ACCURACY_FI NE); criteria.setAltitudeRequired(false); criteria.setBearingRequired(false); criteria.setCostAllowed(true); criteria.setPowerRequirement(Criteria.POWE R_LOW); //Setting provider String provider =lm.getBestProvider(criteria, true); Location loc = lm.getLastKnownLocation("gps"); private class DispLocListener implements LocationListener { public void onLocationChanged(Location loc) {} public void onProviderDisabled(String provider){} public void onProviderEnabled(String provider){} public void onStatusChanged(String provider, int status, Bundle extras) {} } private void UpdateLocation(Location location) { if(location!=null) { lintang_gps=location.getLatitude(); bujur_gps=location.getLongitude(); tinggi_gps=location.getAltitude(); } else{} } Source Code GPS Location
C. Penulisan Program (Coding) Penulisan program adalah menuangkan ide dari perancangan sistem yang telah dibuat ke dalam bahasa pemrograman. Pada aplikasi penunjuk arah kiblat bagi tunanetra menggunakan handphone android, berikut ini adalah langkah-langkah secara garis besar pada penulisan program 1. Menuliskan program untuk mengetahui lokasi perangkat 2. Menuliskan program untuk menghitung dan menampilkan jadwal sholat 3. Menuliskan program untuk memberikan notifikasi mengenai waktu sholat 4. Menuliskan program untuk mengetahui arah kiblat 5. Menuliskan program untuk memberikan notifikasi penunjuk arah kiblat Berikut ini adalah source code program untuk mengetahui lokasi perangkat
D. Hasil Running Applikasi Pada Handphone Agar aplikasi dapat dijalankan pada handphone android, yang pertama dilakukan adalah menginstal file .apk dari aplikasi yang telah dibuat, pada pilihan menu pilih install.
//Setting Location Manager GPS LocationManager lm = (LocationManager)getSystemService(Context .LOCATION_SERVICE); //Setting Criteria Criteria criteria=new Criteria();
Gambar4. Installasi Aplikasi Pada Handphone
-8-
Setelah diinstal, barulah kemudian aplikasi dapat dijalankan.
Gedung AE Tangga Gedung AG Kantin Polinema Gedung AN Gedung AA Theater RATARATA
–
8
0,00074
0,00015
–
3
0,000008
–
0,00054
4
0,00042
–
0,00002
–
8,6
–
0,00018
–
0,00001
–
4,39
–
0,000102 0,011902
– –
0,00017 0,012746
– –
12,9 81,989
5.2. Analisa Penunjuk Arah Kiblat Analisa penunjuk arah kiblat dilakukan untuk mengetahui apakah sudut kiblat sudah sesuai dengan derajat arah kiblat dan apakah derajat arah tersebut adapat berubah jika posisi perangkat berubah. Analisa penunjuk arah kiblat dilakukan dengan membandingkan sudut pada aplikasi penunjuk arah kiblat bagi tunanetra menggunakan handphone android dengan aplikasi penunjuk arah kiblat lainnya yaitu muslim pro. Pengujian untuk mendapatkan data agar dapat dianalisa ini dilakukan di kota Malang.
Gambar6. Aplikasi Pada Saat Dijalankan Pada Handphone 5. ANALISA 5.1. Analisa Perbandingan Data Longitude, Latitude dan Altitude pada Handphone Dibandingkan dengan GPS Garmin Atrex Analisa perbandingan data longitude, latitude dan altitude yang diperoleh dari perangkat GPS di hanphone dan perangkat GPS Garmin Atrex dilakukan untuk mengetahui akurasi data lokasi yang dapat ditangkap oleh GPS pada handphone. Berikut ini adalah data perhitungan selisih yang didapatkan pada saat pengujian untuk mendapatkan nilai lokasi pada handphone dan juga GPS Garmin Atrex
Gambar7. Hasil Pengujian Penunjuk Arah Kiblat Menggunakan Aplikasi Penunjuk Arah Kiblat Bagi Tunanetra Menggunakan Handphone Android
Tabel1. Selisih Nilai Lokasi Antara GPS Handphone dan GPS Gramin Atrex Gd. Broadcast Gazebo Masjid Poltek Gedung AK
0,00025
Dari analisa perbandingan data nilai longitude, latitude dan altitude antara GPS pada handphone dan GPS Garmin Atrex, maka rata-rata kesalahan untuk nilai longitudenya adalah – 0,011909. Sedangkan rata-rata kesalahan nilai latitude adalah – 0,012746, dan rata-rata kesalahan nilai altitude adalah – 81,89. Rata-rata kesalahan ini digunakan untuk melakukan kalibrasi pada program.
Gambar5. Tampilan Awal Aplikasi
Lokasi
0,000114
Selisih Nilai Longitude 0,09995
Latitude – 0,11448
–
0,00838
0,00005
–
15
–
0,000057
0,00005
–
11
Altitude 23,099 –
-9-
dengan acuan waktu sholat masjid jami’ malang adalah – 0,8126. Artinya aplikasi lebih cepat – 0,8126 menit dalam memberikan notifikasi waktu sholat. Dari data pertama ini maka dilakukan perbaikan program dengan menambahkan waktu 2 menit. Gambar8. Hasil Pengujian Penunjuk Arah Kiblat Menggunakan Muslim Pro
Tabel3. Perbandingan Seluruh Selisih Waktu Sholat Antara Penunjuk Arah Kiblat Aplikasi (yang Telah Ditambahkan 2 menit) dan Masjid Jami’ Malang bulan Januari 2013 Rata-Rata Selisih Total Waktu Waktu Selisih (Total selisih Sholat Waktu waktu/30) (menit) (menit) 0,7 0,023333333 Subuh 1,433 0,047766667 Dhuhur 3,233 0,107766667 Ashar 3,033 0,1011 Maghrib 0,433 0,014433333 Isya
Gambar 5.3. Hasil Pengujian Penunjuk Arah Kiblat Kota Malang Menggunakan Qibla Locator Sumber: locator.html
http://masjidjami.com/qibla-
TOTAL Rata- Rata
Hasil dari percobaan untuk mengetahui arah kiblat diperoleh 293o. Sehingga masih diperoleh simpangan 10.
0,2944 0,05888
Setelah ditambahkan 2 menit, rata-rata selisih waktu menjadi 0,05888. Artinya aplikasi memberikan notifikasi rata-rata 0,0588 menit setelah adzan dari masjid Jami’ Malang berkumandang. Karena rata-rata selisih waktu sholat adalah 0,05888, maka berarti masih memenuhi toleransi waktu sholat (ihtiyat) yaitu ±2 menit dari acuan waktu sholat yang digunakan pada daerah sekitar, maka jadwal sholat pada aplikasi waktu sholat dinyatakan dapat digunakan. Selain kota Malang, pengujian jadwal waktu sholat juga dilakukan pada jadwal sholat untuk kota Sidoarjo.
5.3. Analisa Perhitungan Waktu Sholat Pada perhitungan waktu sholat, berikut ini adalah analisa data hasil perbandingan antara jadwal waktu sholat pada aplikasi penunjuk arah kiblat dengan jadwal waktu sholat pada Masjid Jami’ Malang Tabel2. Perbandingan Seluruh Selisih Waktu Sholat Antara Aplikasi Penunjuk Arah Kiblat dan Masjid Jami’ Malang bulan Januari 2013 Rata-Rata Selisih Waktu Waktu Total Selisih Sholat Waktu (Total selisih waktu/30) Subuh − 55 menit − 1,8333 menit Dhuhur − 19 menit − 0,6333 menit Ashar 37 menit 1,2333 menit Maghrib 33 menit − 1,1 menit Isya − 52 menit − 1,73 menit TOTAL − 4,0633 menit RATA-RATA − 0,81266 menit
Tabel4. Perbandingan Seluruh Selisih Waktu Sholat Antara Aplikasi Penunjuk Arah Kiblat dan Masjid Agung Sidoarjo bulan Januari 2013 Rata-Rata Selisih Waktu Waktu Total Selisih Sholat Waktu (Total selisih waktu/30) Subuh − 136 − 4,5333 menit menit Dhuhur − 82 menit − 2,7333 menit Ashar − 7 menit − 0,2333 menit Maghrib − 49 menit − 1,6333 menit
Dari data pertama didapatkan selisih waktu rata-rata dalam perhitungan jadwal sholat -10-
Isya − 5 menit TOTAL RATA-RATA
− − −
0,1667 menit 9,3 menit 1,86 menit
Karena pada pengguna yang tidak familiar dengan adroid hasilnya sesuai dengan kriteria ketiga, yaitu 40%SR60% = 40%53%60% maka aplikasi dinyatakan cukup valid
Karena rata-rata selisih waktu sholat adalah -1,86, maka berarti masih memenuhi toleransi waktu sholat (ihtiyat) yaitu ±2 menit dari acuan waktu sholat yang digunakan pada daerah sekitar, maka jadwal sholat pada aplikasi waktu sholat dinyatakan dapat digunakan.
C. Hasil rekapitulasi penilaian dari 4 orang tunanetra yang familiar dengan android. Tabel7. Hasil Rekap Uji Kepuasan Pengguna yang Familiar dengan Android Terhadap Aplikasi Skor NO Validasi Total Skor Maks 1 Validator 19 28 2 UFG 1 16 20 3 UFG 2 15 20 4 UFG 3 16 20 Keterangan: UFG : pengguna tunanetra yang familiar dengan android.
5.4. Analisa Data Validasi Analisa data validasi dilakukan untuk menentukan apakah aplikasi ini sudah memenuhi syarat untuk bisa digunakan oleh masyarakat pada umumnya, atau masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lagi. Aspek penilaian yang dilakukan untuk validator, serta user adalah berbeda. A. Hasil rekapitulasi validator
penilaian
dari
Karena hasil pengujian UFG (pengguna tunanetra yang familiar dengan android) adalah 78,75% maka hasil pengujian masuk dalam kriteria 60%SR80% = Valid.
Total Skor Skor Maks 1 Validator 19 28 Dari hasil validasi, skor yang diperoleh untuk aplikasi penunjuk arah kiblat bagi tunanetra menggunakan handphone android adalah 19. Sehingga persentasi perolehan skor untuk validasi rumus adalah NO
Validasi
Kesimpulan analisis data disesuaikan dengan kriteria persentase skor rata-rata hasil validasi sebagai berikut : (Triton,2006)
Dengan aspek penilaian utama adalah ketepatan penggunaan rumus pencarian arah kiblat dan perhitungan waktu sholat yang sudah memasuki kriteria sangat baik, maka meskipun hasil validasi adalah 67% tetapi aplikasi dapat dianggap baik.
0% s/d 2% 20%SR40% 40%SR60% 60%SR80% 80%SR100%
Kurang Valid Agak Valid Cukup Valid Valid Sangat Valid
6. SARAN DAN KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pengembangan aplikasi penunjukk arah kiblat bagi tunanetra menggunakan handphone android dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Aplikasi penunjuk arah kiblat bagi tunanetra menggunakan handphone dapat dijadikan alternatif acuan bagi tunanetra yang menggunakan perangkat Android agar lebih mudah dalam melaksanakan ibadah shalat. 2. Aplikasi penunjuk arah kiblat bagi tunanetra menggunakan handphone juga
B. Hasil rekapitulasi penilaian dari 4 orang tunanetra yang familiar dengan android. Tabel6. Hasil Uji Kepuasan Pengguna yang Tidak Familiar Android Terhadap Aplikasi Skor Maks Total No Pengguna Yg Bisa Skor Didapat 1 UNG 1 5 2 UNG 2 9 20 3 UNG 3 9 4 UNG 4 11 Keterangan : UNG : pengguna tunanetra yang sama sekali tidak familiar dengan android. -11-
dapat digunakan sebagai acuan arah (Utara, Selatan, Barat, Timur) bagi tunanetra. 3. Dari hasil pengujian, sistem GPS pada handphone android yang digunakan sebagai input dasar untuk menghitung arah kiblat memiliki selisih dengan perangkat GPS garmin, namun selisih tersebut sangat kecil sehingga diperbolehkan untuk digunakan. 4. Dari hasil validasi di lapangan, aplikasi memperoleh nilai persentase rata-rata 62%, yang artinya aplikasi adalah valid.
Jarak Benda Untuk Tunanetra Dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Shaw,Alex.2012. Android 3.0 Animation for Beginners.Birmingham-Mumbai : Packt Publishing Ltd. Slamet Hambali, Hisab Awal Bulan Sistem Ephemeris, materi ini disampaikan dalam pelatihan ketrampilan khusus bidang hisabrukyah oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2007.
6.2. Saran Saran yang dapat diberikan atas penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. User interface bisa lebih disempurnakan lagi tunanetra dapat menggunakan aplikasi dengan lebih mudah lagi. 2. Karena sementara ini aplikasi baru dapat berjalan pada handphone android Motorola Fire TX saja, diharapkan ke depannya dapat dilakukan pengembangan sehingga aplikasi dapat berjalan pada semua handphone android. 3. Agar notifikasi suara yang dighasilkan nyaring dan jelas sistem audio untuk penyimpanan notifikasi suara masih perlu dikembangkan lagi. 4. Untuk penggunaan yang berulang sebaiknya diberi jeda beberapa menit setelah pemakaian yang sebelumnya agar proses yang terjadi saat aplikasi ditutup dapat dilakukan dengan benar, sehingga hasil penunjukan arah kiblat adalah benar. 5. Sesuai dengan manual book handphone, penggunaan alat sebaiknya jauh dengan benda-benda magnetis.
Sugeng Riyadi, Penentuan Awal Waktu Sholat, Disampaikan pada Orientasi Hisab-Rukyah bagi Takmir dan Utusan Pesantren se-Solo Raya di Aula Kemenag Surakarta, Selasa 19 April 2011. Triton. (2006). SPSS 13.0 Terapan, Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta: Penerbit Andi. Gramlich, Nicolas. Android Programming with Tutorials from the anddev.orgCommunity. http://andbook.anddev.org http:// geomaticsandsurveying.blogspot.com diakses pada 8 Juni 2012, pukul 06.15 http://rukyatulhilal.org/arah-kiblat/index.html diakses pada 8 Juni 2012, pukul 05.08 http://vilib.elektro.itn.ac.id/dokumen/view/51 8 diakses pada 8 Juni 2012, pukul 05.55
7. DAFTAR PUSTAKA Aziz Zainuddin, Akhmad Hendriawan, Hary Oktavianto. Kompas Digital Penunjuk Arah Kiblat dengan Output Visual. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Departemen Agama RI, (1994) Pedoman Penentuan Waktu Shalat Sepanjang Masa, Jakarta. GPS Protocol Reference Manual. Leadtek Reaserch Inc. Muji Rahayu ,Titik.2010. Perancangan Dan Pembuatan Penunjuk Arah Serta Deteksi -12-