1
Analisis Pengaruh Modal Kerja dan Biaya Operasional terhadap Laba Kotor pada CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas (Studi kasus Tahun 2011 sampai 2014) Dewi Anggraini, SE., M.Si. (STIE MURA) Randi Pramana, SE. (STIE MURA) ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh modal kerja dan biaya operasional terhadap laba kotor pada COOP MART KSP RIAS Lubuk Tua Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas, data yang digunakan adalah laporan keuangan selama 4 (empat) tahun terakhir yaitu ditahun 2011-2014, analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif yaitu dengan menggunakan regresi linear berganda, uji koefisien determinasi dan uji hipotesis secara simultan yakni uji F maka setelah meanganalisis data dan menggunakan program SPSS 17 didapatkan hasil sebagai berikut. Hasil pengujian hipotesis maka dapat diketahui bahwa Fhitung sebesar 0.254 sedangkan Ftabel dengan df2 (n-k-1) (n adalah jumlah data dam k adalah jumalh variabel independen sehingga 48-2-1 = 45 data pada F tabel kolom 1 adalah 5.12) Ftabel sebesar 5.12 dengan kriteria pengujian adalah Jika Fhitung>Ftabel, maka Ho ditolak dan Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima, maka dapat diketahui bahwa Fhitung
Kata Kunci : Modal Kerja, Biaya Operasional dan Laba Bersih
2
A. PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Masalah Dunia bisnis pada saat ini telah semakin berkembang dapat dilihat dari
banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang siap bersaing. Adapun tujuan utama mendirikan suatu bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan, dan jika telah mendapatkan keuntungan yang dikatakan cukup maka perusahaan pun mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan anak-anak cabang perusahaan di wilayah tertentu. Perusahaan yang mampu bersaing dan bertahan adalah perusahaan yang memiliki strategi yang tepat untuk mengelola modal
yang dimilikinya,
memanfaatkan harta kekayaan untuk dapat berkembang, dan memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Kabupaten Musi Rawas salah satunya yaitu kecamatan Muara Kelingi di Desa Tapah berdiri Koperasi Simpan Pinjam (KSP) RIAS yang memiliki program utama yaitu simpan pinjam dan ada juga program kerja yang terealisasikan dengan berdiri usaha perdagangan dibawah naungan koperasi RIAS diberi nama CO-OP MART KPS RIAS berdiri ditahun 2010 dengan tujuan utama yaitu membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari Berdasarkan analisa awal laporan keuangan neraca dan laba rugi CO-OP MART KPS RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas yaitu sebagai berikut: Tabel 1. Laporan Keuangan Neraca dan Laporan Laba Rugi Tahun 2011 2012
Modal 1.658.200.654.50 1.736.445.157.50
Biaya Operasional 17.450.220,00 17.580.800.00
Laba Kotor 89.450.000,00 96.400.150.00
3
2013 1.969.151.178.98 16.109.000,00 2014 2.145.111.115,00 17.055.230,00 Sumber: Data Keuangan CO OP MART KSP βRIASβ
102.705.020.60 122.568.4500,00
Berdasarkan laporan keuangan diatas maka dapat diketahui bahwa nilai biaya modal yang dimiliki CO OP MART KSP RIAS, dapat dinyatakan meningkat ditahun 2013 tetapi peningkatan yang terjadi ditahun tersebut tidak akan menjadi faktor penentu bahwa laba yang akan didapatkan perusahaan akan meningkat. Selain itu terjadi penurunan biaya operasional ditahun 2013 jika dibandingkan tahun sebelumnya,
maka penurunan ini rmengurangi aktifitas
perusahaan untuk menghasilkan laba. Dapat diketahui juga bahwa di tahun 2013 laba kotor mengalami peningkatan tetapi dengan tingginya nilai laba kotor setelah dipengaruhi biaya operasional akan mempengaruhi nilai laba bersih yang akan diterima perusahaan. Berdasarkan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menganalisa laporan keuangan bulanan pada CO OP MART KSP RIAS, yaitu βAnalisis Pengaruh Modal Kerja dan Biaya Operasional Terhadap Laba Kotor pada CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawasβ
2.
Identifikasi Masalah Berdasarkan analisa pada laporan keuangan maka dengan demikian dapat
diketahui bahwa nilai modal kerja ditahun 2013 mengalami peningkatan, tetapi nilai biaya operasional mengalami penurunan,
4
3.
Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada maka peneliti dapat merumuskan
permasalahan yaitu sebagai berikut: a. Bagaimankah analisis modal kerja dan biaya operasional terhadap laba kotor pada CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas? b. Bagaimanakah pengaruh modal kerja dan biaya operasional terhadap laba kotor pada CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas ?
4.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yaitu adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui analisis modal kerja dan biaya operasional terhadap laba kotor pada CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas 2. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja dan biaya operasional terhadap laba kotor pada CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas
5.
Manfaat Penelitian
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan ataupun bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pimpinan CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua agar dapat meningkatkan modal yang dimiliki dan menekan
5
dana yang harus dikeluarkan untuk memenuhi biaya operasional guna untuk meningkatkan nilai laba yang akan diterima perusahaan. 2. Dengan melakukan penelitian ini mengajarkan peneliti untuk dapat menganalisa laporan keuangan, kemudian mengetahui permasalahan yang ada dan mencari solusi pemecahan masalah dengan mengaplikasikan metodologi penelitian, dengan demikian didapatkan solusi pemecahan masalah dan mengaplikasikan dalam bentuk teori maupun tindakan langsung
B. TINJAUAN PUSTAKA 1.
Laporan Keuangan 1)
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2011, h. 28) laporan keuangan menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh.
2) Hal-Hal yang didapatkan dari Laporan Keuangan Laporan keuangan yang disajikan menurut Harahap (2011, h. 4) berisi hal-hal sebagai berikut: a)
Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu. Neraca menggambarkan posisi harta, utang damn modal pada tanggal tertentu.
b) Perhitunghan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil biaya, laba/rugi perusahaan pasa suatu periode tertentu. Laba rugi menggambarkan hasil yang diterima perusahaan selama suatu
6
periode
tertentu
serta
biaya-biaya
yang
dikeluarkan
untuk
mendapatkan hasil tersebut harta labanya. c)
Laporan dan sumber penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dana dan pengeluaran perusahaan selama satu periode. Dana bisa diartikan kan bisa juga modal kerja
d) Laporan atus kas, laporan ini merupakan ikhtisat arus kas masuk dan arus keluar yang dalam format laporannya dibagi dalam kelompokkelompok kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pembiayaan. 3) Konsep, Prinsip Penggunaan Laporan Keuangan Menurut Harahap (2011, h. 5) prinsip akuntasi merupakan peraturan umum yang dijabarkan dari tujuan laporan keuangan, rangkaian inilah yang menjadi dasar dalam pengembangan teknik atau prinsip akuntansi. Disini pengertian prinsip dan teknik agak rancu, misalnya prinsip akuntasi Indonesia dahulu dipakai istilah prinsip dan sekarang telah diganti namanya menjadi Standar Akuntasni Keuangan. 4) Macam-macam Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2012, h. 28) laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut. Masing-masing laporan keuangan memiliki arti sendiri dalam melihat kondisi keuangan perusahaan. Dalam praktiknya secara umum ada lima jenis laporan keuangan yang biasa disusun, yaitu:
7
a) Neraca b) Laporan laba rugi c) Laporan perubahan modal d) Laporan arus kas e) Laporan catatan atas laporan keuangan
2.
Modal Kerja 1) Pengertian Modal Kerja Menurut Kasmir (2012, h. 250) modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan, modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bak, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lainnya. Pengertian modal kerja secara mendalam terkandung dalam konsep modal kerja yang dibagi menjadi tiga macam, yaitu: a)
Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Dalam konsep ini adalah bagaimana mencukupi kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan jangka pendek.
b) Konsep kualitatif, merupakan konsep yang menitikberatkan kepada kualitas modal kerja, konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
8
c)
Konsep fungsionl, menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang dimiliki digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan
2) Jenis Modal Kerja Modal kerja berdasarkan jenisnya menurut Kasmir (2012, h. 251) yaitu dibagi menjadi dua sebagai berikut: a)
Modal kerja kotor (griss working capital), adalah semua kompeonen yang ada di aktiva lancar secara keselutuhan dan sering disebut modal kerja. Artinya mulai dari kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan, dan aktiva lancar lainnya.
b) Modal kerja bersih (net working capital) ,
merupakan selutuh
komponen aktiva lancar yang dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar (utang jang pendek), uang lancar meliputi utang dagang, utang wesel, utang bank jang pendek , utang gaji, utang pajak dan utang lancar lainnya. 3) Tujuan Modal Kerja Adapun tujuan modal kerja menurut Kasmir (2012, h. 251) bagi perusahaan adalah sebagai berikut: a)
Guna memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan
b) Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya c)
Memungkinkan perusahaan untuk memilikikesediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya.
9
d) Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya memenuhi syarat. e)
Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan, dengan kemampuan yang dimilikinya
f)
Guna
memaksimalkan
penggunakan
aktiva
lancar
guna
meningkatkan penjualan dan laba g) Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar,
3.
Biaya Operasional 1) Pengertian Biaya Operasional Biaya operasional menurut Rudianto (2011, h. 195) adalah biaya yang berkaiatan dengan operasi perusahaan di luar biaya produksi. Biaya operasi atau biaya komersial mencakup dua kelompok biaya yaitu biaya pemasaran, dan biaya administrasi umum. 2) Anggaran Biaya Operasional Menurut Rudianto (2011, h. 208)
setelah keseluruhan proses yang
berkaitan dengan upaya menghasilkan produksi untuk perusahaan selesai maka produk tersebut perlu disimpan, dijual, dan didistribusikan kepada para pelanggan perusahaan. Secara umum biaya opeasioanla menurut Rudianto (2011, h. 209) yaitu sebagai berikut: a)
Biaya pemasaran, biaya pemasaran dimulai pada saat biaya produksi selesai yaitu pada saat produksi selesai dan barang-barang siap untuk
10
dijual. Biaya mencakup biaya penjualan dan biaya pemenuhan pemesanan. (1) Biaya penjualan adalah keseluruhan aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mencari dan memperoleh penjualan produk perusahaan. Biaya ini mencakup biaya iklan. (2) Biaya pemenuhan pesanan adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan upaya untuk memenuhi seluruh produk sesuai keinginan konsumen. b) Biaya administrasi dan umum adalah semua rencana biaya yang berkaitan dengan aktivitas untuk mengatur dan mengendalikan organisasi, selain aktivitas pemasaran, perusahaan memerlukan aktivitas keorganisasian. Aktivitas keorganisasi merupakan kegiatan administrasi dan manajerial yang mengarahlam dan mendukung aktivitas lain di dalam perusahaan.
4.
Laba Laba menurut Kasmir (2012, 45) menyatakan bahwa merupakan penghasilan yang didapat perusahaan baik melalui penjualan ataupun melalui jasa lainnya. Laba yang diterima perusahaan terbagi menjadi dua jenis yaitu: 1) Laba kotor, merupakan laba yang didapatkan perusahaan sebelum dikurangi biaya-biaya dan beban pajak perusahaan.
11
2) Laba bersih Laba bersih dapat berarti berbeda-beda sehingga selalu membutuhkan klarifikasi. Laba bersih yang ketat berarti setelah semua pemotongan (sebagai lawan hanya pemotongan tertentu yang digunakan laba kotor atau margin). Laba bersih biasanya mengacu pada laba setelah dikurangi semua biaya operasi, terutama setelah dikurangi biaya tetap dan biaya overhead tetap. Hal ini berbeda dengan laba kotor yang biasanya mengacu pada selisih antara penjualan dan biaya langsung produk atau jasa yang dijual (juga disebut sebagai margin kotor atau margin laba kotor) dan bersih biasanya mengacu pada angka laba sebelum dikurangi pajak perusahaan, dalam hal ini istilah yang sering digunakan adalah laba bersih sebelum pajak (earning before tax atau EBT). Menurut IAI (2006, h. 44).
C. KERANGKA PEMIKIRAN Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa modal kerja, biaya operasional dan laba kotor yang diperoleh perusahaan setiap bulannya tahun 2012-2013, dan pengujian ini juga dilakukan secara simultan yang artinya pengujian secara bersama-sama antara modal kerja (X1), biaya operasional (X2) terhadap laba kotor (Y). Adapun kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1.
12
Modal Kerja Laba Kotor Biaya Operasional
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
D. HIPOTESIS Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh modal dan biaya operasional terhadap laba kotor pada CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas.
E. METODOLOGI PENELITIAN 1.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Penelitian 1) Variabel Bebas (variabel independen) adalah a) Modal Kerja
X1
b) Biaya Operasional
X2
2) Variabel Terikat (variabel dependen) adalah laba kotor (Y) Definisi Operasional Variabel Tabel 2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Modal Kerja (X1)
Definisi Variabel Indikator Menurut Kasmir (2012, h. 250) modal kerja 1) Modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan, modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek,
13
seperti kas, bak, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lainnya. Biaya Biaya operasional menurut Rudianto (2011, h. Operasional 195) adalah biaya yang berkaiatan dengan operasi (X2) perusahaan di luar biaya produksi. Biaya operasi atau biaya komersial mencakup dua kelompok biaya yaitu biaya pemasaran, dan biaya administrasi umum. Laba Kotor Laba kotor yang biasanya mengacu pada selisih (Y) antara penjualan dan biaya langsung produk atau jasa yang dijual (juga disebut sebagai margin kotor atau margin laba kotor) 2.
1) Biaya pemasaran 2) Biaya administrasi dan umum 1) Penjualan 2) HPP
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua dengan
alamat Jalan Raya Lubuk Tua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi RAwas Provinsi Sumatera Selatan Hp.0811 7100 996 Email:
[email protected].
3.
Tehnik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa
laporan keuangan CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2012 dan tahun 2013.
4.
Tehnik Analisis Data Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode kuantitatif yaitu menganalisa laporan keuangan yang mengola data dengan program SPSS 17, analisis statistik yang digunakan sebagai berikut: Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas
14
2) Uji Linearitas Uji Statistik 1) Regresi Linear Berganda Persamaan regresi untuk dua prediktor adalah : Y = a + b1 X1 +b2 X2 2) Uji Koefisien Determinasi Formula yang digunakan menurut Suliyanto (2011, h. 59) sebagai berikut : π
2 = 1 β
(πβπ)2 (πβπ)2
3) Uji F Uji F menggunakan rumus : Uji F =
π
2 (πβπ β1) π (1βπ
2 )
Untuk mengetahui besarnya koefisien regresi dapat dilakukan hipotesisi regresi secara bersama-sama dengan menggunakan analisis varian uji F melalui prosedur sebagai berikut : Ho : p = 0
menunjukan bahwa tidak adanya pengaruh modal kerja dan biaya operasional terhadap laba kotor pada CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas
Ha : p β 0 menunjukan bahwa adanya pengaruh modal kerja dan biaya operasional terhadap laba kotor pada CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas
15
Jika πΉβππ‘π’ππ > πΉπ‘ππππ maka signifikan ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang mana ada pengaruh pengaruh modal
kerja dan biaya operasional
terhadap laba kotor pada CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara
Kelingi
Kabupaten
Musi
Rawas,
sedangkan
jika
Jika
πΉβππ‘π’ππ <πΉπ‘ππππ maka tidak signifikan berarti Ha ditolak dan Ho diterima yang mana tidak ada pengaruh modal dan biaya operasional terhadap laba kotor pada CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas.Tarif signifikan Ξ± 0,05 (5%).
5.
Hasil Penelitian Berdasarkan laporan keuangan maka dapat dikethaui bahwa data penelitian
yaitu modal kerja, biaya operasional dan laba kotor pada COOP Mart Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Rias yaitu sebagai berikut: Tabel 3. Modal Kerja COOP MART KSP RIAS Tahun 2011 - 2014 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
MODAL KERJA 201.372.149 194.313.096 200.244.200 223.847.900 207.599.000 214.236.900 217.106.403 217.155.208 217.202.026 239.932.421 321.734.167 236.051.305 18.462.300
16
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
219.094.279 264.912.038 292.048.792 257.855.672 203.723.484 198.334.410 203.405.702 149.086.623 204.154.414 277.657.944 218.818.703 226.372.149 219.071.118 219.071.324 219.087.465 217.088.963 217.089.153 217.106.403 217.155.208 217.202.026 217.219.389 257.297.112 257.323.976 24.882.142.661 231.466.155 231.482.502 231.506.948 233.523.413 233.561.619 233.593.257 2336538521 233.676.461 233.653.933 308.822.250 233.738.162
Sumber : Data Laporan Keuangan 2015
Berdasrkan data laporan keuangan CO OP Mart Koperasi Simpan Pinjam Rias Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas dapat diketahui
17
bahwa nilai modal yang dimiliki perusahaan selama 4 (empat) tahun terhitung dari tahun 2011 sampai tahun 2014 mengalami perubahan dri tahun ke tahun.
Tabel 4. Biaya Operasional COOP MART KSP RIAS Tahun 2011 - 2014 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
BIAYA OPERASIONAL 2.586.794 2.584.002 1.822.633 1.258.769 257.895 1.257.894 1.968.470 1.882.240 2.780.025 2.578.965 1.587.648 1.258.400 1.897.584 1.890.556 1.822.633 1.855.400 189.001 1235.580 1.850.025 1.987.256 2.875.946 2.589.660 1.589.745 1.587.952 1.108.000 1.212.000 1.070.000 1.076.000 1.323.000 1.104.500 1.194.000
18
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
1.076.000 1.458.000 1.540.500 1.411.000 2.586.000 2.220.000 1.967.500 1.834.500 1.978.000 2.378.000 2.171.000 2.045.000 2.104.000 2.280.500 2.438.000 1.855.700 2.007.899
Sumber : Data Laporan Keuangan 2015
Berdasarkan data laporan keuangan CO OP Mart Koperasi Simpan Pinjam Rias Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas dapat diketahui bahwa nilai biaya operasional yang dimiliki perusahaan selama 4 (empat) tahun terhitung dari tahun 2011 sampai tahun 2014 mengalami perubahan dri tahun ke tahun.
Tabel 5. Laba Kotor COOP MART KSP RIAS Tahun 2011 - 2014
NO 1 2 3 4 5 6 7 8
LABA KOTOR 79.918.317 179.292.171 111.263.764 192.000.852 36.373.117 142.146.127 198.943.753 152.411.919
19
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
300.076.169 113.484.485 43.549.130 2301.274 58.993.532 2.525.712 111.263.764 2.127.135.558 66.335.938 51.405.721 65.657.538 109.068.918 39.808.748 44.847.143 73.052.441 44.793.006 8.490.609 6.918.690 6.446.956 8.314.141 8.471.999 10.630.312 8.279.009 8.308.406 8.968.455 9.553.230 9.630.414 11.404.831 79.439.845 230.496.709 11.876.888 10.208.829 12.925.109 9.643.901 2.148.145 9.152.041 9.363.312 3.142.966 333.224.261 356.408.334
Sumber : Data Laporan Keuangan 2015
20
Berdasrkan data laporan keuangan CO OP Mart Koperasi Simpan Pinjam Rias Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas dapat diketahui bahwa nilai laba kotor yang dimiliki perusahaan selama 4 (empat) tahun terhitung dari tahun 2011 sampai tahun 2014 mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Tujuan dilakukannya uji normalitas yaitu untuk mengetahui apakah data yang kita miliki terdistribusi normal atau tidak, sehingga apabila data yang dimiliki terdistribusi normal maka dapat di pakai dalam statistik parametrik dan data tersebut dianggap bisa mewakili populasi. Pengujian dilakukan terhadap semua pertanyaan yang telah dinyatakan valid dan reliable. Cara yang biasa dipakai untuk melakukan uji normalitas yaitu menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test, dimana distribusi data dikatakan normal jika hasil perhitungan One Sample Kolmogorov Smirnov menghasilkan nilai signifikan atau nilai probabilitas> 0,05 (Suliyanto, 20011, h.77). Tabel 6 Hasil Pengujian Asumsi Klasik Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Modal Kerja N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
48 7.8173E8 3.56591E9 .510 .510 -.415 3.531 .110
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan Data pada Tahun 2015
Biaya Operasional 48 1.7632E6 5.99674E5 .123 .071 -.123 .851 .464
Laba Kotor 48 1.1140E8 3.10067E8 .362 .310 -.362 2.510 .254
21
Untuk menganalisanya, dapat dilihat garis β Asymp, Sig. (3-tailed)β baris paling bawah. Bila nilai signifikan tiap variabel lebih dari >0,05 maka uji normalitas bisa terpenuhi. Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukan bahwa nilai sig modal kerja sebesar 0,110, sig biaya operasional sebesar 0464, dan sig laba kotor sebesar 0,254 dapat diambil kesimpulan bahwa nilai signifikan >0,05 sehingga data dinyatakan normal, dan uji normalitas terpenuhi dan normal.
2) Uji Linearitas Menurut Ghozali (2005, h. 116) metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Ramsey Test, rumus yang digunakan adalah dengan menghitung nilai R2 untuk menghitung Fstatistik. Tabel 7. Hasil Pengujian Asumsi Klasik Linearitas ANOVA Sum of Squares Modal Kerja
Between Groups
(Combined)
Mean Square
df
F
Sig.
5.976E20
46
1.583E17
1
5.975E20
45
Within Groups
2.091E15
1
Total
5.976E20
47
1.690E13
46
3.674E11
.221
.000
1.749E11
1
1.749E11
1.145
.000
1.673E13
45
3.717E11
1.252
.784
.000
1
.000
1.690E13
47
Linear Weighted Term Deviation
Biaya Between (Combined) Operasi Groups Linear Weighted onal Term Deviation Within Groups Total
1.299E19 6213.448
.000
1.583E17
75.721
.000
1.328E19 6349.842
.410
2.091E15
Sumber : Hasil Pengolahan Data pada Tahun 2015
Kriteria pengujian jika sig deviation linear>0,05 maka data dinyatakan linear, sedangkan sebaliknya jika sig deviation<0,05 maka data dinyatakan tidak linear, hasil uji linearitas membuktikan bahwa pengaruh yang terjadi antara
22
variabel bebasnya dengan variabel terikat bersifat linear, paba tabel diatas menunjukan uji pengarih bersifat linear antara modal kerja dan laba kotor nilai Sig, pada Deviden of Linearity sebesar 0,410>0,05. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada variabel modal kerja terhadap laba kotor dinyatakan linear dan dapat layak digunakan untuk penelitian selanjutnya. menunjukan uji pengarih bersifat linear antara biaya operasional terhadap laba kotor nilai Sig, pada Deviden of Linearity sebesar 0,784>0,05. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada variabel biaya operasional terhadap laba kotor dinyatakan linear dan dapat layak digunakan untuk penelitian selanjutnya
Regresi Linear Berganda Tabel 8 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Std. Error
1.753E7
1.427E8
-.002
.013
54.347
77.186
Modal Kerja Biaya Operasional
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. .123
.903
-.029
-.192
.849
.105
.704
.485
a. Dependent Variable: Laba Kotor
Sumber : Hasil Pengolahan Data pada Tahun 2015
Berdasarkan hasil perhitungan output SPSS diperoleh nilai b1 = -0.002 b2=54.347 dan nilai a =1.753 kemudian a dan b disusun ke dalam persamaan regresi linear berganda Y=a+b1X1+b2X2 maka persamaan regresinya adalalah Y=1.753-0.002X1+54.347X2 Itu artinya persamaan tersebut adalah bahwa
23
a. Nilai konstanta a=1.753 ini berarti bahwa apabila tidak ada variabel modal kerja dan biaya operasional maka laba kotor akan sebesar 1.753. b. Nilai koefisien regresi b1= -0.002 ini artinya terjadinya peningkat satu satuan variabel modal kerja maka akan menurunkan nilai laba kotor sebesar 0.002 satuan. c. Nilai koefisien regresi b2=54.347 ini berarti setiap terjadi peningkatan satu satuan variabel lingkungan kerja akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 54.347 satuan.
3) Uji Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi menurut Suliyanto (2011, h. 58) menyatakan bahwa pengujian ini dilakukan untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variansi variabel dependen Tabel 9 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R
R Square a
.106
Adjusted R Square
.011
Std. Error of the Estimate -.033
3.15109E8
a. Predictors: (Constant), Biaya Operasional, Modal Kerja
Sumber : Hasil Pengolahan Data pada Tahun 2015
Dari hasil perhitungan koefisien determinasi diatas, maka dapat diketahui bahwa nilai R2 adalah 0,11 maka dikali dengan 100% didapatkan nilai sebesar 1.1% artinya pengaruh modal kerja dan biaya operasional terhadap laba kotor pada COOP Mart Koperasi Simpan Pinjam Rias Lubuk Tua Kecamatan Mura Kelingi Kabupaten Musi Rawas adalah sebesar 1.1% sedangkan sisanya 98.9% dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian.
24
4) Uji F Uji F dibantu dengan program SPSS 17. Menurut Sugiyono (2010, h. 286) Untuk menguji koefisien secara bersama β sama ke arah regresi digunakan uji F Tabel 10. Hasil Pengujian Uji F ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
5.042E16
2
2.521E16
Residual
4.468E18
45
9.929E16
Total
4.519E18
47
F
Sig. .254
.777a
a. Predictors: (Constant), Biaya Operasional, Modal Kerja b. Dependent Variable: Laba Kotor
Sumber : Hasil Pengolahan Data pada Tahun 2015
Dari hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa Fhitung sebesar 0.254 sedangkan Ftabel dengan df2 (n-k-1) (n adalah jumlah data dam k adalah jumalh variabel independen sehingga 48-2-1 = 45 data pada F tabel kolom 45 adalah 5.12) Ftabel sebesar 5.12 dengan kriteria pengujian adalah Jika Fhitung>Ftabel, maka Ho ditolak dan Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima, maka dapat diketahui bahwa Fhitung
6.
Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan output SPSS diperoleh nilai b1 = -0.002
b2=54.347 dan nilai a =1.753 kemudian a dan b disusun ke dalam persamaan regresi linear berganda Y=a+b1X1+b2X2 maka persamaan regresinya adalalah Y=1.753-0.002X1+54.347X2 Itu artinya persamaan tersebut adalah bahwa nilai konstanta a=1.753 ini berarti bahwa apabila tidak ada variabel modal kerja dan
25
biaya operasional maka laba kotor akan sebesar 1.753. Nilai koefisien regresi b1= -0.002 ini artinya terjadinya peningkat satu satuan variabel modal kerja maka akan menurunkan nilai laba kotor sebesar 0.002 satuan.
Nilai koefisien regresi
b2=54.347 ini berarti setiap terjadi peningkatan satu satuan variabel lingkungan kerja akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 54.347 satuan. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi diatas, maka dapat diketahui bahwa nilai R2 adalah 0,11 maka dikali dengan 100% didapatkan nilai sebesar 1.1% artinya pengaruh modal kerja dan biaya operasional terhadap laba kotor pada COOP Mart Koperasi Simpan Pinjam Rias Lubuk Tua Kecamatan Mura Kelingi Kabupaten Musi Rawas adalah sebesar 1.1% sedangkan sisanya 98.9% dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian. Dari hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa Fhitung sebesar 0.254 sedangkan Ftabel dengan df2 (n-k-1) (n adalah jumlah data dam k adalah jumalh variabel independen sehingga 48-2-1 = 45 data pada F tabel kolom 45 adalah 5.12) Ftabel sebesar 5.12 dengan kriteria pengujian adalah Jika Fhitung>Ftabel, maka Ho ditolak dan Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima, maka dapat diketahui bahwa Fhitung
26
laba kotor COOP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Kelingi Kabupaten Musi Rawas.
F. SIMPULAN Dari hasil penelitian maka didapat simpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisa laporan keuangan COOP Mart KSP RIAS diketahui bahwa modal yang dimiliki mengalami perubahan yang tidak stabil selama 4 tahun.
Biaya
operasional
yang
yang
meningkat
disbebakan adanya
penambahan karyawan, penambahan barang dan adanya penambahan karyawan di COOP MART KSP RIAS. Laba kotor yang tidak stabil dari tahun ke tahun di COOP MART KSP RIAS selain itu adanya peningkatan piutang yang menyebabkan dana yang ada tidak menignkatkan laba COOP MART KSP RIAS, 2. Pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa Fhitung 0.254 sebesar sedangkan Ftabel sebesar 5.12 dengan kriteria pengujian adalah Jika Fhitung>Ftabel, maka Ho ditolak dan Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima, maka dapat diketahui bahwa Fhitung
27
G. SARAN Setelah melakukan penelitian peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan menjadi refrensi bagi penelitian selanjutnya, menambah wawasan dalam pengambilan judul penelitian sehingga dapat mengembangkan dari penelitian sebelumnya. 2. Diharapkan CO-OP MART KSP RIAS Lubuktua Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas agar dapat meningkatkan modal, memperkecil biaya operasional tetapi mengutamakan meningkatkan penjualan demi tercapainya laba yang optimal agar CO-OP MART KSP RIAS dapat berkemang dan mampu bersaing dengan mart-mart sejenis.
28
DAFTAR PUSTAKA
Emzir.2014.Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta:Rajawalo Pers
Pendidikam
Kuantitatif
dan
Ghozali Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Undip Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Gradindo Persada. Pebriyanti.2013.Pengaruh Efisiensi Biaya Operasional terhadap Laba Bersih dengan Perputaran Persediaan sebagai Variabel Pemoderasi (studi kasus pada PT Petro Multi Guna Tanjungpinang).Jurnal Ekonomi Rudianto.2011.Akuntasi Manajemen.Jakarta:Grasindo Soeratno dan Lincolin Arsyad. 2008. Metodologi Penelitian untukEkonomi dan Bisnis. Cetakan ke V. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Soeratno dan Lincolin Arsyad. 2008. Metodologi Penelitian untukEkonomi dan Bisnis. Cetakan ke V. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Sugiyono. 2010a. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suliyanto. 2011 Ekonometrika Terapan Teori dan Apliksi. Yogyakarta: CV. Andi Offset Supriyadi Yoyon dan Ratih Puspitasari.2011.Pengaruh Modal Kerja terhadap Penjualan dan Pfofitabilitas perusahaan pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (effect of working capital to sales and profitability),Jurnal Ekonomi Syafri Harahap.2011.Analisis Kritis Laporan Keuangan.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada