HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PERAWAT DAN BIDAN DI RUMAH SAKIT ISLAM SITTI MARYAM MANADO Mardiyanti Darampalo*,Chreisye K.F Mandagi*, Sulaemana Engkeng*. *Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi, Manado. ABSTRAK Faktor kepemimpinan dan budaya organisasi rumah sakit memegang peranan penting dalam mempengaruhi kinerja perawat dan bidan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sehingga menunjang tercapainya tujuan organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara kepemimpinan dengan perawat dan bidan yang ada di Rumah Sakit Islam Sitti Maryam Manado dan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja perawat dan bidan yang ada di Rumah Sakit Islam Sitti Maryam Manado. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu semua perawat dan bidan yang ada di Rumah Sakit Islam Sitti Maryam Manado yang berjumlah 43 perawat. Sampel yang didapatkan 41 responden. Variabel penelitian yaitu kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja perawat dan bidan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data bivariat menggunakan uji chi square. Hasil: Persentase kepemimpinan baik yaitu 56,1%, kurang baik yaitu 43,9%, budaya organisasi baik yaitu 63,4% dan budaya organisasi kurang baik yaitu 36,6%, dan persentase kinerja perawat dan bidan yang baik 63,4% dan kurang baik yaitu 36,6%. Hasil uji chi square untuk kepemimpinan dengan kinerja perawat dan bidan mempunyai nilai p = 0,550 dan untuk budaya organisasi dengan kinerja perawat dan bidan mempunyai nilai p = 0,007. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dengan kinerja perawat dan bidan yang berada di Rumah Sakit Islam Sitti Maryam Manado dan terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja perawat dan bidan Rumah Sakit Islam Sitti Maryam Manado. Kata kunci: Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja Perawat, Kinerja Bidan, Rumah Sakit
ABSTRACT leadership factor and organizational culture plays an important role in influencing the performance of its subordinates to support the achievement of organizational goals. A leader is a person who is at the forefront in the fight for change and good organizational culture will certainly affect the quality of hospital services. This study was conducted to determine the relationship between the leadership of the nurse and midwife in Islamic Hospital Sitti Maryam Manado and to determine the relationship between organizational culture with the performance of nurses and midwives in Islamic Hospital Sitti Maryam Manado. Methods: This research is analytic survey with cross sectional approach. Population are all nurses and midwives in Islamic Hospital Sitti Maryam Manado totaling 43 nurses. Samples were obtained 41 respondents. Variable research that leadership, organizational culture and performance of nurses and midwives. The data collection method was questionnaire. Bivariate data analysis using chi square test. Results: The percentage of good leadership that is 56.1%, less good 43.9%, good organizational culture is 63.4% and unfavorable organizational culture that is 36.6%, and the percentage of performance of nurses and midwives were good 63.4% and poor is 36.6%. Results of chi-square test for the leadership with the performance of nurses and midwives has a value of p = 0.550 and for the culture of the organization with the performance of nurses and midwives has a value of p = 0.007. Conclusions: There was no significant relationship between the leadership performance of nurses and midwives who are Islamic Hospital Sitti Maryam Manado and there is a relationship between the culture of the organization with the performance of nurses and midwives Islamic Hospital Sitti Maryam Manado. Keywords: Leadership, Organizational Culture, Nurse Performance, Midwives Performance, Hospitals
2
PENDAHULUAN
Rumah
terdepan
Sakit
pelayanan
adalah
institusi
kesehatan
yang
menyelenggarakan perorangan
paripurna
yang
memperjuangkan
perubahan. Pemimpin yang berhasil adalah
pelayanan
kesehatan
dalam
pemimpin
yang
mampu
mengelola atau mengatur organisasi
secara
secara
efektif
dan
mampu
menyediakan
melaksanakan kepemimpinan secara
pelayanan rawat inap, rawat jalan,
efektif pula untuk tercapainya tujuan
dan gawat darurat. Rumah Sakit
organisasi (Siagian, 2003).
diselenggarakan berasaskan Pancasila dan
didasarkan
kemanusiaan, profesionalitas,
kepada
Salah
satu
faktor
yang
nilai
berpengaruh terhadap kinerja adalah
etika
dan
budaya organisasi. Budaya organisasi
manfaat,
keadilan,
yang
baik
tentunya
akan
persamaan hak dan anti diskriminasi,
mempengaruhi
pemerataan,
rumah sakit. Hal ini sesuai dengan
perlindungan
dan
kualitas
keselamatan pasien, serta mempunyai
pendapat
fungsi sosial (UU No.44 thn 2009).
mengemukakan
Rumah
pelayanan
Sakit
merupakan
tempat
Tjiptono
pelayanan
(2000),
bahwa
sendiri
yang
kualitas sebenarnya
penyelengaraan layanan kesehatan
dipengaruhi oleh banyak aspek, salah
secara
sehingga
satunya adalah budaya organisasi dan
memerlukan SDM yang berkualitas
cara pengorganisasiannya. Budaya
untuk
organisasi
menyeluruh,
memberikan
pelayanan
sangat
berpengaruh
kesehatan yang berkualitas pula bagi
terhadap
masyarakat luas. Mutu pelayanan
organisasi,
kesehatan di rumah sakit tidak hanya
organisasi suatu rumah sakit baik,
ditentukan oleh tingkat kemampuan
maka
akademisnya semata-mata, melainkan
anggota organisasi adalah orang-
memerlukan kemampuan organisasi
orang yang baik dan berkualitas pula.
rumah sakit itu sendiri.
peranan mempengaruhi menunjang
penting bawahannya tercapainya
sehingga
tidak
Tenaga
Faktor kepemimpinan memegang
perilaku
para jika
anggota budaya
mengherankan
kesehatan
jika
memiliki
peranan penting untuk meningkatkan
dalam
kualitas pelayanan kesehatan yang
untuk
maksimal kepada masyarakat agar
tujuan
masyarakat
mampu
untuk
organisasi. Seorang pemimpin adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan,
orang-orang yang berada pada barisan
dan kemampuan hidup sehat sehingga 2
akan terwujud derajat kesehatan yang
tugas ini meliputi antenatal, intranatal,
setinggi-tingginya sebagai investasi
postnatal, asuhan bayi baru lahir,
bagi
persiapan
pembangunan
sumber
daya
menjadi
orangtua,
manusia yang produktif secara sosial
gangguan kehamilan dan reproduksi
dan ekonomi serta sebagai salah satu
serta keluarga keluarga berencana.
unsur
umum
Bidan juga dapat melakukan praktek
dalam
kebidanan pada Puskesmas, Rumah
Pembukaan Undang-Undang Dasar
sakit, klinik bersalin dan unit-unit
Negara Republik Indonesia Tahun
kesehatan lainnya di masyarakat.
1945.
(Nazriah, 2009).
kesejahteraan
sebagaimana
dimaksud
Perawat merupakan salah satu sumber daya manusia di rumah sakit
METODE PENELITIAN
yang menentukan penilaian terhadap
Penelitian ini merupakan suatu penelitian
kualitas pelayanan kesehatan. Hal ini
(survei) analitik dengan menggunakan
wajar
adalah
pendekatan cross sectional. Penelitian
bagian dari tenaga paramedik yang
dilakukan di Rumah Sakit Islam Sitti
memberikan perawatan kepada pasien
Maryam Manado pada bulan September
secara langsung. Sehingga pelayanan
2015.
mengingat
perawat
keperawatan prima secara psikologis merupakan
sesuatu
yang
Populasi dalam penelitian ini
harus
merupakan seluruh perawat dan bidan
dimiliki dan dikuasai oleh perawat
yang bekerja di Rumah Sakit Islam Sitti
(Nursalam, 2002).
Maryam
Bidan adalah seorang yang telah mengikuti
dan
Manado dengan jumlah 43
perawat. Teknik menentukan sampel
menyelesaikan
yaitu total sampling , Dimana semua
pendidikan bidan yang telah diakui
perawat dan bidan yang bekerja di
pemerintah dan lulus ujian sesuai
Rumah
dengan
telah
Manado dengan jumlah 41 perawat 2
berlaku, dicatat (registrasi), diberi
perawat termasuk dalam kriteria eksklusi
izin secara sah untuk menjalankan
karena sedang cuti.
persyaratan
yang
praktek.
Bidan mempunyai tugas
penting
dalam
pendidikan wanita
konsultasi
kesehatan
sebagai
pusat
baik
Sakit
Islam
Sitti
Maryam
Alat ukur menggunakan kuesioner
dan
dengan berisi identitas responden untuk
bagi
mengetahui
keluarga
karakteristik
responden,
pertanyaan tentang kepemimpinan dan
maupun masyarakat pada umumnya, 3
budaya organisasi yang berhubungan
kerja, karena semakin tua semakin sulit
dengan kinerja pada perawat dan bidan.
untuk memperoleh kesempatan kerja (Amriyanti, 2003). Berdasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
hasil
yang
Responden dalam penelitian ini adalah
didapatkan sebagian besar responden
perawat dan bidan di Rumah Sakit Islam
memiliki jenis kelamin perempuan 73,2%
Sitti Maryam Manado dengan jumlah 41
dan laki laki 26,8%.
responden. Karakteristik responden dapat
Responden
dilihat pada tabel 1.
pendidikan
yang
terakhir
memiliki
terbanyak
yaitu
diploma dengan jumlah 30 responden Tabel 1. Karakteristik Responden Total n % 33 80,5 8 19,5
Karakteristik Umur
25 -35 tahun 36 - 45 tahun
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Masa Kerja
(73,2%) dan yang paling sedikit adalah
Laki-laki
11
26,8
Perempuan
30
73,2
SMA/Sederajat Diploma Sarjana
4 30 7
9,8 73,2 17,1
< 1 Tahun ≥ 1 Tahun
17 24
41,5 58,5
yang mengambil pendidikan terakhir yaitu lulusan SMA/sederajat sebanyak 4 responden (9,8%). Berdasarkan hasil penelitian jumlah responden yang memiliki masa kerja terbanyak yaitu ≥ 1 Tahun yang berjumlah 24 responden (58,5%) dan responden yang memiliki lama kerja < 1 Tahun berjumlah 17 responden (41,5%). Menurut pendidikan
pendidikan kelompok
umur
keinginannya
responden paling banyak berada pada
33
responden
(80,5%)
kerja
dan
dapat dimana
makin
besar
memanfaatkan
mempengaruhi semakin
berpengalaman
melaksanakan pekerjaan.
maka seseorang itu akan merasa semakin banyak
untuk
masih
lama
seseorang bekerja maka semakin terampil
Semakin bertambah usia seorang pegawai
semakin
juga
kompetensi,
tahun
dengan jumlah 8 responden (19,5%).
senang,
seseorang
pelaksanaan tugas. Selanjutnya masa
dan
kelompok umur paling sedikit berada pada kelompok umur 36-45
mempengaruhi
pengetahuan dan keterampilannya dalam
kelompok umur 20-35 tahun dengan jumlah
dapat
(2003)
komptensi seseorang , maka tinggi
Sumber: data primer Berdasarkan
Siagian
mengambil
inisiatif, jarang meminta untuk pindah 4
dalam
Kepemimpinan
Budaya Organisasi
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 41
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
responden di Rumah Sakit Islam Sitti
Rumah Sakit Islam Sitti Maryam Kota
Maryam Manado yang lakukan dengan
Manado,
peneliti
menggunakan
budaya
organisasi
kuisioner.
membagi
variabel
menjadi
dua
Peneliti
kepemimpinan
variabel
yaitu
budaya
organisasi baik dan budaya organisasi
yaitu
tidak baik. Hasil penelitian yang diukur
kepemimpinan baik dan kepemimpinan
lewat kuisioner didapatkan terbanyak
kurang baik, dari hasil yang didaptkan
responden
terdapat 23 orang (56,1%) yang menilai
organisasi yang tinggi yaitu 26 responden
kepemimpinan baik dan 18 orang (43,9%)
(63,4%),
yang menilai kepemimpinan kurang baik.
memiliki budaya organisasi yang tidak
Banyak
faktor
keberhasilan
kategori
membagi
yang
atau
mempengaruhi
kegagalan
baik
suatu
menyesuaikan
budaya
responden
sebanyak
15
yang
responden
(36,6%). Terbentuknya budaya organisasi
dengan
menurut Schein 1996, dalam Nawawi
perkembangan lingkungan, dan dalam
2015) antara lain melalui tiga teori, antara
upaya
mempertahankan
lain adalah teori kepemimpinan, teori ini
kelangsungannya. Akan tetapi sebagian
yaitu tentang proses terbentuknya budaya
besar faktor tersebut dipengaruhi oleh
organisasi
pemimpin, baik sifat yang melekat pada
pemimpin dengan kelompok anggota
pemimpin maupun gaya kepemimpinan
organisasi. Teori selanjutnya adalah teori
yang
pembelajaran sosial, teori ini menyatakan
untuk
digunakan
organisasi
diri
memiliki
sedangkan
yaitu
organisasi dalam mencapai tujuannya, dalam
yang
dalam
tersebut
mengelola
(Sunyoto,
2015).
menekankan
hubungan
bahwa budaya organisasi diciptakan oleh
Kemampuan seorang pemimpin dalam
pemimpin
dan
salah
mempengaruhi pengikutnya merupakan
pemimpin
yang
sangat
faktor
menentukan
adalah kreasi, manajemen dan jika perlu
keberhasilan suatu organisasi, karena
bisa merusak budaya. Budaya organisasi
pemimpin
banyak ditentukan oleh pendiri organisasi,
dominan
yang
memiliki
peran
sebagai
menentukan
dimana
yang akan membawa organisasi pada
menjadi inti budaya awal organisasi.
peran penting dalam menentukan arah dan tujuan organisasi (Sunyoto,2015). 5
pendiri
fungsi
koordinator, motivator, dan katalisator
puncak keberhasilan. Pemimpin memiliki
tindakan
satu
organisasi
berfungsi
Kinerja Berdasarkan
penilitian
yang
sudah
sebagai
mengevaluasi
dilakukan di Rumah Sakit Islam Sitti
dasar
kinerja
untuk
sumber
daya
manusia.
Maryam Kota Manado dengan kuisioner melalui 9 buah pertanyaan, didapatkan
Hubungan
hasil bahwa sebagian besar responden
dengan Kinerja Perawat dan Bidan di
memiliki kinerja yang baik sebanyak 26
Rumah Sakit Islam Sitti Maryam Kota
responden
Manado 2015
(63,4%)
sedangkan
15
tidak baik. Hasil Penelitian Patricia Brenda
Walewangko
Baik
jumlah
responden
(2014)
dengan
71
perawat
Kurang Baik Total
menyatakan bahwa perawat di poliklinik
Kepemimpinan
Kinerja Kurang Baik Baik
responden (36,6%) memiliki kinerja yang Kepemi mpinan
antara
Tot al
n 16
% 39,0
n 7
% 17,1
n 23
10
24,4
8
19,5
18
26
63,4
15
36,6
41
P
0,55 0
BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado terbanyak memiliki kualitas
Pengujian
hubungan
kerja baik yaitu sebanyak 64 responden
kepemimpinan
dan
(91,54%) sedangkan 7 responden (8,45)
Kesehatan Rumah Sakit Islam Sitti
memiliki kinerja yang tidak baik.
Maryam Kota Manado dilakukan dengan
antara
kinerja
Tenaga
Kinerja itu berarti hasil kerja atau
menggunakan uji chi square dengan
prestasi kerja, dan dalam pengertian yang
menggunakan batas signifikansi 0,05.
simple kinerja adalah hasil dari pekerjaan
Nilai signifikansi yang didapatkan yaitu
organisasi,
0,550
yang
dikerjakan
oleh
lebih dari 0,05, hal ini berarti
karyawan dengan sebaik-baiknya sesuai
bahwa H1 di tolak dan H0 di terima atau
dengan petunjuk (manual) , arahan yang
tidak
diberikan oleh pimpinan (manajer) ,
kepemimpinan
kompetensi dan kemampuan keryawan
Perawat dan Bidan di Rumah Sakit Islam
mengembangkan nalarnya dalam bekerja
Sitti
(Abdullah
Menurut
penelitian ini sejalan dengan penlitian
(dalam
yang dilakukan oleh Mulyono dkk (2013)
pengukuran
di RS Tingkat III 10.06.01 Ambon
kinerja sumber daya manusia yang efektif
dengan jumlah responden 32 perawat
memiliki dua tujuan penting , yakni
yang
memberikan petunjuk bagi pembuatan
hubungan, sehingga dapat disimpulkan
keputusan
bahwa
,
2013)
.
Becker,Huselid,
dan
Abdullah,2014)
sistem
dalam
Ulrich
organisasi,
dan 6
terdapat
Maryam
hubungan
antara
kinerja
kinerja
dan
Kota
mendapatkan
tidak
ada
Manado.
tidak
pengaruh
Hasil
terdapat
yang
signifikan antara kepemimpinan dengan
organisasi
dengan
kinerja perawat.
pelaksana. Penelitian lain juga yang dilakukan
kinerja
Baik Kurang baik Total
Pengujian
Konawe n 26 15
26
41
63,4
15
hubungan
36,6
antara
To tal
P
Utara
Dwimitra
di
Kabupaten
Provinsi
Sulawesi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Islam
budaya
Sitti Maryam Kota Mando maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Maryam Kota Manado dilakukan dengan
1. Tidak
menggunakan uji Chi Square dengan
terdapat
signifikan
menggunakan batas signifikansi 0,05.
hubungan
antara
yang
kepemimpinan
dengan kinerja perawat dan bidan
Nilai signifikansi yang didapatkan yaitu
yang berada di Rumah Sakit Islam
0.007 lebih kecil dari 0.05, hal ini berarti
Sitti Maryam Kota Manado.
bahwa H1 diterima H0 ditolak atau antara
Sejahtera
PT.
KESIMPULAN
0,00 7
dan Bidan di Rumah Sakit Islam Sitti
hubungan
(2014)
Tenggara.
organisasi dengan kinerja kinerja Perawat
terdapat
karyawan
Multiguna
Manado 2015 Kinerja Baik Kurang baik n % n % 21 51,2 5 12,2 5 12,2 10 24,4
Hendriawan
secara positif dan signifikan terhadap
Bidan di
Rumah Sakit Islam Sitti Maryam
Budaya Organisa si
perawat
bahwa budaya organisasi berpengaruh
Hubungan antara Budaya Organisasi dan Kinerja Perawat dan
oleh
kinerja
2. Terdapat hubungan antara budaya
budaya
organisasi dengan kinerja perawat
organisasi dengan kinerja Perawat dan
dan bidan Rumah Sakit Islam Sitti
Bidan di Rumah Sakit Islam Sitti
Maryam Kota Manado.
Maryam Kota Manado. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
SARAN
oleh Mila Triana Sari (2009) mengenai
Berdasarkan
hubungan budaya organisasi dan gaya
kesimpulan,
maka
disarankan hal-hal sebagai berikut:
kepemimpinan kepala ruangan dengan
1. Disarankan kepada pemimpin untuk
kinerja perawat pelaksanan di ruang
lebih meningkatkan aktivitas dalam
rawat inap rumah sakit daerah raden
memperhatikan,
mattaher Jambi mendapatkan bahwa ada
waktu
hubungan yang bermakna antara budaya 7
untuk
dan
meluangkan
membimbing
para
Rumah Sakit Tingkat III 16.06.01 Ambon. Jurnal AKK, (online), 2(1): 18-26, (http://www.google.com/url?sa=t&r ct=j&q diakses pada 4 Mei 2014). Nawawi,2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif, Cetakan Ke-4, Gajah Mada Univercity Press, Yogyakarta.
perawat dan bidan sehingga mampu bekerja secara baik dan optimal. 2. Rumah Sakit Islam Sitti Maryam perlu mempertahankan
dan
menanamkan
nilai budaya organisasi lebih intensif lagi, sehingga bisa membawa pengaruh baik bagi tenaga kesehatan khususnya
Nazriah, 2009. Konsep Dasar Kebidanan,
perawat dan bidan sehingga berdampak
Banda Aceh : Yayasan Pena.
pula bagi kinerja mereka dan pelayanan
Nursalam. (2002). Pendekatan Praktis
kesehatan yang lebih berkualitas.
Metodologi
3. Untuk peneliti selanjutnya kiranya
Sari Triana,2009. “Hubungan Budaya Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Raden Mattaher Jambi”. Siagian P.S , 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan, PT. RINEKA CIPTA Jakarta. Sunyoto, Burhanudin. 2015. Teori Perilaku Keorganisasian. Buku Seru : Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Walewangko P, 2014. “Hubungan Antara Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Poliklinik BLU RSUP PROF.DR.R.D KANDOU MANADO”.
seperti ke tenaga paramedis maupun paramedis,
variabel-variabel
juga
menambah
penelitian
Keperawatan.
Jakarta: Sagung Seto.
untuk memperluas cakupan penelitian,
non
Riset
yang
berpengaruh terhadap kinerja.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah Ma’ruf, 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Aswaja Pressindo : Yogyakarta Amriyanti., Sumarni., Sutoto. 2003. Kinerja Perawat Ditinjau dari Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu di Instalasi Rawat Inap RSU Banyumas Unit Swadana Daerah. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, (online), Vol 6,No.01 (http://jurnal.ugm.ac.id/jmpk/article /viewFile/2861/2582, diakses pada 26 Oktober 2015). Hendriawan, 2014 “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Keryawan Pada PT.DWIMITRA MULTIGUNA SEJAHTERA Di Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara”, Mulyono, H., Hamzah, A., Abdullah, A. 2013. Faktor yang berhubungan terhadap Kinerja Perawat Di 8