HUBUNGAN DURASI DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III MANADO Eklesia N. Waluyan*, Sekplin A.S Sekeon*, Paul A.T Kawatu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Komplikasi pada diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit yang menyertai, menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit tidak menular di Indonesia yaitu sekitar 2,1 % dari seluruh kematian. Keadaan hiperglikemi dan resistensi insulin dapat mengakibatkan komplikasi kronis pada penderita dengan pengobatan jangka panjang yaitu komplikasi makrovaskular, mikrovaskular dan komplikasi neuropati yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan dan gangguan di berbagai sistem, termasuk sistem saraf pusat, yang berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif (Robert,R. 2008).. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara durasi diabetes mellitus tipe 2 dengan gangguan fungsi kognitif pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di RS. Bhayangkara Tk. III Manado. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini sebesar 51 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan concecutive sampling. Hasil analisis bivariat antara durasi diabetes mellitus dengan gangguan fungsi kognitif menunjukkan nilai p value= 0.003( p < 0.05). Terdapat hubungan yang signifikan antara durasi diabebetes mellitus tipe 2 dengan gangguan fungsi kognitif. Saran dalam penelitian ini yaitu masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Kata Kunci: Gangguan fungsi Kognitif, Durasi Diabetes mellitus tipe 2, manado
ABSTRACT Complication at diabetes mellitus type 2 and disease that accompany, became one of the main causes death for the result of contagious disease at Indonesia that is about 2,1 percent from the total of death. The hyperglikemi condition and insulin resistance can caused chronic complication at patient with long treatment that is macro vascular complication, micro vascular and neuropathic complication. That can caused occur alteration and disruption in various system, include center of nerve system, that related with cognitive function disruption. This research objective is to analyzed the relationship between Cognitive Dysfunction With Diabetes Mellitus Type 2 Duration In Diabetes Mellitus Tipe 2 Patients At Level III of Bhayangkara Hospital Manado. This research using analytic observational research with cross sectional study design. The sample used 51 respondent with concecutive sampling method. The result of bivariate analysis between Diabetes Mellitus Type 2 Duration with Cognitive Dysfunction indicate that p value= 0.003( p < 0.05). There is a significant relationship between Diabetes Mellitus Type 2 Duration with Cognitive Dysfunction. Suggestion in this research is People hopefully can increase their awareness and concern to maintain their health with healthy lifestyle and do some routine medical check. Keywords: Cognitive Dysfunction, Diabetes Mellitus Type 2 Duration, Manado
PENDAHULUAN
dan komplikasi neuropati. Komplikasi
Diabetes mellitus merupakan penyakit
diabetes mellitus tipe 2 menyebabkan
tidak menular yang tergolong
sebagai
terjadinya perubahan dan gangguan di
“the silent killer” yang dapat membunuh
berbagai sistem, termasuk sistem saraf
manusia secara diam-diam dan masih
pusat, dan hal ini berhubungan dengan
menjadi ancaman bagi dunia kesehatan.
gangguan
Global
2008).
status
report
on
non
communicable diseases tahun 2014 yang dikeluarkan
(Robert,R.
Gangguan fungsi kognitif merupakan disfungsi atau deteriorasi fungsi otak.
Organization (WHO) menyatakan bahwa
Gangguan ini dibuktikan oleh perubahan
prevalensi diabetes mellitus
di seluruh
yang dapat terjadi pada afek, keterampilan
dunia diperkirakan sebesar 9%, dan
bahasa, kognisi, perilaku, atau kepribadian
diperkirakan pada tahun 2030 diabetes
seseorang akibat anoksia, kimiawi atau
mellitus menempati urutan ke tujuh
endokrin,
penyebab utama kematian di dunia.
trauma, vaskular yang mengganggu fungsi
Indonesia sendiri menempati urutan ke
otak.
empat di dunia dengan jumlah penderita
memperkirakan bahwa sekitar 22 juta
diabetes mellitus terbanyak, dimana angka
individu di seluruh dunia mengalami
kejadian diabetes mellitus mengalami
penyakit
kenaikan dari 8,4 juta jiwa pada tahun
vascular serta memprediksikan bahwa
2000 dan diperkirakan menjadi sekitar
sekitar 80 juta individu akan mengalami
21,3
kondisi ini pada tahun 2020 (O’Brien, dkk,
jiwa
World
kognitif
Health
juta
oleh
fungsi
pada
tahun
2030
(Damayanti, 2015).
struktural,
Laporan
WHO
Alzheimer
termal,
toksik,
tahun
dan
2012
demensia
2008).
Pada diabetes mellitus tipe 2,
Prevalensi demensia di Indonesia dari
komplikasi dan penyakit yang menyertai,
220 juta penduduk, akan ditemukan
menjadi
satu penyebab utama
sekitar 2,2 juta penderita (Anurogo, 2014).
kematian penyakit tidak menular di
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
Indonesia yaitu sekitar 2,1 % dari seluruh
menganalisis hubungan antara gangguan
kematian.
dan
fungsi kognitif dengan durasi diabetes
resistensi insulin dapat mengakibatkan
mellitus tipe 2 pada penderita diabetes
komplikasi kronis pada penderita dengan
mellitus tipe 2 di RS. Bhayangkara Tk.III
pengobatan
Manado.
salah
Keadaan
jangka
hiperglikemi
panjang
yaitu
komplikasi makrovaskular, mikrovaskular
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah
Karakteristik Demografi (Umur, Jenis
penelitian observasional analitik dengan
Kelamin, Pendidikan) pada Penderita
rancangan penelitian studi potong lintang
Diabetes Mellitus Tipe 2
(cross sectional study). Penelitian ini dilaksanakan
di
Ruang
Interna
Bhayangkara Tk.III Manado.
RS.
Populasi
Tabel
1.
Demografi
Distribusi (Umur,
Jenis
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
Pendidikan) Penderita
diabetes mellitus tipe 2 yang di rawat di
Diabetes Mellitus Tipe 2
ruang interna RS. Bhayangkara Tk . III Manado.
Pengambilan
sampel
dalam
penelitian ini menggunakan concecutive sampling, dengan jumlah sampel sebesar 51 sampel. Variabel bebas pada penelitian ini adalah durasi diabetes mellitus tipe 2 sedangkan variabel terikat yaitu gangguan fungsi kognitif. Instrument pada penelitian ini yaitu kuesioner MMSE (Mini Mental State Examination). Pengumpulan data primer
yaitu
wawancara
dengan
langsung
Karakteristik Demografi Umur: 31-40 tahun 41-50 tahun 51-60 tahun Jenis kelamin: Laki-laki Perempuan Pendidikan: SD SMP SMA S1
Karakteristik
Jumlah
Kelamin,
Persentase (%)
1 11 39
2.0 21.6 76.5
23 28
45.1 54.9
4 22 24 1
7.8 43.1 47.1 2.0
melakukan menggunakan
kuesioner MMSE untuk menilai fungsi kognitif. Data sekunder diperoleh dari instansi yaitu data 10 penyakit menonjol di RS Bhayangkara Tk. III Manado, hasil pemeriksaan laboratorium, rekam medic pasien. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square dengan nilai α= 0.05.
Penderita diabetes mellitus tipe 2 pada tabel 1 yang paling banyak terjadi pada rentan umur 51-60 tahun yaitu 39 orang (76.5%),
berdasarkan
penderita
diabetes
jenis
mellitus
kelamin tipe
2
didominasi oleh jenis kelamin perempuan yaitu
sebesar
28
orang
(54.9%),
sedangkan dilihat dari tingkat pendidikan terbanyak ada pada tingkat pendidikan SMA yaitu 24 orang (47.1%).
Hubungan Durasi Diabetes Mellitus tipe 2 dengan Gangguan Fungsi Kognitif pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Tabel berikut menunjukkan hasil uji analisis bivariat dengan menggunakan uji chisquare Tabel 2. Hubungan Durasi Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Gangguan Fungsi Kognitif Gangguan Fungsi Kognitif Durasi
DM Tidak
%
Terganggu
%
N
Total
Tipe 2
Terganggu
< 5 tahun
5
83.3
1
16.7
6
100
≥5 tahun
8
17.8
37
82.2
45
100
P Value
(%) 0.003
Dari hasil uji chi-square pada tabel 2, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara durasi diabetes mellitus tipe 2 dengan gangguan fungsi kognitif yaitu p value= 0.003 < α = 0.05. Hasil uji statistik yang telah dilakukan
PEMBAHASAN
pada penelitian ini diperoleh hasil yaitu, Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diabetes mellitus tipe 2 paling banyak dialami oleh responden yang berumur 51-60
tahun. Umur dapat
mempengaruhi kenaikan kadar gula darah karena semakin bertambah umur maka akan terjadi perubahan dalam organ tubuh termasuk di dalamnya sel beta pankreas yang
berfungsi
untuk
memproduksi
hormon insulin, maupun sel-sel jaringan yang dapat menghasilkan glukosa, sistem saraf
maupun hormon yang dapat
mempengaruhi kadar gula di dalam darah (Goldberg AP, 2006).
penderita diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami
gangguan
fungsi
kognitif
paling banyak ada pada golongan umur 51-60 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Manurung yang
(2014)
Penurunan
berjudul
“Hubungan
Fungsi Kognitif Terhadap
Kualitas Hidup Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Zainoel Abidin” yang
menunjukkan
responden,
22
bahwa responden
dari
84
(50%)
diantaranya mengalami penurunan fungsi kognitif di usia 51-60 tahun. Pertambahan umur menjadi salah satu faktor resiko terjadinya
penurunan
fungsi
kognitif
karena otak akan mengalami beberapa
penderita diabetes mellitus lebih banyak
perubahan seiring bertambahnya umur.
terjadi pada jenis kelamin perempuan. Hal
Diantaranya sel motokondria yang rentan
ini disebabkan karena besar sampelnya
terjadi
berbeda
kerusakan
diakibatkan
karena
dengan
penelitian
pembentukkan fleq di sekitar area otak
.Berdasarkan
yang
penderita diabetes mellitus tipe 2 paling
akan
berpengaruh
terhadap
peningkatan inflamasi (Yuniati, 2004).
tingkat
ini
pendidikan,
banyak di derita oleh responden dengan
Penderita diabetes mellitus tipe 2
pendidikan menengah. Hal ini sejalan
pada penelitian ini didominasi oleh jenis
dengan penelitian yang dilakukan oleh
kelamin perempuan. Hal ini sejalan
Manurung
dengan penelitian yang dilakukan oleh
“Hubungan Penuruna Fungsi Kognitif
berjudul
Terhadap Kualitas Hidup Pada Pasien
Hubungan Jenis Kelamin dan Umur
Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD
Penderita
Zainoel Abidin”
(2016)
Diabetes
berjudul
yang
“
Susilawati
yang
(2014)
Mellitus
dengan
yang menunjukkan
Penurunan Fungsi Kognitif di Wilayah
bahwa penderita diabetes mellitus paling
Kerja
Kec.
banyak ada pada tingkat pendidikan
yang menunjukkan bahwa
menengah yaitu dari 60 responden, 34
Puskemas
Pringapus”
Pringapus
penderita diabetes mellitus paling banyak
reponden
diantaranya
di derita oleh perempuan yaitu sebanyak
menengah. Semakin tinggi pendidikan
31 responden (51.7%).
maka
semakin
besar
berpendidikan
pengetahuan
Hasil penelitian ini, menunjukkan
seseorang tentang suatu hal yang nantinya
bahwa gangguan fungsi kognitif pada
akan berpengaruh terhadap kesehatannya
penderita
(Notoadmodjo, 2005),
diabetes
mellitus
tipe
2
berdasarkan jenis kelamin, didapatkan
Berdasarkan tingkat pendidikan,
hasil yang sama banyak antara laki-laki
didapatkan
dan perempuan. Hal ini berbeda dengan
mellitus tipe 2 yang mengalami gangguan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
fungsi kognitif paling banyak ada pada
Manurung
berjudul
tingkat pendidikan menengah. Tingkat
“Hubungan Penurunan Fungsi Kognitif
pendidikan yang lebih tinggi mempunyai
Terhadap Kualitas Hidup Pada Pasien
resiko lebih rendah terjadinya penurunan
Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD
fungsi kognitif karena dengan proses
Zainoel Abidin”
pendidikan yang berjalan terus-menerus
(2014)
yang
yang menunjukkan
bahwa gangguan fungsi kognitif
pada
bahwa
penderita
diabetes
seseorang akan cenderung mempunyai
kemampuan Semakin
dalam uji fungsi kognitif.
tinggi
tingkat
pendidikan
3. Penderita diabetes mellitus tipe 2 terbanyak ada pada golongan umur
seseorang semakin banyak pengalaman
51-60
hidup yang dilaluinya, sehingga akan
kelamin didominasi oleh jenis kelamin
lebih siap dalam menghadapi masalah
perempuan, dan bedasarkan tingkat
yang akan terjadi (Tamher, 2009).
pendidkan terbanyak pada SMA
Hasil
uji
chi-square
tahun,
berdasarkan
jenis
pada
4. Terdapat hubungan yang signifikan
penelitian ini yang dilakukan dengan
antara durasi diabetes mellitus tipe 2
menggunakan SPSS 16, menunjukkan
dengan gangguan fungsi kognitif pada
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
penderita diabetes mellitus tipe 2.
antara durasi menderita diabetes mellitus tipe 2 dengan gangguan fungsi kognitif.
SARAN
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
1. Bagi para klinisi diharapkan dapat
yang dilakukan oleh Damayanti (2014)
memberikan tindakan preventif dan
dengan judul “ Korelasi Lama Menderita
terapi yang tepat pada penderita
Diabetes
Mellitus
diabetes mellitus sehingga penurunan
Gangguan
Fungsi
Tipe
2
dengan
Kogitif”
yang
fungsi kognitif dapat dihindarkan.
menunjukkan bahwa terdapat korelasi
2. Bagi masyarakat diharapkan agar
negatif antara durasi menderita diabetes
dapat meningkatkan kesadaran dan
mellitus tipe 2 dengan gangguan fungsi
kepedulian masyarakat untuk menjaga
kognitif dengan r=- 0,424, p=0,002, yang
kesehatan dengan pola hidup sehat
berarti semakin lama menderita diabetes
dan
mellitus semakin turun fungsi kognitifnya.
kesehatan rutin
melakukan
3. Diharapkan KESIMPULAN 1. Prevalensi gangguan fungsi kognitif pada penderita diabetes mellitus tipe 2 yaitu sebesar 74.5% 2. Penderita diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami gangguan fungsi kognitif terbanyak ada pada golongan umur 51-60 tahun dan berdasarkan tingkat pendidikan terbanyak pada SMP
akan
lanjutan
dengan
berbagai
variabel
pemeriksaan
ada
penelitian
mengendalikan yang
tidak
terkendali dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan metode analisa data yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA Anurogo D dan Usman F. 2014. Penyakit
Roberts, Rosebud., dkk. 2008. Association
Gangguan Saraf : Deteksi dini dan
of
Atasi 45 penyakit dan Gangguan
diabetes
Saraf. Yogyakarta : Andi.
cognitive
Damayanti S.
2015. Diabetes Mellitus
dan Penatalaksanaan Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Duration
and severity
mellitus
impairment.
Susilawati D. P. 2016. Hubungan Jenis
Menderita Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes
Dengan Gangguan Fungsi Kognitif.
Penurunan
Fungsi
Tesis.
Wilayah
Kerja
Universitas
Gadjah Madah.
Mellitis and Glocose Metabolism in the Elderly. New York : International Ed McGraw Hill. S.
Penurunan
dan
Umur
Penderita
Mellitus
dengan Kognitif
di
Puskesmas
Pringapus Kec. Pringapus. Skripsi.
Goldberg, A. P., dkk. 2006. Diabetes
M.
Arch
Mei 2016.
Kelamin
Manurung
mild
Neurol. Online diakses pada 1
Damayanti A. 2014. Korelasi Lama
Yogyakarta:
with
of
2014.
Hubungan
Fungsi
Kognitif
Terhadap Kualitas Hidup Pada
Ungaran:
Universitas
STIKES
Ngudi Waluyo Ungaran. Tamher,
S
dan
Noorkasiani.
2009.
Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Yuniati F dan
Riza M. 2004. Faktor-
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di
faktor yang berhubungan dengan
RSUD
kesulitan
Zainoel
Abidin.
Skripsi.
mengingat
dan
Banda Aceh: Universitas Syiah
konsentrasi pada usia lanjut di
Kuala.
Indonesia tahun 2004. Jurnal
Notoatmodjo
S.
penelitian
2005.
Metodologi
kesehatan.
Jakarta:
Rineka Cipta. O’Brien,
dkk.
2008.
Keperawatan
Kesehatan Jiwa Psikiatri. Teori dan praktik.Terjemahan Angelina.
2013.
kedokteran EGC.
oleh Jakarta:
Bhesty Buku
pembangunan manusia. Volume. 2.