Dinamika Psikologis Mahasiswa... (Khusthanul Rozak) 164
DINAMIKA PSIKOLOGIS MAHASISWA YANG MENGALAMI PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PSYCHOLOGICAL DYNAMICS OF STUDENTS WHO EXPERIENCED PROCRASTINATION IN THESIS COMPLETION Oleh: Khusthanul Rozak, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini mengidentifikasi dinamika psikologis mahasiswa Bimbingan Konseling, Universitas Negeri Yogyakarta yang melakukan prokrastinasi dalam menyelesaikan skripsi dilihat dari jenis, proses, penyebab, akibat, dan coping. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologis. Subjek mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan teknik induktif-final analysis model Milles & Huberman terdiri dari pengumpulan data, reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) subjek mengalami jenis functional procrastination dan dysfunctional procrastination; 2) proses prokrastinasi mulai bab 1, 2, 3, 4, dan 5; 3) penyebab prokrastinasi mulai dari rasa malas, kurang perfect, banyak bermain, bekerja, kurang dorongan, dan kesulitan bertemu dosen; 4) akibat prokrastinasi adalah perasaan kecewa, menyesal, tertekan, malu, dan bersalah; 5) TO, EN, IR, dan DR mengalami adaptive coping, sedangkan SN mengalami maladaptive coping. Kata kunci: dinamika psikologis, prokrastinasi Abstract The purpose of this study is to identify the psychological dynamics of student guidance and counseling, Yogyakarta State University who did procrastination in completing the thesis seen from the types, processes, causes, consequences and coping. This study using the phenomenological method. The respondents are the undergraduate guidance and counseling study programme. Collecting data using in-depth interviews and observation. The validity of the data using triangulation techniques. Analysis of the data using final analysis the model of Milles & Huberman consists of data collection, reduction, presentation, and drawing conclusions. Research shows 1) subjects had type functional and dysfunctional procrastination; 2) The process of procrastination from chapter 1, 2, 3, 4, and 5; 3) Starting from the procrastination causes laziness, less perfect, many playing, work, less encouragement, and difficulty met lecturers; 4) As a result of procrastination is feeling disappointed, sorry, depressed, ashamed, and guilty; 5) TO, EN, IR, and DR undergo adaptive coping, while SN experience malapdative coping. Keywords: Psychological dynamics, procrastination
165 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 2 Tahun ke-6 2017
PENDAHULUAN Mahasiswa menurut pasal 1 ayat 15 UU RI No. 12 Tahun 2012 adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi. Masa studi mahasiswa diatur dalam Pasal 13 Ayat 5 UU RI No. 12 Tahun 2012 yang menyebutkan
bahwa
mahasiswa
dapat
menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak melebihi ketentuan batas waktu yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
normal yang ditentukan Perguruan Tinggi termasuk dalam kategori menunda atau Menurut
Solomon
&
Rothblum (1984) “procrastination, the act of needlessly delaying tasks to the point of experiencing subjectives discomfort, is an all-too-familiar problem.” Brown (M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S, 2014) mengatakan bahwa istilah prokrastinasi digunakan
untuk
menunjukkan
kecenderungan
suatu
menunda-nunda
penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan. Sementara menurut Silver (M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S, 2014) menyatakan
bahwa
seseorang
yang
melakukan prokrastinasi tidak bermaksud untuk menghindari atau tidak mau tahu dengan tugas yang dihadapi. Akan tetapi, mereka
hanya
menunda-nunda
dibutuhkan
untuk
menyelesaikan
tugas. Penundaan tersebut menyebabkan dia gagal menyelesaikan tugasnya tepat waktu. M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S (2014) membagi prokrastinasi menjadi 2 macam, yaitu prokrastinasi akademik dan prokrastinasi non-akademik. Prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan
dengan
tugas
akademik,
misalnya tugas sekolah atau tugas kursus.
Mahasiswa yang lulus melebihi batas
prokrastinasi.
yang
untuk
mengerjakannya sehingga menyita waktu
Prokrastinasi
non-akademik
adalah
penundaan yang dilakukan pada jenis tugas non-formal atau tugas yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya tugas rumah tangga, tugas sosial, tugas kantor, dan lain sebagainya. Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi menurut M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S (2014) dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat
diluar
diri
individu
yang
mempengaruhi prokrastinasi. Penundaan tidak hanya konsekuensi internal yang terjadi, tetapi juga untuk konsekuensi
eksternal
“Kadang-kadang
yang
konsekuensi
signifikan. eksternal
datang sebagai kejutan, jika Anda belum
Dinamika Psikologis Mahasiswa... (Khusthanul Rozak) 166
bahkan
berpikir
tentang
kemungkinan
akibat” (Burka&Yuen, 2008). Konsekuensi ringan,
seperti
Tinggi di Surabaya terdapat 95% dari angket
tersebut
hukuman
Endahing Warni, 2010) di sebuah Perguruan
ada kecil
yang
yang disebarkan pada 60 subjek mahasiswa
untuk
mengaku bahwa mereka pernah melakukan
keterlambatan pembayaran, tetapi banyak
prokrastinasi.
penunda telah mengalami kemunduran besar
Alasan
terbesar
yang
membuat
di tempat kerja, di sekolah, dalam hubungan,
mahasiswa tersebut melakukan prokrastinasi
atau di rumah dan telah kehilangan banyak
antara lain rasa malas mengerjakan tugas
yang penting dari mereka.
(42%) dan banyak tugas lain yang harus
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan oleh Solomon dan Rothblum
dilakukan (25%), serta sisanya dikarenakan hal-hal lain (28%).
(1984), diketahui bahwa 50% sampai 90% terjadi
prokrastinasi
akademik
pada
Penelitian lain juga dilakukan oleh Sari
(Dianrika
Pramedyasari,
2012)
mahasiswa. Dalam penelitiannya, Solomon
menunjukkan bahwa 48,5% dari 66 subjek
dan Rothblum mengemukakan faktor yang
mahasiswa salah satu perguruan tinggi di
terjadi
Sumatera Utara melakukan prokrastinasi.
pada
prokrastinator,
yaitu
menyumbang 49,4% dari semua faktor,
Prokrastinasi akademik juga terjadi
mencerminkan rasa takut akan kegagalan
di Universitas Negeri Yogyakarta, terutama
(faktor 1), menyumbang 18% dari semua
Prodi Bimbingan dan Konseling. Menurut
faktor,
data yang diperoleh dari Subbag Pendidikan,
berhubungan dengan penolakan
tugas dan kemalasan (faktor 2), faktor 3
Fakultas
sampai
ketergantungan,
Negeri Yogyakarta pada Program Studi
pengambilan risiko, kurangnya penegasan,
Bimbingan dan Konseling ternyata masih
pemberontakan
banyak mahasiswa yang belum mampu
7
adalah
terhadap
kontrol,
dan
kesulitan membuat keputusan. Takut gagal
Pendidikan
Universitas
menyelesaikan TAS hingga saat ini.
dan penolakan terhadap tugas adalah dua alasan utama untuk prokastinasi.
Ilmu
Dari data yang diperoleh diatas, maka diketahui bahwa selama empat tahun
Prokrastinasi akademik yang terjadi
terakhir prokrastinasi akademik banyak
di kalangan mahasiswa Indonesia juga
dilakukan oleh mahasiswa Prodi Bimbingan
cukup banyak. Penelitian yang dilakukan
dan Konseling yang sedang menyelesaikan
oleh Kartadinata dan Tjundjing (Meirina
TAS.
Dian Mayasari; Dewi Mustami’ah; & Weni
167 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 2 Tahun ke-6 2017
Prokrastinasi akademik merupakan
dalam penelitian ini adalah fenomenologi.
salah satu permasalahan dalam BK di bidang
Menurut Engkus Kuswarno (2009:2) tujuan
pribadi. Menurut Syamsu Yusuf. L. N & A.
utama fenomenologi adalah mempelajari
Juntika Nurihsan (2012) yang tergolong
bagaimana
dalam
kesadaran, pikiran, dan dalam tindakan,
masalah-masalah
sosial-pribadi
fenomena
seperti
teman, dengan dosen dan staf, pemahaman
bernilai atau diterima secara estetis Engkus
sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri
Kuswarno (2009:22) menambahkan bahwa
dengan
sebagai
pendidikan
dan
disiplin
masyarakat tempat mereka tinggal, dan
mempelajari
penyelesaian konflik.
kesadaran.
fenomena
dalam
adalah masalah hubungan dengan sesama
lingkungan
bagaimana
dialami
ilmu,
struktur
tersebut
fenomenologi
pengalaman
dan
Dengan banyaknya mahasiswa Prodi BK FIP UNY yang melakukan prokrastinasi, maka
diperlukan
adanya
upaya
Waktu dan Tempat Penelitian
untuk
Penelitian ini dilakukan di Program
mencari tahu dan mengidentifikasi dinamika
Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas
psikologis yang terjadi pada mahasiswa BK
Negeri Yogyakarta. Penelitian dilakukan di
FIP UNY yang melakukan prokrastinasi
lingkungan kampus, diluar kampus, di kost
terhadap TAS.
tempat subjek penelitian, dan rumah subjek.
Tujuan dari penelitian ini adalah
Waktu penelitian dilaksanakan pada
untuk mengidentifikasi dinamika psikologis
bulan
mahasiswa
dilakukan dengan wawancara dan observasi.
Universitas
Bimbingan Negeri
melakukan
dan
Konseling,
Yogyakarta
prokrastinasi
Maret
2016.
Pengambilan
data
yang dalam
menyelesaikan tugas akhir skripsi dilihat
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 5 orang
dari jenis, proses, penyebab, akibat, dan
mahasiswa
Bimbingan
dan
Konseling
coping.
angkatan 2011, sedang menyelesaikan tugas akhir skripsi, dan bersedia diwawancara.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan
Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data Teknik
pengumpulan
data
menggunakan wawancara mendalam dan
Dinamika Psikologis Mahasiswa... (Khusthanul Rozak) 168
observasi. Teknik analisis data adalah
mengalami prokrastinasi yang termasuk ke
induktif-final analysis model Miles &
dalam jenis functional procrastination.
Huberman
(Emzir,
2012)
yaitu
Saat observasi, peneliti mengamati
pengumpulan data, reduksi data, penyajian
bahwa EN terlihat kesulitan, dan terlihat ada
data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan
tiga orang teman di kost yang sedang
data menggunakan triangulasi teknik dan
membantunya
triangulasi sumber.
Berdasarkan wawancara dan pengamatan
menyelesaikan
skripsi.
yang dilakukan, subjek EN mengalami HASIL DAN PEMBAHASAN
kesulitan-kesulitan yang diakibatkan oleh
Hasil Penelitian
kesalahannya sendiri dalam pengambilan
Hasil
analisis
data
penelitian
judul awal skripsi. EN merasa bingung
diuraikan sebagai berikut:
dengan jenis penelitian yang diambil, namun
Jenis
tetap Dengan memiliki aktivitas yang bisa
dia
kerjakan.
diketahui
bahwa
Dengan EN
demikian mengalami
dibilang cukup sukses karena usaha yang
prokrastinasi yang tergolong ke dalam jenis
besar, SN lalai dalam mengerjakan skripsi,
decisional procrastination.
bahkan tidak pernah mengerjakan sama
Berdasarkan data hasil wawancara
sekali. Kemajuan skripsi SN sendiri masih
dengan subjek dan key informan, serta
dalam
belum
pengamatan, diketahui bahwa subjek IR
memperoleh judul yang sesuai dengan
suka bermain game dan suka malas-malasan.
harapan. Dengan demikian dapat diketahui
Hal
bahwa SN mengalami prokrastinasi ke
perkembangan skripsi IR, dan ini termasuk
dalam jenis yang merugikan atau disfungsi
ke dalam avoidance procrastination dimana
yaitu avoidance procrastination.
IR
pengajuan
Berdasarkan
judul
dan
observasi
yang
ini
selalu
sangat
merugikan
berusaha
bagi
menghindari
tugas/skripsi.
dilakukan terhadap TO, peneliti melihat
Berdasarkan data wawancara dan
bahwa subjek TO sering ke perpustakaan
observasi, diketahui subjek DR sangat rajin
pusat UNY. Jadi meskipun sudah memasuki
mengerjakan skripsi. Meskipun selesai tidak
semester sepuluh dan sudah sejak semester
tepat pada waktunya, namun DR aktif
sembilan tidak bertemu dengan dosen,
mencari referensi dan mengerjakan skripsi,
namun TO masih rajin mengerjakan skripsi.
dengan begitu DR termasuk ke dalam jenis
Dengan demikian dapat diketahui bahwa TO
functional procrastination.
169 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 2 Tahun ke-6 2017
dilakukan maka EN baru mulai mengerjakan di tahun 2015. Kemudian karena EN merasa
Proses Penyelesaian TAS Subjek SN mengalami proses yang
kesulitan dengan judul yang diambil dan
cukup sulit, mulai dari pengajuan judul yang
mengalami kesusahan dalam merangkai
sudah terjadi kesalahan karena keputusan
kata, dirinya sempat berhenti lama di tahun
yang
2015.
diambil
asal-asalan,
setelah
itu
berujung pada kesulitan mencari teori
IR mengerjakan skripsi sejak lama
karena kurang sinkron antara teori dengan
yaitu Januari 2015, namun IR sempat
penelitian yang akan dilakukan. Sampai saat
berhenti mengerjakan. Saat IR mengerjakan
ini
bab 3 ternyata sudah memasuki bulan
SN
masih
mencari
permasalahan
penelitian, artinya masih dalam proses
November.
fiksasi judul. Penyebab mengapa sampai
mengerjakan skripsi IR adalah karena
saat ini SN masih mencari judul dikarenakan
kecanduan game online dan adanya rasa
SN
dan
malas. Sampai pada bulan Februari 2016 IR
pekerjaan dibandingkan skripsi, akibatnya
mengaku masih mengerjakan, dan pada
skripsi terlantar.
April 2016 IR masih mengerjakan bab 4.
lebih
mementingkan
usaha
Penyebab
utama
lamanya
TO sudah mengerjakan skripsi sejak
DR sudah memulai mengerjakan
semester tujuh, namun karena kurangnya
skripsi sejak awal mengambil mata kuliah
teori TO harus menambah pada bab 2. TO
skripsi. Mulai dari mengambil judul dan
sudah mencari teori untuk menambah di bab
memilih variabel yang dominan, kemudian
2 namun mengalami kesulitan bahkan
langsung disuruh membuat proposal oleh
sampai sekarang dirinya masih mengerjakan
dosen
bab 2. Sebenarnya TO sudah menambah
proposal DR tidak bertemu dosen cukup
sedikit-sedikit, namun karena terlalu lama
lama yaitu 3 bulan, setelah itu baru
tidak
TO
bimbingan lagi dan semakin lancar. Dalam
mengalami ketakutan, TO merasa kurang
bertemu dengan dosen, DR mengaku dirinya
perfect
bertemu dalam seminggu dua kali.
bimbingan
untuk
dengan
bertemu
dosen,
dengan
dosen.
pembimbingnya.
Saat
membuat
Akhirnya sampai saat ini TO merasa takut untuk menemui dosen pembimbingnya.
Penyebab Prokrastinasi
EN mengerjakan skripsi sudah sejak
Penyebab yang dirasakan oleh SN
tahun 2014, namun karena EN belum
menjadi penghambat skripsi meliputi rasa
menguasai
malas, kurangnya dorongan dari lingkungan,
jenis
penelitian
yang
akan
Dinamika Psikologis Mahasiswa... (Khusthanul Rozak) 170
kesulitan terhadap judul yang diambil, sulit
terlalu lama. akibat yang dirasakan oleh TO
mengambil data, kurang sinkronnya teori
adalah merasa bersalah, sedih, dan khawatir.
yang diambil, dan SN memiliki kegiatan lain
Hal ini juga sesuai dengan pengamatan
yang
langsung yang dilakukan saat wawancara
lebih
menyenangkan
daripada
mengerjakan skripsi yaitu sebuah usaha.
terhadap
ekspresi
TO
saat
menjawab
Penyebab yang dirasakan oleh TO
pertanyaan. Saat menjawab pertanyaan raut
dapat diketahui secara singkat ada beberapa
wajah TO memperlihatkan raut sedih dan
yaitu kesulitan mencari teori dan referensi,
bersalah.
aktivitas
privat
les
sempat
Berdasarkan data yang diperoleh,
mengganggu, sering main, rasa malas,
diketahui bahwa EN merasakan beberapa
merasa kurang perfect, putusnya komunikasi
akibat
dengan dosen, tidak adanya teman, dan
penyelesaian skripsi, yaitu perasaan cemas,
gangguan internet.
panik, menyesal, dan merasa mengecewakan
Penyebab prokrastinasi
yang
EN adalah
mengalami adanya
yang
timbul
dari
lamanya
orang tua.
sikap
Berdasarkan data yang diperoleh,
meremehkan terhadap TAS, perasaan malas,
diketahui
belum menguasai penelitian yang akan
dirasakan oleh IR terkait prokrastinasi
dilakukan,
terhadap TAS meliputi perasaan tertekan,
banyak
bermain,
dan
sulit
bertemu dosen.
adalah kecanduan game online, malas, dan
penyelesaian
yang
dan perasaan malu terhadap adik angkatan yang sudah mulai menyusul.
terlalu menyepelekan TAS. Penyebab yang oleh
akibat-akibat
perasaan menyesakkan, perasaan menyesal,
Penyebab yang dirasakan oleh IR
dirasakan
bahwa
Berdasarkan data yang diperoleh,
DR
terkait
lamanya
diketahui bahwa DR mengalami perasaan
skripsi,
yaitu
kurang
takut dan beban bagi dirinya sendiri akibat
menguasai teori, merasa kurang perfect, dan
dari penyelesaian skripsi yang terlalu lama.
terlalu lama membuat instrumen penelitian. Coping Akibat Prokrastinasi Berdasarkan hasil wawancara dan
Berdasarkan SN,
diketahui
wawancara
bahwa
terhadap
dukungan
dari
pengamatan diketahui bahwa SN mengalami
keluarga terutama dari orang tua dan
perasaan kecewa dan merasa dirinya kurang
adiknya sangat tinggi bahkan menuntut SN
perfect terhadap penyelesaian skripsi yang
untuk
segera
menyelesaikan
skripsi,
171 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 2 Tahun ke-6 2017
kemudian dukungan dari dosen juga ada
dari banyak pihak yaitu orang tua, dosen,
meskipun SN menganggapnya hanya sedikit
teman-temannya, dan dari dirinya sendiri.
membantu, dan dari SN sendiri sudah
Orang
menyiapkan langkah-langkah untuk segera
menanyakan
menyelesaikan skripsinya meliputi fiksasi
menuntut untuk harus segera selesai, dosen
apa yang akan dikerjakan, mencari teori,
sering menanyakan kemajuan skripsi dan
berkumpul dengan adik angkatan maupun
menyemangati untuk bimbingan dan segera
teman se angkatan yang masih mengerjakan
selesai.
skripsi
mengerjakan dan sering menemani untuk
dan
banyak
bertanya
terhadap
mereka.
tuanya
selalu
kemajuan
mendoakan, skripsi,
Teman-temannya
dan
membantu
bertemu dengan dosen, dan motivasi dari
Saat peneliti bermain dirumah TO,
dirinya
sendiri
adalah
untuk
segera
peneliti sering melihat bahwa orangtua
menyelesaikan dan mulai tidak menunda-
sering menyuruhnya agar cepat selesai.
nunda lagi.
Berdasarkan pengamatan juga diketahui
Berdasarkan data yang diperoleh,
bahwa dukungan dari dosen sangat baik,
diketahui bahwa DR mendapatkan dorongan
dari orang tua juga sudah mengingatkan
dari orang tua, dosen, serta motivasi dari
untuk segera diselesaikan. Selain dari dosen
dirinya sendiri untuk segera menyelesaikan
dan dari orang tua, TO sendiri mengaku
skripsinya. Orang tuanya menyuruh sebisa
menyiapkan target-target baru dan harus
mungkin dikerjakan, namun tidak menuntut
memulai fokus terhadap skripsinya.
untuk cepat selesai. Dosen pembimbing
Berdasarkan data yang diperoleh
selalu memberitahu agar setelah bimbingan
diketahui bahwa EN mendapat dukungan
dan tahu kesalahannya segera dibenarkan
dari orang tua yaitu berupa peringatan,
dan segera bimbingan lagi kalau sudah
dosen
semangat
dibenarkan, sedangkan dirinya memotivasi
kepadanya, kemudian teman dekatnya juga
diri sendiri agar cepat selesai dengan
selalu
memperbanyak intensitas bimbingan dengan
juga
memberikan
memberikan
semangat
bahkan
membantu dalam mengerjakan skripsi, serta
dosen.
dirinya sendiri berencana membuat jadwal, menata niat, dan segera mengerjakan agar
Pembahasan
cepat selesai.
Jenis
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa IR mendapatkan dorongan
Merujuk dari sistem teori dalam psikologi
tentang
intisari
dinamika
Dinamika Psikologis Mahasiswa... (Khusthanul Rozak) 172
psikologis,
maka
dinamika
psikologis
mahasiswa BK FIP UNY yang mengalami
memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat.
prokrastinasi dalam menyelesaikan TAS
Apa yang dialami oleh EN sesuai
dibagi menjadi 5 yaitu dilihat dari jenis,
dengan teori yang dikemukakan oleh Ferrari
proses, penyebab, akibat, dan coping.
(M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S. 2014)
SN dan IR mengalami prokrastinasi
Bahwa prokrastinasi yang dilakukan oleh
dalam jenis avoidance procrastination yaitu
EN
untuk menghindari tugas yang dianggap
procrastination
tidak menyenangkan dan sulit. Berdasarkan
penyelesaian
pengakuan
kesalahan dalam pengambilan keputusan.
dalam
wawancara,
SN
termasuk
dalam karena TAS,
jenis
decisional
selama EN
proses
mengalami
menganggap bahwa skripsi tidak lebih penting dari usaha yang sedang dia kerjakan
Proses
di bidang wirausaha.
Proses yang terjadi pada kelima
Apa yang dialami oleh SN sesuai
subjek penelitian sesuai dengan penelitian
dengan teori yang dikemukakan oleh Ferrari
yang dilakukan oleh Flett, Blankstein, &
(M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S,
Martin (1995) bahwa proses yang terjadi
2014), bahwa
penundaan yang dilakukan
pada prokrastinator dimulai dengan early
oleh SN adalah untuk menghindari tugas
attachment experiences/sebuah pengalaman,
yang dirasa tidak menyenangkan dan sulit
kemudian timbul ketidakpastian diri/self-
untuk dilakukan.
uncertainty.
Subjek TO dan DR juga memiliki jenis
yang
sama,
procrastination. termasuk
ke
yaitu
Alasan dalam
TO jenis
Timbulnya ketidakpastian pada diri
functional
sendiri mempengaruhi hubungan dengan
dan
DR
dunia sosial/self-comparison, kemudian dari
functional
subjek munculah perilaku prokrastinasi dan
procrastination karena meskipun keduanya
penghindaran/procrastination
terlambat dalam penyelesaian TAS, namun
avoidance. Setelah mengalami prokrastinasi,
keduanya masih tetap aktif mengerjakan.
subjek
Menurut Ferrari (M. Nur Ghufron & Rini
pandangan
Risnawita
S,
procrastination,
akan
dihadapkan
dalam
and
pada
mengatasi
dua
perilaku
2014)
functional
prokrastinasi pada dirinya sendiri yaitu akan
yaitu
penundaan
mampu
mengerjakan tugas yang bertujuan untuk
mengatasinya
secara
adaptif/adaptive coping atau tidak mampu mengatasinya/maladaptive coping.
173 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 2 Tahun ke-6 2017
Jika
subjek
mampu
mengatasi
perilakunya maka subjek akan semakin optimis
tugasnya
akan
selesai
kekhawatiran memenuhi standar sendiri (perfeksionis).
meski
Penyebab
EN
sebelumnya subjek mengalami prokrastinasi,
prokrastinasi
namun subjek yang mengalami maladaptive
meremehkan terhadap TAS, perasaan malas,
coping akan menuju pada perasaan cemas
belum menguasai penelitian yang akan
dan stress.
dilakukan,
Selama
proses
menyelesaikan
adalah
mengalami
banyak
adanya
bermain,
dan
sikap
sulit
bertemu dosen.
skripsi, subjek SN hingga saat ini masih
Aktivitas bermain yang dilakukan
mencari permasalahan penelitian, TO bab 2,
EN sesuai dengan teori yang dikemukakan
EN bab 3, IR bab 4, dan DR bab 5.
oleh L. Catrunada & I. puspitawati (2009) bahwa orang yang mencari kenyamanan cenderung tidak ingin meninggalkan zona
Penyebab Apa yang dialami SN sesuai dengan
nyaman yaitu kesenangan dalam bermain
faktor yang dikemukakan oleh Solomon dan
dan menyebabkan kontrol impuls yang
Rothblum (1984) bahwa yang menyumbang
rendah.
18%
dari
semua
prokrastinasi
adalah
faktor
penyebab
kemalasan
dan
penolakan tugas.
Penyebab yang dirasakan IR diatas sesuai dengan teori Solomon & Rothblum (1984)
bahwa18%
penyumbang
faktor
Penyebab yang dirasakan oleh TO
penyebab prokrastinasi adalah kemalasan.
dapat diketahui ada beberapa yaitu kesulitan
Selain faktor diatas, IR juga mengakui
mencari teori dan referensi, aktivitas privat
bahwa dia sering meninggalkan skripsinya
les yang sempat mengganggu, sering main,
dan bermain game online.
rasa malas, merasa kurang perfect, putusnya
Seperti yang telah dikemukakan oleh
komunikasi dengan dosen, tidak adanya
Solomon & Rothblum bahwa kemalasan
teman, dan gangguan internet. Hal tersebut
menyumbang
juga sesuai dengan hasil penelitian Solomon
penyebab prokrastinasi, hal ini juga terjadi
& Rothblum (1984).
pada DR. Selain perasaan malas yang
Menurut
Solomon
&
Rothblum
(1984) bahwa 49,4% faktor penyebab prokrastinasi
salah
satunya
18%
dari
semua
faktor
dirasakan oleh DR, dirinya juga terkendala oleh instrumen saat memasuki bab 3.
adalah Akibat
Dinamika Psikologis Mahasiswa... (Khusthanul Rozak) 174
Burka
dan
Yuen
mengemukakan
bahwa
menunda-nunda
memiliki
(2008:8)
orang
yang
coping yang dilakukan oleh prokrastinator ada
dua
yaitu
adaptive
coping
dan
konsekuensi
maladaptive coping. Adaptive coping dapat
internal, yaitu perasaan iritasi, menyesal,
dilihat dari rasa optimis subjek bahwa
kecaman dan putus asa.
subjek terus mengerjakan tugasnya dan
SN mengalami perasaan kecewa dan
percaya
akan
selesai,
merasa dirinya kurang perfect terhadap
maladaptive
penyelesaian skripsi yang terlalu lama.
perasaan subjek yang terlihat cemas dan
Akibat yang dirasakan oleh TO adalah
merasakan tertekan serta stres.
merasa bersalah, sedih, cemas, dan khawatir. Subjek berikutnya adalah EN. EN
coping
dapat
sedangkan dilihat
dari
Kelima subjek dalam penelitian ini semuanya
mendapatkan
dukungan
dari
merasakan beberapa akibat yang timbul dari
dosen dan orang tua, selain itu dari diri
lamanya penyelesaian skripsi, yaitu perasaan
sendiri
cemas,
merasa
menyelesaikan tugas akhir skripsi. Jadi,
mengecewakan orang tua. Akibat-akibat
kelima subjek sudah melakukan coping
yang dirasakan oleh IR terkait prokrastinasi
terhadap penyelesaian skripsi. Subjek TO,
terhadap TAS meliputi perasaan tertekan,
EN, IR, dan DR mengalami adaptive
perasaan menyesakkan, perasaan menyesal,
coping, sedangkan subjek SN mengalami
dan perasaan malu terhadap adik angkatan
maladaptive copin
panik,
menyesal,
dan
juga
ada
target
bagaimana
yang sudah mulai menyusul. Subjek kelima adalah DR. DR mengalami perasaan takut dan beban bagi dirinya sendiri akibat dari penyelesaian skripsi yang terlalu lama. Hal ini sesuai dengan
teori
yang
dikemukakan
oleh
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Jenis
prokrastinasi
pada
kelima
Solomon & Rothblum (1984) tentang salah
subjek berbeda-beda, SN dan IR
satu faktor penyebab prokrastinasi, yaitu
mengalami
ketakutan.
procrastination, mengalami
Coping
procrastination,
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
mengalami
Flett, Blankstein, & Martin (1995) bahwa
procrastination.
avoidance TO
dan
DR
functional sedangkan
EN
decisional
175 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 2 Tahun ke-6 2017
2. Dalam proses prokrastinasi, kelima subjek
mengalami
tahap
yang
lingkungan, kesulitan terhadap judul, sulit mengambil data, dan kurang
berbeda-beda. Mulai dari subjek SN
sinkronnya
dirinya
asal-
Penyebab TO prokrastinasi terhadap
asalan, kesulitan mencari teori, dan
TAS adalah kesulitan mencari teori
sampai saat ini masih mencari
dan referensi, aktivitas privat les,
permasalahan penelitian. Subjek TO
sering
mulai mengerjakan skripsi semester
kurang perfect, putusnya komunikasi
tujuh, saat itu merasa kurang teori,
dengan dosen, tidak adanya teman,
saat
dan gangguan internet. Selanjutnya
mengajukan
ini
berhenti
Selanjutnya
adalah
judul
di
bab
subjek
2. EN,
subjek
teori
bermain,
EN,
yang
diambil.
malas,
terlalu
merasa
meremehkan
mengerjakan skripsi sejak 2014,
TAS, malas, belum menguasai jenis
namun
jenis
penelitian, banyak bermain, dan sulit
dengan
bertemu dosen. Kemudian subjek IR
judulnya, kemudian skripsi jalan di
kecanduan game online, malas, dan
tahun 2015, dan sekarang bab 3.
terlalu menyepelekan TAS. Terakhir
Selanjutnya subjek IR, mengerjakan
yang dirasakan oleh subjek DR
skripsi sejak Januari 2015, namun
adalah
saat
merasa kurang perfect, dan terlalu
belum
penelitian
dan
menguasai kesulitan
perjalanannya
IR
juga
kecanduan game online, akhirnya menjadi
malas-malasan
untuk
kurang
menguasai
teori,
lama membuat instrumen penelitian. 4. Akibat yang dirasakan oleh kelima
mengerjakan TAS, dan sekarang
subjek
mengerjakan bab 4. Terakhir adalah
perasaan kecewa, merasa kurang
subjek DR, dari awal semester 8
perfect, perasaan bersalah, sedih, dan
sudah mengerjakan, bertemu dengan
khawatir. EN mengalami perasaan
dosen seminggu 2 kali, dan pada
cemas, panik, menyesal, dan merasa
April 2016 DR sampai bab 5.
mengecewakan
3. Penyebab
yang
dirasakan
oleh
adalah
mengalami
SN
mengalami
orang perasaan
tua.
IR
tertekan,
kelima subjek berbeda-beda, SN
menyesakkan dada, menyesal, dan
memiliki sebuah usaha, sehingga
malu.
merasakan malas untuk mengerjakan
mengalami
TAS,
beban.
kurang
dorongan
dari
Terakhir perasaan
subjek takut
DR dan
Dinamika Psikologis Mahasiswa... (Khusthanul Rozak) 176
5. TO, EN, IR, dan DR mengalami adaptive
coping,
sedangkan
SN
mengalami malapdative coping.
SARAN Berdasarkan hasil dan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut. Bagi Subjek Untuk menghindari perasaan malas, jangan bekerja sebelum lulus kuliah, dan belajar membagi waktu. Prodi BK FIP UNY Adanya pelatihan penulisan skripsi sejak dini kepada mahasiswa. Peneliti Selanjutnya Berdasarkan
perbedaan
hasil
penelitian dari setiap subjek, maka peneliti selanjutnya dapat memperbanyak jumlah subjek penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih bervariasi. DAFTAR PUSTAKA Burka, Jane B & Yuen, Lenora M. (2008). Procrastination, Why You Do It, What To Do About It NOW. United States of America: Da Capo Press. Emzir.
(2012). Metodologi Penelitian Kualitatif, Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Engkus Kuswarno. (2009). Fenomenologi. Bandung: Widya Padjadjaran. Flett, Gordon L,. Blankstein, Kirk R,. & Martin, Thomas R. (1995). Procrastination, Negative-Self Evaluation, and Stress In Depression and Anxiety: A Review and Preliminary Model. New York: Plenum Press. Harriman, Philip L. (1975). Handbook of Psychological Terms. New Jersey: Littlefield, Adams & Co. Johana E. Prawitasari. (2012). Psikologi Terapan: Melintas Batas Disiplin Ilmu. Jakarta: Erlangga. Koestoer Partowisastro. (1983). Dinamika Psikologi Sosial. Jakarta Pusat: Erlangga. L. Catrunada & I. Puspitawati. (2009). Perbedaan Kecenderungan Prokrastinasi Tugas Skripsi berdasarkan Tipe Kepribadian Introvert dan Ekstrovert. Diambil dari situs internet http://www.gunadarma.ac.id, diakses pada 12 Oktober 2016 pukul 19.30 M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S. (2014). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Meirina Dian Mayasari; Dewi Mustami’ah; & Weni Endahing Warni. (2010). Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Pengajaran Dosen dengan Kecenderungan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya (Online). Jurnal Insan, (12,2) 95-103, journal.unair.ac.id/filerPDF/4 12_2.pdf,
177 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 2 Tahun ke-6 2017
diakses pada Senin 26 Mei 24.00.
2015,
pukul
Dianrika Pramedyasari. (2012). Prokrastinasi dan Task Aversiveness Tugas Makalah pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Online). Journal Calyptra, 1(1), 1-16, https://journal.ubaya.ac.id/index.php jimus/article/viewFile/6/4, diakses pada Senin 26 Mei 2015, pukul 24.00. Solomon, L. J. & Rothblum, E. D. (1984). AcademicProcrastination: Frequency and Cognitive-Behavioral Correlates (Online). Journal of Counceling Psychology. 31(4), 503-509, http://wwwrohan.sdsu.edu/~rothblu m/ doc_pdf/procrastination/Academic ProcrastinationFrequency.pdf, diakses 23 Oktober 2013, pukul 20.45. Sugiyono. (2013). Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: ALFABETA. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. Syamsu Yusuf, L.N & A. Juntika Nurihsan. (2012). Landasan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rosda. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg