ANALISIS POTENSI EKONOMI SEKTORAL KORIDOR UTARA SELATAN PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2005 – 2009 Oleh: M. Sofyan Andiatma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang ABSTRACT The research analyzes main sector, contribution of each sector and economic growth pattern in Regency / City North-South Corridor of East Java Province year 2005-2009. Research method used is Location Quentiont (LQ) analysis, contribution analysis, and Klassen typology analysis. The research uses Location Quentiont (LQ) analysis tool which is sector with the largest superiority, which are electricity, gas, and clean water in Gresik regency and sector with the smallest superiority which are farm, mining, and excavation in Mojokerto City, according to contribution analysis of trading, hotel, and restaurant in Batu city gave the biggest contribution, which is 51.72% according to Klassen typology analysis of Regency / city with fast and growth economic development is Surabaya and Mojokerto. Rapid development is Pasuruan regency, Blitar regency, batu city, Pasuruan, Blitar. Developed and pressed are Gresik regency, Sidoarjo regency, and Malang City. The one with left economic growth are Mojokerto regency and Malang regency. According to the analysis done, it needs role from all communities, especially government to pay attention, montitor, and develop all main potential in Regency / City in North-South Corridor of East Java. Keywords: Location Analysis, Analysis of Contributions, Typology Klassen, East Java corridor ABSTRAK Penelitian ini menganalisis sektor utama, kontribusi masing-masing pertumbuhan ekonomi sektor dan pola di Kabupaten / Kota Utara-Selatan Koridor Provinsi Jawa Timur tahun 2005-2009. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Lokasi (LQ), analisis kontribusi, dan analisis tipologi Klassen. Penelitian ini menggunakan Lokasi Quentiont (LQ) alat analisis yang sektor dengan keunggulan terbesar, yang listrik, gas, dan air bersih di Kabupaten Gresik dan sektor dengan keunggulan terkecil yang pertanian, pertambangan, dan penggalian di Kota Mojokerto, menurut analisis kontribusi dari perdagangan, hotel, dan restoran di kota Batu memberikan kontribusi terbesar, yang 51,72% menurut Klassen analisis tipologi Kabupaten / kota dengan perkembangan cepat dan pertumbuhan ekonomi Surabaya dan Mojokerto. perkembangan pesat adalah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Blitar, kota batu, Pasuruan, Blitar. Dikembangkan dan ditekan adalah Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Malang. Yang satu dengan pertumbuhan ekonomi kiri adalah Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Malang. Menurut analisis yang dilakukan, perlu peran dari semua masyarakat, terutama pemerintah untuk memperhatikan, montitor, dan mengembangkan seluruh potensi utama di Kabupaten / Kota di Koridor Jawa Timur. Kata Kunci : Analisis Lokasi, Analisis Kontribusi, Tipologi Klassen, koridor Jawa Timur
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
ilmu pengetahuan dan teknologi serta
PENDAHULUAN Pembangunan nasional saat ini telah
dihadapkan
pada
banyak
memperhatikan
tantangan
perkembangan
global.
Tujuan
tantangan yaitu tantangan pertama
pembangunan nasional adalah untuk
berkaitan dengan kondisi eksternal
membangun
seperti perkembangan internasional
bermasyarakat,
yang
bernegara
berhubungan
liberalisasi
arus
dengan
investasi
dan
perdagangan global. Sedangkan yang
tatanan
kehidupan
berbangsa
serta
dan
mewujudkan
kemajuan disegala bidang terutama bidang ekonomi.
kedua bersifat internal, yaitu yang
Dalam
hal
ini
pemerintah
berkaitan dengan perubahan kondisi
daerah di Indonesia telah mengalami
makro maupun mikro dalam negeri
perubahan
yang meliputi transformasi struktur
diberlakukanya
ekonomi, masalah migrasi spasial
dengan
dan sektoral, ketahanan pangan,
keputusan
masalah
lahan
undang No. 32 tahun 2004 tentang
pertanian, masalah investasi dan
perubahan atas Undang-undang No.
permodalan,
22 tahun 1999 tentang otonomi
ketersediaan
masalah
ilmu
dengan
otonomi
mendekatkan
pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
daerah,
sumber daya manusia (SDM), dan
pergeseran
lingkungan.
ekonomi
Menurut Kunarjo (1997:29-55)
seiring
ke
yang
Undang-
menyebabkan
dalam
sentralis,
pembuatan
daerah.
telah
daerah,
pembangunan
bermula
mengarah
bersifat pada
pembangunan adalah suatu yang
desentralisasi,
dinamis dan berkelanjutan seiring
memberikan
dengan perkembangan setiap aspek
daerah
kehidupan
wilayahnya termasuk dalam bidang
masyarakat.
Pembangunan nasional adalah usaha
dilakukan
Indonesia secara
dengan
keleluasaan
kepada
untuk
membangun
ekonominya.
peningkatan kualitas manusia dan masyarakat
yaitu
Pemberlakuan otonomi daerah
yang
juga berarti pemerintah daerah harus
berlanjut,
memiliki rencana ekonomi daerah
berlandaskan kemampuan nasional,
yang
dengan
kesejahteraan bagi penduduknya. Hal
memanfaatkan
kemajuan
baik
untuk
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
menyediakan
152
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
ini akan membawa angin segar bagi
Bruto)
daerah untuk dapat menggali dan
perkapita, oleh karena itu PDRB
mengembangkan potensi ekonomi
(Produk Domestik Regional Bruto)
secara
secara
mandiri
sehingga
secara
sektoral
agregatif
maupun
menunjukan
ketimpangan antar penduduk, antar
kemampuan suatu daerah tertentu
daerah dan antar sektor secara
dalam
bertahap dapat diperkecil.
dalam proses produksi daerah yang
Arsyad (2004:13) mengartikan pertumbuhan
ekonomi
sebagai
menghasilkan
pendapatan
bersangkutan, Propinsi Jawa Timur sendiri
terbagi
menjadi
38
kenaikan produk domestik bruto
Kabupaten/Kota, 29 Kabupaten dan
tanpa memandang apakah kenaikan
9 Kota.
itu lebih besar atau lebih kecil dari
Propinsi Jawa Timur terbagi
tingkat pertumbuhan penduduk, atau
lagi menjadi beberapa koridor yang
apakah pertumbuhan ekonomi terjadi
meliputi Kabupaten/Kota yang ada di
atau tidak. Mengingat pentingnya
Propinsi Jawa Timur, yaitu Koridor
pertumbuhan
Utara Selatan terdiri dari Kabupaten
ekonomi
regional,
maka setiap wilayah dituntut mampu
Gresik,
mengembangkan potensinnya agar
Sidoarjo, Malang, Blitar, dan Kota
dapat
Surabaya,
menciptakan
keunggulan
Pasuruan,
Mojokerto,
Batu,
Pasuruan,
sektoral daerahnya, ini diharapkan
Mojokerto, Malang, Blitar. Koridor
agar
Barat Daya terdiri dari Kabupaten
sektor
yang
memiliki
keunggulan tersebut akan membawa
Jombang,
prospek yang lebih baik untuk
Trenggalek,
dikembangkan,
akan
Ponorogo, Pacitan, Magetan, dan
berdampak pada sektor-sektor lain
Kota Kediri, Madiun. Koridor Timur
untuk berkembang serta berdampak
terdiri dari Kabupaten Probolinggo,
positif
Situbondo, Bondowoso, Lumajang,
sehingga
terhadap
Domestik
PDRB
Regional
(Produk
Bruto)
baik
secara sektoral maupun perkapita. Kriteria
utama
keberhasilan
pembangunan daerah adalah bentuk
Jember,
Kediri,
Tulungagung,
Nganjuk,
Banyuwangi,
Madiun,
dan
Kota
Probolinggo. Koridor Utara terdiri dari Kabupaten Lamongan, Tuban, Bojonegoro,
Ngawi,
Bangkalan,
PDRB (Produk Domestik Regional
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
153
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
Sampang,
Pamekasan,
Sumenep
(http://adln.lib.unair.ac.id).
dengan
koridor
potensinya memberikan
dapat
METODE PENELITIAN
memiliki sembilan sektor ekonomi dapat
yang
dikembangkan.
Masing-masing
yang
potensi
dikembangkan sehingga
dapat
konstribusi
terhadap
Penelitian lokasi
di
Koridor
ini
Provinsi Utara
pertimbangan
mengambil Jawa
Selatan
Timur dengan
Kabupaten/Kota
daerah masing-masing, kontribusi
dikoridor ini mempunyai potensi
Koridor Utara Selatan (Kabupaten
yang besar di masing-masing sektor.
Gresik,
Ruang lingkup penelitian tentang
Pasuruan,
Mojokerto,
Sidoarjo, Malang, Blitar, dan Kota
kontribusi
Surabaya,
terhadap perekonomian di masing-
Batu,
Pasuruan,
sektor-sektor
Mojokerto, Malang, Blitar) terhadap
masing
perekonomian Jawa Timur sekitar
Utara Selatan Jawa Timur, tingkat
54%, Koridor Barat Daya sebesar
pertumbuhan rata-rata setiap sektor
22%, Koridor Timur sebesar 12%,
perekonomian
dan Koridor Utara sebesar 11%
Koridor Utara Selatan Jawa Timur
(Maskan,
Ali:
dan sembilan sektor ekonomi yang
keempat
koridor
memiliki
2006).
Diantara
tersebut
pertumbuhan
yang
ekonomi
Kabupaten/Kota
ekonomi
Koridor
Kabupaten/Kota
potensial (sektor unggulan) yang dapat
dkembangkan Koridor
di
paling tinggi adalah Koridor Utara
Kabupaten/Kota
Utara
Selatan.
Selatan Jawa Timur. Adapun teknik
Berdasarkan pembahasan di
analisa data pada penelitian ini yaitu
atas peneliti mengambil inisiatif
Analisis LQ (Location Quotient),
untuk
Analisis Kontribusi, dan Analisis
meneliti
sektor
ekonomi
unggulan, kontribusi sektoral dan
Tipologi Klassen.
pola pertumbuhan ekonomi. Hasil
PEMBAHASAN
penelitian
ini
diharapkan
dapat
Ada tiga kondisi yang dapat
bermanfaat bagi pemerintah daerah
dicirikan
dari
dalam membuat kebijakan dalam
dengan metode LQ pada wilayah
pengalokasian dana pembangunan
tertentu. Jika LQ > 1, maka sektor
kepada setiap Kabupaten/Kota sesuai
dan sub sektor yang bersangkutan
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
hasil
perhitungan
154
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
disamping
dapat
kebutuhannya
memenuhi
sendiri
kebutuhannya
sendiri
dan
dapat
juga
dikatakan sektor bukan unggulan
memberikan peluang untuk diekspor
sedangkan jika LQ = 1, maka sektor
dan
sektor
dan sub sektor yang bersangkutan
unggulan, jika LQ < 1, maka sektor
hanya dapat memenuhi kebutuhan
dan sub sektor yang bersangkutan
wilayah
dikatakan
tidak
cukup
sebagai
untuk
itu
sendiri.
memenuhi
Gambar 1. Peta LQ (Location Quontient) Sektor Pertanian
Sumber : Location Quontiet data diolah Gambar
1,
menunjukkan
dalam sektor pertanian atau sektor
bahwa dengan analisa LQ (Location
basis
Quontient)
mempunyai nilai LQ lebih besar dari
sektor
Kababupaten/Kota
pertanian
karena
daerah
tersebut
Koridor
Utara
Jawa
Timur,
Sedangkan daerah yang tidak
menunjukkan bahwa daerah yang
memiliki keunggulan dalam sektor
memiliki keunggulan dalam sektor
pertanian adalah Kabupaten Sidoarjo
pertanian
adalah
(0.51), Kota Surabaya (0.02), Kota
Kabupaten Blitar (6.60), Kabupaten
Pasuruan (0.63), Kota Mojokerto
Malang (3.99), Kabupaten Pasuruan
(0.12) dan Kota Malang (0.07). Hal
(3.16).
ini
Selatan
Propinsi
tiga
Daerah
dinyatakan
terbesar
tersebut
memiliki
dapat
keunggulan
1 (LQ >1).
berarti
pula
bahwa
sektor
pertanian merupakan suatu sektor
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
155
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
unggulan daerah di Koridor Utara
mendukung pertumbuhan ekonomi
Selatan Propinsi Jawa Timur yang
koridor tersebut.
dapat terus dikembangkan untuk Gambar 2. Peta LQ (Location Quontient) Pertambangan dan Penggalian
Sumber : Location Quontiet data diolah Gambar 2 menunjukkan bahwa dengan
analisa
LQ
Sedangkan daerah yang tidak
(Location
memiliki keunggulan dalam sektor
Quontient) sektor pertambangan dan
pertambangan dan penggalian adalah
penggalian Kabupaten/Kota Koridor
Kabupaten Sidoarjo (0.26), Kota
Utara Selatan Propinsi Jawa Timur,
Surabaya (0.02), Kota Batu (0.33),
menunjukkan bahwa daerah yang
Kota
memiliki keunggulan dalam sektor
Mojokerto
ini adalah Kabupaten Malang (4.55),
(0.11), dan Kota Blitar (0.08). Hal ini
Kabupaten
dan
berarti bahwa sektor pertambangan
Kabupaten Mojokerto (2.90). Daerah
dan penggalian bukan merupakan
tersebut dapat dinyatakan memiliki
suatu sektor unggulan daerah di
keunggulan
Koridor Utara Selatan Propinsi Jawa
Blitar
(4.33)
dalam
sektor
Pasuruan (0.00),
yang
(0.26), Kota
pertambangan dan penggalian karena
Timur
dapat
daerah tersebut mempunyai nilai LQ
dikembangkan
untuk
lebih besar dari 1.
pertumbuhan
ekonomi
Kota Malang
terus
mendukung koridor
tersebut. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
156
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
Gambar 3. Peta LQ (Location Quontient) Sektor Industri Pengolahan
Sumber : Location Quontiet data diolah Gambar 3 menunjukkan bahwa
Sedangkan daerah yang tidak
dengan analisa LQ sektor industri
memiliki keunggulan dalam sektor
pengolahan Kabupaten/Kota Koridor
industri
Utara Selatan Propinsi Jawa Timur,
pengolahan
adalah
Kabupaten
Pasuruan
(0.99),
menunjukkan bahwa daerah yang
Kabupaten
Malang
(0.56),
memiliki keunggulan dalam sektor
Kabupaten
ini
Surabaya (0.90), Kota Batu (0.23),
adalah
Kabupaten
Sidoarjo
Blitar
Kota
Kabupaten Mojokerto (1.10). Daerah
Mojokerto
tersebut
(0.98) dan Kota Blitar (0.34). Daerah
memiliki
(0.45),
Kota
(1.57), Kabupaten Gresik (1.42),
dinyatakan
Pasuruan
(0.09),
(0.43),
dapat
Kota
dinyatakan
Kota Malang
keunggulan dalam sektor industri
tersebut
tidak
pengolahan karena daerah tersebut
memiliki keunggulan dalam sektor
mempunyai nilai LQ lebih besar dari
industri pengolahan karena daerah
1.
tersebut mempunyai nilai LQ lebih kecil dari 1.
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
157
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
Gambar 4. Peta LQ (Location Quontient) Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Sumber : Location Quontiet data diolah Gambar 4 menunjukkan bahwa dengan
analisa
LQ
Sedangkan daerah yang tidak
(Location
memiliki keunggulan dalam sektor
Quontient) sektor listrik, gas, dan air
sektor listrik, gas, dan air bersih
bersih
adalah Kabupaten Pasuruan (0.91),
Kabupaten/Kota
Koridor
Utara Selatan Propinsi Jawa Timur
Kabupaten
Mojokerto
(0.44),
menunjukkan bahwa daerah yang
Kabupaten
Sidoarjo
(0.77),
memiliki keunggulan dalam sektor
Kabupaten
Malang
(0.68),
ini adalah Kabupaten Gresik (2.20),
Kabupaten Blitar (0.34), Kota Batu
Kota Blitar (1.37), Kota Mojokerto
(0.66), Kota Malang (0.16). Daerah
(1.36). Daerah tersebut dinyatakan
tersebut
memiliki keunggulan dalam sektor
memiliki keunggulan dalam sektor
sektor listrik, gas, dan air bersih
pertambangan dan penggalian karena
karena sektor tersebut mempunyai
daerah tersebut mempunyai nilai LQ
nilai LQ lebih besar dari 1.
lebih
dapat
kecil
dinyatakan
dari
tidak
1.
Gambar 5. Peta LQ (Location Quontient) Sektor Bangunan / Konstruksi Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
158
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
Sumber : Location Quontiet data diolah Gambar 5 menunjukkan bahwa dengan
analisa
Quontient)
LQ
sektor
bangunan/konstrusi
dikarenakan
(Location
daerah tersebut mempunyai nilai LQ
bangunan/
kurang dari 1 adalah Kabupaten
konstruksi Kabupaten/Kota Koridor
Pasuruan
(0.58),
Kabupaten
Utara Selatan Propinsi Jawa Timur,
Mojokerto
(0.47),
Kabupaten
menunjukkan bahwa daerah yang
Sidoarjo (0.43), Kabupaten Malang
memiliki keunggulan dalam sektor
(0.35), Kabupaten Blitar (0.41), Kota
ini adalah Kota Pasuruan (1.60),
Batu (0.31) dan Kota Malang (0.52).
Kota
Hal ini berarti pula bahwa sektor
Surabaya
(1.45),
Kota
Mojokerto (1.42). Daerah tersebut
bangunan/konstruksi
dapat
memiliki
merupakan suatu sektor unggulan
keunggulan dalam sektor Bangunan
daerah di Koridor Utara Selatan
karena daerah tersebut mempunyai
Propinsi Jawa Timur yang dapat
nilai LQ lebih besar dari 1.
terus
dinyatakan
Sedangkan daerah yang tidak memiliki keunggulan dalam sektor
dikembangkan
bukan
untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi koridor tersebut.
Gambar 6. Peta LQ (Location Quontient) Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
159
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
Sumber : Location Quontiet data diolah
Gambar 6 menunjukkan bahwa dengan
analisa
LQ
dikarenakan
daerah
tersebut
(Location
mempunyai nilai LQ kurang dari 1
Quontient) sektor perdagangan, hotel
adalah Kabupaten Gresik (0.75),
dan
Kabupaten/Kota
Kabupaten
Pasuruan
(0.72),
Koridor Utara Selatan Propinsi Jawa
Kabupaten
Mojokerto
(0.73),
Timur, menunjukkan bahwa daerah
Kabupaten
Sidoarjo
(0.80),
yang memiliki keunggulan dalam
Kabupaten
Malang
(0.77),
sektor ini adalah Kota Batu (1.54),
Kabupaten Blitar (0.80) dan Kota
Kota Malang (1.21), Kota Kota
Blitar (0.79).
restoran
Mojokerto (1.20). Daerah tersebut dapat
dinyatakan
keunggulan
memiliki
dalam
Hal ini berarti pula bahwa sektor
perdagangan,
hotel
dan
sektor
restoran bukan merupakan suatu
dan restoran
sektor unggulan daerah di Koridor
karena daerah tersebut mempunyai
Utara Selatan Propinsi Jawa Timur
nilai LQ lebih besar dari 1.
yang
perdagangan, hotel
Sedangkan daerah yang tidak memiliki keunggulan dalam sektor perdagangan,
hotel
dan
dapat
untuk ekonomi
terus
dikembangkan
mendukung
pertumbuhan
koridor
tersebut.
restoran
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
160
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
Gambar 7. Peta LQ (Location Quontient) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sumber : Location Quontiet data diolah Gambar 7 menunjukkan bahwa dengan
analisa
LQ
dikarenakan
daerah
tersebut
(Location
mempunyai nilai LQ kurang dari 1
Quontient) sektor pengangkutan dan
adalah Kabupaten Gresik (0.35),
komunikasi Kabupaten/Kota Koridor
Kabupaten
Pasuruan
(0.34),
Utara Selatan Propinsi Jawa Timur,
Kabupateen
Mojokerto
(0.50),
menunjukkan bahwa daerah yang
Kabupaten
Malang
(0.50),
memiliki keunggulan dalam sektor
Kabupaten Blitar (0.24), Kota Batu
ini Kota Mojokerto (2.26), Kota
(0.40) dan Kota Malang (0.55).
Blitar (1.81), Kota Pasuruan (1.59).
Hal ini berarti pula bahwa
Daerah tersebut dapat dinyatakan
sektor pengangkutan dan komunikasi
memiliki keunggulan dalam sektor
bukan
pengangkutan
komunikasi
unggulan daerah di Koridor Utara
karena daerah tersebut mempunyai
Selatan Propinsi Jawa Timur yang
nilai LQ lebih besar dari 1.
dapat terus dikembangkan untuk
dan
Sedangkan daerah yang tidak memiliki keunggulan dalam sektor Pengangkutan
dan
merupakan
suatu
sektor
mendukung pertumbuhan ekonomi koridor tersebut.
Komunikasi
Gambar 8. Peta LQ (Location Quontient) Sektor Keuangan, Persewaan dan
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
161
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
Jasa Perusahaan
Sumber : Location Quontiet data diolah Gambar 8 menunjukkan bahwa dengan
analisa
Quontien)
LQ
(Location
sektor
persewaan,
dan
Kabupaten/Kota
jasa
tersebut mempunyai nilai LQ lebih besar dari 1.
keuangan,
Sedangkan daerah yang tidak
perusahaan
memiliki keunggulan dalam sektor
Koridor
Utara
Jawa
Timur,
perusahaan adalah Kabupaten Gresik
menunjukkan bahwa daerah yang
(0.70), Kabupaten Pasuruan (0.75),
memiliki keunggulan dalam sektor
Kabupaten
Mojokerto
(0.69),
ini adalah Kota Blitar (2.58), Kota
Kabupaten
Sidoarjo
(0.24),
Malang (1.68) dan Kota Pasuruan
Kabupaten Malang (0.74) dan Kota
(1.60).
dapat
Batu (0.84). Hal ini dikarenakan
keunggulan
daerah tersebut mempunyai nilai LQ
Selatan
Propinsi
Daerah
dinyatakan
tersebut
memiliki
dalam sektor keuangan, persewaan,
keuangan,
persewaan,
kurang
dan
dari
jasa
1.
dan jasa perusahaan karena daerah
Gambar 9. Peta LQ (Location Quontient) Sektor Jasa-Jasa
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
162
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
Sumber : Location Quontiet data diolah Gambar 9 menunjukkan bahwa dengan
analisa
Mojokerto
(0.90),
(Location
Kabupaten Sidoarjo (0.58) dan Kota
jasa-jasa
Surabaya (0.95). Hal ini berarti pula
Koridor
Utara
bahwa sektor jasa-jasa merupakan
Jawa
Timur,
suatu sektor unggulan daerah di
menunjukkan bahwa daerah yang
Koridor Utara Selatan Propinsi Jawa
memiliki keunggulan dalam sektor
Timur
ini
dikembangkan
untuk
Kabupaten Malang (1.81), Kota Batu
pertumbuhan
ekonomi
(1.71).
tersebut.
Quontient)
sektor
Kabupaten/Kota Selatan
Propinsi
adalah
Kota
Daerah
dinyatakan
LQ
Kabupaten
Blitar
tersebut
memiliki
(2.58),
dapat
keunggulan
yang
dapat
terus
mendukung koridor
Tahapan analisis berikutnya
dalam sektor jasa-jasa karena daerah
yaitu
analisis
tersebut mempunyai nilai LQ lebih
ekonomi, Analisis kontribusi adalah
besar dari 1.
analisis
yang
kontribusi
digunakan
sektor
untuk
Sedangkan daerah yang tidak
mengetahui kontribusi suatu daerah
memiliki keunggulan dalam sektor
terhadap daerah yang lebih luas
jasa-jasa dikarenakan daerah tersebut
misalnya jumlah Produk Domestik
mempunyai nilai LQ kurang dari 1
Regional Bruto (PDRB) sektor atau
adalah Kabupaten Gresik (0.26),
sub sektor tertentu terhadap total
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
163
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
Produk Domestik Regional Bruto
3.52%, tanaman perkebunan 0.14%,
(PDRB).
peternakan 1.62%, perikanan 4.03%.
Dengan
mengetahui
kontribusi sektor dan sub sektor
Sektor
ekonomi
yang
tersebut maka kita dapat mengetahui
memberikan
konstribusi
rata-rata
sektor dan sub sektor yang banyak
terkecil terhadap Kabupaten Gresik
berperan
adalah
dalam
mempermudah
daerah
pemerintah
dan dalam
pengembangan potensi daerah.
sektor
jasa-jasa
sebesar
1.93%, meliputi kontribusi dari sub sektor pemerintahan umum 1.13%,
Sektor
ekonomi
yang
dan swasta 0.80% yang meliputi jasa
memberikan
konstribusi
rata-rata
sosial kemasyarakatan 0.26, jasa
terhadap
Kabupaten
Gresik
tiga
hiburan dan kebudayaan 0.07%, jasa
terbesar
diberikan
oleh
sektor
perorangan dan rumah tangga 0.47%.
industri pengolahan sebesar 45.29%,
Berdasarkan hasil analisis di
meliputi kontribusi dari sub sektor
atas diketahui bahwa sektor yang
makanan, minuman dan tembakau
memberikan
4.13%, tekstil, barang dari kulit, dan
terhadap perekonomian Kabupaten
alas kaki 6.37%, barang dari kayu
Gresik, maka akan mempengaruhi
dan hasil hutan lainnya 7.36%, kertas
perekonomian Kabupaten Gresik dan
dan barang cetakan 3.97%, pupuk,
semakin besar konstribusi sektoral
kimia dan barang dari karet 16.34%,
terhadap perekonomian maka sektor
semen dan barang galian bukan
tersebut
logam 2.66%, logam dasar besi dan
terhadap perkembangan ekonomi.
baja 1.84%, alat angkutan, mesin dan
Dari sembilan sektor yang ada, tiga
peralatannya 2.26%, barang lainnya
sektor
0.07%. Sektor perdagangan, hotel
terbesar dibandingkan sektor lainnya
dan
yaitu sektor industri pengolahan,
restoran
kontribusi
25.36%
dari
sub
meliputi sektor
perdagangan 22.94%, hotel 0.06%,
sektor
konstribusi
memiliki
besar
potensi
tinggi
yang memiliki kontribusi
perdagangan,
hotel
dan
restoran, sektor pertanian.
restoran 2.36%. Sektor pertanian
Sektor
ekonomi
yang
9.31% meliputi kontribusi dari sub
memberikan
konstribusi
rata-rata
sektor
terhadap Kabupaten Pasuruan tiga
tanaman
bahan
makanan
terbesar
diberikan
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
oleh
sektor
164
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
industri pengolahan 31.53% meliputi
memberikan
kontribusi dari sub sektor makanan,
terhadap perekonomian Kabupaten
minuman dan tembakau 16.47%,
Pasuruan, maka akan mempengaruhi
tekstil, barang dari kulit, dan alas
perekonomian Kabupaten Pasuruan
kaki 1.04%, barang dari kayu dan
dan
hasil hutan lainnya 1.16%, kertas dan
sektoral
barang cetakan 3.98%, pupuk, kimia
maka
dan barang dari karet 3.07%, semen
potensi
dan barang galian bukan logam
perkembangan
0.65%, logam dasar besi dan baja
sembilan sektor yang ada, tiga sektor
0.72%, alat angkutan, mesin dan
yang memiliki kontribusi terbesar
peralatannya 3.45%, barang lainnya
dibandingkan sektor lainnya yaitu
1.01%. Sektor perdagangan, hotel
sektor industri pengolahan, sektor
dan
perdagangan, hotel dan restoran,
restoran
kontribusi
24.07%
dari
meliputi
sub
sektor
konstribusi
semakin
besar
terhadap sektor
besar
konstribusi
perekonomian
tersebut
memiliki
tinggi
terhadap
ekonomi.
Dari
sektor pertanian.
perdagangan 16.15%, hotel 5.26%,
Sektor
ekonomi
yang
restoran 2.66%. Sektor pertanian
memberikan
konstribusi
rata-rata
22.81% meliputi kontribusi dari sub
terhadap Kabupaten Mojokerto tiga
sektor
terbesar
tanaman
bahan
makanan
diberikan
oleh
sektor
14.61%, tanaman perkebunan 3.03%,
industri pengolahan 35.23% meliputi
peternakan 3.77%, kehutanan 0.04%,
kontribusi dari sub sektor makanan,
perikanan 1.36%.
minuman dan tembakau 19.31%,
Sektor
ekonomi
yang
tekstil, barang dari kulit, dan alas
memberikan
konstribusi
rata-rata
kaki 0.59%, barang dari kayu dan
Kabupaten
hasil hutan lainnya 0.55%, kertas dan
terkecil Pasuruan
terhadap adalah
sektor
barang
cetakan
13.75%,
pupuk,
pertambangan dan penggalian 1.35%
kimia dan barang dari karet 0.32%,
meliputi kontribusi dari sub sektor
semen dan barang galian bukan
pertambangan non-migas 0.01%, dan
logam 0.66%, logam dasar besi dan
penggalian 1.34%.
baja 0.02%, alat angkutan, mesin dan
Berdasarkan hasil analisis di
peralatannya 0.01%, barang lainnya
atas diketahui bahwa sektor yang
0.02%. Sektor perdagangan, hotel
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
165
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
dan
restoran
kontribusi
24.44%
dari
meliputi
sub
sektor
perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertanian.
perdagangan 20.96%, hotel 0.38%,
Sektor
ekonomi
yang
restoran 3.10%. Sektor pertanian
memberikan
konstribusi
rata-rata
21.40% meliputi kontribusi dari sub
terhadap Kabupaten Sidoarjo tiga
sektor
terbesar
tanaman
bahan
makanan
diberikan
oleh
sektor
10.64%, tanaman perkebunan 3.13%,
industri pengolahan 50.18% meliputi
peternakan 7.53%, kehutanan 0.05%,
kontribusi dari sub sektor makanan,
perikanan 0.04%.
minuman
dan
tembakau
9.88%,
Sektor
ekonomi
yang
tekstil, barang dari kulit, dan alas
memberikan
konstribusi
rata-rata
kaki 2.10%, barang dari kayu dan
Kabupaten
hasil hutan lainnya 0.93%, kertas dan
terkecil
terhadap
Mojokerto adalah sektor listrik dan
barang
cetakan
18.15%,
pupuk,
air bersih 1.04% meliputi kontribusi
kimia dan barang dari karet 7.94%,
dari sub sektor listrik 1.02% dan air
semen dan barang galian bukan
bersih 0.02%.
logam 1.49%, logam dasar besi dan
Berdasarkan hasil analisis di
baja 4.56%, alat angkutan, mesin dan
atas diketahui bahwa sektor yang
peralatannya 2.23%, barang lainnya
memberikan
2.91%. Sektor perdagangan, hotel
konstribusi
besar
terhadap perekonomian Kabupaten
dan
Mojokerto,
kontribusi
mempengaruhi
maka
akan
restoran
26.99%
dari
sub
meliputi sektor
perekonomian
perdagangan 25.91, hotel 0.09%,
Kabupaten Mojokerto dan semakin
restoran 0.99%. Sektor pengangkutan
besar konstribusi sektoral terhadap
dan komunikasi 10.04% meliputi
perekonomian maka sektor tersebut
kontribusi dari sub sektor angkutan
memiliki potensi tinggi terhadap
9.33% meliputi angkutan rel 0.01%,
perkembangan
angkutan jalan raya 0.78%, angkutan
ekonomi.
Dari
sembilan sektor yang ada, tiga sektor
udara
7.93%,
yang memiliki kontribusi terbesar
angkutan 0.61%, dan sub sektor
dibandingkan sektor lainnya yaitu
komunikasi 0.71%.
sektor industri pengolahan, sektor
Sektor
ekonomi
yang
memberikan
konstribusi
rata-rata
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
jasa
penunjang
166
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
terkecil terhadap Kabupaten Sidoarjo
dan
adalah sektor pertambangan dan
kontribusi
penggalian 0.20% dengan kontribusi
perdagangan 24.30%, hotel 0.42%,
dari sub sektor pertambangan migas
restoran
0.15%, dan penggalian 0.04%.
pengolahan
Berdasarkan hasil analisis di
restoran
26.02%
dari
meliputi
sub
1.30%.
sektor
Sektor
industri
17.86%
meliputi
kontribusi dari sub sektor makanan,
atas diketahui bahwa sektor yang
minuman
memberikan
besar
tekstil, barang dari kulit, dan alas
terhadap perekonomian Kabupaten
kaki 2.01%, barang dari kayu dan
Sidoarjo, maka akan mempengaruhi
hasil hutan lainnya 0.23%, kertas dan
perekonomian Kabupaten Sidoarjo
barang cetakan 1.51%, pupuk, kimia
dan
konstribusi
dan barang dari karet 4.24%, semen
perekonomian
dan barang galian bukan logam
semakin
sektoral maka
konstribusi
besar
terhadap sektor
potensi
tersebut
tembakau
7.41%,
memiliki
1.32%, alat angkutan, mesin dan
terhadap
peralatannya 0.09%, barang lainnya
tinggi
perkembangan
dan
ekonomi.
Dari
1.15%.
Sektor
ekonomi
sembilan sektor yang ada, tiga sektor
memberikan
yang memiliki kontribusi terbesar
terkecil terhadap Kabupaten Malang
dibandingkan sektor lainnya yaitu
adalah Sektor bangunan/konstruksi
sektor industri pengolahan, sektor
1.31%.
perdagangan, hotel dan restoran, Pengangkutan dan Komunikasi.
konstribusi
yang
rata-rata
Berdasarkan hasil analisis di atas diketahui bahwa sektor yang
Sektor
ekonomi
yang
memberikan
konstribusi
rata-rata
terhadap perekonomian Kabupaten
terhadap Kabupaten Malang tiga
Malang, maka akan mempengaruhi
terbesar
perekonomian Kabupaten Malang
diberikan
oleh
sektor
memberikan
pertanian 28.86% meliputi kontribusi
dan
dari sub sektor Tanaman Bahan
sektoral
Makanan
16.73%,
tanaman
maka
perkebunan
7.26%,
peternakan
konstribusi
semakin
besar
terhadap sektor
potensi
besar
konstribusi
perekonomian
tersebut
memiliki
tinggi
4.33%, kehutanan 0.16%, perikanan
perkembangan
0.38%. Sektor perdagangan, hotel
sembilan sektor yang ada, tiga sektor
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
ekonomi.
terhadap Dari
167
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
yang memiliki kontribusi terbesar
Berdasarkan hasil analisis di
dibandingkan sektor lainnya yaitu
atas diketahui bahwa sektor yang
sektor pertanian, sektor perdagangan,
memberikan
hotel dan restoran, sektor industri
terhadap perekonomian Kabupaten
pengolahan.
Blitar, maka akan mempengaruhi
konstribusi
besar
Sektor
ekonomi
yang
perekonomian Kabupaten Blitar dan
memberikan
konstribusi
rata-rata
semakin besar konstribusi sektoral
terhadap
Kabupaten
terbesar
diberikan
Blitar oleh
tiga sektor
terhadap perekonomian maka sektor tersebut
memiliki
potensi
tinggi
pertanian 47.68% meliputi kontribusi
terhadap perkembangan ekonomi.
dari sub sektor tanaman bahan
Dari sembilan sektor yang ada, tiga
makanan
20.86%,
tanaman
sektor
perkebunan
5.72%,
peternakan
yang memiliki kontribusi
terbesar dibandingkan sektor lainnya
20.35, kehutanan 0.18%, perikanan
yaitu
0.57%. Sektor perdagangan, hotel
perdagangan, hotel dan restoran,
dan
sektor jasa-jasa.
restoran
kontribusi
26.84%
dari
pertanian,
sektor
sektor
Sektor
ekonomi
yang
perdagangan 25.59%, dan restoran
memberikan
konstribusi
rata-rata
1.15%.
9.72%
terhadap Kota Surabaya tiga terbesar
meliputi kontribusi dari sub sektor
diberikan oleh sektor perdagangan,
pemerintahan umum 7.08%, dan
hotel dan restoran 39.10% meliputi
swasta 2.65% yang meliputi jasa
kontribusi
sosial kemasyarakatan 0.62%, jasa
perdagangan 24.56%, hotel 1.29%,
hiburan dan kebudayaan 0.04%, jasa
restoran 13.24%. Sektor industri
perorangan dan rumah tangga 1.98%.
pengolahan
Sektor
sub
meliputi
sektor
jasa-Jasa
dari
sub
28.95%
sektor
meliputi
Sektor
ekonomi
yang
kontribusi dari sub sektor makanan,
memberikan
konstribusi
rata-rata
minuman dan tembakau 15.16%,
terkecil terhadap Kabupaten Blitar
tekstil, barang dari kulit, dan alas
adalah sektor listrik dan air bersih
kaki 0.29%, barang dari kayu dan
0.80% meliputi kontribusi dari sub
hasil hutan lainnya 0.15%, kertas dan
sektor listrik 0.79%, dan air bersih
barang cetakan 3.53%, pupuk, kimia
0.01%.
dan barang dari karet 1.11%, semen
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
168
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
dan barang galian bukan logam
terbesar dibandingkan sektor lainnya
0.67%, logam dasar besi dan baja
yaitu sektor perdagangan, hotel dan
5.66%, alat angkutan, mesin dan
restoran, sektor industri pengolahan,
peralatannya 0.46%, barang lainnya
sektor
1.93%. Sektor pengangkutan dan
komunikasi.
komunikasi
10.32%
pengangkutan
dan
meliputi
Sektor
ekonomi
yang
kontribusi dari sub sektor angkutan
memberikan
konstribusi
rata-rata
6.12% yang meliputi angkutan rel
terhadap Kota Batu tiga terbesar
0.08%, angkutan jalan raya 1.27%,
diberikan oleh sektor perdagangan,
angkutan
hotel dan restoran 51.72% meliputi
laut
0,69%,
angkutan
penyebrangan 0,03%, jasa penunjang
kontribusi
angkutan 4.06%, dan sub sektor
perdagangan 35.72%, hotel 17.43,
komunikasi 4.20%.
restoran 2.38%. Sektor pertanian
Sektor
ekonomi
yang
memberikan
konstribusi
rata-rata
dari
sub
sektor
18.08% meliputi kontribusi dari sub sektor
tanaman
bahan
makanan
terkecil terhadap Kota Surabaya
15.46%, tanaman perkebunan 0.15%,
adalah sektor pertambangan dan
peternakan 2.41%, kehutanan 0.02%,
penggalian
meliputi
perikanan 0.03%. Sektor jasa-jasa
kontribusi dari sub sektor penggalian
12.62% meliputi kontribusi dari sub
0.01%.
sektor pemerintahan umum 5.01%,
0.01%
Berdasarkan hasil analisis di
dan swasta 7.60% meliputi
jasa
atas diketahui bahwa sektor yang
sosial kemasyarakatan 1.02%, jasa
memberikan terhadap
konstribusi
besar
hiburan dan kebudayaan 1.66%, jasa
perekonomian
Kota
perorangan dan rumah tangga 4.92%.
Surabaya, maka akan mempengaruhi
Sektor
ekonomi
yang
perekonomian Kota Surabaya dan
memberikan
konstribusi
rata-rata
semakin besar konstribusi sektoral
terkecil terhadap Kota Batu adalah
terhadap perekonomian maka sektor
sektor pertambangan dan penggalian
tersebut
0.24% meliputi kontribusi dari sub
memiliki
potensi
tinggi
terhadap perkembangan ekonomi. Dari sembilan sektor yang ada, tiga sektor
yang memiliki kontribusi
sektor penggalian 0.24%. Berdasarkan hasil analisis di atas diketahui bahwa sektor yang
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
169
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
memberikan
konstribusi
besar
0.09%, alat angkutan, mesin dan
terhadap perekonomian Kota Batu,
peralatannya 6.36%, barang lainnya
maka
0.10%. Sektor pengangkutan dan
akan
perekonomian
mempengaruhi Kota
12.53%
meliputi
semakin besar konstribusi sektoral
kontribusi sub sektor
angkutan
terhadap perekonomian maka sektor
6.68% meliputi angkutan rel 0.10%,
tersebut
tinggi
angkutan jalan raya 5.13%, angkutan
terhadap perkembangan ekonomi.
laut 0.20%, jasa penunjang angkutan
Dari sembilan sektor yang ada, tiga
1.26%, dan sub sektor komunikasi
sektor
sebesar 5.85%.
memiliki
Batu
potensi
dan
yang memiliki kontribusi
komunikasi
terbesar dibandingkan sektor lainnya
Sektor
ekonomi
yang
yaitu sektor perdagangan, hotel dan
memberikan
konstribusi
rata-rata
restoran, sektor pertanian, sektor
terkecil terhadap Kota Pasuruan
jasa-jasa.
adalah sektor pertambangan dan
Sektor
ekonomi
yang
memberikan
konstribusi
rata-rata
terhadap Kota Pasuruan tiga terbesar
penggalian
0.19%
meliputi
kontribusi dari sub sektor penggalian 0.19%.
diberikan oleh sektor perdagangan,
Berdasarkan hasil analisis di
hotel dan restoran 40.07% meliputi
atas diketahui bahwa sektor yang
kontribusi
memberikan
dari
sub
sektor
konstribusi
besar
perekonomian
Kota
perdagangan 34.89%, hotel 0.70%,
terhadap
restoran
industri
Pasuruan, maka akan mempengaruhi
meliputi
perekonomian Kota Pasuruan dan
kontribusi dari sub sektor makanan,
semakin besar konstribusi sektoral
minuman
terhadap perekonomian maka sektor
4.49%.
pengolahan
Sektor
14.29%
dan
tembakau
1.21%,
tekstil, barang dari kulit, dan alas
tersebut
memiliki
potensi
tinggi
kaki 0.27%, barang dari kayu dan
terhadap perkembangan ekonomi.
hasil hutan lainnya 5.50%, kertas dan
Dari sembilan sektor yang ada, tiga
barang cetakan 0.20%, pupuk, kimia
sektor
dan barang dari karet 0.17%, semen
terbesar dibandingkan sektor lainnya
dan barang galian bukan logam
yaitu sektor perdagangan, hotel dan
0.40%, logam dasar besi dan baja
restoran, sektor industri pengolahan
yang memiliki kontribusi
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
170
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
sektor
pengangkutan
dan
komunikasi.
tanaman
perkebunan
0.02%,
peternakan 0.37%, perikanan 0.01%.
Sektor
ekonomi
yang
memberikan
konstribusi
rata-rata
terhadap
Kota
Mojokerto
terbesar
diberikan
tiga
oleh
perdagangan, hotel
sektor
Sektor
yang
tidak
memberikan
konstribusi terhadap Kota Mojokerto adalah sektor pertambangan dan penggalian 0.00%.
dan restoran
Berdasarkan hasil analisis di
40.29% meliputi kontribusi dari sub
atas diketahui bahwa sektor yang
sektor perdagangan 28.39%, hotel
memberikan
0.57%,
terhadap
restoran
pengangkutan
11.33%. dan
Sektor
konstribusi
besar
perekonomian
Kota
komunikasi
Pasuruan, maka akan mempengaruhi
17.83% meliputi kontribusi dari sub
perekonomian Kota Pasuruan dan
sektor angkutan 8.04% yang meliputi
semakin besar konstribusi sektoral
angkutan rel 0.16%, angkutan jalan
terhadap perekonomian maka sektor
raya 6.72%, jasa penunjang angkutan
tersebut
1.16% dan sub sektor komunikasi
terhadap perkembangan ekonomi.
9.78%. Sektor industri pengolahan
Dari sembilan sektor yang ada tiga
13.64% meliputi kontribusi dari sub
sektor yang memiliki konstribusi
sektor
dan
terbesar dibandingkan sektor lainnya
tembakau 1.44%, tekstil, barang dari
yaitu sektor perdagangan, hotel dan
kulit, dan alas kaki 5.11%, barang
restoran, sektor pengangkutan dan
dari kayu dan hasil hutan lainnya
komunikasi,
0.29%, kertas dan barang cetakan
pengolahan.
0.35%, pupuk, kimia dan barang dari
Sektor
ekonomi
yang
karet 0.28%, logam dasar besi dan
memberikan
konstribusi
rata-rata
baja 0.20%, barang lainnya 5.98%.
terhadap Kota Malang tiga terbesar
makanan,
minuman
memiliki
potensi
sektor
tinggi
industri
Sektor
ekonomi
yang
diberikan oleh sektor perdagangan,
memberikan
konstribusi
rata-rata
hotel dan restoran 40.81% meliputi
terkecil terhadap Kota Mojokerto
kontribusi
adalah
perdagangan 36.89%, hotel 1.62%,
sektor
pertanian
0.85%
dari
meliputi kontribusi dari sub sektor
restoran
2.29%.
tanaman bahan makanan 0.45%,
pengolahan
sub
Sektor
31.29%
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
sektor
industri meliputi
171
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
kontribusi dari sub sektor makanan,
terhadap perkembangan ekonomi.
minuman dan tembakau 29.27%,
Dari sembilan sektor yang ada, tiga
tekstil, barang dari kulit, dan alas
sektor
kaki 0.49%, barang dari kayu dan
terbesar dibandingkan sektor lainnya
hasil hutan lainnya 0.10%, kertas dan
yaitu sektor perdagangan, hotel dan
barang cetakan 0.69%, pupuk, kimia
restoran, sektor industri pengolahan,
dan barang dari karet 0.11%, alat
sektor jasa-jasa.
yang memiliki kontribusi
angkutan, mesin dan peralatannya
Sektor
ekonomi
yang
0.03%, barang lainnya 0.45%. Sektor
memberikan
konstribusi
rata-rata
jasa-jasa 12.13% meliputi kontribusi
terhadap Kota Blitar tiga terbesar
dari sub sektor pemerintahan umum
diberikan oleh sektor perdagangan,
1.95% dan swasta 10.17% meliputi
hotel dan restoran 40.81% meliputi
jasa sosial kemasyarakatan 2.64%,
kontribusi
jasa hiburan dan kebudayaan 1.48%,
perdagangan 20.23%, hotel 1.36%,
jasa perorangan dan rumah tangga
restoran 5.09%. Sektor jasa-jasa
6.05%.
12.13% meliputi kontribusi dari sub
dari
sub
sektor
Sektor
ekonomi
yang
sektor pemerintahan umum 10.21%
memberikan
konstribusi
rata-rata
dan swasta 8.83% meliputi jasa
Malang
sosial kemasyarakatan 1.25%, jasa
adalah sektor pertambangan dan
hiburan dan kebudayaan 0.62%, jasa
penggalian
perorangan dan rumah tangga 6.95%.
terkecil
terhadap
Kota
0.08%
meliputi
kontribusi dari sub sektor penggalian
Sektor
0.08%.
komunikasi
pengangkutan 4.37%
dan meliputi
Berdasarkan hasil analisis di
kontribusi dari sub sektor angkutan
atas diketahui bahwa sektor yang
7.52% yang meliputi angkutan rel
memberikan terhadap
konstribusi
besar
0.36%, angkutan jalan raya 3.34%,
perekonomian
Kota
jasa penunjang angkutan 3.82% dan
Malang, maka akan mempengaruhi
sub sektor komunikasi 6.73%.
perekonomian Kota Malang dan
Sektor
ekonomi
yang
semakin besar konstribusi sektoral
memberikan
konstribusi
rata-rata
terhadap perekonomian maka sektor
terkecil terhadap Kota Blitar adalah
tersebut
Sektor pertambangan dan penggalian
memiliki
potensi
tinggi
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
172
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
0.08% meliputi kontribusi dari sub
barang cetakan 3.82%, pupuk, kimia
sektor penggalian 0.08%.
dan barang dari karet 2.11%, semen
Berdasarkan hasil analisis di
danb galian bukan logam 0.91%,
atas diketahui bahwa sektor yang
logam dasar besi dan baja 1.63%,
memberikan
alat
konstribusi
besar
angkutan,
mesin
dan
terhadap perekonomian Kota Blitar,
peralatannya 0.70%, barang lainnya
maka
0.89%. Sektor pertanian 16.54%
akan
perekonomian
mempengaruhi Kota
dan
meliputi kontribusi dari sub sektor
semakin besar konstribusi sektoral
tanaman bahan makanan 9.21%,
terhadap perekonomian maka sektor
tanaman
tersebut
peternakan 2.69%, kehutanan 0.18%,
memiliki
Blitar
potensi
tinggi
perkebunan
2.70%,
terhadap perkembangan ekonomi.
perikanan 1.76%.
Dari sembilan sektor yang ada, tiga
Sektor
ekonomi
yang
memberikan
konstribusi
rata-rata
sektor
yang memiliki kontribusi
terbesar dibandingkan sektor lainnya
terkecil
terhadap
Propinsi
Jawa
yaitu sektor perdagangan, hotel dan
Timur adalah Sektor listrik dan air
restoran, sektor jasa-jasa, sektor
bersih 1.59% meliputi kontribusi dari
pengangkutan dan komunikasi.
sub sektor listrik 1.21%, gas kota
Sektor
ekonomi
yang
memberikan
konstribusi
rata-rata
Berdasarkan hasil analisis di
terhadap Propinsi Jawa Timur tiga
atas diketahui bahwa sektor yang
terbesar
memberikan
diberikan
perdagangan, hotel
oleh
sektor
dan restoran
0.30%, air bersih 0.09%.
terhadap
konstribusi
perekonomian
Jawa
sektor perdagangan 24.32%, hotel
mempengaruhi
0.85%,
Sektor
Propinsi Jawa Timur dan semakin
industri pengolahan 26.67% meliputi
besar konstribusi sektoral terhadap
kontribusi dari sub sektor makanan,
perekonomian maka sektor tersebut
minuman dan tembakau 14.32%,
memiliki potensi tinggi terhadap
tekstil, barang dari kulit, dan alas
perkembangan
kaki 0.95%, barang dari kayu dan
sembilan sektor yang ada, tiga sektor
hasil hutan lainnya 0.74%, kertas dan
yang memiliki kontribusi terbesar
4.76%.
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
maka
Propinsi
29.93% meliputi kontribusi dari sub
restoran
Timur,
besar
akan
perekonomian
ekonomi.
Dari
173
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
dibandingkan sektor lainnya yaitu
income)
sektor
memiliki
perdagangan,
hotel
dan
adalah
daerah
tingkat
yang
pertumbuhan
restoran, sektor industri pengolahan,
ekonomi dan pendapatan perkapita
sektor pertanian.
yang
Analisis
tinggi
dibandingkan
yaitu
daerah referensi. Kedua, Daerah
analisis tipologi klassen, analisis ini
maju tapi tertekan (high income but
digunakan
mengetahui
low growth) adalah daerah yang
gambaran tentang pola dan struktur
memiliki pendaatan perkapita lebih
pertumbuhan
tinggi tetapi tingkat pertumbuhan
masing
berikutnya
lebih
untuk
ekonomi
daerah.
Pada
masingdasarnya
tipologi klassen membagi daerah menjadi dua indikator utama, yaitu
ekonominya
lebih
rendah
dibandingkan daerah referensi. Ketiga,
daerah
berkembang
pertumbuhan ekonomi daerah dan
cepat (high growth but low income)
pendapatan perkapita daerah.
adalah daerah yang memiliki tingkat
Dengan menentukan rata-rata
pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi
petumbuhan ekonomi sebagai sumbu
tingkat pendapatan perkapita lebih
vertikal dan rata-rata pendapatan
rendah dibanding daerah referensi.
perkapita sebagai sumbu horizontal.
Keempat, daerah relatif tertinggal
Jadi, analisis ini membandingkan
(low growth and low income) adalah
antara rasio pendapatan perkapita
daerah
dengan
ekonomi.
pendapatkan perkapita dan tingkat
Daerah yang diamati dapat dibagi
pertumbuhan ekonomi yang lebih
menjadi empat klasifikasi, yaitu:
rendah
pertama, daerah cepat maju dan
referensi.
pertumbuhan
yang
memiliki
dibandingkan
tingkat
dengan
cepat tumbuh ( high growth and high
Tabel 1. Hasil Pola dan Struktur Pertumbuhan Ekonomi Koridor Utara Selatan Propinsi Jawa Timur
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
174
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
Kabupaten/Kota
PDRB Per
Pertumbuhan
Kapita
PDRB
Tipologi Klassen
Kab. Gresik
Tinggi
Rendah
Maju Tertekan
Kab. Pasuruhan
Rendah
Tinggi
Berkembang Cepat
Kab. Mojokerto
Rendah
Rendah
Tertinggal
Kab. Sidoarjo
Tinggi
Rendah
Maju Tertekan
Kab. Malang
Rendah
Rendah
Tertinggal
Kab. Blitar
Rendah
Tinggi
Berkembang Cepat
Kota Surabaya
Tinggi
Tinggi
Cepat Maju dan Tumbuh
Kota Batu
Rendah
Tinggi
Berkembang Cepat
Kota Pasuruhan
Rendah
Tinggi
Berkembang Cepat
Kota Mojokerto
Tinggi
Tinggi
Cepat Maju dan Tumbuh
Kota Malang
Tinggi
Rendah
Maju Tertekan
Kota Blitar
Rendah
Tinggi
Berkembang Cepat
Sumber : data diolah Berdasarkan analisis Tipologi
Tertekan adalah Kabupaten Gresik,
Klassen, dapat dijelaskan bahwa pola
Kabupaten
Sidoarjo
perekonomian Kabupaten/Kota di
Malang,
Koridor Utara Selatan Propinsi Jawa
Kabupaten
Timur terbagi atas empat klasifikasi
Sidoarjo dan Kota Malang memiliki
yaitu Maju Tertekan, Berkembang
produk domestik regional bruto rata-
Cepat, Terbelakang serta cepat Maju
rata perkapita yang tinggi namun
dan Tumbuh. Kabupaten/kota yang
memiliki
termasuk klasifikasi daerah Maju
domestik regional bruto rendah.
hal
ini
dan
Kota
dikarenakan
Gresik,
pertumbuhan
Kabupaten
produk
Gambar 10. Hasil Pola dan Struktur Pertumbuhan Ekonomi Koridor Utara Selatan Propinsi Jawa Timur
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
175
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
Sumber : Location Quontiet data diolah Klasifikasi mempunyai
daerah
pola
yang
pertumbuhan
ekonomi Berkembang Cepat, adalah Kabupaten
Pasuruan,
Kabupaten
dan memiliki pertumbuhan produk domestik regional bruto tinggi. Klasifikasi mempunyai
Blitar, Kota Batu, Kota Pasuruan dan
ekonomi
Kota Blitar, hal ini dikarenakan
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Pasuruan,
Kabupaten
daerah
pola
yang
pertumbuhan
Tertinggal
adalah
Mojokerto Malang,
dan
hal
ini
Blitar, Kota Batu, Kota Pasuruan dan
dikarenakan Kabupaten Mojokerto
Kota
produk
dan Kabupaten Malang memiliki
domestik regional bruto rata-rata
produk domestik regional bruto rata-
perkapita
yang
namun
rata perkapita yang rendah dan
memiliki
pertumbuhan
produk
memiliki
Blitar
memiliki
rendah
domestik regional bruto tinggi. Klasifikasi mempunyai
daerah
pola
pertumbuhan
produk
domestik regional bruto rendah. yang
PENUTUP
pertumbuhan
Hasil
analisis
ekonomi Cepat maju dan Tumbuh
Kabupaten/Kota
adalah Kota Surabaya dan Kota
Selatan Propinsi Jawa Timur pada
Mojokerto, hal ini dikarenakan Kota
tahun 2005-2009 menunjukan bahwa
Surabaya
Mojokerto
nilai LQ sektoral terbesar diduduki
memiliki produk domestik regional
oleh sektor pertanian di Kabupaten
bruto rata-rata perkapita yang tinggi
Blitar. sektor pertambangan dan
dan
Kota
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
Koridor
LQ Utara
176
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
penggalian di Kabupaten Malang,
sektor Pertanian, Kota Surabaya
sektor
kontribusi terbesar diberikan oleh
industri
pengolahan
di
Kabupaten Sidoarjo, sektor listrik,
sektor
gas dan air bersih di Kabupaten
restoran,
Kota
Gresik, sektor bangunan/konstruksi
terbesar
diberikan
di
sektor
perdagangan, hotel dan restoran,
perdagangan, hotel dan restoran di
Kota Pasuruan kontribusi terbesar
Kota Batu, sektor pengangkutan dan
diberikan oleh sektor perdagangan,
komunikasi
Mojokerto,
hotel dan restoran, Kota Mojokerto
sektor keuangan, persewaan dan jasa
kontribusi terbesar diberikan oleh
perusahaan di Kota Blitar, sektor
sektor
jasa-jasa di Kota Blitar.
restoran, Kota Malang kontribusi
Kota
Pasuruan,
di
Adapun Kontribusi
Kota
hasil
analisis
sektoral
ekonomi
Kabupaten/Kota
Koridor
Utara
perdagangan,
hotel
Batu
kontribusi
oleh
perdagangan,
terbesar
diberikan
dan
sektor
hotel
oleh
dan
sektor
perdagangan, hotel dan restoran, Kota
Blitar
kontribusi
terbesar
Selatan Propinsi Jawa Timur sektor
diberikan oleh sektor perdagangan,
yang
hotel
memberikan
konstribusi
dan
restoran.
Sedangkan
terbesar adalah di Kabupaten Gresik
kontribusi sektoral Propinsi Jawa
konstribusi terbesar diberikan oleh
Timur
sektor
perdagangan, hotel dan restoran.
industri
Kabupaten
pengolahan,
Pasuruan
terbesar
diberikan
industri
pengolahan,
Mojokerto
kontribusi oleh
pola
sektor
pertumbuhan
ekonomi menggunakan alat analisis
Kabupaten
Tipologi Klassen di Kabupaten/Kota
terbesar
Koridor Utara Selatan Jawa Timur
sektor
industri
dapat
Kabupaten
Sidoarjo
oleh
pengolahan,
Hasil
dari
sektor
kontribusi
diberikan
diperoleh
disimpulkan
Kabupaten/Kota
yang
bahwa termasuk
kontribusi terbesar diberikan oleh
kategori daerah cepat maju dan
sektor industri pengolahan sebesar,
tumbuh adalah Kota Surabaya dan
Kabupaten
Kota
terbesar
Malang
oleh
Mojokerto.
Daerah
yang
sektor
termasuk kategori maju tertekan
Blitar
adalah Kabupaten Gresik, sidoarjo,
kontribusi terbesar diberikan oleh
dan Kota Malang. Daerah yang
pertanian,
diberikan
kontribusi
Kabupaten
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
177
Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Koridor Utara….........(M. Sofyan Andiatma)
termasuk kategori berkembang cepat
Kunarjo.
1997.
Perencanaan
dan
adalah Kabupaten Pasuruan, Blitar,
Pembiayaan Pembangunan; Edisi
Kota Batu, Pasuruan, Blitar. Daerah
ketiga. UI Pres. Jakarta.
yang
termasuk
terbelakang
kategori
adalah
relatif
Kuncoro,
Kabupaten
Mudrajad.
Spasial
Mojokerto, Kabupaten Malang.
dan
2002.
Analisis
Regional.
AMP
YKPN. Yogyakarta. Sjafrizal. 1997. Pertumbuhan Ekonomi dan
DAFTAR PUSTAKA Arifin
Z.
2009.
Kesenjangan
Konvergensi
Ekonomi
Wilayah Indonesia Bagian Barat.
Antar
Prisma, LP3ES No.3 Tahun XXVI. Jakarta.
Di Propinsi Jawa Timur. Naskah Sukirno Publikasi. UMM. Lincolin.
1999.
Ekonomi
STIE YKPN. Yogyakarta. Lincolin.
2004.
Pembangunan;
Ekonomi
Edisi Keempat.
Ekonomi
1981.
dan Dasar Kebijakan. Kencana. Jakarta.
Untuk
Teori
dan
Daerah;
Edisi
Pertama. Andi. Yogyakarta.
Problematika Pertumbuhan
UGM. Yogyakarta.
Regional
Pendekatan.
Salemba Empat. Jakarta. Robinson.
2005.
Ekonomi
Revisi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Bruto Todaro, Maichel P. 2000. Pembangunan
Kabupaten Malang. h. 92.
Ekonomi 1; Edisi Kelima. PT.
Badan Pusat Statistik. 2005-2009. Produk Regional
dan
Regional Teori dan Aplikasi: Edisi
Badan Pusat Statistik. 2010. Produk
Domestik
Keuangan
Pembangunan
Ekonomi. PB Fakultas Ekonomi Tarigan,
Domestik
Ekonomi
YKPN. Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan:
Yogyakarta. Boediono.
2006.
Suparmoko M. 2001. Ekonomi Publik
Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu
Sadono.
Pembangunan: Proses, Masalah,
Pembangunan; Edisi Keempat. PB
Arsyad,
Regional
dan
Kabupaten Pada Empat Koridor
Arsyad,
Ketimpangan
Bumi Aksara. Jakarta.
Bruto.
Kabupaten/Kota Se Jawa Timur.
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12, No.02 Desember 2014
178