Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Analisis Kesalahan Siswa Kelas V SDN Candinegoro dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Eka Febrilia Yuanda 148620600167/6/A3 S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (
[email protected]) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisis jenis-jenis kesalahan siswa dan faktor-faktor penyebabnya, dalam menyelesaikan soal perbandingan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Candinegoro Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, yang terdiri atas 19 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ialah menggunakan tes tulis dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes uraian yang terdiri dari 4 soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kesalahan yang dilakukan siswa meliputi kesalahan konsep, prinsip, dan operasi. (2) Faktor penyebab kesalahan siswa antara lain kurangnya pemahaman siswa terhadap materi, tidak teliti dalam mengerjakan soal, serta kurangnya minat siswa dalam belajar matematika. Kata Kunci: analisis kesalahan, perbandingan PENDAHULUAN Matematika
mata
pelajaran matematika baik di jenjang
pelajaran yang diberikan sejak pendidikan
pendidikan dasar maupun menengah,
dasar. Matematika memiliki peran yang
masih tergolong rendah bahkan sangat
penting dalam kehidupan sehari- hari.
rendah jika dibandingkan dengan mata
Dengan
pelajaran lainnya.
demikian,
merupakan
matematika
perlu
dipelajari dan dikuasai sejak dini. Peserta
Dalam pembelajaran matematika,
didik yang menguasai matematika sejak
kesalahan dalam memahami konsep yang
SD (Sekolah Dasar) akan mendapat
sebelumnya akan berpengaruh terhadap
kemudahan dalam studinya pada tingkat
pemahaman materi yang akan dipelajari
lebih lanjut. Namun, pada realitanya
selanjutnya.
kemampuan siswa dalam memahami dan
Hudojo (2001) bahwa matematika adalah
menguasai
konsep-konsep abstrak
matematika
masih
relatif
rendah.
Seperti yang dinyatakan
yang tersusun
secara hierarkis dan dengan penalaran
Soejadi (2000) menyatakan bahwa
deduktif.
hasil belajar peserta didik pada mata
1
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Dalam belajar matermatika, peserta
peserta didik dalam belajar matematika
didik perlu belajar dengan menggunakan
dan
cara berpikir abstrak. Hal ini bertujuan
penyebabnya, maka guru tidak dapat
untuk
memberikan solusi atau tindakan dalam
medapatkan
pemahaman
dan
tidak
mengetahui
pemecahan masalah-masalah abstrak di
membantu
dalam
Dalam
mengalami kesulitan belajar. Oleh karena
pembelajaran matematika tidak semua
itu seorang guru perlu mengetahui dan
peserta didik dapat berhasil mencapai
menganalisis
tujuan pembelajaran. Peserta didik yang
dalam belajar matematika beserta faktor
mengalami
penyebabnya.
pelajaran
berakibat
matematika.
kesulitan pada
belajar
terjadinya
akan
kesalahan
dalam pengerjaan soal matematika.
peserta
didiknya
faktor
kesulitan
peserta
yang
didik
Masalah yang serupa juga terjadi pada siswa kelas V SDN Candinegoro.
Pada kegiatan belajar mengajar
Berikut ini adalah rekapitulasi nilai pada
guru sangat dibutuhkan dalam mengatasi
mata
pelajaran
matematika
materi
kesalahan peserta didik. Namun sebelum
perbandingan dan pecahan pada siswa
guru mengetahui dimana letak kesulitan
kelas V SDN Candinegoro :
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Tes Materi Perbandingan dan Pecahan No
Nilai
Frekuensi
Persentase
Interval
Huruf
1
86-100
A
5
26%
2
71-85
B
4
21%
3
56-70
C
2
11%
4
41-55
D
4
21%
5
<41
E
4
21%
19
100%
Jumlah
(%)
Berdasarkan data diatas, diketahui
mengindikasikan bahwa terdapat lebih
bahwa siswa kelas V SDN Candinegoro
dari separuh jumlah siswa mendapat nilai
yang mendapat nilai dibawah B sebanyak
yang kurang memuaskan. Rekapitulasi
10 siswa atau sebesar 53%. Sedangkan
jawaban siswa disajikan pada tabel
sisanya sebanyak 9 siswa atau sebesar
dibawah ini.
47% mendapat nilai A dan B. Hal ini
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tabel 2. Rekapitulasi Jawaban Tes Materi
Terdapat beberapa jenis kesalahan
Perbandingan dan Pecahan
dalam matematika
M1
M2
M3
Benar (%)
45
100
53
Salah (%)
55
0
47
yaitu
kesalahan
menuliskan
dalam
konsep
yaitu
mengklarifikasikan
sekumpulan objek, (3)kesalahan operasi yaitu
M2 : operasi hitung pecahan campuran
kesalahan
dalam
pengerjaan
hitungan, dan (4)kesalahan prinsip yaitu
M3 : operasi hitung pecahan desimal
salah dalam mengaitkan beberapa fakta
Berdasarkan data diatas, didapatkan
atau konsep.
bahwa materi perbandingan memiliki
Menurut
persentase jawaban salah paling banyak dibandingkan materi yang lain yaitu sebesar 55%. Pada materi operasi hitung
sizzilia
umumnya
kesalahan
dilakukan
oleh
(2009) yang
siswa
pada sering
disebabkan
kesulitan dalam pemahaman konsep dan
pecahan desimal persentase jawaban salah
prinsip
sebesar 47% dan pada materi operasi
maupun
kesulitan
dalam
memahami soal. Berdasarkan hasil riset
hitung pecahan campuran tidak terdapat
yang dilakukan oleh Amir (2015) tentang
jawaban salah. Hal ini mengindikasikan
analisis kesalahan dalam pembelajaran
bahwa siswa mengalami kesulitan pada
matematika, terdapat beberapa faktor
materi perbandingan.
yang
Perbandingan dikenal juga dengan
dua
menyebabkan
diantaranya
istilah rasio adalah istilah yang digunakan membandingkan
dalam
matematika,(2)kesalahan
M1 : perbandingan
siswa
tidak
kesalahan, memahami
materi, tidak teliti dalam mengerjakan
besaran
soal, malu bertanya saat pembelajaran
dengan satuan yang sama. Berdasarkan
dikelas, siswa tidak menyukai pelajaran
hasil riset yang dilakukan oleh Raharjanti
matematika,
(2016), Salah satu permasalahan yang
siswa
hanya
menghafal
konsep atau rumus tanpa memahaminya,
sering dilakukan peserta didik adalah permasalahan
kesalahan
konvensi yang dinyatakan dengan simbol
Keterangan :
untuk
Soedjadi
(2000), diantaranya (1)kesalahan fakta
Materi
Kategori
menurut
dan tidak terbiasa menyelesaikan soal-
yang berkaitan dengan
soal non rutin.
perbandingan.
3
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
Sesuai dengan pemaparan pada bab
kualitatif yang bertujuan untuk meneliti
pendahuluan,
dan menganalisis jenis-jenis kesalahan
kesalahan siswa terbanyak dilakukan pada
siswa dan faktor-faktor penyebabnya,
materi Perbandingan. Berikut ini adalah
dalam menyelesaikan soal perbandingan.
data jawaban siswa dalam menyelesaikan
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V
soal perbandingan :
SDN Candinegoro Kecamatan Wonoayu,
didapatkan
bahwa
Tabel 3. Rekapitulasi Jawaban Tes
Kabupaten Sidoarjo, yang terdiri atas 19
Materi Perbandingan
siswa. Teknik pengumpulan data yang
penelitian yang digunakan adalah tes
No. Soal 1 2 Benar (%) 47 42 Salah (%) 53 58 Berdasarkan tabel diatas, dapat
uraian yang terdiri dari 4 soal. Butir soal
diketahui bahwa kesalahan mencapai 55,5
pertama dan kedua tentang perbandingan,
%. Pada penelitian ini jenis kesalahan
butir
hitung
yang sering dilakukan siswa adalah
pecahan campuran, dan butir ke empat
kesalahan konsep, kesalahan operasi, dan
operasi hitung pecahan desimal. Soal yang
kesalahan prinsip. Jenis-jenis kesalahan
diberikan merupakan materi yang sudah
diklarifikasikan pada tabel berikut ini :
Kategori
digunakan pada penelitian ini ialah dengan tes tulis
dan dokumentasi.
ketiga
tentang
Instrumen
operasi
sering dijelaskan oleh guru kelas. Tabel 4. Jenis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Jenis Kesalahan Kesalahan konsep
No
Soal
1
Jika umur adik 5 tahun, umur kakak 20 tahun, maka perbandingan umur adik dan umur kakak adalah.... Jika perbandingan umur ayah dan umur ibu 5:4, dan umur ayah 35 tahun, maka umur ibu berapa tahun?
2
Salah menyajikan perbandingan
Salah dalam menggunakan konsep pecahan untuk menyelesaikan soal perbandingan
1. Kesalahan Konsep a. Salah
dalam
perbandingan
dalam bentuk
menyajikan
Kesalahan prinsip
Kesalahan operasi
Salah dalam menggunakan prinsip penyederhanaan perbandingan Salah dalam menggunakan rumus perbandingan
Salah dalam menghitung hasil penyederhanaan perbandingan Salah dalam perhitungan operasi perkalian bilangan pecahan
Perbandingan antara x dan y dapat bentuk
ditulis dalam bentuk
𝑥 𝑦
atau x : y
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
dengan x dan y merupakan bilangan
umur ibu, maka umur ibu =
asli dan y ≠ 0. Kesalahan terjadi
ditulis dalam bentuk
𝑥
atau
y : x.
didik
adalah
salah
menempatkan
dengan perbandingan y : x. Jika x : y =
penyebutnya.
2 : 1, maka tentu saja berbeda dengan
peserta
didik
1 : 2. Kesalahan ini terjadi karena
konsep
pecahan
peserta
dalam perbandingan.
tidak
teliti
dalam
pengerjaan soal dan tidak memahami
dalam
pembilang
dan
Hal ini dikarenakan belum
memahami
yang
digunakan
2. Kesalahan Prinsip
soal dengan baik.
a. Salah dalam menggunakan prinsip
b.Salah dalam menggunakan konsep
penyederhanaan perbandingan
pecahan untuk menyelesaikan soal
Menyederhanakan
perbandingan Sebuah
x umur
Kesalahan yang dilakukan peserta
Perbandingan x : y tentu berbeda
didik
5
ayah.
apabila perbandingan antara x dan y 𝑦
4
bentuk
perbandingan sama halnya seperti yang
menyederhanakan
tidak
yaitu dengan membagi kedua bilangan
sama dengan pecahan yang mewakili
dengan faktor persekutuan terbesar
bagian dari keseluruhan. Pecahan yang
dari kedua bilangan.
menunjukkan
digunakan
pecahan perbandingan
untuk
bentuk
pecahan,
perbandingan
Kesalahan terjadi ketika peserta
memiliki interpretasi yang berbeda
didik membagi kedua bilangan dengan
dengan pecahan yang mewakili bagian
angka
yang utuh. Pada soal nomor 2,
diperlukan angka yang sama untuk
perbandingan umur ayah dan ibu
membagi kedua bilangan tersebut. Hal
adalah 5: 4. Umur ayah 35 tahun.
ini mengindikasikan peserta didik
Rasio pada soal tersebut adalah 5 :
belum
4 jika menggunakan konsep pecahan 5
5
dari
umur
Seharusnya
memahami
cara
b.Salah dalam menggunakan rumus perbandingan
dari umur ibu. Sedangkan umur ibu 4
berbeda.
menyederhanakan perbandingan.
maka dapat ditulis umur ayah adalah 4
adalah
yang
Sebelum mengetahui rumus apa
ayah.
yang digunakan untuk menyelesaikan
Sehinggaketika yang ditanya adalah
soal perbandingan, terlebih dahulu
5
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
peserta didik harus memahami maksud
Peserta didik yang tidak terlatih
soal. Kesalahan terjadi ketika peserta
dalam berhitung akan semakin lama
didik tidak dapat memahami maksud
mengerjakan soal matematika dan
soal sehingga tidak bisa menentukan
kurang teliti. Hal ini tentu perpengaruh
cara
untuk
terhadap studynya pada tingkat lebih
Peserta didik
lanjut. Sehingga guru memiliki peran
yang
tepat
menyelesaikannya.
cenderung menghafalkan rumus tanpa
yang
memahaminya
matematika
sehingga
ketika
dihadapkan dengan soal cerita akan bingung dalam menentukan rumus yang akan digunakan.
dalam
menghitung
b.Salah
hasil
suatu
faktor persekutuan terbesar dari kedua bilangan yang kemudian digunakan
tersebut.
Maka
kedua
bilangan
operasi
hitung
pembagian paling sering digunakan untuk
menyederhanakan
perbandingan.
ketika tidak teliti dalam melakukan operasi hitung pembagian. Peserta didik yang tidak menyukai matematika dan tidak terbiasa melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian akan
berhitungnya.
dapat
satu
perhitungan
operasi
menyelesaikan soal dengan
kecepatan
konsep
pecahan.
Dengan menggunakan konsep pecahan maka umur ibu =
4 5
x umur ayah =
4 5
x
35. Sehingga operasi hitung perkalian dan
pembagian
menyelesaikan
digunakan
soal tersebut.
untuk Jika
peserta didik belum memahami materi sebelumnya
yaitu
operasi
hitung
pecahan, maka peserta didik akan mengalami
Kesalahan dilakukan peserta didik
mempengaruhi
dalam
menggunakan
menyederhanakan
membagi
salah
Pada soal nomor 2, peserta didik
perbandingan, pertama menentukan
untuk
menjadi
menjadikan
perkalian bilangan pecahan
penyederhanaan perbandingan Untuk
dalam
pelajaran yang menyenangkan.
3. Kesalahan Operasi a. Salah
penting
kesaulitan
dalam
menyelesaikan soal tersebut. Kesalahan terjadi ketika peserta didik
salah
dalam
melakukan
perkalian pecahan. Hal ini dapat terjadi karena peserta didik tidak memahami cara mengalikan pecahan.
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
SIMPULAN Berdasarkan
hasil analisis yang
pembelajaran.
Pada
matematika,
model
mata
pelajaran
pembelajaran
disimpulkan
kontekstual akan lebih efektif dan materi
bahwa terdapat tiga jenis kesalahan yang
akan mudah diterima oleh peserta didik.
dilakkan
dalam
Dengan memberikan soal-soal latiahan
menyelesaikan soal perbandingan, antara
kepada peserta didik secara rutin dapat
lain kesalahan konsep yaitu salah dalam
menjadikan peserta didik menjadi lebih
menyajikan bentuk perbandingan dan
terlatih dan lebih teliti dalam mengerjakan
salah
konsep
soal matematika. Menumbuhkan minat
soal
belajar peserta didik dapat dilakukan
perbandingan. Kesalahan prinsip yang
dengan menjadikan matematika menjadi
dilakukan yaitu salah dalam menggunakan
pelajaran yang menyenangkan dengan
prinsip penyederhanaan perbandingan dan
memberikan games dan menggunakan
salah
strategi pembelajaran yang sesuai.
telah
dipaparkan,
dapat
peserta
dalam
pecahan
didik
menggunakan
untuk
dalam
menyelesaikan
menggunakan
perbandingan.
Sedangkan
rumus kesalahan
operasi yang dilakukan yaitu salah dalam
DAFTAR PUSTAKA
menghitung
Amir, M. F. (2015). Analisis Kesalahan Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Dalam Menyelesaikan Soal Pertidaksamaan Linier. Jurnal Edukasi, 1(2), 24430455.
hasil
perbandingan
penyederhanaan
dan
salah
dalam
perhitungan operasi perkalian bilangan pecahan. Dalam penelitian ini, faktor yang
Hudoyo, Herman. (2001). Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang: IKIP Malang.
mempengaruhi kesalahan peserta didik dalam
mengerjakan
soal
matematika
Raharjanti, M., Nusantara, S. (2016). Kesalahan Menyelesaikan Perbandingan Senilai Nilai.
antara lain kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi, tidak teliti dalam mengerjakan soal, serta kurangnya minat
Soedjadi. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
peserta didik dalam belajar matematika. Solusi yang dirasa tepat untuk mengatasi
hal
menyesuaikan pembelajaran
ini
yaitu
dengan
model
dan
metode
dengan
T., & Mulyati, Siswa dalam Permasalahan dan Berbalik
materi
7