RANCANG BANGUN DAN KAJIAN EKONOMI ENERGI GENERATOR SET (GENSET) BERBAHAN BAKAR LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG) Oleh : Wendhi Yuniarto, Wawan Heryawan, Irawan Suharto
ABSTRAK Penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian model yaitu merancang suatu sistem genset berbahan bakar liquefied petroleum gas (lpg) sebagai pengganti genset bahan bakar minyak (bbm). Bahan bakar minyak berupa premium. Hipotesis penelitian ini yaitu harga per unit energi listrik yang dibangkitkan genset menggunakan lpg lebih kecil dibanding genset menggunakan bbm. Untuk itu dilakukan pengujian terhadap hasil rancang bangun untuk memperoleh data kuantitas penggunaan bahan bakar lpg dan bbm. Dalam pengujian diberikan beban yang bervariasi tetapi perlakuan pembebanan sama untuk kedua jenis genset. Dalam penelitian dilakukan survey pendahuluan mengenai penggunaan genset berbahan bakar minyak (premium), mendisain dan membuat genset lpg, mengkaji secara teknis serta analisis ekonomis. Kajian teknis berupa disain (design) penambahan komponen/peralatan yang diperlukan. Kajian ekonomis mencakup investasi dan biaya operasional genset yang untuk penggunaan kedua bahan bakar tersebut.
Kata-kata kunci : model, lpg, bbm
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kontinuitas ketersediaan energi listrik mutlak dibutuhkan untuk aktifitas kehidupan masyarakat modern. Pada kenyataannya, PLN sebagai penyedia sumber energi listrik bagi masyarakat tidak mampu menjaga kontinuitas ketersediaan energi listrik tersebut. Hal ini terlihat dari seringnya pemadaman listrik. Karena itu, masyarakat mencari alternatif penyediaan energi listrik cadangan untuk digunakan saat terjadi pemadaman listrik. Sumber energi listrik cadangan yang banyak digunakan yaitu generator set (genset), ada juga yang menggunakan Uninterruptible Power Supply (UPS). Sedangkan penggunaan energi alternatif seperti Solar Home System (SHS) dan Wind Energy Conversion System (WECS) relatif masih sangat kecil dikarenakan harga energi tersebut dan investasi awalnya masih relatif mahal. Genset dioperasikan dengan energi primer yaitu bahan bakar minyak (bbm) berupa solar atau premium. Dengan adanya kebijakan pemerintah mengurangi penggunaan bbm dan penghapusan subsidi secara bertahap membuat harga bbm semakin tinggi, sehingga harga per unit energi yang dibangkitkan menggunakan genset juga semakin tinggi atau dikatakan biaya operasional genset semakin besar. Ketersediaan bbm di SPBU juga terbatas, hal ini dapat kita lihat antrian kendaraan yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bbm dan percepatan pengurangan subsidi, pemerintah melakukan kebijakan konversi bbm ke liquefied petroleum gas (lpg). Konversi bbm ke lpg disektor rumah tangga berupa penyediaan lpg 3 kg menggantikan kebutuhan minyak tanah. Pemerintah juga memprogramkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Penyedia energi listrik menggunakan genset berbahan bakar minyak perlu juga mendapat perhatian untuk dialihkan ke lpg.
2
1.2 Ruang Lingkup Penelitian yang akan dilakukan ini adalah merancang bangun peralatan tambahan untuk genset berkapasitas 500 W yang berbahan bakar minyak sehingga genset tersebut dapat bekerja dengan bahan bakar lpg. Digunakan lampu yang memiliki daya berbeda-beda sebagai uji beban kedua jenis genset, yaitu genset berbahan bakan minyak dan genset berbahan bakar lpg. Dari hasil pengujian tersebut akan diperoleh harga per unit energy yang dibangkitkan.
1.3 Tujuan Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1). Mendisain peralatan tambahan sebagai penunjang agar genset berbahan bakar minyak dapat digunakan sebagai genset yang berbahan bakar lpg. 2). Mengkaji/menganalisis perbandingan kuantitas penggunaan bahan bakar minyak (bbm) dan liquefied petroleum gas (lpg) pada generator set. 3). Menganalisa secara ekonomis pemanfaatan lpg untuk menggantikan bbm pada generator set. 4). Memperoleh dan membandingkan harga per unit energi yang dibangkitkan oleh generator set dengan menggunakan bbm dan/terhadap penggunaan lpg.
1.4 Keutamaan Penelitian Pemerintah telah berusaha melakukan kebijakan konversi bbm ke liquefied petroleum gas (lpg). Pada sektor rumah tangga berupa penyediaan lpg 3 kg menggantikan kebutuhan minyak tanah dan pada sektor energi, pemerintah memprogramkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pembangkit
energi
cadangan
yang
dimiliki
masyarakat,
institusi
pemerintah dan badan usaha berupa genset masih belum diprogramkan untuk dikonversi ke lpg. Sektor lain yang perlu mendapat perhatian yaitu sektor 3
transportasi yaitu penggunaan lpg pada kendaraan darat dan air,
sektor
kelautan dan perikanan yaitu penggunaan lpg pada perahu motor nelayan dan lain sebagainya. Pada
dasarnya,
pengalihan
ke
lpg
adalah
untuk
memperkecil
ketergantungan terhadap bbm sehingga anggaran pengeluaran pemerintah untuk mensubsidi bbm dapat dikurangi seminal mungkin, serta menghemat cadangan minyak dunia yang semakin menipis. Guna mempercepat usaha konversi bbm ke lpg perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan rancang bangun sistem mesin
(engine) yang
menggunakan lpg sebagai bahan bakar dan dilakukan pengujian untuk memperoleh tingkat efisiensi penggunaan bahan bakar sebelum hasil rancang bangun tersebut disebar ke masyarakat. Peneliti memandang perlu untuk melakukan penelitian model yang berhubungan dengan disain dan rancang bangun genset lpg. Beberapa keuntungan yang akan diperoleh yaitu berkurangnya penggunaan bbm sehingga subsidi dapat dikurangi, dapat mengurangi biaya operasional genset dan hasil rancang bangun dapat menjadi acuan/referensi untuk digunakan pada engine lain. Tanpa adanya penelitian yang berhubungan dengan rancang bangun seperti ini, tentunya percepatan konversi energi dari bbm ke lpg tidak akan tercapai serta tidak dapat membantu masyarakat dalam menyediakan cadangan energi yang murah.
4
BAB II PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana merancang bangun peralatan tambahan untuk genset berbahan bakar minyak sehingga genset tersebut dapat dioperasikan dengan lpg ?. 2. Bagaimana perbandingan harga per unit energi yang dibangkitkan dari genset berbahan bakar minyak dan genset berbahan bakar lpg? Rencana penyelesaian masalah yang disesuaikan dengan metodelogi penelitian yaitu dengan merancang dan membuat sebuah peralatan tambahan agar genset dapat beroperasi dengan lpg, melakukan uji beban untuk kedua jenis genset dan menghitung harga per unit energy yang dibangkitkan. Tenaga pelaksana penelitian terdiri dari 3 (tiga) orang peneliti, 1 (satu) orang laboran dan 2 (dua) orang mahasiswa Prodi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro.
5
BAB III METODE PENELITIAN Metodelogi yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu meliputi disain dan perakitan perlatan tambahan untuk genset, melakukan uji beban, menganalisis data beban dan mengambil kesimpulan akhir. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Polnep. Lama penelitian direncanakan selama 6 (enam) bulan.
6
BAB IV RANCANGAN (DESIGN) RISET
4.1. Rancangan Tahapan Riset Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian model yaitu merancang suatu sistem genset berbahan bakar lpg yang diasumsikan mempunyai harga per unit energi yang lebih kecil dibanding genset berbahan bakar minyak (premium). Adapun tahapan-tahapan penelitian sebagai berikut: 1). Disain dan Pembuatan Sistem/Model Dalam penelitian ini kita perlu merubah sistem genset yang menggunakan bbm agar dapat dioperasikan dengan menggunakan lpg. Langkah yang dilakukan meliputi; a. Disain sistem/model peralatan tambahan dari generator set (genset) yang dibutuhkan. b. Membuat sistem/model hasil disain. 2). Pengujian Pengujian dilakukan untuk proses
pengambilan data mengenai
hubungan pembebanan genset dengan konsumsi bbm dan lpg. Dalam pengujian
diberikan
beban
yang
bervariasi
tetapi
perlakuan
pembebanan sama untuk kedua jenis genset. 3). Analisa data a. Mengelompokkan data yang diperlukan dalam analisis data. b. Menghitung besarnya unit energi listrik yang dapat dihasilkan oleh genset untuk setiap bahan bakar. c. Melakukan analisis ekonomi teknik 4). Pengambilan kesimpulan a. Mendapatkan harga per unit energi listrik yang dibangkitkan oleh genset untuk setiap bahan bakar. b. Mendapatkan kesimpulan dari analisis ekonomi teknik mengenai 7
pembangkitan energi listrik tersebut. c. Mendapatkan nilai pembebanan dari genset dengan pengunaan bahan bakar yang irit. d. Menyimpulkan
layak
tidaknya
penggunaan
lpg
berdasarkan
perbandingan biaya per unit energi yang dapat dibangkitkan dengan menggunakan kedua bahan bakar tersebut.
Tahap-tahap penelitian di atas digambarkan pada diagram alir berikut ini.
Mulai
Disain dan Pembuatan Sistem/Model
Pengujian
Data
Analisis Teknis Dan Ekonomis Pengambilan Kesimpulan Selesai
Gambar 1. Diagram alir pelaksanaan penelitian.
8
4.2. Kajian Teoritis dalam Bidang yang Diteliti 4.1.1 Sistem Genset Pada sistem genset, energi kimia (bahan bakar) diubah menjadi energi listrik. Ada beberapa siklus perubahan energi tersebut, pertama ; energi bahan bakar diubah oleh engine menjadi energi gerak rotasi melalui proses pembakaran dalam ruang bakar (combustion chamber). Kedua ; energi gerak yang dihasilkan memutar sebuah generator untuk menghasilkan energi listrik. Secara umum, aliran bahan bakar pada genset yang menggunakan bbm berupa premium diperlihatkan pada Gambar 2. Fuel Tank
Carburator
Intake Manifold Combustion Chamber
energi gerak
Generator
Gambar 2. Skematik aliran bahan bakar pada genset menggunakan premium Proses perubahan energi adalah sebagai beriikut ; bahan bakar yang ada pada tangki bahan bakar (fuel tank) dikondisikan melalui karburator (carburator) dan intake manifold. Kemudian, bahan bakar dialirkan ke ruang pembakaran (combustion chamber) untuk proses pembakaran melalui sistem 9
pengapian oleh engine. Hasil akhir pembakaran bahan bakar menimbulkan energi gerak rotasi untuk memutar generator yang menghasilkan energi listrik. Untuk mengganti bahan bakar premium menjadi lpg, perlu penambahan komponen yang dipasang sebelum karburator. Komponen ini yaitu regulator, reservoir dan solenoid valve. Regulator digunakan sebagai pengatur/regulasi tekanan dari tabung lpg menjadi sebesar 2 bar. Reservoir merupa ruang penampung sementara sebagai penyedia bahan bakar lpg sebelum proses pembakaran. Sedangkan solenoid valve berfungsi sebagai on-off aliran bahan bakar ke karburator.
Tabung LPG
Regulator
Reservoir
Solenoid Valve
Carburator
Intake Manifold Combustion Chamber
energi gerak
Generator
Gambar 3. Skematik aliran bahan bakar pada genset menggunakan lpg 10
Biaya bahan bakar (bbm dan lpg) merupakan biaya operasional yang mempengaruhi harga per unit energi yang dibangkitkan oleh genset. Selain itu. komponen tambahan pada genset merupakan investasi tambahan yang juga akan diperhitungkan.
4.1.2. Konsep Ekonomi Ekonomi energi merupakan hal yang sangat penting dalam rencana mengembangan pembangkitan energi listrik. Total biaya energi listrik yang dibangkitkan dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1). Biaya tetap (fixed cost) 2). Biaya semi tetap (semi-fixed cost) 3). Biaya operasional/berjalan (running/operational cost) Banyak proyek-proyek rekayasa teknik yang didalam realisasinya sering dihadapkan dengan pilihan-pilihan alternatif seperti ; disain, prosedur, metode, dan sebagainya. Aspek ekonomi bersangkutpaut dengan investasi (fixed cost) yang dibutuhkan, biaya operasional yang harus dikeluarkan, overhead cost dan lain-lain. Analisa ekonomi teknik (engineering economy analisys) dalam hal ini akan
membandingkan perbedaan alternatif-alternatif proyek engineering tadi
dalam nilai ekonomisnya yang dinyatakan dalam jumlah uang (cost). Alternatif terbaik akan memberikan jumlah biaya yang paling kecil (ekonomis). Didalam mengevaluasi proyek-proyek teknik (engineering project) guna menetapkan alternatif terbaik yang perlu diusulkan, maka prosedur berikut bisa diambil : 1). Alternatif-alternatif harus bisa diformulasikan secara jelas terlebih dahulu sebelum dibandingkan satu dengan lainnya. Disini setiap alternatif harus sama atau setara; dalam arti tidak ada yang signifikan dalam hal fungsi/kegunaan, spesifikasi teknis dan sebagainya. Evaluasi dan penetapan alternatif
hanya
bisa
dilakukan
kemungkinan yang bisa diusulkan.
11
sekurang-kurangnya
ada
2
(dua)
2). Apapun keputusan yang diambil harus memberi pertimbangan juga terhadap konsekuensi ataupun dampak yang akan terjadi kelak. 3). Selanjutnya evaluasi dan/atau keputusan yang diambil harus ditinjau untuk memuaskan kepentingan siapa? Apakah untuk kepentingan pemilik proyek tersebut atau masyarakat/konsumen umumnya? Analisa BCR (Benefit Cost Ratio) merupakan salah satu cara untuk menilai ini. 4). Untuk setiap analisa dan keputusan ekonomis yang diambil, maka uang sebagai unit satuan ekonomis akan diaplikasikan sebagai tolok ukur utamanya. Disini perbedaan-perbedaan yang ada dinyatakan dalam unit satuan fisik yang sesuai, kemudian unit satuan fisik tersebut dikonversikan dalam unit satuan uang yang berlaku (Rp atau $). 5). Harus ada kriteria-kriteria yang jelas dalam pengambilan keputusan. Kriteria utama untuk pemilihan alternatif terbaik dalam hal ini terletak pada alternatif yang mampu menggunakan segala sumber daya secara efektif dan efisien. Analisa ekonomis titik impas atau BEP (break even point) produksi energi listrik pada pembangkit listrik adalah untuk menentukan besar produksi energi listrik (kWh) yang dihasilkan dan mengakibatkan pembangkit tenaga listrik tersebut pada kondisi impas dengan mengetahui fungsi biaya maupun fungsi pendapatannya. Dalam analisa kondisi impas dimana fungsi biaya sama dengan fungsi pendapatan dengan asumsi fungsi biaya versus fungsi pendapatan linier terhadap volume produksi sebagaimana ditunjukkan pada gambar 4.
12
Biaya total (TC) = FC + VC
Biaya (Y)
Biaya variabel (VC) Biaya tetap (FC)
Volume Produksi (X)
Gambar 4. Grafik ongkos produksi Biaya total pembangkitan energi listrik adalah : TC = FC + VC
(1)
dimana, TC = Total Cost FC = Fixed Cost VC = Variable Cost Biaya variabel per unit energi yang dihasilkan adalah ongkos variabel dikali volume produksi listrik : VC = c.X
(2)
dimana, c = Ongkos variabel X = Volume produksi listrik
Sehingga, TC = FC + c.X
(3)
Pendapatan total (total revenue) dari penjualan energi listrik yang diproduksi : TR = p.X dimana, p
(4) = tarif energi listrik (price)
Titik impas (break event point) terjadi pada titik : TR = TC p.X = FC + c.X Sehingga volume produksi energi listrik yang harus dihasilkan agar mencapai titik impas : X = FC / (p-c) 13
Analisa ekonomis titik impas (BEP) produksi energi
pada pembangkit
energi listrik dengan diketahui data-data terkait dengan fungsi biaya maupun fungsi pendapatan berupa data biaya awal/investasi
(P W), nilai sisa (FW),
ongkos pemeliharaan (AW), ongkos produksi (c), energi listrik yang dihasilkan (X), suku bunga (MARR) dan umur investasi (N).
14
BAB V HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan sebagai luaran dari penelitian yang akan dilaksanakan ini berupa : a. Adanya sebuah disain perlatan tambahan untuk genset berbahan bakar minyak agar dapat digunakan dengan menggunakan lpg. b. Adanya seperangkat genset lpg hasil disain. c. Laporan akhir penelitian dan jurnal ilmiah.
15
BAB VI JADWAL PELAKSANAAN Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam bar-chart sebagai berikut.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian No
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan (Bulan Ke) 1
1
Persiapan
2
Disain
3
Pembuatan
4
Uji Beban dan Pengumpulan Data
5
Analisis Data
6
Pembuatan Laporan
7
Pembuatan Jurnal
8
Pengumpulan Laporan Akhir
16
2
3
4
5
6
BAB VII PERSONALIA PENELITIAN
1. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap
: Wendhi Yuniarto, MT
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki
c. NIP
: 197406231999031001
d. Disiplin Ilmu
: Teknik Elektronika
e. Pangkat/Golongan
: Penata Tingkat I / IIId
f. Jabatan fungsional / stuktural
: Lektor / Ka.Prodi TI
g. Jurusan / Program Studi
: Teknik Elektro / Teknik Elektronika
h. Waktu Penelitian
: 10 jam / minggu
2. Anggota Peneliti 1 a. Nama Lengkap
: H. Irawan Suharto, ST
b. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
c. NIP
: 197103111998021001
d. Disiplin Ilmu
: Teknik Listrik
e. Pangkat/Golongan
: Pembina / IV.a
f. Jabatan fungsional / stuktural
: Lektor Kepala/Ka.Jur. Teknik Elektro
g. Jurusan / Program Studi
: Teknik Elektro / Teknik Listrik
h. Waktu Penelitian
: 10 jam / minggu
3. Anggota Peneliti 2 a. Nama Lengkap
: Wawan Heryawan, MT
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki
c. NIP
: 197010161997021002
d. Disiplin Ilmu
: Disain Rangkaian Elektronika dan Energi
e. Pangkat/Golongan
: Pembina Tingkat I / IVB
f. Jabatan fungsional / stuktural
: Lektor Kepala / Sekjur Teknik Elektro
g. Jurusan / Program Studi
: Teknik Elektro / Teknik Elektronika
h. Waktu Penelitian
: 10 jam / minggu 17
BAB VIII PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN
No 1
Uraian
Biaya Satuan (Rp.)
Satuan
Alat dan Bahan a. Genset 500W 2.200.000,b. Tabung lpg 200.000,c. Regulator tekanan tabung 530.000,d. Manometer regulator set 1.000.000,e. Reservoir 35.000,f. Solenoid valve 525.000,g. Selang lpg 60.000,h. Cincin selang lpg 2.500,i. Premium 4.500,j. Lpg 4.500,k. Lampu 18 Watt 25.000,l. Lampu 38 Watt 45.000,m. Lampu 60 Watt 80.000,n. Lampu 100 Watt 100.000,o. Kabel 375.000,p. Rumah lampu 9.000,q. Stop kontak 12.000,r. Steker 6.000,s. Saklar 9.000,t. MCB 25.000,u. Timbangan 300.000,-
2
Laporan Penelitian
3
Transportasi Lokal
4
Persiapan Bahan, Seminar/Desiminasi
5
Dokumentasi Penerbitan Jurnal
Jumlah (Rp.)
1 Bh. 1 Bh. 1 Bh. 1 Bh. 1 Bh. 1 Bh. 5 Meter 10 Bh. 48 Ltr. 51 kg. 2 Bh. 2 Bh. 2 Bh. 5 Bh. 1 Rol 5 Bh. 10 Bh. 5 Bh. 5 Bh 1 Bh 1 Bh. Jumlah 1 1.000.000,- 1 Keg Jumlah 2 500.000,Jumlah 3 1.000.000,1 Keg.
2.200.000,200.000,530.000,1.000.000,35.000,525.000,300.000,25.000,216.000,229.500,50.000,90.000,160.000,500.000,375.000,45.000,120.000,30.000,45.000,25.000,300.000,7.000.500,1.000.000,1.000.000,500.000,500.000,1.000.000,-
Jumlah 4 1 kali 1 kali Jumlah 5
1.000.000,150.000,350.000,500.000,-
150.000,350.000,-
Jumlah Keseluruhan (1 + 2 + 3 + 4 + 5)
18
10.000.000,-
Lampiran 1.
DAFTAR PUSTAKA [1]. I Nyoman Pujawan, 2008, Ekonomi Teknik, Penerbit Guna Widya, Surabaya.
[2]. James E. Duffy, 1988, Auto Engines, The Goodheart-Willcox Co.,Inc. [3]. Masters Gilbert M., 2004, Renewable and Efficient Electric Power Systems, John Wiley & Sons, New Jersey. [4]. M. Mikheyecs, 1968, Fundamentals of Heat Transfer, Mir Publishers Moscow. [5]. Robert J. Kodoatie, 2009, Analisa Ekonomi Teknik, Andi Yogyakarta. [6]. William K. Tobolt, 1983, Diesel Fundamentals, Service, Repair, The Goodheart-Willcox Co.,Inc.
19
Lampiran 2. Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Peneliti A. Ketua Pelaksana 1. Nama
: Wendhi Yuniarto, MT
2. Tmp/Tgl Lahir
: Mempawah, 23 Juni 1974
3. NIP
: 197406231999031001
4. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
5. Pangkat/Golongan
: Penata Tingkat I / IIId
6. Jabatan Akademik
: Lektor
7. Jabatan Struktural
: Ka.Prodi Teknik Informatika Polnep
8. Unit Kerja
: Jurusan Teknik Elektro Polnep
9. Alamat Kerja
: Politeknik Negeri Pontianak Jl. A. Yani Pontianak
10. Riwayat Pendidikan
: Magister Mikroelektronika ITB Bandung
11. Karya Penelitian
:
a. Konversi Energi dari Tegangan jala-jala PLN 220 Vac 50 Hz dan Energi Solar Cell dengan Automatic Transfer Swicth ke Accumulator 12 Vdc, lalu di Inverter menghasilkan 220 Vac 50 Hz sinusoidal, Mandiri 1998; b. Verifikasi Multiplexer 4 To 1 Menggunakan High Order Logic, Mandiri 2004; c. Algoritma Dasar Ordered Binary Decission Diagram, Mandiri 2005; d. Analisa Keamanan Algoritma Serpent, Mandiri 2006; e. Perancangan Dirrect Memory Acces Controller System on Chip f. Perancangan Dirrect Memory Acces Controller System on Chip Berbasis Advance Microcontroller Bus Architecture, Thesis 2007; g. Radio Frequency Identification System Implementation, Mandiri 2008; h. Web Base Management System di Politeknik Negeri Pontianak, Rutin POLNEP 2008; i. Sistem Informasi, Monitoring dan Evaluasi Kabupaten Kubu Raya, Dana 20
PEMDA Kab. Kubu Raya 2009; j. Off – Grid Sistem Energi Alternatif Tenaga Surya Di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat, Dana PEMDA Kubu Raya 2011; k. Sistem Informasi Geografis Potensi Daerah Kab. Pontianak, Dana PEMDA Kab. Pontianak 2011;
Pontianak, 30 September 2011
Wendhi Yuniarto, MT. NIP. 197406231999031001
21
B. Anggota Peneliti 1 1. Nama
: H. Irawan Suharto, ST
2. Tmp/Tgl Lahir
: Sintang, 11 Maret 1971
3. NIP
: 197103111998021001
4. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
5. Pangkat/Golongan
: Pembina / IV.a
6. Jabatan Akademik
: Lektor Kepala
7. Jabatan Struktural
: Ketua jurusan Teknik Elektro Polnep
8. Unit Kerja
: Jurusan Teknik Elektro Polnep
9. Alamat Kerja
: Politeknik Negeri Pontianak Jl. A. Yani Pontianak
10. Riwayat Pendidikan : S-1 Teknik Elektro Universitas Tanjungpura 11. Karya Penelitian
:
a. Prototipe Papan Iklan Berbasis Mikroprosesor, Rutin Polnep 2002. b. Rancang Bangun Sistem Penghitung Score Bulu Tangkis Berbasis Digital, Rutin Polnep 2004. c. Desain mobile inverter 1000 VA, Rutin Polnep 2006 d. Desain Alat Pembaca Harga Pemakaian Daya Listrik menggunakan Tampilan LCD, Rutin Polnep 2007. e. Off – Grid Sistem Energi Alternatif Tenaga Surya Di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat, Dana Pemda Kubu Raya 2011
Pontianak, 30 September 2011
H. Irawan Suharto, ST NIP. 197103111998021001
22
C. Anggota Peneliti 2 1. Nama
: Wawan Heryawan, MT.
2.
Tmp/Tgl Lahir
: Singkawang, 16 Oktober 1970
3.
NIP
: 197010161997021002
4.
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
5.
Pangkat/Golongan
: Pembina Tingkat I / IV.b
6.
Jabatan Akademik
: Lektor Kepala
7.
Jabatan Struktural
: Sekretaris Jurusan Teknik Elektro Polnep
8.
Unit Kerja
: Jurusan Teknik Elektro Polnep
9.
Alamat Kerja
: Politeknik Negeri Pontianak Jl. A. Yani Pontianak
10.
Riwayat Pendidikan : Magister Manajemen Energi Universitas Tanjungpura Pontianak
11.
Karya Penelitian
:
a. Mesin Press Kardus, Vucer Dikti 2000. b. Catu Daya DC Switch Elektronis, Rutin Polnep 2000. c. Catu Daya DC Switch Elektronis Tampilan Digital, Peneliti Dosen Muda, DIKTI Jakarta, 2001. d. Prototipe Papan Iklan Berbasis Mikroprosesor, Rutin Polnep 2002. e. Rancang
Bangun
Menerapkan
Rumah
Penetasan
Telur
Bebek
Dengan
Sistem Pengaturan Suhu Elektronika, Ipteks Dikti
2003. f. Rancang Bangun Sistem Penghitung Score Bulu Tangkis Berbasis Digital, Rutin Polnep 2004. g. Rancang Bangun Sistem Penghitung Score Bulu Tangkis Berbasis Digital, Rutin Polnep 2004. h. Sistim Pencatudaya Tegangan DC Dengan Pengaman Elektronis Teregulasi, Hibah A1 Jur. Teknik Elektro polnep 2004 i. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Elektronika Digital Pada Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak, Hibah A1 Jur. Teknik 23
Elektro polnep 2005. j. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Penerapan Model dan Strategi Pembelajaran Dua Arah Dengan Bantuan Materi Ajar, Bank Soal dan Visualisasi Video Animasi, TPSDP Program 2006. k. Protipe Traffic Light dengan Tampilan Pewaktu Digital, Rutin Polnep 2006. l. Pengembangan Pengajaran Laboratorium 3 Dengan Model The Event Of Instruction Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar, P3AI, Polnep 2007. m. Pengendalian Penyaluran Energi Listrik Berbasis Bahasa Visual dan Mikrokontrol, Dikti Depdiknas 2007.
Pontianak, 30 September 2011
Wawan Heryawan, ST.,MT. NIP. 197010161997021002
24