KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK Oleh : Ika Kartika Wati NPM 10712019
PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Caisin (Brassica juncea L.) merupakan tanaman sayuran dengan iklim subtropis, namun mampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis. Caisin pada umumnya banyak ditanam di dataran rendah, namun dapat pula di dataran tinggi. Saat ini kebutuhan akan caisin semakin lama semakin meningkat seiring dengan peningkatan populasi manusia dan manfaat mengkonsumsi bagi kesehatan. Caisin mempunyai nilai ekonomi tinggi setelah kubis crop, kubis bunga dan brokoli (Rukmana, 1994). Caisin atau yang sering dikenal dengan sawi hijau mengandung berbagai khasiat bagi kesehatan. Kandungan yang terdapat pada caisin yaitu energy, protein, lemak, karbohidrat, serat, abu, fosfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin A, vitamin C, dan kalsium (Direktorat Gizi Dep. Kes. R.I. dalam Rukmana, 1994). Menurut Margiyanto (2008) manfaat caisin sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk, penyembuh sakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan melancarkan pencernaan. Kini caisin menjadi salah satu andalan sayuran daun yang digemari oleh masyarakat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, maka perlu dilakukan peningkatan produksi. Salah satu upaya peningkatan hasil yang dapat dilakukan adalah melalui pemupukan. Dewasa ini pemupukan yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan melalui sistem organik sangat dianjurkan. Bahan pemupukan yang dapat digunakan salah satunya
adalah berupa pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi. Disisi lain, waktu pemberian pupuk kandang pada budidaya caisin secara organik sangat mempengaruhi produktivitas hasil. Dengan demikian, perlu dikaji lebih jauh dengan melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh waktu pemberian pupuk kandang terhadap budidaya tanaman caisin.
1.2
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh waktu pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil panen pada budidaya caisin secara organik.
1.3
Manfaat
Kegiatan budidaya caisin yang ditanam secara organik ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi penulis ataupun pembaca tentang pengaruh waktu pemberian pupuk kandang terhadap budidaya caisin sehingga dapat dijadikan acuan bagi masyarakat khususnya pada masyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian tanaman sayuran untuk memperoleh hasil panen yang maksimal.
II. PEMBAHASAN
1.1
Isi
Percobaan tanaman caisin secara organik dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok ((RAK ) dengan 4 macam perlakuan, yaitu sebagai berikut :
P1
: Tanpa pemberian pupuk kandang
P2
: Pupuk kandang diberikan sebelum pengolahan lahan
P3
: Pupuk kandang diberikan pada saat pengolahan lahan
P4
:Pupuk kandang diberikan bersamaan saat tanam
Setiap perlakuan di ulang sebanyak 6 kali dengan luas bedengan 1 m x 3 dengan jumlah satuan percobaan 24 bedengan. Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 3 sampel pada masing-masing perlakuan yang diambil secara acak. Dari budidaya yang dilakukan pupuk kandang yang diberikan bersamaan saat tanam menghasilkan hasil yang cukup bagus dibandingkan tanpa pemberian pupuk kandang, pupuk kandang diberikan sebelum pengolahan lahan, dan pupuk kandang diberikan pada saat pengolahan. Selain melakukan pengamatan hasil, pertumbuhan caisin pun dilakukan pengamatan seperti mengamati jumlah daun per tanaman, lebar daun, dan tinggi tanaman Pengamatan dilakukan seminngu setelah tanam hingga panen.
Untuk mengukur tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur dari pangkal batang hingga daun terpanjang, sedangkan untuk mengukur lebar daun dapat dilakukan dengan cara mengukur dari tepi kanan daun hingga tepi kiri daun, dan untuk mengetahui jumlah daun pertanaman dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun dari daun pertama (daun paling bawah) hingga daun terakhir (daun paling atas). Dari hasil yang didapatkan tinggi daun, lebar daun, dan jumlah daunpun menunjukan bahwa pemberian pupuk kandang yang diberikan bersamaan pada saat tanam menghasilkan hasil yang terbaik di bandingkan dengan pemberin pupuk saat diolah, setelah diolah, dan tanpa pupuk.
III.
3.1
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Dari hasil pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk kandang bersamaan saat tanam menghasilkan hasil dan pertumbuhan paling baik dibandingkan dengan pemberian pupuk kandang saat diolah, setelah diolah, dan tanpa pupuk. Pemberian pupuk kandang saat diolah dan setelah diolah haya berpengaruh terhadap tanah yaitu memper baiki struktur tanah.
3.2
Saran
•
Perlu dilakukan percobaan yang sama pada daerah dataran tinggi.
•
Perlu dilakukan penelitian berapa besar pengaruh pupuk yang diberikan bersamaan saat tanam, saat pengolahan tanah, dan setelah pengolahan tanah.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Hartatik, W. dan L.R. Widowati. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor Margiyanto, E. 2008. Budidaya Tanaman Sawi. http://zuldesains.wordpress.com. Diakses tanggal 18 September 2008 Rukmana, R.1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Kanisius. Yogyakarta Sunarjono, H. 2004. Bertanam 30 jenis sayur. Penebar Swadaya. Jakarta Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta