KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BERBISNIS BAHAN BAKAR MINYAK YANG RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MASA DEPAN
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA
: I PUTU RISMAWAN
NIM
: 11.12.6285
KELAS
: S1-SI 13
BERBISNIS BAHAN BAKAR MINYAK YANG RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MASA DEPAN
A. ABSTRAK Karya ilmiah ini di buat untuk menginformasikan kita bahwa kita bisa berbisnis dalam bidang bahan bakar transfortasi. Karya ilmiah ini juga mengingatkan kita pada kondisi BBM negara kita saat ini yang di kabarkan harganya akan meningkat. Karya ilmiah ini memberikan kita solusi untuk menghadapi masalah tersebut. Dan dalam karya ilmiah ini bisa mendorong kita pada solusi yang setidaknya bisa kita lakukan.
B. Isi Mengingat pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam waktu dekat ini. Dampak buruk yang langsung dirasakan oleh masyarakat adalah naiknya harga kebutuhan hidup seperti sembako. Soalnya, BBM merupakan alat pertahanan ekonomi yang paling vital bagi seluruh lapisan masyarakat bangsa. Dan paling utama adalah dalam bidang transportasi karena BBM berhubungan dengan bahan bakar yang menggerakkkan berbagai alat transportasi. Untuk itu, mari kita pelajari apa solusi untuk menggantikan bahan bakar minyak tersebut. Salah satu alternatifnya adalah bahan bakar ramah lingkungan berbahan dasar dari tanaman jarak dan kelapa sawit yang bisa dibuat sebagai bahan biodiesel.. Biodisel adalah bahan bakar minyak (BBM) yang dibuat dari bahan nabati berupa lemak atau minyak untuk digunakan pada mesin genset disel, mobil atau otomotif lainnya. Biodisel termasuk bahan energi yang dapat dipulihkan, karena dapat ditanam pada areal kehutanan, pertanian, lahan rakyat dan lain-lain. Penggunaan biodisel sebagai sumber energi alternatif memiliki banyak keunggulan komparatif, antara lain : ketersediaan sumber daya, ketersediaan teknologi, keunggulan kualitas produk, memberikan dampak positif terhadap ekonomi makro (devisa negara) dan ekonomi mikro seperti penciptaan lapangan kerja baru dan
peningkatan pendapatan masyarakat sekitar lokasi bahan baku. Beberapa keunggulan kualitas biodisel dibanding petrodisel (solar) adalah : resiko terbakar lebih rendah, kualitas pembakaran seimbang, emisi gas toksik lebih rendah sampai nol, lebih mudah terurai secara biologis, pengadaannya banyak melibatkan masyarakat dari kelompok kurang mampu serta memberikan dampak positif pada konservasi tanah dan air.
Salah satunya adalah dengan buah jarak.Buahnya tidak bisa dikonsumsi karena bisa menyebabkan keracunan. Masyarakat di daerah pedesaan sering memanfaatkan tanaman ini untuk mengobati susah buang air besar pada anak dibawah lima tahun (balita) atau menghilangkan sakit gigi dengan meneteskan getah pohon jarak ke gigi yang berlubang. Dari hasil penelitian yang dilakukan Dr.Ir.Robert Manurung MEng, pengajar di Jurusan Kimia Industri Institut Teknologi Bandung (ITB), bersama timnya (Eiichi Nagayama dan Masanori Kobayashi dari New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO- Jepang): “Minyak jarak bisa menggantikan minyak diesel untuk menggerakkan generator pembangkit listrik. Karena pohon jarak bisa ditanam dihampir semua wilayah di Indonesia, maka minyak jarak sangat membantu membangkitkan energi listrik daerah terpencil dan minyak ini bisa diproduksi sendiri oleh komunitas yang membutuhkan listrik,” Menurut Manurung, proses pembuatan minyak jarak juga tidak terlalu rumit dan bisa dilakukanoleh siapa saja dengan peralatan seadanya, caranya:
Kukus buah jarak selama satu jam.
Lalu, daging dihancurkan dengan mesin blender.
Setelah itu, daging buah dan biji yang sudah dihancurkan dimasukkan ke dalam mesin tempa minyak.
Dengan penekanan dongkrak hidrolik, ampas diperas hingga menghasilkan minyak.
Setiap 10 kilogram biji jarak yang sudah dihancurkan akan menghasilkan 3,5 liter minyak jarak sebagai pengganti solar. Minyak ini berwujud seperti minyak goreng, yaitu kental, licin, dan baunya tidak mencolok.
Selain biji jarak, masih ada lagi singkong, dan tebu bisa dibuat ethanol.ProgramAlkohol Nasional pernah dilaksanakan di negara Brazil, dikarenakan dipicu terjadinya krisis minyak. Brazil berhasil menghemat bahan bakar minyaknya dengan cara
mengurangi
penggunaan
mobil-mobil
yang
berbahan
bakar
bensin.
Meninggikan pajak bensin dan mensubsidi silang ke bahan bakar ethanol, dengan demikian industri ethanol di negara Brazil berkembang baik. Kalau kita lihat tentang keberhasilan pemerintah Brazil dalam menangani program Pro-Alkohol, semua itu tak lepas dari keikutsertaan dari berbagai pihak untuk turut menyukseskan program biofuel sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak. Hal yang sama juga dilakukan oleh pemerintah dalam usaha pengadaan bahan dasar biofuel seperti tebu, para petani diberikan kemudahan usaha oleh pemerintah Brazil. Bahkan pemerintah Brazil memberikan rangsangan subsidi kepada lembaga atau masyarakat yang terlibat dalam pro-Alkohol, seperti pengadaan mesin-mesin pertanian tebu, mobil pengangkut bahan tebu, dll hal ini dilakukan oleh pemerintah Brazil demi tercapainya pro-Alkohol. Kalau kita lihat tentang keberhasilan pemerintah Brazil dalam menangani program Pro-Alkohol, semua itu tak lepas dari keikutsertaan dari berbagai pihak untuk turut menyukseskan program biofuel sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak. Di Indonesia pernah dikembangkan bahan bakar biofuel untuk memecahkan persoalan krisis bahan bakar minyak, akan tetapi sampai saat ini belum satu pun ada perubahan dalam urusan bahan bakar. Tapi justru yang sekarang terjadi adalah krisis BBM. Di tambah lagi dengan adanya kabar bahwa Harga BBM jenis premium yang kini mencapai Rp. 4.500 liter, diperkirakan akan meroket hingga Rp 6-7 ribu per liter. Dipastikan kalau benar pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, akan memberikan efek ganda pada kehidupan riil masyarakat.
Mengingat hal tersebut mari kita khususnya untuk mahasiswa di bidang IT mari kedepannya kita atur ulang untuk mengembangkan solusi tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia di masa yang akan datang. Dengan melakukan tersebut kita bisa membuat negara ini lebih maju. Dan denga itu saya yakin, kita bisa mencapai sukses.
C.REFERENSI
http://www.pdii.lipi.go.id/read/2011/08/23/bahan-bakar-ramah-lingkungan.html http://www.karyatulisilmiah.com/kalau-harga-bbm-naik.html http://abuhalim.wordpress.com/2011/04/25/cara-membuat-biodiesel-dari-buah-jarak/ http://www.forda-mof.org