PEMBUATAN VIDEO TUTORIAL PEMBELAJARAN ANATOMI TUBUH MANUSIA 3D UNTUK ANAK USIA 4-5 TAHUN MENGGUNAKAN BLENDER 2.5 Novi Setyarini (11108440)
[email protected] Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina Depok 16424 ABSTRAKSI Penulisan ini menjelaskan mengenai pembuatan video tutorial pembelajaran anatomi tubuh manusia 3D untuk anak usia 4-5 tahun menggunakan software blender 2.5. Video tutorial ini dapat mempermudah anak-anak dalam mempelajari pengenalan bagian tubuh mereka. Dalam video tutorial pembelajaran ini berisikan gambar objek 3D manusia dan bagian-bagian tubuh manusia yang biasanya sedang mereka pelajari diusianya. Terdapat pula teks mengenai nama dari bagian tubuh yang menggunakan bahasa Indonesia. Dilengkapi pula dengan suara dan animasi agar lebih menarik. Maka dari itu tujuan dari video tutorial pembelajaran ini adalah agar anakanak dapat memperoleh informasi dengan mudah mengenai bagian-bagian tubuh mereka serta menarik minat belajar mereka. 1.
LATAR BELAKANG Perkembangan animasi di dunia sekarang ini sangat berkembang pesat, terutama di negara-negara berkembang yang telah mengimplementasikan pembuatan animasi dalam berbagai bidang, diantaranya adalah dalam bidang perfilman, bidang bisnis, bidang pendidikan, dan lain-lain. Sudah banyak dikenal animasi-animasi 2 Dimensi yang sering digunakan, namun animasi 2 Dimensi memiliki beberapa keterbatasan. Hal ini bisa dilengkapi dengan adanya animasi 3 Dimensi yang lebih nyata. Kelebihan dari animasi 2 Dimensi adalah waktu pembuatannya relatif lebih singkat, pergerakan animasi 2 Dimensi dapat bergerak dengan kecepatan yang relatif lebih cepat. Dan kekurangan animasi 2 Dimensi adalah
kadang dalam pembuatan karakternya sering terjadi tidak proporsionalnya bentuk badan, dan karakternya bila terlihat dari samping dan depannya tidak sama yang mengakibatkan kurang terlihat nyatanya suatu gambar. Sedangkan pada animasi 3 Dimensi kelebihannya adalah dalam segi penggambarannya terlihat lebih nyata, bentuk tubuh karakter yang lebih proporsional, dan samanya bentuk karakter bila dilihat dari berbagai arah. Dan kekurangannya adalah dalam pembuatannya relatif membutuhkan waktu yang lebih lama, gerakannya lebih lambat dan pembentukan karakternya membutuhkan banyak pihak yang turut serta dalam pembentukannya. Animasi 3 Dimensi ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran,
karena proses belajar sangat penting dan dapat dimulai dari anak-anak yang berusia dini. Bagi anak-anak belajar akan lebih mudah dicerna dengan menggunakan media-media yang menarik. Banyak buku-buku yang bisa dipelajari oleh anak-anak dan hal ini masih berupa gambar 2 Dimensi atau berupa animasi-animasi 2 Dimensi. Alangkah lebih baik bila gambar 2 Dimensi tersebut dijadikan animasi 3 Dimensi yang dapat menarik minat anak-anak untuk mempelajarinya. Anak-anak mempelajari banyak hal, salah satunya mengenai struktur tubuh manusia yang sering disebut dengan anatomi tubuh manusia yang perlu dipelajari dengan baik. Berdasarkan hal tersebut penulis memberanikan diri untuk membuat sebuah tutorial pembelajaran anatomi tubuh manusia 3D untuk anak usia 4-5 tahun. Dengan pembuatan tutorial pembelajaran ini penulis berharap anak-anak dapat dengan mudah mempelajari struktur tubuh manusia. 2.
LANDASAN TEORI Animasi 3D 3D adalah dimensi yang memiliki ruang. Jika merujuk kepada “objek 3D”, artinya objek tersebut memiliki ruang atau volume. Objek 3D juga memiliki lokasi pada koordinat X, Y dan Z. Jika pada bidang 2 dimensi, anda hanya dapat menggerakkan objek tersebut ke samping kanan dan kiri (X), atas dan bawah (Y), dalam ruang 3D selain dapat digerakkan ke samping kanan dan kiri objek juga dapat digerakkan ke depan dan ke belakang (Z).
Gambar 2.1 Tampilan 2D dan 3D Di dalam dunia komputer grafis dikenal 2 macam format grafik 2d yang utama, yaitu vector dan bitmap. Perbedaan antara vector dan bitmap adalah jika pada bitmap gambar dihasilkan dengan menggunakan kumpulan titik - titik (pixel) yang saling berhimpit hingga memenuhi sebuah bidang dengan warna - warna yang berbeda pada posisi tertenttu sehingga menampilkan sebuah citra (seperti gambar berformat jpeg atau gif yang sering anda temui). Sedangkan pada gambar dengan format vektor informasi gambar lebih ditentukan pada beberapa garis dan titik penting saja. Maka dari itu seperti software Corel Draw pewarnaan sebuah objek hanya dapat dilakukan pada kurva tertutup saja. Perbedaan yang sangat menonjol diantara keduanya adalah gambar vektor tidak resolution dependent. Artinya berapa kalipun gambar vektor diperbesar citra yang dihasilkan tidak berubah dan tetap halus. Sedangkan pada gambar bitmap, jika anda memperbesar 2 kali saja, anda dapat melihat gambar tersebut menjadi berkesan berkotak – kotak dan kasar (pixilated). Beberapa contoh software grafis yang menggunakan format bitmap diantaranya Microsoft Paint,
Adobe Photoshop, Corel Photo Paint dan Macromedia Fireworks, sedangkan contoh software yang menggunakan grafis vector adalah Corel Draw, Macromedia Freehand dan Adobe Illustrator. Konsep yang digunakan pada software 3D sedikit mirip dengan konsep gambar vektor, objek dalam software 3D tidak resolution dependent, hanya saja objek yang dibentuk dalam software 3D tentunya memiliki ruang. Dalam software 3D umumnya tiap - tiap objek memiliki sub-objek atau elemen-elemen yang membentuk dirinya. Elemen-elemen tersebut adalah vertex, edge, face. Vertex adalah sebuah titik yang terletak pada koordinat X, Y dan Z tertentu. 2 vertex jika dihubungkan akan membentuk sebuah edge. Vertex dalam bentuk jamak (berjumlah lebih dari 1) biasa disebut vertices. Istilah ini lebih berkaitan dengan pembedaan kata bentuk jamak dan tunggal dalam bahasa Inggris, dimana pada kata-kata diluar kata-kata tertentu yang khusus biasanya hanya perlu ditambahkan huruf -s atau -es dibelakangnya untuk menunjukkan bentuk jamak (faces,edges,meshes, dan lain-lain). Bidang permukaan yang terbentuk dari kurva tertutup yang terbentuk dari 3 vertex dan edge (memiliki 3 sisi) atau lebih disebut face. Bentuk face yang paling dasar adalah face yang berbentuk segitiga dengan 3 edge dan vertex yang mengapitnya. Face pada objek 3D biasa juga disebut polygon. Namun “face” lebih banyak digunakan untuk merujuk pada bidang segitiga pada objek 3D dan “polygon” untuk bidang
dengan lebih dari 3 sisi. Kumpulan vertex,edge dan face yang membentuk sebuah objek yang utuh sering disebut Mesh.
Gambar 2.2 Vertex, Edge, dan Face Sekilas Tentang Blender Blender adalah sebuah software 3D suite yang boleh dikata salah satu yang terlengkap diantara software-software open source. Tool tool yang disediakan sederhana, namun sudah mencakup seluruh kebutuhan untuk pembuatan film animasi. Untuk animasi character contohnya, Blender menyediakan fasilitas bone walau tidak secanggih software-software kelas komersial seperti Maya ayau 3ds Max. Satu kelebihan utama Blender adalah game engine yang terintegrasi, dan dengan game engine tersebut anda dapat menciptakan software interaktif baik itu game, presantasi atau web interaktif, tanpa menuntut anda memiliki pengetahuan tentang programming yang mendalam. Bahkan untuk game yang sederhana atau presentasi yang sederhana (seperti walkthrough interaktif) anda bahkan tidak memerlukan pengetahuan programming sama sekali. Untuk pencahayaan Blender menyediakan fasilitas radiosity. Dengan radiosity anda dapat menciptakan efek pencahayaan yang realistic, menyerupai dengan dunia
nyata. Walaupun implementasinya pada Blender masih terbilang sederhana dan masih jauh dari sempurna namun radiosity adalah fasilitas yang absen pada beberapa software animasi komersil bahkan yang bernama besar.
menu, kotak dialog dan window. Setiap halaman terdapat keterangan sehingga pengguna dapat menjelajah ke seluruh aplikasi. Formasi dari representasi layar ke dalam suatu runtun membawa pada informasi lebihllanjut tentang pilihan struktur, fungsionalitas dan navigasi yang tersedia dalam sistem yang diharapkan.
3.
Gambar 2.3 Tampilan Utama Blender Adobe Premier Pro 1.5 Dalam pembuatan sebuah video diperlukan kesesuaian dalam penampilannya. Banyak cara untuk membuat video menjadi lebih baik ataupun menarik untuk dilihat, maka dari itu dibutuhkan software pendukung. Adobe Premier Pro 1.5 merupakan salah satu software video editing yang umumnya digunakan untuk melakukan pengeditan terhadap video. Berikut sedikit penjelasan mengenai software ini dan sebagian komponen-komponen yang ada didalamnya. Storyboard Storyboard adalah lembaran kertas atau form yang berisi contoh tampilan antarmuka pengguna dengan setiap antarmuka layar diperlihatkan pada lembar kertas atau form yang berbeda. Suatu storyboard akan terdiri dari tampilan layar yang menggambarkan fitur sistem seperti
ANALISA DAN PEMBAHASAN Video tutorial pembelajaran ini dibuat dengan menggunakan software blender 2.5. Software Blender ini berorientasi pada animasi 3D. Penulis melakukan beberapa tahap dalam pembuatan video tutorial ini, dimulai dari konsep tema (skenario), storyboard, pembuatan objek, animasi objek, rendering sampai dengan pembuatan video (video editing) dan implementasi. Konsep Tema (Skenario) Di dalam video tutorial pembelajaran ini terdapat pembelajaran anatomi tubuh manusia 3D untuk anak-anak. Dimana terdapat penjelasan tentang bagian-bagian tubuh manusia yang biasanya sedang dipelajari oleh anak-anak pada usia 4-5 tahun. Penjelasan berupa nama dari bagian-bagian tubuh menggunakan bahasa Indonesia. Skenario atau jalan cerita dalam video tutorial ini dimulai dari bagian awal yang berupa judul dari video tutorial ini, dan profil penulis. Kemudian dilanjutkan dengan munculnya objek manusia yang
memberi sapaan pembuka kepada pengguna, hal ini dibuat agar anakanak lebih tertarik untuk menyaksikan lebih lanjut video tutorial ini. Lalu setelah ada sapaan pembuka muncul bagian kepala dari manusia, disini terlihat penjelasan bagian-bagian tubuh apa saja yang ada pada bagian kepala, seperti rambut, dahi, alis, mata, telinga, hidung, bibir, dan leher. Setelah itu bagian badan, pada bagian badan terdapat bahu, dada, perut, dan punggung. Kemudian bagian tangan, terdapat bagian lengan, siku, pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari, dilanjutkan dengan bagian yang terakhir yaitu bagian kaki, yang terdiri dengan paha, lutut, betis, telapak kaki, dan jari-jari kaki. Setelah semua bagian-bagian tubuh dijelaskan, maka akan muncul bagian penutup. Pada bagian penutup penulis membuat ucapan penutup kepada pengguna dan tulisan berupa ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan video tutorial pembelajaran ini. Storyboard
Scene Pertama
Gambar 3.2 Scene 1 Scene ini menjelaskan tentang bagian awal dari video tutorial, disini ditampilkan judul dari video tutorial dan sedikit gambar potongan-potongan dari isi video. Scene Kedua
Gambar 3.3 Scene 2 Scene kedua ini berisikan profile dari penulis, yaitu nama, NPM, kelas, jurusan serta fakultas asal dari universitas penulis.
Gambar 3.1 Storyboard Gambar 3.4 Scene 3
Untuk frame yang kedua tampil objek manusia yang memberi sapaan pembuka kepada pengguna.
Scene Keenam
Scene Keempat
Gambar 3.7 Scene 6
Gambar 3.5 Scene 4 Frame ketiga berisikan tampilan dari bagian kepala manusia. Disini dijelaskan masing-masing bagian yang ada pada kepala, seperti rambut, dahi, alis, mata, telinga, hidung, pipi, bibir, dan leher.
Kemudian pada frame kelima ini dibuat tampilan mengenai bagian tangan, bagian-bagian yang dijelaskan meliputi lengan, siku, pergelangan tangan, dan jari-jari. Scene Ketujuh
Scene Kelima
Gambar 3.8 Scene 7
Gambar 3.6 Scene 5 Pada frame keempat ini, dijelaskan mengenai bagian dari badan. Bagian-bagian yang ada pada badan meliputi bahu, dada, perut, pinggang, dan punggung.
Frame keenam ini menunjukkan bagian-bagian yang ada pada kaki. Bagian-bagian tersebut seperti paha, ,lutut, betis, telapak kaki, dan jari-jari kaki.
Scene Kedelapan
File, pilih New atau langsung menekan tombol pada keyboard ctrl+N, untuk membuat file baru. Maka akan muncul default dari sebuah bangun ruang yaitu kubus, perhatikan gambar berikut:
Gambar 3.9 Scene 8 Frame ketujuh ini merupakan frame terakhir, frame ini berisikan ucapan atau salam penutup kepada pengguna dan ucapan terima kasih penulis kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dala pembuatan video tutorial ini. Desain Karakter (Modelling Character) Dalam desain karakter (Modelling Character), Langkah awal buka software Blender 2.5 pada desktop, maka akan muncul tampilan seperti berikut.
Gambar 3.11 Tampilan Default Kemudian setelah muncul tampilan seperti diatas, masukkan shape berbentuk silinder atau tabung karena disini akan dibuat bentuk tangan manusia. Pada menu pilih add, kemudian pilih Mesh – Cylinder. Klik kanan pada tabung, buat garis vektor dengan cara tekan ctrl+r, buat garis sesuai keperluan, kemudian lakukan extrude dengan cara drag dan tekan tombol e. Lakukan extrude sampai silinder membentuk menyerupai tangan, seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.10 Tampilan Awal Software Blender Gambar 3.13 Tampilan Silinder Setelah muncul tampilan awal seperti diatas, kemudian pilih menu
Setelah diextrude
Gambar 3.20 Karakter Untuk tahap membuat karakter lakukan hal yang sama seperti saat membuat tangan. Lalu karakter yang sudah dibuat ini diberi warna, pewarnaan dalam 3D animasi disebut sebagai teksturing. Karakter atau objek diberi tekstur. Dengan cara memilih icon berbentuk menyerupai bola pada bagian sebelah kanan tengah window, sorot icon yang bernama material kemudain klik. Pilih create new material, lalu akan muncul pilihan warna, klik pada bagian warna yang dipilih.
Gambar 3.23 Karakter Setelah Diberi Tekstur Demikian penjelasan mengenai cara pembuatan bagian-bagian tubuh manusia. Untuk pembuatan atribut luar seperti pakaian dari karakter tersebut memiliki cara yang sama, setelah dilakukan pembuatan pola pakaian dan pemberian tekstur maka karakter secara utuh akan tampil seperti berikut:
Gambar 3.24 Karakter Utuh
Gambar 3.21 Material
Gambar 3.25 Rigging Pada Karakter
Perhatikan Gambar dibawah ini, garis yang berwarna orange menunjukkan pergerakan yang dapat dilakukan oleh karakter. Contoh pada bagian telapak kaki, dapat dilakukan pergerakan naik ke atas ataupun berputar sesuai dengan garis orange.
Untuk memulai pembuatan animasi ada baiknya melakukan pengaturan pada sorot kamera. Dengan cara memilih menu view yang berada pada bagian bawah, lalu pilih Cameras – Active Camera, atau dengan cara cepat menekan numpad 0. Active camera yang telah diatur dapat dilihat pada gambar.
Gambar 3.26 Tampilan Karakter Setelah diberi Rigging
Animasi Objek Dalam membuat animasi karakter dibutuhkan keterampilan dalam berimajinasi untuk membuat pergerakan yang sempurna, contohnya jika ingin membuat suatu pergerakkan animasi manusia menggerakkan tangannya, harus terlebih dahulu membayangkan bagaimana manusia menggerakkan tangannya pada umumnya. Setelah dapat dibayangkan bagaimana pergerakkannya, maka bayangan tersebut dituangkan ke dalam animasi tersebut. Pada dasarnya setiap objek memiliki cara yang sama untuk membuat animasi, yaitu dengan mengaktifkan automatic keyframe, kemudian atur banyaknya frame sesuai yang diinginkan untuk satu kali pergerakkan. Kemudian lakukan pergerakkan dengan menggunakan bone.
Gambar 3.27 Pengaturan Camera
Gambar 3.28 Camera Active Kemudian buatlah animasi dengan menekan tombol keyframe. Gerakkan bone tangan seperti tangan dalam keadaan melambaikan tangan kepada orang lain. Kemudian buat pergerakkan pula pada bone mulut untuk membuat seperti mulut sedang berbicara. Kemudian pilih menu choose screen layout pada menu diatas yang berbentuk kotak-kotak putih (lihat
pada gambar). Disana ada beberapa pilihan, lalu pilih animation.
Gambar 3.29 Animasi
Gambar 3.32 Rendering
Gambar 3.31 Screen Layout Animation
Rendering Setelah mengatur gerakan animasi maka langkah selanjutnya adalah tahap rendering. Rendering pada blender dengan cara mengatur pengaturan pada bagian bawah kanan yang bericon camera (lihat pada gambar). Pada bagian dimensions dapat diatur resolusi dan jarak frame , antara frame 0 sampai berapa yang akan direndering. Setelah semua dilakukan pengaturan kemudian klik animation untuk memulai rendering. Salah satu hasil rendering dapat dilihat pada gambar 3.32.
Gambar 3.33 Hasil Rendering
Video Editing Setelah semua proses rendering selesai penulis menyertakan suara dalam video tutorial ini. Suara tersebut dibuat oleh penulis dengan merekam suara penulis sendiri, hasil file dari merekam suara tersebut sudah berbentuk file yang berekstensi .wav. Setelah suara yang dibutuhkan sudah direkam semua maka suara tersebut dapat digabungkan dengan video hasil
rendering yang telah dibuat sebelumnya. Langkah awal dalam subbab editing video adalah buka menu start – adobe premier pro 1.5. Lalu pilih new project untuk membuat project baru. Kemudian tentukan di directory mana project akan disimpan dan beri nama project dengan nama sesuai dengan keinginan, perhatikan gambar berikut.
keinginan, dapat dipilih font style, font size, font position dari teks, dapat pula dipilih warna di bagian object style. Dan hasil sementara dapat dilihat pada preview yang terdapat pada bagian tengah window. Kemudian close window dan pilih save untuk menyimpannya.
Gambar 3.43 Window Adobe Title Designer Gambar 3.37 Tampilan Adobe Premier Pro 1.5 Buat teks sederhana dengan cara pilih icon kecil pada bagian bawah window project yang disebut dengan menu new item, kemudian akan muncul beberapa pilihan pilihlah title.
Gambar 3.42 New Item – Title Lalu akan muncul window Adobe Title Designer, pada windows ini dapat dibuat teks sesuai dengan
Buat teks sebanyak yang diperlukan, letakkan pada window timeline dengan cara yang sama saat menambahkan video dan suara. Letakkan item teks diatas timeline video, letakkan teks sesuai dengan bagian tubuh yang dijelaskan, kemudian gerakkan garis timeline agar terlihat hasilnya. Setelah semua scene diberikan teks, dan semua bagian video telah digabungkan, saatnya untuk melakukan rendering yang terakhir. Pilih file - export - movie. Lalu ketikkan nama file yang diinginkan, pilih ok. Maka proses rendering akan dilakukan. Tunggu sampai hasil rendering selesai. File video yang dihasilkan ada file yang berekstensi .avi.
EVALUASI DAN PENGUJIAN kuisioner yang dibuat terdiri dari 9 soal yang dibagi ke dalam 4 aspek yaitu aspek umum berjumlah 2 soal, aspek tampilan berjumlah 2 soal, aspek kegunaan berjumlah 2 soal, dan aspek video tutorial berjumlah 3 soal, yang dibagikan kepada 30 responden untuk dilihat seberapa pentingnya video tutorial ini dibuat. Dimana kuisioner ini dibagikan kepada orang tua dari anak-anak yang melihat atau menyaksikan video tutorial ini, karena untuk anak-anak berusia 4-5 tahun biasanya belajar masih berdampingan dengan orang tua. Maka orang tua dapat melihat perkembangan anaknya apakah video tutorial ini dapat membantu anak-anak mereka dalam memahami anatomi tubuh manusia tersebut atau tidak.
2. Apakah video tutorial ini menambah motivasi belajar anak Anda?
4.
Pertanyaan Aspek Video Tutorial 1. Apakah Anda sebagai orang tua merasa perlu diadakannya pengembangan lebih lanjut untuk video tutorial ini? 2. Apakah video tutorial ini sudah menjelaskan secara lengkap mengenai anatomi tubuh manusia ? 3. Apakah video tutorial ini baik untuk digunakan sebagai media pembelajaran ? 25 20 15 Ya
10
Tidak 5
Pertanyaan Aspek Umum 1. Apakah Anda pernah menyaksikan video tutorial pembelajaran untuk anak-anak ? 2. Apakah video tutorial pembelajaran anatomi tubuh manusia ini bermanfaat untuk anak Anda?
0 PertanyaanPertanyaan 1 2
Gambar 4.1 Grafik Kuesioner Kategori Aspek Umum 25
Pertanyaan Aspek Tampilan 1. Apakah video Tutorial ini menarik untuk disaksikan oleh anak Anda? 2. Apakah video tutorial ini mudah dipahami oleh anak Anda?
20
Pertanyaan Aspek Kegunaan 1. Apakah video tutorial ini membantu anak Anda dalam mempelajari anatomi tubuh manusia?
0
15 Ya
10
Tidak
5
Pertanyaan Pertanyaan 1 2
Gambar 4.2 Grafik Kuesioner Kategori Aspek Tampilan
30 25 20 15
Ya
10
Tidak
5 0 PertanyaanPertanyaan 1 2
Gambar 4.3 Grafik Kuesioner Kategori Aspek Kegunaan 30 25 20 15
Ya
10
Tidak
5 0 PertanyaanPertanyaanPertanyaan 1 2 3
Gambar 4.4 Grafik Kuesioner Kategori Aspek Video Tutorial
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil uji coba pada bab sebelumnya pada video tutorial pembelajaran anatomi tubuh manusia 3D untuk anak usia 4-5 tahun ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tutorial pembelajaran ini sudah dapat memenuhi tujuan untuk menyampaikan informasi mengenai pembelajaran bagian-bagian tubuh
manusia yang umumnya dipelajari oleh anak-anak diusianya. Serta dapat menarik minat anak-anak untuk mempelajari anatomi tubuh manusia dan menambah motivasi para animator untuk lebih kreatif lagi dalam membuat animasi dengan software open source. Kendala dalam pembuatan video tutorial pembelajaran ini dikarenakan keterbatasan perangkat keras untuk membuat video tutorial ini dan keterbatasan waktu. Keterbatasan perangkat keras mengakibatkan pembuatan objek 3 Dimensi yang rumit, render, dan pengujian video tutorial yang membutuhkan waktu yang lama. Saran yang dijadikan untuk pengembangan video tutorial pembelajaran ini adalah dengan penambahan bagian tubuh yang lebih detail, dengan bentuk-bentuk yang lebih nyata dan menjadikan tutorial pembelajaran ini dalam bentuk “magic book” yang dapat direalisasikan dengan Augmented Reality. DAFTAR PUSTAKA [1] Character Modeling in Blender http://cg.tutsplus.com/tutorials/ blender/character-modeling-inblender-basix/
5.
[2]
Blender Tutorials http://www.blender.org/educati on-help/tutorials/ [3]
Materials http://www.blenderguru.com/vi deo-category/materials
[4] Human Rigging Tutorial With Blender 2.5 http://www.blendernation.com/ 2010/09/04/human-rigging-tutorialwith-blender-2-5/ [5]
Blender Army Indonesia http://www.blenderindonesia.or
g/ [6]
Anatomi Manusia http://id.wikipedia.org/wiki/An
atomi [7]
Mengenal Adobe Premiere http://www.ilmugrafis.com/ado be-premiere.php?page=mengenaladobe-premiere [8] Blender 2.5 Materials Texture How To http://blenderartists.org/forum/ showthread.php?180395-blender-2.5materials-texture-how-to [9] Karyos.S, Gaguk. S, Accus. 2011. Parts of The Body. Penerbit Media Cerdas. Jakarta