KARAKTERISTIK PANTAI GUGUSAN PULAU PARI Hadiwijaya L. Salim dan Ahmad *)
ABSTRAK Penelitian tentang karakter morfologi pantai pulau-pulau kecil dalam suatu unit gugusan Pulau Pari telah dilakukan pada Juni 2007. Pulau-pulau kecil tersebut adalah Pulau Pari, Pulau Kongsi, Pulau Tengah, Pulau Burung dan Pulau Tikus. Pengamatan lapang meliputi material penyusun pantai dan perairan pantai, land use/land cover daerah sekitar pantai, proses yang bekerja di sepanjang pantai. Data pengamatan dan pengukuran kemudian ditabulasi dan dispasialkan menjadi peta-peta karaktesitik pantai Gugus Pulau Pari. Overlay peta karakteristik dengan foto udara kemudian dilakukan untuk memperoleh gambaran umum Gugus Pulau Pari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi pantai terdiri dari pantai berpasir putih, pantai bermangrove dan pantai berbatu. Beberapa proses yang bekerja sepanjang pantai adalah abrasi dan akresi. Hasil pengukuran tinggi abrasi daratan di Gugusan Kepulauan Pulau Pari menunjukkan adanya korelasi antara besar abrasi dan kerapatan mangrove. Pengaruh gelombang terhadap perubahan bentang alam pantai pada sisi pulau yang berada/menghadap di luar gugusan pulau pari sangat dominan. Kata Kunci : Morfologi pantai
1. Latar Belakang ecara umum pulau-pulau di dunia
bencana
dapat
menjadi
tsunami. Karena pulau ini relatif datar dan
lima, yaitu Pulau Benua, pulau
rendah, maka massa air dari bencana
vulkanik, pulau daratan rendah, pulau
alam yang datang ke pulau tersebut akan
karang timbul, dan pulau atoll (Retrauban,
masuk jauh ke tengah pulau. Contoh
2002).
(Low
pulau daratan rendah adalah Kepulauan
Islands), adalah pulau dimana ketinggian
Seribu di utara Teluk Jakarta. Meskipun
daratannya dari muka laut tidak besar.
demikian Kepulauan Seribu dapat juga
Pulau ini dapat berasal dari pulau-pulau
dikatakan sebagai pulau atoll karena
vulkanik, maupun non-vulkanik. Pulau-
adanya pertumbuhan terumbu karang,
pulau dari tipe ini paling rawan terhadap
ditengah
S
Pulau
dikelompokkan
Daratan
Rendah
alam,
seperti
gugusan
taufan
terumbu
atau
karang
*) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
1
tersebut membentuk laguna.
karakteristik pantai yang diakibatkan oleh
Gugus Pulau Pari adalah suatu
pengaruh gelombang.
wilayah yang berada di Teluk Jakarta. Terdiri dari Pulau Pari, Pulau Kongsi,
2. Metode Penelitian
Pulau Tengah, Pulau Burung, dan Pulau
Waktu dan lokasi penelitian
Tikus yang dikelilingi oleh terumbu karang
Pengambilan data dilakukan pada
atol. Kondisi perairan pada daerah diluar
mulai tanggal 7-11 Juni 2007, lokasi
atol merupakan daerah perairan dalam
penelitian di gugusan Pulau Pari, meliputi
sedangkan
Pulau Pari, Pulau Kongsi, Pulau Tengah,
perairan
di
dalam
atol
merupakan daerah yang relatif landai dan
Pulau
pada beberapa tempat terdapat laguna
(Gambar.1).
(lagoon).
Pulau Pari terletak antara 05° 50’ LS
Pembentukan daratan pulau-pulau
Burung
hingga
dan
Secara
Pulau
Tikus
geografis
Gugus
05° 53’ LS dan 106° 34’ BT
dalam gugusan pulau Pari tidak terlepas
sampai 106° 38’ BT. Daerah ini terletak di
dari pertumbuhan secara vertikal terumbu
Laut Jawa, tepatnya di sebelah Utara DKI
karang, akumulasi sedimen akibat proses
Jakarta
rombakan terumbu karang dan abrasi
administrasi Kepulauan Pari termasuk
pantai oleh gelombang, pengaruh arus
Kelurahan
susur pantai dan akibat campur tangan
Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten
manusia
Kepulauan Seribu, Propinsi DKI Jakarta.
sangat
mempengaruhi
dan
Tangerang.
Pulau
Tidung,
Secara
Kecamatan
pembentukan bentang alam pulau-pulau di dalam Gugusan Pulau Pari.
Pengambilan data
Kondisi material penyusun daratan
Data
yang
pengambilan
Pulau Pari adalah material lepas yang
pengamatan dan melakukan pengukuran.
tidak
mudah
Pengambilan titik kontrol (GCP) dilakukan
mengalami erosi maupun abrasi. Proses
dengan persebaran lokasi GCP tersebar
erosi diduga terjadi di daerah dengan
mewakili foto udara. Pengamatan meliputi
pengaruh ombak yang kuat, dalam hal ini
material penyusun pantai dan perairan
adalah di bagian luar gugus Pulau Pari.
pantai, land use/land cover daerah sekitar
Begitu
pengaruh
pantai, proses yang bekerja di sepanjang
gelombang tidak begitu besar di bagian
pantai, seperti erosi, abrasi dan akresi.
dalam
Pengukuran yang dilakukan meliputi lebar
juga
gugus
sehingga
sebaliknya,
Pulau
Pari.
Tujuan
kontrol,
berupa
pulau yang terdapat di dalam Gugusan
terkonsolidasi,
titik
diambil
melakukan
penelitian ini adalah untuk mengetahui
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
2
pantai, kemiringan pantai dan besar abrasi disepanjang pantai.
Gambar 1. Lokasi Penelitian Pengolahan data
Analisis data
Data yang diperoleh adalah data Ground Control
Point
(GCP),
data
hasil
Analisis yang dilakukan berupa overlay peta karakteristik hasil foto udara
pengamatan dan data hasil pengukuran
dengan
karakteristik
GCP
pengukuran untuk memperoleh gambaran
kemudian digunakan untuk merektifikasi
umum Gugus Pulau Pari. Hasil overlay
foto udara menggunakan software PCI
kemudian dianalisis secara deskriptif.
pantai.
Titik-titik
data
pengamatan
dan
Geomatica V.9.0. Data pengamatan dan pengukuran dispasialkan
kemudian
ditabulasi
menjadi
dan
peta-peta
karaktesitik pantai Gugus Pulau Pari.
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
3
Gambar 2. Alur Penelitian Karakteristik Pantai 3. Hasil dan Pembahasan Gugus Pulau Pari adalah suatu wilayah
yang
secara
sebelah
dalam
gugusan
pengaruh
geomorfologi
gelombang sangat kecil, proses yang
dibentuk oleh proses-proses marin pada
dominan adalah pengendapan. Hal ini
batuan induk sedimen dan batu gamping
diperkuat dengan material dasar laut,
koral. Proses-proses ini menghasilkan
pada perairan pantai yang berada di sisi
bentuk-bentuk lahan yang cukup variatif.
luar
Proses abrasi dan sedimentasi
gugusan
pulau
materialnya
di
dominasi oleh material pasir – kerikilan,
sangat dominan pada sisi luar gugus, hal
sedangkan
ini dapat dilihat sepanjang pantai pada
dalam gugusan pulau material didominasi
sisi timur P. Pari, sisi selatan dan timur P.
oleh
Tikus, sisi utara Pulau kongsi dan P.
lempungan.
Tengah. Gelombang yang menuju pantai
lapangan,
menghasilkan arus susur pantai
yang
timbul adalah material berukuran lanauan
membawa material hasil abrasi daratan
– lempungan, hal ini memili hubungan
dan
lain.
yang erat dengan energi gelombang yang
Sedangkan kondisi pantai yang berada di
bekerja. Lingkungan pengendapan pada
diendapkan
ke
tempat
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
perairan
sedimen
yang
berada
berukuran
Hasil material
lanau
pengamatan penyusun
di – di
daratan
4
daerah tersebut adalah lingkungan yang
yang
mengindikasikan
proses pengendapan.
pengendapan
energi
tenang
lingkungan
dimana
dominan
yang
bekerja
adalah
proses
PULAU PARI
Gambar 3. Kondisi energi gelombang dan arus susur pantai terhadap Pembentukan daratan baru (A) perairan sebelah barat P.Pari (dalam lagun) , (B) perairan sebelah Timur Pulau Pari, (C) daratan yang terbentuk.
Karakteristik Pantai dan Pesisir Daerah Penelitian Pulau Pari Pulau
daerah stasiun riset Pusat Penelitian Pari
merupakan
pulau
Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan
terbesar di dalam gugusan Pulau Pari
Indonesia
memiliki luas 55,26 Ha, bentuk pulau
penyebaran sangat luas mulai dari sisi
memanjang Timur Laut – Barat Daya.
tengah pulau – sepanjang sisi barat
Landuse dan Land cover terdiri dari
pulau. Topografi daratan pulau datar
alang-alang penyebarannya sangat luas,
terdiri dari akumulasi sedimen pantai
menempati sisi utara, sisi barat dan sisi
(rombakan terumbu karang). Di Pulau ini
utara
pemukiman
terdapat dua dermaga yang permanen,
menempati sisi tengah sepanjang pantai
yaitu dermaga Pulau Pari yang terletak di
barat pulau dan terkonsentrasi sekitar
sisi tengah sebelah timur dan dermaga
dermaga pulau Pari, sisi barat merupakan
LIPI yang terletak di ujung selatan pulau.
pulau.
Daerah
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
(LIPI),
hutan
mangrove
5
No
Tinggi Abrasi (cm)
1
45
2
10
3
30
4
20
5
20
Gambar 3. Karakteristik Pantai Pulau Pari Panjang garis pantai adalah 8,5
Pari, terletak sekitar 2 km di sebelah barat
km, karakteristik pantainya terdiri dari
laut Pulau Pari. Pulau Kongsi memiliki
pantai berpasir (5,07 km), pantai berbatu
luas
(2,27 km) dan pantai mangrove (1,16 km).
memanjang dari barat laut ke tenggara.
Pantai berpasir berwarna putih kecoklatan
Penggunaan lahan (landuse) sebagian
tersusun oleh material sedimen pasir
besar terdiri dari hutan belukar yang
bervariasi
hingga
tersebar di hampir bagian pulau kecuali di
hasil
sekitar pantai utara dan pantai timur yang
kasar,
dari
halus-sedang
tersusun
material
sekitar
Ha
ditutupi
rombakan batu karang dan hasil erosi
permukiman terletak di sekitar pantai
daratan
bagian tengah pulau terkonsentrasi di
Kemiringan
aktivitas
pantai
gelombang.
bervariasi
dari
mangrove.
berbentuk
pengendapan yang berasal dari hasil
akibat
oleh
3,19
Daerah
4
bagian barat derrnaga Pulau Kongsi.
hingga 8° dan lebar antara 3,5 hingga 8
Terdapat Instalasi Riset Perikanan Teluk
meter. Tinggi abrasi bervariasi antara
Pusat
pantai utara dengan selatan.
Departemen Kelautan dan Perikanan.
Riset
Perikanan
Tangkap,
Topografi daratan pulau adalah datar. Pulau Kongsi Pulau Kongsi merupakan pulau yang terletak di dalam gugusan Pulau
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
6
Panjang garis pantai adalah 1,02 km,
hingga
abu-abu
putih
kecokelatan,
karakteristik pantainya terdiri dari pantai
berukuran sedang dengan material pasir
bermangrove (806,94 m), pantai berpasir
seragam. Lebar pantai bervariasi antara 3
(148,84 m), dan pantai dengan penahan
hingga 4,5 meter dan kemiringan landai
ombak sepanjang 62,1 m. Pantai berpasir
sekitar 4 hingga 8°.
memiliki warna dari putih kecokelatan
Gambar 4. Karakteristik Pantai Pulau Kongsi Pulau Tengah
bagian barat-barat laut yang berpasir dan
Pulau Tengah terletak sekitar 1,5 km di sebelah barat Pulau Pari. Pulau Tengah memiliki luas sekitar 9,56 Ha berbentuk memanjang dari barat ke timur. Sebagian
besar
penggunaan
lahan
(landuse) nya adalah semak belukar, dan sebagian kecil hutan di bagian barat pulau. Hampir semua jenis pantai di Pulau
Tengah
bermangrove,
kecuali
sebagian kecil di bagian selatan dan di
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
dijadikan tempat bersandarnya perahu. Pulau ini tidak dihuni. Topografi daratan pulau datar dengan panjang garis pantai 2,1 km. Karakteristik pantainya terdiri dari dari pantai bermangrove (1,82 km) dan pantai berpasir (287,66 m). Pasir pantai berwarna
putih
kecokelatan.
Material
pasir seragam berukuran sedang hingga sedang agak kasar, lebar pantai sekitar 3 meter dengan kemiringan landai sekitar 6°.
7
Abrasi Stabil
Gambar 5. Karakteristik Pantai Pulau Tengah Pulau Burung Pulau Burung terletak sekitar 2,3 km sebelah barat-barat daya Pulau Pari. Berbentuk memanjang dari utara ke selatan dengan luas sekitar 4,19 Ha. Penggunaan lahan (landuse)nya didominasi oleh mangrove dan sebagian cemara laut dibagian tengah pulau. Jenis pantai didominasi oleh pantai bermangrove, dan sebagian kecil pantai berpasir di bagian utara pulau. Terdapat dermaga di bagian utara pulau. Topografi daratan adalah datar. Garis pantai memiliki panjang sekitar 1,89 km dengan karakteristik dominan adalah pantai bermangrove (1,5 km) dan berpasir (387,05 m). Pantai berpasir berwarna putih kecokelatan dengan material pasir seragam, lebar antar 2 hingga 5 meter dan kemiringan landai sekitar 6°.
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
8
Abrasi Stabil
Gambar 6. Karakteristik Pantai Pulau Burung
Pulau Tikus Pulau Tikus terletak sekitar 4,1 km sebelah barat Pulau Pari. Pulau Tikus merupakan pulau yang terletak paling barat di Gugus Pulau Pari. Berbentuk memanjang dari barat ke timur, memiliki luas sekitar 1,9 Ha. Penggunaan lahan dominan adalah cemara laut dan pinus, sebagian kecil semak belukar. Jenis pantai Pulau Tikus adalah pantai berpasir. Topografi daratan adalah datar. Pulau Tikus memiliki panjang garis pantai sekitar 794,95 m. Pantai Pulau Tikus berpasir berwarna putih kecokelatan dengan lebar 3,5 hingga 7 meter, memiliki kemiringan landai antara 8 hingga 10°, material pasir seragam berukuran halus hingga sedang.
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
9
No
Tinggi Abrasi (cm)
1
40
2
18
3
15
4
30
Gambar 7. Karakteristik Pantai Pulau Tikus 4. Kesimpulan Kondisi pantai terdiri dari pantai berpasir
dan
Penutupan
Lahan:
putih, pantai bermangrove dan pantai
Kasus
berbatu. Beberapa proses yang bekerja
Kepulauan
sepanjang pantai adalah abrasi dan
Makalah Pribadi Pengantar
akresi. Hasil pengukuran tinggi abrasi
Falsafah Sains, IPB-Bogor.
Kepulauan
Pari
Studi dan
Belakangsedih. Ke
daratan di Gugusan Kepulauan Pulau Pari menunjukkan adanya korelasi antara besar abrasi dan kerapatan mangrove. Pengaruh
gelombang
terhadap
perubahan bentang alam pantai pada sisi pulau yang berada/menghadap di luar gugusan pulau pari sangat dominan.
Dahuri, R. J. Rais, S.P. Ginting dan M.J. Stepu.
1996.
Pengelolaan
Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: PT Paradya Paramita. Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.
Daftar pustaka Asriningrum,
2004.
Putinella, Studi
Karakteristik
Pulau
Menggunakan
Data
Permasalahan
dan
Identifikasi
Dinamika Pantai Pada Daerah
Kecil
Wisata Pantai Baron dan Krakal.
Landsat
Dengan Pendekatan Geomorfologi
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
2002.
Laporan
Praktek
Lapangan.
Yogyakarta.
10
Retraubun, A.S.W. 2002. Pulau-Pulau Kecil
di
Masalah Lokakarya
Indonesia. Pengelolaan. dalam
Data
dan
Makalah rangka
Penetapan Luas Terumbu Karang, Panjang Pantai, dan Jumlah Pulau di Indonesia Berdasarkan Data Penginderaan Jauh. COREMAP. LIPI. Sutikno, 1993. “Karakteristik Bentuk dan Geologi di Indonesia”. Yogyakarta: Diklat PU Wil III. Dirjen Pengairan DPU. The jakarta Post, 2000. ”Seven islands in the Seribu chain to disappear”
REGION Volume V No. 1 Maret 2013
11