KARAKTERISTIK INFRASTRUKTUR RUMAH SUSUN DI KOTA YOGYAKARTA Kajian Terhadap Kenyamanan Penggunaan Infrastruktur Bangunan 1
Hestin Mulyandari , Luhur Sapto Pamungkas
2
1,2)
Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) Jl. Glagahsari no. 63, Yogyakarta, email:
[email protected];
[email protected]
Abstract: Infrastructure of flats is an important of building, that researchers would analyzed of flats infrastructure existing in the city of Yogyakarta, such as flat of Juminahan, Cokrodirjan and Rogoyudan. This study aims to analyze the infrastructure of three public apartments in Yogyakarta, based on the advantages and disadvantages of physical discomfort and un-safety of public apartment’s users. The analysis resulted some conclusions, such as (1) the material of infrastructure access to the building is adequate, but has dangerous ramp, (2) water infrastructure is adequate, (3) pipe of sewage is leaking, there are no sewage treatment, (4) Electrical Infrastructure is not good because the location of the electrical panel located on the outside of the building so prone to damage and the electricity network funneled into the building through the shaft and with the cable tray distributed throughout the room, (5) Condition of Fire Protections are much damaged, (6) The symbols of evacuation route path is incomplete, (7) Infrastructure of garbage disposal is not managed properly so that uncomfortable, (8) Lightning rod is adequate. Advantages and disadvantages of such infrastructure of public apartment may effect the users comfort, and this research will be useful for the next infrastructure planning. Keywords : characteristic, infrastructure, utility,public apartments, comfortable, safety Abstrak: Kebutuhan Infrastruktur bangunan rumah susun menjadi hal penting. Sebelum merencanakan inovasi infrastruktur rumah susun di Kotamadya Yogyakarta, peneliti menganalisa kondisi eksisting infrastruktur dari tiga rumah susun sewa (rusunawa) di Kota Yogyakarta, yaitu dari karakteristik infrastruktur di Rusunawa Juminahan, Cokrodirjan dan Rogoyudan. Penelitian ini bertujuan menganalisa infrastruktur tiga rusunawa di Kotamadya Yogyakarta menurut keunggulan dan kelemahan fisik, ketidaknyamanan dan ketidakamanan pengguna rusunawa. Hasil analisa infrastruktur dari tiga rusunawa tersebut yaitu (1) material akses ke bangunan memadai, dan kemiringan ramp curam, (2) infrastruktur air bersih memadai, (3) infrastruktur air kotor, banyak pipa yang bocor, tidak terdapat pengolaha limbah, (4) Infrastruktur elektrikal tidak memadai karena letak panel listrik terdapat di luar bangunan sehingga rawan dengan kerusakan, (5) Kondisi sistem penanggulangan bahaya kebakaran banyak yang rusak, peralatannya hilang, (6) Jalur evakuasi tidak memadai karena simbol jalur evakuasinya tidak lengkap, (7) Infrastruktur persampahan shaft sampah dan penampungan sampah tidak dikelola dengan baik sehingga sampah berceceran dan menimbulkan bau yang tidak nyaman, (8) Penangkal petir cukup memadai sehingga bangunan aman terhadap petir. Analisa karakteristik tersebut berpengaruh terhadap kenyamanan penghuni rusunawa, dan dapat digunakan pada perencanaan infrastruktur rumah susun yang akan datang. Kata kunci : Karakteristik, Infrastruktur, Utilitas, Rusun, Kenyamanan, Keamanan
PENDAHULUAN
Kebijakan yang diambil oleh pemerintah
Kota Yogyakarta sedang mengalami
kota Yogyakarta sendiri untuk mengatasi hal
perekonomian yang pesat yang dibuktikan
ini adalah dengan menerbitkan peraturan
dengan
walikota Yogyakarta nomor 17 tahun 2007
semakin
komersial
menjamurnya
(pusat
bangunan
perbelanjaan,
hotel
tentang RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2007-
apartemen dan bangunan komersial lainnya),
2011
pertumbuhan bangunan komersial tersebut
pembangunan
menggusur
bekualitas disebutkan bahwa pembangunan
sebagian
besar
daerah
yang
berencana prasarana
dan
bagian
sarana
permukiman, sehingga warga yang mendapat
infrastruktur
ganti rugi tanah terdesak ke daerah pinggiran
pembangunan kota merupakan salah satu
(Sleman dan Bantul).
penggerak
Karakteristik Infrastruktur Rumah Susun di Kota Yogyakarta – Hestin Mulyandari, dkk
adalah
mewujudkan
pertumbuhan
integral
ekonomi
dari
daerah.
115
2
Salah satu aspek krusial dalam hal ini adalah
jumlah 72 unit, rata-rata luas unit 24 m .Tiap
sarana dan prasarana permukiman yang ada
unit memiliki ruang tamu,dapur, kamar mandi.
di
wilayah
padat
penduduk,
termasuk
kampung-kampung di tepian daerah kali code. Kebutuhan rumah
susun
infrastruktur
menjadi
hal
bangunan
yang
sangat
dibutuhkan, seperti jaringan air bersih, jaringan air kotor (pembuangan dari limbah dapur, kamar
mandi,
transportasi system
WC,
vertikal
drainase (tangga
penanggulangan
air
hujan,
dan
ramp),
kebakaran,
3.
penangkal petir. Sebelum
Gambar 2. Rusun Cokrodirjan
dan
merencanakan
Rusunawa Jogoyudan
inovasi
infrastruktur rumah susun pada obyek lain di Kotamadya Yogyakarta, peneliti menganalisa eksisting infrastruktur dari tiga rumah susun sewa (rusunawa) di Kota Yogyakarta, yaitu dari karakteristik infrastruktur di rusunawa Juminahan, Cokrodirjan dan Rogoyudan. Gambaran ketiga rusunawa sebagai berikut:
Gambar 3. Rusun Jogoyudan
1. Rusunawa Juminahan Terdapat 2 blok bangunan berlantai 5, jumlah 68 unit, rata-rata luas setiap unit 24 m
2
Terdapat 4 blok bangunan berlantai 5, 2
jumlah 96 unit, rata-rata luas unit 24m . Tiap unit memiliki ruang tamu, dapur, kamar mandi.
Tujuan analisa karakteristik infrastruktur pada rusunawa Juminahan, Cokrodirjan, dan Rogoyudan mendorong pertanyaan penelitian sebagai berikut: a. Seperti apakah karakteristik infrastruktur di rusunawa Juminahan, Cokrodirjan dan Gambar 1. Rusun Juminahan
Rogoyudan? b. Bagaimana kenyamanan para penghuni
Tiap unit memiliki ruang tamu, dapur, kamar mandi.
rumah susun tersebut terhadap fasilitas infrastruktur bangunan yang sudah ada?
2. Rusunawa Cokrodirjan Terdapat 2 blok bangunan berlantai 5,
116 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal: 115 – 126
METODE PENELITIAN Eksplorasi beberapa
struktur-struktur
data
komponen
Evaluasi
Purna
dilakukan yaitu:
Huni
melalui
(EPH)
atau
dasar,
peralatan-peralatan,
pada
instalasi-instalasi yang dibangun dan yang
studi
dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial
Post
dan
occupancy Evaluation (POE) yaitu kegiatan
sistem
ekonomi
masyarakat
disebut
sebagai sistem infrastruktur.
evaluasi terhadap bangunan atau lingkungan binaan yang telah dihuni, dalam hal ini terhadapinfrastruktur berada
di
tiga
Kotamadya
rusunawa
yang
Yogyakarta
yaitu
Rusunawa Juminahan, Rusunawa Cokrodirjan, Rusunawa
Jogoyudan.
Studi
EPH
Gambar 4. Hubungan antara sistem sosial, ekonomi, infrastruktur dan lingkungan alam Sumber: Grigg, 1988
yang
dilakukan meliputi jaringan air bersih, jaringan air kotor (pembuangan dari limbah dapur, kamar
mandi,
transportasi system
WC,
vertikal
drainase (tangga
penanggulangan
penangkal
petir.
infrastruktur
Dari
rusunawa
air
hujan,
dan
ramp),
kebakaran, tiga
dan
karakteristik
tersebut
akan
ditemukan kondisi tingkat kenyamanan pada masing-masing
rusunawa
Selanjutnya
ditemukan
akan
tersebut. unsur-unsur
Infrastruktur juga merupakan proses dengan
tersebut.
Dari
proses
analisatersebut akan merujuk ke rekomendasi desain yang akan bermanfaat untuk digunakan pada perencanaan infrastruktur rumah susun
tantangan
dalam
infrastruktur
adalah
bagaimana
KAJIAN PUSTAKA Infrastruktur merupakan suatu sistem fisik
yang
pengairan,
menyediakan drainase,
transportasi,
bangunan-bangunan
gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg, 1988). Dengan kata lain infrastruktur adalah aset fisik yang dirancang dalam sistem sehingga memberikan pelayanan publik yang penting.
Sedangkan
fasilitas-fasilitas
atau
aspek,
perancangan
sistem
mempertimbangkan
semua memberikan pengaruh
pada lainnya, keterikatan satu sama lain dan dampak-dampaknya (Grigg, 1988). Gambar
4
menerangkan
bahwa
lingkungan alam merupakan pendukung dasar dari
semua
sistem
yang
ada.
Peran
infrastruktur sebagai mediator antara sistem ekonomi dan sosial dalam kehidupan dengan tetap
yang akan datang.
berbagai
interdisiplin, dan multi sektoral. Salah satu
kelemahan dan keunggulan masing-masing rusunawa
keterlibatan
didukung
oleh
Infrastruktur
yang
memberikan
dampak
lingkungan
kurang
berfungsi
terhadap
alam. akan
kehidupan
manusia dan sebaliknya infrastruktur yang berlebihan yang tidak memperhitungkan daya dukung lingkungan akan merusak alam yang pada akhirnya akan merugikan manusia dan mahluk hidup lainnya. Selain itu berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa infrastruktur merupakan pendukung dari sistem sosial dan ekonomi, dimana sistem ekonomi didukung oleh sistem infrastruktur dan sistem sosial sebagai obyek dan sasaran didukung oleh
Karakteristik Infrastruktur Rumah Susun di Kota Yogyakarta – Hestin Mulyandari, dkk
117
sistem
ekonomi.
perancangan
Oleh
dan
karena
itu
setiap
perencanaannya
harus
dilakukan secara terpadu dan menyeluruh. Infrastruktur rumah susun terdiri dari Jaringan
Air
Bersih;
(pembuangan
dari
Jaringan
limbah
Air
rumah
Kotor
kontrol, septic tank, sumur resapan, IPAL, peresapan air
terletak
di
tepi
jalan
raya
Rusunawa Juminahan mudah untuk dijangkau namun kondisi jalan untuk masuk ke dalam tempat parkir cukup sulit karena tidak lebar dan mempunyai ramp yang sangat curam.
tangga
dapur, kamar mandi dan air hujan) – bak
sumur
Ramp
b. Infrastruktur Air Bersih Infrastruktur air bersih pada Rusunawa
hujan; Transportasi
Jogoyudan cukup baik dengan menggunakan
jalur
evakuasi);
sistem downfeed yang memanfaatkan sumber
Penanggulangan Bahaya Kebakaran; Jaringan
air yang ada di sekitar lokasi untuk diambil lalu
Listrik; dan Penangkal Petir.
ditampung dalam water tank yang di pompa ke
(tangga,
ramp,
Utilitas seperti system deteksi adalah sistem
yang
berfungsi
mendeteksi
awal
adanya suatu kebakaran. Pemasangan suatu
rooftank kemudian didistribusikan ke seluruh ruang. Meteran air terletak di setiap kamar hunian.
komponen system deteksi terdiri dari detector panas, detector asap, detector nyala api, detektor gas, TPM, alarm kebakaran, panel Kebakaran, kabel, catu daya dan peralatan bantu instalasi (Fahirah, 2010). Dengan melakukan manajemen risiko diharapkan sasaran proyek yang tepat biaya, tepat
waktu,
dan
tepat
mutu
dalam
pembangunan infrastruktur bangunan gedung bias terwujud (Suprapto,, 2010).
Gambar 6. Jaringan Air Bersih di Rusun Juminahan
c. Infrastruktur Air Kotor Infrastruktur air kotor pada Rusunawa Juminahan cukup baik karena jaringan pipa air kotor terletak pada shaft namun jaringan
HASIL PEMBAHASAN
limbah di sekitar lokasi site terbuka dan tidak
1. Rusunawa Juminahan
terawat sehingga terlihat kotor, selain itu juga
a. Infrastruktur Jalan
tidak terdapat pengolahan limbah dan limbah langsung dibuang ke sungai.
Gambar 5. Ramp
Gambar 7. Infrastruktur Air Kotor
118 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal: 115 – 126
Bau di dalam unit hunian dan sirkulasi Didalam lot rumah tidak tercium bau-bauyang menyengat, begitu juga dengan sirkulasi yang ada di lantai 2 sampai lantai 5 karena berhubungan langsung dengan udara terbuka. Tetapi pada lantai dasar tepatnya di area parker tercium bau yang sangat menyengat,
Gambar 10. Infrastruktur Listrik
karena pada lantai dasar terdapat saluran air pembuangan yang mampet dan bau dari
e. Infrastruktur Fire Protection
septiktank.
Infrastruktur
Fire
Protection
pada
Rusunawa Juminahan menggunakan hydrant Saluran air kotor yang mampet menimbulkan bau yang cukup menyengat pada lantai dasar rusunawa.
dan springkler selain itu juga terdapat smoke detector dan heat detector untuk pencegahan kebakaran, namun kondisinya tidak terawat dan
banyak
yang
rusak
maupun
hilang
sehingga tidak dapat dimanfaatkan apabila
Gambar 8. Saluran air kotor
terjadi kebakaran. Air kotor dan BAB disalurkan dari setiap ruang sewa secara vertikal melalui shaft air kotor yang menjadi satu dengan kolom.
Gambar 11. Fire Protection
f. Infrastruktur Jalur Evakuasi Infrastruktur
jalur
evakuasi
pada
Rusunawa Juminahan kurang baik karena Gambar 9. Jaringan plumbing
kurangnya tanda/simbol jalur evakuasi apabila terjadi bencana dan jalur akses yang cukup
d. Infrastruktur Listrik Infrastruktur
listrik
sempit pada jalan dan selasar bangunan pada
Rusunawa
Juminahan cukup baik karena panel dan meteran
listrik
terdapat
di
setiap
lantai
sehingga mudah dalam pengawasan dan
namun pada Rusunawa Juminahan terdapat alat Early Warning System (EWS) yang dapat menjadi penanda apabila terjadi bencana.
jaringan listrik disalurkan kedalam bangunan melalui shaft lalu dengan kabel tray disalurkan keseluruh ruangan.
Karakteristik Infrastruktur Rumah Susun di Kota Yogyakarta – Hestin Mulyandari, dkk
119
2. Rusunawa Cokrodirjan a. Infrastruktur Jalan
Gambar 15. Infrastruktur Jalan
Gambar 12. Jalur Evakuasi
g. Infrastruktur Persampahan
Infrastruktur
Jalan
pada
Rusunwa
Cokrodirjan cukup baik tetapi hanya dapat dilalui kendaraan roda 2 dan orang karena tidak cukup lebar, selain itu juga jalan pada akses masuk ke dalam bangunan cukup curam dan jalan sedikit rusak.
Gambar 13. Persampahan
Infrastruktur
persampahan
pada
b. Infrastruktur Air Bersih
Rusunawa Juminahan kurang baik karena tidak terdapat system pembuangan sampah yang
baik
dan
tidak
terdapat
tempat
penampungan sampah sehingga sampah ada yang dibuang ke sembarang tempat.
h. Penangkal Petir
Gambar 16. Infrastruktur Air Bersih
Infrastruktur air bersih pada Rusunawa Gambar 14. Penangkal Petir
Jogoyudan cukup baik dengan menggunakan system
Penangkal Juminahan
tidak
petir
pada
optimal
Rusunawa
karena
downfeed
dengan
memanfaatkan
sumber air yang ada di sekitar lokasi untuk
hanya
diambil lalu ditampung dalam water tank lalu di
terdapat satu penangkal petir sehingga tidak
pompa ke roof tank kemudian didistribusikan
dapat melindungi seluruh bagian bangunan
keseluruh ruang. Meteran air terletak terpusat
terhadap sambaran petir.
di setiap lantai.
120 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal: 115 – 126
c. Infrastruktur Air Kotor
d. Infrastruktur Elektrikal
Gambar 20. Infrastruktur Elektrikal Gambar 17. Infrastruktur Air Kotor
e. Infrastruktur Fire Protection Infrastruktur air kotor pada Rusunawa
InfrastrukturFire
Protection
pada
Cokrodirjan kurang baik karena jaringan pipa
Rusunawa Cokrodirjan menggunakan APAR
air
selain itu juga terdapat fire alarm dan panic
kotor
yang
terletak
pada
belakang
bangunan terekspos dan tidak tertata namun
button
tidak
kebakaran, namun APAR banyak yang hilang
mengalami
kebocoran
sehingga
untuk
peringatan
apabila
terjadi
membuat fasad bangunan tidak kotor, selain
dan
itu juga tidak terdapat pengolahan limbah.
semestinya hanya terdapat di ruang pengelola
Bau di dalam unit hunian dan sirkulasi
tidak
terletak
pada
tempat
yang
saja.
sangat bau, terutama sirkulasi tangga karena terdapat shaft sampah. Jaringan plumbing disalurkan melalui pipa-pipa pembuangan air kotor. Gambar 21. Infrastruktur Fire Protection
f. Infrastruktur Jalur Evakuasi Infrastruktur Gambar 18. Shaft sampah dan penumpukan sampah pada lantai paling bawah
jalur
evakuasi
pada
Rusunawa Cokrodirjan cukup baik karena terdapat tangga darurat yang ada di setiap tepi bangunan tetapi ada beberapa tangga darurat yang digunakan untuk menjemur pakaian, Tidak ada simbol jalur evakuasi apabila terjadi bencana.
Gambar 19. Jaringan plumbing
Karakteristik Infrastruktur Rumah Susun di Kota Yogyakarta – Hestin Mulyandari, dkk
121
seluruh bagian bangunan sehingga bangunan aman terhadap ancaman tersambar petir.
3. Rusunawa Jogoyudan a. Infrastruktur Jalan Gambar 22. Infrastruktur Jalur Evakuasi
g. Infrastruktur Persampahan Infrastruktur
persampahan
.
pada Gambar 25. Infrastruktur Jalan
Rusunawa Cokrodirjan cukup baik karena terdapat
shaft
sampah
dan
tempat
Infrastruktur
jalan
cukup
lebar
dan
penampungan sampah pada bangunan tetapi
perkerasannya juga baik sehingga mudah
sampah
untuk dilalui kendaraan roda 4 maupun 2,
sering
terlambat
untuk
diambil
sehingga menimbulkan bau dan sampah juga belum dapat diolah.
tetapi kemiringan jalannya cukup curam. b. Infrastruktur Air Bersih
Gambar 26. Infrastruktur Air Bersih
Gambar 23. Infrasruktur Persampahan
Infrastruktur air bersih pada Rusunawa
h. Penangkal Petir
Jogoyudan cukup baik dengan menggunakan sistem
downfeed
dengan
memanfaatkan
sumber air yang ada di sekitar lokasi untuk diambil lalu ditampung dalam water tank lalu di pompa ke rooftank kemudian didistribusikan ke seluruh ruang. Meteran air terletak di setiap kamar hunian. c. Infrastruktur Air Kotor Infrastruktur air kotor pada Rusunawa
Gambar 24. Penangkal Petir
Jogoyudan kurang baik karena jaringan pipa Penangkal Cokrodirjan
cukup
petir baik
pada karena
Rusunawa terdapat
banyak penangkal petir yang dapat melindungi
air
kotor
yang
terletak
bangunan
terekspose
mengalami
kebocoran
122 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal: 115 – 126
dan
pada
belakang
banyak
sehingga
yang
membuat
kotor fasad bangunan, selain itu juga tidak terdapat pengolahan limbah.
e. Infrastruktur Fire Protection Infrastruktur
Fire
Protection
pada
Rusunawa Jogoyudan menggunakan hydrant selain itu juga terdapat fire alarm yang digunakan
dalam
penanganan
kebakaran,
namun kondisinya banyak yang rusak dan tidak dapat dimanfaatkan. Gambar 27. Infrastruktur Air Kotor
Bau di dalam unit hunian dan sirkulasi, tidak ada masalah. Jaringan plumbing, aliran utilitas untuk air kotor dan BAB di salurkan melalui 2 shaft yang terdapat pada rusun ini. Shaft yang berada pada dinding luar susun
Gambar 30. Infrastruktur Fire Protection
f. Infrastruktur Jalur Evakuasi
Shaft di tanggapenghub ungantarlantaid alamrusun.
Gambar 28. Jaringan plumbing
d. Infrastruktur Elektrikal
Gambar 29. Infrastruktur Elektrikal
Infrastruktur Elektrikal pada Rusunawa Jogoyudan tidak memadai karena letak panel listrik terdapat di luar bangunan sehingga rawan kerusakan dan jaringan listrik disalurkan kedalam bangunan melalui shaft lalu dengan kabel tray disalurkan keseluruh ruangan.
Gambar 31. Infrastruktur Jalur Evakuasi
Infrastruktur
jalur
evakuasi
pada
Rusunawa Jogoyudan kurang baik karena
Karakteristik Infrastruktur Rumah Susun di Kota Yogyakarta – Hestin Mulyandari, dkk
123
tidak terdapat tanda atau simbol jalur evakuasi
(2) infrastruktur air
apabila terjadi bencana selain itu juga terdapat
infrastruktur air kotor banyak pipa yang bocor,
tangga dan ramp yang tidak nyaman untuk
tidak
digunakan namun untuk jalur evakuasi pada
Infrastruktur elektrikal tidak baik karena letak
Rusunawa Jogoyudan cukup lebar.
panel
terdapat
listrik
sehingga g. Infrastruktur Persampahan
bersih memadai, (3)
pengolahan
terdapat
rawan
di
dengan
limbah,
luar
(4)
bangunan
kerusakan
dan
jaringan listrik disalurkan kedalam bangunan melalui shaft lalu dengan kabel tray disalurkan keseluruh
ruangan,
penanggulangan
(5)
Infrastruktur
bahaya
kebakaran
kondisinya banyak yang rusak, peralatannya hilang, (6) Infrastruktur jalur evakuasi tidak memadai Gambar 32. Infrastruktur Persampahan
Infrastruktur
persampahan
karena
rata-rata
tidak
terdapat
simbol jalur evakuasi, (7) Infrastruktur shaft pada
sampah dan penampungan sampah tidak
Rusunawa Jogoyudan kurang baik karena
dikelola
tidak terdapat system pembuangan sampah
berceceran dan menimbulkan polusi bau, (8)
yang
Penangkal petir aman terhadap ancaman
baik
dan
tidak
terdapat
tempat
penampungan sampah.
dengan
baik
sehingga
sampah
sambaran petir. Kelebihan dan kekurangan infrastruktur
h. Penangkal Petir
tersebut berpengaruh terhadap kenyamanan penghuni rusunawa, dan bermanfaat untuk digunakan pada perencanaan infrastruktur rumah susun yang akan datang. Untuk itu diperlukan rekomendasi untuk memberikan kenyamanan infrastruktur rumah
Gambar 33. Infrastruktur Penangkal Petir
Penangkal
petir
pada
Rusunawa
Jogoyudan cukup baik karena terdapat banyak
susun dengan jaringan utilitas dan material yang berstandar SNI dan disesuaikan dengan jumlah penghuni, serta regulasi setempat.
penangkal petir yang dapat melindungi seluruh bagian bangunan sehingga bangunan aman
DAFTAR PUSTAKA
terhadap ancaman tersambar petir.
Grigg, Neil, 1988. Infrastructure Engineering And Management. John Wiley and Sons.
KESIMPULAN DAN SARAN
Peraturan walikota Yogyakarta nomor 17 tahun 2007 tentang RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2007-2011
Tiga
rusunawa
tersebut
rata-rata
memiliki karakteristik yang sama, yaitu (1) material infrastruktur akses ke bangunan memadai, namun kemiringan rampnya curam,
Nurlela&Suprapto H, 2010. Identifikasi Dan Analisis Manajemen Risiko Pada Proyek Pembangunan Infrastruktur Bangunan Gedung Bertingkat. Jurnal Desain
124 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal: 115 – 126
Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014. Jakarta: Teknik Sipil Universitas Gunadarma. Fahirah, 2010. Sistem Utilitas Pada Konstruksi Gedung. Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 2, Mei 2010: 97 - 106
Karakteristik Infrastruktur Rumah Susun di Kota Yogyakarta – Hestin Mulyandari, dkk
125
126 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 2 Volume 18 – Juli 2016, hal: 115 – 126