Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Karakterisasi Dan Pengujian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Sukun (Artocarpus communis) Dede Sukandar, Eka Rizki Amalia, dan Sandra Hermanto Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jalan Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Telp. (62-21) 7493606 Email:
[email protected]
Abstrak. Telah dilaporkan karakterisasi dan pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah sukun (Artocarpus communis). Karakterisasi dilakukan menggunakan instrumen GCMS dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil karakterisasi menunjukkan ekstrak etanol buah sukun mengandung komponen utama senyawa dietil ftalat dengan kemiripan 93%, waktu retensi 14,592, rumus molekul C12H14O4 dan berat molekul 222 (Wiley7 Library). Ektrak etanol buah sukun memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar 121,96 ppm. Kata kunci: antioksidan, Artocarpus communis, dietil ftalat, karakterisasi dan metode DPPH
PENDAHULUAN Sukun (A. communis) merupakan satu di antara tanaman hutan non kayu yang dimanfaatkan kayunya bila sudah sesuai umurnya. Tanaman ini memiliki peranan penting dalam kebutuhan sumber pangan karena jumlah kalori dan kandungan gizinya yang tinggi. Oleh karena itu, sukun merupakan tanaman hutan non kayu yang termsuk dalam data International Treaty on Genetik Receorse for Food and Agriculture yang akan berkontribusi terhadap upaya global dalam menjamin ketahanan pangan (Siregar, 2009). Tumbuhan dari genus Artocarpus dalam famili Moraceae ini banyak terdapat di kawasan tropika seperti Malaysia dan Indonesia. Ketinggian tanaman ini bisa mencapai 20 meter dan di pulau Jawa tanaman ini dijadikan tanaman budidaya oleh masyarakat (Mustafa, 1998). Sukun dikenal dengan nama lokal amo (Maluku Utara), suune (Ambon), beitu (Papua), hatopul (Medan), dan baka (Sulawesi Selatan). Sedangkan di Inggris,
sukun disebut dengan breadfruit dan di Perancis dikenal fruit a pain (Heyne, 1987).
Gambar 1. Tanaman Sukun (A. communis)
Semirata 2013 FMIPA Unila |67
Dede Sukandar dkk: Karakterisasi Dan Pengujian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Sukun (Artocarpus communis)
Buah sukun mengandung niasin, vitamin C, riboflavin, karbohidrat, kalium, thiamin, natrium, kalsium, dan besi (Mustafa, 1998). Pada kulit kayunya ditemukan senyawa turunan flavanoid yang terprenilasi, yaitu artonol B dan sikloartobilosanton. Namun demikian sedikit sekali informasi mengenai karakterisasi senyawa dan pengujian aktivitas antioksidan buah sukun yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan fungsional. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan karakterisasi dan pengujian aktivitas antioksidan ektrak etanol buah sukun masing-masing menggunakan instrumen GCMS dan metode DPPH. PERCOBAAN Umum Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi selama 3x24 jam menggunakan pelarut etanol 70% dan penguapan pelarut menggunakan rotary evaporator Buchi. Karakterisasi dilakukan menggunakan instrumen GCMS Merck Shimadzu QP 2010. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil pikrilhidrazil). Bahan Tumbuhan. Sampel buah sukun (A. communis) diperoleh dari petani di Sukamakmur, Telukjambe Timur, Karawang Jawa Barat dan diidentikasi di Herbarium LIPI Cibinong Bogor.
Uji Antioksidan Ekstrak etanol buah nam-nam hasil pemekatan ditimbang sebanyak 0,1 gram dan dilarutkan dalam 20 mL metanol (5000 ppm). Larutan sampel tersebut kemudian dibuat dalam berbagai konsentrasi, yaitu 12,5; 25; 50; 100; 200; 400 ppm. Masingmasing larutan sampel tersebut kemudian dipipet sebanyak 2 mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah itu ditambahkan 2 mL DPPH 0,002% (lakukan dalam ruang gelap). Tiap konsentrasi dibuat duplo. Larutan sampel dikocok sampai homogen dan diinkubasi selama 30 menit, lalu diukur dengan spektrofotometer UVVis (panjang gelombang DPPH = 518 nm). Nilai IC50 ditentukan berdasarkan persamaan regresi linier. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil GCMS menunjukkan ekstrak etanol buah sukun memiliki puncakpuncak serapan yang berasal dari senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak tersebut. Kromatogram hasil analisa GCMS ekstrak etanol buah sukun tertera pada gambar 4.32. Berdasarkan data kromatografi GCMS sedikitnya terdapat limabelas senyawa aktif dalam ekstrak buah sukun. Hasil analisa GCMS senyawa-senyawa tersebut terlihat pada tabel 1.
Ekstraksi dan Karakterisasi Sebanyak 25 g serbuk kering buah sukun dimaserasi dengan etanol 70% (3 x 24 jam). Setelah dilakukan penyaringan, ekstrak dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 70 0C dan selanjutnya dilakukan karakterisasi komponen kimianya menggunakan instrument GCMS. Gambar 2. Kromatogram GCMS Ekstrak Etanol Buah Sukun
68|Semirata 2013 FMIPA Unila
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Tabel 1. Hasil Analisa GCMS Ekstrak Buah Sukun Puncak
Waktu Retensi
Area
% Area
Tinggi
% Tinggi
A/T
% Kemiripan
1
14.592
1074957
1.29
221272
0.51
4.86
93
2
20.084
1036487
1.24
558018
1.29
1.85
92
3
20.301
5926383
7.10
3647886
8.42
1.62
93
4
20.425
655683
0.79
230740
0.53
2.84
84
5
20.625
23691749
28.39
12100246
27.93
1.96
90
6
20.903
279726
0.34
161089
0.37
1.73
82
7
21.027
808009
0.97
543912
1.26
1.48
89
8
21.667
3006505
3.60
2157727
4.98
1.39
93
9
21.709
4330997
5.19
2520776
5.82
1.71
90
10
21.762
1621273
1.94
846409
1.95
1.91
91
11
21.943
9348616
11.20
5589446
12.90
1.67
89
12
21.983
29930886
35.86
14118646
32.59
2.12
90
13
22.152
638729
0.77
180729
0.42
3.53
70
14
22.497
194738
0.23
96566
0.22
2.01
69
15
24.723
915268
1.10
352108
0.81
2.59
92
Berdasarkan data pada Wiley7 Library GCMS Merck Shimadzu QP2010, ekstrak etanol buah sukun mengandung senyawa dietil ftalat (1) dengan kemiripan 93%, waktu retensi 14,592, rumus molekul C12H14O4 dan berat molekul 222; metil palmitoleat (2) dengan kemiripan 92%, waktu retensi 20,083, rumus molekul C17H32O2 dan berat molekul 268; metil palmitat (3) dengan kemiripan 93%, waktu retensi 20.301, rumus molekul C17H34O2 dan berat molekul 270; 2-hidroksi siklopentadekanon (4) dengan kemiripan 84%, waktu retensi 20,425, rumus molekul C16H30O2 dan berat molekul 240; asam palmitat (5) dengan kemiripan 90%, waktu retensi 20,625, rumus molekul C16H32O2 dan berat molekul 256; etil palmitat (6) dengan kemiripan 82%, waktu retensi
Nama Dietil ftalat Metil palmitoleat Metil palmitat 2-hidroksi siklopentadekanon Asam palmitat Etil palmitat Metil 8-(2-heksilsiklopropil) oktanoat Metil 8-11-oktadekadienoat Metil 11-14-17-eikosatrienoat Metil 11-oktadekenoat Oksasiklo heptadekana-8oksasikloheptadek-8-en-2-one 9,12,15-Oktadekatrien-1-ol 2-(2-hidroksieetoksi) etil oktadekanoat Metil 7-heksadekanoat mono(2-etilheksil) 1,2benzenadikarboksilat
20.903, rumus molekul C18H36O2 dan berat molekul 284; metil 8-(2-heksilsiklopropil) oktanoat (7) dengan kemiripan 89%, waktu retensi 21,025, rumus molekul C18H34O2 dan berat molekul 282; metil 8-11oktadekadienoat (8) dengan kemiripan 93%, waktu retensi 21,667, rumus molekul C19H34O2 dan berat molekul 294; metil 1114-17-eikosatrienoat (9) dengan kemiripan 90%, waktu retensi 21,708, rumus molekul C21H36O2 dan berat molekul 320; metil 11oktadekenoat (10) dengan kemiripan 91%, waktu retensi 21,758, rumus molekul C19H36O2 dan berat molekul 296; oksasiklo heptadekana-8-oksasikloheptadek-8-en-2one(11) dengan kemiripan 89%, waktu retensi 21,942, rumus molekul C16H28O2 dan berat molekul 252; 9,12,15Oktadekatrien-1-ol (12) dengan kemiripan Semirata 2013 FMIPA Unila |69
Dede Sukandar dkk: Karakterisasi Dan Pengujian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Sukun (Artocarpus communis)
90%, waktu retensi 21,983, rumus molekul C18H32O dan berat molekul 264; 2-(2hidroksieetoksi) etil oktadekanoat (13) dengan kemiripan 70%, waktu retensi 22,150, rumus molekul C22H44O4 dan berat molekul 372; metil 7-heksadekanoat (14) dengan kmiripan 69%, waktu retensi 22,497, rumus molekul C17H32O2 dan berat molekul 268 dan mono(2-etilheksil) 1,2benzenadikarboksilat (15) dengan kemiripan 92%, waktu retensi 24,723, rumus molekul C16H22O4 dan berat molekul 278. Struktur senyawa yang disarankan berdasarkan Wiley 7 Library terdapat pada gambar 3. 1
2
O
COOC2H5 COOC2H5
O
O
3
Gambar 3. Struktur Senyawa pada Ekstrak Etanol Buah Sukun
Hasil uji aktivitas antioksidan ektrak etanol buah sukun terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Sukun Konsentrasi (ppm) 6,25 12,5 25 50 100 200
% Inhibisi
IC50 (ppm)
9,3998 12,9303 24,5808 30,3619 38,1289 76,1253
121,96
O
4
O
5
OH
OH O
6
O O
O
7
KESIMPULAN
O
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu : 1. Ekstrak etanol buah sukun mengandung senyawa utama dietil ftalat. 2. Ekstrak etanol buah sukun memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar 121,96 ppm.
8
O O
9
O O
10
O
Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah sukun memiliki aktivitas antioksida dengan IC50 sebesar 121,96 ppm.
O
11
O O
12
HO
13
SARAN O O
14
O
OH
O O
O
15
OH O O
70|Semirata 2013 FMIPA Unila
Penelitian ini merupakan pendahuluan untuk mengetahui komponen kimia dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol buah sukun. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi dan penentuan struktur molekul senyawa aktif antioksidan dalam ekstrak etanol buah sukun yang didukung data
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
spektroskopi UV-VIS, FTIR, MS, dan NMR.
Jawetz, M. dan Adelberg. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika, Jakarta.
UCAPAN TERIMA KASIH
Mustafa, A. M. 1998. Isi Kandungan Arthocarpus communis. Food Science.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ketua Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan dana penelitian institusional BLU tahun anggaran 2012, Kepala Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memfasilitasi penelitian dan Herbarium LIPI Cibinong yang telah membantu mengidentifikasi tanaman sukun.
Pelczar, M. dan Chan. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi, Jilid I dan II. Diterjemahkan oleh Ratna Sri Hadioetomo, et al. UI-Press, Jakarta. Siregar, A. S. 2009. Inventarisasi Tanaman Sukun (Artocarpus cummunis) pada Berbagai Ketinggian di Sumatera Utara. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Waluyo, L. 2008. Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. UMM-Press, Malang.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Sarana Wana Jaya, Jakarta
Yuharmen, Yum Eryanti dan Nurbalatif. 2002. Uji Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Dan Ektrak Metanol Lengkuas (Alpinia galanga). Riau: UnRi
Semirata 2013 FMIPA Unila |71