Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Bab I Pendahuluan Berbagai dinamika lingkungan strategis seperti semakin meningkatnya permintaan terhadap komoditas pertanian karena pesatnya pertumbuhan penduduk, semakin langkanya energi fosil, perubahan iklim, dan semakin cepatnya alih fungsi lahan serta adanya persaingan bahan baku untuk pangan, pakan, serat, dan energi telah diantisipasi oleh Kementerian Pertanian dengan mengeluarkan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2013-2045. Dalam SIPP 2013-2045 tersebut tergambar visi pembangunan pertanian ke depan yaitu “Terwujudnya sistem pertanian bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi dari sumberdaya hayati pertanian dan kelautan tropika”. Beberapa kata kunci penting dalam visi tersebut yaitu bioindustri bekelanjutan, pangan sehat, dan nilai tambah. Ketiga kata kunci tersebut berkaitan erat dengan tugas dan fungsi BB-Pascapanen, sehingga perlu menjadi acuan kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen.
Badan Litbang Pertanian dalam penyusunan Rencana Strategis 2015-2019 juga menitikberatkan program penelitian dan pengembangan pada bio-based dan zero waste technology. Agenda Riset Nasional (ARN) 2015-2019 yang disusun oleh Dewan Riset Nasional juga menyebutkan bahwa prioritas penelitian dan pengembangan adalah untuk menjawab isu perubahan iklim, teknologi hijau, peningkatan komponen dalam negeri, serta pembangunan berkelanjutan yang melibatkan seluruh stakeholders. Selain kebijakan pemerintah yang sifatnya nasional, kondisi regional maupun global juga menciptakan berbagai peluang bagi pengembangan teknologi pascapanen pertanian. Era globalisasi dan pemberlakuan pasar bebas ASEAN (AFTA), ASEAN-China (ACFTA), Asean-Jepang (AJFTA), dan Asean-Korea Selatan (ASKFTA) telah mendorong berbagai produk pertanian Indonesia, baik bahan mentah maupun olahan berpeluang untuk dipasarkan ke pasar ASEAN dan China. Apabila peluang pasar dalam dan luar negeri dapat dimanfaatkan dengan meningkatkan nilai tambah dan daya saing berbasis pada keunggulan komparatif dan kompetitif.
Pertumbuhan ekonomi yang pesat tentunya berdampak pula terhadap pendapatan masyarakat dan juga pola hidup masyarakat. Sebagai contoh, kebutuhan pangan saat ini tidak hanya sebatas dapat mengenyangkan tetapi juga harus memiliki fungsi lain seperti pangan sehat yang bergizi, aman, dan memiliki sifat fungsional tertentu bila dikonsumsi. Selain itu, kesadaran akan arti pentingnya kesehatan serta kelestarian lingkungan juga mendorong berkembangnya produk-produk yang bersifat back to nature, organik maupun enviromental friendly sehingga memiliki nilai tambah lebih dibandingkan produk yang tidak mengusung label tersebut. Tentunya perubahan pola hidup tersebut harus mampu diantisipasi dengan menghasilkan teknologi yang bersifat aman, sehat, dan ramah lingkungan. Teknologi pascapanen sebagai bagian paling hilir dalam suatu sistem produksi pertanian, memiliki kedekatan dengan sektor industri maupun pasar. Hal tersebut menjadi peluang karena memudahkan untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin langsung dari konsumen. Dengan demikian, teknologi yang dihasilkan harus mampu menjawab keinginan maupun kebutuhan konsumen.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
1
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) sebagai salah satu sumber penghasil teknologi pascapanen, sangat besar perannya dalam meningkatkan nilai tambah komoditas melalui inovasi teknologi penanganan dan pengolahan. BB-Pascapanen dituntut menghasilkan inovasi teknologi layak terap bagi para pengguna, menghasilkan teknologi penanganan maupun pengolahan yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi pengguna teknologi pascapanen, baik petani maupun pengusaha agribisnis.
Em
Kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen difokuskan untuk menghasilkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung pencapaian target diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor. Kegiatan tersebut dilakukan baik pada skala laboratorium, pilot maupun skala komersial. Untuk menciptakan teknologi skala komersial dilakukan melalui difusi, diseminasi, kerjasama penelitian, dan kemitraan. Penelitian penanganan segar dan pengolahan produk pertanian juga menerapkan iptek mutakhir antara lain teknologi nano, bioprocessing, teknologi non-destructive dan biosensing untuk menghasilkan produk baru, formulasi baru, bahan aktif, anti mikroba, sediaan enzim, kemasan aktif dan produk baru lainnya yang inovatif. Selain kegiatan penelitian dan pengembangan yang menghasilkan inovasi teknologi, juga dilakukan kegiatan analisis kebijakan untuk menghasilkan rumusan kebijakan di bidang pascapanen sebagai bahan rekomendasi bagi pemangku kepentingan.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
2
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Bab II Program Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian
A.
Visi dan Misi
BB-Pascapanen menetapkan visinya sejalan dengan visi pembangunan pertanian dan visi Balitbangtan. Visi BB-Pascapanen dirumuskan berdasarkan kajian orientasi masa depan (future oriented), perubahan paradigma pembangunan pertanian, serta kebutuhan institusi yang profesional. Visi BB-Pascapanen dalam jangka panjang “Menjadi institusi penelitian dan pengembangan berkelas dunia”. Sedangkan visi kurun waktu 2015-2019 yaitu : “Terwujudnya sistem inovasi pascapanen pertanian dalam rangka memperkokoh fondasi sistem pertanian bioindustri berkelanjutan” Dalam upaya mewujudkan visi yang telah dirumuskan, maka disusun misi sebagai suatu kesatuan gerak dan langkah dalam mencapai visi. Misi BB-Pascapanen dirumuskan sebagai berikut : 1.
Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pascapanen pertanian unggul, berdaya saing dalam mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan;
2.
Meningkatkan kualitas dan pengelolaan sumber daya penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dalam menghasilkan sains, teknologi dan inovasi;
3.
Mengembangkan jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam rangka penguasaan sains dan teknologi pascapanen dan pemanfaatannya dalam pembangunan pertanian.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
3
B. Tujuan Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misinya, dalam kurun waktu 2015-2019 BB-Pascapanen menetapkan tujuan sebagai berikut : Melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen dan pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan terutama melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprosesing dan bioinformatika;
2.
Menyusun rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan;
3.
Melaksanakan diseminasi teknologi pascapanen serta kerjasama nasional dan internasional;
4.
Menghasilkan publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
1.
C. Sasaran
Sasaran BB-Pascapanen dalam kurun waktu 2015-2019 adalah sebagai berikut :
1.
Tersedianya teknologi pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bioindustri berkelanjutan terutama melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprocesing dan bioinformatika;
2.
Tersedianya rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bioindustri berkelanjutan;
3.
Meningkatnya diseminasi teknologi pascapanen serta kerjasama nasional dan internasional;
4.
Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).
D. Target
Sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Renstra BB Pascapanen, target utama yang akan dicapai secara bertahap dalam kurun waktu 2015-2019 sebagai berikut : 1.
Delapan puluh lima (85) teknologi pascapanen penanganan dan pengolahan.
2.
Dua belas (12) model agrobioindustri terpadu.
3.
Lima belas (15) rekomendasi kebijakan pengembangan pascapanen pertanian.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
4
Tabel 1. Target dan rencana kinerja tahunan BB-Pascapanen tahun 2015-2019 Sasaran
Target 2015
2016
2017
2018
2019
Total
13
15
17
19
21
85
2 b. Jumlah model agro bioindustri terpadu
2
2
3
3
12
c. J u m l a h rekomendasi k e b i j a k a n pengembangan pascapanen pertanian
3
3
3
3
15
a. Jumlah teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan)
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Tersedianya teknologi dan rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bioindustri berkelanjutan, antara lain melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprocessing dan bioinformatika
Indikator Kinerja
3
E. Arah Kebijakan dan Strategi Litbang Pascapanen Pertanian
Arah kebijakan dan strategi litbang pertanian ke depan disusun dengan mempertimbangkan sasaran pembangunan pertanian 2015-2019 melalui peningkatan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang inovatif, efisien dan efektif dengan mengedepankan kaidah ilmiah dan berkontribusi terhadap perkembangan iptek. Kebijakan tersebut diimplementasikan melalui pemanfaatan sumber daya penelitian secara optimal dan meningkatkan jejaring kerjasama dengan institusi lain baik nasional maupun internasional. Dalam upaya mendukung pencapaian sasaran pembangunan pertanian, rumusan arah kebijakan litbang pertanian dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kategori, yaitu : 1.
Mengembangkan kegiatan penelitian yang menunjang peningkatan produksi pertanian melalui peningkatan produktivitas, perluasan area pertanian, terutama pada lahan suboptimal, serta mendukung upaya penyediaan sumber bahan pangan yang makin beragam.
2.
Mendorong pengembangan dan penerapan advance technology untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumberdaya yang terbatas jumlahnya.
3.
Mendorong terciptanya suasana keilmuan dan kehidupan ilmiah yang kondusif sehingga memungkinkan optimalisasi sumberdaya manusia dalam pengembangan penelitian, perekayasaan dan diseminasi hasil penelitian.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
5
Mendukung terciptanya kerjasama dan sinergi yang saling menguatkan antara UK/UPT lingkup Balitbangtan dengan berbagai lembaga terkait di dalam dan luar negeri.
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
4.
a. Arah Kebijakan Litbang Pascapanen Pertanian
Arah kebijakan Litbang Pascapanen Pertanian tahun 2015-2019, sebagai berikut :
1.
Memperkuat kebijakan biobased teknologi seperti ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal dan energi alternatif untuk mendukung sistem inovasi pascapanen, pengolahan, logistik dan distribusi;
2.
Mempercepat implementasi kebijakan penciptaan advanced technology (frontier), pemanfaatan biomassa dan limbah organik menuju pertanian zero waste yang ramah lingkungan;
3.
Mengembangkan sistem litkajibangrap teknologi pascapanen pertanian untuk mendukung pembangunan pertanian-bioindustri berkelanjutan;
4.
Merumuskan rekomendasi bahan kebijakan pascapanen pertanian dalam mempercepat penciptaan advanced-biobased technology;
5.
Meningkatkan scientific recognition dan impact recognition dengan mendorong adopsi teknologi pascapanen pertanian, baik secara nasional maupun internasional;
6.
Mengembangankan teknologi pascapanen dengan memperhatikan aspek sosio ekonomi pengguna (sosio teknologi pascapanen);
7.
Mengembangkan teknologi pascapanen dengan memperhatikan perkembangan bioscience dan engineering system, merespon dinamika iklim, dan menerapkan teknologi informasi untuk hulu hilir pertanian.
b. Strategi Litbang Pascapanen Pertanian
Strategi penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dalam tahun 20152019, sebagai berikut: 1.
Menyusun prioritas penelitian, rencana kegiatan penelitian, serta sinkronisasi kegiatan penelitian pascapanen pertanian sesuai dengan kebutuhan stakeholder, termasuk sistem pasar nasional dan internasional dengan menyusun dan menerapkan bussiness plan untuk mendasari perencanaan kegiatan;
2.
Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian secara terpadu dan lintas bidang masalah (biomaterial, bioproses, desain proses dan biosistem) yang mencakup penelitian dasar, terapan dan Model Agroindustri baik berorientasi HaKI maupun public domain;
3.
Mengefektifkan sumberdaya peneliti pascapanen melalui pengembangan kegiatan litbang koordinatif lingkup Badan Litbang Pertanian;
4.
Mengefektifkan penggunaan sumber daya penelitian melalui monitoring dan evaluasi, sistem pengendalian internal (SPI) serta mengimplementasikan standar
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
6
pranata litbang baik nasional maupun internasional seperti KNAPPP, ISO 9001: 2008, SNI ISO/IEC 17025:2008; Meningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya penelitian pascapanen pertanian sesuai dengan perkembangan Iptek, Sistem Akuntansi Instansi, SIMAK-BMN dan dinamika lingkungan strategis lainnya;
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
5.
6.
Memanfaatkan advanced technology untuk mempercepat penciptaan inovasi teknologi pascapanen pertanian mendukung pengembangan sistem pertanianbioindustri berkelanjutan;
7.
Meningkatkan pendayagunaan hasil penelitian pascapanen pertanian melalui media/sarana publikasi (Jurnal, Buletin, buku teknologi, poster, leaflet, gerai, media elektronik dan jejaring sosial), kegiatan promosi (business meeting, pameran dan ekspose), pengiriman tenaga ahli/narasumber, dan pertemuan ilmiah.
8.
Membangun dan mengembangkan kegiatan kerja sama penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian melalui jejaring public-private–partnership (PPP) dengan lembaga nasional seperti Dirjen Teknis, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset Nasional, Swasta dan lembaga internasional seperti IRRI, ACIAR, FAO, CIGR.
F. Kegiatan
Kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen difokuskan untuk menghasilkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung pencapaian target diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor. Kegiatan dilakukan baik dalam skala laboratorium, pilot maupun skala komersial. Untuk menciptakan teknologi skala komersial dilakukan kegiatan difusi, diseminasi, kerjasama penelitian dan kemitraan.
Em
Penelitian penanganan segar dan pengolahan produk pertanian akan menerapkan iptek mutakhir antara lain teknologi nano, bioprosesing, teknologi non-destructive dan bio-sensing untuk menghasilkan produk baru, formulasi baru, bahan aktif, anti mikroba, sediaan enzim dan kemasan aktif serta produk baru lainnya yang inovatif. Selain kegiatan penelitian dan pengembangan yang menghasilkan inovasi teknologi, juga akan dilakukan kegiatan analisis kebijakan untuk menghasilkan rumusan kebijakan di bidang pascapanen sebagai bahan rekomendasi bagi pemangku kepentingan.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
7
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Bab III Hasil Kegiatan Penelitian
A. Sumber Dana DIPA BB-Pascapanen 1.
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan)
a.
Teknologi Pengolahan Sorgum Manis Mendukung Pengembangan Pertanian Bioindustri
Gula merupakan komoditas strategis karena dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat dan bersifat multi dimensi menyangkut teknis, sosial, ekonomi, dan politis. Kebutuhan dan ketergantungan konsumsi gula nasional, khususnya gula pasir, semakin meningkat. Sorgum manis merupakan tanaman yang cukup potensial untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula karena batangnya memiliki kemiripan karakteristik dengan batang tebu.
Nira batang sorgum manis selain untuk bahan baku pengolahan gula kristal, berpotensi pula untuk diolah menjadi gula cair. Kelebihan gula cair dibandingkan dengan gula kristal antara lain rendemen lebih tinggi, lebih mudah larut, proses produksi dan biaya pengolahan lebih murah. Selain nira batang sorgum manis, pati biji sorgum dapat dimanfaatkan untuk produksi gula karena komposisi pati sorgum tersebut sangat berpotensi sebagai sumber gula cair. Rendemen gula yang rendah sering disebabkan oleh kadar sukrosa yang rendah di dalam nira. Rendahnya kadar sukrosa di dalam nira sorgum dapat disebabkan oleh tiga
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
8
hal yaitu reaksi enzimatis (terutama invertase), reaksi mikrobiologis dan kondisi proses yang secara tidak langsung mempercepat reaksi enzimatis dan mikrobiologis (pH, suhu, waktu, agitasi dan lain lain).
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Proses enzimatis dengan enzim dekstranase pada nira tebu dapat meningkatkan mutu gula dan rendemen produk. Dekstran masih merupakan kendala utama pada produksi gula pasir dari nira tebu. Dekstran nira sorgum berpengaruh terhadap kadar gula pada produksi pembuatan gula cair,penggunaan dekstranase diharapkan mampu meningkatkan rendemen gula sekitar 9%. Untuk mendapatkan proses optimal dan dapat diaplikasikan pada skala yang lebih besar, hendaknya dilakukan optimasi proses enzimatis pada skala lebih besar secara bertahap. Proses enzimatis dapat diaplikasikan dalam proses pengolahan nira menjadi gula pasir. Berdasarkan hasil penelitian, output 2 (dua) teknologi yang ditargetkan dari kegiatan penelitian ini telah tercapai, yaitu : 1) Teknologi produksi gula cair dari sorgum manis skala pilot (50 liter), dan 2) Teknologi produksi gula cair dari pati biji sorgum manis skala pilot (50 liter).
Gambar 1. Produk gula cair dari pati biji sorgum manis
Hasil evaporasi dengan kompor dan vacuum evaporator »» Teknologi produksi gula cair dari sorgum manis skala pilot (50 liter). Teknologi produksi gula cair dari sorgum manis skala 50 liter terdiri atas pemanasan nira menggunakan vacuum evaporator, penambahan enzim α–amylase 1,0 ml/liter pada kondisi pH 7 dan arang aktif 1 %. Teknologi tersebut menghasikan gula cair dengan rendemen 62,1% (volume gula cair per volume nira batang sorgum manis yang digunakan), nilai Total Padatan Terlarut (TPT) 57,7oBrix, dan kadar gula total 54,6% serta kadar logam yang rendah. »»
Teknologi produksi gula cair dari pati biji sorgum manis skala pilot (50 liter). Pengenceran pati biji sorgum manis dengan perbandingan 1:4, pemanasan dengan vacuum evaporator, dan penambahan enzim (α–amylase 1,2% + glukoamilase 1,2%). Teknologi tersebut menghasilkan gula cair dengan rendemen 83% (volume gula cair
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
9
per berat pati biji sorgum manis yang digunakan), TPT 56,3oBrix, dan kadar gula total 52,7%.
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
b. Peningkatan Nilai Tambah Kakao Melalui Penerapan Teknologi Penanganan dan Pengolahan
Selama ini, ekspor biji kakao Indonesia sebagian besar dalam bentuk biji asalan (tidak terfermentasi) sehingga di pasar ekspor mendapat harga yang rendah. Data menunjukkan bahwa 90% biji kakao Indonesia tidak difermentasi dan hanya 10% yang difermentasi. Kegiatan fermentasi belum banyak dilakukan petani, hal ini diduga disebabkan selisih nilai jual kakao fermentasi dengan kakao asalan yang tidak berbeda jauh sehingga petani enggan melakukan kegiatan fermentasi.
Selain itu, konsumsi kakao nasional tercatat meningkat terutama untuk industri pengolahan, namun belum bisa terpenuhi oleh produsen kakao di dalam negeri. Hal ini menyebabkan volume impor biji kakao fermentasi dan cocoa powder terus bertambah setiap tahunnya, berbanding terbalik dengan volume ekspor biji kakao Indonesia yang cenderung menurun.
Petani umumnya masih kesulitan untuk menghasilkan kakao fermentasi (fermented bean) sehingga biji kakao yang dihasilkan berkualitas rendah dengan nilai jual rendah pula. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh kelembagaan petani dan usaha (khususnya di bidang pemasaran) belum mandiri dan optimal; belum berkembang kerjasama kemitraan antara petani produsen dengan industri; lemahnya pengawasan pemerintah terhadap biji kakao baik pada tingkat produksi maupun pada rantai pemasaran. Dengan demikian, diperlukan penerapan teknologi penanganan dan pengolahan yang baik mulai di tingkat petani, pengumpul sampai eksportir. Berdasarkan hasil penelitian, output 2 (dua) teknologi yang ditargetkan dari kegiatan penelitian ini telah tercapai, sebagai berikut : 1) Teknologi fermentasi untuk peningkatan flavour kakao, dan 2) Teknologi pengolahan kakao (bubuk dan cokelat bar).
Teknologi pengolahan kakao (bubuk dan cokelat bar). Telah diperoleh teknologi pengolahan bubuk kakao yang meliputi penyangraian (suhu 110oC selama 30 menit), pemisahan nib dan kulit ari, pengepresan hidraulik (tekanan 400-500 bar dengan suhu 90-100°C) serta penghalusan dan pengayakan untuk memperoleh ukuran partikel bubuk yang seragam. Rendemen bubuk kakao sebesar 71,28% dengan kadar lemak 10-22%. Teknologi pengolahan cokelat bar meliputi proses pelelehan bahan baku (bubuk dan lemak cokelat), pencampuran dengan bahan tambahan dan penghalusan serta pencetakan. Formula cokelat bar yang paling disukai panelis dari segi rasa, aroma, dan kesukaan adalah formula dengan komposisi 22 g bubuk kakao; 45 g lemak kakao; 15 g gula, 7,5 g susu skim; 2,5 g tepung kedelai; dan 0,25 g vanilli.
Em
»»
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
10
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Em
Gambar 2. Biji kakao hasil fermentasi dengan starter S. cerevisiae dan L. plantarum (kiri) dan produk cokelat bar hasil formulasi (kanan)
c. Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Olahan Susu untuk Pengembangan Model Pertanian Bioindustri Susu Susu merupakan bahan pangan sumber gizi yang dibutuhkan manusia pada semua tingkatan usia karena kandungan gizi yang cukup lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Susu berperan penting dalam meningkatkan konsumsi protein sebagian besar masyarakat Indonesia dan meningkatkan PPH protein hewani. Saat ini, pemanfaatan susu fermentasi cenderung meningkat. Konsumsi susu fermentasi dapat memberi efek yang menguntungkan bagi kesehatan konsumennya. Produk susu fermentasi yang diberi tambahan bakteri probiotik dapat digolongkan ke dalam jenis produk pangan probiotik. Guna mempertahankan daya hidup bakteri probiotik di dalam saluran pencernaan maka perlu dilakukan penambahan sumber bahan pangan yang secara spesifik hanya dicerna oleh bakteri probiotik, dan dikenal dengan istilah prebiotik. Perpaduan probiotik dan prebiotik dalam saluran pencernaan ini disebut sinbiotik. Varian teknologi pengolahan susu fermentasi memerlukan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing, salah satunya dengan upaya penambahan vitamin A melalui fortifikasi. Penambahan probiotik dan nano vitamin A pada produk yoghurt powder akan meningkatan sifat fungsional susu fermentasi yang dihasilkan.
Teknologi pengolahan susu segar menjadi produk turunannya memerlukan ketersediaan starter yang selama ini masih tergantung dengan impor. Penggunaan kultur starter cair membutuhkan penanganan khusus untuk menjaga kualitas dari kontaminasi. Hal ini perlu diatasi dengan menyediakan starter alternatif dalam bentuk kering, yaitu dengan pembuatan kultur starter kering dalam bentuk granul. Kultur starter dalam bentuk kering (granul) dapat memperpanjang umur simpan kultur, sehingga viabilitasnya tetap tinggi (populasi minimal 107 CFU/g) selama penyimpanan dan mampu menghasilkan produk susu fermentasi dengan kualitas mikrobiologis yang tidak berbeda bila menggunakan kultur starter cair. Berdasarkan hasil penelitian, output 2 (dua) teknologi yang ditargetkan dari kegiatan penelitian ini telah tercapai, sebagai berikut : 1) Teknologi produksi starter siap pakai yoghurt probiotik, dan 2) Teknologi produksi yoghurt powder probiotik diperkaya nano vitamin A.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
11
Teknologi produksi starter siap pakai yoghurt probiotik. Telah diperoleh teknologi pembuatan starter kering untuk pembuatan yoghurt probiotikyang dibuat dengan menggunakan metode terbaik, yaitu spray drier dengan bahan enkapsulan terbaik susu skim.
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
»»
»»
Teknologi produksi yoghurt powder probiotik diperkaya nano vitamin A. Teknologi pembuatan yoghurt powder probiotik yang diperkaya dengan nanovitamin A terbaik yang dibuat dengan menggunakan metode spray drier dengan bahan enkapsulan terbaik susu skim.
Gambar 3. Produk starter kering dan yoghurt yang dihasilkan (kiri) dan yoghurt powder yang diperkaya nano-vitamin A hasil rehidrasi (kanan)
d. Bioindustri Buah Pisang dan Rambutan Berbasis Penanganan Segar untuk Pemasaran Ekspor
BB-Pascapanen mengembangkan berbagai teknologi pascapanen yang bermula dari skala laboratorium, kemudian skala bangsal (pilot), dan pada akhirnya dikembangkan pada skala perdagangan antar pulau atau ekspor. Pengembangan kawasan pisang dan rambutan adalah untuk mendukung penyediaan bahan baku baik untuk perdagangan antar pulau maupun ekspor. Pada pengembangan kawasan tersebut, hasil penelitian hortikultura baik pra-panen maupun pascapanen perlu diterapkan secara terintegrasi. Pada buah pisang, teknologi pengawetan menggunakan 1-MCP dapat memperpanjang umur buah pisang Mas Kirana hingga 35 hari. Teknologi yang dihasilkan tersebut telah discale-up pada skala perdagangan antar pulau. Penelitian penanganan segar buah rambutan masih dilakukan pada skala laboratorium untuk mendapatkan teknologi memperpanjang masa simpan buah rambutan, antara lain menggunakan HWT, sulfur dan etil format.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
12
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Dalam konsep pertanian bioindustri, produksi buah di kawasan hortikultura baik untuk pengiriman antar pulau maupun ekspor, perlu diikuti dengan pengolahan buah off grade dan limbahnya menuju pertanian zero waste yang ramah lingkungan. Pengolahan pisang off-grade ekspor terdiri atas pengolahan menjadi berbagai jenis produk intermediate yakni tepung pisang dari pisang mentah, tepung pisang tinggi pati resiten, dan tepung pisang instan. Ketiga jenis tepung kemudian diolah menjadi berbagai jenis produk untuk mendukung komersialisasi dari tepung-tepung tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, output 2 (dua) teknologi yang ditargetkan dari kegiatan penelitian ini telah tercapai, sebagai berikut :
1) Teknologi pengolahan pisang off-grade, dan 2) Teknologi penanganan segar buah rambutan untuk ekspor. »»
Teknologi pengolahan pisang off-grade. Telah dihasilkan teknologi pembuatan tepung/pati resisten dan tepung pisang instan dari pisang off-grade serta produk olahannya (fruity mie dan fruity breakfast meal). Tepung/pati resisten dihasilkan dari tepung pisang Mas Kirana termodifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dengan konsentrasi awal L. casei 109 Cfu/ml, waktu fermentasi 24 jam, waktu retrogradasi 36 jam. Produksi tepung instan dihasilkan dari formula tepung pisang 30%, tapioka 11% dan asam sitrat 225 ppm. Produk olahan fruity mie dihasilkan dari formula 50% tepung pisang, 0,25% kalsium karbonat dan pewarna (hijau), sedangkan fruity breakfast meal dihasilkan dari formula tepung pisang 30%, telor 15%, dan tepung kacang hijau sebesar 20%.
»»
Teknologi penanganan segar rambutan untuk ekspor. Telah diperoleh teknologi penanganan segar rambutan melalui perlakuan Hot Water Treatment (HWT), fumigasi SO2, dan etil format. Perlakuan HWT dengan suhu dan lama perendaman yang sesuai (40-50oC dengan waktu 2-8 menit) memberikan pengaruh nyata terhadap kesegaran buah rambutan. Perlakuan fumigasi SO2 mampu menahan laju perubahan warna buah rambutan, menghambat perkembangan noda hitam, dan menurunkan susut bobot. Perlakuan dengan etil format, menghasilkan kecenderungan kulit yang tetap berwarna merah dibandingkan kontrol. Pada konsentrasi ethyl formate 7,7 g/m3 menghasilkan susut bobot terendah (3,31%).
Gambar 4. Produk fruity mie (kiri) dan banana bar dari pisang off-grade (kanan)
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
13
e. Pemanfaatan Biomassa Pertanian untuk Pengembangan Bioindustri Kemasan Ramah Lingkungan
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Ketergantungan masyarakat terhadap plastik sangat tinggi, sedangkan plastik tidak saja berbahaya bagi kesehatan tetapi juga terhadap lingkungan. Hal ini mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya kemasan alternatif yang aman bagi kesehatan serta ramah lingkungan. Namun demikian, kemasan ramah lingkungan memiliki kelemahan khususnya sifat mekanisnya. Upaya perbaikan dilakukan melalui pemanfaatan nanoteknologi termasuk penambahan nanoselulosa.
Pemanfaatan limbah pertanian yang mengandung selulosa dapat dilakukan sebagai reinforcemen filler untuk memperbaiki karakteristik kemasan ramah lingkungan. Untuk dapat digunakan sebagai reinforcemen filler, terlebih dahulu harus dilakukan isolasi selulosa dari limbah pertanian. Proses isolasi ini melalui beberapa tahapan yaitu melalui proses delignifikasi dan penghilangan hemiselulosa melalui proses panas dan secara kimiawi menggunakan asam pekat dan sodium chlorite. Selulosa yang diperoleh selanjutnya diproses menjadi berukuran nano melalui metode gabungan fisik dan kimia dengan menggunakan proses wet milling dan penambahan oksidator tempo serta ultrasonikasi. Nanoselulosa yang dihasilkan berukuran 6±2,5 nm. Apabila hanya menggunakan wet milling maka nanoselulosa yang dihasilkan berukuran 42 nm. Bahan nanoselulosa selanjutnya ditambahkan pada proses pembuatan bioplastik dan biofoam. Pembuatan bioplastik diawali dengan pembuatan pati termoplastik. Pati termoplastis terbaik diperoleh dengan menggunakan plastisizer gliserol tanpa penambahan asam sitrat dengan menggunakan rheomix selama 8 menit pada suhu 120oC. Sebelum diproses, tapioka terlebih dahulu di-aging dengan plastisizer selama 48 jam pada suhu ruang. Pembuatan biokomposit dilakukan dengan penambahan LDPE dan nanoselulosa dengan menggunakan rheomix dilanjutkan dengan hot press untuk mendapatkan specimen film. Plastik termoplastik selanjutnya ditambahkan nanoselulosa untuk menghasilkan biokomposit/bioplastik. Biokomposit dengan penambahan nanoselulosa dapat meningkatkan sifat mekanis dan juga permeabilitas dari bioplastik. Penambahan nanoseleulosa pada pembuatan biofoam dapat menurunkan daya serap air hingga menit ke 9. Penambahan nanoselulosa juga menghasilkan biofoam dengan kecerahan yang lebih tinggi. Namun demikian, penambahan nanoselulosa cenderung menurunkan sifat mekanis dari biofoam khususnya kuat tekan atau compressibility. Berdasarkan hasil penelitian, output 2 (dua) teknologi yang ditargetkan dari kegiatan penelitian ini telah tercapai, sebagai berikut : 1) Teknologi produksi biokomposit dari pati termoplastis untuk kemasan ramah lingkungan, dan 2) Teknologi produksi biofoam dari biomassa pertanian untuk kemasan ramah lingkungan. »»
Teknologi produksi bioplastik dari pati termoplastis untuk kemasan ramah lingkungan. Pembuatan pati termoplastis (TPS) sebagai bahan bioplastik menggunakan plastisizer gliserol menghasilkan TPS dengan sifat mekanis yang lebih baik dan homogen. Bioplastik yang dibuat dari TPS dengan penambahan nanoselulosa dapat meningkatkan sifat mekanis dan permeabilitasnya. Nanoselulosa abaca menghasilkan bioplastik terbaik dibandingkan nanoselulosa kenaf dan rami ditinjau dari nilai WVTR yang rendah (2,57 g/m2/24 jam); break strain tertinggi (360%), dan kristalinitas tertinggi (59,6%).
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
14
Teknologi produksi biofoam dari biomassa pertanian untuk kemasan ramah lingkungan. Penambahan selulosa dan nanoselulosa kenaf menghasilkan struktur morfologi biofoam yang homogen sehingga memiliki kuat tekan terbaik (16,19% dan 13,57%); melting point tertinggi (95oC) serta hidrofobisitas yang baik hingga pengamatan pada menit ke-9.
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
»»
Gambar 5. Biofoam selulosa 3% (rami, abaca dan kenaf )
f.
Penelitian dan Pengembangan Nano Pertanian Bioindustri
Aplikasi nanoteknologi dalam pengembangan bioindustri pertanian meliputi aspek pra-panen dan pascapanen. Aplikasi pada aspek pra-panen yang mendesak adalah penyediaan pupuk yang dirancang menggunakan delivery system dalam matrik berstruktur nano. Pupuk berbasis nano ini diharapkan mampu menyediakan unsur hara sesuai kebutuhan tanaman tanpa aplikasi berlebihan. Pada aspek pascapanen, pengembangan nanoteknologi diarahkan pada penyediaan ingredien pangan sehat dan bergizi. Kebutuhan masyarakat akan pangan sehat dan bergizi dapat dipenuhi dengan fortifikasi mikronutrien (vitamin dan mineral termasuk asam folat) yang diformulasikan dalam bentuk premix dan berstruktur nano sehingga memiliki stabilitas simpan serta bioavailabilitasnya yang tinggi untuk memastikan penyerapannya dalam tubuh sesuai kebutuhan. Dalam konsep bioindustri dimana input internal digunakan secara maksimal, aplikasi nanoteknologi diarahkan pada pemanfaatan limbah pertanian seperti sekam padi dan air kelapa untuk menghasilkan material berstruktur nano yang berdaya guna.
Em
Penelitian ini menghasilkan output 4 (empat) teknologi, yaitu : 1) Pupuk berbasis nano untuk tanaman padi, 2) Nano-silika dari limbah sekam padi, 3) Nano-bioselulosa dari air kelapa, dan 4) Premix nano-nutrien untuk fortifikan pada aneka pangan.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
15
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go Gambar 6. Produk pupuk nano-zeolit K (kiri), nano-silika sekam padi (tengah), dan nano-bioselulosa dari limbah air kelapa (kanan)
»»
Pupuk majemuk berbasis nano untuk tanaman padi
Formulasi pupuk majemuk berbasis nano dilakukan dengan menjerapkan hara nitrogen (N), kalium (K) dan fosfor (P) pada zeolit berstruktur nano (rata-rata < 402nm) yang berfungsi sebagai penghantar. Produk akhir berupa nano-zeolit N, nano-zeolit P dan nano-zeolit K yang digunakan sebagai penghantar pupuk/hara N,P,K. Penggunaan zeolit berukuran rata-rata < 402nm dapat meningkatkan retensi N, P dan K tiga kali atau lebih tinggi dibandingkan pada zeolit berukuran >80mesh. Proses aktivasi dan modifikasi dapat meningkatkan retensi N, P dan K hingga 10 kali lebih tinggi. Aplikasi nano-zeolit N dengan dosis 50% menghasilkan tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah klorofil padi yang relatif sama dibandingkan penggunaan dosis N urea 100%. »»
Nano-silika dari limbah sekam padi
Em
Teknologi ekstraksi nano-silika dari sekam padi dilakukan dengan metode sol-gel tanpa melibatkan energi tinggi. Ekstraksi dengan KOH 7% selama 90 menit menghasilkan rendemen 9,05% dengan whiteness index 93,39, dan kandungan SiO2 94,63%. Kandungan SiO2 sedikit lebih kecil dari kandungan SiO2 silika komersial (95,37%), namun ukuran partikelnya (8,2-23,5 µm) jauh lebih kecil dari ukuran partikel silika komersial (45,4 µm). Kandungan SiO2 hasil ekstraksi dengan pengabuan sebagian besar lebih tinggi (93,9396,64%) dibandingkan kandungan silika SiO2 komersial. Ekstraksi nano-silika dengan metode pirolisis pada suhu 500-1.000°C dengan pembakaran maupun tanpa pembakaran menghasilkan nanosilika dengan tingkat kemurnian 90,25-96,91%.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
16
»»
Nano-bioselulosa dari air kelapa
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Produksi nano-bioselulosa dilakukan dengan pendekatan bottom up melalui proses fermentasi dan top down melalui proses pengecilan ukuran lembaran serat nata de coco menggunakan ultra-fine grinding. Penggunaan sumber N berbasis bahan alami (kacang kedelai, kacang hijau, tauge, tahu dan whey tahu) dan sumber asam alami sebagai pengatur pH (vinegar pisang) dilakukan untuk menekan penggunaan bahan kimia (pupuk ZA) yang dapat membahayakan tubuh. Bobot dan ketebalan nata de coco lebih banyak dipengaruhi oleh sumber N, dimana ZA memberikan hasil yang paling baik namun sumber N organik yang dicobakan juga memiliki potensi yang cukup baik. Penggunaan jenis asam tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap bobot dan ketebalan nata de coco, namun dari sudut pandang aspek keintegrasian teknologi dan konsep zero waste yang ramah lingkungan maka penggunaan vinegar sangat potensial digunakan dalam pembuatan nata de coco. Bioselulosa sudah mulai terbentuk pada hari ke-3 fermentasi dengan rata-rata ukuran serat antara 70-100 nm dalam bentuk matrik yang kompleks dan rapat. Sintesis bioselulosa secara top down melalui proses grinding dilakukan menggunakan ultra-fine grinding pada gap -5 dan pengumpanan ulang 10 kali dan menghasilkan nano-bioselulosa yang berbentuk gel nata yang halus, transparan dan kompak (tidak ada air yang terpisah), dengan diameter 30-40 nm, namun sebagian besar masih berukuran <100 nm. Bioselulosa yang dihasilkan sebagian besar berbentuk amorf (79-85%), dengan sifat kristalinitas yang tertinggi pada perlakuan sumber N ekstrak tauge. Ujicoba aplikasi pada es krim menunjukkan, bahwa nanobioselulosa mampu menahan tekstur es krim setelah dibiarkan 3 jam pada suhu kamar, yang diduga disebabkan oleh terjerapnya droplet lemak es krim di dalam network nanobioselulosa. Hasil analisis toksisitas nata de coco, baik dalam bentuk curah maupun berstruktur nano memberikan sifat hampir tidak toksik. »»
Premix nano-nutrien untuk fortifikan pada aneka pangan
Pengembangan nutrien berbasis nano sebagai fortifikan pangan dilakukan melalui nanoenkapsulasi vitamin A, zat besi dan asam folat. Karakteristik bahan penyusun enkapsulan nutrien sangat menentukan stabilitas fortifikan, baik selama proses penyiapan matriks pangan maupun selama penyimpanan. Karakterisasi dilakukan terhadap sifat termal, ukuran partikel dan struktur mikroskopis. Ukuran partikel nanoenkapsulat vitamin A dan zat besi berkisar antara 127,2 – 157,8 nm, sedangkan ukuran partikel nanoenkapsulat asam folat sangat bervariasi, dengan rentang 290 – 7659 nm. Struktur mikroskopis nanoenkapsulat berbentuk bulat utuh dan bulat mengempis dengan kecenderungan saling beraglomerasi membentuk agregat berukuran besar. Enkapsulat bersifat higroskopis dan mudah mengalami agregasi selama penyimpanan. Penggunaan maltodekstrin sebagai bahan enkapsulan utama memiiki keunggulan karena menghasilkan rendemen tertinggi (91,81%) dengan stabilitas termal yang lebih tinggi, yang sangat penting kaitannya dengan aplikasi nanonutrien sebagai fortifikan pangan. Dalam aplikasinya pada produk ekstrusi grit jagung, kondisi proses ekstrusi dirancang untuk menghasilkan produk yang bersifat mengembang namun pada suhu yang tidak terlalu tinggi (suhu ekstrusi 150°C, laju umpan grit jagung 22 g/menit dan laju umpan air 4 ml/menit). Hasil pengujian toksisitas terhadap premix nanonutrien (campuran enkapsulan vitamin A, zat besi dan asam folat) dan enkapsulan asam folat
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
17
tunggal memberikan hasil “hampir tidak toksik”, sedangkan asam folat dalam bentuk curah bersifat “relatif tidak toksik”.
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
g. Teknologi Pengolahan Beras Fungsional dan Pemanfaatan Hasil Samping
Salah satu upaya dalam mempertahankan swasembada pangan khususnya beras, dapat dilakukan dengan meningkatkan rendemen, mutu, dan menekan susut penggilingan. Untuk meningkatkan rendemen, mutu, dan menekan susut penggilingan diperlukan perbaikan teknologi penggilingan sehingga dapat menghasilkan beras berkualitas premium, antara lain dengan perbaikan konfigurasi proses penggilingan. Teknologi produksi beras IGr yang telah dikembangkan saat ini menggunakan bahan baku gabah kering giling (GKG). Untuk meningkatkan efisiensi proses pengolahannya, perlu dikaji peluang penggunaan bahan baku gabah kering panen (GKP). Penggunaan bahan baku GKP diharapkan lebih efisien karena gabah tidak perlu dilakukan pengeringan terlebih dahulu tetapi bisa langsung diproses pratanak. Berdasarkan hasil penelitian, output 2 (dua) teknologi yang ditargetkan dari kegiatan penelitian ini telah tercapai, sebagai berikut : 1)Teknologi pengolahan beras indeks glikemik rendah (IGR) organik, dan 2) Teknolologi pengolahan beras berkualitas (beras premium) dan pengolahan limbahnya (minyak dedak).
Teknologi pengolahan beras indeks glikemik rendah (IGR) organik. Hasil optimalisasi proses pembuatan beras IGr adalah : (a) proses perendaman pada pembuatan beras IGr, baik bahan baku gabah GKP maupun GKG dalam waktu 0,5 jam telah mencapai kadar air 31% dan stabil sampai 3-4 jam, (b) tingkat keretakan beras dengan cara pengeringan 2 kali lebih tinggi dibanding dengan cara pengeringan 1 kali, (c) mutu fisik beras IGr lebih baik dibandingkan beras giling (tanpa proses IGR) karena proses pembuatan beras IGr dapat meningkatkan persentase beras kepala, (d) Rendemen beras IGr lebih tinggi dibandingkan beras non IGr dan (e) penggunaan bahan baku gabah menggunakan bahan GKP dan GKG mutu berasnya tidak berbeda nyata (Gambar 7).
Em
»»
Gambar 7. Beras IGr varietas Sintanur (A) dan varietas Ciherang (B)
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
18
Teknologi pengolahan beras berkualitas (beras premium) dan pengolahan limbahnya (minyak dedak). Teknologi pembuatan beras premium dengan konfigurasi proses penggilingan Cleaner-Husker-Separator-Polisher-Polisher-Grader (C-H-S-P-P-G), yang disertai dengan pemberian kabut air selama proses penyosohan dan penggantian komponen penyosoh dengan stainless steel dapat meningkatkan rendemen beras sebesar 3-4% dan mutu berasnya. Teknologi pembuatan minyak dedak secara kimiawi menghasilkan rendemen minyak dedak (8,3%) yang lebih tinggi dibanding secara mekanis (7%). Kadar vitamin E minyak dedak yang dihasilkan melalui proses kimiawi dan mekanis masing-masing sebesar 110,998 dan 103,834 ppm dan sudah sesuai standar Codex.
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
»»
Gambar 8. Bangsal Instalasi Laboratorium Karawang (A) dan hasil uji coba beras premium penggilingan padi (B)
Em
Gambar 9. Pembuatan minyak dedak secara mekanis
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
19
h. Penggandaan Skala Produksi Bioetanol Berbasis Limbah Jagung
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Peran teknologi pascapanen sangat penting dalam usaha agribisnis karena dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Teknologi pemanfaatan limbah pertanian khususnya, sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan produk pertanian. Salah satu limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan yaitu tongkol jagung. Tongkol jagung merupakan bahan berlignoselulosa (kadar serat 38,99 %) yang mengandung selulosa tinggi (19,49 %). Penggunaan bahan berlignoselulosa seperti limbah jagung untuk produksi bioetanol mendapatkan perhatian khusus terutama untuk mendorong pengembangan energi terbarukan dan diharapkan akan menekan biaya produksi karena harga bahan baku murah. Bioetanol diketahui dapat menjadi campuran bahan bakar kendaraan bermotor dengan keunggulan nilai angka oktan tinggi sehingga emisi gas buang lebih baik.
Sebagian hasil penelitian pascapanen di laboratorium dapat langsung dimanfaatkan atau dikembangkan lebih lanjut oleh pelaku agribisnis dan petani, sebagian lagi diperlukan uji coba di lapangan atau penggandaan skala (scale-up). Hasil penelitian skala laboratorium pada tahun 2014, menunjukkan bahwa tongkol jagung menghasilkan bioetanol dengan rendemen sebesar 14 % dan kadar etanol cukup tinggi (84 %). Kegiatan penelitian di lapangan dalam bentuk model/pilot percontohan sangat diperlukan, selain bertujuan untuk menguji kelayakan teknis dan ekonomis, juga sekaligus mempercepat transfer teknologi kepada pengguna. Berdasarkan hasil penelitian, output 1 (satu) teknologi yang ditargetkan dari kegiatan penelitian ini telah tercapai, yaitu : Teknologi produksi bioetanol dari limbah tongkol jagung pada skala pilot (200 liter). Rendemen bioetanol yang dihasilkan sebesar 16 % dengan kadar etanol 90 %. Perhitungan dasar penggandaan skala produksi bioetanol dengan kapasitas bioreaktor 200 liter, didapatkan volume kerja 65 % sebanyak 130 liter, tinggi cairan fermentasi 0,84 m, diameter tangki bioreaktor 0,44 m, diameter pengaduk jenis turbin pipih 0,18 m, dan kecepatan agitasi sebesar 66,34 rpm. Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa produksi bioetanol dari tongkol jagung layak dengan nilai Net B/C = 1,41 pada skala produksi 1.000 liter untuk sekali proses. Waktu pengembalian modal (Pay Back Period) selama 3 tahun 2 bulan. 2.
Penelitian dan Pengembangan Model Agrobioindustri Terpadu
a. Model Pertanian Bioindustri Jagung
Model pengembangan agro-bioindustri berbasis jagung diharapkan mampu memberikan daya ungkit pertumbuhan ekonomi perdesaan dan berkontribusi nyata dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan. Teknologi penanganan pascapanen dan pengolahan jagung memegang peran utama dalam memberikan nilai tambah dan daya saing dalam model pengembangan dimaksud. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun model bioindustri berbasis jagung di sentra produksi jagung (NTT) yang mampu memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi tingkat perdesaan. Berdasarkan hasil penelitian, output 1 (satu) model yang ditargetkan dari kegiatan penelitian ini telah tercapai, yaitu : Model bioindustri jagung yang menghasilkan grit (berasan jagung) dan tepung jagung bermutu tinggi. Model bioindustri jagung
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
20
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
dibangun di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Propinsi NTT. Model bioindustri jagung yang dikembangkan meliputi : a) Model produksi, b) Model ekonomi, dan c) Model kelembagaan. Model produksi bertempat di bangunan milik Kelompok Wanita Tani (KWT) Bougenvile yang yang selanjutnya dinamakan “Rumah Jagung”. Rumah Jagung mampu menghasilkan grit dan tepung jagung bermutu dengan teknologi produksi dari BB-Pascapanen dan mendapat dukungan mesin pembuat grit dan tepung dari BPTP NTT. Kelengkapan produksi menyangkut alsin berupa pengering dari BB-Pascapanen telah di setting sementara pengupas-pemipil jagung dan penepung jagung diharapkan diperoleh dari bantuan BKP Propinsi NTT / KKP Kabupaten Kupang pada tahun berikutnya. Model ekonomi dengan basis perhitungan setiap 100 kg bahan baku jagung pipilan. Produksi grit dan tepung jagung menguntungan secara ekonomi jika harga jualnya Rp 15.000,- per kg. Pada tingkat harga tersebut akan diperoleh : a) Return of investment (ROI) 4,84 % per bulan; b) Titik Impas (Break Even Point /BEP) Rp. 10.377,- per kg; dan c) Keuntungan Rp 3.915 per kg. Model Produksi grit dan tepung jagung digerakkan oleh KWT Bougenvile dibantu beberapa tenaga pria. Bahan baku berupa jagung utuh maupun pipilan diperoleh dari kelompok tani yang ada di wilayah desa Manusak dan sekitarnya serta didatangkan dari Sulawesi Selatan pada saat di luar musim atau paceklik. Kelembagaan harus selalu mendapatkan penguatan melalui pembinaan oleh jajaran pemerintah daerah Kabupaten Kupang dan Propinsi NTT, sehingga model produksi grit dan tepung jagung tersebut terus berkembang dan pada akhirnya model bioindustri berbasis jagung ini dapat direplikasi di berbagai wilayah sentra produksi jagung Propinsi NTT.
Gambar 10. Aktivitas produksi di “rumah jagung” dan produk yang dihasilkan (berasan dan tepung jagung)
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
21
b. Model Pertanian Bioindustri Sagu
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat mempunyai potensi sagu yang cukup besar (luas hutan sagu 750.000 hektar) untuk mengembangkan bioindustri sagu berkelanjutan. Namun demikian, sagu sebagai bahan pangan lokal di Kabupaten Sorong Selatan belum dikembangkan secara optimal, sehingga sering terjadi krisis pangan. Melalui pengembangan model pertanian bioindustri sagu dapat dihasilkan bahan baku (pati sagu), produk olahan sagu (mi sagu, gula cair), dan pemanfaatan limbah untuk energi. Model pertanian bioindustri sagu merupakan pembangunan kawasan dengan memanfaatkan sumber bahan baku lokal sagu dan limbah hasil olahan yang diproses menghasilkan produk pangan dan energi yang mempunyai nilai tambah, ramah lingkungan, dan zero waste untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
Berdasarkan hasil penelitian, output 1 (satu) model yang ditargetkan dari kegiatan penelitian ini telah tercapai, yaitu : Model pertanian bioindustri sagu di Kabupaten Sorong Selatan. Model bioindustri sagu yang berlokasi di Distrik Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat, dibangun dengan memperhatikan beberapa aspek, antara lain aspek produksi, ekonomi, dan kelembagaan. Pembangunan model bioindustri diinisiasi dengan pendirian pabrik mini/kilang pati sagu berkapasitas 2 batang per hari. Kilang terdiri dari unit pemarutan (dual mode) dan unit ekstraksi hemat energi dan sistem bongkar pasang. Kilang sagu berpotensi meningkatkan pendapatan 3-4 kali lipat dibanding cara produksi pati sagu konvensional yang dikerjakan oleh masyarakat lokal. Pada pengembangan model bioindustri sagu ini dilakukan super impose teknologi, yaitu teknologi ekstraksi pati, pembuatan mi dan papeda serta pembuatan gula cair dan briket. Semua produk tersebut bersifat marketable sehingga sagu mampu berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Sebagai media promosi dan pemasaran, pemda setempat telah menyediakan outlet rumah sagu gallery dan resto. Sistem kelembagaan model bioindustri sagu mendapatkan penguatan melalui pembinaan dari lembaga terkait di daerah (BPTP, Koperasi, PKK, dan Wanita Gereja) sehingga secara perlahan dapat terus berkembang dan pada akhirnya dapat direplikasi di lokasi lainnya. Ilustrasi aktifitas di kilang sagu ditunjukkan dalam Gambar 11. Sedangkan Gambar 12 menunjukkan aneka produk olahan sagu.
Gambar 11. Aktivitas di kilang sagu dan “rumah sagu” sebagai media promosi dan outlet pemasaran
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
22
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Em
Gambar 12. Produk Olahan Sagu
3. Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Pascapanen Pertanian
a. Analisis Kebijakan Teknologi Pascapanen Berbasis Komoditas Lokal Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan
Beras merupakan bahan pangan sumber kalori (karbohidrat) yang relatif murah dan mudah didapat. Meskipun produksi pangan (beras) nasional dinyatakan cukup, namun kasus kekurangan gizi masih terjadi di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Kondisi tersebut memberikan peluang besar bagi pemanfaatan komoditas lokal dalam memberikan kontribusi untuk memperbaiki status gizi masyarakat. Kementerian Pertanian, telah menyusun peta pangan lokal spesifik yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil penelitian, output 1 (satu) rekomendasi kebijakan yang ditargetkan dari kegiatan penelitian ini telah tercapai, yaitu : Rekomendasi penyediaan dan pemanfaatan pangan lokal berkelanjutan untuk memperbaiki status gizi masyarakat dan ketahanan pangan. Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan sebagai berikut : Penyediaan dan pemanfaatan pangan lokal perlu disinergikan dengan perilaku konsumsi dan tingkat kemudahan dalam mengaksesnya. Konsumsi pangan lokal perlu didorong pada level rumah tangga diantaranya dengan cara mengintroduksikan beragam pangan lokal melalui kuliner. Pangan lokal dikembangkan untuk memenuhi segmen-segmen khusus sesuai dengan functionality di dalamnya. Partisipasi pelaku usaha sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi akses pangan terhadap pangan lokal. Reorientasi program riset pertanian/pangan sedemikian rupa sehingga program tersebut juga mengakomodasi pangan lokal. Penyediaan dan pemanfaatan pangan lokal didasarkan pada science driven dan demand driving untuk diversifikasi pangan, peningkatan daya saing dan nilai tambah.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
23
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Em
Gambar 13. Kegiatan introduksi pangan lokal kepada kelompok sasaran (PKK Kecamatan Bogor Tengah dan siswa Sekolah Dasar)
b. Analisis Kebijakan Teknologi Pengendalian Kontaminan Utama untuk peningkatan Keamanan Pangan Komoditas Pertanian
Pangan merupakan kebutuhan pokok yang pemenuhannya menjadi hak asasi manusia. Pangan yang dikonsumsi sehari-hari merupakan hasil pertanian dan seharusnya memenuhi kriteria ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Mutu dan keamanan pangan berpengaruh langsung terhadap kesehatan masyarakat dan perkembangan sosial. Cemaran pada pangan telah menjadi isu penting dalam percaturan dunia. Cemaran dipakai sebagai alat untuk melindungi kesehatan rakyat sebuah negara dari pangan impor yang tidak aman. Tapi isu ini juga dipakai sebagai senjata yang ampuh (technical barrier) untuk menolak produk dari luar demi memenangkan persaingan perdagangan produk pangan di sebuah negara. Kontaminan yang biasa mencemari pangan adalah logam berat, mikotoksin, residu pestisida dan bahan tambahan pangan (BTP/food aditive). Sebagai contoh kontaminan dijadikan technical barrier adalah ditolaknya produk pala Indonesia oleh Uni Eropa karena mengandung kontaminan aflatoksin B1: 6,4 – 120 µg/ kg dan aflatoksin total : 10,1 – 140 µg/kg, jauh di atas standar kandungan aflatoksin yang ditetapkan Uni Eropa yaitu aflatoksin B1, 5 µg/kg dan aflatoksin total : 10 µg/kg. Dalam kurun waktu empat tahun (2009-2012), Indonesia telah menerima 21 kali notifikasi Rapid Alert Sytem for Food and Feed (RASFF) dari Uni Eropa untuk kasus ini. Penentuan batas maksimum kontaminan, logam cadmium dan aflatoksin pada biji coklat dan aflatoksin pada pala memerlukan penelitian tentang keragaan pra panen, panen dan pascapanen termasuk rantai pasok (supply chain) serta program dan regulasi pemerintah yang terkait kegiatan produksi dan ekspor produk tersebut.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
24
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Titik kritis terjadinya kontaminasi aflatoxin pada pala dan kakao adalah pada saat panen, pengeringan, penyimpanan, sortasi/grading,persiapan ekspor. Sedangkan titik kritis terjadinya kontaminasi Cadmium pada kakao adalah pada saat budidaya, panen, pascapanen, pengeringan, fermentasi, pengolahan, penyimpanan, persiapan dan ekspor. Berdasarkan hasil penelitian, output 2 (dua) rekomendasi kebijakan yang ditargetkan dari kegiatan penelitian ini telah tercapai yaitu : 1) Rekomendasi kebijakan pengendalian mikotoksin (aflatoxin) pada pala, dan 2) Rekomendasi kebijakan pengendalian kontaminan logam berat (cadmium) pada kakao. »»
Rekomendasi Kebijakan Pengendalian Mikotoksin (Aflatoxin) pada Pala
Jenis bahaya yang mengancam terutama adalah bahaya mikrobiologi yaitu tumbuhnya jamur penghasil aflatoksin dan juga adanya jamur karena serangan hama penyakit pada saat budidaya, selain infestasi serangga. Bahaya fisik antara lain akibat kontaminasi dengan kotoran atau benda asing seperti tanah, debu atau batu. Pengendalian bahaya kontaminasi pascapanen perlu dilakukan secara cermat karena ada beberapa tahapan yang kritis yang dapat menyebabkan kontaminasi. Pengeringan, penyimpanan dan sortasi merupakan tahapan penting agar kontaminasi dapat dicegah. Pengeringan harus dilakukan dengan kondisi yang baik, sinar matahari cukup, tempat yang bersih, terhindar dari debu yang bertebaran (karena dapat meningkatkan penyebaran spora jamur), dan dijauhkan dari segala serangan insekta dan rodensia. Penyimpanan harus dilakukan di tempat yang bersih dan kering, direkomendasikan pada Rh 70%. Bila ditemukan pala terkontaminasi aflatoksin maka segera dilakukan pemisahan dan pemusnahan biji pala yang terkontaminasi dengan cara dibakar atau dikubur dalam tanah.
Tindakan Pengendalian Aflatoxin pada Pala dan Kakao : (a) Panen dilakukan setelah buah tua, warna kuning, belah tetapi belum jatuh, panen dilakukan dengan galah, diusahakan tidak jatuh ke tanah, hindari infestasi serangga yang memicu tumbuhnya jamur; (b) Pemisahan biji dari daging buah pala menggunakan pisau yang bersih, ada alas, hindari serangga; (c) (c) Bersihkan kotoran yang terbawa saat pengupasan; (d) Pengeringan dilakukan secepat mungkin sampai kadar air di bawah 10%, dilakukan dengan alas/terpal atau dengan pengasapan; (e) Pemecahan biji pala dilakukan dengan palu, diusahakan tidak ada biji yang pecah atau retak; (f ) Pembersihan biji dari kotoran atau benda asing; (g) Biji pala dikemas dalam karung setelah kering dan dingin; (h) Pengiriman dengan alat transportasi yang sesuai; (i) Pisahkan biji pala yang berjamur, busuk atau pecah, masih muda atau belum kering maksimal; (j) Pisahkan kotoran yang terbawa pada saat sortasi, biji pala dikemas dalam karung yang bersih dan kering Rh < 70%; (k) Ruangan penyimpanan bersih dan kering/tidak lembab; (l) Bersihkan kotoran yang terikut selama pengangkutan; (m) Biji pala dengan grade tertentu dikemas dalam karung yang bersih; (n) Pisahkan biji pala yang berjamur pecah, masih muda, atau pecah; (o) Grading sesuai mutunya, Pisahkan kotoran yang terikut saat sortasi, pekerja yang melakukan sortasi mencuci tangan sebelum bekerja sehingga kebersihan, higiene dan sanitasi ruang sortasi terjaga; (p) Biji pala dikemas dalam karung yang bersih, pelabelan sesuai dengan mutu dan asal bahan, ruang pengemasan dijaga sanitasi dan higienenya, pekerja yang melakukan pengemasan menjaga sanitasi dan higiene; (q) Pengiriman tepat waktu; (r) Pengambilan sampel untuk uji aflatoksin sebelum diekspor, persiapan sebelum
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
25
diangkut ke kapal dilakukan secepat mungkin, Pengangkutan dalam kapal untuk ekspor dilakukan secepat mungkin dan tepat waktu.
Rekomendasi Kebijakan Pengendalian Kontaminan Logam Berat (Cadmium) pada Kakao
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
»»
Cadmium adalah metal berbentuk kristal putih keperakan. Cadmium merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Unsur logam berat Kadmium (Cd) terdapat dalam tanah secara alami dengan kandungan rata-rata yaitu 0,4 mg/kg tanah. Kadmium sangat membahayakan kesehatan karena pengaruh racun akut dari unsur tersebut sangat buruk. Di antara penderita yang keracunan cadmium mengalami tekanan darah tinggi, kerusakan ginjal, kerusakan jaringan testikular, dan kerusakan sel-sel jaringan darah merah. Perkiraan dosis mematikan akut adalah sekitar 500 mg/kg untuk dewasa dan efek dosis akan nampak jika terabsorbsi 0,043 mg/kg per hari. Cadmium (Cd) merupakan salah satu jenis kontaminan yang telah dievaluasi dalam beberapa kali sidang Codex. Pada sidang ke-63 codex komite menetapkan bahwa asupan bulanan yang bisa ditoleransi adalah 25 mg/kg BB. Ketersediaan data ilmiah mengenai kontaminan Cd pada kakao sangat diperlukan untuk menghindari penolakan dari negara pengimpor dan melindungi konsumen dalam negeri. SNI telah menetapkan batas maksimum kandungan kadmium 0,5 mg/kg (SNI 7387:2009). Upaya untuk menangani persoalan mutu dan keamanan pangan biji kakao sangat diperlukan, khususnya oleh petani dan pelaku usaha kakao. Sistem yang dapat dibangun antara lain melalui penerapan sistem Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), yakni dengan mengendalikan tahap-tahap proses yang berperan penting dalam menentukan mutu. Tahapan proses pemanenan, fermentasi, pengeringan, sortasi, pengemasan dan penyimpanan merupakan titik kendali kritis (CCP) yang teridentifikasi pada penanganan pascapanen kakao. Rekomendasi perbaikan mutu kakao rakyat dalam bentuk HACCP dapat digunakan dan diterapkan pada tingkat petani, dengan mengacu pada penerapan GAP dan GHP penanganan kakao pada tingkat petani. Tindakan Pengendalian Kontaminan Cadmium pada Kakao Adanya logam berat Cadmium (Cd) dalam kakao dapat berasal dari tahap proses. Kontaminan logam Cadmium pada kakao dapat mengkontaminasi pada tahapan persiapan proses, dari peralatan yang digunakan, pencemaran lingkungan, transportasi dan penyimpanan, untuk itu diperlukan penerapan prinsip-prinsip GAP/GHP pada saat budidaya dan pascapanen komoditas kakao, serta menerapkan HACCP pada proses pengolahan kakao.
Logam berat secara umum masuk ke lingkungan dengan dua cara, yakni secara natural dan antropogenik (terlepas ke lingkungan dengan campur tangan manusia atau tidak alami). Kondisi alami terlepasnya logam berat di lingkungan akibat adanya pelapukan sedimen, akibat cuaca, erosi, serta aktivitas vulkanik. Sedangkan terlepasnya logam berat secara antropogenik akibat aktivitas manusia diantaranya electroplating/ pelapisan logam, pertambangan, peleburan, penggunaan pestisida, pupuk penyubur tanah, dan lain sebagainya, untuk itu agar menghindari budidaya kakao dilahan berdekatan dengan pegunungan dan berdekatan dengan pabrik metal (misalnya senjata,
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
26
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
kendaraan bermotor), mengurangi penggunaan pestisida yang berlebiihan sehingga menimbulkan residu, dan menghindari atau bebas polusi kendaraan bermotor baik saat budidaya maupun pada proses pengolahan kakao.
Gambar 14. Contoh biji pala terserang jamur penghasil aflatoksin (kiri) dan pengeringan biji kakao yang tidak sesuai dengan GHP (kanan)
c. Karakterisasi Sifat Fisikokimia Varietas Unggul Baru Padi (1 Rekomendasi)
Perkembangan varietas unggul padi yang didukung dengan lengkapnya data varietas padi akan mempermudah petani dalam melakukan seleksi varietas yang akan ditanam dan penentuan spesifikasi lokasi sebagai areal tanam padi yang sesuai untuk pertumbuhannya. Karakteristik sifat fisikokimia padi juga akan mendorong percepatan penyebaran varietas tertentu dengan rasa nasi yang khas dan disukai pada daerah tertentu, misalnya rasa nasi dan tingkat kepulenan yang merupakan sifat khas dari masing-masing daerah. Terbatasnya informasi karakteristik pascapanen padi yang dimiliki masyarakat/ petani menyebabkan rendahnya ketertarikan petani dalam mengadopsi varietas unggul baru. Informasi karakteristik tanaman padi baik dari sisi agronomis maupun pascapanen diharapkan dapat melindungi petani dari permainan tengkulak yang cenderung merugikan petani dan meningkatkan tingkat adopsi varietas unggul baru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil identifikasi telah terkoleksi 52 varietas baru meliputi Inpari 23, Hipa 18, Inpari 31, Inpara 6, Ciherang, Inpari 28, Inpari 15, Inpari 30, Ciliwung, Lok Ulo, Inpago 9, Situ Patenggang, IR 66, Inpari 27, Mekongga, Inpara 5, Inpari 16, Inpari 21, Situ Bagendit, Inpari 20, Cigeulis, Inpari 14, Inpari 32, Inpari 10, Inpari 33, Hipa Jatim 2, Inpari 13, Hipa 8, Inpari 24, Batu tegi, Inpara 2, Inpago 10, Inpari 17, Lusi, Stail, Hwang Hwuazaan, Sintanur, Inpago 4, Inpari 29, Indra giri, Inpari 7, Zhongzu, Sarinah, Inpara 1, Inpari 4, PB 42, Inpari 6, Inpago 5, Limboto, Inpago 8, Way apo buru, dan Inpari 3. Hasil analisa terhadap tingkat kekerasan gabah terlihat bahwa secara umum tingkat kekerasan pada 52 VUB berkisarantara 8,0 – 13,3 kg. Varietas Inpago 9 memiliki tingkat kekerasan terendah dibanding varietas lainnya yaitu 8,0 kg. Varietas Inpara 6 juga Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
27
memiliki tingkat kekerasan yang cukup rendah yaitu sekitar 8,2 kg. Sedangkan varietas Inpari 30 dan Ciliwung memiliki tingkat kekerasan tertinggi dibanding varietas lainnya yaitu sekitar 13,3 kg.
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Berdasarkan rendemen giling beberapa varietas padi yang potensial untuk dikembangkan, antara lain : Inpari 13, Inpara 2, Inpago 10, Inpari 17, Hwang Hwuazaan, Sintanur, Inpari 29, Indra giri, Inpari 7, dan Way Apo Buru. Beras dengan konsistensi gel rendah (> 50 mm) cenderung menghasilkan nasi yang lunak/pulen sehingga cocok untuk dikembangkan di wilayah Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi, Bali dan Lombok seperti varietas Inpari 23, Hipa 18, Inpari 31, Inpara 6, Ciherang, Inpari 28, Inpari 15, Inpari 30, Ciliwung, Lok Ulo, Inpago 9, Situ Patenggang, IR 66, Inpari 27, Mekongga, Inpara 5, Inpari 16, Inpari 21, Situ Bagendit, Inpari 20, Cigeulis, Inpari 14, Inpari 32, Inpari 10, Inpari 33, Hipa Jatim 2, Inpari 13, Hipa 8, Inpari 24, Batu tegi, Inpara 2, Inpago 10, Inpari 17, Hwang Hwuazaan, Sintanur, Inpago 4, Inpari 29, Indra giri, Inpari 7, Zhongzu, Sarinah, Inpara 1, Inpari 4, PB 42, Inpari 6, Inpago 5, Limboto, Inpago 8, Way Apo buru, dan Inpari 3. Sedangkan untuk beras dengan konsistensi gel tinggi (< 36 mm) cenderung menghasilkan nasi yang keras/pera sehingga cocok untuk dikembangkan di wilayah Sumatera seperti Batu tegi, Inpago 10, Inpari 17, Indra giri dan PB 42. Varietas padi yang cocok untuk produk-produk olahan pangan seperti bihun adalah varietas padi dengan konsistensi gel tinggi (< 36 mm) adalah Batu tegi, Inpago 10, Inpari 17, Indra giri dan PB 42. Varietas padi yang cocok untuk produk-produk olahan pangan seperti mie adalah varietas padi dengan kadar amilosa tinggi, rendah lemak, dan konsistensi gel tinggi seperti Indragiri, PB 42 dan Way Apo Buru.
Gambar 15. Varietas Sintanur
Gambar 16. Varietas Impari 27
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
28
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Em
Gambar 17. Varietas Ciherang
4. Model Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil, Penanganan Pascapanen Jagung dan Kedelai
Kontribusi bidang pascapanen dalam menunjang program swasembada pangan, khususnya komoditas padi (beras), jagung dan kedelai adalah meningkatkan mutu dan rendemen giling penggilingan padi, dan menekan susut pascapanen jagung dan kedelai. Peningkatan mutu dan rendemen difokuskan pada revitalisasi pada penggilingan padi skala kecil (PPK), sedangkan penekanan susut hasil difokuskan pada penanganan pascapanen jagung dan kedelai. Revitalisasi PPK dilakukan pada penggilingan PPK karena 95% dari jumlah penggilingan padi di Indonesia (185.000 unit) merupakan penggilingan PPK. Sisanya sebanyak 4% merupakan penggilingan padi menengah (PPM) dan 1% penggilingan padi besar (PPB). Kondisi penggilingan padi, penanganan pascapanen jagung dan kedelai di Indonesia adalah sebagai berikut : Rendemen beras giling di PPK masih rendah (55-60%) karena umur alat tidak ekonomis (> 10 tahun), konfigurasi proses penggilingan tidak direkomendasi (one pass, double pass tanpa cleaner dan separator, serta penggilingan keliling/mobil), keterampilan dan manajemen penggilingan masih tradisional, penanganan pascapanen jagung karena susut hasil dan kadar aflatoksin masih tinggi oleh tertundanya proses pemipilan, penanganan pascapanen kedelai karena susut hasil pada proses pengeringan brangkasan dan perontokan terlambat. Melalui kegiatan revitalisasi penggilingan padi kecil (PPK), perbaikan pascapanen jagung dan kedelai diharapkan dapat menunjang program swasembada pangan. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan model revitalisasi penggilingan padi kecil (PPK) untuk menghasilkan beras berkualitas dengan rendemen giling yang tinggi dan penanganan pascapanen jagung dan kedelai untuk menekan susut hasil. Strategi kegiatan penelitian revitalisasi PPK adalah memperbaiki aspek teknologi, keterampilan sumber daya manusia dan manajemen sistem kelembagaan pada penggilingan padi kecil dan titik kritis untuk menekan susut hasil selama penanganan pascapanen jagung dan kedelai. Aspek teknologi proses, revitalisasi dilakukan dengan pendekatan : memperbaiki sebagian dari tahap proses penggilingan untuk menghasilkan produk beras berkualitas dengan rendemen yang tinggi, dan dapat menekan susut hasil jagung dan kedelai.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
29
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Penggilingan padi yang dipilih adalah penggilingan PPK yang masih tetap beroperasi dalam memproses dan memasarkan hasil gabah petani, namun terbatas pada unit peralatan yang perlu penggantian saja. Penambahan unit peralatan proses untuk perbaikan kualitas (mesin pembersih hampa dan kotoran/cleaner, alat pemisah beras pecah kulit dan gabah/paddy separator, mesin pemipil jagung dan mesin pengering brangkasan kedelai). Lokasi model revitalisasi penggilingan padi dipilih di sentra produksi padi di Indonesia yang meliputi 7 Propinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan dan Bali. Pembuatan peta rendemen beras dilakukan di 42 penggilingan kecil (PPK). Target kegiatan ini telah tercapai dengan diperolehnya 1 (satu) model, yaitu: Model revitalisasi Penggilingan Padi Kecil (PPK) dan model penanganan pascapanen jagung dan kedelai.
Model revitalisasi Penggilingan Padi Kecil (PPK) untuk meningkatkan rendemen dan mutu beras. Penerapan model revitalisasi penggilingan PPK dapat meningkatkan rendemen beras sebesar 1,5-5% dan menurunkan susut penggilingan sebesar 3%. Penggilingan padi kecil (PPK) terpilih di tiap lokasi yaitu Kalimantan Tengah (RMUMujiono), Jawa Timur (RMU-Sarman), Sumatra Selatan (RMU-Tamiarja), Sulawesi Selatan (RMU-Sahat), Jawa Tengah (RMU-Dahlan), dan Jawa Barat (RMU-Asep).
Model Revitalisasi penanganan pascapanen jagung dan kedelai untuk menekan susut hasil. Persentase butir rusak jagung sebelum revitalisasi sebesar 3,11% menurun menjadi 0,49% setelah kegiatan revitalisasi. Hal ini berarti setelah revitalisasi terjadi penurunan kadar aflatoksin. Susut pascapanen jagung sebesar 1,4-7,8% terdiri dari susut panen jagung sebesar 1,4 – 1,93% , susut pemipilan sebesar 0 - 0,14% dan susut pengeringan 0 – 5,73%. Susut pascapanen kedelai sebesar 4,27% terdiri dari susut panen sebesar 1,15% dan susut perontokan sebesar 0,32% dan susut penjemuran sebesar 2,8%. Susut kedelai tertinggi pada tahap proses pengeringan sebesar 2,13%.
(A)
(B)
(C)
(D)
Gambar 18. Revitalisasi penggilingan padi kecil (PPK) dengan perbaikan konfigurasi proses dengan penambahan alat pembersih/ cleaner dan pemisah beras pecah kulit/separator (A), pengantian komponen penyosoh stailess steel (B), penambahan komponen pengkabut (C) dan produk beras premium hasil PPK di Kab. Banyuasin (D)
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
30
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go A
B
Gambar 19. Revitalisasi pascapanen jagung dengan perbaikan teknologi pemipil jagung basah (A) dan pengeringan (B) dijemur dalam bentuk jagung pipil
A
B
Gambar 20. Revitalisasi pascapanen kedelai dengan perbaikan pengeringan brangkasan (A) dan perontokan kedelai dengan alat perontok (B)
h. Kegiatan Kemitraan dan Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Pascapanen 1. Kerjasama Kementerian Riset dan Teknologi (a) Program Insentif Riset Nasional (InSinas)
Em
Pada tahun 2015, BB-Pascapanen melakukan kerjasama penelitian dengan Kementerian Riset dan Teknologi melalui Program Insentif Riset Nasional (InSinas). Terdapat 1 (satu) kegiatan penelitian dengan pembiayaan melalui InSinas yaitu : Pengembangan Teknologi Produksi Tepung Sorgum Termodifikasi melalui proses Enzimatis dan Fermentasi Mikrobial untuk Meningkatkan Daya Saing Sorgum di Kabupaten Lamongan.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
31
(b) Program Penguatan Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Kerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi melalui Program Penguatan Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek dengan Nomor Kontrak : 22/Sek/K/Insentif-PU/PPKDep1/II/2015. Kerjasama ini merupakan pelaksanaan paket insentif pengembangan Pusat Unggulan Iptek berupa pembiayaan operasional pengelolaan lembaga yang menjadi Pusat Unggulan Iptek. 2. Kerjasama Badan Litbang Pertanian
(a) Kerjasama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N) Pada tahun 2015, BB-Pascapanen melakukan kerjasama dengan Badan Litbang Pertanian melalui Program Kerjasama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N). Terdapat 3 (tiga) kegiatan penelitian dan pengembangan dengan pembiayaan melalui program KKP3N (Tabel 2).
Tabel 2. Kerjasama penelitian dan pengembangan dengan pembiayaan dari Program KKP3N No
Teknologi
Dasar Kerjasama
1
Pengembangan Sup Krim Ubi Jalar-Koro Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan Pedang sebagai Pangan Fungsional untuk KKP3N; Nomor 44.54/HM.230/ menjaga Kesehatan Pencernaan I.1/3/2015.K tanggal 5 Maret 2015
2
Pengembangan nano Zeolit sebagai Moisture Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan dan CO2 Adsorber untuk Aplikasi pada KKP3N; Nomor 44.56/HM.230/ Penanganan Buah Tropis I.1/3/2015.K tanggal 5 Maret 2015
3
Pembuatan PVA Cellulose Nanocompostes Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan sebagai Kemasan Buah Mangga dan KKP3N; Nomor 44.55/HM.230/ Belimbing I.1/3/2015.K tanggal 5 Maret 2016
(b) Kerjasama Dana Kemitraan
Pada tahun 2015, terdapat 5 (lima) kegiatan kerjasama dengan Badan Litbang Pertanian melalui dana kemitraan (Tabel 3). Tabel 3. Kerjasama dari kemitraan dengan Balitbangtan No
Teknologi
Dasar Kerjasama
1
Penyusunan Buku Manual Teknologi Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan Nomor Penanganan Pascapanen Cabai 84.15/PL.040/I.1/05/2015.K, tanggal 4 Mei 2015 - 10 Desember 2015
2
Penerapan Teknologi Tepat Guna Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan Nomor Untuk Usaha Mikro 120.2/PL.040/I.1/06/2015.K, tanggal 25 Juni 2015 10 Desember 2015
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
32
Teknologi
Dasar Kerjasama
3
Pengembangan Nanoteknologi Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan Nomor untuk Peningkatan Efisiensi Input 121.4/PL.040/I.1/06/2015.K, tanggal 26 Juni 2015 Produksi, Nilai Tambah, dan Daya 10 Desember 2015 Saing Produk Pertanian
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
No
4
Workshop and Conference Kontrak Nomor 165/KP.310/I.1/9/2015. K Internatioal on Green Postharvest Handling and Processing Technology
5
Penanganan dan Pengolahan Produk Kontrak Nomor 91.5/PL.040/I.1/10/2015.K Pertanian (Pisang dan Beras)
B. Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian 1. Dukungan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri
Dalam rangka perluasan dan percepatan pemasyarakatan teknologi, diperlukan berbagai upaya penjaringan mitra kerjasama baik melalui promosi maupun komunikasi pro-aktif yang intensif. Ruang lingkup kegiatan kerjasama ini meliputi pendampingan teknologi terhadap mitra kerjasama yang telah terjalin sesuai dengan kesepakatan dalam Memorandum of Understanding (MoU) dan melakukan rintisan kerja sama baru. Kegiatan pendampingan dan perintisan kerjasama dilakukan dengan pendekatan partisipatif dimana BB-Pascapanen secara aktif terlibat dalam memberikan pendampingan teknologi serta komunikasi dengan mitra dan stakeholders. Di samping itu, rintisan kerjasama juga dilakukan melalui presentasi teknologi dan kegiatan lainnya secara langsung kepada mitra pelaku agroindustri potensial. a. Naskah Perjanjian Kerjasama (MoU)
Pada tahun 2015, BB-Pascapanen telah memiliki MoU atau Naskah Perjajian Kerjasama, yang terdiri atas : a) Kerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi melalui program Insentif Riset Nasional (InSinas); b) Kerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi melalui Kelembagaan Pusat Unggulan Iptek; c) Kerjasama dengan Badan Litbang Pertanian melalui program Kerjasama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N); d) Kerjasama dengan Badan Litbang Pertanian melalui Dana Kemitraan; e) Perjanjian kerjasama lisensi dengan PT. Kalbe Farma, Tbk tentang teknologi pendeteksi cepat total mikroba pada susu segar (Stick Test Kit); f ) Perjanjian kerjasama dengan Asisten Deputi Urusan Produktivitas dan Mutu Kemenkop dan UKM tentang penerapan teknologi tepat guna; g) Perjanjian kerjasama dengan PT. Agri Mandiri Lestari tentang pemanfaatan laboratorium pengujian untuk analisis mutu sesuai SNI; h) Perjanjian kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sorong Selatan tentang peng embangan pemanfaatan sagu untuk pemberdayaan masyarakat lokal; i) Perjanjian kerjasama dengan KPRI Pascapanen tentang pemanfaatan hasil litbang BB-Pascapanen; j) Perjanjian kerjasama dengan PT. Gluten Free Indonesia tentang penerapan teknologi produksi tepung sorgum.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
33
b. Rintisan Kerjasama
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Rintisan kerjasama merupakan bagian dari proses alih teknologi. Berbagai macam metode dilakukan dalam merintis suatu kerjasama seperti audiensi teknologi. Ada beberapa rintisan kerjasama yang telah dilakukan selama tahun 2015 yaitu : a) Rintisan kerjasama dengan PT. Kalbe Farma Tbk; b) Rintisan kerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan, Kabupaten Karawang; c) Rintisan kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada tentang penelitian berbasis teknologi nano; d) Rintisan kerjasama dengan PT. Sinar Mas mengenai alih teknologi fortifikasi nano vitamin A dan nano minyak pala sebagai bahan preservative; e) Rintisan kerjasama dengan Universitas Sahid; f ) Rintisan kerjasama dengan Universitas Djuanda Bogor; g) Rintisan kerjasama dengan Universitas Trilogi tentang pemanfaatan fasilitas laboratorium praktek mahasiswa; h) Rintisan kerjasama dengan Kementerian Pertanian dan Perikanan, Timor Leste, yang difasilitasi oleh Japan Internasional Cooperation Agency; i) Rintisan kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Lamongan tentang kegiatan penelitian sorgum; dan j) Rintisan Kerjasama dengan CIRAD Perancis. c. Hak Kekayaan Intelektual (HaKI)
Pada tahun 2015, terdapat 2 (dua) paten yang telah terbit sertfikat patennya, yaitu : 1) Formula Sanitizer Untuk Menghilangkan Kontaminan Mikroba dan Residu Pestisida Pada Sayuran Segar dengan nomor permohonan ID P000036750/P00201000711, dan 2) Starter Bimo CF untuk Memperbaiki Mutu Tepung Ubi-ubian dengan nomor permohonan ID P000037522. Selain itu, pada tahun 2015 telah dilakukan pemanduan penyusunan draft dokumen paten bagi inventor BB-Pascapanen oleh Balai Pengelola Alih Teknologi. Perbaikan deskripsi paten juga telah dilakukan oleh Pemeriksa Substantif Paten dari Direktorat Paten untuk menyempurnakan deskripsi paten yang telah didaftarkan hingga menjadi dokumen final.
Tabel 4. Judul draft paten yang dipandu oleh BPATP dan perbaikan deskripsi paten oleh Direktorat Paten No
Judul
Inventor/Nomor Pendaftaran
Keterangan
1
Formulasi Bahan Pencegah Pembusukan Buah Salak
Ir. Dwi Amiarsi/ Pendaftaran tanggal 30 Juni P00201504006 2015
2
Proses Pembuatan Gula Kristal dengan Bahan Sorgum dan Tebu
Agus Budiyanto, STP, Perlu dokumen pembanding. MSc Penelusuran paten yang sudah ada dibantu BPATP. Didaftarkan 12 Juni 2015
3
Pengaruh Penambahan Nanoselulosa terhadap Sifat Mekanis Film Komposit Berbasis Polivinil Alkohol
Dr. Evi Savitri Iriani, Msi Perlu dokumen pembanding. Penelusuran paten yang sudah ada dibantu BPATP
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
34
No
Inventor/Nomor Pendaftaran
Teknologi Pengolahan Daun Uncaria gambier Roxb. Sebagai Minuman Antioksidan
Dra. Hernani, MSc/ P00201200036
5
Sistem Pemrograman Secara Dinamik Untuk Menduga Daya Simpan Jagung Kering Pipilan Dalam Lingkungan Penyimpanan Tertentu
Ir. Agus Supriatna Somantri, MSi/ P00201000710
6
Vinegar Air Kelapa
Miskiyah, SPt, MP
Keterangan Perbaikan deskripsi paten, dokumen sudah final
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
4
Judul
Didaftarkan tanggal 16 September 2015
Untuk mempercepat penyusunan draft paten oleh peneliti telah diselenggarakan Workshop Penulisan Paten selama 2 hari yaitu tanggal 25–26 Juni 2015 yang dihadiri oleh para peneliti BB-Pascapanen. Workshop penulisan paten ditujukan untuk meningkatkan jumlah pengusulan paten dari BB-Pascapanen. Jumlah paten yang dihasilkan oleh unit kerja merupakan indikator kinerja penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dari workshop ini telah diperoleh output berupa 13 (tiga belas) judul paten, yang terdiri atas 4 paten alat dan 9 paten proses/formula.
Em
Gambar 21. Pelaksanaan Workshop Penulisan Paten
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
35
Tabel 5. Judul draft paten yang teridentifikasi selama workshop pemanduan paten No
Judul Paten
Inventor
Isolasi cahaya untuk penyimpanan umbi-umbian
Dondy ASB, Wisnu Broto, Z Hikmah, Irpan Badrul Jamal, Qanytah
2
Proses pembuatan flake ubi kayu
Hoerudin, Juniawati, Widaningrum, Sri yuliani,
3
Teknologi formulasi ektrak kulit dan biji Setyadjit, Elmi Sukasih mangga dengan campuran bahan alami yang dapat diaplikasikan pada buah ekspor
4
Formula dan proses pembuatan bubur instan dari komposit talas
Setyadjit, Elmi Sukasih
5
Formulasi perbaikan kualitas mi sagu dengan penambahan hidrokoloid gum arab
Nurdi Setiawan, Endang Yuli Purwani, Ema Mulyani, Ghousul Adom, AB, Qanytah, Nur
6
Alat pengendap pati sagu portable
Nurdi Setiawan, Endang Yuli Purwani, Ema Mulyani, Ghousul Adom, Qanytah, Nur Richana
7
Biskuit bayi dan balita berbasis umbi, pisang dan kacang merah
Ridwan Rachmat, Yudiono
9
Alat parut sagu
Nurdi Setiawan, Endang Yuli Purwani, Ema Mulyani, Ghousul Adom, Qanytah, Nur Richana
10
Proses ekstraksi pati sagu
Nurdi Setiawan, Endang Yuli Purwani, Ema Mulyani, Ghousul Adom, Qanytah, Nur Richana
11
Tungku briket ampas sagu
Ridwan Rachmat, Irpan Badrul Jamal, Ibnu Pamungkas, Firdaus
12.
Briket limbah sagu
Ridwan Rachmat, Irpan Badrul Jamal, Ibnu Pamungkas, Firdaus
13.
Mi tepung pisang
Sunarmani, setyadjit, ermi sukasih
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
1
2. Partisipasi Ekspose/Pameran/Gelar Teknologi, Kunjungan dan Bimbingan Teknis
Partisipasi ekspose/pameran dan gelar teknologi diselenggarakan untuk menyampaikan informasi teknologi agar meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mengantarkan inovasi teknologi untuk dapat dikenal dan memberikan pilihan untuk diadopsi pengguna. Gelar teknologi pascapanen yang diselenggarakan merupakan media komunikasi untuk menunjukkan capaian hasil dan dapat menjadi media komunikasi antar peneliti, kemungkinan kerja sama penelitian maupun pengembangan serta menjadi media pengembangan kapasitas peneliti.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
36
a. Partisipasi Ekspose/Pameran/Gelar Teknologi
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Pada tahun 2015, BB-Pascapanen berpartisipasi dalam 14 kegiatan partisipasi ekspose/pameran/gelar teknologi. Selain itu, BB-Pascapanen juga melaksanakan bimbingan teknis dan menerima kunjungan dari berbagai instansi, mitra swasta maupun petani. Ke-14 kegiatan ekspose/pameran gelar teknologi/ yang telah diikuti, yaitu : »»
Mini Expo di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tanggal 3 Maret 2015 di Auditorium Kantor Kementerian Koperasi & UKM. Inovasi teknologi Badang Litbang Pertanian yang ditampilkan adalah hasil olahan KRPL, aneka tepung dan aneka kemasan biofoam.
»»
Jakarta Food Security Summit-3 (JFSS) di Jakarta Convention Center. Stand Badan Litbang Pertanian yang menampilkan produk-produk Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) berupa cabe kering, daun seledri kering, bawang merah kering, tepung ganyong, tepung garut, tepung kasava, buah sukun sebagai bahan baku tepung sukun yang mengandung karbohidrat tinggi untuk substitusi tepung terigu.
»»
Gelar Teknologi Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) pada 24 – 26 Februari 2015 di Auditorium Kementerian Pertanian. Balitbangtan menggelar berbagai hasil inovasi teknologi antara lain mesin penepung, mesin pengayak tepung, beberapa varietas padi dan jagung, hasil olahan berbahan dasar jagung mulai dari produk konsumsi hingga bioetanol, dan beberapa hasil olahan limbah pertanian padi dan jagung seperti briket arang sekam dan biofoam dari ampok jagung.
»»
Mini Expo South-South Cooperation pada tanggal 17 Maret 2015 di Kementerian Luar Negeri RI. Tujuan penyelenggaraan SSC Forum yaitu untuk mendiseminasikan informasi mengenai berbagai kebijakan Kerjasama Selatan-Selatan (KSS). Kementerian Pertanian menampilkan hasil kerjasama pengembangan padi di Sudan dan kedelai di Madagaskar. Ditampilkan pula hasil kegiatan training course alat mesin pertanian dan pembuatan frozen semen. Kementerian Pertanian (c.q. Badan Litbang Pertanian) juga menampilkan hasil-hasil inovasi teknologi terkait komoditas padi, jagung dan kedelai yang berpotensi untuk dikerjasamakan, diantaranya produk bioindustri padi dan jagung, berupa beras indeks glikemik rendah, berasan jagung pra-tanak, beras analog dari jagung, serta pemanfataan limbah pertanian untuk sumber energi (bioetanol) dan kemasan ramah lingkungan.
»»
Pameran Agrinex Expo 2015 pada tanggal 20-22 Maret 2015 di Jakarta Convention Center. Pameran bertujuan sebagai edukasi dan promosi produk hortikultura Indonesia. Badan Litbang Pertanian beserta Direktorat Jenderal teknis yang meliputi Ditjen Hortikultura, Ditjen P2HP, Ditjen Perkebunan, Ditjen Tanaman Pangan, Badan Ketahanan Pangan, dan Badan Karantina, turut serta menampilkan hasil teknologi, produk maupun informasi kebijakan. Komoditas sukun diangkat sebagai tema pada stand Badan Litbang Pertanian.
»»
Pekan Inovasi Sumatera Utara (Sumut) ke-3 merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun sekali oleh Pemda Sumut. Partisipasi Badan Litbang Pertanian diwakili oleh UK/UPT terkait seperti BPTP Sumut, BB-Pascapanen, Puslitbang Hortikultura (Balitkabi dan Balitsa), Puslitbang Tanaman Pangan serta Puslitbang Peternakan. Pada pameran ini, Badan Litbang Pertanian mengambil tema tentang pertanian perkotaan (hidroponik, wolkaponik, vertical farming) dan produk olahannya. Produk olahan
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
37
yang ditampilkan berupa sari buah tomat-papaya, selai terung-nenas, jus ubi ungu dan ubi merah. Bogor Expo 2015 pada tanggal 28 Mei-3 Juni 2015. Bogor Expo merupakan salah satu rangkaian kegiatan menyambut HJB ke-533. Bogor Expo 2015 mengangkat tema “Sinergi Produk Unggulan dan Destinasi Wisata sebagai Aset Potensi Daerah yang Prospektif”. Balitbang Pertanian memanfaatkan event ini dengan menampilkan produk pangan, peternakan dan perkebunan hasil rekayasa genetika. BB-Pascapanen dalam event ini menampikan aneka produk pangan dari tepung sukun, nangka, ubi ungu, tepung ganyong dan kasava serta kue bekatul.
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
»»
»»
Pameran Hari Susu Nusantara (HSN) tahun 2015 diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan pada tanggal 31 Mei - 01 Juni 2015 dengan tema “Ingin Sehat dan Pintar … Ya Minum Susu.” Kegiatan HSN merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun sekali. Pada pameran ini, Badan Litbang Pertanian berpartisipasi aktif dengan menampilkan beberapa inovasi teknologi yang dihasilkan oleh UK/UPT lingkup Balitbangtan, yaitu Puslitbangnak, BB-Litvet, BBP2TP, BPTP Sumsel dan BBPascapanen. Inovasi teknologi yang ditampilkan oleh BB-Pascapanen adalah produk keju rendah lemak, yogurt probiotik, dan stick test kits untuk deteksi cepat mikroba dalam susu. Pada hari kedua diselengggarakan Workshop dengan tema “Kebijakan Pengembangan Ternak Perah di Luar Jawa” dalam rangka Peningkatan Produksi Daging dan Konsumsi Susu Segar.
»»
Panen Raya Jagung di Lamongan pada tanggal 4 Juni 2015, Kegiatan Panen Raya Jagung diselenggarakan di Taman Teknologi Pertanian di Bumi Sunan Drajat Banyubang Kabupaten Lamongan. Pada pameran tersebut, BB-Pascapanen menampilkan teknologi pengolahan jagung, diantaranya tepung jagung, berasan jagung pratanak, biofoam dari ampok jagung, olahan jagung (makaroni, keripik, bagelen), mi jagung dan etanol dari tongkol jagung.
»»
Pameran Ritech Expo 2015 pada tanggal 7-10 Agustus 2015 dalam rangka memperingati Hakteknas Ke-20. Kegiatan ini diikuti oleh LPNK di bawah koordinasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian/Lembaga lain, BUMN, Badan Litbang/Bappeda, Perguruan Tinggi, industri swasta dan masyarakat. Stand pameran terbagi dalam 3 (tiga) zona yakni zona pangan, zona energi dan zona maritim. Materi gelar teknologi dari BB-Pascapanen di display di dua booth yang berbeda, yakni di booth Badan Litbang Pertanian dan di booth Pusat Unggulan Iptek (PUI). Materi pameran yaitu digital poster yang berisi beberapa informasi teknologi sesuai dengan produk yang dipamerkan. Disamping itu, ditampilkan kemasan biofoam dari limbah pertanian, beras IGR, sanitizer, Stick Test Kit, tepung sorgum, gula kristal, gula semut sorgum, bioetanol sorgum dan limbah jagung , serta vinegar air kelapa. Pada kegiatan ini, BB-Pascapanen dinobatkan sebagai Stand Terbaik Ritech Expo 2015.
»»
Agro Inovasi Fair 2015 pada tanggal 30 September - 4 Oktober 2015 di Grand Floor Botani Square Bogor. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan teknologi Balitbangtan kepada masyarakat luas, serta membuka peluang kerjasama dan jejaring bisnis dengan dunia usaha dan stakeholder terkait. Kegiatan ini terdiri dari 3 agenda utama, yaitu: 1) Business meeting, di area Business Corner; 2) Gelar Teknologi produk unggulan Balitbangtan yang mengekspose keunggulan dan
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
38
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
peluang bisnisnya; dan 3) Agrimart yang menyediakan beragam produk hasil dari mitra binaan Balitbangtan. Adapun materi yang dipamerkan dari BB-Pascapanen diantaranya biofoam dari limbah pertanian, vinegar dari air kelapa, sanitizer, aneka tepung, beras IGR, dan aneka hasil produk dari binaan BB-Pascapanen. Kipnas XI dan Indonesia Science Expo (ISE) pada tanggal 8 Oktober 2015. Kipnas merupakan forum pertemuan para ilmuwan Indonesia untuk mendiskusikan khasanah kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia, serta peran sertanya dalam membangun peradaban bangsa. Indonesia Science Expo yaitu pameran yang bermaksud untuk menggugah pemahaman masyarakat akan pentingnya peran edukasi, riset, teknologi dan inovasi dalam pembangunan bangsa. Pameran Indonesia Science Expo ini diikuti oleh berbagai kementerian dan lembaga negara, perguruan tinggi serta industri. Kementerian Pertanian yang diwakili Badan Litbang Pertanian menampilkan produk hasil penelitian BB-Pascapanen dan koleksi buku dari Pustaka. Materi yang dipamerkan adalah produk berbasis nano teknologi diantaranya biofoam, green tea instan, temulawak instan, cassava flake.
»»
Hari Pangan Sedunia ke-35 diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan pada tanggal 17-20 Oktober 2015. HPS merupakan acara tahunan yang diperingati oleh negara-negara anggota FAO, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat di seluruh dunia terhadap pentingnya peran pertanian, pangan, dan gizi dalam pencapaian ketahanan pangan. Dalam pameran HPS ini, BB-Pascapanen menampilkan inovasi teknologi diantaranya beras IG rendah. Gubernur Sumatera Selatan ketika berkunjung ke saung bioindustri padi, menyatakan ketertarikannya untuk mengetahui lebih jauh mengenai beras IG rendah yang dikembangkan BBPascapanen. Wakil Presiden RI juga memberi perhatian lebih terhadap produk ini dan mengatakan bahwa teknologi beras IG rendah harus sampai kepada masyarakat karena teknologi ini banyak manfaatnya bagi kesehatan.
»»
Gelar Teknologi Pertanian Modern pada tanggal 20 Oktober 2015 di areal sawah Kecamatan Tambakdahan, Kabupaten Subang. Gelar Teknologi Pertanian Modern bertema Modernisasi Pertanian untuk Swasembada Pangan. Menteri Pertanian bersama KSAD, Gubernur Jabar, Bupati Subang, dan Kepala Badan Litbang Pertanian, menandai dimulainya panen Raya dengan menggunakan harvester produksi BBMekanisasi Pertainan. Sejak tahun 2014, pemerintah telah menyediakan secara besarbesaran alsintan, seperti Transplanter, Combine Harvester, Dryer, Power Thresher, Corn Sheller dan Rice Milling Unit (RMU), traktor dan pompa air, sebanyak 62.221 unit. Dalam acara ini, BB-Pascapanen berpartisipasi dengan menampilkan produk hasil penelitian diantaranya produk beras aromatik, beras premium, beras menir, beras IGR, tepung beras, dedak awet, minyak dedak, rice bran cookies, arang sekam, briket arang sekam dan biofoam dari jerami.
Em
»»
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
39
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Em
Gambar 22. Mini Expo di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Gambar 23. Business Meeting pada Agro Inovasi Fair 2015 (kiri), dan Menko PMK bersama Kepala LIPI pada pameran ISE (kanan)
b. Kunjungan dan Bimbingan Teknis
BB-Pascapanen menerima kunjungan dari beberapa perguruan tinggi, kelompok masyarakat, instansi pemerintah dan melaksanakan bimbingan teknis mengenai teknologi pascapanen. Selama tahun 2014, BB-Pascapanen telah menerima kunjungan dari berbagai stakeholders sebagai berikut :
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
40
Kunjungan Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Kunjungan sebanyak 31 mahasiswa dan 8 dosen dari Program Studi Agroteknologi, Universitas Muhammadiyah, Bengkulu pada tanggal 20 Januari 2015. Tujuan kunjungan ini adalah untuk mempelajari penanganan segar sayuran dan buah-buahan yang banyak dibudidayakan di Bengkulu seperti kacang panjang, ketimun, terong panjang, dan rambutan yang banyak terbuang ketika panen raya. Tujuan lainnya adalah untuk menjajaki peluang kerja sama magang dan praktek lapang mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir.
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
»»
»»
Kunjungan SMK Saung Balong Nusantara Majalengka. Kunjungan sebanyak 113 siswa/i dan 24 orang guru SMK Saung Balong Nusantara pada tanggal 2 Februari 2015. berkunjung ke BB Litbbang Pascapanen pertanian. Tujuan kunjungan siswa/i dan guru SMK ini untuk menambah wawasan tentang pertanian. Setelah penyampaian profil BB-Pascapanen, kunjungan dilanjutkan ke gerai inovasi pascapanen, laboratorium pengembangan atsiri, penanganan segar, penepungan dan bakery.
»»
Kunjungan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Bogor. Kunjungan sebanyak 100 orang pengurus dan anggota GOW Kota Bogor pada tanggal 10 Maret 2015. Kunjungan di BB-Pascapanen dilakukan di Gerai Inovasi Pascapanen. Rombongan sangat antusias mengetahui produk olahan hasil inovasi BB-Pascapanen yang didisplay di gerai tersebut. Teknologi tepat guna hasill inovasi BB-Pascapanen sangat sesuai untuk diadopsi pada salah satu program kegiatan organisasi wanita kota Bogor tersebut, khususnya dalam rangka mengaktualisasikan bakat dan potensi anggota GOW dalam berkarya dan berkreatifitas untuk membangun kemandirian ekonomi.
»»
Kunjungan OKKPD Sulawesi Selatan pada tanggal 31 Maret 2015. OKKPD merupakan lembaga dibawah Badan Ketahanan Pangan sebagai penjamin keamanan pangan segar yang ada di daerah. Oleh karena itu, tujuan kunjungan OKKPD Sulsel yaitu ingin mengetahui dan bekerjasama lebih lanjut mengenai keamanan pangan produk pangan segar, khususnya residu pestisida, logam berat, dan formalin. OKKPD Sulsel selama ini telah bekerjasama dengan BB-Pascapanen untuk melakukan analisis produk ke laboratorium pengujian.
»»
Kunjungan peneliti CIRAD pada tanggal 16 April 2015. CIRAD melakukan kerjasama dengan beberapa negara berkembang termasuk Indonesia. Kerjasama dilakukan dengan institusi penelitian, perguruan tinggi, sedangkan kerjasama dengan swasta jika penelitian sudah pada tahap pengembangan. CIRAD selama ini banyak bekerja di bidang agronomi namun saat ini pascapanen sudah mulai ditangani. Selain kegiatan penelitian, beberapa kegiatan CIRAD lainnya, yaitu training; pendidikan untuk S3 dimana 60% dari Selatan, dan Internasional Master courses.
»»
Kunjungan Menteri Urusan Wanita, Anak dan Pengentasan Kemiskinan Fiji pada tanggal 12 Juni 2015. Kunjungan Ministry of Women, Children and Poverty Alleviation dari Fiji Island didampingi oleh Duta Besar negara Fiji untuk Indonesia. Tujuan utama kunjungan ke BB-Pascapanen adalah untuk mengetahui dan mendapatkan informasi tentang teknologi pengolahan ubi kayu dan umbi-umbian lain yang telah dilakukan BB-Pascapanen. Negara Fiji memiliki sumber pangan dari ubi kayu dan umbi-umbian lain yang melimpah, namun penduduknya masih belum paham cara mengolah dan memanfaatkannya khusunya untuk bahan pangan. Menteri dari negara Fiji tersebut menyampaikan minat dan ketertarikannya untuk bekerjasama dengan Badan Litbang Pertanian, khususnya BB-Pascapanen dalam rangka mendapatkan bimbingan teknis
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
41
atau pelatihan beberapa teknologi yang dihasilkan BB-Pascapanen khususnya teknologi pengolahan tepung casava, cassava flake, brownies cassava, jagung instan pratanak, rice bran cookies serta olahan sagu. Kunjungan Delegasi Ministry of Agriculture Food Security and Cooperatives (MAFC) Tanzania pada tanggal 24 Juni 2015. Kunjungan delegasi Ministry of Agriculture Food Security and Coorperatives (MAFC) Tanzania dipimpin Deputy Permanent Secretary MAFC. Acara kunjungan dimulai dari Gerai Inovasi BB-Pascapanen, dan dilanjutkan dengan kunjungan ke Laboratorium Nano Teknologi. Kegiatan kunjungan ini diakhiri dengan pemaparan company profile BB-Pascapanen dan diskusi dengan para peneliti. Delegasi dari MAFC Tanzania menyampaikan minat dan ketertarikannya untuk bekerjasama dengan Badan Litbang Pertanian, khususnya BB-Pascapanen dalam rangka mendapatkan bimbingan teknis atau pelatihan tentang teknologi yang dihasilkan BB-Pascapanen, khususnya pengolahan singkong (cassava) yang merupakan makanan pokok di Tanzania.
»»
Kunjungan peserta Rakor TSP oleh Kementerian Koordinasi PMK pada tanggal 3 September 2015. Dalam rangkaian kegiatan rakor TSP, Kementerian Koordinasi PMK mengadakan kunjungan ke BB-Pascapanen. Di BB-Pascapanen, peserta rakor mengunjungi laboratorium pengembangan dan gerai inovasi. Di laboratorium pengembangan rombongan melihat kegiatan yang sedang berlangsung diantaranya pembuatan mi sagu dan teh herbal. Di gerai inovasi peserta melihat produk inovasi teknologi BB-Pascapanen dan produk hasil UKM binaan BB-Pascapanen.
»»
Kunjungan peserta workshop PUI pada tanggal 15 Oktober 2015. BB-Pascapanen sebagai salah satu kandidat Pusat Unggulan Iptek (PUI) menjadi salah satu lokasi kunjungan peserta workshop penguatan kelembagaan PUI 2015 dari Kementrian Ristek dan Dikti. Peserta berasal dari berbagai instansi calon PUI. Pada kunjungan ini, peserta diajak mengunjungi fasilitas yang ada di BB-Pascapanen, meliputi laboratorium pengembangan, laboratorium nanoteknologi dan gerai inovasi. Peneliti memberikan penjelasan kepada peserta tentang aktivitas penelitian dan peralatan yang ada di laboratorium pengembangan dan nanoteknologi serta produk inovasi penelitian BB-Pascapanen.
»»
Kunjungan SMK Pertanian Sembawa pada 13 November 2015. Peserta kunjungan sebanyak 15 orang yang merupakan guru SMK Pertanian Sembawa. Kunjungan dilakukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan pada bidang pertanian. Sebelum mengunjungi fasilitas laboratorium, peserta mendapat penjelasan tentang profil BB-Pascapanen. Beberapa hal yang menjadi pertanyaan peserta adalah bagaimana langkah-langkah untuk menjalin kerjasama dan magang siswa/guru di BB-Pascapanen serta bagaimana mendapatkan informasi hasil penelitian. Selanjutnya peserta melakukan kunjungan ke laboratorium pengujian dan pengembangan serta ke gerai inovasi.
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
»»
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
42
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Em
Gambar 24. Mahasiswa Fakultas Pertanian Univ. Muhaamadiayah, Bengkulu (A); Menteri Urusan Wanita, Anak dan Pengentasan Kemiskinan Fiji (B); dan Tim Ministry of Agriculture Food Security and Cooperatives (MAFC) ke laboratorium nanoteknologi (C)
Bimbingan teknis yang dilaksanakan di BB-Pascapanen dalam kurun waktu bulan Januari hingga Desember 2015, terdiri atas : »»
Bimbingan Teknis untuk Aparat Disbun se-Kabupaten Papua dan Papua Barat. Direktorat Jenderal Perkebunan bekerjasama dengan Lembaga Antariksa Nasional (LAPAN) telah menyelenggarakan bimbingan teknis pemetaan dasar lahan sagu untuk aparat Disbun Kabupaten Papua dan Papua Barat dalam rangka mendukung kegiatan pengembangan sagu. Berkaitan dengan kegiatan tersebut, pada tanggal 26 Maret 2015, sebanyak 15 orang aparat Dinas Perkebunan Kabupaten di Propinsi Papua dan Papua Barat memperoleh bimbingan teknis untuk melengkapi wawasan tentang teknologi pascapanen sagu yang telah dihasilkan BB-Pascapanen. Dalam bimbingan teknis tersebut, teknologi yang disampaikan meliputi teknologi pascapanen tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan dan nano pangan.
»»
Praktikum Analisis Pangan Universitas Trilogi. Praktikum analisis pangan, diselenggarakan tanggal 8-9 Mei 2015 dengan materi analisis kadar pati dan sifat pati, analisis tekstur dan warna produk pangan. Praktikum ini diikuti oleh 11 mahasiswa jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan. Kegiatan dimulai dengan pengantar materi praktikum yang dilanjutkan praktek langsung di laboratorium pengujian fisik dan kimia.
»»
Temu Teknis Kegiatan Pengembangan Pengolahan dan Mutu Hasil Ubikayu dan Ubijalar Dinas Pertanian Kabupaten Bogor pada tanggal 6 Mei 2015. Kegiatan ini diikuti oleh Gapoktan penerima bantuan alat pengolahan tepung ubikayu dan ubijalar di Kabupaten Bogor. Materi yang disampaikan pada kegiatan ini adalah
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
43
pengenalan teknologi pascpanen pertanian, teknologi produksi tepung kasava dan tepung ubijalar, serta peluang usaha pengolahan hasil ubikayu dan ubijalar. Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Produk Hasil Olahan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Karimun pada tanggal 11-12 Juni 2015. Bimbingan teknis dilaksanakan kepada 15 orang petugas Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Karimun. Tema kegiatan ini adalah peningkatan mutu produk hasil olahan dengan materi pengolahan produk hortikultura. Materi yang diberikan kepada peserta diantaranya adalah pengolahan puree buah-buahan, teknologi pengolahan sari buah papaya-nenas dan teknologi formula sanitizer. Teknologi ini sesuai dengan potensi pertanian di Kabupaten Karimun sehingga diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan pascapanen produk hortikultura di Kabupaten Karimun.
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
»»
»»
Magang SMK 63 Jakarta. Siswa/i SMK 63 Jakarta telah melakukan magang teknologi pembuatan produk olahan berbahan dasar kacang-kacangan dan teknik analisis kimia pangan. Produk yang dipelajari adalah tahu, kembang tahu dari kacang hijau dan olahan kembang tahu. Dari produk yang dihasilkan, siswa/i tersebut selanjutnya mempelajari teknik analisis kadar protein dan kadar air. Magang Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Teluk Bintuni pada tanggal 28-30 Mei 2015. Materi magang pegawai Dinas Pertanian dan Kehutanan serta penyuluh Kabupaten Teluk Bintuni yaitu berkaitan aspek teknologi pengolahan sagu. Materi kegiatan meliputi teknologi ekstraksi sagu, pembuatan gula cair dari sagu, dan pengolahan mi sagu. Teknologi pengolahan sagu sesuai dengan potensi daerah yang merupakan daerah penghasil sagu.
»»
Bimtek Teknologi Pengolahan Cabai dan Bawang Merah pada tanggal 27-31 Mei 2015. Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) menyelenggarakan acara Bimtek bekerjasama dengan BB-Pascapanen. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta. Materi kegiatan meliputi Teknologi Pengolahan Saos Cabai, Teknologi Pengolahan Bubuk Kering dan Pickle Cabai, Teknologi Pengolahan Cabai Kering, Teknologi Pengolahan Abon dan Manisan Cabai, Teknologi Pengolahan Tepung Bawang dan Bawang Goreng, Teknologi Pengolahan Pasta dan Pickle Bawang.
»»
Bimtek Teknologi Pengolahan Jagung, Kedelai dan Kacang Tanah pada tanggal 24-27 Agustus 2015. Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) bekerjasama dengan BB-Pascapanen menyelenggarakan bimbingan teknologi pengolahan jagung, kedelai dan kacang tanah untuk pelaku usaha pengolahan. Teknologi yang disampaikan meliputi Teknologi pengolahan sari kedelai, tahu dan kembang tahu, Teknologi pengolahan tortila, Teknologi pengolahan beras dan tepung jagung instan, Teknologi pengolahan mi, stik, dan emping jagung, Teknologi pengolahan susu jagung, Teknologi pengolahan nata de soya, dan Teknologi pengolahan soyghurt.
»»
Studi Teknologi Pengolahan Sagu pada tanggal 15 Oktober 2015, Tim Penggerak PKK Kecamatan Bogor Tengah melakukan studi teknologi pengolahan sagu ke BBPascapanen. Para peserta mengikuti sesi pemaparan materi tentang teknologi pengolahan mi sagu dan praktek pembuatan mi sagu dan velva manga.
»»
Praktikum Universitas Bakrie pada tanggal 9-18 Oktober 2015. Mahasiswa jurusan Teknologi Pangan Universitas Bakrie melakukan praktikum teknologi pengolahan dan analisis pangan di BB-Pascapanen. Praktikum dilakukan dalam rangka pendalaman
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
44
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
materi dilakukan di laboratorium pengembangan dan pengujian. Adapun materi praktikum yang diikuti adalah Teknologi pembuatan tepung dari pangan lokal, Teknologi bakery, Teknologi pengolahan daging, Teknologi mi, Analisis sifat pati tepung, Analisis kadar air, Analisis kadar lemak, Analisis kadar protein, analisis kadar abu, Analisis tekstur dan Analisis Warna.
3. Koordinasi dan Penugasan Peneliti/Teknisi Mendukung Program Direktorat Teknis/SLPTT/BPTP/Pemda
Dalam rangka penerapan teknologi pascapanen di lapangan yang sesuai dengan kebutuhan serta program pembangunan pertanian di pusat daerah diperlukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait. Koordinasi dengan institusi lingkup Direktorat Teknis di Kementerian Pertanian maupun Pemerintah Daerah serta BPTP sangat penting agar teknologi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pada waktu yang sama, Direktorat Teknis dan Pemda serta institusi lainnya yang terkait juga memiliki program pembangunan pertanian berupa aplikasi teknologi pascapanen di lapangan. Program tersebut perlu didukung oleh BB-Pascapanen terutama untuk memperkuat muatan teknologi dan supervisi teknologi di lapangan. Koordinasi merupakan salah satu alat untuk dapat melaksanakan kegiatan yang dilakukan bersama-sama agar dapat berjalan secara baik sesuai tugas dan wewenang masing-masing pihak terkait.
Selama tahun 2015, BB-Pascapanen telah berpartisipasi dan berkontribusi aktif dalam pertemuan koordinasi dengan berbagai instansi terkait. Kegiatan pertemuan koordinasi dengan instansi terkait yang cukup penting, sebagai berikut : a) Pembahasan First Draft Asean Food Safety Policy (Ditjen P2HP); b) Kegiatan koordinasi dalam rangka upaya khusus (Upsus) pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai; c) Konsolidasi data nasional kapasitas penelitian/kajian ilmiah keamanan pangan (BPOM); d) Koordinasi kegiatan PUI (BPPT); e) Rapat penyusunan rencana Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil yang akan dilakukan oleh Ditjen P2HP; f ) Rapat koordinasi penyusunan Tim dan Survei Lapang Kegiatan TSP dan TTP (Kalimantan Selatan dan Tengah); g) Rapat pembahasan mekanisme koordinasi dalam rangka kewaspadaan dan penanggulangan masalah keamanan pangan; h) Rapat pembahasan posisi Delri untuk sidang CCCF ke-9 (BPOM); i) Rapat koordinasi dan evaluasi pimpinan kelembagaan (Sulawesi Utara); j) Konsolidasi tindak lanjut kegiatan Upsus (Sulawesi Utara); j) Koordinasi Agro Techno Park (ATP) (Palangkaraya); k) Rencana baseline survey ATP Kalsel (Kabupaten Tapin dan Tanah Laut), Laboratorium Lapang Sumatera Utara dan Kawasan Industri Pertanian Terpadu Sei Temiang Batam. Selain pertemuan koordinasi dengan instansi terkait, banyak permintaan nara sumber teknologi dari berbagai instansi terkait kepada BB-Pascapanen. Kegiatan cukup penting, sebagai berikut : a) Nara sumber Focus Group Discussion (FGD) positioning BBBiogen ke Depan; b) Seminar Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke-3; c) Pembahasan Draft Perpres Sistim Keamanan Pangan Terpadu; d) Rapat Kerja BB-Biogen; e) Finalisasi posisi DELRI untuk sidang CCCF ke-9; f ) Rapat FGD Ubi Kayu; g) Pertemuan koordinasi teknologi penelitian cabai; h) Nara sumber pelatihan peningkatan diplomasi dan negosiasi Badan Litbang Pertanian; i) Pertemuan Wrap up Meeting MTR dan 5th ISM – SMARTD; j) Pertemuan Anggota Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI); k) Rapat koordinasi geospasial dan analisis sistem (IGAS); l) Mewakili Mentan sebagai Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
45
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
pemakalah pada Seminar Kemandirian Pangan Menyongsong AEC; m) Nara sumber penanganan pascapanen kedelai; n) Pembahasan draft Peraturan Presiden tentang pelaksanaan keamanan pangan terpadu (BPOM); o) Rapat penyusunan panduan ECOP laboratorium dan infrastruktur Badan Litbang Pertanian; p) Rapat Bilateral Balitbangtan dengan IRRI; q) Rapat Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Otorita Pangan Merauke.
4. Pengelolaan dan Pengembangan Publikasi
Diseminasi merupakan salah satu kegiatan penyebarluasan informasi hasil-hasil penelitian yang merupakan bagian dari rangkaian proses penelitian dan pengembangan yang berada pada bagian hilir dan merupakan jembatan untuk mempercepat pemasyarakatan teknologi. BB-Pascapanen telah menghasilkan berbagai teknologi pascapanen. Teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : teknologi yang dapat diadopsi secara langsung oleh masyarakat dan teknologi yang dipatenkan yang dapat dialihkan melalui mekanisme komersialisasi. Berdasarkan sasaran kelompok dan metode diseminasi yang ada, maka penyebarluasan informasi tersebut disesuaikan untuk masing-masing sasaran kelompok. Publikasi merupakan salah satu wujud tanggung jawab BB-Pascapanen sebagai unit kerja Badan Litbang Pertanian yang menghasilkan teknologi. Publikasi yang dilakukan oleh BB-Pascapanen terbagi dalam beberapa kelompok yaitu : publikasi ilmiah seperti Jurnal dan Buletin, Publikasi semi populer seperti Buku Teknologi dan publikasi popular seperti leaflet, poster dan baliho. Publikasi berdasar keberkalaannya dibagi dalam publikasi berkala yang terbit reguler dan publikasi non berkala atau terbit tidak tertentu waktunya.
a. Seminar Rutin
Seminar rutin merupakan forum pertemuan ilmiah para peneliti untuk menyampaikan hasil-hasil penelitian atau pemikirannya. Seminar rutin dimaksudkan untuk menjaring bahan publikasi ilmiah terutama untuk Jurnal Pascapanen. Selain itu, topik lainnya yang diakomodir pada seminar rutin yaitu penyampaian hasil pelatihan atau magang peneliti di luar BB-Pascapanen, hasil visiting scientist (kunjungan ilmiah) ke luar negeri dan topik-topik lainnya. Seminar rutin dihadiri oleh para peneliti lingkup Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu, Perguruan Tinggi dan Pemda (Dinas Pertanian dan Dinas Agribisnis). Pada tahun 2015, seminar berkala telah dilaksanakan 7 kali dan rata-rata 3 makalah yang dipresentasikan sehingga makalah yang terkumpul berjumlah 21 judul. b. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian BB-Pascapanen, mulai tahun 2004 telah diterbitkan Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. Jurnal ini dalam satu tahun terbit 1 (satu) volume dengan 2 (dua) nomor. Namun mulai tahun 2015, Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian terbit 1 (satu) volume dengan 3 (tiga) nomor yaitu J. Pascapanen Vol. 12 (1), Vol. 12 (2), dan Vol. 12 (3) dan masing-masing nomor terdiri atas 6 naskah.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
46
Tabel 6. Judul dan penulis pada Jurnal Pascapanen Volume 12 (1), Volume 12 (2), dan Volume 12 (3) Judul
Penulis
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Volume 12 Nomor 1 1
Pengaruh Amilosa terhadap Karakteristik Fisik dan Organoleptik Nasi Instan
Prima Luna
2
Evaluation of Dried Slow Mushroom (Volvariella volvacea) Characteristics Drying by FAR Infra Red
Ridwan Rachmat
3
Kajian Penguningan pada Jeruk Keprok Madu Terigas Asal Kabupaten Sambas Kalimantan Barat
Reni Anggraini
4
Teknologi Ozonisasi untuk Mempertahankan Kesegaran Cabai Kencana pada Penyimpanan Suhu Dingin dan Kamar
Ali Asgar
5
Karakteristik Fisik Termal serta Penerimaan Organoleptik Kue Sagon berbasis Tepung Sagu
Achmad Syarifudin
6
Pengaruh Penambahan Nanoselulosa terhadap Sifat Mekanik Film Komposit berbasis PVA
Evi Savitri Iriani
Volume 12 Nomor 2
Pengaruh Nanopartikel Zinc Oxide dan Etilen Glikol Terhadap Sifat Fisik dan Antimikroba Biodegradable Foam
Risma Rahmatunisa, Evi Savitri, Nugraha E.S., Rizal S.
2
Penentuan Prioritas Sarana Pascapanen Jagung Untuk Menurunkan Kehilangan Hasil Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Deasy Fitria, Rokhani Hasbullah, Ridwan Rachmat
3
Daya simpan buah manggis (Garcinia mangostana L) pada berbagai tingkat ketuaan dan suhu penyimpanan.
Dondy AS., SM Widayanti, Sulusi Prabawati
4
Karakteristik/Sifat Fisik Kimia Keju Rendah Lemak dari Berbagai Bahan Baku Susu Modifikasi.
Juniawati, Sri Usmiati, E. Damayanti
5
Pengaruh Jenis Kemasan dan Tingkat Kematangan Terhadap Kualitas Buah Jeruk Selama Penyimpanan.
Desy Nofriaty dan Noor Asni
6
Efikasi Cuka Kulit Pisang Dan Air Kelapa Sebagai Penghambat Listeria Monocytogenes Pada Daging Ayam
Widaningrum, Miskiyah, Juniawati
Em
1
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
47
No.
Judul
Penulis
Designing Packed Palm Cooking Oil Distribution at Traditional Market in Jakarta Using Fuzzy Clustering.
Teja PU, Syamsul Ma’arif, Yandra Arkeman, Liesbetini
2
Pengaruh Konsentrasi Curd terhadap Mutu Snack Susu
Dodik Suprapto, Nurliyani, Yudi Pranoto.
3
Peningkatan Kualitas Telur Ayam Ras dengan Perendaman Dalam Larutan Teh
Hasrianti Silondae, Amalia Ulpah
4
Introductory Study on Processing of Fermented Jack Bean (Canavalia Ensiformis).
Widaningrum, Ermi Sukesih, Endang Yuli Purwani
5
Perubahan Kualitas Nira Kelapa Akibat Penambahan Pengawet Alami
Anna Sulistyaningrum, Tri Yanto, Rifda Naufalin
6
Production of Malto-Oligosaccharides from Cassava Cultivar Kuning
Nanik Rahmani, Ade Andriani, Yopi, Sri Hartati
Volume 12 Nomor 3
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
1
c. Buku Teknologi
Buku teknologi atau pedoman teknis merupakan salah satu bentuk publikasi yang paling banyak diminati oleh BPTP, Dinas Pertanian, Kelompok Tani, Penyuluh, mitra swasta, peminat teknologi pascapanen dan masyarakat umum yang mencari peluang usaha di sektor pertanian khususnya pascapanen. Informasi yang tersaji dalam buku teknologi meliputi aspek : penanganan bahan baku, proses pengolahan menghasilkan produk berkualitas, penanganan produk hasil proses, analisis ekonomi dan peluang bisnis. Minat masyarakat yang sangat besar terhadap informasi teknologi pascapanen tersebut diupayakan dapat dipenuhi dengan cara mencetak buku-buku teknologi dan/ atau diperbanyak dalam bentuk Compact Disc (CD). Publikasi yang telah diterbitkan oleh BB-Pascapanen pada tahun 2015, meliputi :
1.
Buku Laporan Tahunan 2014
2.
Buku Laporan Kinerja 2010-2014
3.
Buku Inovasi Teknologi Pascapanen Pertanian Bioindustri
4.
Buku Sejarah/Rekam Jejak BB-Pascapanen
Buku laporan tahunan 2014 memuat berbagai hasil kegiatan penelitian para peneliti serta hasil kegiatan diseminasi dan manajemen BB-Pascapanen. Sedangkan buku Laporan Kinerja 2010-2014 berisikan hasil kegiatan penelitian BB-Pascapanen yang dirangkum selama 5 tahun. Buku Inovasi Teknologi Pascapanen Pertanian Bioindustri merupakan buku teknis semi popular yang berisi informasi penanganan dan pengolahan untuk semua komoditas pertanian seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Isi buku tersebut menjelaskan proses pengolahan dalam bentuk Pohon Industri yang disertai contoh business plan. Buku ini diharapkan akan membantu para pelaku usaha baik skala UKM maupun industri dalam mengolah produk pertanian menjadi produk yang bernilai tambah, berdaya saing dan membantu substitusi barang Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
48
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
impor serta mendukung diversifikasi pangan. Buku Sejarah/Rekam Jejak BB-Pascapanen merupakan informasi tentang sejarah berdirinya BB-Pascapanen yang dibagi dalam 3 tahapan, yakni tahap awal ketika kegiatan penangangan dan pengolahan pascapanen dilakukan di tiap UK/UPT Badan Litbang Pertanian kemudian diusulkan untuk dipusatkan di satu unit kerja, yaitu Balai Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian dan sekarang menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Tahap kedua menjelaskan tentang kegiatan balai dalam menghasilkan teknologi pascapanen. Tahap ketiga adalah tahapan perkembangan balai dan pengembangan inovasi teknologi pascapanen pertanian masa kini.
d. Leaflet dan Poster
Leaflet dicetak sesuai kebutuhan untuk didiseminasikan kepada para peminat teknologi pascapanen melalui berbagai cara antara lain pameran/ekspose teknologi, open house, seminar nasional dan internasional serta yang berkunjung langsung ke BBPascapanen. Judul leaflet yang telah dicetak pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1) Selai Terung dan Tomat; 2) Selai Buah Terung dan Nanas; 3) Aneka Hasil Olahan KRPL; 4) Aneka Olahan Tanaman Biofarmaka; 5) Manisan Terung; 6) Dodol Terung; 7) Keju Rendah Lemak; 8) Yogurth Probiotik; 9) Stick Test Kit; 10) Teknologi Bioetanol dari Bagas Sorgum Skala 50 liter; 11) Teknologi Proses Biofoam; 12) Teknologi Gula Cair Sagu; 13) Scale Up Substitusi Gula Tebu dengan Sorgum Manis; 14) Teknologi Pengolahan Beras IGR; 15) Teknologi Pengolahan Daun Gambir; 16) Teknologi Pengolahan Cabai; 17) Teknologi Pengolahan Tomat; 18) Teknologi Fermentasi Kopi Luwak.
Em
Poster memberikan informasi singkat tentang keunggulan teknologi beserta manfaatnya. Digital poster design sangat diperlukan dalam penyebaran publikasi ilmiah karena lebih mudah pembuatannya, sehingga kebutuhan pencetakan poster menjadi tahan lama dan efisien baik dari segi tempat maupun pendanaan. Poster biasanya dibutuhkan untuk kegiatan Badan Litbang Pertanian jika ada pameran maupun pertemuan lainnya. Poster yang tercetak digunakan untuk mendukung dan memperkuat penyampaian informasi teknologi kepada masyarakat di berbagai acara, antara lain pameran/ekspose, seminar nasional dan internasional, open house dan pelatihan teknologi. Poster yang dicetak untuk kegiatan pameran senantiasa mengikuti tema pameran. Beberapa poster dicetak dan dipasang di beberapa ruangan kantor BBPascapanen seperti di Aula lantai 2, laboratorium teknologi nano, dan laboratorium kimia serta di ruang rapat Badan Litbang Pertanian, Jakarta. Tujuan pemasangan poster tentang produk teknologi di ruangan kantor adalah untuk estetika sekaligus memberikan informasi tentang teknologi pertanian yang telah dihasilkan kepada seluruh peneliti/ pegawai serta tamu yang berkunjung.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
49
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Em
Gambar 25. Contoh leaflet tentang produk pascapanen
Gambar 26. Contoh leaflet yang dicetak ulang pada tahun 2015
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
50
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Em
Gambar 27. Contoh Poster produk hasil penelitian BB-Pascapanen
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
51
e. Website dan Perpustakaan Digital
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Berbagai produk hasil penelitian BB-Pascapanen perlu didiseminasikan kepada masyarakat luas. Salah satu cara adalah diseminasi dengan menggunakan media elektronik melalui website. Keuntungan diseminasi dengan media website adalah penyampaiannya lebih fleksibel, tidak tergantung waktu, tidak terkendala birokrasi, penetrasi ke berbagai pihak pengguna informasi lebih langsung, lebih murah dan daerah sebaran informasi lebih luas, bahkan dapat melalui batas geografis negara. BB-Pascapanen meningkatkan layanan website dengan mengunggah (upload) informasi lewat website dengan mengunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
BB-Pascapanen terus melakukan perbaikan website, baik dari aspek tampilan website maupun isi informasinya. Perbaikan tampilan dilakukan dengan cara mengganti perwajahan website BB-Pascapanen dengan tampilan atau perwajahan baru. Website BB-Pascapanen yang baru dengan tampilan lebih menarik, perpaduan warna serta ketersediaan menu yang lebih menarik serta lebih mempermudah para pengguna untuk mengakses berbagai informasi yang diperlukan. Pada tahun 2015, website BB Pascapanen melakukan penambahan konten antara lain : (1) Konten video streaming, (2) LPSE pengadaan, (3) Banner ke website Badan Litbang Pertanian, dan (4) Banner animasi seminar internasional, (5) PPID, dan (6) Gerai Inovasi.
Gambar 28. Tampilan website BB-Pascapanen dan penambahan konten
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
52
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Em
Gambar 29. Contoh tampilan video streaming dalam website BB-Pascapanen
Sarana publikasi tidak hanya terkait pada hasil cetakan. Media elektronik termasuk perangkat lunak komputer dapat dimanfaatkan untuk sarana publikasi, sehingga upaya perbaikan kemudahan akses informasi teknologi pascapanen perlu terus ditingkatkan. BB-Pascapanen melalui kegiatan perpustakaan melakukan peningkatan pelayanan dengan pelayanan perpustakaan digital. Koleksi perpustakaan BB-Pascapanen meliputi buku teks dan buku ilmiah 1.126 buah, Majalah Ilmiah 787 buah (Jurnal, Buletin, Majalah Review), Abstrak 60 buah, Bibliografi 54 buah, Majalah Trubus 99 buah, Laporan Tahunan 216 buah, Prosiding 306 buah, Skripsi 107 buah, Warta Litbang 356 buah, Buku Panduan Umum 16 buah, Buku Statistik 37 buah, dan Buku Orasi Ilmiah 139 buah.
Pengunjung perpustakaan selama periode Januari - Desember 2015 sebanyak 68 orang yang terdiri atas peneliti BB-Pascapanen, PSEKP, Ditjen Tanaman Pangan, mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi di Bogor (Institut Pertanian Bogor) dan luar kota Bogor (Universitas 17 Agustus, Balitbangda Maluku Utara, STPP Bogor, Politeknik Jember, STP Trisakti, UNPAK, STMIPA, Universitas Sahid, Universitas Atmajaya, Untirta, BPP Citeko, UNSOED, UNIDA, instansi pemerintah dari Kementrian Pertanian, Kehutanan, dan Kementerian lain).
Wahana publikasi lain untuk mendukung promosi hasil penelitian BB-Pascapanen adalah dalam bentuk baliho. Berdasarkan arahan dan permintaan Badan Litbang Pertanian diperlukan baliho untuk promosi hasil penelitian di halaman kantor Badan Litbang Pertanian, Pasar Minggu dan di Jalan Tentara Pelajar yang merupakan Kanpus Penelitian Cimanggu Bogor. Baliho sebagai sarana promosi yang menonjol karena ukuran yang besar sehingga pesan yang di tampilkan pada baliho mudah dikenali dan dilihat masyarakat luas.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
53
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Em
Gambar 30. Contoh Baliho di Kanpus Penelitian Cimanggu, Bogor
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
54
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Bab IV Kelembagaan BB-Pascapanen
A. Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 36/Permentan/OT.140/3/2013 tanggal 11 Maret 2013, BBPascapanen memiliki struktur organisasi yang terdiri atas tiga Bagian/Bidang dengan tujuh Sub Bagian/Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas Peneliti, Perekayasa, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, dan Pustakawan. Kelompok jabatan fungsional peneliti terdiri atas tiga kelompok peneliti (kelti) berdasarkan bidang masalah yaitu Kelti Teknologi Biomaterial, Kelti Teknologi Bioprosesing dan Kelti Teknologi Disain Proses dan Biosistem, yang ditetapkan dengan SK Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 23/Kpts/KP.460/I/1/2014 tanggal 7 Januari 2014. Surat keputusan tersebut merupakan penyempurnaan dari SK Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 62/Kpts/KP.460/I/5/08 tanggal 15 Mei 2008 tentang Pembentukan Kelompok Peneliti pada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian dalam rangka mengantisipasi dinamika lingkungan strategis, khususnya perkembangan Iptek yang sangat pesat. B. Sumberdaya Manusia
Dalam upaya mewujudkan BB-Pascapanen sebagai pranata penelitian dan pengembangan yang terakreditasi dan mampu berperan sebagai inisiator teknologi pascapanen yang diakui pada skala nasional dan internasional, BB-Pascapanen telah memperoleh akreditasi ISO 9001:2008 sejak tahun 2010 dan akreditasi KNAPPP sejak
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
55
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
tahun 2013. Untuk penerapan dan pelaksanaan akreditasi ini diperlukan dukungan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki kompetensi tinggi, profesional dan amanah. Kompetensi merupakan persyaratan mutlak bagi SDM BB-Pascapanen untuk menjamin terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan yang berkualitas. BB-Pascapanen memberikan prioritas tinggi terhadap peningkatan kualitas SDM dalam upaya menjamin tersedianya tenaga profesional dalam melaksanakan program penelitian pascapanen pertanian. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan BB-Pascapanen yang terakreditasi secara berkelanjutan serta mampu memberikan kontribusi nyata dalam inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian. Pembinaan SDM antara lain dilakukan dengan mendorong setiap pegawai untuk memasuki jenjang fungsional sebagai peneliti dan teknisi litkayasa, meningkatkan kegiatan pelatihan internal serta melaksanakan kegiatan seminar secara berkala. Pengembangan SDM dilakukan pula dengan cara memberikan kesempatan kepada pegawai BB-Pascapanen untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri.
Pada akhir tahun 2015, jumlah pegawai BB-Pascapanen sebanyak 137 orang. Dari sisi kuantitas, jumlah pegawai BB-Pascapanen mengalami penurunan dikarenakan banyak pegawai yang memasuki masa pensiun dan beberapa pegawai meninggal dunia, sedangkan penerimaan pegawai baru sangat terbatas. Jabatan fungsional di BBPascapanen terdiri atas jabatan fungsional peneliti, teknisi litkayasa, arsiparis, pustakawan, dan fungsional umum. Kelompok jabatan fungsional peneliti berjumlah 56 orang, terdiri atas Peneliti Utama 9 orang (sebanyak 3 orang merupakan Profesor Riset), Peneliti Madya 14 orang, Peneliti Muda 17 orang, dan Peneliti Pertama 16 orang. Dari jumlah tenaga fungsional peneliti terdapat 4 orang yang merangkap jabatan sebagai pejabat struktural. Kelompok fungsional teknisi litkayasa berjumlah 16 orang, yang terdiri atas Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4 orang dan Teknisi Likayasa Pelaksana 12 orang. Selain itu terdapat jabatan fungsional lain, yaitu 1 orang arsiparis dan 1 orang pustakawan. Tabel 7. Jumlah pegawai BB-Pascapanen tahun 2015 berdasarkan pendidikan dan jabatan fungsional No
Jabatan Fungsional
1
Peneliti
2
Teknisi Litkayasa
Pendidikan
S3
S2
S1
12
33
12
-
-
1
SM/ D3
Jumlah
SLA
< SLA
57
9
8
-
18
3
Arsiparis
-
-
-
-
1
-
1
4
Pustakawan
-
-
1
-
-
-
1
5
Fungsional Umum
-
1
12
1
35
6
55
6
Struktural
-
4
1
-
-
-
5
12
38
27
10
44
6
137
Jumlah
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
56
Tabel 8. Jumlah peneliti berdasarkan jabatan fungsional periode 2010-2015 No
Jabatan Fungsional Peneliti Utama
2010
2011
2012
2013
2014
2015
12
9
8
10
10
9
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
1 2
Peneliti Madya
21
21
17
14
16
14
3
Peneliti Muda
6
8
15
15
15
17
4
Peneliti Pertama
18
17
13
18
18
16
5
Peneliti Non Klas
11
12
8
0
0
0
68
67
61
57
59
56
Total
1. Pengembangan SDM
BB-Pascapanen memberikan prioritas tinggi terhadap peningkatan kualitas SDM dalam upaya menjamin tersedianya tenaga profesional dalam melaksanakan program penelitian pascapanen pertanian. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan BBPascapanen yang terakreditasi secara berkelanjutan serta mampu memberikan kontribusi nyata dalam inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian. Pembinaan SDM antara lain dilakukan dengan mendorong setiap pegawai untuk memasuki jenjang fungsional sebagai peneliti dan teknisi litkayasa, meningkatkan kegiatan pelatihan internal serta melaksanakan kegiatan seminar secara berkala. Pengembangan SDM dilakukan pula dengan cara memberikan kesempatan kepada pegawai BB-Pascapanen untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2015, BB-Pascapanen mengusulkan calon petugas belajar dalam negeri baik S2 maupun S3 sebanyak 6 orang dan luar negeri sebanyak 5 orang. Dari sejumlah calon petugas belajar yang diusulkan tersebut, sebanyak 2 (dua) orang pegawai mendapatkan persetujuan untuk mengikuti tugas belajar dalam negeri. Adapun jumlah petugas belajar dalam negeri sampai dengan tahun 2015 berjumlah sebanyak 12 orang dan petugas belajar atas biaya sendiri sebanyak 3 orang. Pegawai BB-Pascapanen yang mengikuti diklat pelatihan jangka pendek baik dalam maupun luar negeri berjumlah 18 orang. Pada tahun 2015, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang mengikuti diklat prajabatan berjumlah 3 orang. 2. Kegiatan Kepegawaian
a. Kenaikan pangkat dan gaji berkala
Kenaikan pangkat SDM lingkup BB-Pascapanen sebagai penghargaan terhadap kinerja pegawai telah dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku. Kenaikan pangkat tersebut dilaksanakan berdasarkan sistem kenaikan pangkat reguler dan pilihan. Usulan kenaikan pangkat 8 (delapan) orang pegawai BB-Pascapanen periode April 2015 melalui Kantor Regional Wilayah III BKN Bandung telah terealisasi 100%. Usulan kenaikan pangkat periode Oktober 2015 sejumlah 2 orang baru terealisasi 50% (satu orang).
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
57
b. Kenaikan Jabatan Fungsional
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Usulan kenaikan jabatan fungsional peneliti dan teknisi litkayasa pada tahun 2015 berjumlah 20 orang untuk jabatan fungsional peneliti dan 6 orang untuk teknisi litkayasa. c. Penghargaan
Pada tahun 2015, BB-Pascapanen telah mengusulkan nama-nama calon penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 30, 20 dan 10 tahun sejumlah 36 orang dengan rincian sebagai berikut : 1.
Calon penerima penghargaan 30 Tahun sebanyak 12 orang
2.
Calon penerima penghargaan 20 Tahun sebanyak 5 orang
3.
Calon penerima penghargaan 10 tahun sebanyak 19 orang
d. Penilaian Sasaran Kerja Pegawai
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 untuk mewujudkan pembinaan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Sasaran Kerja Pegawai telah diberlakukan sejak Januari 2014.
Dalam Sasaran Kerja Pegawai Pegawai Negeri Sipil wajib : 1) menyusun SKP berdasarkan rencana kerja tahunan, 2) SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur, 3) SKP yang telah disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh pejabat penilai, 4) SKP yang telah disusun oleh PNS tidak disetujui oleh pejabat penilai maka keputusannya diserahkan kepada atasan pejabat penilai dan bersifat final, 5) SKP ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari, dan 6) Dalam hal terjadi perpindahan pegawai setelah bulan Januari maka yang bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai dengan surat perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki jabatan. Sesuai dengan Pemetaan Sasaran Kinerja Pegawai BB-Pascapanen sejumlah 137 orang pegawai harus melakukan kontrak kerja. Namun pada akhir tahun 2015, pegawai yang wajib membuat SKP sejumlah 126 orang pegawai. Tabel 9. Rekapitulasi SKP Tahun 2015 No
Bidang/Bagian/Kelti
Golongan
Jumlah
I
II
III
IV
TB
1
Tata Usaha
4
9
21
2
1
37
2
Program dan Evaluasi
0
2
6
1
0
8
3
KSPHP
0
1
8
1
0
10
4
Kelti Teknologi Biomaterial
0
0
8
6
4
18
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
58
No
Bidang/Bagian/Kelti
Golongan
Jumlah
I
II
III
IV
TB
Kelti Teknologi Bioprosesing
0
0
5
3
6
14
6
Kelti Teknologi Desain Proses dan Biosistem
0
0
7
4
1
12
7
Lab Pengembangan
0
8
7
0
0
15
8
Instalasi Lab Karawang
1
8
10
2
2
23
5
28
72
18
14
137
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
5
Jumlah
Sumber : Data Sub Bagian Kepegawaian Tahun 2015
e. Pelaksanaan Surveillance ISO 9001:2008
BB-Pascapanen telah mendapatkan Sertifikat ISO 9001: 2008 pada tanggal 28 Februari 2010, sertifikat tersebut diperbaharui setiap tiga tahun sekali, dengan Audit Resertifikasi yang telah dilakukan pada tahun 2013. Tahun 2015 telah dilaksankan Audit Internal pada Bulan Juni 2015, setelah audit internal akan dilakukan surveillance terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu oleh pihak PT Mutu Agung Lestari. Surveillance 2 kriteria audit SNI ISO 9001: 2008 Sistem Manajemen Mutu telah dilaksanakan pada tanggal 19-20 Nopember 2015 bertempat di BB-Pascapanen. Berdasarkan hasil surveillance ditemukan 6 (enam) ketidaksesuaian, yang terdiri atas 3 (tiga) ketidaksesuaian minor dan 3 (tiga) saran, sebagai berikut : »»
1.
Minor :
SNI ISO 9001 : 2008 Klausul 6.2.2 Area Evaluasi Latihan
Belum cukup bukti dilakukan evaluasi terhadap personil yang mengikuti pelatihan/seminar/workshop. 2.
SNI ISO 9001 : 2008 Klausul 8.4.d Area Analisa Data
Evaluasi kinerja rekanan telah dilakukan namun belum cukup bukti dilengkapi dengan analisa datanya. 3. »»
1.
SNI ISO 9001 : 2008 Klausul 8.5.1 Area Perbaikan Berkesinambungan
Saran :
SNI ISO 9001 : 2008 Klausul 4.24 Area Pengendalian Rekaman
Sangat disarankan menetapkan waktu penyimpanan rekaman, tempat simpan dan cara penyimpanan rekaman mutu yang digunakan oleh organisasi secara spesifik setiap bidang/bagian dalam prosedur mutu. 2.
SNI ISO 9001 : 2008 Klausul 6.3 : 6.4 Area Sarana dan Lingkungan Kerja
Sangat disarankan membuat perencanaan program pemeliharaan komputer, laptop wifi, mobil operasional, gedung. 3.
SNI 9001 : 2008 Klausul 8.2.1 Area Kepuasan pelanggan
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
59
Sangat disarankan melakukan pengambilan data survey kepuasan pelanggan dari perpustakaan dan laboratorium sebagai salah satu input untuk survey kepuasan pelanggan BB-Pascapanen.
•
Sangat disarankan merekapitulasi hasil survei kepuasan pelanggan internal di Bidang Program dan Evaluasi serta survei kepuasan pelanggan BB-Pascapanen saat workshop/seminar, dsb.
•
Sangat disarankan untuk menambah jumlah responden pada survei kepuasan pelanggan BB-Pascapanen.
f.
Bimbingan Mahasiswa dan Praktek Kerja Lapang (PKL)
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
•
BB-Pascapanen merupakan institusi yang mempunyai tugas dalam bidang penelitian pascapanen, disamping menjalankan tugas pokok dan fungsinya. BBPascapanen juga menerima mahasiswa dan siswa SMU/SMK untuk melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan, baik penelitian oleh mahasiswa maupun administrasi oleh pelajar. Sebagian besar mahasiswa/siswa yang melakukan penelitian dan magang berasal dari berbagai perguruan tinggi maupun sekolah di sekitar wilayah Bogor. Bagi mahasiswa yang melakukan praktek kerja di bidang penelitian di BB-Pascapanen dibimbing oleh pejabat fungsional peneliti dari BB-Pascapanen sedangkan siswa SMU/SMK dibimbing oleh staf dari masing-masing satuan tugas di BB-Pascapanen sesuai siswa tersebut ditempatkan. Selama tahun 2015, terdapat 80 orang yang melakukan praktek kerja lapangan maupun penelitian di BB-Pascapanen yang terdiri atas 61 orang mahasiswa dan 19 orang siswa SMU/SMK. g. Kegiatan Lainnya 1.
Sosialisasi BPJS
Jaminan kesehatan PNS yang berlaku sebelumnya adalah Asuransi Kesehatan (ASKES), namun sejak 1 Januari 2014 telah berubah menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial berdasarkan Undang-undang No 24 tahun 2011. Pada tanggal 16 Juni 2015, BBPascapanen telah mensosialisasikan jaminan kesehatan kepada seluruh pegawai dengan mengundang Narasumber dari BPJS. Beberapa manfaat jaminan kesehatan pegawai, sebagai berikut : »»
Bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan obat, bahan medis habis pakai sesuai dengan indikiasi medis yang diperlukan.
»»
Untuk jenis pelayanan yang dapat menimbulkan penyalahgunaan pelayanan, peserta dikenakan iuran biaya (obat suplemen, pemeriksaan diagnostik, tindakan yang tidak sesuai kebutuhan medik).
»»
Ambulans diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
Pelayanan pelayanan kesehatan yang dijamin oleh BPJS, yaitu : a) Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (RJTP dan RITP), b) Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
60
Lanjutan (RJTL dan RITL), dan c) Pelayanan Kesehatan Lain yang ditetapkan oleh Menteri .
Sosialisasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
2.
Untuk lebih memahami penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 yang berlaku secara internasional, BB-Pascapanen melaksanakan sosialisasi dengan mengundang narasumber dari PT Bumi Hijau Cemerlang yang dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2015. Dalam penerapan ISO 9001 : 2008 setiap pegawai harus memahami aturan kerja dan pelayanan yang baik, memuaskan pelanggan serta memahami kebijakan mutu. Untuk penerapan ISO tersebut diperlukan penataan dokumen dan rekaman mutu.
3.
Rekonsiliasi Data Pegawai
Sejak diberlakukannya tunjangan kinerja kepada pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian pada tahun 2012, maka setiap bulannya dilakukan rekonsiliasi data tunjangan kinerja pegawai untuk pemutahiran data. Dalam rekonsiliasi data pegawai hal-hal yang perlu dipersiapkan, sebagai berikut : »»
Usulan perubahan data pemangku jabatan.
»»
Data dukung perubahan jabatan (Anjab, ABK, Peta Jabatan, Keputusan Pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan struktural maupun jabatan fungsional).
»»
Rekapitulasi kebutuhan anggaran per periode bulan berjalan.
»»
Rekapitulasi kehadiran.
»»
Tanda terima pembayaran tunjangan kinerja.
4.
Pemantapan Penerapan Penggunaan Aplikasi Data Peneliti Secara Online
Penggunaan aplikasi data peneliti secara online telah diberlakukan, untuk lebih memahami penggunaannya maka BB-Pascapanen mengundang narasumber dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Dalam persentasinya disampaikan pokok-pok tatacara cara penilaian, persyaratan, kompetensi dan bidang kepakaran. 5.
Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil Secara Elektronik (e-PUPNS)
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 19 Tahun 2015, untuk memperoleh data Pegawai Negeri Sipil yang akurat, terpercaya, dan terintegrasi yang mendukung pengelolaan dan pengembangan sistem informasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara, perlu dilakukan pendataan ulang Pegawai Negeri Sipil dengan memanfaatkan teknologi informasi. Menindaklanjuti Peraturan tersebut, BB-Pascapanen telah melakukan registrasi ulang sejumlah pegawai baik yang aktif maupun yang sedang melaksanakan tugas belajar. Pegawai Negeri Sipil lingkup BB-Pascapanen yang telah melakukan registrasi sejumlah 137 pegawai (100%).
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
61
C. Fasilitas Penelitian
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Sejalan dengan tugas pokok dan fungsi BB-Pascapanen yaitu melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian, maka BB-Pascapanen didukung oleh fasilitas penelitian berupa laboratorium pengujian dan pengembangan. Laboratorium tersebut mempunyai tugas dan fungsi mendukung terlaksananya kegiatan penelitian dan pengembangan bidang pascapanen pertanian. Laboratorium penelitian/ pengujian di Bogor merupakan laboratorium induk dengan akurasi tinggi, terdiri atas laboratorium kimia, fisik, mikrobiologi, organoleptik, dan laboratorium nanoteknologi. Laboratorium di Karawang merupakan laboratorium fisik untuk komoditas padi dan serealia lainnya. a. Laboratorium Pengujian
Laboratorium penelitian/pengujian BB-Pascapanen telah mendapatkan Akreditasi ISO 17025:2008 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai laboratorium penguji terakreditasi yang mengimplementasikan SNI ISO/IEC 17025:2008 dengan Nomor LP-366IDN pada tanggal 27 Juli 2007 untuk ruang lingkup pengujian penetapan sifat amilografi. Dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu kepada customer baik internal maupun eksternal, laboratorium pengujian BB-Pascapanen telah mendapatkan perluasan ruang lingkup pengujian berdasarkan surat Komite Akreditasi Nasional Nomor 374/3.a2/ LP/01/12 tanggal 30 Januari 2012, yang terdiri atas uji proksimat biskuit, gula total untuk makanan dan minuman, pengawet benzoat dan sorbat untuk minuman serta mutu gabah dan beras. Laboratorium nanoteknologi saat ini telah memiliki peralatan dengan presisi sangat tinggi, diantaranya Transmission Electron Microscope (TEM), Scanning Electron Microscope (SEM), Particle Size Analyzer, X-Ray Difraction (XRD), Differential Scanning Colorimetry (DSC), NanoSpray Dryer, Ultrafine Grinder, Nanomilling, High Pressure Homogenizer (HPH), ultrasonik, dan lain-lain. Laboratorium nanoteknologi ini difokuskan pada pangan dan pertanian. b. Laboratorium Pengembangan
Laboratorium pengembangan terdiri dari laboratorium penanganan bahan dan pengolahan. Laboratorium penanganan bahan memiliki unit penanganan segar komoditas tanaman pangan (serealia, aneka kacang, aneka umbi), hortikultura (buah, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka), dan peternakan (daging, susu dan telur). Laboratorium pengolahan memiliki unit pengolahan rerotian dan mi, pengolahan minuman, pengolahan tahu, ekstraksi bahan aktif dan minyak atsiri, pengolahan daging dan susu serta unit pengemasan produk. Pada tahun 2014 dan 2015, telah dilakukan penguatan laboratorium pengembangan di Karawang melalui pengembangan Unit Bioindustri Padi, yang meliputi Unit Penggilingan Padi Skala 2 ton, Unit Pengolahan Beras IG rendah, dan unit pengolahan limbahnya. Pengembangan laboratorium BB-Pascapanen terus dilakukan baik di Bogor maupun Karawang, sebagai upaya mengikuti pesatnya perkembangan Iptek bidang pascapanen, perubahan isu global, serta semakin pentingnya posisi dan peran pascapanen dalam pembangunan agroindustri nasional, sehingga BB-Pascapanen diharapkan semakin berperan nyata dan menjadi trend setter atau center of excellent di bidang pascapanen hasil pertanian pada tingkat nasional dan internasional. Selain itu, ketersediaan laboratorium tersebut dapat meningkatkan pendapatan negara bukan
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
62
pajak (PNBP) sebagai bentuk optimalisasi aset negara untuk kepentingan pembangunan nasional.
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
D. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pengelolaan aset BB-Pascapanen, meliputi tanah, bangunan/gedung kantor, peralatan laboratorium dan peralatan perkantoran lainnya termasuk kendaraan dinas. Pada tahun 2015, terdapat penambahan belanja modal untuk perangkat pengolah data dan komunikasi, peralatan dan fasilitas perkantoran dan renovasi gedung/bangunan. Total pengelolaan aset BB-Pascapanen sampai dengan akhir tahun 2015 sebesar Rp 136.221.811.611,Tabel 10. Realisasi pengembangan prasarana dan sarana BB-Pascapanen No
Uraian
Tahun (000.000)
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
Tanah
22.447,8
22.447,8
22.447,8
22.447,8
22.447,8
22.447,8
2
Peralatan dan mesin
18.369,2
19.771,8
20.019,2
25.166,2
27.805,8
68.923,4
3
Gedung & bangunan
9.202,8
10.481,7
12.910,0
29.214,8
31.456,0
34.310,2
4
Jalan & jembatan
4.980,4
4.980,4
4.980,4
6.531,9
7.599,4
7.373,6
5
Irigasi
6
Jaringan
687,531
687,531
687,531
1.551,4
1.817,3
2.843,7
7
Aset tetap lainnya
67,376
67,376
67,376
97,294
97,294
97.294,8
8
Aset tidak digunakan
0
0
14,550
14,530
14,550
0
225,761
Pada tahun 2015 pengadaan belanja modal terdiri atas : 1) Pengadaan kendaraan bermotor roda 3 sebanyak 2 unit, 2) peralatan pengolah Data dan Komunikasi sebanyak 55 unit (Personal computer, laptop, printer, faximily, kamera digital, CCTV, monitor TV, drone, server dan internet), 3) peralatan dan fasilitas perkantoran sebanyak 81 unit (Personal computer, laptop, printer, faximily, kamera digital, CCTV, monitor TV, drone, server dan internet), dan 3) gedung/bangunan seluas 1350m2 (Renovasi gedung prosesing padi, prasarana workshop, sekat dinding kaca laboratorium, pengaspalan jalan, penerangan halaman kantor, perapihan lingkungan kantor, dan interior). E. Anggaran
Sumberdaya keuangan merupakan faktor yang menentukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi guna merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Selama periode 2010-2015, BB-Pascapanen mengelola dana DIPA yang terus meningkat. Anggaran pada TA. 2013 merupakan tertinggi selama periode 2010-2015. Hal ini karena pada TA. 2013 dilakukan peningkatan sarana dan prasarana litbang (antara lain gedung laboratorium dan peralatan/mesin) sejalan dengan program Badan Litbang Pertanian
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
63
dalam memasuki kurva kedua (2nd Curve) yaitu meningkatkan sinergisme program serta pengelolaan dan pemanfaatan aset agar lebih berhasil dan berdaya guna dalam mendukung pencapaian target sukses pembangunan pertanian.
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Pada TA. 2015, BB-Pascapanen mengelola anggaran DIPA sebesar Rp 32.214.907.000,-. Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk mendanai kegiatan utama BB-Pascapanen, yaitu kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dan kegiatan manajemen (penunjang) lainnya. Kegiatan manajemen lebih ditekankan pada pengelolaan satker yang bersifat rutin dan pelayanan terhadap seluruh pegawai BB-Pascapanen. Selain melalui dana DIPA, anggaran penelitian diperoleh melalui dana non-DIPA (kerjasama). Upaya peningkatan pendanaan melalui non-DIPA dalam rangka memenuhi pembiayaan penelitian terus dilakukan antara lain melalui peningkatan kerjasama penelitian dan pemanfaatan hasil penelitian baik dari dalam maupun luar negeri (ACIAR, KKP3N, Ristek Sinas, dll).
Pencapaian kinerja akuntabilitas keuangan BB-Pascapanen berhasil dengan baik dalam mendukung pencapaian sasaran yang ditargetkan. Untuk membiayai operasional, BB-Pascapanen pada tahun 2015 mendapat anggaran sebesar Rp 32.214.907.000,-. Selama TA. 2015, DIPA BB-Pascapanen mengalami revisi sebanyak 5 (lima) kali, namun revisi yang merubah pagu anggaran sebanyak 2 (dua) kali. Pada perubahan pagu anggaran yang pertama, BB-Pascapanen mendapat tambahan anggaran dari pagu awal sebesar Rp 30.718.907.000,- menjadi Rp 32.568.907.000,-. Hal ini karena BB-Pascapanen mendapat tugas tambahan untuk melaksanakan kegiatan strategis, yaitu: 1) Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi Upsus, TSP dan TTP, dan 2) Model revitalisasi PPK serta penanganan pascapanen jagung dan kedelai. Pada perubahan pagu anggaran yang kedua terjadi pengurangan anggaran dari Rp 32.568.907.000,- menjadi Rp 32.214.907.000,-. Perubahan tersebut karena adanya pengurangan anggaran untuk pembayaran tunjangan kinerja.
Em
Belanja dalam rangka operasional kegiatan BB-Pascapanen dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya seluruh kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Pagu anggaran BBPascapanen dialokasikan untuk belanja pegawai Rp 10.069.679.000,- (31,26%), belanja barang Rp 17.536.728.000,- (54,44%), dan belanja modal Rp 4.608.500.000,- (14,31%). Belanja barang terdiri atas belanja barang non operasional Rp 12.885.228.000,- (40,00%) dan belanja barang operasional Rp 4.651.500.000,- (14,44%). Realisasi anggaran yang berhasil diserap untuk membiayai seluruh kegiatan BB-Pascapanen sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp 31.242.108.343,- (96,98%), dengan realisasi per jenis belanja masing-masing belanja pegawai Rp 9.873.292.403,- (98,05%), belanja barang Rp 16.787.622.942,- (95,73%), dan belanja modal Rp 4.581.192.998,- (99,41%). Realisasi belanja barang sebesar Rp 16.787.622.942, terdiri atas belanja barang non operasional sebesar Rp 12.309.361.388,- dan belanja barang operasional sebesar Rp 4.478.261.554,. Secara rinci, realisasi anggaran BB-Pascapanen TA. 2015 hingga 31 Desember 2015 disajikan pada Tabel 11.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
64
Tabel 11. Pagu dan realisasi anggaran DIPA BB-Pascapanen TA. 2015 Program/Kegiatan/Output
Volume
Pagu Anggaran (000)
Realisasi s/d 31 desember 2015 Rp (000)
%
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
No
Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian 1
2.
Laporan Pengelolaan Satker
12 Lap
- Perencanaan Program dan Penyusunan Anggaran
411.633
402.533
97,79
-Monev dan Sistem Pengendalian Intern
165.000
163.123
98,86
-Rapat Kerja, Koordinasi Institusional, Pengelolaan Kelembagaan Kelti, Anjak Litbang Pascapanen dan Koordinasi Penugasan Peneliiti
1.132.498
1.103.101
97,40
-Pembinaan Organisasi dan Ketatausahaan
1.438.958
1.191.639
82,81
5.838.855
5.629.688
96,42
70,873
70,729
99,80
2.693.477
2.650.119
98,39
680.401
659.058
96,86
Laporan Pelaksanaan Diseminasi Teknologi
7 Lap
-Pelaksanaan Diseminasi Teknologi Litbang Pascapanen
3.
Laporan Pengembangan Kerjasama
1 Lap
-Pelaksanaan Kerjasama Litbang Pascapanen Pertanian
4.
Jumlah Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan)
16
-Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan)
5.
Jumlah Model Agrobioindustri Terpadu
2 Model
-Model Agrobioindustri Terpadu
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Pascapanen Pertanian
3
Em
6.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
65
No
Program/Kegiatan/Output
Volume
453.533
Realisasi s/d 31 desember 2015 Rp (000) 439.371
% 96,88
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
- Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Pascapanen Pertanian
Pagu Anggaran (000)
7.
Layanan Perkantoran
12 Bulan
-Pelaksanaan Layanan Perkantoran Litbang Pascapanen
8.
Kendaraan Bermotor
14.721.179
2 Unit
-Kendaraan Diinas Roda-3
9.
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Gedung/Bangunan
60.490
99,82
866.375
861.083
99,39
1.587.738
1.574.280
99,15
2.093.787
2.085.340
99,60
32.214.907
3.42.108
96,98
81 Unit
-Peralatan dan Fasilitas Pelaksanaan Perkantoran
1.350 M2
-Pengaspalan jalan, Penerangan, Perapihan saliran dan taman Halaman kantor dan interior Total
Em
11.
60.600
55 Unit
-Peralatan Pengolah Data dan Komunikasi
10.
97,49
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
66
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Bab V Perencanaan Program dan Evaluasi BB-Pascapanen sebagai lembaga penelitian nasional selalu berhadapan dengan perubahan dinamika lingkungan strategis baik domestik maupun global yang merupakan tantangan sekaligus peluang. Merespon perubahan dinamika lingkungan strategis tersebut antara lain dengan mengedepankan prioritas dan meningkatkan kualitas hasil litbang yang berorientasi pasar, baik domestik maupun global serta berdaya saing tinggi. Isu strategis yang menjadi tantangan ke depan adalah upaya pemenuhan kebutuhan pangan, energi dengan tetap memperhatikan masalah lingkungan dan perubahan iklim. Selain itu, perbaikan kualitas hidup masyarakat, menuntut pula adanya perbaikan mutu, keragaman dan keamanan pangan produk pertanian, serta pelayanan yang serba cepat, sehingga life cycle produk dan inovasi akan semakin pendek. Kondisi tersebut menuntut adanya akselerasi dalam penciptaan inovasi teknologi dan proses diseminasi hasil litbang. Agar setiap kegiatan penelitian lebih terarah dan mencapai hasil yang maksimal diperlukan suatu rencana kegiatan penelitian dan diseminasi (RPTP/RKM). Guna pencapaian tujuan dan sasaran serta hasil penelitian pascapanen dalam bentuk keluaran yang terukur dan tepat sasaran perlu dukungan sistem perencanaan penelitian dan pengembangan yang terarah, mantap dan tajam yang tercermin dalam keberhasilan pelaksanaan dan hasil yang dicapai. Koordinasi dengan berbagai instansi terkait sangat diperlukan dalam rangka menyusun rencana program penelitian ke depan maupun dalam implementasi kegiatan penelitian dan pengembangan di lapangan. Koordinasi dengan institusi lingkup Direktorat Teknis di Kementerian Pertanian, maupun Pemerintah Daerah sangat penting, agar teknologi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan riil pengguna di lapangan.
Perumusan program penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian secara lebih luas diperlukan suatu bentuk pertemuan baik yang difasilitasi dalam rapat kerja (raker), pertemuan koordinasi dengan instansi vertikal diatasnya maupun pertemuan koordinasi dengan instansi lain yang terkait untuk mendapatkan masukan. Oleh karena itu, hasil pertemuan tersebut dapat dirumuskan menjadi progam dan kebijakan pelaksanaan kegiatan ke depan yang selaras dengan upaya penanggulangan isu-isu yang sedang berkembang dalam kurun waktu berjalan dan yang akan datang.
A. Rapat Kerja BB-Pascapanen 1. Rapat Kerja BB-Pascapanen
Rapat kerja BB-Pascapanen tahun 2015 dilaksanakan pada tanggal 20-22 September 2015, bertempat di Hotel Panorama Lembang, Bandung. Tema Rapat Kerja BB-Pascapanen tahun 2015 yaitu : “Refocusing Program Litbang Pascapanen 2016 - 2019 Mendukung Swasembada Pangan dan Daya Saing Komoditas Prioritas Kementan”. Tujuan penyelenggaraan Rapat Kerja yaitu : a) menyusun program litbang pascapanen 2016 - 2019 untuk mewujudkan swasembada pangan dan daya saing komoditas prioritas kementan; b) menyempurnakan tata kelola pengadaan dan pemanfaatan barang persediaan serta
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
67
jasa pelayanan; dan c) melakukan evaluasi kesiapan, adopsi, dan penyusunan sistem diseminasi hasil litbang pascapanen.
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Beberapa rumusan penting yang dihasilkan pada Rapat Kerja tahun 2015, sebagai berikut : a. Pascapanen Dalam Menghadapi Tantangan Global
Pascapanen memiliki peran strategis dalam menentukan kesejahteraan petani ke depan karena kegiatan on-farm saat ini sudah mencapai maksimal dimana delta keuntungan yang dihasilkan dari sisi on-farm tidak lagi besar. Pada keadaan ini, ekstensifikasi pertanian atau pencetakan sawah baru tidak dapat memberikan penambahan keuntungan yang besar dan intensifikasi pertanian menjadi tumpuan harapan kedepan, termasuk kegiatan pascapanen. Pada tantangan kondisi perekonomian global yang lesu, pascapanen dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing, sedangkan tantangan peningkatan jumlah penduduk dan urbanisasi, pascapanen dapat memperbaiki preferensi konsumen yang dapat di-follow up dengan diversifikasi dan aneka olahan produk. Pada tantangan distribusi dan pemasaran produk pertanian, pascapanen berperan dalam food preservation (pengolahan primer sekunder) dan pengemasan. b. Derivatisasi Program RI Satu Ke Kementan, Ke Pascapanen
Dalam agenda nawacita terdapat dua agenda yang terkait dengan bidang pascapanen yaitu (NC6) meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar internasional (Agroindustri); dan (NC7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik (Kedaulatan pangan). Hal ini ditingkat kementrian pertanian diterjemahkan dalam pencapaian IKU dari tahun ketahun. Pada sasaran nawa cita kedaulatan pangan, yang jumlah totalnya 14 sasaran, pascapanen dapat berperan pada 1.000 desa mandiri benih; pembangunan gudang dengan fasilitas pengolahan pascapanen di tiap sentra produksi; dan terbangunnya 100 Techno Park dan 34 Science Park. Pada tingkat Badan Litbang Kementrian Pertanian (termasuk pascapanen), solusi ke depan harus : a) mendukung program strategis Kementan bersinergi dengan program Direktorat Jenderal Teknis dan Lembaga Litbang Nasional lainnya serta memperkuat jejaring kerjasama; b) menyediakan kebutuhan inovasi teknologi lokal sekaligus memberdayakan existing teknologi indigenous; c) menghasilkan inovasi teknologi yang efektif, mudah, dan murah secara cepat dan memastikan inovasi teknologi yang dihasilkan secara cepat sampai ke petani/pengguna; d) pemberdayaan kebijakan lokal dan modal sosial; e) membuka akses informasi dan advokasi inovasi teknologi secara pro-aktif; dan d) mampu sebagai “Trend setter Cara Bertani yang Maju dan Menguntungkan”. c. Arah Litbang Program Pascapanen
Dalam pengembangannya, teknologi pascapanen tidak hanya berorientasi pada teknologi maju saja seperti bionano atau bioproses, tetapi juga berbasis teknologi sederhana untuk menekan losses atau meningkatkan higienis. Sebagai contoh, komoditas perkebunan dan hortikultura masih memerlukan sentuhan teknologi pascapanen primer.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
68
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Dalam merancang kegiatan litbang kedepan (2016-2019) perlu dilakukan refocusing dengan konsentrasi pada swasembada 7 komoditas utama. Kegiatan diversifikasi pangan saat ini menempati prioritas kedua. Seluruh kegiatan hendaknya fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Komersialisasi hasil litbang bukan merupakan tujuan utama, tetapi hanya merupakan upaya untuk mempercepat realisasi keluaran. d. Fokus Program Berdasarkan Rasio Keuangan
Alokasi anggaran berdasarkan rasio keuangan perlu konsisten dimana 73,5% untuk mendukung komoditas utama dan 26,5% untuk komoditas lainnya. Persentase dukungan anggaran berdasarkan komoditas, sebagai berikut : Padi 33,3 %, Jagung 15,9%, Kedele 17,6%, Tebu 8,1%, Daging 11,8%, Bawang Merah 7%, dan Cabe 6,4%
e. Existing Fokus Program Pascapanen
Fokus program BB-pascapanen adalah menghasilkan teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian dengan memanfaatkan teknologi nano, irradiasi, bioprosesing dan bioinformatika, mendukung pencapaian sasaran strategis sehingga dapat menekan susut hasil; mengembangkan diversifikasi pangan; dan meningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor. f.
Filosofi SDM dan Diseminasi
Pengembangan SDM dan sarana perlu ditindak lanjuti dengan realisasi produknya. Strategi diseminasi yang dlaksanakan pascapanen harus dilakukan berbeda dengan balai komoditas. Tim ahli perlu membantu mengarahkan dan memfokuskan, serta menggali kerjasama dalam dan luar negeri untuk saling memanfaatkan potensi dalam rangka mempercepat adopsi teknologi.
B. Renstra BB-Pascapanen Tahun 2015 – 2019
BB-Pascapanen telah menyusun Rencana Strategis (Rentra) periode tahun 20152019. Penyusunan renstra tersebut merupakan pelaksanan amanat Inpres No. 7 Tahun 1999, tentang kewajiban menyusun Renstra dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Institusi Pemerintah (LAKIP). Renstra BB-Pascapanen merupakan dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan dan strategi, serta kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2015-2019. Dokumen ini disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang, tantangan dan permasalahan yang ada termasuk isu strategis terkini yang dihadapi pembangunan pertanian dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Renstra ini selanjutnya menjadi acuan dan arahan di lingkup BB-Pascapanen dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan serta manajemen sumber daya untuk mendukung pencapaian sasaran strategis BB-Pascapanen selama kurun waktu 2015-2019.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
69
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) BB-Pascapanen dilakukan menggunakan beberapa metode, yaitu SWOT (strength, weakness, opportunity, threat), dan Focus Group Discussion dengan mencermati isu-isu dan dinamika lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal. Pencermatan lingkungan internal dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan internal (organisasi, sumber daya, maupun program). Di samping itu, penyusunan renstra BB-Pascapanen 2015-2019 dilakukan dengan mengacu pada sejumlah dokumen utama, yaitu : a) Undang-Undang No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), b) Peraturan Pemerintah No. 65/2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, c) Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2010 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015 - 2019, d) Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2013 - 2045, e) Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015 - 2019, f ) Agenda Riset Nasional (ARN) 2015 - 2019, dan g) Rencana Strategis Badan Litbang Pertanian 2015 – 2019. C. Program dan Rencana Litbang Pascapanen
Sasaran strategis pembangunan pertanian dalam periode 2015-2019, yaitu: a) Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula, b) Peningkatan diversifikasi pangan, c) Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor, d) Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergy, e) Peningkatan pendapatan keluarga petani, dan f ) Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik. Dalam upaya mensukseskan sasaran utama pembangunan pertanian, telah ditetapkan Program Utama Badan Litbang Pertanian, yaitu Penciptaan Teknologi dan Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri Berkelanjutan. Program utama tersebut telah dijabarkan ke dalam kegiatan utama pada setiap eselon II di lingkup Badan Litbang Pertanian, termasuk di BB-Pascapanen. Sejalan dengan program utama Badan Litbang Pertanian maka sasaran strategis litbang pascapanen adalah tersedianya teknologi dan rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing mendukung sistem pertanian bioindustri berkelanjutan, antara lain melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprosesing dan bioinformatika. Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan maka penyusunan rencana kerja penelitian dan pengembangan pascapanen dilaksanakan melalui tahapan pengusulan matrik, penyusunan dan evaluasi RPTP/RDHP/ RKM. 1. Evaluasi/Penajaman RPTP/RDHP TA. 2015
Untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan penelitian tahun 2015, BBPascapanen telah melaksanakan evalusi/penajaman RPTP serta alokasi pagu anggarannya. Pada evaluasi RPTP/RDHP tersebut dilakukan pembahasan dan penajaman RPTP dan RDHP dimana masing-masing RPTP/RDHP dievaluasi oleh 3 orang evaluator. Tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut yaitu setiap penanggungjawab melakukan perbaikan dan penyempurnaan RPTP/RDHP sesuai saran dan masukan dari tim evaluator. Setelah melalui tahap evaluasi/penajaman RPTP/RDHP, maka kegiatan litbang dan diseminasi BBPascapanen TA. 2015, sebagai berikut :
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
70
A. Laporan Pengelolaan Satker (12 laporan) Perencanaan Program dan Rencana Kerja Litbang Pascapanen
2.
Penyusunan Anggaran dan Rencana Kerja (RKA-KL)
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
1. 3.
Pelaksanaan Monev dan Sistem Pengendalian Internal
4.
Rapat Kerja BB-Pascapanen
5.
Koordinasi Institusional Pendampingan Teknologi
6.
Pengelolaan Kelembagaan Kelompok Peneliti
7.
Anjak Litbang Pascapanen untuk Mendukung Pencapaian Program Kementan
8.
Manajemen Operasional Kegiatan Koordinatif Pascapanen
9.
Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan
10. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Kepegawaian
11. Pembinaan Administrasi Pengelolaan Rumah Tangga dan Perlengkapan 12. Pengelolaan dan Pengembangan Laboratorium
B. Laporan Pelaksanaan Diseminasi Teknologi (7 laporan) 1.
Pengelolaan dan Pengembangan Publikasi
2.
Pengembangan dan Tindaklanjut Kerjasama Litbang Pascapanen Pertanian
3.
Pengelolaan Gerai Inovasi Pascapanen untuk Pemasyarakatan Teknologi Pascapanen
4.
Koordinasi dan Penugasan Peneliti/Teknisi Mendukung Program Instansi Terkait/ Direktorat Teknis/BPTP/SuperVisi
5.
Model Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil, Penanganan Pascapanen Jagung dan Kedelai untuk Menekan Susut Hasil
6.
Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS, PJK, ASP, ATP dan Komoditas Utama Kementan
7.
Pendampingan Laboratorium Lapang Litbang Pascapanen
C. Laporan Pelaksanaan Kerjasama (1 laporan) 1. Dukungan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri
D. Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan (16 teknologi) 1.
Penggandaan Skala Produksi Bioetanol Berbasis Limbah Jagung (1 Teknologi)
2.
Teknologi Pengolahan Sorgum Manis Mendukung Pengembangan Bioindustri (2 Teknologi)
Pertanian
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
71
Peningkatan Nilai Tambah Kakao Melalui Penerapan Teknologi Penanganan dan Pengolahan dlm Model Pertanian Bioindustri Kakao (2 Teknologi)
4.
Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Olahan Susu untuk Pengembangan Model Pertanian Bioindustri Susu (2 Teknologi)
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
3.
5.
Teknologi Pengolahan Pisang Off Grade Ekspor dan Penanganan Segar Rambutan Mendukung Bioindustri (2 Teknologi)
6.
Pemanfaatan Biomassa Pertanian untuk Pengembangan Bioindustri Ramah Lingkungan (2 teknologi)
7.
Penelitian dan Pengembangan Nano Pertanian Bioindustri (3 Teknologi)
Kemasan
E. Model Agrobio-industri Terpadu (2 Model) 1.
Model Pertanian Bioindustri Jagung (1 Model)
2.
Model Pertanian Bioindustri Sagu (1 Model)
F. Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Pascpanen Pertanian (4 Rekomendasi) 1.
Analisis Kebijakan Tekn. Pascapanen Berbasis Komoditas Lokal untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan (1 Rekomendasi)
2.
Analisis Kebijakan Tekn. Pengendalian Kontaminan Utama untuk Peningkatan Keamanan Pangan Komoditas Pertanian (2 Rekomendasi)
3.
Karakterisasi Sifat Fisikokimia Varietas Unggula Baru Baru (1 Rekomendasi)
G. Layanan Perkantoran 2 kegiatan; 1.
Pembayaran Gaji dan Tunjangan
2.
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
H. Pengadaan Kendaraan Bermotor 1.
I.
1.
Kendaraan Dinas
Perangkat Pengolahan Data dan Komunikasi Peralatan Pengolah Data dan Komunikasi
J. Sarana dan Prasarana Gedung Kantor 1 kegiatan; 1.
Renovasi Gedung, Pengaspalan Jalan Kantor, Penerangan, Perapihan Taman dan Interior
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
72
2. Pembahasan Matrik dan Evaluasi RPTP/RDHP 2016
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Berdasarkan intruksi Menteri Pertanian, kegiatan pada tahun 2015-2017 difokuskan pada percepatan swasembada padi, jagung, kedelai, bawang merah dan cabai. Oleh karena itu kegiatan pada tahun 2016 dititikberatkan pada komoditas tersebut. Kegiatan in-house tetap dilakukan namun tidak menjadi prioritas.
Tahap awal rencana kegiatan penelitian tahun 2016 adalah mengkoordinir pengumpulan, pengolahan dan menganalisis matrik dan project digest yang diusulkan oleh para peneliti melalui ketua kelompok peneliti. Matrik dan project digest tersebut sebagai bahan penyiapan penyusunan program penelitian dan pengembangan pascapanen. Sebagai tindak lanjut dari usulan matrik dan project digest dilakukan evaluasi internal. Usulan matrik dan project digest yang memenuhi kriteria selanjutnya disertakan dalam evaluasi tahap lanjut yang kemudian dituangkan dalam RPTP/RDHP. Evaluasi RPTP/RDHP bertujuan untuk : 1) Meningkatkan kualitas perencanaan dan capaian kinerja pelaksanaan kegiatan, dan 2) Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam penyusunan rencana kegiatan. Pada tahun 2016 terdapat 14 judul RPTP/RDHP yang dievaluasi, sebagai berikut : 1.
Pengembangan Produk Fungsional Berbasis Susu Mendukung Model Pertanian Bioindustri Keamanan Pangan Komoditas Pertanian (Miskiyah, SPt, MP)
2.
Peningkatan Nilai Tambah Kakao Melalui Penerapan Teknologi Penanganan dan Pengolahan dalam Model Pertanian Bioindustri Kakao (Ir. Tatang Hidayat, MS)
3.
Aplikasi Nanoteknologi untuk Pengembangan Matriks Pupuk Nano dan Ingridien Pangan Fungsional (Dr. Sri Yuliani)
4.
Pemanfaatan Biomassa Pertanian untuk Pengembangan Kemasan Ramah Lingkungan (Dr. Evi Savitri Iriani)
5.
Teknologi Penyimpanan untuk Mempertahankan Mutu dan Kesgaran Bawang Merah (Drs. Dondy ASB, MSi)
6.
Intervensi Teknologi Pascapanen untuk Pengembangan Model Wilayah Diversifikasi Pangan (Qanytah, STP, MSi)
7.
Aplikasi Teknologi Pascapanen Pisang Rambutan Mendukung Pengembangan Bioindustri (Dr. Setyadjit, MAppSc)
8.
Penelitian dan Pengembangan Bioindustri Sagu Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi di Sorong Selatan, Papua Barat (Dr. Edy Mulyono, MS)
9.
Inovasi Teknologi Penanganan Pascapanen untuk Mengurangi Susut Hasil dan Meningkatkan Mutu Ose Kedelai (Ir. Sigit Nugraha)
10. Penerapan Teknologi Penanganan Pascapanen Jagung untuk Mempertahankan Mutu dan Menekan Susut Hasil (Resa Setia A, S.TP, M.Si) 11. Analisis Kebijakan Inovasi Pascapanen Pertanian (Ir. Agus S. Somantri, MS) 12. Konsorsium Keamanan Pangan Produk Pertanian (Dr. S. Joni Munarso)
13. Teknologi Pengolahan Beras Fungsional dan Pemanfaatan Hasil Samping (Ir. Suismono, MS)
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
73
14. Bioindustri Sorgum Mendukung Kemandirian Pangan (Dr. Enrico Syaefullah, STP, MSi)
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
3. Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK)
Penyiapan ADIK serentak seluruh K/L dalam penyusunan RKAKL 2016. Langkah penataan ADIK (Arsitektur dan Informasi Kinerja): 1) Rumusan sasaran program (outcome Es-I) dengan memperhatikan Visi dan misi Es-I serta Tugas dan fungsi Es-I, 2) Analisis “hasil” (existing) dalam Formulir 2 Aplikasi RKA-KL 2015 : Klasifikasi output berorientasi keluar dan output berorientasi ke dalam, sesuaikan dengan Rencana Strategis Es-I K/L 20152019, sesuaikan dengan visi dan misi Es-I K/L, sesuaikan dengan tugas dan fungsi Es-I K/L, buat output dengan rumusan yang lebih umum, lengkapi dengan indikator output, 3) Memperhatikan RPJMN 2015-2019 : Pembangunan ASP dan ATP, 4) Entry Output/ indikator kinerja dan anggaran, dan 5) Entry input. 4. Tindaklanjut Penajaman Program dan Kegiatan dalam RKAKL TA. 2016
Badan Litbang Pertanian melakukan penajaman program dan kegiatan 2016 yang harus dituangkan dalam RKA-L/L TA. 2016. Sasaran utama program pembangunan tahun 2016 (sesuai nawa cita), sebagai berikut: 1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya; 2) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pertanian; 3) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Produksi Tanaman Pangan; 4) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Hortikultura Ramah Lingkungan; 5) Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hasil Perkebunan Berkelanjutan; 6) Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat; 7) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian; 8) Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bioindustri Berkelanjutan; 9) Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian; 10) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat; dan 11) Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka program utama BB-Pascapanen TA. 2016 adalah Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bioindustri Berkelanjutan.
5. Entry data rencana kegiatan litbang pascapanen TA 2016 dalam format i-prog
Em
Pengembangan i-prog berbasis internet bertujuan untuk meningkatkan kinerja manajemen perencanaan Badan Litbang Pertanian, khususnya peningkatan kualitas perencanaan penganggaran dan mewujudkan program perencanaan litbang yang efisien dan efektif. Entry data tersebut meliputi ringkasan, tujuan, keluaran, justifikasi, anggaran, anggota tim serta upload RPTP/RDHP/RKM yang disusun oleh penanggung jawab kegiatan.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
74
D. Evaluasi dan Pelaporan
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Monitoring dan evaluasi (monev) mempunyai kedudukan dan peran yang penting sebagai alat kontrol manajemen dan pengendalian program mulai dari proses perencanaan, implementasi, output, outcome, benefit dan impact yang diharapkan. Monev berhubungan dengan upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya, serta meningkatkan kualitas dan akuntabilitas kegiatan penelitian dan pengembangan serta kegiatan manajemen pendukungnya. Sasaran akhir kegiatan monev adalah meningkatnya kualitas, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan lingkup BB-Pascapanen sehingga sasaran program yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tepat (waktu, tempat, sasaran) sebagaimana direncanakan.
Kegiatan monitoring dan evaluasi di BB-Pascapanen dilaksanakan melalui Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern. Secara garis besar Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern mencakup kegiatan : 1) Penilaian pengendalian intern pada setiap satuan tugas lingkup BB-Pascapanen yang dilaksanakan sebanyak dua kali, dan 2) Monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan penelitian dan manajemen, yang dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu monev tahap ex-ante, on-going dan ex-post. Seksi Evaluasi juga melaksanakan kegiatan pelaporan meliputi penyusunan LAKIN, Laporan Kegiatan Bulanan BB-Pascapanen, Laporan Tahunan BB-Pascapanen, Laporan Kinerja Lima Tahunan, Laporan Triwulanan Kegiatan dan SPI (TW I, I, II, dan IV), Laporan Sub-UPG, Laporan Realisasi Kegiatan melalui Sistem Elektronik (e-monev Bappenas, PMK 249/2011, dan i-monev Badan Litbang Pertanian). 1. Penilaian Pelaksanaan Pengendalian Intern (SPI) TA. 2015
Pengendalian pelaksanaan kegiatan di BB-Pascapanen dilaksanakan oleh masingmasing satuan tugas. Untuk melihat apakah pelaksanaan tugas dan fungsi dari setiap satuan tugas sudah efektif dan efisien maka dilakukan penilaian penerapan SPI pada masing-masing satuan tugas. Pelaksanaan penilaian SPI tersebut telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2015. Hasil penilaian menunjukkan bahwa masing-masing satuan tugas telah melaksanakan pengendalian intern, walaupun beberapa penyempurnaan secara berkelanjutan perlu dilakukan untuk menghasilkan kinerja satuan tugas sekaligus kinerja organisasi BB-Pascapanen yang lebih optimal. Beberapa saran perbaikan telah dirumuskan oleh Tim Satuan Pengendalian Intern (Tim Satlak PI). Saran perbaikan tersebut telah disampaikan kepada masing-masing satuan tugas untuk ditindaklanjuti. Hasil penilaian penerapan SPI di masing-masing satuan tugas dilaporkan secara lengkap dalam “Laporan Penilaian Sistem Pengendalian Intern Tahun 2015”.
Pedoman SPI Badan Litbang dan Juknis SPI BB-Pascapanen mengamanatkan Tim Satuan Pelaksana Pengendalian Intern melakukan pemeriksaan penilaian risiko yang terdapat pada proposal kegiatan (RPTP/RDHP/RKM). Pemeriksaan penilaian risiko masingmasing kegiatan BB-Pascapanen telah dilaksanakan oleh Tim Satlak PI pada bulan Maret 2015. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa penilaian risiko yang disusun banyak yang belum mencerminkan kalimat risiko tetapi masih berupa kalimat tahapan kegiatan dan kalimat penyebab risiko. Kalimat risiko harus diperbaiki sesuai definisi dari risiko yaitu kemungkinan kejadian yang merugikan dimana bila risiko itu terjadi akan menghambat pencapaian output kegiatan. Saran perbaikan penilaian risiko dari Tim Satlak PI telah disampaikan kepada Penanggung Jawab kegiatan untuk diperbaiki.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
75
2. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) TA. 2015
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Kegiatan monev dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam setahun, yaitu monev exante, on-going dan ex-post. Monev ex-ante terhadap RPTP dan RKM sasaran utamanya untuk memberikan saran perbaikan terhadap RPTP dan RKM kegiatan berjalan. Sasaran utama monev on-going yaitu untuk memastikan kegiatan dilakukan sesuai dengan rencana sehingga pelaksanaan monev ini memfokuskan pada kesesuaian perencanaan dengan kegiatan aktual di lapangan pasca monev ex-ante. Sasaran utama monev ex-post yaitu melihat kesesuaian pencapaian ouput kegiatan secara keseluruhan yang dikaitkan dengan rencana target output pada dokumen perencanaan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Sampai dengan bulan Desember 2015, kegiatan monev telah dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu monev ex-ante kegiatan penelitian dan manajemen yang dilaksanakan pada tanggal 25-26 Maret 2015, monev on-going pada bulan Juli 2015, dan monev ex-post pada bulan Desember 2015. Pelaksanaan monev dilakukan terhadap 13 (tiga belas) judul kegiatan penelitian, 7 (tujuh) judul kegiatan diseminasi dan kerjasama, dan 12 (dua belas) judul kegiatan manajemen (Tabel 1, 2, dan 3). Tabel 12. Judul kegiatan penelitian (RPTP) TA. 2015 No.
Judul Kegiatan Penelitian (RPTP)
A.
Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan)
1
Penggandaan Skala Produksi Bioetanol Berbasis Limbah Jagung
2
Teknologi Pengolahan Sorgum Manis Mendukung Pengembangan Pertanian Bioindustri
3
Peningkatan Nilai Tambah Kakao Melalui Penerapan Teknologi Penanganan dan Pengolahan dalam Model Pertanian Bioindustri Kakao
4
Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Olahan Susu untuk Pengembangan Model Pertanian Bioindustri Susu
5
Teknologi Pengolahan Pisang Off-Grade dan Penanganan Segar Rambutan Mendukung Bioindustri
6
Pemanfaatan Biomassa Pertanian untuk Pengembangan Bioindustri Kemasan Ramah Lingkungan
7
Penelitian dan Pengembangan Nano Pertanian Bioindustri
8
Teknologi Pengolahan Beras Fungsional dan Pemanfaatan Hasil Samping
B.
Jumlah Model Agrobioindustri Terpadu
1
Model Pertanian Bioindustri Jagung
2
Model Pertanian Bioindustri Sagu
C.
Jumlah Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Pascapanen Pertanian
1
Analisis Kebijakan Teknologi Pascapanen Berbasis Komoditas Lokal Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan
2
Analisis Kebijakan Teknologi Pengendalian Kontaminan Utama untuk Peningkatan Keamanan Pangan Komoditas Pertanian
3
Karakterisasi Sifat Fisikokimia Varietas Unggul Baru Padi
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
76
Tabel 13. Judul kegiatan diseminasi dan kerjasama (RDHP) TA. 2015 Judul Kegiatan Diseminasi (RDHP)
1
Pengelolaan dan Pengembangan Publikasi
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
No 2
Pengembangan dan Tindak Lanjut Kerjasama Litbang Pascapanen Pertanian
3
Pengelolaan Gerai Inovasi Pascapanen untuk Pemasyarakatan Teknologi Pascapanen
4
Koordinasi dan Penugasanan Peneliti/Teknisi Mendukung Program Instansi Terkait/ Direktorat Teknis/BPTP/Supervisi
5
Model Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil, Penanganan Pascapanen Jagung dan Kedelai
6
Pendampingan Laboratorium Lapang Litbang Pascapanen
7
Dukungan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri
Tabel 14. Judul kegiatan manajemen (RKM) TA. 2015 No.
Judul Kegiatan
1
Perencanaan Program dan Rencana Litbang Pascapanen
2
Penyusunan Anggaran dan Rencana Kerja (RKA-KL)
3
Pelaksanaan Monev dan Sistem Pengendalian Internal
4.
Koordinasi Institusional dan Pendampingan Teknologi
5.
Pengelolaan Kelembagaan Kelompok Peneliti
6
Anjak Litbang Pascapanen untuk Mendukung Pencapaian 4 Target Sukses Kementan
7
Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan
8
Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Kepegawaian
9
Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan RT dan Perlengkapan
10
Pengelolaan dan Pengembangan Laboratorium
11
Pembayaran Gaji dan Tunjangan
12
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
Rekomendasi yang dihasilkan pada monev ex-ante untuk kegiatan penelitian, diseminasi dan manajemen adalah sebagai berikut : 1) Penanggungjawab kegiatan segera memperbaiki RPTP/RDHP/RKM sesuai dengan saran monev, antara lain mengakomodir saran perbaikan RPTP/RDHP pada seminar penajaman, melengkapi dengan roadmap, memperbaiki metodologi dengan lebih rinci, menyelaraskan ruang lingkup proposal dan jadwal pelaksanaan dengan target rencana aksi AKIP, melengkapi analisis risiko dengan tingkat risiko, dan menetapkan indikator keberhasilan pada jadual pelaksanaan, dan 2) Mempercepat proses revisi DIPA sehingga pengadaan belanja modal dapat segera dilaksanakan. Rekomendasi yang dihasilkan pada monev on-going adalah sebagai berikut : 1) Berdasarkan data realisasi, secara umum realisasi fisik dan keuangan kegiatan BBPascapanen masih rendah, maka penanggungjawab kegiatan agar segera melakukan percepatan pelaksanaan kegiatan. 2) Beberapa permasalahan yang menghambat
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
77
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
pelaksanaan kegiatan agar segera ditangani antara lain perbaikan peralatan untuk meningkatkan kinerja alat yang belum optimal. 3) Panitia pengadaan segera memproses pengadaan peralatan Revitalisasi PPK dan Penanganan Pascapanen Jagung dan Kedelai. Pengadaan tersebut disarankan melalui e-Purchasing. Rekomendasi yang dihasilkan pada monev ex-post adalah sebagai berikut:1) Secara umum realisasi fisik dan keuangan kegiatan BB-Pascapanen telah dapat dicapai dengan baik. Realisasi capaian fisik kegiatan penelitian sampai dengan 31 Desember 2015 tercapai 100%, sedangkan realisasi keuangannya berkisar 94,91-99,80%. Realisasi fisik kegiatan diseminasi (RDHP) dan kerjasama tercapai 100%, sedangkan realisasi keuangannya berkisar 86,44% - 99,92%. Realisasi fisik kegiatan manajemen dan pengadaan dapat tercapai 100%, sedangkan realisasi keuangannya berkisar 71,96%-99,82%. Beberapa permasalahan yang menghambat pelaksanaan kegiatan telah ditangani, antara lain perbaikan peralatan untuk meningkatkan kinerja alat yang belum optimal, selain itu Panitia Pengadaan mempercepat memproses pengadaan peralatan Revitalisasi PPK dan Penanganan Pascapanen Jagung dan Kedelai. Oleh karena itu realisasi fisik semua kegiatan dapat dicapai 100%. 3. Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi AKIP 2015
Sebagai bahan pemantauan dan evaluasi, BB-Pascapanen telah menyusun Rencana Aksi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada B03, B06, B09 dan B12. Pada TA. 2015, sasaran strategis BB-Pascapanen yaitu tersedianya teknologi dan rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan. Ukuran keberhasilan yang akan dicapai oleh BB-Pascapanen pada akhir tahun anggaran 2015, yaitu diperolehnya 16 (enam belas) teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan), 2 (dua) model agrobioindustri terpadu, 4 (empat) rekomendasi kebijakan pascapanen pertanian dan 1 (satu) model revitalisasi penggilingan padi kecil (PPK) dan pascapanen jagung dan kedelai.
Pemantauan dan evaluasi rencana aksi AKIP dilakukan dengan mengukur kinerja dengan cara membandingkan antara ukuran keberhasilan yang telah ditetapkan dengan dengan capaian kinerja yang dihasilkan. Sampai dengan akhir bulan Desember 2015 telah dilaksanakan pemantauan dan evaluasi sebanyak empat kali, yaitu pada B03, B06, B09, dan B12. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa ukuran keberhasilan pada B03, B06, B09, dan B12 telah tercapai seluruhnya dengan capaian 100%. 4. Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) BB-Pascapanen TA. 2015
Informasi yang termuat dalam LAKIN BB-Pascapanen TA. 2015 adalah sebagai berikut : 1) Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, yang memuat informasi : Perencanaan Strategis 2015-2019 dan Perjanjian kerja TA. 2015; dan 2) Akuntabilitas Kinerja, yang memuat informasi : Pengukuran Kinerja, Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja, dan Akuntabilitas Keuangan. LAKIN BB-Pascapanen TA. 2015 menggambarkan capaian kinerja kegiatan penelitian dan diseminasi. Hasil pengukuran pencapaian sasaran TA. 2015, BB-Pascapanen telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Jika dibandingkan antara target dan capaian indikator utamanya, sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan kategori berhasil (capaian sebesar 100%). Empat indikator kinerja sutama TA. 2015,
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
78
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
yaitu : a) Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan), b) Model Agrobioindustri Terpadu, c) Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Pascapanen Pertanian, dan d) Model Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil, Penanganan Pascapanen Jagung dan Kedelai berhasil mencapai target (100%). Pencapaian kinerja akuntabilitas keuangan BB-Pascapanen berhasil dengan baik dalam mendukung pencapaian sasaran yang ditargetkan. Realisasi penyerapan anggaran BB-Pascapanen hingga 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 31.242.108.343,- (96,98%) dari Pagu Anggaran sebesar Rp 32.214.907.000,-.
5. Laporan Bulanan sebagai Bahan Rapim TA. 2015
Selama periode Januari–Desember 2015, telah disampaikan 12 (dua belas) laporan bulanan kegiatan BB-Pascapanen sebagai bahan rapim lingkup Badan Litbang Pertanian. Laporan bulanan unit kerja sebagai bahan rapim bulanan, mencakup kegiatan penelitian, diseminasi, kerjasama dan kemitraan serta manajemen. Hasil kegiatan BB-Pascapanen yang telah dilaporkan periode Januari-Desember 2015 disajikan pada Tabel 15. Tabel 15. Judul kegiatan dalam laporan bulanan BB-Pascapanen untuk bahan rapim bulan Januari-Desember 2015 No. 1
2
3
4.
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Judul Kegiatan
1
Focus Group Discussion (FGD) Keamanan Pangan untuk Menggerakkan Swasembada dan Daya Saing Indonesia
2
Pameran dalam Rangka Anugerah Pusat Unggulan Iptek
3
Bazar Pasar Tani Organi di Lokasi Car Free Day
4
Audit Internal Pengelolaan dan Pengembangan Laboratorium BB-Pascapanen
1
Rapat Koordinasi Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung, Kedelai di Sulawesi Utara
2
Rintisan Kerjasama Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan Kementerian Koperasi dan UMKM
3
Kunjungan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu
1
Pengembangan Model Agroindustri Pengolahan Cabai dan Tomat di Kabupaten Benner Meriah, Propinsi Aceh
2
Penandatangan Nota Kesepahaman Penerapan Teknologi Tepat Guna dalam Rangka Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Mikro dan Koperasi
3
Peran Serta BB-Pascapanen dalam Jakarta Food Security Summit-3
1
Operasionalisasi Unit Produksi Minuman Buah Manggis di Gapoktan Sepakat Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
79
Bulan
Judul Kegiatan 2
Pembentukan Kelompok Kerja Keamanan Pangan
3
Bimbingan Teknis Pengolahan Sagu untuk staf Disbun Kabupaten Papua dan Papua Barat
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
No.
5
6.
7.
8.
Mei
Juni
Juli
Agustus
4
Third Country Training Program (TCTP) Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor Leste
5
Kunjungan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Bogor ke Gerai Inovasi Pascapanen Pertanian
1
Biofoam Antimikroba Berbasis Nanoteknologi untuk Pengemasan Sayuran
2
International Course Food Security in Urbanizing Society
3
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Lisensi Stick Test Kit
4
Penajajakan Kerjasama antara Badan Litbang Pertanian dengan Universitas Bisa Nusantara
5
Taman Teknologi Pertanian (TTP) Kalimantan Tengah
6
Sosialisasi Pengelolaan Gratifikasi Lingkup BB-Pascapanen
1
Partisipasi BB-Pascapanen dalam Sidang Ke-47 Codex Committee On Pesticide Residues (CCPR)
2
Partisipasi BB-Pascapanen dalam Peringatan Hari Susu Nusantara 2015
3
Gelar Teknologi BB-Pascapanen dalam Kegiatan Panen Raya Jagung di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur
4
Kunjungan Menteri Pertanian ke Laboratorium Nanoteknologi Badan Litbang Pertanian
5
Kunjungan Menteri Urusan Wanita, Anak dan Pengetasan Kemiskinan Republik Fiji
1.
Teknologi Aplikasi Nano-Nutrien (Nano Vitamin A dan Fe) untuk Fortifikasi Pangan Berbasis Ubi Kayu
2
Penelitian Penggandaan Skala Produksi Bioetanol Berbasis Limbah Jagung
3
Workshop Pemanduan Paten di Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian
1.
Teknologi Produksi Gula Cair Mendukung Pengembangan Pertanian Bioindustri Sorgum
2
Pembinaan Pengolahan Hasil Produk Cabai dan Tomat di Kabupaten Bener Meriah Aceh
3
Pelatihan Pengolahan Cabai dan Bawang Merah Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian berkerjasama dengan BB-Pascapanen
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
80
No
September
Judul Kegiatan 4
Pameran RITECH Expo 2015 dalam Rangka Memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-20
1.
Teknologi Produksi Gula Semut dari Nira Batang Sorgum Manis Melalui Proses Enzimatis
2
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Agroindustri Jagung di Nusa Tenggara Timur
3
Fasilitasi Pelaku Usaha Agroindustri Tanaman Pangan (Jagung dan Kedelai)
4
Rapat Koordinasi Badan Standarisasi Nasional (BSN) tentang Metode Analisis Kandungan Lipid pada Tempe
1.
Kajian Upsus : Identifikasi Dampak Kekeringan pada Lahan Sawah di Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Bolaang Mongodow Utara, Sulut
2
Peletakan Batu Pertama Pembangunan TTP Banturung dan Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan TTP Banturung, Kalimantan Tengah
3
Agro Inovasi Fair 2015
4
Pameran pada Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (Kipnas) dan Indonesia Science Expo (ISE) 2015
5
Rapat Kerja BB-Pascapanen Tahun 2015
1.
Monev PUI BB-Pascapanen : Menuju Pusat Unggulan Iptek Pascapanen Pertanian
2
Hari Pangan Sedunia ke-35 : Beras Indeks Glikemik Rendah Mendapat Perhatian
3
International Workshop and Conference on Agricultural Postharvest Handling and Processing : Reducing Food Losses and Waste
4
KPRI Pascapanen Siap Mempromosikan Teknologi Hasil Litbang BB- Pascapanen
1.
Teknologi Produksi Beras Bermutu Premium
2
Model Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil (PPK) untuk Meningkatkan Rendemen dan Mutu Beras
3
BB-Pascapanen Meraih Predikat Sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Pascapanen Pertanian.
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
9.
Bulan
10.
11.
12.
Oktober
Nopember
Desember
6. Laporan Tahunan BB-Pascapanen TA. 2014
Laporan tahunan BB-Pascapanen Tahun 2014 berisi uraian capaian kinerja kegiatan BB-Pascapanen TA. 2014. Pada capaian kinerja utama, secara ringkas disampaikan hasilhasil penelitian dan pengembangan pascapanen baik yang didanai DIPA BB-Pascapanen maupun sumber dana lain.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
81
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Kegiatan litbang pascapanen pada TA. 2014 sesuai dengan Renstra BBPascapanen 2010-2014, diarahkan untuk penciptaan inovasi teknologi dan pencapaian target empat sukses Kementerian Pertanian, difokuskan untuk menghasilkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung pencapaian target diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor. Hasil litbang untuk inovasi teknologi penanganan segar produk pertanian, yaitu : teknologi penyosohan enzimatis untuk meningkatkan rendemen dan mutu beras giling skala penggilingan padi kecil, scalling-up produksi pengawet alami (vinegar air kelapa) dan aplikasinya pada daging di tingkat PRA dan pedagang, penanganan segar varietas unggul baru (VUB) kentang dan cabai untuk meningkatkan daya simpannya. Hasil untuk peningkatan diversifikasi pangan, yaitu : teknologi optimalisasi pemanfaatan komoditas lokal untuk substitusi pangan impor. Hasil litbang untuk peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, yaitu : pengembangan nanoteknologi untuk pangan fungsional, nutrasetikal dan kemasan, teknologi biopreservatif mendukung perdagangan hortikultura antar pulau dan peningkatan ekspor, penggandaan skala produksi gula dengan cara enzimatis untuk meningkatkan rendemen gula dan substitusinya, modifikasi kultur dan teknik pemerasan pulpa untuk percepatan fermentasi biji kakao, teknologi produksi bioetanol berbasis limbah jagung dan sorgum. Kegiatan kerjasama, promosi, pameran dan gelar teknologi terus ditingkatkan kualitasnya sehingga efektivitas kegiatan diseminasi dapat tercapai. Pada tahun 2014, telah diterbitkan berbagai publikasi ilmiah dan populer diantaranya jurnal, buletin, buku teknologi, dan leaflet. Kegiatan diseminasi hasil-hasil penelitian memberikan dampak baik bagi pencitraan BB-Pascapanen sebagai sumber teknologi. Dampak dari kegiatan diseminasi terlihat dengan semakin meningkatnya permintaan narasumber pelatihan kepada BB-Pascapanen dari berbagai instansi, meningkatnya permintaan kunjungan, bimbingan teknis/pelatihan dan magang teknologi di BB-Pascapanen serta meningkatnya permintaan pengiriman publikasi khususnya buku teknologi.
Dalam rangka meningkatkan kinerja BB-Pascapanen, telah dilakukan peningkatan kompetensi pegawai sesuai bidang tugas, sarana dan prasarana termasuk fasilitas laboratorium, pelayanan perpustakaan, dan up-dating informasi pada website secara kontinyu. Dengan demikian, diharapkan pelaksanaan kegiatan di BB-Pascapanen lebih kondusif sehingga dapat memacu peningkatan kinerja. 7. Laporan Kinerja Lima Tahun TA. 2010-2014
Sasaran Renstra BB-Pascapanen dalam kurun waktu 2010 – 2014 adalah peningkatan inovasi teknologi pascapanen yang unggul dan adaptif (memiliki impact recognition dan scientific recognition) berbasis sumber daya domestik mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor. Sasaran tersebut dicapai dengan melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen yang menghasilkan output, yaitu teknologi penanganan segar produk pertanian untuk memperpanjang kesegaran dan daya simpan (termasuk didalamnya distribusi dan transportasi dalam pemasaran); teknologi dan produk untuk peningkatan diversifikasi pangan, dan substitusi pangan impor; serta teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
82
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Kinerja BB-Pascapanen 2010 - 2014 diukur melalui Penetapan Kinerja yang disusun setiap tahun mengacu pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2010 - 2014. IKU yang ditetapkan pada Renstra 2010 - 2014, yaitu : 1) Teknologi penanganan segar produk pertanian, 2) Teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor, dan 3) Teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing. Selama kurun waktu tahun 2010 - 2014, BBPascapanen telah melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen dengan output sesuai IKU yang ditetapkan. Capaian kinerja BB-Pascapanen selama kurun waktu tersebut memenuhi target yang ditetapkan dalam Renstra (Tabel 16). Tabel 16. Capaian kinerja kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen tahun 2010 - 2014 Tahun
2010
Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian (teknologi)
Indikator
Target
5
2011 4
2012 4
2013 4
2014 4
Total 21
Realisasi
5
6
4
5
4
24
Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor (teknologi)
Target
6
2
2
2
3
15
Realisasi
6
2
2
2
3
15
Jumlah teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing (teknologi)
Target
2
7
8
10
11
38
Realisasi
3
7
9
10
11
40
8. Laporan Triwulanan Kegiatan dan SPI TA. 2015
Laporan triwulanan kegiatan lingkup BB-Pascapanen meliputi Laporan Kegiatan Utama dan Laporan Output Utama. Laporan triwulanan kegiatan yang telah dibuat yaitu Laporan Kegiatan Utama dan Output Utama Triwulan I, II, III, dan IV.
Setiap Satlak PI di Unit Kerja berkewajiban untuk menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan SPI secara tertulis, periodik dan berjenjang meliputi 1) Laporan triwulanan, dan 2) Laporan tahunan. Sampai dengan bulan Desember2015 Tim Satlak PI BB-Pascapanen telah menyusun laporan Triwulan I, II, III, dan IV. 9. Laporan Sub-Unit Pengelola Gratifikasi (Sub-UPG)
Dalam penyelenggaraan pengelolaan gratifikasi di lingkup Kementerian Pertanian dibentuk Unit Pengelola Gratifikasi (UPG) yang berkedudukan di Kementerian Pertanian, serta di masing-masing Eselon I dan Unit Pelaksana Teknis. Pada tingkat unit pelaksana teknis disebut Sub-Unit Pengelola Gratifikasi (Sub-UPG). Sub-UPG BB-Pascapanen telah dibentuk melalui SK Kepala BB-Pascapanen No. 68/PW.120/I.10/03/2015, tanggal 17 Maret 2015. Secara umum, tugas Sub-UPG adalah melaksanakan upaya-upaya pencegahan praktek-praktek gratifikasi di lingkungan unit kerja. Untuk tujuan tersebut telah disosialisasikan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi serta Permentan No. 97/Permentan/OT.140/7/2014 tentang Pedoman Pengelolaan Gratifikasi Lingkup Kementerian Pertanian dengan menghadirkan nara
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
83
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
sumber dari Inspektorat Investigasi, Inspektorat Jenderal, Kementan. Salah satu rincian tugas Sub-UPG adalah menyampaikan laporan penerimaan gratifikasi dari pegawai Kementerian Pertanian kepada UPG Kementan dengan tembusan Sub-UPG Eselon I setiap kali menerima pelaporan gratifikasi (laporan sewaktu-waktu) dan laporan rekapitulasi bulanan. 10. Laporan Realisasi Kegiatan melalui Sistem Elektronik (PMK 249/2011 Kementerian Keuangan, e-monev Bappenas, dan i-monev Badan Litbang Pertanian).
Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan didasarkan pada PP 39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Pemantauan dilakukan terhadap program dan kegiatan yang dituangkan dalam dokumen perencanaan (Renja-KL dan RKA-KL). Untuk mempermudah proses monitoring dan evaluasi, Bappenas telah mengembangkan aplikasi monev berbasis website (e-Monev Bappenas) yang dilakukan dalam kurun waktu triwulanan. BB-Pascapanen sampai dengan bulan Desember 2015 telah melakukan update laporan e-monev Bappenas sebanyak empat kali, yaitu pada Triwulan I, II , III, dan IV. Selain itu, dalam rangka penerapan penganggaran berbasis kinerja, Kementerian Keuangan telah mengeluarkan PMK 249/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. Dalam proses monitoring dan evaluasi kinerja penganggaran, Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan telah mengembangkan aplikasi monev berbasis website yang pelaporannya dilakukan setiap bulan. BB-Pascapanen sampai dengan bulan Desember 2015 telah melakukan update secara rutin setiap bulan.
Em
Sebagai bentuk pemantauan oleh Badan Litbang Pertanian terhadap penyerapan anggaran maka setiap UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian wajib melaporkan realisasi anggaran melalui i-monev setiap minggu pada hari Jumat. Realisasi anggaran yang dipantau meliputi belanja pegawai, belanja barang non operasional, belanja barang operasional, dan belanja modal. Update data i-monev yang terakhir dilaksanakan pada minggu ke-4 bulan Desember 2015.
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
84
Em
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
Bab IV Penutup Kegiatan litbang pascapanen merupakan penjabaran dari Renstra BB-Pascapanen 2015-2019 dan Renstra Balitbangtan 2015-2015 yang diarahkan untuk Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bioindustri Berkelanjutan. Output utama kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian pada TA. 2015, yaitu diperolehnya 16 teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan), 2 model agrobioindustri terpadu, 4 rekomendasi kebijakan pengembangan pascapanen pertanian, 1 model revitalisasi penggilingan padi kecil, penanganan pascapanen jagung dan kedelai. Target output tersebut telah tercapai seluruhnya (100%).
Hasil litbang Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan), terdiri atas : a) Teknologi produksi gula cair dari sorgum manis skala pilot (50 liter); b) Teknologi produksi gula cair dari pati biji sorgum manis skala pilot (50 liter); c) Teknologi fermentasi untuk peningkatan flavour kakao; d) Teknologi pengolahan kakao (bubuk dan cokelat bar); e) Teknologi produksi starter siap pakai yoghurt probiotik; f ) Teknologi produksi yoghurt powder probiotik diperkaya nano vitamin A; g) Teknologi pengolahan pisang off grade; h) Teknologi penanganan segar rambutan untuk ekspor; i) Teknologi produksi biokomposit dari pati termoplastis untuk kemasan ramah lingkungan; j) Teknologi produksi biofoam dari biomassa pertanian untuk kemasan ramah lingkungan; k) Pupuk majemuk berbasis nano untuk tanaman padi; l) Nano-silika dari limbah sekam padi untuk aplikasi pada industri pangan, dan; m) Premix nano-nutrien dan nano-bioselulosa dari air kelapa untuk fortifikan pada aneka pangan; o) Teknologi pengolahan beras indeks glikemik rendah (IGR) organic; p) Teknolologi pengolahan beras berkualitas premium dan pengolahan limbahnya; dan q) Teknologi produksi bioetanol dari limbah tongkol jagung pada skala pilot (200 liter). Hasil litbang Model Agrobioindustri Terpadu, terdiri atas : a) Model bioindustri jagung yang menghasilkan grit (berasan jagung) dan tepung jagung bermutu tinggi; dan b) Model pertanian bioindustri sagu di Kabupaten Sorong Selatan. Hasil litbang Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Pascapanen Pertanian, terdiri atas : a) Rekomendasi penyediaan dan pemanfaatan pangan lokal berkelanjutan untuk memperbaiki status gizi masyarakat dan ketahanan pangan; b) Rekomendasi kebijakan pengendalian mikotoksin (aflaktoksin) pada pala; c) Rekomendasi kebijakan pengendalian kontaminan logam berat pada kakao; dan d) Rekomendasi pemanfaatan padi varietas unggul berdasarkan karakteristik fisikokimianya. Sedangkan hasil litbang Model Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil, Penanganan Pascapanen Jagung dan Kedelai” berhasil memperoleh 1 model sesuai target, yaitu: Model revitalisasi penggilingan padi kKecil (PPK) untuk peningkatan rendemen dan mutu beras serta penurunan susut hasil jagung dan kedelai. Kegiatan penunjang penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian adalah diseminasi inovasi teknologi pascapanen pertanian dan kerjasama. Balitbangtan dan UK/UPT dibawahnya mengacu kepada Sistem Diseminasi Multi Channel (SDMC) dalam menyebarluaskan hasil-hasil penelitiannya. Artinya penyebarluasan hasil-hasil penelitian yang menonjol kepada para penggunanya dilakukan melalui berbagai channel komunikasi seperti pembuat kebijakan di pusat dan daerah, penyuluh, petani, swasta Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
85
ai J l: l. bb Te _p nt as ara c Te apa Pel Ka Ha le ne aja mp k c po n r u ip n: @ no s P ta (0 ya 12 en © 25 ho A e 20 1) o.c , C litia 17 83 om im n B 21 , an Pe B76 ks gg rta Pa 2 ph u, nia sc , F p B n ap ak .pa og C an si sc or, im en m a J an ili: pa aw g (0 ne a gu 25 n@ B 1) li ara 83 tba t, 50 ng Ind 92 .p on 0 ert es an ia ia n. go
serta melalui berbagai kegiatan seperti publikasi, ekspose/pameran, seminar ilmiah, dan kerjasama. Kegiatan diseminasi yang dilaksanakan BB-Pascapanen selama tahun 2015, antara lain melalui : a) Pengelolaan dan Pengembangan Publikasi, b) Pengembangan dan Tindaklanjut Kerjasama Litbang Pascapanen serta Partisipasi Ekspose/Pameran/ Gelar Teknologi, c) Pengelolaan Gerai Inovasi Pascapanen, d) Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi Upsus PJK, TSP dan TTP, e) Dukungan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri, dan f ) Seminar Internasional. Dalam rangka meningkatkan kinerja BB-Pascapanen, telah dilakukan peningkatan kompetensi pegawai sesuai bidang tugas, sarana dan prasarana termasuk fasilitas laboratorium, pelayanan perpustakaan digital, dan perbaikan website terutama tampilan dan up-dating informasinya. Dengan demikian, diharapkan pelaksanaan kegiatan di BBPascapanen lebih kondusif sehingga dapat memacu peningkatan kinerja.
Em
Belanja dalam rangka operasional kegiatan BB-Pascapanen dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya seluruh kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Pencapaian kinerja akuntabilitas keuangan BB-Pascapanen berhasil dengan baik dalam mendukung pencapaian sasaran yang ditargetkan. Untuk membiayai operasional, BB-Pascapanen pada tahun 2015 mendapat anggaran sebesar Rp 32.214.907.000,-. Realisasi anggaran yang berhasil diserap untuk membiayai seluruh kegiatan BB-Pascapanen sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp 31.242.108.343,- (96,98%).
Laporan Tahunan BB-Pascapanen T.A 2015
86