Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan ISSN : 2086-5244
KAJIAN PRODUKTIVITAS PADA PEKERJAAAN PENUTUP ATAP Mubarak1, Fachrurrazi2, Nurul Malahayati3, Muhammad Gazi Ansari4 1,2,3) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111, email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] 4) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111, email:
[email protected]
Abstract: Productivity is one of the important factors in determining the success of a construction work. Increased productivity will reduce working time, and that means it will reduce costs. In general, the value of productivity determined by the amount of volume of work, the carrying time, and the number of labor. So that the work can be completed properly, the necessary planning efforts with regard to these factors. Therefore, this study was conducted to determine the value of productivity of a building roof. The object of study is located on the project of the Education Building and Lecture Hall of the Faculty of Engineering of the University of Siyah Kuala. Roofing material using zincalume. The volume of work planned area of 1,513.5 m2 roof. The study was conducted through field observation by noting the volume of work, the duration of each phase of the work, and the amount of labour involved. The analysis result that the values obtained for work productivity of installation of roof are 21.502 m2/hr or 150.51m2/day and installation of roof ridge are 13.339 m/hr or 93.37 m/day. Keywords: productivity, work, building, roof covering, zincalume. Abstrak: Produktivitas merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu pekerjaan konstruksi. Peningkatan produktivitas akan mengurangi waktu pekerjaan, dan itu berarti akan mereduksi biaya. Secara umum, nilai produktivitas ditentukan oleh faktor besaran volume pekerjaan, waktu pelaksanaan, dan jumlah tenaga kerja. Agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, diperlukan upaya perencanaan dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai produktivitas pada salah satu komponen pekerjaan bangunan gedung yaitu pekerjaan penutup atap. Objek yang diteliti adalah pekerjaan pemasangan penutup atap pada proyek Gedung Pendidikan dan Ruang Kuliah Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Material atap menggunakan bahan zincalume. Volume pekerjaan atap direncanakan seluas 1.513,5 m2. Penelitian dilakukan melalui observasi lapangan dengan mencatat langsung volume pekerjaan, durasi setiap tahap pekerjaan, dan jumlah tanaga kerja yang terlibat. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai produktivitas untuk pekerjaan pemasangan atap diperoleh sebesar 21,502 m2/jam atau 150,51 m2/hari dan untuk pekerjaan pemasangan rabung atap diperoleh sebesar 13,339 m/jam atau 93,37 m/hari. Kata kunci : produktivitas, pekerjaan, gedung, penutup atap, zincalume.
PENDAHULUAN Penyelesaian sebuah konstruksi bangunan gedung dilakukan dalam tahapan-tahapan menurut komponen pekerjaan. Secara umum, komponen tersebut dapat dikelompokkan menjadi komponen struktural dan komponen non-struktural (Anonim, 2007). Komponen struktural berkaitan dengan bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan dan meneruskan beban bangunan, sedang komponen non-struktural berkaitan dengan kompo133
Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan ISSN : 2086-5244
nen arsitektur dan utilitas bangunan. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang terencana dengan baik merupakan salah satu upaya mencapai kesuksesan penyelesaian sebuah proyek konstruksi. Perencanaan tersebut umumnya berkaitan dengan penyediaan sumber daya proyek, seperti tenaga kerja, material dan peralatan, dan berbagai sumber daya proyek lainnya. Pada tahap pelaksanaan, sinergi antar sumber daya tersebut akan menghasilkan sebuah produktivitas kerja, yang akan menjadi salah satu tolok ukur dalam bagi kesuksesan penyelesaian sebuah proyek. Peningkatan atau penurunan nilai produktivitas sangat ditentukan oleh kemampuan tenaga kerja yang terlibat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Produktivitas akan meningkat jika volume sebuah pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dari target waktu yang ditentukan dan demikian pula sebaliknya. Secara umum, nilai produktivitas ditentukan oleh faktor besaran volume pekerjaan, waktu pelaksanaan, dan jumlah tenaga kerja. Agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, diperlukan upaya perencanaan dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut. Kajian mengenai produktivitas sangat diperlukan terutama bila dikaitkan dengan proses standarisasi kebutuhan material, tenaga kerja, dan peralatan untuk sebuah pekerjaan. Standar tersebut akan menjadi pedoman bagi seorang perencana, baik dalam perencanaan anggaran maupun dalam perencanaan waktu penyelesaian sebuah proyek. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini ditujukan untuk menganalisis nilai produktivitas pada salah satu komponen non-struktural bangunan gedung. Secara spesifik, kajian dilakukan pada komponen penutup atap. KAJIAN PUSTAKA Konstruksi Atap Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat dan kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatan, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus (Anonim, 2007). Konstruksi bangunan gedung terdiri dari sejumlah komponen yang secara umum dapat dikelompokkan dalam komponen struktural dan komponen non-struktural. Konstruksi atap merupakan salah satu komponen pembentuk sebuah bangunan gedung. Secara umum atap berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada dibawahnya terhadap pengaruh panas, hujan, debu, kotoran, angin, dan sebagainya. Pemilihan bentuk dan jenis atap harus disesuaikan dengan bentuk bangunan dibawahnya, iklim setempat, biaya, serta bahan bangunan yang tersedia di daerah tersebut (Kusjuliadi, 2007). Pada dasarnya, ada dua komponen utama sebagai penyusun atap, yaitu struktur atap dan penutup atap. Struktur atap merupakan susunan rangka batang yang berfungsi sebagai pendukung atau penahan beban penutup atap. Struktur atap meliputi kuda-kuda atap dan rangka atap. Ada banyak bahan yang dapat digunakan sebagai penutup atap,diantaranya meliputi atap genteng, asbes, sirap, polikarbonat, seng, alumunium dan lainlain (Kusjuliadi, 2007). Dari segi bentuk, atap yang lazim digunakan adalah atap datar, atap sandar, atap pelana, 134
Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan ISSN : 2086-5244
atap perisai, atap tenda, atap joglo, atap setengah bola, atap silang, dan atap gabungan (Supribadi, 1993). Produktivitas Produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara
output (hasil produksi) terhadap input
(komponen produksi : tenaga kerja, bahan, peralatan, dan waktu). Jadi dalam analisis produktivitas dapat dinyatakan sebagai rasio antara output terhadap input dan waktu (jam atau hari). Bila input dan waktu kecil maka output semakin besar sehingga produktivitas semakin tinggi (Anonim, 2013). Produktivitas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (Soedrajat, 1984) : .......................................................................................................................................(1) Dimana : P = produktivitas (m2/hari); V = volume pekerjaan per satuan waktu (m2); n = jumlah tenaga kerja (orang); dan T = waktu kerja efektif (hari). METODE PENELITIAN Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan secara khusus pada komponen peutup atap. Penelitian mengambil lokasi pada proyek Pembangunan Gedung Pendidikan dan Ruang Kuliah Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Darussalam - Banda Aceh. Bahan penutup atap yang digunakan adalah jenis atap zincalume dengan total volume yang direncanakan seluas 1.513,5 m2. Lingkup observasi difokuskan pada lima segmen pekerjaan atap yang terdapat pada bangunan gedung yang ditinjau. Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui hasil observasi langsung di lapangan. Pencatatan dan pengukuran yang dilakukan terdiri dari pengukuran volume pekerjaan, pencatatan jumlah tenaga kerja, dan pengukuran waktu kerja efektif penyelesaian pekerjaan pada setiap segmen pekerjaan pemasangan penutup atap. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi proyek,berupa informasi seperti gambar rencana atap, daftar pekerjaan dan volume, dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Pengolahan Data dan Analisis Data yang telah terkumpul diolah untuk mendapatkan nilai produktivitas. Pengolahan data diawali dengan membuat pengelompokan data sesuai dengan segmen atap. Data volume, jumlah tenaga kerja, dan waktu efektif menjadi masukan untuk mendapatkan nilai produktivitas. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan persamaan 1. Nilai produktivitas secara keseluruhan akan ditentukan berdasarkan nilai rerata yang diperoleh dari 5 segmen tinjauan. HASIL DAN DISKUSI 135
Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan ISSN : 2086-5244
Hasil Observasi Lapangan Pelaksanaan pekerjaan pemasangan penutup atap dilakukan pada 5 segmen atap bangunan. Pekerjaan yang dilakukan pada komponen penutup atap tersebut terdiri dari 2 jenis pekerjaan yaitu pemasangan atap dan pemasangan rabung atap. Material atap yang digunakan adalah zincalume dengan dimensi lebar 0,85 m dengan tiga variasi panjang yaitu 4,4 m, 2,4 m, dan 1,1 m. Untuk rabung, material yang digunakan berjenis sama seperti material atap dengan dimensi lebar 0,4 m dan panjang 2,4 m. Gambar rencana pemasangan dan dimensi material dapat dilihat pada Gambar 1. Proses pelaksanaan pemasangan penutup atap dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 1: Rencana Atap dan Dimensi Material
a) Peletakan material pada rangka
b) Penyetelan posisi peletakan atap
136
Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan ISSN : 2086-5244
c) Pemasangan sekrup
d) Pemasangan rabung atap
Gambar 2. Proses Pemasangan Atap dan Rabung
Produktivitas Pekerjaan Nilai produktivitas ditentukan oleh besaran volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja, dan waktu efektif pekerjaan. Dari hasil observasi lapangan, informasi mengenai besaran volume, jumlah tenaga kerja, dan waktu efektif pekerjaan ditunjukkan dalam Tabel 1dan Tabel 2. Analisis produktivitas kerja pemasangan penutup atap diawali dengan menghitung volume pekerjaan yang telah dibahas sebelumnya. Kemudian dibandingkan dengan waktu kerja dan waktu efektif dalam menyelesaikan pekerjaan pada setiap segmen pemasangan penutup atap. Hasil dari produktivitas pada tiap segmen pekerjaan pemasangan penutup atap dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 1 Volume, Jumlah Tenaga Kerja, dan Waktu Efektif Pekerjaan Penutup Atap
No
Segmen Atap
Volume (m2)
Tenaga Kerja (orang)
Waktu efektif (menit)
(jam)
1
Segmen A
258,72
4
192,45
3,208
2
Segmen B
227,04
4
185,93
3,099
3
Segmen C
329,12
4
265,41
4,424
4
Segmen D
244,40
4
180,41
3,007
5
Segmen E
187,00
4
93,17
1,553
Tabel 2 Volume, Jumlah Tenaga Kerja, dan Waktu Efektif Pekerjaan Rabung Atap
No
Segmen Atap
Volume (m2)
Tenaga Kerja (orang)
Waktu efektif (menit)
(jam)
1
Segmen A
11,76
2
13,82
0,230
2
Segmen B
10,32
2
11,38
0,190
3
Segmen C
14,96
2
16,51
0,275
4
Segmen D
10,40
2
11,38
0,190
5
Segmen E
6,80
2
7,83
0,131
137
Seminar Nasional – Jurusan Teknik Sipil Unsyiah Peran Inovasi Rekayasa Konstruksi dalam Pembangunan Aceh yang Berkelanjutan ISSN : 2086-5244
Tabel 3 Nilai Produktivitas Pekerjaan Penutup Atap
No
Uraian Pekerjaan
Produktivitas Penutup Atap (m2/jam)
Penutup Atap (m2/hari)
Rabung (m/jam)
Rabung (m/hari)
1
Segmen A
20,165
141,157
12,764
89,349
2
Segmen B
18,317
128,216
13,603
95,220
3
Segmen C
18,601
130,205
13,592
95,142
4
Segmen D
20,320
142,243
13,708
95,958
5
Segmen E
30,106
210,744
13,027
91,188
Rerata
21,50
150,51
13,339
93,371
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai produktivitas untuk pekerjaan penutup atap diperoleh rata-rata sebesar 21,50 m2/jam atau 150,51 m2/hari. Produktivitas terbesar terlihat pada Segmen E dan yang terkecil pada Segmen B. Nilai produktivitas pekerjaan pemasangan rabung atap diperoleh sebesar 13,339 m/jam atau 93,371 m/hari. Produktivitas terbesar terlihat pada Segmen D dan yang terkecil pada Segmen A. Pada pelaksanaan pekerjaan penutup atap dan rabung, jumlah tenaga kerja yang digunakan sama pada seluruh segmen, sehingga nilai produktivitas cenderung ditentukan oleh besaran rasio antara volume pekerjaan dan waktu efektif pelaksanaan. Dengan demikian, bila jumlah volume pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat maka nilai produktivitas akan meningkat. KESIMPULAN Dari hasil analisis yang telah dilakukan, penelitian ini menyimpulkan beberapa hal berikut : 1. Untuk pekerjaan penutup atap, nilai produktivitas rata-rata yang diperoleh sebesar 21,50 m2/jam atau 150,51 m2/hari. 2. Untuk pekerjaan pemasangan rabung atap, nilai produktivitas rata-rata yang diperoleh sebesar 13,339 m/jam atau 93,371 m/hari. 3. Nilai produktivitas cenderung ditentukan oleh besaran rasio antara volume pekerjaan dan waktu efektif pelaksanaan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan jumlah tenaga kerja yang sama pada setiap segmen tinjauan. Dengan demikian, bila jumlah volume pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat maka nilai produktivitas akan meningkat. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : No. 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Anonim, 2013. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : No. 11/PRT/M/2013 Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum. Kusjuliadi, D., 2007. Ragam Bentuk dan Perawatan Atap. Jakarta: Penebar Swadaya. Soedrajat, S., 1984. Analisa Anggaran Pelaksanaan. Bandung: Nova. 138