MODEL JALUR PEDESTRIAN
KAJIAN PERSEPTUAL TERHADAP FENOMENA DAN KARAKTERISTIK JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI BAGIAN DAR1 RUANG ARSITEKTUR KOTA Studi Kasus : Kawasan Alun - Alun Bandung
ABSTRAK Perkembangan kota pada umumnya ditandai oleh perubahan fisik yang terjadi dan cenderung memanfaatkan lahan sebesar-besarnya . Hal tersebut mengakibatkan pergeseran dan tampaknya lebih sering fungsi-fungsi ruang sengorbankan ruang-ruang publik, seperti ruang-ruang pedestrian misalnya trotoar, taman-taman umum dan lainlain. Secara umum kota-kota di Indonesia, seperti juga pusat kota Bandung memperlihatkan adanya dualisme kehidupan kota, yaitu kegiatan formal dan kegiatan informal kota yang sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik kawasannya. Dampak kegiatan tersebut berakibat pada berbagai penyalahgunaan fungsi, dalam pembahasan tesis ini adalah terhadap jalur pedestrian, yang merupakan bagian dari (ruang) arsitektur kota dan salah satu elemen dalam perancangan kota. Kehadiran pedagang kakilima sangat mempengaruhi kondisi fisik jalur-jalur pedestrian yang ada di kawasan studi dan tidak jarang mengundang permasalahan fisik maupun sosial. Walaupun demikian keberadaannya sangat berperan di dalam menentukan roda perputaran ekonomi kota sedangkan jalur pedestrian sangat berperan di dalam transportasi serta translokasi kegiatan kota. Hubungan antara pelaku kegiatan pada fungsi jalur pedestrian di kawasan studi memperlihatkan karakteristik kegiatan tersendiri. Bentuk permasalahan yang ditelaah pada'tesis ini berkaitan dengan dimensi spasial, yang diartikan sebagai konsep tatanan fisik ruang-ruang pedestrian serta interaksi perilaku kegiatan tersebut terhadap lingkungannya. Telaah terhadap karakteristik kegiatan spasial dilakukan melalui analisis perseptual untuk mengkaji kualitas tersebut fungsional kawasan. Untuk maksud-maksud identifikasi terhadap faktor-faktor analisis diarahkan kepada obyek-obyek persepsi di kawasan studi dalam upaya menemukan fenomena dan karakteristik serta perilaku kegiatannya.
Analisis terhadap obyek persepsi dibagi ke dalam skala ruang, waktu dan gerak dari kegiatan yang ada, meliputi pengkajian nilai ruang dalam skala semantik terhadap daya tarik ruang-ruang pedestrian yang dianggap potensial. Pengkajian obyek persepsi dalam skala waktu penggunaan ruang dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan antara intensitas kegiatan, perilaku kegiatan dan fungsi kegiatan di kawasan Alun-Alun Bandung, dimana kawasan didominasi oleh kegiatan perdagangan. Berbaurnya kegiatan kawasan tersebut menimbulkan konflik kepentingan terhadap penggunaan ruang-ruang pedestriannya, yaitu antara pejalan kaki, kendaraan bermotor dan pedagang kakilima. Hasil penilaian secara numerik terhadap tingkat penyerapan makna ruang, aspirasi pemakai ruang pedestrian dan arus pergerakan yang digambarkan sebagai perilaku kegiatan ; dicoba untuk dirangkum ke dalam pertimbangan-pertimbangan kemungkinan pengembangan ruang-ruang pedestrian di kawasan studi. Dengan demikian ditinjau dari pendekatan perancangan kota, kajian perseptual masyarakat ini merupakan salah satu bentuk upaya pendekatan terhadap aspek peremajaan lingkungan, khususnya terhadap peningkatan kualitas kawasan Alun-Alun Bandung dan sekitarnya.
VI.2 . REKOMENDASI.............................261 DAFTAR POSTAKA ...................................... 265 LAMPIRAN 1. 2. 3. 4. 5.
Peta Potensi Kawasan Alun-Alun . Peta Permasalahan Kawasan Alun-Alun . Gambar Analisa Situasi Kawasan Alun-Alun . Peta Analisa Arus Pergerakan Pejalan Kaki. Gambar Konsep : - Prospek Pengembangan Kawasan Alun-Alun Bandung. - Diagram Konsep Model Jalur Pedestrian. 8. Sketsa Model Pedestrian Mall Dalem Kaum . 9. Sketsa Model Pengembangan Alun-Alun Bandung. 10.Sketsa Model Pangkalan Angkutan Kota. 11.Sketsa Model Pengembangan Jalur Pedestrian Jalan Cikapundung Barat . 12. Sketsa Model Terowongan Pedestrian Jalan Asia Afrika . 13. Rencana Bagian Wilayah Kota, Pusat Kota Bandung 1986. 14. Daftar Pertanyaan Penelitian .