eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
Kajian Pengguna BIP Library Mall Bandung Studi Deskriptif Survei tentang Kajian Pengguna BIP Library Mall Bandung Rachmanda Fitri Purnama1, Wina Erwina2, Nuning Kurniasih3 Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Coreesponding Author :
[email protected] ABSTRACT This research aimed to know users studies in BIP Library Mall Bandung, that including needs, wants, and demands from users of BIP Library Mall Bandung. Method that used is descriptive method is simply to explain the facts without any study are as many as 174 people end. Sample of this study is as much as 64 respondents by using sampling techniques is incidental sampling technique. The results obtained from this study that the user needs when visiting BIP Library Mall is to rest, waiting, and discuss and get a sense of security. The desire of users BIP Library Mall when visiting the BIP Library Mall is to get information. Looking at the needs and wants of users BIP Library Mall, demands appears to library material, staff, and facilities are quite good. Keyword: Users, users studies, and BIP Library Mall.
1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
1 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" Kampanye Page Media .
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
1. Pendahuluan Sekarang ini pendidikan merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi semua orang karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan di saat sekarang ini telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar dapat menjawab tantangan kehidupan. Dalam memperoleh pendidikan banyak cara yang bisa ditempuh, diantaranya melalui pendidikan formal. Selain itu pendidikan juga dapat diperoleh melalui jalur non formal, salah satunya melalui perpustakaan khususnya perpustakaan umum. Perpustakaan umum menurut Sulistyo-Basuki (1991, 46) adalah “perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”. Menurut Sutarno perpustakaan umum yang ada memiliki beberapa jenis yaitu : Perpustakaan Umum Tingkat Kecamatan, Perpustakaan Umum Kabupaten atau Kota, Perpustakaan Umum Desa / Kelurahan, Perpustakaan Cabang, Perpustakaan Keliling, Taman Bacaan Masayarakat (TMB) / Taman Bacaan Rakyat (Sutarno 2006, 43). Melihat dari keseluruhan jenis dari perpustakaan umum yang telah disebutkan sebelumnya, Taman Bacaan Masyarakat (TMB) adalah salah satu jalur pendidikan non-formal yang saat ini menjadi perhatian pemerintah. Dalam strukturnya, Taman Bacaan Masyarakat dinaungi oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jendral Pendidikan Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal tersebut jelas berbeda sekali dengan jenis perpustakaan umum lainnya yang mana dinaungi oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tentu memebentuk suatu tujuan yang diharapkan dapat berjalan dengan baik. Tujuan dari taman bacaaan adalah menyediakan bahan bacaan dalam rangka untuk membantu dan memberikan layanan kepada masyarakat sesuai dengan (1) kebutuhan, (2) kemampuan keaksaraan, dan (3) keterampilan membaca masyarakat merata, meluas, terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat dengan murah (DEKONSENTRASI 2012, 12). Menyediakan taman bacaan masyarakat merupakan upaya untuk membudayakan minat baca masyarakat agar tidak pernah hilang. Kalau biasanya dibuat di perkampungan, kali ini pemerintah mencoba mendirikannya di pusat-pusat kerumunan (aktivitas) masyarakat. Di Indonesia taman bacaan sudah ada di mall yang dikenal dengan nama TBM@Mall, taman bacaan yang berada di mall diantaranya ada di beberapa tempat yaitu di Plaza Semanggi dan Pejaten Village (Jakarta), Eka Lokasari (Bogor), Istana Plaza dan BIP (Bandung), dan City of Tommorow (Surabaya). Taman bacaan yang menjadi tempat penelitian yaitu BIP Library Mall yang berdiri pada akhir tahun 2010 tepatnya pada bulan Desember dan berada di lantai dua BIP (Bandung Indah Plaza) jalan Merdeka No. 56 Bandung. Taman bacaan ini melayani penggunanya setiap hari dari Senin sampai dengan Minggu dengan beragam koleksi serta program yang disediakan. Keberadaan taman bacaan ini seharusnya menjadi angin segar bagi masyarakat Bandung, karena dengan adanya BIP Library Mall yang memiliki lokasi tepat di pusat perbelanjaan bisa dijadikan pilihan lain sebagai tujuan untuk datang ke perpustakaan sambil berbelanja. BIP Library Mall adalah CSR (Corporate Social Responsibility) yang diprakasai oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dikelola oleh Yayasan Edukasia dibawah manajemen Bandung Indah Plaza. Koleksi dari BIP Library Mall ini terdiri dari semua bidang ilmu. Berdasarkan lokasi dari BIP Library Mall sebagai tanman bacaan
2 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" Kampanye Page Media .
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
masyarakat yang berada di pusat perbelanjaan maka peneliti ingin mengkaji pengguna BIP Library Mall. Seperti yang kita ketahui pengguna perpustakaan adalah salah satu faktor utama yang harus ada di sebuah perpustakaan. Sehingga perlu adanya kajian pengguna atau users studies yang merupakan kajian secara sistematis terhadap karakteristik dan perilaku pemakai informasi, berkenaan dengan interaksinya dengan sistem informasi menurut Suyanto dalam Suwanto (2000, 382 – 391). Kajian pengguna ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan, pemanfaatan dan kepuasan pengguna dalam mencari informasi. Dengan mengetahui hal tersebut perpustakaan dapat melakukan perubahan sistem layanan yang diberikan sesuai dengan keinginan pemakai Darmono dan Ardoni (1994, 30). Menurut G. Edward Evans (2005, 21) kajian pengguna (users studies) dapat dilihat dari tiga aspek yaitu kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan (demands). Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut ”Bagaimana kajian pengguna BIP Library Mall Bandung?”. Identifikasi Masalah 1. Bagaimana kebutuhan pengguna (users needs) BIP Library Mall Bandung? 2. Bagaimana keinginan pengguna (users wants) BIP Library Mall Bandung? 3. Bagaimana permintaan pengguna (users demands) BIP Library Mall Bandung? 2. Penjelasan Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007, 912) yang berarti: (1) kitab, buku-buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi perpustakaan. Pengertian perpustakaan yang lebih umum menurut Sutarno (2006, 11) : Mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung/ bangunan, atau gedung tersendiri , yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual menurut Sulistyo Basuki (1995, 1). Seperti yang kita ketahui bahwa perpustakaan terdiri dari lima kategori yaitu Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum, Perpustakaan Khusus, Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Perpustakaan umum menurut Soetminah (1992, 34) adalah perpustakaan yang mempunyai tugas melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan tingkat usia, tingkat sosial, tingkat pendidikan, sedangkan menurut Sutarno (2006, 43) : Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang diperuntukkan untuk semua lapisan masyarakat tanpa membedakan segala aspek kehidupan manusia seperti usia, tingkat sosial, ras, tingkat pendidikan dan lain sebagainya serta untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat.
3 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" Kampanye Page Media .
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
Perpustakaan umum terdiri dari perpustakaan kabupaten, kecamatan, desa, taman bacaan masyarakat dan perpustakaan keliling. Taman bacaan masyarakat sebagai salah satu jenis perpustakaan umum bertujuan untuk membina dan mendidik masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan memanfaatkan bahan pustaka dengan baik agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Taman bacaan masyarakat dituntut untuk dapat memberikan pengarahan dan pendidikan tentang tujuan dan manfaat perpustakaan bagi masyarakat. Disamping itu taman bacaan masyarakat juga berperan untuk mengembangkan kebiasaan membaca serta belajar mandiri masyarakat dengan cara mempergunakan bahan pustaka. Berdasarkan tujuan dari sebuah taman bacaan masyarakat, pengguna adalah unsur yang sangat penting dan harus diperhatikan karena pengguna taman bacaan tidak dibatasi oleh usia, jenis kelamin, pekerjaan, sekolah, dan sebagainya. Melihat pengguna dari taman bacaan masyarakat, maka pelayanan yang diberikan haruslah bisa diterima dan digunakan oleh pengguna. Pentingnya pengguna sebagai salah satu unsur di dalam sebuah perpustakaan, maka pengkajian terhadap pengguna harus dilakukan agar terdapat kesinergisan antara perpustakaan dan pengguna. Kajian Pengguna menurut Sridhar (2002, 26-27) bahwa kajian pengguna adalah suatu keharusan pada saat mendesain sebuah sistem atau jasa. Yang akan efektif jika dilakukan secara berkala. Kajian pengguana membantu meningkatkan hubungan antara perpustakaan dengan penggunanya dan menerangkan apa yang telah dilakukan oleh pustakawan secara tidak langsung. Sehingganya ditemukan (i) Karakteristik, (ii) Kebutuhan Informasi, (iii) Perilaku, sikap, pendapat, prioritas, prefensi, dan evaluasi pengguna. Menurut Evans (2005, 21), kajian pengguna (user studies) adalah Proyek-proyek penelitian yang dirancang untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana, mengapa, kapan, dan di mana orang mencari informasi dan sumber informasi untuk digunakan Menurut Evans (2005, 21) kajian pengguna (users studies) dapat dilihat dari tiga aspek : 1. Kebutuhan (needs). Kebutuhan adalah situasi yang membutuhkan solusi terhadap apa yang dihadapi. Kebutuhan dibagi ke dalam tiga aspek menurut T.D Wilson (1981, 37) : a. Kebutuhan Fisiologis, sepeti kebutuhan tempat berlindung.. b. Kebutuhan Afektif, kebutuhan emosional atau psikologis. c. Kebutuhan Kognitif, seperti kebutuhan perencanaan atau belajar keterampilan. 2. Keinginan (wants). Keinginan adalah sesuatu yang ingin dibayar oleh seseorang, baik dengan mencurahkan waktu, usaha, maupun uang. Sedangkan Dalam melihat Keinginan pengguna dapat dilihat dari fungsi perpustakaan yaitu edukatif, informatif, rekreatif, penelitian, dan budaya (Suwarno 2010, 46). 3. Permintaan (demands). Permintaan merupakan situasi dimana seseorang bertindak ataupun beraksi terhadap kebutuhan dan keinginan mereka. Permintaan pengguna dapat dilihat dari bahan pustaka yang diinginkan, pelayanan staf, dan fasilitas perpustakaan. Dalam mengakaji ketiga aspek diatas maka tujuan dari kajian pengguna untuk mengetahui kebutuhan, pemanfaatan dan kepuasan pengguna dalam mencari informasi dapat terpenuhi. Dengan mengetahui hal tersebut perpustakaan dapat melakukan perubahan sistem layanan yang diberikan sesuai dengan keinginan pemakai. Begitu juga yang disampaikan oleh UNESCO (1987, 4) menyebutkan, tujuan dari kajian pengguna :
4 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" Kampanye Page Media .
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
1. untuk menentukan jenis pengguna; 2. untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi mereka; 3. untuk menetapkan prioritas dalam kaitannya dengan kebutuhan; 4. untuk menetapkan tingkat kepuasan dari kebutuhan; 5. untuk menentukan perilaku pengguna dalam kaitannya dengan informasi, 6. untuk mengevaluasi layanan yang diberikan untuk restrukturisasi informasi dan / atau pembentukan layanan baru jika perlu. . Bagan kerangka pemikiran: Aplikasi beberapa teori oleh penulis. S.R Raganathan: Aspek yang harus dilestarikan dari kata “perpustakaan” adalah memberikan layanan secara maksimal kepada pemabaca / pengguna. Dimana pengguna (user) adalah bagian penting dari sebuah perpustakaan. Raganathan dalam kaur (2002, 39).
Kajian Pengguna: Proyek-proyek penelitian yang dirancang untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana, mengapa, kapan, dan di mana orang mencari informasi dan sumber informasi untuk digunakan menurut Evans (2005, 21).
3.
Variabel X : Kajian Pengguna Sub Variabel : Menurut G. Edward Evans (2005, 21) kajian pengguna dapat dilihat dari tiga aspek : X1 : Kebutuhan (needs). Metode Penelitian X2 : Keinginan (wants). X3 : Permintaan (demands).
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana penelitian ini melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan Rakhmat (2005, 24). Sedangkan menurut Sanapiah Faisal (1992, 258) dimana kegiatan analisis terletak pada penuturan tentang apa yang berhasil peneliti mengerti berkenaan dengan suatu masalah yang diteliti, dan dari sini lahir kesimpulan yang bobotnya tergolong komprehensif dan mendalam. Penelitian deskriptif yang digunakan adalah deskriptif survei. Menurut Bungin (2008, 36) penelitian ini tidak mampu mencapai ke dalam data seperti studi kasus, deskriptif survei bersifat dangkal dan hanya menguliti saja. Sehingga memungkinkan kita mengeneralisasi suatu gejala sosial atau variabel sosial tertentu kepada gejala sosial atau variabel sosial dengan populasi yang lebih besar. Operasional Variabel Variabel dalam penelitian ini adalah : Variabel X : Kajian Pengguna Sub Variabel : X1 : Kebutuhan Pengguna (Users Needs) Indikator : a. Kebutuhan Fisiologis b. Kebutuhan Afektif c. Kebutuhan Kognitif
5 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" Kampanye Page Media .
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
X2 : Keinginan Pengguna (Users Wants) Indikator : a. Keinginan untuk pendidikan b. Keinginan untuk mendapatkan informasi c. Keinginan untuk rekreatif / hiburan. d. Keinginan untuk penelitian e. Keinginan untuk budaya. X3 : Permintaan Pengguna (Users Demand) Indikator : a. Koleksi b. Staf c. Fasilitas Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono 2010, 142). Pada penelitian ini kuisoner terdiri dari 20 pertanyaan, 5 pertanyaan untuk data responden dan 14 pertanyaan untuk data penelitian dan satu pertanyaan terbuka untuk saran dan kritik terhadap BIP Library Mall. Kuisioner diberikan langsung kepada responden yaitu pengunjung BIP Library Mall sebanyak 64 orang.
2. Observasi Teknik pengumpulan data ini mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010, 143) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi peneliti lakukan untuk memenuhi data yang diinginkan dengan cara datang dan mengamati BIP Library Mall. 3. Wawancara Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dalam hal ini ketua dan staf dari BIP Library Mall berperan sebagai narasumber. Hal ini juga peneliti lakukan kepada responden untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan diri sendiri. (Sugiyono 2010, 137). 4. Studi dokumentasi Suatu cara pengumpulan data yang peneliti lakukan dengan menelaah serta mendalami literatur dan dokumen yang relevan dengan penelitian. Analisis Data Data yang didapat dari lapangan akan berguna jika data tersebut telah dianalisis. Kegiatan analisis data merupakan hal yang sangat penting, karena dengan melakukan analisis data maka akan terlihat kegunaan data dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian.
6 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" Kampanye Page Media .
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif dimana analisis ini memaparkan jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan dan selanjutnya semua data yang diperoleh diproses dengan menggunakan rumus : P = × 100% Keterangan rumus : P = Presentasi f = Jumlah Jawaban yang diperoleh N = Jumlah Responden (Sugiyono 2007, 39) Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan menurut Sugiyono (2010, 80). Sedangkan menurut pendapat Siswojo definisi populasi adalah sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteria yang ditentukan peneliti. Populasi dari penelitian ini adalah pengunjung BIP Library Mall selama satu bulan yaitu pada bulan Januari, yang mana pada bulan ini ada 174 pengunjung BIP Library Mall. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi menurut Sugiyono (2010, 81). Pengunjung adalah sampel pada penelitian ini. Tujuan penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah teknik sampling insidental. Menurut Sugiyono (2010, 85) yang dimaksud dengan insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Penentuan jumlah sampel diambil dengan tingkat kesalahan sebesar 10 %. Secara umum, semakin besar sampel maka akan semakin representatif. Namun pertimbangan efisiensi sumber daya akan mempengaruhi besarnya jumlah sampel yang diambil (Sugiyono 2010, 86). Mempertimbangkan hal ini maka dalam penelitian ini, peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 64 pengunjung dari hasil perhitungan berdasarkan rumus Yamane (Rakhmat 2005, 82): N n= N(d2) + 1 N : populasi n : responden d : tingkat perkiraan kesalahan10% dan selang kepercayaan ditetapkan 90% n= =
=
(
)
174 174 ( . 1 ) + 1 .
7 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" Kampanye Page Media .
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
=
.
= 63.50 ~ 64
4. Hasil Penelitian Kebutuhan dari pengguna BIP Library Mall dilihat dari 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan fisik. Mengetahui kebutuhan kognitif dan fisik pengguna dilihat dari tujuan kedatangannya. Kebutuhan fisik diwakili dengan menunggu dan beristirahat, sedangkan untuk kebutuhan kognitif diwakili oleh belajar, berdiskusi, membaca, dan bekerja. Dari data yang diperoleh dinyatakan bahwa tujuan responden berkunjung ke BIP Library Mall didominasi oleh berdiskusi. Hal tersebut menjelaskan bahwa responden mengunjungi BIP Library Mall didominasi untuk memenuhi kebutuhan kognitif mereka. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Wilson (1981, 37) bahwa kebutuhan kognitif adalah kebutuhan seseorang akan ilmu pengetahuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa BIP Library Mall menjadi tempat yang tepat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bentuk diskusi. Sedangkan untuk melihat kebutuhan afektif dari pengguna, dilihat bagaimana perasaan responden ketika berkunjung. Dari data yang diperoleh didapati bahwa tak seorang pun dari responden merasa tidak nyaman ketika berkunjung, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa BIP Library Mall merupakan tempat yang nyaman untuk dikunjungi. Berdasarakan pernyataan tersebut, terlihat bahwa kebutuhan afektif dari responden terpenuhi. Dimana kebutuhan afektif adalah kebutuhan emosional atau psikologis seseorang seperti rasa senang, nyaman, tenang, gelisah, dan sebagainya (Wilson 1981, 37). Aspek kedua dari penelitian ini adalah keinginan (wants). Data yang ada menjelaskan bahwa keinginan utama responden mengunjungi BIP Library Mall adalah untuk mendapatkan informasi. Dengan angka yang cukup besar pada item jawaban mendapatkan informasi, bisa dikatakan bahwa BIP Library Mall telah berhasil menjalankan fungsinya yaitu fungsi informatif. Dimana fungsi informatif perpustakaan menurut Suwarno (2010, 46), perpustakaan berperan menyediakan berbagai macam informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam, ataupun koleksi lainnya. Mengacu kepada keinginan pengguna untuk datang ke BIP Library Mall mendapatkan informasi, maka dilihat informasi seperti apa yang mereka inginkan. Data penelitian yang ada menyatakan bahwa informasi prioritas atau informasi utama yang diinginkan oleh responden adalah informasi ringkas, cepat, dan lengkap. Informasi yang bersifat ringkas, cepat, dan lengkap adalah salah satu jenis pendekatan terhadap pengguna dalam menjawab ketersediaan informasi menurut Guha (1978, 47-48) yang disebut dengan Catching-up need approach. Informasi ini bisa didapatkan dari penjelasan yang diberikan oleh staf dengan mendapatkan dari berbagai sumber pendukung sehingga informasi yang diiinginkan oleh pengguna sesuai dengan yang diharapkan. Untuk informasi ringkas cepat, dan lengkap yang didapatkan dari koleksi bisa didapat dari majalah atau surat kabar yang disediakan oleh BIP Library Mall. Permintaan adalah aspek kajian yang ketika, diawali dengan koleksi bahan pustaka yang tersedia saat ini di BIP Library Mall, bahan pustaka haruslah dilihat jenis apa saja yang sering digunakan. Buku adalah bahan pustaka yang banyak dimanfaatkan oleh responden, karena 21 responden (32.8%) menjawab bahan pustaka yang mereka manfaatkan adalah buku.Sebagaimana kita ketahui bahwa buku adalah jendela dunia, dan takkan ada yang mampu menggantikan buku walau saat sekarang ini telah banyak diciptakan penyediaan informasi selain buku seperti e-book, e-journal, dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan sifat praktis yang melekat pada buku
8 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" Kampanye Page Media .
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
yang bisa digunakan dimana saja dan kapan saja tanpa harus menggunakan media lain untuk membacanya. Kesesuaian bahan pustaka dengan kebutuhan dan keinginan responden sangatlah penting diperhatikan. Dari data yang ada responden menyatakan bahwa bahan pustaka yang mereka manfaatkan cukup sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Hal ini berati bahwa bahan pustaka yang di dapat oleh pengguna tidak selalu sesuai dan tidak selalu tidak sesuai, sehingganya perbaikan pada bahan putaka atau koleksi dari BIP Library Mall haruslah dilihat dengan bijak. Kesesuaian bahan pustaka ini tak luput dari jumlah dari bahan pustaka itu sendiri, dimana jumlahnya cukup memadai. Hal ini menyatakan bahwa koleksi perpustakaan memiliki karakteristik yaitu kuantitas dan kualitas, menurut Rahayuningsih (2007, 86) kuantitas koleksi dilihat dari jumlah koleksi dan kualitas dilihat dari mutu, kemutakhiran dan kelengkapan koleksi. Jika karakteristik dari koleksi perpustakaan ini berada pada tingkat yang baik, maka kualitas dan pelayanan yang diberikan oleh sebuah perpustakaan akan memuaskan penggunanya. Bagian kedua yang sangat penting dalam permintaan adalah staf. Staf BIP Library Mall dinyatakan oleh data penelitian yang ada bahwa bersikap sopan, ramah, bertanggung jawab, professional serta berempati dan adil dalam memecahkan masalah dan menangani keluhan. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa staf telah memenuhi karakteristik seorang staf perpustakaan yang disebutkan Rahayuningsih (2007, 86) : a. Kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan layanan, terutama bagi petugas yang berinteraksi langsung dengan pengguna. b. Tanggung jawab dalam melayani pengguna perpustakaan. c. Empati, wajar dan adil dalam memecahkan masalah dan menangani keluhan pengguna. d. Profesional. Profesionalisme petugas perpustakaan di bagian layanan pengguna tercermin dalam diri petugas yang berjiwa SMART, yaitu Siap mengutamakan pelayanan, Menyenangkan dan menarik, Antusias/bangga pada profesi, Ramah dan menghargai pengguna jasa, Tabah ditengah kesulitan menurut Mustafa dalam Rahayuningsih (2007, 86). Dengan diketahui sebelumnya bahwa staf BIP Library Mall telah bersikap sopan, ramah, bertanggung jawab, professional serta berempati dan adil dalam memecahkan masalah dan menangani keluhan. Selain itu staf telah paham terhadap kebutuhan dan keinginan mereka, hal ini harus dipertahankan oleh staf BIP Library Mall karena staf adalah slah satu komponen penting dalam layanan sebuah perpustakaan, jika staf bersikap tidak baik maka sebuah perpustakaan akan menjadi perpustakaan yang tidak ada pengguna dan pengunjungnya. Fasilitas menjadi acuan penting dalam mengukur permintaan pengunjung. Dimulai dari penggambarkan lokasi BIP Library Mall yang terletak dalam Bandung Indah Plaza yang dirasa sangat penting. Dari data didapat terlihat bahwa lokasi dari BIP Library Mall strategis yang dinyatakan cukup strategis dinyatakan oleh 33 responden (51.6%). Dengan lokasi yang cukup strategis ini, hendaknya BIP Library Mall mampu untuk merangkul lebih banyak lagi masyarakat atau setidaknya pengunjung Bandung Indah Plaza (BIP) untuk datang mengunjungi dan memanfaatkan BIP Library Mall. Dimana telah ditetapkan pada UUD 1945 dan Undang-undang Perpustakaan No: 43 Tahun 2007, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pembangunan Perpustakaan Umum, salah satunya yaitu lokasi perpustakaan. Dimana lokasi perpustakaan haruslah strategis, dimana lokasi yang strategis mudah diakses oleh masyarakat umum, nyaman dan tidak gaduh atau bising, serta dapat mendukung program pembelajaran bagi masyarakat umum.
9 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" Kampanye Page Media .
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
Kedua yaitu penggambaran ruang baca dari BIP Library Mall. Melihat dari data ada tergambar bahwa jawaban ruang baca dapat digunakan dengan cukup baik karena 32 responden (50.0%) memberikan jawaban “cukup”. Ruang baca yang ada disebuah perpustakaan hendaknya dapat menjadi tempat yang baik untuk membaca. Ruang baca yang dapat digunakan dengan baik adalah ruang baca yang ruang baca dengan kapasitas minimal 10% dari jumlah masyarakat yang akan dilayani (Sutarno 2003, 80). Kemudahan responden dalam mendapatkan bahan pustaka dari rak yang ada juga perlu diperhatikan. Data yang ada menunjukkan rak buku yang ada di BIP Library Mall mempermudah responden dalam mendapatkan bahan pustaka. Hal ini dapat dirasakan oleh pengguna berdasarkan ukuran tinggi dari rak, susunan rak, posisi letak rak, dan juga bentuk dari rak tersebut. Walaupun sering dianggap hal yang dipandang sebelah mata, kemudahan pengguna dalam mendapatkan bahan pustaka dari rak yang disediakan juga penting karena jika pengguna tidak menemukan bahan pustaka dikarenakan rak yang tidak baik maka akan mengecewakan mereka dan tidak akan tercapai sebuah pelayanan yang baik terhadap pengguna. Kebersihan dari BIP Library Mall digambarkan jelas pada data ada bahwa kebersihan dari BIP Library Mall sudah terjaga. Hal ini sudah sewajarnya terjadi, karena kebersihan adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Jika perpustakaan tidak bersih maka para pengguna/pengunjung/pemustaka yang menggunakan perpustakaan akan merasa tidak nyaman berada di perpustakaan tersebut. Sehingganya perpustakaan menjadi sepi, padahal kita tau bahwa pengguna (user) adalah faktor yang menentukan keberhasilan utama sebuah perpustakaan. Akankah dapat dikatakan bahwa hanya dengan kebersihan yang tidak terjaga sebuah perpustkaan kehilangan pengguna (user) nya, harapkan hal tersebut tidak pernah terjadi terkhusus di negara kita Indonesia. Bagian terakhir yang perlu dilihat lebih dalam adalah cahaya dan suhu dalam ruangan BIP Library Mall. Jawaban yang diperoleh dari responden adalah “cukup”, hal ini mengartikan bahwa cahaya dan suhu dari BIP Library Mall hendaknya ditingkatkan. Berdasarkan data tersebut cahaya dan suhu menjadi hal yang harus ditinjau ulang kembali karena masih ada responden yang menyatakan bahwa cahaya dan suhu di dalam ruangan tidak baik. Pernyataan cukup baik masih belum sempurna, oleh karena itu hal ini harus diperhatikan lagi. Sebagaimana dikatakan Sutarno (2003, 80) bahwa cahaya sebuah ruangan perpustakaan haruslah terang dan kesejukan (suhu) di dalam ruangan dan pertukaran udara / ventilasi harus baik. Rangkuman: 1. Jenis kelamin dari pengguna di dominasi oleh wanita sebanyak 42.2%, walaupun dari hasil penelitian didapat bahwa jumlah antara pria dan wanita berimbang. 2. Pekerjaan pengguna BIP Library Mall yang datang terdiri dari pelajar/mahasiswa, pegawai, dan pengajar. Pengguna didominasi dengan pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa dengan persentase 62.5%. 3. Pendidikan terakhir dari pengguna BIP Library Mall pada umumnya adalah SMA sebanyak 73.4%. 4. Pengguna yang bukan anggota dari BIP Library Mall, adalah pengguna yang sering mengunjungi dan menggunakan BIP Library Mall yang diwakili dengan jumlah persentase sebesar 82.8%. 5. Adanya sebuah tujuan adalah alasan dari pengguna BIP Library Mall untuk datang ke BIP Library Mall dengan jumlah persentase 79.7%.
10 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" KampanyePage Media .
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
6. Melihat dari sisi kebutuhan dari pengguna BIP Library Mall, pengguna menggunakan dan berkunjung ke BIP Library Mall lebih kepada pemenuhuhan kebutuhan kognitif dibandingkan dengan kebutuhan fisik. Dimana kebutuhan kogintif yang mereka lakukan yaitu berdiskusi. Sedangkan untuk kebutuhan afektif terlihat sangat tercukupi, karena para pengguna BIP Library Mall merasa nyaman ketika berada disana dengan jawaban nyaman sebesar 92.2%.. 7. Keinginan untuk mendapatkan informasilah yang mengantarkan pengguna untuk mengujungi dan memanfaatkan BIP Library Mall. Informasi yang paling diinginkan oleh pengguna dan menjadi prioritas adalah informasi yang bersifat ringkas, cepat, dan lengkap. 8. Permintaan pengguna terhadap bahan pustaka, staf, dan fasilitas dapat terlihat dari jawaban yang telah diberikan. Dimana bahan pustaka yang banyak dimanfaatkan adalah buku, lalu novel, setelah itu surat kabar, dan terakhir majalah. Bahan pustaka yang ada cukup sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pengguna BIP Library Mall. Jumlah bahan pustaka yang ada cukup memadai. Staf sudah bersikap baikdan staf paham dengan kebutuhan dan keinginan dari pengguna BIP Library Mall. Lokasi BIP Library Mall terletak di lokasi yang cukup strategis dari Bandung Indah Plaza. Ruang baca dapat digunakan dengan cukup baik. Rak buku sebagai salah satu fasilitas yang disediakan telah mampu memberikan kemudahan kepada pengguna dalam mendapatkan bahan pustaka yang diiinginkan. Kebersihan dari BIP Library Mall sudah terjaga. Cahaya dan suhu dari ruangan BIP Library Mall dirasa cukup oleh pengguna. 9. Dari beberpa tabulasi silang yang ada dapat disimpulkan bahwa tujuan untuk berkunjung ke BIP Library Mall adalah untuk berdiskusi, yang mana dilakukan oleh pelajar/mahasiswa pria dengan keinginan untuk mendapatkan informasi. 10. Dari tabulasi silang pada antara bahan pustaka dan jenis kelamin dapat dijelaskan bahwa pengunjung ketika berada di BIP Library Mall, buku adalah bahan pustaka yang banyak digunakan terutama oleh pengunjung wanita. 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah penulis lakukan pada bab IV maka didapat kesimpulan : 1. Kebutuhan pengguna (users needs) BIP Library Mall dilihat dari kebutuhan fisik, kebutuhan afektif, dan kebutuhan kognitif pengguna itu sendiri. Kebutuhan fisik yang dilakukan oleh pengguna BIP Library Mall ketika berkunjung adalah menunggu dan beristirahat. Untuk kebutuhan afektif dari pengguna terlihat dari rasa nyaman yang mereka rasakan ketika berkunjung atau memanfaatkan BIP Library Mall. Dan kebutuhan terakhir pengguna yang dipenuhi adalah kebutuhan kognitif, yang terlihat dari kegiatan belajar, berdiskusi, membaca, dan bekerja. Secara garis besar, kebutuhan utama dari pengguna BIP Library Mall adalah kebutuhan kognitif dimana pengguna BIP Library Mall datang ke BIP Library Mall untuk berdiskusi. Hal tersebut tidak terlepas dari rasa nyaman yang mereka rasakan ketika berada di BIP Library Mall, sebagai tanda bahwa kebutuhan afektif pengguna terpenuhi. 2. Keinginan pengguna (users wants) BIP Library Mall ketika berkunjung dan memanfaatkan BIP Library Mall adalah untuk mendapatkan informasi. Informasi yang
11 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" KampanyePage Media .
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
paling mereka inginkan dan menjadi prioritas utama adalah informasi yang bersifat ringkas, cepat dan lengkap selanjutnya diikuti dengan informasi terbaru, informasi mendalam, spesifik, dan lengkap, dan terakhir yaitu informasi rutin yang digunakan setiap hari. 3. Permintaan pengguna (users demands) BIP Library Mall dilihat dari penilaian mereka terhadap bahan pustaka, staf dan fasilitas yang ada di BIP Library mall. Untuk bahan pustaka, pengguna telah mendapatkan bahan pustaka yang cukup sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka dengan jumlah yang juga cukup memadai. Bahan pustaka yang banyak digunakan adalah buku. Staf yang ada di BIP Library Mall memiliki karakteristik yang baik, hal ini tergambar dari jawaban responden yang mengatakan bahwa staf bersikap sopan, ramah, bertanggung jawab, professional serta berempati dan adil dalam memecahkan masalah dan menangani keluhan. Selain itu staf paham terhadap apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna. Untuk fasilitas, pengguna BIP Library Mall merasa cukup untuk fasilitas yang disediakan seperti lokasi, ruang baca, dan pencahayaan serta suhu. Sedangkan untuk fasilitas seperti rak buku dan kebersihan pengguna merasakan fasilitas tersebut sangat baik. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka ada beberapa saran yang ingin dikemukakan : 1. Diharapkan penelitian ini dilanjutkan, mungkin dengan pembahasan yang lain agar penelitian ini tidak hanya sampai disini saja karena masih banyak hal yang bisa dibahas pada BIP Library Mall diantaranya bagaimana kebutuhan psikomotorik pengguna BIP Library Mall dan apa tujuan dari pengunjung mall yang datang ke BIP Library Mall. 2. Digunakan sebagai tempat berdiskusi, diharapkan BIP Library Mall dapat memepertahankan hal tersebut. Dengan mempertahankan hal tersebut mudah-mudahn kedepannya BIP Libraray Mall menjadi lembaga penyelenggara pendidikan non formal yang baik dan menjadi contoh bagi TBM at Mall Lainnya yang ada di Indonesia. 3. Penambahan terhadap jumlah koleksi diharapkan menjadi prioritas utama karena berdasarkan observasi yang dilakukan jumlah koleksi yang ada masih sedikit. Penambahan koleksi bisa dilakukan dengan bekerjasama, pembelian dan juga penukaran koleksidengan TMB lainnya. 4. Untuk staf BIP Library Mall agar dipertahankan kebaikan yang telah tergambar oleh pengguna dari BIP Library Mall. 5. Walaupun tempat atau ruangan dari BIP Library Mall adalah wujud kerjasama dengan pihak manajemen BIP Library Mall, diharapkan kepada pengurus dari BIP Library Mall memperhatikan suhu, cahaya, dan lokasi dari BIP Library Mall demi kenyamanan dari pengguna atau pengunjung BIP Library Mall. 6. Sebagai taman bacaan yang berada di sebuah pusat perpbelanjaan, diharapkan BIP Library Mall menyiapkan beberapa strategi untuk menarik para pengunjung Bandung Indah Plaza untuk berkunjung ke BIP Library Mall karena selama ini tidak semua pengunjung Bandung Indah Plaza mengetahui keberadaan dari BIP Library Mall.
Daftar Pustaka:
12 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" KampanyePage Media .
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
Burgin, Burhan. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Evans, G. Edward. 2005. Developing Library and Information Center collections. Wesport: Libraries Unlimited. Guha, B. 1978. Documentatiton and Information “Services, Techniques and Systems”. Calcutta: The World Press Private Limited. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Petunjuk Teknis Pengajuan & Pengelolaan Penyelenggaraan Keaksaraan Usaha Mandiri dan Taman Bacaan Masyarakat Rintisan (DEKONSENTRASI) 2012. Jakarta: Direktorat Pembinaan Masyarakat. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rakhmat, Jalaludin. 2005. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis. Bandung: Rosdakarya Soelistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka. Soetminah, 1992. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. _______. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sutarno NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Suwanto, Sri Ati. 2003. Kajian Pemakai Perpustakaan. Makalah disajikan dalam Diklat Fungsional TOT Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Suwarno, Wiji. 2009. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung seto. ____________. 2010. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. UNESCO. 1987. “User Studies in University Libraries.” http://www.unesco.org/webworld/ramp/html/r8722e/r8722e0l.htm Wilson, T.D. 1981. On user studies and information needs. Journal of Librarianship, 37(1), 3-15.
13 of Sosial 13 Laurentia - Hubungan antara Pesan “Hadiah Wisata Belanja" KampanyePage Media .